Nama : Maruli Tua Sinaga NPM : 2A Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing :Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.
|
|
- Indra Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KAJIAN EKSPERIMEN ENERGI KALOR, LAJU KONVEKSI, dan PENGURANGAN KADAR AIR PADA ALAT PENGERING KERIPIK SINGKONG Nama : Maruli Tua Sinaga NPM : 2A Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing :Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.
2 Latar Belakang 1. Tantangan dunia akan pemanasan global, perubahan iklim dan penghematan pemakaian energi sangat penting untuk terus diteliti oleh para ilmuwan dunia. Metode baru diciptakan dan metode lama terus dikembangkan. Penggunaan energi alternatif untuk menggantikan energi dari alam harus dimunculkan. Energi panas dari matahari selama ini dimanfaatkan oleh usaha kecil penghasil keripik singkong untuk mengeringkan lembaran keripik singkong. Pengeringan ini bertujuan agar keripik singkong lebih mudah untuk dimasak/digoreng serta lebih memudahkan dalam penyimpanan agar tidak menjamur karena lembab. 2. Dengan memanfaatkan energi panas dari gas dan prinsip kerja oven gas, maka energi panas dari matahari dapat digantikan. Energi panas digunakan untuk mengurangi kadar air dengan cara evaporasi. Evaporasi adalah proses perubahan molekul air menjadi uap atau gas. Evaporasi terjadi dan terhitung dengan pengujian dan perhitungan.
3 PERMASALAHAN Cuaca yang tidak tentu mengakibatkan berkurangnya panas matahari yang dapat dimanfaatkan untuk proses pengeringan lembaran keripik singkong. Menigkatnya curah hujan menjadi faktor penurunan suhu luar dan juga berpengaruh pada tekanan atmosfer, serta kelebaban relatif udara. TUJUAN PENELITIAN Menggantikan energi panas dari matahari dengan energi panas dari gas untuk mengurangi kadar air pada lembaran keripik singkong. Menganalisia nilai energi kalor, laju konveksi dan pengurangan kadar air keripik singkong dalam proses pengeringan pada alat pengering keripik singkong
4 BATASAN MASALAH : 1. Panas yang terjadi bersifat konveksi dengan memakai prinsip kompor gas. 2. Persentasi evaporasi dihitung dengan analisis eksperimen dan rumus terkait.
5 Singkong Untuk Keripik Keripik singkong atau keripik ubi kayu adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian yang mengandung pati. Biasanya keripik singkong melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula yang hanya melalui penjemuran atau pengeringan. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Kandungan air per 100 gr singkong adalah 62,50 gr.
6 Singkong Untuk Keripik Singkong yang bagus untuk keripik memiliki ciri : 1. Gembur 2. Kulit ari pecah 3. Warna umbi putih Sedangkan yang tidak baik memiliki ciri : 1. Banyak kandungan air 2. Kandungan pati lebih rendah
7 EVAPORASI Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.
8 DIAGRAM PSIKOMETRIK Diagram psikometrik adalah gambaran dari sifat-sifat termodinamika dari udara basah dan variasi proses sistem penyegaran udara dan siklus sistem penyegaran udara.
9 DIAGRAM PSIKOMETRIK Dry bulb temperature = suhu udara kering atau suhu udara normal Wet bulb temperature = suhu udara basah yang didapat dengan meletakkan kain basah pada bagian bawah termometer. Humidity = ukuran massa uap air yang ada dalam satu satuan udara kering (Satuan International: gram/kg). Relative Humidity = Perbandingan antara fraksi mol uap dengan fraksi mol udara basah pada suhu dan tekanan yang sama (satuannya biasanya dalam persen (%). Volume Spesifik = volume udara per satu satuan massa (m 3 /kg) Entalphi = banyaknya kalor (energy) yang ada dalam udara setiap satu satuan massa. Enthalpy ini merupakan jumlah total energi yang ada dalam udara terebut, baik dari udara maupun uap air yang terkandung didalamnya.
10 DIAGRAM PSIKOMETRIK
11 KALOR Kalor atau panas di definisikan sebagai suatu bentuk energi yang mengalir dari benda bersuhu tinggi menuju benda yang suhunya lebih rendah. Hal ini dikemukakan pertama kali oleh Julius Robert Mayer ( Jerman, ).
12 KALOR JENIS-JENIS PERPINDAHAN KALOR : 1. Konduksi : yang berpindah hanyalah energi saja yaitu berupa panas. 2. Konveksi : proses perpindahan kalor dengan disertainya perpindahan partikel. 3. Radiasi :proses peripandahan kalor yang tidak memerlukan medium (perantara).
