BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode ini merupakan metode penelitian yang menguji hipotesisi berbentuk sebab akibat melalui pemanipulasian variabel independen (treatmen, stimulus, kondisi) dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian tersebut. Desain penelitian yang digunakan yaitu desain kuasi eksperimen dengan bentuk Pretest Posttest Control Group Desain (prates-pascates kontrol grup desain). Dalam pelaksanaan penelitiannya, peneliti membagi objek penelitian ini menjadi dua kelompok kelas yakni kelas ekperimen dan kelas kontrol. Desain penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut. Keterangan: E K Tabel 3.1. Desain Penelitian Prates Pascates Kontrol Grup Kelompok/kelas Prates Perlakuan Postes E 0 1 X K = kelas eksperimen = kelas kontrol 0 1 = tes awal (prates kelas eksperimen) 0 2 = tes akhir (pacates kelas eksperimen) 0 3 = tes awal (prates kelas kontrol) 0 4 = tes akhir (pascates kelas kontrol) X 1 Arikunto, (2010:125) = perlakuan dengan menerapkan Teknik Menulis di Sini dan Saat Ini - = tidak ada perlakuan Teknik Menulis di Sini dan Saat Ini

2 27 Terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak yang ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut kemudian diberikan tes awal (prates) dengan tes yang sama yaitu tes menulis cerpen. Tahap selanjutnya adalah diberikannya perlakuan khusus pada kelompok kelas E (eksperimen) berupa pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan Teknik Menulis di Sini dan Saat Ini. Sementara itu, kelompok K (kontrol) tidak mendapatkan perlakuan khusus seperti kelompok kelas E tetapi mendapatkan pembelajaran yang menggunakan metode/teknik yang konvensional. Setelah itu, kedua kelompok diberi tes yang sama sebagai tes akhir (pascates). Hasil tes dari kedua kelas tersebut kemudian dibandingkan dan diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara kedua hasil tes akhir pada kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol menunjukkan keberpengaruhan perlakuan yang diberikan. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014 dalam pembelajaran menulis cerpen. Ada delapan kelas VIII di SMP Negeri 15 Bandung dengan data sebagai berikut. Tabel 3.2. Populasi Kelompok Penelitian (Siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung) No Kelas Siswa Jumlah L P Siswa 1 VIII-A VIII-B VIII-C VIII-D VIII-E VIII-F VIII-G

3 28 8 VIII-H TOTAL Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang representatif terhadap populasi yang diteliti. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena peneliti mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2013:120). Teknik ini dilakukan karena peneliti menganggap bahwa anggota dalam populasi adalah homogen, sehingga peneliti tidak mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Siswa dalam populasi dikelompokkan berdasarkan kelasnya b. Kelompok siswa diberi nomor-nomor penanda kelompoknya c. Dipilih salah satu kelompok melalui proses acak nomor. Kelompok yang terpilih pertama ditetapkan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok yang terpilih adalah kelompok kelas VIII-B. d. Pemilihan selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama. Kelompok yang terpilih selanjutnya ditetapkan sebagai kelompok kontrol, dan kelompok kelas yang terpilih adalah kelas VIII-D. Jika dilihat berdasarkan jumlah siswa, kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol secara kebetulan memiliki jumlah siswa yang sama, yakni 36 siswa dengan persebaran siswa laki-laki sebanyak 15 orang dan siswa perempuan sebanyak 21 orang.

4 29 C. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan salah pengertian terhadap judul dan untuk memperjelas masalah dalam penelitian ini, maka variabel-variabel dalam penelitian ini dioperasionalkan sebagai berikut. 1) Pembelajaran menulis cerpen adalah pembelajaran menulis cerita rekaan hasil refleksi khayalan terhadap pengalaman sebagai suatu proses kreatif yang ditulis secara singkat dan dapat dibaca dalam sekali duduk. Cerpen dalam penelitian ini adalah cerpen yang mementingkan unsur-unsur intrinsik. 2) Teknik Menulis di Sini dan Saat Ini Teknik Menulis di Sini dan Saat Ini merupakan Teknik pembelajaran turunan model pembelajaran aktif (Active Learning). Teknik menulis ini merupakan Teknik menulis berlatar belakang menulis pengalaman nyata dan teraktual yang digunakan siswa untuk merefleksikan pengalaman-pengalaman yang telah mereka alami untuk dituliskan. Dalam penelitian ini, pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman yang dimiliki oleh siswa selama kegiatan pembelajaran. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang biasa digunakan dalam kegiatan evaluasi. Berikut instrumen atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah bentuk soal tes. Soal tes yang diberikan adalah soal tes prates dan postes berupa tes berbentuk uraian yang meminta siswa untuk menulis sebuah

5 30 karya sastra cerita pendek berdasarkan tema tertentu. Tes menulis cerita pendek yang diberikan dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan menulis cerita pendek siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun instrumen tes yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3.3. Instrumen Tes Prates dan Pascates MARI MENULIS CERPEN! Petunjuk Umum: Kerjakanlah soal berikut dengan sebaik-baiknya! Jawaban ditulis pada lembar yang telah disediakan! Soal: Buatlah sebuah cerpen dengan tema sesuai keinginanmu, namun perhatikan ketentuan berikut ini! 1. Panjang cerita tidak lebih dari 4 halaman 2. Ketika menulis cerpen, ingatlah hal-hal berikut: a. tuliskan judul cerita dan nama pengarang (nama kalian)! b. sertakan dialog dan narasi dalam cerpen yang kalian buat! c. perhatikan kelengkapan unsur intrinsik cerpen seperti; tema, alur, penokohan, kerincian latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat d. perhatikan pula: 1) kesesuaian isi cerita dengan tema yang dipilih; 2) penyertaan tokoh dan penokohan dalam cerita; 3) kerincian latar yang dituangkan; 4) sudut pandang pengarang; 5) amanat yang ingin kalian sampaikan; dan 6) kepaduan antarunsur, misal: kepaduan antara plot dengan tokoh dan perwatakan, latar, gaya bahasa, dan tema.

