DAFTAR PUSTAKA. Depkes RI Kebijaksanaan P2-DBD dan Situasi DBD Terkini di Indonesia. Jakarta
|
|
- Adi Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR PUSTAKA Depkes RI Kebijaksanaan P2-DBD dan Situasi DBD Terkini di Indonesia. Jakarta Dinkes Kota Medan Profil Kesehatan Kota Medan Tahun Medan. Dinkes Provinsi Sumatera Utara Profil Kesehatan Sumatera Utara. Medan Dinkes Provinsi Sumatera Utara Profil Kesehatan Sumatera Utara. Medan. Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Kajian Kebijakan Penanggulangan (Wabah) Penyakit Menular (Studi Kasus DBD). Jakarta. Effendi, Christantie Perawatan Pasien DHF. EGC : Jakarta. Fathonah Studi Kapasitas Manajemen Program Progaram Pencegahan dan Pemberantasan DBD Di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Tesis Universitas Indonesia Jakarta Hadinegoro Demam Berdarah Dengue. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Handayani, Sri Analisis Pelaksanaan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas PONED Kabupaten Kendal. Tesis Pascasarjana Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Handoko, T. Hani Manajemen. Penerbit BPFE Yogyakarta. Yogyakarta. Herdiansyah, H Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Salemba Humanika : Jakarta. Indiriani, R.A Analisis Pelaksanaan Program Diare di Puskesmas Medan Deli Kecamatan Medan Deli Tahun Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Kementerian Kesehatan RI Buletin Jendela Epidemiologi. Pusat Data dan Suerveilans Epidemiologi. Volume 2, Jakarta. Kementerian Kesehatan RI Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan Panduan Bagi Petugas di Puskesmas. Jakarta. 78
2 79 Kementerian Kesehatan RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun Jakarta Jakarta. Mahsyum, M Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Cetakan Pertama. BPPE : Yogyakarta. Notoamodjo. Soekidjo Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Peraturan Menteri Kesehatan RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Peraturan Menteri Kesehatan RI, Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Pratamawati, D.A Peran Juru Pantau Jentik dan Sistem Kewaspadaan Dini Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Rahayuningsih S R Demam Berdarah Dengue (DBD) Pencegahan dan Pengobatannya. Paper. Tanjung Sari. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Padjadjaran. Sambo F, Hasanuddin Ishak dan Agus Bintara Implementasi Program Pemberantasan Demam Berdarah Dengue dalam Menurunkan Insiden DBD Berbasis Kelurahan di Kota Makasar Periode Jurnal. Makasar: Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin Sriwulandari, wiwit Evaluasi Pelaksanaan Program Pencegahan dan Penaggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun Skripsi. Surakarta : Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik. Univeersitas Sebelas Maret. Sungkar, Saleha Pemberantasan Demam Berdarah Dengue : Sebuah Tantangan yang Harus Dijawab. Jurnal. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Surbagus, Amin Analisis Terhadap Kebijakan Pemberantasan Sarang Nymuk (PSN) dalam Upaya Penaggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal kesehatan Surya Medika Yogyakarta. Yogyakkarta Soegijanto S Demam Berdarah Dengue. Edisi 2. Airlangga University Press. Surabaya.
3 80 Tanjung. W.A Analisis Implementasi Program P2M Dalam Pencegahan DBD di Puskesmas Sambas Kecamatan Sibolga Kota Sibolga Tahun Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Tenaga Kesehatan. WHO Panduan Lengkap Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Penerbit EGC. Jakarta. Widoyono Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya. Penerbit Erlangga. Semarang.
4 81 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM P2M DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PUSKESMAS PB SELAYANG II TAHUN 2015 I. Identitas Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Asal Instansi : Tanggal Wawancara : II. Daftar Pertanyaan 1. Fogging a. SDM : Menurut Bapak/ Ibu siapa saja yang terlibat dalam pelaksananaa fogging? Bagaiman ketersedian SDM tersebut dari segi jumlah? b. Uang : Dari mana saja sumber dana yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan fogging? berapa besar dana yang di butuhkan untuk tiap kegiatan? Apakah dana tersebut sudah mencukupi untuk pelaksanaan kegiatan? c. Material dan Alat : Menurut Bapak/Ibu bagaimana kelengkapan material dan alat dalam pelaksaan fogging di Puskesmas PB selayang II? d. Metode : Menurut Bapak/Ibu bagaimana cara Pelaksanaan Program fogging dalam upaya menurunkan angka DBD di wilayah kerja Puskesmas PB selayang II?
