Informasi Teknik. : Laporan Singkat IMO Sub Committee Carriage of Cargoes and Containers Sesi ke-3 (CCC 3)

Transkripsi

1 Informasi Teknik No. : September 2016 Kepada Perihal : Semua pengguna jasa BKI : Laporan Singkat IMO Sub Committee Carriage of Cargoes and Containers Sesi ke-3 (CCC 3) Ringkasan Informasi Teknik ini merupakan ringkasan hasil pertemuan ke 3 dari IMO Sub Committee Carraige of Cargoes and Containers (CCC 3) yang diselenggarakan dari tanggal 5 sampai dengan 9 September 2016, bertempat di Kantor Pusat IMO di London. Informasi Informasi yang disediakan dalam Informasi Teknik ini adalah yang berkaitan erat dengan pekerjaan BKI. Segala informasi maupun saran yang tersedia pada dokumen ini bukan merupakan tanggung jawab BKI dan BKI tidak dapat diperkarakan oleh siapapun dari kehilangan, kerusakan atau kerugian biaya akibat ketidakakuratan data yang disampaikan. Beberapa agenda yang didiskusikan selama pertemuan tersebut antara lain: Nomor Agenda Topik 3 Amendments to the International Gas Fuel (IGF) Code and development of guidelines for low-flashpoint fuels 4 Draft Interim Recommendations for Carriage of Liquefied Hydrogen in Bulk 5 Amendments To The IMSBC Code And Supplements 8 Suitability Of High Manganese Austenitic Steel for Cryogenic Service 9 Draft Amendments On Paragraphs And Of The IMSBC Code 10 Unified Interpretation of provisions of IMO safety, security and environment related conventions Agenda diatas adalah beberapa isu teknis yang dibahas pada saat pertemuan. Lampiran singkat terkait isu teknis disampaikan pada lampiran dokumen ini. Halaman 1 dari 12

2 Informasi lebih lanjut Pertanyaan sehubungan dengan Informasi Teknik ini dapat ditujukan ke: BKI Statutory Division Yos Sudarso Jakarta, Indonesia Phone : , , , Fax : sta@bki.co.id Direktur Klasifikasi - TTD - Capt. Iman Satria Utama Informasi Segala informasi maupun saran yang tersedia pada dokumen ini bukan merupakan tanggung jawab BKI dan BKI tidak dapat diperkarakan oleh siapapun dari kehilangan, kerusakan atau kerugian biaya akibat ketidakakuratan informasi yang disampaikan. Halaman 2 dari 12

3 LAPORAN SINGKAT IMO SUB COMMITTEE CARRIAGE OF CARGO AND CONTAINERS SESI KE-3 (CCC 3) PENDAHULUAN IMO Sub Komite Carriage of Cargoes and Containers kembali menyelenggarakan pertemuan yang ke-3 pada tanggal 5 sampai dengan 9 September 2016, yang bertempatan di Kantor Pusat IMO di London, Inggris. Dalam rangka melaksanakan kinerja agenda pertemuan yang efisien, maka Sub Komite di dalam sesi plenary, menyetujui untuk membagi beberapa diskusi dalam agenda ke dalam 3 working grup. Working Grup yang pertama ditunjuk untuk menangani agenda item ke-3 dan ke-10 (perihal IGF Code). Working Grup kedua ditunjuk untuk menangani agenda item ke-4, 8 dan 10 (perihal IGC Code). Sedangkan working grup ketiga ditugaskan untuk menangani agenda item ke-5 dan 9 (perihal IMSBC Code). Agenda yang telah disepakati diluar agenda yang ditangani oleh Working Group telah didiskusikan pada sesi plenary. Maka dari itu, laporan ini berisikan informasi teknis terkait diskusi agenda-agenda yang telah disepakati oleh Sub Komite. A. AMANDEMEN PADA INTERNATIONAL GAS FUEL CODE DAN PENGEMBANGAN GUIDELINES FOR LOW FLASHPOINT FUELS (AGENDA ITEM 3) Sesuai dengan keputusan rapat pada sesi plenary, Ketua Sub komite setuju untuk menempatkan prioritas utama pada item finalisasi peraturan mengenai fuel cell power installation diatas tugas lain yang dibebankan pada Working Group 1. Peratursn terkait Fuel Cells yang tidak menggunakan LNG sebagai konsumsi bahan bakar Sub Komite memutuskan bahwa draft amandemen IGF Code mengenai fuel cells harus dikembangkan menjadi bersifat umum dimana pemakaiannya tidak hanya dibatasi oleh gas alam (misal; LNG) sebagai konsumsi bahan bakar Bab Peraturan ini dimuat dalam draft amandemen sebagai bab baru yaitu Part E dari IGF Code untuk Fuel Cells yang menggunakan konsumsi bahan bakar selain LNG, untuk menghindari penomoran ulang pada dokumen orisinil. Peralatan lain yang tidak disebutkan secara spesifik pada bab ini dikenakan pada peraturan yang mana tertera pada Bab A secara relevan(fuel Cell dengan konsumsi bahan bakar LNG) Beberapa poin utama dalam amandemen IGF Code mengenai Instalasi Fuel Cell adalah sebagai berikut: - Penambahan definisi dan tata cara penerapan untuk jenis kapal apa persyaratan ini ditetapkan - Penambahan peraturan sistem exhaust dimana sistem ini tidak dapat digabung dengan sistem ventilasi dari ruangan fuel cell - Kapasitas ventilasi dan persyaratan redundancy ditetapkan berdasarkan besarnya sumber kebocoran bahan bakar didalam instalasi listrik fuel cell - Monitoring yang kontinyu terhadap kemurnian bahan bakar yang menjadi konsumsi fuel cell harus dilakukan, mengingat bahwa teknologi yang berbeda memiliki toleransi yang berbeda mengenai Lampiran informasi teknik No: O Halaman 3 dari 12

