PEDOMAN WAWANCARA. Lampiran 1. Pedoman Wawancara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN WAWANCARA. Lampiran 1. Pedoman Wawancara"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Pedoman Wawancara 66 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN FUNGSI KOORDINASI DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PUSKESMAS MEDAN HELVETIA KECAMATAN MEDAN HELVETIA TAHUN 2015 A. Pedoman Wawancara dengan Penanggungjawab Program DBD Dinas Kesehatan Kota Medan a. Kesadaran Pentingnya Koordinasi 1. Menurut laporan kasus DBD Tahun 2014, di Puskesmas Medan Helvetia kasus DBD cukup tinggi. Dengan adanya kasus tersebut, apakah langkah-langkah yang dilakukan? Bagaimana pelaksanaannya? 4. Apakah puskesmas ada menghubungi atau melaporkan ke DKK mengenai kasus DBD c. Kesepakatan, komitmen dan insenif pemberantasan DBD ini pada pertemuan-pertemuan lintas sektor? 6. Apakah dalam pertemuan-pertemuan lintas sektor untuk mendapatkan kesepakatan dan komitmen dalam pertemuan-

2 67 pertemuan tersebut diperlukan dana? Jika ya, darimana dana 7. Apakah saat dilaporkan adanya kasus DBD, DKK langsung 8. Apakah masyarakat terlibat aktif dalam penanggulangan DBD? B. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Medan Helvetia a. Kesadaran pentingnya koordinasi 1. Menurut laporan kasus DBD, di puskesmas ini kasus DBD cukup tinggi. Dengan adanya kasus tersebut, apakah langkah-langkah yang ibu lakukan? Bagaimana pelaksanaannya? 4. Apakah ibu ada menghubungi atau melaporkan ke tingkat II atau camat atau lurah mengenai kasus DBD c. Kesepakatan, komitmen dan insentif pemberantasan DBD pada pertemuan-pertemuan lintas sektor? 6. Apakah dalam pertemuan-pertemuan lintas sektor untuk mendapatkan kesepakatan dan komitmen dalam pertemuanpertemuan tersebut diperlukan dana? Jika ya, darimana dana 7. Untuk menetapkan komitmen, dimana forum koordinasi dalam lintas sektoral ataupun lintas program dilakukan?

3 68 8. Bagaimana rapat bulanan pimpinan di kecamatan? Apakah ada koordinasi semua sektor? 9. Dalam penanggulangan DBD ada dua program yaitu pencegahan dan pemberantasan, dalam hal ini tentu koordinasi dan komitmen berbeda. Untuk itu bagaimana koordinasi dalam pencegahan dan bagaimana koordinasi dalam pemberantasan? Siapa saja yang terlibat dalam pencegahan? 10. Apakah saat dilaporkan adanya kasus DBD, DKK langsung 11. Apakah masyarakat terlibat aktif dalam penanggulangan DBD? C. Pedoman Wawancara dengan Petugas DBD Puskesmas Medan Helvetia a. Kesadaran pentingnya koordinasi 1. Menurut laporan kasus DBD, di puskesmas ini kasus DBD cukup tinggi. Dengan adanya kasus tersebut, apakah langkah-langkah yang ibu lakukan? Bagaimana pelaksanaannya? 4. Apakah ibu ada menghubungi atau melaporkan ke tingkat II atau camat atau lurah mengenai kasus DBD