5 82 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM P2M DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PUSKESMAS PB SELAYANG II TAHUN 2015 Identitas Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Asal Instansi : Tanggal Wawancara : 2. Abatesasi a. SDM : Menurut Bapak/ Ibu siapa saja yang terlibat dalam melaksanakan Abatesasi? b. Uang : Menurut Bapak/ Ibu dari mana saja sumber dana yang yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan Abatesasi? c. Material dan Alat : Menurut Bapak/Ibu bagaimana kelengkapan material dan alat dalam pelaksaan Abatesasi di Puskesmas PB selayang II? d. Metode : Menurut Bapak/Ibu bagaimana cara Pelaksanaan Program Abatesasi? apakah selalu tersedia bubuk abate untuk masyarakat?
6 83 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM P2M DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PUSKESMAS PB SELAYANG II TAHUN 2015 Identitas Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Asal Instansi : Tanggal Wawancara : 3. Gerakan PSN a. SDM : Menurut Bapak/ Ibu siapa yang terlibat dalam pelaksanaan program PSN? b. Uang: Menurut Bapak/ Ibu dari mana saja sumber dana yang yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan PSN? c. Material dan Alat : Menurut Bapak/Ibu bagaimana kelengkapan material dan alat dalam pelaksaan Gerakan PSN? d. Metode : Kapan kegiatan PSN dilakukan? Apakah ada hamabatan yang di hadapi ketika membantu masyarakat menggerakkan masyarakat melakukan PSN? Kapan dan diamana saja bapak/ melaksanakan kegiatan PSN? Bagaimana menurut bapak /ibu hasil kegiatan PSN
7 84 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM P2M DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PUSKESMAS PB SELAYANG II TAHUN 2015 Identitas Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Asal Instansi : Tanggal Wawancara : 4. Pemeriksaan Jentik a. SDM : Bagaimana ketersediaan kader/ jumantik dari segi jumlah di wilayah kerja Puskesmas PB selayang II? b. Uang : Menurut Bapak/ Ibu bagaimana ketersediaan dana atau honor kader/ jumantik dalam pelaksanaan tiap kegiatan? c. Material dan Alat : Apa saja bahan dan alat yang di butuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut? d. Metode : Adakah pelatihan atau pengarahan pelaksanaan setiap kegiatan yang di lakukan? jika ada seperti apa?
8 85 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM P2M DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PUSKESMAS PB SELAYANG II TAHUN 2015 Identitas Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Asal Instansi : Tanggal Wawancara : 5. Penyuluhan a. SDM : Menurut Bapak/ Ibu siapa saja yang terlibat dalam melaksanakan Penyuluhan? b. Uang : Menurut bapak/ ibu? c. Material dan Alat : Menurut Bapak/Ibu bagaimana kelengkapan material dan alat dalam pelaksaan penyuluhan? Apa saja yang di butuhkan untuk melaksanakan penyuluhan? d. Metode : Menurut Bapak/Ibu bagaimana cara Pelaksanaan Program penyuluhan dalam upaya menurunkan angka DBD di wilayah kerja Puskesmas PB selayang II? dan kapan kegiatan tersebut dilakukan?
9 86 Lampiran 2 HASIL WAWANCARA MENDALAM ( IN-DEPTH INTERVIEW) PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM P2M DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PUSKESMAS PB SELAYANG II TAHUN Fogging 1.1 SDM yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Fogging Dalam Upaya Menurunkan Angka DBD di Puskesmas PB Selayang II Tabel 1. tentang SDM yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Fogging Dalam Upaya Menurunkan Angka DBD fogging yang dilakukan dimasyarakat ada 2 yaitu fogging fokus dan fogging massal yang terlibat untuk melaksanakan kegiatan fogging itu kan dek ada dari dinas kesehatan yaitu petugas kesehatan lingkungan yang bertugas untuk mengawasi berlangsungnya kegiatan fogging kemudian pekerja fogging sudah terlatih. Yah kalo misalkan dari segi jumlah tenaganya dalam kegiatan ini sudah cukup dek. Kalo dia dalam pelaksanaan fogging biasanya pengawas kegiatannya ada 1 orang dari dinas kesehatan kemudian pekerjanya ada 1 orang dek Kan biasanya yang melakukan fogging itukan dek sudah ada dari dinas kesehatan ya itu dia petugas kesehatan lingkungannya kemudian nanti pelaksana foggingnya dek. Kalo biasanya yang mengadakan fogging itu kan dek dari dinas kesehatan nanti yang melakukannnya 1.2 Uang/Dana yang Tersedia Dalam Upaya Pelaksanaan Fogging Tabel 2. Tentang Uang/Dana yang Tersedia dalam Pelaksanaan Fogging 1 Kalo dana untuk fogging itu kan dek dari BOK dan APBD untuk kegiatan fogging dengan luas wilayah m 2 menggunakan dana sebesar dengan rincian
