AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ORGANOLEPTIK TEH DAUN KELOR KOMBINASI DAUN JAMBU BIJI DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN SERTA PENAMBAHAN JAHE
|
|
- Ade Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ORGANOLEPTIK TEH DAUN KELOR KOMBINASI DAUN JAMBU BIJI DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN SERTA PENAMBAHAN JAHE Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Srata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh : KIKY WAHYU KURNIAWAN A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
2 HALAMAN PERSETUJUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ORGANOLEPTIK TEH DAUN KELOR KOMBINASI DAUN JAMBU BIJI DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN SERTA PENAMBAHAN JAHE PUBLIKASI ILMIAH Oleh : KIKY WAHYU KURNIAWAN A Telah diperiksa dan disetujui oleh: Dosen Pembimbing (Dra. Aminah Asngad, M.Si) NIDN i
3 HALAMAN PENGESAHAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ORGANOLEPTIK TEH DAUN KELOR KOMBINASI DAUN JAMBU BIJI DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN SERTA PENAMBAHAN JAHE Dipersiapkan dan disusun oleh : KIKY WAHYU KURNIAWAN A Telah dipertahankan di depan dewan penguji Pada tanggal 25 Juli 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan dewan penguji 1. Dra. Aminah Asngad, M. Si ( ) 2. Dra. Titik Suryani, M.Sc. ( ) 3. Efri Roziaty, S.Si., M.Si ( ) Surakarta, 27 Juli 2017 Universitas muhammadiyah surakarta Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Dekan, (Prof. Dr. Harun Joko Prayitono, M. Hum)NIDN ii
4 HALAMAN PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, PERNYATAAN Nama NIM Program Studi : Kiky Wahyu Kurniawan : A : Pendidikan Biologi Judul Artikel Publikasi : Aktivitas Antioksidan dan Organoleptik Teh Daun Kelor Kombinasi Daun Jambu Biji dengan Variasi Suhu Pengeringan Serta Penambahan Jahe Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku Surakarta, 14 Juli 2017 Yang membuat pernyataan, Kiky Wahyu Kurniawan A iii
5 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ORGANOLEPTIK TEH DAUN KELOR KOMBINASI DAUN JAMBU BIJI DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN SERTA PENAMBAHAN JAHE ABSTRAK Teh daun kelor kombinasi daun jambu biji dengan penambahan jahe merupakan salah satu inovasi pengoptimalan pemanfaatan tanaman kelor dan tanaman jambu biji. Daun kelor dan daun jambu biji mengandung senyawa antioksidan seperti tanin, saponin, flavonoid, alkoloid, triterpen dan querceetin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan sifat organoleptik teh daun kelor kombinasi daun jambu biji dengan variasi suhu pengeringan serta penambahan jahe. Metode penelitian ini rancangan acak lengkap dengan dua faktor yaitu faktor 1 : variasi suhu pengeringan 55 C (S 1), 60 C (S 2), 65 C (S 3) dan faktor 2 : variasi konsentrasi daun kelor : daun jambu biji 1:1 (K 1), 1:2 (K 2), 2:1 (K 3). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil aktivitas antioksidan pada teh daun kelor kombinasi daun jambu biji dengan variasi suhu pengeringan serta penambahan perasa alami jahe. Aktivitas antioksidan tertinggi pada perlakuan S 1K 3 (suhu 55 C dengan daun kelor 2 g : daun jambu biji 1 g) yaitu 70,49 % dan aktivitas antioksidan terendah pada perlakuan S 3K 2 (suhu 65 C dengan daun kelor 1 g : daun jambu biji 2 g) yaitu 30,77 %. Hasil uji sifat organoleptik teh daun kelor kombinasi daun jambu biji menunjukan bahwa nilai rata-rata yang diberikan oleh panelis terhadap warna adalah 2,55 (coklat muda), rasa adalah 2,05 (sepat) dan aroma adalah 2,5 (langu) pada perlakuan S 3K 2, (suhu 65 C dengan daun kelor 1 g : daun jambu biji 2 g) penilain terhadap daya terima 2,7 (suka) pada perlakuan S 1K 3 (suhu 55 C dengan daun kelor 2 g : daun jambu biji 1 g). Kata kunci : teh, daun kelor, daun jambu biji, suhu pengeringan, aktivitas antioksidan ABSTRACT Moringa leaf tea combination of guava leaf with the addition of ginger is one of the optimization innovation of the use of moringa and guava plants. Moringa leaves and guava leaves contain antioxidant compounds such as tannins, saponins, flavonoids, alkoloid, triterpen and querceetin. The purpose of this thesis is to determine the antioxidant activity and organoleptic properties of moringa leaf tea combination of guava leaf with variation of drying temperature and addition of ginger. The research method was complete randomized design with two factors: factor 1: temperature variation of drying 55 C (S 1), 60 C (S 2), 65 C (S 3) and factor 2: variation of leaf concentration moringa: guava leaf 1: 1 (K 1), 1: 2 (K 2), 2: 1 (K 3). The results showed that there is difference results of antioxidant activity result in moringa leaf tea of guava