PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI BAGI PARA SUSTER PRR DI WILAYAH JAWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI BAGI PARA SUSTER PRR DI WILAYAH JAWA"

Transkripsi

1 PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI BAGI PARA SUSTER PRR DI WILAYAH JAWA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: Ermelinda Du e NIM: leh: Kristina Koba Malo NIM: PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

2

3

4 PERSEMBAHAN Dengan penuh syukur dan pujian skripsi ini kupersembahkan kepada Para Suster Kongregasi Puteri Reinha Rosari.

5 MOTTO Segalanya dapat kutanggung dalam Kristus yang menguatkanku. ( Flp. 4:3 )

6 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta,12 Desember 2009 Penulis, Kristina Koba Malo

7 PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Kristina Koba Malo Nomor Mahasiswa : Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI PARA SUSTER PUTERI REINHA ROSARI DI WILAYAH JAWA. beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dan membentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal 22 Januari Yang menyatakan (Kristina Koba Malo)

8 ABSTRAK Judul skripsi PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI BAGI PARA SUSTER PUTERI REINHA ROSARI DI WILAYAH JAWA. Pemilihan judul bertitik tolak dari pengalaman penulis dalam melihat kehidupan para Suster PRR dalam mengikuti perayaan Ekaristi. Penulis merasa tertarik untuk ingin melihat lebih dalam bagaimana penghayatan para Suster dalam ber-ekaristi, apakah para Suster mengikuti perayaan Ekaristi karena kesadaran yang sungguh mendalam atau karena aturan komunitas sehingga mewajibkan diri untuk mengikuti perayaan Ekaristi. Permasalahan pokok dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana para Suster PRR dapat meningkatkan hidup rohani melalui perayaan Ekaristi sebagai seorang religius dalam menghadapi tantangan zaman saat sekarang. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis merumuskan sebagai berikut: Bagaimana pemahaman para Suster tentang arti dan makna perayaan Ekaristi selama ini? Langkah-langkah manakah yang perlu diusahakan dalam mencapai kematangan hidup rohani? Seberapa besar usaha yang dilakukan para Suster dalam meningkatkan hidup rohaninya? Dalam mengkaji permasalahan di atas, penulis menggunakan metode pendekatan melalui wawancara dengan para Suster PRR di wilayah Jawa yang dipandu dengan pertanyaan penuntun serta penemuan hasil refleksi pribadi dan studi pustaka. Penulisan skripsi ini membahas arti dan makna perayaan Ekaristi sebagai liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan Ekaristi, hidup doa, hidup berkomunitas, hidup karya serta penghayatan ketiga nasihat Injil. Penulis membahas pula tantangan-tantangan para Suster dalam mengikuti perayaan Ekaristi di tengah perkembangan dunia saat ini serta upaya-upaya meningkatkan hidup rohani. Untuk membantu para Suster semakin memahami arti dan makna perayaan Ekaristi sebagai salah satu bentuk peningkatan hidup rohani, penulis menawarkan suatu program pembinaan model sarasehan, sebagai salah satu cara untuk membantu para Suster semakin menghayati peranan Ekaristi untuk meningkatkan hidup rohani sebagai seorang religius PRR. Penulisan ini membahas pula kesimpulan umum dan saran penulis dalam upaya meningkatkan hidup rohani sebagai seorang religius PRR selanjutnya.

9 ABSTRACT The title of this thesis is THE ROLE OF EUCHARIST IN IMPROVING SPIRITUAL LIFE OF THE SISTERS OF OUR LADY S ROSARY (PRR) in the Java Region. This title came up on because of the writer s experience looking at the attitude of PRR s sister during the celebration of Eucharist. So the writer was interested to investigate the participation of the sisters in following the celebration of Eucharist, whether the sisters attend the celebration Eucharist with real awareness or on because they follow the schedule of the community. The fundamental problem in this thesis is, how do PRR s sisters can intensify their spiritual life through the celebration of Eucharist as religious in order to face nowadays challenges. Therefore the investigation was formulated as follows: What do sisters know until now about the meaning and the essence of the celebration of Eucharist? Which steps could be done to achieve maturity in spiritual life? Which can be efforts done by the sisters to improve their spiritual life? In order to clear up the problems above, the writer choosed the direct approach method through interviews with PRR s sisters in the Java region, consisting of special questions, deepended by personal reflections and the study of special literature. The thesis contains and explains also the meaning and the essence of celebration of Eucharist as the main liturgy by investigating the different parts of it. Moreover the thesis treads how spiritual life can improved by the celebration of Eucharist, special prayer s life, community life, work s life as well as living according to the three vows. The writer also examines the sisters challenges in following the celebration of Eusharist inmidst the development of the world nowadays and offers some efforts how to improve spiritual life. To help the sisters in understanding more and more the meaning and the essence of the celebration of Eucharist as one of the spiritual life improvements, the writer proposes a guidance program in form of talkshows, as one kind of approach to help the sisters deepening the role of Eucharist in order to deepen spiritual life religious of PRR. This thesis also submits some general conclusions and the writer s suggestions to an ongoing improvement of the spiritual life as a religious PRR.

10 KATA PENGANTAR Syukur atas berkat dan rahmat-nya yang berlimpah dalam hidup selama ini teristimewa dalam penulisan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan yang berjudul: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI PARA SUSTER PUTERI REINHA ROSARI DI WILAYAH JAWA. Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan penulis, dalam melihat pengalaman pribadi maupun pengalaman para suster Kongregasi Puteri Reinha Rosari khususnya yang berkarya di Wilayah Jawa terhadap perkembangan zaman yang membawa banyak perubahan dalam hidup sebagai seorang religius PRR. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membantu para suster PRR agar semakin mampu mendalami makna Ekaristi sebagai kekuatan hidup rohani dalam upaya meningkatkan kematangan hidup sebagai seorang religius PRR sehingga mampu menghadapi tantangan zaman melalui kesaksian dan teladan hidup bagi orang lain di tengah zaman yang terus berubah. Penulisan skripsi ini, banyak pihak yang membantu penulis teristimewa memberikan dukungan, perhatian yang sangat besar kepada penulis. Untuk itu dari hati yang tulus penulis mengucapkan limpah terima kasih dan penghargaan yang mulia kepada: 1. Rm. Karl-Edmund Prier, SJ Lic. Phil selaku dosen pembimbing utama yang telah meluangkan waktu, penuh kesabaran dan keterbukaan hati memberikan perhatian, mendampingi dan membimbing penulis, memberikan sumbangan pemikiran yang memperdalam penulisan serta kritikan yang membangun sehingga membantu penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini.

11 2. Dra. Y. Supriyati, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang dengan penuh kesetiaan mendampingi penulis dari awal studi sampai penyelesaian penulisan skripsi ini. 3. Banyu Dewa HS.,S.Ag.,M.Si, selaku dosen pembimbing ketiga yang telah mendampingi dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 4. Segenap Staf Dosen dan karyawan Prodi IPPAK yang telah mendampingi dan membimbing serta membekali pengetahuan dan ketrampilan bagi penulis selama studi hingga penulisan skripsi ini diselesaikan. 5. Suster Maria Benedictis, PRR, selaku pimpinan umum Kongregasi Puteri Reinha Rosari dan dewan pimpinan umum yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menimba ilmu di prodi IPPAK, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 6. Para suster yang berkarya di Wilayah Jawa yang telah mendukung, memberikan usul saran kepada penulis hingga penulisan ini diselesaikan. 7. Para suster Komunitas Magnificat Yogyakarta yang telah memberi perhatian, dukungan serta doa-doanya, kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tulisan ini. 8. Orang tua dan anggota keluarga yang telah mendukung penulis lewat doa dan cinta serta perhatian selama ini. 9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya yang selama ini memberikan perhatian dan dukungan bagi penulis. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis terbuka untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca demi

12 perbaikan lebih lanjut. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi para suster Kongregasi Puteri Reinha Rosari. Yogyakarta, 12 Desember 2009 Penulis Kristina Koba Malo

13 DAFTAR ISI JUDUL i PERSETUJUAN PEMBIMBING......ii PENGESAHAN......iii PERSEMBAHAN......iv MOTTO......v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI......vii ABSTRAK......viii ABSTRACT ix KATA PENGANTAR x DAFTAR ISI..... xiii DAFTAR SINGKATAN...xviii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan...1 B. Rumusan Masalah...5 C. Tujuan Penulisan...6 D. Manfaat Penulisan...6 E. Metode Penulisan...7 F. Sistematika Penulisan...7 BAB II. GAMBARAN UMUM KEADAAN KONGREGASI PRR DALAM MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI A. Sejarah Singkat Berdirinya Kongregasi PRR ) Tujuan berdirinya Kongregasi PRR ) Visi Kongregasi Putri Reinha Rosari ) Misi Kongregasi Putri Reinha Rosari ) Spiritualitas Kongregasi...16 B. Tradisi-tradisi Kongregasi sehubungan dengan Perayaan Ekaristi bagi para suster yang berada di Wilayah Jawa

14 1. Komunitas Yogyakarta Komunitas Cimanggis Komunitas Cijantung Komunitas Pademangan Komunitas Surabaya BAB III. MAKNA EKARISTI BAGI PERKEMBANGAN HIDUP ROHANI PARA SUSTER PUTRI REINHA ROSARIO...27 A. Perayaan Ekaristi Sebagai Liturgi Yang Pokok Ekaristi dalam Kitab Suci a. Perjamuan makan dengan Yesus sebagai tanda kehadiran Kerajaan Allah b. Perjamuan malam terakhir c. Perjamuan dengan Yesus yang bangkit Ekaristi berdasarkan pandangan Bapa-bapa Gereja Ekaristi menurut ajaran Konsili Vatikan II a. Dimensi Kristologis ) Ekaristi sebagai Kurban ) Ekaristi sebagai Sakramen Ekaristi sebagai Perjamuan...35 b. Dimensi Eklesiologi ) Ekaristi Sebagai Sarana kebersamaan ) Ekaristi Sebagai Sumber dan Puncak kehidupan Gereja...37 c. Dimensi Eskatologis Makna Ekaristi Tata Perayaan Ekaristi Bagian-bagian pokok dalam Perayaan Ekaristi...42 a. Ritus pembuka ) Perarakan masuk-nyanyian pembuka ) Tanda salib ) Tobat-Kryrie ) Kemuliaan ) Doa pembuka...45