6 31 e. Serta gunakan EYD yang baik, gaya bahasa dan ragam bahasa yang disesuaikan dengan tokoh dan latar dalam cerpen yang kalian tulis! Disesuaikan dengan kriteria penilaian yang diadaptasi dari Sumiyadi (2010) Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa berupa tulisan cerpen. Hasil yang dilihat yaitu nilai rata-rata siswa dalam menulis cerpen sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran yang menggunakan Teknik Menulis di Sini dan Saat Ini pada kelas eksperimen dan teknik konvensional pada kelas kontrol, yang selanjutnya membandingan hasil dari kedua kelas tersebut. Tes menulis cerpen diambil sebagai langkah untuk mengetahui apakah Teknik Menulis di Sini dan Saat Ini berpengaruh positif dalam keterampilan menulis cerpen siswa. Untuk melihat kemampuan siswa dalam menulis cerpen, peneliti menentukan kriteria penilaian hasil tulisan siswa. Kriteria tersebut digunakan peneliti sebagai acuan untuk menilai dan menganalisis hasil tulisan siswa sehingga kemampuan siswa dapat terukur. Kriteria penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 3.4. Kategori Perolehan Skor Jumlah Skor Kategori Nilai Kriteria Penilaian A Sangat Baik B Baik C Cukup D Kurang E Sangat Kurang Aspek yang dinilai Kelengkapan Aspek Skor Tabel 3.5. Kriteria Penilaian Cerpen Kriteria Penilaia 25 Cerita lengkap, memuat empat aspek, seperti: 1. Judul (Judul yang ditulis harus berkaitan dengan isi

7 32 Formal Cerpen Kelengkapan Unsur Intrinsik cerpen Kepaduan Unsur Struktur Cerpen cerita yang ditulis) 2. Nama pengarang (Siswa mencantumkan namanya sebagai identitas dari cerpen yang dibuatnya) 3. Dialog (Dialog menunjukkan percakapan antartokoh dalam cerita) 4. Narasi (Menceritakan kejadian-kejadian hasil refleksi siswa dalam cerpen yang membawa pembaca secara tidak langsung untuk masuk ke dalam cerita) 20 Memuat tiga aspek formal, misalnya hanya nama pengarang, dialog, dan narasi. 15 Memuat dua aspek formal, misalnya nama pengarang dan narasi. 10 Memuat satu aspek formal misalnya narasi. 25 Kelegkapan unsur intrinsik dan tulisan memuat tujuh unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen, seperti: 1. Tema, yaitu gagasan yang menjalin struktur isi cerita. 2. Alur, yaitu pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat. 3. Penokohan, yaitu cara siswa dalam menggambarkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. 4. Latar, yaitu tempat dari waktu terjadinya peristiwa. 5. Sudut pandang, yaitu posisi siswa sebagai pengarang dalam membawakan cerita. 6. Gaya bahasa, yaitu cara khas pengungkapan pengarang dalam memilih tema, persoalan, dan menceritakannya dalam sebuah cerpen. 7. Amanat, yaitu pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca. 20 Memuat lima unsur intrinsik, misalnya tema, alur, penokohan, latar, dan sudut pandang. 15 Memuat tiga unsur intrinsik, misalnya tema, alur, latar. 10 Memuat dua unsur intrinsik misalnya, tema dan latar. 25 Struktur disusun dengan memerhatikan kepaduan: 1. Plot, yaitu memuat kejadian awal, tengah, dan akhir. 2. Tokoh dan perwatakan, tokoh dalam cerpen dapat digambarkan berdasarkan fisik, psikologi, dan

8 33 Ketepatan EYD sosiologi. 3. Latar lebih detail menunjukkan hasil refleksi siswa bukan hanya menunjukkan tempat kejadian dan kapan terjadinya, tetapi menunjukkan hubungan latar dengan cerita. Karena pemilihan latar yang tepat dapat membentuk tema dan plot tertentu. 4. Gaya Bahasa 5. Tema 20 Ada salah satu unsur yang tidak padu. Misalnya, penggambaran karakter tokoh tidak padu dengan latar yang digunakan. 15 Ada dua unsur yang tidak padu, misalnya tema tidak padu dengan keseluruhan isi cerpen dan gaya bahasa yang digunakan tidak sesuai. 10 Ada lima unsur yang tidak padu. Misalnya dalam cerpen tersebut hanya memuat kepaduan antara tokoh dan latar tanpa memperhatikan kepaduan unsur lainnya >% EYD yang benar 20 80% EYD yang benar 15 70% EYD yang benar 10 < 60% EYD yang benar SKOR IDEAL = 100 Hasil modifikasi panduan penilaian dalam sumiyadi (2010) No dst Nama Siswa Judul Cerpen Tabel 3.6. Format Penilaian Cerpen Siswa Kelengkap Kelengkapa Kepaduan an Aspek n Unsur Unsur Formal Intrinsik Struktur Cerpen Cerpen Cerpen Kesesuaian Penggunaan Bahasa Cerpen Skor Akhir

