BAB I PENDAHULUAN. akan bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain. teknologi dan kesenian (UU 2 tahun 1989, pasal 16, ayat (1)). 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. akan bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain. teknologi dan kesenian (UU 2 tahun 1989, pasal 16, ayat (1)). 1"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah tempat berkumpulnya civitas akademika dalam menempuh pendidikan sarjana. Dimana perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang diharapkan peranannya memiliki pengaruh dalam menghasilkan sarjana-sarjana yang berkualitas, sehingga untuk kedepannya mampu mencerdaskan kehidupan bangsa yang nantinya akan bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Dalam Kompas dikatakan bahwa perguruan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah (PP 30 Tahun 1990, pasal 1 Ayat 1) yang diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian (UU 2 tahun 1989, pasal 16, ayat (1)). 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang merupakan perguruan tinggi yang diharapkan peranannya dalam menghasilkan para lulusan yang berkualitas dibidangnya. Menciptakan suatu kondisi atau lingkungan dalam mencari dan mengembangkan ilmu yang dibutuhkan dalam bidang tertentu. UIN Imam Bonjol Padang berkewajiban mengarahkan mahasiswanya bertindak sebagai subjek pembangunan, 1 Portal Kompas : Perguruan Tinggi dan UU Pendidikan Tinggi, diakses pada 15 Maret 2017dari, 1

2 dimana setelah menyelesaikan studi di UIN Imam Bonjol Padang diharapkan lulusannya mampu bersaing, bertahan dan berkembang pada proses pelibatan diri dalam pembangunan di dunia luar kampus yang lebih nyata dan berat. Untuk menghasilkan lulusan sarjana yang memiliki kualitas dan integritas dibidangnya, dapat dilihat dari hasil pendidikan mahasiswa selama menjalani perkuliahan di perguruan tinggi. Ketika mahasiswa menjalani pendidikan di perguruan tinggi, mahasiwa akan diberikan berbagai macam tugas dan tanggung jawab oleh dosen, yang bertujuan untuk mengukur kemampuan mahasiswa, membentuk mental, menguji, serta menilai bagaimana keterampilan dan kecekatan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Menempuh pendidikan sarjana di UIN Imam Bonjol Padang, mahasiswa tingkat akhir akan dihadapkan dengan sebuah tugas akhir, suatu karya ilmiah yang disebut dengan skripsi. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada jenjang program srata satu. 2 Skripsi yang telah dibuat diharapkan nantinya dapat menghasilkan teori dan hal-hal praktis yang berguna bagi perkembangan ilmu dan dapat diimplementasikan di dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk menyelesaikan pendidikan pada jenjang starata satu atau sarjana, mahasiswa harus mengerjakan skripsi tersebut dengan 2 IAIN Imam Bonjol Padang, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah; Tugas Akhir, Skripsi, Tesis dan Disertasi, (Padang : 2014), Cet. Ke-2, h. 8 2

3 memperhatikan tatanan dan struktur bahasa yang logis, efektif dan sistematis didalam pengerjaannya. Karena penulisan skripsi merupakan latihan bagi para calon sarjana dalam membuat karya ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang telah mereka lakukan dengan sepenuh hati, melibatkan kemampuan intelegensi dan emosional mahasiswa. Hasil penelitian yang telah dilakukan akan dituangkan ke dalam bentuk laporan ilmiah berdasarkan aturan-aturan yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah yang berlaku pada tiap-tiap perguruan tinggi. Salah satu hal yang sangat berkaitan dengan proses pengerjaan skripsi adalah sebuah bimbingan dari dosen pembimbing skripsi. Dimana setiap mahasiswa yang mengerjakan skripsi akan dibimbing oleh dua orang dosen berdasarkan topik skripsi yang akan mereka ajukan untuk dijadikan bahan penelitian. Bimbingan skripsi pada dasarnya adalah suatu proses didalam pengerjaan skripsi. Proses bimbingan skripsi ini idealnya dilakukan delapan (8) kali pertemuan sejak mahasiswa menyelesaikan proses seminar sampai proses hasil penelitian. 3 Bimbingan tersebut bertujuan untuk mengarahkan mahasiswa agar fokus dengan judul penelitiannya, agar tidak bingung dengan latar belakang masalah, teori-teori yang akan digunakan, metodologi penelitian yang dipakai, mengumpulkan dan menganalisis data, mengerjakannya secara sistematis dan terstruktur, serta menguji kecerdasan dan mental mahasiswa didalam penyelesaian skripsi. 3 Prof. Dr. Tamrin Kamal, M.S, Penguji Seminar Proposal, di Ruang Seminar FDIK UIN Imam Bonjol Padang, Arahan Langsung, 13 April