4 69 c. Kesepakatan, komitmen dan insentif pemberantasan DBD ini pada pertemuan-pertemuan lintas sektor? 6. Apakah dalam pertemuan-pertemuan lintas sector untuk mendapatkan kesepakatan dan komitmen dalam pertemuanpertemuan tersebut diperlukan dana? Jika ya, darimana dana 7. Bagaimana tindak lanjut dari rapat pimpinan yg biasa dihadiri pimpinan puskesmas dalam program penanggulangan DBD? Apakah mendapatkan komitmen? 8. Apakah saat dilaporkan adanya kasus DBD, DKK langsung 9. Apakah masyarakat terlibat aktif dalam penanggulangan DBD? D. Pedoman Wawancara dengan Camat Medan Helvetia a. Kesadaran pentingnya koordinasi 1. Menurut laporan kasus DBD, Puskesmas Medan Helvetia memiliki kasus DBD cukup tinggi. Dengan adanya kasus tersebut, apakah langkah-langkah yang seharusnya dilakukan? Bagaimana pelaksanaannya? 4. Apakah bapak ada menghubungi atau melaporkan ke tingkat II atau puskesmas mengenai kasus DBD

5 70 c. Kesepakatan, komitmen dan insentif pemberantasan DBD ini pada pertemuan-pertemuan lintas sektor? 6. Apakah dalam pertemuan-pertemuan lintas sektor untuk mendapatkan kesepakatan dan komitmen dalam pertemuanpertemuan tersebut diperlukan dana? Jika ya, darimana dana 7. Apakah saat dilaporkan adanya kasus DBD, DKK langsung 8. Apakah ada bapak instruksikan untuk melaksanakan PSN kepada masyarakat? 9. Apakah masyarakat terlibat aktif dalam penanggulangan DBD? E. Pedoman Wawancara dengan Lurah a. Kesadaran pentingnya koordinasi 1. Menurut laporan kasus DBD, Puskesmas Medan Helvetia memiliki kasus DBD cukup tinggi. Dengan adanya kasus tersebut, apakah langkah-langkah yang seharusnya dilakukan? Bagaimana pelaksanaannya? b. komunikasi 4. Apakah bapak ada menghubungi atau melaporkan ke tingkat II atau puskesmas mengenai kasus DBD

6 71 c. Kesepakatan, komitmen dan insentif pemberantasan DBD ini pada pertemuan-pertemuan lintas sektor? 6. Apakah dalam pertemuan-pertemuan lintas sector untuk mendapatkan kesepakatan dan komitmen dalam pertemuanpertemuan tersebut diperlukan dana? Jika ya, darimana dana 7. Apakah saat dilaporkan adanya kasus DBD, DKK langsung 8. Apakah ada bapak instruksikan untuk melaksanakan PSN kepada masyarakat? 9. Apakah masyarakat terlibat aktif dalam penanggulangan DBD? F. Pedoman Wawancara dengan Kepala Lingkungan a. Kesadaran pentingnnya koordinasi 1. Menurut laporan kasus DBD, Puskesmas Medan Helvetia memiliki kasus DBD cukup tinggi. Dengan adanya kasus tersebut, apakah langkah-langkah yang seharusnya lakukan? Bagaimana pelaksanaannya? 4. Apakah bapak ada menghubungi atau melaporkan ke tingkat II atau puskesmas mengenai kasus DBD

7 72 c. Kesepakatan, komitmen dan insentif pemberantasan DBD ini pada pertemuan-pertemuan lintas sektor? 6. Apakah dalam pertemuan-pertemuan lintas sektor untuk mendapatkan kesepakatan dan komitmen dalam pertemuanpertemuan tersebut diperlukan dana? Jika ya, darimana dana 7. Apakah saat dilaporkan adanya kasus DBD, DKK langsung 8. Apakah ada bapak instruksikan untuk melaksanakan PSN kepada masyarakat? 9. Apakah masyarakat terlibat aktif dalam penanggulangan DBD? G. Pedoman Wawancara dengan Masyarakat a. Kesadaran pentingnya koordinasi 1. Menurut laporan kasus DBD, Puskesmas Medan Helvetia memiliki kasus DBD cukup tinggi. Apakah ibu mengetahui hal 2. Apakah langkah-langkah yang seharusnya dilakukan jika ada kasus DBD? 3. Apa saja program penanggulangan DBD yang diselenggarakan di puskesmas? Bagaimana pelaksanaannya? Apakah petugas puskesmas pernah mengunjungi rumah ibu? Apa yang dilakukannya? 4. Apakah dalam penanggulangan kasus DBD diperlukan koordinasi? 5. Apakah ibu ada menghubungi atau melaporkan kepada kepala lingkungan, lurah, camat atau puskesmas apabila ada kasus DBD?

