BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. melakukan hal yang terbaik bagi kepentingan pribadinya. Teori ini menjelaskan
|
|
- Vera Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Teori keagenan Penelitian mengenai Manajemen laba ini dilandasi oleh teori keagenan (Agency Theory). Teori keagenan mengasumsikan bahwa setiap orang akan melakukan hal yang terbaik bagi kepentingan pribadinya. Teori ini menjelaskan bahwa dua pihak yang sedang melakukan kerjasama yaitu pemilik yang merupakan pemegang saham dan manajemen adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Tujuan dari pihak manajemen dan pemilik perusahaan mungkin tidak sama. Pihak pemilik menginginkan peningkatan profitabilitasnya secara terusmenerus sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya, sedangkan manajemen menginginkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya antara lain dalam hal penerimaan bonus, perolehan investasi, dan kepercayaan pemilik yang telah memakainya untuk melaksanakan beberapa jasa sesuai dengan keinginan pemilik. Perbedaan tujuan ini dapat menimbulkan konflik kepentingan antara pemilik dan manajemen. Dua hal yang terkait erat dengan konflik kepentingan dan mengaburkan antara kepentingan pribadi maupun kolektif (kerja sama) yaitu 1) Adserve selection sebagai sebuah masalah informasi yang timbul saat manajemen menggunakan informasi privat yang tidak dapat diverifikasi oleh pemilik untuk dapat mengimplemetasikan secara 7
2 berhasil sebuah aturan masukan dan tindakan yang berbeda dari yang diinginkan oleh pemilik sehingga membuat pemilik tidak mampu menentukan apakah manajemen menentukan pilihan yang tepat. 2) Moral-hazard sebagai suatu masalah informasi dan konflik yang sebagai akibat mendasarkan kontrak pada prilaku manajer yang tidak sempurna. Konflik kepentingan semakin meningkat terutama karena pemilik tidak dapat memonitor aktivitas manajemen sehari-hari untuk memastikan bahwa manajemen bekerja sesuai dengan keinginan pemegang saham. Konflik kepentingan akan semakin meningkat karena adanya asimetri informasi yang dimiliki oleh pemilik dan manajemen. Seorang manajer akan banyak memiliki informasi mengenai kemampuan dirinya dan kapasitas perusahaan keseluruhan, sedangkan pemegang saham tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja manajemen dan tidak dapat memonitor aktivitas manajer sehari-hari yang bekerja untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Asimetri informasi dan konflik kepentingan inilah yang mendorong manajemen untuk tidak menyajikan informasi sebenarnya kepada pemegang saham terutama informasi yang berkaitan dengan pengukuran kinerja manajemen Akuntansi akrual Sebelum mendefinisikan manajemen laba, maka perlu dipertimbangkan dahulu peran dari akuntansi akrual karena bentuk manajemen laba seperti perataan laba adalah sulit untuk dibedakan dari pilihan akrual akuntansi secara tepat. Beberapa pernyataan yang merupakan garis besar dari tujuan pelaporan keuangan, 8
3 dan hubungannya dengan definisi akuntansi akrual, seperti yang dikeluarkan oleh Financial Accounting Standards Board (FASB) dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) adalah sebagai berikut: FASB (1978) dalam SFAC No. 1, para. 43: Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah informasi tentang kinerja suatu perusahaan yang dihasilkan oleh laba dan komponennya. FASB (1985) dalam SFAC No. 6, para. 139: Akuntansi akrual menekankan pada catatan pengaruh keuangan terhadap kesatuan transaksi dan kejadian lain, dan keadaan yang mempunyai konsekuensi kas untuk kesatuan dalam periode kejadian atau transaksi tersebut, dan keadaan yang terjadi, daripada hanya dalam periode kas diterima atau dibayar oleh kesatuan tersebut. FASB (1985) dalam SFAC No. 6, para. 145: Akuntansi akrual menggunakan akrual dan alokasi prosedur, dengan tujuan untuk menghubungkan pendapatan, biaya, keuntungan dan kerugian pada periode yang menggambarkan kinerja dari satu kesatuan selama satu periode, sebagai pengganti dari penerimaan dan pengeluaran kas. Pengakuan pendapatan, biaya, keuntungan, dan kerugian dan yang berhubungan dengan tambahan atau penurunan aktiva dan kewajiban, yang meliputi penandingan pendapatan dan biaya, alokasi, amortisasi adalah intisari dari penggunaan akrual akuntansi untuk pengukuran kinerja. Tujuan utama dari akuntansi akrual adalah untuk melindungi investor dalam menaksir kinerja ekonomi perusahaan selama satu periode, melalui penggunaan prinsip akuntansi seperti pengakuan pendapatan dan penandingan. Bukti empiris menunjukkan bahwa akrual akuntansi cenderung digunakan untuk menurunkan fluktuasi dalam suatu perusahaan yang mendasari arus kas, dan untuk menghasilkan angka laba yang lebih bermanfaat (dapat menaksir kinerja ekonomi, 9
4 dan memprediksi arus kas di masa mendatang) bagi investor daripada arus kas periode operasi yang sedang berjalan Manajemen laba 1) Definisi Manajemen laba Menurut Schipper (1989) dalam Sutrisno (2002) manajemen laba merupakan suatu intervensi dengan tujuan tertentu dalam proses pelaporan keuangan ekstenal, untuk memperoleh beberapa keuntungan privat (sebagai lawan untuk memudahkan operasi yang netral dari proses tersebut). Fischer dan Rosenweig (1995) menyatakan bahwa manajemen laba dapat diartikan sebagai tindakan dari manajer untuk menaikkan atau menurunkan pendapatan perusahaan yang dilaporkan tanpa kenaikan atau penurunan yang sebenarnya dari profitabilitas jangka panjang perusahaan tersebut. Menurut Scott (1997) manajemen laba merupakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dari standar akuntansi yang ada dan secara alamiah dapat memaksimumkan utilitas mereka dan atau nilai pasar perusahaan. Scott membagi cara pemahaman atas manajemen laba menjadi dua. Pertama, melihatnya sebagai perilaku oportunistik manajer untuk memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak hutang, dan political cost (Opprortunistic Earnings Management). Kedua, dengan memandang manajemen laba dari perspektif efficient contracting (Efficient Earnings Management), dimana manajemen laba memberi manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri mereka dan perusahaan dalam 10