15 b. Liturgi Sabda ) Bacaan pertama ) Mazmur Tanggapan ) Bacaan Kedua ) Bait pengantar Injil ) Bacaan Injil ) Homili ) Syahadat / Credo ) Doa Umat...51 c. Liturgi Ekaristi ) Persiapan persembahan...52 a) Kolekte...53 b) Doa persembahan ). Doa Syukur Agung...53 a) Prefasi...55 b) Kudus...55 c) Doa sebelum Konsekrasi/Epiklesis...55 d) Konsekrasi...56 e) Anamnesis...57 f) Doa sesudah konsekrasi...57 g) Doksologi ). Komuni...58 a) Bapa kami...58 b) Doa damai-salam damai...59 c) Pemecahan roti-anak domba Allah...59 d) Penerimaan komuni...60 e) Saat hening-madah syukur sesudah komuni...61 f) Doa sesudah komuni...62 d. Ritus penutup ) Pengumuman ). Berkat penutup...63

16 3). Pengutusan ). Lagu penutup...63 B. Penelitian tentang peranan Ekaristi dalam meningkatkan hidup rohani para suster putri Reinha Rosari Tujuan penelitian Rumusan masalah Metode penelitian Instrumen Penelitian Tempat dan waktu penelitian Responden Penelitian Variabel yang diteliti Laporan dan pembahasan hasil penelititan.. 68 C. Peningkatan Hidup Rohani Melalui Perayaan Ekaristi Hidup doa a. Pengalaman pribadi seseorang...80 b. Kitab Suci...80 c. Bacaan Rohani...81 d. Doa rosario...82 e. Ibadat Harian/Brevir...84 f. Adorasi Ekaristi Hidup Berkomunitas a. Makan bersama...88 b. Pertemuan Komunitas...89 c. Sharing bersama...89 d. Pengakuan dosa...90 e. Meditasi dan refleksi Hidup Karya Hidup Kaul D. Tantangan-tantangan dalam mengikuti perayaan Ekaristi Tantangan dari dalam diri Tantangan dari luar diri...96 E. Upaya-upaya Meningkatkan Hidup Rohani...98

17 BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Usulan Program Sarasehan...(1) 2. Hasil wawancara...(11)

18 DAFTAR SINGKATAN A. Singkatan Kitab Suci Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja EE : Ecclesia De Eucharistia, Ensiklik Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II kepada Para Uskup, Imam dan Diakon penyandang Hidup Bakti, Pria dan perempuan dan segenap para beriman tentang Ekaristi dan hubungannya dengan Gereja., 17 april LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dokmatik Konsili Vatikan II tentang Gereja di dunia dewasa ini, 21 Nopember PC : Perfectae Caritatis, Dekrit Konsili Vatikan II tentang pembaharuan penyesuaian hidup religius, 28 Oktober KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex luris Canonici), diundangkan oleh Paus Yohanes Paulus II tanggal 25 Januari VC : Vita Consecrata, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II tentang hidup bakti bagi para religius, 25 Maret PUMR : Pedoman Umum Misale Romanum SC : Sacrosanctum Concilium, Konstitusi Konstitusi Konsili Vatikan II

19 tentang Liturgi Suci, 4 Desember 1963 C. Singkatan Lain FKIP Hal IPPAK Konst KWI Prodi PRR PU SP SSpS SVD Laudes : Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan : Halaman : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik : Konstitusi. : Konferensi Wali Gereja Indonesia : Program Studi : Puteri Reinha Rosari : Pimpinan Umum : Satuan Persiapan : Servae Spiritus Sancti (Suster Abdi Roh Kudus) : Societas Verbi Divini ( Serikat Sabda Allah) : Ibadat pagi Vesperae : Ibadat sore SD SLTP SR ST : Sekolah Dasar : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama : Suster : Santo/Santa

20 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan Perayaan Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup umat kristiani (LG 11), memberi makna terdalam bagi kehidupan rohani seluruh umat beriman. Sejak Gereja perdana merayakan Ekaristi menjadi pusat seluruh kehidupan umat beriman Kristiani. Umat perdana tekun merayakan peristiwa keselamatan ini dalam perjamuan makan bersama dan peristiwa pemecahan roti. Perayaan Ekaristi yang bersumber pada perjamuan terakhir Yesus bersama para murid-nya dirayakan oleh umat katolik di seluruh dunia. Gereja diajak untuk terus-menerus merefleksikan hidup imannya, dan berusaha mendalami makna Ekaristi ini bagi hidup panggilan dan perutusannya di tengah dunia terlebih saat sekarang dimana semakin banyak tawaran hidup yang membuat orang lemah dalam penghayatannya sebagai orang katolik yang hidup di zaman ini. Ekaristi sebagai perayaan iman mengajak seluruh umat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam perayaan Ekaristi Dalam seluruh sejarah kehidupan umat kristiani, tidak terlepas dari apa yang disebut dengan perayaan Ekaristi atau misa kudus. Dalam perkembangan Gereja selanjutnya, perayaan Ekaristi merupakan sumber dan puncak seluruh kehidupan umat kristiani dan sekaligus puncak seluruh tindakan liturgi dan peribadatan Gereja (Martasudjita 2003: 27). Kata Ekaristi ini mau mengungkapkan pujian syukur atas karya 1

21 2 penyelamatan Allah yang terlaksana melalui Yesus Kristus sebagaimana berpuncak pada peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus. Dengan pujian syukur itu, Gereja mengenangkan atau menghadirkan kembali misteri penebusan Kristus di atas kayu salib(martasudjita, 2003: 28) Sebagaimana perayaan Ekaristi merupakan perayaan yang sangat Agung dan luhur, yang sungguh dihayati oleh umat perdana menjadi sebuah keprihatinan bagi Gereja saat sekarang, dunia mengalami banyak perkembangan, Gereja juga turut mengalami itu sehingga apa yang sungguh dihormati, dijunjung tinggi oleh umat kristiani selama ini sejak Gereja perdana akan kesakralan perayaan Ekaristi menjadi semakin berkurang atau boleh dikatakan penghayatannya semakin melemah. Ketekunan umat dalam mengikuti perayaan Ekaristi mulai berkurang, kesibukan pribadi yang banyak menyita waktu membuat orang tidak mampu lagi membuat pembedaan bahkan tidak berkonsentrasi lagi dalam mengikuti perayaan Ekaristi. Perkembangan dunia yang semakin modern, dengan segala tuntutannya membawa orang pada sebuah pilihan hidup. Terkadang karena kelemahan pribadi lalu orang tidak mampu membuat suatu keputusan. Dengan Kesibukan kerja yang mempunyai tuntutannya tersendiri, orang menjadi sulit untuk membagi waktu, mana waktu untuk kerja dan waktu untuk Tuhan. Persoalan semacam ini sangat nampak ketika orang ke Gereja menjadi sangat sulit menciptakan keheningan batin untuk berkomunikasi dengan Tuhan yang hadir dalam perayaan Ekaristi. Umat sibuk dengan dirinya sendiri, dengan segala rencana pribadinya sehingga tidak mengherankan ketika ada dalam gereja masih sempat menerima telpon

22 3 tanpa mempedulikan bahwa saat itu sedang mengikuti perayaan Ekaristi. Apalagi kalau kotbah tidak menarik atau tidak sesuai dengan apa yang saat itu diinginkan, maka semakin banyak kesibukan yang terjadi, penghayatan akan kesakralan perayaan Ekaristi menjadi tidak berarti lagi. Bapa Uskup Agung Semarang Mgr. Ignasius Suharyo, PR dalam kunjungan pastoralnya ke Paroki Santo Yusuf Bintaran khususnya di Stasi Santo Paulus Pringgolayan tanggal 12 April 2008, mengungkapkan keprihatinannya yang sama akan keadaan umat Katolik di Indonesia, dimana umat Katolik sangat lemah dalam penghayatannya akan makna perayaan Ekaristi sebagai sumber kekuatan rohani dalam hidupnya. Umat Katolik ke Gereja hanya sebagai suatu kewajiban atau rutinitas. Mengikuti perayaan Ekaristi hanya sekedar karena kebiasaan sebagai orang Katolik dan bukan suatu kesadaran atau kebutuhan yang menggerakkan hidupnya untuk mau bertemu dengan Tuhan sebagai sumber kekuatan dalam hidupnya. Keprihatinan yang sama juga dialami atau dirasakan dalam tubuh Kongregasi PRR. Para suster sebagai pribadi yang terpanggil secara khusus merupakan pribadi yang mampu memberi teladan dan kesaksian iman di tengah umat dalam penghayatan akan kesakralan perayaan Ekaristi menjadi berkurang, kehidupan para suster tidak berbeda lagi dengan kehidupan umat biasa. Mengikuti perayaan Ekaristi hanya sebagai rutinitas, tuntutan hidup bersama dalam sebuah komunitas, tuntutan karya yang terlalu berat dan menyita banyak waktu, menjadi alasan untuk membela diri. Kesibukan study dan kecendrungan mengikuti acara televisi membuat para suster menjadi tidak konsentrasi dalam mengikuti perayaan

