MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH"

Transkripsi

1 MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH

2

3 MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH

4 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH Cetakan Modul disusun oleh : Ir. Rahim Siahaan, CES. Elis Hastuti, ST., M.Sc. Editor : Ir. Lutfi Faizal Dra. Yulinda Rosa, M.Si. Sofiyan, A.Md. Ratna Iswari Utoro, ST., MT. PUSKIM Jl. Panyawungan Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung Telp , Fax info@puskim.pu.go.id Hak cipta dilindungi undang-undang, dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN :

5 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH iii Pengantar Air Tanah merupakan air yang tersimpan dan atau mengalir pada lapisan tanah/batuan yang lazim di sebut akuifer. Usaha untuk mendapatkan air tanah tersebut dilakukan dengan teknologi sederhana (menggali tanah hingga ditemukan air tanah sesuai dengan kebutuhan). Pembuatan sumur dangkal sebaiknya dilakukan pada saat musim kemarau, hal ini dimaksudkan agar dapat memanfaatkan muka air tanah dangkal terendah. Penggalian sumur dangkal dapat dihentikan apabila sudah mencapai lapisan kedap air (Impermeable). Secara rinci pembuatan Sumur Pompa Tangan Dangkal dapat dibaca dalam modul ini. Sedangkan tujuan pembuatan modul ini sebagai acuan dalam pelaksanaan konstruksi, sehingga pelaksanaan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dapat terwujud sesuai dengan perencanaan. Semoga modul ini bermanfaat dalam memberikan pelayanan air minum. Akhirnya kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan modul ini, kami mengucapkan terima kasih. Bandung, Mei 2014 Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Prof. Dr. Ir. Anita Firmanti, MT.

6

7 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH v Daftar Isi PENGANTAR... iii 1. PETUNJUK PENGGUNAAN DEFINISI DAN ISTILAH ALUR PIKIR TUJUAN SASARAN KOMUNIKAN PRE TEST KEMAMPUAN KONTEN MODUL Latar Belakang Ruang Lingkup Ketentuan-ketentuan Spesifikasi Teknis Pelaksanaan Konstruksi Pekerjaan Pemasangan Pipa dan Landasan Pompa Pekerjaan Pemasangan Pompa Pengoperasian Pemeliharaan Rehabilitasi EVALUASI PENUTUP REFERENSI LAMPIRAN... 24

8

9 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 1 1. Petunjuk Penggunaan a. Bacalah modul ini dengan seksama. b. Sebelum menggunakan modul ini, komunikan diharap melakukan pre test kemampuan dengan menjawab pertanyaan dalam sub butir pre test dalam modul ini. c. Ikuti paparan dari komunikator prihal SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH. d. Bilamana paparan yang disampaikan masih belum jelas, dapat ditanyakan langsung pada komunikator. e. Setelah mengikuti diseminasi diharapkan komunikan melakukan test kemampuan dengan menjawab pertanyaan pada sub butir test evaluasi dalam modul ini. 2. Definisi Dan Istilah Air Baku air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. Air Minum air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan. Karet Penghisap alat penghisap dan alat untuk menaikkan air dari sumur. Kepala T alat yang berfungsi untuk pegangan dan dudukan tangkai pengungkit. Klep atau Penghisap Pompa alat pengaturan pengambilan air. Lantai Dasar tempat yang digunakan sebagai tempat aktifitas pengambilan air. Lantai Sumur lantai di sekitar sumur yang dibuat dari konstruksi kedap air dipakai untuk kegiatan pengambilan air. Lubang Sumur lubang yang dibuat sampai kedalaman tertentu, dengan menggunakan alat bor yang digerakkan oleh tenaga manusia atau tenaga mesin. Muka Air Tanah kedalaman air sumur yang dihitung dari permukaan tanah. Packing Karet alat yang berfungsi untuk mencegah kebocoran dari bagian masing-masing pompa.

10 2 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH Pemeliharaan kegiatan perawatan dan perbaikan unsur-unsur sarana secara rutin dan berkala yang bertujuan untuk menjaga agar prasarana dan sarana air minum dapat diandalkan kelangsungannya. Penghisap Atas alat yang berfungsi sebagai tempat dudukan karet penghisap dan pegangan tangki penghisap. Pengoperasian rangkaian kegiatan mulai dari dari persiapan untuk melakukan operasi menjalankan sistem penyediaan air minum untuk menghasilkan air minum. Pengungkit alat yang berfungsi untuk menggerakkan tangkai penghisap. Pen Pengungkit alat yang berfungsi menahan pengungkit pada saat operasi. Penyangga menyangga badan pompa dan mempermudah pengambilan air. Penyediaan Air Minum kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif. Pompa Tangan alat untuk menaikkan air dari dalam tanah ke permukaan tanah yang digerakkan oleh tenaga (tangan) manusia, ataupun dapat juga menggunakan kaki. Pompa Tangan Dalam pompa tangan dimana tabung silinder terpisah dari bahan pompa dan ditempatkan di dalam sumur, di atas atau di bawah permukaan air dan karenanya pompa ini bersifat pompa hisap tekan. Pompa Tangan Dangkal pompa tangan yang struktur silinder dan katupnya bersatu dengan badan pompa dan dari cara kerjanya, pompa ini bersifat pompa hisap, karena tabung silinder terletak diatas permukaan tanah, berfungsi menghisap air. Rehabilitasi perbaikan sebagian unit SPAM Bukan Jaringan Perpipaan yang perlu dilakukan agar SPAM dapat berfungsi normal kembali. Saluran Pembuangan saluran untuk mengalirkan air buangan ke sarana pengolahan air buangan atau ke badan penerima (sungai) dan mencegah terjadinya genangan tempat biakan bibit penyakit. Silinder tempat pemompaan dilakukan.

11 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 3 Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan selanjutnya disebut SPAM BJP merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum baik bersifat individual, komunal, maupun komunal khusus yang unit distribusinya dengan atau tanpa perpipaan terbatas dan sederhana, dan tidak termasuk dalam SPAM. Sumur Dangkal sumur dengan kedalaman muka air minimal 7 meter dari permukaan tanah dan kedalaman dasar umumnya berkisar antara 12 meter sampai 18 meter. Sumur Pompa Tangan selanjutnya disebut SPT adalah sarana penyediaan air minum berupa sumur yang dibuat dengan membor tanah pada kedalaman tertentu sehingga diperoleh air sesuai dengan yang diinginkan, sedangkan pengambilan air dilakukan dengan menghisap atau menekan air kepermukaan dengan menggunakan pompa tangan. Tangkai Pompa alat yang berfungsi sebagai alat bantu pengungkit. Tangkai Penghisap alat untuk menggerakkan penghisap pompa. 3. Alur Pikir Alur pikir yang digunakan dalam memahami paparan modul ini dapat dilihat gambar 1 berikut : Gambar 1 Alur Pikir Tujuan Penyampaian Modul UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG: SUMBER DAYA AIR PP NO. 16 TAHUN 2005 TENTANG: SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PERMEN P.U NO. 18/PRT/M/2007 TENTANG: PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MODUL SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH PENGOLAHAN AIR STANDAR NASIONAL INDONESIA TERKAIT

12 4 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 4. Tujuan 4.1 Tujuan Umum Setelah mengikuti sosialisasi, para stakeholder memiliki pengetahuan tentang sumur pompa tangan untuk air bersih. 4.2 Tujuan Khusus Setelah mengikuti sosialisasi, para stakeholder dapat melakukan/mengerjakan secara mandiri membuat sumur pompa tangan untuk air bersih. 5. Sasaran Komunikan Melalui modul ini, komunikan yang akan mengikuti sosialisasi sumur pompa tangan untuk air bersih adalah : 1. Dinas terkait; 2. Praktisi konsultan perencana, pengawas pembangunan prasarana air minum; 3. Penentu kebijakan (seperti PEMDA); 4. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkaitan dengan pembangunan prasarana air minum; 5. Tokoh masyarakat/masyarakat; 6. Akedmisi/ perguruan tinggi; dan 7. Asosiasi. 6. Pre Test Kemampuan Sebelum membaca modul ini diharapkan komunikan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : 1. Apakah anda pernah menggunakan pompa tangan untuk air bersih Ya Tidak 2. Apa anda tahu cara kerja pompa tangan? Ya Tidak 3. Apakah anda pernah memperbaiki pompa tangan? Ya Tidak 7. Konten Modul 7.1 Latar Belakang Kepemilikan masyarakat terhadap sarana air minum merupakan isu yang perlu mendapat perhatian bagi pelaku kebijakan air minum. Banyak proyek air minum (contoh pompa tangan untuk air bersih)

