- 1 - Tri Siwi Nugrahani* Abstract
|
|
- Harjanti Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 - 1 - PENGARUH STRUKTUR KEPEMIMPINAN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA MANAJEMEN LABA Tri Siwi Nugrahani* Abstract Studi ini bertujuan menguji apakah benar bahwa Struktur Kepemimpinan dan Struktur Kepemilikan mempengaruhi Manajemen Laba. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ, dengan data sekunder yaitu Laporan Keuangan tahun dengan teknik pengambilan data observasi. Variabel penelitian ini yaitu variabel bebas berupa Struktur Kepemimpinan, yaitu proporsi dewan komisaris eksternal yang tinggi yaitu 30% berasal dari pihak eksternal, dan variabel bebas Struktur Kepemilikan, yaitu prosentase kepemilikan dari pemegang saham masyarakat. Sedangkan variabel terikat yaitu Manajemen Laba diukur dengan akrual diskresioner dengan menggunakan model Jones yang dimodifikasi. Hipotesa diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% (α < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan Struktur Kepemimpinan sebesar - 0,661 dengan p value 0,511 yang berarti hipotesis 1 tidak didukung sedangkan hipotesis 2 menunjukkan hasil besarnya kepemilikan saham dari masyarakat atau besarnya struktur kepemilikan masyarakat akan meningkatkan Manajemen Laba. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar artinya 40% Manajemen Laba dijelaskan oleh variabel Struktur Kepemimpinan dan Struktur Kepemilikan, sedangkan sisanya 60,1% dijelaskan oleh variabelvariabel lain. Keterbatasan studi dalam menilai Struktur Kepemimpinan dan Struktur Kepemilikan terbatas pada sampel penelitian dan hanya berdasar prosentase yang telah ditentukan. Sehingga apabila diterapkan pada perusahaan lain kemungkinan akan berbeda. Kata kunci: Struktur Kepemilikan, Struktur Kepemimpinan, dan Manajemen laba Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta
2 - 2 - Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan tentunya memerlukan suatu tata kelola yang baik dengan memperhatikan beberapa aspek yang berpengaruh untuk pencapaian tujuan perusahaan dan hal tersebut tidak lepas dengan penentuan strategi, kebijakan, dan implikasi, baik yang berkaitan dengan finansial maupun non finansial. Tata kelola di perusahaan tidak selalu sama antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, demikian pula tata kelola di tiap negara. Penilaian tata kelola, menurut Sloan (2001) tidak ada yang baku, dan salah satunya dapat ditentukan berdasar finansial. Dalam membicarakan tata kelola, tentunya tidak lepas dari struktur kepemimpinan dan struktur kepemilikan perusahaan. Terutama berkaitan dengan manajemen laba. Kepemilikan investor memicu munculnya manajemen laba karena manajer cenderung menghindar untuk berinvestasi pada kemungkinan pencapaian earning (laba) yang rendah. Vafeas (2005) menyatakan secara ideal struktur kepemimpinan yang ideal, adalah tidak lebih dari lima orang yang menduduki dewan direktur bahkan apabila dalam menentukan earning tidak memisahkan struktur kepemimpinan dengan manajer, maka kemampuan earning kurang informatif. Karena pelaporan keuangan dengan memisahkan struktur kepemimpinan dengan manajer perusahaan akan lebih berkualitas dalam mengemukakan informasi berusahaan. Hal ini tentunya berkaitan dengan kecenderungan manajer dalam melakukan earning management (manajemen laba) Manajemen laba merupakan salah satu masalah keagenan (agency problem) yang terjadi karena adanya pemisahan antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan dalam pembuatan laporan keuangan. Selain itu, dewan perusahaan bertanggung jawab untuk memonitor kualitas dari informasi dalam Laporan
3 - 3 - Keuangan, karena manajer sering terdorong untuk meningkatkan kepentingannya pada manalemen laba. Dalam penyajian laporan tentunya tidak lepas dari struktur kepemilikan. Semakin besar kepemilikan saham oleh publik maka akan semakin banyak informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan. Perusahaan yang sahamnya dimiliki pihak asing menghadapi tekanan permintaan akan informasi yang lebih banyak. Semakin besar kepemilikan saham oleh pihak asing, semakin beragam informasi yang dibutuhkan sehingga diperkirakan kualitas pengungkapan sukarela juga akan meningkat (Marwata, 2000). Dapat dimungkinkan struktur kepemilikan berkaikan dengan kemungkinan terjadinya manajemen laba. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk menguji bagaimana pengaruh struktur kepemimpinan dan struktur kepemilikan pada manajemen laba? Kajian Teori Dan Pengembangan Hipotesis Struktur Kepemimpinan / Dewan Laporan keuangan yang dibuat oleh manajer untuk dewan perusahaan, dapat digunakan untuk menonitor manajer atas kinerjanya pada perusahaan, khususnya berkaitan dengan keuangan. Karena, secara teori setiap individu terdapat kecenderungan untuk memaksimalkan kebutuhannya, sehingga dengan menilai laporan keuangan dapat pula untuk menilai kinerja manajer, apakah terdapat penyimpangan atau tidak. Setiap perusahaan, tentunya meiliki struktur kepemilikan dan kepemimpinan. Hal ini akan berpengaruh pula pada kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Studi tentang struktur kepemilikan dan kepemimpinan telah banyak dilakukan. Misalnya studi Wilopo dan Mayangsari (2002). Mereka mengatakan bahwa terdapat hubungan antara struktur krprmilikan dan kemimpinan dengan kinerja perusahaan.
