PERUBAHAN POLA PEMBENTUKAN QAṢĪDAH BURDAH IMAM AL- BŪṢĪRY ABSTRAK

Transkripsi

1

2

3

4

5 PERUBAHAN POLA PEMBENTUKAN QAṢĪDAH BURDAH IMAM AL- BŪṢĪRY Zuhriah, S.S., M.Hum. 1 zuhriahsyarifah@gmail.com ABSTRAK Tulisan ini membahas tentang perubahan pola pembentukan syair dari seorang penyair yang bernama lengkap Syarafuddin Muhammad ibn Saʻῑd Ibn Hammᾱd al-dilᾱsy al-būṣīry. Syairnya diberi nama Qaṣīdah Burdah yang digubahnya saat beliau sakit lumpuh.tujuannya untuk menjelaskan jenis baḥr dan bayt yang digunakan serta menganalisis perubahan pola (wazn) yang terdapat dalam syair tersebut. Metode yang digunakan adalah metode pustaka dengan pendekatan ʻarūḍ. Data diperoleh menggunakan metode simak yang dijabarkan melalui teknik catat. Setelah itu, bait-bait syair yang telah terkumpul dipotong-potong berdasarkan pola yang sesuai kemudian dipaparkan secara deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa Qaṣīdah Burdah Imam al-būṣayrī menggunakan baḥr basīṭ dengan dua macam bayt yaitu bayt al-tᾱm dan bayt al-mudawwar. Pola-pola yang digunakan mengalami perubahan berupa al-khabn. Perubahan tersebut terjadi di setiap baris pada bagian hasyw, ʻarūḍ dan ḍarb baik pada ṣadr maupun ʻajz. Keywords : Qaṣīdah Burdah, baḥr, bayt, wazn dan ʻarūḍ. Pendahuluan Latar Belakang Karya sastra merupakan salah satu wadah pengungkapan ekspresi manusia berupa pengalaman, ide, pemikiran, perasaan, keyakinan dan lain sebagainya yang dituangkan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Salah satu genre sastra yang dituangkan dalam bentuk tulisan adalah syair. Syair menggunakan kata-kata yang ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk karya seni yang dapat membangkitkan emosi. Karya seni tersebut berupa pola bunyi yang teratur sehingga menghadirkan nuansa musikalitas bernilai estetika tinggi. Syair dalam masyarakat Arab mempunyai kedudukan yang tinggi setara dengan undang-undang, bahkan sebelum bangsa Arab mengenal perkamusan. Sebelum adanya kamus, masyarakat Arab menggunakan syair untuk menjelaskan kata-kata yang ada dalam ayat-ayat al-qur an. Hal tersebut disebabkan orang-orang Arab sejak zaman jahiliah sangat senang bersyair. Mereka sering mengadakan perlombaan syair dan syair yang menjadi pemenang akan digantung di dinding ka bah yang terkenal dengan istilah al-muʻallaqat. 1 Dosen Sastra Asia Barat Universitas Hasanuddin

