PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI"

Transkripsi

1 ISE 02 : DOKUMEN KONTRAK VOLUME 1 DOKUMEN KONTRAK PEMBORONGAN PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

2 KATA PENGANTAR Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan 3, merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita. Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi. Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain : UU. No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa setiap tenaga : Perencana, Pelaksana, dan Pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan kerja. Untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi berdasarkan kompetensi diperlukan tersedianya Bakuan Kompetensi untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi di bidang Jasa Konstruksi. UU. No. 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (Pasal 10 Ayat (2)). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standard kompetensi kerja. UU. No. 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1 dan 2 bahwa : - (1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terkait dengan bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang sumber daya air i

3 (2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik oleh Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Mengacu pada amanat undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog Jabatan Kerja. Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/tenaga professional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya. Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga citacita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud. Jakarta, Nopember 2006 Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE. NIP : ii

4 PRAKATA Modul ini membahas tentang Dokumen Kontrak Kontraktor dan Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi. Isi dokumen Kontrak Kontraktor terutama menjelaskan Syarat-Syarat Umum Kontrak, Spesifikasi Bangunan Irigasi dan Gambar-Gambar Teknik. Selain itu dibahas juga hal-hal yang berhubungan dengan dokumen kontrak seperti Daftar Kuantitas dan Harga, adendum, amandemen, eskalasi, dan lain-lain. Modul ini dibuat 3 buku yaitu : 1. Volume 1 Judul : Dokumen Kontrak Pemborongan Isinya antara lain : - Surat Perjanjian - Syarat-Syarat Umum Kontrak - Syarat-Syarat Khusus Kontrak - Daftar Kuantitas dan Harga - Adendum, Amandemen, Eskalasi dan Denda 2. Volume 2 Judul : Spesifikasi Bangunan Irigasi Isinya adalah : - Spesifikasi Umum - Spesifikasi Teknik - Spesifikasi Khusus 3. Volume 3 Judul : Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi dan Gambar-Gambar Teknik Isinya adalah : - Surat Perjanjian - Syarat-Syarat Umum Kontrak - Rencana dan Syarat-Syarat - Surat Penawaran - Kerangka Acuan Kerja iii

5 Demikian modul ini disusun. Disadari modul ini jauh dari sempurna dan lengkap, namun diharapkan modul ini sudah bisa menjelaskan secara umum mengenai dokumen kontrak pemborongan maupun kontrak konsultan supervisi. Masukan berupa koreksi untuk penyempurnaan modul ini sangat diharapkan.. Jakarta, Nopember 2006 Tim Penyusun iv

6 LEMBAR TUJUAN JUDUL PELATIHAN : AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI JUDUL MODUL : DOKUMEN KONTRAK TUJUAN PELATIHAN : A. Tujuan Umum Pelatihan Mampu melaksanakan Supervisi Pelaksanaan Struktur Bangunan Irigasi sesuai ketentuan yang tertuang dalam Dokumen Kontrak Kontraktor dan Kontrak Konsultan Supervisi serta ketentuan administrasi proyek. B. Tujuan Khusus Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu : 1. Menerapkan dan melakukan Supervisi Pelaksanaan Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK), Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan ketentuan pengendalian dampak lingkungan. 2. Menguasai Dokumen Kontraktor dan Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi. 3. Melakukan Pekerjaan Persiapan Supervisi Struktur Bangunan Irigasi. 4. Melakukan Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Bangunan Irigasi sesuai Dokumen Kontrak. 5. Melakukan Supervisi terhadap Mutu, Waktu dan Volume Pekerjaan. 6. Melakukan Verifikasi Dokumen Pembayaran. 7. Melakukan Evaluasi Data dan Membuat Laporan Akhir. v

7 SERI / JUDUL : ISE 02 : DOKUMEN KONTRAK (DOKUMEN KONTRAK PEMBORONGAN) TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) Setelah modul ini selesai dipelajari peserta mampu menguasai isi Dokumen Kontrak Pemborongan. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK) Setelah modul ini selesai dipelajari, peserta mampu : 1. Menjelaskan tentang Surat Perjanjian. 2. Menjelaskan mengenai Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak. 3. Menjelaskan tentang Daftar Kuantitas dan Harga (BOQ). 4. Menjelaskan tentang Norma, Standar, Pedoman dan Manual. 5. Menjelaskan tentang Adendum, Amandemen, Eskalasi dan Denda. 6. Menjelaskan tentang Rancana Mutu Kontrak. 7. Menjelaskan lampiran-lampiran kontrak. vi

8 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i PRAKATA... iii LEMBAR TUJUAN... v DAFTAR ISI... vii DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN... x DAFTAR MODUL...xi PANDUAN PEMBELAJARAN... xii DAFTAR SINGKATAN DAN PENGERTIAN... xvi DAFTAR ISTILAH/DEFINISI... xviii MATERI SERAHAN... xxii BAB 1 PENDAHULUAN Umum Isi Dokumen Kontrak Bentuk/Format Dokumen Kontrak Sistem Kontrak Kontrak Kerja Konstruksi RANGKUMAN PELATIHAN BAB 2 SURAT PERJANJIAN Umum Pembukaan Perjanjian Isi Perjanjian Jasa Pemborongan Penutup Perjanjian Lampiran Perjanjian Syarat Hukum Perjanjian Bentuk Surat Perjanjian RANGKUMAN PELATIHAN vii

9 BAB 3 SYARAT-SYARAT UMUM DAN SYARAT-SYARAT KHUSUS Umum Syarat-Syarat Umum Kontrak Syarat-Syarat Khusus Kontrak RANGKUMAN PELATIHAN BAB 4 DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA (BOQ = BILL OF QUANTITY) Umum Daftar Kuantitas dan Harga dalam Dokumen Kontrak Faktor-Faktor yang mempengaruhi biaya Harga Satuan Dasar/Harga Satuan Pekerjaan/Harga Satuan Pokok Kegiatan Harga Satuan Pekerjaan/Kegiatan RANGKUMAN PELATIHAN BAB 5 NORMA, STANDAR, PEDOMAN DAN MANUAL (NSPM) Umum Contoh Penggunaan Standar Penerapan NSPM RANGKUMAN PELATIHAN BAB 6 ADDENDUM, AMANDEMEN, ESKALASI DAN DENDA Umum Prosedur Awal Pelaksanaan Perintah Perubahan Kontrak Pelaksanaan Adenda dan Amandemen Eskalasi/Penyesuaian Harga Denda RANGKUMAN PELATIHAN viii

10 BAB 7 Rencana Mutu Kontrak (RMK) Tujuan RMK Isi RMK BAB 8 LAMPIRAN-LAMPIRAN KONTRAK DAFTAR PUSTAKA ix

11 DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN 1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi dibakukan dalam SKKNI (Standar Kompetensi kerja Nasional Indonesia) yang didalamnya sudah dirumuskan uraian jabatan, unit-unit kompetensi yang harus dikuasai, elemen kompetensi lengkap dengan kriteria unjuk kerja dan batasan-batasan penilaian serta variabel-variabelnya. 2. SLK (Standar Latih Kompetensi) disusun dengan mengacu kepada SKKNI, dimana uraian jabatan dirumuskan sebagai Tujuan Umum Pelatihan dan unit-unit kompetensi dirumuskan sebagai Tujuan Khusus Pelatihan, kemudian elemen kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dikaji dan dianalisis unsur kompetensinya yaitu : pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, selanjutnya kurikulum, silabus dan indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya. 3. Untuk mendukung tercapainya tujuan pelatihan tersebut, berdasarkan rumusan kurikulum, silabus dan indikator keberhasilan pembelajaran yang ditetapkan dalam SLK, disusunlah seperangkat modul-modul sebagai bahan pembelajaran pelatihan seperti tercantum dalam DAFTAR MODUL dibawah ini. x

12 DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL MODUL NO. 1. ISE 01 UUJK, SMK3 dan Pengendalian Dampak Lingkungan REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. Menerapkan dan Mensupervisi Pelaksanaan UUJK, SMK3 dan Ketentuan Pengendalian Dampak Lingkungan. 2. ISE 02 Dokumen Kontrak 2. Menguasai Dokumen Kontrak Kontraktor dan Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi. 3. ISE 03 Pekerjaan Persiapan Supervisi Struktur Bangunan Irigasi 4. ISE 04 Supervisi Pekerjaan Struktur Bangunan Irigasi 5. ISE 05 Supervisi Mutu, Waktu dan Volume Pekerjaan 6. ISE 06 Verifikasi Dokumen Pembayaran 7. ISE 07 Evaluasi Fisik, Administrasi dan Pelaporan Pelaksanaan Pekerjaan 3. Melakukan Pekerjaan Persiapan Supervisi Bangunan Irigasi. 4. Melaksanakan Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur sesuai Dokumen Kontrak. 5. Melakukan Supervisi terhadap Mutu, Waktu dan Volume Pekerjaan. 6. Melakukan Verifikasi Dokumen Pembayaran. 7. Melakukan Evaluasi Data dan Membuat Laporan Akhir. xi

13 PANDUAN PEMBELAJARAN PELATIHAN JUDUL DESKRIPSI Tempat kegiatan Waktu Kegiatan : AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI : DOKUMEN KONTRAK VOLUME 1 : DOKUMEN KONTRAK PEMBORONGAN : Materi ini membahas tentang isi Dokumen Kontrak Kontraktor meliputi Surat Perjanjian, Aanwizyng, Syarat-syarat Umum Kontrak, Syarat-syarat Kontrak, Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM), Daftar Quantity dan Harga, Adendum, Amandemen, Eskalasi dan Denda. : Dalam ruang kelas dengan kapasitas ± 25 orang. : 4 jam pelajaran (1 jam pelajaran = 45 menit). No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung 1. Ceramah Pembukaan : Memberi pelajaran singkat mengenai modul Menjelaskan Tujuan Pembelajaran Umum dan Tujuan Pembelajaran Khusus, pokok dan sub pokok bahasan Merangsang motivasi peserta dengan pertanyaan atau pengalamannya dalam Mensupervisi Pekerjaan Bangunan Irigasi Waktu = 5 menit Mengikuti penjelasan Tujuan Pembelajaran Umum dan Tujuan Pembelajaran Khusus serta pokok dan sub pokok bahasan dengan tekun Mengajukan pertanyaan, bila ada hal yang kurang jelas. OHT 01 OHT 02 OHT 03 OHT Ceramah : Pendahuluan Menjelaskan istilah dan kedudukan Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa. Menjelaskan bentuk/format Dokumen Kontrak Menjelaskan sistem kontrak Waktu = 20 menit.rti Memperhatikan penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif Mencatat hal-hal yang perlu Bertanya bila perlu. difahaencahalen OHT 1-01 OHT 1-02 OHT 1-03 OHT 1-04 xii

14 No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung 3. Ceramah : Surat Perjanjian Menjelaskan kaidah-kaidah penyusunan Surat Perjanjian dan isi kontrak Menjelaskan lampiran-lampiran surat perjanjian Menjelaskan Syarat Hukum Perjanjian dan bentuk Surat Perjanjian Memperhatikan penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif Mencatat hal-hal yang perlu Bertanya bila perlu. OHT 2-01 OHT 2-02 OHT 2-03 Waktu = 15 menit. 4. Ceramah : Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak Menjelaskan maksud dan tujuan dari Syarat-Syarat Umum dan Khusus Kontrak Menjelaskan istilah dan definisi yang digunakan Menjelaskan isi Syarat-Syarat Umum antara lain mengenai ; jaminanjaminan, pembayaran uang muka, prestasi pekerjaan dan penyesuaian harga, pekerjaan tambah kurang, kontrak kritis dan lain-lain. Waktu = 60 menit.r 5. Ceramah : Daftar Kuantitas dan Harga (BOQ = Bill of Quantity) Menjelaskan maksud dari Daftar Kuantitas dan Harga dalam Dokumen Kontrak Menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya Menang belumncahalen Memperhatikan penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif Mencatat hal-hal yang perlu Bertanya bila perlu.. Menang bel aencahalen Memperhatikan penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif Mencatat hal-hal yang perlu Bertanya bila perlu. OHT 3-01 OHT 3-02 OHT 3-03 s/d OHT 3-15 OHT 4-01 OHT 4-02 OHT 4-03 OHT 4-04 xiii

15 No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung Menjelaskan harga satuan dasar upah/bahan, harga satuan upah/bahan, harga satuan pekerjaan. Menjelaskan Harga Satuan Pokok Pekerjaan. Menjelaskan contoh menghitung harga satuan bahan olahan Menjelaskan perhitungan biaya konstruksi/pekerjaan. enang difahaencahalen belum Waktu = 15 menit. 6. Ceramah : Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM) Menjelaskan penggunaan NSPM dalam suatu pekerjaan Menjelaskan contoh pemakaian Standar, pekerjaan beton dan pengukuran material. Memperhatikan penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif Mencatat hal-hal yang perlu Bertanya bila perlu. OHT 5-01 Waktu = 10 menit. enang difahaencahalen belum 7. Ceramah : Adendum, Amandemen, Eskalasi dan Denda Menjelaskan adendum, amandemen, eskalasi dan penerapannya pada pekerjaan kontrak pemborongan Waktu = 15 menit Memperhatikan penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif Mencatat hal-hal yang perlu Bertanya bila perlu. OHT 6-01 OHT 6-02 OHT 6-03 xiv

16 No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung 8. Ceramah : Rencana Mutu Kontrak Menjelaskan tentang RMK yang harus dibuat oleh Kontraktor segera setelah pengumuman pemenang sesuai Kepmen : 362/KPTS/M/2004 Waktu : 10 menit Memperhatikan penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif Mencatat hal-hal yang perlu Bertanya bila perlu. OHT Ceramah : Lampiran-lampiran Kontrak Menjelaskan lampiran-lampiran kontrak dalam dokumen kontrak antara lain berita acara aanwyzing juga perlu dipelajari Konsultan Supervisi. Waktu : 10 menit 10. Feedback dan Kesimpulan Instruktur bertanya Memperhatikan penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif Mencatat hal-hal yang perlu Bertanya bila perlu. Peserta menjawab OHT 8-01 xv

17 DAFTAR SINGKATAN DAN PENGERTIAN AASHTO = The American Association of State Highway and Transportation Officials AC = Air Condtion ASTM = The American Standar Testing Material BM = Bench Mark (Titik Tetap) BOQ = Bill Of Quantity (Daftar Kuantitas dan Harga) BPS = Biro/Badan Pusat Statistik CBR = California Bearing Ratio CCO = Contract Change Order (Perintah Perubahan Kontrak) CM = Construction Method (Metode Pelaksanaan) COW = Commence of Work CPM = Critical Paath Method DIP = Daftar Isian Proyek DIPA = Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran FHO = Final Hand Over (Serah Terima Akhir) HSD = Harga Satuan Dasar HSP = Harga Satuan Pekerjaan HSPK = Harga Satuan Pokok Pekerjaan ICB = International Competitive Bidding JMF = Job Mix Formula (Rumus Campuran) K3 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja KAK = Kerangka Acuan Kerja Kasatker = Kepala Satuan Kerja KepMen = Keputusan Menteri Keppres = Keputusan Presiden Kimpraswil = Pemukiman dan Prasarana Wilayah KUK = Kriteria Unjuk Kerja LCB = Local Competitive Bidding MC = Montthly Certificate (Sertifikat Bulanan) MC0 = Mutuak Check 0% (Pemeriksaan bersama pada progress 0%) NOL = No Objection Letter OHP = Overhead Projector OHT = Overhead Transparancy Owner = Pemilik Proyek xvi

18 PAM PBI PCM PHO Pimbagpro Pimpro PLN PO PPK PPn PU PUIL RAB RKL RMK ROW RPL SCM SDA SII SKKNI SLK SNI SPMK SPPJ TELKOM TKP TOR TPK TPU TUP UMR UU UUJK = Perusahaan Air Minum = Peraturan Beton Indonesia = Pre Construction Meeting (Rapat Pra Pelaksanaan) = Provisional Hand Over (Serah Terima Sementara) = Pimpinan Bagian Proyek = Pimpinan Proyek = Perusahaan Listrik Negara = Petunjuk Operasional = Pejabat Pembuat Komitmen = Pajak Pertambahan Nilai = Pekerjaan Umum = Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia = Rencana Anggaran Biaya = Rencana Pengelolaan Lingkungan = Rencana Mutu Kontrak = Right of way (Garis Sempadan) = Rencana Pemantauan Lingkungan = Show Cause Meeting (Rapat Pembuktian) = Sumber Daya Air = Standar Industri Indonesia = Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia = Standar Latihan Kompetensi = Standar Nasional Indonesia = Surat Perintah Mulai Kerja = Surat Penunjukan Pemenang Jasa = Telekomunikasi = Tujuan Khusus Pelatihan = Term of Reference (Kerangka Acuan Kerja) = Tujuan Pembelajaran Khusus = Tujuan Pembelajaran Umum = Tujuan Umum Pelatihan = Upah Minimum Regional = Undang-undang = Undang- Undang Jasa Konstruksi xvii

19 DAFTAR ISTILAH/DEFINISI Jasa Pemborongan adalah layanan pelaksanaan pekerjaan konstruksi teknis dan spesifikasinya ditetapkan pengguna jasa dan proses serta pelaksanaannya diawasi oleh pengguna jasa atau pengawas konstruksi yang ditugasi. Jasa Konsultansi adalah layanan jasa keahlian professional dalam berbagai bidang yang meliputi jasa perencanaan konstruksi dan jasa pengawasan konstruksi, dalam rangka mencapai sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk piranti lunak yang disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang ditetapkan pengguna jasa. Pengguna Jasa adalah kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ pemimpin bagian proyek sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggungjawab atas pengadaan jasa dalam lingkungan kantor/satuan kerja/ proyek/bagian proyek tertentu. Nama jabatan dan alamat pengguna jasa tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak Kepala Kantor/satuan kerja adalah pejabat structural departemen yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pengadaan jasa yang di biayai dari dana anggaran belanja rutin APBN. Pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek adalah pejabat yang diangkat oleh Menteri/pejabat yang diberi kuasa, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pangadaan jasa yang di biayai dari dana anggaran belanja pembangunan APBN. Penyedia Jasa adalah badan usaha yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa. Sub Penyedia Jasa adalah penyedia jasa yang mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia jasa penanggung jawab kontrak. u n tu k me la ksa n a ka n sebagian p e ke r ja a n setelah d ise tujui oleh direksi pekerjaan: Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat o le h pengguna ja sa u n tu k me la ksa n a ka n pemilihan penyedia jasa. Kontrak adalah p e r ika ta n hukum a n ta r a pengguna jasa dengan penyedia jasa dalam pelaksanaan pengadaan jasa. xviii

20 Kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan ja sa pelaksanaan konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas vvaktu tertentu berdasarkan harga satuan u n t u k setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu. yang kuantitas p e ke r ja a n n ya ma sih b e r sifa t p e r kir a a n se me n ta r a, sedangkan p e mb a ya r a n n ya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas ku a n tita s p e ke r ja a n ya n g te la h dilaksanakan oleh penyedia jasa. Dokumen Kontrak Pemborongan adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan. yang terdiri dari: 1) Surat Perjanjian 2) Surat penunjukan penyedia jasa: 3) Surat penawaran; 4) Adendum dokumen lelang (bila ada): 5) Syarat-syarat khusus kontrak: 6) Syarat-syarat umum kontrak; 7) Spesifikasi teknis; 8) Gambar-gambar; 9) Daiftar ku a ntita s dan harga; 10). Dokumen la in yang tercantum dalam la mp iran kontrak; Dokumen kontrak konsultansi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara Pengguna Jasa Konsultansi untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan. Isi dokumen kontrak adalah : 1. Surat Perjanjian 2. Surat Penunjukan Penyedia Jasa 3. Surat Penawaran 4. Addendum Dokumen Seleksi 5. Syarat-Syarat Umum Kontrak 6. Syarat-Syarat Khusus Kontrak 7. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 8. Kerangka Acuan Kerja (TOR = Term Of Referance) 9. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam surat p e n u n ju ka n penyedia ja sa yang se la n ju tn ya d ise su aikan menurut ketentuan kontrak xix

21 Hari a d a lah hari ka le n de r; b u la n a d a la h b u la n kalender Direksi pekerjaan adalah pejabat atau orang yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus ko n tr a k u n t u k me n g e lo la a d min istr a si kontrak dan mengendalikan pekerjaan. Pada umumnya d ir e ksi pekerjaan d ija b a t o le h pengguna jasa. namun dapat dijabat o le h orang lain yang d itu n ju k oleh pengguna jasa Direksi teknis adalah tim yang ditunjuk oleh d ir e ksi p e ke r ja a n yang b e r tu g a s u n t u k mengawasi pekerjaan Daftar kuantitas dan harga adalah daltar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jum lah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar yang ditetapkan dalam dokumen lelang. Pekerjaan harian adalah pekerjaan yang pembayarannya berdasarkan penggunaan tenaga kerja, bahan dan peralatan Pekerjaan sementara adalah pekerjaan penunjang yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan permanen. Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh direksi pekerjaan kepada penyedia jasa untuk melakukan perubahan pekerjaan, Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia jasa yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). yang dikeluarkan oleh pengguna jasa Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan, dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh pengguna jasa Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan. Mediator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan pertama. xx

22 Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan kedua. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa. atau ditunjuk oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase. untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase. Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum. Pengguna Jasa Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi = Pemilik Proyek = Kasatker = Pimpro = Pimbagpro = Pejabat Pembuat Komitmen = Direksi Pekerjaan = Konsultan Supervisi = Direksi Teknik = Pengawas Teknik Penyedia Jasa Perencana Konstruksi Working Drawing Shop Drawing As Built Drawing = Konsultan Perencana = Gambar Kerja = Gambar Kerja = Gambar Terlaksana = Gambar Terbangun = Gambar Purna Laksana xxi