13 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 5 yang dibangun untuk masyarakat, namun setelah dibangun ternyata masih menyisihkan pertanyaan bagaimana keberlanjutannya. Sering dijumpai di masyarakat ketidaktahuan harus berbuat apa ketika pompa tangan untuk air bersih rusak/tidak jalan, dan membiarkan sarana tersebut tidak berfungsi. Model sumur pompa tangan untuk air bersih diharapkan dapat menjawab permasalahan yang ada dilapangan. Selanjutnya sumur pompa tangan yang berkelanjutan adalah masyarakat tahu tindakan yang harus dilakukan jika sarana pompa tangan mengalami kerusakan/gangguan. Kata kunci dari keadaan tersebut adalah rasa memiliki. 7.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup modul ini mencakup kriteria, ketentuan teknis, perhitungan, data, dan tahapan yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan, seperti pemeliharaan dan rehabilitasi sumur pompa tangan (SPT) 7.3 Ketentuan-Ketentuan Ketentuan Umum a. Dalam melakukan survei air tanah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Bahan bangunan yang dipergunakan harus rnernenuhi ketentuan yang berlaku. c. Komponen yang dipergunakan harus memenuhi standar yang berlaku Ketentuan Teknis a. Perencanaan teknis harus mengacu pada ketentuan yang berlaku. b. Kualitas air tanah harus memenuhi kualitas air baku untuk air minum. c. Kondisi air tanah tidak asin, tidak payau dan tidak berbau. d. Kuantitas air tanah yang dapat diambil harus lebih besar dari rencana kebutuhan yang dihitung berdasarkan kriteria desain. e. Dibangun di daerah yang mempunyai sumber air dangkal dengan kedalaman 7 (tujuh) meter dari permukaan tanah. f. Secara umum kebutuhan air di daerah perencanaan cukup besar dan tidak terdapat sumber air baku lainnya yang dianggap layak. g. Harus tersebar menurut pengelompokan dan kepadatan penduduk. h. SPT dibangun pada kelompok penduduk ± 50 orang. i. Diutamakan di daerah yang belum dilayani SPAM dengan jaringan perpipaan, sulit memperoleh air minum dengan angka penyakit menular khususnya penyakit yang ditularkan melalui air seperti kolera dan penyakit perut lainnya cukup tinggi. j. Jarak sumber air ke daerah pelayanan komunal maksimum 50 meter.

14 6 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH k. Radius pelayanan kurang dari 200 meter. l. Jarak sumur harus lebih 10 meter dari sumber pencemaran seperti kakus, empang, lubang galian sampah, lubang galian kotor dan lain-lain, serta letak sumur harus lebih tinggi dari sumber pengotoran. m. Bila letak sumur lebih rendah dari pencemaran maka jarak harus diusahakan lebih dari 15 meter dari sumber pencemaran. n. Sumur pompa tangan ditempatkan pada lokasi yang tidak terkena banjir dan/atau daerah yang tergenang air. 7.4 Spesifikasi Teknis Tipe Sumur Pompa Tangan Berdasarkan kedalaman sumurnya, maka sumur pompa tangan dibagi menjadi 2 tipe yaitu sumur pompa tangan dangkal (SPT tipe 1) dan sumur pompa tangan dalam (SPT tipe 2). Dimensi sumurnya disesuaikan dengan kedalaman sumur seperti tertera dalam Tabel 1 berikut ini : Tabel 1 Tipe Sumur Pompa Tangan No. Tipe sumur Ukuran penampang dan diameter pipa Kedalaman 1. SPT tipe 1 - Pipa tegak (Pipa Hisap) PVC Ø 30 mm - Pipa selubung PVC Ø 75 mm - Saringan PVC Ø 30 mm - Pipa Tegak (Pipa Hisap) PVC Ø 30 mm 2. SPT tipe 2 - Pipa selubung PVC Ø 75 mm - Saringan PVC Ø 30 mm 9 m 12 m 2.5 m 21 m 28 m 2.5 m Sedangkan berdasarkan kedalaman air dan pemompaannya, SPT dibedakan menjadi 3 sistem yaitu : a. Sistem I 1. Digunakan bila permukaan air statis 7,5 meter sampai dengan 9 meter di bawah permukaan tanah. 2. Fluktuasi penurunan muka air tanah tidak melampaui 12 meter. b. Sistem II 1. Digunakan bila permukaan air statisnya 9 menit sampai 12 meter di bawah permukaan tanah. 2. Fluktuasi penurunan muka air tanah tidak melebihi 18 meter. c. Sistem III 1. Digunakan bila permukaan tanah statisnya lebih besar dari 18 meter dari permukaan tanah. 2. Bila digunakan satu atau lebih silinder pompa tangan tergantung dari kedalamannya Ukuran Sumur dan Pompa Ukuran sumur dan pompa untuk SPT dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :

15 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 7 Tabel 2 Ukuran Sumur dan Pompa No Tipe Sumur Ukuran Penampang/Diameter Pipa Kedalaman Pompa 1 Tipe I Pipa tegak (pipa hisap) PVC Ø 30 mm Pipa selubung PVC Ø 75 mm Saringan PVC Ø 30 mm 2 Tipe II Pipa tegak (pipa hisap) PVC Ø 30 mm Pipa selubung PVC Ø 75 mm Saringan PVC Ø 30 mm 3 Tipe III Pipa tegak (pipa hisap) PVC Ø 30 mm Pipa selubungpvc Ø 75 mm Saringan PVC Ø 30 mm 9 m 12 m 2,5 m 12 m 18 m 2,5 m 21 m 28 m 2,5 m 1 buah 1 buah 1 buah Kriteria ketahanan dan kekuatan Kekuatan dan ketahanan struktur SPT sebagai sumber air minum harus memenuhi syarat : a. Lantai sumur harus kedap air, tidak licin, dibuat dengan kemiringan (1 3)% ke arah saluran pembuangan; b. Badan pompa dapat bekerja sebagai pompa hisap; c. Bahan bangunan yang dipergunakan memenuhi ketentuan sebagai berikut; 1. Bata merah atau batako yang digunakan memenuhi klas 25 kg/cm (tidak mudah hancur terkena perubahan cuaca); 2. Pipa hisap (tekan) dan pipa selubung yang digunakan mengikuti ketentuan yang berlaku; 3. Untuk saringan digunakan pipa PVC dengan diameter sama dengan diameter pipa hisap (tekan) dan diberi lubang; d. Saluran pembuang harus dibuat kedap air, licin dengan kemiringan 2% ke arah sarana pengolahan air buangan. 7.5 Pelaksanaan Konstruksi Pekerjaan Persiapan a. Melakukan persiapan lokasi dengan membersihkan lokasi sumur pompa tangan dari semaksemak dan diratakan dengan ukuran 4 m 2 (2 m x 2 m). b. Melakukan persiapan masyarakat apabila diperuntukkan penyediaan sumur pompa tangan dengan pelayanan komunal (termasuk kelompok) Pembuatan sumur Pembuatan sumur dapat dilakukan dengan memakai berbagai macam alat bor. Pemilihan alat bor umumnya berdasarkan pada kedalaman air tanah, formasi batuan dan tenaga pelaksana yang tersedia. Jenis alat bor antara lain sebagai berikut : a. Alat bor pantek; b. Alat bor rojok; c. Alat bor auger; dan d. Alat bor jetting;

16 8 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH Pada umumnya pada pelaksanaan pembuatan sumur bor dengan alat-alat bor tersebut diatas dibutuhkan perkakas yang disebut pada Tabel 3 berikut : Tabel 3 Perkakas untuk Pembuatan Sumur Bor No. Nama perkakas Satuan Jumlah yang diperlukan 1. Kunci rantai Buah 2 2. Kunci trimo Buah 2 3. Kunci inggris Buah 1 4. Gergaji besi Buah 1 5. Sney pipa 1 ¼ Buah 1 6. Cangkul Buah 1 7. Linggis Buah 1 8. Ember Buah 1 9. Kikir Buah Dongkrak Buah 2 Bentuk perkakas yang disebutkan dalam Tabel 3 diperlihatkan pada Gambar Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Pantek a. Peralatan Bor Pantek Peralatan yang diperlukan untuk bor pantek disajikan dalam Tabel 4 berikut ini : Tabel 4 Peralatan Bor Pantek No. Nama perkakas Satuan Jumlah yang diperlukan 1. Mata bor pantek Buah 1 2. Balok besi penempa Buah 1 3. Klem landasan Buah 1 4. Kerekan ganda Buah 1 5. Tali (tambang) 5 Meter Gulung 2 6. Pipa pantek G.I. 1¼ inchi panjang 23m Batang 6 b. Persiapan Alat Bor Pantek 1. Siapkan semua perkakas dan perlengkapan seperti yang disebut pada Tabel 3 dan Tabel 4 di lokasi pengeboran yang sudah ditentukan; 2. Sambungkan mata bor pantek pada salah satu ujung pipa pantek; 3. Pasang klem landasan dan balok besi penempa pada pipa pantek (kira-kira terletak di tengahnya); 4. Pasang kerekan ganda pada ujung pipa pantek yang lainnya; 5. Ikat tambang manila ke balok besi penempa (dengan 2 buah tambang); 6. Ujung-ujung tambang yang lain masukkan ke dalam kerekan ganda berlawanan arah; 7. Tegakkan pipa pantek yang telah disiapkan pada tempat dimana pengeboran dilakukan. c. Pengeboran dengan Alat Bor Pantek 1. Pantekkan pipa pantek secara perlahan-lahan, yaitu dengan menarik dan melepaskan ujung-

