PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS PEMBELAJARAN. Esty Aryani Safithry, M.Psi, psikolog
|
|
- Widyawati Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS PEMBELAJARAN Esty Aryani Safithry, M.Psi, psikolog
2 PENGERTIAN PRINSIP Belajar Sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama (Badudu&Zein, 2001:1089) Sesuatu yang menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak dsb (Syah Djanilus, 1993) Prinsip Belajar adalah landasan berpikir,landasan berpijak, dan sumber motivasi agar PBM dapat berjalan dengan baik antara pendidik denganb peserta didik
3 PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS PEMBELAJARAN PRINSIP- PRINSIP BELAJAR IMPLIKASI PRINSIP-PRINSIP BELAJAR BAGI GURU IMPLIKASI PRINSIP-PRINSIP BELAJAR BAGI SISWA
4 Perbe daan Individ u Prinsip-Prinsip Belajar Balika n dan Pengu atan Pengulangan Tantangan
5 Perhatian dan Motivasi Perhatian Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan,diperlukan dalam kehidupan sehari-hari Motivasi Motivasi adalah tenaga yang digunakan untuk menggerakan dan mengerahkan aktifitas seseorang
6 Keaktifan Kegiatan psikis Menggunakan pengetahuan dalam memecahkan masalah Membandingkan satu konsep dengan yang lain Menyimpulkan hasil percobaan Kegiatn fisik Membaca mendengar Menulis Berlatih ketrampilan
7 Keterlibatan Langsung/Berpengalaman Belajar secara langsung dalam hal ini tidak sekedar mengamati tetapi harus menghayati,terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
8 Pengulangan Teori psikolog daya Melatih daya-daya yang ada pada manusia(mengamat,menangg ap,mengingat,mengkhayal,me rasakan, berfikir dsb) Teori psikolosi asosiasi Belajar adalah hubungan antara stimulus & respon
9 Tantangan Teori medan mengemukakan bahwa dalam situasi siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, maka timbulah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dan gan mempelajari bahan belajar tersebut.
10 Balikan dan Penguatan Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Sebaliknya, anak yang mendapat nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas. Hal ini juga bisa mendorong anak untuk belajar lebih giat
11 Perbedaan Individu Siswa merupakan individu yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan Yang lainnya. Pembelajaran klasikal yang perbedaan Individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara, misalnya; 1. Penggunaan metode yang sesuai 2. Memberikan tambahan belajar 3. Dalam memberikan tugas, hendaknya sesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa
12 Perbedaan Individual Balikan Dan Penguatan Perhatian dan Motivasi Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar bagi Siswa Keaktifan Keterlibatan langsung/ber pengalaman Tantangan Pengulan gan
13 Perhatian dan Motivasi Perhatian Siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua rangsangan yang mengarah ke arah pencapai tujuan belajar. Motivasi Disadarinya oleh siswa bahwa motivasi belajar yang ada pada diri mereka harus dibangkitkan dan mengembangkan secara terus-menerus.
14 Keaktifan Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa berwujud perilaku-perilaku seperti Mencari sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tahu hasil dari suatu reaksi kimia, membuat karya tulis, membuat kliping, dan perilaku jenis lainnya.
15 Keterlibatan langsung/berpengala man Implikasi prinsip ini dituntut pada para siswa agar tidak segan-segan mengerjakan segala tugas belajar yang diberikan kepada mereka. Bentuk-bentuk perilaku yang merupakan implikasi prinsip keterlibatan langsung bagi siswa.
16 Pengulangan Implikasi adanya prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa untuk bersedia mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk satu macam permasalan. Dengan kesadaran ini, diharapkan siswa tidak merasa bosan dalam melakukan pengulangan.
17 Tantangan Implikasi prinspi tantangan adalah tuntutan dimilikinya kesadaran pada diri siswa akan adanya kebutuhan untuk Selalu memperoleh, memproses dan mengolah pesan. Selain itu siswa juga harus memiliki keingintahuan yang besar terhadap segala permasalahan yang dihadapinya.