10 anggaran Insektisida ( Icon 25 EC) = solar = Rp Premium = Rp untuk gaji pekerja Rp untuk 1 orang dan biaya lain-lain Rp Dananya dari APBD dan BOK Dari APBD dek 1.3 Material dan Alat Kelengkapan Material dan Alat yang Digunakan Untuk Pelaksanaan Fogging di Puskesmas PB Selayang II Tabel 3. Tentang Kelengkapan Material dan Alat yang Digunakan Untuk Pelaksanaan Fogging di Puskesmas PB Selayang II 1 Kalo mengenai kelengkapan material kan sudah lengkaplah menurut saya dek, kan sudah tersedia tuh obat fogging ada malation, bensin,solar dan alatnya mesin swingfog juga ada. 2 Kalo kelengkapan untuk pelaksanaan fogging menurut saya sudah lengkaplah dek 3 Sudah lengkaplah dek kalo material dan bahannya 1.4 Metode Cara Pelaksanaan Program Kerja Fogging Untuk Menurunkan Angka DBD Tabel 4. Tentang Metode/Cara Pelaksanaan Program Kerja Fogging Untuk Menurunkan Angka DBD Jika kasus ada biasanya kan dari rumah sakit ada surat pengantar yang menyatakan ada pasien yang terkena DBD kemudian di tindak lanjut dengan melakukan (PE) oleh petugas Puskesmas dan di lingkungan kerja di puskesmas yang bersangkutan. Kemudian pada PE di berikan penyuluhan kemudian pemberian abatesasi/larvasida kemudian ketika di temukan jentik dalam radius 100 mya langsung kami fogging. Ya kalo misalkan ada kasus ya adalah orang puskesmas untuk melakukan PE yang turun perawat sama bagian kesling kalau dokter gak perlu turun lagi lah itu. Langkah pertama kita turun ke lapangan ke kepling dulu turun baru kerumah yang terkena DBD ke rumahnya sementara kita periksa apakah ada jentik DBD setelah itu kita pantau lagi dalam radius 100 m kiri 100 m kanan
11 m muka depan kita pantau itu apakah ada jentik itu kalau kita ternyata dapat jentik dalam beberapa penduduk atau dalam bak kamar mandi itu sudah di nyatakan KLB nah jika terdapat 1 rumah kita dapatkan nyamuk itu sudah kita fogging 2. Abatesasi 2.1 SDM yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Program Abatesasi Dalam Upaya Menurunkan Angka DBD di Puskesmas PB Selayang II Tabel 5. Tentang SDM yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Abatesasi dalam Upaya Menurunkan Angka DBD di Puskesmas PB Selayang II 2 3 dalam melakukan pendisistribusian bubuk abate ini dek kami lakukan ketika ingin melaksanakan kegiatan seperti ketika kegiatan posyandu dimasyarakat pada kegiatan PSN melalui 3M Plus pada saat gotong royong dan pada saat kunjungan ke rumah warga untuk melakukan pemeriksaan jentik nanti kita juga bekerja sama dengan lintas sektor yaitu petugas kesehatan lingkungan dan kepal lingkungannya dalanm pendistribusian bubuk abate ini. Kalau ketersediannya kadang ada kadang tidak, biasanya kami mendapat itu ada 2 tong. Ada itu dek nanti orang puskesmasnya biasanya perawat dan dek kadang datang ke sini untuk membagikan bubuk abate tapi kalo saya takut juga dek memakai bubuk abate itu karena gak tau saya gimana cara memakainya, tapi kadang ada juga itu nanti yang datang kesini menjual bubuk abate 3 bungkus 1000 itu sering dek 2.2 Uang Sumber Dana yang Digunakan untuk Melaksanakan Kegiatan Abatesasi? Tabel 6. Tentang Sumber Dana yang Digunakan untuk Melaksanakan Kegiatan Abatesasi? 1 2 Dari BOK dan APBD Dananya dari APBD dan BOK
12 89 3 Dari APBD yah kalo menurut saya sebagai pemegang progaran DBD dananya masih kurang dek, soalanya kadang yang ada tersedia disini bubuk abatenya. 2.3 Material dan Alat : Kelengkapan Material dan Alat Dalam Pelaksaan Abatesasi Tabel 7. Tentang Kelengkapan Material dan Alat dalam Pelaksanaan Abatesasi 2 3 Menurut saya dek kalo untuk abatesasi itu sudah lengkap lah bahan dan alatnya kan bubuknya sudah tersedia di sini ya tinggal membagikan aja ke masyarakat kalo mengenai alatnya kan udah ada sendok untuk pengaduk bubuk abate. Kalo saya kan dek sebagai pemegang program DBD kalo mengenai bubuk abate saya liat kadang tersedia itu bubuk abatenya ya kalo ada disini ya kita bagikan ke masyarakat. 2.4 Metode : Pelaksanaan Program Abatesasi Tabel 8. Tentang Pelaksanaan Abatesasi Informa Kalo program abatesasi ya kita lakukan itu dek kalo misalkan tersedia nanti disini bubuk abatennya kita bagikan nanti ke masyarakat nanti itu kan. Nanti bubuk abate itu kita bagikan di acara posyandu, waktu pemeriksaan jentik berkala, kemudian di waktu penyuluhan dan PSN. Ada itu dek nanti orang puskesmas kadang datang ke sini untuk membagikan bubuk abate tapi kalo saya takut juga dek memakai bubuk abate itu karena gak tau saya gimana cara memakainya, tapi kadang ada juga itu nanti yang datang kesini menjual bubuk abate 3 bungkus 1000 itu sering dek. Saya liat sebagai kepling disini adanya orang puskesmas nanti membagikan bubuk abate, kan disini ada namanya jumat bersih yah kalo orang itu nanti turun kelapangan untuk mengawasi kegiatan gotong royong sama pelaksanaan PSN DBD dikasih nya itu kadang bubuk abatenya dek.