17 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 9 ujung tambang berulang kali. Pada saat kerja pipa pantek diusahakan tetap dalam keadaan tegak lurus; 2. Pemantekan diteruskan dan apabila klem landasan sudah sampai di bawah, maka dibuka dan kemudian dinaikkan lagi; 3. Setelah pipa pertama, kemudian kemudian sambungkan lagi dengan pipa pantek yang kedua diulang-ulang sampai lubang sumur mencapai kedalaman yang dikehendaki dan mendapat air tanah yang diharapkan; 4. Pipa pantek dicabut, dan apabila susah mencabutnya dapat digunakan dongkrak Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Rojok a. Peralatan Bor Rojok Peralatan yang digunakan untuk bor rojok ini digambarkan pada Gambar 1 dan dicantumkan dalam Tabel 5 berikut ini : Gambar 1 - Peralatan Bor Rojok Tabel 5 Perlengkapan Alat Bor Rojok No. Nama Perkakas Satuan Jumlah yang diperlukan 1. Mata Bor Rojok Ø 4 Buah 1 2. Pipa Rojok Ø 3 meter Batang 5 3. Klem Pemutar Ø ¾ Buah 2

18 10 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH b. Persiapan Alat Bor Rojok 1. Siapkan semua perkakas seperti yang disebut pada Tabel 5 di dekat lokasi pengeboran yang sudah ditentukan; 2. Pasanglah mata bor pada salah satu ujung pipa rojok; 3. Pasang klem pemutar pada pipa rojok setinggi dada. c. Pengeboran dengan Alat Bor Rojok 1. Titik lokasi dilubangi dulu dengan linggis sedalam (30-50) cm dengan lubang sebesar mata bor yang akan dipakai; 2. Tancapkan pipa rojok yang sudah dipasang mata bornya di tempat yang sudah dilubangi tadi. Putarlah pipa rojok searah jarum jam. Siramlah dengan air pada lubang rojokan, kemudian pipa diangkat tingi-tinggi dan ditancapkan sekuatnya kembali, diputar dan siram dengan air; 3. Lakukan berulang kali sehingga pipa rojok pertama masuk sambung lagi dengan pipa rojok kedua, ketiga dan seterusnya; 4. Bila kedalaman sumur sudah mencapai lapisan air tanah teruskan pengeboran sampai kurang lebih satu batang pipa lagi dibawah lapisan air tanah. Kemudian cabutlah pipa rojok; 5. Masukkan pipa Ø 1¼ kuraslah sumur dengan menggunakan pompa kodok Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Auger a. Peralatan Bor Auger Peralatan bor Auger dicantumkan pada Tabel 6 berikut ini : Tabel 6 Perlengkapan Alat Bor Auger No. Nama Perkakas Satuan Jumlah yang diperlukan 1. Mata Bor Auger *) Buah 1 2. Batang Auger Ø 4 ) Buah 1 3. Pegangan atau handle Buah 1 Catatan : *) : Mata bor terdiri dari beberapa macam, digunakan sesuai dengan jenis tanah yang akan di bor. Gambar 2 Peralatan alat bor Auger

19 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 11 b. Persiapan Alat Bor Auger 1. Siapkan semua perkakas dan perlengkapannya yang disebut pada Tabel 4 dan Tabel 6 di dekat lokasi pengeboran yang akan dilaksanakan; 2. Pasanglah mata bor auger pada salah satu pipa auger (mata bor yang pertama adalah mata bor auger untuk tanah permukaan). c. Pengeboran dengan Alat Bor Auger 1. Buat lubang pendahuan (30-50) cm dengan diameter mata bor yang akan dipakai; 2. Bor Auger bersama tangkainya dimasukkan kedalam lubang tadi dan putar searah dengan jarum bor. Usahakan pemboran harus selalu tegak lurus dengan tanah; 3. Makin lama mata bor masuk kedalam tanah, apabila tanahnya terlalu kering harus dibasahkan dengan air secukupnya agar mata bor mudah masuk; 4. Bila mata bor sudah penuh dengan tanah, harus dibersihkan. Kemudian masukkan kembali tetap dalam keadaan posisi tegak lurus dan putar kembali seperti petunjuk diatas; 5. Bila pipa bor pertama sudah masuk semua, maka sambungkan dengan pipa bor berikutnya; 6. Kalau pengeboran mencapai tanah keras atau tanah liat, maka gantilah mata bor dengan mata bor lainnya yang sesuai dengan keadan lapisan tanah; 7. Pemboran diteruskan sampai mendapatkan lapisan air tanah. Kemudian cabut pipa bor Auger dari lobang sumur; 8. Masukkan pipa yang akan dipasang (pipa Ø 1¼ ) dan kuraslah dengan menggunakan pompa kodok Pembuatan Lubang Sumur Bor dengan Alat Bor Jetting a. Peralatan Bor Jetting Pada pembuatan sumur Bor Jetting dibutuhkan peralatan sebagaimana disebut pada Tabel 7 berikut ini : Tabel 7 Peralatan konstruksi sumur pompa tangan Jetting No. Nama Jumlah Satuan 1. Tripod Buah 1 2. Kerekan Buah 1 3. Swivel Head Buah 1 4. Lierhand Buah 1 5. Kabel 15 meter Buah 1 6. Pompa 4 6 PK Buah 1 7. Slang Hisap Buah 1 8. Slang Hantar Buah 1 9. Pipa Bor Dial 3 meter Buah Mata Bor Jetting Buah Klem Pemutar Ø. 1 ¼ Buah Pemutar Ø 1 ¼ Batang Kunci Trimo Buah Rantai Buah 1 Catatan : Mata bor terdiri dari beberapa mcam, digunakan sesuai jenis tanah yang dibor.

20 12 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH b. Persiapan Alat Bor Jetting 1) Siapkan semua perkakas dan perlengkapan yang disebut pada Tabel 7 di dekat lokasi pemboran yang sudah ditentukan; 2) Gali dengan linggis titik lokasi sedalam 50 cm dengan f 1¼ dan dalam 0.50 m; 3) Dirikan tripod di atas lubang tersebut sehingga titik tripod tegak lurus tepat berada di atas lubang tersebut. Cara mendirikan tripod adalah sebagai berikut: (a) Siapkan 3 batang pipa besi Galvanis (GI) dengan diameter 2 inchi dengan panjang masingmasing 6 meter; (b) Ketiga ujung pipa GI ini dihubungkan dengan klem segitiga yang penyambungannya diatur dengan baut dan mur. Gantungkan kerekan pada pertemuan ketiga pipa GI ini; (c) Masukan ujung tambang manila pada kerekan, kemudian ikatkan swivel head pada tambang manila; (d) Atur ujung tripod yang tidak dihubungkan, sedemikian rupa sehingga ujung-ujung tersebut menjadi titik-titik dari suatu segitiga sama sisi. Pada masing-masing ujung tersebut berdiri satu orang (A, B, dan C). Begitupun di tempat ketiga ujung tripod berdiri satu orang (D); (e) Ikatkan tambang ke titik pertemuan tiga ujung tripod. Satu orang ditugaskan untuk memegang tali ini (E). Si E berada di antara B dan C. Dalam hal ini masing-masing A, B, C, dan E bertugas sebagai berikut: A bertugas mendorong kaki tripod; B dan C bertugas menahan kaki tripod; D bertugas mengatur sambungan tripod di tengah; dan E bertugas menarik tali; 4) Selanjutnya E menarik tali perlahan-lahan, sambil diatur oleh D, A mendorong ujung tripod yang dipegangnya ke arah B dan C sesuai arah tarikan E. Sedangkan B dan C menahan ujung tripod yang mereka pegang. Lakukan ini sehingga tripod tegak simetris dan titik tengah tripod tepat berada di atas lubang pemboran; Gambar 3 Cara mendirikan tripod 5) Buat kolam penampung air ukuran 75cm x 75cm dan kedalaman 50cm. Kolam ini dipergunakan untuk menampung air setelah dipergunakan untuk membor. Kemudian air yang ditampung tadi dipergunakan untuk membor lagi. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat pemakaian air;

