BAB II GAMBARAN UMUM NAGARI LUBUAK GADANG TIMURKECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM NAGARI LUBUAK GADANG TIMURKECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN A. Monografi Nagari Lubuak Gadang Timur Nagari Lubuk Gadang Timur secara keseluruhannya merupakan daerah dataran tinggi yang sangat subur dan baik untuk menanam berbagai tanaman. Disamping itu Nagari Lubuk Gadang Timur dialiri air yang cukup besar yang berasal dari perairan Batang Sangir yang berada di Jorong Gaduang. Di segi yang lain kantor wali nagari Lubuk Gadang Timur berada di tempat yang strategis dan mudah dikunjungi oleh masyarakat khalayak ramai. Berdasarkan data yang penulis peroleh dikantor wali nagari Lubuk Gadang Timur, bahwa Lubuk Gadang Timur berbatasan dengan beberapa nagari yang lain mengelilingi Lubuk Gadang Timur.Di antaranya yaitu: 1. Sebelah barat berbatas dengan Nagari Lubuk Gadang 2. Sebelah Timur berbatas dengan Simpang PB PT. SJAL Kecamatan Sangir Jujuan 3. SebelahUtara dengan Nagari Lubuk Gadang Utara Kecamatan Sangir 4. Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Nagari Lubuk Gadang Timur mempunyai luas daerah 237,5 Km 2 terdiri atas 17 (tujuh belas) jorongdan masing-masing jorong dikepalai oleh seorang wali jorong yang merupakan perpanjangan tangan dari wali nagari. Berikut ini dapat nama-nama jorong yang ada di Kenagarian Lubuk Gadang 18

2 19 Timur:Sungai Landeh, Sungai Aro, Durian Tanjak, Gaduang, Tanjung Harapan, Malus, Taratak Tinggi, Kampuang Tangah, Taluak Aia Putiah, Letter W, Sungai Sanda, Tandai, Tandai Ateh, Tandai Bukik Bulek, Tandai Simpang Tigo, Lubuk Rasak dan SungaiLingkitang. Secara keseluruhannya merupakan daerah dataran tinggi yang dapat dikatakan subur dan baik untuk berbagai tanaman, sekitar Ha dijadikan sebagai lahan pertanian. Hasil pertanian yang banyak yaitu seperti beras, jagung, kopi, pisang, cabe, kelapa dan lain-lain. Hasil pertanian yang terdapat di Kenagarian Lubuk Gadang Timur dijual ke berbagai daerah, seperti: Pekan Baru,Payakumbuh, Padang, dan berbagai daerah lainnya.kenagarian Lubuk Gadang Timurmempunyai wilayah yang sangat luas. 1 Untuk itu penulis akan menguraikannya berdasarkan jorong, jenis kelamin dan kepala keluargasepertipada tabel berikut: Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Nagari Lubuk Gadang TimurTahun 2016 No NamaJorong JenisKelamin Jumlah KepalaKe Lk Pr (Jiwa) luarga 1 Sungai Landeh Sungai Aro Maluih Taluak Aia Putiah Letter W Tandai Sungai Sanda Tanjuang Harapan Gaduang Durian Tanjak Taratak Tinggi Tandai Ateh Sumber Kantor Wali Nagari Lubuk Gadang Timur

