LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK
|
|
- Hadi Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK STRATEGI KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFLASI DI DAERAH PASCA KEBIJAKAN BARU SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) : Studi di Provinsi D.I.Yogyakarta dan Papua Barat Oleh: Kelompok Peneliti Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik Ketua : Edmira Rivani, S.Si., M.Stat. Wakil Ketua : Drs. Juli Panglima Saragih, MM. Sekretaris : Ari Mulianta Ginting, SE., M.SE. Anggota : Izzaty, S.T., M.E. PUSAT PENGKAJIAN PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI 2015
2 EXECUTIVE SUMMARY Latar Belakang Masalah Inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sumber tekanan inflasi Indonesia tidak hanya berasal dari sisi permintaan yang dapat dikelola oleh Bank Indonesia. Dari hasil penelitian, karakteristik inflasi di Indonesia masih cenderung bergejolak terutama dipengaruhi oleh sisi suplai (sisi penawaran) berkenaan dengan gangguan produksi, distribusi maupun kebijakan pemerintah. Selain itu, shocks terhadap inflasi juga dapat berasal dari kebijakan pemerintah. Salah satu kebijakan tersebut adalah kebijakan mengenai Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubisidi berupa kebijakan penghapusan premium dan pemberian subsidi tetap (fixed) sebesarrp 1.000/liter untuk solar. Kebijakan tersebut mulai diimplementasikan oleh Pemerintahan Jokowi-JK mulai 1 Januari 2015 dan dikeluarkan sebagai respon terhadap fluktuatif harga minyak dunia dan bentuk mekanisme penetapan harga BBM oleh pemerintah dalam rangka melindungi kepentingan masyarakat Indonesia. Penetapan ini didasarkan kepada prinsip konsistensi upaya merealisasikan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang lebih sehat dan produktif dengan mengarahkan subisidi agar lebih tepat sasaran dan mempercepat pembangunan infrastruktur, mendorong persaingan sehat baik antardaerah maupun antar pelaku bisnis, memperkuat Pertamina dan pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dengan memberikan margin lebih agar dapat meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan daya saing, serta mendorong efisiensi penyediaan BBM dengan tetap memberikan peluang Pertamina sebagai tuan rumah di negeri sendiri untuk jangka panjang. Kebijakan BBM yang baru ini berdampak kepada harga BBM yang ditetapkan oleh pemerintah akan menjadi fluktuatif mengikuti perkembangan harga BBM yang ada di pasar. Kebijakan harga BBM bersubsidi yang baru akan menyebabkan harga BBM naik jika harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan. Karena BBM merupakan bahan dasar untuk melakukan kegiatan di segala sektor dan kehidupan maka jika harga BBM mengalami kenaikan maka kenaikan ini akan menaikkan harga barang dan jasa termasuk harga kebutuhan seharihari rakyat banyak. Menurut Uka Wikarya, perhitungan tambahan inflasi akibat kebijakan BBM menggunakan model ekonometrika adalah setiap 10 persen kenaikan harga BBM jenis premium akan berkontribusi terhadap peningkatan inflasi sebesar 0,64 persen. Akibat peningkatan inflasi yang terjadi tersebut tentu berkontribusi terhadap penurunan daya beli masyarakat. Faktor yang i
3 tidak dapat dihindari dari peningkatan inflasi yang terjadi adalah penurunan daya beli yang rentan terhadap kelompok masyarakat golongan rendah seperti buruh, pengusaha skala kecil dan menengah, dan terutama masyarakat miskin. Pengeluaran rumah tangga untuk BBM hanya meliputi sekitar 1,07 persen untuk keluarga miskin dan 0,15 persen untuk kelompok rumah tangga tidak miskin, atau seluruhnya sekitar 0,21 persen dari anggaran belanja keluarga. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumsi BBM keluarga miskin lebih besar dibandingkan keluarga tidak miskin. Sehingga kenaikan harga BBM akan berdampak serius terhadap kelangsungan hidup keluarga miskin. Berdasarkanhaltersebut, kelompok rumah tangga miskin adalah kelompok yang paling menderita akibat beban kenaikan harga BBM. Karena di samping kebutuhan bahan bakar, dan transportasi, kebutuhan-kebutuhan lain pasti naik pula harganya, sedangkan penghasilan mereka relatif kecil. Ekonom Ahmad Erani Yustika mengatakan bahwa penghapusan subsidi BBM dari sisi moneter menimbulkan terjadinya ketidakstabilan pasar modal jangka pendek, meningkatkan angka kemiskinan dan pengangguran, meningkatnya kemiskinan