13 90 3. Gerakan PSN 3.1 SDM yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Program PSN? Tabel 9. SDM yang Terlibat dalam Pelaksanaan PSN 3 Ya kalo yang terlibat dalam melaksanakan PSN ini kan dek ya pemegang progaram DBD kemudian ada nanti tenaga kesling tenaga kesehatan yang lain juga ikut dek kemudian masyarakatnya lah dek. 3.2 Metode : Pelaksanaan Program PSN Dalam Upaya Menurunkan Angka DBD Tabel 10. Tentang Pelaksanaan Program PSN di Wilayah Kerja Puskesmas PB.selayang II Kalau menurut saya dek programnya sudah bagus cuman pelaksanaan program kerja di Puskesmas itu kinerjanya kurang baik hal ini disebabkan belum adanya program kerja tetap dalam pelaksanaan PSN Pelaksanaan program ini memang sudah kami buat yaitu seminggu sekali pada saat gotong royong kegiatan ini dinamakan dengan kegitan jumat bersih tetapi tidak terlaksana dengan maksimal dek tapi rencana kami kedepannya program yang belum terlaksana akan tetap dilaksanakan dengan kebijakan yang terbaru Aduh dek... setau saya program pelaksaan DBD ini belum berjalan maksimal karena sampai saat ini masih tinggi angka DBD nya. Tabel 11. Terhadap Permasalahan atau Kendala dalam melakukan kegiatan PSN Kalo kendalanya dek... itu dia susah untuk mengajak masyarakatnya untuk melakukan PSN dek karena mungkin sebagian gak menganggap itu penting. Masalahnya dek banyak masyarakatnya yang kurang aktif dalam melakukan PSN karena sibuk dek. Masalahnya ya kan dek kadang kalo masyarakatnya
14 91 diajak untuk kegiatan PSN ada aja halangannnya, kemudian sebagian masyarakat ada yang pergi pagi pulang sore jadi gak sempat lah dia dek untuk ngurusin PSN jadi untuk mengatasi ini seharusnya pihak puskesmas lebih meningkatkan koordinasi dan pengawasan agar program ini berjalan. Tabel 12. Terhadap Hasil Kegiatan yang Sudah Dilakukan Selama di Wilayah Kerja Puskesmas PB. Selayang II Hasilnya menurut saya ya belum maksimal juga dek. Perubahannya masih sedikit lah dek karena belum di jalankan dengan baik Kalo hasilnya saya lihat yah belum maksimal lah dek kan masih belum terlaksana dengan baik dek PSN nya karena kadang kan gak sempat untuk melakukan kegiatan itu dek Ya kalo sampe sekarang saya lihat dek ada masih tinggi juga masyarakat yang kena DBD 4. Pemeriksaan Jentik 4.1 SDM : Bagaimana Ketersediaan Kader Jumantik dari Segi Jumlah di Wilayah Puskesmas PB. Selayang II Tabel 13. terhadap Ketersediaan Kader Jumantik dari Segi Jumlah di Wilayah Puskesmas PB. Selayang II 3 Ya klo misalakan ketersediannya dari segi jumlah menurut saya kan dek sudah cukup ada yaitu 2 orang yang sudah diberi pelatihan khusus untuk jumantik dek. 4 Mennurut saya kader/jumantiknya masih kurang dek karena jumlah wilayah kerja nya yang luas dek
15 Uang : Ketersediaan Dana atau Honor Kader/Jumantik dalam Pelaksanaan Kegiatan Tabel 14. Terhadap Ketersediaan Dana atau Honor Kader/Jumantik dalam Pelaksanaan Kegiatan 2 3 Kalo anggaran untuk honor jumantik menurut saya dana yang disediakan sudah cukup dek gajinya 600 cairnya. Ketersedian dana yang di berikan untuk gaji honor jumantik ya itulah dia dek gaji yang diberkan untuk mereka 100 perbulannnya dek. 4.3 Material Kelengkapan Material dan Alat yang Digunakan Untuk Pelaksanaan Pemeriksaan Jentik di Puskesmas PB Selayang II Tabel 15. Pernyatan Terhadap Kelengkapan Material dan Alat yang Digunakan Untuk