3 20 13 Tandai Bukik Bulek Kampuang Tangah Lubuk Rasak Tandai Simpang Tigo Sungai Lingkitang Jumlah , ,764 Sumber: Kantor Wali Nagari Lubuk Gadang Timur 2016 Berdasarkan Tabel 2.1 di atas, tergambar bahwa kepadatan penduduk tahun 2016yaitu 45,1 Jiwa/Km 2. Sedangkanjumlah Penduduk miskin Nagari Lubuk Gadang Timur tahun 2016, sebagai berikut: Tabel 2.2. Jumlah Kepala Keluarga dan Keluarga MiskinTahun 2016 No Nama Jorong Jumlah KK Jumlah KK Miskin Persentase (%) 1 Sungai Landeh ,38 2 Sungai Aro ,14 3 Maluih , 25 4 Taluak Aia Putiah ,11 5 Letter W ,74 6 Tandai ,58 7 Sungai Sanda ,37 8 Tanjuang Harapan ,92 9 Gaduang ,53 10 Durian Tanjak ,33 11 Taratak Tinggi ,96 12 Tandai Ateh ,30 13 Tandai Bukik Bulek , Kampuang Tangah , Lubuk Rasak ,34 16 Tandai Simpang 79 7 Tigo 8, Sungai Lingkitang ,92 Jumlah ,16 Sumber: Kantor Wali Nagari Lubuk Gadang Timur Selanjutnya jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur selama tahun sebagaimana tergambar pada tabel berikut:

4 21 No Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Nagari Lubuk Gadang TimurBerdasarkan Umur Kelompok Umur (Tahun) Jumlah Tahun Pertumbuhan (%) , , , , , , , , , , , , , , ,79 16 > ,89 Jumlah % Sumber: Kantor Wali Nagari Lubuk Gadang Timur Data pada tabel 2.3 di atas, menunjukan bahwa tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi berada pada kelompok umur tahun yaitu diatas pertumbuhan rata-rata penduduk dan yang paling tinggi yaitu kelompok umur tahun ( 1,02 %). Hal ini memberikan indikasi bahwa tingkat harapan hidup penduduk semakin meningkat sehingga penduduk yang berusia tua lebih tinggi pertumbuhannya dari penduduk berusia muda. Rendahnya pertumbuhan penduduk berusia muda karena dipengaruhi mobilitas penduduk ke luar daerah untuk melanjutkan pendidikan dan bekerja di daerah lain, dan di usia tua kembali ke kampung halaman. 2 2 Sumber Kantor Wali Nagari Lubuk Gadang Timur

5 22 B. Keadaan Ekonomi dan Sosial Masyarakat 1. KeadaanEkonomiMasyarakat Hampir semua orang dalam pergaulan hidup berhadapan dengan sosial ekonomi. Masalah ekonomi adalah yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat seluruhnya. Kehidupan sehari-hari dan pendapatan mau tidak mau akan terpengaruh oleh perkembangan di lapangan ekonomi. Secara umum ekonomi masyarakat di Nagari Lubuk Gadang Timur sangat ditunjang oleh keadaan dan kondisi alam yang sangat sesuai khususnya untuk pertanian dan juga untuk usaha sampingan di bidang peternakan. Sejalan dengan potensi dan kondisi alam yang ada, serta ketersediaan lahan yang ada, maka hampir 95% masyarakat Nagari Lubuk Gadang Timur bergerak di sektor pertanian. Sebagai usaha sampingan maka masyarakat juga beternak sapi, kerbau, kambing, ayam dan itik. Sebagian besar penduduk Nagari Lubuk Gadang Timur memilih hidup sebagai petani, pedagang, peternak dan lain-lain. Pada Tabel berikut dapat digambarkan mata pencarian penduduk nagari Lubuk Gadang Timur tahun sebagai berikut: Tabel 2.6 Mata Pencaharian Penduduk Nagari Lubuk Gadang Timur No Jenis pekerjaan Jumlah KK Petani Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI Polisi 3 5