6 Syair yang mereka gubah juga memiliki tema yang beragam diantaranya adalah menjelekkan atau memuji suatu kabilah dan bercerita tentang wanita. Seiring perkembangan zaman setelah Islam datang, tema itupun mengalami perubahan. Contohnya tema yang dulu berisi pujian terhadap kabilah berubah menjadi pujipujian terhadap Rasulullah (saw). Salah satu syair yang berisi pujian terhadap Rasulullah (saw) adalah syair yang digubah oleh Syarafuddin Muhammad ibn Saʻῑd Ibn Hammᾱd al- Dilᾱsy al-būṣīry yang biasa dikenal dengan sebutan Imam al-būṣīry. Syairnya diberi nama Qaṣīdah Burdah yang tediri dari 168 bayt. Qaṣīdah tersebut sering dilantunkan dalam forum-forum zikir di dalam dan di luar negri. Oleh karena itu, syairnya diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Meskipun demikian, masyarakat yang melantunkannya bisa saja tidak mengetahui pola pembentukannya, padahal hal tersebut berkaitan erat dengan irama (lagu) dari qaṣīdah tersebut. Selain itu, yang paling mengharukan adalah syair tersebut beliau gubah dalam keadaan beliau mengalami lumpuh sehingga ia harus melakukan seluruh aktifitasnya dengan cara duduk. Ia melantunkan bayt-bayt syair tersebut berulang-ulang, ia menangis, dan terus berdoa dan bertawassul sampai ia tertidur. Tiba-tiba beliau bermimpi bertemu Rasulullah (saw). Kedua tangan Rasulullah (saw) mengusap wajahnya, kemudian Rasulullah (saw) melepaskan jubahnya dan mengenakannya ke tubuh al-būṣīry. Menurut ahli sejarah, Imam al-būṣayrī sembuh dari penyakit lumpuh setelah kejadian tersebut. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji Qaṣīdah Burdah dari segi ilmu ʻarūḍ. Unsur yang akan diteliti adalah pola-pola yang digunakan dalam pembentukannya serta perubahan yang terjadi pada pola tersebut sehingga ditemukan jenis baḥr dan bayt yang terdapat dalam syair tersebut. Landasan Teori 1. Pengertian Syair Syair adalah tuturan yang terikat oleh wazn (keseimbangan ketukan tiap bait) dan qᾱfiyah (kesamaan bunyi akhir tiap bait) (Tohe, 2010 : 46). Senada dengan pendapat tersebut Qudᾱmah bin Ja far (dalam Zaenuddin, 2007:17) mengatakan bahwa : ه و ق ول م وز ون م ق ف ى ي د ل ع ل ى م ع ن ا لش عر Syair adalah ucapan yang berwazan dan berqᾱfiyah yang mengandung makna Kamil (2009:10) menjelaskan lebih jauh tentang syair dengan mengatakan bahwa syair adalah ucapan atau tulisan yang memiliki wazn, baḥr dan qᾱfiyah serta unsur ekspresi rasa dan imajinasi yang harus lebih dominan dibanding prosa.

7 Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka penulis berpendapat bahwa syair adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki pola/wazn dan qᾱfiyah dan kedua hal tersebut menjadi pembeda dengan genre sastra yamg lain. Syair dapat juga dikatakan bayt sebab kata bayt menurut bahasa berarti rumah/tempat menginap, sedangkan menurut istilah dalam Ilm al ʻArūḍ, bayt adalah suatu ungkapan sastra yang kata-katanya tersusun rapi untuk mengikuti not not yang ada dalam tafʻῑlah-tafʻῑlah dan diakhiri dengan qᾱfiyah (Zaenuddin, 2007;18). Berdasarkan jumlah baris, bayt terbagi atas 4 bagian yaitu, mufrad ( (مفراد yang terdiri atas 1 bayt, nuftah ( (نفتة yang terdiri atas 2 bayt, qitʻah yang terdiri atas 3 sampai 6 bayt dan qasῑdah yang terdiri atas 7 bayt ke atas (Safa, 2000:10). Setiap bayt terdiri dari beberapa bagian, yaitu : a. Ṣadr,(صدر) yaitu setengah bayt yang pertama. b. Ajz,(عجز) yaitu setengah bayt yang kedua. c. Mishra atau shaṭr,(شطر) yaitu setengah bayt, baik setengah bayt yang pertama (ṣadr) maupun setengah bayt yang kedua ( ajz). d. Arūḍ ( وض,(عر yaitu taf ῑlah yang terakhir dari ṣadr. e. Ḍarb,(ضرب) yaitu taf ῑlah terakhir dari ajz f. Ḥashwu,(حشو) yaitu tafʻῑlah-tafʻῑlah selain arūḍ dan ḍarb (Zaenuddin, 2007: 18-19) Ditinjau dari segi lengkap atau tidaknya bagian-bagian bayt, maka terdapat beberapa jenis bayt, yaitu : a. al-bayt al-tᾱm ( التام (البيت yaitu bayt yang lengkap bagian-bagiannya. b. al-bayt al-majzūʻ اجملزوء) (البيت yaitu bayt yang dibuang dua tafʻῑlah (tafʻῑlah arūḍ dan ḍarb ), selanjutnya, sisa taf ῑlah yang terakhir dari ṣadr menjadi arūḍ dan sisa taf ῑlah yang terakhir dari ajz menjadi ḍarb. c. al-bayt al-mashtur ( املشطور,(البيت yaitu bayt yang dibuang satu mishra (setengah bayt), yang ada hanya satu mishra. d. al-bayt al-manhūk ( املنهوك,(البيت adalah bayt yang dibuang dua pertiganya, yang ada hanya satu pertiga. e. al-bayt al muṣmit املصمت),(البيت yaitu bayt yang berbeda rāwῑ arūḍ dan rāwῑ ḍarb nya. f. al-bayt al-muṣarra املصرع),(البيت yaitu bayt yang mendapat perubahan arūḍ-nya untuk mengikuti ḍarb-nya. Perubahan ini kadang-kadang dengan jalan menambah atau mengurangi. g. al-bayt al-muqaffā املقفى),(البيت yaitu bayt yang arūḍ dan ḍarbnya sama tanpa ada perubahan.

