TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Modul FLEXSIM /2018. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Modul FLEXSIM /2018. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia"

Transkripsi

1 TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER /2018 Modul FLEXSIM 2 Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia

2 DAFTAR ISI 1. Tujuan Umum Global Table Label Flowitem bin Combiner and Separator Combiner Separator Dispatcher Network Node Bagaimana Cara Menghubungkan Network Node Menghubungkan Fixed Resource ke Jalur Menghubungkan Task Executor ke Jalur Single Direction Paths Jalur Non-Passing Task and Task Sequence Travel Task Load and Unload Task Break Task

3 FLEXSIM 2 1. Tujuan Umum 1. Praktikan memahami konsep penggunaan fungsi global table, 2. Praktikan memahami konsep Task Sequence, 3. Praktikan memahami konsep combiner dan separator, 4. Praktikan dapat menganalisis model menggunakan Flexsim Chart 2. Global Table Objek ini tidak di drag ke dalam model, namun didefinisikan melalui kotak dialog khusus yang diakses melalui toolbar. Global Table diakses melalui menu Tools. Global Table dapat menyimpan data numerik atau string. Data ini dapat diakses oleh setiap objek dalam model yang menggunakan Global Table Command: gettablenum ( tablename, rownum, colnum ) settablenum ( tablename, rownum, colnum, value ) gettablestr ( tablename, rownum, colnum ) settablestr ( tablename, rownum, colnum, string ) Global table digunakan untuk mendefinisikan routing atau alur proses dari sebuah produk sejenis dengan perbedaan tipe sehingga langkah pengerjaannya berbeda, namun masih menggunakan mesin yang sama. Misalkan sebuah perusahaan mebel memproduksi meja dan kursi. Dalam membuat meja setelah pemotongan dan perakitan langsung memasuki proses pengecatan dan pengeringan, sedangkan untuk kursi setelah dilakukan pemotongan dan perakitan rangka selanjutnya dilakukan pemasangan busa baru selanjutnya masuk ke proses pengecatan dan pengeringan. 2

4 Gambar 1 Properti dari Jendela Global Table 2.1. Label Label berfungsi menyimpan informasi yang terdapat dalam flowitem dan obyek model lain dalam bentuk label. Flowitem dan obyek flexsim lainnya dapat memiliki jumlah label yang tak terbatas. Label memiliki nama dan data. Data dapat berupa numerik, string, daftar, atau tabel. Gambar 2 Informasi Label 3

5 Syntax Tabel 1 Contoh Data Input Label Example Getlabelnum ( object, labelname ) Getlabelnum ( item, serialnumber ) Setlabelnum (object, labelname, value ) Setlabelnum ( item, serialnumber, 5 ) Getlabelstr ( object, labelname ) Getlabelstr ( current, category ) Setlabelstr ( object, labelname, string ) Setlabelstr (current, category, groceries ) Label ( object, labelname ) Label ( item, stepnum ) 2.2. Flowitem bin Resource memuat salinan obyek di flowitem bin. Perubahan apapun pada obyek di dalam bin mempengaruhi flowitem yang dibuat oleh resource. Ini digunakan untuk membuat label, set ukuran, warna, bentuk, dan lain-lain. 3. Combiner dan Separator 3.1. Combiner Combiner digunakan untuk mengemas, menggabung, atau mem-batch flowitem. Bila menggunakan pilihan pack, flowitem yang masuk port 2 dan lebih tinggi ditempatkan di dalam dari flowitem yang memasuki port 1. Ketika menggunakan pilihan join, flowitem yang masuk port 2 dan lebih tinggi dihancurkan, dan flowitem yang masuk port 1 merupakan bagian yang "dirakit". Dalam modus batch, Combiner hanya melepaskan semua item aliran sekali batch dikumpulkan dan setup dan waktu proses telah selesai. Gambar 3. Combiner 4

6 Gambar 4. Jendela Properti Combiner Catatan : baris komponen ditambahkan secara otomatis untuk setiap koneksi port input dibuat untuk port 2 dan lebih tinggi. Port input pertama selalu disediakan sebagai wadah atau bagian utama, dan kuantitas target yang diasumsikan adalah satu! 3.2. Separator Separator digunakan untuk memisahkan ( unpack) atau untuk membagi (membuat salinan) flowitem. Separator dapat membongkar flowitem yang 5

7 sebelumnya digabungkan dengan menggunakan Combiner. Flowitem dapat dibagi menjadi bagian tertentu atau panggilan dari meja. Isi harus pergi/keluar sebelum kontainer bisa pergi/keluar. Jika separator dalam modus unpack /membongkar, maka setelah setup dan waktu proses selesai, separator memindahkan kuantitas unpack dari flowitem dan ke dalam dirinya sendiri. Kemudian ia melepaskan semua flowitem yang terbongkar. Setelah semua flowitem terbongkar telah meninggalkan separator, ia melepaskan flowitem kontainer. Jika separator dalam mode split, sekali setup dan waktu proses selesai, separator menduplikasi flowitem sehingga jumlah yang dihasilkan dari flowitem adalah jumlah split. Kemudian ia melepaskan semua flowitem. Untuk kedua mode unpack dan mode split, setelah semua flowitem telah meninggalkan separato, separator segera menerima flowitem berikutnya. Gambar 5. Separator Catatan pada kuantitas split / unpack : Nilai kuantitas ini memiliki perbedaan kecil untuk mode unpack versus mode split. Ketika dalam modus unpack, separator membongkar persis jumlah flowitem ditentukan oleh kuantitas ini. Ini berarti jumlah total flowitem yang menghasilkan satu lagi dari jumlah unpack ( kuantitas membongkar + flowitem kontainer ). Ketika dalam mode split, separator menduplikat flowitem kuantitas perpecahan - 1 beberapa kali. Ini berarti jumlah total flowitem yang dihasilkan adalah sama persis seperti kuantitas split. 6