4 jumlah kotoran dalam bahan bakar dalam kaitannya dengan power yang dihasilkan, degradasi dalam jangka panjang, dan toleransi performa dari fuel cells - Pengaturan sistem dipersyaratkan tidak hanya memiliki kapabilitas untuk mengosongkan seluruh bahan bakar konsumsi, namun juga memiliki sarana tertentu sedemikian hingga proses pemeliharaan dapat berlangsung dalam kondisi aman - Akan ditambahkan peraturan mengenai batas suhu permukaan, dimana pada draft amandemen sebelumnya pada paragraf dalam Annex 1, batas suhu permukaan hanya ditujukan untuk mengatasi bahaya penyulutan api secara otomatis namun bahaya suhu permukaan tinggi tetap ada. - Beberapa pertimbangan telah diberikan berkaitan dengan kemungkinan adanya pembakaran yang disebabkan oleh listrik statis yang ditimbulkan oleh proses ventilasi - Penambahan diagram berjudul Component of typical fuel cell power installation pada annex dalam bab E mengenai batasan penerapan peraturan dalam rangka memberikan gambaran yang lebih baik mengenai bagian mana pada fuell cell yang diatur dalam bab ini. Pengembangan Lanjut dari IGF Code Dikarenakan terdapat banyaknya perbedaan pendapat dan waktu pembahasan working grup yang tidak mencukupi berkenaan dengan penetapan aturan keselamatan kapal yang menggunakan bahan bakar alcohol, maka Sub Komite sepakat untuk melakukan pembahasan ulang mengenai hal ini, termasuk amandemen pada paragraf dan , pada sesi sidang CCC berikutnya yaitu CCC 4 B. DOKUMEN UNIFIED INTERPRETATION UNTUK PERATURAN IMO TERKAIT KESELAMATAN, KEAMANAN DAN LINGKUNGAN (AGENDA ITEM 10) Sebagaimana diminta oleh Sub Komite, draft dokumen unified interpretation telah didiskusikan oleh anggota working grup yang ditetapkan untuk IGF dan IGC Code. Sub komite telah menyetujui draft dokumen unified interpretation tersebut berikut pengajuan dokumen lebih lanjut kepada MSC 97 untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana disebutkan di bawah ini: B.1. Dokumen draft Unified Interpretation dari IGF Code Unified Interpretation pada IGF Code Bab A, paragraf mengenai Tank Connection Space yang terletak pada geladak terbuka IACS memiliki pertimbangan mengenai tank connection space, sesuai dengan kebutuhan, tidak dikecualikan meskipun tank connection space tersebut ditempatkan pada geladak terbuka, yang mana dalam Code ini persyaratan tersebut seakan hanya berlaku untuk tank connection space yang terletak di ruang tertutup di bawah geladak. Lebih lagi, penempatan tank connection space diatas geladak terbuka akan memberikan perlindungan terhadap lingkungan terkait peralatan keselamatan yang essensial. IACS juga memberikan pertimbangan bahwasannya desain dari tank connection space telah dilengkapi dengan beberapa fitur keselamatan yang dirancang untuk penampungan kebocoran LNG dan gas secara Lampiran informasi teknik No: O Halaman 4 dari 12

5 aman, Maka dari itu peralatan yang diijinkan dalam ruangan tersebut hanya untuk peralatan yang masuk dalam kategori sumber potensial untuk kebocoran dan bukan sumber kebakaran. Unified Interpretation pada IGF Code Bab A, paragraph mengenai istilah dalam Tank Connection Space dimana ketentuan khusus berlaku IACS menyadari bahwa istilah fuel preparation room telah menggantikan istilah compressor room dan pump room dalam Interim Guidelines mengenai keselamatan dalam instalasi mesin berbahan bakar gas pada kapal (resolusi MSC 285(86)) dan berdasarkan pada konsep dimana ruang kompresor dan ruang pompa terletak diatas geladak terbuka pada IGC Code. Maka dengan pengertian tersebut dimana tank connection space hanya berisikan peralatan seperti vaporizer atau heat exchanger didalamnya, maka ruangan tersebut tidak dikenai persyaratan yang sama sebagaimana fuel preparation room. Unified Interpretation pada IGF Code Bab A, paragraf mengenai penempatan Mesin berbahan bakar gas pada kamar mesin IACS memiliki pertimbangan bahwa peraturan ini berlaku tidak hanya untuk mesin yang menggunakan hanya bahan bakar gas namun juga pada mesin yang dapat menggunakan dua jenis bahan bakar (gas dan diesel), dimana mesin yang demikian juga harus diletakkan pada kamar mesin yang dilengkapi dengan sistem ESD Unified Interpretation pada IGF Code Bab A, paragraf dan 5.8 mengenai Fuel Preparation Room yang terletak pada geladak terbuka IACS memberikan pertimbangan bahwasannya fuel preparation room yang terletak pada geladak terbuka harus diatur dengan persyaratan yang serupa dengan fuel preparation room yang terletak dibawah geladak. Perlindungan terhadap kebocoran cairan cryogenic dan kontrol terhadap daerah yang berbahaya juga memiliki ketentuan yang sama apabila ruangan tersebut diletakkan diatas geladak terbuka. Unified Interpretation pada IGF Code Bab A, paragraf mengenai pertimbangan khusus dalam penilaian resiko untuk stasiun pengisian bahan bakar tertutup atau semi tertutup Pertimbangan berikut harus diikutsertakan pada perhitungan penilaian resiko sebagai kriteria minimal, namun tidak terbatas pada, beberapa fitur desain berikut : - pemisahan stasiun pengisian bahan bakar terhadap area lain pada kapal - hazardous area plan untuk kapal tersebut - persyaratan mengenai sistem forced ventilation - persyaratan mengenai deteksi kebocoran - tindakan penyelamatan terkait deteksi kebocoran - akses menuju stasiun pengisian bahan bakar dari area non-hazardous melalui airlocks - Monitoring stasiun bahan bakar melalui pengamatan langsung maupun CCTV Unified Interpretation dari IGF Code Bab A, paragraf mengenai ventilasi kamar mesin IACS memberikan pertimbangan bahwa ruangan yang berada didalam wilayah kamar mesin (misal ruangan purifier, workshop kamar mesin, dan ruang penyimpanan) termasuk bagian dari kamar mesin Lampiran informasi teknik No: O Halaman 5 dari 12

