BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah. Kemajuan pesat pada bidang radiotherapy telah banyak memberikan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar belakang Kemajuan pesat pada bidang radiotherapy telah banyak memberikan solusi atas penanganan kanker di seluruh belahan dunia. Semakin besarnya tingkat kematian akibat kanker menjadi alasan utama dalam mencari metode terbaik untuk menangani berbagai macam penyakit kanker yang ada. Penanganan kanker yang dilakukan berbeda untuk setiap lokasinya dalam tubuh. Semakin dekat letak kanker dengan organ penting disekitarnya, semakin besar resiko yang ada dalam penanganannya. Pada kanker prostat contohnya, karena sangat dekatnya dengan organ-organ disekitarnya maka penanganan kanker prostat telah menjadi salah satu bahan tinjauan yang utama oleh para ahli radiotherapy akhir-akhir ini. Berbagai metode telah diterapkan dalam memperkecil dampak dari penanganan radiasi dalam penanganan kanker prostat. Salah satu metode yang banyak digunakan adalah teknik external beam radiation therapy (EBRT). Metode ini sangat berperan dalam penanganan kanker prostat saat ini karena jangkauan radiasinya tidak hanya terlokalisasi seperti dalam teknik internal radiation therapy. Hal ini dikarenakan sebagian kasus kanker prostat terdeteksi pada tahap sel kanker telah menyebar ke organ lain atau tidak terlokalisasi lagi. Setiap penanganan radiasi kanker berbeda antara satu institusi kesehatan kesehatan (rumah sakit) dengan yang lain disuatu negara. Hal ini dikarenakan 1

2 terdapat berbagai kondisi dalam penanganan yang tidak dapat selalu dipenuhi dalam suatu institusi kesehatan pada suatu negara. Pada dasarnya terdapat acuan standar untuk menentukan apakah suatu penanganan radiasi pada suatu institusi kesehatan di negara tertentu dapat diterima atau tidak. Acuan standar tersebut mempunyai nilai toleransi untuk ditinjau dalam aspek quality assurance (QA) sehingga dapat ditentukan dapat diterima atau tidaknya sebuah protokol/prosedur penanganan radiasi yang diterapkan dalam institusi kesehatan tersebut. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang studi kebijakan dalam pengujian suatu prosedur penanganan radiasi dalam bentuk analisis data sehingga diperoleh suatu hasil kebijakan dapat diterima atau tidaknya prosedur yang diterapkan pada institusi kesehatan,dalam hal ini RS. X, dalam penanganan kanker prostat dengan teknik External Beam Radiation Therapy (EBRT). Hasilnya akan penulis tuangkan ke dalam sebuah karya tulis dengan judul : Analisis Konsistensi Protokol Penanganan Kanker Prostat dengan Teknik External Beam Radiation Therapy (EBRT) dalam tinjauan Quality Assurace (QA) Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah yang penulis ajukan adalah bagaimana konsistensi protokol penanganan kanker prostat dengan teknik EBRT yang ada, pada kali ini tinjauan dilakukan pada RS.X, dapat diterima untuk pelaksanaan suatu penanganan radiasi kanker 2

3 prostat. Hal ini dapat diketahui dengan perbandingan protokol standar umum yang ada dengan prosedur (protokol) yang diterapkan pada institusi kesehatan tersebut. 1.2 Ruang Lingkup Kajian Untuk menjawab rumusan masalah di atas dan agar tulisan yang penulis susun ini tidak terlalu luas cakupannya, maka ruang lingkup yang dikaji pada laporan penelitian ini adalah: 1. Penanganan kanker prostat dengan menggunakan teknik external beam radiation therapy (EBRT) dan aspek quality assurance (QA) pada penanganan radiasi kanker prostat. 2. Tahapan penanganan pasien kanker prostat berdasarkan protokol standar yang ada. 3. Faktor-faktor yang membedakan tahapan (protokol) pelaksanaan penanganan radiasi kanker prostat yang diberlakukannya pada institusi kesehatan tertentu dengan protokol standar yang ada (peninjauan konsistensi protokol). 4. Analisis data dalam peninjaun konsistensi protokol untuk tinjauan quality assurance (QA) dengan memperhatikan keseluruhan aspek tahapan protokol yang dijalankan. 3