21 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 13 6) Buat lagi kolam yang agak kecil, diantara lubang sumur dengan kolam penampungan, untuk mendapatkan lumpur dan pemeriksaan lapisan tanah; 7) Pasanglah bor pada salah satu ujung pipa bor, ujung yang lain dipasang swivel head, kemudian pasanglah slang penghantar pada swivel head sedang ujung slang lainnya dipasang pada mesin pompa. Pasang selang penghisap pada mesin pompa dan ujung slang yang masuk ke dalam air dipasang saringan. Sebelum mesin pompa dihidupkan, periksa dulu oli dan bahan bakarnya, sesudah itu isi pompa dengan air. 8) Pipa bor yang sudah ada mata bornya dan sudah terpasang pada swivel head diangkat, dimasukkan pada lubang pendahuluan. c. Pengeboran dengan Alat Bor Jetting 1) Mesin pompa dihidupkan, setelah air terhisap dan masuk ke pipa bor melalui swivel head, gunakan kunci rantai/kunci trimo atau alat pemutar lainnya, untuk memutar pipa bor searah dengan jarum jam sambil agak ditekan ke bawah. Air yang keluar dari lubang pemboran ditampung pada kolam penampungan. Lumpur dan batuan yang terbawa oleh air pemboran akan mengendap pada kolam penampungan yang pertama, sehingga dapat terlihat lapisan tanahnya; 2) Dengan adanya gerakan putaran, tekanan, dan semburan air maka pipa bor akan turun sedikit demi sedikit; 3) Setelah pipa bor yang pertama masuk maka disambung dengan pipa bor berikutnya (pada waktu penyambungan mesin pompa dimatikan); 4) Pemboran dimulai lagi, demekian seterusnya sampai mencapai kedalaman air tanah yang kita kehendaki. Selama pemboran selalu diperhatikan jenis-jenis tanah yang keluar untuk pengecekan kedalalaman kembali, serta untuk mengetahui lapisan yang mengandung air yang baik; 5) Kalau diperkirakan sudah mencapai lapisan air tanah, pemboran diakhiri. Pemompaan diteruskan untuk membersihkan lubang sumur sampai air kurasan yang keluar tidak mengandung lumpur lagi; 6) Swivel head dibuka, kemudian pipa bor dicabut dan siaplah lubang sumur untuk penyelesaian selanjutnya.

22 14 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH Gambar 4 Pengeboran dengan alat bor Jetting 7.6 Pekerjaan Pemasangan Pipa dan Landasan Pompa Pemasangan sumur pompa tangan dapat menggunakan jenis pipa berikut ini: a. Pipa besi galvanis (GI) yang pada umumnya kuat dan tahan lama tetapi harganya relatif lebih mahal dari pipa PVC; b. Pipa PVC dengan harga relatif lebih murah tetapi sambungan penahan antara pipa hisap dengan badan pompa biasanya cepat rusak; c. Kombinasi pipa GI pada bagian atas dan pipa PVC pada bagian bawah menimbulkan sambungan antara badan pompa dengan pipa hisap akan kuat namun harga bahan secara keseluruhan bisa lebih murah. Saringannya perlu disesuaikan dengan jenis pipa hisap yang dipakai dengan ketentuan sebagai berikut: a. Untuk pipa hisap GI, dipakai saringan PVC yang mempunyai ujung polos (spigot dua-duanya), dimana satu ujung (dengan ujung polos ±70cm) akan disambung dengan menggunakan sok valve PVC dan sok drat GI; b. Untuk pipa PVC, dipakai saringan PVC yang satu ujungnya polos (spigot) sepanjang 70cm yang sudah ditutup dengan dop, sedang ujung yang lainnya sok (bell-end) untuk disambungkan dengan ujung polos (spigot) pipa hisap PVC. 7.7 PEKERJAAN PEMASANGAN POMPA Pompa tangan dangkal a. Siapkan dan letakkan semua alat-alat (seperti kunci trimo, klem, bambu, dan lain-lain) serta bahan-bahan yang diperlukan di dekat lokasi sumur bor.

23 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 15 b. Penyambungan saringan PVC dengan pipa hisap GI : 1) Penyambungan saringan PVC dengan pipa hisap GI dilakukan dengan memakai sok drat GI sedang satu ujung saringan sudah ditutup dengan dop dan ujung yang lain polos; 2) Bersihkan dan ampelas bagian luar ujung polos saringan sepanjang 5 cm dan bagian ujung sok dari sok valve dan kemudian oleskan lem PVC secara merata masing-masing bagian yang sudah dibersihkan dan diampelas, tanpa menunggu kering sambungkan sok valve dengan saringan PVC, tunggu selama 5 menit agar sambungan kuat melekat dengan kuat; 3) Bersihkan bagian berulir dari sok valve, sok drat GI dan ulir pipa hisap GI kemudian lapisi bagian-bagian tersebut dengan selotip dan sambungkan dengan saringan PVC ini sampai kuat dan sambungkan rangkaian ini dengan pipa hisap GI dan saringan pakai kunci trimo. c. Penyambungan saringan PVC dengan pipa hisap PVC : 1) Pertama bersihkan dan ampelas bagian luar ujung polos pipa PVC sepanjang 5 cm dan bagian ujung sok saringan PVC, kemudian olesi dengan lem PVC secara merata bagian-bagian yang sudah dibersihkan dan diampelas; 2) Tanpa menunggu kering sambungkan saringan PVC dan pipa hisap PVC dan tunggu minimum 5 menit sehingga sambungan kuat; 3) Tahan rangkaian pipa hisap PVC dan saringan PVC ini dengan kunci trimo. Gambar 5 Pemasangan Saringan PVC dan Pipa Selubung PVC d. Penyambungan pipa hisap GI dengan pipa hisap GI : 1) Pipa hisap GI kedua ujungnya merupakan spigot dan disambung dengan sok drat GI;

24 16 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 2) Bersihkan dan lapisi ujung-ujung berulir pipa hisap GI yang akan disambungkan dengan selotip dan juga kedua bagian dalam dari sok drat; 3) Sambungkan ujung-ujung masing-masing pipa hisap GI tersebut dengan sok drat tadi. e. Penyambung pipa hisap PVC-PVC : Pipa hisap PVC salah satu ujungnya polos dan ujung yang lainnya berupa sok. Penyambungannya dilakukan dengan dengan menggunakan lem PVC dengan langkah yang sama seperti penyambungan saringan pipa PVC dengan pipa hisap PVC. f. Penyambungan Pipa Hisap GI-PVC : 1) Penyambungan pipa hisap GI dengan pipa hisap PVC ini dilakukan dengan langkah yang sama seperti pada penyambungan saringan PVC dengan pipa GI menggunakan sok valve PVC dan sok drat GI; 2) Sesudah penyambungan pipa hisap selesai sampai ujung dari saringan PVC sudah menyentuh dasar sumur bor maka pipa hisap teratas dipotong sehingga pipa yang menyembul diatas permukaan tanah adalah 70 cm. Gambar 6 Penyambungan pipa hisap g. Penyambungan pipa hisap GI dan badan pompa tangan dangkal dengan sok drat : 1) Bersihkan dan lapisi ujung berulir pipa hisap dengan selotip dan sambungkan pipa hisap GI ini dengan tumpuan pompa; 2) Turunkan badan pompa ke arah tumpuan pompa sehingga lubang-lubang baut badan pompa tepat berada di atas lubang-lubang baut tumpuan pompa; 3) Pasang baut dan mur pada keempat lubang baut, sehingga badan pompa dan tumpuan tersambung dengan baik. h. Penyambungan pipa hisap PVC dan tumpuan pompa tangan dangkal dengan sok valve : 1) Bersihkan dan ampelas bagian dalam ujung sok dari sok valve dan bagian luar ujung polos pipa hisap PVC sepanjang 3 cm;

25 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 17 2) Oleskan lem PVC secara merata bagian-bagian yang sudah dibersihkan dan diampelas lalu sambungkan pipa PVC dengan sok valve, tunggu minimum 5 menit hingga sambungan kuat; 3) Bersihkan dan lapisi ujung berulir sok valve dan bagian dalam berulir tumpuan pompa dengan selotip; 4) Sambungkan ujung rangkaian pipa hisap PVC ini dengan tumpuan pompa; 5) Langkah ini dilakukan dengan cara yang sama dengan pelaksanaan pipa hisap GI diatas. i. Pengembangan sumur; Sejalan dengan penyambungan pipa hisap dan badan pompa, penopang pompa (dari bambu) juga dipasang dan selanjutnya pompa tangan dapat dicoba. Pemompaan dilakukan sehingga semua kotoran (pasir dan tanah) yang mengeruhkan air semua terangkat dan air yang dipompa jernih; j. Pengisian kerikil, pasir dan adukan semen; Selanjutnya, diatas kerikil tadi diisi dengan pasir setinggi lebih kurang 1 meter dari permukaan tanah. Kemudian dilapisi dengan adukan semen sehingga bagian ini kedap air. Gambar 7 Pengisian Kerikil, Pasir dan Adukan Beton k. Pembuatan lantai sumur dan landasan pompa dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Sebelum lantai sumur dan landasan pompa dibuat, pompa dan bambu penopang diangkat dipindahkan dan lubang pipa hisap ditutup; 2) Tanah di sekitar pompa dibersihkan dan digali sedalam 5cm, panjang 210cm, lebar 210 cm, diisi pasir lebih kurang 3cm, diratakan. Kemudian siram dengan air sampai rata; 3) Pasang cetakan lantai, kemudian cor dengan campuran beton, 1 pc : 2 ps : 3 krl; 4) Setelah lantai agak kering pengecoran ini dilanjutkan dengan mengecor tugu/pilar pompa dengan menggunakan cetakan papan; 5) Buat saluran pembuangan dengan kondisi sebagai berikut :