8 h. al-bayt al-mudawwar المدور),(البيت yaitu bayt yang kedua saṭrnya bersama sama pada satu kata, yaitu sepotong kata pada saṭr awwal dan sepotong lagi ada pada saṭr thānῑ (Zaenuddin, 2007 : 19-24) 2. Pengertian Pola (Wazn) Wazn adalah kumpulan dari untaian nada yang harmonis bagi kalimat-kalimat yang tersusun dari satuan-satuan bunyi tertentu yang meliputi harakah (huruf hidup) dan sukun (huruf mati) yang melahirkan taf ῑlah taf ῑlah pada baḥr syi ir. Wazn syi ir itu berupa lafazlafaz yang terdiri atas beberapa huruf dari sepuluh huruf yang dikumpulkan dalam kalimat 5). (al-hāshimīy, 2006 : ملعت سيوفنا Sepuluh huruf ملعت سيوفنا melahirkan 3 macam satuan bunyi, yaitu sabab, watad, dan fāṣilah. Sabab terdiri dari dua macam, yaitu sabab khafῑf dan sabab thaqῑl. Watad terdiri dari dua macam watad majmūʻ dan watad mafrūq. Fāṣilah juga terdiri dari 2 macam, yaitu fāṣilah sugrā dan fāṣilah kubrā, sehingga jumlahnya menjadi 6 satuan bunyi. Keenam satuan bunyi tersebut menurut al-hāshimīy (2006:6) membentuk sepuluh taf ῑlah yaitu: ف ع ول ن- م ف اع يل ن- م ف اع ل ت - ف اع ل ت ن- ف اع ل ن- ف اع ل ت ن- م ست فع ل ن- م ت فاع ل ن- م فع و ل ست ف ع ل ن ت- م 3. Perubahan Wazn Perubahan wazn pada 10 macam taf ῑlah diatas terbagi menjadi 2 bagian yaitu ziḥāf dan illah. Ziḥāf adalah perubahan yang terjadi pada huruf kedua dari sabab tsaqῑl dengan mensukun huruf hidup, atau sabab khafῑf dengan membuang huruf yang sukun. Ziḥāf terbagi atas dua macam yaitu Ziḥāf mufrad dan Ziḥāf murakkab. Ziḥāf mufrad ialah perubahan yang terjadi pada satu tempat dari satu taf ῑlah yang terbagi atas 8 yaitu : ض م ار al-iḍmār(.a,yaitu mematikan (menjadikannya berbaris sukun) huruf kedua ) ا ل.( م ت فاع ل ن ( menjadi ) م ت فاع ل ن ( seperti yang hidup, b. al-khabn, ) )اخلنب yaitu membuang huruf kedua yang mati (berbaris sukun), seperti.( ف ع ل ن ( menjadi ) ف ا عل ن ( c. al-waqṣ, ) ا ل وق ص ( yaitu membuang huruf kedua yang hidup, seperti ( م ت فاع ل ن ) menjadi.( م فاع ل ن ( ي at-ṭayy,( d. ) menjadi م ست فع ل ن ( seperti ) yaitu membuang huruf keempat yang mati, ا لط.( م ست ع ل ن ( e. al- Aṣb, ا ل ع ص ) ب ( yaitu mematikan huruf kelima yang hidup, seperti ( م فا عل ت ) menjadi.( م فا عل ت ( f. al-qabḍ, ) ا ل قب ض ( yaitu membuang huruf kelima yang mati seperti ( ف ع ول ن ) menjadi.( ف ع و ل (