4 Namun demikian, masih juga ada mahasiswa yang mengalami hambatan dalam pengerjaan skripsinya. Sebagian mahasiswa mampu menyelesaikan skripsinya dengan baik dan cepat, namun ada juga yang tidak. Ada mahasiswa yang tidak melanjuktkan pengerjaan skripsinya setelah melakukan seminar proposal atau memasuki bab III, bahkan ada yang sama sekali belum menemukan masalah atau judul penelitian untuk diajukan sebagai bahan penelitian. Dari hal ini terlihat bahwa mahasiswa memang mengalami hambatan. Hambatan tersebut bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti : 1) Dukungan dan motivasi. Dukungan dan motivasi merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswa dalam mengerjakan tugas akhir, karena ini memberikan alasan kuat kepada mahasiswa untuk mampu menyelesaikan skripsinya dengan baik dan cepat. 2) Ekonomi. Selain dukungan moral, mahasiswa juga sangat membutuhkan dukungan material untuk tetap bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, termasuk juga dalam menyelesaikan skripsi. Faktor eksternal seperti : 1) Lingkungan sosial. Lingkungan juga memberikan pengaruh besar pada mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, seperti banyaknya mahasiswa seangkatan yang masih belum memulai pengerjaan skripsi, atau mengalami hambatan dalam menyelesaikan skripsi. 2) Komunikasi. Komunikasi memiliki peran dalam pengerjaan skripsi, terutama dalam proses bimbingan. Tidak lancarnya proses komunikasi dalam bimbingan skripsi akan menghambat kelancaran pengerjaan skripsi. 4

5 Dari beberapa faktor yang menjadi penghambat mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi atau tuugas akhir di atas, peneliti lebih fokus kepada masalah hamabatan yang disebabkan oleh faktor komunikasi. Karena proses komunikasi dalam bimbingan skripsi memiliki peran yang sangat besar terhadap kelancaran pengerjaan skripsi. Mahasiswa dan dosen pembimbing skripsi memiliki keterkaitan dalam proses komunikasi dan interaksi. Tujuannya adalah agar skripsi yang dikerjakan menjadi optimal dengan adanya masukan-masukan dari dosen pembimbing kepada mahasiswanya. Selama proses bimbingan dan pengerjaan skripsi tersebut, dosen pembimbing akan memperhatikan, mengarahkan, memberikan masukan teori-teori dan metodelogi penelitian yang layak digunakan, sehingga keaslian dan kualitas dari skripsi itu dapat di pertanggung jawabkan sebagai karya ilmiah. Perhatian dan bimbingan dapat diperoleh mahasiswa melalui proses komunikasi yang intensif antara mahasiswa dengan dosen pembimbing skripsi. Dimana interaksi antara mahasiswa dengan dosen pembimbing memerlukan interaksi antarpribadi. Proses komunikasi antara dosen pembimbing dan mahasiswa di harapkan dapat berlangsung efektif dan efisien. Namun seringkali ada beberapa hambatan yang menjadi kendala dalam berkomunikasi dengan dosen pembimbing skripsi. Hambatan-hambatan dalam berkomunikasi tersebut menurut Effendy disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : (1) Hambatan sosio-antro-psikologis, berkaitan dengan situasi saat 5

6 komunikasi dilangsungkan; (2) Hambatan semantis, berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam berkomunikasi; (3) Hambatan mekanis, berkaitan dengan media yang digunakan dalam berkomunikasi. 4 Begitu pula menurut Cangara, dikatakan bahwa banyak sekali faktor yang menyebabkan gangguan dalam berkomunikasi, dimana faktorfaktor tersebut adalah : (1) Gangguan teknis, yaitu disebabkan karena adanya kerusakan pada alat yang digunakan dalam berkomunikasi; (2) Gangguan semantik, disebabkan oleh kesalahan dalam pengguanaan bahasa oleh kedua belah pihak; (3) Gangguan psikologis, disebabkan karena adanya persoalan-persoalan dalam diri individu; (4) Gangguan fisik, berkaitan erat dengan keadaan geografis maupun organik, misalnya jarak yang jauh, sarana yang tak memadai dan tidak berfungsinya salah satu panca indera; (5) Gangguan status, yaitu disebabkan oleh adanya perbedaan sosial diantara peserta komunikasi; (6) Gangguan kerangka berpikir, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan persepsi antara peserta komunikasi mengenai materi yang dikomunikasikan; (7) Gangguan budaya, gangguan ini lebih disebabkan oleh perbedaan norma dan nilainilai yang dianut oleh peserta komunikasi. 5 Komunikasi antara mahasiswa dengan dosen pembimbing skripsi seharusnya berjalan dua arah, sehingga memudahkan dalam proses komunikasi pada saat bimbingan skripsi. Dalam bimbingan skripsi, dosen 4 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1986), h Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005), h