5 mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak terduga untuk keuntungan pihakpihak yang terlibat dalam kontrak. Dengan demikian, manajer dapat mempengaruhi nilai pasar saham perusahaannya melalui manajemen laba, misalnya dengan membuat perataan laba (income smoothing) dan pertumbuhan laba sepanjang waktu. Definisi manajemen laba juga dikemukakan oleh Assih dan Gudono (2000) yang mengartikan manajemen laba sebagai suatu proses yang dilakukan dengan sengaja dalam batasan General Accepted Accounting Principles (GAPP) yang mengarah pada tingkatan laba yang dilaporkan. Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri. Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan, manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa (Setyawati dan Naim, 2000). Manajemen laba merupakan suatu upaya manajer untuk memanipulasi atau mengatur tingkat laba yang dilaporkan dengan cara memilih metodemetode akuntansi tertentu, untuk kepentingan-kepentingan tertentu pada peristiwa atau kejadian ekonomi tertentu. Praktik manajemen laba dilakukan karena manajer menyadari ketergantungan investor dan calon investor terhadap informasi dalam laporan keuangan khususnya informasi mengenai 11
6 laba, tanpa memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba tersebut. 2) Faktor-faktor Pendorong Manajemen laba Scott (2000) dalam Putra (2006) menguraikan beberapa motivasi seorang manajer untuk melakukan manajemen laba, yaitu: (1) Bonus purpose (rencana bonus) Manajer yang bekerja di perusahaan dengan rencana bonus, akan berusaha mengatur laba yang dilaporkan agar dapat memaksimalkan bonus yang akan diterimanya. (2) Political motivation (motivasi politik) Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang dilaporkan pada perusahaan publik. Perusahaan cenderung mengurangi laba yang dilaporkan karena adanya tekanan publik yang mengakibatkan pemerintah menetapkan peraturan yang lebih ketat. (3) Taxation motivation (motivasi perpajakan) Motivasi penghematan pajak menjadi motivasi manajemen laba yang paling nyata. Berbagai metode akuntansi digunakan dengan tujuan penghematan pajak pendapatan. (4) Pergantian CEO CEO yang akan habis masa penugasannya atau pensiun akan melakukan strategi memaksimalkan pendapatan untuk meningkatkan bonusnya. Begitu juga dengan CEO yang kinerjanya kurang baik, ia akan cenderung 12
7 memaksimalkan pendapatan untuk mencegah atau membatalkan pemecatannya. (5) Initial Public Offerings (IPO) Informasi keuangan yang ada dalam prospektus merupakan sumber informasi yang penting pada saat perusahaan tersebut go public. Informasi ini dapat digunakan sebagai sinyal kepada calon investor tentang nilai perusahaan. Manajer berusaha untuk menaikkan laba yang dilaporkan guna mempengaruhi keputusan calon investor. (6) Pentingnya memberi informasi kepada investor Informasi mengenai kinerja perusahaan harus disampaikan kepada investor sehingga pelaporan laba perlu disajikan agar investor tetap menilai bahwa perusahaan tersebut dalam kinerja yang baik. 3) Teknik Manajemen laba Menurut Setyawati dan Naim (2000) teknik manajemen laba dapat dilakukan dengan tiga (3) cara, yaitu: (1) Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi Cara manajemen mempengaruhi laba melalui judgement (perkiraan) terhadap estimasi akuntansi antara lain estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya genap, dan lain-lain. 13
8 (2) Mengubah metode akuntansi Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi, contoh: merubah metode depresiasi aktiva tetap dari metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus. (3) Menggeser periode biaya atau pendapatan Beberapa contoh: rekayasa periode biaya atau pendapatan antar lain: mempercepat atau menunda pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan sampai pada periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau menunda pengeluaran promosi sampai periode berikutnya, mempercepat atau menunda pengiriman produk ke pelanggan, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tak pakai. 4) Pola Manajemen laba Scott (2000) dalam Putra (2006), menyatakan bahwa pola manajemen laba dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: (1) Taking a bath Pola ini terjadi pada saat reorganisasi termasuk pengangkatan CEO baru dengan melaporkan kerugian dalam jumlah besar. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan laba di masa yang akan datang. (2) Income minimization Income minimization dilakukan saat perusahaan memperoleh tingkat profitabilitas yang tinggi sehingga jika laba pada periode mendatang diperkirakan turun secara drastis maka dapat diatasi dengan mengambil laba periode sebelumnya. 14
9 (3) Income maximization Income maximization yaitu memaksimalkan laba agar memperoleh bonus yang lebih besar. Biasanya income maximization ini dilakukan pada saat laba mengalami penurunan. Kecenderungan manajer untuk memaksimalkan laba juga dapat dilakukan pada perusahaan yang melakukan suatu pelanggaran perjanjian hutang. (4) Income smoothing Income smoothing dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil Biaya modal Struktur modal suatu perusahaan terdiri dari hutang jangka panjang dan modal sendiri. Dari penggunaan sumber dana tersebut akan menimbulkan biaya modal. Sumber dana dari hutang jangka panjang akan menimbulkan biaya modal yang berupa bunga hutang, sedangkan penggunaan modal sendiri yang berupa saham akan menimbulkan emisi saham atau biaya modal sendiri sebesar tingkat keuntungan yang diminta oleh pemegang saham. Struktur biaya modal didasarkan pada beberapa asumsi yang berkaitan dengan risiko dan pajak. Asumsi dasar yang digunakan dalam estimasi biaya modal adalah risiko bisnis dan risiko keuangan adalah tetap (relatif stabil). Menurut Sartono (1999;217) Biaya modal adalah biaya yang harus dikeluarkan atau harus dibayar untuk mendapatkan modal baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa maupun laba ditahan untuk membiayai 15