9 ) ل al- Aql, g. ) menjadi م فا عل ت ( seperti ( yaitu membuang huruf kelima yang hidup ا ل عق ). م فاع ل ن ( yaitu ) kemudian dipindahkan kepada taf ῑlah lain م فا ع ت ( h. al-kaff, ا ل ك ) ف ( yaitu membuang huruf ketujuh yang mati, seperti ( م فاع يل ن ) menjadi.( م فاع ي ل ( Ziḥāf murakkab ialah perubahan yang terjadi pada dua tempat (dua sabab) dalam satu taf ῑlah ) ل ( al-shakl, ا خل ز ل ) al-khazl (, ا خل بل( dan terbagi atas 4 macam yaitu al-khabl al- ( dan ا ل ش ك (. ا لن ) قص Naqṣ Illah adalah perubahan yang terjadi pada sabab dan watad dari taf ῑlah arūḍ (taf ῑlah terakhir pada shaṭr awwal) dan taf ῑlah ḍarb (taf ῑlah terakhir pada shaṭr thānῑ).. Illah ada 2 macam, yaitu illah ziyādah زايدة) (علة dan illah naqṣ نقص).(علة (Safa, 2010 : 16-21) 4. Baḥr dan Jenisnya Kata baḥr menurut bahasa berarti laut, sedangkan menurut istilah arūḍ, baḥr itu adalah wazn (timbangan) tertentu yang dijadikan pola dalam mengubah syi ir Arab (Zaenuddin, 2007: 41). Baḥr berjumlah 16 yaitu: ف ع ول ن menggunakan taf ῑlah (حبر املتقارب ( al-mutaqārib a. Baḥr ف ا عل ن menggunakan taf ῑlah (حبر املتدا رك ( al-mutadārik.b Baḥr م فا عل ت menggunakan taf ῑlah (حبر الوافر).c Baḥr al-wāfir م ت فاع ل ن menggunakan taf ῑlah (حبر الكامل ( al-kāmil.d Baḥr م ف اع يل ن menggunakan taf ῑlah (حبر اهلزج ( Hajz e. Baḥr al- م ست فع ل ن menggunakan taf ῑlah (حبر الرجز ( al-rajz.f Baḥr ف ا ع لت ن menggunakan taf ῑlah (حبر الرمل).g Baḥr al-raml م ست فع ل ن م ست فع ل ن - م فع و ل ت menggunakan taf ῑlah (حبر السريع ( al-sari.h Baḥr م ست فع ل ن م فع ول ت م ست فع ل ن menggunakan taf ῑlah (حبر املنسرح).i Baḥr al-munsariḥ ف ا ع لت ن م ست ف ع ل ن ف ا ع لت ن menggunakan taf ῑlah (حبر اخلفيف).j Baḥr al- Khafῑf م فاع يل ن ف ا ع لت ن menggunakan taf ῑlah (حبر املضارع ( al-muḍāriʻ.k Baḥr م فع و ل ت م ست فع ل ن menggunakan taf ῑlah (حبر املقتضب ( al-muqtaḍab.l Baḥr م ست ف ع ل ن ف ا ع لت ن menggunakan taf ῑlah (بحر اجملتث ( al-mujtath.m Baḥr ف ع ول ن م فاع يل ن menggunakan taf ῑlah (حبر الطويل).n Baḥr al-tawῑl ف ا ع لت ن ف ا عل ن menggunakan taf ῑlah (حبر املديد).o Baḥr al-madῑd م ست فع ل ن ف ا عل ن menggunakan taf ῑlah (حبر البسيط).p Baḥr al-basῑṭ Metodologi Berdasarkan sumber data yang digunakan yaitu Qaṣīdah Burdah, maka penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian pustaka (library research) yang dilakukan dengan mengikuti prosedur dan prinsip kerja penelitian kualitatif. Adapun metode pengumpulan data

