Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

Transkripsi

1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Voting atau pengumpulan suara adalah salah satu teknik penentuan pemenang oleh sejumlah orang dalam sebuah kelompok. Pemenang dipilih dari sejumlah alternatif pilihan atau kandidat yang telah tersedia. Pemilihan presiden adalah salah satu contoh di mana teknik voting digunakan. Dalam hal ini peserta voting ialah rakyat dari negara yang melaksanakan pemilihan presiden tersebut. Sedangkan kandidat-kandidatnya yaitu calon-calon presiden yang memenuhi syarat. Terdapat berbagai macam tipe voting yang sering digunakan dalam proses pengambilan keputusan [PAU05]. Tipe voting tersebut antara lain yaitu plurality vote, majority vote, Borda Count dan Condorcet Method. Plurality vote memilih pemenang berdasarkan suara terbanyak. Majority vote memilih pemenang berdasarkan suara mayoritas. Borda Count menentukan pemenang berdasarkan nilai yang didapatkan masing-masing kandidat sesuai urutannya pada suara. Condorcet Method memilih pemenang yang memenangi seluruh perbandingan suara dengan kandidat lainnya. Sistem voting elektronis diciptakan untuk mempermudah dalam melakukan voting. Berbagai pendekatan telah digunakan dalam membangun sistem voting elektronis. Salah satu contoh penggunaan sistem voting elektronis ialah penggunaan perangkat lunak Global Election Management System (GEMS) buatan Diebold Election System Inc., yang telah disertifikasi oleh negara bagian California, Amerika Serikat pada tahun 2006 ( Pendekatan lainnya yaitu dengan menggunakan sebuah sistem multiagen Sistem multiagen merupakan sebuah sistem di mana sejumlah agen melakukan sejumlah tugas untuk mencapai tujuan bersama[wei99]. Agen didefinisikan sebagai sebuah entitas yang dapat merasakan lingkungannya dengan menggunakan sensor dan bertindak sesuai dengan lingkungan tersebut secara otomatis [RUS03]. Sebuah sistem yang terdiri atas berbagai macam agen memiliki karakteristik umum sebagai berikut[syc98]: I-1

2 I-2 1. Masing-masing agen memiliki pengetahuan dan kemampuan yang terbatas. 2. Pengendalian sistem tersebar. 3. Data terdesentralisasi 4. Komputasi bersifat asinkron Berdasarkan karakteristik sistem multiagen tersebut, maka sistem multiagen dapat digunakan sebagai pendekatan dalam membangun sebuah sistem voting elektronis. Voting merupakan salah satu bentuk interaksi dalam masyarakat di mana peran agen dapat merepresentasikan peserta voting dengan pilihannya masing-masing. Hal tersebut sesuai dengan kemampuan sistem multiagen yang baik untuk memodelkan interaksi sosial dalam masyarakat[wei99]. Setiap agen mengetahui pilihannya masing-masing tanpa adanya pengetahuan akan pilihan yang dimiliki oleh agen lainnya. Akibatnya, data yang dimiliki tiap agen tidak cukup untuk menentukan hasil akhir voting. Untuk itu, agen-agen yang terdapat dalam sistem haruslah berkomunikasi satu dengan yang lainnya untuk menentukan pemenang dari voting yang dilaksanakan. Untuk saling bertukar informasi, agen dapat berkomunikasi dengan agen lainnya. Komunikasi antar agen dapat berlangsung secara asinkron dengan cara mengirim pesan. Agen pengirim pesan tidak perlu menunggu pesan balasan dari agen penerima pesan untuk menjalankan tugasnya. Begitu pula dengan agen penerima, tidak perlu menunggu pesan masuk untuk menjalankan tugasnya. Ketika agen menerima pesan, ia tidak harus langsung membalas pesan tersebut. Sistem multiagen juga memiliki kemampuan yang baik untuk meningkatkan performa sistem dalam berbagai hal[syc98]. Dalam menghadapi perubahan lingkungan, sistem multiagen dapat menangani perubahan kebutuhan akan jumlah agen yang digunakan. Pada sebuah sistem voting elektronis, perubahan yang umum terjadi ialah perubahan jumlah peserta voting. Sebuah sistem voting elektronis yang berbasiskan sistem multiagen dapat dengan mudah menangani masalah tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menginstansiasi sejumlah agen baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