6 dengan peralatan yang menggunakan bahan bakar gas. Dengan adanya pertimbangan tersebut, sistem ventilasi dinilai tidak perlu dibuat terpisah dari ventilasi utama kamar mesin. Unified Interpretation pada IGF Code bab A, paragraf terkait ventilasi pada double piping dan gas valve unit yang berada ruangan mesin bebas gas IACS menilai bahwa double piping dan gas valve unit pada ruang mesin bebas gas sebagai bagian dari sistem bahan bakar. Oleh karena itu, ventilasi pada bagian tersebut tidak perlu terpisah dengan sistem ventilasi dari supply bahan bakar gas yang lain. Unified Interpretation pada IGF Code bab A, paragraf dan mengenai kontrol dan pengaturan tekanan dan suhu didalam tangki gas cair setelah aktivasi sistem keselamatan IACS telah menginterpretasikan dari paragraf dan dari IGF Code bahwa kontrol dan pengaturan tekanan serta suhu dalam tangki gas cair dapat dilakukan kapan pun setelah aktivasi dari sistem keselamatan, sesuai dengan desain perencanaan selama periode minimum 15 hari. Unified Interpretation dari IGF Code Bab A, paragraf mengenai inlet dari ventilasi untuk double wall piping atau duct Sesuai dengan paragraf tersebut diatas pada IGF Code, ventilasi double wall piping yang terletak pada kamar mesin harus selalu terletak pada area non hazardous yaitu pada area terbuka yang jauh dari sumber ledakan. Pertimbangan yang diberikan oleh IACS ini juga telah sesuai dengan kalimat kedua, pada paragraf yang mempersyaratkan agar inlet ventilasi dilindungi supaya air tidak masuk kedalamnya. Terlebih lagi, kamar mesin pada kapal yang menggunakan bahan bakar gas cenderung memiliki banyak potensi sumber ledakan didalamnya. B.2. Draft Unified Interpretation dari IGC Code sebagaimana diamandemen dengan resolusi MSC.370(93) Sesuai dengan instruksi Sub Komite, draft unified interpretation telah disiapkan untuk: 1. Paragraf dan diagram 8.1. dari IGC Code sebagaimana diamandemen dalam resolusi MSC.370 (93) sesuai dengan dokumen CCC 3/10/5; dan 2. Paragraf dari IGC Code sebagaimana diamandemen dalam resolusi MSC 370(93) sesuai dengan dokumen CCC 3/10/8. Draft unified interpretation untuk dua dokumen diatas telah disetujui oleh Sub Komite untuk diajukan kepada MSC 97 untuk mendapat persetujuan. Sesuai dengan tugas yang disebutkan di atas, hasil dari rapat working grup secara garis besar adalah sbb: - Draft interpretation yang dibuat untuk paragraf dan diagram 8.1. pada IGC Code, juga berlaku untuk paragraf dan diagram dari IGF Code - Berkenaan dengan monitoring defisiensi oksigen, hal tersebut hanya diberlakukan untuk ruang muat yang melingkupi tangki independen tipe A dan B sesuai dengan IGC Code pada versi sebelumnya, sebagaimana diamandemen dengan resolusi MSC 220 (82). Namun, aplikasi persyaratan tersebut Lampiran informasi teknik No: O Halaman 6 dari 12

7 pada ruang muat untuk tangki kargo tipe C dinilai tidak diperlukan - Maka sesuai dengan pertimbangan diatas, teks pada paragraf dari IGC Code harus diperbarui sebagai berikut : " Where indicated in column "f" in the table of chapter 19 ships certified for carriage of nonflammable products, oxygen deficiency monitoring shall be fitted in cargo machinery spaces and cargo tank hold spaces for independent tanks other than type C tanks. Furthermore, oxygen deficiency monitoring equipment shall be installed in enclosed or semi-enclosed spaces containing equipment that may cause an oxygen deficient environment such as nitrogen generators, inert gas generators or nitrogen cycle refrigerant systems." Unified Interpretation pada IGC Code, paragraf mengenai peralatan penutup pada saluran masuk udara Sesuai dengan paragraf yang disebutkan diatas, interpretasi yang dibuat oleh IACS menyatakan bahwa untuk kapal yang memuat produk beracun, control peralatan penutupan untuk saluran masuk udara yang melayani ruangan yang normalnya tidak terdapat personel jaga, dapat diletakkan pada posisi sentral yang dapat diakses dari manapun dan memiliki perlindungan peralatan penutup. Namun pada umumnya, baik ruangan yang normalnya terdapat personel jaga atau tidak, terlepas dari apapun jenis kargo yang dibawa, peralatan penutup tetap harus dapat dioperasikan dari luar ruangan sesuai ketentuan SOLAS Chapter II-2, Unified Interpretation pada IGC Code,paragraf dan mengenai clearance pada tangki kargo Minimum ukuran bukaan untuk akses masuk tangki adalah 600 x 600 mm dengan radius sudut maksimum hingga 100 mm. Untuk situasi tertentu sebagai bagian dari analisa struktur, diharuskan mengurangi tegangan struktur disekitar bukaan tersebut, maka dibolehkan untuk mengurangi tegangan struktur dengan memperbersar bukaan dengan diikuti oleh bertambah besarnya ukuran radius sudut,misal 600 mm x 800 mm dengan radius sudut 300 mm maksimum, pada tempat dimana bukaan dengan ukuran 600 x 600 mm dengan radius sudut hingga 100 mm dapat ditempatkan dengan sesuai. Bukaan dengan ukuran tinggi 600 mm dan lebar 800 mm dapat diperbolehkan pada konstruksi vertikal sesuai dengan nilai kekuatan struktur tersebut. C. DRAFT INTERIM RECOMMENDATION UNTUK KAPAL YANG MEMBAWA MUATAN HYDROGEN CAIR (AGENDA ITEM 4) Sesuai instruksi dari Sub Komite, Working Group 2, mereview 13 permasalahan yang tertera dalam paragraf 89.3 pada dokumen CCC 3/4, kemudian dengan mempertimbangkan proposal sebagaimana terlampir dalam dokumen CCC 3/4/1 dan CCC 3/4/2, diikuti dengan pendiskusian draft interim recommendation sebagaimana tertuis pada annex dari dokumen CCC 3/4, dengan tujuan untuk memutuskan teks mana yang akan ditetapkan sebagai klausul tambahan yang terletak di dalam tanda Lampiran informasi teknik No: O Halaman 7 dari 12