10 yang digunakan adalah metode simak yang dijabarkan melalui tekhnik catat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca dan mendengar secara cermat objek penelitian yaitu Qaṣīdah Burdah Imam al-būṣayrī kemudian menulis kembali syair yang menjadi sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling sehingga bayt yang diteliti hanya berjumlah 33. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan tinjauan ʻarūḍ dengan berbagai tahapan yaitu menulis kembali syair dengan menggunakan tulisan ʻarūḍiyyah, mencobakan pola atau wazn, memotong/memisahkannya berdasarkan pola yang sesuai, menentukan jenis bahr, bayt dan perubahan pola yang digunakan. Hasil أ م ن ت ذ ك ر ج ير ان ب ذ س ل ي ر ان نب ذ أ م نت ذ ك ك ر ج analisis yang diperoleh kemudian dipaparkan secara deskriptif. م ز جت د مع ا ج ر ى م ن م قل ة ب د م ي ل م ي م ز جت د م ع نج ر ى م نم قل ة ن ب د م س Hasil dan Pembahasan Penggalan Qaṣīdah Burdah o /// o//o/o/ o//o / o//o // o /// o//o/o/ o /// o//o // م ت ف ع ل ن ف ع ل ن م ست ف ع ل ن ف ع ل ن م ت ف ع ل ن ف اع ل ن م ست ف ع ل ن ف ع ل ن أ م ه ب ت الر يح م ن ت لق اء ك اظ م ة و أ وم ض الب رق ف الظ لم اء م ن إ ض إ ض م ي أ مه بب ت ر ي م ن ت لق اء ك ا ظ م ة ن و أ وم ض ل ب رق ف ظ ظ لم اء م ن o//o/o/ o//o / o//o // o//o/o/ م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ت فع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن ف ل ت ر م ب لم ع اص ي ك س ر ش هو ا ا ن الط ع ام ي ق و ش هو ة الن ه ن م ي ف ل ت ر م ب لم ع ا ص يك س ر ش ه و ا ا نن طط ع ا م ي ق و و يش هو ة ن o//o/o/ o//o / o//o// م ت فع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن و الن فس ك الط فل إ ن ت ه م له ش ب ع ل ى ح ب الر ض اع و إ ن ت فط مه ي نف ط م ي و نن فس ك ط ط ف ل ن ت هم له ش ب بع ل ح ب ب ر ض ا ع و إ ن ت فط مه ي ف ط o//o/o/ o//o/ o//o/o/ م ست فع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن و ش د م ن س غ ب أ حش اء ه و ط و ى ت ت ال ج ار ة ك شحا م تر ف األ د م أ د م ي و ش دد م ن س غ نب أ حش اء ه و و ط و ى ت ت لح ج ا ر ة ك ش ح نم تر ف ل o//o/o/ o /// o//o// م ت فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن

11 م م د س ي د الك ون ي و ال ق ل ي ن و الف ر يق ي م ن ع رب و م ن ع ج ع ج م ي م م مد ن س يىي د ل ك ون ين و ث ث ق ل ي ن و لف ر ق ين م ن ع رب نو م ن o//o/o/ o//o / o//o // o//o/o/ o//o / o//o// م ت فع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ت فع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن و ك ل آ أ ت ى الر سل ا لك ر ا م ب ا ف إ ن ا ات ص ل ت م ن ن ور ه ب ي ه ي ب م و ك لل ا ا ي نأ ت ر ر سل لك ر ا م ب ه ا ف إ نن م ت ت ص ل ت م نن ور o /// o//o/o/ o /// o//o // o /// o//o/o/ o//o / o//o // م ت فع ل ن ف اع ل ن م ست ف ع ل ن ف ع ل ن م ت فع ل ن ف ع ل ن م ست ف ع ل ن ف ع ل ن و ل الت م س ت غ ن الد ار ين م ن ي د ه ا ل است ل مت الن د ى م ن خ ي م س ت ل ت ل م ي و ل لت م س ت غ ن د د ار ين م ن ي د ه ي ا لل ست ل ت نن د ى م نخ ي م س o//o/o/ o//o/ o//o/o/ o /// o//o// م ت فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن د عن و و صف ي آي ات ل ه ظ ه ر ت ظ ه ور ن ار الق ر ى ل ي ل ع ل ى ع ل ل م ي د عن يو و ص ف ي ا ا ي ات نل ه و ظ ه ر ت ظ ه ور ن ا ر لق ر ى ل ي ل نع ل ى ع o//o/o/ o//o / o//o // o//o/o/ م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ت فع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن ق د ت نك ر الع ي ض وء الش مس م ن ر م د و ي نك ر الف ط ع الم اء م ن س ق ق م ي ق دت نك ر ل ع ين ض و ء شش مس م ن ر م د ن و ي نك ر ل ف م ط ع م لم اء م ن س o /// o//o/o/ o /// o//o // o /// o//o/o/ o//o / o//o/o/ م ست ف ع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ت فع ل ن ف ع ل ن م ست ف ع ل ن و أ نت ت ت ق الس بع الط ب اق ب ف م وك ب ك نت ف ي ه ص اح ب الع ل ل م ي و أ نت ت خ ت ر ق س س بع طط ب ا ق ب ه ف يم وك نب ك نت ف ي ه يص اح ب ل ع o//o/o/ o//o/ o//o/o/ o /// o//o// م ت فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن خ ف ضت ك ل م ق ام ب ل ض اف ة إ ن ود يت ب ل ر فع م ل الم فر د الع ل ل م ي خ ف ضت ك ل ل م ق ا م نب ل ض ا ف ة إ ن ود يت ب ر ر فع م ث ل لم فر د ل ع o//o/o/ o//o/ o//o/o/ o /// o//o// ف ع ل ن