13 LAJU PENUAPAN Menurut Irving Langmuir, jumlah molekul-molekul air yang hilang karena penguapan adalah sama dengan jumlah molekul-molekul uap air di udara yang menabrak permukaan air saat terjadi kesetimbangan. Dalam kesetimbangan, laju penguapan dan laju kondensasi akan sama. dm dt = (Pv Pp) m 2πRT
14 LAJU PENGUAPAN Rumus Langmuir tidak menghitung faktor kecepatan angin. Rumus Langmuir menggunakan parameter tekanan dan temperatur saja, untuk menghitung laju penguapan dan pengembunan melalui permukaan air. Tekanan uap (Pv) adalah: Pv = µ ( µ) x (tekanan atmosfir)
15 ALAT dan BAHAN PEMBUATAN ALAT Alat yang digunakan : Bahan yang digunakan : Mesin tekuk/bending Plat galvanis Palu karet Spons Palu besi Pipa 0.2 inc Las asetilin Besi hollow Pemotong kaca Paku ripet Mesin potong plat Besi siku Bor listrik Mesin Piercing
16 Diagram Alir Pembuatan Alat Pemotong Adonan Kerupuk Singkong MULAI Perancangan Alat Pengering Keripik Singkong Pembuatan Casing Alat Pengering Keripik Singkong Pembuatan Roda Berjalan
17 Pembuatan Saluran Gas Pemasangan Saluran Gas Pengujian Analisa Aliran Hasil
18 CASING KOMPONEN ALAT
19 PIPA ALIR KOMPONEN ALAT
20 NAMPAN KOMPONEN ALAT
21 KOMPONEN ALAT KERAN SPUYER
22 KOMPONEN ALAT JOINT REGULATOR GAS CLAMP SELANG GAS
23 PROSEDUR OPERASIONAL START Regulator Dibuka Keran 1 Buka Pipa Alir 1 Sulut Keran 2 Buka Pipa Alir 2 Sulut
24 PROSEDUR OPERASIONAL Keran 3 Buka Pipa Alir 3 Sulut Keran 4 Buka Pipa Alir 4 Sulut FINISH
25 FLOWCHART PENGAMBILAN DATA START Mengukur Dry Bulb dan Wet Bulb Mengukur Variasi Tekanan Gas Menjalankan Alat
26 FLOWCHART PENGAMBILAN DATA Mengukur Suhu Dalam Alat Mencatat Tidak dan Analisa Ya Hasil Sukses FINISH
27 DATA PENGUJIAN Temperatur udara basah masuk (Twb in) : 30,5 o C Temperatur udara basah keluar (Twb out) : 31 o C Temperatur udara kering masuk (Tdb in) : 32,6 o C Temperatur udara kering keluar (Tdb out): 31,4 o C Tekanan dari regulator : 31 psi Laju aliran gas : 500gr/30menit
28 HUBUNGAN TEKANAN DAN SUDUT PUTAR REGULATOR No. Sudut Putar ( o ) Tekanan (psi) Tekanan (Pa) , , , , , , , , , , ,8373
29 HUBUNGAN TEKANAN DAN SUDUT PUTAR REGULATOR , , , , , , , , , ,458
30 HUBUNGAN TEKANAN DAN SUDUT PUTAR REGULATOR Tekanan (Pa) Sudut Putar Regulator( o )
31 SUHU dan VARIASI SUDUT PUTAR Suhu pada sudut putar regulator 1260 o (penuh) keran 50 o dan 51 o No Waktu (Menit) Sudut 50 o Suhu ( o C) Sudut 51 o
32 SUHU dan VARIASI SUDUT PUTAR Suhu pada sudut putar regulator 1260 o (penuh) keran 50 o dan 51 o , ,
33 SUHU dan VARIASI SUDUT PUTAR Suhu (C o ) Sudut Putar 50 Sudut Putar Waktu (menit)
34 SUHU dan VARIASI SUDUT PUTAR Sudut putar regulator 360 o dan keran 90 o (Penuh) No Waktu (menit) Suhu (C o )
35 SUHU dan VARIASI SUDUT PUTAR Sudut putar regulator 360 o dan keran 90 o (Penuh)
36 SUHU dan VARIASI SUDUT PUTAR Sudut putar regulator 365 o dan keran 90 o (Penuh) No Waktu (menit) Suhu (C o ) ,
37 SUHU dan VARIASI SUDUT PUTAR Sudut putar regulator 365 o dan keran 90 o (Penuh)
38 SUHU dan VARIASI SUDUT PUTAR Grafik Hubungan Variasi Sudut Putar Regulator dan Keran 90 o Suhu (C o ) Regulator 360 /keran 90 Regulator 365 /keran Waktu (menit)
39 SUHU dan VARIASI SUDUT PUTAR Sudut putar regulator 540 o dan keran 55 o No Waktu (menit) Suhu (C o ) , , ,
40 SUHU dan VARIASI SUDUT PUTAR Sudut putar regulator 540 o dan keran 55 o , , , , ,4
41 SUHU dan VARIASI SUDUT PUTAR Sudut putar regulator 540 o dan keran 56 o No Waktu (menit) Suhu (C o ) ,9 170,9 181,
42 SUHU dan VARIASI SUDUT PUTAR Sudut putar regulator 540 o dan keran 56 o
43 SUHU dan VARIASI SUDUT PUTAR Grafik Hubungan Sudut Putar Regulator 540 o dan Variasi Sudut Putar Keran Suhu (o) Sudut Putar Regulator 540 keran 55 Sudut Putar Regulator 540 keran Waktu (menit)
44 PERHITUNGAN DATA Dari diagram psikometrik didapat nilai dari rasio kelembaban (µ), volume spesifik (u), dan enthalpy dari udara masuk maupun udara keluar yaitu : µ udara masuk : 0, (kg/kg) µ udara keluar : 0, (kg/kg) U masuk U keluar h masuk h keluar : 0,903 (m 3 /kg) : 0,901 (m 3 /kg) : 102,1937 (kj/kg) : 104,9807 (kj/kg)
45 Tekanan parsial dan tekanan uap dihitung dari persamaan 2.4 : Pp = µ ( µ) x (tekanan atmosfir) = 0, ( , ) = 4233,3812 Pa x Pa Pv = µ ( µ) x (tekanan atmosfir) = 0, ( , ) = 4470,1827 Pa x Pa
46 Energi Kalor di dapat dengan persamaan 2.5 Q = m.cp.δt berat yang ditampung per nampan adalah 2kg singkong, sehingga = 2 kg J/kg o C.(55-32,6) o C = 2kg J/kg o C. 22,4 o C = J Laju konveksi ditentukan oleh persamaan (2.1) Q t = HAΔT = 0,6 W/m 2 K x 0,615 m 2 x 295,4 K x 60 = 6540,156 J/s
47 Laju aliran gas 500gr/30menit diubah ke satuan SI menjadi m 3 /s. Berat jenis gas LPG adalah 0,7 kg/m gr/30menit = 500gr/(30x60)s = 0,2778 gr/s = 0,2778 x 10-3 kg/s dibagi dengan berat jenis, sehingga = 0,2778 x 10 3 kg/s 0,7 kg/m3 = 0,397 x 10-3 m 3 /s