Pelaksanaan Pemeriksaan Jentik di Puskesmas PB Selayang II Menurut saya dek kalo untuk kelengkapan material alat dan bahan untuk pemeriksaan jentik sudah lengkaplah dek. Lengkap dek kan ada senter, botol plastik, kemudian botol sampel, buku saku, dll. Lengkap dek 4.3 Metode Tabel 16. Terhadap Permasalahan atau Kendala dalam Pemeriksaan Jentik Berkala Ya kalo kendalanya itu dia dek kadang kan pas mau turun kelapangn hujan, kemudian pas nanti kita mau datang kerumah masyarakatnya untuk memeriksa jentik orangnya gak ada di rumah Ya kendalanya kan kurangnya pelatihan yang di berikan terhadap kader/ jumantik kemudian tidak ada protap untuk kegiatan ini Kalau kendalanya kadang pas kita kerumah orang yang mau di periksa jentik orangnya gak ada di rumah dek
16 93 Tabel 17. Tentang Pelatihan yang diberikan terhadap Kader Jumantik 5 Pelatihan ya ada tapi jarang lah dek, kadang 2 kali kadang 3 kali, yang di bahas ya mengenai DBD tadi, ya mengenai angka kasus gitu, disitu kadang sekalian pencairan honornya cuman kalo kita bawa laporan kalau belum siap yah gak di kasih. Disitu kadang kan mepet kali waktunya jadi kadang pernah la itu kami akali datanya kami isi aja asal-asal karena kan pencairan honor sekali 6 bulan ya supaya dapat duit cepat ya gitulah biar cepat cair.orang itu kan gak mau nerima laporan kalau sebulan aja pun gak siap. Gajinya 600 tapi cainrnya satu kali 6 bulan dek. 5. Penyuluhan 5.1 SDM : yang Terlibat dalam Melakukan Penyuluhan di Wilayah Kerja Puskesmas PB. Selayang II Tabel 18. Tentang SDM yang Terlibat dalam Melakukan Penyuluhan di Wilayah Kerja Puskesmas PB. Selayang II Kalo yang terlibat dalam melakukan penyuluhan ini ya saya sendiri dek sebagai pemegang progrmnya kemudian dibantu oleh tenaga kesehatan lain dari promkes Ya saya lihat tenaga kesehatannya dek ada perawat dek kemudian bidan Ada pemegang program sama perawat dek. 5.2 Material : Kelengkapan Material dan Alat dalam Melaksanakan Program Penyuluhan di Wilayah Kerja Puskesmas PB. Selayang II Tabel 19. Tentang Kelengkapan Material dan Alat dalam Melaksanakan Program Penyuluhan di Wilayah ukerja Puskesmas PB. Selayang II 3 Yaa belum lengkaplah dek karena untuk melakukan penyulah belum tersedia proyektor, leptop dan mikrofon ya kalo melakukan kita itu menngunakan poster dan leaflet.
17 94 Tabel 20. Metode : Pelaksanaan Penyuluhan di Wilayah Kerja Puskesmas PB. Selayang II 3 5 Pelaksanaannya ya nanti kan kita turun itu ke lapangan dek sekali seminggu disitu nanti kita kasih penyuluhan kemudian di waktu kegiatan posyandu juga,waktu pemeriksaan jentik juga dek. Waktu kegiatan gotong royong dek, kan disini ada namanya jumat bersih.
18 95
19 96
20 97
BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.
BAB I PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk keperedaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus aedes
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
157 BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan 1. Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) dengan metode COMBI di laksanakan untuk pertama kalinya di Kota Pekanbaru dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan subtropik di seluruh
Lebih terperinciPOA (Plant Of Action) Diare. No. Kegiatan Sasaran Biaya Waktu 1. Pendataan Orang Tua APBD Setiap Hari. Orang Tua Kader Petugas.