8 kurung, pada akhirnya menyiapkan draft resolusi MSC yang mengklarifikasi penerapan dari Interim recommendation, khususnya pada pilot ship yang membawa muatan hydrogen cair dengan mempertimbangkan kebutuhan untuk melakukan perbaikan yang lebih lanjut apabila hal tersebut diaplikasikan pada kapal selain pilot ship. Poin utama pada draft amandemen yang didiskusian adalah sebagai berikut: - Persyaratan dari Proses Penilaian Resiko untuk bagian awal desain yang mengikutsertakan referensi yang mengacu kepada SAE-ARP "Recommended failure modes and effects analysis (FMEA) practices for non-automobile applications" pada Special Requirement Kapasitas dari katup buang otomatis pada tangki kargo yang mana harus di desain untuk mengantisipasi situasi terburuk pada SpecialRequirement Nilai dari Bahaya Hidrogen cair agar ditetapkan khususnya pada evaluasi insulasi vakum harus ditentukan untuk rentang normal atau batas teratas dari cold vacuum pressure (CVP) dan kehilangan tekanan vakum harus didefinisikan sesuai hasil evaluasi tersebut. - Penambahan Special Requirement untuk peralatan perlindungan personel dengan mempertimbangkan api hydrogen yang tidak kasat mata. - Penambahan opsi untuk uji kekedapan, agar mencakup campuran dari 5% Hidrogen dan 95%Nitrogen sebagai tes medium alternative. - Revisi pada paragraf yang memungkinkan pengisian tangki hingga diatas 98% dengan ketentuan khusus, yang mana, untuk kasus Hidrogen cair ini tidak diijinkan hingga terdapat data dari pengalaman yang cukup terkait penanganan muatan tersebut dikarenakan penanganan muatan hydrogen cair masih sangat awam. - Larangan untuk membuang gas hydrogen sebagai upaya control boil off gas demi pertimbangan keselamatan. Oleh karena itu, peralatan thermal oksidasi diperebolehkan dalam bentuk baik Gas Combustion Unit (GCU) atau Hydrogen Fuel Cell. Untuk keseluruhan kasus, gas Hidrogen tidak boleh terdapat pada kamar mesin kategori A sebagaimana disebutkan dalam Paragraf dari IGC Code. Ruangan yang didalamnya terdapat peralatan ini harus diperlakukan sesuai persyaratan dari cargo machinery space. D. KESESUAIAN DARI MATERIAL UNTUK LAYANAN CRYOGENIC (AGENDA ITEM 8) Kesesuaian dari High Manganese Austenitic Steel untuk layanan cryogenic Mengikuti instruksi dari Sub Komite, Working Grup 2 ini telah mendiskusikan kesesuaian dari material high manganese austenitic steel dalam penggunaannya untuk keperluan layanan cryogenic. Diantara material-material yang dapat digunakan untuk kosntruksi tangki LNG, metallic material dengan struktur molekul FCC (austenitic steel) lebih disukai dikarenakan sifat material tersebut yang mampu mempertahankan kekakuan pada temperature beku (cryogenic). Saat ini, sifat tersebut hanya dapat Lampiran informasi teknik No: O Halaman 8 dari 12

9 dicapai oleh material baja Nickel 9%. Namun sebagaimana disebutkan dalam Paper penelitian yang dikirim oleh Republik Korea, High manganese austenitic steel untuk layanan cryogenic telah dikembangkan sebagai aternatif yang mampu mengatasi kelemahan dari material berstruktur FCC pada umumnya, yaitu kekuatan Tarik yang rendah, tingginya biaya produksi dan kemudahan pengolahan material manganese. Setelah berdiskusi dengan seksama untuk mempertimbangkan infromasi yang diberikan oleh Republik Korea dan Jepang dalam sesi Working Grup 2, dan seusai dengan jawaban yang diberikan oleh Republik Korea terkait pertanyaan, komentar dan berbagai masukan dari delegasi lain, Sub Komite telah setuju agar supaya kesesuaian dari high manganese austenitic steel untuk layanan cryogenic, diperlukan pertimbangan lebih lanjut terkait hasil pengujian dan eksperimen yang lebih lengkap, termasuk informasi persetujuan material dari Badan Klasifikasi yang diakui (anggota IACS), agar kiranya disediakan oleh Republik Korea dan dibahas dalam sebuah Correspondence Grup yang nantinya akan melaporkan hasil kerjanya pada sesi CCC 4. Pembentukan Correspondence Grup perihal kesesuaian dari high manganese austenitic steel untuk pemakaian cryogenic (dibawah koordinasi Korea) Dengan mempertimbangkan keputusan yang telah diambil untuk pembentukan correspondence grup untuk kesesuaian high manganese austenitic steel untuk pemakaian cryogenic, Sub Komite setuju pada agenda kerja correspondence grup ini sebagai berikut: 1. Mengembangkan kriteria persetujuan untuk high manganese austenitic steel untuk pemakaian cryogenic. 2. Pertimbangan lanjut mengenai kesesuaian dari high manganese austenitic steel untuk pemakaian cryogenic, sesuai dengan informasi pada annex 1 pada dokumen CCC 3/8 dan dokumen CCC 3/8/1 dan CCC 3/J/7. 3. Mengembangkan draft amandemen untuk IGC dan IGF Code dengan mengikutsertakan high manganese austenitic steel dalam bab yang mengatur pemakaian layanan cryogenic, jika memungkinkan, berdasarkan annex 2 dalam dokumen CCC 3/8; dan 4. Melaporkan hasil pekerjaan pada CCC 4. E. AMANDEMEN UNTUK IMSBC CODE DAN PERATURAN PENDAMPINGNYA (AGENDA ITEM 5) Amandemen untuk individual schedule muatan COAL Sesuai dengan hasil sesi diskusi pada sidang plenary, draft amandemen untuk muatan COAL telah dibuat sesuai dengan komentar yang diperuntukkan pada paragraf dan dari dokumen CCC 3/5/1. Draft amandemen yang diberikan kepada sub komite, menyatakan bahwa coal seharusnya diklasifikasikan pada grup A dan B, namun juga dapat diklasifikasikan sebagai grup B saja melalui tes yang dilakukan lembaga yang diakui atau dimana muatan coal tersebut memiliki ukuran distribusi partikel Lampiran informasi teknik No: O Halaman 9 dari 12