8 73 c. Kontinuitas perencanaan 6. Apakah saat dilaporkan adanya kasus DBD, DKK langsung d. Kompetensi partisipan 7. Apakah ada camat menginstruksikan untuk melaksanakan PSN kepada masyarakat? 8. Apakah masyarakat terlibat aktif dalam penanggulangan DBD?

9 Lampiran 2. Surat Izin Penelitian dari FKM USU 74

10 Lampiran 3. Surat Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Medan 75 29

11 Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian 76

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan pemberantasan DBD telah berlangsung lebih kurang 43 tahun dan berhasil menurunkan angka kematian dari

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 157 BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan 1. Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) dengan metode COMBI di laksanakan untuk pertama kalinya di Kota Pekanbaru dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi penyakit endemik di kota-kota besar di Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Dalam 10 tahun pertama sejak ditemukan disurabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus. BAB I PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk keperedaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus aedes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tantangan yang muncul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. dan tantangan yang muncul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial ekonomi dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pembangunan kesehatan di Indonesia dihadapkan pada masalah dan tantangan yang muncul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial ekonomi dan perubahan

Lebih terperinci

BAB VI. Semaki dan Kelurahan Sorosutan dalam penulisan laporan ini, dapat ditarik

BAB VI. Semaki dan Kelurahan Sorosutan dalam penulisan laporan ini, dapat ditarik BAB VI KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa data penelitian dan pembahasan penelitian implementasi program pengendalian demam berdarah dengue (DBD) di Kelurahan Semaki dan Kelurahan Sorosutan dalam penulisan

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG FKM UNDIP

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG FKM UNDIP Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 108-117 ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG *), Sudiro **), Lucia Ratna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Dinas Kesehatan Kab. Semarang 1. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Kab. Semarang Dinas Kesehatan Kab. Semarang (DKK Semarang) merupakan satuan perangkat daerah di Kab.

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PUSTU SIDOREJO HILIR

STRUKTUR ORGANISASI PUSTU SIDOREJO HILIR STRUKTUR ORGANISASI PUSTU SIDOREJO HILIR Kepala Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir dr. Fredes Siahaan Adm / Kepegawaian Rabiah KTU R a b i a h Perlengkapan Rabiah Keuangan Rabiah KESLING Tirsem KIA / KB

Lebih terperinci

Seminar Nasional Mewujudkan Kemandirian Kesehatan Masyarakat Berbasis Preventif dan Promotif ISBN:

Seminar Nasional Mewujudkan Kemandirian Kesehatan Masyarakat Berbasis Preventif dan Promotif ISBN: SURVEILANS PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DAN PERMASAHANNYA DI KOTA SEMARANG TAHUN 2008 M.Arie Wuryanto, SKM, MKes.(Epid) Abstrak Latar Belakang: Surveilans epidemiologi merupakan suatu kegiatan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No. PUSKESMA IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM Revisi Halaman 1. Pengertian Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat / sasaran program adalah Kegiatan mencari, menemukan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama lebih dari tiga dasawarsa, derajat kesehatan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan angka kematian bayi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005 ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005 Oleh: TH.Tedy B.S.,S.K.M.,M.Kes. PENDAHULUAN Dalam Undang-Undang No.23

Lebih terperinci

PARTISIPASI REMAJA SMA DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN SUKOHARJO

PARTISIPASI REMAJA SMA DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN SUKOHARJO PARTISIPASI REMAJA SMA DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN SUKOHARJO Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar 2,5 milyar manusia yang merupakan 2/5 dari penduduk dunia mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya sekitar 50 sampai 100 juta penderita