3 I-3 Dalam melakukan komputasi, sistem multiagen juga dapat meningkatkan efisiensi karena menggunakan komputasi yang konkuren[syc98]. Pada sistem voting, masing-masing agen dapat melakukan komputasi sendiri-sendiri, terpisah dari agen lainnya sehingga hasil voting dapat lebih cepat didapatkan. Sebuah sistem multiagen juga memiliki kehandalan di mana jika sebuah agen gagal menjalankan tugasnya, maka agen lain dapat menggantikan agen yang gagal tersebut. Pada sistem voting hal ini dapat dimanfaatkan jika sebuah agen penghitung suara mengalami kegagalan, maka agen lainnya dapat mengambil alih tugas tersebut. Keuntungan yang diraih dari karakteristik ini ialah seluruh voting tetap dapat dihitung meskipun terjadi kegagalan pada sebuah agen. Hal tersebut sangat penting mengingat bahwa setiap suara yang masuk harus dipertimbangkan untuk menghasilkan keputusan. Pada tugas akhir ini akan dibangun sebuah sistem multiagen untuk melakukan voting. Sistem voting yang akan diimplementasikan dipilih dari sejumlah sistem yang telah ada. Kelakuan agen-agen pada sistem akan sesuai dengan sistem voting yang dipilih. 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah bagaimana meningkatkan kinerja sistem voting elektronis dengan menggunakan pendekatan sistem multiagen. Kinerja yang dimaksud ialah skalabilitas sistem yang dipengaruhi oleh jumlah dan luas lingkup pemilih, serta dalam menangani kegagalan yang dapat terjadi. 1.3 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari pengerjaan tugas akhir ini yaitu: 1. Studi mengenai teori voting dan sistem voting elektronis 2. Studi mengenai pembuatan sistem multiagen 3. Implementasi prototipe sistem voting elektronis menggunakan pendekatan sistem multiagen 4. Pengujian kebenaran dan kinerja sistem yang dibangun

4 I Batasan Masalah Batasan masalah yang didefinisikan dalam pembuatan tugas akhir ini antara lain: 1. Tidak menangani masalah keamanan Masalah keamanan yang di luar lingkup sistem yaitu masalah otentifikasi dan otorisasi pengguna. Selain itu masalah keamanan dalam melakukan pertukaran pesan tidak ditangani oleh sistem. 2. Hanya menangani satu tipe voting Tipe voting yang ditangani dalam sistem ini hanya satu yaitu Borda Count. 1.5 Metodologi Dalam penyusunan tugas akhir ini akan digunakan metodologi sebagai berikut: 1. Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari teori-teori mengenai bahasan yang dibutuhkan dalam pengerjaan tugas akhir. Bahan-bahan yang akan dikaji antara lain mengenai sistem voting dan teori mengenai sistem multiagen beserta bagaimana perancangan dan implementasinya. Literatur yang digunakan berupa buku, artikel ilmiah, maupun situs web. 2. Analisis Pada tahap ini dilakukan analisis bagaimana menerapkan sebuah sistem voting pada sistem multiagen. Termasuk di dalam tahap ini ialah menentukan tipe voting yang dapat dipecahkan dengan sistem multiagen serta memilih salah satu dari tipe voting tersebut. Pada tahap analisis ini termasuk menentukan kebutuhan sistem yang akan dibangun. 3. Perancangan Pada tahap ini dilakukan perancangan prototipe sistem multiagen yang akan dibangun. Dalam tahap ini juga ditentukan agen-agen yang terlibat dalam sistem serta bagaimana mereka bekerja dan berkomunikasi satu sama lainnya, termasuk pesan-pesan apa saja yang dipertukarkan.

5 I-5 4. Implementasi Pada tahap ini sistem diimplementasikan sesuai dengan hasil rancangan pada tahap sebelumnya. 5. Pengujian Pada tahap ini akan dilaksanakan pengujian terhadap sistem yang dibangun dengan menggunakan berbagai skenario pengujian. 1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dokumen tugas akhir adalah sebagai berikut: 1. BAB I Pendahuluan Bab Pendahuluan membahas latar belakang penulisan tugas akhir, rumusan permasalahan, tujuan tugas akhir, ruang lingkup dan batasan permasalahan yang ditangani, metodologi pengerjaan tugas akhir yang digunakan, serta sistematika pembahasan. 2. BAB II Dasar Teori Bab Dasar Teori berisi teori-teori yang menguraikan konsep-konsep yang mendasari dan mendukung masalah Tugas Akhir. Konsep yang akan dibahas meliputi teori voting dan sistem multiagen. 3. BAB III Analisis Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai analisis terhadap penggunaan sistem multiagen untuk membangun sistem voting elektronis. Analisis dilakukan untuk mendapatkan bentuk sistem yang akan dibangun. 4. BAB IV Perancangan dan Implementasi Pada Bab ini akan dijelaskan proses perancangan perangkat lunak, pesan antar agen dan implementasi sistem voting elektronis berbasis sistem multiagen.

6 I-6 5. BAB V Pengujian Bab ini menampilkan skenario pengujian beserta hasil yang diraih dari pengujian terhadap sistem voting yang dibangun. 6. BAB VI Penutup Bab Penutup berisi kesimpulan dan saran mengenai Tugas Akhir ini.