23 MATERI SERAHAN xxii

24 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Umum Dalam setiap pekerjaan konstruksi terdapat dua pihak yaitu : a. Pengguna Jasa dan b. Penyedia Jasa Penyedia Jasa terdiri dari : a. Perencana Konstruksi b. Pelaksana Konstruksi c. Pengawas Konstruksi Pengguna Jasa Pengguna Jasa adalah pemilik proyek/pekerjaan. Dibidang Pemerintahan Pemilik Proyek (Owner) adalah Kepala Kantor/Kepala Satuan Kerja/Pemimpin Proyek/Pemimpin Bagian Proyek yang bertanggung jawab atas terlaksana dan terwujudnya suatu proyek/pekerjaan. Dibidang non Pemerintah Pengguna Jasa adalah Pemilik Proyek/Pekerjaan yang terdiri dari Perorangan, Lembaga, atau Perusahaan yang menyediakan biaya untuk Proyek/Pekerjaan tersebut Penyedia Jasa Penyedia Jasa adalah orang atau perusahaan yang memberi layanan jasa untuk perencanaan, pelaksanaan atau pengawasan konstruksi. Masing-masing layanan berdiri sendiri. a. Perencanaan Konstruksi adalah layanan untuk merencanakan suatu proyek/pekerjaan mulai dari Studi Kelayakan sampai perencanaan teknis. Studi Kelayakan dilakukan oleh Konsultan, Studi Kelayakan untuk menganalisis suatu proyek layak atau tidak. Perencanaan teknis dilakukan Konsultan Perencana dengan menyiapkan gambar-gambar teknis, spesifikasi, perkiraan biaya dan lain-lain, sehingga siap untuk ditenderkan/ dilaksanakan. 1-1

25 b. Pelaksanaan Jasa Konstruksi adalah layanan Jasa untuk melaksanakan/ mewujudkan proyek-proyek yang dilakukan oleh Kontraktor. c. Pengawasan Jasa Konstruksi atau Konsultan Supervisi adalah jasa layanan untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan Kontraktor agar hasil pekerjaan sesuai dengan apa yang diminta/disyaratkan dalam Dokumen Kontrak Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi adalah Tenaga Ahli dari Konsultan Supervisi yang ditugaskan untuk mensupervisi pekerjaan Struktur Bangunan Irigasi. Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, Ahli Supervisi harus mengerti, memahami, dan menguasai isi Dokumen Kontrak Isi Dokumen Kontrak Dokumen Kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang terdiri dari : a. Surat Perjanjian b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa c. Surat Penawaran d. Addendum Dokumen Lelang (bila ada) e. Syarat-syarat Khusus Kontrak f. Syarat-syarat Umum Kontrak g. Spesifikasi Teknik h. Gambar-gambar i. Daftar Quantitas dan Harga (BOQ) j. Dokumen lain yang tercantum dalam kontrak Penyusunan Dokumen Kontrak Penyusunan dokumen kontrak jasa pemborongan adalah kegiatan menyusun kontrak paket pekerjaan jasa pemborongan yang dilakukan oleh pihak pengguna jasa / panitia dan penyedia jasa pemborongan yang telah ditunjuk pada proses pelaksanaan lelang. Dalam menyusun kontrak, pengguna dan penyedia jasa pemborongan mengacu kepada dan berdasarkan naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen penawaran dan dokumen lainnya seperti : dokumen berita acara hasil pembukaan dokumen usulan, berita acara evaluasi, berita acara klarifikasi dan 1-2

26 negosiasi, berita acara penetapan calon pemenang penyedia jasa pemborongan dan keputusan penunjukkan penyedia jasa pemborongan dari pihak pengguna dan sebagainya Bentuk/Format Dokumen Kontrak Bentuk / format dokumen kontrak yang dikembangkan dilingkungan Sumber Daya Air (SDA) pada umumnya dibagi menjadi 4 (empat) volume yaitu : 1). Volume I, berisi antara lain : a. Bentuk Surat Undangan Lelang b. Instruksi Kepada Peserta Lelang c. Formulir-formulir Lelang d. Format Surat Penawaran e. Format Surat Perjanjian Kontrak f. Bentuk Jaminan-jaminan g. Daftar Kuantitas dan Harga 2). Volume 2, berisi antara lain : Syarat-syarat Kontrak terdiri dari : Syarat Umum Kontrak Syarat Khusus Kontrak 3). Volume 3, berisi antara lain : Spesifikasi Umum Spesifikasi Khusus Spesifikasi Teknik 4). Volume 4, berisi antara lain : Gambar-gambar Kontrak Semua dokumen tersebut diatas merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dalam membaca dokumen kontrak maka setiap pasal harus diartikan dan dipahami sedemikian rupa, sehingga satu sama lainnya sejalan dan saling melengkapi dan menunjang. Apabila terdapat keragu-raguan, maka kalimat persesuaian dengan hasil diskusi antara kedua belah pihak adalah menentukan. 1-3

27 1.4. Sistem Kontrak Dalam kontrak pekerjaan konstruksi ada beberapa sistem kontrak, tergantung dari sifat pekerjaannya, kompleksitas perhitungan volumenya atau sistem imbalan jasanya. Isi dokumen kontrak mengacu pada UU 18/1999 tentang Jasa Konstruksi, Kepres 80/2003 dan Kepmen Pemukiman dan Prasarana Wilayah No. 349/KPTS/M/2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi. Sistem kontrak yang dipilih adalah sistem kontrak yang telah ditentukan pada naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen permintaan usulan. Pemilihan sistem kontrak yang digunakan tersebut disesuaikan dengan jenis, sifat, dan nilai pengadaan jasa pemborongan yang bersangkutan. Berikut adalah jenis kontrak yang umumnya digunakan dalam pekerjaan jasa pemborongan Kontrak Lumpsum Kontrak lumpsum pada pekerjaan jasa pemborongan adalah kontrak yang berdasarkan total biaya yang disepakati oleh para pihak pada waktu dilakukan negosiasi. Kontrak lumpsum dipilih untuk pekerjaan jasa pemborongan yang sifat pekerjaannya tidak rumit serta jenis pekerjaannya dan volumenya dapat ditentukan dan dihitung secara akurat. Dalam kontrak lumpsum semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses pengadaan jasa pemborongan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia jasa pemborongan kecuali dalam hal terjadi keadaan kahar (force majeure). Pembayaran dilakukan secara bertahap berdasarkan tahap penyelesaian pekerjaan jasa pemborongan, misalnya : Dalam jasa pekerjaan pembangunan rumah, pembayaran pertama sebesar 20% setelah pekerjaan pondasi selesai. Pembayaran kedua sebesar 30% setelah pekerjaan pembuatan dinding dan selanjutnya Kontrak Harga Satuan Kontrak berdasarkan Harga Satuan adalah kontrak pekerjaaan jasa pemborongan yang berdasarkan harga satuan setiap jenis pekerjaan yang disepakati. 1-4

28 Cara pembayarannya dilakukan bulanan berdasarkan nilai minimal yang disepakati. Misalnya : Nilai pembayaran yang disepakati minimal sebesar Rp ,-, maka apabila pada suatu bulan kontraktor menagih kurang dari pada Rp ,- belum dapat dibayar Kontrak Biaya Tambah Imbalan Jasa (Cost Plus Fee) Kontrak sistem cost plus fee adalah kontrak pengadaan jasa pemborongan yang berdasarkan biaya yang dikeluarkan ditambah fee yang disepakati. Pembayaran dilakukan secara periodik ( misalnya bulanan ) dengan nilai pembayaran minimum yang disepakati para pihak. Kontrak jenis ini umumnya digunakan untuk jenis dan volume pekerjaannya belum pasti. Pasal 30 Keppres No. 80 Tahun 2003 mengatur ketentuan mengenai jenis kontrak pengadaan barang dan jasa sebagai berikut : Kontrak pengadaan barang/jasa dibedakan atas : 1. Berdasarkan bentuk imbalan : a. Lumpsum Kontrak Lumpsum adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa. b. Harga Satuan Kontrak Harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelsaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan semetara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa. c. Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan Kontrak Gabungan Lumpsum edan Harga Satuan adalah kontrak yang merupakan gabungan lumpsum dan hartga satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan. 1-5

29 d. Terima Jadi (Turn Key) Kontrak Terima Jadi adalah kontrak pengadaan barang/jasa pemborongan atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun penunjangnya berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan. e. Persentase Kontrak Persentase adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi di bidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan tertentu, dimana konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan persentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik konstruksi/pemborongan tersebut. 2. Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan a. Tahun Tunggal Kontrak Tahun Tunggal adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran vuntuk asa 1 (satu) tahun anggaran. b. Tahun Jamak (multi years) Kontrak Tahun Jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun anggaran yang dilakukan atas persetujuan Menteri Keuangan untuk pengadaan yang dibiayai APBN, Gubernur untuk pengadaan yang dibiayai APBD Propinsi, Bupati/Walikota untuk pengadaan yang dibiayai APBD Kabupaten/Kota. 3. Berdasarkan jumlah pengguna barang/jasa ; a. Kontrak Pengadaan Tunggal Kontrak Pengadaan Tunggal adalah kontrak antara satu unit kerja atau satu proyek dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan terentu dalam waktu tertentu b. Kontrak Pengadaan Bersama Kontrak Pengadaan Bersama adalah kontrak antara beberapa unit kerja atau beberapa proyek dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan 1-6

30 1.5. Kontrak Kerja Konstruksi (Kontrak Pemborongan) Dokumen Kontrak Kerja konstruksi Sesuai Pasal 22 Peraturan Pemerintah 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Kontrak Kerja Konstruksi sekurangkurangnya memuat dokumen-dokumen yang meliputi : a. Surat Perjanjian; b. Dokumen Lelang; c. Usulan atau Penawaran; d. Berita Acara berisi kesepakatan antar pengguna jasa dan penyedia jasa selama proses evaluasi oleh pengguna jasa antara lain klarifikasi atas halhal yang menimbulkan keragu-raguan; e. Surat Perjanjian dari pengguna jasa menyatakan menerima atau menyetujui usulan penawaran dari penyedia jasa; dan f. Surat pernyataan dari penyedia jasa yang menyatakan kesanggupan untuk melaksanakan pekerjaan. Sementara itu dokumen kontrak untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi dengan dengan sistem Pelelangan Nasional (National/Local Competitive Bidding) dalam urutan prioritas terdiri dari : a. Surat Perjanjian termasuk Adendum Kontrak (bila ada); b. Surat Penunjukan Pemenang Lelang; c. Surat Penawaran; d. Adendum Dokumen Lelang; e. Data Kontrak; f. Syarat-syarat Kontrak; g. Spesifikasi; h. Gambar-gambar; i. Daftar Kuantitas dan harga yang telah diisi harga penawarannya; j. Dokumen lain yang tercantum dalam Data Kontrak pembentuk bagian dari kontrak; 1-7

31 Sedangkan untuk kontrak-kontrak dengan sistem Pelelangan Internasional (International Competitive Bidding), dokumen kontrak tersebut secara urutan prioritas meliputi : a. the Contract Agreement; b. the Letter of Acceptance; c. the Bid and the Appendix to Bid; d. the Conditions of Contract, Part II; e. the Conditions of Contract, Part I; f. the Specifications; g. the Drawings; h. the priced Bill of Quantities; and i. other documents, as listed in the Appendix to Bid. Keppres N0. 80/2003 memuat ketentuan mengenai dokumen kontrak sebagai berikut : Kontrak terdiri dari : 1. Surat Perjanjian; 2. Syarat-syarat Umum Kontrak; 3. Syarat-syarat Khusus Kontrak; dan 4. Dokumen Lainya Yang Merupakan Bagian Dari Kontrak yang terdiri dari : a. Surat penunjukan; b. Surat penawaran; c. Spesifikasi khusus; d. Gambar-gambar; e. Adenda dalam proses pemilihan yang kemudian dimasukkan di masing-masing substansinya; f. Daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan); g. Dokumen lainnya, misalnya : 1) Dokumen penawaran lainnya; 2) Jaminan pelaksanaan; 3) Jaminan uang muka. 1-8

32 1.5.2 Isi Kontrak Kerja Konstruksi Sesuai ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat uraian mengenai : a. Para pihak, yang memuat secara jelas identitas para pihak; b. Rumusan pekerjaan, yang memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai pekerjaan, batasan waktu pelaksanaan; c. Masa pertanggungan dan/atau pemeliharaan, yang memuat tentang jangka waktu pertanggungan dan/atau pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa; d. Tenaga ahli, yang memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi; e. Hak dan kewajiban, yang memuat hak pengguna jasa untuk memperoleh hasil pekerjaan konstruksi serta kewajibannya untuk memenuhi ketentuan yang diperjanjikan serta hak penyedia jasa untuk memperoleh informasi dan imbalan jasa serta kewajibannya melaksanakan pekerjaan konstruksi; f. Cara pembayaran, yang memuat ketentuan tentang kewajiban pengguna jasa dalam melakukan pembayaran hasil pekerjaan konstruksi; g. Cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah satu pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan; h. Penyelesaian perselisihan, yang memuat ketentuan tentang tata cara penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan; i. Pemutusan kontrak kerja konstruksi, yang memuat ketentuan tentang pemutusan kontrak kerja konstruksi yang timbul akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban salah satu pihak; j. Keadaan memaksa (force majeure), yang memuat ketentuan tentang kejadian yang timbul di luar kemauan dankemampuan para pihak, yang menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak; k. Kegagalan bangunan, yang memuat ketentuan tentang kewajiban penyedia jasa dan/atau pengguna jasa atas kegagalan bangunan; l. Perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan tenaga kerja; 1-9

33 m. Aspek lingkungan, yang memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan ketentuan tentang lingkungan. Dengan ketentuan tersebut, maka kontrak kerja konstruksi yang tidak memuat ketiga belas uraian tersebut dapat dinyatakan sebagai cacat hukum. 1-10

34 RANGKUMAN Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi adalah Tenaga Ahli dari Konsultan Supervisi yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor. Agar dapat melaksanakan tugas dengan benar, Ahli Supervisi harus mengerti, memahami dan menguasai isi dokumen kontrak. Dokumen kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara penguna jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang diikat dalam suatu Surat Perjanjian Kerja. Dokumen kontrak berasal dari dokumen lelang ditambah semua hasil progres tender seperti berita acara, aanwyzing, berita acara perubahan penawaran, berita acara evaluasi, klarifikasi, negoisasi, penunjukan dan penetapan pemenang. Sistem kontrak menurut Kepres 80/2003 yang masih dipakai sampai sekarang terdiri dari tiga macam yaitu : - Sistem kontrak lumpsum - Sistem kontrak harga satuan - Sistem gabungan lumpsum dan harga satuan Pemilihan sistem kontrak yang dipakai tergantung dari sifat pekerjaannya, kompleksitas perhitungan voume atau sistem imbalan jasanya.

35 LATIHAN 1. Dalam suatu pekerjaan konstruksi ada beberapa pihak yang terlibat. Sebutkan pihakpihak yang terlibat tersebut dan uraikan secara singkat tugas masing-masing. 2. Apakah yang disebut aanwyzing dan apa tujuan dilakukan aanwyzing tersebut? 3. Yang berkenaan dengan dokumen kontrak, peraturan-peraturan mana yang mengaturnya?

36 BAB 2 SURAT PERJANJIAN 2.1 Umum Penyusunan surat perjanjian kontrak pekerjaan jasa pemborongan harus memperhatikan kaidah-kaidah penyusunan suatu perjanjian kontrak, diantaranya tentang kerangka dan isi perjanjian kontrak. Adapun kerangka dan isi perjanjian kontrak pekerjaan jasa pemborongan pada umumnya adalah sebagai berikut : 2.2. Pembukaan Perjanjian Pembukaan perjanjian kontrak pekerjaan jasa pemborongan memuat ketentuan tentang: - Judul atau nama kontrak pekerjaan jasa pemborongan, - Nomor kontrak ; - Tempat, hari, tanggal, bulan dan tahun kontrak ditandatangani; - Kalimat pembukaan, merupakan kalimat yang menjelaskan bahwa para pihak pada hari, tanggal, bulan dan tahun membuat dan menandatangani kontrak; - Identitas para pihak yang menandatangani perjanjian meliputi : Nama, jabatan, alamat, serta kedudukannya dalam kontrak (sebagai pengguna dan penyedia jasa pemborongan), serta penjelasan tentang para pihak bertindak untuk atas nama siapa dan dasar mereka bertindak. Apabila pihak penyedia tidak terdiri dari satu penyedia jasa pemborongan, maka harus dijelaskaan bentuk kerjasama dan siapa yang akan bertindak atas nama penyedia jasa pemborongan yang tergabung dalam kerjasama tersebut; Kewenangan para pihak sebagai wakil badan hukum atau pribadi Isi Perjanjian Jasa Pemborongan Perjanjian pengadaan memuat ketentuan tentang: - Kesepakatan para pihak untuk mengadakan perjanjian; - Hak dan kewajiban para pihak; - Nilai kontrak yang telah disepakati; - Cara pembayaran; - Jangka waktu pelaksanaan perjanjian; - Ketentuan tentang mulai dan berakhirnya kontrak; - Sanksi apabila para pihak melanggar ketentuan dalam perjanjian; - Keadaan kahar memaksa (force majeure); 2-1

37 Pilihan proses penyelesaian sengketa perjanjian dapat melalui jasa penengah, peradilan umum atau lembaga arbitrase. Apabila di dalam kontrak tidak ada ketentuan mengenai pilihan penyelesaian sengketa maka dianggap secara hukum diselesaikan di peradilan umum. Dan apabila memilih diselesaikan di lembaga arbitrase maka harus ditentukan di dalam kontrak 2.4. Penutup Perjanjian Penutup perjanjian memuat tanda tangan para pihak yang membuat perjanjian. Apabila perjanjian tersebut disyahkan notaris maka pada bagian penutup, disamping tanda tangan para pihak juga ada tanda tangan saksi dan tanda tangan notaries Lampiran Perjanjian Lampiran perjanjian merupakan salah satu kesatuan dengan perjanjian, memuat: - Naskah dokumen kontrak yang dilengkapi setelah klarifikasi; - Biaya pelaksanaan pekerjaan; - Barang dan fasilitas yang disediakan pengguna jasa pemborongan; - Peralatan dan barang yang akan disediakan oleh penyedia jasa pemborongan; - Dokumen usulan biaya; - Berita acara klarifikasi, dan negosiasi; - Surat keputusan penetapan penyedia jasa pemborongan. Huruf C Bab II Lampiran I Keppres No. 80/2003 memuat ketentuan mengenai surat perjanjian pengadaan barang/jasa sebagai berikut : Kerangka surat perjanjian pengadaan barang/jasa terdiri dari : a. Pembukaan (Komparasi) Pembukaan adalah bagian dari surat perjanjian yang meliputi : 1) Judul Kontrak; 2) Nomor Kontrak; 3) Tanggal Kontrak; 4) Kalimat Pembuka; 5) Penandatanganan Kontrak; 6) Para Pihak Dalam Kontrak; b. Isi 1) Pernyataan bahwa para pihak telah sepakat atau setuju untuk mengadakan kontrak mengenai obyek yang dikontrakkan sesuai dengan jenis pekerjaannya; 2-2

38 2) Pernyataan bahwa para pihak telah menyetujui besarnya harga kontrak. Harga kontrak harus ditulis dengan angka dan huruf, serta rincian sumber pembiayaannya; 3) Pernyataan bahwa ungkapan-ungkapan dalam perjanjian harus mempunyai makna yang sama seperti yang tercantum dalam kontrak; 4) Pernyataan bahwa kontrak yang dibuat ini meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan yang disebut kontrak; 5) Pernyataan bahwa apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ada dalam dokumen-dokumen perjanjian/kontrak maka yang dipakai adalah dokumen urutannya lebih dulu; 6) Pernyataan mengenai persetujuan para pihak untuk melaksanakan kewajibannya masing-masing, yaitu pihak pertama membayar harga kontrak dan pihak kedua melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan dalam kontrak; 7) Pernyataqan mengenai jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, yaitu kapan dimulai dan diakhirinya pekerjaan terseburt 8) Pernyataan mengenai kapan mulai efektif berlakunya kontrak. c. Penutup Penutup adalah bagian surat perjanjian yang memuat : 1) Pernyataan bahwa para pihak dalam perjanjian ini telah menyetujui untuk melaksanakan perjanjian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia pada hari dan tanggal penandatangana perjanjian tersebut; 2) Tanda tangan paa pihak dalam surat perjanjian dengan dibubuhi meterai 2.6. Syarat Hukum Perjanjian Sebagai dasar hukum dan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan jasa pemborongan oleh para pihak, maka dokumen kontrak harus disusun berdasarkan prinsip dan syarat hukum perjanjian/kontrak sebagai berikut : Para pihak dalam perjanjian/kontrak harus jelas yaitu orang atau badan hukum yang mempunyai kewenangan atau berhak dan mempunyai kemampuan bertindak; Obyek yang diperjanjikan adalah barang/jasa yang nyata dan ada dalam perniagaan; Perjanjian/kontrak dibuat secara syah dan mengikat bagi para pihak yang menandatanganinya; 2-3