26 18 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH Lebar : 10cm Dalam : 10cm Panjang : 9cm Kemiringan : 0,01m/m 6) Biarkan konstruksi ini selama seminggu dan setiap hari beton ini dibasahi air, agar pengerasannya sempurna; 7) Setelah seminggu buka penutup pipa hisap. Untuk membunuh kumah penyakit masukkan larutan kaporit 50 ppm sebanyak 20 liter. Biarkan larutan kaporit tersebut berada didalam pipa hisap selama 24 jam; 8) Pasang pompa dan lakukan pemompaan sehingga bau kaporit hilang; 9) Pompa tangan dangkal siap dipakai Pompa Tangan Sedang a. Siapkan perkakas (pompa, pipa PVC Ø3 saringan PVC Ø1¼, pipa tegak Ø2 tangkai pompa, dan lain-lain) di dekat lokasi sumur; b. Pemasangan saringan PVC dan pipa selubung PVC: 1) Sambungkan pipa selubung PVC Ø3 dengan ujung Ø3 dari sok ukuran 3 x Ø1¼ dengan lem PVC; 2) Sambungkan ujung Ø1¼ (dari rangkaian pipa selubung PVC dengan sok turunan) dengan saringan PVC Ø1¼ (ujung lain dari saringan PVC yang sudah ditutup dengan dop); 3) Masukkan rangkaian ini ke dalam sumur dengan saringan PVC di bagian bawah. Selanjutnya sambungkan pipa selubung PVC kedua dan seterusnya sehingga saringan PVC tepat berada pada lapisan air tanah (waktu pemboran letak bagian ini sudah ditandai). c. Pengisian kerikil, tanah dan pengecoran: 1) Melalui sela-sela luar antara pipa selubung dan sumur bor diisikan kerikil yang berukuran diameter rata-rata 0,5cm. Pengisian dilakukan hingga tinggi lapisan kerikil paling kurang sama tinggi dengan ujung paling atas dari saringan PVC; 2) Isi dan padatkan tanah di atas kerikil tersebut dan tinggi lapisan tanah ini sampai lebih kurang 0,5m dari permukaan tanah; 3) Bagian yang tersisa setinggi lebih kurang 0,5m dicor dengan beton. d. Pembuatan lantai sumur dan landasan pompa: 1) Bersihkan dan ratakan daerah sekeliling pipa selubung dengan ukuran 2m x 2m. Buang rumput, belukar, batu dan lain sebagainya; 2) Tentukan arah aliran air buangan dan tambahkan pasir sampai kemiringan 1:30 tercapai (bagian terendah dari daerah kerja tidak boleh lebih dari 5cm di bawah permukaan tanah); 3) Potong pipa selubung sehingga setinggi lebih kurang 30cm di atas muka pasir; 4) Gali lubang berukuran 35cm x 35cm dan dalam 7,5cm di sekeliling pipa selubung; 5) Pasang bagian bawah tegakan pompa pada pipa selubung. Buat garis tegak lurus persis di atas lingkaran tanda untuk menunjukkan arah corong pompa. Penunjuk ini harus mengarah ke bawah (dengan kemiringan) untuk mendapatkan aliran air buangan yang baik. Bagian dalam tegakan pompa yang mempunyai penahan/penyangga pipa selubung. Lingkaran tanda tegakan pompa harus lebih kurang 7,5cm di atas lapisan pasir dan lebih kurang 15cm di atas dasar lubang;

27 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 19 6) Isi lubang dengan adukan beton. Adukan beton disekeliling tegakan pompa harus diperkuat dengan besi beton Ø6 yang dibuat berbentuk bujur sangkar dengan sisi 25cm ditempatkan lebih kurang 2,5cm lebih tinggi dari lantai; 7) Lingkari daerah yang akan di beton dengan batu bata atau dinding tanah dan isi dengan adukan beton. Jaga agar kemiringan tetap terjaga; 8) Adukan beton diisikan sampai pada lingkaran tanda pada tegakan pompa, sehingga tebal plat beton mencapai 7,5cm; 9) Hari berikutnya buat saluran air bangunan. Buat saluran kecil di tengah (pakai batu bata dan adukan semen) jaga agar lantai tidak rusak dengan membiarkan sampai kering (lebih kurang 8 hari). e. Pemasangan pipa tegak dan tangkai pompa (dengan penghisap): 1) Masukkan klep dasar (dengan bola di dalam dan cincin) ke dalam salah satu pipa tegak; 2) Sambungkan ujung bawah pipa tegak (panjang lebih kurang 0,5m) dengan pipa tegak tadi, sehingga klep dasar berada di dalamnya; 3) Sambungkan ujung atasnya (yang dilengkapi dengan cincin penyambung) dengan pipa tegak. Sambung bagian ini dengan pipa tegak kedua; 4) Turunkan potongan No. 1 dengan mendahulukan ujung bawah pipa tegak, selanjutnya ujung dari potongan ini disambungkan dengan pipa tegak kedua dan seterusnya. Dilanjutkan dengan menyambungkan potongan ini dengan potongan No. 2 yaitu ujung yang tidak ada cincin penyambung. Pipa selesai disambung, dimana ia menggantung pada ujung bawah tegakan pompa pada cincin penyambung; 5) Sambungkan ujung atas tegakan pompa dengan ujung bawahnya. Gunakan corong pompa sebagai pegangan jangan pakai bekas lain. Bila sudah disambung, ujung corong pompa harus mengarah sesuai kemiringan lantai. Longgarkan skrup puncak ujung atas; 6) Sambung tangkai pompa (dengan penghisap) dengan tangkai pompa lain. Kunci sambungan dengan jepitan pengunci. Masukkan secara hati-hati kedalam pipa tegak. Paking tidak boleh rusak (jika perlu tekan paking dengan keras dalam alurnya dalam beberapa jam ia akan mengembang kembali); 7) Turunkan semua tangkai pompa, sambung dengan yang terdahulu menggunakan jepitan pengunci, bagian yang pendek (0,45m) harus disertakan; 8) Pegangan dengan alur dudukan sudah terpasang (hitam) disambung dengan tangkai pompa terakhir dengan jepitan pengunci. Sesudah itu diturunkan gunakan pegangan pompa untuk menekan alur adukan pada tegakan pompa dan kunci ia akan dengan mengencang kedua sekrup yang disebut pada 12. Sekarang pemasangan pompa tangan sudah selesai. Pompa kira-kira sampai air yang keluar jernih. Biarkan air terbuang. Sesudah itu air bisa dipakai Pompa Tangan Dalam a. Persiapan peralatan (kunci trimo, rantai, klem, dan sebagainya) serta bahan-bahan (pompa, pipa PVC Ø4, saringan PVC Ø1¼, silinder, dan lain-lain) di dekat lokasi sumur; b. Pemasangan saringan PVC dan pipa selubung PVC: 1) Sambungkan pipa selubang PVC Ø4 dengan ujung Ø4 dari sok turunan 4 x 1¼ (dari rangkaian pipa selubang PVC dan sok turunan ) dengan saringan PVC Ø1¼ (ujung lain dari saringan PVC yang sudah ditutup dengan dop);