9 34 2. Instrumen Perlakuan Instrumen perlakuan adalah instrumen yang digunakan sabagai perlakuan dalam penelitian. Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dijadikan acuan kegiatan belajar mengajar pada setiap pertemuan. Dengan menyusun RPP, diharapkan dapat menghindari kemungkinan kelemahan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran dapat terorganisir dengan baik, dengan memperhatikan tujuan pencapaian pembelajaran. Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, peneliti menyususn langkah-langkah sebagai berikut. a. Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP digunakan sebagai acuan guru dalam melakukan skenario pembelajaran. RPP ini dibuat untuk digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014 semester genap sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Pelaksanaan Pembelajaran Setelah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada RPP. Langkah pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Pelaksanaan Prates Pada tahap ini, peneliti memberikan sebuah uji tes berupa soal bentuk uraian terhadap siswa. Uji tes tersebut dimaksudkan agar peneliti memperoleh data hasil menulis cerita pendek siswa sebelum mendapat perlakuan dengan menggunakan Teknik Menulis di Sini dan Saat Ini. 2) Pemberian Materi dan Pelaksanaan Perlakuan

10 35 Setelah prates, kegiatan selanjutnya adalah pemberian materi dan pelaksanaan perlakuan sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam RPP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKPERIMEN Sekolah : SMP Negeri 15 Bandung

11 36 Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : Bahasa Indonesia : VIII/2 : 6X40 Menit (3 x pertemuan) A. Standar Kompetensi Mengungkapkan kembali pikiran, perasaan, dan pengalaman dalam cerita pendek B. Kompetensi Dasar Menulis cerita pendek C. Indikator 1. Mampu menentukan unsur intrinsik cerpen 2. Mampu menulis cerpen berdasarkan tahapan alur yang tepat D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menentukan unsur intrinsik cerpen 2. Siswa mampu menulis cerpen E. Materi Pembelajaran Unsur intrinsik cerita pendek 1. Tema, yaitu ide cerita yang dikembangkan menjadi sebuah cerita 2. Latar/Setting, yaitu tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita 3. Alur atau plot, yaitu rangkaian peristiwa yang membangun sebuah cerita. Rangkaian alur terdiri atas: Tahap perkenalan, dapat berupa latar atau penokohan; Tahap penampilan masalah, menceritakan persoalan yang dihadapi oleh pelaku cerita (timbulnya konflik); Tahap puncak ketegangan, menggambarkan masalah dalam cerita (konflik memuncak);

12 37 Tahap ketegangan menurun, menceritakan masalah yang berangsurangsur dapat diatasi; Tahap penyelesaian, menceritakan masalah sudah diatasi. 4. Penokohan/perwatakan, yaitu pelaku yang terdapat dalam suatu cerita. 5. Sudut pandang, yaitu kedudukan pencerita di dalam membawakan sebuah cerita atau kisahan. 6. Amanat, yaitu pesan yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembacanya. F. Metode dan Teknik Pembelajaran 1. Metode: diskusi, tanya jawab, simulasi. 2. Teknik: Menulis di Sini dan Saat Ini (Writing ini Here and Now) G. Media, Sumber Pelajaran 1. Media: rangkaian gambar berseri, tayangan film Doa untuk Ayah, The Trap, Two plus two equal five, teks cerita pendek, video peristiwa, musik instrumen 2. Sumber belajar: Buku pegangan siswa (Buku pelajaran Bahasa Indonesia: Maryani Soetopo) H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menanyakan kabar mereka. 2. Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti. 3. Guru menjelaskan kegiatan yang akan mereka lakukan hari ini dan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami oleh siswa. Alokasi Waktu 10 Menit

13 38 Kegiatan Inti Penutupan 4. Guru memotivasi siswa belajar dari pengalaman yang paling mengesankan bagi siswa 1. Guru membagikan sebuah teks cerpen 2. Siswa membaca contoh teks cerpen tersebut dan menyebutkan unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen tersebut. 3. Siswa dan guru bersama-sama mendiskusikan tentang unsur intrinsik cerpen 4. Siswa diajak melihat lembar rangkaian gambar berseri yang sudah guru bagikan sebelumnya. 5. Siswa diminta guru untuk duduk berkelompok dan mendiskusikan tentang gambar tersebut. 6. Setelah berdiskusi, Siswa diminta guru untuk menceritakan gambar berseri tersebut dimulai dari tahap perkenalan, penampilan masalah, hingga tahap puncak ketegangan. 7. Sebelum menuliskan ceritanya, siswa diajak untuk berimajinasi bahwa apa yang ada pada rangkaian gambar berseri terjadi sekarang dan saat ini dengan merefleksikan ke dalam pengalaman yang pernah dialaminya 8. Siswa diajak untuk membuat dirinya tenang dan rileks sesaat 9. Kemudian setelah siswa tenang dan rileks, siswa diajak untuk menuliskan hasil imajinasinya tersebut ke dalah sebuat teks cerpen 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang diajarkan. 2. Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran dengan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 4. Guru menutup pembelajaran. 60 Menit 10 Menit