4 - 4 - Vafeas (2000) mengatakan, perusahaan akan lebih baik kinerja, apabila menggunakan struktur kepemimpinan yang sedikit, karena lebih efektif dalam mengemukakan informasi laba (earning), dibandingkan dengan strukut kepemimpinan yang besar. Namun, apabila struktur kepemimpinan tidak menyertakan dengan anggota dewan asing, maka informasi earning menjadi kurang efektif. Secara ideal, struktur kepemimpinan tidak lebih dari luima orang. Dewan memandang aktivitas monitor oleh komisaris eksternal sebagai pusat dari pemecahan masalah agency (Pratana (2002) dalam Wedari (2004)). Proporsi dewan komisaris harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan putusan yang efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen. Menurut Peraturan Pencatatan Nomor IA tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek bersifat Ekuitas di Bursa yaitu jumlah komisaris independen minimum 30%. Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance), perusahaan tercatat wajib memiliki komisaris independen yang jumlahnya proporsional sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh bukan pemegang saham pengendali dengan ketentuan jumlah komisaris independen sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah seluruh anggota komisaris. Struktur Kepemilikan Struktur/tipe kepemilikan perusahaan yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan dalam laporan tahunan dapat ditinjau dari dua aspek. Aspek pertama adalah besarnya kepemilikan masyarakat lain (publik) dibandingkan dengan kepemilikan pihak tertentu yang merupakan pihak insider. Aspek kedua adalah besarnya kepemilikan asing dibandingkan dengan kepemilikan oleh pihak domestik. Semakin besar kepemilikan insider, akan semakin sedikit informasi yang akan diungkapkan dalam laporan tahunan
5 - 5 - karena insider memiliki akses yang luas terhadap informasi perusahaan tanpa harus melalui laporan tahunan yang dipublikasi. Semakin besar kepemilikan publik, semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, sehingga semakin banyak pula butir-butir informasi yang mendetail yang dituntut untuk dibuka dalam laporan tahunan. Semakin besar kepemilikan saham oleh publik maka akan semakin banyak informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan. Perusahaan yang sahamnya dimiliki pihak asing menghadapi tekanan permintaan akan informasi yang lebih banyak. Semakin besar kepemilikan saham oleh pihak asing, semakin beragam informasi yang dibutuhkan sehingga diperkirakan kualitas pengungkapan sukarela juga akan meningkat (Marwata, 2000). Struktur kepemilikan sendiri berhubungan positif dengan nilai perusahaan, dan nilai perusahaan akan menentukan berapa besar struktur kepemilikan sendiri dan bukan sebaliknya (Wilopo, dan Mayangsari, 2002). Ada perbedaan antara perusahaan satu dengan yang lain dalam hal proporsi saham yang dimiliki oleh investor luar (investor yang bukan/tidak memiliki hubungan khusus dengan manajemen). Perbedaan dalam proporsi saham yang dimiliki oleh investor luar dapat mempengaruhi kelengkapan pengungkapan oleh perusahaan hal ini karena semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, semakin banyak pula detail-detail butir yang dituntut untuk dibuka dan dengan demikian pengungkapan perusahaan akan semakin luas. Pengukuran struktur perusahaan dibagi menjadi empat yaitu presentase kepemilikan publik, presentase kepemilikan manajemen, presentase kepemilikan institusi asing dan presentase kepemilikan institusi domestik. Sedangkan dalam penelitian hanya menggunakan struktur kepemilikan oleh
6 - 6 - publik, karena perusahaan yang presentase struktur kepemilikan publiknya tinggi akan mengungkapkan laporan keuangan secara lengkap. Manajemen Laba Menururt Jensen dan Meckling (1976) dalam Adel (2004) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak antara manajemen (agent) dengan pemilik (principal) perusahaan. Manajemen sebagai pihak yang menyediakan informasi keuangan dan terlibat dalam kegiatan perusahaan akan cenderung untuk melaporkan sesuatu yang memaksimalkan utilitasnya dan hal ini memicu terjadinya konflik keagenan. Konflik keagenan menimbulkan biaya biaya yang harus ditanggung dalam proses pelaksanaan kontrak antara agent dan principal yang disebut sebagai contracting costs. Contracting costs yang biasanya terjadi dalam teori keagenan adalah adanya biaya pelanggaran kontrak hutang. Watts and Zimmerman (1986) dalam Adel (2004) menyatakan bahwa manajemen perusahaan memiliki inisiatif untuk memakai jasa pihak ekternal perusahaan yang mampu memonitor aktivitasnya untuk meminimalisasi contracting costs. Beberapa peneliti menggunakan pendekatan total akrual akuntansi untuk mendeteksi adanya manajemen laba (Ratmono, 2004). Total akrual akuntansi didefinisikan sebagai perbedaan antara net income yang dilaporkan dari operasi yang berkelanjutan dan arus kas operasi. Dechow et.al (1995) menguji penyebab dan konsekuensi manipulasi laba. Hasilnya mengindikasikan bahwa salah satu motif penting untuk manajemen laba adalah keinginan untuk menarik pembiayaan eksternal pada biaya rendah sedangkan konsekuensinya pasar modal memungut substantial cost pada perusahaan yang diketahui malakukan manajemen laba. Menurut Scott (2000), motivasi perusahaan, dalam hal ini manajer melakukan manajemen laba adalah :