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

LAPORAN KAJIAN EVALUASI PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NO. 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DIKOTA SEMARANG

LAPORAN KAJIAN EVALUASI PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NO. 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DIKOTA SEMARANG LAPORAN KAJIAN EVALUASI PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NO. 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DIKOTA SEMARANG Penyusun: Aryani Pujiyanti Wiwik Trapsilowati Kusumaningtyas Sekar Negari

Lebih terperinci

SKRIPSI. Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh AGUS SAMSUDRAJAT J

SKRIPSI. Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh AGUS SAMSUDRAJAT J SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PERAN SERTA KADER KESEHATAN DAN PEMERINTAH DESA DENGAN UPAYA PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA KETITANG KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Skripsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pedoman Wawancara dan Pedoman Observasi PEDOMAN WAWANCARA (UNIT PELAKSANA)

Lampiran 1. Pedoman Wawancara dan Pedoman Observasi PEDOMAN WAWANCARA (UNIT PELAKSANA) Lampiran 1. Pedoman Wawancara dan Pedoman Observasi PEDOMAN WAWANCARA (UNIT PELAKSANA) UNIT :... NAMA SISTEM INFORMASI :... Petunjuk Wawancara: 1. Ucapan terimakasih kepada informan atas kesediaannya diwawancarai.

Lebih terperinci

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui 1 BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) atau lazimnya disebut dengan DBD / DHF merupakan suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I 0 HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 LAMPIRAN IV PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2011 TANGGAL 18 Januari 2011 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama

Lebih terperinci

KUESOINER KECAMATAN :... NAMA SEKOLAH : SD... ALAMAT SEKOLAH :... WILAYAH PUSKESMAS :... TGL. SURVEY :... PETUGAS :...

KUESOINER KECAMATAN :... NAMA SEKOLAH : SD... ALAMAT SEKOLAH :... WILAYAH PUSKESMAS :... TGL. SURVEY :... PETUGAS :... 235 Lampiran 1. KUESOINER EFEKTIFITAS MEDIA KARTU BERGAMBAR DAN LEAFLET PADA PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER KECIL DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DI KELURAHAN HELVETIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama hampir dua abad, penyakit Demam Berdarah Dengue dianggap sebagai penyakit penyesuaian diri seseorang terhadap iklim tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya

Lebih terperinci

SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM Kerangka acuan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat,

SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM Kerangka acuan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat, IDENTIFIKASI DOKUMEN BAB IV. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT BERORIENTASI SASARAN (UKMBS) BAB 1, 2, dan 3 merupakan bagian dari pelaksanaan tugas pokja ADMEN, selanjutnya kita akan membahas kelompok kerja UKM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum dari kalimat tersebut jelas bahwa seluruh bangsa Indonesia berhak untuk

BAB I PENDAHULUAN. umum dari kalimat tersebut jelas bahwa seluruh bangsa Indonesia berhak untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana disebutkan dalam Pembukaaan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa tujuan nasional bangsa Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs)

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs) BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs) poin ketiga yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) termasuk salah satu penyakit yang tersebar di kawasan Asia Tenggara dan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis. BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat baik fisik, mental, spiritual maupun sosial yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis. Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai agen penyakit. Penyakit yang penyebab utamanya berakar pada

BAB I PENDAHULUAN. berbagai agen penyakit. Penyakit yang penyebab utamanya berakar pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi yang buruk dapat menjadi media transmisi dan perkembangan berbagai agen penyakit. Penyakit yang penyebab utamanya berakar pada masalah kesehatan lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari genus Aedes,misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dari genus Aedes,misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat 129 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus

Lebih terperinci

Nizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi

Nizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi Nizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DKK Padang telah melakukan upaya dalam pengendalian penyakit DBD di Kota Padang Strategi pemberantasan nyamuk dewasa melalui pengasapan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN juta orang saat ini diseluruh dunia. Serta diperkirakan sekitar