6 23 5. Tenaga Kesehatan Tukang Wiraswasta Pensiunan Buruh Sumber: Kantor Wali Nagari Lubuk Gadang Timur Data pada tabel di atas menunjukan bahwa penduduk Nagari Lubuk Gadang Timur sangat sedikit yang bekerja pada sektor formal seperti menjadi PNS, TNI/Polri, Tenaga Kesehatan, hal ini juga disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan secara umum sehingga memiliki peluang yang kecil untuk diangkat pada pekerjaan sektor formal tersebut KeadaanSosialMasyarakat Kajian sekitar permasalahan sosial kemasyarakatan yang terdapat disuatu wilayah merupakan pembahasan yang sangat komplek, karena penguraiannya akan menyangkut aspek kehidupan yang terjadi di tengahtengah masyarakat itu sendiri. Dalam hidup bermasyarakat, masyarakat Nagari Lubuk Gadang Timursangat menjunjung hidup kerjasama dan komunikasi yang baik antar sesama manusia terutama masyarakat yang ada di Kenagarian Lubuk Gadang Timur. Sesuai dengan fitrahnya makhluk sosial adalah yang membutuhkan pertolongan orang lain, sebab manusia tidak akan mampu hidup bila tanpa bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 3 Sumber Wali Nagari Lubuk Gadang Timur

7 24 Ini dapat terlihat ketika acara perkawinan, yang mana jika ada suatu acara perkawinan orang akan datang ketempat perkawinan untuk membantu tanpa diundang atau dipanggil dan tanpa diupah. Dalam hal kematian, masyarakat ramai akan datang membantu apa yang bisa dibantu, seperti mengali kuburan. Partisipasi masyarakat lainnya adalah ketika gotong royong dalam pembersihan jalan dan dalam pembangunan mesjid dan mushalla atau tempat umum lainnya. Bentuk sosial lain masyarakat, di Kenagarian Lubuk Gadang Timur, dengan adanya bidan yang membantu dalam hal kesehatan masyarakat, dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan prinsip ajaran Islam sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur an surat Ali Imran ayat 103: Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. 4 4 Depag RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Jakarta: CV Toha, 1997), h. 120

8 25 Firman Allah di atas jelas menerangkan kepada kita semua bahwa Allah menyuruh kita untuk menjalin persaudaraan dan saling tolong menolong dan tidak boleh bercerai berai. Dengan adanya komunikasi dan kerjasama yang baik maka segala sesuatu akan bisa teratasi secara bersama-sama. Masyarakat Lubuk Gadang Timur sangat mengutamakan mufakat dan kerjasama dalam berbagai bidang, hal ini terbukti dengan adanya kesadaran yang tinggi pada masyarakat misalnya hal ini bisa terlihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kenagarian Lubuk Gadang Timurseperti, gotong royong dalam memperbaiki jalan, bekerjasama dalam membangun rumah peribadatan dan saling membantu orang lain dalam kesusahan. Adat yang dipakai oleh masyarakat di Kenagarian Lubuk Gadang Timurtetap memakai filsafat Minang Kabau yaitu filsafat: adat basandi syara, syara basandi kitabullah, syara mengato adat memakai, tahu dek kato nan ampek, kato mandaki, kato malereng, kato mandata dan kato manurun. (Adat bersendikan kepada syara, syara bersendikan kepada kitab Allah, syara sebagai konsep dan adat sebagai aplikasinya, mengetahui dengan kata yang empat, kata mendaki, kata melereng, kata mendatar dan kata menurun).pepatah di atas menyatakan bahwa semua aturan adat yang akan dibuat tidak berlawanan dengan Al-Qur an dan Hadis. Serta diharapkan mengetahui kata yang empat, yaitu kata mendaki, kata malereng, kata mendatar dan kata menurun.adapun tradisi adat masyarakat Kenagarian Lubuk Gadang Timurberhubungan dengan