10 berikut : 1. Tidak lebih dari 10% dari berat tiap-tiap partikel kurang dari 1 mm (D10 > 1 mm); dan 2. Tidak lebih dari 50% dari berat partikel kurang dari 10 mm (D50 > 10 mm). Draft tersebut juga mengikutsertakan masuknya paragraf terkait tindakan pencegahan terkait migrasi kelembaban dari batubara campuran yakni sebagai berikut due consideration shall be given to moisture migration and formation of dangerous wet base when blended coals are loaded pada bab Loading. Sub Komite telah menyetujui untuk memasukkan draft tersebut diatas sebagai pembahasan dalam pertemuan IMO E&T 26 pada draft amandemen Pembentukan koresponden grup untuk Evaluasi dari sifat material Bauksit dan revisi dari individual schedule untuk SEED CAKE (dibawah koordinasi Jepang) Dengan mempertimbangkan seluruh komentar dan keputusan yang dibuat dalam CCC 3 dan komentar terkait revisi dari individual schedule untuk SEED CAKE yang akan ditetapkan pada pertemuan E&T 26, Sub Komite menginstruksikan untuk menyiapkan draft terms of reference untuk koresponden grup dibawah koordinasi Jepang tersebut. Maka, tugas dari koresponden grup ini adalah: 1. Melakukan pembahasan terkait draft laporan dari penelitian yang dilakukan oleh Global Bauxite Working Group (GBWG) pada akhir bulan Maret 2017 dan menyiapkan laporan akhir, yang dikirimkan kepada koresponden grup pada akhir April Mempertimbangkan kandalan dari metode yang digunakan saat ini untuk menentukan transportable moisture limit (TML) untuk bauksit dan mengembangkan, bila diperlukan, metoda baru dan/atau mengamandemen metode yang digunakan saat ini untuk dimasukkan kedalam appendix 2 dari IMSBC Code. 3. Menyiapkan draft individual schedule untuk BAUXITE sebagai muatan grup A dan mereview BAUXITE schedule yang telah ada, dengan mempertimbangkan annex 1 dan 2 dengan dokumen CCC 3/5/1. 4. Mempersiapkan individual MHB dan non-hazardous schedule untuk SEED CAKE DAN AMPAS LAIN DARI MINYAK SAYUR YANG TELAH DIPROSES dan SEED CAKE DAN AMPAS LAIN DARI MINYAK SAYUR YANG TELAH DIPROSES (tidak berbahaya), berdasarkan annex 1 dan 2 dengan dokumen CCC 3/5/11 dan dengan mempertimbangkan dokumen 3/5/ Menyiapkan draft amandemen untuk IMSBC Code untuk klasifikasi muatan SEED CAKE berdasarkan annex 3 dari dokumen CCC 3/5/ Mempertimbangkan amandemen yang memungkinkan untuk dikerjakan pada individual schedule untuk SEED CAKE UN 1368(a), SEED CAKE UN 1368(b) dan SEED CAKE UN 2217 dan amandemen lain untuk IMDG dan IMBC Code mengacu kepada dokumen CCC 3/5/11 dan CCC 3/5/18. Lampiran informasi teknik No: O Halaman 10 dari 12

11 7. Mempertimbangkan harmonisasi yang memungkinkan dalam IMDG,IMSBC Code dan UN Model Regulasi dengan mempertimbangkan SEED CAKE UN 1368 dan SEED CAKE UN 2217, dengan mempertimbangkan dokumen CCC 3/6/2 dan 8. Mengirimkan laporan akhir kepada CCC 4. F. DRAFT AMANDEMEN PADA PARAGRAF DANN DARI IMSBC CODE (AGENDA ITEM 9) Sesuai dengan hasil diskusi yang dilakukan dalam sesi plenary, draft amandemen pada paragraf dan pada IMSBC Code telah dibuat berdasarkan pada dokumen CCC 3/5/20. Sub Komite menyetujui amandemen yang telah dibuat tersebut dan amandemen ini selanjutnya akan dikirim kepada MSC 97 untuk proses persetujuan lebih lanjut. Pada diskusi tersebut, poin pertama hasil diskusi adalah sebagai berikut: - Dengan mengacu kepada peraturan keselamatan SOLAS, harus terindikasi adanya bentuk tanggung jawab dari pemilik kapal untuk melakukan pengujian terhadap TML dan konten kelembaban, yang ditunjukkan dengan adanya amandemen pada paragraf dan dengan adanya kalimat shipper shall be responsible for ensuring that a test to determine the TML dan shipper shall be responsible for ensuring that sampling and testing for moisture content - Isitilah significant rain or snow dianggap sebagai istilah yang relatif subjektif, maka - Sesuai dengan standar teks pada tindakan kewaspadaan terkait cuaca untuk schedule Grup A, draft amandemen agar sedemikian hingga merefleksikan bahwasannya apabila muatan telah terekspos oleh hujan atau hujan salju yang signifikan (significant rain or snow), adalah tanggung jawab pengirim muatan untuk memastikan kelembaban muatan tersebut lebih kecil dari TML, namun form pembuktian dari kriteria tersebut tidak akan ditetapkan secara pasti. Tes untuk transportability pada bijih nikel dari New Caledonia Sub Komite telah menyetujui untuk mempersilahkan anggota delegasi yang tertarik dan juga Organisasi Internasional untuk memberikan komentar (bila ada) dan berkomunikasi secara langsung kepada delegasi Perancis. Persyaratan wajib untuk adanya klasifikasi dan deklarasi dari muatan curah padat sebagai muatan yang Berbahaya bagi Lingkungan Laut (HME) Sebagaimana diinstruksikan oleh Sub Komite, pembahasan secara umum mengenai persyaratan wajib untuk mengklasifikasikan dan mendeklarasikan muatan curah padat sebagai muatan yang Berbahaya bagi Lingkungan Laut (HME) telah dilaksanakan dengan poin utama sebagai berikut: MEPC 69 telah memutuskan hanya menyetujui untuk pembuatan kriteria dari klasifikasi muatan curah padat sebagai HME dan adalah tindakan wajib bagi pengirim muatan untuk melakukan klasifikasi dan deklarasi dari muatan yang dikirim tersebut sebagai HME sesuai dengan MARPOL Annex V tanpa harus memperjelas tujuan dari deklarasi tersebut. Namun pembahasan diskusi dari Working Grup 3 memutuskan dibutuhkannya informasi tambahan pada informasi muatan yang wajib, baik muatan tersebut dikategorikan sebagai muatan yang berbahaya bagi lingkungan laut atau tidak. Lampiran informasi teknik No: O Halaman 11 dari 12

12 Draft amandemen untuk Guidelines tahun 2012 sebagai implementasi dari MARPOL Annex V Sesuai dengan keputusan dari MEPC 69, diskusi mengenai paragraf 3.2. dan 3.4. terkait Guidelines tahun 2012 telah dilaksanakan. Diskusi tersebut menghasilkan adanya eliminasi dari kriteria klasifikasi untuk HME dan memutuskan untuk menyediakan sebuah link antara amandemen MARPOL Annex V dan Guidelines tahun 2012 sebagai ganti dari penghapusan paragraf 3.2. Sedangkan terkait paragraf 3.4., persyaratan terkait paragraf tersebut sebagaimana tercantum dalam amandemen MARPOL Annex V akan dibuat kembali, dalam rangka menyediakan petunjuk umum untuk pengguna Guidelines tahun Sub Komite telah menyetujui keputusan ini dan akan mengirimkan hasil keputusan ini kepada MEPC 71. Lampiran informasi teknik No: O Halaman 12 dari 12