12 م ت فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن ك ج د ل ت ك ل م ات هللا م ن ج د ل ف يه و ك خ ص الب ره ان م ن خ ص خ ص م ي ك مج دد ل ت ك ل م ا ت ل ل ه ن ج د ل ن ف يه يو ك خ ص م ل ب ره ا ن ن o//o/o/ م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست ف ع ل ن ف ع ل ن م ست ف ع ل ن ف ع ل ن م ست ف ع ل ن ي ا أ كر م اخل لق م ا ل م ن أ ل و ب ه س و اك ع ن د ح ل ول ال اد ث الع م ع م م ي ي اأ كر م ل خ لق م ا ل يم نأ ل و ب ي س و اك ع ن د ح ل و ل لح اد ث ل o//o/o/ o /// o//o // o//o/o/ o//o/ o//o/o/ م ست فع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ت فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن ف ع ل ن Jenis Baḥr dan Bayt Berdasarkan jenis tafʻῑlah yang digunakan yaitu م ست فع ل ن ف ا عل ن, maka dapat ditentukan bahwa Qaṣīdah Burdah tersebut menggunakan baḥr basīṭ. Adapun jenis bayt yang digunakan.(البيت املدور) dan al-bayt al-mudawwar (البيت التام ( al-tᾱm terdiri dari dua jenis yaitu al-bayt Al-bayt al-tᾱm yaitu bayt yang lengkap bagian-bagiannya. Contoh dapat dilihat pada ق د ت نك ر الع ي ض وء الش مس م ن ر م د و ي نك ر الف ط ع الم اء م ن س ق ق م ي ق دت نك ر ل ع ين ض و ء شش مس م ن ر م د ن و ي نك ر ل ف م ط ع م لم اء م ن س dua bayt berikut: o /// o//o/o/ o /// o//o // o /// o//o/o/ o//o / o//o/o/ م ست ف ع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ت فع ل ن ف ع ل ن م ست ف ع ل ن ف ع ل ن ك ج د ل ت ك ل م ات هللا م ن ج د ل ف يه و ك خ ص الب ره ان م ن خ ص خ ص م ي ك مج دد ل ت ك ل م ا ت ل ل ه ن ج د ل ن ف يه يو ك خ ص م ل ب ره ا ن ن o//o/o/ م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست ف ع ل ن ف ع ل ن م ست ف ع ل ن ف ع ل ن م ست ف ع ل ن ف ع ل ن Contoh di atas menunjukkan bahwa potongan tafʻῑlah yang digunakan berjumlah 8 (delapan). Hal tersebut menandakan bahwa tidak ada satu bagianpun yang hilang dari bayt tersebut. Al-bayt al-mudawwar املدور),(البيت yaitu bayt yang kedua saṭrnya bersatu pada satu kata, yaitu sepotong kata pada saṭr awwal dan sepotong lagi ada pada saṭr thānῑ. Dari 33 bayt yang dianalisis hanya ada satu bayt yang teridentifikasi sebagai al-bayt al-mudawwar م م د س ي د الك ون ي و ال ق ل ي ن و الف ر يق ي م ن ع رب و م ن ع ج ع ج م ي م م مد ن س يىي د ل ك ون ين و ث ث ق ل ي ن و لف ر ق ين م ن ع رب نو م ن yaitu :