Lampiran 1 POA (Plant Of Action) Diare No. Kegiatan Sasaran Biaya Waktu 1. Pendataan Orang Tua APBD Setiap Hari Balita 2. Penyuluhan -Dalam Gedung -Luar Gedung Orang Tua Kader Petugas APBD 1 kali seminggu
Lebih terperinciI. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan
LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ( IN DEPTH INTERVIEW ) ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI DOTS PLUS PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TB MDR DI PUSKESMAS TELADAN TAHUN 06 I. Daftar pertanyaan untuk Staf bidang
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs) poin ketiga yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA (Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang)
PEDOMAN WAWANCARA (Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang) Kode Informan : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Unit Kerja : Jabatan : Masa Kerja : Pengetahuan Mengenai Fungsi Puskesmas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan pemberantasan DBD telah berlangsung lebih kurang 43 tahun dan berhasil menurunkan angka kematian dari
Lebih terperinciSKRIPSI. Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh AGUS SAMSUDRAJAT J
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PERAN SERTA KADER KESEHATAN DAN PEMERINTAH DESA DENGAN UPAYA PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA KETITANG KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Skripsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan dampak sosial dan ekonomi. Jumlah kasus yang dilaporkan cenderung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akut bersifat endemik yang di sebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar 2,5 milyar manusia yang merupakan 2/5 dari penduduk dunia mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya sekitar 50 sampai 100 juta penderita
Lebih terperinciINFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE
INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE I. Kondisi Umum Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama lebih dari tiga dasawarsa, derajat kesehatan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan angka kematian bayi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bupati dalam melaksanakan kewenangan otonomi. Dengan itu DKK. Sukoharjo menetapkan visi Masyarakat Sukoharjo Sehat Mandiri dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) sebagai organisasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah dalam bidang kesehatan. Tugas
Lebih terperinciI. Pendahuluan Pada awal tahun 2004 kita dikejutkan kembali dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jumlah kasus yang cukup
I. Pendahuluan Pada awal tahun 2004 kita dikejutkan kembali dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jumlah kasus yang cukup banyak. Hal ini mengakibatkan sejumlah rumah sakit menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama hampir dua abad, penyakit Demam Berdarah Dengue dianggap sebagai penyakit penyesuaian diri seseorang terhadap iklim tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya
Lebih terperinciPERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Responden yang saya hormati, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Probo Adi Saputro NIM : 20130320119 Alamat : Pangukan Tridadi Sleman RT/RW 003/010 Adalah
Lebih terperinciBUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA
1 BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum dari kalimat tersebut jelas bahwa seluruh bangsa Indonesia berhak untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana disebutkan dalam Pembukaaan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa tujuan nasional bangsa Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI PUSTU SIDOREJO HILIR
STRUKTUR ORGANISASI PUSTU SIDOREJO HILIR Kepala Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir dr. Fredes Siahaan Adm / Kepegawaian Rabiah KTU R a b i a h Perlengkapan Rabiah Keuangan Rabiah KESLING Tirsem KIA / KB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lancarnya transportasi (darat, laut dan udara), perilaku masyarakat yang kurang sadar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena jumlah penderita penyakit DBD cenderung meningkat dari tahun ke
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Depkes RI, Ditjen PP&PL Modul Pelatihan Bagi PSN DBD Dengan. Melakukan Komunikasi Perubahan perilaku. Jakarta: Depkes RI.
DAFTAR PUSTAKA Depkes RI, Ditjen PP&PL. 2008. Modul Pelatihan Bagi PSN DBD Dengan Melakukan Komunikasi Perubahan perilaku. Jakarta: Depkes RI. Depkes RI, Ditjen PPM&PL. 2004. Tatalaksana Demam Berdarah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma pembangunan kesehatan yang harus lebih mengutamakan upaya promotif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN PROGRAM IMUNISASI DALAM PENCAPAIAN TARGET UCI DI PUSKESMAS BEROHOL, KECAMATAN BAJENIS, KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2015 A. Pedoman Wawancara dengan
Lebih terperinciPedoman Wawancara Petugas Puskesmas Evaluasi Pelaksanaan Program P2DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur Tahun 2007
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Petugas Puskesmas Evaluasi Pelaksanaan Program P2DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur Tahun 2007 Faktor Input A. Tenaga 1. Siapa saja SDM yang
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anggraeni, D.S., Stop Demam Berdarah Dengue, Bogor: Bogor Publishing House.