39 Kedudukan para pihak dalam hubungan kontrak serta dalam hak dan kewajiban sama (hubungan yang dapat saling menuntut/klaim); Perjanjian/kontrak dibuat tanpa ada paksaan, kekhilafan dan kekeliruan yang disengaja; Perjanjian/kontrak harus disusun tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam hal penyedia adalah: (1) PT, maka yang menandatangani kontrak adalah direksi atau pejabat yang ditunjuk mwakili PT sesuai dengan akta pendirian PT; (2) CV, maka yang menandatangani kontrak adalah pengurus CV yang ditunjuk mewakili CV sesuai dengan akta pendirian CV;(3) LSM, NGO, maka yang menandatangani kontrak adalah pimpinan LSM/NGO sesuai dengan akta pendirian LSM/NGO; (4) Lembaga penelitian/pengabdian masyarakat adalah pimpinan lembaga tersebut; (5) Koperasi, maka yang menandatangani kontrak adalah pengurus koperasi yang ditunjuk mewakili koperasi sesuai dengan akte pendirian koperasi; (6) Perseorangan maka yang menandatangani adalah orang tersebut karena mereka mewakili diri sendiri. Dokumen kontrak asli yang ditandatangani oleh para pihak sebanyak 2 (dua) dokumen; yang masing-masing disimpan oleh pihak pengguna dan pihak penyedia jasa pemborongan.; Dokumen kontrak ditandatangani di atas meterai secukupnya atau di kertas bermeterai; Para pihak yang memerlukan dokumen kontrak keperluan lain dibuatkan salinannya Bentuk Surat Perjanjian 2-4

40 SURAT PERJANJIAN Nomor :.. ANTARA KANTOR/SATUAN KERJA/ PROYEK/BAGIAN PKOYEK... DAN... (nama perusahaan) UNTUK MELAKSANAKAN PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN... (nama pekerjaan yang akan dilaksanakan) Surat Perjanjian ini dibuat di pada hari tanggal....bulan...tahun... (tempat, tanggal, bulan dan tahun penandatanganan Surat Perjanjian) antara. (Nama Kepala/Satuan Kerja/Pemimpin Proyek/Bagian Proyek), selanjutnya disebut PIHAK KESATU, dan... (NAMA PEMIMPIN perusahaan yang mengikat perjanjian), selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Termasuk semua lampiran merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang selanjutnya disebut KONTRAK tertanggal MAKA DENGAN INI Kedua Belah Pihak menyetujui semua ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal berikut: 1. Kata-kata dan ungkapan-ungkapan dalam surat perjanjian ini mempunyai arti yang sama sebagaimana yang dituangkan di dalam syarat-syarat surat perjanjian di bawah ini. 2. PIHAK KEDUA harus melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki pekerjaan, yaitu. (nama pekerjaan) sesuai dengan surat perjanjian ini dan lampirannya (kontrak). Waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sejak tanggal mulai kerja, adalah.. (..) hari kalender. 2-5

41 3. Dokumen Kontrak yang ditentukan di bawah ini harus dibaca serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak, yaitu : a. Surat Perjanjian b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa ; c. Surat Penawaran ; d. Addendum Dokumen Lelang (bila ada) ; e. Syarat-syarat Khusus Kontrak ; f. Syarat-syarat Umum Kontrak ; g. Spesifikasi Teknis ; h. Gambar-Gambar ; i. Daftar Kuantitas dan Harga ; j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak. 4. Syarat-syarat Dokumen Kontrak mengikat Kedua Belah Pihak kecuali diubah dengan kesepakatan bersama. 5. Sesuai dengan ketentuan kontrak : a. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanent maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang terinci dalam kontrak. b. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan, menyelesaikan dan memperbaiki seluruh pekerjaan sesuai ketentuan kontrak, sampai diterima dengan baik oleh PIHAK KESATU. 6. Sesuai dengan ketentuan kontrak : a. PIHAK KESATU wajib menyediakan fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. b. PIHAK KESATU wajib membayar kepada PIHAK KEDUA atas pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikan pekerjaan berdasarkan hasil pengukuran, harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. 7. Harga kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) diperoleh dari perkiraan kuantitas pekerjaan dan harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah Rp... (..) 2-6

42 8. Surat Perjanjian ini berlaku mengikat Kedua Belah Pihak sejak tanggal ditandatangani. Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan setelah Surat Perjanjian ditandatangani. 9. Kecuali jika disepakati lain oleh Kedua Belah Pihak, alamat PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA adalah : (nama dan alamat kantor/satuan kerja/proyek/bagian proyek) Alamat PIHAK KEDUA.. (nama dan alamat kantor penyedia jasa) 10. Dengan tidak mengurangi kekuatan pasal 43. Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak, Kedua Belah Pihak setuju bahwa untuk perjanjian ini memilih tempat kediaman yang tetap dan seandainya perselisihan yang tidak dapat dimusyawarahkan (melalui mediasi, konsiliasi, dan artibrase), maka Kedua Belah Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui kantor Panitera Pengadilan Negeri di (Pengadilan Negeri Lokasi Kantor/Satuan Kerja/Proyek/ Bagian Proyek). DENGAN DEMIKIAN, Kedua Belah Pihak telah sepakat untuk menandatangani Surat Perjanjian ini pada tanggal tersebut diatas. PIHAK KEDUA (nama, jabatan, nama perusahaan) Materai Rp. 6000,- Bertanggal, tanda tangan, cap ( ) (nama jelas) PIHAK KESATU (kepala kantor/satuan kerja/ proyek/bagian proyek) Materai Rp. 6000,- Bertanggal, tanda tangan, cap (..) (nama jelas) 2-7

43 RANGKUMAN Surat Perjanjian Kontrak Pekerjaan Jasa Pemborongan disusun menurut suatu kaidah yaitu pembukaan perjanjian, isi perjanjian, penutup perjanjian dan lampiran perjanjian. Pembukaan perjanjian memuat ketentuan tentang judul dan nomor kontrak ; tempat, hari, tanggal, bulan dan tahun penanda tangan kontrak ; identitas para pihak yang menanda tangani kontrak. Isi perjanjian memuat ketentuan tentang hak dan kewajiban para pihak, nilai kontrak, cara pembayaran, jangka waktu pelaksanaan, sanksi apabila para pihak melanggar ketentuan perjanjian, keadaan kahar. Penutup perjanjian memuat tanda tangan para pihak yang membuat perjanjian.

44 LATIHAN Apabila terjadi sengketa antara pihak dalam suatu surat perjanjian, bagaimana cara penyelesaiannya? Uraikan dengan jelas!

45 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) BAB 3 SYARAT-SYARAT UMUM DAN SYARAT-SYARAT KHUSUS 3.1 Umum Syarat-syarat Umum Kontrak adalah bagian dari Surat Perjanjian yang memuat dan mengatur hal-hal yang diperjanjikan seperti ketentuan mengenai batasan pengertian istilah yang digunakan, hak, kewajiban, tanggung jawab termasuk tanggung jawab pada pekerjaan yang di sub kontrakkan, sanksi, penyelesaian perselisihan, resiko pembayaran, jaminan, asuransi, perpajakan, penyesuaian kerja dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan kontrak bagi setiap pihak. Sayarat-syarat khusus kontrak memuat ketentuan-ketentuan yang lebih spesifik sebagaimana yang dirujuk dalam pasal-pasal Syarat-syarat Umum Kontrak. Syaratsyarat Khusus juga memuat perubahan, penambahan atau penghapusan ketentuan dalam Syarat-syarat Umum Kontrak dan sifatnya lebih mengikat. Secara garis besar isi Syarat-syarat Umum dan Syarat-syarat Khusus Kontrak meliputi hal-hal sebagai berikut : 1). Definisi; 2). Interpretasi; 3). Bahasa dan Undang-undang; 4). Wewenang dan Keputusan Direksi Pekerjaan; 5). Delegasi; 6). Komunikasi; 7). Subkontrak; 8). Kontraktor lainnya; 9). Personil; 10). Risiki-risiko Pemilik dan Kontraktor; 11). Risiko Pemilik; 12). Risiko Kontraktor; 13). Asuransi; 14). Laporan Investigasi Lapangan; 15). Pertanyaan Mengenai Data Kontrak; 16). Pelaksanaan Pekerjaan oleh Kontraktor; 17). Pekerjaan Harus Selesai Pada Rencana Tanggal Penyelesaian; 18). Persetujuan atas Pekerjaan Sementara Kontraktor dan Gambar Pelaksanaan; 3-1

46 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 19). Keselamatan; 20). Penemuan-penemuan; 21). Penyerahan Lapangan; 22). Memasuki Lapangan; 23). Instruksi; 24). Perselisihan; 25). Penyelesaian Perselisihan; 26). Penggantian Adjudicator; 27). Program; 28). Pengunduran Rencana Tanggal Penyelesaian; 29). Percepatan; 30). Penundaan Atas Perintah Direksi Pekerjaan; 31). Rapat Pelaksanaan; 32). Peringatan Dini; 33). Penemuan Cacat Mutu; 34). Pengujian; 35). Perbaikan Cacat Mutu; 36). Cacat Mutu Yang Tidak Diperbaiki; 37). Daftar Kuantitas; 38). Perubahan Kuantitas; 39). Perintah Perubahan; 40). Pembayaran Untuk Perubahan; 41). Proyeksi Arus Uang; 42). Sertifikat Pembayaran; 43). Pembayaran; 44). Peristiwa Kompensasi; 45). Pajak; 46). Mata Uang; 47). Penyesuaian Harga; 48). Retensi; 49). Denda Keterlambatan; 50). Bonus atas Pekerjaan Yang Selesai Sebelum Waktunya; 51). Uang Muka; 52). Jaminan-jaminan; 53). Pekerjaan Harian; 54). Biaya Perbaikan; 3-2

47 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 55). Penyelesaian; 56). Penyerahan; 57). Perhitungan Akhir; 58). Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan; 59). Pemutusan; 60). Pembayaran pada Pemutusan; 61). Pemanfaatan Milik Kontraktor; 62). Kegagalan. 3.2 Syarat-syarat Umum Kontrak Dalam Kepres 80/2003, isi syarat-syarat umum telah ditetapkan yaitu mengatur tentang : a. Ketentuan umum 1). Definisi 2). Penerapan 3). Asal Barang dan Jasa 4). Penggunaan Dokumen-dokumen Kontrak dan Informasi 5). Hak Paten, Hak cipta, dan Merek 6). Jaminan 7). Asuransi 8). Pembayaran 9). Harga 10). Amandemen Kontrak 11). Hak dan Kewajiban Para Pihak 12). Jadual Pelaksanaan Pekerjaan 13). Pengawasan 14). Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan 15). Keadaan Kahar (force majeure) 16). Itikad Baik 17). Pemutusan Kontrak 18). Penyelesaian Perselisihan 19). Bahasa dan Hukum 20). Perpajakan 21). Korespondensi 22). Penggunaan penyedia barang/jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil 3-3

48 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) b. Ketentuan khusus 1). Personil 2). Penilaian Pekerjaan sementara oleh Pengguna Jasa 3). Penemuan-penemuan 4). Kompensasi 5). Penangguhan 6). Hari Kerja 7). Pengambilalihan 8). Pedoman Pengoperasian dan Perawatan 9). Penyesuaian Biaya c. Uraian dan penjelasan Syarat-syarat Umum Kontrak telah ditetapkan dalam Kepmen Kimpraswil No. 349/KPPS/M/2004 sebagai berikut : Ketentuan Umum 1. Definisi : 1.1. Dalam Syarat-syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan ungkapanungkapan harus mempunyai arti seperti yang dimaksudkan atau didefinisikan disini. a. Jasa Pemborongan adalah layanan pelaksanaan pekerjaan konstruksi teknis dan spesifikasinya ditetapkan pengguna jasa dan proses serta pelaksanaannya diawasi oleh pengguna jasa atau pengawas konstruksi yang ditugasi ; b. Pengguna Jasa adalah kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ pemimpin bagian proyek sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggungjawab atas pengadaan jasa dalam lingkungan kantor/satuan kerja/ proyek/bagian proyek tertentu. Nama jabatan dan alamat pengguna jasa tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak, c. Kepala Kantor/satuan kerja adalah pejabat structural departemen yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pengadaan jasa yang di biayai dari dana anggaran belanja rutin APBN ; d. Pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek adalah pejabat yang diangkat oleh Menteri/pejabat yang diberi kuasa, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pangadaan jasa yang di biayai dari dana anggaran belanja pembangunan APBN ; 3-4

49 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) e. Penyedia Jasa adalah badan usaha yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa ; f. Sub Penyedia Jasa adalah penyedia jasa yang mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia jasa penanggung jawab kontrak. u n tu k me la ksa n a ka n sebagian p e ke r ja a n setelah d ise tu ju i oleh direksi pekerjaan: g. Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat o le h pengguna ja sa u n tu k me la ksa n a ka n pemilihan penyedia jasa;. h. Kontrak adalah p e r ika ta n hukum a n ta r a pengguna jasa dengan penyedia jasa dalam pelaksanaan pengadaan jasa: i. Kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan ja sa pelaksanaan konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas vvaktu tertentu berdasarkan harga satuan u n tu k setiap satuan/unsur pekerjaan d e n g a r spesifikasi teknis tertentu. yang kuantitas p e ke r ja a n n ya ma sih b e r sifa t p e r kir a a n se me n ta r a, sedangkan p e mb a ya r a n n ya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas ku a n titas p e ke r ja a n ya n g te la h dilaksanakan oleh penyedia jasa; j. Dokumen kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan. yang terdiri dari: 1) Surat Perjanjian 2) Surat penunjukan penyedia jasa: 3) Surat penawaran; 4) Adendum dokumen lelang (bila ada): 5) Syarat-syarat khusus kontrak: 6) Syarat-syarat umum kontrak; 7) Spesifikasi teknis; 8) Gambar-gambar; 9) Daiftar ku a ntita s dan harga; 10).Dokumen la in yang tercantum dalam la mp iran kontrak; k. Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam surat p e n u n j u k a n penyedia ja sa yang se la n ju tn ya d ise su a ika n menurut ketentuan kontrak l. Hari.a d a lah hari ka le nd e r; b u la n a d a la h b u la n kalender 3-5

50 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) m. Direksi pekerjaan adalah pejabat atau orang yang ditentuka n d a la m syarat-syarat khusus ko n tr a k u n t u k me n g e lo la a d min istr a si kontrak dan mengendalikan pekerjaan. Pada umumnya d ir e ksi pekerjaan d ija b a t o le h pengguna jasa. namun dapat dijabat o le h orang lain yang d itu n ju k oleh pengguna jasa n. Direksi teknis adalah tim yang ditunjuk oleh d ir e ksi p e ke r ja a n yang b e r tu g a s u n t u k mengawasi pekerjaan o. Daftar kuantitas dan harga adalah daltar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jum lah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran p. Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar yang ditetapkan dalam dokumen lelang. q. Pekerjaan harian adalah pekerjaan yang pembayarannya berdasarkan penggunaan tenaga kerja, bahan dan peralatan r. Pekerjaan sementara adalah pekerjaan penunjang yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan permanen s. Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh direksi pekerjaan kepada penyedia jasa untuk melakukan perubahan pekerjaan, t. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia jasa yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). yang dikeluarkan oleh pengguna jasa u. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan, dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh pengguna jasa v. Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan; w. Mediator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan pertama ; 3-6

51 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) x. Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan kedua; y. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa. atau ditunjuk oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase. untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase ; z. Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum. 2. Penerapan : 2.1. Ketentuan-ketentuan pada syarat-syarat umum kontrak harus diterapkan secara luas tanpa melanggar ketentuan yang ada dalam dokumen kontrak keseluruhan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Dokumen kontrak harus diinterpretasikan dalam urutan kekuatan hukum sebagai berikut: a. Surat Perjanjian; b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa: c. Surat Penawaran; d. Adendum Dokumen Lelang (bila ada): e. Syarat-Syarat Khusus Kcntrak; f. Syarat-Syarat Umum Kontrak; g. Spesifikasi Teknis; h. Gambar-Gambar; i. Daftai Kuantitas daa Harga. j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak. 3-7

52 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 3. Asal Jasa 3.1. Jasa pemborongan untuk pekerjaan ini adalah merupakan layanan jasa dari penyedia jasa nasional yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Bagi penyedia jasa asing harus mempunyai kantor perwakilan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia 4. Penggunaan Dokumen Kontrak dan Informasi 4.1. Penyedia jasa tidak diperkenankan menggunakan dokumen kontrak dan informasi yang ada kaitannya dengan kontrak di luar keperluan dari pekerjaan yang tersebut dalam kontrak, kecuali lebih dahulu mendapat ijin tertulis dari pengguna jasa. 5. Hak Paten, Hak Cipta dan Merek 5.1. Apabila penyedia jasa menggunakan hak paten, hak cipta dan merek dalam pelaksanaan pekerjaan, maka menjadi tanggungjawab penyedia jasa sepenuhnya dan pengguna jasa dibebaskan dari scgala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga atas pelanggaran hak paten, hak cipta dan merek. 6. Jaminan 6.1. Penyedia jasa wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada pengguna jasa selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya surat penunjukan penyedia jasa. sebelum dilakukan penandatanganan kontrak. Besarnya jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penanda tanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal penyerahan akhir pekerjaan Pengguna jasa wajib membayar uang muka kepada penyedia jasa sejumlah tertentu sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. setelah penyedia jasa menyerahkan jaminan uang muka yang bernilai sekurang-kurangnya sama dengan jumlah uang muka. Masa berlakunya jaminan uang muka sekurang-kurangnya sejak tanggal permohonan pembayaran uang muka sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal penyerahan pertama pekerjaan. 3-8

53 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 6.3. Penyedia jasa dapat menyerahkan jaminan pemeliharaan kepada pengguna jasa setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus persen) dan pengguna jasa wajib mengembalikan uang retensi (retention money). Besarnya jaminan pemeliharaan sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. Masa berlakunya jaminan pemeliharaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal penyerahan akhir pekerjaan Jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka dan jaminan pemeliharaan diserahkan dalam bentuk jaminan bank atau surety bond kepada pengguna jasa. Bentuk jaminan menggunakan bentuk yang tercantum dalam dokumen Ielang. 7. Asuransi 7.1. Penyedia jasa harus menyediakan atas nama pengguna jasa dan penyedia jasa, asuransi yang mencakup dari saat mulai pelaksanaan pekerjaan sampai dengan akhir masa pemeliharaan, yaitu : a. Semua barang dan peralatan-peralatan yang mempunyai resiko tinggi terjadi kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta personil untuk pelaksanaan pekerjaan atas segala resiko yaitu kecelakaan, kerusakan-kerusakan, kehilangan, serta resiko lain yang tidak dapat diduga; b. Pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerja: c. Perlindungan terhadap kegagalan bangunan 7.2. Besarnya asuransi ditentukan di dalam syarat-syarat khusus kontrak. 8. Keselamatan Kerja 8.1. Penyedia jasa bertanggung jawab atas keselamatan kerja di lapangan sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. 3-9

54 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 9. Pembayaran 9.1. Cara Pembayaran a. Uang muka 1). Uang muka dibayar untuk membiayai penyediaan fasilitas lapangan dan mobilisasi peralatan. persona, dan bahan. Besaran uang muka ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dan dibayar setelah penyedia jasa menyerahkan jaminan uang muka sekurang-kurangnya sania dengan besarnya uang muka; 2). Penyadia jasa harus mengajukan permohonan pembayaran uang muka secara tertulis kepada pengguna jasa disertai dengan rencana penggunaan uang muka; 3). Pengguna jasa harus mengajukan surat permintaan pembayaran untuk permohonan tersebut pada butir 2)., paling lambat 7 (tujuh) hari setelah jaminan uang muka diterima; 4). Jaminan uang muka harus dilerbitkan oleh bank umum atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond) yang harus direasuransikan sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan; 5). Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsurangsur secara proportional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus persen); 6). Untuk kontrak tahun jamak (multy years) nilai jaminan uang muka secara bertahap dapat dikurangi sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan. b. Prestasi Pekerjaan 1). Pembayaran prestasi basil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh pengguna jasa, apabila penyedia jasa telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan; 3-10

55 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 2). Pembayaran prestasi hasil pekerjaan hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk bahan-bahan, alat-alat yang ada di lapangan; 3). Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran; 4). Sistem pembayaran prestasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak; 5). Bila terdapat ketidaksesuian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran. Pengguna jasa dapat meminta penyedia jasa untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan dan besarnya tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar setinggi-tingginya sebesar sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak 6). pembayaran hurus dipotong jaminan pemeliharaan, angsuran uang muka. denda (bila ada), dan pajak; 7). Untuk kontrak yang mempunyai subkontrak. permintaan pembayaran kepada pengguna jasa harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh sub kontraktor sesuai dengan kemajuan pekerjaan; 8). Pembayaran terakhir hanya dilakukan seteiah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan. c. Penyesuaian harga 1). Hasil perhitungan penyesuaian harga sesuai Pasal 47. dituangkan dalam amandemen kontrak yang dibuat secara berkala selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan; 2) Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh pengguna jasa, apabila penyedia jasa telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data; 3). Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran. 3-11