9 26 masalah keluarga, bahwasanya apabila anak perempuan mereka telah menikah. Mayoritas pasangan pengantin tersebut bertempat tinggal di rumah orang tua perempuan (isteri), dan hal tersebut berjalan dalam waktu yang cukup lama bahkan sampai bertahun-tahun, bahkan sampai pembagian harta warisan yang pada dasarnya rumah keluarga menjadi hak milik dari anak perempuan. Apabila ada acara yang akan diadakan di Kenagarian Lubuk Gadang Timuraturan yang akan dipakai adalah aturan adat, seperti dalam pernikahan ada pidatonya, seperti mau naik ke rumah laki-laki sebelum ada pidatonya orang datang tidak akan bisa menaiki rumah laki-laki tersebut. Dalam hal mau makan, atau sesudah makan, sebelum ninik mamaknya selesai makan maka orang yang ramai apabila sudah siap makan maka tidak boleh mencuci tangan sebelum ninik mamak mencuci tangan terlebih dahulu. Dalam mengangkat Wali Nagari, sebelum sumpah diucapkan, sebelumnya akan diadakan acara adat seperti pidato, dan diadakan juga seni tradisional seperti randai, saluang, rabab dan lainnya, dan juga akan memotong seekor kerbau untuk mengangkat gelar, seperti gelar datuk, gunanya adalah supaya adat-adat yang ada tidak punah. Sebagai contoh dalam sebuah permasalahan yang menyangkut tempat tinggal bagi seorang anak yang baru menikah. Bagi masyarakat Kenagarian Lubuk Gadang Timurtidak heran lagi kalau ada seseorang yang baru menikah, mereka tinggal di rumah orang tua perempuan (isteri).

10 27 Hal tersebut telah menjadi tradisi di tengah-tengah masyarakat, lain halnya kalau ada orang baru menikah tinggal di rumah orang tua laki-laki (suami) atau menyewa rumah. Maka hal tersebut akan menjadi pembicaraan (gunjingan) oleh masyarakat sekitar dan bisa-bisa menimbulkan fitnah. Bagi masyarakat di Kenagarian Lubuk Gadang Timurterhadap orang yang baru menikah merupakan suatu keistimewaan tinggal di rumah orang tua perempuan (isteri). Secara otomatis kamar bagian depan disediakan untuk penganten baru, orang tua pun dengan ikhlas menyediakan kamar tersebut untuk anak dan menantunya. 5 Berdasarkan uraian profil Nagari di atas terlihat bahwa tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat di Kenagarian Lubuk Gadang Timur masih rendah begitu juga dengan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana pengelolaan dan pelaksanaan wakaf. Supaya lebih jelasnya maka penulis paparkan pada bab dan pembahasan berikutnya. C. Pendidikan dan Keagamaan Masyarakat 1. Pendidikan Selain jenjang pendidikan umum, juga telah tersedia fasilitas pendidikanagama yang setara dengan SLTP yaitu MTsN, Untuk menampung siswa yang ingin belajar pada sekolah Agama. Disamping itu juga selain Pesantren dan MTsN di Nagari Lubuk Gadang Timur terdapat 25 TPA/MDA. 5 Bapak Alijon (Tunganai Suku Melayu Koto Kaciak), Wawancara Pribadi, Hari Jum at, Tanggal 3 April2017

11 28 Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Jumlah No Jumlah Penduduk Menurut Usia Tahun 2015 Tahun Tahun masih sekolah 902 Orang 1100 Orang tahun tidak sekolah 145 Orang 139 Orang 3 Penduduk buta huruf 156 Orang 140 Orang 4 Penduduk tidak tamat SD 613 Orang 408 Orang 5 Penduduk tamat SD 1265 Orang 1370 Orang 6 Penduduk tamat SLTP/sederajat 678 Orang 710 Orang 7 Penduduk tamat SLTA/sederajat 263 Orang 370 Orang 8 Penduduk sarjana keatas 88 Orang 103 Orang Sumber: Kantor Wali Nagari Lubuk Gadang Timur Berdasarkan tabel 2.7 diatas menunjukan bahwa tingkat pendidikan masyarakat di Nagari Lubuk Gadang Timur masih rendah, dimana sebagian besar tidak tamat SD, dan masih banyak yang buta huruf dan masih sedikit yang memiliki pendidikan tamatan perguruan tinggi. Hal ini terjadi tekait dengan minimnya sarana dan prasarana pendidikan di Nagari Lubuk Gadang Timur Kehidupan Beragama Ajaran Islam yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW tidak ditujukan hanya untuk satu kelompok atau bangsa tertentu, melainkan sebagai rahmatan lil alamin bagi setiap penganutnya. Demikian juga untuk penduduk Sumatera Barat. Menurut catatan sejarah, agama Islam dan ajarannya tumbuh di Sumatera Barat pada abad ke 12 dan ada pula yang mengatakan pada abad 14, namun yang diterima oleh 6 Profile Nagari Lubuak Gadang Timur

