PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI LEARNER AUTONOMY PADA TOPIK OPTIKA GEOMETRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH
|
|
- Hadian Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI LEARNER AUTONOMY PADA TOPIK OPTIKA GEOMETRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH The Development of Instructional Materials oriented to Learner Autonomy on Geometric Optics Subject to Train Problem Solving Skill Abdul Salam M. 1 *, Sarah Miriam 1, Misbah 1 1 Pendidikan Fisika FKIP ULM, Jalan Brigjend H. Hasan Basry, Banjarmasin * salam@unlam.ac.id Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran fisika dasar topik Optika Geometri yang valid, praktis, dan efektif untuk melatihkan keterampilan pemecahan masalah. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berorientasi pada learner autonomy. Penelitian ini dilaksanakan dengan one group pretest and postest design. Subjek uji coba penelitian adalah mahasiswa semester dua (2) program studi Pendidikan Fisika FKIP ULM tahun akademik 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan: (1) valid berdasarkan penilaian pakar, (2) praktis berdasarkan hasil keterlaksanaan RPP, dan (3) efektif berdasarkan peningkatan hasil belajar mahasiswa dengan gain score yang berkategori sedang. Kata kunci: learner autonomy, keterampilan pemecahan masalah, optika geometri Abstract. This study was intended to develope a valid, practical, and effective instructional material of fundamental physics on geometric optics subject to train problem solving skill. The Instructional materials developed were oriented to learner autonomy. This study was conducted in one group pretest and postest design. The subject of this study is the second (2 nd ) semester student of Physics Education Study Program of FKIP ULM at the academic year of 2016/2017. The study result showed that the developed instructional materials were declared: (1) valid according to the expert judgment, (2) practical according to the application lesson plan in classroom, and (3) effective according to student achievement giving gain score of medium category. Keywords: learner autonomy, problem solving skill, geometric optics PENDAHULUAN Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses menegaskan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Keseluruhan prinsipprinsip pembelajaran diatas bermuara pada pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan mengembangkan segala potensi yang ada pada diri siswa atau peserta didik. Mewujudkan pola pembelajaran yang mampu memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif di kelas adalah sesuatu yang tidak mudah. Diperlukan kemampuan guru untuk menarik perhatian peserta didik, salah satunya dengan berupaya memunculkan masalah pembelajaran yang memang berkaitan dengan kehidupan dan kebutuhan peserta didik. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penguasaan pengetahuan prasyarat oleh peserta didik untuk memasuki sebuah topik baru. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka mustahil pembelajaran yang berpusat pada siswa akan berjalan. Oleh karena itu, menjadi penting bagi guru/dosen untuk mengetahui seberapa besar kemampuan/pengetahuan prasyarat peserta didik sehingga guru/dosen mampu merumuskan tugas dan tanggung jawab yang akan diamanahkan kepada peserta didiknya. (Howe & Jones, 1993) memperkenalkan sebuah konsep untuk mengatur tugas dan tanggung jawab pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan 149
2 mempertimbangkan hal-hal diatas yang dikenal dengan istilah learner autonomy. Learner autonomy didasarkan pada gagasan bahwa peserta didik harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang berkenaan dengan kompetensi yang akan dilatihkan (Balcinkali, 2010). Dengan demikian sehingga siswa diharapkan lebih fokus dan bertanggungjawab pada pembelajaran mereka sendiri. Dengan learner autonomy peserta didik dikelompokkan ke dalam tingkatan-tingkatan berdasarkan kemampuan awal mereka dan sekaligus mengatur tanggung jawabnya dalam proses pembelajaran. Learner autonomy juga tidak lepas terhadap tanggung jawab pendidik, khususnya berkenaan dengan peran dan tanggung jawabnya dalam kelas serta pemilihan model pembelajaran yang digunakan. Model-model pembelajaran yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, materi, dan lingkungan belajar. Dalam konteks pembelajaran fisika di FKIP Universitas Lambung Mangkurat, masalah memotivasi peserta didik agar aktif dan learner autonomy sangatlah penting mengingat masih begitu rendahnya kompetensi dasar keilmuan yang dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon guru. Proses perkuliahan masih didominasi oleh dosen dengan metode ceramah dan diikuti contoh soal, dan drill (latihan). Mahasiswa sebagai subjek belajar lebih sering diposisikan sebagai pendengar sehingga menjadi tidak aktif. Selain itu, modul praktikum yang digunakan di laboratonium juga sudah sangat lengkap dan sistematis. Akibatnya, keterampilan proses sains siswa kurang bterlatih secara komprehensif (Salam M., Prabowo, & Supardi, 