56 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) d. Ganti rugi dan kompensasi 1). Ganti rugi sesuai Pasal dan kompensasi sesuai Pasal 57. kepada penyedia jasa dalam amandemen kontrak 2). Pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh pengguna jasa. apabila penyedia jasa telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data: 3). Pengguna jasa dalam kurun waklu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran Pengguna jasa harus membayar kepada penyedia jasa selambatlambatnya dalam kurun waktu 14 (empat belas)hari sejak penyedia jasa telah mengajukan tagihan yang telah disetujui oleh direksi teknis dan direksi pekerjaan. 10. Harga dan Sumber Dana Pengguna jasa membayar kepada penyedia jasa atas pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan kontrak Kontrak pekerjaan ini dibiayai dengan sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga Surat perjanjian untuk pekerjaan yang bernilai diatas Rp ,00 (lima puluh miliar rupiah) ditandatangani oleh pengguna jasa setelah memperoleh pendapat ahli hokum kontrak yang profesiaonal atau ditetapkan dengan keputusan menteri. 11. Wewenang dan Keputusan Pengguna Jasa Pengguna jasa memutuskan hal-hal yang bersifat kontraktual antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam kapasitas sebagai pemilik pekerjaan. 12. Direksi Teknis dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak Pengguna jasa menetapkan direksi teknis untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan mewakili direksi pekerjaan Pengguna jasa dapat membentuk panitia peneliti pelaksanaan kontrak untuk membantu direksi pekerjaan. 3-12

57 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 13. Delegasi Direksi pekerjaan dapat mendelegasikan sebagian tugas dan tanggungjawabnya kepada direksi teknis dan dapat membatalkan pendelegasian tersebut setelah memberitahukan kepada penyedia jasa. 14. Penyerahan Lapangan Pengguna jasa wajib menyerahkan seluruh / sebagian lapangan pekerjaan kepada penyedia jasa sebelum diterbitkannya surat perintah mulai kerja Sebelum penyerahan lapangan, pengguna jasa bersama-sama penyedia jasa melakukan pemeriksaan lapangan berikut bangunan, bangunan pelengkap dan seluruh aset milik pengguna jasa yang akan menjadi tanggungjawab penyedia jasa, untuk dimanfaatkan, dijaga dan dipelihara Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam berita acara serah terima lapangan yang ditandatangani kedua belah pihak. 15. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Pengguna jasa harus sudah menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak penandatanganan kontrak, setelah dilakukan penyerahan lapangan Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan kontrak yang akan dinyatakan penyedia jasa dalam pernyataan dimulainya pekerjaan. 16. Persiapan Pelaksanaan Kontrak Sebelum pelaksanaan kontrak pengguna jasa bersama-sama dengan penyedia jasa, unsure perencanaan dan unsure pengawasan, menyusun rencana pelaksanaan kontrak Pengguna jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak selambat-lambatnya 7 (tujuh hari sejak tanggal diterbitkannya SPMK. 3-13

58 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat adalah: a. Organisasi kerja; b. Tata cara pengaturan pekerjaan; c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan; d. Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil; e. Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan: f. Sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai rencana kerja: g. Penyusunan program mutu. 17. Program Mutu Program mutu harus disusun oleh penyedia jasa dan disepakati oleh pengguna jasa dan dapat direvisi sesuai kebutuhan Program mutu minimal berisi : a. Informasi pengadan b. Organisasi proyek pengguna jasa dan penyedia jasa c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan d. Prosedur pelaksanaan pekerjaan e. Prosedur instruksi kerja f. Pelaksana kerja 18. Perkiraan Arus Uang Penyedia jasa wajib menyerahkan perkiraan arus uang (cash flow forecast) sesuai dengan program kerja kepada direksi pekerjaan Apabila suatu program kerja telah dimutakhirkan, maka penyedia jasa wajib memperbaiki perkiraan arus uang dan diserahkan kepada direksi pekerjaan. 19. Pemeriksaan Bersama Pada tahap awa! pelaksanaan kontrak, seteiah penerbitan SPMK. direksi teknis bersama-sama dengan panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan penyedia jasa melaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan untuk setiap rencana mata pembayaran guna menetapkan kuantitas awal. 3-14

59 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi kontrak maka harus dituangkan dalam bentuk amandemen kontrak Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran harus dilakukan oleh direksi teknis dan penyedia jasa selama periode pelaksanaan kontrak untuk menetapkan kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. 20. Perubahan Kegiatan Pekerjaan Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan spesifikasi teknis dan gambar yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka pengguna jasa bersama penyedia jasa dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi antara lain : a. Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam kontrak b. Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan/mata pembayaran c. Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan Pekerjaan tambah kurang tidak boleh melebihi 10% (sepuluh persen) dari nilai harga yang tercantum dalam kontrak awal Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh pengguna jasa secara tertulis kepada penyedia jasa, ditindaklanjuti dengan negoisasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak Hasil negoisasi dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan amandemen kontrak. 21. Pembayaran Untuk Perubahan Apabila diminta oleh pengguna jasa penyedia jasa wajib mengajukan usulan biaya untuk melaksanakan perintah perubahan Direksi teknis wajib menilai usulan biaya tersebut selambat-lambatnya dalam wakui 7 (tujuh) hari. 3-15

60 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) Apabila pekerjaan dalam perintah perubahan dan harga, dan apabila menurut pendapat direksi pekerjaan bahwa kuantitas pekerjaan tidak melebihi batas sesuai ketentuan Pasal atau waktu pelaksanaan tidak mengakibatkan perubahan harga. maka harga satuan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga digunakan sebagai dasar untuk menghitung biaya perubahan Apabila harga satuan berubah atau pekerjaan dalam perintah perubahan tidak ada harga satuannya dalam daftar kuantitas dan harga, jika dinilai wajar, maka usulan biaya dari penyedia jasa merupakan harga satuan baru untuk perubahan pekerjaan yang bersangkutan Apabila usulan biaya dari penyedia jasa dinilai tidak wajar, maka pengguna jasa mengeluarkan perintah perubahan dengan mengubah harga kontrak berdasarkan harga perkiraan pengguna jasa Apabila perintali perubahan sedemikian mendesak sehingga pembuatan usulan biaya serta negosiasinya akan menunda pekerjaan. maka perintah perubahan tersebut harus dilaksanakan oleh penyedia jasa dan dan diberlakukan sebagai peristiwa kompensasi sesuai Pasal Penyedia jasa tidak berhak menerirna pembayaran tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat dihindari melalui peringatan dini. 22. Perubahan Kuantitas Harga Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga digunakan untuk membayar prestasi pekerjaan Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan dilaksanakan berubah lebih diri 10% (sepuluh persen) dari kuantitas awal. maka harga satuan perubahan mala pembayaran utama tersebut disesuaikan dengan negosiasi Apabila diperlukan mata pembayaran baru maka penyedia jasa harus menyerahkan analisa harga satuannya kepada pengguna jasa. Penentuan harga satuan mata pembayaran baru dilakukan. dengan negosiasi berdasarkan analisa harga satuan tersebut dan harga satuan dasar penawaran. 3-16

61 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 23. Amandemen Kontrak Amandemen kontrak harus dibuat bila terjadi perubahan kontrak. a. Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak b. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan akibat adanya perubahan pekerjaan. c. Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan dan perubahan pelaksanaan pekerjaan. Amandemen bisa dibuat apabila disetujui oleh para pihak yang membuat kontrak tersebut Prosedur amandemen kontrak dilakukan sebagai berikut : a. Pengguna jasa memberikan perintah tertulis kepada penyedia jasa untuk melaksanakan perubahan kontrak, atau penyedia jasa mengusulkan perubahan kontrak. b. Penyedia jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari pengguna jasa dan mengusulkan perubahan harga (bila ada) selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari. c. Atas usulan perubahan harga dilakukan negoisasi dan dibuat berita acara hasil negoisasi. d. Berdasarkan berita acara hasil negoisasi dibuat amandemen kontrak. 24. Hak dan Kewajiban Para Pihak Hak dan Kewajiban pengguna jasa a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksankan oleh penyedia jasa b. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia jasa. c. Melakukan perubahan kontrak d. Menagguhkan pembayaran e. Mengenakan denda keterlambatan. f. Membayar uang muka, hasil pekerjaan dan uang retensi. g. Menyerahkan seluruh atau sebagian lapangan pekerjaan h. Memberikan instruksi sesuai jadwal. 3-17

62 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) i. Membayar ganti rugi, melindungi dan membela penyedia jasa terhadap semua tuntutan hokum, tuntutan lainnya dan tanggungan yang timbul karena kesalahan, kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh pengguna jasa Hak dan kewajiban penyedia jasa a. Menerima pembayaran uang muka. hasil pekerjaan, dan uang retensi. b. Menerima pembayaran ganti rugi / kompensasi (bila ada). c. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalarn kontrak. d. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada pengguna jasa. e. Memberikan peringatan dini dan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk perneriksaan pelaksanaan yang dilakukan pengguna jasa. f. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak. g. Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi perusakan dan pengaruh/gangguan kepada masyarakat maupun miliknya, sebagai akibat polusi, kebisingan dan kerusakan lain yang disebabkan kegiatan penyedia jasa. 25. Resiko Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa Pengguna jasa bertanggung jawab atas resiko yang dinyatakan dalam kontrak sebagai resiko pengguna jasa. dan penyedia jasa bertanggung jawab atas resiko yang dinyatakan dalam kontrak sebagai resiko penyedia jasa Resiko pengguna jasa a. Resiko kecelakaan, kematian, kerusakan atau kehilangan harta benda (di luar pekerjan, peralatan, instalasi dan bahan untuk pelaksanaan pekerjaan) yang di sebabkan oleh : 3-18

63 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 1) Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan yang tidak dapat dihindari sebagai akibat pekerjaan tersebut; atau 2) Keteledoran, pangabaian kewajiban dan tanggung jawab, gangguan terhadap hak yang legal oleh pengguna jasa atau orang yang dipekerjakannya, kecuali disebabkan oleh penyedia jasa. b. Resiko kerusakan (terhadap pekerjaan. peralatan, instalasi, dan bahan yang disebabkan karena disain atau disebabkan oleli kesalahan pengguna jasa. keadaan kahar dan pencemaran/terkontaminasi limbah radio aktif/nuklir. c. Resiko yang terkait dcngan kcrugian alau kerusakan dari pekerjaan. peralatan, instalasi dan bahan sejak saat pekerjaan selesai sampai berakhirnya masa pemeliharaan. kecuali apabila: 1) Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan yang tidak dapat dihindari sebagai akibat pekerjaan tersebut; atau 2) Kejadian sebelum tanggal penyerahan pertama pekerjaan yang bukan langgungg jawab pengguna jasa Resiko penyedia jasa Kecuali resiko-resiko pengguna jasa, maka penyedia jasa bertanggungjawab atas setiap cidera atau kematian dan semua kerugian atau kerusakan atas pekerjaan, peralatan, instalasi, bahan dan harta benda yang mungkin terjadi selama pelaksanaan kontrak. 26. Laporan Hasil Pekerjaan Buku harian diisi oleh penyedia jasa dan diketahui oleh direksi teknis, mencatat seluruh rencana dan realisasi aktivitas pekerjaan sebagai bahan laporan harian Laporan harian dibuat oleh penyedia jasa, diperiksa oleh direksi teknis, dan disetujui oleh direksi pekerjaan Laporan harian berisi: a. Tugas penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan; b. Jenis dan kuantitas bahan di lapangan: c. Jenis, jumlah dan kondisi peralatan di lapangan: 3-19

64 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) d. Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan; e. Cuaca dan peristiwa aiani lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan; f. Catatan lain yang dianggap perlu Laporan mingguan dibuat oleh penyedia jasa, terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan mingguan serta catatan yang dianggap perlu Laporan bulanan dibuat oleh penyedia jasa. terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi basil kemajuan fisik pekerjaan bulanan serta catatan Untuk kelengkapan laporan, penyedia jasa dan direksi teknis wajib membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan. 27. Cacat Mutu Direksi teknik wajib memeriksa pekerjaan penyedia jasa dan memberitahu penyedia jasa bila terdapat cacat mutu dalam pekerjaan. Direksi teknis dapat memerintahkan penyedia jasa untuk menguji hasil pekerjaan yang dianggap terdapat cacat mutu Apabila direksi teknis memerintahkan penyedia jasa untuk melaksanakan pengujian dan ternyata pengujian memperlihatkan adanya cacat mutu, maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggungjawab penyedia jasa. Apabila tidak ditemukan cacat mutu, maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggung jawab pengguna jasa Setiap kali pemberitahuan cacat mutu, penyedia jasa harus segera memperbaiki dalam waktu sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan direksi teknis Direksi pekerjaan dapat meminta pihak ketiga untuk memperbaiki cacat mutu bila penyedia jasa tidak melaksanakannya dalam vvaktu masa perbaikan cacat mutu sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan direksi teknik dengan biaya dibebankan kepada penyedia jasa. 3-20

65 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) Cacat mutu harus diperbaiki sebelum penyerahan pertama pekerjaan dan selama masa pemeliharaan. Penyerahan pertama pekerjaan dan masa pemeliharaan dapat diperpanjang sampai cacat mutu selesai diperbaiki. 28. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dibitung sejak tanggal mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK Pengguna jasa harus menerbitkan SPMK selambat- lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal penandatanganan kontrak Mobilisasi harus mulai dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK: yaitu antara lain mendatangkan peralatan berat, kendaraan. alat laboratorium, menyiapkan fasilitas kantor, rumah, gedung Iaboratorium. bengkel. gudang, dan mendatangkan personil. Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan Pekerjaan dinyatakan selesai apabila penyedia jasa telah melaksanakan pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai ketentuan kontrak dan telah dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh direksi pekerjaan Apabila penyedia jasa berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadual karena keadaan di luar pengendaliannya dan penyedia jasa telah melaporkan kejadian tersebut kepada pengguna jasa, maka pengguna jasa mclakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia jasa dengan amandemen kontrak. 29. Penyedia Jasa Lainnya Penyedia jasa diharuskan bekerja sama dan menggunakan lapangan bersama-sama dengan penyedia jasa lainnya, petugas-petugas pemerintah, petugas-petugas ulilitas, dan pengguna jasa. 3-21

66 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 30. Wakil Penyedia Jasa Penyedia jasa vvajib menunjuk personil subagai wakilnya yang bertanggung jawab atas Pelaksanaan pekerjaan dan diberikan wewenang penuh untuk bertindak atas nama penyedia jasa serta berdomisili di lokasi pekerjaan Apabila direksi pekerjaan menilai bahwa wakil penyedia jasa tersebut pada Pasal tidak memadai maka direksi pekerjaan secara tertulis dapat meminta penyedia jasa untuk mengganti dengan personil lain yang kualifikasi, kemumpuan dan pengalamannya melebihi wakil penyedia jasa yang diganti selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari dan wakil penyedia jasa yang akan diganti harus meninggalkan lapangan selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari. 31. Pengawasan Untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan alas semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang sedang atau telah dilaksanakan oleh penyedia jasa, pengguna jasa diwakili oleh direksi teknis. 32. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Apabila penyedia jasa terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal maka pengguna jasa harus rnemberikan peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan sesuai Pasal 33. tentang kontrak kritis Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan disebabkan oleh pengguna jasa. maka dikenakan ketentuan sesuai Pasal 57. tentang kompensasi Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan terjadi karena keadaan kahar. maka Pasal dan Pasal tidak diberlakukan 33. Kontrak Kritis Kontrak dinyatakan kritis apabila: a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan (0% - 70%, dari kuntrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat Iebih besar 15% dari rencana; 3-22

67 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) b. Dalarn periode II (rencana fisik pelaksanaan ( 70% - 100% dari kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana Penanganan kontrak kritis a. Rapat pembuktian (show couse meeting/scm) 1) Pada saat kontrak dinyatakan kritis direksi pekerjaan menerbitkan surat peringatan kepada penyedia jasa dan selanjutnya menyelenggarakan SCM. 2) Dalam SCM direksi pekerjaan, direksi teknis dan penyedia jasa membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat proyek. 3) Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba pertama, maka harus diselenggarakan SCM tingkat atasan langsung yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia jasa dalam peride waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan langsung. 4) Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba kedua, maka harus diselenggarakan SCM tingkat atasan yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan. 5) Pada setiap uji coba yang gagal, pengguna jasa harus menerbitkan surat peringatan kepada penyedia jasa atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan. 6) Apabila pada uji coba ketiga masih gagal, maka pengguna jasa dapat menyelesaikan pekerjaan melalui kesepakatan tiga pihak atau memutuskan kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 3-23

68 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) b. Kesepakatan tiga pihak 1) Penyedia jasa masih bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan sesuai ketentuan kontrak. 2) Pengguna jasa menetapkan pihak ketiga sebagai penyedia jasa yang akan menyelesaikan sisa pekerjaa atau atas usulan penyedia jasa. 3) Pihak ketiga melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan harga satuan kontrak. Dalam hal pihak ketiga mengusulkan harga satuan yang lebih tinggi dari harga satuan kontrak, maka selisih harga menjadi tanggung jawab penyedia jasa. 4) Pembayaran kepada pihak ketiga dapat dilakukan secara langsung. 5) Kesepakatan tiga pihak dituangkan dalam berita acara dan menjadi dasar pembuatan amandemen kontrak. 34. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh pengguna jasa atas pertimbangan yang layak dan wajar, yaitu untuk : a. Pekerjaan tambah b. Perubahan desain c. Keterlambatan yang disebabkan oleh pengguna jasa d. Masalah yang tmbul di luar kendali penyedia jasa e. Keadaan kahar Penyedia jasa mengusulkan secara tertulis perpanjangan waktu pelaksanaan dilengkapi alasan dan data kepada pengguna jasa. Pengguna jasa menugaskan panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan direksi teknis untuk meneliti dan mengevaluasi usulan tersebut. Hasil penelitian dan evaluasi dituangkan dalam berita acara dilengkapi dengan rekomendasi dapat atau tidaknya diberi perpanjangan waktu Berdasarkan berita acara hasil penelitian dan evaluasi perpanjangan waktu pelaksanaan dan rekomendasi, maka pengguna jasa dapat menyetujui/tidak menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan. 3-24

69 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) Apabila perpanjangan waktu pelaksanaan disetujui, maka harus dituangkan di dalam amandemen kontrak Perhitungan penyesuaian harga sesuai dengan Pasal didasarkan atas amandemen kontrak Pasal Kerjasama antara Penyedia Jasa dan Sub Penyedia jasa Penyedia jasa golongan usaha kecil wajib bekerjasama dengan penyedia jasa golongan usaha kecil termasuk koperasi kecil, yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan harus disetujui oleh pengguna jasa dan tetap menjadi tanggung jawab penyedia jasa Pengguna jasa mempunyai hak intervensi atas pelaksnaan sub kontrak meliputi pelaksanaan pekerjaan dan pembayaran. 36. Penggunaan Penyedia Jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang ditunjuk dan dilarang diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa bukan usaha kecil,koperasi kecil maka : a. Penyedia jasa wajib bekerjasama dengan penyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil, dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan b. Bentuk kerjaama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan, dilarang mensubkontrakkan seluruh pekerjaan c. Penyedia jasa yang ditunjuk tetap bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan keseluruhan pekerjaan. d. Apabila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka kontrak akan batal dan penyedia jasa dimasukkan dalam daftar hitam selama 2 (dua) tahun. 3-25

70 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) Penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. 37. Keadaan Kahar Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang tejadi diluar kehendak para pihak sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi Yang digolongkan keadaan kahar adalah : a. Peperangan b. Kerusuhan c. Revolusi d. Bencana alam : banjir, gampa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit dan angina topan e. Pemogokan f. Kebakaran g. Gangguan industri lainnya Keadaan kahar ini termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena itu terjadinya keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, ditentukan berdasar kesepakatan dari para pihak Bila terjadi keadaan kahar, maka penyedia jasa memberitahukan kepada pengguna jasa selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya keadaan kahar Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin penyedia jasa memberitahukan kepada pengguna jasa bahwa keadaan telah kembali normal dan kegiatan dapat dilanjutkan, dengan ketentuan : 3-26

71 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) a. Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam kontrak tetap mengikat. Apabila harus diperpanjang, maka waktu perpanjangan sama dengan waktu selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar. b. Selama tidak melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar, penyedia jasa berhak menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai yang telah dikeluarkan selama jangka waktu tersebut untuk melaksankan tindakan yang disepakati. c. Bila sebagai akibat dari keadaan kahar penyedia jasa tidak dapat melaksanakan sebagian besar pekerjaan selama jangka waktu 60 (enam puluh) hari, maka salah satu pihak dapat memutus kontrak dengan pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya dan setelah itu penyedia jasa berhak atas sejumlah uang yang harus dibayar sesuai dengan ketentuan pemutusan kontrak Pasal Peringatan Dini Penyedia jasa wajib menyampaikan peringatan dini kepada direksi pekerjaan melalui direksi teknik selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu atau keadaankeadaan yang dapat berakibat buruk terbadap pekerjaan, kenaikan harga kontrak atau keterlambatan tanggal penyelesaian pekerjaan. Direksi pekerjaan melalui direksi teknik dapat meminta penyedia jasa untuk membuat perkiraan akibat yang akan timbul terhadap pekerjaan. harga kontrak dan tanggal penyelesaian pekerjaan. Perkiraan tersebut wajib diserahkan penyedia jasa sesegera mungkin Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan direksi pekerjaan melalui direksi teknik dalam menyusun dan membahas upaya-upaya untuk menghindari atau mengurangi akibat dari kejadian atau keadaan tersebut Penyedia jasa tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat dihindari melalui peringatan dini. 3-27