13 o//o/o/ o//o / o//o // o//o/o/ o//o / o//o// م ت فع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ت فع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن Contoh di atas menggambarkan bahwa kata وال قلي berada pada dua saṭr yaitu و ال ق ل ي berada pada saṭr awwal dan ن berada pada saṭr thānῑ. Perubahan Pola Pembentukan Sebagaimana yang telah dipaparkan pada landasan teori terkait dengan perubahan wazn bahwa tafʻῑlah asli yang digunakan oleh penyair bisa saja mengalami berbagai perubahan baik berbentuk ziḥᾱf maupun ʻillat. Perubahan pola tersebut terjadi pula pada Qaṣīdah Burdah Imam al-būṣīry. Perubahannya berbentuk ziḥᾱf mufrad berupa al-khabn yaitu menghilangkan huruf kedua yang berbaris sukun (huruf mati) pada tafʻῑlah yang digunakan. Perubahan tersebut dapat dilihat pada beberapa contoh berikut: و ل الت م س ت غ ن الد ار ي ن م ن ي د ه ا ل است ل مت الن د ى م ن خ ي م س ت ل ت ل م ي و ل لت م س ت غ ن د د ار ين م ن ي د ه ي ا لل ست ل ت نن د ى م نخ ي م س o//o/o/ o//o/ o//o/o/ o /// o//o// م ت فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف اع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن و ش د م ن س غ ب أ حش اء ه و ط و ى ت ت ال ج ار ة ك شحا م تر ف األ د م أ د م ي و ش دد م ن س غ نب أ حش اء ه و و ط و ى ت ت لح ج ا ر ة ك ش ح نم تر ف ل o//o/o/ o /// o//o// م ت فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن م ست فع ل ن ف ع ل ن و ك ل آ أ ت ى الر سل ا لك ر ا م ب ا ف إ ن ا ات ص ل ت م ن ن ور ه ب ي ه ي ب م و ك لل ا ا ي نأ ت ر ر سل لك ر ا م ب ه ا ف إ نن م ت ت ص ل ت م نن ور o /// o//o/o/ o /// o//o // o /// o//o/o/ o//o / o//o // م ت فع ل ن ف اع ل ن م ست ف ع ل ن ف ع ل ن م ت فع ل ن ف ع ل ن م ست ف ع ل ن ف ع ل ن Tafʻῑlah yang bergaris bawah pada contoh di atas telah mengalami perubahan. berubah ف اع ل ن menjadi ) dan ا ( alif dengan cara menghilangkan huruf kedua yang berbaris sukun yaitu ف ع ل ن berubah menjadi م ست فع ل ن ). Perubahan س ( sin dengan cara menghilangkan huruf م ت فع ل ن tersebut terjadi di setiap baris pada bagian hasyw, ʻarūḍ dan ḍarb baik pada ṣadr maupun ʻajz Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Qaṣīdah Burdah Imam al- Būṣīry menggunakan bahr basīṭ dengan dua jenis bayt yaitu al-bayt al-tᾱm ( التام (البيت dan albayt al-mudawwar املدور).(البيت Adapun perubahan pola yang ditemukan adalah ziḥᾱf mufrad

14 berbentuk al-khabn yang terjadi pada bagian hasyw, ʻarūḍ dan ḍarb baik pada ṣadr maupun ʻajz. Daftar Pustaka al-bajūri, Ibrahim. Tth. al Burdah al Imam al-būṣīry. Penerbit: Mesir: Bibliotheca Alexandrina. al-dāyim, Abdul. Mūsīqī Sh ir al- Arabī Penerbit: Jāmi ah al Imām Muhamad ibn Saud al Islāmiyah. Endraswara, Suwardi Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan: Ideologi, Epistemologi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Gharib, Ma mun al-būṣayrī; Syair Burdah. Dialihbahasakan oleh Misbakhul Khair. Mesir: Dār al-misriyah al-lubnaniyah. al-hāshimīy, Ahmad Mīzan al-dhahab Fī Sinā at Shi r al- Arabī. Miṣr: Maktabah al- Tijāriyyah al-kubrā. Hamid, Mas an Ilmu Arudh dan Qawafi. Surabaya: Al-Ikhlas. Kamil, Sukron Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Ma ruf Nāif, Umar As ad Ilmu Aruḍ al-taṭbīqy. tp: Dar al-nafāis. Minhat, Rauf Muhammad Qasidah Burdah. Malaysia: al-faqir al-haqir ila Rahmatillah Ta ala. Safa, Najmuddin H.Abd Shifā al- Alīl fī Ilm al-khalīl. Malaysia: Kuliah Dār al-ihsān al-islāmiyah. Salim, Abdullah Amīn al- Arūḍ wal Qāfiyah. Penerbit: Jāmi ah al Imām Muhamad ibn Saud al Islāmiyah. al-sayyid, Shāhīn Kāmil Allubāb Fī al- Arūd wa al-qāfiyah. Qiṭāʽ al-maʽhad al- Azharīyah Tohe, Achmad Kerancuan-Pemahaman-Antara-Syiir-dan-Nadzam-Dalam- Kesusastraan-Arab. (diakses 27 Juli 2012).