Dr. Rohani Budi Prihatin, M.Si.

Transkripsi

1 LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU Strategi Nafkah Keluarga Nelayan Miskin Perkotaan: Studi di Cilacap Jawa Tengah dan Badung Bali Dr. Rohani Budi Prihatin, M.Si. PUSAT PENELITIAN BADAN KEAHLIAN DPR RI JAKARTA

2 Strategi Nafkah Keluarga Nelayan Miskin Perkotaan: Studi di Cilacap Jawa Tengah dan Badung Bali I. Identitas A. Penelitian Individu 1. Bidang : Kesejahteraan Sosial 2. Judul Proposal : Strategi Nafkah Keluarga Nelayan Miskin Perkotaan: Studi ci Cilacap Jawa Tengah dan Badung Bali 3. Peneliti a. Nama lengkap : Rohani Budi Prihatin b. Bidang keahlian : Sosiologi Perkotaan c. Pangkat/Golongan : III/D d. Jabatan Fungsional : Peneliti Muda 4. Pembimbing (khusus untuk Peneliti IIId) a. Nama lengkap : b. Bidang keahlian : c. Pangkat/Golongan : d. Jabatan Fungsional : 5. Objek penelitian dan lokasi penelitian : Nafkah Keluarga Miskin Nelayan di Cilacap Jawa Tengah dan di Badung Bali 6. Masa pelaksanaan penelitian lapangan Mulai : Februari 2016 Berakhir : November

3 Abstrak Masyarakat nelayan Cilacap dan Bali merupakan salah satu kelompok nelayan yang sedang mengalami perubahan cepat dari sisi pesatnya laju perkotaan yang pada akhirnya mengakibatnya strategi nafkahnya. Perubahan cepat perkotaan inilah yang memicu keluarga nelayan miskin melakukan strategi nafkah di saat mereka menghadapi kendala alam dan kendala struktural dunia nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di dua wilayah tersebut mempunyai strategi adaptasi dalam mencari nafkah antara lain menjalin hubungan baik dengan pihak yang menguasai sumber ekonomi (pemilik perahu, pemberi modal awal sebelum melaut), melibatkan keluarga dalam mencari nafkah, serta menghemat pengeluaran terutama ketika datangnya masa paceklik. Kemiskinan nelayan bersifat multidimensi sehingga penanganannya tidak secara tambal sulam. 3

4 Executive Summary Salah satu kelompok masyarakat yang masih menderita kemiskinan adalah nelayan. Mereka menggantungkan hidupnya sepenuhnya pada laut sebagai tempat mencari nafkah. Umumnya, modal dan akses mereka pada pembiayaan ekonomi sangat minim. Dalam kehidupan sehari-hari, nelayan miskin di perkotaan ini menghadapi persaingan dengan kapal besar yang peralatan tangkapnya lebih modern dan canggih. Hasil tangkapannya juga mudah rusak karena tidak dilengkapi mesin pendingin sehingga melemahkan posisi tawar dalam transaksi penjualan. Berdasarkan pada kendala-kendala yang dihadapi nelayan tersebut, maka penelitian ini ingin memfokuskan pada nelayan yang masih bertahan dan tetap bertahan di daerah perkotaan. Lebih khusus lagi, fokus pada strategi nafkah yang mereka lakukan. Dengan asumsi pendapatan mereka yang kecil dan tidak menentu, khususnya di saat musim angin, maka memahami bagaimana mereka bertahan dan keluar dari himpitan hidup perkotaan, menarik untuk diteliti. Pertanyaan penelitiannya adalah bagaimana dan apa saja yang memengaruhi terbentuknya strategi nafkah rumah tangga nelayan miskin perkotaan di Badung Bali dan Cilacap Jawa Tengah? Penelitian ini dimulai dari Februari 2016 sampai dengan November 2016 dengan menggunakan pendekatan kualitatif (wawancara dengan para pihak yang memahami dan mengetahui permasalahan strategi nafkah nelayan) serta berbasis pada teori livelihood strategy atau strategi nafkah, dilakukan di Pantai Teluk Penyu Cilacap dan Pantai Kedonganan Bali. Kesimpulan dari studi ini adalah bahwa nelayan Cilacap dan Bali sedang mengalami perubahan cepat dari sisi pesatnya laju pertimbuhan perkotaan yang pada akhirnya mengakibat nelayan beradaptasi dalam melakukan strategi nafkahnya. Perubahan cepat perkotaan inilah yang memicu keluarga nelayan miskin melakukan strategi nafkah di saat mereka menghadapi kendala alam dan kendala struktural dunia nelayan. Perubahan pada strategi nafkah nelayan miskin di Bali dikarenakan masifnya pertumbuhan industri pariwisata di Bali yang tidak sepenuhnya mengakomodasi atau memanfaatkan sepenuhnya hasil tangkapan nelayan dari melaut. Berbeda dengan Bali, di Cilacap pertumbuhan kotanya bertumpu pada pertumbuhan industri skala sedang dan menengah yang berjalan tidak seiring dengan kehidupan para nelayan sehingga terkadang berlawanan kepentingan seperti pada kasus tumpahnya minyak mentah yang mencemari laut seputar Cilacap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di dua wilayah tersebut mempunyai strategi nafkah antara lain dengan menjalin hubungan baik dengan pihak yang 4

5 menguasai sumber ekonomi (pemilik perahu, pemberi modal awal sebelum melaut), melibatkan keluarga dalam mencari nafkah, serta menghemat pengeluaran terutama ketika datangnya masa paceklik. Rekomendasi penelitian ini ke depan agar permasalahan kemiskinan para nelayan di perkotaan yang umumnya bersifat multidimensi harus dilihat secara komprehensif sehingga penanganannya tidak secara tambal sulam. Pola pemberian bantuan seperti yang berjalan selama ini dengan memberikan peralatan melaut (perahu, jaring, dan sebagainya) hanya mengobati permasalahan sesaat. Bantuan tersebut tetap penting, namun tidak cukup berhenti di situ. 5