leaves combination with variations in drying temperature and the addition of natural ginger taste. The highest antioxidant activity in the S 1K 3 treatment (55 C with 2 g of moringa leaf: guava leaf 1 g) was 70.49% and the lowest antioxidant activity in the S 3K 2 treatment (65 C with moringa leaf 1 g: guava leaf 2 g) that is 30.77%. The results of the organoleptic test of the moringa leaves combination with guava leaves showed that the average value given by the panelist to the color was 2.55 (light brown), the taste assessment was 2.05 (sense of chelity) and of the aroma is 2.5 (unpleasant) on the S 3K 2 treatment (65 C with moringa leaf 1 g: guava leaf 2 g), assessing the received power of 2.7 (likes) on the S 1K 3 treatment (55 C with 2 g of moringa leaf: guava leaf 1 g). Keywords: tea, moringa leaves, guava leaves, drying temperature, antioxidant activity 1
6 1. PENDAHULUAN Teh merupakan jenis minuman yang digemari oleh seluruh masyarakat. Bahan teh dibuat dari pucuk muda daun teh yang telah mengalami proses pengolahan pelayuan, penggilingan, oksidasi enzimatis dan pengeringan. Manfaat yang dihasilkan dari minuman teh adalah memberi rasa segar, dapat memulihkan kesehatan badan dan tidak menimbulkan dampak negatif. Produk teh dapat terbuat dari daun lain seperti daun sirsak, daun alpukat, daun talok, daun kelor dan daun jambu biji. Daun kelor dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan berkhasiat untuk kesehatan karena mengandung kandungan flavonoid sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Menurut Nweze (2014) daun kelor mengandung flavonoid, antrakuinon, alkaloid, saponin, terpenoid, antosianin, tanin dan karotenoid. Sedangkan Menurut Haryadi (2011) daun kelor kering per 100 g mengandung air 0,075%, 2,05 % kalori, 0,382 %, karbohidrat, 0,271 % protein,0.023 % lemak, 0,192 % serat, 20,03 %, kalsium, 3,68 % magnesium, 2,04 % fosfor, 0,006 % tembaga, 0,282 % besi, 8,7 % sulfur, dan 13,24% protasium serta 10 % flavonoid. Pembutan teh daun kelor dapat dikombinasikan dengan daun lainya, seperti penelitian Sayekti (2016) tentang pembuatan teh daun kelor yang di kombinasikan dengan daun katuk di dapatkan kandungan antioksidan sebesar 74,9%. Daun jambu biji dapat di kombinasikan dalam pembuatan teh untuk meningkatan kandungan antioksidan. Menurut savitri (2008) daun jambu biji per 100g terdapat 0,9g protein, 0,3g lemak, 12g karbohidrat, 14mg kalsium, 28mg fosfor, 1,1mg besi, 25 SI vitamin A, 0,02mg vitamin B1,87mg vitamin C, 86g air dan total kalori sebanyak 49 kalori. kandung daun jambu biji sebagai sumber antioksidan yaitu flavonoid terutama quercetin. Pada penelitian Sayekti (2016) teh kombinasi daun kelor dan daun katuk memiliki rasa hambar, pahit dan aroma agak langu maka perlu penambahan yang digunakan sebagai perasa dan aroma. Agoes (2010) menjelaskan kandungan jahe antara lain minyak atsiri, oleorosin, amilum, air dan abu. Aroma yang dimiliki jahe disebabkan oleh komponen minyak atsiri, sedangkan rasa pedas yang ditimbulkan disebabkan oleh oleoresin. 2
7 Dalam pembuatan teh dilakukan proses pengeringan yang bertujuan untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada bahan baku teh. proses pengeringan daun menggunakan oven harus diperhatikan suhu pengeringan yang digunakan, agar komponen aktif yang terdapat dalam daun tetap terjaga. Berdasarakan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk menguji Sifat Organoleptik Teh Daun Kelor Kombinasi Daun Jambu Biji Dengan Variasi Suhu Pengeringan Serta Penambahan Perasa Alami Jahe. 2. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi UMS, pengujian aktivitas antioksidan di Laboratorium Farmasi Universitas Setia Budi, dan pengujian organoleptik dilaksanakan dikampus Biologi UMS. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 kombinasi perlakuan 3 kali pengulangan dan 2 faktor yaitu faktor 1 : variasi suhu 55 C (S1), 60 C (S2), 65 C (S3) dan faktor 2 : variasi konsentrasi daun kelor : daun jambu biji 1:1 (K1), 1:2 (K2), 2:1 (K3). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun kelor yang muda, daun jambu biji yang muda, kantong teh, air, DPPH, alumunium foil, methanol, kertas label, aquades, teh daun kelor kombinasi daun jambu biji, gula pasir dan tissue. Alat yang digunkan adalah pisau, oven, gunting, timbangan digital, timbangan analitik, nampan, gelas ukur, sendok, alat tulis, labu takar 5ml, labu takar 100ml, pipet ukur 2ml, spektrofotometer UV-Vis, cup plastik. Pelaksanaan penelitian di awali dengan pembuatan teh daun kelor kombinasi daun jambu biji, kemudian uji sifat organoleptik. Pembuatan teh dilakukan dengan cara memetikan daun kelor dan daun jambu bji, kemudian di cuci, pelayuan selama 24 jam, pengeringan dengan oven masing-masing suhu 55ºC, 60ºC, 65ºC selama 2 jam. Penimbangan daun kelor dan daun jambu biji yang telah menjadi bubuk kemudian ditimbang dengan timbangan digital ditimbang sesuai dengan perlakuan, pengemasan kedalam kantong celup sesuai pelakuan masing-masing dan diberi label dan penyeduhan dengan air suhu 100 C dalam waktu 5 menit. 3