7 Bonus scheme (rencana bonus) Manajer yang bekerja di perusahaan dengan rencana bonus akan berusaha mengatur laba yang dilaporkan agar dapat memaksimalkan bonus yang akan diterimanya. 2. Debt covenant (kontrak hutang jangka panjang) Motivasi ini sejalan dengan hipotesis debt covenant dalam teori akuntansi positif yaitu semakin dekat suatu perusahaan ke pelanggaran perjanjian hutang maka manajer akan cenderung memilih metode akuntansi yang dapat memindahkan laba periode mendatang ke periode berjalan sehingga dapat mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami pelanggaran kontrak. 3. Political motivation (motivasi politik) Perusahaan-perusahaan besar dan industri strategis cenderung menurunkan laba untuk mengurangi visibilitasnya, khususnya selama periode kemakmuran tinggi. Tindakan ini dilakukan untuk memperoleh kemudahan dan fasilitas dari pemerintah misalnya subsidi. 4. Taxation motivation (motivasi perpajakan) Perpajakan merupakan salah satu alasan utama mengapa perusahaan mengurangi laba yang dilaporkan. Dengan mengurangi laba yang dilaporkan maka perusahaan dapat meminimalkan besar pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah. 5. Pergantian CEO CEO yang akan habis masa penugasannya atau pensiun akan melakukan strategi memaksimalkan laba untuk meningkatkan bonusnya. Demikian
8 - 8 - pula dengan CEO yang kinerjanya kurang baik, ia akan cenderung memaksimalkan laba untuk mencegah atau membatalkan pemecatannya. 6. Initial Public Offering (penawaran saham perdana) Saat perusahaan go public, informasi keuangan yang ada dalam prospektus merupakan sumber informasi yang penting. Informasi ini dapat dipakai sebagai sinyal kepada calon investor tentang nilai perusahaan. Untuk mempengaruhi keputusan calon investor maka manajer berusaha menaikkan laba yang dilaporkan. Scott (2000) mengemukakan bentuk-bentuk manajemen laba yang dilakukan oleh manajer antara lain : 1. Taking a bath, dilakukan ketika keadaan buruk yang tidak menguntungkan tidak bisa dihindari pada periode berjalan, dengan cara mengakui biayabiaya pada periode-periode yang akan datang dan kerugian periode berjalan. 2. Income minimization, dilakukan saat perusahaan memperoleh profitabilitas yang tinggi dengan tujuan agar tidak mendapat perhatian secara politis. Kebijakan yang diambil bisa berupa pembebanan pengeluaran iklan, riset dan pengembangan yang cepat dan sebagainya. Cara ini mirip dengan taking a bath namun kurang ekstrim. 3. Income maximization, yaitu memaksimalkan laba agar memperoleh bonus yang lebih besar. Demikian pula dengan perusahaan yang mendekati suatu pelanggaran kontrak hutang jangka panjang, manajer perusahaan tersebut akan cenderung untuk memaksimalkan laba. 4. Income smoothing, merupakan bentuk manajemen laba yang paling sering dilakukan dan paling populer. Lewat income smoothing, manajer
9 - 9 - menaikkan atau menurunkan laba untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan sehingga perusahaan terlihat stabil dan tidak beresiko tinggi. Menurut Wilopo dan Mayangsari (2002), kepemilikan saham pada manajer akan memicu timbulnya manajemen laba. Hal ini terjadi karena, manajer termotivasi untuk berinvestasi pada kemungkinan pencapaian laba yang tinggi dan menghindar pencapaian laba yang rendah. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dihipotesakan sebagai berikut: H1: Terdapat pengaruh Struktur Kepemimpinan pada Manajemen Laba H2: Terdapat pengaruh Struktur Kepemilikan pada Manajemen Laba Metoda Penelitian a. Sampel dan Data Penelitian: Sampel penelitian ini yaitu Perusahaan yang terdaftar di BEJ, sedangkan data diambil dari data sekunder laporan keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ selama tahun Data diperoleh dengan melakukan observasi perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ selama tahun b. Variabel Penelitian: Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan terikat. Adapun variable bebas yaitu: Struktur Kepemimpinan, dan Struktur Kepemilikan. Sedangkan variabel terikat adalah Manajemen Laba. Sedangkan Pengukuran tiap variabel sebagai berikut:
10 Struktur Kepemimpinan, yaitu proporsi dewan komisaris eksternal yang tinggi yaitu 30% berasal dari pihak eksternal. 2. Struktur Kepemilikan, Semakin besar kepemilikan manajer pada perusahaan, maka semakin rendah kecenderungan manajer melakukan aktivitas manajemen laba karena adanya keselarasan tujuan manajer dengan tujuan pemegang saham. Variabel ini akan bernilai satu untuk kepemilikan manajerial kurang dari 5% dan nol untuk sebaliknya. 3. Manajemen Laba, diukur dengan akrual diskresioner dengan menggunakan model Jones yang dimodifikasi, karena dianggap model ini paling baik diantara model lain yang sama-sama digunakan untuk mengukur manajemen laba (Dechow et al., 1995). Untuk mengukur akrual diskresioner, peneliti terlebih dahulu akan mengukur total akrual dengan metoda Jones yang dimodifikasi, yaitu: TACCit = Net Income Cash Flow from Operation. (1) Selanjutnya menghitung nilai akrual total yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS sebagai berikut: TACCit = a1 (1/TAi,t-1 i,t-1) + a2 (D REVit /TAi,t-1 i,t-1) + a3 (PPEit /TAi,t-1 i,t-1) + e it.. (2) Akrual non-diskresioner merupakan nilai prediksian (predicted value) dari regresi untuk perusahaan dan tahun tertentu. Setelah menghitung akrual nondiskresioner, maka dapat dihitung akrual diskresioner dengan rumus: DACC it = TACC it - NDACC it (3)
11 c. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS Versi 16, yaitu dengan menggunakan alat regresi linier berganda, dengan sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 + ε keterangan: Y X1 X2 a b1 b2 ε = Manajemen Laba = Struktur Dewan = Struktur Kepemilikan = Konstanta = Koefisien regresi struktur dewan = Koefisien regresi struktur kepemilikan = Error d. Uji Hipotesa Untuk menguji hipotesis dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% (α < 0,05), Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Deskripsi Data Studi ini menggunakan subyek penelitian perusahaan makanan dan transportasi tahun Sampel penelitian terdiri 58 perusahaan. Statistik deskriptif (tabel 1) menunjukkan variabel-variabel penelitian ini adalah manajemen Laba, Struktur Dewan, dan Struktur Masyarakat. Adapun tabel statistik deskriptif data sebagai berikut :
12 Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel Minimum Maksimum Rata-rata Std. Deviasi Manajemen Laba 0,000 0, , ,36 Struktur Kepemimpinan 0,242 0,485 4, 19 1,59 Struktur Kepemilikan -0,594 3,637 0,27 0,21 2. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan uji t dalam regresi berganda dengan tingkat signifikansi 5%. Adapun tabel pengujian hipotesis sebagai berikut : Tabel 2. Pengujian hipotesis Variabel Unstandardized Coefficients B Std. Error t Sig. Keterangan Konstanta -2876, ,88-0,471 0,640 Struktur Dewan -865, ,01-0,661 0,511 Tidak Signifikan Struktur Kepemilikan 31537, ,35 3,238 0,002 Signifikan Berdasarkan tabel 2 di atas, diperoleh nilai t-test Struktur Kepemimpinan sebesar -0,661 dengan p value 0,511 yang berarti hipotesis 1 tidak didukung karena menunjukkan p value > 5%. Apabila Struktur Dewan bertambah 1, maka tidak akan meningkatkan manajemen laba. Sedangkan nilai t-test Struktur kepemilikan sebesar 3,238 dengan p value 0,002 yang berarti hipotesis 2 tidak didukung karena menunjukkan p value < 5%. Apabila Struktur kepemilikan bertambah 1, maka akan meningkatkan Manajemen Laba. Hal ini mendukung
13 teori yang diberikan bahwa besarnya kepemilikan saham dari masyarakat atau besarnya struktur kepemilikan masyarakat akan menambah Manajemen Laba. Nilai F sebesar 3,362 dan signifikansi pada alpha 5% artinya ada hubungan linier antara variabel komisaris independen dan pengungkapan sukarela dengan kinerja perusahaan. Namun, karena terdapat salah satu variabel independen yaitu pengungkapan sukarela tidak signifikan, maka model penelitian ini belum dapat digunakan. Adapun penjelasan dapat dilihat pada tabel dibawah : Tabel 3. Pengujian Model Regresi R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 0,401 0,130 0,576 F = 5,266 Sig. 0,08 Berdasarkan tabel 3 nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar artinya 40% variabel Manajemen Laba dijelaskan oleh variabel Struktur Dewan dan Struktur Masyarakat sedangkan sisanya 60,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain. Sedangkan Standar Error of Estimate sebesar 0,576 berarti kesalahan model dalam memprediksi Manajemen Laba sebesar 0,576. Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh Struktur Kepemimpinan dan Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba dengan menunjukkan hasil variabel Struktur Dewan tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba. Hal ini ditunjukkan dengan arah negatif dan nilai p value > 0,05 yang berarti angka tersebut tidak signifikan. Hal ini tidak mendukung teori bahwa fungsi Struktur Dewan dapat mengurangi Manajemen Laba, Sedangkan Struktur Masyarakat berpengaruh negatif terhadap Manajemen Laba. Hal ini ditunjukkan dengan arah negatif dan nilai p value < 0,05 yang berarti angka tersebut signifikan. Hal ini mendukung teori bahwa fungsi Struktur Masyarakat dapat mengurangi Manajemen Laba.
