Business Ethic & Good Governance

Transkripsi

1 Modul ke: Business Ethic & Good Governance CSR Fakultas PASCA Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi MANAGEMENT

2 Tujuan utama pendirian perusahaan untuk memperoleh keuntungan dan kesinambungan usaha. Tahun 1906 Ambrose Biesce mengemukakan definisi perusahaan yaitu sebagai sebuah alat yang lihai untuk mendapatkan keuntungan pribadi tanpa tanggung jawab pribadi. Hal ini mengesankan bahwa perusahaan hanya mementingkan diri semata. Namun seiring waktu berjalan, tanggung jawab perusahaan bukan hanya untuk memberi keputasan bagi para pemegang saham, namun terdapat tanggungjawab untuk memperhatikan kondisi lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Kepedulian pada lingkungan sekitar secara lebih luas diistilahkan dengan Corporate Social Responsibility (CSR).

3 Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. Secara konseptual, CSR merupakan sebuah pendekatan bagi perusahaan untuk mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para stakeholders berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan (Nuryana dalam Fahmi, 2013), artinya pihak perusahaan harus melihat jika CSR buka program pemaksaan tapi bentuk rasa kesetiakawanan terhadap sesama umat manusia, yaitu membantu melepaskan pihak-pihak dari berbagai kesulitan yang mendera, yang berefek pada perusahaan itu juga.

4 CSR (Corporate Social Responsibility/tanggung jawab sosial perusahaan) secara umum mencakup berbagai tanggung jawab yang dimiliki perusahaan kepada masyarakat di mana perusahaan itu beroperasi. European Commission mendefinisikan SCR sebagai suatu konsep di mana perusahaan memutuskan dengan sukarela untuk berkontribusi demi masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih. Secara khusus, CSR menyarankan bahwa perusahaan mengidentifikasi kelompok stakeholder perusahaan dan memasukkan kebutuhan dan nilai-nilai mereka ke dalam proses pengambilan keputusan strategis dan operasional perusahaan.

5 3 (tiga) model CSR: 1. Model Kewarganegaraan perusahaan dari CSR ( Corporate citizenship model of CSR). Dimana perusahaan terlibat dalam upaya tanggung jawab sosial perusahaan semata-mata bagi kepentingan umum dan tidak mengharapkan balasan yang komersil atas kontribusinya. Seringkali ada ketika terdapat seorang pemimpin kuat yang memilkik rasa tanggung jawab dan rasa kedekatan dengan komunitas/masyarakat. 2. Model Kontrak Sosial dari CSR ( Social contract model of CSR), bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menghormati hak-hak moral berbagai stakeholder perusahaan. 3. Model kepentingan pribadi yang tercerahkan dari CSR (enlightened self-interest model of CSR) yang menyatakan bahwa memasukkan tanggung jawab sosial perusahaan ke dalam budaya perusahaan dapat menghasilkan keunggulan pasar yang kompetitif bagi perusahaan yang bersangkutan, sesuatu yang dapat berkontribusi bagi merek perusahaan pada saat ini dan di masa depan.

6 Manfaat CSR 1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra perusahaan. 2. Mendapatan lisensi untuk beroperasi secara sosial. 3. Mereduksi risiko bisnis perusahaan. 4. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha. 5. Membuka peluang pasar yang lebih luas. 6. Mereduksi biaya, mislanya terkait dampak pembuangan limbah. 7. Memperbaiki hubungan dengan regulator. 8. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. 9. Peluang mendapatkan penghargaan.

7 Lihatlah perushaan yang dijalankan dengan baik dan Anda akan melihat kebutuhan para pemegang sahamnya, karyawannya, dan masyarakat secara umum yang dilayaninya secara bersamaan. -- Arnold Hiatt, mantan CEO Stride Rite Corp

8 Etika dan Tanggung Jawab Sosial Good ethics is good business. Etika yang buruk dapt menghalangi bahkan rencana strategis yang terbaik sekalipun. Etika bisnis (BE) dapat didefinisikan sebagai prinsip-prinsip tingkah laku dalam organisasi sebagai petunjuk dari pengambilan keputusan dan perilaku. The Instiute of Business Ethics (IBE) baru-baru ini mengadakan penelitian, yang hasilnya mengungkapkan bahwa perilaku etik dalam kehidupan bisnis bukan saja merupakan hal yang benar secara parinsip, namun juga menghasilkan keuntungan finansial sebagai balasannya.

9 Skala tanggung jawab dimulai dari yang lebih mengikat: Tanggung jawab untuk tidak merugikan orang lain. Tanggung jawab untuk mencegah kerugian bahkan dalam keadaan di mana seseorang tidak menjadi penyebabnya. Tanggung jawab untuk berbuat kebaikan.

10 . Tiga pilar untuk merangsang pertumbuhan CSR Mencari bentuk CSR yang efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan memperhatikan unsur lokalitas. Mengkalkulasi kapasitas sumber daya manusia dan institusi untuk merangsang pelaksanaan CSR. Peraturan serta kode etik dalam dunia usaha.

11 indikator keberhasilan CSR Secara umum, keberhasilan CSR dapat dilihat dari perolehan nilai etika yang dikandungnya, yaitu turut menegakkan social justice, sustainability, dan equity. Secara sosial, keberhasilan CSR dapat dinilai dari tinggi rendahnya legitimasi osial korporasi di harapan stakeholder sosialnya Secara bisnis, keberhasilan CSR dapat dinilai dari mengingkatnya nilai saham akibat peningkatan sorporate social image. Secara teknis, keberhasilan CSR dapat dilihat dari perolehan program hasil evaluasi teknis lapangan.

12 Terima Kasih