8 Uji sifat organoleptik dilakukan oleh 20 orang panelis terlatih yang terdiri dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Teknik dan instrumen pengumpulan data adalah dengan metode eksperimen, uji organoleptik, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan deskriptif kualitatif. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Tabel 4.1 hasil uji sifat organoleptik teh daun kelor kombinasi daun jambu biji Perlakuan Keterangan: *) kandungan antioksidan terendah **) kandungan antioksidan tertinggi Penilaian uji organoleptik Warna Rasa Aroma Daya terima S 1K 1 Kuning muda Sedikit sepat Langu Suka S 1K 2 Coklat muda Sedikit sepat Sedikit langu Suka S 1K 3 Kuning muda Sedikit sepat Sedikit langu Suka S 2K 1 Coklat muda Sedikit sepat Langu Suka S 2K 2 Coklat muda Sedikit sepat Sedikit langu Suka S 2K 3 Kuning muda Sedikit sepat Sedikit langu Suka S 3K 1 Coklat muda Sedikit sepat Langu Suka S 3K 2 Coklat muda Sepat Langu Suka S 3K 3 Coklat muda Sedikit sepat Sedikit langu Suka 3.2 Pembahasan Uji organoleptik Warna Warna dominan yang dihasilkan teh daun kelor dan kombinasi daun jambu biji yaitu warna coklat muda. Warna coklat muda diperoleh pada perlakuan S1K2, S2K1, S2K1, S2K2, S3K1, S3K2 dan S3K3. Dan warna kuning muda pada perlakuan S1K1, S1K3, dan S2K3. Penyebab warna coklat muda dan kuning muda karena suhu pengeringan sangat berprngaruh pada kualitas warna teh. Pada saat pengeringan daun tersebut berubah warna agak kecoklatan. Menurut Harisson dan Dalimarta (2005), bahwa pada reaksi 4
9 Maillard gugus karbonat dari glukosa bereaksi dengan nukleofilik gugus amini dari protein yang menghasilkan warna khas coklat. Hal ini sependapat dengan Hernani (2009), proses pengeringan menyebabkan warna hijau klorofil pada daun teroksidasi menjadi warna coklat. Hal ini dikarenakan terjadi peristiwa pencoklatan. Rasa Rasa pada teh daun kelor kombinasi daun jambu biji berasal dari daun itu sendiri, pada perlakuan S1K1, S1K2, S1K3, S2K1, S2K2, S2K3, S3K1 dan S3K3 rasanya sedikit sepat dan pada perlakuan S3K2 rasanya sepat. Rasa sepat tersebut dikarenakan daun kelor dan daun jambu biji mengandung senyawa antioksidan salah satunya saponin, tanin dan flavonoid. Menurut Winarno (2008) saponin adalah glikosida dalam tanaman yang terdiri atas gugus sapogenin (steroid) dan trierpenoid, gugus heksosa, pentosa atau asam uronat. Senyawa ini mempunyai rasa pahit dan berbusa bila dilarutkan dalam air, saponin akan menimbulkan busa ketika dikocok dalam air. Aroma Aroma teh daun kelor kombinasi daun jambu biji dominan adalah sedikit langu. Pada perlakuan S1K2, S1K3, S2K2, S2K3 dan S3K3 aroma sedikit langu dan perlakuan S1K1, S2K1, S3K1 dan S3K2 beraroma langu. Senyawa yang menyebabkan aroma langu adalah saponin (Warsino dan Kres, 2010). Kandungan dalam daun kelor yang menyebabkan aroma langu adalah enzim lipolsidase. Enzim lipolsidase memiliki fungsi yaitu membeikan aroma langu yang terdapat pada daun kelor. Faktor lain yang mempengaruhi aroma adalah kualitas komponen aroma, suhu, komposisi aroma, viskositas makanan, interaksi alami antar komponen nutrisi dalam makan tersebut. Daya terima 5
10 Memiliki daya terima suka oleh 20 orang panelis karena memiliki warna kuning muda dan coklat muda, rasa sedikit sepat, dan aroma sedikit langu. 4. PENUTUP Berdasarkan analisis data dan pembahasan teh daun kelor kombinasi daun jambu biji, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil uji sifat organoleptik pada teh daun kelor kombinasi daun jambu biji dengan variasi suhu pengeringan serta penambahan jahe masing-masing perlakuan memiliki warna kuning muda dan coklat muda, rasa sedikit sepat dan sepat, aroma sedikit langu dan langu dan daya terima suka dari semua perlakuan. Saran dari peneliti adalah pada penelitian selanjutnya dapat meneliti kandungan lain yang terdapat pada daun kelor dan daun jambu biji dengan variasi atau lama pengeringan yang berbeda dan diperlukan cara menghilangkan aroma langu yang dominan dari daun kelor dengan menambahkan perasa yang kuat. DAFTAR PUSTAKA Agoes, A Tanaman Obat Indonesia. Jakarta : Salemba Medika. Ajeng, Rumantika Galuh Uji Organoleptik dan Antioksidan Teh Daun Kelor dan Kulit Jeruk Purut Dengan Variasi Suhu Pengeringan. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ajisaka Teh Dahsyat Khasiatnya. Surabaya : Stomata. Eze, J.I. dan K.E. Agbo Comparative studies of sun and solar drying of peeled and unpeeled ginger. Am. J. Sci. Ind. Res. 2 : Fadillah, Rizki, Juni Handajani, Tetiana Haniastuti Ekstrak Daun Jambu Biji Konsentrasi 10% yang dikumurkan Dapat Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans Salivia. Dentika Dental Journal. Vol 15 Hal:
11 Fahey, J.W Moringa: A review of the Medical Evidence for Its Nutritional, Therapeutic, and Prophylactic Properties. Part I. USA: Trees for live Journal Hadisaputra, Deny Indra Praja Super food. Yogyakarta: Flash Books. Hartiati, A., & Mulyani, S Pengaruh Preparasi Bahan Baku Rosella dan Waktu ]Pemasakan Terhadap Aktivitas Antioksidan Sirup Bunga Rosella (Hisbiscus sabdariffa L.). Jurnal Argotekno Vol.15 No,1 : Bali: Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. Haryadi, N. K Kelor herbal Multikhasiat Ampuh Melawan diabetes Mellitus, Kolesterol Tinggi dan Penyakit Lainnya. Surakarta: Delta Media. Hernani Gandapura : pengolahan, fitokimia, minyak atsiri, dan daya herbisida. Buletin penelitian tanaman rempah dan obat. Vol. XV (2) : Nweze, Nkechin yere Onyekwere and Nwafor, Felix I Phytochemivcal, Proximate and Mineral Composition Of Leaf Extracts Of Moringa Oleifera Lam. From Nsukka, South-Eastern Nigeria. Journal of pharmacy and biological sciences. Volume 9, issue 3. Palada, M.C Suggested Cultural Practice for Moringa. Taiwan: AVRDC. Pin, K.Y., T.G. Chuah., A. Abdull Rashih, C.L. Law, M.A. Rasadah, and T.S.Y. Choong Drying of Betel Leaves (Piper betle L.): Quality and Drying Kinetics. Drying Technology. 27 (1) : Retno, Aria Ningrum Pemanfaatan Tumbuhan Jambu biji Sebagai Obat Tradisional. Universitas Negeri Yogyakarta: Jogjakarta. Rofiah, D Aktivitas Antioksidan Dan Sifat Organoleptik Teh Daun Kelor Dengan Variasi Lama Pengeringan Dan Penambahan Jahe Serta Lengkuas Sebagai Perasa Alami. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sayaketi, Erviana Duwi Aktivitas Antioksidan Teh Kombinasi Daun Katuk Dan Daun Kelor Dengan Variasi Suhu Pengeringan. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sumali Pilihan Konsumsi Daun Graviola. Trubus 496 Maret Sutrisno, L Efek Pemberian Ekstrak Methanol Daun Kelor (Moringa Oleifera) Meningkatkan Apoptosis Pada Sel Epitel Kolon Tikus (Rattus 7
12 Norvegius) Wistar Yang Diinduksi 7,12 Dimetilbenz (alfa) Antrasen (DMBA). Skripsi. Malang : Universitas Brawijaya. Tjitrosoepomo, Gembong Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta : Gadjah Mada University. Winarsi, Hery., et al Antiokisdan Alami dan Radikal Bebas : Potensi dan Aplikasi Dalam Kesehatan. Yogyakarta, Indonesia : Kanisius. Halaman 11, 17-18, 20, , 122, Yulianti. Rika Pembuatan Minuman Jeli Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk. ) Sebagai Sumber Vitamin C. (Skripsi S-1 Progam Studi Gizi Masyarakat Dan Sumber Daya Keluarga ). Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Yulinar, Rochmasari, Studi Isolasi Dan Penentuan Struktur Molekul Senyawa Kimia Dalam Fraksi Netral Daun Jambu Biji Australia (Psidium guajava L.), Universitas Indonesia, Depok, 2011, hlm. 3. 8
UJI VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK TEH KOMBINASI DAUN KELOR DAN KULIT JERUK RASA JAHE DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN
UJI VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK TEH KOMBINASI DAUN KELOR DAN KULIT JERUK RASA JAHE DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Biologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh merupakan salah satu jenis minuman yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia yang menjadikan minuman teh sebagai minuman yang menyegarkan dan memiliki khasiat
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS TEH KOMBINASI RAMBUT JAGUNG DAN DAUN KELOR DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS TEH KOMBINASI RAMBUT JAGUNG DAN DAUN KELOR DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teh sebagai bahan minuman dibuat dari pucuk muda daun teh yang telah mengalami proses pengolahan tertentu seperti pelayuan, penggilingan, oksidasi enzimatis
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH KOMBINASI DAUN ANTING- ANTING DAN DAUN KELOR DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH KOMBINASI DAUN ANTING- ANTING DAN DAUN KELOR DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daunnya digunakan untuk membuat teh yang sebelumnya mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman Teh adalah spesies tanaman yang daun dan pucuk daunnya digunakan untuk membuat teh yang sebelumnya mengalami proses pemanasan untuk menonaktifkan enzim- enzim
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK TEH DAUN KELOR DENGAN VARIASI LAMA PENGERINGAN DAN PENAMBAHAN JAHE SERTA LENGKUAS SEBAGAI PERASAA ALAMI