2015). Penelitian yang dilakukan sebelumnya telah membuktikan bahwa pembelajaran dengan learner autonomy efektif untuk meningkatkan kompetensi dasar keilmuan mahasiswa pendidikan fisika pada perkuliahan fisika dasar topik listrik dinamis (Salam M., Prabowo, & Supardi, 2015). Rancangan penelitian ini merupakan kelanjutan penelitian pada topik fisika dasar yang lain, yakni optika geometri. Peneliti memiliki keyakinan yang kuat bahwa masih rendahnya penguasaan kompetensi dasar keilmuan mahasiswa khususnya keterampilan pemecahan masalah bisa diatasi dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran topik Optika Geometri yang berorientasi pada learner autonomy dan kearifan lokal untuk melatihkan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa. Penelitian mengadaptasi model pengembangan Dick & Carey (Dick, Carey, & Carey, 2009) untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), Materi Ajar, dan Tes Hasil Belajar (THB). Tahapan pengembangan yang dilaksanakan meliputi: (1) menganalisis tujuan/kompetensi dasar, (2) menganalisis perkuliahan, (3) menganalisis mahasiswa, (4) merumuskan tujuan kinerja, (5) menyusun tes acuan patokan, (6) mengembangkan strategi perkuliahan, (7) mengembangkan perangkat pembelajaran, (8) melaksanakan validasi, (9) melaksanakan Uji Coba I, dan (10) melaksanakan uji Coba II. Artikel ini mendeskripsikan hasil pelaksanaan Uji Coba I yang merupakan bagian dari pengembangan perangkat pembelajaran secara utuh. Subjek penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa RPP, LKM, Materi Ajar, dan THB. Objek Penelitian berupa kelayakan perangkat pembelajaran yang terdiri dari validitas, kepraktisan, dan keefektifan dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Selanjutnya yang menjadi subjek uji coba perangkat pembelajaran adalah mahasiswa Pendidikan Fisika yang memprogramkan mata kuliah Fisika Dasar II pada tahun akademik 2016/2017, sebanyak 20 orang. Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan masingmasing data yang diperoleh selama tahapan pengembangan. Skor penilaian terhadap masingmasing perangkat pembelajaran diperoleh dari hasil penilaian pakar dengan menggunakan beberapa indikator. Skor tersebut dirata-ratakan kemudian diklasifikasikan berdasarkan kategori pada tabel 1. Skor keterlaksanaan RPP juga dirat-ratakan kemudian diklasifikasikan berdasarkan pengaktegorian pada tabel 1. Data tersebut dijadikan dasar untuk menentukan 150
3 kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Selanjutnya Data hasil belajar baik sebelum dan sesudah pembelajaran dianalisis secara deskriptif untuk menentukan nilai maksimum, nilai minimum, rerata, dan standar deviasi. Selanjutnya dihitung nilai gain ternormalisasi dengan menggunakan formula (Hake, 1998): % S f % Si g 100% % S i Dengan g adalah gain ternormalisasi, S adalah nilai postest, dan f S adalah nilai i pretest. Nilai tersebut disesuaikan dengan nilai acuan gain pada tabel 3 untuk melihat kategori efek peningkatan hasil belajar mahasiswa setelah diterapkannya perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Tabel 1. Acuan validitas perangkat dan keterlaksanaan RPP Rentang Skor 4,21 3,40-4,20 2,60-3,40 1,80-2,60 1,80 Tabel 2. Acuan nilai gain Rentang Skor Kategori 0,70 Tinggi 0,7 g 0,3 Sedang < 0,3 Rendah Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Diadaptasi dari Widoyoko, (2012: 238) (Hake, 1998) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi RPP, LKM, Materi Ajar, dan THB. Perangkat pembelajaran ini diharapkan mampu melatihkan keterampilan pemecahan masalah bagi mahasiswa pada topik Optika Geometri dengan memperhatikan otonomi belajar bagi mahasiswa. Perangkat pembelajaran yang dirancang selanjutnya divalidasi oleh ahli/pakar untuk memperoleh perangkat yang valid. Selanjutnya, perangkat tersebut di uji coba pada kelas terbatas untuk mengetahui kepraktisan dan keefektivannya. 1. Hasil validasi ahli/pakar Proses validasi merupakan proses penelaahan oleh pakar menggunakan sejumlah indikator untuk setiap jenis perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan panduan yang didesain sedemikian rupa oleh guru/dosen untuk mengimplementasikan pembelajaran di kelas. Penelaahan pakar terhadap RPP meliputi komponen tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, waktu, dukungan antar perangkat pembelajaran, metode sajian, dan bahasa yang digunakan. Berdasarkan hasil penilaian pakar, diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,18 yang berkategori baik dengan reliabilitas sebesar 99,02%. Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) adalah panduan sekaligus kertas kerja bagi mahasiswa dalam melakukan pemecahan masalah. Pemecahan masalah disini terdiri atas pemecahan masalah melalui kegiatan eksperimen dan pemecahan masalah soal-soal latihan level kognitif C3 (penerapan) maupun C4 (analisis). Indikator dalam penilaian LKM meliputi aspek petunjuk, kelayakan isi, prosedur, dan pertanyaan. Berdasarkan hasil penilaian pakar, diperoleh nilai rata-rata LKM sebesar 3,86 yang berkategori baik dengan reliabilitas sebesar 98,97%. Materi Ajar Optika Geometri digunakan oleh mahasiswa sebagai salah satu sumber belajar dalam proses belajar mengajar di kelas. Materi ajar yang dikembangkan terdiri atas sampul, kata pengantar, daftar isi, tujuan pembelajaran, pembahasan materi yang dilengkapi dengan gambar, contoh soal, latihan, rangkuman, daftar pustaka, dan glosarium. Materi ajar didesain sedemikian rupa untuk mengakomodir kebutuhan sumber belajar minimal yang 151