23 4 Ekaristi, tidak ada waktu untuk berdoa, bermeditasi, kontemplasi, bacaan rohani dan membuat refleksi pribadi sehingga tidak mengherankan ketika ada dalam kapela menjadi tidak bersemangat bahkan mengantuk. Hati dan pikiran lebih tertuju pada tugas yang mau dijalankan pada hari itu. Perkembangan dunia yang semakin modern, telah merasuki kehidupan para kaum religius. Gaya hidup instan inginnya semua serba cepat karena masih ada hal lain yang lebih penting bagi dirinya, juga menjadi gaya hidup kaum religius di zaman ini. Rangkaian kegiatan rohani yang membantu untuk semakin bertumbuh dalam panggilan sebagai seorang religius sudah menjadi sesuatu yang sulit untuk dijalankan, kalau dilihat bahwa dengan banyaknya kegiatan rohani, para suster semakin dewasa dan matang dalam setiap peristiwa hidup namun justru banyak masalah yang ditemukan. Kongregasi PRR sebagai Tarekat religius sungguh memberi perhatian khusus akan kebutuhan rohani para anggotanya, apalagi dengan perkembangan dunia yang semakin modern, gaya hidup sebagai seorang religius semakin menurun, sehingga perayaan Ekaristi dalam Kongregasi sungguh mendapat perhatian yang besar. Pendiri Kongregasi Mgr. Gabriel Manek, SVD, sejak mendirikan Kongregasi sudah menanamkan dalam diri para anggota bahwa Perayaan Ekaristi merupakan makanan rohani, kekuatan rohani bagi setiap anggota dalam menjalani hidup sebagai seorang religius. Persatuan dengan Kristus dalam perayaan Ekaristi semakin menjadikan setiap anggota mengalami kehidupan rohani yang kuat dan mendalam. Namun dalam mewujudkan hal ini masih menjadi perjuangan bagi para suster, ada anggota yang sungguh

24 5 menjadikan Perayaan Ekaristi sebagai kekuatan dalam hidupnya namun di lain pihak ada anggota yang merasa biasa-biasa saja bahkan karena kepentingan pribadi dengan mudah mengabaikan sebuah kegiatan rohani. (Konstitusi PRR, 172). Dengan melihat kenyataan di atas maka penulis mencoba untuk mendalami penulisan ini dengan judul: Peranan Ekaristi dalam meningkatkan Hidup Rohani Para Suster Puteri Reinha Rosari di Wilayah Jawa. Penulisan ini dimaksud untuk membantu para suster Putri Reinha Rosari agar semakin dewasa dan mampu menghayati makna perayaan Ekaristi dalam kehidupannya setiap hari demi meningkatkan perkembangan hidup rohaninya sebagai religius khususnya sebagai seorang religius PRR. B. Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang Peranan Ekaristi dalam meningkatkan hidup rohani para suster Puteri Reinha Rosari di Wilayah Jawa maka permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pemahaman para suster tentang arti dan makna perayaan Ekaristi? 2. Langkah-langkah manakah yang perlu diusahakan dalam mencapai kematangan hidup rohani? 3. Seberapa besar usaha yang dilakukan para suster dalam meningkatkan hidup rohani?

25 6 C. Tujuan penulisan Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam proses penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Membantu para suster agar dapat memahami arti dan makna dari perayaan Ekaristi 2. Membantu para suster agar mampu meningkatkan kehidupan rohaninya melalui perayaan Ekaristi. 3. Memberikan sumbangan bagi para anggota dalam meningkatkan mutu kehidupan rohani sebagai seorang religius. 4. Sebagai satu persyaratan kelulusan Sarjana Strata Satu ( SI ) Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. D. Manfaat penulisan Adapun manfaat penulisan Peranan Ekaristi dalam meningkatkan perkembangan hidup rohani para suster Puteri Reinha Rosari di Wilayah Jawa sebagai berikut: 1. Memberikan sumbangan kepada Kongregasi dalam membantu anggotanya untuk lebih memahami arti dan makna perayaan Ekaristi. 2. Membantu Kongregasi PRR dalam usaha meningkatkan kehidupan rohani para anggotanya.

26 7 3. Penulis dapat memperoleh pengetahuan atau pemahaman tentang liturgi Ekaristi. E. Metode penulisan Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis yakni penulis mengadakan penelitian melalui wawancara bersama para suster dengan panduan pertanyaan penuntun yang bertujuan untuk memperoleh gambaran nyata tentang Bagaimana Peranan Ekaristi dalam meningkatkan Hidup Rohani para suster Puteri Reinha Rosari di Wilayah Jawa. Pendekatan deskriptif ini juga dilakukan dengan studi pustaka. F. Sistematika penulisan Secara keseluruhan penulisan ini terbagi dalam empat bab. Adapun perincian sebagai berikut: BAB I: Diawali dengan pendahuluan yang meliputi latar belakang penulisan, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan BAB II: Bab ini menguraikan tentang Sejarah singkat berdirinya Kongregasi PRR, Tradisi-tradisi Kongregasi PRR sehubungan dengan perayaan Ekaristi bagi para suster Putri Reinha Rosari yang berada di Wilayah Jawa. BAB III: Bab ini menguraikan tentang Perayaan Ekaristi sebagai Liturgi yang pokok, hasil penelitian, peningkatan Hidup rohani melalui perayaan Ekaristi, Tantangan-tantangan dalam mengikuti perayaan Ekaristi, upaya-upaya

27 8 mengembangkan makna Ekaristi bagi perkembangan hidup rohani para suster Puteri Reinha Rosari, BAB IV: penutup yang mengemukakan kesimpulan dan saran sebagai masukan dalam usaha meningkatkan kehidupan rohani melalui perayaan Ekaristi.

28 BAB II GAMBARAN UMUM KEADAAN KONGREGASI PRR DALAM MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI Pusat hidup bersama sebagai satu Kongregasi bagi para suster PRR ialah Ekaristi. Dimana terjalin persatuan yang akrab dalam Kristus semakin bertumbuh secara istimewa. Suasana perayaan Ekaristi, para suster mengalami kekuatan baru dengan mendengarkan sabda Allah dan Roti yang satu itu dipecahpecahkan, dibagi-bagikan merupakan satu kesatuan dengan Tubuh Kristus (1 Kor 10:16-18). Sambil bersama mengeliling meja Tuhan para suster disatukan dalam satu Roh dengan semua anggota dan dengan semua yang dilayani. Dalam kehidupan bersama ini, Roh Kudus menyiapkan komunitas untuk menerima sabda, berbakti kepada Allah dalam ibadat, khususnya Ekaristi, serta menghayatinya dalam doa dan karya yang sama (Konstitusi PRR, 154: 69). Maka melalui perayaan Ekaristi, para suster semakin disatukan dengan Allah sendiri melalui kehidupan bersama dengan orang lain khususnya bagi sesama dalam komunitas serta mereka yang dilayani. Dengan itu kehidupan rohani para suster di setiap komunitas semakin mendalam. Barang siapa bersatu dengan Tuhan, berada dalam satu Roh dengan-nya (1 Kor 6:17). Di sinilah terletak kekuatan persekutuan Ekaristi, di dalammya para suster menjadi satu Roh dengan Kristus dan Roh yang satu adalah Roh Kudus. Dengan persatuan itu para suster dimampukan untuk semakin mencintai Kristus dalam kehidupan sebagai seorang religius PRR yang terwujud dalam 9

29 10 kebersamaan dengan sesama dalam Komunitas dimana para suster diutus dan juga dalam tugas dan karya pelayanan di tengah umat yang dilayani (Raniero, 1994: 49). Santo Thomas(Raniero,1994:51) ketika menyebut Ekaristi sebagai Sakramen Cinta (Sacramentum Caritatis), menjelaskan bahwa hanya cinta yang dapat menciptakan persatuan dengan Kristus yang hidup. Sesungguhnya, cinta merupakan satu kesatuan. Melalui dua makhluk hidup yang berbeda dan mandiri dapat menjadi satu. Para suster dapat bersatu secara penuh dan sempurna dengan Kristus hanya bila para suster dengan penuh kesederhanaan serta kerendahan hati seperti Petrus yang memberi diri sepenuhnya kepada Tuhan, Tuhan Engkau tahu bahwa aku mencintai Dikau (Yoh.21: 16). Pada bab ini penulis membahas tentang gambaran umum keadaan Kongregasi PRR dalam mengikuti perayaan Ekaristi yang didukung melalui datadata yang diperoleh bersama para suster PRR yang berkarya di wilayah Jawa. Pembahasan tentang keadaan Kongregasi ini dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama menguraikan sejarah berdirinya Kongregasi Puteri Reinha Rosari yang meliputi faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya Kongregasi PRR, tujuan visi dan misi Kongregasi Puteri Reinha Rosari, spiritualitas Kongregasi. Bagian kedua tentang tradisi-tradisi Kongregasi Putri Reinha Rosari di setiap komunitas yang berada di Wilayah Jawa sehubungan dengan perayaan Ekaristi yang terjadi dalam komunitas maupun bersama umat di Gereja.

30 11 A. Sejarah Berdirinya Kongregasi Puteri Reinha Rosari Kongregasi Putri Reinha Rosario (PRR) didirikan pada tanggal 15 Agustus 1958, oleh seorang Uskup Pribumi Yaitu Mgr. Gabriel Manek, SVD dibantu oleh Sr Anfrida, SSpS dan Pater Van de Burg, SVD yang pada waktu itu sebagai Vikjen Keuskupan Larantuka. Beliau mempunyai peranan cukup besar dimana sebagai pribadi yang mampu memberi semangat kepada pendiri Kongregasi Mgr Gabriel Manek, SVD untuk tetap mewujudkan niatnya dalam mendirikan Kongregasi, walaupun mengalami banyak tantangan dan kesulitan. Mgr Gabriel Manek, SVD, dalam kesederhanaan sebagai pribadi yang kuat serta selalu berpasrah pada rencana dan kehendak Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria dalam seluruh peristiwa hidupnya mampu mendirikan Kongregasi Putri Reinha Rosari (Gabriella, 2008: 87). Situasi awal ketika mendirikan Kongregasi para calon berjumlah dua belas orang dengan usia rata-rata tujuh belas tahun, kebanyakan para calon berpendidikan tamatan SD dan SLTP. Dengan keadaan yang demikian pendiri dan para pembantu pendiri cukup berjuang untuk memikirkan cara yang terbaik untuk mendidik para calon yang masih sangat muda. Pada tanggal 15 Agustus 1958 Kongregasi resmi didirikan, saat itu 12 calon resmi diterima sebagai calon suster dalam Kongregasi PRR. Penerimaan ke 12 calon suster dianggap sebagai awal lahirnya Kongregasi PRR. Sejak peresmian saat itu pula para Calon mulai dibina untuk menjadi seorang suster PRR oleh Co pendiri Sr Anfrida, SSpS (Gabriella, 2008: 88). Faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya Kongregasi Putri Reinha Rosari antara lain:

31 12 Pertama, agama dengan kedatangan bangsa Portugis pada abad ke enambelas dan para misionaris Dominikan memulai misinya di kepulauan Solor, Adonara, Flores Timur dan Timor. Situasi iman umat pada waktu itu mulai berkembang. Agama Katolik diperkenalkan, diimani dan dipertahankan terutama pada masa kritis kehidupan iman umat Katolik diserang di kepulauan ini serta dipaksa untuk meninggalkan imannya. Situasi yang terjadi saat itu menyebabkan para imam meninggalkan Larantuka sebagai pusat kegiatan misi. Kurang lebih dua abad, umat hidup tanpa bimbingan hirarkhi, hingga kedatangan misionaris Belanda pada abad sembilan belas. Kehadiran misionaris Belanda pada masa itu, umat menemukan harapan iman yang kuat akan Yesus Kristus dengan menghayati sengsara, wafat dan kebangkitan-nya. Keyakinan inilah yang terusmenerus direnungkan dan dikembangkan dalam seluruh perjalanan hidup melalui peristiwa rosario dan doa devosi, khususnya peristiwa jalan Salib selama masa puasa dan perayaan pekan suci. Bagi umat, Bunda Maria menjadi tokoh utama dan pelindung yang senantiasa menyertai dalam seluruh pergulatan iman. (Konstitusi PRR, 1987: 13). Kedua, sosial ekonomi yang memprihatinkan, dengan keadaan alam yang kering dan tandus, menyebabkan banyak kaum miskin dan yatim piatu yang mengalami menderita, khususnya penderita kusta kurang mendapat perhatian dan pengobatan bahkan disingkirkan dari lingkungan keluarga dan masyarakat sekitanya (Konstitusi PRR, 1987: 14). Ketiga, dukungan para imam dan pembantu pendiri Kongregasi. Gagasan untuk mendirikan Kongregasi Puteri Reinha Rosari ini selalu menjadi topik

32 13 pembicaraan dalam pertemuan para imam secara khusus bersama dengan Pater Van de Burg, SVD yang pada waktu itu menjabat sebagai Vikaris Jendral Keuskupan Larantuka. Pimpinan Kongregasi SSpS dengan mengutus salah satu anggota kongregasi yaitu Sr. Anfrida, SSpS untuk membantu mendirikan kongregasi pribumi ini (Konstitusi PRR, 1987: 15). Kelima, Pendidikan, Pada masa itu kaum perempuan, kurang mendapat tempat untuk menimba ilmu pengetahuan dan mengenyam pendidikan di Sekolah. Kaum perempuan dianggap hanya sebagai pengurus rumah tangga sehingga banyak kali mereka dinomorduakan oleh kaum pria (Manek, 2003: 2). Keenam, Tenaga hirarki yakni para misionaris yang mulai berkurang di wilayah ini, sebab para misionaris yang berkarya di wilayah ini pada umumnya berasal dari Eropa dan jumlahnya sangat terbatas (Manek, 2003: 3). Latar belakang di atas, menggerakkan hati Mgr. Gabriel Manek, SVD yang pada masa itu menjabat Uskup Larantuka dan Sr. Anfrida, SSpS dalam mendirikan Kongregasi religius pribumi untuk menghimpun puteri-puteri yang ingin membaktikan diri bagi kemuliaan Tuhan. Kongregasi Putri Reinha Rosari mengalami perkembangan dari tahun ke tahun sampai dengan akhir 2008 anggota bertambah banyak dengan jumlah 347 Suster berkaul dan 25 calon Suster novis dan postulan yang berada di tiga wilayah yaitu wilayah Flores, Timor Leste, dan Kenya Afrika (Katalog PRR, 2008: 9-69).

33 14 1. Tujuan berdirinya Kongregasi Puteri Reinha Rosari Perkembangan umat yang semakin pesat tanpa adanya bimbingan hirarki mengakibatkan adanya kekaburan nilai-nilai iman yang dialami oleh umat pada masa itu. Umat berjuang untuk mempertahankan imannya melalui doa dan devosi namun mereka membutuhkan seorang tokoh, seorang gembala, yang bisa menghantar mereka semakin kuat dan teguh dalam penghayatan iman yang murni akan Yesus Kristus. Situasi inilah yang mendorong Mgr. Gabriel Manek, SVD, sebagai pendiri Kongregasi PRR untuk menanggapi kebutuhan umat pada masa itu sehingga tujuan pendirian Kongregasi PRR antara lain:. Pertama, Kongregasi Puteri Reinha Rosari didirikan untuk kemuliaaan Tuhan dengan cara hidup sebagai religius PRR dalam mengejar kekudusan seturut teladan Bunda Maria hamba Allah. Suatu persekutuan yang dipanggil Tuhan kepada hidup religius yang khusus membaktikan diri semata-mata demi kemuliaan Allah dan kepentingan pelayanan iman umat (Konstitusi PRR, 1987: 102). Kedua, Kongregasi Puteri Reinha Rosari merupakan buah yang dihasilkan dari pertumbuhan iman umat sekaligus merupakan bentuk hidup yang secara penuh berpartisipasi dalam pembentukan umat yang dewasa dan bertanggung jawab. Suatu kemampuan mengaktualkan kharisma dan bakat-bakat bagi pembangunan seluruh tubuh Mistik Kristus (Konstitusi PRR, 1987: 102). Ketiga, Kongregasi Putri Reinha Rosari didirikan sebagai tanda syukur atas iman dan kepercayaan yang telah menyelamatkan umat serta menjamin keutuhan hidup beriman. Berkembangnya iman umat dan semangat misioner

34 15 dalam tugas pembangunan masyarakat dan dunia serta pelayanan kepada kaum miskin turut menjamin keutuhan hidup beriman sehingga iman umat semakin berkembang dan berjiwa misioner dalam tugas pembangunan masyarakat dan dunia (Konstitusi PRR, 1987: 102). 2. Visi Kongregasi Puteri Reinha Rosari Visi merupakan landasan bagi seseorang atau kelompok tertentu atau lembaga-lembaga lain dalam mengejar atau meraih suatu cita-cita atau tujuan yang hendak dicapai. Harapan-harapan ini pun menjadi cita-cita Kongregasi Puteri Reinha Rosari melalui visi tertentu. Cita-cita dan harapan itu mengandung arti dan makna untuk dihayati oleh setiap anggota Kongregasi Puteri Reinha Rosari (Tafaib, 2007: 22). Oleh karena itu visi Kongregasi Puteri Reinha Rosari adalah pembentukan iman umat yang kembali ke akarnya yang murni yakni misteri Salib yang mewarnai seluruh perjuangan hidup mereka sehari-hari. Umat yang dicita-citakan adalah umat yang partisipatif mendayagunakan kharisma dalam membangun Gereja sebagai tubuh Mistik Kristus. Suatu umat yang mampu berfungsi sosial, memasyarakat dan meragi. Umat yang berakar pada kebudayaan setempat, berfungsi kritis dan mampu membuat pembedaan Roh dalam menghadapi tantangan dunia (Konstitusi PRR, 1987: 103). 3. Misi Kongregasi Puteri Reinha Rosari Dalam konstitusi Kongregasi Putri Reinha Rosari dikatakan bahwa: Kerasulan yang menjadi kegiatan Kongregasi sebagai perwujudan perutusan adalah keterlibatan dalam karya pastoral umum Gereja setempat, dan

35 16 dengan melibatkan diri dalam pelayanan di berbagai bidang karya sesuai kebutuhan Gereja setempat dan secara khusus sesuai tanda zaman, memperhatikan dan memperjuangkan keadilan dan keselamatan bagi mereka yang miskin dan terbelenggu serta penindasan rohani jasmani, serta yang terlantara. ( Konstitusi PRR, 1987: 104). Kongregasi Puteri Reinha Rosari memiliki misi tertentu yang harus diwujudkan demi perkembangan iman umat dalam hidupnya sekaligus keutuhan Kongregasi yang dicita-citakan. Oleh karena itu misi Kongregasi Puteri Reinha Rosari adalah agar setiap anggota Kongregasi mengambil bagian secara aktif dalam tugas pewartaaan melalui pelayanan kepada sesama dengan menanggapi kebutuhan Gereja setempat terutama yang lemah, miskin dan tersingkirkan dari lingkungan masyarakat serta membangun hidup umat beriman yang aktif melibatkan diri demi perkembangan Kerajaan Allah di dunia yang semakin modern. 4. Spiritualitas Kongregasi PRR Kata spiritualitas berasal dari bahasa Perancis spirituelle yang berarti rohani dengan asal kata Spiritus yang berarti roh. Spiritualitas sendiri berarti pola hidup yang digerakan oleh Roh kudus (Tom Jacobs, 1989: 1-2). Spiritualitas merupakan suatu anugrah dan menjadi daya kekuatan yang menghidupkan atau menggerakan suatu kelompok untuk mempertahankan, mengembangkan serta mewujudkan kehidupan. Spiritualitas merupakan kesadaran dan sikap hidup manusia untuk tetap bertahan dalam mewujudkan tujuan dan pengharapan (Banawiratma, 1990: 57-59).