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK TEH DAUN KELOR DENGAN VARIASI LAMA PENGERINGAN DAN PENAMBAHAN JAHE SERTA LENGKUAS SEBAGAI PERASAA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN UJI ORGANOLEPTIK TEH CELUP BATANG DAN BUNGA KECOMBRANG PADA VARIASI SUHU PENGERINGAN
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN UJI ORGANOLEPTIK TEH CELUP BATANG DAN BUNGA KECOMBRANG PADA VARIASI SUHU PENGERINGAN Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh merupakan salah satu jenis minuman yang banyak disukai dan dikonsumsi oleh masyarakat. Minuman teh banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki sifat yang menyegarkan,
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH KOMBINASI DAUN KATUK DAN DAUN KELOR DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH KOMBINASI DAUN KATUK DAN DAUN KELOR DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman herbal merupakan salah satu minuman berbahan dasar tumbuhan alami yang berkhasiat bagi tubuh. Minuman herbal dibuat dengan dasar rempahrempah, akar, batang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh adalah minuman yang sangat umum dalam kehidupan kita seharihari.kebiasaan minum teh tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga hampir di seluruh dunia. Teh ternyata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Pembuatan minuman instan daun binahong dilakukan di Laboratorium Pangan dan Gizi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Uji aktivitas
Lebih terperinciPENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS
PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Sidang Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teh merupakan minuman berkafein yang diolah dengan cara menyeduh bagian pucuk atau tangkai daun yang telah dikeringkan. Beberapa jenis teh yang beredar di masyarakat
Lebih terperinciUJI ANTIOKSIDAN TEH KOMBINASI KROKOT (Portulaca oleracea) DAN DAUN KELOR DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN
UJI ANTIOKSIDAN TEH KOMBINASI KROKOT (Portulaca oleracea) DAN DAUN KELOR DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang, Kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh merupakan minuman berwarna coklat dengan aroma yang harum serta rasanya yang khas. Teh biasanya terbuat dari pucuk daun muda pada tanaman teh (Camelia sinensis L.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan tujuan Penelitian, (4) Manfaat Peneltian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN SIRUP KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS DAN DAUN SIRSAK DENGAN PENAMBAHAN VARIASI KONSENTRASI GULA PASIR
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SIRUP KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS DAN DAUN SIRSAK DENGAN PENAMBAHAN VARIASI KONSENTRASI GULA PASIR Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH GRADE TEH HIJAU DAN KONSENTRASI GULA STEVIA (Stevia rebaudiana bertoni M.) TERHADAP KARAKTERISTIK SIRUP TEH HIJAU (GREEN TEA)
PENGARUH GRADE TEH HIJAU DAN KONSENTRASI GULA STEVIA (Stevia rebaudiana bertoni M.) TERHADAP KARAKTERISTIK SIRUP TEH HIJAU (GREEN TEA) Fryda Amalia 12.302.0008 Pembimbing Utama: Pembimbing Pendamping:
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH KOMBINASI DAUN ANTING-ANTING DAN DAUN KELOR DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH KOMBINASI DAUN ANTING-ANTING DAN DAUN KELOR DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Lebih terperinciPEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)
PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinikmati dengan diseduh (Silaban, 2005). Tanaman teh (Camellia sinensis)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh merupakan salah satu minuman favorit yang banyak disukai dan dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia serta sebagian besar masyarakat memanfaatkan teh sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyeduhan. Produk teh tidak hanya dihasilkan dari daun teh, namun dapat. dihasilkan dari daun lain seperti daun sirsak.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teh adalah jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi setelah air (Damayanthi, 2008), selain sebagai minuman yang menyegarkan, teh telah memiliki khasiat bagi tubuh
Lebih terperinciKANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI
KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: WIDYA AGUSTINA A 420 100 076 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciUJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN SELAI BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN BUAH KERSEN DAN BUNGA ROSELA
UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN SELAI BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN BUAH KERSEN DAN BUNGA ROSELA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL TEH HERBAL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina) DENGAN VARIASI LAMA FERMENTASI DAN METODE PENGERINGAN
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL TEH HERBAL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina) DENGAN VARIASI LAMA FERMENTASI DAN METODE PENGERINGAN Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Lebih terperinciTINGKAT PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP TEH DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) PADA VARIASI SUHU DAN WAKTU PENYEDUHAN
TINGKAT PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP TEH DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) PADA VARIASI SUHU DAN WAKTU PENYEDUHAN Moh Syafat Haras 1, Jan R. Assa 2, Tineke Langi 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciOPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)
JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 2 No.2 ; November 2015 OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya) MARIATI Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Politeknik Negeri Tanah Laut, Jl. A. Yani, Km
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A
ORGANOLEPTIK DAN KADAR VITAMIN C CINCAU DENGAN PENAMBAHAN SARI JERUK DAN GULA PASIR NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : RISA DHALIA A 420 100 192 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN BUBUK EKSTRAK JAHE EMPRIT
PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK EKSTRAK JAHE EMPRIT (Zingiber officinale var. Amarum) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN BELUNTAS (Pluchea indica Less) JAHE SKRIPSI OLEH : AMELIA LIDWINA RAHARJO 6103012084
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di Indonesia. Teh juga merupakan salah satu bahan penyegar yang penggunaannya populer di Indonesia selain kopi
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN MADU TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN BELUNTAS-TEH HITAM DENGAN PERBANDINGAN 25:75% (b/b)
PENGARUH PENAMBAHAN MADU TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN BELUNTAS-TEH HITAM DENGAN PERBANDINGAN 25:75% (b/b) SKRIPSI OLEH : EUNIKE INTAR D. 6103012049 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciKANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI
KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciAGUSTIN WULANDARI A
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBUCHA DAUN KOPI (Coffea arabica) DENGAN VARIASI LAMA WAKTU FERMENTASI DAN KONSENTRASI EKSTRAK NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : AGUSTIN WULANDARI A 420 100 020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciUJI KALSIUM DAN ORGANOLEPTIK TEH KOMBINASI DAUN SIRSAK DAN KULIT BUAH NAGA MERAH DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN NASKAH PUBLIKASI
UJI KALSIUM DAN ORGANOLEPTIK TEH KOMBINASI DAUN SIRSAK DAN KULIT BUAH NAGA MERAH DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN NASKAH PUBLIKASI Program Studi Pendidikan Biologi Diajukan oleh : TELADANI WIDYA MULYA PUTRI
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat
20 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen, Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciSIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae)
SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae) THE CHEMICAL NATURE AND LEVEL (HARD CANDY) SARI NUTMEG (Myristica fragrans houtt
Lebih terperinciKADAR PROTEIN, PH DAN JUMLAH BAKTERI ASAM LAKTAT YOGHURT SUSU SAPI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN SARI DAUN KELOR DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA
KADAR PROTEIN, PH DAN JUMLAH BAKTERI ASAM LAKTAT YOGHURT SUSU SAPI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN SARI DAUN KELOR DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman hayati yang cukup baik, diantaranya adalah belimbing wuluh. Pemanfaatan belimbing wuluh dijadikan sebagai
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) Nazmy Maulidha*, Aditya Fridayanti, Muhammad Amir Masruhim Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoghurt merupakan salah satu produk minuman susu fermentasi yang populer di kalangan masyarakat. Yoghurt tidak hanya dikenal dan digemari oleh masyarakat di Indonesia
Lebih terperinciKADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI
KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : DESTI TRISNANINGSIH A 420 100 128 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciUSM. Pembuatan Teh Daun Rambutan Rapiah (Nephelium lappaceum Linn) Pada Berbagai Lama Pengeringan Terhadap Total Fenol dan Aktivitas Antioksidan.