7 berperan sebagai pembimbig sekaligus sebagai fasilitator bagi mahasiswa, sehingga serangkaian tahapan kegiatan yang terkait dalam pengerjaan skripsi dapat berjalan sistematis dan terencana sesuai dengan tujuan bimbingan. Bimbingan dari dosen diharapkan mampu mengurangi permasalahan mahasiswa dalam proses pengerjaan skripsinya. Namun terkadang sebuah kondisi dimana berkomunikasi menjadi sebuah persoalan yang mendasar. Harusnya proses komunikasi yang berjalan dua arah, lebih bersifat informatif, responsif, kooperatif, persuasif, 6 memerlukan hasil seperti timbal balik didalam bimbingan. 7 dan Tapi kenyataannya ada beberapa masalah yang kadang dihadapi dalam berkomunikasi dengan dosen pembimbing skripsi. Seperti yang terjadi pada mahasiswa di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Kampus UIN Imam Bonjol Padang. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang memiliki visi dan misi menciptakan dan mewujudkan sarjana muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki intelektualisme dan profesionalisme dibidang dakwah dan ilmu komunikasi, menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan khusus menghantarkan mahasiswa menjadi ahli untuk memantapkan akidah akhlaq, dedikasi, kemajuan inovasi dan prestasi. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi juga menghimpun dosen dan mahasiswa yang memiliki nilai lebih dalam berinteraksi satu sama lain. 6 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1990), Cet. ke-5, h. 9 7 Sunaryo Kartadinata, loc.cit. 7

8 Dosen dan mahasiswa di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi mengerti bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dan efesien, juga memahami konsep dasar dan unsur-unsur, serta tataran dalam berkomunikasi 8 ternyata mengalami hambatan dalam proses pelaksanaannya. Sebagian dari mahasiswa lambat dalam menyelesaikan skripsi. Ini terlihat dari adanya mahasiswa BP atau semester X XIV yang masih ditemui di lingkungan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Kampus UIN Imam Bonjol padang yang tercatat aktif dan sedang menyelesaikan tugas akhir. Hal ini menjadi perhatian peneliti, karena menurut ketetapan perguruan tinggi, lama waktu untuk penyelesaian studi pada jenjang strata satu (S1) idealnya adalah empat (4) tahun, maka seharusnya mahasiswa dengan BP diatas sudah menyelesaikan studinya. Hal ini juga berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan awal yang dilakukan peneliti terhadap beberapa mahasiswa semester akhir dan juga beberapa dosen yang pernah ditunjuk dan sedang bertugas sebagai pembimbing skripsi pada tanggal 13 dan 18 April, serta pada tanggal 15 dan 16 Mei Seperti wawancara yang penulis lakukan dengan mahasiswa 1 (M1) jurusan KPI BP 2011 diperoleh informasi sebagai berikut : Sebenarnya ada banyak hal yang membuat saya lama dalam menyelesaikan skripsi ini. Salah satunya ya itu, saya tidak bersemangat saja mengerjakan skripsi itu karna dosen saya pergi ke Malaysia, beliau kembali seminggu sebelum agenda skripsi saja. Akhirnya saya tidak bisa mengejar target yang sudah saya 2012), h Tim Fkultas Dakwah, Profil Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang, (Padang, 8

9 rencanakan. Padahalkan pembimbing itu harusnya ada untuk mahasiswanya. Kalau dari segi kecocokkan cara berpikirnya sih, dosen pembimbing saya baguslah. 9 Begitu juga menurut M2 mahasiswa jurusan PMI BP 2011 mengungkapkan : Masalah yang kerap saya hadapi selama bimbingan itu adalah malas, sibuk dan jenuh. Saat saya bersemangat mengerjakan skripsi, dosen saya malah mendiami skripsi saya dimejanya selama sebulan. Saya juga sibuk bekerja untuk biaya saya selama kuliah di Padang ini, waktu off saya hanya sekali seminggu saja, tapi sesampai dikampus malah nol hasilnya. Yang membuat saya jenuh adalah ketika saya sudah melakukan apa yang diminta pembimbing I, sampai pada pembimbing II diganti lagi, saya harus cari referensi baru lagi, saya harus mengetik ulang lagi, saya harus keluar biaya lagi, padahal ketika saya melakukan perbaikan itu semuanya sudah saya perhitungkan dengan matang berapa jumlah waktu, jumlah referensi dan jumlah biaya yang harus saya siapkan. 10 Dari hasil wawancara yang peneliti lakaukan pada M1 dan M2 dapat dipahami bahwa kendala yang dihadapi adalah adanya perbedaan cara pandang antara pembimbing dengan mahasiswa, dan antara pembimbing I dengan pembimbing II, yang menyebabkan mahasiswa bimbang. Adanya anggapan bahwa pertemuan antara mahasiswa dengan dosen pembimbing sedikit, karna pembimbing sering keluar kota atau sibuk. Serta lamanya waktu yang digunakan pembimbing untuk membaca skripsi mahasiswa setiap kali bimbingan karna faktor kesibukkan, dan 9 Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan KPI BP 2011, wawancara pada hari Selasa, 16 Mei 2017, pukul 10 : 25 WIB. 10 Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan PMI BP 2011 wawancara pada hari Kamis, 13 Apirl 2017, pukul 15 : 40 WIB. 9