48 Laju penguapan dicari dengan menggunakan persamaan 2.2 dm dt = (Pv Pp) m 2πRT nilai m dapat dicari dengan persamaan 2.3 m = ρrt P = 1000 kg/m3 x 8,314 atm/mol Kelvin x 328 K 1 atm = kg/mol Sehingga dapat dicari laju penguapan = (4470, ,3812)Pa kg/mol 2π x 8,314 atm Kelvin x 328 K mol = (4470, ,3812)N/m 2 = 9,385 kg/m 2 /s kg mol 2π x ,05 Pa Kelvin x 328 K mol
49 Dengan mengetahui laju penguapan, maka dapat diketahui kadar air akhir. 9,385 kg/m 2 /s = 9385 gr/m 2 /s, dikalikan dengan luas nampan 0,615 m 2 menjadi 5771,775 gr. Per 100 gr singkong terdapat kandungan air 62,50 gr, per nampan menampung 2 kg singkong, sehingga kadar air singkong yang ada per nampan adalah : 2000 gr 100 gr Dimasukkan ke dalam persamaan gr Ka = x ,775 gr = 21,657 % x 62,50 gr = 1250 gr Jadi, kadar air yang berkurang adalah 21,657 %
50 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Sudut Putar Keran 50 o No Waktu (menit) Energi Kalor (J) Laju Konveksi (J/s) , , , , , , ,73
51 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Sudut Putar Keran 50 o , , , , , , ,
52 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Sudut Putar Keran 51 o Laju Waktu Energi No Konveksi (menit) Kalor (J) (J/s) , , , , , , ,11
53 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Sudut Putar Keran 51 o , , , , , , ,7
54 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Grafik Energi Kalor Pada Sudut Putar Keran 50 o dan 51 o Joule Sudut Putar Keran 51 Sudut Putar Keran Waktu (menit)
55 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Grafik Laju Konveksi Pada Sudut Putar Keran 50 o dan 51 o J/s Sudut Putar Keran 51 Sudut Putar Keran Waktu (menit)
56 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Hasil Perhitungan Energi Kalor, Laju Konveksi Untuk Sudut Putar Regulator 360 o Keran 90 o (putaran penuh) No Waktu (menit) Energi Kalor (J) Laju Konveksi (J/s) , , , , , , ,39
57 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Hasil Perhitungan Energi Kalor, Laju Konveksi Untuk Sudut Putar Regulator 360 o Keran 90 o (putaran penuh) , , , , , , ,2
58 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Hasil Perhitungan Energi Kalor, Laju Konveksi Untuk Sudut Putar Regulator 365 o Keran 90 o (putaran penuh) No Waktu (menit) Energi Kalor (J) Laju Konveksi (J/s) , , , , , , ,13
59 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Hasil Perhitungan Energi Kalor, Laju Konveksi Untuk Sudut Putar Regulator 365 o Keran 90 o (putaran penuh) , , , , , , ,1
60 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Grafik Perbandingan Energi Kalor Sudut Putar Keran 90 o Regulator 360 o Dengan Sudut Putar Keran 90 o Regulator 365 o Energi Kalor (J) Sudut Putar Regulator 360 Keran 90 Sudut Putar Regulator 365 Keran Waktu (Menit)
61 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Grafik Perbandingan Laju Konveksi Sudut Putar Keran 90 o Regulator 360 o Dengan Sudut Putar Keran 90 o Regulator 365 o Laju Konveksi (J/s) Sudut Putar Regulator 360 Keran 90 Sudut Putar Regulator 365 Keran 90 Waktu (Menit)
62 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Hasil Perhitungan Energi Kalor, Laju Konveksi Untuk Sudut Putar Regulator 540 o Keran 55 o No Waktu (menit) Energi Kalor (J) Laju Konveksi (J/s) , , , , , , ,85
63 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Hasil Perhitungan Energi Kalor, Laju Konveksi Untuk Sudut Putar Regulator 540 o Keran 55 o , , , , , , ,7
64 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Hasil Perhitungan Energi Kalor, Laju Konveksi Untuk Sudut Putar Regulator 540 o Keran 56 o No Waktu (menit) Energi Kalor (J) Laju Konveksi (J/s) , , , , , , ,87
65 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Hasil Perhitungan Energi Kalor, Laju Konveksi Untuk Sudut Putar Regulator 540 o Keran 56 o , , , , , , , ,4
66 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Grafik Perbandingan Energi Kalor Sudut Putar Regulator 540 o Keran 55 o Dengan Sudut Putar Regulator 540 o Keran 56 o Energi Kalor (J) Sudut Putar Regulator 540 Keran 55 Sudut Putar Regulator 540 Keran 56 Waktu (Menit)
67 HASIL PERHITUNGAN ENERGI KALOR DAN LAJU KONVEKSI Grafik Perbandingan Laju Konveksi Sudut Putar Regulator 540 o Keran 55 o Dengan Sudut Putar Regulator 540 o Keran 56 o Sudut Putar Regulator 540 Keran 55 Sudut Putar Regulator 540 Keran Waktu (Menit)
68 KESIMPULAN Api yang optimal adalah api berwarna biru agar keripik singkong tidak kering atau gosong. Api biru didapat dengan kombinasi : Sudut putar regulator 1260 o (putaran penuh) dan sudut putar keran 50 o Sudut putar regulator 360 o dan sudut putar keran 90 o (putaran penuh) Sudut putar regulator 540 o dan sudut putar keran 55 o. Laju penguapan sebesar 5771,775 gr/s dapat menghilangkan kadar air sebesar 21,657%. Laju Penguapan dipengaruhi oleh uap bola basah dan uap bola kering.