8 Catatan pesanan membongkar/ unpack : Ketika Separator dalam mode unpack, ia membongkar flowitem kontainer dari belakang-ke-depan, yang berarti menarik item terakhir dalam kontainer dulu, lalu kedua dari terakhir, dan seterusnya. Jika Anda ingin flowitem di unpack dalam sequence tertentu, maka tetapkan peringkat mereka dalam entri trigger. Gambar 6. Jendela Properti Separator 4. Dispatcher Dispatcher menerima rangkaian tugas dan akan menampungnya dulu, atau mengirimkan tugas yang ada segera ke dispatcher lain dan/atau task executor yang terhubung ke port output-nya. Rangkaian tugas mungkin dilebih dahulukan (preempt) dari rangkaian tugas sekarang melalui daftar arus tugas. Hak untuk mendahulukan tugas dapat sementara menyela rangkaian tugas yang sekarang atau menghancurkan rangkaian tugas sekarang maupun rangkaian tugas lain secara permanen. Rangkaian tugas yang didahulukan menunggu di antrian rangkaian tugas task executor. Rangkaian tugas dapat disortir oleh prioritasnya. Karena task executor merupakan subclass Dispatcher, ia juga dapat bertindak sebagai Dispatcher dan terhubung melalui port output- nya ke tugas lain executer. 7

9 Gambar 7. Task Executor Group 5. Network Node Network node digunakan mendefinisikan jalur task executor bila melaksanakan perjalanan tugasnya. Jalur terdiri atas kelompok network node yang saling behubungan. Task executor ditugaskan berjalan terus di atas jalur terdiri dari penghubungan beberapa network node di jalur. Node yang terhubung menjadi home node task executor. Jika fixed resource dikunjungi oleh task executor ditugaskan untuk berjalan di atas jalur, fixed resource tersebut harus terhubung minimal satu network node, menyebabkannya dapat mengakses jalur Bagaimana Cara Menghubungkan Network Node 1. Click-and-drag garis hubungan dengan tombol A. Gambar 8. Jalur NN1 dan NN2 2. Ketika terhubung akan terlihat garis hitam antara node. Dua arah hijau menandakan perjalanan ke dua arah diperbolehkan 8

10 Gambar 9. Jalur NN1 dan NN Menghubungkan Fixed Resource Ke Jalur 1. Click-and-drag hubungan, tahan tombol A,antara network node dan objek dimana ada load. Gambar 10. Cara Menghubungkan jalur ke fixed resource 2. Garis biru akan menandakan hubunga. Garis tidak terhubung dengan port Gambar 11. Garis biru penanda hubungan 5.3. Menghubungkan Task Executor ke Jalur 1. Click-and-drag hubungan antara the Task Executor dan Network Node sambil menahan tombol A. Gambar 12. Jarak hubungan antara Network Node dan Task Executor 2. Garis merah akan menginfdikasikan hubungan telah terbuat. Garis tidak terhubung dengan port. 9

11 Gambar 13. Jalur hubungan network node dan task executor 5.4. Single Direction Paths 1. Jalur dapat dibatasi untuk perjalanan satu arah dengan menahan tombol Q dan klik-drag ke arah yang ingin perjalanan dilarang. Gambar 14. Single Direction Paths 2. Tanda yang sebelumnya hijau akan berubah merah menandakan arah yang dilarang. Gambar 15. Single Direction Paths 5.5. Jalur Non-Passing 1. Jalur non-passing dapat dibuat dengan tombol A dan klikdragantara 2 node yang sudah terhubung. 2. Tanda Arah berubah kuning, menandakan jalur non-passing. 3. A men-drag arah merah atau kuning akan membuatnya kembali hijau. 10

12 Gambar 16. Jalur Non-Passing. Setiap jalur dari network node dapat diubah dengan banyak cara. Arah node berbeda dapat dibuat dengan menggunakan daftar dropdown connection type. Jarak minimum antar pejalan dapat digambarkan. Kecepatan maksimum dapat ditetapkan untuk hubungan jalur ini. Jarak virtual dapat diatur dan Jarak virtual adalah nilai jarak buatan. Dengan menggunakan jarak virtual, kamu dapat memberi jalur panjang buatan. 11

13 Gambar 17. Jendela Properti Flownode 6. Task dan Task Sequence Task adalah sebuah instruksi atau tindakan yang akan dilakukan oleh objek Task executor. Contoh: LOAD flowitem Task Sequence adalah serangkaian tugas yang harus dilakukan secara bersequence, Contoh : TRAVEL to Queue LOAD flowitem TRAVEL to processor UNLOAD flowitem Task Sequence akan dijalankan oleh Task Executers. Ketika Task Executer menerima Task Sequence, ia akan mulai menjalankan tugas satu demi satu sampai Task Sequence yang selesai atau didahului oleh preempting Task Sequence dari prioritas yang lebih tinggi. 12