USM Pembuatan Teh Daun Rambutan Rapiah (Nephelium lappaceum Linn) Pada Berbagai Lama Pengeringan Terhadap Total Fenol dan Aktivitas Antioksidan. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam
Lebih terperinciPENGARUH LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBUCHA NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBUCHA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : LUXITA DEWI MUTIARA A420 100 041 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciUJI KADAR PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK BISKUIT DENGAN RATIO TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG DAUN KELOR
UJI KADAR PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK BISKUIT DENGAN RATIO TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) YANG DITAMBAHKAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : EKA
Lebih terperinciUJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI
1 UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: FITA FINARSIH A 420 100 067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman herbal merupakan minuman yang berasal dari bahan alami yang bermanfaat bagi tubuh. Minuman herbal biasanya dibuat dari rempah-rempah atau bagian dari tanaman,
Lebih terperinciPEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS
PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: VANDA FIKOERITRINA WIDYA PRIMERIKA
Lebih terperinciPENGARUH SUHU PENYIMPANAN DAN PROPORSI TEH HIJAU:BUBUK DAUN KERING STEVIA
PENGARUH SUHU PENYIMPANAN DAN PROPORSI TEH HIJAU:BUBUK DAUN KERING STEVIA (Stevia rebaudiana) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN TEH HIJAU STEVIA DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK SKRIPSI OLEH: NERISSA ARVIANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kelor merupakan salah satu tanaman sayuran yang multiguna. Hampir semua bagian dari tanaman kelor ini dapat dijadikan sumber makanan karena mengandung senyawa aktif
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill) DENGAN VARIASI TEKNIK DAN LAMA PENGERINGAN
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill) DENGAN VARIASI TEKNIK DAN LAMA PENGERINGAN Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN AIR PERASAN LEMON TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDUHAN BELUNTAS (Pluchea indica Less) LEMON SKRIPSI
PENGARUH PENAMBAHAN AIR PERASAN LEMON TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDUHAN BELUNTAS (Pluchea indica Less) LEMON SKRIPSI OLEH: CINDY YOHANITA 6103012031 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciPUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
PEMANFAATAN JAMUR TIRAM ( Pleurotus ostreatus ) DAN EKSTRAK DAUN KELOR SEBAGAI INOVASI BAHAN TAMBAHAN PEMBUATAN PERMEN JELLY DENGAN PEWARNA ALAMI KULIT BUAH NAGA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah
Lebih terperinciDiajukan Oleh: MEI AMBAR SARI A
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill) DENGAN VARIASI TEKNIK DAN LAMA PENGERINGAN Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Progran Studi Pendidikan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
22 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Komposisi Proksimat Komposisi rumput laut Padina australis yang diuji meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan kadar abu tidak larut asam dilakukan
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN BOLU KUKUS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BIJI KLUWIH
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BOLU KUKUS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BIJI KLUWIH (Artocarpus communis ) DAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA ( Hibiscus sabdariffa) PADA KONSENTRASI BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Teh adalah jenis minuman non alkohol yang terbuat dari daun teh
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teh merupakan minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Teh adalah jenis minuman non alkohol yang terbuat dari daun teh yang mengalami proses pengolahan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September Desember 2016 di
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016 - Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian. Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan
Lebih terperinciUJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI
UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: DIAN WIJAYANTI A 420 100 074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Lebih terperinciDiajukan Oleh: IDA ROHKYANI A
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN UJI ORGANOLEPTIK TEH CELUP BATANG DAN BUNGA KECOMBRANG PADA VARIASI SUHU PENGERINGAN Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Progran Studi Pendidikan
Lebih terperinciKADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi
KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Program studi pendidikan biologi Disusun oleh: Arif Rachmad Hakim A420100085 PENDIDIKAN BIOLOGI
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A
PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR 64 SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SIRUP HASIL FERMENTASI RAGI TEMPE DENGAN PENAMBAHAN KELOPAK BUNGA ROSELLA SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : PUJI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerupuk adalah salah satu produk olahan tradisional yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Makanan tersebut dikenal baik di segala usia maupun tingkat sosial masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dadih adalah produk olahan susu khas Minangkabau fermentasi anaerob terbuat dari susu kerbau pada bambu dengan daun pisang sebagai penutup. Dadih mimiliki cita rasa,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat telah mendorong terjadinya perubahan pola konsumsi makanan dan minuman. Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manggis dengan nama latin Garciana mangostana adalah tanaman buah asli Asia Tenggara dengan warna buah ungu pekat berdaging buah warna putih dan biji berwarna coklat.