dan pengangguran, tergerusnya iklim investasi sampai dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi. Dan dampak yang paling parah adalah terjadinya stagflasi di dalam suatu perekonomian. Tentunya hal ini menjadi perhatian bagi pemerintah untuk mengatasi dampak tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, pengendalian inflasi memerlukan koordinasi yang kuatantara Bank Indonesia denganpemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. Di tingkat pusat koordinasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah dalam rangka pengendalian inflasi telah diperkuat dengan pembentukan Tim Pengendalian Inflasi (TPI) sejak tahun 2005 yang beranggotakan Bank Indonesia (BI) dan beberapa instansi pemerintah. Sementara itu di tingkat daerah, koordinasi antara Bank Indonesia dengan unsur-unsur pemerintah daerah dilakukan dalam wadah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang mulai terbentuk tahun 2008 di sejumlah daerah. Pengendalian inflasi secara nasional perlu mendapat dukungan dari daerah. Hal ini mengingat inflasi nasional dibentuk oleh hampir 81% inflasi daerah (di luar Jakarta), dan merupakan hasil agregasi dari inflasi sejumlah 82 kota di Indonesia. Dengan demikian koordinasi yang dikembangkan melalui harmonisasi kebijakan dari/ke level daerah diharapkan dapat lebih efektif bukan hanya dalam menekan laju inflasi di daerah, tetapi juga akan berlanjut pada pencapaian sasaran inflasi nasional yang rendah dan stabil sebagaimana yang ingin dicapai bersama oleh Pemerintah dan Bank Indonesia. ii
4 Temuan Penelitian Selain dampak langsung, kenaikan harga BBM juga memberikan dampak lanjutan melalui jalur cost-push (kenaikan biaya transportasi) maupun ekspektasi inflasi, sehingga mendorong kenaikan barang-barang lainnya. Bahkan, kenaikan ekspektasi inflasi telah terjadi sebelum kebijakan kenaikan harga diimplementasikan. Hal tersebut tercermin pada kondisi di daerah, dalam hal ini telah dilakukan penelitian terhadap dua Provinsi yaitu DIY dan Papua Barat. Padatahun 2014 DIY mengalami inflasi sebesar 6.59% (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar 7.32%. penurunan inflasi didorong oleh terkendalinya harga bahan makanan dan juga makanan jadi pada tahun Hampir semua kelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Inflasi pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 8.43% (qtq). Inflasi terendah terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga yakni sebesar 0.04% (qtq). Salah satu dampak nyata dari kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah di Provinsi DIY adalah meningkatnnya harga barang pada kelompok barang Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar. Inflasi pada kelompok ini didorong oleh kenaikan tarif listrik dan kenaikan tarif angkutan yang merupakan dampak lanjutan dari kenaikan harga BBM. Kelompok transaportasi, komuniasi dan jasa keuangan juga mengalami lonjakan inflasi yang cukup tinggi akibat kenaikan komponen administered prices yaitu kenaikan harga BBM pada November 2014 kemarin. Walaupun terjadi kenaikan harga BBM di akhir tahun, produsen memilih untuk melakukan koreksi harga secara terbatas. Hal ini dikonfirmasi oleh hasil Survei Pedagang Eceran yang dilakukan oleh Bank Indonesia, yang menunjukkan bahwa magnitude kenaikan ekspektasi harga pada bulan Desember 2014 masih lebih rendah dibandingkan kenaikan ekspektasi harga paska kenaikan BBM tahun lalu. Hasil liason juga menyatakan bahwa pelaku usaha masih mempertimbangkan pencapaian target omzet penjualan di akhir tahun, sehingga koreksi harga yang dilakukan relatif terbatas. Realisasi inflasi awal tahun Januari 2015 sebesar 0.13% (mtm) atau 5,62% (yoy), menurun dibandingkan bulan Desember 2014 sebesar 1.76% (mtm) atau 6.59% (yoy). Berkurangnya tekanan inflasi terutama didorong oleh penurunan harga BBM bersubsidi pada 1 dan 19 Januari 2015, penurunan tarif angkutan udara, dan penurunan harga sejumlah komoditas seperti cabai merah, kacang panjang dan jeruk. Penurunan inflasi berlanjut pada bulan Februari 2015 DIY yang mengalami deflasi sebesar 0,40% (mtm). Dengan demikian tingkat inflasi di DIY secara tahunan tercatat sebesar 5,12% (yoy). Menurunnya tekanan inflasi komoditas yang masuk dalam kelompok administered price menjadi pemicu utama penurunan iii