72 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 39. Rapat Pelaksanaan Penyedia jasa tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat dihindari melalui peringatan dini Direksi teknik wajib membuat risalah rapat pelaksanaan Pasal tanggung jawab masing-masing pihak atas tindakan yang harus diambil ditetapkan oleh direksi pekerjaan secara tertulis. 40. Iktikad Baik Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak dan kewajiban yang terdapat dalam kontrak Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Bila selama kontrak salah satu pihak merasa dirugikan. maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut. 41. Penghentian dan Memutuskan Kontrak Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal diluar kekuasaan (keadaan kahar) kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak. Dalam hal kontrak dihentikan, maka pengguna jasa wajib membayar kepada penyedia jasa sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai Pemutusan kontrak diiakukan bilamana penyedia jasa cidera janji atau tidak mematuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam kontrak. Kepada penyedia jasa dikenakan sanksi sesuai Pasal Pemutusan kontrak diiakukan bilamana para pihak terbukti melakukan kolusi. kecurangan atau tindak korupsi baik dalam proses pelelangan maupun pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini : 3-28

73 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) a. Penyedia jasa dapat dikenakan sanksi yaitu: 1). Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke kas negara; 2). Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia jasa: 3). Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 (dua) tahun. b. Pengguna jasa dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil atau ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku Pemutusan kontrak oleh pengguna jasa Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah pengguna jasa menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis kepada penyedia jasa untuk kejadian tersebut di bawah ini, pengguna jasa dapat memutuskan kontrak. Kejadian dimaksud adalah : a. Penyedia jasa tidak mulai melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak pada tanggal mulai kerja sesuai dengan Pasal 35.2.; b. Penyedia jasa gagal pada uji coba ketiga dalam melaksanakan SCM sesuai pasal atau Pasal 33.2.a.6). c. Penyedia jasa tidak berhasil memperbaiki suatu kegagalan pelaksanaan, sebagaimana dirinci dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran sesuai dengan Pasal 58.2.; d. Penyedia jasa tidak mampu lagi melaksanakan pekerjaan atau bangkrut; e. Penyedia jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan f. Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sudah melampaui besarnya jaminan pelaksanaan; g. Penyedia jasa menyampaikan pernyataan yang tidak benar kepada pengguna jasa dan pernyataan tersebut berpengaruh besar pada hak, kewajiban, atau kepentingan pengguna jasa; h. Terjadi keadaan kahar dan penyedia jasa tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Pasal 37.7.c. 3-29

74 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena terjadinya salah satu kejadian sebagaimana dirinci dalam dalam huruf a. sampai h. diatas, Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak, diberlakukan. Atas pemutusan kontrak yang timbul karena salah satu kejadian yang diuraikan dalam huruf a. sampai g. penyedia jasa dimasukkan dalam daftar hitam selama 2 (dua) tahun Pemutusan kontrak oleh penyedia jasa Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah penyedia jasa menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis kepada pengguna jasa untuk kejadian tersebut di bawah ini. penyedia jasa dapat memutuskan kontrak. Kejadian dimaksud adalah ; a. Sebagai akibat keadaan kahar. penyedia jasa tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Pasal 37.7.c b. Pengguna jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan Prosedur pemutusan kontrak setelah salah satu pihak menyampaikan atau rnenerima pemberilahuan pemutusan kontrak, sebelum tunggal berlakunya pemulusan tersebul penyedia jasa harus; a. Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang diletapkan dalam pemberitahuan pemutusan kontrak; b. Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan. Pengalihan hak dan penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara dan pada waktu yang ditentukan oleh pengguna jasa: c. Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh pengguna jasa Dalam hal terjadi memutusan kontrak sesuai dengan Pasal 41.5., pengguna jasa tetap membayar hasil pekerjaan sampai dengan batas tanggal pemutusan, dan jika terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal selain pembayaran tersebut di atas pengguna jasa harus membayar pengeluaran langsung yang dikeluarkan oleh penyedia jasa sehubungan dengan pemutusan kontrak, Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak, penyedia jasa tidak bertanggung jawab lagi atas pelaksanaan kontrak. 3-30

75 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 42. Pemanfaatan Milik Penyedia jasa Semua bahan, peralatan. instalasi, pekerjaan sementara, dan fasilitas milik penyedia jasa, dapat dimanfaatkan oleh pengguna jasa bila terjadi pemutusan kontrak oleh pengguna jasa. 43. Penyelesaian Perselisihan Penyelesaian perselisihan dapat melalui: a. Di luar pengadilan, yaitu dengan cara musyawarah, mediasi, konsiliasi atau arbitrase di Indonesia; b. Pengadilan Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam syarat-syarat khusus kontrak Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan ditanggung kedua belah pihak sesuai keputusan akhir. 44. Bahasa dan Hukum Kontrak dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 45. Perpajakan Penyedia jasa harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap semua peraturan perundang-undangan tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah diperhitungkan dalam penawaran Perubahan, peraturan perundang-undangan tentang pajak yang terjadi setelah pembukaan penawaran harus dilakukan penyesuaian. 46. Korespondensi Komunikasi antara pihak hanya berlaku bila dibuat secara tertulis Korespondensi dapat dikirim langsung, atau melalui pos, telex, kawat Alamat para pihak ditetapkan sebelum tanda tangan kontrak Korespondensi harus menggunakan bahasa indonesia 47. Penyesuaian Harga Penyesuaian harga dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak. Penyesuaian harga diberlakukan terhadap kontrak jangka panjang lebih dari 12 (dua belas) bulan. 3-31

76 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 48. Denda dan Ganti Rugi Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia jasa, sedangkan ganti rugi adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada pengguna jasa. karena terjadinya cidera janji terhadap ketentuan yang tercantum dalam kontrak Besarnya denda kepada penyedia jasa atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1 %0(per seribu) dari harga kontrak atau bagian untuk setiap hari keterlambatan Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh pengguna jasa atas keterlambatan pembayaran. adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. 49. Serah Terima Pekerjaan Pengguna jasa membentuk panitia penerima pekerjaan yang terdiri dari unsur atasan langsung. proyek dan direksi teknis Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen). penyedia jasa mengajukan permintaan secara tertulis kepada pengguna jasa untuk penyerahan pertama pekerjaan Pengguna jasa memerintahkan panitia penerima pekerjaan untuk melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia jasa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterimanya surat permintaan dari penyedia jasa. Apabila terdapat kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan. penyedia jasa wajib menyelesaikan/memperbaiki. kemudian panitia penerima pekerjaan melakukan pemeriksaan kembali dan apabila sudah sesuai dengan ketentuan kontrak, rnaka dibuat berita acara penyerahan pertama pekerjaan. 3-32

77 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) Setelah penyerahan pertama pekerjaan pengguna jasa membayar sebesar 100% (seratus persen) dari nilai kontrak dan penyedia jasa harus menyerahkan jaminan perneliharaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak Penyedia jasa wajib memelihara basil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap berada seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan Seletah masa pemeliharaan berakhir penyedia jasa mengajukan permintaan secara tertulis. kepada pengguna jasa untuk penyerahan akhir pekerjaan Pengguna jasa menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia jasa melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik, setelah diperiksa oleh panitia penyerahan pekerjaan dan lelah dibuat berupa acara penyerahan akhir pekerjaan Selelah penyerahan akhir pekerjaan pengguaan jasa wajib mengembalikan jaminan pemeliharaan dan jaminan pelaksanaan Apabila penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sesuai kontrak, maka pengguna jasa berhak mencairkan jaminan pemeliharaan untuk membiayai pemeliharaan pekerjaan dan mencairkan jaminan pelaksanaan dan disetor ke kas negara, penyedia jasa dikenakan sanksi masuk daftar hitam selama 2 (dua) lahun. 50. Gambar Pelaksanaan Penyedia jasa harus menyerahkan kepada direksi pekerjaan gambar pelaksanaan (as built drawing) paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum penyerahan akhir pekerjaan Apabila penyedia jasa terlambat menyerahkan gambar pelaksanaan, maka pengguna jasa dapat menahan sejumlah uang sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak Apabila penyedia jasa tidak menyerahkan gambar pelaksanaan, maka pengguna jasa dapat memperhitungkan pembayaran kepada penyedia jasa sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. 3-33

78 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 51. Perhitungan Akhir Penyedia jasa wajib mengajukan kepada direksi pekerjaan perhitungan terinci mengenai jumlah yang harus dibayarkan kepadanya sesuai ketentuan kontrak sebelum penyerahan pertama pekerjaan. Pengguna jasa harus mengajukan surat permintaan pembayaran untuk pembayaran akhir paling lambal 7 (tujuh) hari setelah perhitungan pembayaran akhir disetujui oleh direksi teknis. 52. Kegagalan Bangunan Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan sesuai dengan umur konstruksi yang direncanakan dan secara tegas dinyatakan dalam dokumen perencanaan paling lama 10 (sepuluh) tahun. Jangka waktu pertanggung jawaban atas kegagalan bangunan ditetapkan dalam syarat-syarat khusus kontrak Pelaksanaan ganti rugi atas kegagalan bangunan dapat dilakukan melalui mekanisme pertanggungan (asuransi) sesuai dengan pasal 7.1.c. Ketentuan Khusus 53. Personil Penyedia jasa wajib menugaskan personil inti yang tercantum dalam daftar personil inti atau menugaskan personil lainnya yang disetujui oleh direksi pekerjaan. Direksi pekerjaan hanya akan menyetujui usulan penggantian personil inti apabila kualifikasi, kemampuan, dan pengalamannya sama atau melebihi personil inti yang ada dalam daftar personil inti Apabila direksi pekerjaan meminta penyedia jasa untuk mernberhentikan personilnya dengan alasan atas permintaan tersebut, maka penyedia jasa harus menjamin bahwa personil tersebut sudah harus meninggalkan lapangan dalam waktu 7 (tujuh) hari dan harus diganti selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari. 3-34

79 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 54. Penilaian Pekerjaan Pengguna jasa haras meiakukan penilaian atas hasil pekerjaan dalam masa pelaksanaan pekerjaan Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan fisik pekerjaan. 55. Percepatan Apabila pengguna jasa menginginkan agar penyedia jasa menyelesaikan pekerjaan sebelum rencana tanggal penyelesaian pekerjaan. maka direksi pekerjaan akan meminta usulan biaya yang diperlukan oleh penyedia jasa untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan. Bila pengguna jasa dapat menerima usulan biaya tersebut. maka rencana tanggal penyelesaian pekerjaan dipercepat dan disahkan bersama oleh direksi pekerjaan dan penyedia jasa Apabila pengguna jasa menerima usulan biaya untuk percepatan pelaksanaan pekerjaan. maka usulan biaya tersebut ditambahkan dalam harga kontrak dan diperlakukan sebagai perintah perubahan untuk di proses menjadi amandemen kontrak. 56. Penemuan-Penemuan Semua benda yang memiliki nilai sejarah atau kekayaan yang secara tidak sengaja ditemukan di lapangan adalah menjadi hak milik negara Penyedia jasa wajib memberitahukan kepada direksi pekerjaan dan kepada pihak yang berwenang bila menemukan benda Pasal Kompensasi Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia jasa bila dapat dibuktikan merugikan penyedia jasa dalam hal sebagai berikut : a. Penyedia jasa belum bisa masuk ke lokasi pekerjaan, karena pengguna jasa tidak menyerahkan seluruh/sebagian lapangan kepada penyedia jasa; b. Pengguna jasa tidak memberikan gambar, spesifikasi, atau instruksi sesuai jadwal yang telah ditetapkan; c. Pengguna jasa memodifikasi atau mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan: d. Pengguna jasa terlambat melakukan pembayaran; 3-35

80 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) e. Pengguna jasa menginstruksikan untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak diketemukan kerusakan/ kegagalan/ penyimpangan pekerjaan: f. Pengguna jasa menolak sub penyedia jasa tanpa alasan yang wajar; g. Keadaan tanah ternyata jauh lebih buruk dan informasi termasuk data penyelidikan tanah (bila ada) yang diberikan kepada peserta lelang: h. Penyedia jasa lain, petugas pemerintah. petugas utilitas atau pengguna jasa tidak bekerja sesuai waktu yang ditentukan. sehingga mengakibatkan keterlambatan dan atau biaya tambah bagi penyedia jasa. i. Dampak yang menimpa/membebani penyedia jasa diakibatkan oleh kejadian-kejadian yang menjadi resiko pengguna jasa. j. Pengguna jasa menunda berita acara penyerahan pertama pekerjaan dan/atau behta acara penyerahan akhir pekerjaan. k. Pengguna jasa memerintahkan penundaan pekerjaan. l. Kompensasi lain sesuai dengan yang lercantum dalam syaratsyarat khusus kontrak. 58. Penangguhan Pembayaran Apabila penyedia jasa tidak melakukan kewajiban sesuai ketentuan dalam kontrak maka dikenakan sanksi penangguhan pembayaran setelah pengguna jasa memberitahukan penanggujian pembayaran tersebut secara terlulis Pemberitahuan penangguhan pembayaran memuat rincian keterlambatan disertai alasan-alasan yang jelas dan keharusan penyedia jasa untuk memperbaiki dan menyelesaikan pekerjaan dalam jangka vvaktu sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran. 59. Hari Kerja Semua pekerja dibayar selama hani kerja dan datanya disimpan oleh penyedia jasa. Daftar pembayaran ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat diperiksa oleh pengguna jasa. 3-36

81 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) Penyedia jasa harus membayar upah hari kerja kepada tenaga kerjanya setelah formulir upah ditandatangani Jam kerja dan waktu cuti untuk karyawan harus dilampirkan Penyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi teknis sebelum bekerja di luar jam kerja. 60. Pengambilalihan Pengguna jasa akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah diterbitkan berita acara serah terima akhir pekerjaan. 61. Pedoman Pengoperasian dan Pemeliharaan Penyedia jasa wajib memberikan pedoman kepada pengguna jasa tentang pengoperasian dan pemeliharaan Apabila penyedia jasa tidak melakukan Pasal 61.1., maka pengguna jasa dapat memperhitungkan pembayaran kepada penyedia jasa sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. 62. Penyesuaian Biaya Harga kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian biaya Penyesuaian biaya harus mengikuti peraturan yang berlaku. termasuk mata uang yang dipakai untuk penyesuaian biaya sesuai dengan kesepakatan para pihak. 63. Penundaan atas Perintah Pengguna Jasa Pengguna jasa dapat memerintahkan penyedia jasa untuk menunda dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau memperlambat kemajuan suatu kegiatan pekerjaan Jika perubahan sedemikian mendesak sehingga pembuatan usulan biaya serta pembahasannya akan menunda pekerjaan, maka perintah perubahan tersebut harus dilaksanakan oleh penyedia jasa dan perintah perubahan diberlakukan sebagai peristiwa kompensasi 3-37

82 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 64. Instruksi Penyedia jasa wajib melaksanakan semua instruksi direksi pekerjaan yang berkaitan dengan kontrak Semua instruksi harus dilakukan secara tertulis. 3.3 Syarat-Syarat Khusus Kontrak Dalam Kepres 80/2003 isi Syarat-Syarat Khusus Kontrak telah ditetapkan yaitu yang mengatur tentang : a. Ketentuan Umum 1). Definisi 2). Asal Barang dan Jasa (Tambahan Ketentuan butir 3 SSUK) 3). Jaminan (Tambahan Ketentuan butir 6 SSUK) 4). Asuransi (Tambahan Ketentuan butir 7 SSUK) 5). Pembayaran (Tambahan Ketentuan butir 8 SSUK) 6). Harga (Tambahan KetentuaN butir 9 SSUK) 7). Hak dan Kewajiban Para Pihak (Tambahan Ketentuan butir 11 SSUK) 8). Penyelesaian Perselisihan (Tambahan Ketentuan butir 16 SSUK) b. Ketentuan Khusus 1). Kompensasi 2). Pedoman Pengoperasian dan Perawatan c. Uraian dan penjelasan dari Syarat-Syarat Khusus telah ditentukan dalam Kepmen Kimpraswil No. 257/2004 sebagai berikut : 3-38

83 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) A. Ketentuan Umum 1. Definisi 1.1. a. Pengguna Jasa adalah : Nama : Jabatan : Kepala Kantor/Satuan Kerja/Pemimpin Proyek/Bagian Proyek Alamat :. b. Direksi Pekerjaan adalah : Nama :. Jabatan :. Alamat :. c. Masa Pemeliharaan selama (..) hari. 2. Jaminan 6.1. Besarnya jaminan pelaksanaan adalah..% (. Persen) dari nilai kontrak 6.2. Besarnya uang muka adalah % (. Persen) dari nilai kontrak 6.3. Besarnya jaminan pemeliharaan adalah. % (. Persen) dari nilai kontrak 3. Asuransi 7.2. a. Kerusakan harta benda Rp.... ( ) b. Pihak ketiga Rp... (..) tiap orang untuk cidera badan termasuk kematian untuk satu kali peristiwa. c. Kegagalan bangunan Rp..... (.) 4. Keselamatan Kerja 8.1. Peraturan tentang keselamatan kerja yang harus dipatuhi penyedia jasa sesuai dengan Kepmen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : tahun tentang. 3-39

84 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) 5. Pembayaran 9.1.a.1). Besaran uang muka adalah.% (.Persen) dari nilai kontrak. 9.1.b.3). Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara. { angsuran (termijn) atau bulanan (monthly certificate)}. 9.1.b.4). Bila terdapat ketidak sesuaian dalam perhitungan angsuran, besarnya tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar setinggi-tingginya sebesar 80% (delapan puluh persen) dari jumlah nilai tagihan. 6. Jadwal Pelaksanaan 7. Penggunaan penyedia jasa usaha kecil termasuk koperasi kecil Waktu pelaksanaan kontrak selama ( ) hari Kepada penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti menyalah gunakan fasilitas dan kesempatan yang diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil sebagaimana diatur dalam undangundang No. 9 Tahun 1995, maka yang bersangkutan dikenakan sanksi sebagaimana termaktub dalam pasal 34, pasal 35 dan pasal 36 undang-undang tersebut yaitu sebagai berikut ; a. Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan mengaku atau memakai nama usaha kecil sehingga memperoleh kemudahan dana, keringanan tariff, tempat usaha, bidang dan kegiatan usaha, atau pengadaan barang dan jasa atau pemborongan pekerjaan Pemerintah yang diperuntukkan dan 3-40

85 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) dicadangkan bagi usaha kecil yang secara langsung atau tidak langsung menimbulkan kerrugian bagi usaha kecil diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp ,00 (dua miliar rupiah); e. Perbuatan sebagaimana dimaksud pada butir 1, diatas adalah tindak pidana kejahatan. f. Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada butir 1, dilakukan oleh atau atas nama badan usaha, dapat dikenakan sanksi administrasi berupa pencabutan sementara atau pencabutan tetap ijin usaha oleh instansi yang berwenang. 8. Penyelesaian Perselisihan Penyelesaian perselisihan melalui.. (di luar pengadilan/pengadilan) 9. Penyesuaian Harga Tata cara perhitungan penyesuaian harga sesuai dengan ketentuan Keppres Nomor 80 Tahun a. Persyaratan penggunaan rumus penyesuaian harga b. Rumusan penyesuaian harga.. c. Rumusan penyesuaian nilai kontrak 3-41

86 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) d. Koefisien komponen harga satuan untuk setiap pembayaran sesuai dengan jenis pekerjaan 1).. 2). 3). 4). Dst. 10. Denda dan Ganti Rugi 11. Gambar Pelaksanaan 12. Kegagalan Bangunan Kompensasi atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia a. Denda langsung dipotong dari pembayaran kepada penyedia jasa. b. Ganti rugi dibayar kepada penyedia jasa setelah dibuat amandemen kontrak Jumlah pembayaran yang ditahan adalah sebesar Rp. (.) Jumlah pembayaran yang diperhitungkan adalah sebesar Rp.. (.) Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan selama. (..) tahun. B. Ketentuan Khusus 13. Kompensasi Kompensasi lain adalah meliputi 14. Pedoman Jumlah pembayaran yang Pengoperasian dan Pemeliharaan diperhitungkan adalah sebesar Rp. (..) 3-42

87 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) RANGKUMAN Syarat-Syarat Umum Kontrak mengatur hal-hal yang diperjanjikan seperti istilah yang dipakai, hak, kewajiban, tanggung jawab, sanksi, penyelesaian perselisihan, resiko pembayaran, jaminan-jaminan, asuransi, perpajakan. Syarat-syarat Khusus mengatur mengenai perubahan, penambahan atau penghapusan ketentuan dalam Syarat-syarat Umum. Istilah yang digunakan dibuat definisi yang jelas sehingga tidak ada penafsiran lain. Demikian hak, kewajiban dan lain-lainnya itu diuraikan semua dengan jelas.

88 Dokumen Kontrak (Dokumen Kontrak Pembo rongan) LATIHAN 1. Menurut definisi Syarat-syarat Umum, ada Direksi Pekerjaan dan ada Direksi Teknis. Dimana letak perbedaannya? 2. Dalam suatu kontrak pemborongan, Kontraktor harus menyerahkan jaminan pelaksanaan sebelum kontrak ditanda tangani. Jelaskan berapa lama masa berlakunya jaminan pelaksanaan terhitung sejak kapan dan berakhirnya kapan? 3. Apa yang dilakukan apabila ada perubahan dalam kontrak?