10 banyaknya perbaikan, yang membuat mahasiswa malas dan enggan untuk bertemu serta berkonsultasi dengan pembimbing. 11 Sementara itu dari wawancara yang penulis lakukan dengan dosen 1 (D1) diperoleh informasi sebagai berikut : Sebagai pembimbing tentu saya pernah mengalami masalah dengan mahasiswa maupun diri sendiri dalam proses bimbingan. Beberapa masalah diantaranya yaitu saya sebagai pembimbing sulit memahami maksud mahasiswa dalam tulisan-tulisannya. Mahasiswa kerap menulis tanpa memperhatikan struktur dan bahasa, sehingga tujuan dan yang dituliskan jadi berbeda makna. Lalu kebanyakkan mahasiswa itu kurang referensi, kurang bacaan, jadi mereka juga kurang memahami dan kurang nyambung ketika berdiskusi mengenai masalah penelitian mereka sendiri. 12 Begitu pula menurut D2 yang penulis wawancarai, beliau mengungkapkan bahwa : Hal-hal umum yang saya jumpai saat membimbing mahasiwa itu adalah mahasiswa sering lambat dalam menyelesaikan perbaikan dan tidak melakukan perbaikan sesuai dengan arahan yang sudah saya berikan. Nanti mereka datang ke kampus sebulan kemudian diwaktu yang tidak tepat. Alasan mereka juga macam-macam, ada yang sibuk bekerja, ada yang datanya hilang dan sebagainya. Ada juga kendala yang menonjol yaitu ketika kami dosen pembimbing I dan II tidak sepaham, tapi tidak terlalu banyak sebenarnya yang seperti itu. 13 Berdasarkan wawancara dengan D1 dan D2 di atas dapat disimpulkan sementara bahwa kendala yang ditemukan saat membimbing mahasiwa adalah kurangnya pemahaman dan kegigihan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, ini terlihat dari lamanya mahasiswa melakukan perbaikan terhadap koreksian yang diberikan. Penyebab lainnya adalah 11 Dosen dan Mahasiswa Semester Akhir Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, observasi pada hari Senin, 15 Mei 2017, pukul 15 : 00 WIB. 12 Wawancara dengan Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi pada hari Selasa, 18 April 2017, pukul11 : 00 WIB. 13 Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, wawancara pada hari Selasa, 18 April 2017, pukul 13 : 45 WIB. 10

11 sebagian mahasiswa sibuk bekerja paruh waktu, bertugas sebagai guru TPA dan juga sebagai garin masjid. Dari permasalahan di atas pada akhirnya akan memunculkan hambatan-hambatan komunikasi antara keduanya. Maka dari itu, untuk mengetahui hambatan apa saja yang terjadi dalam proses bimbingan skripsi, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hambatan komunikasi antara mahasiswa semester akhir dengan dosen pembimbing skripsi. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi hambatan-hambatan yang terjadi pada saat proses komunikasi berlangsung antara keduanya, sehingga proses penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi kampus UIN Imam Bonjol Padang berlangsung lebih efektif dan efisien. B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti adalah Bagaimana Hambatan Komunikasi Mahasiswa dalam Menyelesaikan Tugas Akhir Dengan Dosen Pembimbing? 2. Batasan Masalah Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang luas, maka peneliti memberikan batasan- batasan terhadap masalah yang akan 11

12 diteliti berdasarkan teori hambatan komunikasi yang telah dipaparkan sebelumnya. Batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut : a. Hambatan semantik pada komunikasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dengan dosen pembimbing. b. Hambatan psikologis pada komunikasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dengan dosen pembimbing. c. Hambatan fisik pada komunikasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dengan dosen pembimbing. d. Hambatan kerangka berpikir pada komunikasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dengan dosen pembimbing. C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk menjelaskan hambatan semantik yang terjadi pada komunikasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dengan dosen pembimbing. b. Untuk menjelaskan hambatan psikologis yang terjadi pada komunikasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dengan dosen pembimbing. c. Untuk menjelaskan hambatan fisik yang terjadi pada komunikasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dengan dosen pembimbing. 12

13 d. Untuk menjelaskan hambatan kerangka berpikir yang terjadi pada komunikasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dengan dosen pembimbing. 2. Manfaat Penelitian a. Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya keanekaragaman wacana penelitian pada jurusan Komunikasi Penyiaran Islam FDIK UIN Imam Bonjol dan diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pembacanya. b. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan bagi peneliti, mahasiswa, serta masyarakat luas mengenai proses komunikasi di dalam bimbingan skripsi. c. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan serta masukan bagi mahasiswa dan dosen pada jurusan Komunikasi Penyiaran Islam FDIK UIN Imam Bonjol dalam memahami proses komunikasi dalam bimbingan skripsi. D. Defenisi Operasional Agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami judul terhadap pembahasan penelitian, maka penulis memaparkan beberapa istilah dalam judul penelitian sebagai berikut : Hambatan komunikasi : Hambatan komunikasi adalah adanya halangan atau rintangan yang membuat proses komunikasi 13