13 Technical Information No. : September 2016 To Subject : All BKI Customers : Summary Report on IMO Sub Committee meeting for 3 rd session of Carriage of Cargoes and Containers (CCC 3) Summary This Technical Information summarizes the result of 3 rd Session of the IMO Sub Committee Carriage of Cargoes and Containers (CCC 3) that was held from the 5 to 9 September 2016, at the IMO headquarters in London. Information The information provided in this Technical Information is the ones which have high relevance with the work of BKI. Any information or advice provided in this document shall be no responsibility of BKI and BKI shall not be liable to any person for any loss, damage or expense cause by its reliance. The following agenda are among those discussed during the meeting : Agenda Number Topic 3 Amendments to the International Gas Fuel (IGF) Code and development of guidelines for low-flashpoint fuels 4 Draft Interim Recommendations for Carriage of Liquefied Hydrogen in Bulk 5 Amendments To The IMSBC Code And Supplements 8 Suitability Of High Manganese Austenitic Steel for Cryogenic Service 9 Draft Amendments On Paragraphs And Of The IMSBC Code 10 Unified Interpretation of provisions of IMO safety, security and environment related conventions The Agenda above are several technical issues discussed during the meeting. A brief coverage among the issues are expressed in the attached document. Page 1 of 11

14 More info Inquiries concerning the subject of this Technical Information should be directed to: BKI Statutory Division Yos Sudarso Jakarta, Indonesia Phone : , , , Fax : sta@bki.co.id Classification Director - SIGNED - Capt. Iman Satria Utama Disclaimer Any information or advice provided in this document shall be no responsibility of BKI and BKI shall not be liable to any person for any loss, damage or expense cause by its reliance. Page 2 of 11

15 BRIEF INFORMATION ON IMO MEETING OF SUB COMMITTEE CARRIAGE OF CARGO AND CONTAINERS 3RD SESSION (CCC 3) INTRODUCTION Start from 5 th to 9 th September 2016, IMO Sub Committee meeting on the carriage of cargoes and containers have been held at IMO s Headquarter in London, United Kingdom. The Sub Committee, at plenary session of the opening meeting was decide, in order to enhance the result of agenda discussed in CCC 3, to dividing several problem of some agenda items to be discussed at 3 Working Groups (WG). The first elected working group was instructed to carry on discussion for Agenda Item 3 and 10 (for IGF Code). The second elected working Group have been instructed to held a discussion for Agenda Item 4, 8 and 10 (for IGC Code).Hence, the last working group having a discussion task for Agenda item 5 and 9 (for IMSBC Code). The other discussion matter which have been adopted by Sub Committee, was carried out at plenary session. Thus, this information provide technical review regards to the discussion of the agendas adopted by Sub Committee. A. AMENDMENTS TO THE INTERNATIONAL GAS FUEL (IGF) CODE AND DEVELOPMENT OF GUIDELINES FOR LOW-FLASHPOINT FUELS (AGENDA ITEM 3) Taking into account the comments and decisions made in plenary, Sub Committee Chairman agreed to put high priority to the finalization of fuel cells power installation requirements before other item stipulated at Term of Reference of the working group Requirements for Fuel Cells which not using LNG as feed fuel Sub Committee agreed that the draft amendments to IGF Code regarding fuel cells should be developed in a generic way that it would not limited only to natural gas (e.g. LNG) as feed fuel. This requirement provided as new Part E of IGF Code for Fuel Cells using feed fuel other than LNG, in order to avoid renumbering of subsequent part. Other equipment not being specify by this new part will be taken as the same relevant requirement stipulated at Part A (Fuel Cells made by LNG). Several highlights to amendments to IGF Code of Fuel Cells Power Installation as follow: - Adding set of new definition and applicability for which vessel this requirement will fall into. - Additional requirement for exhaust system in which this system and ventilation system which serve fuel cell space cannot be combined - Ventilation capacity and redundancy requirement are based on fuel release source of the fuel cell power installation - Continuous monitoring of the purity of the fuel to the fuel cell should be required with regard to that different technologies have different tolerance to fuel impurities in term of power, long term degradation, and performance tolerance of the fuel cell. - System arrangement are required not only have capability to emptied all feed fuel but also have a means to achieve safe state for maintenance situation. Attachment of Technical Information No: O Page 3 of 11

16 - Additional surface temperature limitation will be considered, as in relation to draft provision as contained in Annex 1, temperature limitation of external surfaces requirement only address auto ignition hazard. - Consideration have been made for possibility of ignition due to static electricity generated by ventilation. - The adoption of Components of Typical Fuel Cell Power Installation boundaries diagram into the annex of the new part E in order to provide better provision for which fuel cell installation part are arranged in this section Further Development for IGF Code The Sub Committee, in regards to several divergent view of this matter, and also due to the time constraint for working group discussion, agreed to revisit the issue regarding to the technical provisions for the safety of ships using methyl/ethyl alcohol as fuel, including amendment of paragraph and into CCC 4. B. UNIFIED INTERPRETATION OF PROVISIONS OF IMO SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT RELATED CONVENTIONS (AGENDA ITEM 10) As requested by Sub Committee, draft unified interpretation has been discussed by assigned Working Group members for the IGF Code and IGC Code Sub Committee agreed for the unified interpretation draft and further submission to MSC 97 for approval as mentioned below: B.1. Draft Unified Interpretation of the IGF Code Unified Interpretation on IGF Code Part A, paragraph in regards to Tank Connection Space located in open deck IACS considers that the tank connection space, where appropriate, are not excluded from being applied to tanks connection space located on open deck, in which the Code imply that it would be required only on enclosed space. Moreover, by placing tank connection space on open deck, it can also provide environmental protection for essential safety equipment IACS also intent to consider that design of tank connection space are provided with number of safety features primarily designed for safe containment of LNG and gas leaks. Hence it only allowable for equipment categorized as potential source of release and not the source of ignition. Unified Interpretation on IGF Code Part A, paragraph in regards to terms of Tank Connection Space where the special provision apply. IACS are aware that the term "fuel preparation room" has evolved from the terms "compressor room" and "pump room" in the Interim Guidelines on safety for natural gas-fuelled engine installations in ships (resolution MSC.285(86)) and is based on the concept of compressor and pump rooms located above Attachment of Technical Information No: O Page 4 of 11