4 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak penulis capai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah protokol yang dijalankan pada institusi kesehatan tersebut layak digunakan atau tidak dalam tinjauan secara fisis dengan memperhatikan besarnya perbedaan penanganan yang terjadi pada setiap tahap protokol yang ada. Hasil analisis data dalam prosedur (protokol) penanganan kanker prostat dengan teknik EBRT pada institusi kesehatan tersebut akan diperbandingkan dengan protokol yang berlaku secara umum, dan akan diamati apakah dengan segala tahapan yang diberlakukan pada institusi kesehatan tersebut dapat ditoleransi untuk penanganan pasien kanker prostat dengan berpatokan pada standar acuan yang ada. Sehingga prosedur (protokol) yang diajukan pada institusi kesehatan tersebut dapat layak digunakan untuk penanganan radiasi kanker prostat. 1.4 Anggapan Dasar Konsistensi protokol/urutan yang berlaku pada RS.X untuk penanganan pasien kanker prostat dapat dilihat dari urutan penanganan pasien, mulai dari awal pendaftaran, konsultasi dokter awal, perolehan data pendukung berupa image dan hasil pemeriksaan laboratorium, proses penyinaran serta konsultasi akhir (after treatment). Analisis konsistensi data dalam setiap tahapan penanganan dapat secara langsung menjadi tinjauan quality assurance pada suatu institusi kesehatan. Analisis konsistensi ini secara khusus bertujuan untuk memastikan konsistensi dan kelayakan (reliability) quality assurance dari verifikasi penanganan external beam 4

5 radiation therapy (EBRT) untuk kanker prostat dengan segala faktor penghambat konsistensi yang ada. Dengan protokol (tahapan prosedur) yang diregistrasi oleh institusi kesehatan tersebut, akan diuji apakah protokol tersebut dapat diterima atau tidak dengan melihat hasil akhir kesehatan pasien yang ada secara umum. Quality assurance ini bertujuan untuk meyakinkan apakah hal yang dikerjakan dalam protokol yang diberlakukan pada institusi kesehatan tersebut sudah benar dan dapat diterima. 1.5 Hipotesis Jika dalam pengujian protokol yang ingin diregistrasi dari suatu institusi kesehatan tertentu mempunyai perbedaan hasil akhir yang signifikan dengan hasil yang didapat berdasarkan protokol standar umum, maka protokol institusi kesehatan tersebut tidak dapat digunakan dalam penanganan pasien kanker. Perbedaan pada analisis data ini dapat terjadi karena berbagai faktor, antara lain efek biologi dan respon sel terhadap radiasi yang diberikan serta faktor perubahan fraksinasi akibat terjadinya waktu tunda penanganan pasien. Jika hasil analisis data tidak memperlihatkan penyimpangan hasil yang signifikan terhadap kesehatan pasien serta dapat ditoleransi perbedaan penanganan yang ada, maka protokol tersebut sudah memenuhi standar kualitas yang ada. Dengan kata lain, protokol pada institusi kesehatan tersebut dapat layak digunakan. 5

6 1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode Metode yang penulis gunakan pada laporan penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu kegiatan yang mendeskripsikan suatu kegiatan dengan mengacu kepada referensi yang kemudian dianalisis Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi lapangan, yaitu dengan mengambil data dari suatu institusi kesehatan tertentu untuk diolah dan dianalisis lebih lanjut. 2. Hasil wawancara pakar, yaitu dengan melakukan wawancara dengan para pakar dalam meninjau suatu masalah. 3. Studi pustaka, yaitu dengan cara membaca dari berbagai referensi yang terkait dengan topik ini. 1.7 Sistematika Penulisan Penulisan laporan penelitian ini penulis bagi menjadi enam bab. Bab I meliputi pendahuluan yang berisi latar belakang dan rumusan masalah, ruang lingkup kajian, tujuan penulisan, anggapan dasar, hipotesis, metoda dan teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan. Bab II sebagai teori dasar penanganan radiasi kanker prostat dengan EBRT, efek biologi akibat radiasi serta teori fraksinasi. 6

7 Bab III sebagai uraian penjabaran protokol standar secara umum yang seharusnya dilakukan terhadap pasien kanker prostat yang memakai EBRT serta protokol yang diregistrasi pada institusi kesehatan tertentu. Bab IV sebagai penguraian data yang didapat dari institusi kesehatan RS X dalam penerapan protokol penanganan radiasi kanker prostat dengan teknik EBRT. Pada bahasan ini penulis mencoba membahas rincian protokol pada sample 5 pasien kanker prostat dengan teknik penyinaran EBRT untuk mendapat analisis tinjauan kelayakan konsistensi yang ada pada institusi kesehatan tersebut. Bab V sebagai inti dari penulisan ini akan penulis kemukakan mengenai analisis data keseluruhan dari penerapan protokol pada 5 pasien kanker prostat yang ditinjau dengan analisis fisis secara mendetail. Bab VI sebagai penutup, penulis akan memberikan simpulan beserta saran, untuk perbaikan di masa yang akan datang. 7