14 tidak dapat berlangsung sebagaimana harapan komunikator dan penerima pesan. 14 Mahasiswa : Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dalam salah satu progrsm studi yang ada di UIN Imam Bonjol Padang. 15. Dosen Pembimbing : Dosen pembimbing adalah staf pengajar tetap suatu perguruan tinggi yang paling tepat untuk menjadi sumber bantuan nasehat akademik agar para mahasiswa dapat menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa. 16 Pembimbing skripsi untuk setiap mahasiswa terdiri atas 2 orang dosen yang bertugas dan bertanggung jawab untuk membimbing penyusunan rencana (proposal) penelitian atau tugas akhir, memeriksa konsep, kerangka dan arah serta sasaran rencana penelitian, memonitor pelaksanaan penelitian, memeriksa draf, membimbing penyusunan skripsi atau tugas akhir Hafied Cangara, op. Cit., h IAIN Imam Bonjol Padang, Buku Pedoman (Pedoman Akademik, Pedoman Kemahasiswaan, dan Pedoman Karya Tulis Ilmiah), (Padang : 2015), h A. K. Kinasih, Skripsi Kelar Dalam 30 hari, (Klaten : Galmas Publiser, 2011), h Raharjo, Pedoman Skripsi, (J akarta : UPI Press, 2012), h

15 Skripsi : Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun melalui proses penelitian dalam rangka menyelesaikan program pendidikan SI. 18 E. Sistematika Penulisan Untuk lebih terarahnya penelitian ini maka dalam sistematika penulisan, penulis membaginya dalam beberapa bab yaitu : Bab I : Pendahuluan yang berisikan penjelasan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah dan Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Peenlitian, Defenisi Operasional, Sistematika Penulisan. Bab II : Landasan Teoritis yang terdiri dari : Pertama, Komunikasi dan Unsur-unsur Komunikasi. Kedua, Efektivitas dan Hambatan Komuikasi. Ketiga, Komunikasi Antarpribadi. Keempat, Komunikasi Bermedia dan Tak Bermedia. Bab III : Metode Penelitian yang terdiri dari : Pertama, Lokasi Penelitian. Kedua, Jenis Penelitian. Ketiga, Informan Penelitian. Keempat, Teknik Pengumpulan Data. Kelima, Teknik Pengolahan dan Analisis Data. Bab IV : Hasil penelitian yang berisikan hasil dari penelitian tentang Hambatan Komunikasi Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Tugas Akhir Dengan Dosen Pembimbing 18 IAIN Imam Bonjol Padang, Buku Pedoman (Pedoman Akademik, Pedoman Kemahasiswaan, dan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah), (Padang : 2015), h

16 Bab V : Penutup yang meliputi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran. 16

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini Perguruan Tinggi merupakan tempat berkumpulnya civitas akademika dalam menempuh pendidikan sarjana. Perguruan Tinggi adalah lembaga pendidikan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI Diajukan oleh : Rozi Januarti F. 100 050 098 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009 BAB

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. ditinjau dari beberapa aspek, seperti tujuan penelitian, pendekatan

BAB II METODE PENELITIAN. ditinjau dari beberapa aspek, seperti tujuan penelitian, pendekatan BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto, penentuan jenis penelitian dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti tujuan penelitian, pendekatan penelitian, bidang ilmu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa, pada masa tersebut mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap masa

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa, pada masa tersebut mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap masa BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa sebagai peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Perguruan Tinggi pada umumnya berusia antara 18-24 tahun. Mahasiswa merupakan masa memasuki

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH Disusun oleh: Eko Prastyo Herfianto 2101409072 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH (Studi Kasus Pada Guru SMP Di Lingkungan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Klaten) NASKAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom Perpustakaan IM Telkom merupakan fasilitas yang diperuntukkan bagi mahasiswa dan para dosen IM

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi Karya tulis ilmiah memiliki kedudukan yang sangat penting. Mahasiswa harus menghasilkan karya ilmiah, baik berupa tugas akhir, skripsi atau

Lebih terperinci

KOMUNKASI DOSEN PENASEHAT AKADEMIK DALAM PENINGKATAN MUTU DAN KUALITAS MAHASISWA DI STAIN PONTIANAK

KOMUNKASI DOSEN PENASEHAT AKADEMIK DALAM PENINGKATAN MUTU DAN KUALITAS MAHASISWA DI STAIN PONTIANAK KOMUNKASI DOSEN PENASEHAT AKADEMIK DALAM PENINGKATAN MUTU DAN KUALITAS MAHASISWA DI STAIN PONTIANAK Amalia Irfani Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana komunikasi-interaksi dosen STAIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesionalisme berkembang sesuai dengan kemajuan masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menikah dan kuliah sama pentingnya, secara sederhana bisa digambarkan,

BAB I PENDAHULUAN. Menikah dan kuliah sama pentingnya, secara sederhana bisa digambarkan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menikah dan kuliah sama pentingnya, secara sederhana bisa digambarkan, menikah jelas kaitannya dengan rumah tangga. Adapun kuliah hubungannya dengan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun kolektif. Agama memberi sumbangan bagi sistem sosial,

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun kolektif. Agama memberi sumbangan bagi sistem sosial, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan realitas yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan, baik individu maupun kolektif. Agama memberi sumbangan bagi sistem sosial, dalam arti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode saat ini merupakan zaman modern, Negara Indonesia dituntut untuk mampu menjadi sebuah negara yang hebat dan mampu bersaing di era globalisasi dan diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah,

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan di mana mana. Radio memiliki kekuatan terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana strategis untuk meningkatkan kualitas bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak pada kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Universitas merupakan dasar utama dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berfungsi menghadapi permasalahan sosial yang ada di masyarakat.