14 39 Pertemuan Kedua Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menanyakan kabar mereka. 2. Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti. 3. Guru menjelaskan kegiatan yang akan mereka lakukan hari ini dan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami oleh siswa. 4. Guru memotivasi siswa belajar dari pengalaman yang paling mengesankan bagi siswa Kegiatan Inti 1. Siswa dan guru bersama-sama mendiskusikan tentang unsur intrinsik cerpen dan membahas kesalahan-kesalahan penulisan dan unsur cerpen pada pertemuan sebelumnya. 2. Guru meminta siswa untuk menonton sebuah tayangan tentang pembelajaran yang berjudul two and two equal five. 3. Siswa dan guru bersama-sama mendiskusikan tentang unsur intrinsik cerpen dan membahas kesalahan-kesalahan penulisan dan unsur cerpen pada pertemuan sebelumnya. 4. Siswa diajak menonton sebuah tayangan film pendek yang berjudul The Trap. 5. Guru menghentikan penayangan film tersebut ketika konflik dalam cerita sedang berlangsung dan membiarkan siswa menentukan akhir cerita dalam penggalan film tersebut. 6. Setelah itu, siswa diberikan tugas untuk menuliskan kembali cerita dari penggalan film tersebut, menuliskan puncak ketegangan yang Alokasi Waktu 10 Menit 60 Menit

15 40 Penutupan terjadi dan menentukan sendiri tahap penurunan konflik dan akhir dari ceritanya. 7. Sebelum menuliskan ceritanya, siswa diajak untuk berimajinasi apa yang akan dilakukan ketika peristiwa yang ada dalam penggalan film tersebut terjadi di sini dan saat ini. 8. Siswa pun membayangkan kejadian tersebut, merefleksikannya dan mengaplikasikan ke dalam pengalaman yang pernah dialaminya. 9. Siswa diajak untuk membuat dirinya tenang dan rileks sesaat. 10. Kemudian setelah siswa tenang dan rileks, siswa diajak untuk menuliskan hasil imajinasinya tersebut ke dalah sebuat teks cerpen. 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang diajarkan. 2. Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran dengan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 4. Guru menutup pembelajaran. 10 Menit Pertemuan Ketiga Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menanyakan kabar mereka. 2. Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti. 3. Guru menjelaskan apa kegiatan yang akan mereka lakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami Alokasi Waktu 10 Menit

16 41 Kegiatan Inti Penutupan oleh siswa. 4. Guru memotivasi siswa belajar dari pengalaman yang paling mengesankan bagi siswa 1. Guru dan siswa mendiskusikan kesalahankesalahan unsur karangan ataupun kebahasaan yang terdapat dalam cerita pendek yang telah ditulis siswa pada pertemuan sebelumnya 2. Siswa dan guru mengulas kembali tentang unsur-unsur intrinsik cerita pendek 3. Guru memberikan sebuah tayangan video kehidupan sehari-hari. Video itu berjudul Doa untuk Ayah. 4. Siswa diperdengarkan sebuah musik instrumen. Sebelum diperdengarkan, guru memberikan instruksi kepada siswa untuk menutup matanya dan membuat siswa rileks 5. Ketika mendengarkan musik, siswa diajak merefleksikan masa lalu mereka, melakukan imajinasi dan khayalan mental, mengumpamakan bahwa video peristiwa yang ditayangkan terjadi di sini dan saat atau sedang mereka alami 6. Ketika membuka mata, siswa sudah dipersiapkan sebuah kertas dan balpoin untuk menuangkan imajinasi mereka ke dalam bentuk teks cerita pendek dimulai dari tahap perkenalan sampai tahap penyelesaian. 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang diajarkan. 2. Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran dengan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 4. Guru menutup pembelajaran. 60 Menit 10 Menit

17 42 I. Penilaian 1. Lembar Kerja Siswa MARI MENULIS CERPEN! Petunjuk Umum: Kerjakanlah soal berikut dengan sebaik-baiknya! Jawaban ditulis pada lembar yang telah disediakan! Soal: Buatlah sebuah cerpen dengan tema sesuai keinginanmu, namun perhatikan ketentuan berikut ini! 2. Panjang cerita tidak lebih dari 4 halaman 3. Ketika menulis cerpen, ingatlah hal-hal berikut: a. tuliskan judul cerita dan nama pengarang (nama kalian)! b. sertakan dialog dan narasi dalam cerpen yang kalian buat! c. perhatikan kelengkapan unsur intrinsik cerpen seperti; tema, alur, penokohan, kerincian latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat d. perhatikan pula: 1) kesesuaian isi cerita dengan tema yang dipilih; 2) penyertaan tokoh dan penokohan dalam cerita; 3) kerincian latar yang dituangkan; 4) sudut pandang pengarang; 5) amanat yang ingin kalian sampaikan; dan 6) kepaduan antarunsur, misal: kepaduan antara plot dengan tokoh dan perwatakan, latar, gaya bahasa, dan tema. e. serta gunakan EYD yang baik, gaya bahasa dan ragam bahasa yang disesuaikan dengan tokoh dan latar dalam cerpen yang kalian tulis! 2. Format Penilaian No 1 Nama Siswa Judul Cerpen Kelengkapan Aspek Formal Cerpen (25) Kelengkapan Unsur Intrinsik Cerpen (25) Kepaduan Unsur Struktur Cerpen (25) Kesesuaian Penggunaan Bahasa Cerpen (25) Skor Akhir 2

18 Dst RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Sekolah : SMP Negeri 15 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII/2 Alokasi Waktu : 6X40 Menit (3 x pertemuan) A. Standar Kompetensi Mengungkapkan kembali pikiran, perasaan, dan pengalaman dalam cerita pendek B. Kompetensi Dasar Menulis cerita pendek