4 diperlukan dalam proses pembelajaran. Adapun indikator penilaian untuk materi ajar meliputi: komponen kelayakan isi, kebahasaan, dan komponen penyajian. Hasil penilaian pakar menunjukkan bahwa materi ajar yang dikembangkan berkategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 4,00 dan dengan reliabilitas sebesar 99,33%. Perangkat pembelajaran yang terakhir adalah THB yang sekaligus merupakan instrumen untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran. THB yang dikembangkan berupa soal essay berjumlah 6 nomor dengan level kognitif C2 sampai dengan C6. Indikator penilaian terhadap THB meliputi aspek validitas isi, bahasa serta penulisan soal. Hasil penilaian pakar menunjukkan bahwa THB yang dikembangkan berkategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 3,98 dan dengan reliabilitas sebesar 99,48%. Berdasarkan hasil penilaian pakar terhadap perangkat pembelajaran, diketahui bahwa keseluruhannya adalah berkategori baik. Dengan demikian seluruh perangkat pembelajaran dinyatakan valid. Selanjutnya perangkat pembelajaran dapat digunakan/diimplementasikan dalam proses pembelajaran pada tahap uji coba untuk mengetahui tingkat kepraktisan dan efektivitasnya. 2. Hasil uji coba Uji coba terbatas dilaksanakan dalam 3 kali tatap muka dengan alokasi waktu masing-masing sebesar 150 menit. Pertemuan pertama membahas topik pemantulan cahaya dengan menggunakan model pengajaran langsung. Tujuannya adalah untuk membekali mahasiswa tentang keterampilan melakukan eksperimen yang berkaitan dengan hukum pemantulan cahaya dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk oleh cermin datar, cekung, dan cembung. Selanjutnya secara bertahap, mahasiswa dibekali dengan kemampuan melakukan pemodelan matematis terhadap hasil eksperimen yang dilakukan. Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa keterlaksanaan RPP sudah berjalan dengan baik. Tabel 3. Keterlaksanaan Pembelajaran Langsung Fase Pembelajaran Skor Kategori 1. Menjelaskan tujuan dan mempersiapkan mahasiswa 4,25 Sangat Baik 2. Mendemonstrasikan pengetahuan/ keterampilan 4,25 Sangat Baik 3. Membimbing pelatihan 4,17 Baik 4. Mengecek pemahaman dan memberi umpan balik 4,00 Baik 5. Membimbing pelatihan lanjutan dan penerapan 3,80 Baik Pada pertemuan kedua, dosen menggunakan model pembelajaran inquiry/discovery learning tipe terbimbing. Pembelajaran ini terdiri atas 5 fase pembelajaran (Sutman, Schmuckler, & Woodfield, 2008). Umumnya fase-fase pembelajaran berjalan dengan sangat baik. Pertemuan kedua membahas tentang pembiasan cahaya oleh satu bidang permukaan pembias yang diikuti dengan pemodelan matematis berdasarkan hasil eksperimen. Oleh karena sifatnya yang masih terbimbing, maka LKM yang digunakan mahasiswa masih dilengkapi dengan Rumusan masalah dan atau tujuan eksperimen, alat/bahan, serta prosedur kerja. Tabel 4. Keterlaksanaan Pembelajaran Inkuiri/Discovery Terbimbing Fase Pembelajaran Skor Kategori Menyampaikan masalah (Inquiry) 4,00 Baik Menjelaskan prosedur penyelidikan (Method) 4,50 Sangat baik Melaksanakan penyelidikan (Investigation) 4,50 Sangat baik Mempresentasikan hasil penyelidikan (Conclusion) 4,00 Baik Mendiskusikan penerapan (Extension) 4,33 Sangat baik Perkuliahan ketiga menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Fase-fase pembelaran yang tampak pada tabel 5 adalah fase-fase pembelajaran kooperatif secara umum. Adapun ciri khas dari langkah-langkah tipe group investigation yang terdiri dari 6 langkah (Sharan, 1990) dilebur ke dalam fase-fase pembelajaran kooperatif. Hasil pengamatan observer menunjukkan bahwa keterlaksanaan fase-fase pembelajaran kooperatif telah berkategori sangat baik. 152
5 Tabel 5. Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif Fase Pembelajaran Skor Kategori Memotivasi mahasiswa dan menyampaikan tujuan 4,50 Sangat Baik Menjelaskan informasi 4,50 Sangat Baik Mengorganisasikan mahasiswa ke dalam tim-tim belajar 4,67 Sangat Baik Membimbing kelompok bekerja dan belajar 4,33 Sangat Baik Evaluasi 4,40 Sangat Baik Memberikan penghargaan 3,67 Baik Secara umum tipe-tipe pembelajaran kooperatif berada pada level otonomi tingkat II. Namun demikian, khusus untuk pembelajaran kooperatif tipe kelompok investigasi (Group Investigation) berada pada level III. Hal ini disebabkan karena salah satu tuntutan dari pembelajaran kooperatif tipe ini adalah siswa yang harus bisa merencanakan sendiri pemecahan masalah akademik yang diberikan bersama dengan kelompoknya. Investigasi kelompok menempatkan siswa/mahasiswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama merencanakan proyek, melaksanakan investigasi, menyajikan temuan dan mengevaluasinya secara bersama (Doymus, Simsek, Karacop, & Ada, 2009). Dengan demikian, jenis LKM yang digunakan dalam penelitian ini tidak mencantumkan tujuan, alat dan bahan, prosedur kerja percobaan/ekesperimen. Mahasiswa diharapkan memaksimalkan sumber daya yang ada atau yang dipersiapkan oleh dosen untuk memecahkan masalah akademik yang diberikan. Intervensi dari dosen untuk menyiapkan beberapa alat dan bahan ini dimungkinkan dengan pertimbangan waktu dan efektivitas penyelidikan. Berdasarkan pemaparan data diatas, terlihat bahwa keterlaksanaan fase-fase pembelajaran berorientasi learner autonomy dapat terlaksana dengan baik, bahkan sebagian besar fase-fase pembelajarannya bisa dilaksanakan dengan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan tergolong praktis. Kesiapan mahasiswa berupa pengetahuan dan keterampilan yang dipersyaratkan bisa terpenuhi sehingga hambatan yang dialami pada setiap level otonomi dapat diatasi dengan baik. Efektivitas perangkat pembelajaran dalam penelitian ini ditinjau dari hasil pretest dan postest. Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa rerata pretest mahasiswa sebesar 12,2 dengan deviasi standar sebesar 5,1. Selanjutnya nilai rerata postest adalah 69,8 dengan deviasi standar sebesar 11,9. Dengan skor maksimum yang mungkin dicapai adalah 100, maka peningkatan hasil belajar mahasiswa berdasarkan nilai gain ternormalisasi adalah 0,66 yang termasuk dalam kategori sedang/efektif. Hal ini sejalan dengan temuan peneliti sebelumnya bahwa pembelajaran inovatif yang mempertimbangkan learner autonomy efektif untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada topik listrik dinamis (Salam M., Prabowo, & Supardi, 2015). Tabel 5. Hasil Belajar Mahasiswa Nilai Pretest Postest Nilai Maksimum Rerata 12,6 70,0 Nilai Minimum 6 50 Deviasi standar 5,1 11,9 Gain score 0,66 Tes Hasil Belajar yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 6 pertanyaan terdiri atas level pertanyaan memahami (C2) sebanyak dua nomor, sedangkan level kognitif lainnya (menerapkan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6)) masingmasing diwakili satu nomor soal. Soal-soal pemecahan masalah yang disajikan dalam THB memiliki proporsi paling besar. Kualifikasi soal C4 dan C5 dalam penelitian ini pada dasarnya untuk menguji keterampilan mahasiswa menyelesaikan masalah yang memerlukan kemampuan analisis matematis dan pemodelan dalam bentuk gambar jejak berkas cahaya. Selain itu, mahasiswa juga dilatih pemecahan masalahnya melalui kreativitas menyusun eksperimen sederhana yang berakar pada keterampilan proses sains (level C6). Proporsi terendah dari rerata skor jawaban mahasiswa disumbangkan oleh pertanyaan pada level C2 dan C3 yang menuntut siswa menggambarkan proses pembentukan bayangan pada lensa dan cermin. Beberapa mahasiswa masih keliru menggunakan sinar-sinar istimewa 153
6 pada lensa maupun cermin. Kebiasaan di sekolah menengah dan buku-buku penerbit yang selalu menempatkan benda/objek diatas sumbu utama juga mengakibatkan mahasiswa keliru menggambar ketika diminta membuat objek yang simetris terhadap sumbu utama. Untuk pembentukan bayangan pada lup, beberapa mahasiswa masih keliru menempatkan benda/objek sehingga bayangan yang terbentuk tidak diperbesar. Hal-hal seperti ini tentu memerlukan pengulangan dan pembiasaan, sehingga siswa/mahasiswa tidak hanya terpaku pada satu kondisi tertentu saja, namun bisa menerapkan pemahamannya untuk berbagi situasi yang diberikan. Hal ini sesuai dengan hukum Law of exercise yang mengisyaratkan pentingnya pengulangan/latihan agar seseorang memiliki pemahaman yang baik tentang sesuatu atau menjadi terampil. Selain itu, menurut teori pemrosesan informasi kebiasaan menggunakan sebuah pengetahuan dan atau keterampilan akan menjadikan pengetahuan/keterampilan tersebut tidak mudah untuk dilupakan dan akhirnya bisa naik ke memori jangka panjang seseorang. SIMPULAN Berdasarkan pemaparan data dan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran fisika topik optika geometri yang dikembangkan dengan berorientasi pada learner autonomy dinyatakan layak (valid, praktis, dan efektif) untuk digunakan pada uji coba sebenarnya. DAFTAR RUJUKAN Balcinkali, C. (2010). Learner Autonomy in Language Learning: Student Teachers' Beliefs. Australian Journal of Teacher Education, 35(1); Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2009). The Systematic Design of Instruction, 7th edition. New Jersey: Pearson. Doymus, K., Simsek, U., Karacop, A., & Ada, a. S. (2009). Effects of Two Cooperative Learning Strategies on Teaching and Learning Topics of Thermochemistry. World Applied Sciences Journal, 7(1), Hake, R. R. (1998). Interactive-engagement vs traditional methods: A six-thousand student survey of Mechanics test data for introductory physics courses. American Journal of physics, 66(1), Howe, A. C., & Jones, L. (1993). Engaging Children In Science. New York: Macmillan Publishing Company. Salam M., A., Prabowo, & Supardi, Z. A. (2015). Pengembangan Perangkat Perkuliahan Inovatif berdasarkan Tingkat Otonomi Pebelajar pada Perkuliahan Fisika Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Sains, 4(1) Sharan, Y. S. (1990). Group Investigation Expands Cooperative Learning. Educational Leadership, 47, Sutman, F. X., Schmuckler, J. S., & Woodfield, J. D. (2008). The Science Quest Using Inquiry/Dizcovery to Enhance Student Learning. San Fransisco: John Wiley & Sons. 154
PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNER AUTONOMY UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA
PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNER AUTONOMY UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA Seminar Nasional Pendidikan IPA Abdul Salam M 1, Sarah Mariam 2 1 salam_pfis@unlam.ac.id 2 sarah_pfis@unlam.ac.id
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BERBASIS LEARNER AUTONOMY UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNER AUTONOMY UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS Abdul Salam, Sarah Miriam Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Lambung Mangkurat, Jl. Brigjend. H. Hasan Basry,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS LINGKUNGAN BANTARAN SUNGAI BARITO UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS LINGKUNGAN BANTARAN SUNGAI BARITO UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA The Development of Instructional Materials Based on Barito Riverbank Environment to Train
Lebih terperinciTeknik Pemodelan Fisika dalam Setting Pembelajaran Berbasis Learner Autonomy
Jurnal Fisika FLUX Volume 15, Nomor 1, Februari 2018 ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online) http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/ Teknik Pemodelan Fisika dalam Setting Pembelajaran Berbasis
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Siti Saidah, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Wahyu Hidayat, Zainuddin, Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciRamona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERORIENTASI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Ramona Safitri, M. Arifuddin
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Mariani Setiawati, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Abstrak:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MELATIHKAN PENERAPAN KONSEP SISWA SMP
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MELATIHKAN PENERAPAN KONSEP SISWA SMP Andy Azhari, Mastuang, dan Abdul Salam M Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung
Lebih terperinciPengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMAN 5 Banjarmasin
Jurnal Fisika FLUX Volume 13, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online) http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/ Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Mariani Setiawati, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Abstrak:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN Indah Mentari, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika Program
Lebih terperinciNina Selvizia, Zainuddin, dan Abdul Salam Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM Banjarmasin
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS PADA POKOK BAHASAN IMPULS DAN MOMENTUM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INSTRUCTION DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN Nina Selvizia,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI SMK FARMASI ISFI BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI SMK FARMASI ISFI BANJARMASIN Rusiati, Zainuddin, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu
Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu Ma wa Hamran, Muhammad Ali dan Unggul Wahyono e-mail: Mawahamran29@yahoo.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT
PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT (SAVI) UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 BANJARMASIN Putri Riski Rahmayanti, Mustika
Lebih terperinciElok Nur Fauzia Universitas Negeri Malang
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR ILMIAH PADA TOPIK KACAMATA DAN LUP Elok Nur Fauzia Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INTRUCTION
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INTRUCTION (DI) DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN Lestari Indra Sari Z, Zainuddin,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN Mauizatil Rusjiah, M. Arifuddin J, dan Andi Ichsan M Program Studi
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING Seminar Nasional Pendidikan IPA Zainuddin zinuddin_pfis@unlam.ac.id
Lebih terperinciHASIL BELAJAR SAINS FISIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 022 TAMPAN PEKANBARU
Jurnal Geliga Sains 1 (2), 14-18, 2007 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau ISSN 1978-502X HASIL BELAJAR SAINS FISIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK
Lebih terperinciYuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KETERAMPILAN GENERIK SAINS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMP NEGERI 13 BANJARMASIN Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program