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENGANTAR Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (MM FE -UNAND) mulai dibuka pada bulan April 2000 berdasarkan izin Direktur

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN PENGEMBANGAN PERANAN ALUMNI

PEDOMAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN PENGEMBANGAN PERANAN ALUMNI BAGIAN KELIMA PEDOMAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN PENGEMBANGAN PERANAN ALUMNI I. Pembinaan Akhlak dan Moral 1. Tujuan Pembinaan Pembinaan akhlak dan moral bertujuan agar mahasiswa IAIN memiliki kepribadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Konsep pendidikan didalam islam sangat mementingkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Konsep pendidikan didalam islam sangat mementingkan sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Konsep pendidikan didalam islam sangat mementingkan sumber daya manusia yang berkualitas, baik dalam kehidupan duniawi maupun ukhrawi secara integral. Pada dasarnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sanggup menghadapi tantangan zaman yang akan datang. Udiono,Tri;2007

I. PENDAHULUAN. sanggup menghadapi tantangan zaman yang akan datang. Udiono,Tri;2007 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, I. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu mempunyai cara yang berbeda dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Ada yang menginginkan pekerjaan agar cepat selesai, ada pula yang menunda dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

KURIKULUM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI UNIVERSITAS SURABAYA

KURIKULUM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI UNIVERSITAS SURABAYA KURIKULUM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI UNIVERSITAS SURABAYA MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI A. IDENTITAS PROGRAM STUDI Program Magister Psikologi Profesi Universitas Surabaya didirikan tahun 2004. Pendirian Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah melalui bimbingan pengajaran dan latihan yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi dan terarah dengan siswa diharapkan dapat mencapai prestasi

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi dan terarah dengan siswa diharapkan dapat mencapai prestasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang menampung peserta didik dan membina agar mereka memiliki kemampuan kecerdasan dan keterampilan dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di Universitas, Perguruan tinggi, Institut, maupun Akademik yang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di Universitas, Perguruan tinggi, Institut, maupun Akademik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang mengenyam pendidikan tinggi di Universitas, Perguruan tinggi, Institut, maupun Akademik yang memiliki status negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cet VIII, 2001, hlm M. Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. Cet VIII, 2001, hlm M. Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 17. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha pendidik untuk memimpin anak didik secara umum guna mencapai perkembangannya menuju kedewasaan jasmani maupun rohani. 1 Menurut konsep

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Universitas Indonesia berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam pendidikan. Perguruan Tinggi diadakan dengan tujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor,

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari lokasi, penelitian merupakan penelitian lapangan (field research), dimana peneliti turun langsung ke lokasi penelitian dan mengamati langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan selain karena manusia tercipta sebagai makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pendidikan memiliki peranan penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pendidikan memiliki peranan penting dalam proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pendidikan memiliki peranan penting dalam proses pengembangan kualitas suatu bangsa. Pendidikan juga dianggap sebagai faktor utama untuk pembentukan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. Hambatan Komunikasi Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Tugas Akhir. Dengan Dosen Pembimbing (Study di Fakultas Dakwah dan Ilmu

PEDOMAN WAWANCARA. Hambatan Komunikasi Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Tugas Akhir. Dengan Dosen Pembimbing (Study di Fakultas Dakwah dan Ilmu PEDOMAN WAWANCARA Hambatan Komunikasi Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Tugas Akhir Dengan Dosen Pembimbing (Study di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua persyaratan akademik yang ditentukan oleh perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. semua persyaratan akademik yang ditentukan oleh perguruan tinggi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di zaman yang sudah maju ini, masyarakat semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah satu tujuan seseorang meneruskan studinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa kemudian tua. Manusia mengalami proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan pembangunan di berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, teknologi dan budaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan sebutan bagi seseorang yang sedang menempuh perguruan tinggi. Masa perguruan tinggi dengan masa SMA sangatlah berbeda, saat duduk dibangku perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampai pada hari ini masyarakat Indonesia belum terlepas dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. Sampai pada hari ini masyarakat Indonesia belum terlepas dari krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampai pada hari ini masyarakat Indonesia belum terlepas dari krisis multidimensional, khususnya krisis ekonomi. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat juga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran umum lokasi dan subyek penelitian Penelitian ini dilakukan di Prodi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang berlokasi

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) FEBRIYANTO NIDN:

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) FEBRIYANTO NIDN: LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) FEBRIYANTO NIDN: 0223027901 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur alkhamdulillah, penulis mampu melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja nantinya. Perguruan Tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan setelah