19 44 C. Indikator 1. Mendeskripsikan pengalaman yang mengandung konflik 2. Mendeskripsikan peristiwa yang dialami sesuai tahapan alur 3. Menulis cerita pendek D. Tujuan Pembelajaran 1. Mampu mendeskripsikan pengalaman yang mengandung konflik 2. Mampu mendeskripsikan peristiwa yang dialami sesuai tahapan alur 3. Mampu menulis cerita pendek E. Materi Pembelajaran Unsur intrinsik cerita pendek 1. Tema, yaitu ide cerita yang dikembangkan menjadi sebuah cerita 2. Latar/Setting, yaitu tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita 3. Alur atau plot, yaitu rangkaian peristiwa yang membangun sebuah cerita. Rangkaian alur terdiri atas: Tahap perkenalan, dapat berupa latar atau penokohan; Tahap penampilan masalah, menceritakan persoalan yang dihadapi oleh pelaku cerita (timbulnya konflik); Tahap puncak ketegangan, menggambarkan masalah dalam cerit (konflik memuncak); Tahap ketegangan menurun, menceritakan masalah yang berangsurangsur dapat diatasi; Tahap penyelesaian, menceritakan masalah sudah diatasi. 4. Penokohan/perwatakan, yaitu pelaku yang terdapat dalam suatu cerita. 5. Sudut pandang, yaitu kedudukan pencerita di dalam membawakan sebuah cerita atau kisahan 6. Amanat, yaitu pesan yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembacanya.

20 45 F. Metode dan Teknik Pembelajaran 1. Diskusi 2. Tanya jawab 3. Penugasan G. Media, Sumber Pelajaran 1. Media: teks cerita pendek (terlampir) 2. Sumber belajar: Buku pegangan siswa (Buku pelajaran Bahasa Indonesia: Maryani Soetopo) H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menanyakan kabar mereka. 2. Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti. 3. Guru menjelaskan kegiatan yang akan mereka lakukan hari ini dan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami oleh siswa. Kegiatan Inti 1. Guru memberikan materi unsur intrinsik cerpen. 2. Guru menjelaskan tahap pengaluran dalam cerpen 3. Guru membagikan contoh cerpen 4. Siswa diminta untuk menceritakan kembali cerpen tersebut berdasarkan tahap-tahap pengaluran dari cerpen tersebut. 5. Setelah menulis, siswa diminta untuk membacakan hasilnya di depan kelas. 6. Guru beserta siswa memdiskusikan hasil pekerjaan mereka. Alokasi Waktu 10 Menit 60 Menit

21 46 Penutupan 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang diajarkan. 2. Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran dengan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 4. Guru menutup pembelajaran. 10 Menit Pertemuan Kedua Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menanyakan kabar mereka. 2. Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti. 3. Guru menjelaskan kegiatan yang akan mereka lakukan hari ini dan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami oleh siswa. Kegiatan Inti 1. Guru membagikan sebuah teks cerita pendek. 2. Siswa diberi kesempatan untuk menuliskan kembali dengan kalimat sendiri cerita pendek yang dibacanya. 3. Siswa membaca contoh pengalaman yang mengandung konflik pada buku pegangan siswa. 4. Siswa ditugaskan guru untuk menuliskan pengalaman yang mengandung konflik dari cerpen yang telah dibaca sebelumnya. 5. Siswa saling menukar hasil pekerjaannya dengan teman satu bangku. 6. Siswa mendata peristiwa-peristiwa yang terjadi dari cerpen tersebut berdasarkan tahapan alur. 7. Siswa dan guru membahas hasil kerja siswa. Alokasi Waktu 10 Menit 60 Menit

22 47 Penutupan 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang diajarkan. 2. Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran dengan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 4. Guru menutup pembelajaran. 10 Menit Pertemuan Ketiga Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menanyakan kabar mereka. 2. Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti. 3. Guru menjelaskan kegiatan yang akan mereka lakukan hari ini dan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami oleh siswa. Kegiatan Inti Penutupan 1. Siswa membaca contoh penulisan cerpen berdasarkan peristiwa yang pernah dialami dalam buku pegangan siswa 2. Siswa mendiskusikan contoh penulisan cerpen tersebut dengan teman satu bangku. 3. Siswa membuka kembali hasil belajar pada pertemuan sebelumnya. 4. Siswa ditugasi guru untuk menulis cerpen berdasarkan peristiwa yang pernah dialami. 5. Guru memberikan umpan balik kepada siswa dengan membahas hasil kerjaannya dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang diajarkan. Alokasi Waktu 10 Menit 60 Menit 10 Menit

23 48 2. Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran dengan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 4. Guru menutup pembelajaran. I. Penilaian 1. Lembar Kerja Siswa MARI MENULIS CERPEN! Petunjuk Umum: Kerjakanlah soal berikut dengan sebaik-baiknya! Jawaban ditulis pada lembar yang telah disediakan! Soal: Buatlah sebuah cerpen dengan tema sesuai keinginanmu, namun perhatikan ketentuan berikut ini! 1. Panjang cerita tidak lebih dari 4 halaman 2. Ketika menulis cerpen, ingatlah hal-hal berikut: a. tuliskan judul cerita dan nama pengarang (nama kalian)! b. sertakan dialog dan narasi dalam cerpen yang kalian buat! c. perhatikan kelengkapan unsur intrinsik cerpen seperti; tema, alur, penokohan, kerincian latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat d. perhatikan pula: 1) kesesuaian isi cerita dengan tema yang dipilih; 2) penyertaan tokoh dan penokohan dalam cerita; 3) kerincian latar yang dituangkan; 4) sudut pandang pengarang; 5) amanat yang ingin kalian sampaikan; dan 6) kepaduan antarunsur, misal: kepaduan antara plot dengan tokoh dan perwatakan, latar, gaya bahasa, dan tema. e. serta gunakan EYD yang baik, gaya bahasa dan ragam bahasa yang disesuaikan dengan tokoh dan latar dalam cerpen yang kalian tulis!