12 29 banyak pihak, bahwa Islam baru dikenal dalam masyarakat Minangkabau sekitar tahun 1600 M. Menurut data sejarah, pengembangan Islam di nusantara berawal di daerah pesisir pantai, Sumatera Barat. Ulama yang mengembangkan Islam di Sumatera Barat adalah Syekh Abd.Al-Ra uf dari Singkel. Beliau telah berhasil menyebarkan Islam ke daerah-daerah di bawah penguasaan AcehtermasukMinangkabau. Pengembangan Islam di daerah Minangkabau selanjutnya diteruskan oleh murid-muridnya. Selanjutnya agama Islam tersebar ke daerah-daerah yang terdapat di Sumatera Barat, termasuk di Nagari Nagari Lubuk Gadang Timur. Pada dasarnya masyarakat Nagari Lubuk Gadang Timur sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama Islam, yang mengatur hubungan manusia dengan sang pencipta. Dalam kegiatan kehidupan sehari-hari, masyarakat sangat aktif dalam kegiatan keagamaan, seperti adanya wirid/pengajian agama yang di adakan di berbagai tempat ibadah. Adapun kegiatan wirid yang dilakukan di Jorong Malus yaitu dilaksanakan sekali dalam seminggu tepatnya pada hari Kamis setelah shalat isya kegiatan ini diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat baik anakanak, remaja, bahkan juga orang tua, kegiatan ini dilkukan di Masjid. Adapun kegiatan wirid yang dilakukan pada hari Senin tepatnya pada waktu ba da Isya yang bertempat di mushalla hanya diikuti oleh masyarakat yang dewasa saja.

13 30 Kegiatan lain yang biasa dilakukan masyarakat Malus adalah berupa majlis ta lim yang dilaksanakan pada hari Jum at tepatnya pada waktu ba da Jum at yang diikuti oleh mayoritas kaum ibu-ibu ada juga sebagian dari bapak-bapak yang mengikutinya. Sedangkan untuk taman baca Qur an (TPA) biasanya dilakukan pada setiap hari Senin sampai dengan Jum at, yang dilaksanakan pada waktu ba da Ashar dan diikuti oleh para santri khususnya anak-anak yang masih berada pada jenjang pendidikan tingkat sekolah dasar. Ketersediaan fasilitas pendidikan Keagamaan tersebut diharapkan Pihak yang terkait dapat meningkatkan Pembangunannya di Bidang pendidikan Keagamaan ini. Sarana ibadah yang ada di Nagari Lubuk Gadang Timur tahun 2010 terdiri atas masjid 18 buah dan Langgar/Musholah 23 buah yang tersebar di 13 Jorong di Nagari Lubuk Gadang Timur. Tabel 2.8 Jumlah Sarana Ibadah di Nagari Lubuk Gadang Timur Tahun 2016 No. Sarana Ibadah Jumlah (Unit) 1. Masjid Mushalla/ langgar 17 Jumlah 33 Sumber: Kantor Wali Nagari Lubuk Gadang Timur Dilihat dari tabel di atas terlihat Penduduk Nagari Lubuk Gadang Timur menurut agama dan keyakinannya saat ini 100% beragama Islam. Agama Islam disebarkan dari Alam Surambi Sungai Pagu dan Kecamatan

14 31 Lembah Gumanti. Kegiatan-kegiatan keagaman cukup menonjol di Nagari Lubuk Gadang Timur. 7 7 Profil Nagari Lubuk Gadang Timur