10 investasi perusahaan. Dengan demikian biaya modal merupakan tingkat pengembalian yang harus diperhitungkan oleh perusahaan dalam menggunakan dana untuk mendanai pelaksanaan operasionalnya, untuk dapat mempertahankan atau menaikkan nilai perusahaan. Komponen-komponen dari biaya modal adalah: 1) Biaya modal hutang Biaya hutang perusahaan tidak lain adalah sebesar tingkat keuntungan yang diminta oleh investor. Besarnya tingkat keuntungan yang diminta oleh investor tersebut adalah sama dengan tingkat bunga yang menyamakan present value penerimaan dimasa datang yang berupa bunga dan pembayaran pokok pinjaman dengan dana yang diberikan saat ini. 2) Biaya modal saham preferen Biaya modal saham preferen adalah tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh investor saham preferen. Apabila saham preferen yang dikeluarkan memiliki jatuh tempo maka untuk mencari biaya modal saham preferen adalah sama dengan menghitung biaya modal hutang. 3) Biaya modal saham biasa Untuk memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan juga dapat menerbitkan saham biasa dan tentu saja biaya yang harus ditanggung perusahaan dalam modal saham biasa ini. Biaya modal dari saham biasa diartikan sebagai tingkat discount yang menyamakan nilai sekarang dari deviden per saham yang diharapkan dengan harga pasar saham yang ada. Dan sebenarnya rate of return dari saham biasa inilah yang merupakan biaya 16
11 modal saham biasa (biaya modal ekuitas). Perhitungan biaya modal saham biasa dapat dilakukan dengan 3 metode, yaitu: (1) Capital Asset Pricing Model (CAPM) Pada metode ini, besarnya tingkat pengembalian hasil atas saham biasa yang diinginkan investor adalah tingkat resiko ditambah dengan premi risiko. Dalam hal ini premi resiko dikalikan dengan beta (resiko saham perusahaan). Beta merupakan alat pengukuran resiko yang berasal dari hubungan tingkat keuntungan suatu saham dengan pasar. (2) Hasil operasi ditambah premi resiko modal Premi atas resiko juga dapat diperhitungkan dalam metode ini. Yang digunakan dalam metode ini adalah premi atas biaya modal hutang jangka panjang. Beta hutang jangka panjang biasanya lebih kecil dari beta saham biasa. Yang dimaksud dengan premi resiko di sini adalah selisih antar pengembalian modal saham biasa diharapkan dengan pengembalian atas hutang jangka panjang. (3) Model Pertumbuhan Deviden Hasil pengembalian atas modal yang diinginkan investor dapat diperoleh melalui persamaan penelitian deviden. Model penilaian deviden ini sering digunakan baik dalam penilaian harga saham biasa maupun menghitung biaya modal ekuitas. (4) Biaya laba yang ditahan Retained earning/ laba ditahan merupakan bagian dari laba bersih setelah pajak yang menjadi milik pemegang saham. Pihak manajemen perusahaan 17
12 boleh memilih alternatif apakah akan membayar laba perusahaan sebagai deviden atau menahannya untuk kepentingan investasi. Biaya penggunaan dana dari laba ditahan adalah sebesar tingkat pendapatan investasi dalam saham biasa yang diharapkan dapat diterima oleh investor Hubungan manajemen laba dengan biaya modal ekuitas Dechow et al. (1996) dalam Utami (2005), melakukan penelitian mengenai penyebab dan konsekuensi dari tindakan manipulasi laba, dimana yang menjadi salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana dampak manipulasi laba terhadap biaya modal. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang mendapat sangsi dari SEC (Securities Exchange Commision) karena diduga keras telah melakukan penyimpangan terhadap standar akuntansi yang berlaku, dengan tujuan untuk memanipulasi laba. Motif manajemen melakukan manipulasi laba adalah untuk memperoleh pendanaan eksternal dengan biaya murah. Proksi yang digunakan untuk mengukur biaya modal adalah (1) harga saham, (2) bid ask spreed, (3) number of analyst following. Dari hasil analisi komparatif antara perusahaan yang mendapat sangsi dari SEC karena dugaan manipulasi laba dan perusahaan lain yang tidak bermasalah diperoleh kesimpulan bahwa, biaya modal perusahaan yang terkena sangsi SEC lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak bermasalah. Stolowy dan Breton (2000) melakukan studi pustaka mengenai manipulasi akun, yang meliputi manajemen laba, perataan laba, big bath accounting, dan creative accounting. Mereka menjelaskan bahwa manipulasi akun dilakukan hanya didasarkan pada keinginan manajemen untuk mempengaruhi persepsi 18
13 investor atas risiko perusahaan. Risiko perusahaan dapat dibagi menjadi dua (2) komponen, yaitu: (1) risiko yang dihubungkan dengan variasi imbal hasil, yang dihubungkan dengan laba per lembar saham, dan (2) risiko yang dihubungkan dengan struktur keuangan perusahaan, yang diukur dengan debt equity ratio. Dengan demikian tujuan manajemen laba adalah untuk memperbaiki ukuran dari kedua risiko tersebut. Semakin tinggi tingkat manajemen laba akan menunjukkan semakin tinggi risiko imbal hasil saham dan konsekuensinya investor akan menaikkan rate biaya modal ekuitas. 2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya Utami (2005) meneliti mengenai Pengaruh Manajemen laba terhadap Biaya Modal Ekuitas. Obyek pada penelitian ini adalah Perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di PT. Bursa Efek Jakarta tahun 2001 dan Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui apakah investor sudah merespon dengan tepat informasi akrual yang disajikan dalam laporan keuangan emiten. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dan analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas dilakukan untuk menguji apakah manajemen laba tetap berpengaruh secara signifikan terhadap biaya modal ekuitas jika manajemen laba memiliki proksi yang berbeda. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa manajemen laba, beta saham, dan kapitalisasi pasar berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor sudah mengantisipasi dengan benar informasi yang berhubungan dengan manajemen laba. Semakin tinggi rasio akrual modal kerja terhadap 19