DAFTAR PUSTAKA Achmadi, U.F., 2010. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press). Aditama, T. A., 2009. Profil Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan tahun 2008,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. anak-anak.penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cenderung semakin luas penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya arus transportasi dan kepadatan penduduk adalah penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Denge (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai pembawa virus. Penyakit ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia yang jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vector borne disease merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan pada manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda yang dapat menularkan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Kampung (HIK) di Pasar Kliwon dan Jebres Kota Surakarta. UMS. Anonim. Domain perilaku. April Februari 2011.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A. dan Uhbiyanti, N. 1991. Ilmu pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Amelia, Imanda. 2009. Hubungan antara Pendidikan, Pendapatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Pedagang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Ratna Sari Dewi STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis:
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA RANTAU RASAU II KECAMATAN RANTAU RASAU TAHUN 2015 Ratna Sari Dewi STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) memperkirakan penduduk yang terkena DBD telah meningkat selama 50 tahun terakhir. Insiden DBD terjadi baik di daerah tropik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Acuan Pembangunan kesehatan pada saat ini adalah konsep Paradigma
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Acuan Pembangunan kesehatan pada saat ini adalah konsep Paradigma Sehat yaitu pembangunan kesehatan yang memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatan
Lebih terperinciSeminar Nasional Mewujudkan Kemandirian Kesehatan Masyarakat Berbasis Preventif dan Promotif ISBN:
SURVEILANS PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DAN PERMASAHANNYA DI KOTA SEMARANG TAHUN 2008 M.Arie Wuryanto, SKM, MKes.(Epid) Abstrak Latar Belakang: Surveilans epidemiologi merupakan suatu kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di seluruh Indonesia, serta sering menimbulkan
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I
0 HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun
Lebih terperinciBAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui
1 BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) atau lazimnya disebut dengan DBD / DHF merupakan suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti dan Aedes albopictus) dan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama
Lebih terperinciFajarina Lathu INTISARI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KELURAHAN DEMANGAN YOGYAKARTA Fajarina Lathu INTISARI Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan sub tropis, dan menjangkit
Lebih terperinciDemam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit DBD banyak
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu penyakit menular yang jumlah kasusnya dilaporkan cenderung meningkat dan semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama jumlah penderita DBD
Lebih terperinciANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (P2DBD) DI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG
ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (P2DBD) DI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG Arina Pramudita Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro ABSTRAK Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod Borne Virus, genus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam berdarah dengue menjadi masalah kesehatan yang sangat serius di Indonesia. Kejadian demam berdarah tidak kunjung berhenti walaupun telah banyak program dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK
HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DAN PELAKSANAAN 3M PLUS DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DBD DI LINGKUNGAN XVIII KELURAHAN BINJAI KOTA MEDAN TAHUN Sulina Parida S, Surya Dharma, Wirsal Hasan Program Sarjana
Lebih terperinciWALI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH
SALINAN WALI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA PALU, Menimbang
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2006
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2006 Ayubi, Dian., Fajar Ariyanti., Fase Badriah. Modul Pendidikan Kesehatan dan Ilmu perilaku.
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akibat infeksi virus dengue yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE Cabang Ilmu : Kuliah Kerja Nyata Topik : Pengenalan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Hari/Tanggal : Jumat, 17 Januari 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya semakin meningkat dan penyebaranya semakin
Lebih terperinciKUESOINER KECAMATAN :... NAMA SEKOLAH : SD... ALAMAT SEKOLAH :... WILAYAH PUSKESMAS :... TGL. SURVEY :... PETUGAS :...
235 Lampiran 1. KUESOINER EFEKTIFITAS MEDIA KARTU BERGAMBAR DAN LEAFLET PADA PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER KECIL DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DI KELURAHAN HELVETIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring bertambahnya waktu maka semakin meningkat juga jumlah penduduk di Indonesia. Saat ini penduduk Indonesia telah mencapai sekitar 200 juta lebih. Hal
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN Dian Nurafifah.......ABSTRAK....... Setiap wilayah yang terdapat nyamuk
Lebih terperinciANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG FKM UNDIP
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 108-117 ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG *), Sudiro **), Lucia Ratna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. misalnya akibat gigitan nyamuk dapat menyebabkan dermatitis, alergika dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyamuk mengakibatkan bermacam-macam gangguan kenyamanan, misalnya akibat gigitan nyamuk dapat menyebabkan dermatitis, alergika dan nyeri. Beberapa spesies nyamuk dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. World Health
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. World Health Organization (WHO) menyatakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi dan mungkin dicapai pada suatu saat yang sesuai dengan kondisi dan situasi serta
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Achmadi, U.F., 2011, Dasar-dasar Penyakit Berbasis Lingkungan, Rajawali Pers, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Achmadi, U.F., 2011, Dasar-dasar Penyakit Berbasis Lingkungan, Rajawali Pers, Anies, 2006, Manajemen Berbasis Lingkungan Solusi Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Menular, Gramedia, Anugerahwati,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan utama masyarakat internasional dan merupakan jenis penyakit yang berpotensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari genus Aedes,misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat
129 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus
Lebih terperinciPERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Yunita K.R. dan Soedjajadi K., Perilaku 3M, Abatisasi PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE 3M Behavior, Abatitation, Aedes aegypti Larva
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Padukuhan VI Sonosewu
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Gambaran Umum Padukuhan VI Sonosewu Penelitian ini mengambil lokasi di Padukuhan VI Sonosewu pada bulan Mei Agustus 2017. Padukuhan VI
Lebih terperinciJIMKESMAS JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 2.NO.6/ MEI 2017; ISSN X,
EVALUASI PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PUSKESMAS PUUWATU KOTA KENDARI TAHUN 2016 Rita Zaputri 1 Ambo Sakka 2 Paridah 3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan family Flaviviridae. DBD
Lebih terperinciPENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015
PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR 2015 Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015 1 BAB VI PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR
Lebih terperinciBAB VI HASIL PENELITIAN
BAB VI HASIL PENELITIAN 6.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini mengenai Manajemen Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2008. Penelitian ini dilakukan
Lebih terperincimasyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menurut Sistem Kesehatan Nasional adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue atau disingkat DBD merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus DBD di dunia pada tahun 2010
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
Lebih terperinciJurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Volume VIII Nomor 1, Januari 2017 ISSN (p) -- ISSN (e)
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM UPAYA PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK PADA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE Muammar Faiz Naufal Wibawa (Prodi Kesehatan Lingkungan Magetan, Poltekkes Kemenkes Surabaya) Tuhu Pinardi
Lebih terperinciSKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG
SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : a.