14 Nilai R 2 sebesar berarti 40,10% variabel Manajemen Laba dijelaskan secara simultan oleh variabel Struktur Dewan dan Struktur Masyarakat, sisanya yaitu 59,90% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Sedangkan Standar Error of Estimate sebesar 0,576 berarti kesalahan model dalam memprediksi Manajemen Laba sebesar 57,60%. Keterbatasan dan Saran Dalam menilai struktur kepemimpinan dan struktur kepemilikan terbatas pada sampel penelitian dan hanya berdasar prosentase yang telah ditentukan. Sehingga apabila diterapkan pada perusahaan lain kemungkinan akan berbeda. Selain itu sampel penelitian terbatas pada perusahaan manufaktur makanan, dan transportasi kemungkinan memiliki karaktersitik yang berbeda, sehingga diperlukan pengelompokkan sampel yang akan memberi hasil yang lebih baik.
15 DAFTAR PUSTAKA Adel, Jack Febrianci (2004), Analisis Pengaruh Penurunan/Perolehan Peringkat Obligasi Perusahaan Kedalam Kategori Non-Investment Grade Terhadap Praktik Manajemen Laba, Proceeding Seminar Nasional SNA VII di Udayana, Bali, 24 Nopember. Dechow. P. M.; R. G. Sloan; dan A. P. Sweeney, April Detecting Earnings Management, The Accounting Review: Marwata, 2000, Hubungan antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Ungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia, Working Paper, Ratmono, D. (2004), Persistensi Relatif Earnings, Anomali Pasar Berbasis Earnings, Dan Earnings Management. Proceeding Seminar Nasional SNA VII di Udayana, Bali, 24 Nopember. Scott, W.R., Financial Accounting Theory. Second edition. Prentice Hall: Kanada, Sloan, R., Do Stock Prices Fully Reflect Information in Accruals and Cash Flows about Future Earnings?. The Accounting Review: Vafeas, N Audit Committees, Boards, and the Quality of Reported Earnings. Contemporary Accounting Research, 22 (4): Wedari, L.K., (2004), Analisis Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Dan Keberadaan, Komite Audit Terhadap Aktivitas Manajemen Laba. Proceeding Seminar Nasional SNA VII di Udayana, Bali, 24 Nopember. Wilopo, dan Mayangsari (2002), Pengaruh Struktur Kepemilikan, Perilaku Manajemen Laba, Free Cash Flow Hyphotesis dan Economic Value Added: Pendekatan Path Analysis, Proceeding Simposium Nasional Keuangan In Memoriam Prof. Bambang Riyanto, Dies Natalis ke 47, Fakultas Ekonomi, UGM Yogyakarta.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. menyatakan bahwa teori keagenen mendeskripsikan pemegang saham sebagai principal
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Landasan Teori Untuk mencapai sasaran studi diperlukan landasan teori sebagai dasar dalam melakukan penelitian. II.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan didalam teori agensi bahwa
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manajer dalam memilih kebijakan akuntansi yang mempengaruhi laba untuk
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Laba 2.1.1 Definisi Manajemen Laba Scott (2003) mengungkapkan bahwa manajemen laba adalah keputusan manajer dalam memilih kebijakan akuntansi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI KULIAH EARNING MANAGEMENT
RINGKASAN MATERI KULIAH EARNING MANAGEMENT Untuk Memenuhi Tugas Teori Akuntansi Dosen Pengampu: Prof. Dr. Sutrisno, S.E., M.Si., Ak., CA Disusun oleh: Annisa Sabrina Djunaedy PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI
Lebih terperinciTEORI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS. RMK Pertemuan 13 MANAJEMEN LABA OLEH: NI MADE KUSUMA AYUNI (32) PROGRAM EKSTENSI
TEORI AKUNTANSI RMK Pertemuan 13 MANAJEMEN LABA OLEH: NI MADE KUSUMA AYUNI 1315351050 (32) PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2015 Manajemen Laba Informasi laba sangatlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Manajemen Laba 2.1.1.1. Defenisi Manajemen Laba Manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. antara pihak agent dengan pihak principal. Jensen dan Meckling (1976)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Agensi Praktik manajemen laba dilakukan karena adanya perbedaan kepentingan antara pihak agent dengan pihak principal.
Lebih terperinciBab 2 Telaah Pustaka dan Pengembangan Model
Bab 2 Telaah Pustaka dan Pengembangan Model 2.1 Definisi Konsep 2.1.1 Agresivitas Pajak Perusahaan Perusahaan menganggap pajak sebagai sebuah tambahan beban biaya yang dapat mengurangi keuntungan perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyiapkan laporan keuangan untuk pihak pihak yang berkepentingan seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan kegiatan operasinya, suatu perusahaan secara periodik menyiapkan laporan keuangan untuk pihak pihak yang berkepentingan seperti pemegang saham,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori keagenan muncul ketika pemilik perusahaan (principal) tidak mampu
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan muncul ketika pemilik perusahaan (principal) tidak mampu mengelola perusahaan miliknya sendiri, sehingga
Lebih terperinciPENDAHULUAN Laba merupakan komponen yang penting dalam sebuah laporan keuangan. Laba dapat digunakan sebagai evaluasi bagi pihak internal dan