5 inflasi pada Februari Kondisi ini terutama bersumber dari efek penurunan harga BBM bersubsidi pada 19 Januari 2015 yang masih terhitung pada perhitungan inflasi bulan Februari. Penurunan harga BBM khususnya bensin menyumbang deflasi terbesarya kini mencapai 0,24%. Penurunan harga BBM juga diikuti oleh penurunan tarif angkutan darat di DIY yang mencapai 10% sesuaidengan Surat Keputusan (SK) Gubernur bernomor 21/Kep/2015 tertanggal 26 Januari Sementara di Provinsi Papua Barat, kenaikan BBM bersubsidi pada bulan November 2015 menyebabkan meningkatnya laju inflasi pada Desember 2014, yaitu tercatat sebesar 1,75% (mtm). Hal ini khususnya secara langsung berdampak pada kenaikan inflasi di sub kelompok bahan bakar (3,14% mtm) dan sub kelompok tranportasi (5,95% mtm). Secara tidak langsung juga berdampak pada biaya pengangkutan dan distribusi bahan pangan dan makanan jadi sehingga kedua kelompok tersebut juga mengalami peningkatan, masing-masing tercatat sebesar 1,67% (mtm) dan 1,71% (mtm), walaupun juga didorong oleh faktor musiman karena menjelang natal dan tahun baru. Penurunan harga BBM bersubsidi pada awal tahun langsung mempengaruhi penurunan inflasi pada bulan Januari 2015 yang tercatat hanya 0,10% (mtm). Dampak langsung terlihat dari penurunan sub kelompok bahan bakar (1,43% mtm) dan sub kelompok transportasi (- 5,68% mtm). Secara umum kenaikan harga BBM memberikan sumbangan lebih dari 50% terhadap inflasi bulanan melalui kenaikan bensin dan tarif angkutan. Sedangkan penurunan harga BBM cenderung tidak elastis. Penurunan berdampak lebih kecil terhadap inflasi dibandingkan kenaikannya. Untuk meminimalkan dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi, pemerintah perlu melakukan beberapa langkah seperti mengendalikan kenaikan tarif angkutan darat, komunikasi yang efektif untuk mengelola ekspektasi inflasi serta mengatur waktu yang tepat untuk implementasi kebijakan administirered prices lainnya. Langkah-langkah tersebut perlu juga dilakukan oleh Pemerintah Daerah termasuk mengatur konsumsi BBM bersubsidi di daerah. Penutup Pada prinsipnya, pengendalian inflasi di daerah pasca kebijakan baru subsidi BBM berdasarkan penelitian di dua daerah yaitu Provinsi DI. Yogyakarta dan Provinsi Papua Barat adalah diperlukannya langkah strategis dan koordinasi antar beberapa instansi pemerintah yang ada di daerah dan pusat dan Bank Indonesia kantor perwakilan daerah untuk saling koordinasi dan kerja sama. Langkah tersebut dapat dimulai dengan pemantauan harga-harga komoditas baik barang dan jasa yang ada di pasar oleh instansi terkait. Laporan tersebut harus iv
6 dilakukan secara regular dan teratur terhadap sampel di pasar-pasar tertentu yang dijadikan sampel. Berdasarkan laporan inilah lalu dijadikan dasar pada rapat TPID bulanan di Provinsi untuk dibahas apa yang menjadi kendala dan masalah terhadap harga-harga komoditas yang diperlukan oleh masyarakat. Hampir seluruh stakeholder instansi pemerintahdan BI kantor perwakilan yang ada di daerah membicarakan mengenai aspek produksi, distribusi, keterjangkauan harga dan ekspekstasi inflasi harga ke depan terhadap barang-barang danjasa yang ada di Provinsi. Setelah itu berdasarkan rekomendasi rapat TPID bulanan itulah dilakukan tindakan langkah konkrit dan strategis terhadap permasalahan yang ada di lapangan terutama terhadap barang-barang yang terkena dampak baik langsung mapun tidak langsung dari kebijakan baru BBM di Indonesia. Sehingga berdasarkan kerja sama dan koordinasi yang baik antar instansi dan stakeholder terkait di pemerintah daerah dan Bank Indonesia menunjukkan hasil yang baik. Hal ini terlihat berdasarkan kebijakan baru subsidi BBM di Indonesia yang membuat harga BBM naik dan turun per bulan dapat diantisipasi dampaknya terhadap harga-harga barang dan jasa di Provinsi. Selain pemantauan dan koordinasi antar lembaga di daerah, salah satu hal penting yang dibutuhkan untuk menjaga tingkat harga adalah diperlukannya infrastruktur yang mendukung aspek logistik pasokan barang. Sehingga pada akhirnya inflasi di daerah dapat diredam dan dijaga kondisinya pada level yang stabil dan rendah. v
Inflasi IHK 2015 Berada dalam Sasaran Inflasi Bank Indonesia
Inflasi IHK 2015 Berada dalam Sasaran Inflasi Bank Indonesia Inflasi di bulan Desember menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan bulan lalu dan lebih tinggi dari historisnya. Inflasi
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017
RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017 TPI dan Pokjanas TPID INFLASI IHK Inflasi 2017 Terkendali Dan Berada Pada Sasaran Inflasi Inflasi IHK sampai dengan Desember 2017 terkendali dan masuk dalam kisaran sasaran
Lebih terperinciSEKRETARIAT DAERAH PROVlNSl DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOTA DlNAS
SEKRETARIAT DAERAH PROVlNSl DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOTA DlNAS Kepada Yth Dari : Bapak Gubernur Provinsi DKI Jakarta : Asisten Perekonomian dan Administrasi Sekda Provinsi DKI Jakarta Nomor :, 3137/-1.823
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2016
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2016 Inflasi 2016 Cukup Rendah dan Berada dalam Batas
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI APRIL 2017
RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2017 TPI dan Pokjanas TPID INFLASI IHK Inflasi April 2017 Terkendali Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat mengalami inflasi 0,09% (mtm) di bulan April (Tabel 1). Inflasi IHK
Lebih terperinciANALISIS INFLASI MARET 2016
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) ANALISIS INFLASI MARET 2016 Komoditas Pangan Dorong Inflasi IHK Maret INFLASI IHK Mtm
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI APRIL 2016
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2016 Penurunan Harga BBM dan Panen Raya Dorong Deflasi Bulan
Lebih terperinciTPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1. Inflasi Januari 2016 Melambat dan Terkendali
Inflasi Januari 2016 Melambat dan Terkendali Inflasi pada awal tahun 2016 mengalami perlambatan dibandingkan dengan bulan lalu. Pada Januari 2016, inflasi IHK tercatat sebesar 0,51% (mtm), lebih rendah
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI MARET 2017
RELEASE NOTE INFLASI MARET 2017 TPI dan Pokjanas TPID INFLASI IHK Panen Dorong Deflasi Maret 2017 Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat mengalami deflasi 0,02% (mtm) di bulan Maret (Tabel 1). Deflasi bulan
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2017
RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2017 TPI dan Pokjanas TPID Harga Pangan Dorong Inflasi Oktober 2017 Tetap Rendah INFLASI IHK Inflasi IHK sampai dengan Oktober 2017 terkendali dan mendukung pencapaian sasaran
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI FEBRUARI 2017
RELEASE NOTE INFLASI FEBRUARI 217 TPI dan Pokjanas TPID INFLASI IHK Inflasi Bulan Februari 217 Terkendali Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat,23% (mtm) di bulan Februari. Inflasi di bulan ini
Lebih terperinciInflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm -1,52% yoy 0,35% ytd 0,35% avg yoy 1 7,11% Beras.
Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara mtm -1,52% yoy 0,35% ytd 0,35% avg yoy 1 7,11% Inflasi Komoditas Utama Beras Minyak Goreng Daging Ayam Ras Cabai Rawit Bawang Merah Tomat Sayur Cakalang Inflasi Sulawesi
Lebih terperinciInflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 0,01% yoy 0,78% ytd -0,93% avg yoy 1 6,83% Beras.
Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara mtm 0,01% yoy 0,78% ytd -0,93% avg yoy 1 6,83% Inflasi Komoditas Utama Beras Minyak Goreng Daging Ayam Ras Cabai Rawit Bawang Merah Tomat Sayur Cakalang Inflasi Sulawesi
Lebih terperinciInflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm -0,68% yoy 2,28% ytd -0,94% avg yoy 1 6,41% Beras.
Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara mtm -0,68% yoy 2,28% ytd -0,94% avg yoy 1 6,41% Inflasi Komoditas Utama Beras Minyak Goreng Daging Ayam Ras Cabai Rawit Bawang Merah Tomat Sayur Cakalang Inflasi Sulawesi
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI JANUARI 2017
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI JANUARI 2017 Inflasi Bulan Januari 2017 Meningkat, Namun Masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk melakukan kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar bisa berupa banyak
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2017
RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2017 Koreksi Harga Pangan dan Faktor Musiman Dorong Deflasi Agustus INFLASI IHK Inflasi Agustus 2017 terkendali sehingga masih mendukung pencapaian sasaran inflasi 2017 sebesar
Lebih terperinciInflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 2,86% yoy 3,67% ytd 1,90% avg yoy 1 6,51% Beras.
Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara mtm 2,86% yoy 3,67% ytd 1,90% avg yoy 1 6,51% Inflasi Komoditas Utama Beras Minyak Goreng Daging Ayam Ras Cabai Rawit Bawang Merah Tomat Sayur Cakalang Inflasi Sulawesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laju inflasi yang rendah dan stabil merupakan tujuan utama pengambil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju inflasi yang rendah dan stabil merupakan tujuan utama pengambil kebijakan ekonomi. Laju inflasi tinggi dan biasanya juga cenderung tidak stabil dapat menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian suatu negara. Kestabilan inflasi merupakan prasyarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai Undang-undang (UU) No. 3 tahun 2004 Pasal 7, tugas Bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai Undang-undang (UU) No. 3 tahun 2004 Pasal 7, tugas Bank Indonesia adalah mencapai dan menjaga kestabilan nilai Rupiah, yang salah satunya adalah dalam bentuk
Lebih terperinciLaporan Pengendalian Inflasi Daerah
Gubernur Bank Indonesia Laporan Pengendalian Inflasi Daerah Rakornas VI TPID 2015, Jakarta 27 Mei 2015 Yth. Bapak Presiden Republik Indonesia Yth. Para Menteri Kabinet Kerja Yth. Para Gubernur Provinsi
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2016
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2016 Koreksi Harga Paska Idul Fitri Dorong Deflasi Agustus
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI JULI 2017
RELEASE NOTE INFLASI JULI 2017 INFLASI IHK Inflasi Juli 2017 Terkendali Inflasi Juli 2017 terkendali sehingga masih mendukung pencapaian sasaran inflasi 2017 sebesar 4,0±1%. Inflasi Indeks Harga Konsumen
Lebih terperinciTPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1
Penurunan Harga Pangan dan Komoditas Energi Dorong Deflasi IHK Bulan Februari Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Februari 2016 mengalami deflasi. Deflasi IHK pada bulan ini mencapai -0,09% (mtm). Realisasi
Lebih terperinciSIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
273 VII. SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 7.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi, dan simulasi peramalan dampak kebijakan subsidi harga BBM terhadap kinerja perekonomian, kemiskinan,
Lebih terperinciPola Inflasi Ramadhan. Risiko Inflasi s.d Akhir Tracking bulan Juni Respon Kebijakan
Pola Inflasi Ramadhan 1 Tracking bulan Juni 2014 2 Risiko Inflasi s.d Akhir 2014 3 Respon Kebijakan 4 Pola Inflasi Ramadhan Bila mengamati pola historis inflasi selama periode Ramadhan-Idul Fitri, umumnya
Lebih terperinciBab. I Pendahuluan INDEKS HARGA KONSUMEN DAN LAJU INFLASI TAHUN 2013
INDEKS HARGA KONSUMEN DAN LAJU INFLASI TAHUN 2013 Aktivitas perekonomian Kota Purbalingga pada tahun 2013 apabila ditinjau dari perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) secara umum, terlihat lebih fluktuatif
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INFLASI ACEH
PERKEMBANGAN INFLASI ACEH Pada Desember 2011, inflasi 1 tahunan Aceh tercapai di angka 3,43% (yoy), jauh lebih rendah dibanding inflasi Desember 2010 yang sebesar 5,86% (yoy). Penurunan tekanan inflasi
Lebih terperinciBOKS 1 PENELITIAN PERSISTENSI INFLASI SULAWESI TENGGARA
1 PENELITIAN PERSISTENSI INFLASI SULAWESI TENGGARA 1. Overview Inflasi Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga-harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus (Korteweg, 1973; Auckley, 1978, Boediono,
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI MEI 2016
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter - Bank Indonesia, Pusat Kebijakan Ekonomi
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI JULI 2016
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI JULI 2016 Inflasi Lebaran 2016 Cukup Terkendali INFLASI IHK Mtm
Lebih terperinci1. Tinjauan Umum
1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia
Lebih terperinciPUBLIKASI KINERJA SERETARIAT DAERAH TAHUN 2016
PUBLIKASI KINERJA SERETARIAT DAERAH TAHUN 2016 PENGENDALIAN INFLASI DI KABUPATEN BOGOR Latar Belakang Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus 1.