BAB I PENDAHULUAN juta orang saat ini diseluruh dunia. Serta diperkirakan sekitar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO, setiap tahun virus dengue menginfeksi kurang lebih 50-100 juta orang saat ini diseluruh dunia. Serta diperkirakan sekitar 500.000 orang dengan penyakit

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN SUMEDANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang a. bahwa dalam

Lebih terperinci

masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai

masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menurut Sistem Kesehatan Nasional adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan dampak sosial dan ekonomi. Jumlah kasus yang dilaporkan cenderung

Lebih terperinci

VI. SIMPULAN DAN SARAN. pamong praja, maka penulis memberikan simpulan bahwa koordinasi yang

VI. SIMPULAN DAN SARAN. pamong praja, maka penulis memberikan simpulan bahwa koordinasi yang 87 VI. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil deskripsi dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai koordinasi antara polisi lalu lintas, dinas perhubungan dan satuan polisi pamong praja, maka

Lebih terperinci

Bab VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat

Bab VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Bab VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Standar: 6.1. Perbaikan kinerja masing-masing konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas,

Lebih terperinci

BAB IV. Pogram/Upaya Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS)

BAB IV. Pogram/Upaya Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS) BAB IV. Pogram/Upaya Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS) STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 8% terpenuhi 2% - 79% terpenuhi sebagian < 2% tidak terpenuhi Standar : 4.1. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus dengue yang tertular melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, dengan ciri demam tinggi mendadak disertai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap individu masyarakat yang harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk memproteksi masyarakatnya

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akibat infeksi virus dengue yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. anak-anak.penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih

BAB 1 PENDAHULUAN. anak-anak.penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cenderung semakin luas penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya arus transportasi dan kepadatan penduduk adalah penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini ditemukan nyaris di

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA SKRIPSI

UNIVERSITAS INDONESIA SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA SKRIPSI GAMBARAN MANAJEMEN PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (P2DBD) DI PUSKESMAS KECAMATAN PASAR MINGGU TAHUN 2008 OLEH HARDINI PUTRI ZZ 1004000765 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman Online di

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman Online di GAMBARAN PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DITINJAU DARI ASPEK PETUGAS DI TINGKAT PUSKESMAS KOTA SEMARANG TAHUN 2011 Aryanti Natalia Mahasiswa Peminatan Epidemiologi dan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT KOORDINASI DI TINGKAT KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan utama masyarakat internasional dan merupakan jenis penyakit yang berpotensi

Lebih terperinci

I. Pendahuluan Pada awal tahun 2004 kita dikejutkan kembali dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jumlah kasus yang cukup

I. Pendahuluan Pada awal tahun 2004 kita dikejutkan kembali dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jumlah kasus yang cukup I. Pendahuluan Pada awal tahun 2004 kita dikejutkan kembali dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jumlah kasus yang cukup banyak. Hal ini mengakibatkan sejumlah rumah sakit menjadi

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Mini Lokakarya Puskesmas

Pedoman Pelaksanaan Mini Lokakarya Puskesmas Pedoman Pelaksanaan Mini Lokakarya Puskesmas I. Pendahuluan Sesuai Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, Manajemen Puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara sinergik yang meliputi

Lebih terperinci

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya, sehingga Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 dapat disusun sebagai

Lebih terperinci

SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN

SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi yang dapat berakibat fatal dan dapat mengakibatkan kematian pada penderita dalam waktu yang relatif singkat.penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional karena upaya memajukan bangsa tidak akan efektif apabila tidak memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional karena upaya memajukan bangsa tidak akan efektif apabila tidak memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional karena upaya memajukan bangsa tidak akan efektif apabila tidak memiliki dasar yang kuat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Acuan Pembangunan kesehatan pada saat ini adalah konsep Paradigma