24 49 2. Format Penilaian No 1 Nama Siswa Judul Cerpen Kelengkapan Aspek Formal Cerpen (25) Kelengkapan Unsur Intrinsik Cerpen (25) Kepaduan Unsur Struktur Cerpen (25) Kesesuaian Penggunaan Bahasa Cerpen (25) Skor Akhir dst c. Pelaksanaan Pascates Pelaksanaan pascates merupakan langkah akhir dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Siswa diberikan postes untuk mengetahui hasil pembelajaran yang sudah dilakukan. Sama halnya dengan prates, postes dilaksanakan dengan memberikan soal tes berbentuk uraian kepada siswa. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling penting dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Data yang dikumpulkan adalah data berupa cerpen. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis cerpen. 1. Tes Tes merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Riduwan, 2012:57). Tes dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis. Format lembar tes yang digunakan dalam

25 50 penelitian disesuaikan dengan teknik, dan media pembelajaran yang digunakan oleh peneliti. 2. Observasi Observasi merupakan pengamatan yang digunakan untuk melihat aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung. Observasi ini digunakan sebagai pendukung terhadap keberlangsungan proses penelitian. Lembar observasi yang disediakan diisi oleh pengamat baik dari pihak sekolah atau pun pihak luar yang terkait. Selama pembelajaran, pengamat mengisi format penilaian yang telah disediakan. Adapun format penilaian yang digunakan dalam tahap ini adalah sebagai berikut. Tabel 3.7. Lembar Observasi Aktivitas Guru No Hal yang Diamati Penilaian Kemampuan Membuka Pelajaran a. Menarik perhatian siswa b. Memotivasi siswa c. Memberi acuan bahan yang akan disajikan d. Membuat kaitan bahan ajar yang lalu dengan yang baru 2 Sikap Peneliti Selama KBM a. Kejelasan suara b. Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa c. Antusiasme penampilan dan mimik muka d. Mobilitas posisi dalam kelas 3 Penguasaan Materi Pembelajaran a. Kejelasan memposisikan materi ajaryang akan disampaikan dengan Keterangan

26 51 materi lainnya yang terkait b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan aspek kompetensi (berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis) c. Kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi d. Mencerminkan penguasaan materi ajar secara proporsional 4 Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran a. Penyampaian materi ajar sesuai dengan RPP b. Mencerminkan komunikasi guru-siswa dengan berpusat pada siswa c. Antusisas dalam menanggapi dan menggunakan respon siswa d. Cermat dalam memanfaatkan waktu sesuai alokasi yang direncanakan 5 Kemampuan Menggunakan Media a. Memperhatikan prinsip-prinsip menggunakan media b. Membantu kelancara proses belajar c. Terampil dalam mengoprasikan d. Tepat saat penggunaan media 6 Evaluasi Pembelajaran a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan profesi b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan dalam RPP c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi yang direncanakan d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang dirancang 7 Kemampuan Menutup Pelajaran a. Maninjau kembali

27 52 b. Memberi kesempatan bertanya kepada siswa c. Menugaskan kegiatan ko-kurikuler d. Menginformasikan materi ajar berikutnya Keterangan: 0 = Gagal 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik (diadaptasi dari Panduan Program PLP UPI) Tabel 3.8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa No Aspek yang Diamati Keterangan 1 Siswa menunjukkan semangat belajar 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru 3 Siswa mengemukakan pendapat 4 Siswa mengajukan pertanyaan 5 Siswa merespon pertanyaan guru 6 Siswa mencatat materi yang penting 7 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru Keterangan: 0 = Gagal 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Baik Sekali F. Teknik Pengolahan Data Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah mengolah data dan pengujian hipotesis. Data yang diperoleh diolah menggunakan program perangkat lunak SPSS 20.0 for windows. Pengolahan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap hasil

28 53 data prates, pascates, dan indeks gain (normalized gain) dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun langkah pengolahan data adalah sebagai berikut. 1. Uji reliabilitas antarpenimbang Hasil analisis data dilakukan oleh tiga orang penimbang. Uji reliabilitas dilakukan untuk menghindari adanya penilaian secara subjektif. Untuk mengetahui ketepatan analisis data yang dilakukan oleh tiga penimbang tersebut, dilakukan uji sebagai berikut. dt 2 = Sigma determinan SSt dt 2 = jumlah kuadrat siswa SSp d 2 p = jumlah kuadrat penguji/penimbang SStot p 2 t = jumlah kuadrat total SSkk d 2 kk = jumlah kuadrat kekeliruan Setelah itu, hasil data-data dimasukkan ke dalam format ANAVA. Reliabilitas antar penimbang dilakukan dengan rumus berikut.

29 54 Kemudian nilai dicocokkan dengan tabel Guilford berikut. Tabel 3.9 Tingkat Korelasi Guiltford Interval Koefisien Tingkat Korelasi 0,20 tidak ada korelasi 0,20 0,40 korelasi rendah 0,40 0,60 korelasi sedang 0,60 0,80 korelasi tinggi 0,80 0,90 korelasi tinggi sekali 1,00 korelasi sempurna (Subana, dkk, 2005 : 104) 2. Indeks gain Indeks gain ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan perlakuan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Indeks gain ini dihitung dengan rumus indeks gain dari Meltzer (Handini, 2008:34) yaitu sebagai berikut. Adapun kriteria rendah, sedang, tinggi mengacu pada kriteria Hake (Handini, 2008:49). Indeks gain < 0,30 = rendah 0, 30 Indeks gain 0,70 = sedang Indeks gain 0,70 = tinggi 3. Menguji normalitas data dilakukan untuk mengondisikan kenormalan data atau persebaran data pada setiap sampel, dengan menggunakan rumus Chikuadrat dengan membandingkan x 2 hitung dan x 2 tabel. Uji normalitas ini