14 Gambar 18. Sequence Eksekusi ( Contoh ) 6.1. Travel Task Jenis tugas "Travel" memerintahkan Task Executer untuk melakukan perjalanan ke beberapa objek dalam model. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yang berbeda, tergantung pada setup model. Jika Task Executer terhubung ke jalur, maka task perjalanan akan menyebabkan dia berjalan sepanjang jalur, tiba di sebuah node jalur yang terhubung ke objek tujuan yang dikehendaki. Jika Task Executer adalah objek Crane, maka ia akan mengangkat ke ketinggian yang modeler tentukan, kemudian perjalanan ke X / Y lokasi objek tujuan. Oleh karena itu, task perjalanan dapat berarti beberapa hal, tergantung pada konfigurasi model, serta jenis objek yang sedang digunakan. Bagaimanapun, semua task jenis travel memiliki kesamaan yakni mereka semua memiliki beberapa objek tujuan dalam model yang ingin dicapai Load and Unload Task Jenis tugas "Load" dan "Unload" memerintahkan Task Executer untuk memuat atau membongkar flowitem masuk atau keluar dari stasiun. Hal ini biasanya melibatkan perjalanan jarak offset dalam rangka untuk mengangkut atau menempatkan item di tempat yang tepat, serta melalui waktu yang ditentukan untuk memuat atau membongkar sebelum mentransfer item sesuai pemodel. Meskipun waktu memuat/ membongkar ditangani dengan cara yang 13

15 sama untuk semua Task Executer, offset perjalanan mungkin berbeda tergantung pada jenis Task Executer. Sebuah Transporter, misalnya, akan melakukan perjalanan ke lokasi angkut sambil mengangkat garpu sampai dengan ketinggian tempat. Sebuah robot, di sisi lain, akan memutar ke tempat item tersebut harus diangkut / ditempatkan. Untuk detail lebih lanjut, lihat travel offset Break Task Jenis tugas "Break" memerintahkan task executor untuk memeriksa apakah ada sequence tugas lain yang dapat jadi "istirahat/break". Sebagai contoh, jika transporter memiliki dua item yang sedang menunggu untuk dijemput dari lokasi yang sama, dan memiliki kemampuan untuk memuat dua atau lebih item, maka transporter akan memiliki dua sequence tugas yang dapat dilakukan. Keduanya akan seperti sequence tugas yang disebutkan di atas. Salah satunya adalah sequence tugas aktif untuk mengambil item pertama, dan sequence tugas lain ditempatkan dalam antrian sequence tugas yang harus dijalankan setelah ia selesai tugas aktif. Break Task memungkinkan transporter untuk menghentikan sequence tugas pertama setelah ia telah dimuat item pertama, dan mulai sequence tugas kedua, yang melakukan perjalanan ke stasiun item kedua dan memuat item kedua. Jika sequence tugas tidak mengandung break task, maka Task Executer harus menyelesaikan sequence tugas pertama sampai selesai, bongkar item pertama sebelum dapat memuat item kedua. 14

16 DAFTAR PUSTAKA 15

FLEXSIM ADVANCE Expertfit. Figure 1 ExpertFit Logo

FLEXSIM ADVANCE Expertfit. Figure 1 ExpertFit Logo TABEL OF CONTENT 1. General Purpose... 2 2. Expertfit... 2 3. Global Table... 5 3.1. Label... 6 3.2. Flowitem bin... 7 4. Downtime... 8 4.1. Time Table and Schedule... 8 1 FLEXSIM ADVANCE 1 1. General

Lebih terperinci

PENGANTAR FLEXSIM. 1. Tujuan Umum

PENGANTAR FLEXSIM. 1. Tujuan Umum DAFTAR ISI 1. Tujuan Umum... 2 2. Konsep dan Istilah Dalam Flexsim... 2 2.1. Flexsim... 2 2.2. Objek... 2 2.2.1. Fixed Resource... 3 2.2.2. Task Executor... 4 2.3. Koneksi Port Objek... 5 2.4. Model Flexsim...

Lebih terperinci

BAB I MENGENAL PLANNER

BAB I MENGENAL PLANNER Bab I Mengenal Planner BAB I MENGENAL PLANNER Planner adalah tool manajemen proyek yang general purpose dan menyediakan berbagai fitur, yang tersedia melalui 4 layar terpisah yang disebut layout views.

Lebih terperinci

ANALISA OUTPUT DAN DESAIN EKPERIMEN

ANALISA OUTPUT DAN DESAIN EKPERIMEN DAFTAR ISI 1. Tujuan Umum... 2 2. Analisa Output... 2 2.1. FlexSim Chart... 2 2.2. Langkah-Langkah Analisa Output Menggunakan FlexSim Chart... 3 3. Desain Eksperimen... 6 3.1. Experimenter... 6 3.2. Langkah-Langkah

Lebih terperinci

MEMBUAT LAPORAN (DATA REPORT)

MEMBUAT LAPORAN (DATA REPORT) 1 MEMBUAT LAPORAN (DATA REPORT) Data Report merupakan sebuah desain untuk mencetak laporan dimana memiliki bagian-bagian seperti terlihat pada gambar 1 berikut : Gambar 1. Tampilan Data Report Maksud dari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Simulasi 2.1.1 Pengertian Metode Simulasi Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari suatu sistem nyata (Siagian, 1987).

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, disajikan mengenai analisis kebutuhan sistem yang digunakan, diagram

Lebih terperinci

BAB 2 Membuat dan Menjalankan Form dengan Single Block

BAB 2 Membuat dan Menjalankan Form dengan Single Block BAB 2 Membuat dan Menjalankan Form dengan Single Block Pada bab ini, akan dibahas cara untuk membuat basic data entry dan query untuk satu table. Pada umumnya, data block dalam suatu form berkorespondensi

Lebih terperinci

MODUL X DATABASE VB. Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Visual (BPV)

MODUL X DATABASE VB. Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Visual (BPV) MODUL X DATABASE VB A. Tujuan 1. Memahami dan menerapkan operasi-operasi database. 2. Memahami langkah pembuatan aplikasi database. 3. Memahami konfigurasi data source. 4. Memahami pembuatan Table Adapter.