Lebih terperinciMuhamad Habibi, Zainuddin, dan Misbah Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN TEKANAN Muhamad Habibi, Zainuddin, dan Misbah Pendidikan
Lebih terperinciUtari Ramadhani S*, R.Usman Rery**, Johni Azmi*** No. Hp :
1 THE APPLICATION OF REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING AND TRANSFERRING) STRATEGY TO IMPROVE STUDENTS LEARNING RESULTS ON THE SUBJECT OF THERMOCHEMICAL IN CLASS XI IPA OF SMAN 14 PEKANBARU
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN Latifah Kurnia, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING Bahrudin, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI PROBLEM SOLVING PADA TOPIK OPTIKA BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA Oleh: Dr. Eko Swistoro Warimun Email : eko_swistoro@yahoo.com Program
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP
PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH : SUCI SEKARWATI NIM F15111030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR KEILMUAN MAHASISWA PADA PERKULIAHAN FISIKA DASAR II
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR KEILMUAN MAHASISWA PADA PERKULIAHAN FISIKA DASAR II Zainuddin Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin zainuddin.unlam@gmail.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PERKULIAHAN INOVATIF BERDASARKAN TINGKAT OTONOMI PEBELAJAR PADA PERKULIAHAN FISIKA DASAR
PENGEMBANGAN PERANGKAT PERKULIAHAN INOVATIF BERDASARKAN TINGKAT OTONOMI PEBELAJAR PADA PERKULIAHAN FISIKA DASAR Abdul Salam M.1), Prabowo2), Z.A. Imam Supardi3) Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu hasil penelitian yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan
Lebih terperinciPengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Penguasaan Konsep Mahasiswa Pada Perkuliahan Listrik Magnet Topik Muatan Listrik Dan Hukum Coulomb
Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Penguasaan Konsep Mahasiswa Pada Perkuliahan Listrik Magnet Topik Muatan Listrik Dan Hukum Coulomb Muhamad Gina Nugraha, Duden Saepuzaman, dan David E.Tarigan
Lebih terperinciEmiliani Indah Safputri, Zainuddin, dan Mastuang Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM Banjarmasin
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI AJAR USAHA DAN ENERGI DENGAN METODE PROBLEM POSING DALAM SETTING MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS XI SMAN 4 BANJARMASIN Emiliani Indah Safputri,
Lebih terperinciDewi Puji Astuti*, Rasmiwetti**, Abdullah*** No Hp :
1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PERHENTIAN RAJA Dewi Puji Astuti*, Rasmiwetti**, Abdullah***
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Latar Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA4 SMA YP Unila Bandar Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai sejak
Lebih terperinciDwi Ratnaningdyah. Universitas PGRI Palembang, Palembang. ABSTRAK
ISSN: 2338-1027 September 2017 Jurnal Wahana Pendidikan Fisika (2017) Vol.2 No.2 : 63-67 PENERAPAN MDEL PEMBELAJARAN NVICK DIPADUKAN DENGAN STRATEGI CPERATIVE PRBLEM SLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
Lebih terperinciKata kunci: Perangkat pembelajaran, keterampilan berkomunikasi, pembelajaran diskusi kelas
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA FISIKA BERORIENTASI KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS DI SMP NEGERI 13 BANJARMASIN Pipit Puspita Mayangsari, Zainuddin, dan
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI POKOK KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 MATARAM TAHUN AJARAN
PENGARUH PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI POKOK KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 MATARAM TAHUN AJARAN 2013/2014 Ni Luh Tresnanti Putri 1, Aliefman Hakim 2,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 TAPEN BONDOWOSO
PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 TAPEN BONDOWOSO Erwita Yuliana Dewi, Supeno, Subiki Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY Berlinda Agustina AS, Muhammad Arifuddin Jamal, Sarah Miriam Program Studi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE RESITASI BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN WEB DESIGN
PENERAPAN METODE RESITASI BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN WEB DESIGN Arief Zuhud R (zuhudtz_arief@yahoo.co.id) Drs. Waslaluddin, M.T. (waslaluddin@yahoo.com)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA Vidya Chaerunnisa, Siti Gia Syauqiyah, F., Bambang Ekanara Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK BERBASIS IT PADA POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Syitaul Umaha, Sri Wahyuni, Subiki
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK BERBASIS IT PADA POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA Syitaul Umaha, Sri Wahyuni, Subiki Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan
Lebih terperinciUSING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT
0 USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT La Sahara 1), Agus Setiawan 2), dan Ida Hamidah 2) 1) Department of Physics Education, FKIP, Haluoleo University,