14 penjualan, maka semakin tinggi pula biaya modal ekuitas. Biaya modal ekuitas yang tinggi akan berdampak pada harga saham yang rendah. Hal tersebut disebabkan karena biaya modal ekuitas merupakan tarif diskonto yang dipakai oleh investor untuk menilaitunaikan arus kas dimasa yang akan datang. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama mencoba meneliti pengaruh manajemen laba terhadap biaya modal ekuitas, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di PT. Bursa Efek Jakarta tahun , sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan pada perusahaan-perusahaan manufaktur di PT. Bursa Efek Jakarta tahun Susanta (2006) meneliti mengenai Manajemen laba menjelang IPO dan pengaruhnya terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti adanya praktek manajemen laba menjelang IPO yang dilakukan oleh perusahaan Listing di Bursa Efek Jakarta tahun 2001: 2004 serta menemukan pengaruh discretionary laba terhadap return saham pada tahun setelah IPO. Teknik analisisnya adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini yaitu: 1) 18 perusahaan terbukti secara signifikan melakukan manajemen laba yang menaikkan manajemen laba dan 17 perusahaan menurunkan income. 2) Manajemen laba dengan proksi discretionary accruals memiliki pengaruh positif dan nyata terhadap return saham pada tahun setelah tanggal IPO. 20
15 Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti manajemen laba. Perbedaannya adalah penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun , sedangkan penelitian sebelumnya pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun dan penelitian ini meneliti pengaruh manajemen laba tehadap biaya modal, sedangkan penelitian sebelumnya meneliti mengenai manajemen laba menjelang IPO terhadap return saham. Putra (2006) meneliti mengenai Pengaruh manajemen laba terhadap kinerja keuangan dan kinerja saham setelah penawaran saham perdana di Bursa Efek Jakarta. Tujuan penelitiannya: 1) Untuk mengetahui pengaruh manajemen laba menjelang IPO terhdap kinerja keuangan perusahaan setelah IPO di Bursa Efek Jakarta. 2) Untuk mengetahui pengaruh manajemen laba menjelang IPO terhadap kinerja saham perusahaan setelah IPO di Bursa Efek Jakarta. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda. Hasil penelitiannya 1) Manajemen laba menjelang IPO berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan pada periode 1 tahun setelah IPO di Bursa Efek Jakarta 2) Manajemen laba menjelang IPO berpengaruh terhadap kinerja saham perusahaan pada periode i tahun setelah IPO di Bursa Efek Jakarta. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti tentang manajemen laba. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini meneliti perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta tahun , sedangkan penelitian sebelumnya meneliti perusahaan 21
16 di Bursa Efek Jakarta tahun dan penelitian ini meneliti pengaruh manajemen laba terhadap biaya modal sedangkan penelitian sebelumnya meneliti pengaruh manajemen laba tehradap kinerja keuangan dan kinerja saham setelah penawaran saham perdana. Arisanti (2007) meneliti mengenai Pengaruh Manajemen laba menjelang Seasoned Equity Offering terhadap kinerja keuangan serta dampaknya terhadap reaksi pasar di Bursa Efek Jakarta. Tujuan penelitiannya 1) untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaru negatif signifikan manajemen laba menjelang SEO terhada kinerja keuangan perusahaan setelah SEO 2) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif signifikan kinerja keuangan setelah SEO terhadap reaksi pasar setelah SEO. Teknik analisisnya adalah analisis Regresi Linier Berganda. Hasil penelitiannya 1) Manajemen laba yang dilakukan perusahaan menjelang SEO secara statis berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan seelah SEO 2) Kinerja keuangan perusahaan setelah SEO secara statis berpengaruh positif dan signifikan terhadap reaksi pasar setelah SEO. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti manajemen laba. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini meneliti perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta tahun , sedangkan perusahaan sebelumnya meneliti perusahaan di Bursa Efek Jakarta tahun dan penelitian ini meneliti pengaruh manajemen laba terhadap biaya modal dan penelitian sebelumnya meneliti pengaruh manajemen 22
17 laba menjelang seasoned equity offring terhadap kinerja keuangan serta dampaknya terhadap reaksi pasar. Juliandari (2007) meneliti mengenai Pengaruh Manajemen laba terhadap Biaya Modal Ekuitas. Obyek pada penelitian ini adalah perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui apakah menejemen laba berpangaruh pada biaya modal ekuitas perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini bahwa manejemen laba berpengaruh positif pada biaya modal ekuitas perusahaan perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Kesimpulan ini diperoleh dari hasil uji Discretionary Accrual memiliki pengaruh yang positif pada biaya modal ekuitas pada = 5% dengan t = 1,729 (p = 0,043). Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama sama mencoba meneliti manajemen laba, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode , sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode Secara ringkas hasil penelitian sebelumnya dapat ditunjukkan pada tabel 2.1 berikut: 23
18 24 Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Sebelumnya No Peneliti/ Tahun Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian 1 Utami (2005) Manajemen laba, biaya modal ekuitas, risiko beta, dan ukuran perusahaan 2 Susanta (2006) 1) Manajemen laba 2) Return saham 3) Aktiva tetap 4) Perubahan aktiva 3 Putra (2006) 1) Kinerja keuangan 2) Kinerja saham 3) Manajemen laba 4) Pertumbuhan penjualan (SGRO) 5) Perubahan Return on Asset ( ROA) Analisis Regresi Linier Berganda dan Analisis Sensitivitas Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda Manajemen laba berpengaruh positif signifikan terhadap biaya modal ekuitas. dan 1) Terbukti 35 perusahaan yang diambil sebagai sampel, 18 perusahaan terbukti secara signifikan melakukan manajemen laba dengan meningkatkan income serta 17 perusahaan menurunkan income. 2) Manajemen laba dengan proksi discretionary accrual memiliki pengaruh positif dan nyata terhadap return saham pada tahun setelah tanggal IPO 1) Manajemen laba IPO berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan pada periode 1 tahun setelah IPO di BEJ. 2) Manajemen laba menjelang IPO berpengaruh terhadap kinerja saham perusahaan pada periode satu tahun, setelah IPO di BEJ 24