36 17 Untuk mewujudkan tugas perutusan Allah, Yesus memilih cara hidup sebagai manusia yang miskin, sebagai hamba Yahwe, dalam kemiskinan tetap ia mampu mencintai Bapa dan kehendak Bapa serta rela taat sampai mati di salib (Fil 2:8-11). Kesatuan Yesus dengan Bapa adalah sumber perutusan-nya. Dalam doa dan karyanya, Yesus menyerahkan diri sepenuhnya kepada rencana Bapa yakni menyelamatkan umat manusia yang oleh karena dosa, sudah tidak mampu menjadi anak Allah atas dayanya sendiri (Konstitusi PRR, 1987: 24). Para suster sebagai seorang utusan, Yesus Kristus menjadi pusat hidup dan sumber kekuatan dalam menjalankan tugas perutusan. Roh Kudus menjadi kepenuhan Yesus dalam melaksanakan kehendak Bapa. Maka Roh Kristuslah yang memampukan para Suster PRR untuk mencintai Allah dan melaksanakan kehendak-nya. Karena itu hendaklah hidup para Suster PRR semakin meresap dalam Allah, agar dapat merasakan gerakan Roh-Nya dalam kesibukan karya dan pelayanan di tengah umat (Konstitusi PRR, 1987: 25). B. Tradisi-tradisi Kongregasi PRR Sehubungan dengan Perayaan Ekaristi Bagi Para Suster yang Berada di Wilayah Jawa Perayaan Ekaristi menjadi puncak hidup doa dan hidup bakti bagi umat beriman. Para suster dimampukan untuk berpartisipasi dalam kurban Kristus. Segala doa komunitas yang lain: refleksi misteri penyelamatan Kristus dalam doa jalan salib dan doa rosario; doa-doa harian dalam kebersamaan komunitas, pun doa pribadi dalam segala bentuknya serta latihan-latihan rohani lainnya, mengarah kepada dan dipersatukan dalam kurban Yesus.

37 18 Seluruh hidup doa para Suster berpola kepada seluruh sikap hidup doa Yesus. Kurban Ekaristi yang dilanjutkan dalam doa-doa komunitas dan pelayanannya, menolong para Suster untuk hidup dalam hubungan lebih dekat dengan Kristus. Doa-doa komunitas, disusun sesuai dengan spiritualitas Kongregasi dan kebiasaan-kebiasaan di daerah dimana para Suster berkarya. Kesempatan diberi untuk lebih kreatif menyusun bentuk-bentuk doa yang lebih baik (Konstitusi PRR,1987: 173). Adapun suasana tradisi hidup doa para Suster yang berkarya di setiap komunitas. 1. Komunitas Yogyakarta a. Komunitas Magnificat Yogyakarta didirikan oleh Kongregasi pada tanggal 1 Juli 1981, sebagai salah satu komunitas studi, yang berada di keuskupan Agung Semarang Yogyakarta. Jumlah anggota pada tahun 2009 ada 17 orang. Para Suster yang tinggal dan hidup dalam komunitas ini adalah Suster student dari berbagai jurusan seperti: katekis, konseling, sekretaris, kesehatan, ekonomi, yang dipersiapkan oleh Kongregasi demi perkembangan hidup dan masa depan Kongregasi selanjutnya. b. Tradisi hidup doa dalam komunitas Komunitas Yogyakarta sebagai komunitas studi, mempunyai kegiatan dan jadwal doa seperti: 1) Senin; Pagi: Ofisi bersama, renungan konstitusi Kongregasi, meditasi, Siang: Jam tiga berdoa rosario.

38 19 Sore: Sharing konstitusi. 2) Selasa; Pagi: Ofisi bersama, renungan Kitab Suci dengan bacaan Injil pada hari yang bersangkutan, meditasi dan perayaan Ekaristi. Siang : jam tiga berdoa rosario. Sore : Ofisi dan refleksi bersama. 3) Rabu: Seluruh hari dijadikan sebagai hari doa privat oleh komunitas dimana para suster mencari waktu untuk berdoa, tetapi pada sore hari dirayakan Ekaristi komunitas. 4) Kamis; Pagi : Ofisi bersama, renungan Kitab Suci, meditasi dan perayaan Ekaristi di gereja bersama umat. Siang : Jam tiga berdoa rosario. Sore : Adorasi bersama umat di gereja. 5) Jumat; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi. Siang : Berdoa rosario. Sore : Jalan salib, perayaan Ekaristi. 6) Sabtu; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi. Sore : Doa rosario, ofisi. 7) Minggu; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi. Siang : Ibadat siang. Sore : Adorasi. c. Situasi Perayaan Ekaristi dalam Komunitas Tradisi hidup doa dalam komunitas Yogyakarta untuk pengembangan hidup

39 20 rohani para anggotanya yang telah disepakati bersama oleh seluruh anggota komunitas termasuk perayaan Ekaristi sebagai salah satu bentuk kegiatan rohani untuk mendukung perkembangan hidup rohani para suster, dirayakan empat kali seminggu yaitu pada hari Senin, Selasa, Rabu dan Jumat sedangkan pada hari Kamis pagi perayaan Ekaristi bersama umat di gereja. Dengan suasana perayaan Ekaristi para suster diharapkan mampu mengalami kekuatan rohani untuk bisa menjalankan tugas dan karya pelayanan yang dipercayakan oleh Kongregasi sebagai suster student. 2. Komunitas Cimanggis a. Komunitas St. Fransiskus Asisi Cimanggis didirikan oleh Kongregasi, pada tanggal 1 Nopember 2001, sebagai salah satu komunitas karya, yang berada di Keuskupan Bogor. Jumlah anggota pada tahun 2009 ada 14 orang. Para suster yang tinggal dan hidup dalam komunitas ini menangani berbagai macam karya antara lain: Misi Prokur, karya sosial, pastoral, pendidikan, study, usaha pembuatan lilin, rosario, batu hitam dan kebun. b. Tradisi hidup doa dalam komunitas Komunitas Cimanggis sebagai komunitas karya, mempunyai kegiatan dan jadwal doa yang tetap, seperti; 1) Senin; Pagi : Ofisi bersama, renungan konstitusi, meditasi,berdoa rosario. Siang: Ibadat siang, jam tiga berdoa rosario. Sore: Sharing konstitusi. Ibadat penutup.

40 21 2) Selasa; Pagi: Ofisi bersama, renungan Kitab Suci, meditasi, berdoa rosario. Siang: Ibadat siang, jam tiga berdoa rosario. Sore: Berdoa rosario, ofisi dan refleksi bersama. 3) Rabu: Seluruh hari dijadikan sebagai hari doa privat oleh komunitas dimana para suster mencari waktu untuk berdoa, tetapi pada sore hari dirayakan Ekaristi komunitas. 4) Kamis; Pagi: Ofisi bersama, renungan Kitab Suci, meditasi dan perayaan Ekaristi di gereja bersama umat. Siang : Jam tiga berdoa rosario. Sore : Adorasi 5) Jumat; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi. Siang : Ibadat siang, jam tiga berdoa rosario. Sore : Jalan salib, ibadat penutup. 6) Sabtu; Pagi : Ofisi Maria, renungan Kitab Suci, meditasi. Sore : Doa rosario, ibadat meriah. 7) Minggu; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi, Ekaristi. Siang : Ibadat siang. Sore : Adorasi. c. Situasi Perayaan Ekaristi dalam Komunitas. Komunitas Cimanggis sebagai salah satu komunitas karya yang berada di Keuskupan Bogor juga mempunyai tradisi atau kebiasaan doa yang telah

41 22 disepakati bersama oleh seluruh anggota komunitas. Dari seluruh kegiatan rohani komunitas, perayaan Ekaristi menjadi salah satu kegiatan rohani yang cukup diperhatikan oleh seluruh anggota komunitas karena melalui perayaan Ekaristi para Suster dikuatkan melalui makanan rohani tubuh dan darah Kristus sebagai kekuatan dalam menjalankan tugas pelayanan. Perayaan Ekaristi komunitas terjadi pada hari Sabtu pagi bersama umat, sedangkan hari Senin sampai Jumat, Ekaristi dirayakan di gereja bersama umat. 3. Komunitas Cijantung a. Komunitas Nasaret Cijantung didirikan pada tanggal 2 Januari 1985, sebagai salah satu komunitas karya yang berada di Keuskupan Agung Jakarta. Dengan jumlah anggota pada tahun 2009 ada 6 orang. Para suster berkarya di bidang pendidikan, panti asuhan, pastoral paroki dan usaha pembuatan hosti. b. Tradisi hidup doa dalam Komunitas Komunitas Cijantung sebagai komunitas karya, mempunyai jadwal doa yang seperti; 1) Senin; Pagi : Ofisi bersama, renungan konstitusi Kongregasi, meditasi, Siang : Jam tiga berdoa rosario. Sore : Sharing konstitusi. 2) Selasa; Pagi : Ofisi bersama, renungan Kitab Suci, meditasi. Siang : Jam tiga berdoa rosario. Sore : Ofisi dan refleksi bersama.

42 23 3) Rabu: Seluruh hari dijadikan sebagai hari doa privat oleh komunitas dimana para suster mencari waktu untuk berdoa. 4) Kamis; Pagi : Ofisi bersama, renungan Kitab Suci, meditasi. Siang : Jam tiga berdoa rosario. Sore : Adorasi umat di gereja. 5) Jumat; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi, perayaan Ekaristi. Siang : Berdoa rosario. Sore : Jalan salib, refleksi, ibadat penutup. 6) Sabtu; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi. Sore : Doa rosario, ibadat meriah. 7) Minggu; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi. Siang : Ibadat siang. Sore : Adorasi. c. Situasi Perayaan Ekaristi dalam Komunitas. Ekaristi dirayakan dalam komunitas satu kali seminggu pada hari Jumat pagi bersama umat sedangkan hari hari lain perayaan Ekaristi bersama umat di gereja. 4. Komunitas Pademangan a. Komunitas Hati Kudus Yesus dan Maria Pademangan didirikan oleh Kongregasi pada tanggal 14 agustus 1992, sebagai komunitas karya, yang