89 BAB 4 DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA (BOQ = BILL OF QUANTITY) 4.1 Umum Daftar Kuantitas dan Harga merupakan rincian perhitungan biaya suatu paket pekerjaan/proyek, meliputi kuantitas, harga satuan, komponen pekerjaan lumpsum, uraian pekerjaan dalam masing-masing mata pembayaran, pekerjaan harian, Provisional Sum (untuk kegiatan cadangan), penawaran mata pembayaran dalam daftar kuantitas, singkatan-singkatan (ukuran) dan bentuk-bentuk (form-form). Keppres No. 80/2003 mengatur mengenai Daftar Kuantitas dan Harga sebagai berikut : Daftar Kuantitas dan Harga : - jenis dan uraian singkat pekerjaan yang akan dilaksanakan atau barang yang akan dipasok; - negara asal barang/jasa; - volume pekerjaan; - harga satuan barang/jasa yang akan ditawarkan; - komponen produksi dalam negeri; - harga total pekerjaan/barang; - biaya satuan angkutan (khusus untuk pengadaan barang); - pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pajak lainnya. 4.2 Daftar Kuantitas dan Harga dalam Dokumen Kontrak Dalam syarat-syarat dan harga dalam dokumen kontrak kuantitas dan harga satuan biasanya tertuang pada : Pengendalian Biaya antara lain memberikan batasan-batasan sebagai berikut : 1. Daftar Kuantitas berisi semua mata pembayaran pekerjaan instalasi, testing yang wajib dilaksanakan oleh kontraktor. 2. Daftar Kuantitas digunakan untuk menghitung Harga Kontrak. Kontraktor dibayar menurut kuantitas dan jenis pekerjaan yang dilaksanakannya dan disetujui Direksi Pekerjaan dengan harga satuan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas. 3. Apabila Kuantitas akhir yang dilaksanakan dari suatu pekerjaan mata pembayaran utama berbeda lebih dari 25 % dari Kuantitas Awal dalam Daftar Kuantitas, maka Direksi Pekerjaan dapat mengadakan penyesuaian harga satuan dari kuantitas pekerjaan itu untuk menyesuaikan dengan perubahan kuantitas tersebut. 4-1

90 4. Direksi pekerjaan tidak boleh mengubah / menyesuaikan harga sebagai akibat perubahan volume, apabila harga kontrak awal berubah lebih besar dari 15% kecuali disetujui oleh pemilik. 5. Semua perintah perubahan harus dimasukkan dalam program yang dimutakhirkan yang disusun kontraktor. 6. Kontraktor wajib memperkirakan pengaruh biaya akibat perubahan pembayaran terhadap harga kontrak dan mengajukan usulaln biaya untuk melaksanakan perubahan pembayaran tersebut jika diminta untuk melakukannya oleh Direksi Pekerjaan. Direksi Pekerjaan wajib menilai usulan biaya tersebut dalam waktu 7 hari atau dalam waktu yang lebih lama yang dinyatakan Direksi Pekerjaan dan sebelum Perintah Perubahan dikeluarkan olehnya. 7. Jika pekerjaan dalam Perintah Perubahan berhubungan dengan uraian pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan jika menurut pendapat Direksi Pekerjaan Kuantitas dari Pekerjaan berada diatas batas sebagaimana tersebut pada butir 3 atau waktu pelaksanaan tidak mengakibatkan pembatalan harga, maka harga tertera dalam Daftar Kuantitas dipergunakan untuk menghitung nilai perubahan. Apabila harga satuan berubah atau sifat pekerjaan dalam Perintah Perubahan tidak berhubungan dengan pekerjaan dalam Daftar Kuantitas, jika dianggap wajar oleh Direksi Pekerjaan, usulan biaya dari perubahan dapat diajukan oleh Kontraktor kepada Pemilik Proyek untuk disetujui pembayarannya. 4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya Umum Biaya suatu pekerjaan tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Untuk pekerjaan sumber daya air terdiri dari pekerjaan irigasi, pekerjaan sungai, pekerjaan rawa dan pengawasan pantai serta pekerjaan bendungan Komponen Biaya Komponen yang membentuk biaya adalah volume dan harga satuan pekerjaan ditambah dengan overhead dan profit. Sumber data harga satuan dasar upah atau bahan yang digunakan dalam perhitungan analisa harga satuan pekerjaan adalah sebagai berikut : 1. Harga dasar setempat pada waktu yang tertentu. 2. Harga kontrak untuk barang / pekerjaan sejenis setempat yang pernah dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kenaikan harga yang terjadi. 4-2

91 3. Informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh biro pusat statistic (BPS) dan media cetak lainnya 4. Daftar harga / tariff barang / jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen tunggal 5. Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik pusat maupun daerah 6. Data lain yang dapat digunakan Harga Satuan Kegiatan Harga satuan kegiatan terdiri dari sekelompok harga upah, bahan dan peralatan yang dikalikan dengan suatu koefisien masing-masing untuk memperoleh harga satuan pekerjaan (misalnya Rp/m 1, Rp/m 2, Rp/m 3, Rp/ton dan lain-lain) yang diperoleh melalui suatu analisa yang disebut dengan analisa harga satuan Upah Harga upah tenaga kerja adalah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja dan harga ini yang menjadi komponen dalam analisa harga satuan kegiatan. Harga dasar upah tenaga kerja diperoleh dari sumber data seperti disebut dalam butir diatas. Harga dasar tersebut adalah menjadi harga upah tenaga kerja, apabila tenaga kerja tersebut berada disekitar lokasi pekerjaan / proyek. Namun apabila tenaga kerja berasal dari daerah lain yang memerlukan biaya angkutan dan biaya tempat tinggal, maka selain harga dasar upah tersebut perlu ditambah biaya transport dan tempat tinggal, yang disebut biaya mobilisasi dan demobilisasi Bahan Bahan terdiri dari 2 macam yaitu : bahan dasar dan bahan olahan. Bahan dasar adalah seperti batu kali / gunung, pasir sungai / gunung dan lainlainnya, yang masih asli diambil dari alam. Bahan olahan untuk keperluan tertentu adalah bahan dasar yang diolah misalnya menjadi batu pecah, baik oleh tangan manusia maupun mesin pemecah batu. 4-3

92 Harga bahan dasar adalah harga bahan yang terdapat di pasaran. Yaitu bahan yang dimiliki oleh masyarakat, toko atau pemasok, yang diambil dari sungai atau dari gunung Harga bahan dasar di quarry adalah harga bahan yang dikumpulkan dengan menggunakan alat-alat berat atau alat-alat khusus (seperti dinamit untuk memperoleh batu gunung) dengan membayar kewajiban ke pemerintah daerah seperti iuran galian C, atau iuran daerah dan lain-lain. Faktor yang mempengaruhi harga ialah tenaga manusia dan peralatan. Harga bahan dilokasi pekerjaan atau base camp adalah harga dasar bahan ditambah biaya angkutan. Biaya angkutan sendiri terdiri dari biaya memuat dan membongkar baik oleh tenaga manusia maupun peralatan dan biaya angkut oleh kendaraan. Harga dasar bahan hasil pabrikan seperti semen, besi beton, baja, cat dan lainlainnya, diperoleh dari pabrik atau agen tunggal Koefisien Nilai koefisien untuk bahan dan upah yang dilakukan secara manual diperoleh berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kemampuan seseorang dalam mengerjakan satu-satuan pekerjaan dan jumlah bahan yang diperlukan. Daftar koefisien ini telah tersusun dalam buku analisa harga satuan yang terkenal dengan buku BOW ( Burgerliyke Openbare Werken). Dewasa ini mungkin tidak sesuai lagi, karena ini produk zaman Belanda yang sudah sangat lama berlalu. Selain itu BOW tidak menggunakan alat-alat berat. Dewasa ini besaran koefisien sudah ada dimasing-masing Direktorat Jenderal seperti Direktorat Jenderal Bina Marga (Prasarana Wilayah). Juga telah terbit buku analisa harga satuan berdasarkan Standar Hari / Orang (Standard Man / Day), atau Standar Jam / Orang (Standar Man / Hours). Nilai koefisien di dalam perhitungan biaya bahan sangat tergantung kepada waste yang berarti kelebihan kuantitas material yang digunakan / didatangkan yang tidak menambah nilai suatu pekerjaan. Didalam tahapan pelelangan, pencantuman nilai waste sangat berpengaruh terhadap pencapaian harga penawaran bahan yang kompetitif. 4-4

93 Pada perusahaan konstruksi yang terkemuka, nilai waste bahan dari proyek proyek yang sudah selesai dikumpulkan pada suatu data base perusahaan lengkap dengan lokasi pekerjaan, waktu pelaksanaan dan data teknis lainnya. Selain metode konstruksi maka data base tersebut merupakan senjata di dalam menghitung lelang agar tercapai harga penawaran yang kompetitif dan realistis dan mengurangi kemungkinan harga lelang yang terlalu tinggi atau terlalu rendah (underbid) Sedang apabila dengan menggunakan peralatan khususnya alat-alat berat, dibuat dalam analisa tersendiri menurut jenis alatnya. Sama seperti pada bahan, data produktifitas untuk tenaga kerja dan peralatan dari proyek proyek terdahulu perlu disimpan pada data base perusahaan. Dengan demikian perhitungan biaya bahan, tenaga kerja dan peralatan dapat lebih teliti, riel dan kompetitif Faktor-faktor yang mempengaruhi Besar kecilnya harga suatu pekerjaan selain ditentukan oleh harga bahan, upah, peralatan dan volume, juga dipengaruhi oleh : - Faktor lingkungan (sosial budaya) - Lokasi pekerjaan terpencil atau tidak - Kemudahan akan transportasi - Cuaca - Kecakapan, keterampilan serta pengalaman para mandor dan tukang 4.4 Harga Satuan Dasar/Harga Satuan Pekerjaan/Harga Satuan Pokok Kegiatan Jenis Harga Satuan Harga satuan adalah suatu harga yang dapat dipakai untuk menganalisa biaya suatu kegiatan pembangunan dibidang sumber daya air mencakup penyusunan harga satuan yang dilakukan oleh tim HSP TA / 2000 terdiri dari : a. Harga Satuan Dasar (HSD) Harga satuan dasar ini adalah harga dari masing-masing upah, bahan dan alat yang dipakai sebagai dasar perhitungan analisa harga satuan pekerjaan yang dipakai sebagai dasar perhitungan RAB Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSP). 4-5

94 b. Harga Satuan Pekerjaan (HSP) Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah suatu harga dari masing-masing jenis pekerjaan (Pay Item) yang diperoleh dari analisa harga satuan dasar yang dipakai sebagai dasar perhitungan RAB Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) c. Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) adalah suatu harga dari jenis kegiatan untuk menyeleasaikan dan berfungsinya suatu bangunan. Di dalam penyajian ini dibatasi untuk bangunan-bangunan di bidang pengairan. Harga satuan pokok kegiatan (HSPK) ini dikelompokkan menjadi : 1) Kelompok yang bersifat umum Disini dimaksudkan dengan kelompok umum adalah kelompok bangunan yang dapat dipakai oleh semua jenis pekerjaan dibidang bangunan besar, sungai, irigasi, rawa / pantai dan air tanah 2) Kelompok untuk pekerjaan khusus Yang dimaksud dengan kelompok pekerjaan khusus adalah kelompok bangunan yang hanya dapat digunakan untuk masing-masing bidang yang terdapat dalam pekerjaan, (bangunan besar, sungai, irigasi, rawa / pantai dan air tanah) Metode Penyusunan dan Pengumpulan Harga Satuan a. Harga satuan dasar ini dihimpun berdasarkan sumber : - Laporan rutin dari Kanwil PU/ Dinas PU beberapa propinsi yang diperhitungkan dapat mewakili kelompok indek yang ada. - Kontrak-kontrak pekerjaan yang sedang berjalan - Harga pasar atau toko eceran - Terbitan harga satuan instansi yang berwenang - Diperhitungan adanya kenaikan atas inflasi normal pertahun b. HSP : Disusun berdasarkan analisa harga satuan dari setiap jenis pekerjaan yang dulu umumnya masih mengacu ke BOW, namun saat ini berdasarkan analisa dari proyek yang dinilai dapat dipertanggung jawabkan dengan menggunakan HSD sesuai hasil dari butir a diatas. 4-6

95 c. HSPK - Ditentukan jenis dan satuan kegiatan - Ditentukan ukuran dan spesifikasi teknis utama dari kegiatan tersebut - Dihitung volume (design) tiap pekerjaan dari tiap satuan jenis kegiatan tersebut diatas. - HPSK = Vol (p) x HSP Penggunaan Dalam Menghitung Biaya a. Ancar-ancar harga satuan ini (HSP dan HSPK) digunakan untuk menghitung perkiraaan nilai suatu kegiatan (Bangunan Pengairan), secara cepat sesuai kedekatan spesifikasi teknis yang telah ditentukan dalam buku ini. b. Untuk mendapat nilai HSPK yang akurat, sangat tergantung dari variasi spesifikasi teknis, metode pelaksanaan yang ditentukan untuk HSPK yang dihitung, serta mengacu pada HSD setempat pada saat menghitung HSPK / HSP. Untuk itu, HSP / HSPK ini akan berubah (dihitung kembali) jika variasi spesifikasi, metode dan lokasi jauh berbeda dengan buku ini. c. Untuk item HSPK, HSP maupun HSD yang tidak ada dalam buku ini supaya dihitung sesuai dengan kondisi masing-masing proyek dan harga pasar setempat. d. Harga-harga satuan dasar (HSD) yang digunakan dalam menyusun analsia HSP yang selanjutnya memberikan hasil HSPK didalam buku ancar-ancar ini diperoleh dari harga yang berlaku bulan Oktober 1998 dari daerah jawa Timur yang relatif berbeda tidak terlalu signifikan. Tentunya untuk dapat digunakan secara nasional di propinsi-propinsi lain, maka dapat disesuaikan dengan menggunakan koefisien lokasi yang diberikan dalam tabel berikut : Koefisien Koefisien Koefisien Koefisien = 1,0 untuk propinsi DKI Jakarta, Jawa barat, Jawa tengah, DI. Yogyakarta, Jawa timur. = 1,1 untuk propinsi Lampung, Sum-sel, Bengkulu, Jambi, Sum-bar, Sum-ut, Aceh. = 1,15 untuk propinsi Riau = 1,18 untuk propinsi Kal-sel, Kal-teng, Kal-bar, Kal-tim dan Bali 4-7

96 Koefisien Koefisien Koefisien = 1,19 untuk propinsi Sul-sel, Sul-tra, Sul-sel, Sul-ut = 1,20 untuk propinsi NTT, NTB, Tim-tim = 1,25 untuk propinsi Maluku, Ir-ja e. Spesifikasi teknik masing-masing kegiatan dari HSPK tercantum pada lampiran perhitungan Harga Satuan Pokok Kegiatan f. HSPK ini telah disepakati bersama dengan Bappenas dan DJA, kecuali HSPK bertanda *). Penggunaan HSPK bertanda *), harus didukung dengan analisa biaya dalam rangka mendapatkan persetujuan DUP dari Bappenas / DJA Contoh Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) No Uraian Sat. Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Keterangan C. IRIGASI 1. Studi Identifikasi Ha 43, Studi Pengenalan Ha 47, Master Plan Ha 79, Studi Kelayakan Ha 80, Pengukuran & Perencanaan Drainase Ha 61, Final Desain Bendung Unit 211,970, Pengukuran & Detail Desain Irigasi Ha 211, Perbaikan Irigasi Desa (PID) Ha 550, Rehabilitasi Jaringan Irigasi 9.1 Kategori Ringan Ha 600, Kategori Sedang Ha 1,650, Kategori Berat Ha 2,750,000 - Rehab. Sal. Tersier - Rehab. Sal. Sekunder - Rehab. Sal. Tersier - Rehab. Sal. Sekunder - Bang. Air & Sal. Sekunder (pintu, talang, sadap) - Rehab. Sal. Tersier - Bang. Air & Sal. Sekunder - Sal. Sekunder & Bendung 4-8

97 10. Pembangunan Irigasi Baru 10.1 Kategori Sederhana (<2.000 ha) Ha 3,500, Kategori Teknis 1. Kecil (<2.000 Ha) Ha 8,000, Besar (>2.000 Ha) Ha 11,000, Penyiapan Lahan Berpengairan (PLB) 11.1 Kategori Ringan (lahan datar, tegalan) Ha 750,000 Kategori Sedang (lahan landai, 11.2 semak belukar) Ha 1,500, Kategori Berat (lahan miring, hutan ringan) Ha 2,000,000 - Bang. Pengambilan sederhana (free intake) bendung, bang. pelengkap - Sal. Primer & Sekunder (tanpa Lining) - Jaringan Tersier - Bang. pengambilan teknis - Sal. Primer, Sekunder, Tersier - Bang. pengambilan teknis (bendung, intake, bang. penangkap Lumpur, embung) - Sal. Primer, Sekunder, Tersier dan bangunan pelengkap - Desain - Pembersihan Lahan Manual - Pencetakan Sawah - Desain - Pembersihan Lahan Manual - Pencetakan Sawah - Desain - Pembersihan Lahan dgn alat berat - Pencetakan Sawah dgn alat berat Contoh Perhitungan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Spesifikasi : - Lebar Saluran 1 2 m - Tinggi Saluran 0,50 1,50 m - Lining Beton Tak Bertulang K Panjang Saluran m - Saluran dengan galian dan lining 4-9

98 No Uraian Pekerjaan Kode Anl. Harga Jumlah Harga Atau Upah / Sat. Volume. Satuan (Rp) Material (Rp) Pekerjaan Persiapan - Ls 1 5,000, ,000, Pembersihan - M2 12,000 2, ,000, Galian tanah biasa I. 10 M3 3,400 6, ,780, Timbunan tanah I. 14 M3 18,200 12, ,140, dipadatkan, tanah dari luar 5. Timbunan pasir urug I. 15 M , ,640, Pekerjaan lining beton K- II. B.4 M , ,909, Pipa filter - M , ,500, Construction Joint - M , ,000, JUMLAH (A) PPN % 10 Rp. Rp. 450,969, ,096, JUMLAH (B) Panjang Saluran (C) Mtr Rp. 496,066, ,000 Harga Satuan Pokok Kegiatan Pekerjaan Saluran Per-meter (B/C) Rp. 496, Dibulatkan Rp. 496, Harga Standar Upah Berdasarkan Upah minimum Regional (UMR). Sumber data didapat dari ketetapan yang dikeluarkan Menteri Tenaga Kerja mengenai besarnya Upah minimum Regional yang diadakan peninjauan kembali setiap tahun (Lihat lampiran keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-02/Men/1996) mengenai UMR pada 25 wilayah di Indonesia. Pengertian Upah Minimum Regional (UMR) adalah upah pokok terendah termasuk tunjangan tetap yang diterima oleh pekerja di wilayah tertentu dalam satu propinsi dan ini adalah tingkat pengupahan minimal tenaga kerja untuk setiap kualifikasi tenaga kerja Dalam Suatu perusahaan, Upah Minimum Regional (UMR) ini akan menjadi pola sebagai harga dasar upah. 4-10

99 Komponen upah dasar tenaga kerja adalah Upah berdasar UMR disamping itu ada tunjangan, seperti : 1. Makan 2. Transport 3. Pengobatan 4. Rumah atau tempat tinggal sementara atau tempat penampungan sementara pekerja selama proyek berjalan Untuk suatu perusahaan baik yang bergerak dalam bidang pembangunan atau lainnya maka dasar upah, selain berdasar UMR dipertimbangkan pula adanya upah lokal dan upah mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah (lokasi pekerjaan). Upah Lokal. Upah lokal adalah harga upah setempat pada waktu yang bersangkutan berada dan yang terjadi pada waktu itu. Sumber data upah lokal adalah dari instansi yang berwenang dari daerah, umpamanya Sub Dinas Cipta Karya Propinsi. Sumber lain bisa didapatkan dari biro statistik dan atau survai pasar. Instansi yang berwenang tersebut mengeluarkan secara rutin daftar upah lokal sesuai harga pasaran setempat dilokasi pekerjaan yang besarnya > dari UMR. Sebagai gambaran untuk menetapkan harga satuan upah pekerja yang dipakai sebagai patokan untuk perusahaan tersebut dalam menentukan penawaran harga dapat dihitung sebagai berikut : - Berdasarkan UMR harga satuan upah pekerja umpamanya Rp. 750 / jam - Dasar dari instansi yang berwenang (dikeluarkan secara rutin di propinsi), sesuai harga pasaran di lokasi pekerjaan (hasil survai) tenaga kerja lokal. Rp. 850 / jam - Bila tenaga didatangkan dari luar daerah (luar lokasi), dimana telah diperhitungkan biaya transport dan biaya tempat menginap sementara selama proyek berjalan. Rp / jam 4-11

100 Dengan membandingkan ketiga harga pasar satuan dasar upah rata-rata untuk perusahaan tersebut adalah : (Rp Rp Rp ) / 3 = Rp. 900 / jam Demikian pula halnya dengan menghitung harga dasar upah berdasarkan kualifikasi untuk pekerjaan lainnya, seperti : Tukang, Mandor, Operator dan sebagainya, adalah sama caranya seperti menghitung harga dasar untuk pekerja diatas. Tabel Contoh Daftar Harga Satuan Dasar Upah No. Uraian Kode Satuan Harga Satuan (Rp) 1. Pekerja L 101 Jam 900,00 2. Tukang L 079 Jam 1.200,00 3. Mandor L 061 Jam Operator L 081 Jam 2, Pembantu L 083 Jam 1, Operator 6. Supir L 091 Jam 1, Pembantu supir L 099 Jam 1, Mekanik L 071 Jam 1, Pembantu L 072 Jam 1, Mekanik keterangan Upah Yang Didatangkan. Sedangkan upah bagi pekerjanya yang didatangkan dari luar daerah tempat pekerjaan, maka harus diperhitungkan pula biaya transport untuk mendatangkan tenaga kerjanya, maupun fasilitas sementara tempat tinggal di daerah lokasi pekerjaan selama pekerjaan proyek belum selesai. Jadi ada biaya mobilisasi dan demobilisasi pekerja. 4-12