28 20 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 2) Masukkan rangkaian ini ke dalam sumur (saringan PVC di bawah). Selanjutnya, sambungkan pula pipa selubung PVC kedua dan seterusnya sehingga saringan PVC tepat berada pada lapisan air tanah (pada waktu pemboran sudah ditandai); 3) Potong ujung pipa selubung yang berlebih di atas permukaan tanah sehingga tersisa lebih kurang 40cm. c. Pengisian kerikil, pasir dan pengecoran: 1) Melalui sela-sela luar antara pipa selubang dan sumur bor diisikan kerikil yang berukuran diameter rata-rata 0,5cm. Pengisian ini sedemikian rupa, sehingga tinggi kerikil paling kurang sama tinggi dengan ujung paling atas dari saringan PVC; 2) Selanjutnya, diatas kerikil ini diisikan tanah dan dipadatkan, tinggi tanah ini sampai kurang lebih 0,5m dari permukaan tanah; 3) Bagian yang tersisa 0,5m dicor dengan beton. d. Pembuatan lantai sumur dan pemasangan tabung penyangga pompa: 1) Tutup pipa selubang, kemudian gali tanah di sekeliling pipa selubang dengan ukuran: a) Panjang : 75cm b) Lebar : 75cm c) Kedalaman : 40cm 2) Isikan adukan beton (1 semen : 2 pasir : 4 kerikil) ke dalam lubang di atas setinggi 8cm; 3) Buka tutup pipa selubang. Kemudian pasang tabung penyangga pompa diatas pipa selubang (gunakan water pas untuk memastikan bawa tabung penyangga itu terpasang tegak lurus); 4) Agar tidak ada batu atau sampah masuk ke dalam sumur, tutup tabung penyangga pompa dengan cara berikut ini: a) Pasang tangki air dengan baut dan mur pada tabung penyangga pompa; b) Pasang kepala pompa pada tangki air dengan baut dan mur; c) Balut kepala pompa dengan kain. 5) Isi kembali lubang dengan adukan beton yang sama dengan langkah pada no. 2 sampai lubang tertimbun rata dengan muka tanah. Periksa juga dengan water pas bahwa flens dari tabung penyangga pompa dalam keadaan mendatar; 6) Saat adukan beton masih basah, buat lantai sumur dan saluran pembuangan. Biarkan lantai sumur dan saluran pembuangan sampai kering (lebih kurang 7 hari). e) Pemasangan silinder, rod, pipa hisap dan tangki air: 1) Sebelum disambungkan dengan rod dan pipa hisap, periksa silinder apakah berfungsi dengan baik atau tidak; 2) Dengan menggunakan sok dan kontra mur, sambungkan rod pertama dengan silinder; 3) Sambungkan pula pipa hisap pertama dengan silinder; 4) Masukkan silinder dengan rod dan pipa hisap pertama ke dalam sumur tahan pipa dengan klem; 5) Sambungkan pula rod (selalu gunakan sok dan kontra mur) dan pipa hisap berikutnya dengan rod dan pipa hisap pertama dan seterusnya sampai silinder tepat berada di bawah muka air tanah minimum. Kemudian potong pipa hisap sesuai dengan panjang ulir yang cocok untuk penyambungan dengan Tangki Air (kira-kira 4cm lebih tinggi dari ujung atas tabung penyangga pompa); 6) Pasang dan sambungkan Tangki Air dengan pipa hisap paling atas. Kemudian pasang Pipa pengangkat pada tangki air; 7) Tahan pipa pengangkut dengan alat pengangkut pipa, kemudian lepas dan pindahkan klem

29 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 21 dari selanjutnya dengan perlahan-lahan turunkan tangki air, sehingga lubang-lubang baut dari tabung penyangga pompa dan pancuran mengarah ke arah saluran pembuangan. f. Pemasangan kepala pompa dan tangkai pompa: 1) Tekan rod ke bawah sedalam mungkin kemudian tandai rod dengan gergaji besi setinggi ujung atas dari Tangki Air; 2) Angkat rod setinggi mungkin kemudian pasang alat penahan rod. Untuk mencegah jatuhnya potongan rod yang dipotong kedalam sumur, tutup bagian atas dari tangki air, dengan kain, selanjutnya potong rod pada bagian yang sudah ditandai dan kikir bagian bekas terpotong itu; 3) Buat ulir rod dengan sney rod paling kurang sepanjang 5cm. Periksa dengan kontra mur apakah ulir sudah baik (kontra mur harus dapat diputar pada ulir tersebut dari awal sampai ujung ulir dengan hanya menggunakan tangan; 4) Turunkan kepala pompa ke atas tangki air. Dalam hal ini rod masuk ke dalam lobang-lobang yang ada pada kepala pompa. Kemudian pasang kontra mur pada rod; 5) Sambungkan rantai pada rod. Kuatkan rod secara penuh kearah kopling rantai. Selanjutnya dengan menggunakan 2 buah kunci pas (17 x 19) putar kontra mur berlawanan arah dengan kopling rantai; 6) Dengan menggunakan pipa yang dimasukkan pada lobang kepala pompa, angkat kepala pompa perlahan-lahan. Kemudian angkat dan pindahkan alat penahan rod. Kemudian turunkan kepala pompa tepat berada diatas lobang-lobang baut Tangki Air pasang baut dan mur,atur kontra mur dan kuatkan secara penuh; 7) Melalui kepala pompa masukkan tangkai pompa, kemudian sambungkan rantai dengan tangki pompa menggunakan baut. Dengan menggunakan dua kunci pas (17 x 19) pasang mur dan putar secara penuh sehingga sambungan kuat; 8) Angkat kopling rantai dengan batangan besi, kemudian atur tangkai pompa dan masukkan as pompa ke lobangnya. Selanjutnya pasang berturut-turut cincin penutup, mur dan kontra mur pada as pompa dengan kuat. Sebelum pompa dicoba, berilah rantai minyak atau oli. 7.8 Pengoperasian Persiapan Pengoperasian Persiapan pengoperasian sumur pompa tangan meliputi pegecekan sumur pompa tangan dan perlengkapannya dari kerusakan dan kebocoran Pelaksanaan Pengoperasian Pelaksanaan pengoperasian sumur pompa tangan sebagai berikut: a. Gerakkan tangkai pengungkit pompa ke atas dan ke bawah secara teratur; b. Hindarkan pemompaan dengan menghentak-hentakkan tangkai pengungkit; c. Letakkan tangkai pengungkit pompa pada posisi tegak setelah selesai pemompaan; d. Bersihkan lantai di sekitar sumur pompa; e. Usahakan tidak ada air yang menggenang di sekitar pompa karena dapat masuk ke dalam sumur pompa dan mengotori sumber air.

30 22 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 7.9 Pemeliharaan Pemeliharaan meliputi pemeliharaan harian atau mingguan, pemeliharaan bulanan, dan pemeliharaan tahunan sesuai Tabel 8 berikut ini : Tabel 8 Pemeliharaan Sumur Pompa Tangan Perlengkapan sistem Pemeliharaan Keterangan Harian / Mingguan Bulanan Tahunan Sumur pompa tangan 1. Saluran, lantai, tangkai pengungkit pompa, kepala T, ruang penampung pengungkit karet packing. 2. Silinder klap pengisap karet penghisap bawah, dan penghisap serta tangkai penghisap atas. Bersihkan kotoran, pelumasan Periksa keretakan, kebocoran, perbaikan, penggantian Pengecatan. Periksa terhadap keausan, pembersihan, pengecatan Rehabilitasi Perbaikan modul sumur pompa tangan dilakukan sebagai berikut: a. Perbaiki kerusakan/keretakan lantai sumur pompa; b. Perbaiki kerusakan pen, karet packing, dan silinder; c. Perbaiki kerusakan saluran pembuangan. 8. Evaluasi Setelah mendapatkan penjelasan dari narasumber dan membaca modul ini, peserta menjawab pertanyaan berikut: a. Apakah yang dimaksud kecepatan penghirup pompa? b. Apa yang dimaksud karet penghisap? c. Jelaska pengoperasian pompa tangan? d. Jelaskan jenis-jenis pemeliharaan pompa tangan? 9. Penutup Sosialisasi ini untuk mewujudkan kemandirian masyarakat (PACMAS) saat dalam penyelenggaraan sistem penyediaan air minum.

31 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH Referensi Undang-undang NO. 7/2004 Tentang : Sumber Daya Air PP No. 16/2005 Tentang: Sistem Penyediaan Air Minum Permen PU No. 18/2007 Tentang: Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum SNI Spesifikasi Sumur Gali untuk Sumber Air Bersih Pt. T Tentang Tata Cara Pemeliharaan Pompa Tangan Dangkal untuk Air Bersih.

32 24 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH Lampiran A Konstruksi pompa tangan dangkal Gambar A.1 - Bagian utama pompa tangan dangkal Gambar A.2 - Bagian-bagian badan dan penghisap

33 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 25 Lampiran B Jenis-jenis sistem sumur pompa tangan dalam Gambar B.1 - Sumur pompa tangan dalam sistem I

34 26 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH Gambar B.2 - Sumur pompa tangan dalam sistem II

35 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 27 Gambar B.3 - Sumur pompa tangan dalam sistem III

36 28 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH Lampiran C Sumur pompa tangan dangkal Gambar C.1 - Sumur pompa tangan dangkal dengan GIP

37 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 29 Gambar C.2 - Sumur pompa tangan dangkal dengan PVC

38 30 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH Gambar C.3 - Sumur pompa tangan dangkal dengan pompa tangan

39 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 31 Lampiran D Gambar teknis sumur pompa tangan dangkal Gambar D.1 - Denah dan potongan dalam

40 32 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH Gambar D.2 - Potongan sumur pompa tangan dangkal

41 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 33 Lampiran E Sumur pompa tangan dalam Gambar E.1 - SPT dalam dengan PVC

42 34 SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH Gambar E.2 - Detail dasar pompa dalam

43

44

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI SUMUR GALI Cetakan 1-2014 Modul disusun oleh : Ir. Sri Darwati,

Lebih terperinci

-1- KETENTUAN TEKNIS SPAM BJP

-1- KETENTUAN TEKNIS SPAM BJP -1- LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KETENTUAN TEKNIS SPAM BJP 1. JENIS SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Lebih terperinci

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL TERMINAL AIR

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL TERMINAL AIR MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL TERMINAL AIR MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL TERMINAL AIR TERMINAL AIR Cetakan 1-2014 Modul disusun oleh : Elis

Lebih terperinci

TATA CARA PERENCANAAN

TATA CARA PERENCANAAN MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL TATA CARA PERENCANAAN AIR BERSIH PERDESAAN DENGAN KRAN UMUM MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL TATA CARA PERENCANAAN

Lebih terperinci

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG Atang Sarbini, ST.