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER
RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER INFLASI IHK Inflasi September 2017 Terkendali Inflasi IHK sampai dengan September 2017 terkendali dan mendukung pencapaian sasaran inflasi 2017. Pada bulan September inflasi
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI NOVEMBER 2016
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI NOVEMBER 2016 Inflasi Bulan November 2016 Didorong Harga Pangan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,
BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti
Lebih terperinciDampak Inflasi Terhadap Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Apbd) Pada Pemerintah Kota Tasikmalaya
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-25 Dampak Inflasi Terhadap Anggaran Pendapatan Dan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang, dimana adanya perubahan tingkat inflasi sangat berpengaruh terhadap stabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara dapat ditinjau dari variabelvariabel makroekonomi yang mampu melihat perekonomian dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Variabelvariabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didunia, termasuk Indonesia. Apabila inflasi ditekan dapat mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang sangat ditakuti oleh semua negara didunia, termasuk Indonesia. Apabila inflasi ditekan dapat mengakibatkan meningkatnya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI NOPEMBER 2014 INFLASI 1,22 PERSEN
BPS KABUPATEN BANYUWANGI No. 11//3510/Th.I, 01 Desember PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI NOPEMBER INFLASI 1,22 PERSEN Pada bulan Banyuwangi mengalami Inflasi sebesar 1,22 persen lebih
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER 2016
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER 2016 Tekanan Inflasi di Bulan September 2016 Cukup Terkendali
Lebih terperinciGrafik 1. Perkembangan Inflasi Secara Bulanan di Pekanbaru dan Nasional. Nasional (data mulai tahun 2005)
Boks 2 PERKEMBANGAN INFLASI DI PROVINSI RIAU 1 Perkembangan inflasi di kota Pekanbaru menunjukkan kecenderungan lebih tinggi dibandingkan dengan nasional. Hal ini antara lain disebabkan karena kelompok
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016 Tekanan Inflasi di Bulan Oktober 2016 Cukup Terkendali
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI DESEMBER 2014 INFLASI 2,52 PERSEN
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI No. 01/01/3571/Th.XVI, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI DESEMBER 2014 INFLASI 2,52 PERSEN Pada bulan Desember 2014 Kota Kediri mengalami
Lebih terperinciPERSIAPAN MENJELANG BULAN RAMADHAN & HARI RAYA IDUL FITRI
HIGH LEVEL MEETING PERSIAPAN MENJELANG BULAN RAMADHAN & HARI RAYA IDUL FITRI Denpasar, 18 Mei 2017 PERKEMBANGAN INFLASI NASIONAL 2 PERKEMBANGAN INFLASI NASIONAL 3 9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 Inflasi
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI MEI 2017
RELEASE NOTE INFLASI MEI 2017 INFLASI IHK Inflasi Mei 2017 Terkendali Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat mengalami inflasi 0,39% (mtm) di bulan Mei (Tabel 1). Inflasi IHK bulan ini meningkat dibanding
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik
BAB V Kesimpulan dan Saran 5. 1 Kesimpulan 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik bruto. Indonesia merupakan negara pengekspor energi seperti batu bara dan gas alam. Seiring
Lebih terperinciINDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER
PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas penentu kelangsungan perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan oleh berbagai sektor dan kegiatan ekonomi di Indonesia
Lebih terperinciPerkembangan Perekonomian Terkini. Peluang Pengembangan Perekonomian. Proyeksi Perekonomian Ke depan
01 02 03 Perkembangan Perekonomian Terkini Peluang Pengembangan Perekonomian Proyeksi Perekonomian Ke depan 2 Produk Domestik Regional Bruto Nasional Balikpapan Kaltim Industri Konstruksi Transportasi
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI JUNI 2017
RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2017 INFLASI IHK Inflasi Juni 2017 Terkendali Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat mengalami inflasi 0,69% (mtm) di bulan Juni (Tabel 1). Inflasi IHK pada periode puasa dan lebaran
Lebih terperinciInflasi: perubahan secara umum atas harga-harga barang dan jasa pada rentang waktu tertentu. Inflasi berdampak dan menjadi dasar dalam pengambilan
Kajian Komoditi Pemicu Inflasi dan Program Unggulan Penanggulangan Inflasi di Kota Jambi Dr. Junaidi, SE, M.Si Dr. Tona Aurora Lubis, SE, MM Seminar: Komoditi Pemicu Inflasi Kota Jambi Bappeda Kota Jambi,
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA TIMUR PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JAWA TIMUR MARET 2017
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 20/04/35/Th. XV, 3 April PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JAWA TIMUR MARET 1. Pada bulan Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,09 persen. Deflasi terjadi di seluruh kota
Lebih terperinciSURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI
Triwulan I - 215 SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 215 Diperkirakan Meningkat Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Bank Indonesia pada triwulan I-215
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016
SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016 Yang kami hormati, Gubernur Jawa Tengah, Bapak H. Ganjar Pranowo, Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia,
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI JUNI 2016
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2016 Inflasi Ramadhan 2016 Cukup Terkendali INFLASI IHK Mtm
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia PMDN dapat diartikan sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI JANUARI 2015 INFLASI 0,11 PERSEN
BPS KABUPATEN BANYUWANGI No. 01/Januari/3510/Th.I, 02 Pebruari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI JANUARI 2015 INFLASI 0,11 PERSEN Pada bulan Januari 2015 Banyuwangi mengalami inflasi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR APRIL 2015 INFLASI 0,39 PERSEN
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 29/05/35/Th.XIII, 4 Mei PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR APRIL INFLASI 0,39 PERSEN Pada bulan April Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,39 persen. Semua
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan minyak bumi dalam kegiatan ekonomi sangat besar. Bahan bakar minyak digunakan baik sebagai input produksi di tingkat perusahaan juga digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3. 1. Arah Kebijakan Ekonomi 3.1.1. Kondisi Ekonomi Tahun 2014 dan Perkiraan Tahun 2015 Peningkatan dan perbaikan kondisi ekonomi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN JANUARI 2017
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN JANUARI 2017 INFLASI 0,66 PERSEN Pada bulan Januari 2017 Banyuwangi mengalami inflasi sebesar 0,66 persen, lebih rendah dari inflasi Jawa Timur
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN DESEMBER 2016
BPS KABUPATEN BANYUWANGI No. 12//3510/Th.III, 03 Januari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN DESEMBER 2016 IINFLASI 0,47 PERSEN Pada bulan 2016 Banyuwangi mengalami inflasi
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 14/02/35/Th. XIII, 5 Februari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN 4 ITK Triwulan 4 Jawa Timur sebesar 110,23 dan Perkiraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari fosil hewan dan tumbuhan yang telah terkubur selama jutaan tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahan bakar minyak yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor adalah bensin dan solar. Bahan bakar minyak itu diambil dari dalam tanah dan berasal dari fosil
Lebih terperinciSuku Bunga dan Inflasi
Suku Bunga dan Inflasi Pengertian Suku Bunga Harga dari uang Bunga dalam konteks perbankan dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah
Lebih terperinciANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran,Triwulan III - 2005 135 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2005 Tim Penulis
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TOBOALI (KABUPATEN BANGKA SELATAN) BULAN DESEMBER 2016 INFLASI 0,28 PERSEN
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TOBOALI (KABUPATEN BANGKA SELATAN) BULAN DESEMBER 2016 INFLASI 0,28 PERSEN Pada Desember 2016 Kabupaten Bangka Selatan mengalami inflasi sebesar 0,28 persen
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI APRIL 2016 DEFLASI 0,61 PERSEN
BPS KABUPATEN BANYUWANGI No.04/April/3510/Th.III, 01 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI APRIL 2016 DEFLASI 0,61 PERSEN Pada bulan April 2016 Banyuwangi mengalami deflasi sebesar
Lebih terperinciPOINTER ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN DAN PASOKAN DAGING SAPI. Disampaikan pada: Bincang Bincang Agribisnis
POINTER ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN DAN PASOKAN DAGING SAPI Disampaikan pada: Bincang Bincang Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Deputi Bidang Pangan dan Pertanian 2016 Permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara. Inflasi itu sendiri yaitu kecenderungan dari harga-harga untuk menaik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang sangat ditakuti oleh semua negara. Inflasi itu sendiri yaitu kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang. peranan sangat vital dalam menggerakkan semua aktivitas ekonomi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan sangat vital dalam menggerakkan semua aktivitas ekonomi. Selain sebagai komoditas publik, sektor
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan Latar Belakang
1.1. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut
Lebih terperinciTINJAUAN KEBIJAKAN HARGA BERSUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK DARI MASA KE MASA Jumat, 30 Maret 2012
TINJAUAN KEBIJAKAN HARGA BERSUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK DARI MASA KE MASA Jumat, 30 Maret 2012 Pada periode 1993-2011 telah terjadi 13 (tiga belas) kali perubahan harga bersubsidi bahan bakar minyak (bensin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fokus utama dari kebijakan moneter adalah mencapai dan memelihara laju inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, tujuan Bank Indonesia