1 PENDAHULUAN Laba merupakan komponen yang penting dalam sebuah laporan keuangan. Laba dapat digunakan sebagai evaluasi bagi pihak internal dan eksternal. Bagi pihak internal, laba digunakan untuk menilai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang dilakukan pihak yang berwenang seperti manajer dan pihak-pihak yang terlibat didalamnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan industri yang lain seperti manufaktur, perdagangan, dan sebagainya. Industri perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan keagenan merupakan kontrak antara pemilik perusahaan (principal)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan keagenan merupakan kontrak antara pemilik perusahaan (principal) dengan manajemen (agent). Masalah keagenan terjadi ketika manajemen melakukan tindakan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk kepada beberapa penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Independen Variabel independen adalah tipe variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1.1 Definisi Earnings Management (manajemen Laba)
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Earnings Management (Manajemen Laba) II.1.1 Definisi Earnings Management (manajemen Laba) Adanya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
10 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Keagenan dan Problem Keagenan Teori keagenan menyatakan bahwa antara manajemen dan pemilik mempunyai kepentingan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Informasi dalam laporan keuangan
Lebih terperinciPENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Pekbis Jurnal, Vol.1, No.3, November 2009: 180-189 PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 180
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. principal dengan agent yaitu wewenangan yang diberikan principal kepada agent
11 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (agency theory) merupakan suatu kontrak yang terjadi antara principal dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori keagenan, teori akunntansi positif, manajemen laba, perataan laba, sasaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Putu Putri Suriyani, Gede Ani Yunita, Ananta Wikrama T. A. (2015)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan struktur kepemilikan dan good corporate governance terhadap earnings management yang dikutip dari beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah memperlihatkan pertumbuhan yang cukup tinggi yang ditandai dengan masuknya dana-dana asing
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. manajer (agent) dengan pemilik perusahaan (principal) ( Jensen dan Meckling,
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan(Agency Theory) Hubungan keagenan merupakan sebuah kontrak yang terjadi antara manajer (agent) dengan pemilik perusahaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. melakukan hal yang terbaik bagi kepentingan pribadinya. Teori ini menjelaskan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori keagenan Penelitian mengenai Manajemen laba ini dilandasi oleh teori keagenan (Agency Theory). Teori keagenan mengasumsikan bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Keagenan (Agency Theory) Konsep Teori Keagenan (agency theory) menurut Anthony dan Govindarajan (2005) yaitu hubungan antara principal dan agen. Principal mempekerjakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. meneliti mekanisme corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional,
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh mekanisme penerapan corporate governance terhadap kualitas laba. Fokus utama dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. penelitian ini sebagai berikut: Ulfah (2013) dan Sumomba (2012) melakukan
8 BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut: Ulfah (2013) dan Sumomba
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II A. Landasan Teoritis TINJAUAN PUSTAKA 1. Teori sinyal (Signaling Theory) Teori sinyal mengasumsikan bahwa informasi yang diterima oleh masingmasing pihak tidak sama. Atau dengan kata lain, teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen (Schipper dan Vincent, 2003). Menurut Standar Akuntansi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menjadi alat utama bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen (Schipper dan Vincent,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. antara pihak pemilik perusahaan dengan pihak manajemen. Menurut Jensen dan
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Teori Agensi Pada kepemilikan perusahaan yang tersebar terdapat hubungan keagenan antara pihak pemilik perusahaan dengan pihak manajemen. Menurut Jensen