Lebih terperinci

PENYEDIAAN AIR BERSIH

PENYEDIAAN AIR BERSIH MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL PEMANFAATAN POMPA HIDRAM DALAM PENYEDIAAN AIR BERSIH MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL PEMANFAATAN POMPA HIDRAM DALAM

Lebih terperinci

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL PERLINDUNGAN MATA AIR

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL PERLINDUNGAN MATA AIR MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL PERLINDUNGAN MATA AIR MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL PERLINDUNGAN MATA AIR PERLINDUNGAN MATA AIR Cetakan 1-2014

Lebih terperinci

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMANFAATAN AIR HUJAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa air hujan merupakan sumber air yang dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN

TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN Lampiran Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 12 Tahun 2009 Tanggal : 15 April 2009 TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN I. Pendahuluan Dalam siklus hidrologi, air hujan jatuh ke permukaan bumi,

Lebih terperinci

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK A. DEFINISI - Pengangkutan Pekerjaan pemindahan pipa dari lokasi penumpukan ke

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. Daftar Isi... BAB I DESKRIPSI Maksud dan Tujuan Maksud Tujuan Ruang Lingkup...

DAFTAR ISI. Halaman. Daftar Isi... BAB I DESKRIPSI Maksud dan Tujuan Maksud Tujuan Ruang Lingkup... DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i BAB I DESKRIPSI... 1 1.1 Maksud dan Tujuan... 1 1.1.1 Maksud... 1 1.1.2 Tujuan... 1 1.2 Ruang Lingkup... 1 1.3 Pengertian... 1 BAB II SEPESIFIKASI... 1 2.1 Bentuk dan

Lebih terperinci

POMPA HISAP SISTIM PENGELASAN

POMPA HISAP SISTIM PENGELASAN POMPA HISAP SISTIM PENGELASAN 1. PENDAHULUAN Di daerah pedesaan sebagian besar cara pengambilan air terdiri dari sumur masih menggunakan timba. Hal ini kurang menguntungkan bila dihitung dari segi waktu

Lebih terperinci

Zh2Z. C BUKU PETUNJUK CARA PEMELIHARAAN i POMPA TANGAN - DANGKAL 82BU

Zh2Z. C BUKU PETUNJUK CARA PEMELIHARAAN i POMPA TANGAN - DANGKAL 82BU Zh2Z 82BU C BUKU PETUNJUK CARA PEMELIHARAAN i POMPA TANGAN - DANGKAL DISUSUN BERDASARKAN KERJA SAMA ANTARA BBLM (MIDC) DENGAN DIREKTORAT HYGIENE & SANITASI DEPARTEMEN KESEHATAN / UNICEF L'.BSASY, ;:-r;_":;

Lebih terperinci

Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan

Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan Pt T-22-2000-C PETUNJUK TEKNIS Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH 1 KATA PENGANTAR Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA 1 ¾ ¾ ½ ¾ ½ ¾ 45 0 KATA PENGANTAR Modul dengan judul Membuat Macam-macam Sambungan Pipa merupakan salah satu modul untuk membentuk kompetensi agar mahasiswa dapat melakukan

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMANFAATAN AIR HUJAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut: Pondasi Caisson atau Pondasi Sumuran Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang dan digunakan apabila tanah dasar (tanah keras) terletak pada kedalaman yang

Lebih terperinci

POMPA HISAP SISTIM BALOK PENJEPIT

POMPA HISAP SISTIM BALOK PENJEPIT POMPA HISAP SISTIM BALOK PENJEPIT 1. PENDAHULUAN Di daerah pedesaan sebagian besar cara pengambilan air terdiri dari sumur masih menggunakan timba. Hal ini kurang menguntungkan bila dihitung dari segi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Sumur Gali

KATA PENGANTAR. Sumur Gali KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA BAG- TKB.001.A-76 45 JAM 1 ¾ ¾ ½ ¾ ½ ¾ 45 0 Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1. Ruang Lingkup Acuan Normatif Istilah dan Definisi Ketentuan Umum KetentuanTeknis...2. Lampiran A...

DAFTAR ISI. 1. Ruang Lingkup Acuan Normatif Istilah dan Definisi Ketentuan Umum KetentuanTeknis...2. Lampiran A... DAFTAR ISI 1. Ruang Lingkup...1 2. Acuan Normatif...1 2.1 Produk Statuter...1 2.2 Produk Standar...1 3. Istilah dan Definisi...1 4. Ketentuan Umum...2 5. KetentuanTeknis...2 5.1 Sarana Pengambilan Air

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN

PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN NO. 0081T/Bt/1995 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA PRAKATA Sejalan dengan mekanisme perencanaan Proyek

Lebih terperinci

BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS LITER)

BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS LITER) BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS 2.500 LITER) 1. PENDAHULUAN Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pondasi Dalam Pondasi dalam adalah pondasi yang dipakai pada bangunan di atas tanah yang lembek. Pondasi ini umumnya dipakai pada bangunan dengan bentangan yang cukup lebar, salah

Lebih terperinci

GENTONG PENAMPUNGAN CARA CETAKAN (KAPASITAS 250 LITER)

GENTONG PENAMPUNGAN CARA CETAKAN (KAPASITAS 250 LITER) GENTONG PENAMPUNGAN CARA CETAKAN (KAPASITAS 250 LITER) 1. PENDAHULUAN Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut,

Lebih terperinci

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN KONSERVASI AIR TANAH MELALUI SUMUR RESAPAN DAN LUBANG RESAPAN BIOPORI Menimbang DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter

Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter 1 Ruang lingkup Tata cara ini mencakup persyaratan, kriteria perencanaan dan cara pemasangan

Lebih terperinci

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional Standar Nasional Indonesia Papan nama sungai ICS 93.140 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

Tata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande

Tata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande Standar Nasional Indonesia Tata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande ICS 93.140 Badan Standardisasi Nasional i BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

Lebih terperinci

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi BAB III RENCANA PONDASI DAN DETAIL PONDASI Pengenalan Denah Pondasi Pondasi (Sub Structure/Foundation) sering disebut struktur bangunan bagian bawah, yaitu merupakan konstruksi yang terletak di bawah permukaan

Lebih terperinci

PENYARINGAN (FILTRASI) AIR DENGAN METODE SARINGAN PASIR CEPAT

PENYARINGAN (FILTRASI) AIR DENGAN METODE SARINGAN PASIR CEPAT MODUL: PENYARINGAN (FILTRASI) AIR DENGAN METODE SARINGAN PASIR CEPAT I. DESKRIPSI SINGKAT A ir dan sanitasi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu jika kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI METER AIR

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI METER AIR MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI METER AIR MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI METER AIR Spesifikasi Meter Air Cetakan 1-2014

Lebih terperinci

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE)

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE) PONDASI TIANG BOR (BOR PILE) Disusun Oleh : Ama Muttahizi Ahadan Auhan Hasan Fastajii Bulloh TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan Standar Nasional Indonesia ICS 93.010 Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan

Lebih terperinci

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC BAB XIV INSTALASI PIPA PVC Pipa PVC sudah banyak digunakan di dunia dan di Indonesia pada khususnya. Mulai untuk pipa air bersih, air kotor, kotoran, dan air hujan. Pipa PVC standar pipa pasar atau pipa

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali KONSTRUKSI PONDASI 9.1 Konstruksi Pondasi Batu Kali atau Rollaag Konstruksi pondasi ini merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung dan sangat penting karena sangat menentukan kekokohan bangunan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

POMPA TALI 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN SINGKAT 3. BAHAN 4. PERALATAN

POMPA TALI 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN SINGKAT 3. BAHAN 4. PERALATAN POMPA TALI 1. PENDAHULUAN Di daerah pedesaan sebagian besar cara pengambilan air terdiri dari sumur masih menggunakan timba. Hal ini kurang menguntungkan bila dihitung dari segi waktu dan tenaga yang dipakai