30 55 dilakukan pada data prates dan pascates dari dua kelompok kelas. Rumus yang digunakan untuk rumus Chi-kuadrat adalah sebagai berikut. Keterangan: x 2 = Chi-kuadrat f o = frekuensi yang diobservasi f h = frekuensi yang diharapkan (Sugiyono, 2007 : 107) 4. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas dilakukan peneliti karena peneliti bermaksud untuk melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang data penelitiannya diambil dari dua kelompok terpisah dalam satu populasi. Melakukan uji homogenitas varian rata-rata prates dan pascates digunakan rumus sebagai berikut. Keterangan: f hitung = nilai yang dicari Vb = variabel terbesar Vk = variabel terkecil (Subana, dkk, 2005 : 188) Data dinyatakan homogen jika f hitung f tabel Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data prates dan pascates dari kelas kontrol dan kelas ekperimen tersebut, maka dilakukanlah uji-t atau t test jika data berdistribusi normal dan homogen. Namun, jika data

31 56 berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka dilanjutkan dengan melakukan penghitungan data menggunakan t (t aksen) sehingga penghitungan hipotesis dilakukan dengan statistic nonparametric seperti uji Mann-Withney.

Kelas Pratest Perlakuan Pascates

Kelas Pratest Perlakuan Pascates 26 BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode yang mengujicobakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O1 X1 O2 K O3 X2 04

BAB III METODE PENELITIAN. Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O1 X1 O2 K O3 X2 04 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Peneliti menggunakan metode eksperimen semu atau quasi experimental design dalam penelitian ini. Alasan penggunaan metode eksperimen kuasi ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang dirumuskan sebelumnya yaitu menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

(Sugiyono,2013hlm.76) Keterangan : E = kelas eksperimen yang dipilih secara acak K = kelas kontrol yang dipilih secara acak

(Sugiyono,2013hlm.76) Keterangan : E = kelas eksperimen yang dipilih secara acak K = kelas kontrol yang dipilih secara acak BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian yaitu quasi eksperimental (eksperimen semu) dengan desain pretest-postest control group design. Desain ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Eksperimen kuasi ini merupakan metode penelitian yang peneliti gunakan. Penelitian ini membutuhkan satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Kelas kontrol

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi 9 BAB METODE PENELITIAN. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sugiyono (2012: 117) dalam bukunya menyebutkan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian dimulai dari adanya suatu masalah, dari masalah tersebut peneliti harus mencari sebuah cara untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain eksperimen kuasi dengan tipe nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretestpostest

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen kuasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen kuasi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen kuasi. Menurut Arikunto (2006:3) dalam penelitian eksperimen penulis sengaja membangkitkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu karena

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu karena BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu karena penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi atau eksperimen semu. Metode aksperimen kuasi ini termasuk kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:72) mengungkapkan bahwa metode penelitian eksperimen ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi atau quasi experimental. Metode ini dipilih karena sulitnya mengontrol variabelvariabel

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Pretest-posttest Control Group Design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 Y O4

Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Pretest-posttest Control Group Design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 Y O4 23 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi (Quasi Experimental Design). Adapun variabel-varibel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Peneliti menggunakan metode eksperimen semu atau kuasi eksperimen dalam penelitian ini. Alasan penggunaan metode eksperimen semu ini karena sulitnya mengontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi. Penelitian eksperimen merupakan salah satu jenis penelitian kuantitatif yang sangat kuat mengukur hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Darham 42, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130).

BAB III METODE PENELITIAN. Darham 42, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130). 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMA 1 Cicalengka yang beralamat di Jl. H. Darham 42, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. 2. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Metode penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi penelitian ini akan menguraikan tentang metode penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, paradigma penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti 67 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengujicobakan suatu metode pembelajaran dengan sengaja

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena dalam pengolahan datanya berupa angka-angka dalam statistik. Menurut Sugiyono (2008: 8), penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN E: O 1 X O 2 C: O 3 Y O 4

BAB 3 METODE PENELITIAN E: O 1 X O 2 C: O 3 Y O 4 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan suatu prosedur. Di dalam prosedur penelitian, ada yang namanya metode penelitian. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design, 21 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design, yaitu sekelompok subjek dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu, pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode eksperimental merupakan metode penelitian yang sistemis dan logis untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Metode eksperimental ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 88 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan pemerolehan data penelitian. Adapun hal yang dimaksud meliputi metode penelitian, data (populasi dan sampel),

Lebih terperinci

O 1 X O 2. Keterangan: O 1 = nilai pretest O 2 = nilai posttest X = pembelajaran dengan menggunakan media audio visual ilustrasi tokoh

O 1 X O 2. Keterangan: O 1 = nilai pretest O 2 = nilai posttest X = pembelajaran dengan menggunakan media audio visual ilustrasi tokoh BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen semu dengan desain one-group pretest-posttest design. Pada tipe ini, siswa diberikan pretest