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. antara manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan informasi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Signaling Theory (Teori Sinyal) Signaling theory (teori sinyal) menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena teori ini merupakan teori yang menjelaskan praktik manajemen laba dalam
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Akuntansi Positif Teori Akuntansi Positif sangat erat kaitannya dengan praktik manajemen laba, karena teori ini merupakan teori yang menjelaskan praktik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang dari perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu entitas ekonomi memiliki tujuan dalam menjalankan operasi usahanya. Tujuan perusahaan secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Selain itu, bank juga dikenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Selain itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk
Lebih terperinciPENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45)
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 70~74 PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45) 70 Lina
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manajemen laba (earnings mangement) merupakan fenomena yang sukar untuk dihindari karena fenomena ini merupakan dampak dari penggunaan dasar akrual dalam penyusunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Manajer selaku agent mengetahui informasi internal lebih banyak mengenai
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Manajer selaku agent mengetahui informasi internal lebih banyak mengenai perusahaan dibandingkan dengan principal, sehingga manajer harus memberikan informasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. merupakan sebuah kontrak, dimana pemilik perusahaan (principal) tidak mampu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Hubungan keagenan yang dijelaskan oleh Jensen dan Meckling (1976) merupakan sebuah kontrak, dimana pemilik perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Income statement perusahaan merupakan komponen penting yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Income statement perusahaan merupakan komponen penting yang seringkali dijadikan alat untuk menginformasikan kinerja perusahaan khususnya laba. Laba sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sebaran Perusahaan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010. Adapun berdasarkan sebaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan praktisi maupun akademisi, khususnya peneliti akuntansi karena berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan. kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perusahaan go public sering terjadi masalah keagenan yang ditunjukkan dari adanya perbedaan kepentingan antara manajemen (agen) dan pemegang saham. Manajer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teori keagenan (agency theory) telah menjadi basis penelitian yang kuat dalam disiplin keuangan dan akuntansi (Abdullah, 2001). Teori keagenan menjelaskan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
7 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Manajemen Laba 2.1.1. Definisi Manajemen Laba Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Informasi tentang laba (earnings) mempunyai peran sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laba merupakan ukuran paling sederhana untuk menilai kinerja sebuah perusahaan. Informasi tentang laba (earnings) mempunyai peran sangat penting bagi pihak yang berkepentingan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Teori pensinyalan (signaling theory) mengasumsikan bahwa terdapat asimetri
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sinyal (Signaling Theory) Teori pensinyalan (signaling theory) mengasumsikan bahwa terdapat asimetri informasi antara manajer dengan investor atau calon investor. Manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas laba dapat dipandang dalam dua sudut. Pandangan pertama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (fenomena) Kualitas laba dapat dipandang dalam dua sudut. Pandangan pertama menyatakan bahwa kualitas laba berhubungan dengan kinerja keseluruhan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sistem teknologi informasi dan bertambah luasnya ilmu pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era globalisasi seperti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan (source
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Biaya Modal Ekuitas Menurut Mardiyah (2002), cost of equity capital adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan (source financing). Santoso
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk mengintervensi atau mempengaruhi informas-informasi dalam laporan keuangan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan informasi yang dihasilkan perusahaan yang berguna untuk proses pengambilan keputusan, hal tersebut tidak terlepas dari proses penyusunannya.