19 25 4 Arisanti (2007) 1) Manajemen 2) Kinerja keuangan 3) Reaksi pasar 5 Juliandari (2007) 1) Manajemen laba 2) Biaya modal 3) Ukuran perusahaan Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda 1) Manajemen laba yang dilakukan perusahaan menjelang SEO secara statis berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan setelah SEO. 2) Kinerja keuangan perusahaan setelah SEO secara statis berpengaruh positif dan signifikan terhadap reaksi pasar setelah SEO. Manajemen laba berpengaruh positif dan signifikan terhadap biaya modal ekuitas Sumber: Perpustakaan FE UNUD 25
20 2.3 Hipotesis Dechow et al. (1996) dalam Utami (2005), melakukan penelitian mengenai penyebab dan konsekuensi dari tindakan manipulasi laba, dimana yang menjadi salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana dampak manipulasi laba terhadap biaya modal. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang mendapat sangsi dari SEC (Securities Exchange Commision) karena diduga keras telah melakukan penyimpangan terhadap standar akuntansi yang berlaku, dengan tujuan untuk memanipulasi laba. Motif manajemen melakukan manipulasi laba adalah untuk memperoleh pendanaan eksternal dengan biaya murah. Proksi yang digunakan untuk mengukur biaya modal adalah (1) harga saham, (2) bid ask spreed, (3) number of analyst following. Dari hasil analisi komparatif antara perusahaan yang mendapat sangsi dari SEC karena dugaan manipulasi laba dan perusahaan lain yang tidak bermasalah diperoleh kesimpulan bahwa, biaya modal perusahaan yang terkena sangsi SEC lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak bermasalah. Stolowy dan Breton (2000) melakukan studi pustaka mengenai manipulasi akun, yang meliputi manajemen laba, perataan laba, big bath accounting, dan creative accounting. Mereka menjelaskan bahwa manipulasi akun dilakukan hanya didasarkan pada keinginan manajemen untuk mempengaruhi persepsi investor atas risiko perusahaan. Risiko perusahaan dapat dibagi menjadi dua (2) komponen, yaitu: (1) risiko yang dihubungkan dengan variasi imbal hasil, yang dihubungkan dengan laba per lembar saham, dan (2) risiko yang dihubungkan dengan sturktur keuangan perusahaan, yang diukur dengan debt equity ratio. Dengan demikian tujuan manajemen laba adalah untuk memperbaiki ukuran dari 26
21 kedua risiko tersebut. Semakin tinggi tingkat manajemen laba akan menunjukkan semakin tinggi risiko imbal hasil saham dan konsekuensinya investor akan menaikkan rate biaya modal ekuitas. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, kajian pustaka, serta penelitian sebelumnya yang telah dikemukakan, maka rumusan hipotesis penelitian sebagai berikut: H1: Manajemen laba yang ditinjau dari aktiva lancar, hutang lancar, kas dan equivalen kas, dan penjualan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap biaya modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun H2: Aktiva lancar berpengaruh signifikan secara parsial terhadap biaya modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun H3: Hutang lancar berpengaruh signifikan secara parsial terhadap biaya modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun H4: Kas dan equivalen kas berpengaruh signifikan secara parsial terhadap biaya modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun H5: Penjualan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap biaya modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun
RINGKASAN MATERI KULIAH EARNING MANAGEMENT
RINGKASAN MATERI KULIAH EARNING MANAGEMENT Untuk Memenuhi Tugas Teori Akuntansi Dosen Pengampu: Prof. Dr. Sutrisno, S.E., M.Si., Ak., CA Disusun oleh: Annisa Sabrina Djunaedy PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk keperluan modal usaha maupun untuk perluasan usahanya. Ekspansi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penilaian yang tepat terhadap perusahaan merupakan hal yang wajar bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian penilaian tersebut biasanya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi dan media komunikasi utama yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keputusan. Salah satu bentuk informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat terjadinya berbagai transaksi saham yang fair. Pasar modal sebagai sarana yang efektif dalam mempercepat pertumbuhan profitabilitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1.1 Definisi Earnings Management (manajemen Laba)
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Earnings Management (Manajemen Laba) II.1.1 Definisi Earnings Management (manajemen Laba) Adanya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. tersebut bisa diperoleh melalui dua sumber yaitu dari luar perusahaan (eksternal
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Biaya modal (cost of capital) Perusahaan dalam rangka menjalankan kegiatan operasionalnya pasti akan memerlukan modal. Modal yang diperlukan untuk membiayai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi menggambarkan hubungan kontrak kerjasama antara
digilib.uns.ac.id 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Agensi Teori agensi menggambarkan hubungan kontrak kerjasama antara prinsipal (pemilik atau pemegang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan (source
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Biaya Modal Ekuitas Menurut Mardiyah (2002), cost of equity capital adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan (source financing). Santoso