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ORGANOLEPTIK KOMBUCHA DAUN KELOR DENGAN LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI DAUN KELOR YANG BERBEDA
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ORGANOLEPTIK KOMBUCHA DAUN KELOR DENGAN LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI DAUN KELOR YANG BERBEDA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH RAMBUSA (Passiflora foetida)
IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH RAMBUSA (Passiflora foetida) SKRIPSI OLEH: GRACE SUMARGO NRP 6103013005 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN MADU TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK PADA MINUMAN BELUNTAS (Pluchea indica Less) MADU SKRIPSI
PENGARUH PENAMBAHAN MADU TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK PADA MINUMAN BELUNTAS (Pluchea indica Less) MADU SKRIPSI OLEH: VALLY MARSELINA NRP 6103012123 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, kandungan airnya yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buah semangka merupakan buah yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, kandungan airnya yang banyak, dan kulitnya yang keras
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan dan Hasil Pertanian, Jurusan Ilmu
Lebih terperinciPENAMBAHAN TEPUNG DAUN KELOR DALAM PEMBUATAN MIE SEBAGAI SUMBER GIZI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK UMBI WORTEL SEBAGAI PENGAWET ALAMI
PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KELOR DALAM PEMBUATAN MIE SEBAGAI SUMBER GIZI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK UMBI WORTEL SEBAGAI PENGAWET ALAMI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Lebih terperinciTINGKAT PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP MINUMAN HERBAL TEH DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn.)
TINGKAT PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP MINUMAN HERBAL TEH DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn.) Nathania Ellora 1, G. S. Suhartati Djarkasi 2, Judith C. S. Moningka 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu dan Teknologi
Lebih terperinciSTUDI PEMBUATAN TEH DAUN KOPI
STUDI PEMBUATAN TEH DAUN KOPI (Study of Tea Making from Coffee Leaves) Freddy Hotmaruli Tua Siringoringo 1*, Zulkifli Lubis 1, Rona J. Nainggolan 1 Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian USU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun mendorong terjadinya peningkatan kebutuhan akan komoditas pangan. Namun, hal ini tidak diikuti dengan peningkatan produksi
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: EMY PRIYANA A 420 100 079 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. UCAPAN TERIMA KASIH... v. ABSTRAK...
DAFTAR ISI JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Progam Studi Pendidikan Biologi
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK TEH DAUN KELOR DENGAN VARIASI LAMA PENGERINGAN DAN PENAMBAHAN KAYU MANIS SERTA CENGKEH SEBAGAI PERASA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Universitas
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciKANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI BUNGA KEMBANG SEPATU
KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI BUNGA KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis) DENGAN PENAMBAHAN JERUK SIAM (Citrus nobilis var. Microcarpa), GULA PASIR, DAN TEPUNG MAIZENA NASKAH PUBLIKASI Disusun
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Penelitian, (2) Identifikasi masalah, (3) Tujuan dan Maksud Penelitian, (4) Manfaat
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan berturut-turut mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi masalah, (3) Tujuan dan Maksud Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN. BUBUK JAHE EMPRIT (Zingiber Officinale Var. Amarum) TERHADAP. KARAKTERISTIK TEH DAUN KELOR (Moringa oleifera) SKRIPSI
PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK JAHE EMPRIT (Zingiber Officinale Var. Amarum) TERHADAP KARAKTERISTIK TEH DAUN KELOR (Moringa oleifera) SKRIPSI OLEH : NI PUTU AYU WISAKARANI SUTHARSA 1111105033 JURUSAN ILMU DAN
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN, KADAR GLUKOSA DAN ORGANOLEPTIK MINUMAN INSTAN DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia) DENGAN VARIASI PEMANIS ALAMI NASKAH PUBLIKASI
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, KADAR GLUKOSA DAN ORGANOLEPTIK MINUMAN INSTAN DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia) DENGAN VARIASI PEMANIS ALAMI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2015 di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian
Lebih terperinciKADAR PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK BAKSO BERBAHAN DASAR KOMPOSISI DAGING SAPI DAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) YANG BERBEDA
KADAR PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK BAKSO BERBAHAN DASAR KOMPOSISI DAGING SAPI DAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) YANG BERBEDA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL SEDUHAN TEH HERBAL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) DENGAN VARIASI METODE PENGERINGAN DAN KONSENTRASI
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL SEDUHAN TEH HERBAL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) DENGAN VARIASI METODE PENGERINGAN DAN KONSENTRASI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciKECEPATAN MELELEH DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM BIJI NANGKA
KECEPATAN MELELEH DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L) SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri yang bersifat asam. Bakteri yang digunakan untuk fermentasi yoghurt adalah biakan campuran Lactobacillus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai banyak kekayaan alamnya terutama laut. Berbagai macam spesies sudah teridentifikasi dan bahkan terdapat beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman dan makanan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin menyadari akan pentingnya mengkonsumsi makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki areal perkebunan jambu mete (Anacardium occidentale L.) seluas 560.813 ha, tersebar di propinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Biskuit merupakan makanan yang cukup popular dikalangan masyarakat. Biskuit merupakan makanan praktis karena dapat dimakan kapan saja, biskuit juga memiliki daya simpan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar belakang, (2) Identifikasi masalah,
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar belakang, (2) Identifikasi masalah, (3) Tujuan penelitian, (4) Maksud penelitian, (5) Manfaat penelitian, (6) Kerangka Berpikir, (7) Hipotesa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yoghurt merupakan produk olahan susu yang dipasteurisasi kemudian difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
Lebih terperinci