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN JUMLAH DEWAN KOMISARIS PERUSAHAAN TERHADAP PENGATURAN LABA ( EARNINGS MANAGEMENT ) ( Ditinjau dari Perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengambil keputusan. Kewenangan ini akan membawa konsekuensi logis yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori keagenan (Agency Theory) Praktik manajemen laba tidak dapat dipisahkan dari adanya teori keagenan dan asimetri informasi. Teori keagenan adalah teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Dalam mengelola suatu perusahaan telah lama dikenal suatu istilah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mengelola suatu perusahaan telah lama dikenal suatu istilah yang disebut agency theory. Agency theory (teori keagenan) seperti yang dikemukakan oleh Jensen dan
Lebih terperinciPeran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan
Tugas S2 matrikulasi: Ekonomi Bisnis & Financial Dosen: Dr. Prihantoro, SE., MM Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan
Lebih terperinciBAB II DIVERSIFIKASI PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN LABA. Tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk memberi informasi yang
6 BAB II DIVERSIFIKASI PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN LABA 2.1 Laporan keuangan SFAC No. 1 menegaskan tentang tujuan pelaporan keuangan perusahaan. Tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk memberi informasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Agensi Pada teori agensi yang disebut prinsipal adalah pemegang saham dan yang di maksud agen adalah manajemen yang mengelola
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang
Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajer dan pemegang saham merupakan dua partisipan terkait dalam sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang saham dapat dikatakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori agensi adalah teori yang mendasari hubungan atau kontak antara principal dan agent (Anthony dan Govindarajan, 2002).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau persekutuan. Seiring dengan perkembangan bisnis tersebut maka akan tiba saatnya untuk mengubah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) dalam Muliati (2011) mengatakan bahwa hubungan antara pemilik dan pemegang saham (prinsipal) dengan manajer (agen/investor)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai kondisi ekonomi dan keuangan perusahaan pada periode tertentu dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk keperluan modal usaha maupun untuk perluasan usahanya. Ekspansi merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dampak krisis ekonomi global yang terus berkelanjutan berdampak pada kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai berimbas pada Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya sebagai berikut: 1. Novi Anggraini (2015)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan yaitu pihak pemilik dan pengelola, yang berkontribusi dalam modal, keahlian, serta tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut agency theory, adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik. Terjadinya konflik yang disebut agency conflict
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2015. Sampel adalah bagian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus menganalisis faktorfaktor
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Rice Lee dan Sartika Salim (2014) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus menganalisis faktorfaktor apa saja, baik internal maupun eksternal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan yang pada awalnya dikelola langsung oleh pemiliknya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dunia bisnis, perusahaan dituntut untuk selalu berkembang dan menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di lingkungan eksternal perusahaan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Adanya pemisahan kepemilikan oleh principal dengan pengendalian oleh agent
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Adanya pemisahan kepemilikan oleh principal dengan pengendalian oleh agent dalam sebuah organisasi cenderung menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan arus informasi di era globalisasi ini
INTISARI Masalah utama penelitian ini adalah bagaimana meminimalisasi pelaksanaan manajemen laba melalui struktur Corporate Governance (kepemilikan manajerial, kepemilian institusional, proporsi dewan
Lebih terperinciANALISIS PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF
ANALISIS PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejak 2008 hingga pada saat ini kinerja perekonomian Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak 2008 hingga pada saat ini kinerja perekonomian Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang membaik menstimulus perusahaan untuk mengembangkan usahanya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan yang berfungsi sebagai pendanaan perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. variabel Independen (ROA, leverage, size, ukuran dewan komisaris independen,
52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep corporate governance diajukan demi tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila konsep ini diterapkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan Teori keagenan secara mendetail pertama kali dinyatakan oleh Jensen dan Meckling (1976). Jensen dan Meckling (1976) menyebut manajer
Lebih terperinciPENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45)
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 652~659 652 PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45) Lina
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Teori akuntansi positif adalah teori yang memprediksi tindakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh laba semaksimal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh laba semaksimal mungkin disamping untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mengurangi risiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya dan meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham. Suatu perusahaan dikatakan
Lebih terperinciSkripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Skripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nita 05.60.0039 Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Selain itu, laba juga. dilakukan adalah manajemen laba.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sumber informasi penting tentang kondisi dan kinerja perusahaan bagi pihak eksternal dalam pengambilan keputusan. Adapun informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai kondisi dan kinerja suatu perusahaan bagi pihak eksternal. Informasi tersebut menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia ekonomi ditandai dengan banyaknya alternatif perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya dunia ekonomi ditandai dengan banyaknya alternatif perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan diharuskan melakukan pencatatan dan pelaporan yang wajib dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan menggambarkan perusahaan sebagai suatu titik temu antara pemilik perusahaan (principal) dengan manajemen
Lebih terperinci