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori keagenan, teori akunntansi positif, manajemen laba, perataan laba, sasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau persekutuan. Seiring dengan perkembangan bisnis tersebut maka akan tiba saatnya untuk mengubah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. antara pihak agent dengan pihak principal. Jensen dan Meckling (1976)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Agensi Praktik manajemen laba dilakukan karena adanya perbedaan kepentingan antara pihak agent dengan pihak principal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saham akan menimbulkan emisi saham atau biaya modal sendiri sebesar tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan sumber dana oleh suatu perusahaan akan menimbulkan biaya modal. Sumber dana dari hutang jangka panjang akan menimbulkan biaya modal yang berupa bunga hutang,
Lebih terperinciBab 2 Telaah Pustaka dan Pengembangan Model
Bab 2 Telaah Pustaka dan Pengembangan Model 2.1 Definisi Konsep 2.1.1 Agresivitas Pajak Perusahaan Perusahaan menganggap pajak sebagai sebuah tambahan beban biaya yang dapat mengurangi keuntungan perusahaan.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan didalam teori agensi bahwa
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Brigham Gapensi, 1996 dalam Natalia, 2010). Laporan keuangan merupakan. dan laporan arus kas (standar akuntansi keuangan no. 1).
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Maksimum profit atas produk atau jasa yang dihasilkan adalah harapan setiap perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan industri yang lain seperti manufaktur, perdagangan, dan sebagainya. Industri perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu
Lebih terperinciTEORI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS. RMK Pertemuan 13 MANAJEMEN LABA OLEH: NI MADE KUSUMA AYUNI (32) PROGRAM EKSTENSI
TEORI AKUNTANSI RMK Pertemuan 13 MANAJEMEN LABA OLEH: NI MADE KUSUMA AYUNI 1315351050 (32) PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2015 Manajemen Laba Informasi laba sangatlah
Lebih terperinciPERBEDAAN DISCRETIONARY ACCRUALS ANTARA PERUSAHAAN MANUFAKTUR LABA DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR RUGI
PERBEDAAN DISCRETIONARY ACCRUALS ANTARA PERUSAHAAN MANUFAKTUR LABA DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR RUGI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat menyembunyikan dan mengubah metode informasi dengan. mempermainkan besar kecilnya angka-angka yang ada pada laporan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen laba sebagai suatu proses pengambilan langkah yang disengaja dalam batas prinsip akuntansi berterima umum baik di dalam maupun luar batas General
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan Teori keagenan secara mendetail pertama kali dinyatakan oleh Jensen dan Meckling (1976). Jensen dan Meckling (1976) menyebut manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan informasi yang relevan bagi para pemakai informasi keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Untuk
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai media komunikasi antara manajer dan investor perusahaan. Laporan keuangan juga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena teori ini merupakan teori yang menjelaskan praktik manajemen laba dalam
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Akuntansi Positif Teori Akuntansi Positif sangat erat kaitannya dengan praktik manajemen laba, karena teori ini merupakan teori yang menjelaskan praktik
Lebih terperinciPENDAHULUAN Laba merupakan komponen yang penting dalam sebuah laporan keuangan. Laba dapat digunakan sebagai evaluasi bagi pihak internal dan
1 PENDAHULUAN Laba merupakan komponen yang penting dalam sebuah laporan keuangan. Laba dapat digunakan sebagai evaluasi bagi pihak internal dan eksternal. Bagi pihak internal, laba digunakan untuk menilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi penggunanya sebagai informasi akuntansi kepada pihak internal maupun pihak eksternal untuk pengambilan keputusan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Manajemen laba didasari oleh adanya teori keagenan yang menyatakan bahwa setiap individu cenderung untuk memaksimalkan utilitasnya. Manajemen
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agensi (agency theory) bahwa
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Agensi Teori keagenan (Agency theory) merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan. Laporan keuangan. manajemen adalah profitabilitas perusahaan tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penilaian keberhasilan manajemen dalam mengelola suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu media komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan merupakan kebutuhan yang paling mendasar pada proses pengambilan keputusan bagi investor di pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk menampilkan performa terbaik dari perusahaan yang dipimpinnya,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
7 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Manajemen Laba 2.1.1. Definisi Manajemen Laba Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan
Lebih terperinciBAB II DIVERSIFIKASI PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN LABA. Tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk memberi informasi yang
6 BAB II DIVERSIFIKASI PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN LABA 2.1 Laporan keuangan SFAC No. 1 menegaskan tentang tujuan pelaporan keuangan perusahaan. Tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk memberi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu momen (peristiwa) penting bagi perusahaan adalah saat perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu momen (peristiwa) penting bagi perusahaan adalah saat perusahaan tersebut untuk pertama kalinya menawarkan sahamnya kepada public (IPO : Initial public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara pihak penyedia dana (investor) dan penerima dana (perusahaan). Sejalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan ekonomi, yaitu sebagai penyedia dana jangka panjang yang mempertemukan antara pihak penyedia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian yang tepat terhadap perusahaan merupakan hal yang wajar bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian penilaian tersebut biasanya