17 deck in the IGC Code. Hence, a tank connection space, with equipment such as vaporizers or heat exchangers, installed inside is not regarded as a fuel preparation room. Unified Interpretation on IGF Code Part A, paragraph in regards to Gas Fuelled Engine arrangement on machinery space IACS considers that this requirement are apply not only for single fuel engine but also for dual fuel engine where the premixed engine should also be located in ESD protected machinery space. Unified Interpretation on IGF Code Part A, paragraph and 5.8 regards to Fuel Preparation Room located in open deck IACS considers that a fuel preparation room located on an open deck should be arranged in the same way as a fuel preparation room below deck. Protection against cryogenic leakages and control of hazardous zones are equally relevant for open deck locations Unified Interpretation on IGF Code Part A, paragraph in regards to special consideration within risk assessment of closed or semi closed bunkering stations Special consideration at those risk assessment should as a minimum include, but not be restricted to, the following design features: - segregation towards other areas on the ship - hazardous area plans for the ship - requirements for forced ventilation - requirement for leakage detection - safety action related to leakage detection - access to bunkering station from non-hazardous area through airlocks - monitoring of bunkering station by direct line of sight or by CCTV Unified Interpretation on IGF Code Part A, paragraph in regards to ventilation of machinery spaces IACS consider that space enclosed in the boundaries of machinery spaces (e.g. purifier room, engine room workshop and engine room store) are considered an integral part of machinery spaces containing gas fuelled consumers. In regards to those consideration, ventilation system for such space does not need to be independent from machinery space s ventilation system. Unified Interpretation on IGF Code Part A, paragraph in regards to ventilation of double piping and gas valve unit spaces in gas safe engine room IACS consider the double piping and gas valve unit in gas safe engine room as an integral part of the fuel system. Therefore, their ventilation does not need to be independent of other gaseous fuel supply ventilation system. Attachment of Technical Information No: O Page 5 of 11

18 Unified Interpretation on IGF Code Part A, paragraph and in regards to control and maintenance of pressure and temperature of liquefied gas fuel tanks after the activation of safety system IACS has interpreted the paragraph and of IGF Code such that pressure and temperature control and/or maintenance of liquefied gas tanks could be done at all times after the activation of safety system, within design range for a period minimum of 15 days. Unified Interpretation on IGF Code Part A, paragraph in regards to ventilation inlet for double wall piping or duct In accordance with those relevant paragraph at IGF Code, the ventilation for double wall piping located in machinery space shall always be located in a non-hazardous area in open air away from ignition source. This consideration made by IACS, also have been supported by the second sentence of paragraph which required the ventilation inlet to be guarded from ingress water. Moreover, machinery space for vessel using gas fuel already contains multiple source of ignition. B.2. Draft Unified Interpretations of the IGC code, as amended by resolution MSC.370 (93) Following the instruction by the Sub-Committee, draft unified interpretations have been prepared for: 1. paragraph and figure 8.1 of the IGC Code, as amended by resolution MSC.370 (93), based on document CCC 3/10/5; and 2. paragraph of the IGC Code, as amended by resolution MSC.370 (93), based on document CCC 3/10/8. The unified interpretation for above mentioned draft have been approved for submission to MSC 97 for approval. With regard to above mentioned task, the result of the working discussion were highlighted as follow: - Above Unified Interpretation draft should also applied to section and figure of the IGF Code. - With regard to oxygen deficiency monitoring, it only applied to hold spaces surrounding type A and B independent tanks by the previous version of the IGC Code, as amended by resolution MSC.220 (82). However, the application of that requirement to hold spaces for type C cargo tanks was considered inappropriate. - Following above consideration, the text of paragraph of the IGC Code should be corrected to read as follows: " Where indicated in column "f" in the table of chapter 19 ships certified for carriage of nonflammable products, oxygen deficiency monitoring shall be fitted in cargo machinery spaces and cargo tank hold spaces for independent tanks other than type C tanks. Furthermore, oxygen deficiency monitoring equipment shall be installed in enclosed or semi-enclosed spaces containing equipment that may cause an oxygen deficient environment such as nitrogen generators, inert gas generators or nitrogen cycle refrigerant systems." Attachment of Technical Information No: O Page 6 of 11

19 Unified Interpretation on IGC Code, paragraph in regards to Closing devices for air intakes In accordance with those above mentioned paragraph, the interpretation made by IACS stipulated that for vessel carrying toxic product, the closing device for air intakes serving unmanned space may be located in centralized position and should be accessible from all spaces protected by the closing devices. Where for both manned and unmanned space regardless of the carriage, the closing devices shall be operable outside of the space as stipulated by SOLAS Chapter II-2, Unified Interpretation on IGC Code, paragraph and in regards to Cargo tank clearance The minimum clear opening of 600 x 600 mm may have corner radii up to 100 mm maximum. In such case where as a consequences of structural analysis, the stress around the opening is to be reduced, it is considered appropriate to reduce the stress such as making the opening larger with increased radii, e.g. 600 x 800 mm with 300 mm radii as mentioned in paragraph in which a clear opening of 600 x 600 mm with corner radii up to 100 mm maximum fits. An opening of 600 mm in height x 800 mm in width may be accepted in vertical structures depending on the structural strength aspects. C. DRAFT INTERIM RECOMMENDATIONS FOR CARRIAGE OF LIQUEFIED HYDROGEN IN BULK (AGENDA ITEM 4) Following the instruction by the Sub-Committee, the Group, firstly, reviewed 13 issues listed in paragraph 89.3 of document CCC 3/4; secondly, considered the proposals set out in documents CCC 3/4/1 and CCC 3/4/2; thirdly, went through the draft Interim recommendations, as set out in the annex to document CCC 3/4, with a view to deciding on the texts remaining in square brackets; and, finally, prepared the draft MSC resolution clarifying the application of the Interim recommendations, i.e. only to a pilot ship carrying liquefied hydrogen in bulk, and confirming the need for further revisions if they should be applied to ships other than the pilot ship. Highlight Points of amendments draft for above discussion are as follow: - Requirement of Risk assessment at design stage, which includes the reference to SAE ARP "Recommended failure modes and effects analysis (FMEA) practices for non-automobile applications" in Special Requirement No Capacity of Relief valves for cargo tanks which considered to undertake most severe scenario in Special Requirement No Hazard of liquefied hydrogen to be considered especially on vacuum insulation evaluation should be specified for the normal range or upper limit of cold vacuum pressure (CVP), and loss of vacuum Attachment of Technical Information No: O Page 7 of 11