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja nantinya. Perguruan Tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan setelah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni menciptakan persaingan yang cukup ketat dalam dunia pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap jenjang pendidikan selalu mengadakan sebuah ujian untuk melihat seberapa besar kemampuan dan pemahaman peserta didik. Dari masa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah

Lebih terperinci

terus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan dapat dirumuskan sebagai tingkat di mana seseorang

terus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan dapat dirumuskan sebagai tingkat di mana seseorang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesuksesan dicapai melalui usaha yang tidak kenal lelah untuk terus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba membekali diri dengan berbagai keterampilan dan pendidikan yang lebih tinggi agar

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK. Penyusun : Ira Setyaningsih, ST., M.Sc. Siti Husna Ainu Syukri, MT Yandra Rahardian, MT

PEDOMAN KERJA PRAKTEK. Penyusun : Ira Setyaningsih, ST., M.Sc. Siti Husna Ainu Syukri, MT Yandra Rahardian, MT PEDOMAN KERJA PRAKTEK Penyusun : Ira Setyaningsih, ST., M.Sc. Siti Husna Ainu Syukri, MT Yandra Rahardian, MT Diterbitkan Oleh : PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi setiap Negara. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-3 di dunia, memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus

BAB I PENDAHULUAN. dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Skripsi adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa depannya

Lebih terperinci

DAMPAK KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) TANJUNG TUALANG KECAMATAN PEUREULAK BARAT

DAMPAK KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) TANJUNG TUALANG KECAMATAN PEUREULAK BARAT DAMPAK KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) TANJUNG TUALANG KECAMATAN PEUREULAK BARAT SKRIPSI Diajukan Oleh: ZAITUN AKMAL NIM. 211001362 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stress. Seperti kehidupan normal pada umumnya, kehidupan di perguruan

BAB I PENDAHULUAN. stress. Seperti kehidupan normal pada umumnya, kehidupan di perguruan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menempuh pendidikan di perguruan tinggi tidak dapat dipisahkan dari stress. Seperti kehidupan normal pada umumnya, kehidupan di perguruan tinggi juga meliputi

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

PEDOMAN KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU Revisi 2013 PEDOMAN KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU Jl. HR. Soebrantas No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Pekanbaru Email: bppm_uinsuskariau@uin-suska.ac.id

Lebih terperinci

II. Rangkuman Eksekutif

II. Rangkuman Eksekutif II. Rangkuman Eksekutif Konsistensi dan relevansi antara visi, misi, tujuan, dan sasaran yang dirumuskan UPI dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang dijabarkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dapat diamati dari orang-orang (subyek) itu sendiri. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang dapat diamati dari orang-orang (subyek) itu sendiri. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang implementasi manajemen mutu di lembaga pendidikan SMP-IT FIS Pekanbaru ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menggunakan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat erat hubungannya dengan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan Anggaran Daerah telah menjadi perhatian utama bagi para pengambil keputusan dalam suatu pemerintahan, baik itu ditingkat pusat maupun tingkat daerah. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan mengembangkan potensi siswa. Potensi siswa dikembangkan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya masyarakat ataupun suatu lembaga. 1 Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya masyarakat ataupun suatu lembaga. 1 Penelitian ini dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), bertujuan untuk memepelajari secara intensif tentang latar belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar sistematis, dilakukan orang-orang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan

Lebih terperinci

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN

BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN Dalam analisis akan diperinci terhadap hasil temuan dengan perbandingan teori. Usaha ini dilakukan untuk memahami permasalahan secara lebih terfokus, sehingga akan dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia saat ini berkembang cukup maju dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di era globalisasi. Peningkatan kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti. Adapun penelitian yang penulis lakukan ini adalah bersifat deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti. Adapun penelitian yang penulis lakukan ini adalah bersifat deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian bersifat lapangan (field research), yaitu penulis langsung terjun ke lapangan untuk meneliti data yang berkenaan dengan masalah

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut maka terjadi banyak perubahan di segala bidang termasuk di bidang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut maka terjadi banyak perubahan di segala bidang termasuk di bidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi, dengan masuknya pada era tersebut maka terjadi banyak perubahan di segala bidang termasuk di bidang pendidikan.

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) FEBRIYANTO NIDN:

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) FEBRIYANTO NIDN: LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) FEBRIYANTO NIDN: 0223027901 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2016 PENGESAHAN LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut manusia untuk bisa bertindak dan menghasilkan karya. Mahasiswa sebagai anggota dari suatu lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di antaranya adalah masalah belajar. Permasalahan belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, cet II, 2000), h Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam Di

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, cet II, 2000), h Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam Di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam adalah proses pembentukan manusia sesuai dengan tuntutan Islam. Lembaga pendidikan merupakan sarana yang tepat dijadikan sebagai wadah pembinaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rentangan usia remaja. Pada jenjang ini, remaja berada pada masa untuk