BAB 1 PENDAHULUAN. Acuan Pembangunan kesehatan pada saat ini adalah konsep Paradigma BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Acuan Pembangunan kesehatan pada saat ini adalah konsep Paradigma Sehat yaitu pembangunan kesehatan yang memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring bertambahnya waktu maka semakin meningkat juga jumlah penduduk di Indonesia. Saat ini penduduk Indonesia telah mencapai sekitar 200 juta lebih. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan terhadap perubahan dan penyesuaian paradigma dan praktek

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan terhadap perubahan dan penyesuaian paradigma dan praktek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi melahirkan berbagai tuntutan baru masyarakat dan lingkungan terhadap perubahan dan penyesuaian paradigma dan praktek administrasi negara dan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sistem..., Levina Ardiati, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sistem..., Levina Ardiati, FKM UI, 2009 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular berbahaya yang dapat menimbulkan kematian dan wabah dalam waktu singkat. Wabah Dengue pertama

Lebih terperinci

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif Definisi DBD Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia.

Lebih terperinci

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat setiap orang sehingga mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Lebih terperinci

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM.

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM. BAB IV 4.1.3 BAB IV. (UKMBS) UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN 4.1.1.1 SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM. 4.1.1.2 Kerangka acuan, metode,

Lebih terperinci

Upaya peningkatan kompetensi dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan atau pendidikan yang dipersyaratkan sebagai Penanggung jawab.

Upaya peningkatan kompetensi dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan atau pendidikan yang dipersyaratkan sebagai Penanggung jawab. SYNCORE - always deliver value Bab V Akreditasi Puskesmas Kepemimpinan Dan Manajemen UKM posted by danik on December 27, 2016 5.1. Tanggung jawab Pengelolaan UKM Puskesmas Penanggung jawab UKM Puskesmas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai

BAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Denge (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai pembawa virus. Penyakit ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya semakin meningkat dan penyebaranya semakin

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.)TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.)TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.)TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas

BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas INSTRUMEN KAJI BANDING BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS NO ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas 2 Apakah tersedia informasi tentang jenis pelayanan 3 Apakah

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI WILAYAH PUSKESMAS POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI WILAYAH PUSKESMAS POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI WILAYAH PUSKESMAS POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN 2014 No Informan : I. Identitas Informan (Kepala Puskesmas)

Lebih terperinci

HASIL MASUKAN DISKUSI TIM KAJIAN PERAN PEMDA 10 SEPTEMBER 2009

HASIL MASUKAN DISKUSI TIM KAJIAN PERAN PEMDA 10 SEPTEMBER 2009 HASIL MASUKAN DISKUSI TIM KAJIAN PERAN PEMDA 10 SEPTEMBER 2009 15 SEPTEMBER 2009 Hasil Diskusi Kajian Peran Pemda Sebagian masukan dari Meja 1 s/d Meja 4 sudah terakomodir dalam laporan dan analisa Tim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu kejadian luar biasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu kejadian luar biasa dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu kejadian luar biasa dalam dunia kesehatan di negara Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO 1 PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 6 TAHUN 2006 T E N T A N G PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKHNIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN JENEPONTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue atau disingkat DBD merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus DBD di dunia pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan subtropik di seluruh

Lebih terperinci

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan Berdasarkan penelusuran hasil penelitian yang diketahui dari data sekunder dan data primer yang telah dianalisis peneliti, maka kesimpulan yang penelitian ini

Lebih terperinci

PENINGKATKAN KEMANDIRIAN DASA WISMA KELURAHAN SEKARAN DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE

PENINGKATKAN KEMANDIRIAN DASA WISMA KELURAHAN SEKARAN DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE PENINGKATKAN KEMANDIRIAN DASA WISMA KELURAHAN SEKARAN DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE Yuni Wijayanti Prodi IKM UNNES, yuniwija@gmail.com Abstrak Untuk memutuskan rantai penularan penyakit demam