20 should be defined with respect to this value. - Additional of Special Requirement for personal protective equipment with the consideration at invisibility of hydrogen fire. - Additional tightness testing option, as to include mixture of 5% Hydrogen and 95% Nitrogen may be used as alternative tightness test medium. - Revision of paragraph that allowed increase of filling limit above 98% under certain circumstances, in which, for Liquid Hydrogen should not be permitted until sufficient experience has been gained to handling such cargo due to its novelty. - The prohibition of hydrogen venting as a means of normal boil-off control due to safety considerations. Therefore, Thermal Oxidation equipment could be permitted either in Gas Combustion Unit (GCU) or Hydrogen Fuel cell. In any case Hydrogen is prohibited in machinery space category A as defined at Section of IGC Code. Space containing this equipment shall be consider as cargo machinery space. D. SUITABILITY OF MATERIALS FOR CRYOGENIC SERVICE (AGENDA ITEM 8) Suitability of high manganese austenitic steel for cryogenic service Following the instruction by the Sub-Committee, the Group further considered the suitability of high manganese austenitic steel for cryogenic service. Among the suitable material that applicable to LNG tanks, metallic material with FCC structure (austenitic steel) are favorable because they can maintain high toughness at cryogenic temperature. At present, such properties can only be achieved with 9% Nickel Steel. However, as stated at Paper submitted by Republic of Korea, high manganese austenitic steel for cryogenic services has been developed as an alternative that overcomes the disadvantage of FCC-structured metallic materials, namely low yield strength, and leverages the economic, feasibility of manganese. Having carefully considered the information presented by the Republic of Korea and Japan at the working group session, and noted the answers provided by the experts of the delegation of the Republic of Korea to questions, comments and concerns raised by participants, the Sub Committee agreed that to confirm the suitability of high manganese austenitic steel for cryogenic service further consideration of experimental/test data, to be provided by the Republic of Korea, and information on approval of such materials by classification societies, to be provided by IACS, should be carried out by a correspondence group, with a view to reporting to CCC 4. Attachment of Technical Information No: O Page 8 of 11

21 Correspondence Group establishment of Suitability of high manganese austenitic steel for cryogenic service (Under coordination of Korea) Taking into account the decision regarding establishment of correspondence group for suitability of high manganese austenitic material for cryogenic service, Sub Committee agreed to the Term of Reference in which this group have assigned for, as follows: 1. Develop test acceptance criteria for high manganese austenitic steel for cryogenic service, 2. Further consider the suitability of high manganese austenitic steel for cryogenic service, taking into account the information in annex 1 to document CCC 3/8 and documents CCC 3/8/1 and CCC 3/J/7; 3. Develop draft amendments to the IGC and IGF Codes to include high manganese austenitic steel for cryogenic service, if appropriate, based on annex 2 to document CCC 3/8; and 4. Submit a report to CCC 4. E. AMENDMENTS TO THE IMSBC CODE AND SUPPLEMENTS (AGENDA ITEM 5) Amendments to the individual schedule for COAL In accordance with the discussion at plenary, the draft amendment to the individual schedule of COAL has been made in particular to the comments made on paragraphs and of documents CCC 3/5/1 The draft amendment which submitted into Sub Committee, stated that coal shall be classified as Group A & B unless classified as Group B only by a test determined by the appropriate authority or where it has particle size distribution as follows: 1. Not more than 10% by weight of particles less than 1 mm (D10 > 1 mm); and 2. Not more than 50% by weight of particles less than 10 mm (D50 > 10 mm). The draft also included about the inclusion of generic precaution on moisture migration of blended coals, i.e. due consideration shall be given to moisture migration and formation of dangerous wet base when blended coals are loaded in the section of Loading Thus Sub Committee has agreed to forward them to E&T 26 for inclusion in draft amendment Establishment of a correspondence group for Evaluation of Properties of Bauxite and revision of individual schedules for SEED CAKE (under coordination of Japan) Taking into account the comments and decisions made at CCC 3 and comments related to the revision of individual schedules for SEED CAKE made at E&T 26, the Sub Committee instructed to prepare draft terms of reference for the Correspondence Group under coordination of Japan. Hence this Correspondence Group is instructed to: 1. Consider the draft report of the research conducted by Global Bauxite Working Group (GBWG) by end of March 2017 and consider the final report, which is to be submitted to the Correspondence Attachment of Technical Information No: O Page 9 of 11

22 Group by end of April Consider the adequacy of the current methods for determining the transportable moisture limit (TML) for Bauxite and develop, as necessary, new and/or amended existing methods to be included in appendix 2 of the IMSBC Code. 3. Prepare a draft individual schedule for BAUXITE as group A cargo and review the existing BAUXITE schedule, taking into account annexes 1 and 2 to document CCC 3/5/1. 4. Prepare individual MHB and nonhazardous schedules for SEED CAKE AND OTHER RESIDUES OF PROCESSED OILY VEGETABLES and SEED CAKE AND OTHER RESIDUES OF PROCESSED OILY VEGETABLES (non-hazardous), based on annexes 1 and 2 to document CCC 35/11 and taking into account document CCC 3/5/ Prepare draft amendments to IMSBC Code for the classification of SEED CAKE cargoes, based on annex 3 to document CCC 3/5/ Consider the possible amendments to individual schedules for SEED CAKE UN 1368(a), SEED CAKE UN 1386(b) and SEED CAKE UN 2217 and the consequential amendments to the IMDG and IMSBC Codes taking into account documents CCC 3/5/11 and CCC 3/5/ Consider the possible harmonization within the IMDG, IMSBC Codes and UN Model Regulations with regard to SEED CAKE UN 1368 and SEED CAKE UN 2217, taking into account the document CCC 3/6/2 and 8. Submit a report to CCC 4. F. DRAFT AMENDMENTS ON PARAGRAPHS AND OF THE IMSBC CODE (AGENDA ITEM 9) According to discussion on plenary, the draft amendment on paragraph and of the IMSBC Code have been considered based on document CCC 3/5/20. Sub Committee agreed the amendments and this amendment will be proceed to be submitted to MSC 97 for approval. At those discussion several highlight must be addressed as follows: - In particular to the provisions should indicates the shipper s responsibility to conducting the tests for TML and moisture content, in which shown by the amendments of paragraphs and by specifying that the shipper shall be responsible for ensuring that a test to determine the TML and shipper shall be responsible for ensuring that sampling and testing for moisture content. - The terms significant rain or snow consider as relatively subjected term, hence - Regards to standard text in the weather precaution for Group A schedules, the amended draft must reflected that if the cargo has been exposed to significant rain or snow, it would be shippers responsibility to ensure that the moisture is less than TML, and appropriate evidence form for such matter will not be limited. Attachment of Technical Information No: O Page 10 of 11