69 TERIMA KASIH
Nama : Muhamad Nurroh NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.
SIMULASI DISTRIBUSI TEKANAN DAN KECEPATAN ALIRAN GAS LPG SERTA TEMPERATUR PADA ALAT PENGERING KERUPUK SINGKONG MENGGUNAKAN SOLIDWORKS Nama : Muhamad Nurroh NPM : 24411691 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ALAT PENGKONDISIAN UDARA Alat pengkondisian udara merupakan sebuah mesin yang secara termodinamika dapat memindahkan energi dari area bertemperatur rendah (media yang akan
Lebih terperinciDisusun Oleh : REZA HIDAYATULLAH Pembimbing : Dedy Zulhidayat Noor, ST, MT, Ph.D.
ANALISIS KENERJA OVEN PENGERING JAMUR TIRAM PUTIH BERBAHAN BAKAR LPG DENGAN VERIASI KEMIRINGAN SUDUT ALIRAN DALAM OVEN Disusun Oleh : REZA HIDAYATULLAH 2108 030 022 Pembimbing : Dedy Zulhidayat Noor, ST,
Lebih terperinciPengeringan. Shinta Rosalia Dewi
Pengeringan Shinta Rosalia Dewi SILABUS Evaporasi Pengeringan Pendinginan Kristalisasi Presentasi (Tugas Kelompok) UAS Aplikasi Pengeringan merupakan proses pemindahan uap air karena transfer panas dan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERHITUNGAN JUMLAH UAP AIR YANG DI KELUARKAN
33 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERHITUNGAN JUMLAH UAP AIR YANG DI KELUARKAN Untuk mengeringkan jahe perlu diturunkan kandungan airnya hingga 5-10%. Alat pengering yang akan direncanakan menampung 0.5 kg jahe
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PSIKROMETRI Psikrometri adalah ilmu yang mengkaji mengenai sifat-sifat campuran udara dan uap air yang memiliki peranan penting dalam menentukan sistem pengkondisian udara.
Lebih terperinciMenurut Brennan (1978), pengeringan atau dehidrasi didefinisikan sebagai pengurangan kandungan air oleh panas buatan dengan kondisi temperatur, RH, da
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dehumidifier Dehumidifier adalah perangkat yang menurunkan kelembaban dari udara. Alat ini menggunakan kipas untuk menyedot udara lembab, yang berhembus menyeberangi serangkaian
Lebih terperinciKALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.
KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda
Lebih terperinciANALISA TERMODINAMIKA LAJU PERPINDAHAN PANAS DAN PENGERINGAN PADA MESIN PENGERING BERBAHAN BAKAR GAS DENGAN VARIABEL TEMPERATUR LINGKUNGAN
Flywheel: Jurnal Teknik Mesin Untirta Vol. IV, No., April 208, hal. 34-38 FLYWHEEL: JURNAL TEKNIK MESIN UNTIRTA Homepagejurnal: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jwl ANALISA TERMODINAMIKA LAJU PERPINDAHAN
Lebih terperinciTUGAS AKHIR EKSPERIMEN HEAT TRANSFER PADA DEHUMIDIFIER DENGAN AIR DAN COOLANT UNTUK MENURUNKAN KELEMBABAN UDARA PADA RUANG PENGHANGAT
TUGAS AKHIR EKSPERIMEN HEAT TRANSFER PADA DEHUMIDIFIER DENGAN AIR DAN COOLANT UNTUK MENURUNKAN KELEMBABAN UDARA PADA RUANG PENGHANGAT Diajukan sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Lebih terperinci5/30/2014 PSIKROMETRI. Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB. Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab
PSIKROMETRI Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab 1 1. Atmospheric air Udara yang ada di atmosfir merupakan campuran dari udara kering dan uap air. Psikrometri
Lebih terperinciXpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan
Xpedia Fisika Kapita Selekta Set 07 Doc. Name: XPFIS0107 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan... (A) Panas (B) Suhu
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 0,93 1,28 78,09 75,53 20,95 23,14. Tabel 2.2 Kandungan uap air jenuh di udara berdasarkan temperatur per g/m 3
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengering Udara Pengering udara adalah suatu alat yang berfungsi untuk menghilangkan kandungan air pada udara terkompresi (compressed air). Sistem ini menjadi satu kesatuan proses
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING KOPRA DENGAN TIPE CABINET DRYER UNTUK KAPASITAS 6 kg PER-SIKLUS
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING KOPRA DENGAN TIPE CABINET DRYER UNTUK KAPASITAS 6 kg PER-SIKLUS Tugas Akhir Yang Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik AHMAD QURTHUBI ASHSHIDDIEQY
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin pendingin atau kondensor adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan. Adapun sistem mesin pendingin yang
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI FLOW DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN PADA LARUTAN AGAR-AGAR SKRIPSI
PENGARUH VARIASI FLOW DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN PADA LARUTAN AGAR-AGAR SKRIPSI Oleh ILHAM AL FIKRI M 04 04 02 037 1 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD
BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD Kalor dan Perpindahannya BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tropis dengan kondisi temperatur udara yang relatif tinggi/panas.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pendingin Sistem pendingin merupakan sebuah sistem yang bekerja dan digunakan untuk pengkondisian udara di dalam ruangan, salah satunya berada di mobil yaitu
Lebih terperinciPengeringan Untuk Pengawetan
TBM ke-6 Pengeringan Untuk Pengawetan Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau mengilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian besar air yang di kandung melalui penggunaan
Lebih terperinci3. BAHAN DAN METODE Kegiatan penelitian ini terdiri dari tiga proses, yaitu perancangan,
3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Desember 2010. Kegiatan penelitian ini terdiri dari tiga proses, yaitu perancangan, pembuatan,
Lebih terperinciKALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B
Kalor sebagai Energi 143 B A B B A B 7 KALOR SEBAGAI ENERGI Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan gambar di atas. Seseorang sedang memasak air dengan menggunakan kompor listrik. Kompor listrik itu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Air Conditioner Split Air Conditioner (AC) split merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondikan udara didalam ruangan sesuai dengan yang diinginkan oleh penghuni.
Lebih terperinciT P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer
Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Contoh soal kalibrasi termometer 1. Pipa kaca tak berskala berisi alkohol hendak dijadikan termometer. Tinggi kolom alkohol ketika ujung bawah pipa kaca dimasukkan
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KEMIRINGAN KOLEKTOR SURYA SATU LALUAN TERHADAP WAKTU PROSES PENGERINGAN
TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KEMIRINGAN KOLEKTOR SURYA SATU LALUAN TERHADAP WAKTU PROSES PENGERINGAN OLEH : ALDO NURSATRIA ( 2108 030 084 ) DOSEN PEMBIMBING : Ir.JOKO SARSETYANTO,MT PROGRAM
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, KECEPATAN ALIRAN DAN TEMPERATUR ALIRAN TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN (DROPLET) LARUTAN AGAR AGAR SKRIPSI
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, KECEPATAN ALIRAN DAN TEMPERATUR ALIRAN TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN (DROPLET) LARUTAN AGAR AGAR SKRIPSI Oleh IRFAN DJUNAEDI 04 04 02 040 1 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DEPARTEMEN
Lebih terperinciA. Pengertian Psikometri Chart atau Humidty Chart a. Terminologi a) Humid heat ( Cs
A. Pengertian Psikometri Chart atau Humidty Chart Psikrometri adalah ilmu yang mengkaji mengenai sifat-sifat campuran udara dan uap air yang memiliki peranan penting dalam menentukan sistem pengkondisian
Lebih terperinciMESIN PENGERING HANDUK DENGAN ENERGI LISTRIK
Volume Nomor September MESIN PENGERING HANDUK DENGAN ENERGI LISTRIK Kurniandy Wijaya PK Purwadi Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Indonesia Email : kurniandywijaya@gmail.com
Lebih terperinciBAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD
BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk perubahan suhu benda? 4. Apa yang dimaksud dengan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split
BAB II DASAR TEORI 2.1 AC Split Split Air Conditioner adalah seperangkat alat yang mampu mengkondisikan suhu ruangan sesuai dengan yang kita inginkan, terutama untuk mengkondisikan suhu ruangan agar lebih
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING PISANG DENGAN TIPE CABINET DRYER UNTUK KAPASITAS 4,5 kg PER-SIKLUS
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING PISANG DENGAN TIPE CABINET DRYER UNTUK KAPASITAS 4,5 kg PER-SIKLUS Tugas Akhir Yang Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik ELWINSYAH SITOMPUL
Lebih terperinciSUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB
SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak didapati penggunaan energi dalambentukkalor: Memasak makanan Ruang pemanas/pendingin Dll. TUJUAN INSTRUKSIONAL
Lebih terperinciXpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor
Xpedia Fisika Soal Zat dan Kalor Doc. Name: XPPHY0399 Version: 2013-04 halaman 1 01. Jika 400 g air pada suhu 40 C dicampur dengan 100 g air pada 30 C, suhu akhir adalah... (A) 13 C (B) 26 C (C) 36 C (D)
Lebih terperinciPilihlah jawaban yang paling benar!
Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Fahrenheit C. Henry D. Kelvin E. Reamur 2. Dalam teori kinetik gas ideal, partikel-partikel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENGERINGAN Pengeringan adalah proses pengurangan kelebihan air yang (kelembaban) sederhana untuk mencapai standar spesifikasi kandungan kelembaban dari suatu bahan. Pengeringan
Lebih terperinciCampuran udara uap air
Campuran udara uap air dan hubungannya Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan tentang campuran udara-uap air dan hubungannya membaca grafik psikrometrik
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda
BAB II DASAR TEORI 2.1 Benih Kedelai Penyimpanan benih dimaksudkan untuk mendapatkan benih berkualitas. Kualitas benih yang dapat mempengaruhi kualitas bibit yang dihubungkan dengan aspek penyimpanan adalah
Lebih terperinciTOPIK: PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA. 1. Berikanlah perbedaan antara temperatur, panas (kalor) dan energi dalam!
TOPIK: PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA SOAL-SOAL KONSEP: 1. Berikanlah perbedaan antara temperatur, panas (kalor) dan energi dalam! Temperatur adalah ukuran gerakan molekuler. Panas/kalor adalah
Lebih terperincibenar kering. Kandungan uap air dalam udara pada untuk suatu keperluan harus dibuang atau malah ditambahkan. Pada bagan psikometrik ada dua hal yang p
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Alat Pendingin Central Alat pendingin central merupakan alat yang digunakan untuk mengkondisikan udara ruangan, dimana udara dingin dari alat tersebut dialirkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan Saran. 60 DAFTAR PUSTAKA.. 61 LAMPIRAN. 62
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PENGESAHAN... ii MOTTO.. iv PERSEMBAHAN.. v KATA PENGANTAR.... vi ABSTRAK/ABSTRACT viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR NOTASI..... vii DAFTAR TABEL.. xii DAFTAR GAMBAR... xiii
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PRODUK DAN EFISIENSI ENERGI PADA ALAT PENGERINGAN DAUN SELEDRI BERBASIS KONTROL SUHU DAN HUMIDITY UDARA
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DAN EFISIENSI ENERGI PADA ALAT PENGERINGAN DAUN SELEDRI BERBASIS KONTROL SUHU DAN HUMIDITY UDARA Jurusan Teknik Elektro, Fakultas. Teknik, Universitas Negeri Semarang Email:ulfaharief@yahoo.com,
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Perhitungan Daya Motor 4.1.1 Torsi pada poros (T 1 ) T3 T2 T1 Torsi pada poros dengan beban teh 10 kg Torsi pada poros tanpa beban - Massa poros; IV-1 Momen inersia pada poros;
Lebih terperinciBAB 9. Kurva Kelembaban (Psychrometric) dan Penggunaannya
BAB 9 Kurva Kelembaban (Psychrometric) dan Penggunaannya a. Terminologi Kelembaban Ҥ (specific humidity) merupakan massa uap air (dalam lb atau kg) per unit massa udara kering (dalam lb atau kg) (beberapa
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN
64 BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN a. Beban Pengeringan Dari hasil perhitungan rancangan alat pengering ikan dengan pengurangan kadar air dari 7% menjadi 1% dari 6 kg bahan berupa jahe dengan
Lebih terperinciMENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN
MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita sering tidak menyadari mengapa es
Lebih terperinciStudi Eksperimental Sistem Pengering Tenaga Surya Menggunakan Tipe Greenhouse dengan Kotak Kaca
JURNAL TEKNIK POMITS Vol.,, (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-30 Studi Eksperimental Sistem Pengering Tenaga Surya Menggunakan Tipe Greenhouse dengan Kotak Kaca Indriyati Fanani Putri, Ridho Hantoro,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PENGERINGAN IKAN DENGAN SISTEM TRAY DRYING
PENINGKATAN KUALITAS PENGERINGAN IKAN DENGAN SISTEM TRAY DRYING Bambang Setyoko, Seno Darmanto, Rahmat Program Studi Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknik UNDIP Jl. Prof H. Sudharto, SH, Tembalang,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis
KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridhonya kami bisa menyelesaikan makalah yang kami beri judul suhu dan kalor ini tepat pada waktu yang
Lebih terperinciBAB 9. PENGKONDISIAN UDARA
BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA Tujuan Instruksional Khusus Mmahasiswa mampu melakukan perhitungan dan analisis pengkondisian udara. Cakupan dari pokok bahasan ini adalah prinsip pengkondisian udara, penggunaan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini dibahas mengenai pemaparan analisis dan interpretasi hasil dari output yang didapatkan penelitian. Analisis penelitian ini dijabarkan dan diuraikan pada
Lebih terperinciKALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
KALOR A. Pengertian Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap
BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) Pemanfaatan energi surya memakai teknologi kolektor adalah usaha yang paling banyak dilakukan. Kolektor berfungsi sebagai pengkonversi energi surya untuk menaikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dalam penelitian pengeringan kerupuk dengan menggunakan alat pengering tipe tray dengan media udara panas. Udara panas berasal dari air keluaran ketel uap yang sudah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil Penelitian dan eksperimen akan ditampilkan di BAB IV ini. Hasil penelitian akan didiskusikan untuk mengetahui kinerja mesin pengering pakaian yang sudah
Lebih terperinciKALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
KALOR Kelas 7 SMP Nama : NIS : PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu disebut... a. Kalorimeter b. Kalor c. Kalori
Lebih terperinciStudi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air
Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air Arif Kurniawan Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang E-mail : arifqyu@gmail.com Abstrak. Pada bagian mesin pendingin
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama
38 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah pembuatan alat yang dilaksanakan di Laboratorium Mekanisasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat
III. MEODE PENELIIAN A. Waktu dan empat Penelitian dilakukan di Laboratorium Energi Surya Leuwikopo, serta Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian, Departemen eknik Pertanian, Fakultas eknologi
Lebih terperinci/ Teknik Kimia TUGAS 1. MENJAWAB SOAL 19.6 DAN 19.8
Faris Razanah Zharfan 06005225 / Teknik Kimia TUGAS. MENJAWAB SOAL 9.6 DAN 9.8 9.6 Air at 27 o C (80.6 o F) and 60 percent relative humidity is circulated past.5 cm-od tubes through which water is flowing
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Df adalah driving force (kg/kg udara kering), Y s adalah kelembaban
TINJAUAN PUSTAKA Mekanisme Pengeringan Udara panas dihembuskan pada permukaan bahan yang basah, panas akan berpindah ke permukaan bahan, dan panas laten penguapan akan menyebabkan kandungan air bahan teruapkan.