Lebih terperinciWARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Kabupaten Kendal Bulan April 2016 DEFLASI 0,41 Persen Bulan April 2016 di Kabupaten Kendal terjadi deflasii 0,41 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap tahunnya menyebabkan semakin
Lebih terperinciINFLASI DAN KENAIKAN HARGA BERAS Selasa, 01 Pebruari 2011
INFLASI DAN KENAIKAN HARGA BERAS Selasa, 01 Pebruari 2011 Sekretariat Negara Republik Indonesia Tahun 2010 telah terlewati dan memberi catatan inflasi diatas yang ditargetkan yakni mencapai 6,96%. Inflasi
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KOTA BOGOR MARET 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Kota Bogor Alami Deflasi bulan Februari 2016 sebesar 0.02 persen Setelah pada Januari 2016 di Kota Bogor mengalami inflasi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Inflasi di Pulau Jawa
IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Inflasi di Pulau Jawa Selama periode 2001-2010, terlihat tingkat inflasi Indonesia selalu bernilai positif, dengan inflasi terendah sebesar 2,78 persen terjadi pada
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI JANUARI TAHUN 2017 INFLASI 0,94 PERSEN
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI No. 02/02/3571/Th.XVIII, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI JANUARI TAHUN 2017 INFLASI 0,94 PERSEN Pada bulan Januari 2017 Kota Kediri
Lebih terperinciANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007
ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007 Nomor. 02/ A/B.AN/VII/2007 Perkembangan Ekonomi Tahun 2007 Pada APBN 2007 Pemerintah telah menyampaikan indikator-indikator
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI APRIL 2016 DEFLASI 0,45 PERSEN
1c BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI No. 05/05/3571/Th.XVII, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI APRIL 2016 DEFLASI 0,45 PERSEN Pada bulan April 2016 Kota Kediri mengalami
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INFLASI ACEH
PERKEMBANGAN INFLASI ACEH Perkembangan inflasi tahunan Provinsi Aceh pada triwulan I-2012 bergerak searah dengan tren inflasi nasional yang kembali menanjak yaitu mencapai 3,67% (yoy), naik dari sebelumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan ekonomi secara makro, di samping kebijakan fiskal juga terdapat kebijakan moneter yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui pembangunan di berbagai bidang terutama bidang ekonomi. Hasil dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang dimana pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan tarif hidup masyarakat dengan melalui pembangunan
Lebih terperinciLaporan Analisis Pengendalian Inflasi Daerah RINGKASAN. INFLASI IHK SULUT (mtm) INFLASI FEBRUARI 2017 IHK BULANAN KOMODITAS UTAMA FEBRUARI 2017
Jan-12 Apr-12 Jul-12 Okt-12 Jan-13 Apr-13 Jul-13 Okt-13 Jan-14 Apr-14 Jul-14 Okt-14 Jan-15 Apr-15 Jul-15 Okt-15 Jan-16 Apr-16 Jul-16 Okt-16 Jan-17 Kantor Perwakilan Bank Indonesia INFLASI IHK SULUT (mtm)
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI NOVEMBER 2014 INFLASI 1,66 PERSEN
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI No. 13/12/3571/Th.XV, 1 Desember 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI NOVEMBER 2014 INFLASI 1,66 PERSEN Pada bulan November 2014 Kota Kediri mengalami
Lebih terperinciLAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh
Triwulan I - 2015 LAPORAN LIAISON Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh terbatas, tercermin dari penjualan domestik pada triwulan I-2015 yang menurun dibandingkan periode
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR JULI 2014 INFLASI 0,48 PERSEN
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 51/08/35/Th.XII, 4 Agustus 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR JULI 2014 INFLASI 0,48 PERSEN Pada bulan Juli 2014 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga
Lebih terperinciIndikator Inflasi Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;.
Bab V INFLASI Jika kita perhatikan dan rasakan dari masa lampau sampai sekarang, harga barang barang dan jasa kebutuhan kita harganya terus menaik, dan nilai tukar uang selalu turun dibandingkan nilai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KABUPATEN TULUNGAGUNG APRIL 2016 DEFLASI 0.52 PERSEN
No.1/05/3504/Th.XVI, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KABUPATEN TULUNGAGUNG APRIL 2016 DEFLASI 0.52 PERSEN Pada bulan April 2016 Kabupaten Tulungagung mengalami Deflasi sebesar 0.52
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA
+ No. 01/3373/4/01/17/Th.IX, 5 Januari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA BULAN DESEMBER 2016 INFLASI 0,20 Perkembangan harga kebutuhan secara umum di Kota Salatiga pada
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Pembiayaan Modal Kerja UMKM Perbankan Syariah di Indonesia Bank syariah menyediakan Pembiayaan Modal Kerja bagi usaha-usaha yang membutuhkan tambahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peningkatan kebutuhan akan energi di Indonesia terus meningkat karena makin bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kegiatan serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA
+ No. 13/3373/4/07/17/Th.IX, 4 Juli 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA BULAN JUNI 2017 INFLASI 0,53 Perkembangan harga kebutuhan secara umum di Kota Salatiga pada bulan
Lebih terperinci