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini, akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan pemerolehan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini, akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan pemerolehan 86 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini, akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan pemerolehan data penelitian. Adapun hal yang dimaksud meliputi metode penelitian, sumber data (populasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam proses pengambilan data untuk mencapai suatu tujuan harus dilakukan secara ilmiah, yakni dengan menggunakan ciri-ciri keilmuan yang meliputi kerasionalan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. adalah metode eksperimen. Jenis penelitian eksperimen dalam penelitian ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. adalah metode eksperimen. Jenis penelitian eksperimen dalam penelitian ini 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah metode eksperimen. Jenis penelitian eksperimen dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode dan desain penelitian merupakan hal penting yang berperan sebagai salah satu rancangan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship) dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship) dengan cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Danim (Syamsuddin dan Damaianti, 2006: 157) berpendapat bahwa penelitian dengan pendekatan eksperimen dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode yang sistematis dan logis untuk membuktikan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN . BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai (1) lokasi penelitian, (2) populasi penelitian, dan (3) sampel penelitian. Adapun penjelasannya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini senada dengan yang dikatakan Sugiyono (2011: 2), metode penelitian pada

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini senada dengan yang dikatakan Sugiyono (2011: 2), metode penelitian pada 33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini senada dengan yang dikatakan Sugiyono (2011: 2), metode penelitian pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental Design). Pada dasarnya desain quasi eksperimen terbagi menjadi dua, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Angkasa Lanud Hussein Sastranegara Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik penelitian, instrumen penelitian, dan persiapan pembelajaran sebagai berikut. 3.1 Desain Penelitian Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2011/2012.

BAB III METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu, Tempat, dan Jadwal Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan April sampai dengan bulan Juni pada semester genap tahun ajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian eksperimen kuasi. Metode penelitian eksperimen kuasi dipilih untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi atau disebut juga quasi eksperimental research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian terhadap keefektifan media film pendek versi Eagle Awards memerlukan metode yang tepat untuk mencapai keberhasilan. Oleh sebab itu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pre-eksperimental design. Desain ini dikatakan belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono (2013, hlm. 3) mengemukakan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sementara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) secara kuantitatif maupun kualitatif. (Arikunto, 2006: 10).

BAB 3 METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) secara kuantitatif maupun kualitatif. (Arikunto, 2006: 10). 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau dikenal juga dengan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian, yaitu suatu cara yang digunakan untuk memperoleh kelengkapan data-data yang diperlukan bagi usaha pemecahan masalah yang diteliti dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen adalah penelitian yang mendekati percobaan sungguhan yang tidak mungkin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian, teknik penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, instrumen penelitian, instrumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan bahasa meliputi kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, lokasi, populasi, dan sampel penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, analisis instrumen, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Isola dan SD Laboratorium-Percontohan UPI berlokasi di kelurahan Isola Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif model kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen adalah metode yang mengujicobakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tentunya beranjak dari masalah yang ingin dipecahkan. Masalah yang ingin diteliti yaitu dalam hal pembelajaran drama bermain peran. Seperti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan beberapa hal yang berkenaan dengan metode penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan beberapa hal yang berkenaan dengan metode penelitian 45 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bagian ini menjelaskan beberapa hal yang berkenaan dengan metode penelitian yaitu: populasi dan sampel, metode dan desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Menurut Sugiyono( 2010, hlm. 107) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian eksperimen kuasi. Metode penelitian eksperimen kuasi dipilih untuk menguji efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh Metode Brain Gym dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi dan deskripsi. Metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen semu dengan tujuan menguji hipotesis penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di SMA Negeri 8 Bandung yang terletak di Jalan Solontongan nomor, Kecamatan Turangga, Kota Bandung. Lokasi sekolah cukup

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Bentuk desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dari hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. penelitian ekperimen diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. penelitian ekperimen diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan 9 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang akan penulis gunakan adalah metode ekperimen. Metode penelitian ekperimen diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Misalnya untuk menguji hipotesis dengan menggunakan metode serta alat tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mencapai 108 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian adalah wahana untuk menemukan kebenaran. Melalui metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Di dalam bab ini akan dijelaskan mengenai lokasi penelitian, populasi,sampel, metode penelitian, desain penelitian,serta instrument penelitian. Selain itu dipaparkan mengenai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan peneliti tidak menggunakan kelas kontrol sebagai pembanding. Berikut tabel penelitian.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif atau eksperimen adalah kegiatan yang direncanakan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuaan (Kosasih dan Wawan, 2012: 195). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang harus dipersiapkan sebelum kita melakukan penelitian. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MEDIA KARTU DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

KEEFEKTIFAN MEDIA KARTU DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 2, Desember 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) KEEFEKTIFAN MEDIA KARTU DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN Universitas Pancasakti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu proses atau cara untuk mendapatkan suatu data yang akan diteliti oleh penulis. Metode penelitian merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Adapun desain penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah rancangan dengan pemasangan subjek melalui Tes Awal-Tes Akhir dan Kelompok Kontrol (The

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu atau quasi experiment

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:107) Metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah SMP Kartika XIX-2 Bandung yang beralamat di Jalan Pak Gatot Raya No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek belajar yang harus diajarkan guru kepada siswa selain aspek lainnya, yaitu membaca, mendengar, dan berbicara. Menurut Tarigan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 235 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri 1 Pahoman Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V / Ganjil Waktu : 3 x 3 (1 x pertemuan) Siklus : 1 (satu) Pertemuan : 1 (satu)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK SILANG CERITA PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG

PENERAPAN TEKNIK SILANG CERITA PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG PENERAPAN TEKNIK SILANG CERITA PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG Windy Tantriyani Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Adapun metode kuantitatif yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang keterampilan siswa dalam menulis dialog sederhana dengan. dengan aktivitas guru selama proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang keterampilan siswa dalam menulis dialog sederhana dengan. dengan aktivitas guru selama proses pembelajaran. 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang keterampilan

Lebih terperinci