Lebih terperinci

1. Memahami cara pemasangan dan pengecekan kabel UTP. 2. Memahami perangkat dan konsep dasar dari suatu LAN.

1. Memahami cara pemasangan dan pengecekan kabel UTP. 2. Memahami perangkat dan konsep dasar dari suatu LAN. Modul III-1 INSTALASI KABEL UTP I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memahami cara pemasangan dan pengecekan kabel UTP. 2. Memahami perangkat dan konsep dasar dari suatu LAN. II. TUTORIAL Created by Team Lab Hardware

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian dan analisis bertujuan untuk melihat hasil keluaran dari rangkaian dan program serta sebagai pengetesan apakah rangkaian dan program berjalan dengan baik serta menghindari

Lebih terperinci

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT BAB III CARA PEMBUATAN ALAT 3.1 Membuat Meja Dudukan Miniatur Pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan Miniatur Lampu Lalu Lintas Perempatan Dan Pertigaan Jalan Berbasis PLC yaitu dengan membuat meja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi dapat diartikan sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi komputer adalah suatu pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah yang ingin penulis angkat dalam perancangan aplikasi simulasi perakitan sepeda fixy menggunakan 3DS Max adalah bagaimana merancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. dan memudahkan dalam pengembangan sistem selanjutnya. Tujuan dari analisa

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. dan memudahkan dalam pengembangan sistem selanjutnya. Tujuan dari analisa BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN.1. Analisis Sistem Dalam perancangan sebuah sistem diperlukan analisis untuk keperluan sistem. Dengan adanya analisis sistem, sistem yang dirancang diharapkan akan lebih

Lebih terperinci

Junior High School WASTE SORTING

Junior High School WASTE SORTING 1 Regular Category Junior High School Deskripsi, peraturan, dan penilaian WASTE SORTING 2 1. Tantangan 1.1. Pengantar Pada tantangan ini, peserta harus membuat robot yang dapat mengumpulkan jenis sampah

Lebih terperinci

MODUL TIK KELAS X DESAIN OBJEK COREL DRAW

MODUL TIK KELAS X DESAIN OBJEK COREL DRAW MODUL TIK KELAS X DESAIN OBJEK COREL DRAW ASUS DESIGN PRODUK STANDAR KOMPETENSI & KOMPETENSI DASAR Standar Kompetensi Mengenal Corel Draw Kompetensi Dasar Memahami awal penggunaan software aplikasi Corel

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN SISTEM. dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara

BAB 4 PENGUJIAN SISTEM. dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara BAB 4 PENGUJIAN SISTEM 4.1 Persiapan Simulasi Dikarenakan untuk mengimplementasikan sistem jaringan VPN dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara langsung ke dalam sistem jaringan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1. Prosedur Kerja Praktek `BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Dalam Pengumpulan data sebagai penyusunan laporan dan penyelesaian masalah dalam kerja praktek ini, dilakukan dengan magang selama kurang lebih

Lebih terperinci

Dell UltraSharp UP3017 Dell Display Manager Panduan Pengguna

Dell UltraSharp UP3017 Dell Display Manager Panduan Pengguna Dell UltraSharp UP3017 Dell Display Manager Panduan Pengguna No. Model: UP3017 Model resmi: UP3017t CATATAN: CATATAN berisi informasi penting yang akan membantu Anda menggunakan komputer secara lebih baik.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI. permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI. permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi dari hasil analisis permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi

Lebih terperinci

`BAB IV PEMBAHASAN. Indonesia. Setiap tahunnya teknologi yang digunakan harus semakin canggih.

`BAB IV PEMBAHASAN. Indonesia. Setiap tahunnya teknologi yang digunakan harus semakin canggih. 4.1. Identifikasi Masalah `BAB IV PEMBAHASAN PT. Pertamina (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan Pemerintah untuk mengelola kegiatan Minyak dan Gas Bumi di Indonesia. Setiap tahunnya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Prinsip Kerja Robot Prinsip kerja Robot yang saya buat adalah robot lego mindstorm EV3 yang menggunakan sistem kerja conveyor. Untuk cara kerjanya kotak terlebih dahulu di

Lebih terperinci

Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form

Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form Pokok Bahasan : - Membuat dan menggunakan switchboard - Membuat Menu Navigasi Berupa Form Tujuan : - Mahasiswa mampu membuat dan menggunakan switchboard

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMROGRAMAN VISUAL BASIC DENGAN DATABASE ACCESS

IMPLEMENTASI PEMROGRAMAN VISUAL BASIC DENGAN DATABASE ACCESS IMPLEMENTASI PEMROGRAMAN VISUAL BASIC DENGAN DATABASE ACCESS I. Tujuan : 1. Mahasiswa dapat memahami tentang komponen pada Visual Basic yang digunakan untuk membuat koneksi aplikasi Visual Basic dengan

Lebih terperinci

Panduan Sistem Mesin Antrian Pelanggan Sederhana Wireless Dengan Ticket Printer Dan Suara Panggilan

Panduan Sistem Mesin Antrian Pelanggan Sederhana Wireless Dengan Ticket Printer Dan Suara Panggilan Panduan Sistem Mesin Antrian Pelanggan Sederhana Wireless Dengan Ticket Printer Dan Suara Panggilan KATA PENGANTAR Sistem mesin antrian pelanggan sederhana wireless dengan ticket printer dan suara panggilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. komputer. Data-data tersebut dikirimkan secara nirkabel dari node satu ke node