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK

HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DAN PELAKSANAAN 3M PLUS DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DBD DI LINGKUNGAN XVIII KELURAHAN BINJAI KOTA MEDAN TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: SULINA PARIDA S NIM. 091000173 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) memperkirakan penduduk yang terkena DBD telah meningkat selama 50 tahun terakhir. Insiden DBD terjadi baik di daerah tropik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia. Selama 1 dekade angka kejadian atau incidence rate (IR)

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia. Selama 1 dekade angka kejadian atau incidence rate (IR) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue merupakan masalah utama penyakit menular diberbagai belahan dunia. Selama 1 dekade angka kejadian atau incidence rate (IR) DBD meningkat dengan

Lebih terperinci

ARTIKEL STUDIKUALITATIF PENGETAHUAN DAN PERAN TOKOH MASY ARARAT DALAM PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DIKOTA SALATIGA

ARTIKEL STUDIKUALITATIF PENGETAHUAN DAN PERAN TOKOH MASY ARARAT DALAM PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DIKOTA SALATIGA ARTIKEL STUDIKUALITATIF PENGETAHUAN DAN PERAN TOKOH MASY ARARAT DALAM PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DIKOTA SALATIGA Wiwik Trapsilowati, Suskamdani Abstrak Prioritas program pemberantasan Demam Berdarah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di seluruh Indonesia, serta sering menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Tingginya Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) dan

BAB I PENDAHULUAN Tingginya Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Tingginya Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Kegagalan Upaya Pencegahannya Prevalensi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) klinis (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA 1 BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT,

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW 101 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN TB PARU DI PUSKESMAS BATANG PANE II KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA TAHUN 2016 1. Pedoman wawancara mendalam mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Down, gangguan mental dan lain-lain. Oleh karena itu penyimpangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Down, gangguan mental dan lain-lain. Oleh karena itu penyimpangan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pertumbuhan dan proses perkembangan pada anak terjadi sejak dalam intra uterine hingga dewasa. Namun tak jarang dalam proses tersebut terjadi penyimpangan-penyimpangan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT PUSKESMAS JURANGOMBO KOTA MAGELANG BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT PUSKESMAS JURANGOMBO KOTA MAGELANG BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT PUSKESMAS JURANGOMBO KOTA MAGELANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit menular masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit DBD pertama kali ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya dengan kasus 58 orang anak, 24 diantaranya meninggal dengan Case Fatality Rate (CFR) = 41,3%. Sejak itu

Lebih terperinci

RANCANGAN INDIKATOR RIFAKES PUSKESMAS RIF

RANCANGAN INDIKATOR RIFAKES PUSKESMAS RIF RANCANGAN INDIKATOR RIFAKES PUSKESMAS 2011 Horison, 18 21 Agustus 2010 Pengantar UU Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan pelayanan kesehatan dasar (al. Puskesmas) SKN tahun 2009 : Upaya kesehatan perorangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama jumlah penderita DBD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. No.103, Pekanbaru. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan yaitu pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. No.103, Pekanbaru. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan yaitu pada bulan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam memperoleh data yang berguna untuk menyusun proposal ini penulis melakukan peneitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103,

Lebih terperinci

INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE

INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE I. Kondisi Umum Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota

Lebih terperinci

DOKUMEN POKJA ADMIN BAB I

DOKUMEN POKJA ADMIN BAB I DOKUMEN POKJA ADMIN BAB I 1. Brosur,flyer, papan pemberitahuan,poster tentang jenis-jenis pelayanan yang di sediakan (1.1.1 EP 1) 2. Brosur,flyer, papan pemberitahuan,poster tentang jadwal pelayanan (1.1.1

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anggraeni, D.S., Stop Demam Berdarah Dengue, Bogor: Bogor Publishing House.

DAFTAR PUSTAKA. Anggraeni, D.S., Stop Demam Berdarah Dengue, Bogor: Bogor Publishing House. DAFTAR PUSTAKA Achmadi, U.F., 2010. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press). Aditama, T. A., 2009. Profil Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan tahun 2008,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk

Lebih terperinci