Lebih terperinci

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL PENAMPUNGAN AIR HUJAN

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL PENAMPUNGAN AIR HUJAN MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL PENAMPUNGAN AIR HUJAN MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL PENAMPUNGAN AIR HUJAN. PENAMPUNGAN AIR HUJAN Cetakan 1-2014

Lebih terperinci

TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM

TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM COPY SNI 03-2399 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM 1 Ruang Iingkup Tata cara ini meliputi istilah dan definisi, persyaratan yang berlaku untuk sarana

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu

Lebih terperinci

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang

Lebih terperinci

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Panduan Praktis Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 0393 Telp:(022) 7798393 ( lines), Fax: (022) 7798392, E-mail: info@puskim.pu.go.id, Website: http://puskim.pu.go.id

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Uraian Umum Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan Proyek yang lainnya. Metode pelaksanaan yang

Lebih terperinci

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural SNI 03-3975-1995 Standar Nasional Indonesia Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural ICS Badan Standardisasi Nasional DAFTAR ISI Daftar Isi... Halaman i BAB I DESKRIPSI... 1 1.1

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

POMPA BAMBU 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN SINGKAT 3. BAHAN

POMPA BAMBU 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN SINGKAT 3. BAHAN POMPA BAMBU 1. PENDAHULUAN Di daerah pedesaan sebagian besar cara pengambilan air terdiri dari sumur masih menggunakan timba. Hal ini kurang menguntungkan bila dihitung dari segi waktu dan tenaga yang

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton

Lebih terperinci

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No. BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.476A (Zone C) 4.1. Pekerjaan Pembuatan Lubang Bor Pekerjaan pembuatan lubang

Lebih terperinci

UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH di PULAU TERPENCIL (STUDI KASUS PULAU NAEN KABUPATEN MINAHASA UTARA)

UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH di PULAU TERPENCIL (STUDI KASUS PULAU NAEN KABUPATEN MINAHASA UTARA) UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH di PULAU TERPENCIL (STUDI KASUS PULAU NAEN KABUPATEN MINAHASA UTARA) Tiny Mananoma Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Manado tmananoma@yahoo.com Lambertus Tanudjaja

Lebih terperinci

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu

Lebih terperinci

PONDASI. Prinsip pondasi : 1. Harus sampai ke tanah keras. 2. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah.

PONDASI. Prinsip pondasi : 1. Harus sampai ke tanah keras. 2. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah. PONDASI Prinsip pondasi : 1. Harus sampai ke tanah keras. 2. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah. Pengertian umum untuk Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tinjauan Umum Variabel bebas yaitu variasi perbandingan agregat kasar, antara lain : Variasi I (1/1 : 1/2 : 2/3 = 3 : 1 : 2) Variasi II (1/1 : 1/2 : 2/3 = 5 : 1 : 3) Variasi

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM SNI 03-6798-2002 BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang Lingkup Tata cara ini meliputi prosedur pembuatan dan perawatan

Lebih terperinci

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, baik itu perencana, pemberi tugas, pengawas maupun pelaksana karena

Lebih terperinci

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

Cara uji geser langsung batu

Cara uji geser langsung batu Standar Nasional Indonesia Cara uji geser langsung batu ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi dokumen

Lebih terperinci

METODE PEKERJAAN BORE PILE

METODE PEKERJAAN BORE PILE METODE PEKERJAAN BORE PILE Dalam melaksanakan pekerjaan bore pile hal-hal yang harus diperhatikan adalah : 1. Jenis tanah Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap kecepatan dalam pengeboran. Jika tipe tanah

Lebih terperinci

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui Teknik Perpipaan Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui pipa-pipa dan slang kebakaran. Sistem ini terdiri

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pompa Hidram Pompa merupakan salah satu jenis alat yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya

Lebih terperinci

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Soft cor ini dipasang sepanjang keliling area yang akan dicor, dengan kata lain pembatas area yang sudah siap di cor dengan area yang belum siap. 46 Pekerjaan

Lebih terperinci

Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong

Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong SNI 6792:2008 Standar Nasional Indonesia Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional SNI 6792:2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan...

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

INSTALASI AIR BERSIH PIPA BAMBU SISTEM PENGALIRAN TERTUTUP

INSTALASI AIR BERSIH PIPA BAMBU SISTEM PENGALIRAN TERTUTUP INSTALASI AIR BERSIH PIPA BAMBU SISTEM PENGALIRAN TERTUTUP 1. PENDAHULUAN Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

Pemindah Gigi Belakang JALANAN

Pemindah Gigi Belakang JALANAN (Indonesian) DM-RD0003-09 Panduan Dealer Pemindah Gigi Belakang JALANAN RD-9000 RD-6800 RD-5800 RD-4700 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN...4 DAFTAR ALAT YANG AKAN DIGUNAKAN...6

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran LAMPIRAN Sistem proteksi pasif terdiri dari : Ketahanan Api dan Stabilitas Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran sehingga pada saat terjadi kebakaran pengguna gedung

Lebih terperinci

Tata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah

Tata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah Tata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah 1 Ruang lingkup Pedoman ini menetapkan tata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah untuk digunakan sebagai acuan dan pegangan

Lebih terperinci

Gambar 4. Keadaan sebelum dan sesudah adanya pengairan dari PATM

Gambar 4. Keadaan sebelum dan sesudah adanya pengairan dari PATM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Lokasi dan Kondisi PATM Gorontalo merupakan salah satu daerah yang menjadi tempat untuk pengembangan sumberdaya lokal berbasis pertanian agropolitan sehingga diperlukan inovasi

Lebih terperinci

#% $ #% &# ' # (#&!"# '!") $## *! % +#&!"# $ %!&!!&!'!! " (!) "

#% $ #% &# ' # (#&!# '!) $## *! % +#&!# $ %!&!!&!'!!  (!) *!!" #"$ #% $ #% &# ' # (#&!"# '!") $## *!"$% *! % +#& (!) " + ( " " " # #) # #$ & " + * ' (!) "" "$ #, - ( $ "$ #& &./ 0$#$$1 /!&! $ & # $#$# $,# $ $!$$&# / )"!! #"# ' #! $ # (!$ $( $" $ #, #, / )"!!

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN PONDASI DANGKAL F.45...... 03 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R J A AN U M U

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Material Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Agregat halus yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION BASEMENT OF WATER TANK WRT-14-075 oleh: BAMBANG JOKO SUTONO UNIVERSITAS BALIKPAPAN Jl. Pupuk kel.gn.bahagia (BALIKPAPAN) (2014) ABSTRAK Rumah merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

Tata cara perencanaan bangunan MCK umum

Tata cara perencanaan bangunan MCK umum Standar Nasional Indonesia Tata cara perencanaan bangunan MCK umum ICS 27.180 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Halaman Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3

Lebih terperinci

Cara uji abrasi beton di laboratorium

Cara uji abrasi beton di laboratorium Standar Nasional Indonesia Cara uji abrasi beton di laboratorium ICS 93.010 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang bangun alat. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material Pusat Teknologi Nuklir Bahan

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO BENGKEL KERJA BATU BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Team ilmu sipil dalam websitenya mengartikan pile cap sebagai bagian dari pondasi bangunan yang digunakan untuk mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur diatasnya

Lebih terperinci

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) BAB V LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) 5.1. UMUM a. Lapis Pondasi Agregat Semen (Cement Treated Base / CTB) adalah Lapis Pondasi Agregat Kelas A atau Kelas B atau Kelas C yang diberi

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

TATA CARA PENGADUKAN PENGECORAN BETON BAB I DESKRIPSI

TATA CARA PENGADUKAN PENGECORAN BETON BAB I DESKRIPSI TATA CARA PENGADUKAN PENGECORAN BETON SNI 03-3976-1995 BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang Lingkup 1.1.1 Maksud Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai acuan dan pegangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan percobaan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK BAB IV: PENGAMATAN PROYEK 4.1. Proses Pelaksanaan Teknis 4.1.1 Pelaksanaan Teknis Proyek Tampak Utara Tampak Timur Gambar 4.1 : Zona Pengamatan Teknis. Ketika memulai praktik profesi, proses pengamatan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,

Lebih terperinci

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA PRESS RELEASE TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA 10 August 2011 Image not found or type unknown JAKARTA - Hari Raya Lebaran kian dekat dan para pemudik pun siap-siap mudik untuk merayakannya bersama keluarga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Bekerja untuk menjaga agar jalan kita tetap dalam kondisi yang baik BUKU PANDUAN 2

DAFTAR ISI. Bekerja untuk menjaga agar jalan kita tetap dalam kondisi yang baik BUKU PANDUAN 2 DAFTAR ISI Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan? 2 Bagian-bagian jalan 3 Bagaimana cara menjaga agar jalan tetap dalam kondisi yang baik 4 Kegiatan-kegiatan pemeliharaan rutin 6 Bagaimana cara mengatur

Lebih terperinci

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 16 ISSN : 89-8592 PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING Heri Sujatmiko

Lebih terperinci