PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR

Transkripsi

1 PERCEPTN PELKSNN REFORMSI BIROKRSI KBUPTEN/KOT DI JW TIMUR Didid Noordiatmoko Sekretaris Deputi Reformasi Birokrasi, kuntabilitas paratur dan Pengawasan Mewujudkan Birokrasi yang Bersih dan kuntabel, Birokrasi yang Efektif dan Efisien dan Birokrasi yang Memiliki Pelayanan Publik yng Berkualitas.

2 MENDORONG PELKSNN EVLUSI 1. REFORMSI BIROKRSI 2. ZON INTEGRITS 3. KUNTBILITS KINERJ 3 S S R N R E F O R M S I B I R O K R S I Pemerintah yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi Pemerintah yang efektif dan efisien Pemerintahan Belum Bersih, Kurang kuntabel dan Berkinerja Rendah Pelayanan publik yang baik dan berkualitas Pemerintahan Belum Efektif dan Efisien Pelayanan Publik Masih Buruk 2

3 HSIL EVLUSI SKIP KBUPTEN/KOT JW TIMUR Skala nilai Kabupaten / Kota Kategori Range Nilai BB B CC C D

4 CTIVITY GOLS PERMSLHN YNG SERING TIMBUL Sasaran Pembangunan Nasional/Daerah 1 2 Tidak jelas hasil yang akan dicapai Tujuan/sasaran tidak orientasi hasil Ukuran kinerja tidak jelas Instansi Pemerintah / SKPD/OPD Sasaran Strategis /Result Program Instansi Pemerintah / SKPD/OPD Sasaran Strategis /Result Program Instansi Pemerintah / SKPD/OPD Sasaran Strategis /Result Program 3 4 Tidak efektif dan efisien Tidak ada Keterkaitan antara Program/Kegiatan dengan Sasaran Rincian kegiatan tidak sesuai dengan maksud kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Tidak terintegrasi nggaran nggaran nggaran 5 Pencapaian kinerja tidak terintegrasi dengan struktur organisasi, bisnis proses, dan SDM

5 MNJEMEN PERUBHN (5%) PENTN PERTURN PERUNDNG-UNDNGN (5%) PENINGKTN KULITS PELYNN PUBLIK 6%) Kerangka Logis Evaluasi RB (Internal dan Eksternal) P E N G U N G K I T ( 6 0 % ) H S I L ( 4 0 % ) PENGUTN PENGWSN (12%) PENTN & PENGUTN ORGNISSI (6%) PROGRM REFORMSI PENTN TTLKSN (5%) BIROKRSI Kapasitas dan kuntabilitas Organisasi (20%) SSRN Peningkatan Pelayanan Publik (10%) REFORMSI BIROKRSI PENTN SISTEM MNJEMEN SDM (15%) PENGUTN KUNTBILITS KINERJ (6%) Pemerintah yang bersih dan bebas KKN (10%) P E R B I K N D N P E M B E L J R N

6 PENGINTEGRSIN RE PERUBHN RB DENGN KINERJ P E N G W S N GOLS P E N G W S N Kinerja yang akan dicapai oleh organisasi Bisnis proses yang dibutuhkan untuk mencapai kinerja Unit kerja yang dibentuk berdasarkan BP SDM dengan kriteria tertentu untuk mengisi unit kerja 6

7 Hakikat Pembangunan Zona Integritas Permen PNRB No 32 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan ZI menuju WBK-WBBM IP Membangun dan mengimplementasikan sistem integritas yang mampu menumbuhkembangkan budaya kerja birokrasi anti korupsi dan budaya birokrasi melayani di lingkungan K/L/Pemda Pembangunan Zona Integritas, dilakukan dengan membangun percontohan-percontohan pada tingkat unit kerja K/L dan Pemda sebagai ZI Menuju WBK-WBBM MINITUR PELKSNN REFORMSI BIROKRSI PD LEVEL UNIT KERJ

8 MNJEMEN PERUBHN (5) PENINGKTN KULITS PELYNN PUBLIK (10) KERNGK LOGIS PENILIN P E N G U N G K I T ( 6 0 % ) H S I L ( 4 0 % ) PENTN TTLKSN (5) PENTN MNJEMEN SDM (15) PENGUTN PENGWSN (15) PEMERINTH YNG BERSIH DN BEBS KKN (20) Nilai persepsi korupsi (survei eksternal) (15) Presentase penyelesaian TLHP (5) PENGUTN KUNTBILITS KINERJ (10) PENINGKTN PELYNN PUBLIK (20) ) Nilai persepsi kualitas pelayanan (survei eksternal) (20) 8 P E R B I K N D N P E M B E L J R N

9 PROSES PEMBNGUNN PENCNNGN ZI Penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh atau sebagian besar pegawai Pernyataan komitmen telah siap membangun Zona Integritas PEMBNGUNN ZI Menetapkan unit kerja yang akan diusulkan menuju WBK/WBBM Membangun unit kerja menuju WBK/WBBM PENGUSULN Penilaian Mandiri oleh Tim Penilai Internal (TPI) TPI melaporkan kepada pimpinan instansi Pengusulan ke Kemen PN RB Reviu TPN Reviu oleh Tim Penilai Nasional Penetapan WBK/WBBM MenPNRB mengusulkan kepada Instansi Pemerintah agar unit kerja ditetapkan menjadi WBK MenPNRB menetapkan unit kerja sebagai WBBM 9

10 P E R M S L H N U M U M P E M B N G U N N Z O N I N T E G R I T S Pembangunan Zona integritas tidak melibatkan seluruh pegawai di internal 4 1 Proses pembangunan Zona integritas hanya dipandang sebagai pemenuhan dokumentasi Hasil survey tidak memenuhi ambang batas karena segala proses perbaikan/inovasi tidak diinformasikan secara optimal kepada stakeholder 3 2 Proses pembangunan, terutama pada pengungkit (internal), tidak diintegrasikan dengan pencapaian kinerja 12

11 TERIM KSIH Masukan Dapat Disampaikan Melalui: 13