BAB I PENDAHULUAN. rentangan usia remaja. Pada jenjang ini, remaja berada pada masa untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siswa Sekolah Menengah Atas adalah siswa yang berada pada rentangan usia remaja. Pada jenjang ini, remaja berada pada masa untuk memasuki dunia pendidikan tinggi yang

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun Laporan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya Periode 2013 2017 Tim Penyusun Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya 2013 11 Daftar Isi Executive Summary Bab I. Pendahuluan...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba

BAB I PENDAHULUAN. Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Dimana biasanya anak mulai memasuki dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan dari individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis di Perguruan Tinggi (Poerwadarminta, 2002). Semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, sangat banyak kebiasaan yang berlangsung otomatis dalam bertingkah laku. Oleh karena itu pembinaan kehidupan beragama melalui proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya belajar merupakan serangkaian kegiatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya belajar merupakan serangkaian kegiatan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya belajar merupakan serangkaian kegiatan dalam melaksanakan tugas belajar yang dilakukan oleh siswa sehingga menjadi kebiasaan. Dalam pendidikan keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam hidup, karena pendidikan mempunyai peranan penting guna kelangsungan hidup manusia. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pernah lepas dari pendidikan. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas manusia

BAB I PENDAHULUAN. pernah lepas dari pendidikan. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalankan fungsinya sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari pendidikan. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas manusia baik intelektual,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang PENYUSUN LAPORAN 1. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu : Dr. Ary Susatyo Nugroho, M.Si 2. Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu : Drs. Djoko Purnomo, MM 3. Kepala Pusat Penjaminan Mutu Internal : Endah Rita S.D,

Lebih terperinci

Bab I. Pengantar. tujuan untuk mengetahui hubungan dari budaya kerja terhadap kinerja dosen

Bab I. Pengantar. tujuan untuk mengetahui hubungan dari budaya kerja terhadap kinerja dosen Bab I Pengantar 1.1. Latar Belakang Studi ini bermaksud untuk menjelaskan kondisi kinerja dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu (FKIK Unib). Dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman serta dapat berbuat sesuatu dengan apa yang telah dipelajarinya.

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman serta dapat berbuat sesuatu dengan apa yang telah dipelajarinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sebab dengan belajar manusia akan memperoleh pengetahuan, pengertian, dan pemahaman serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi pendidik, sebab disamping memberikan cara-cara yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi pendidik, sebab disamping memberikan cara-cara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya yakni aspek moral,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan bertujuan untuk membangun manusia seutuhnya. Ini berarti bahwa pembangunan mempunyai jangkauan yang luas dan jauh. Berhasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah salah satu bagian dari civitas akademika pada perguruan tinggi yang merupakan calon pemimpin bangsa dimasa yang akan datang. Untuk itu diharapkan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang RI No 14 Tahun 2005 menyatakan, Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting untuk pembangunan nasional dalam bidang pendidikan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipahami orang lain, seseorang perlu memiliki kosakata ( vocabulary ) dan

BAB I PENDAHULUAN. dipahami orang lain, seseorang perlu memiliki kosakata ( vocabulary ) dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum Bahasa digunakan sebagai alat untuk komunikasi. Tentu saja proses komunikasi akan berjalan dengan baik. Kalau kedua pihak yang berkomunikasi dibekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia karena melalui pendidikan manusia dapat mencapai masa depan yang baik. Adapun pendidikan bukanlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Selain itu, pendidikan merupakan bagian integral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar yang dilakukan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang berlangsung di sekolah dan diluar sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profil Lulusan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam Tahun dan Relev Ansinya dengan Penyerapan Dunia Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Profil Lulusan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam Tahun dan Relev Ansinya dengan Penyerapan Dunia Kerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, dunia telah memasuki era globalisasi, era dimana persaingan di dunia akan semakin ketat. Perlu banyak upaya untuk mempertahankan suatu bangsa,

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LaporanIni Disusun Sebagai Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan yang merupakan lanjutan dari pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk mempersiapkan peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalani jenjang pendidikan di universitas atau sekolah tinggi (KBBI, 1991). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjalani jenjang pendidikan di universitas atau sekolah tinggi (KBBI, 1991). Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani jenjang pendidikan di universitas atau sekolah tinggi (KBBI, 1991). Dalam peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh guru untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh guru untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan suatu rekayasa untuk mengendalikan learning guna mencapai tujuan yang direncanakan secara efektif dan efisien. Dalam proses rekayasa ini peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersikap sebagai penyeimbang supaya tidak terjadi hal-hal negatif dalam. Definisi belajar menurut Slameto yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. bersikap sebagai penyeimbang supaya tidak terjadi hal-hal negatif dalam. Definisi belajar menurut Slameto yaitu: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia remaja merupakan tahap kehidupan yang paling menarik untuk diteliti karena pada usia remaja siswa mencari jati diri, pengembangan potensi diri mereka masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti saat ini, pendidikan menjadi salah satu aspek penting, baik untuk mengembangkan potensi dalam diri maupun untuk mencapai impian masa

Lebih terperinci