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. komputer. Data-data tersebut dikirimkan secara nirkabel dari node satu ke node BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Pada metode penelitian tugas akhir ini dilakukan untuk mendapatkan informasi data ketinggian air sungai beserta waktu saat itu untuk

Lebih terperinci

Buka Start -> All Programs -> Microsoft Visual Studio - > Microsoft Visual Fox Pro 6.0

Buka Start -> All Programs -> Microsoft Visual Studio - > Microsoft Visual Fox Pro 6.0 PAKET PEMROGRAMAN II Buka Start -> All Programs -> Microsoft Visual Studio - > Microsoft Visual Fox Pro 6.0 A. Menu Bar B. Standar ToolBar E. Jendela Command D. Jendela Kode C. Form Designer F. Form Controls

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris dari kata computer yang berarti menghitung. Dapat

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PETUNJUK SINGKAT PENGGUNAAN. TwidoSuite Programming Software. A.1 Sekilas mengenai TwidoSuite Programming Software

LAMPIRAN A PETUNJUK SINGKAT PENGGUNAAN. TwidoSuite Programming Software. A.1 Sekilas mengenai TwidoSuite Programming Software LAMPIRAN A PETUNJUK SINGKAT PENGGUNAAN TwidoSuite Programming Software A.1 Sekilas mengenai TwidoSuite Programming Software TwidoSuite Programming Software merupakan support software untuk produk PLC keluaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis secara umum, analisis kebutuhan perangkat lunak dan penjelasan mengenai perancangan perangkat lunak. 3.1 Analisis Masalah Umum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Program aplikasi adalah program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau menyelesaikam masalah masalah khusus, seperti penggajian. 1 2.2 Pengertian Visualisasi

Lebih terperinci

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada.

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada. Mata Pelajaran : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Standar Kompetensi : Microsoft Office Access Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Software Aplikasi Basis Data Kelas : XI Pertemuan 2 A. Menjalankan

Lebih terperinci

Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Rute Kendaraan Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Aziiz Sutrisno

Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Rute Kendaraan Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Aziiz Sutrisno Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Rute Kendaraan Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Aziiz Sutrisno Laboratorium Rekayasa, Simulasi dan Pemodelan Sistem Departemen

Lebih terperinci

Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text)

Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text) Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text) 1. Membuat Database dan Tabel Materi ini akan menjelaskan bagaimana membangun database, tabel dan field. Akan dijelaskan pula mengenai format dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

1. Tentang Ms Power Point

1. Tentang Ms Power Point Tutorial Microsoft Power Point 1. Tentang Ms Power Point Microsoft Power Point adalah aplikasi untuk keperluan presentasi, khususnya untuk presentasi bisnis dan perkantoran. Namun Power Point kuga dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

Jaringan Komputer Switching

Jaringan Komputer Switching Jaringan Komputer Switching Switching Transmisi jarak jauh biasanya akan melewati jaringan melalui node-node yang di switch. Node tidak khusus untuk suatu konteks data tertentu.dimana End device adalah

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA) Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 9 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa memiliki kompetensi: dapat memahami dan mengimplementasikan teknik komunikasi data antara dua buah komputer

Lebih terperinci

Membuat Berbagai Desain Logo

Membuat Berbagai Desain Logo Membuat Berbagai Desain Logo 124 125 BAB 5 Membuat Berbagai Desain Logo dengan CorelDRAW X4 M embuat desain suatu logo adalah penting bagi seseorang yang ingin menjadi mahir dan professional dalam desain

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Ir. Sofi Ansori Penulis

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Ir. Sofi Ansori Penulis KATA PENGANTAR Sebagai prakata, pertama kali yang sangat ingin penulis sampaikan adalah ucapan terima kasih kepada beberapa pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu proses penulisan

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Model interaksi. Ergonomi. Gaya interaksi. Konteks. terjemahan antara pengguna dan sistem. karakteristik fisik dari interaksi

PENDAHULUAN. Model interaksi. Ergonomi. Gaya interaksi. Konteks. terjemahan antara pengguna dan sistem. karakteristik fisik dari interaksi INTERAKSI PENDAHULUAN Model interaksi terjemahan antara pengguna dan sistem Ergonomi karakteristik fisik dari interaksi Gaya interaksi sifat pengguna / system dialog Konteks sosial, organisasi, motivasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

Lebih terperinci

Praktikum 6 SubForm dan Kode VBA

Praktikum 6 SubForm dan Kode VBA Praktikum 6 SubForm dan Kode VBA A. TUJUAN Dapat mengkaitkan antara Form Utama dan SubForm Dapat menghubungkan antar Form secara manual Memahami arti dari Non-Synchronized Form Dapat memodifikasi properti

Lebih terperinci

Adobe Photoshop Album Starter Edition 3.0

Adobe Photoshop Album Starter Edition 3.0 Adobe Photoshop Album Starter Edition 3.0 TIDAK ADA JAMINAN Aplikasi pihak ketiga yang disertakan dengan perangkat Anda mungkin telah dibuat dan dimiliki oleh orang atau badan yang tidak berafiliasi atau

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM CP3 AUTOMATIC PROCESSING

MODUL PRAKTIKUM CP3 AUTOMATIC PROCESSING MODUL PRAKTIKUM CP3 AUTOMATIC PROCESSING Disusun oleh: Tim Penyusun Laboratorium Psikologi Universitas Gunadarma FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2011 PENDAHULUAN Ke arah mana anak panah di bawah