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun oleh : MUQOROBIN B
HUBUNGAN MANAJEMEN LABA (EARNING MANAGEMENT) DENGAN KINERJA OPERASI DI SEKITAR INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN 1998 2005 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. penelitian ini sebagai berikut: Ulfah (2013) dan Sumomba (2012) melakukan
8 BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut: Ulfah (2013) dan Sumomba
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNINGS MANAGEMENT) PADA KONDISI LABA DAN RUGI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI INDONESIA
ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNINGS MANAGEMENT) PADA KONDISI LABA DAN RUGI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI INDONESIA (Ditinjau dari Laporan Keuangan Tahunan Periode Tahun 2006-2008) Skripsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) dalam Muliati (2011) mengatakan bahwa hubungan antara pemilik dan pemegang saham (prinsipal) dengan manajer (agen/investor)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang tinggi. Semakin tinggi nilai dari sebuah perusahaan, semakin
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nilai perusahaan merupakan sesuatu yang dianggap penting oleh investor. Dalam kegiatan investasinya, investor cenderung tertarik terhadap nilai perusahaan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN JUMLAH DEWAN KOMISARIS PERUSAHAAN TERHADAP PENGATURAN LABA ( EARNINGS MANAGEMENT ) ( Ditinjau dari Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat saat ini. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat saat ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang melakukan go public. Salah satu alasan mengapa perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori keagenan Teori keagenan merupakan hubungan antara pemilik (principal) dan manajer (agent) dalam suatu organisasi yang memiliki konflik kepentingan.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. merupakan sebuah kontrak, dimana pemilik perusahaan (principal) tidak mampu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Hubungan keagenan yang dijelaskan oleh Jensen dan Meckling (1976) merupakan sebuah kontrak, dimana pemilik perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan yang dikeluarkan secara periodik oleh perusahaan, akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan sebagai sebuah hasil dari kegiatan operasional sebuah perusahaan yang dikeluarkan secara periodik oleh perusahaan, akan menjadi sebuah pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manajer dalam memilih kebijakan akuntansi yang mempengaruhi laba untuk
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Laba 2.1.1 Definisi Manajemen Laba Scott (2003) mengungkapkan bahwa manajemen laba adalah keputusan manajer dalam memilih kebijakan akuntansi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. menyatakan bahwa teori keagenen mendeskripsikan pemegang saham sebagai principal
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Landasan Teori Untuk mencapai sasaran studi diperlukan landasan teori sebagai dasar dalam melakukan penelitian. II.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi dan merupakan cerminan dari kondisi suatu perusahaan. Dalam laporan keuangan tersebut, terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan praktisi maupun akademisi, khususnya peneliti akuntansi karena berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu : 1 Sulistiyawati (2013) Penelitian ini untuk menguji pengaruh nilai perusahaan, kebijakan deviden,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang ini khususnya pada saat krisis financial global, para investor harus lebih teliti dalam membaca atau menganalisis laporan keuangan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal semakin besar perannya sebagai salah satu pendukung gerak roda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal semakin besar perannya sebagai salah satu pendukung gerak roda dunia bisnis. Penyelenggaraan pasar modal akan mendorong percepatan aktivitas investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak berdirinya pasar modal, perdagangan surat-surat berharga di Indonesia maju pesat, hal ini terlihat dengan melonjaknya jumlah surat-surat berharga yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori keagenan muncul ketika pemilik perusahaan (principal) tidak mampu
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan muncul ketika pemilik perusahaan (principal) tidak mampu mengelola perusahaan miliknya sendiri, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya dengan meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemiliknya. Diperlukan tujuan dan strategi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk kepada beberapa penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu Negara dapat dilihat dari peningkatan pasar modalnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun terakhir bergerak menuju ke arah lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Menurut
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keputusan bagi investor di pasar modal. Salah satu sumber informasi tersebut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan merupakan kebutuhan yang paling mendasar pada proses pengambilan keputusan bagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II A. Landasan Teoritis TINJAUAN PUSTAKA 1. Teori sinyal (Signaling Theory) Teori sinyal mengasumsikan bahwa informasi yang diterima oleh masingmasing pihak tidak sama. Atau dengan kata lain, teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. iklim investasi. Emiten ramai-ramai mengalihkan portofolionya ke saham
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meroketnya harga komoditas pertambangan membawa pengaruh positif pada iklim investasi. Emiten ramai-ramai mengalihkan portofolionya ke saham pertambangan. Sebelum