43 24 berada di Keuskupan Jakarta. Jumlah anggotanya 3 orang. Para suster berkarya di bidang pendidikan, pastoral paroki, karya sosial, dan juga studi. b. Tradisi hidup doa dalam Komunitas Komunitas Hati Kudus Yesus dan Maria Pademangan sebagai komunitas karya, mempunyai kegiatan dan jadwal doa seperti; 1) Senin; Pagi : Ofisi bersama, renungan onstitusi Kongregasi, meditasi. Siang : Jam tiga berdoa rosario. Sore : Sharing konstitusi. 1) Selasa; Pagi : Ofisi bersama, renungan Kitab Suci dengan bacaan Injil pada hari yang bersangkutan, meditasi dan perayaan Ekaristi. Siang : Jam tiga berdoa rosario. Sore : Ofisi dan refleksi bersama. 2) Rabu: Seluruh hari dijadikan sebagai hari doa privat oleh komunitas dimana para suster mencari waktu untuk berdoa, tetapi pada sore hari dirayakan Ekaristi komunitas. 3) Kamis; Pagi: Ofisi bersama, renungan Kitab Suci, meditasi dan perayaan Ekaristi di Gereja bersama umat. Siang : Jam tiga berdoa rosario. Sore : Adorasi. 4) Jumat; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi, perayaan Ekaristi. Siang : Berdoa rosario. Sore : Jalan salib. 5) Sabtu; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi, perayaan Ekaristi

44 25 Sore : Doa rosario, ibadat meriah. 6) Minggu; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi perayaan Ekaristi. Siang : Ibadat siang. Sore : Adorasi. c. Suasana Perayaan Ekaristi dalam Komunitas. Ekaristi dalam komunitas dirayakan pada hari Selasa pagi sedangkan pada hari lain dirayakan Ekaristi di gereja bersama umat. 5. Komunitas Surabaya a. Komunitas St. Maria Bintang laut Surabaya didirikan oleh Kongregasi, pada tanggal 27 juli 1984, sebagai komunitas karya, yang berada di keuskupan Surabaya dengan jumlah anggota pada tahun orang. Para Suster berkarya di bidang pendidikan, pastoral paroki, karya sosial, dan studi. b. Tradisi hidup doa dalam Komunitas Komunitas St. Maria Bintang Laut Surabaya sebagai komunitas karya, mempunyai kegiatan dan jadwal doa seperti: 1) Senin; Pagi : Ofisi bersama, renungan konstitusi Kongregasi, meditasi, perayaan Ekaristi. Siang : Jam tiga berdoa rosario. Sore : Sharing konstitusi. 2) Selasa; Pagi: Ofisi bersama, renungan Kitab Suci dengan bacaan Injil pada hari yang bersangkutan, meditasi dan perayaan Ekaristi.

45 26 Siang : Jam tiga berdoa rosario. Sore : Ofisi dan refleksi bersama. 3) Rabu: Seluruh hari dijadikan sebagai hari doa privat oleh komunitas dimana para suster mencari waktu untuk berdoa, tetapi pada sore hari dirayakan Ekaristi komunitas. 4) Kamis; Pagi: Ofisi bersama, renungan Kitab Suci, meditasi dan perayaan Ekaristi di gereja bersama umat. Siang : Jam tiga berdoa rosario. Sore : Adorasi. 5) Jumat; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi, perayaan Ekaristi. Siang : Berdoa rosario. Sore : Jalan salib. 6) Sabtu; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi, perayaan Ekaristi Sore : Doa rosario, ibadat meriah. 7) Minggu; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi perayaan Ekaristi. Siang : Ibadat siang. Sore : Adorasi. c. Suasana Perayaan Ekaristi dalam komunitas Ekaristi komunitas dirayakan pada hari Senin pagi sedangkan pada hari lain Ekaristi dirayakan bersama umat di gereja.

46 BAB III MAKNA EKARISTI BAGI PERKEMBANGAN HIDUP ROHANI PARA SUSTER PUTERI REINHA ROSARI Dengan melihat kenyataan yang terjadi disetiap komunitas tentang bagaimana penghayatan para suster dalam mengikuti perayaan Ekaristi dirasa bahwa perayaan Ekaristi sebagai kekuatan iman, perayaan keselamatan yang sungguh memampukan setiap anggota mengalami kekuatan rohani karena persatuan dengan Yesus sendiri melalui perayaan Ekaristi. Sebagai seorang religius, para suster menghayati Ekaristi sebagai kekuatan untuk menjalankan seluruh hidup dan kegiatan sepanjang hari dalam tugas perutusan. Perayaan Ekaristi menjadi makanan rohani yang memberi kekuatan, kedamaian serta kesanggupan dalam menjalani hidup sebagai seorang religius dan bahkan Perayaan Ekaristi mampu memberi inspirasi baru dalam pelayanan (Nouwen, 2008:157). Namun disatu pihak para suster juga terkadang mengalami kejenuhan dalam mengikuti perayaan Ekaristi, terkadang dirasa sebagai sebuah rutinitas juga diakibatkan dengan banyaknya tugas atau beban yang harus diselesaikan pada hari itu. Dengan situasi nyata yang dialami yang dialami oleh para suster disetiap komunitas, maka sungguh diharap untuk semakin mampu memahami makna Ekaristi dalam pergulatan hidup harian, dimana Ekaristi sebagai perayaan keselamatan mampu memberi kekuatan baru serta kegembiraan dalam menjalani panggilan sebagai seorang religius. Injil Yohanes, Yesus bersabda, Akulah pokok anggur dan kamu adalah 27

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu.

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu. TATA CARA dan URUTAN PERAYAAN EKARISTI: Bagian 1 : RITUS PEMBUKA Bertujuan mempersatukan umat yang berkumpul dan mempersiapkan umat untuk mendengarkan sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Ritus

Lebih terperinci

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS EKARISTI

SPIRITUALITAS EKARISTI SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I

Lebih terperinci

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma KAMIS DALAM PEKAN SUCI 1. Seturut tradisi Gereja yang sangat tua, pada hari ini dilarang merayakan misa tanpa umat. Misa Krisma 2. Pemberkatan minyak orang sakit dan minyak katekumen serta konsekrasi minyak

Lebih terperinci

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap Pengantar Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh umat katolik sedunia untuk menghormati Santa Perawan Maria. Bapa Suci

Lebih terperinci

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH SOSIALISASI DALAM ARDAS KAJ UNTUK TIM PENGGERAK PAROKI KOMUNITAS DAN TAREKAT DIBAWAKAN OLEH TIM KERJA DKP GERAKAN ROHANI TAHUN KERAHIMAN DALAM ARDAS KAJ tantangan

Lebih terperinci

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri 1 RITUS PEMBUKA PERARAKAN MASUK LAGU PEMBUKA TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Umat : Amin. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan

Lebih terperinci

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif

Lebih terperinci

Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis

Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis BAHAN RENUNGAN (untuk kalangan sendiri) Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis semakin beriman, semakin bersaudara dan berbela rasa Kata Pengantar Saudara saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,

Lebih terperinci

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam Di masa sekarang ini banyak para novis dan seminaris yang mengabaikan satu atau lebih aspek dari latihan pembentukan mereka untuk menjadi imam. Beberapa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 SURAT GEMBALA PRAPASKA 2014 KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 Allah Peduli dan kita menjadi perpanjangan Tangan Kasih-Nya untuk Melayani Saudari-saudaraku yang terkasih,

Lebih terperinci

BAB II EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi

BAB II EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi BAB II Modul ke: 03 EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id 1 A. Pengertian Ekaristi Istilah

Lebih terperinci

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,

Lebih terperinci

RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER

RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER 2 Pelajaran 12. Sakramen Bapis 1) Ada 7 sakramen yang diakui oleh Gereja, yaitu: a) Sakramen Bapis b) Sakramen Ekarisi c) Sakramen Krisma d) Sakramen

Lebih terperinci

KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO.

KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO. KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO. 29 (Sebuah Tinjauan Teologis) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menghasilkan keindahan melalui kegiatan bernyanyi. Bernyanyi adalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menghasilkan keindahan melalui kegiatan bernyanyi. Bernyanyi adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Ia merupakan bagian dari kesenian atau keindahan yang dihasilkan melalui media bunyi atau suara. Suara

Lebih terperinci

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN Disampaikan sebagai pengganti khotbah dalam Perayaan Ekaristi Minggu Biasa VI tanggal 10-11

Lebih terperinci

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI *HATI YANG BERSYUKUR TERARAH PADA ALLAH *BERSYUKURLAH SENANTIASA SEBAB ALLAH PEDULI *ROH ALLAH MENGUDUSKAN KITA DALAM KEBENARAN *ROH

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal Paul Suparno, S.J.

BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Bulan Oktober adalah bulan Maria. Banyak orang menyempatkan diri untuk menghormati Bunda Maria dan mohon bimbingannya

Lebih terperinci

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2011 2015 1 Latar Belakang Ecclesia Semper Reformanda >> gerak pastoral di KAJ >> perlunya pelayanan pastoral yg semakin baik. 1989 1990: Sinode I KAJ

Lebih terperinci

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN Orang tua Kristiani mempunyai tanggung jawab, yang dipandang juga sebagai bentuk kerasulan khusus, untuk mendidik anak-anak dan membantu anak-anak dapat mempersiapkan diri

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. 1 Tahun C Minggu Paskah III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 5:27b-32. 40b-41 Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul: Setelah ditangkap oleh pengawal

Lebih terperinci

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya, 1 Tahun C Hari Minggu Prapaskah I LITURGI SABDA Bacaan Pertama Ul. 26 : 4-10 Pengakuan iman bangsa terpilih. Bacaan diambil dari Kitab Ulangan: Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal

Lebih terperinci

Tugas Agama. Mengapa Ekarisi menjadi pusat dan sumber liturgi Gereja Katolik?

Tugas Agama. Mengapa Ekarisi menjadi pusat dan sumber liturgi Gereja Katolik? Nama : Phoa, Wily Angpujana NIM : 4101412151 Fak/Jur: MIPA/Matemaika Tugas Agama Mengapa Ekarisi menjadi pusat dan sumber liturgi Gereja Katolik? Dalam Sacrosanctum Concilium (SC) (Konsitusi Tentang Liturgi

Lebih terperinci

C. Hubungan pimpinan dan anggota Dalam pendampingan dan kepemimpinan, relasi yang diharapkan adalah:

C. Hubungan pimpinan dan anggota Dalam pendampingan dan kepemimpinan, relasi yang diharapkan adalah: 1 PERAN PIMPINAN DALAM HIDUP MEMBIARA Musyawarah PRR, Lebao, Flores Timur, 18 Desember 2015 Paul Suparno, SJ Abstrak Peran pimpinan bagi perkembangan kongregasi sangat penting. Maju tidaknya kongregasi

Lebih terperinci

KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN

KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN Keluarga dan komunitas berperan sangat penting membangun kehidupan dunia dan alam raya ini. Dimana seseorang belajar banyak hal yang mempengaruhi kehidupan. Nilai iman dan kemanusiaan,

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Katolik

Pendidikan Agama Katolik Pendidikan Agama Katolik Modul ke: 03 EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro, M.M Pendahuluan Dalam suatu adegan yang mengharukan

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal Paul Suparno, S.J.

KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Serviana saat ini menjadi pimpinan suatu kongregasi. Ia termasuk pimpinan yang disenangi banyak

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a 1 Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a. 6-7. 9-11 Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti.

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul TAHN B - Hari Minggu Paskah II 12 April 2015 LITRGI SABDA Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SEKAMI adalah gerakan Internasional anak-anak yang tertua di seluruh dunia. Serikat

BAB I PENDAHULUAN. SEKAMI adalah gerakan Internasional anak-anak yang tertua di seluruh dunia. Serikat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner atau yang lebih dikenal dengan SEKAMI adalah gerakan Internasional anak-anak yang tertua di seluruh dunia. Serikat ini didirikan

Lebih terperinci

(mempelai wanita) & (mempelai pria) MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN. Dipimpin oleh

(mempelai wanita) & (mempelai pria) MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN. Dipimpin oleh MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN (mempelai wanita) & (mempelai pria) Hari...,, Tanggal... Pukul ------- WIB Di... Paroko..., Kota... Dipimpin oleh ------------------------ PERSIAPAN Iringan mempelai bersiap

Lebih terperinci

NOVENA ROSARIO ELIZABETH ZAKHARIA NOVENA ROSARIO BERSAMA ST. MARIA, ST. ELIZABETH DAN ST. ZAKHARIA UNTUK PERMOHONAN MENDAPATKAN ANAK

NOVENA ROSARIO ELIZABETH ZAKHARIA NOVENA ROSARIO BERSAMA ST. MARIA, ST. ELIZABETH DAN ST. ZAKHARIA UNTUK PERMOHONAN MENDAPATKAN ANAK NOVENA ROSARIO ELIZABETH ZAKHARIA NOVENA ROSARIO BERSAMA ST. MARIA, ST. ELIZABETH DAN ST. ZAKHARIA UNTUK PERMOHONAN MENDAPATKAN ANAK 1 Pengantar Dalam suatu kesempatan Yesus pernah mengatakan "Mintalah,

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para Suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Natal, 2013 Natal adalah saat penuh misteri dan

Lebih terperinci

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET 1 TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET Seminar Religius di BKS 2016 Kanisius, 8 September 2016 Paul Suparno, SJ Pendahuluan Tema BKS tahun 2016 ini adalah agar keluarga mewartakan

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 !!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN

Lebih terperinci

Sukacita kita dalam doa

Sukacita kita dalam doa Sukacita kita dalam doa Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. (John 16:24) Sukacita dalam melayani Allah dan sesama merupakan suatu perwujudan nyata: sesuatu yang spontan, bahkan

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan dan nilai-nilai rohani masyarakat. Kehidupan rohani menjadi semakin terdesak dari perhatian umat

Lebih terperinci

Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-31

Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-31 Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-31 1. Lagu Pembukaan : TUHAN ENGKAU KUHORMATI (PS 670) http://www.lagumisa.web.id/lagu.php?&f=ps-670 1. Tuhan, Engkau kuhormati, Kau di tengah umat-mu. Karya-Mu aku

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017 1 Th A Hari Minggu Biasa V 26 Februari 2017 Antifon Pembuka Mzm. 18 : 19-20 Tuhan menjadi sandaranku. a membawa aku keluar ke tempat lapang. a menyelamatkan aku karena a berkenan kepadaku. Pengantar Rasa-rasanya

Lebih terperinci

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan

SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan 1 SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP Kelas : VIII Mata Pelajaran : Kompetensi Inti : KI 1:Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab,

Lebih terperinci

Laporan Kongregasi. Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND

Laporan Kongregasi. Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND MERESAPI SABDA TERLIBAT DI DALAM DUNIA Laporan Kongregasi Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND Presentasi saya pagi ini akan berfokus pada tiga bidang. Pertama,

Lebih terperinci

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49)

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49) HR KENAIKAN TUHAN : Kis 1:1-11; Ef 1:17-23; Luk 24:46-53 Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49) Sebelum menerima tahbisan imamat,

Lebih terperinci

Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ).

Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ). Definisi Karunia Penyembuhan Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ). Doa penyembuhan menekankan Iman yang Hidup Dalam

Lebih terperinci

Surat 2 Yohanes (Bagian 102) Wednesday, September 21, 2016

Surat 2 Yohanes (Bagian 102) Wednesday, September 21, 2016 Surat 2 Yohanes (Bagian 102) Wednesday, September 21, 2016 Pelita Ketujuh: Persekutuan dan sukacita yang benar dan sempurna 2 Yoh. 1:12-13 1:12 Sungguhpun banyak yang harus kutulis kepadamu, aku tidak

Lebih terperinci

Makna Pekan Suci Bagi Umat Katolik (oleh: Lastiko Runtuwene, S.Ag, M.Pd)

Makna Pekan Suci Bagi Umat Katolik (oleh: Lastiko Runtuwene, S.Ag, M.Pd) Makna Pekan Suci Bagi Umat Katolik (oleh: Lastiko Runtuwene, S.Ag, M.Pd) Pendahuluan Dalam liturgi Gereja Katolik sebelum Paskah Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus umat Katolik mempersiapkan diri selama masa

Lebih terperinci

BERIMAN CERDAS, TANGGUH, DAN MISIONER BERSAMA

BERIMAN CERDAS, TANGGUH, DAN MISIONER BERSAMA BERIMAN CERDAS, TANGGUH, DAN MISIONER BERSAMA Santo Ignatius Loyola Bahan Pertemuan Lingkungan BERIMAN CERDAS, TANGGUH, DAN MISIONER BERSAMA SANTO IGNATIUS LOYOLA Bahan Pertemuan Lingkungan BERIMAN CERDAS,

Lebih terperinci

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1 Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1 1. Lagu Pembukaan: HAI, ANGKATLAH KEPALAMU (PS 445 / MB 326) http://www.lagumisa.web.id/lagu.php?&f=ps-445 Pengantar Seruan Tobat Saudara-saudari, marilah mengakui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen

BAB I PENDAHULUAN. Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen dalam Gereja. Melalui sakramen-sakramen dalam Gereja Tuhan hendak mencurahkan daya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS : Pendidikan Agama Katolik : IX/2 : 2 x 40 menit A. Standar : Memahami dan melaksanakan

Lebih terperinci

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran 2008 2009 L E M B A R S O A L Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas : 8 Hari / tanggal : Waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah nama

Lebih terperinci

PERAYAAN HARI HIDUP BAKTI SEDUNIA Rohani, Maret 2012, hal Paul Suparno, S.J.

PERAYAAN HARI HIDUP BAKTI SEDUNIA Rohani, Maret 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 PERAYAAN HARI HIDUP BAKTI SEDUNIA Rohani, Maret 2012, hal 28-32 Paul Suparno, S.J. Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 6 Januari 1997 telah menetapkan bahwa tanggal 2 Februari, pada pesta Kanak-kanak

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PENYEGARAN DAN PEMBENAHAN KEMBALI KEGIATAN PELAYANAN LITURGI PAROKI se KAJ

KERANGKA ACUAN PENYEGARAN DAN PEMBENAHAN KEMBALI KEGIATAN PELAYANAN LITURGI PAROKI se KAJ KERANGKA ACUAN PENYEGARAN DAN PEMBENAHAN KEMBALI KEGIATAN PELAYANAN LITURGI PAROKI se KAJ LATAR BELAKANG Sesuai Arah Dasar Pastoral KAJ dan Pedoman Reksa Pastoral Komisi Liturgi 2011-2015,maka semua umat

Lebih terperinci

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8 Yoh 15:1-8 POKOK ANGGUR YANG BENAR HARI MINGGU PASKAH V 03 MEI 2015 (1) Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. (2) Setiap ranting pada-ku yang tidak berbuah, dipotong-nya dan setiap

Lebih terperinci

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic BAB II SIFAT SIFAT GEREJA A. KOMPTENTSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja

Lebih terperinci

Written by Tim carmelia.net Published Date

Written by Tim carmelia.net Published Date Pada masa akhir hidupnya, Paus Yohanes Paulus II menetapkan tahun Ekaristi yang dimulai pada bulan Oktober tahun 2004 sampai bulan Oktober tahun 2005. Hal ini menunjukkan suatu kecintaan yang luar biasa

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

(Disampaikan sebagai pengganti Homili, pada Misa Sabtu/Minggu, 28/29 September 2013)

(Disampaikan sebagai pengganti Homili, pada Misa Sabtu/Minggu, 28/29 September 2013) (Disampaikan sebagai pengganti Homili, pada Misa Sabtu/Minggu, 28/29 September 2013) Makin Beriman, Makin Bersaudara, Makin Berbela Rasa Melalui Pangan Sehat Para Ibu dan Bapak, Suster, Bruder, Frater,

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM TIM PENGGERAK PAROKI, KOMUNITAS, DAN TAREKAT TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH - KAJ 1. LATAR BELAKANG dan TUJUAN Dalam Tahun Suci

PANDUAN UMUM TIM PENGGERAK PAROKI, KOMUNITAS, DAN TAREKAT TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH - KAJ 1. LATAR BELAKANG dan TUJUAN Dalam Tahun Suci PANDUAN UMUM TIM PENGGERAK PAROKI, KOMUNITAS, DAN TAREKAT TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH - KAJ 1. LATAR BELAKANG dan TUJUAN Dalam Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah ini, kita diajak bersama untuk

Lebih terperinci

PENDADARAN. HOSANA : berilah kiranya keselamatan! PERJAMUAN KUDUS PASKAH. Minggu, 5 April 2015 GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO

PENDADARAN. HOSANA : berilah kiranya keselamatan! PERJAMUAN KUDUS PASKAH. Minggu, 5 April 2015 GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO PENDADARAN PERJAMUAN KUDUS PASKAH Minggu, 5 April 2015 HOSANA : berilah kiranya keselamatan! GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO Kompleks Taman Alfa Indah Blok A No. 9 Joglo Jakarta Barat I. PENDAHULUAN Jemaat yang

Lebih terperinci

Sukacita atas belas kasih Allah

Sukacita atas belas kasih Allah Sukacita atas belas kasih Allah Kehadiran gereja hendaknya menampakkan belas kasih Allah baik melalui paroki, komunitas, kelompok asosiasi dan gerakan lainnya; atau dengan kata lain kehadiran orang Kristen

Lebih terperinci

Pertemuan Pertama. Allah Yang Murah Hati

Pertemuan Pertama. Allah Yang Murah Hati APP 2013 Pertemuan Pertama Allah Yang Murah Hati Sasaran Pertemuan: Melalui pertemuan ini kita semakin meningkatkan kesadaran kita akan Allah yang murah hati, berbela rasa. Bacaan Pertemuan Pertama: Matius

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara. Generalat/Rumah Induk Roma 1 Oktober 2013 Para suster yang terkasih, Pada hari ini kita merayakan pesta

Lebih terperinci

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 10 : 34a. 37-43 Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Bacaan diambil dari Kisah Para

Lebih terperinci

Revitalisasi. Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND

Revitalisasi. Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND MERESAPI SABDA TERLIBAT DI DALAM DUNIA Revitalisasi Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND Revitalisasi bagi Kongregasi Aktif Merasul berarti menggambarkan kembali

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG Pada Bab ini, penulis akan menggunakan pemahaman-pemahaman Teologis yang telah dikemukakan pada

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Sam. 1:

Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Sam. 1: 1 Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA Bacaan Pertama 1 Sam. 1:20-22. 24-28 Seumur hidupnya Samuel diserahkan kepada Tuhan. Bacaan diambil dari Kitab Pertama Samuel: Setahun

Lebih terperinci

USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN KLATEN

USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN KLATEN USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN KLATEN S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Paskah, 5 April 2015 Kisah sesudah kebangkitan dalam

Lebih terperinci

Perayaan Ekaristi HARI RAYA PASKAH KE-6

Perayaan Ekaristi HARI RAYA PASKAH KE-6 Perayaan Ekaristi HARI RAYA PASKAH KE-6 1. Lagu Pembukaan: NYANYIAN BARU ANGKATLAH (PS 530) Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan

Lebih terperinci

RABU ABU SEBAGAI MOMENTUM AWAL MENGGANTUNGI DOA BAPA KAMI Oleh: Nurcahyo Teguh Prasetyo

RABU ABU SEBAGAI MOMENTUM AWAL MENGGANTUNGI DOA BAPA KAMI Oleh: Nurcahyo Teguh Prasetyo RABU ABU SEBAGAI MOMENTUM AWAL MENGGANTUNGI DOA BAPA KAMI Oleh: Nurcahyo Teguh Prasetyo Pengantar Singkat tentang Kalender Gerejawi Allah telah berkarya atas umatnya di dalam rangkaian waktu. Umat Allah

Lebih terperinci

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA 1. PENGANTAR Keluarga Kristiani dipanggil untuk menjadi rasul kehidupan Setiap pasangan suami-istri dipanggil oleh Tuhan untuk bertumbuh dan berkembang dalam

Lebih terperinci

DOA-DOA MELAWAN KUASA GELAP

DOA-DOA MELAWAN KUASA GELAP DOA-DOA MELAWAN KUASA GELAP BPN PKK Indonesia 2006 Diterbitkan oleh: Badan Pelayanan Nasional Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia Diterjemahkan dari buku asli berbahasa Latin: De exorcismis et supplicationibus

Lebih terperinci

STUDI TENTANG MUSIK (NYANYIAN) IBADAT HARIAN PADA KOMUNITAS SUSTERAN KANOSSIAN DI KAPELA BIARA CANOSSA TOFA- MAULAFA KUPANG

STUDI TENTANG MUSIK (NYANYIAN) IBADAT HARIAN PADA KOMUNITAS SUSTERAN KANOSSIAN DI KAPELA BIARA CANOSSA TOFA- MAULAFA KUPANG STUDI TENTANG MUSIK (NYANYIAN) IBADAT HARIAN PADA KOMUNITAS SUSTERAN KANOSSIAN DI KAPELA BIARA CANOSSA TOFA- MAULAFA KUPANG SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

MENDENGAR SUARA TUHAN

MENDENGAR SUARA TUHAN Minggu I; Bulan: Mei 2011 MENDENGAR SUARA TUHAN Apakah kamu punya pengalaman mendengar suara Tuhan? Seperti apakah itu? Bagaimana kamu meyakini bahwa yang kamu dengar adalah suara Tuhan? Sesungguhnya mendengar

Lebih terperinci

Liturgi Anak yang Hidup

Liturgi Anak yang Hidup Liturgi Anak yang Hidup 50 Tahun Sacrosanctum Concilium Makasar, 16 Oktober 2013 RD.Sridanto Aribowo, MA.Lit Gereja yang Peduli kepada Anak Sejarah Gereja menunjukkan anak kerap menjadi subyek maupun obyek

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH Latihan Lagu-Lagu. Penayangan Warta Lisan. Saat Hening A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt. : Jemaat terkasih,

Lebih terperinci

1/14/2018 RUANG SAKRA. Paroki St. Odilia Citra Raya 14 Januari 2018 M.F. Dinar Ari Wijayanti. Dasar Biblis

1/14/2018 RUANG SAKRA. Paroki St. Odilia Citra Raya 14 Januari 2018 M.F. Dinar Ari Wijayanti. Dasar Biblis RUANG SAKRA Paroki St. Odilia Citra Raya 14 Januari 2018 M.F. Dinar Ari Wijayanti Dasar Biblis 1 Kitab Nabi Yehezkiel 40:48 47:12 Bait Suci yang Baru Yesus Menyucikan Bait Allah RumahKu adalah Rumah Doa

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG KEGIATAN

LATAR BELAKANG KEGIATAN PENDAHULUAN Kegiatan Lomba dalam rangka Perayaan Bulan Kitab Suci Nasional 2015 Berikut kami sadur sejarah BKSN sebagai pendahuluan. Saudara saudari terkasih dalam Kristus, bagi umat Katolik di Indonesia,

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

Haec Dies! Warta 20 April 2014 Tahun V - No.16

Haec Dies! Warta 20 April 2014 Tahun V - No.16 Warta 20 April 2014 Tahun V - No.16 Haec Dies! haec est dies quam fecit Dominus exultemus et laetemur in ea. Alleluia. Suatu sore, ketika berkeliling di sekitar Gereja SanMaRe, terdengarlah lagu Haec Dies

Lebih terperinci

BAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama

BAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL VISI : Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama MISI : Menjangkau jiwa dengan Injil, membina hingga dewasa didalam Kristus dan melayani

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL 2017 BIDANG LITURGI

RENCANA ANGGARAN PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL 2017 BIDANG LITURGI SEKSI PERIBADATAN DAN PELAYANAN ZIARAH RENCANA ANGGARAN PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL 2017 BIDANG LITURGI BULAN TANGGAL KEGIATAN TINDAKAN & TUJUAN Januari - April 4 bln sekali (minggu 1 dlm bulan) Menyusun

Lebih terperinci

KEBAHAGIAAN HIDUP MENGHAMBA

KEBAHAGIAAN HIDUP MENGHAMBA Tata Ibadah Kamis Putih GKI Soka Salatiga Kamis, 13 April 2017 Pukul 18.00 WIB KEBAHAGIAAN HIDUP MENGHAMBA JEMAAT BERHIMPUN PROSESI Lonceng 1 kali, para pelayan kebaktian mempersiapkan diri dengan berdoa

Lebih terperinci

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga Hari Pertama Kamis, 25 Mei 2006 Kerajaan Kristus...dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem,

Lebih terperinci

PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010

PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010 PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS KELAPA GADING Jakarta, Agustus-September 2010 AGENDA Renungan Sabda Tuhan dan Pengarahan Pastor Moderator Arah Pastoral Keuangan Lingkungan Tanya Jawab

Lebih terperinci

RENUNGAN HARIAN S1 = SEMBAH PUJI & DOA SYAFAAT

RENUNGAN HARIAN S1 = SEMBAH PUJI & DOA SYAFAAT RENUNGAN HARIAN Senin 31 Oktober 2016: Yeremia 29:10-14 Kita ISTIMEWA Selasa 01 November 2016: Pengkhotbah 3:1-11 Setia menunggu Rabu 02 November 2016: 2 Timotius 2:5-13 Allah yang tetap setia Kamis 03

Lebih terperinci

Spiritualitas Organis, Pengiring Lagu Liturgi dalam dokumen Gereja

Spiritualitas Organis, Pengiring Lagu Liturgi dalam dokumen Gereja Spiritualitas Organis, Pengiring Lagu Liturgi dalam dokumen Gereja RD.Sridanto Aribowo, MA.Lit Temu paguyuban organis Gereja Keuskupan Agung Jakarta Rawamangun, 20 Juli 2013 AJARAN GEREJA TENTANG MUSIK

Lebih terperinci

PANDUAN HIDUP ROHANI DARI IBU CLARA FEY: MELALUI JALAN AKSI - KONTEMPLASI

PANDUAN HIDUP ROHANI DARI IBU CLARA FEY: MELALUI JALAN AKSI - KONTEMPLASI Sr. María del Rocío, Konperensi 2009-2014 PANDUAN HIDUP ROHANI DARI IBU CLARA FEY: MELALUI JALAN AKSI - KONTEMPLASI Kebaktian Ibu Clara dapat dikatakan: selalu hidup di hadirat Allah. Jalan persatuan yaitu

Lebih terperinci