101 Bahan. Bahan yang diperhitungkan ada dua macam, yaitu : a. Berupa bahan dasar (batu kali / gunung, pasir sungai / gunung dan lainlain). b. Berupa bahan olahan (misalnya agregrat kasar dan halus hasil produksi mesin pemecah batu dan lain sebagainya). 1. Harga Satuan Bahan Dasar Untuk bahan dasar biasanya diadakan survai terlebih dahulu, yaitu untuk mengetahui lokasi sumber bahan tersebut dan pemenuhan terhadap spesifikasinya, kemudian diberi keterangan sumber bahan tersebut, misalnya bahan diambil di quarry (seperti batu kali, pasir, dll) atau bahan diambil di pabrik atau gudang grosir (seperti semen, besi dan sebagainya) yang telah dilengkapi dengan sertifikasi uraian sebagai syarat untuk pemenuhan spesifikasi. Data harga satuan bahan dasar harus sesuai dengan kriteria mengenai sumber-sumber data harga satuan dasar yang digunakan sepertit yang telah dikemukakan pada pendahuluan modul ini. Harga bahan di quarry lain dengan harga bahan dasar bila dikirim ke base camp atau ke tempat pekerjaan, karena untuk terakhir ini ada biaya tambahannya yaitu biaya pengangkutan material dari quarry ke base camp atau tempat pekerjaan dan biaya-biaya lainnya seperti retribusi dan biaya operasional alat-alat berat di quarry. Sebagai contoh quarry disajikan perhitungan analisa harga satuan dasar bahan pasir dengan lokasi di quarry dan tujuan di base camp. 4-13

102 Tabel Analisa Harga Satuan Dasar Bahan Jenis Lokasi Tujuan : M01 Pasir : Quarry : Base Camp No Uraian Kode Koef. Satuan Harga Satuan (Rp) I. ASUMSI 1. Menggunakan alat berat 2. Kondisi jalan : sedang/baik 3. Jarak quarry ke lokasi base camp L 5.00 Km 4. Harga satuan pasir di quarry Rp M M ,00 5. Harga satuan dasar excavator Rp E Jam ,50 6. Harga satuan dasar dump truk Rp E Jam ,54 II. URUTAN KERJA 1. Pasir digali dengan excavator 2. Excavator sekaligus memuat pasir hasil galian ke dalam dump truk 3. Dump truk mengangkut pasir ke lokasi base camp III. PERHITUNGAN EXCAVATOR (E10) Kapasitas bucket V 0.50 M3 Faktor bucket Fb Faktor efisiensi alat Fa Waktu siklus Ts1 - Menggali / memuat T Menit - Lain-lain T Menit Ts Menit Kap. Prod / jam = {(VxFbxFax60)/Ts1)} Q M3/jam Biaya Excavator/ M3 = (1:Q) x Rp. E10 Rp ,84 Rupiah Dump Truk (E 08) Kapasitas bak V 4.00 M3 Faktor efisiensi alat Fa Kecepatan rata-rata V Km/jam Kecepatan rata-rata kosong V Km/jam Waktu siklus - Waktu tempuh isi = (L / v1)x60 T Menit - Waktu tempuh kosong ((L / v2)x60 T Menit - Muat = (V / Q1) x 60 T Menit - Lain-lain T Menit Ts Menit 4-14

103 IV Kap. Prod / jam = {(VxFax60)/Ts2)} Q M3/jam Biaya Dump Truk / M3 = (1:Q2) x Rp. E08 Rp ,22 Rupiah HARGA SATUAN DASAR BAHAN DI LOKASI BASE CAMP Harga Satuan Dasar Pasir : (Rp M01 + M ,06 Rupiah Rp 1 + Rp 2) Dibulatkan : M ,00 Rupiah 2. Harga Satuan Bahan Olahan Bahan olahan biasanya diberi keterangan tempat bahan tersebut diolah seperti (di-base camp, di lokasi mesin pemecah batu / stone crusher) untuk memperoleh agregrat kasar / halus dan sebagainya. 1) Masukan (Input) Misalkan yang dipergunakan untuk perhitungan bahan olahan adalah sebagai berikut : a. Jarak quarry (bila bahan dasar batu bulat) diambil dari quarry, yaitu jarak yang diperhitungkan sebagai jarak angkut dari tempat pengambilan suatu bahan (batu bulat) quarry ke lokasi di mana alat pemecah batu berada. b. Harga Satuan Dasar Bahan Harga ini adalah harga satuan dasar batu kali berupa data autentik yang tersedia (sesuai kriteria berupa sumber data harga satuan dasar) c. Harga satuan Dasar Alat Harga ini merupakan biaya yang terdiri dari biaya pasti, biaya operasi dan biaya pemeliharaan. d. Harga Satuan Dasar Tenaga Kerja Harga ini adalah harga satuan dasar tenaga kerja berupa data autentik yang tersedia (sesuai kriteria sumber-sumber data harga satuan dasar) e. Kapasitas Alat Merupakan kapasitas alat pemecah batu (stone crusher) dan wheel loader. 4-15

104 f. Faktor efisiensi Alat Faktor ini adalah efisiensi kerja dari alat yang digunakan g. Faktor kehilangan Material Ini merupakan faktor untuk memperhitungkan material yang tercecer pada saat diolah. 2) Proses Perhitungan bahan olahan, meliputi : a. Biaya harga alat dalam memproduksi bahan olahan yang bersangkutan berdasarkan waktu yang dibutuhkan alat tersebut dan biaya sewa alatnya. b. Biaya kebutuhan bahan dasar (batu kali dan pasir) yang diperlukan c. Perhitungan tenaga kerja yang diperlukan d. Biaya kerja alat dalam proses pencampuran (blending) 3. Keluaran (output) Proses perhitungan di atas akan menghasilkan harga satuan dasar bahan untuk agregrat kasar dan halus. Harga satuan dasar bahan ini merupakan masukan (input) dalam proses perhitungan analisa harga satuan. Sebagai contoh dengan ini disajikan perhitungan analisis harga satuan dasar bahan olahan (lihat halaman berikutnya) Tabel Uraian Analisa Harga Satuan Bahan Olahan Item Pembayaran : Agregrat Kasar dan Halus Jenis Pekerjaan : Pengadaan Agregrat Kasar dan Halus Satuan Pembayaran : M3 4-16

105 No Uraian Kode Koef. Satuan Ket I. ASUMSI 1. Bahan dasar (batu dan pasir) diterim a di lokasi alat pemecah batu (base Camp) 2. Kegiatan dilakukan di dalam lokasi base camp 3. Hasil produksi alat pemecah batu : - Agregat halus H % - Agregat Kasar K % 4. Berat jenis bahan dasar : - Batu / gravel D Ton/m3 - Pasir D Ton/m3 - Batu pecah D Ton/m3 5. Harga satuan bahan dasar - Batu / gravel Rp Rp/jam - Pasir Rp Rp/jam 6. Biaya operasi alat : - Pemecah batu (stone crusher) Rp Rp/jam - Wheel loader Rp Rp/jam 7. Kapasitas alat : - Pemecah batu (stone crusher) Cp Ton/jam - Wheel loader Cp M3 Kap. Bucket 8. Faktor efisiensi alat : - Pemecah batu (stone crusher) Fa 1 0, Wheel loader FA2 0, Faktor kehilangan material Fh Harga satuan agregrat kasar diambil sama dengan harga satuan agregrat produksi stone crusher 11. Agregrat halus masih perlu dicampur dengan pasir II. METODE PELAKSANAAN 1. Wheel loader mengangkut batu/gravel dari tumpukan dan menuangkannya ke alat pemecah batu 2. Batu / gravel dipecah dengan alat pemecah batu (stone crusher) sehingga menghasilkan agregrat batu pecah III. PERHITUNGAN III. 1 HARGA SATUAN AGREGRAT PRODUKSI STONE CRUSHER 4-17

106 1.a. Kerja Stone Crusher memecah gravel : - Waktu Kerja Stone Crusher Tst Jam - Produksi Stone Crusher 1 jam = (Fa Batu Qb M3/jam 1 x Cp 1) : D3 pecah - Kebutuhan batu / gravel 1 jam = (Fa 1 x Cp 1) : D1 Qg M3/jam 1.b. Kerja Wheel Loader melayani Stone Crusher : - Kap. Angkut / rit = (Fa2 x Cp2) - Waktu Siklus (Muat, Tuang, Tunggu ) - Waktu kerja W. Loader memasok gravel = {(Qg : Ka) x Ts} : 60 menit Ka Ts Tw M3 Menit Jam 1.c. Biaya Produksi Batu Pecah / M3 = {(Tst x Rp3) + (Tw x Rp4)} : Qb Bp 7, Rp / M3 1.d. Harga Satuan Batu Pecah Produksi St. Crusher / M3 = {(Qg : Qb) x Fh x Rp1} + Bp HSb 21, Rp / M3 III. 2 HARGA SATUAN AGREGRAT KASAR 2.a. Harga satuan agregrat kasar diambil sama dengan batu pecah produksi stone crusher 2.b. Harga satuan agregrat kasar / M3 HSAk Rupiah Diluar PPn PPN Rupiah PPn=10% HSAk ,800 Rupiah Termasuk PPn III. 3 HARGA SATUAN AGREGRAT HALUS Dianggap agregrat produksi stone crusher sarigan # 4 (4.75 mm) belum memenuhi spesifikasi sehingga perlu dicampur lagi dengan pasir 10% 3.a. Agregrat hasil stone crusher : 90% x Hs Rupiah Hsb Pasir : 10% x Rp 2 Hs Rupiah Waktu pencampuran (blending) dengan Wheel Loader Tc 0,033 Jam/M3 Biaya pencampuran : Tc x Rp 4 Hs Rupiah Harga satuan agregrat halus / M3 : Hs 1 + Hs 2 + Hs 3 HSAh Rupiah Diluar PPn PPN Rupiah PPn=10% HSAh Rupiah Termasuk PPn 4-18

107 Catatan : Faktor kehilangan material (Fh) sebesar 1,1 dapat dirubah sesuai pengalaman kontraktor dilapangan berdasarkan data base perusahaan. Perubahan tersebut bias mengakibatkan perhitungan biaya tender lebih realistis dan kompetitif. Untuk harga satuan dasar bahan yang lainnya seperti batu kali, batu belah dan sebagainya dengan melalui perhitungan analisa harga satuan dasar bahan seperti tersebut di atas dapat diperoleh harga satuan dasar bahan tersebut. Dibawah ini contoh harga dasar satuan bahan dasar, bahan olahan dan bahan baku atau bahan jadi. Tabel Daftar Harga Satuan Dasar Bahan No uraian Kode Satuan Harga Satuan (Rp) Keterangan 1. Pasir M01 M ,00 Base Camp 2. Batu Kali M02 M ,00 Lokasi Pekerjaan 3. Agregrat Kasar M03 M ,46 Base Camp 4. Agregrat Halus M04 M 3 22,128,02 Base Camp 5. Filler M05 Kg 136,35 Proses / Base Camp 6. Batu belah M06 M ,00 Lokasi Pekerjaan 7. Gravel M07 M ,00 Base Camp 8. Material tanah timbunan M08 M ,00 Borrow pit 9. Material pilihan M09 M ,00 Quarry 10. Aspal semen M010 Kg 600,00 Base Camp 11. Minyak tanah M011 Liter 275,00 Base Camp 12. Semen M012 Zak 7.000,00 Base Camp 13. Besi beton M013 Kg 1.200,00 Lokasi Pekerjaan 14. Kaw at Beton M014 Kg 2.500,00 Lokasi Pekerjaan 15. Kaw at bronjong M015 Kg 1.350,00 Lokasi Pekerjaan 16. Sirtu M016 M ,00 Lokasi Pekerjaan 17. Paku M017 Kg 200,00 Lokasi Pekerjaan 18. Kayu perancah M018 M ,00 Lokasi Pekerjaan 19. Bensin M019 Liter 700,00 Pertamina 20. Solar M020 Liter 380,00 Pertamina 21. Minyak Pelumas M021 Liter 4.500,00 Pertamina 22. Filter plastik M022 M ,00 Lokasi Pekerjaan 23. Pipa galvanis dia. 3 M023 Btg ,00 Lokasi Pekerjaan 24 Pipa porus M024 M 4.500,00 Lokasi Pekerjaan 25. Agregrat base kelas A M025 M ,98 Base Camp 26. Agregrat base kelas B M026 M ,62 Base Camp 4-19

108 Peralatan. Biaya pemakaian suatu alat dapat dirinci ke dalam dua komponen biaya utama : - Biaya pemilikan (biaya pasti = initial cost atau capital cost) - Biaya operasi dan biaya pemeliharaan (direct operational and maintenance) a. Biaya pemilikan (biaya pasti = initial cost atau capital cost) Biaya pemilikan alat adalah biaya untuk pemilikan kembali yang diterapkan sebagai biaya penyusutan dan biaya pembayaran bunga atas nilai modal peralatan. Pengembalian modal dan bunga, setiap tahun dihitung. Cara penghitungan yang umum dipakai adalah metode garis sebagai berikut : G = {(B-C) x D + F } / W Dimana : G = B = C = biaya pemilikan (biaya pasti) per jam Harga alat setempat Nilai sisa (salvage value), yaitu nilai / harga dari peralatan yang bersangkutan setelah umur ekonomisnya berakhir. D = Faktor pengembalian modal atau faktor angsuran, biasa disebut C.R.F, dan dapat dihitung dengan rumus : D (C.R.F) = A ix(1 i) A (1 i) 1 dimana i = Bunga tiap tahun A = Umur pemakaian dalam tahun atau umur ekonomis peralatan (Economic Life Years) dalam tahun yang lamanya tergantung dari tingkat penggunaan dan standar dari pabrik pembuatannya. Tabel ini memberikan nilai CRF (D) berdasar bunga pinajaman yang besarnya beragam dari 10% - 15%. 4-20

109 Tabel Nilai CRF (D) Nilai n (Umur Faktor Biaya Pengembalian Modal pemakaian) 10% 12,5% 15% Umur 12 tahun 0, , ,18448 Umur 11 tahun 0, , ,19107 Umur 10 tahun 0, , ,19925 Umur 9 tahun 0, , ,20957 Umur 8 tahun 0, , ,22285 Umur 7 tahun 0, , ,24036 Umur 6 tahun 0, , ,26424 Umur 5 tahun 0, , ,29832 Umur 4 tahun 0, , ,3503 Umur 3 tahun 0, , ,43479 Umur 2 tahun 0, ,5956 0,61512 Umur 1 tahun 1, , ,15000 F = Biaya asuransi, pajak dan lain-lain pertahun Besar nilai ini diambil sebesar 2 per mil dari initial cost atau 2 per cen dari nilai sisa alat. = 0,002 x B = 0,02 x C W = Jumlah jam kerja dalam satu tahun - Bagi peralatan yang bertugas berat (memungkinkan bekerja secara terus-menerus sepanjang tahun) dianggap bekerja 8 jam / hari dan 250 hari / tahun, maka : W = 8 x 250 x 1 = jam/tahun - Bagi peralatan yang bertugas sedang, dianggap bekerja 8 jam/hari dan 200 hari/tahun, maka : W = 8 x 200 x jam/tahun - Bagi perlatan yang bertugas ringan, dianggap bekerja 8 jam/hari dan 150 hari/tahun, maka : W = 8 x 150 x 1 = jam/tahun 4-21

110 - Biaya pemilikan atau biaya pengembalian modal perjam dapat pula digunakan formula sebagai berikut : (Harga alat / Waktu pengoperasian jam per tahun) X 0,9 X C.R.F Catatan : - Harga alat adalah harga penyerahan peralatan termasuk semua biaya yang diperlukan untuk penyerahan alat. - 0,9 (90%) disediakan kepada nilai sisa 10% pada umur pakai sisa alat - Tidak disediakan dalam perhitungan-perhitungan di atas biaya-biaya tambahan (kepada penyewa) untuk asuransi dan pajak b. Biaya Operasi Peralatan adalah biaya yang diperhitungkan untuk : - Bahan bakar, oli, pelumas dan filter - Perawatan dan perbaikan - Operator dan pembantu operator 1. Biaya bahan bakar dan pelumas Biaya-biaya untuk bahan bakar dan pelumas dihitung atas dasar banyaknya bahan bakar dan oli yang digunakan per jam oleh mesin berdasarkan HP-nya. Untuk konsumsi bahan bakar dan oli, digunakan taksiran per jam berikut : - H (dalam liter) = 12,50% x HP/jam, untuk alat yang bertugas ringan - H (dalam liter) = 17,50% x HP/jam, untuk alat yang bertugas berat - H (dalam liter) = 1% x HP/jam, untuk peralatan sederhana, termasuk pelumas dan grease - H (dalam liter) = 2% x HP/jam, untuk peralatan cukup kompleks, termasuk pelumas dan grease 4-22

111 Taksiran tersebut bersifat pendekatan untuk memudahkan penghitungan berbagai macam alat dalam proyek. Taksiran yang bersifat individual, pada tiap-tiap manual terdapat rumus tertentu untuk alat baru Ketepatan taksiran tersebut akan dipengaruhi juga oleh umur alat, yang cenderung lebih boros untuk alat lama. 2. Biaya perawatan dan pemeliharaan (workshop) Biaya perawatan dan perbaikan peralatan (termasuk penggantian ban) yang harus disediakan, dihitung sebesar 60% dari biaya pengembalian modal. Hal ini ditunjukkan sebagai berikut : Biaya perawatan dan perbaikan per jam = (Biaya pengembalian modal x 0,6) / Waktu Operasi (Jam dalam tahun). 3. Operator dan Pembantu Operator Biaya Operator dan Pembantu Operator dihitung perjam dari harga standard upah tenaga kerja berdasarkan harga upah setempat yang berlaku Sewa Peralatan. Jumlah biaya pemilikan dan biaya operasi (atas dasar per jam) yang dihitung untuk setiap alat dan setiap unit instalasi (Plant), digunakan sebagai harga sewa per jam alat tersebut. Harga sewa yang ditetapkan dalam cara ini untuk unit instalasi produksi dan peralatan dimasukkan dalam daftar yang disertakan pada Table berdasarkan kapasitas standar umum pembuatan rata-rata dan harga dasar 1990 (contoh). Untuk unit instalasi produksi, harga-harga ini digunakan untuk analisa biaya dan penetapan harga satuan dalam lembaran kerja analisa biaya. Contoh analisa biaya sewa peralatan per jam kerja, lihat table dan table dan Harga alat dalam contoh analisis tersebut mengacu kepada buku panduan analisa harga satuan ditjen binamarga, dep pu. No. 028/T/BM/1995. Namun adalah perlu didiskusikan kenyataan yang ada di lapangan, mengingat bahwa kemungkinan tidak semua alat yang dipakai merupakan alat baru, dan mengingat juga bahwa ada biaya yang harus dikeluarkan untuk mendatangkan alat dari gudang pemilik ke tempat pekerjaan. 4-23

112 Tabel Uraian analisis alat Dump Truk No. Uraian Kode Koef. Satuan Ket. A. URAIAN PERALATAN 1. Jenis Peralatan EXCAVATOR HP E09 2. Tenaga Pw 125,0 HP 3. Kapasaitas Cp 8,0 Ton 4. Alat baru : a. Umur ekonomis A 5,0 Tahun b. Jam kerja dalam 1 tahun W 2.000,00 Jam c. Harga alat B Alat yang dipakai : 0 Rupiah a. Umur ekonomis A Tahun Alat Baru b. Jam kerja dalam 1 tahun W ,0 Jam Alat Baru c. Harga alat B Rupiah Alat Baru 0 B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA 1. Nilai sisa alat = 10% x B C Rupiah 2. Faktor angsuran modal =(( i x (1+i) A 1 )/ ((1+i) A 1-1) D 0, Biaya pasti per jam : a. Biaya pengembalian modal = (B 1 C) x D / W 1 E ,85 Rupiah b. asuransi, dll = (0,0002 x B 1 ) / W 1 F 91,00 Rupiah Biaya pasti per jam = (E + F) G ,85 Rupiah C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA 1. Bahan Bakar = (0,125 0,175) ltr / HP/ jam) x Pw xms H 5.937,50 Rupiah 2. Pelumas = (0,01-0,02 ltr/hp/jam) x Pw x Mp I 5.625,00 Rupiah 3. Perawatan dan perbaikan = (12,5% - 17,5%) x B 1 / W 1 K 5.687,50 Rupiah 4. Operator = (1 orang/jam) x U1 L 2.000,00 Rupiah 5. Pembantu Operator (1 orang/jam)xu2 M 1.000,00 Rupiah Biaya operasi per jam = (H+I+K+L+M) P ,00 Rupiah D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT/JAM = (G+P) E. LAIN - LAIN S ,85 Rupiah 1. Tingkatan suku bunga I %Tahun 2. Upah operator/sopir/mekanik U ,00 Rp/Jam 4-24

113 3. Upah pembantu U ,00 Rp/Jam operator/pmb.sopir/pmb.mekanik 4. Bahan bakar bensin Mb 700,00 Liter 5. Bahan bakar solar Ms 380,00 Liter 6. Minyak pelumas Mp 4.500,00 Liter 7. PPn diperhitungkan pada lembar rekapitulasi biaya pekerjaan Tabel Uraian analisis alat Excavator No. Uraian Kode Koef. Satuan Ket. A. URAIAN PERALATAN 1. Jenis Peralatan EXCAVATOR HP E10 2. Tenaga Pw 80,0 HP 3. Kapasaitas Cp 0,5 M3 4. Alat baru : a. Umur ekonomis A 5,0 Tahun b. Jam kerja dalam 1 tahun W 2.000,00 Jam c. Harga alat B Rupiah 5. Alat yang dipakai : a. Umur ekonomis A Tahun Alat b. Jam kerja dalam 1 tahun W ,0 Jam Alat Baru c. Harga alat B Rupiah Alat Baru B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA 1. Nilai sisa alat = 10% x B C Rupiah 2. Faktor angsuran modal =(( i x (1+i) A 1 )/ ((1+i) A1-1) D 0, Biaya pasti per jam : a. Biaya pengembalian modal = (B 1 C) x D / W 1 E ,50 Rupiah b. asuransi, dll = (0,0002 x B 1 ) / W 1 F 120,00 Rupiah Biaya pasti per jam = (E + F) G ,50 Rupiah C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA 1. Bahan Bakar = (0,125 0,175) ltr / HP/ jam) x Pw xms H 3.800,00 Rupiah 2. Pelumas = (0,01-0,02 ltr/hp/jam) x Pw x Mp I 3.600,00 Rupiah 3. Perawatan dan perbaikan = (12,5% - 17,5%) x B 1 / W 1 K 7.500,00 Rupiah 4. Operator = (1 orang/jam) x U1 L 2.000,00 Rupiah 5. Pembantu Operator (1 orang/jam)xu2 M 1.000,00 Rupiah Biaya operasi per jam = (H+I+K+L+M) P ,00 Rupiah Baru 4-25

114 D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT/JAM = (G+P) S ,85 Rupiah E. LAIN - LAIN 1. Tingkatan suku bunga I %Tahun 2. Upah operator/sopir/mekanik U ,00 Rp/Jam 3. Upah pembantu U ,00 Rp/Jam operator/pmb.sopir/pmb.mekanik 4. Bahan bakar bensin Mb 700,00 Liter 5. Bahan bakar solar Ms 380,00 Liter 6. Minyak pelumas Mp 4.500,00 Liter 7. PPn diperhitungkan pada lembar rekapitulasi biaya pekerjaan Dari hasil perhitungan melalui uraian analisa alat, maka didapat harga satuan berbagai jenis peralatan, yaitu tabel biaya sewa alat per-jam kerja, seperti contoh terlampir dibawah ini. 4-26

115 Tabel Analisis Biaya dan Sewa Peralatan Per - Jam Kerja 4-27

PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI

PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI ISE 06 : VERIFIKASI DOKUMEN PEMBAYARAN PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI

PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI ISE 02 : DOKUMEN KONTRAK VOLUME 3 DOKUMEN KONTRAK KONSULTAN SUPERVISI PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT

Lebih terperinci

PELATIHAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

PELATIHAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI LS-07 = Dokumen Kontrak PELATIHAN SUPERVISOR PEKERJAAN LANSEKAP/PERTAMANAN (LANDSCAPE SUPERVISOR) 2005 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK TCE-06 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp.