Lebih terperinciMEKANISME PENGERINGAN By : Dewi Maya Maharani. Prinsip Dasar Pengeringan. Mekanisme Pengeringan : 12/17/2012. Pengeringan
MEKANISME By : Dewi Maya Maharani Pengeringan Prinsip Dasar Pengeringan Proses pemakaian panas dan pemindahan air dari bahan yang dikeringkan yang berlangsung secara serentak bersamaan Konduksi media Steam
Lebih terperinciBAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR
BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR A. Kalor Sebagai Bentuk Energi Kalor adalah suatu jenis energy yang dapat menimbulkan perubahan suhu pada suatu benda. Secara alami kalor berpindah dari benda yang bersuhu
Lebih terperinciDitulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2015
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI ANALISIS SISTEM PENURUNAN TEMPERATUR JUS BUAH DENGAN COIL HEAT EXCHANGER Nama Disusun Oleh : : Alrasyid Muhammad Harun Npm : 20411527 Jurusan : Teknik
Lebih terperinciTeori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)
eori Kinetik Gas Pengertian Gas Ideal Istilah gas ideal digunakan menyederhanakan permasalahan tentang gas. Karena partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas dan dapat mengisi seluruh ruangan yang
Lebih terperinci1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya
1 By The Nest We do you Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya 1. Sebuah benda diukur menggunakan termometer Celcius menunjukan 20 o C jika diukur menggunakan termometer Fahrenheit menunjukan.
Lebih terperinci/ Teknik Kimia TUGAS 1. MENJAWAB SOAL 19.6 DAN 19.8
Faris Razanah Zharfan 1106005225 / Teknik Kimia TUGAS 1. MENJAWAB SOAL 19.6 DAN 19.8 19.6 Air at 27 o C (80.6 o F) and 60 percent relative humidity is circulated past 1.5 cm-od tubes through which water
Lebih terperinciNama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.
KESEIMBANGAN ENERGI KALOR PADA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR DAN UAP KAPASITAS 1 Kg Nama : Nur Arifin NPM : 25411289 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Air Conditioner Air Conditioner (AC) digunakan untuk mengatur temperatur, sirkulasi, kelembaban, dan kebersihan udara didalam ruangan. Selain itu, air conditioner juga
Lebih terperinciKALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu
KALOR Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciKarakteristik Pengering Surya (Solar Dryer) Menggunakan Rak Bertingkat Jenis Pemanasan Langsung dengan Penyimpan Panas dan Tanpa Penyimpan Panas
Karakteristik Pengering Surya (Solar Dryer) Menggunakan Rak Bertingkat Jenis Pemanasan Langsung dengan Penyimpan Panas dan Tanpa Penyimpan Panas Azridjal Aziz Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR
LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR I. TUJUAN PERCOBAAN Menyelidiki peristiwa konveksi di dalam zat cair. II. ALAT DAN BAHAN Pembakar Spritus Statif 4 buah Korek api Tabung konveksi Serbuk teh Air
Lebih terperinciKEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR
KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR A. Pengertian Suhu Suhu atau temperature adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Pengukuran suhu didasarkan pada keadaan fisis zat (
Lebih terperinciHIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ke 6 (KELEMBABAN UDARA)
HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ke 6 (KELEMBABAN UDARA) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST. MT. js1 1. Kelembaban Mutlak dan Relatif Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air
Lebih terperinciTeori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal
eori Kinetik Gas eori Kinetik Gas adalah konsep yang mempelajari sifat-sifat gas berdasarkan kelakuan partikel/molekul penyusun gas yang bergerak acak. Setiap benda, baik cairan, padatan, maupun gas tersusun
Lebih terperinciSoal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
Soal Suhu dan Kalor Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1.1 termometer air panas Sebuah gelas yang berisi air panas kemudian dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air dingin. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
8 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Energi memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan manusia Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan energi pun terus meningkat Untuk dapat memenuhi
Lebih terperinciAir dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.