18 Balikan Dan Penguatan Siswa selalu membutuhkan suatu kepastian dari kegiatan yang dilakukan, apakah itu benar/salah. Dengan demikian siswa selalu memiliki pengetahuan tentang hasil bagidiri sendiri.
19 Perbedaan Individu Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri berbeda dengan yang lain. Kaerena hal inilah, setiap siswa belajar menurut kecepatannya sendiri dan untuk setiap kelompok umur terhadap fariasi kecepatan belajar.
20 Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar bagi Guru Perhatian dan motivasi Keaktifan Keterlibatan langsung/berpengalaman Pengulangan Tantangan Balikan dan penguatan Perbedaan individual
21 Perhatian dan Motivasi Implikasi prinsip perhatian - Guru menggunakan metode secara bervariasi - Menggunakan media sesuai dg tujuan belajar dan materi yang di ajarkan - Menggunakan gaya bahasa yang tidak monoton - Mengemukakan pertanyaanpertanyaan membimbing
22 Implikasi prinsip motivasi Memilih bahan ajar sesuai minat siswa Menggunakan metode dan teknik mengajar yang disukai siswa Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan siswa dan segera memberitahukan hasilnya Memberikan pujian verbal atau nonverbal terhadap siswa yang memberikan respons terhadap pertanyyan yang diberikan Memberitahukan nilai guna dari pelajaran yang sedang dipelajari siswa
23 Keaktifan Menggunakan multimetode dan multimedia Memberikan tugas secara individual dan kelompok Memberikan kesempatan pada siswa melaksanakan eksperimen Memberikan tugas untuk membaca bahan belajar dan mencatat hal yang kurang jelas Mengadakan tanya jawab dan diskusi
24 Keterlibatan langsung/berpengalaman Merancang kegiatan yang lebih banyak pada pembelajaran individual Mementingkan eksperimen langsung oleh siswa dibanding demonstrasi Menggunakan media yang langsung digunakan oleh siswa Memberikan tugas pada siswauntuk mempraktekan gerakan psikomotorik yang dicontohkan Melibatkan siswa mencari informasi/narasumber di luar kelas atau sekolah Melibatkan siswa dalam menyimpulakan informasi pembelajaran
25 Pengulangan Merancang pelaksanaan pengulangan Mengembangkan/merumuskan soalsoal latihan Mengembangkan petunjuk kegiatan psikomotorik yang harus diulang Mengembangkan alat evaluasi kegiatan pengulangan Membuat kegiatan pengulangan yang bervariasi
26 Tantangan Merancang dan mengelola kegiatan eksperimen untuk dilakukan oleh siswa secara individual atau kelompok kecil Memberikan tugas pada siswa yang membutuhkan narasumber dari luar sekolah Membimbing siswa untuk menemukan fakta,konsep,prinsip dan generalisasi sendiri Merancang kegiatan diskusi
27 Balikan dan penguatan Memberitahukan jawaban yang benar setiap kali mengajukan pertanyaan pada siswa Mengoreksi pekerjaan rumah siswa Memberikan catatan-catatan pada hasil kerja siswa Memberikan lembar jawaban tes pelajaran yang telah dikoreksi disertai skor dan catatancatatan pembelajaran Mengumumkan peringkat yang diraih oleh siswa Memberikan hadiah pada siswa yang berhasil
28 Perbedaan individual Menentukan penggunaan berbagai metode yang diharapkan dapat melayani kebutuhan siswa sesuai karakteristiknya Merancang berbagia media dalam menyajikan pesan pembelajaran Mengenali karakteristik setiap siswa Memberikan remidiasi ataupun pertanyaan kepada siswa yang membutuhkan
29 THE END
Prinsip Belajar & Aplikasinya
Prinsip Belajar & Aplikasinya Afid Burhanuddin Belajar Mengajar Kompetensi Dasar Memahami prinsip prinsip belajar dan aplikasinya Belajar Indikator Menjelaskan prinsip perhatian dan motivasi Menjelaskan
Lebih terperinciOleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
PRINSIP PEMBELAJARAN Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia A. Kompetensi yang diharapkan: Mahasiswa diharapkan dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memeperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Aktivitas Siswa Keberhasilan siswa dalam belajar bergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai prioritas penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Belajar Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Era globalisasi membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif. Hal ini berkaitan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Era globalisasi membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif. Hal ini berkaitan dengan peran serta pendidikan yang mempunyai prioritas penting