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Matematika & Matematika
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATA KULIAH KAPITA SELEKTA MATEMATIKA SEKOLAH DASAR Ririn Widiyasari Universitas Muhammadiyah Jakarta ririn.putri87@gmail.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE Nurul Hidayah, Zainuddin, Andi Ichsan Mahardika Program Studi
Lebih terperinciISSN: X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM
ISSN: 2088-687X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM Agung Deddiliawan Ismail a, Anis Farida Jamil b, Octavina Rizky Utami Putri c Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas
Lebih terperinciVolume 1 Nomer 2 Desember 2015
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN BANTUAN MEDIA E_LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT KELAS VII Ririn Widiyasari Pendidikan Matematika
Lebih terperinciErnita Vika Aulia dan Ismono Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA WIDYA DARMA SURABAYA THE DEVELOPMENT OF STUDENT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.
Lebih terperinciSiti Fitriani*, Asmadi M. Noer**, Sri Haryati *** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI MA ANSHOR AL SUNNAH AIR TIRIS Siti Fitriani*, Asmadi M. Noer**, Sri
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ 3 (1) (2014) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN
Lebih terperinciISSN Indikhiro Awalani Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI
ISSN 1979-946 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TIK Heri Sutarno heriupi@yahoo.co.id
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGUASAAN POKOK-POKOK FISIKA SEKOLAH MAHASISWA ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP DAN MODEL PEMECAHAN MASALAH DENGAN MODEL STAD
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 PERBEDAAN PENGUASAAN POKOK-POKOK FISIKA SEKOLAH MAHASISWA ANTARA PEMBELAJARAN
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ (1) (2012) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENERAPAN MODEL KOOPERATIFGROUP INVESTIGATION BERBASIS EKSPERIMEN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA SMA TOPIK FLUIDA BERORIENTASI MASALAH LAHAN BASAH MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA SMA TOPIK FLUIDA BERORIENTASI MASALAH LAHAN BASAH MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Mega Selvia, M. Arifuddin, Andi Ichsan Mahardika Pendidikan Fisika
Lebih terperinciPEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH
PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH Winny Liliawati Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Pembelajaran Fisika
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED INSTRUCTION TO EXERCISED OF SCIENCE
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI OPTIKA GEOMETRIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI OPTIKA GEOMETRIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Siti Hamdanah, M.Arifuddin, Sri Hartini Pendidikan Fisika FKIP
Lebih terperinciPERWUJUDAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KNOWLEDGE, SKILL, DAN ATTITUDE PESERTA DIDIK SMA
126 PERWUJUDAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KNOWLEDGE, SKILL, DAN ATTITUDE PESERTA DIDIK SMA REALIZATION IN LEARNING PHYSICS CURRICULUM 2013 TO DEVELOP KNOWLEDGE, SKILL,
Lebih terperinciDESAIN MODEL GUIDED INQUIRY UNTUK EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH
DESAIN MODEL GUIDED INQUIRY UNTUK EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH Betty Marisi Turnip dan Mariati Purnama Simanjuntak Jurusan Fisika
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS X-2 SMAN 1 PAKUSARI JEMBER TAHUN 2014 1) Kiftiyah, 2) Sutarto,
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK ASAM BASA KELAS XI MIA SMAN 2 MAGETAN IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE
Lebih terperinciDAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Model Problem Based Learning
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 32 Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Model Problem Based Learning Melda Ariyanti Dosen Teknik Perminyakan Universitas
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Insani Mahardika, 2) Sutarto, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Persentase Skor (%) 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan hasil penelitian dan pembahasannya sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Untuk mengetahui ketercapaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengembangkan standar pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Salah satu standar pendidikan tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Model penelitian pengembangan
Lebih terperinciCitra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN T.P
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER POSITIF SISWA SD
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER POSITIF SISWA SD M. Nur Mannan, Achmad Sopyan, Sunarno Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII
E-Journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET BASED ON PROBLEM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian pengembangan LKPD berbasis SETS dengan metode outdoor learning untuk menumbuhkan science process skill dan
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ)
1 PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 10 PEKANBARU Putry Ayuningtyas*, Herdini**,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat penting bagi siswa. Seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam,
Lebih terperinciKeywords : Active Knowledge Sharing, Learning achievement, Atomic Structure
1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS X MAN 1 PEKANBARU Aulea Dymas Yolanda *, Jimmi Copriady **,
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI FORMASI REGU TEMBAK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 5 PEKANBARU
PENERAPAN STRATEGI FORMASI REGU TEMBAK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 5 PEKANBARU Ismalia Yestrik*, Rasmiwetti**, Jimmi Copriady*** Email:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INTERESTING HANDOUT BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Pengembangan Interesting Handout... (Suciningtyas Purbasari) 1 PENGEMBANGAN INTERESTING HANDOUT BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA INTERESTING DEVELOPMENT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Arikunto (2006 : 160), metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Lebih lanjut Surachman dalam Nugraha (2007
Lebih terperinciJurnal Sainmatika Vol 7 No ISSN
Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Melalui Metode Praktikum Kimia Fisika I Jurnal Sainmatika ISSN 1979-0910 Aulia Sanova, Abu Bakar Jurusan PMIPA, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN Arin Wildani Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura arinwildani@fkip.uim.ac.id ABSTRAK:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT TUTORIAL BERORIENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Perdy Karuru
Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Vol. 5, No.1, Maret 2004, 34-46 PENGEMBANGAN PERANGKAT TUTORIAL BERORIENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF Perdy Karuru This article discusses the results of a study
Lebih terperinciSeminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014
Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 4 MENGEMBANGKAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA TIGA TINGKAT SEBAGAI ALAT EVALUASI MISKONSEPSI MATERI OPTIK Sri Lestari Handayani, Ani Rusilowati dan Sugianto Program
Lebih terperinciKESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH
288 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.3 Juli 2017, 288-294 KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH Rahmat
Lebih terperinciDAFTAR ISI... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
i DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH..... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vii ix xii xiv BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES
ISSN: 1693-1246 Juli 2009 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): 108-112 J P F I http://journal.unnes.ac.id PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES 1 2 2 U. Nugroho,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI UNTUK SISWA KELAS VII SMP Levi Arista Maulia 32,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Atamik B, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelaksanaan kegiatan pembelajaran khususnya pada tahapan kegiatan inti merupakan proses yang diselenggarakan untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING Surya Haryandi, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciPenerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA
Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN TEKNIK THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI MODEL TERPADU MADANI Yurika, Syamsu, Muhammad Ali yurika_physic@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
Lebih terperinciE-journal Prodi Edisi 1
E-journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS SCIENCE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK THE DEVELOPMENT OF SCIENCE
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSEDURAL SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 31 BANJARMASIN MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSEDURAL SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 31 BANJARMASIN MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA Dandan Wicaksono, M. Arifuddin, Misbah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciWahyu Isna Desilia*, Asmadi M. Noer**, Erviyenni *** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU Wahyu Isna Desilia*, Asmadi M. Noer**, Erviyenni
Lebih terperinciKeywords : Learning Strategy FIRE-UP, Learning Achievement, and Hidrolysis of Salt
1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE-UP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI SMA BABUSSALAM PEKANBARU Hasnul Habiba *, Johni Azmi **, Sri Haryati
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : VERA IRAWAN WINDIATMOJO NIM K4308058
Lebih terperinci