Lebih terperinciLampiran 1 : SURAT PERMINTAAN DARI KEPALA SEKOLAH SDN KALISAT 01
Lampiran 1 : SURAT PERMINTAAN DARI KEPALA SEKOLAH SDN KALISAT 01 Lampiran 2 : SURAT TUGAS DARI KETUA LPM UNIVERSITAS JEMBER Lampiran 3 : DAFTAR RIWAYAT HIDUP PELAKSANA 1. Nama : Latifa Aini S., M.Kep.,
Lebih terperinciHUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI Dhina Sari dan Sri Darnoto Program Studi Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Achmadi, U.F. (2011). Dasar-dasar penyakit berbasis lingkungan. Jakarta: Rajawali Press.
DAFTAR PUSTAKA Achmadi, U.F. (2011). Dasar-dasar penyakit berbasis lingkungan. Jakarta: Rajawali Press. Adhisita. (2013). Perbedaan pengetahuan sikap praktek masyarakat sebelum dan setelah mendapatkan
Lebih terperinci3. Mengoptimalkan kegiatan pembinaan untuk meningkatkan BAB V SARAN
BAB V SARAN Berdasarkan hasil dari praktek kerja profesi apoteker di bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, disarankan: 1. Meningkatkan dan memperbaiki sarana dan
Lebih terperinciLAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN
93 LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN Gambar 1. Keadaan Rumah Responden Gambar 2. Keaadaan Rumah Responden Dekat Daerah Pantai 94 Gambar 3. Parit/selokan Rumah Responden Gambar 4. Keadaan Rawa-rawa Sekitar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue, ditularkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue, ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD banyak dijumpai terutama di daerah tropis dan sering
Lebih terperinciBAB I. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui berbagai media. Penyakit jenis ini merupakan masalah kesehatan yang besar di hampir semua negara berkembang
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA BLITAR
1 WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BLITAR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap individu masyarakat yang harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk memproteksi masyarakatnya
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. Lampiran 1. Pedoman Wawancara
Lampiran 1. Pedoman Wawancara 66 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN FUNGSI KOORDINASI DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PUSKESMAS MEDAN HELVETIA KECAMATAN MEDAN HELVETIA TAHUN
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciSurveilans Berbasis Masyarakat Surveilans berbasis masyarakat merupakan upaya kesehatan untuk melakakun penemuan kasus/masalah kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat yang kemudian diupayakan pemecahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan. keluarga dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan kesehatan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan kesehatan, memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran,
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI Wulan Sari a dan Tri Puji Kurniawan b a Prodi Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: INDRIANI KUSWANDARI
HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK USIA SD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN I. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue atau yang lebih dikenal dengan singkatan DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan merupakan vector borne disease
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,
WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH
Lampiran 1 50 KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Nama Alamat Umur Status dalam keluarga Pekerjaan Pendidikan terakhir :.. :..
Lebih terperinciJURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman Online di
GAMBARAN PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DITINJAU DARI ASPEK PETUGAS DI TINGKAT PUSKESMAS KOTA SEMARANG TAHUN 2011 Aryanti Natalia Mahasiswa Peminatan Epidemiologi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Epidemiologi perubahan vektor penyakit merupakan ancaman bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD). Dengue hemorraghic fever (DHF) atau
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD
KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl: KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD UPT KESMAS TAMPAKSIRING 1. Pendahuluan Dewasa ini, pembangunan kesehatan di Indonesia dihadapkan pada masalah
Lebih terperinci