Lebih terperinci

Pindahkan slide 2 ke slide 5 dengan cara klik slide 2, lalu tekan Ctrl + X (atau pada

Pindahkan slide 2 ke slide 5 dengan cara klik slide 2, lalu tekan Ctrl + X (atau pada 2.9 Bekerja dengan Tampilan Slide Sorter Klik View Pilih Slide Sorter Pindahkan slide 2 ke slide 5 dengan cara klik slide 2, lalu tekan Ctrl + X (atau pada ribbon Home dalam group Clipboard, klik cut)

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA PACKET SWITCHING

KOMUNIKASI DATA PACKET SWITCHING KOMUNIKASI DATA PACKET SWITCHING PACKET SWITCHING Beberapa alasan mengapa Packet Switching dipilih dibandingkan Circuit Switching :. Pada waktu koneksi data, sebagian besar waktu user/host berada pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS 29 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS Dengan menggunakan Visual Basic 6.0 aplikasi perangkat ajar pengelolaan dan perhitungan ekspresi matematika yang akan dibangun dalam penelitian

Lebih terperinci

3.1 PARAMETER BUKU BESAR

3.1 PARAMETER BUKU BESAR BAB III BUKU BESAR Set Up Buku Besar merupakan langkah awal dari serangkaian langkah setup yang perlu dilakukan. Dalam modul ini berisi Daftar pembuatan rekening/perkiraan, Departemen, membuat parameter

Lebih terperinci

BAB 8 BATCH. Langkah langkah membuat Batch dari windows overview: 1. Pada window overview klik batches lalu klik icon [new]

BAB 8 BATCH. Langkah langkah membuat Batch dari windows overview: 1. Pada window overview klik batches lalu klik icon [new] BAB 8 BATCH Batch merupakan perintah untuk mempermudah kita dalam melakukan suatu pekerjaan hanya dengan sekali eksekusi semua proses perhitungan dapat kita ketahui hasilnya. Sesuai dengan namanya Bath

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

APLIKASI KLINIK. Panduan. User Guide

APLIKASI KLINIK. Panduan. User Guide APLIKASI KLINIK Panduan User Guide 2012 Clinic Application Petunjuk Pemakaian Aplikasi Clinic Ver. 1.0 Dokumen ini akan menerangkan cara pemakaian Clinic Application dari sisi operator sistem. Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang dihubungkan dengan yang lainnnya menggunakan protokol komnuikasi melalui media transmisi atau media

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI Pada bab analisa dan perancangan aplikasi, penulis akan menjelaskan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi, menerangkan fungsi dari elemen-elemen yang

Lebih terperinci

Mengenal Tabel, Membuat Tabel, Mengedit Tabel, Memasukkan Data Kedalam Tabel

Mengenal Tabel, Membuat Tabel, Mengedit Tabel, Memasukkan Data Kedalam Tabel Penggunaan Tabel Mengenal Tabel, Membuat Tabel, Mengedit Tabel, Memasukkan Data Kedalam Tabel Visual Fox pro memiliki fasilitas tabel yang berguna untuk menyimpan data. Untuk membuat tabel tersebut Anda

Lebih terperinci

APLIKASI BASIS DATA BERBASIS MICROSOFT ACCESS

APLIKASI BASIS DATA BERBASIS MICROSOFT ACCESS APLIKASI BASIS DATA BERBASIS MICROSOFT ACCESS PUTU AGUS YOGA PERMANA 1011021045/ B TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN APLIKASI BASIS DATA BERBASIS MICROSOFT ACCESS 1 APLIKASI BASIS DATA BERBASIS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Sistem Minimum Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem minimum dengan downloader untuk mengetahui apakah sistem minimum dapat menerima

Lebih terperinci

Bee Bengkel User Manual

Bee Bengkel User Manual Daftar Isi I. Installasi...2 II. Master...10 II.1 Daftar Mitra Bisnis...10 II.2 Item...11 II.3 Mesin EDC...12 II.4 Salesman / Mekanik...13 II.5 Setting Manajemen Kasir...14 III. Kasir...16 III.1 Manajemen

Lebih terperinci

Bab 7 : Penjualan. Bab 7 Penjualan

Bab 7 : Penjualan. Bab 7 Penjualan Bab 7 Penjualan Gunakan Armadillo Accounting untuk mencatat penjualan Anda, melakukan order dan retur penjualan. Semua perkiraan otomatis terupdate begitu Anda menjalankan system. Ketahui jumlah persediaan

Lebih terperinci

ROBOT PENSORTIR BARANG PENGIKUT GARIS BERBASIS ARDUINO UNO NAMA : FAUZI NPM :

ROBOT PENSORTIR BARANG PENGIKUT GARIS BERBASIS ARDUINO UNO NAMA : FAUZI NPM : ROBOT PENSORTIR BARANG PENGIKUT GARIS BERBASIS ARDUINO UNO NAMA : FAUZI NPM : 23113322 Gambaran Umum Robot Pensortir Barang Pengikut Garis Berbasis Arduino UNO Robot pensortir barang pengikut garis berbasis

Lebih terperinci

Pelatihan Microsoft Excel

Pelatihan Microsoft Excel Pelatihan Microsoft Excel Advanced Petrus Santoso 13 Isi What-If Analysis... 1 Goal Seek... 1 Data Table... 2 Pivot Table... 5 Persiapan untuk Membuat Pivot Table... 6 Membuat Pivot Table... 7 Advanced

Lebih terperinci

Panduan Network Connection

Panduan Network Connection ID MA1703-A Panduan Network Connection Pastikan untuk menyimpan semua dokumentasi pemakai yang mudah terjangkau untuk referensi masa datang. Untuk memperoleh versi terbaru dari panduan ini, kunjungi situs