KELEMBABAN UDARA 1 Menyatakan Kandungan uap air di udara. Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari suatu bahan [1]. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB V PERPINDAHAN KALOR Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGUJIAN THERMAL ALAT PENGERING PADI DENGAN KONSEP NATURAL CONVECTION
PENGUJIAN THERMAL ALAT PENGERING PADI DENGAN KONSEP NATURAL CONVECTION IGNB. Catrawedarma Program Studi Teknik Mesin, Politeknik Negeri Banyuwangi Email: ngurahcatra@yahoo.com Jefri A Program Studi Teknik
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Karet alam dihasilkan dari tanaman karet (Hevea brasiliensis). Tanaman karet
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karet Alam Karet alam dihasilkan dari tanaman karet (Hevea brasiliensis). Tanaman karet termasuk tanaman tahunan yang tergolong dalam famili Euphorbiaceae, tumbuh baik di dataran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Menara pendingin basah adalah peralatan pembuang kalor berdasarkan mekanisme pendinginan air dengan menggunakan udara yang berkontak secara langsung dan menguapkan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN OVEN UNTUK MENGERINGKAN TOKEK DENGAN SUMBER PANAS UDARA YANG DIPANASKAN KOMPOR LPG
RANCANG BANGUN OVEN UNTUK MENGERINGKAN TOKEK DENGAN SUMBER PANAS UDARA YANG DIPANASKAN KOMPOR LPG Oleh: ANANTA KURNIA PUTRA 107.030.047 Dosen Pembimbing: Ir. JOKO SASETYANTO, MT D III TEKNIK MESIN FTI-ITS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian meliputi pengambilan data dan pengumpulan data pengujian yang didaptkan dari lapangan, kemudian dengan mengumpulkan data PNID yang terakhir adalah sistem
Lebih terperinciPENGELOMPOKAN DAN PEMILIHAN MESIN PENGERING
PENGELOMPOKAN DAN PEMILIHAN MESIN PENGERING Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat mengelompokkan mesin pengeringan dan memilih mesin pengering berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Analisa Kinerja Cooling Tower Induced Tipe Induced Draft Cross Flow Sebelum menganalisa kinerja cooling tower akan dibahas mengenai data sfesifikasi desain cooling tower tipe
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 15) Temperatur Skala Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor dan Energi Internal Kalor Jenis Transfer Kalor Termodinamika Temperatur? Sifat Termometrik?
Lebih terperinciV. HASIL UJI UNJUK KERJA
V. HASIL UJI UNJUK KERJA A. KAPASITAS ALAT PEMBAKAR SAMPAH (INCINERATOR) Pada uji unjuk kerja dilakukan 4 percobaan untuk melihat kinerja dari alat pembakar sampah yang telah didesain. Dalam percobaan
Lebih terperinciUJI EKSPERIMENTAL PENGARUH BUKAAN CEROBONG PADA OVEN TERHADAP KECEPATAN PENGERINGAN KERUPUK RENGGINANG
UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH BUKAAN CEROBONG PADA OVEN TERHADAP KECEPATAN PENGERINGAN KERUPUK RENGGINANG DIAN HIDAYATI NRP 2110 030 037 Dosen Pembimbing Ir. Joko Sarsetyanto, MT PROGRAM STUDI DIPLOMA III
Lebih terperinci9/17/ KALOR 1
9. KALOR 1 1 KALOR SEBAGAI TRANSFER ENERGI Satuan kalor adalah kalori (kal) Definisi kalori: Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air sebesar 1 derajat Celcius. Satuan yang lebih sering
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai September 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian dan di Laboratorium Rekayasa
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian,
Lebih terperinciLingga Ruhmanto Asmoro NRP Dosen Pembimbing: Dedy Zulhidayat Noor, ST. MT. Ph.D NIP
RANCANG BANGUN ALAT PENGERING IKAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR SURYA PLAT GELOMBANG DENGAN PENAMBAHAN CYCLONE UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS ALIRAN UDARA PENGERINGAN Lingga Ruhmanto Asmoro NRP. 2109030047 Dosen
Lebih terperinciKALOR DAN KALOR REAKSI
KALOR DAN KALOR REAKSI PENGERTIAN KALOR Kalor Adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah ketika kedua benda bersentuhan. Satuan kalor adalah Joule (J)
Lebih terperincidengan optimal. Selama ini mereka hanya menjalankan proses pembudidayaan bawang merah pada musim kemarau saja. Jika musim tidak menentu maka hasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era Globalisasi perdagangan internasional memberi peluang dan tantangan bagi perekonomian nasional, termasuk didalamnya agribisnis. Kesepakatankesepakatan GATT, WTO,
Lebih terperinciLampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK
Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK TUNTAS 5 Siswa 5 40 TIDAK TUNTAS 6 Siswa 6 40 TIDAK
Lebih terperinciALAT UKUR KELEMBABABAN UDARA
MAKALAH INSTRUMENTASI LINGKUNGAN ALAT UKUR KELEMBABABAN UDARA DISUSUN OLEH KELOMPOK III : Bahtiar (0710930011) Dista Aris Tamalia (0710933002) Fitri Oktafiani (0810933004) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kunyit adalah salah satu tanaman rempah yang sering kita jumpai hampir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kunyit adalah salah satu tanaman rempah yang sering kita jumpai hampir di seluruh Indonesia khususnya daerah Ponorogo terutama pada daerah dataran tinggi. Tingkat
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
27 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Proses pengujian merupakan suatu proses evaluasi dari mesin atau alat yang bekerja untuk mengetahui berhasil atau tidaknya mesin tersebut berdasarkan
Lebih terperinci