Lebih terperinciBAB I Perusahaan yang biasa kita kenal dengan sebutan perusahaan go public, akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak perusahaan yang ingin menjual sahamnya kepada umum dengan persyaratan tertentu sehingga kepemilikan perusahaan tersebut tidak hanya dimiliki oleh seorang pemilik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan pelaporan adalah menyediakan informasi melalui media laporan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Teori akuntansi positif adalah teori yang memprediksi tindakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memilih untuk go publik. Yang dimaksud dengan. dapat memperoleh dana yang besar untuk menjalankan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Untuk mendapatkan modal yang besar, banyak perusahaan yang memilih untuk go publik.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori keagenan dan asimetri informasi Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam perusahaan yang memiliki berbagai kepentingan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi bagi pihak eksternal yang dapat membantu dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba adalah laporan keuangan. Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi / stakeholders. Laba adalah salah satu informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakan Masalah Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat. Hal ini dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang melakukan go public. Salah satu alasan mengapa
Lebih terperinciANALISIS PENGATURAN LABA ( EARNINGS MANAGEMENT
ANALISIS PENGATURAN LABA ( EARNINGS MANAGEMENT ) UNTUK MENGHINDARI KERUGIAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA: DETEKSI BERDASARKAN BEBAN PAJAK TANGGUHAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Oleh sebab itu, informasi yang disajikan harus memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba yang representatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan keuangan merupakan jenis ciri akuntansi yang menyajikan informasi berupa data-data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dibedakan menjadi dua yaitu pihak eksternal dan pihak internal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang secara formal wajib dipublikasikan sebagai sarana pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap pengelolaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Leverage, Dividend Payout Ratio dan Net Profit Margin terhadap Perataan. Laba membutuhkan kajian teori sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Dividend Payout Ratio dan Net Profit Margin terhadap Perataan Laba membutuhkan kajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go public merupakan faktor terpenting sebelum para investor menanamkan sejumlah modalnya. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah informasi laba dalam laporan laba rugi (Ningsaptiti,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhinya. Oleh sebab itu dibutuhkan pihak-pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang jika ingin tetap bertahan dan mampu memenangkan persaingan bisnis maka harus selalu melakukan inovasi. Inovasi menyebabkan perusahaan terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen (Schipper dan Vincent, 2003). Menurut Standar Akuntansi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menjadi alat utama bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen (Schipper dan Vincent,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Teori Agensi adalah hubungan antara pemilik (principal) dan manajer
10 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori Agensi adalah hubungan antara pemilik (principal) dan manajer (agent). Masalah dasar dari teori keagenan (agency
Lebih terperinciMANAJEMEN LABA MAKALAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi. Disusun oleh : Kelompok 2
MANAJEMEN LABA MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Disusun oleh : Kelompok 2 CEPI NUR M. ISKANDAR 3403100072 GUGUM GUMILAR 3403100080 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Namun, selain itu manajer juga bertanggung jawab menyajikan laporan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manajer perusahaan berusaha untuk menampilkan performa perusahaan yang terbaik untuk menarik minat investor dalam berinvestasi. Namun, selain itu manajer juga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Definisi dan Konsep Perataan Laba (Income Smoothing) Seluruh komponen dari laporan keuangan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di sini akan dijelaskan teori-teori yang mendukung dalam perumusan hipotesis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Di sini akan dijelaskan teori-teori yang mendukung dalam perumusan hipotesis penelitian ini serta membantu dalam menganalisis hasil penelitian yang di dapat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan harus melakukan inovasi agar dapat tetap bertahan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan harus melakukan inovasi agar dapat tetap bertahan dan memenangkan persaingan dari para pesaingnya. Dengan melakukan inovasi maka perusahaan dapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Yustisia dan Andiyani, 2006). Jensen dan Meckling (1976) dalam Sunarto (2009)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan. Ringkasan tersebut terdiri dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang dilakukan pihak yang berwenang seperti manajer dan pihak-pihak yang terlibat didalamnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian dan kemajuan teknologi di Indonesia yang semakin pesat membuat para pelaku bisnis semakin ketat dalam bersaing. Persaingan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejak 2008 hingga pada saat ini kinerja perekonomian Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak 2008 hingga pada saat ini kinerja perekonomian Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang membaik menstimulus perusahaan untuk mengembangkan usahanya,
Lebih terperinci