Lebih terperinci

Bab 10. Packet Switching

Bab 10. Packet Switching 1/total Outline Prinsip Dasar Packet Switching Packet Switching - Datagram Packet Switching Virtual Circuit Operasi Internal dan Eksternal Konsep Routing Strategi Routing Klasiikasi Routing X25 Physical

Lebih terperinci

PETUNJUK PROTUES. Mode Selector Toolbar berikut ini beberapa bagian selector toolbar yang umum digunakan untuk simulasi aplikasi mikrokontroler :

PETUNJUK PROTUES. Mode Selector Toolbar berikut ini beberapa bagian selector toolbar yang umum digunakan untuk simulasi aplikasi mikrokontroler : PETUNJUK PROTUES Mode Selector Toolbar berikut ini beberapa bagian selector toolbar yang umum digunakan untuk simulasi aplikasi mikrokontroler : Selection Mode Component Mode Wire Label Mode Buses Mode

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga laporan yang berjudul Perencanaan dan Perancangan Tambang dapat terselesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. Tampilan Awal aplikasi Protel for Windows 1.5. Pilihan menu. Tombol (button) perintah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. Tampilan Awal aplikasi Protel for Windows 1.5. Pilihan menu. Tombol (button) perintah BAB I PENDAHULUAN Protel PCB merupakan salah satu program (software) popular untuk merancang jalur layout PCB. Keistimewaan program ini diantaranya yaitu sebagai berikut : 1) Dijalankan menggunakan Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) bersal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

SETTING MIKROTIK WIRELESS BRIDGE

SETTING MIKROTIK WIRELESS BRIDGE SETTING MIKROTIK WIRELESS BRIDGE Mode bridge memungkinkan network yang satu tergabung dengan network di sisi satunya secara transparan, tanpa perlu melalui routing, sehingga mesin yang ada di network yang

Lebih terperinci

Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel

Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel Pada Bab ini anda akan mempelajari cara: Memasukkan teks dan angka pada spreadsheet secara manual Menyimpan file spreadsheet Menggunakan fasilitas cepat Fill Series Memotong,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini ditunjukkan dalam bentuk blok diagram pada gambar 3.1. Blok diagram ini menggambarkan proses dari sampel citra hingga output

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM APLIKASI JAVA VIDEO CONFERENCE. 1. Prosesor 500 MHz atau lebih tinggi, MB RAM minimum, 3. 1 MB free hardisk space

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM APLIKASI JAVA VIDEO CONFERENCE. 1. Prosesor 500 MHz atau lebih tinggi, MB RAM minimum, 3. 1 MB free hardisk space BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM APLIKASI JAVA VIDEO CONFERENCE 4.1 User Requirement 4.1.1 Hardware Requirement Aplikasi ini dapat berjalan pada komputer dengan spesifikasi minimum sebagai berikut: 1. Prosesor

Lebih terperinci

I. JUDUL. Exception Handling. Jenis-Jenis error. Exception PRAKTIKUM 12. Exception Handling

I. JUDUL. Exception Handling. Jenis-Jenis error. Exception PRAKTIKUM 12. Exception Handling I. JUDUL Exception Handling PRAKTIKUM 12 Exception Handling II. TUJUAN - Memahami dan mengenal Exception Handling - Dapat membuat aplikasi sederhana dengan menggunakan Exception Handling III. ALAT DAN

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI II.1 Pekerjaan II.2 Proses

BAB II DASAR TEORI II.1 Pekerjaan II.2 Proses BAB II DASAR TEORI Bab ini akan membahas dasar teori yang melandasi penulisan tesis ini yaitu pekerjaan, proses, struktur organisasi, sistem informasi, sistem informasi yang peduli proses, teknik pemodelan

Lebih terperinci

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan PERSIAPAN Persiapan simulasi server HTTP dalam contoh ini adalah dengan menggunakan 1 buah workstation dan 1 server yang terhubung langsung dengan kabel --tipe

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software Arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler Arduino menggunakan Arduino

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Perangkat Keras Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 4.1.2 Perangkat Lunak

Lebih terperinci

Bab 10 Membuat, Menggunakan dan Memodifikasi Form

Bab 10 Membuat, Menggunakan dan Memodifikasi Form Bab 10 Membuat, Menggunakan dan Memodifikasi Form Pokok Bahasan Membuat Form Menutup dan Menyimpan Form Memodifikasi Rancangan Form Membuat Form Form merupakan salah satu objek database yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk mendapatkan pelayanan yang diinginkan pada tempat-tempat tertentu kadang mengharuskan kita untuk mengantri untuk menunggu giliran seperti di bank saat

Lebih terperinci

MENGENAL MYOB ACCOUNTING 1. SEKILAS TENTANG MYOB ACCOUNTING

MENGENAL MYOB ACCOUNTING 1. SEKILAS TENTANG MYOB ACCOUNTING MENGENAL MYOB ACCOUNTING 1. SEKILAS TENTANG MYOB ACCOUNTING MYOB (Mind Your Own Business) ACCOUNTING merupakan software olah data akuntansi secara terpadu (integrated software), yaitu proses pencatatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 38 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan Alat pendeteksi dini kerusakan pada sistem pengkondisian udara secara umum alat ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama yaitu

Lebih terperinci

Bab IV. Aplikasi Program Penjadwalan

Bab IV. Aplikasi Program Penjadwalan Bab IV Aplikasi Program Penjadwalan Program terdiri dari dua lembar kerja yaitu lembar masukan data seperti terlihat pada Gambar 4.1 dan lembar proses seperti terlihat pada Gambar 4.2. Gambar 4. 1 Lembar