Lebih terperinci

AHLI MUDA PELAKSANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

AHLI MUDA PELAKSANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG SEB-04 = Dokumen Kontrak PELATIHAN AHLI MUDA PELAKSANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PELATIHAN PELAKSANA MADYA PERAWATAN GEDUNG (SITE SUPERVISOR OF BUILDING MAINTENANCE)

PELATIHAN PELAKSANA MADYA PERAWATAN GEDUNG (SITE SUPERVISOR OF BUILDING MAINTENANCE) SSBM 07 = DOKUMEN KONTRAK PELATIHAN PELAKSANA MADYA PERAWATAN GEDUNG (SITE SUPERVISOR OF BUILDING MAINTENANCE) 2005 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN. Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN. Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya manusia Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi DAFTAR MODUL

Lebih terperinci

PELATIHAN AHLI SUPERVISI TEROWONGAN

PELATIHAN AHLI SUPERVISI TEROWONGAN TSE 03 = DOKUMEN KONTRAK PELATIHAN AHLI SUPERVISI TEROWONGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Pelatihan Irrigation

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Penyusun

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Penyusun KATA PENGANTAR Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang yang telah berkembang pesat di Indonesia, dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menegah dan besar.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

KATA PENGANTAR. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. KATA PENGANTAR Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA YANG MEMERLUKAN PENYEDIA BARANG/JASA

PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA YANG MEMERLUKAN PENYEDIA BARANG/JASA PAKET 5 PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA YANG MEMERLUKAN PENYEDIA BARANG/JASA BAHAN AJAR KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TINGKAT PERTAMA (BREVET C) Halaman 1 dari 1 BAHAN AJAR KEAHLIAN PENGADAAN

Lebih terperinci

Simulasi Kontrak Konstruksi (Penyusunan dan Pelaksanaan Kontrak)

Simulasi Kontrak Konstruksi (Penyusunan dan Pelaksanaan Kontrak) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI - 2016 Simulasi Kontrak Konstruksi (Penyusunan dan Pelaksanaan Kontrak) TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 10 PENYERAHAN PEKERJAAN SELESAI

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 10 PENYERAHAN PEKERJAAN SELESAI PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 10 PENYERAHAN PEKERJAAN SELESAI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH... 367 D. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencana dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK

MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK (UU 2/2017 & PP 29/2000 Jo PP 54/2016) admikon2@gmail.com MODUL BIMBINGAN TEKNIS ADMINISTRASI KONTRAK KONSTRUKSI Modul 1 : Kebijakan Penyusunan Dok. Kontrak

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN

PENJELASAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN PENJELASAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 Angka 2 Angka 3

Lebih terperinci

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA 1 KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA oleh : Prof. Dr. Y. Sogar Simamora, S.H., M.Hum. (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga) Disampaikan dalam Sosialisasi Undang-Undnag dan Peraturan Bidang

Lebih terperinci

E. BENTUK SURAT PERJANJIAN KERJA KONSTRUKSI/KONTRAK HARGA SATUAN ATAU KONTRAK TAHUN TUNGGAL ATAU KONTRAK PENGADAAN TUNGGAL

E. BENTUK SURAT PERJANJIAN KERJA KONSTRUKSI/KONTRAK HARGA SATUAN ATAU KONTRAK TAHUN TUNGGAL ATAU KONTRAK PENGADAAN TUNGGAL LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR DOKUMEN PELELANGAN PEKERJAAN JASA PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 408 H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI PENGAWASAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan

Lebih terperinci

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 419 I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI PERENCANAAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan

Lebih terperinci

F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp ,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp ,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 391 F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

BAB VIII RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT BAB VIII RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT 8.1. SYARAT SYARAT UMUM 8.1.1 Ketentuan Umum Pasal 1 Definisi Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti

Lebih terperinci

PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON

PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON RCF 05 : PERJANJIAN KERJA DAN MANAJEMEN UNTUK MANDOR PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH

PENJELASAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH PENJELASAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4

Lebih terperinci

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi PROSES TENDER KONTRAKTOR Kontrak kerja konstruksi dibuat sebagai dasar hukum dan pedoman pelaksanaan bagi kontraktor yang diberikan oleh pemilik proyek, kontrak kerja konstruksi juga dapat berfungsi sebagai

Lebih terperinci

C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 355 C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO)

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO) STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO) Dinas Bina Marga Provinsi Lampung 2014 DAFTAR SIMAK KEGIATAN SERAH TERIMA AKHIR HASIL PEKERJAAN (FHO) NO DAFTAR SURAT

Lebih terperinci

PELATIHAN AHLI K3 KONSTRUKSI

PELATIHAN AHLI K3 KONSTRUKSI CSE 05 = TEKNIK KONSTRUKSI PELATIHAN AHLI K3 KONSTRUKSI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI KATA PENGANTAR Pada

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

BAB VIII RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VIII RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 8.1. SYARAT SYARAT UMUM 8.1.1 Ketentuan Umum Pasal 1 Definisi Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN 2010

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN 2010 PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN 2010 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (RISALAH - AANWIJZING) DAN ADDENDUM DOKUMEN LELANG NOMOR : 01/RISALAH-ADD/SATPOL.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Penjelasan Menimbang : Mengingat : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran

Lebih terperinci

SURAT PERINTAH KERJA ( SPK ) ( SPK Harga Satuan )

SURAT PERINTAH KERJA ( SPK ) ( SPK Harga Satuan ) SURAT PERINTAH KERJA ( SPK ) ( SPK Harga Satuan ) Untuk Melaksanakan Paket Pekerjaan Konstruksi : Pemeliharaan Berkala Jaringan Rawa D.I.R Kanamit (Pangkoh 9,10) ;Kab. Pulang Pisau; Kalteng (Paket II)

Lebih terperinci

PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Lampiran I Peraturan Menteri PU Nomor : 06/PRT/M/2008 Tanggal : 27 Juni 2008 PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM J l. P a t t i m u r a N o. 2 0, K e b a

Lebih terperinci

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :..

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :.. 443 K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber

Lebih terperinci

POKJA VIII ULP KABUPATEN BALANGAN 2013

POKJA VIII ULP KABUPATEN BALANGAN 2013 POKJA VIII ULP KABUPATEN BALANGAN 2013 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (Aanwijzing) NOMOR : 02 / POKJA.VIII.ULP-BLG/17.03.20 / 2013 Program Kegiatan Pekerjaan : Pembangunan Turap / Talud / Bronjong :

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA WILAYAH SERAH TERIMA SEMENTARA PEKERJAAN PHO

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA WILAYAH SERAH TERIMA SEMENTARA PEKERJAAN PHO REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA WILAYAH PROYEK :. :. :. PAKET :. SERAH TERIMA SEMENTARA PEKERJAAN PHO KONTRAKTOR PELAKSANA P.T... Jalan.. KONSULTAN

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

LAMPIRAN BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANVULLING) BAB I UMUM BAB II PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI

LAMPIRAN BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANVULLING) BAB I UMUM BAB II PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI LAMPIRAN BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANVULLING) PELELANGAN UMUM PEKERJAAN KONSTRUKSI BIDANG CIPTA KARYA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJO KEGIATAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR (K-15) PEKERJAAN

Lebih terperinci

MODUL 4 : TEKNIK DAN PENYUSUNAN Surat Perjanjian

MODUL 4 : TEKNIK DAN PENYUSUNAN Surat Perjanjian MODUL 4 : TEKNIK DAN PENYUSUNAN Surat Perjanjian KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI 2 Surat Perjanjian Pembukaan Isi Perjanjian Penutup Judul Kontrak Latar Belakang Pembuatan Kontrak Pernyataan Para Pihak Telah

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KONTRAK

PENGENDALIAN KONTRAK PENGENDALIAN KONTRAK PERHATIAN Pembahasan yang disampaikan disini, dalam rangka sebagai bahan diskusi pengendalian kontrak, bukan sebagai materi yang lengkap mengenai pengendalian kontrak, selanjutnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penelitian... ABSTRAK Pemilihan calon kontraktor dalam pengadaan barang/jasa pemborongan di bidang konstruksi pada prinsipnya dilakukan dengan metode pelelangan umum pascakualifikasi, terutama pada proyek pemerintah.

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. S U R A T E D A R A N Nomor : 03/SE/M/2005

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. S U R A T E D A R A N Nomor : 03/SE/M/2005 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Kepada Yth. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum di- J A K A R T A. S U R A T E D A R A N Nomor : 03/SE/M/2005 Perihal : Penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT PERJANJIAN SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

LAMPIRAN SURAT PERJANJIAN SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) LAMPIRAN SURAT PERJANJIAN SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) A. Korespondens Alamat Para Pihak sebagai berikut: Satuan Kerja PPK:Dinas Pekerjaan Umum Kab. Luwu Utara Nama: Alamat: Website: Email: Faksimili:

Lebih terperinci

BAB 9 PENGENDALIAN PROYEK DAN KONTRAK

BAB 9 PENGENDALIAN PROYEK DAN KONTRAK BAB 9 PENGENDALIAN PROYEK DAN KONTRAK 9.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional 1) Bagian 1 a) Mengerti dan memahami kontrak konstruksi b) Mengerti dan memahami jenis-jenis kontrak 2) Bagian 2 a) Memahami

Lebih terperinci

BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI (PHO)

BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI (PHO) KOP SKPD BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI (PHO) Pekerjaan : Nomor Kontrak Awal : Tanggal Kontrak Awal : Nilai Kontrak Awal : Addendum I : Addendum II : Lokasi : Volume : Masa Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON

PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON RCF - 01 : UUJK, K3 DAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB II TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG

BAB II TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG BAB II TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG A. PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG 1. Penyerahan Rencana Umum Pengadaan PA/KPA menyerahkan Rencana Umum Pengadaan kepada PPK dan ULP/Pejabat Pengadaan yang

Lebih terperinci

BAB VI DOKUMEN PELELANGAN

BAB VI DOKUMEN PELELANGAN BAB VI DOKUMEN PELELANGAN 6.1. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG 6.1.1. Umum Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN 1. Pengguna Jasa sesuai ketentuan dalam data lelang, mengundang Penyedia Jasa untuk melaksanakan pekerjaan.

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG SALINAN NOMOR 33, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA. Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 2005

KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA. Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 2005 KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 2005 BAGIAN PERLENGKAPAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2005 Yang dimaksud dengan KONTRAK PENGADAAN BARANG / JASA adalah:

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEGIATAN TAHUN JAMAK

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEGIATAN TAHUN JAMAK BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEGIATAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa kegiatan

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN. untuk melaksanakan

SURAT PERJANJIAN. untuk melaksanakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KANTOR WILAYAH DJBC KHUSUS KEPULAUAN RIAU PANGKALAN SARANA OPERASI BEA DAN CUKAI TANJUNG BALAI KARIMUN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Lebih terperinci

RISALAH PENJELASAN (AANWIJZING) DOKUMEN PEMILIHAN SELEKSI SEDERHANA JASA KONSULTASI PENGAWASAN

RISALAH PENJELASAN (AANWIJZING) DOKUMEN PEMILIHAN SELEKSI SEDERHANA JASA KONSULTASI PENGAWASAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KELAS I MEDAN II Jl. K. L.

Lebih terperinci

BAB 4 TINJAUAN HUKUM TENTANG PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN UNTUK PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN MERAUKE

BAB 4 TINJAUAN HUKUM TENTANG PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN UNTUK PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN MERAUKE BAB 4 TINJAUAN HUKUM TENTANG PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN UNTUK PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN MERAUKE 4.1.Kasus Posisi Pada tanggal 25 Februari 2008, Panitia Pengadaan Barang/Jasa SNVT

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Umum... 1 1.2 Pengertian Isilah... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 3 III. PRINSIP DASAR, KEBIJAKAN DAN ETIKA

Lebih terperinci

BAB VI BENTUK KONTRAK

BAB VI BENTUK KONTRAK BAB VI BENTUK KONTRAK SURAT PERJANJIAN (Lump Sum) CONTOH - 1 Paket Pekerjaan Konstruksi:... Nomor :... SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut Kontrak Kontrak dibuat dan ditandatangani

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 70 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 80 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mengubah: Keppres 80-2003 lihat: Perpres 32-2005::Perpres 8-2006 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.668, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Bantuan Prasarana. Sarana. Utilitas Umum. Perumahan Tapak. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK

Lebih terperinci

- 1 - URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA

- 1 - URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA - 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 22 Tahun 2009 TANGGAL : 22 Mei 2009 URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA A. Kerja Sama Antar Daerah 1. Persiapan a. Pembentukan Tim Koordinasi Kerja

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa pembangunan nasional

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG...5

DAFTAR ISI BAB I INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG...5 DAFTAR ISI BAB I INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG...5 A. UMUM...5 1. LINGKUP PEKERJAAN...5 2. SUMBER DANA...5 3. PERSYARATAN PESERTA LELANG...6 4. KUALIFIKASI PESERTA LELANG...6 5. SATU PENAWARAN TIAP PESERTA

Lebih terperinci

RISALAH DOKUMEN PEMILIHAN DOKUMEN PEMILIHAN

RISALAH DOKUMEN PEMILIHAN DOKUMEN PEMILIHAN RISALAH DOKUMEN PEMILIHAN PERUBAHAN DARI : DOKUMEN PEMILIHAN PELAKSANAAN PENGADAAN JASA PEMBORONGAN K E G I A T A N : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SARANA PENUNJANG GEDUNG KANTOR

Lebih terperinci

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing : KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masingmasing : 1 Nama Alamat Jabatan Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

Lebih terperinci

URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA

URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA - 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 22 Tahun 2009 TANGGAL : 22 Mei 2009 A. Kerja Sama Antar Daerah URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA 1. Persiapan a. Pembentukan Tim Koordinasi Kerja

Lebih terperinci

UNIT LAYANAN PENGADAAN IPB MAKALAH [MATRIKS PERUBAHAN PERPRES NO.4 TAHUN PEMERINTAH] Di Susun oleh : Anwar Syam

UNIT LAYANAN PENGADAAN IPB MAKALAH [MATRIKS PERUBAHAN PERPRES NO.4 TAHUN PEMERINTAH] Di Susun oleh : Anwar Syam 2015 UNIT LAYANAN PENGADAAN IPB MAKALAH [MATRIKS PERUBAHAN PERPRES NO.4 TAHUN 2015 TERHADAP PERPRES NO.54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH] Di Susun oleh : Anwar Syam Kata Pengantar

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan kontrak, dan menandatangani kontrak pelaksanaan pekerjaan,

Lebih terperinci

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) 1. Ruang Lingkup 2. Metode Pemilihan Penyedia 3. Proses Lelang RUANG LINGKUP Pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD,,

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TATA NASKAH DINAS PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA SECARA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN DINAS PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI «REKANAN»

PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN DINAS PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI «REKANAN» PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN DINAS PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan Baru Nomor 2 Telp/Fax (0265) 631171 PANGANDARAN 46396 SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI NOMOR TANGGAL

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Jln. Simpurusiang ( Kantor Gadis ) Tep. 081342527563 Fax (0473) 21536 M A S A M B A RANCANGAN KONTRAK ( SURAT PERJANJIAN KERJA PENGADAAN ENTRIS

Lebih terperinci

SURAT EDARAN Nomor: 08/SE/M/2006

SURAT EDARAN Nomor: 08/SE/M/2006 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Kepada Yth, Para Pejabat Eselon I di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum di Jakarta Perihal: Pengadaan Jasa Konstruksi untuk Instansi Pemerintah Tahun Anggaran

Lebih terperinci

TIM PENGELOLA KEGIATAN KECAMATAN

TIM PENGELOLA KEGIATAN KECAMATAN LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2015 TANGGAL 12 JANUARI 2015 TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN Alamat : Jalan Kode Pos. RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan: Pekerjaan Tahun Anggaran

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 80 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG DAN JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA

STANDAR LATIHAN KERJA 1 STANDAR KERJA (S L K) Keahlian Nama Jabatan : Pengawasan Jalan / Jembatan : Kepala Supervisi Pekerjaan Jalan/Jembatan (Chief Supervision Engineer of Roads/Bridges) Kode SKKNI : DEPARTEMEN PEMUKIMAN DAN

Lebih terperinci

B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 347 B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH... SURAT PERINTAH

Lebih terperinci

- 1 - URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA

- 1 - URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA - 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 22 Tahun 2009 TANGGAL : 22 Mei 2009 A. Kerja Sama Antar Daerah URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA 1. Persiapan a. Pembentukan Tim Koordinasi Kerja

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 80 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI

PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI ISE 04 : SUPERVISI PEKERJAAN STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA ( KONTRAK)

SURAT PERJANJIAN KERJA ( KONTRAK) PEMERINTAH KABUPATEN PASER SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PASER Jl. R.M. Notosunardi No. 01 Tanah Grogot SURAT PERJANJIAN KERJA ( KONTRAK) Nomor : 027/03-SPK/Pem.3/IX/2012 Tanggal : 12 SEPTEMBER 2012 UNTUK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING). PENDAHULUAN A. Umum. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh kontraktor

Lebih terperinci

DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK

DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK Saifoe El Unas Dokumen-Dokumen Pada Proyek Dokumen Proyek Dokumen Kontrak Dokumen Tender Dokumen Pelelangan 1 Dokumen Pelelangan Gambar-gambar bestek RKS (Rencana Kerja dan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN PRESIDEN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Peningkatan Daerah Irigasi Noenoni II

Peningkatan Daerah Irigasi Noenoni II A D E N D U M D O K U M E N P E N G A DA A N Nomor : POKJA.PDIN-II/05/ULP-TTS/2017 Tanggal : 06 Juni 2017 Untuk : Peningkatan Daerah Irigasi Noenoni II Kelompok Kerja : Unit Layanan Pengadaan Peningkatan

Lebih terperinci

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA A. Contoh Format Surat Undangan Pengadaan Barang/Jasa dan Contoh Format Rencana Anggaran Biaya

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN (BAP)

BERITA ACARA PENJELASAN (BAP) ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KAB. BENGKALIS T.A 2012 2012 BERITA ACARA PENJELASAN (BAP) UNTUK KEGIATAN : STUDY MASTERPLAN KAWASAN INDUSTRI BURUK BAKUL UNIT LAYANAN PENGADAAN Jalan ppertanian

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA NOMOR : 027/1805/301/II/2016

SURAT PERJANJIAN KERJA NOMOR : 027/1805/301/II/2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SURAT PERJANJIAN KERJA NOMOR :

Lebih terperinci

3.1 Pemilihan penyedia jasa konsultansi ini dapat diikuti oleh semua penyedia yang tercantum dalam Daftar Pendek. 3.

3.1 Pemilihan penyedia jasa konsultansi ini dapat diikuti oleh semua penyedia yang tercantum dalam Daftar Pendek. 3. 3. Peserta Pemilihan 3.1 Pemilihan penyedia jasa konsultansi ini dapat diikuti oleh semua penyedia yang tercantum dalam Daftar Pendek. 3.2 Peserta kemitraan/kso dilarang untuk mengubah Perjanjian Kemitraan/Kerja

Lebih terperinci