Lebih terperinci

Operasi Transfer Data

Operasi Transfer Data Operasi Transfer Data Pada bab ini akan dibahas tujuan pembelajaran, Bahasa pemrograman mikroprosesor Z80. Selain itu dikemukakan contoh-contoh Bahasa program sederhana dan aplikasinya. Tujuan Pembelajaran:

Lebih terperinci

ROBO-PAL ROBOTIC COMPETITION 2016

ROBO-PAL ROBOTIC COMPETITION 2016 ROBO-PAL ROBOTIC COMPETITION 2016 KATEGORI BUILDING & PROGRAMMING LEGO MINDSTORMS Peraturan Kompetisi 1. Tantangan 1.1. Pengantar Pada tantangan ini, peserta harus membangun dan memprogram robot yang dapat

Lebih terperinci

Membuat Daftar Tabel dan Gambar Membuat Pengaturan Nomor Halaman Berbeda Pada Sebuah Dokumen... 3

Membuat Daftar Tabel dan Gambar Membuat Pengaturan Nomor Halaman Berbeda Pada Sebuah Dokumen... 3 DAFTAR ISI MODUL 6... 2 MENGENAL FASILITAS TAMBAHAN LAINNYA PADA MS. WORD DAN MS. EXCEL... 2 6.1. FUNGSI & FASILITAS TAMBAHAN LAINNYA PADA MS. WORD... 2 6.1.1. Membuat Daftar Tabel dan Gambar... 2 6.1.2.

Lebih terperinci

Modul Praktikum Ke-1

Modul Praktikum Ke-1 Bahasa Pemrograman Dasar Fathurrohman 1 Modul Praktikum Ke-1 (Tampilan VB, Event, Property, Objek Kontrol : form, text, label, command) Mengenal Visual Basic (VB) Visual Basic adalah salah satu perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, maka akan diaplikasikan teknologi

Lebih terperinci

Gambar 4.57 Layar Ubah Pemasok. Data pemasok dapat diubah di sini. Data-data akan disimpan ke

Gambar 4.57 Layar Ubah Pemasok. Data pemasok dapat diubah di sini. Data-data akan disimpan ke 184 Gambar 4.57 Layar Ubah Pemasok Data pemasok dapat diubah di sini. Data-data akan disimpan ke tabel pemasok jika kolom nama, alamat dan telepon pemasok telah diisi. 185 Gambar 4.58 Layar Transaksi Pembelian

Lebih terperinci

BAB I Pengenalan Microsoft Visual Basic 6.0

BAB I Pengenalan Microsoft Visual Basic 6.0 BAB I Pengenalan Microsoft Visual Basic 6.0 Pembuatan program dalam Visual Basic berbeda dengan pembuatan program-program DOS atau pemrograman yang bersifat konvensional. Dalam Visual Basic, pembuatan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. komputer antar kantor-kantor PT. Alcatel-Lucent Indonesia yang letaknya berjauhan

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. komputer antar kantor-kantor PT. Alcatel-Lucent Indonesia yang letaknya berjauhan 52 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Dengan keterbatasan waktu, tempat, serta biaya yang ada, serta jaringan komputer antar kantor-kantor PT. Alcatel-Lucent Indonesia yang letaknya berjauhan maka tidak memungkinkan

Lebih terperinci

Modul Praktikum Ke-2

Modul Praktikum Ke-2 Bahasa Pemrograman Dasar Fathurrohman 6 Modul Praktikum Ke-2 (Method, Objek Kontrol (OptionButton, CheckBox, Frame), Variabel, Tipe Data) Aktifkan VB 6 melalui tombol Start. Buka kembali project Latihan1.vbp:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Karena luasnya bidang garapan ilmu komputer, para pakar dan peneliti sedikit berbeda

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN. III.1. Desain Objek Simulasi Pemilihan Umum Presiden

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN. III.1. Desain Objek Simulasi Pemilihan Umum Presiden BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN III.1. Desain Objek Simulasi Pemilihan Umum Presiden Dalam pembuatan simulasi Pemilihan Umum Presiden Berbasis 3D ini ada dua tahap yang dilakukan, yaitu desain (modelling)

Lebih terperinci

Senior High School. Food Distribution

Senior High School. Food Distribution 1 Regular Category Senior High School Deskripsi, Peraturan, dan Penilaian Food Distribution 2 1. Pengantar Salah satu cara untuk meningkatkan jumlah pangan yang tersedia didunia untuk dikonsumsi adalah

Lebih terperinci

Blastica Press Release 2004

Blastica Press Release 2004 2 _ Manual STRAND 200 PETUNJUK CEPAT 1. GRANDMASTER digunakan untuk mengatur maksimum output semua fader pada setiap saat. Grandmaster selalu berfungsi. 2. MODE untuk memilih 3 (tiga) mode kerja; submaster,

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN TUGAS MANAJEMEN JARINGAN OLEH : NAMA : INDAH SARI NIM : 09011181320011 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Analisa Protokol SNMP dengan Menggunakan Wireshark Dimana

Lebih terperinci

TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL)

TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL) TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL) SEMESTER GENAP 2011/2012 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Batch Processing A. BATCH, ONLINE, REAL TIME PROCESSING

Batch Processing A. BATCH, ONLINE, REAL TIME PROCESSING Batch Processing A. BATCH, ONLINE, REAL TIME PROCESSING Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok

Lebih terperinci