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Disiplin Belajar 1. Pengertian Disiplin Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang keberhasilan siswa di kelas maupun di sekolah. Ini bertujuan agar siswa
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Rissa Prima Kurniawati IKIP PGRI MADIUN rissaprimakurniawati14@gmail.com ABSTRAK Guru dalam mengajar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landaan Teori 2.1.1 Pengertian Belajar BAB II KAJIAN PUSTAKA Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Hamalik (2005:27) menyimpulkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR
PENGEMBANGAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR IRVIN NOVITA ARIFIN Dosen di Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Miskwoski, 2005). (Marbach- Ad & Sokolove, 2000). interaksi dengan dunia sosial dan alam. Berdasarkan hasil observasi selama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada beberapa dekade sekarang ini, kegiatan pembelajaran tradisional yang didominasi pada guru (pembelajaran yang berpusat pada guru) cenderung menjadi kegiatan
Lebih terperinciPRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FIP UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FIP UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Tujuan Pembelajaran Mahasiswa diharapkan dapat: Menjelaskan berbagai Prinsip Pembelajaran Memberikan
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh NATALIA ERNAWATI NIM
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATERI POKOK BAHASAN SUDUT PADA SISWA KELAS VII SEMESTER II DI SMP AL-ISLAM I SURAKARTA (Penelitian Eksperimen, Tahun Pelajaran 2008/
Lebih terperinciPengajaran Mikro. Farida Nurhasanah
Pengajaran Mikro Farida Nurhasanah Orientasi Pengajaran Mikro 1. Pengertian Pengajaran Mikro 2. Ketrampilan Dasar Mengajar 3. Proses Pelaksanaan Praktik Mengajar 4. Proses Penilaian / evaluasi kegiatan
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE DISCOVERY-INQUIRY PADA SISWA KELAS VII SMP N 5 SUKOHARJO SKRIPSI
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE DISCOVERY-INQUIRY PADA SISWA KELAS VII SMP N 5 SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Menyelesaikan Studi Program Strata Satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diupayakan melalui
Lebih terperinciJurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X
PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN CATATAN PERBAIKAN PADA LATIHAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA Ade Lukman Nulhakim Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email:
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF
1 PEMBELAJARAN KOOPERATIF Karakteristik Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan secara intensif melalui berbagai penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar mahasiswa, membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika sebagai salah satu bidang ilmu dalam dunia pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai salah satu bidang ilmu dalam dunia pendidikan dan sangat penting bagi peserta didik maupun bagi pengembang bidang keilmuan lain perlu ditingkatkan
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN YANG MENGAKTIFKAN SISWA SUNARYO SOENARTO
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN YANG MENGAKTIFKAN SISWA SUNARYO SOENARTO Mengajar, membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam interaksi belajar mengajar, metode-metode memegang peranan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Metode Pemberian Tugas Dalam interaksi belajar mengajar, metode-metode memegang peranan yang sangat penting. Metode dalam kegiatan pengajaran sangat bervariasi, pemilihannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat pada umumnya masih mempunyai persepsi bahwa sejarah merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai sekarang pendidikan sejarah
Lebih terperinciBelajar Tuntas. Pelaksanaan
Belajar Tuntas Ciri Merupakan sebuah variasi dari gaya individual. Tidak menekankan aspek pengetahuan dan penalaran. Mengutamakan penilaian dari teman sejawat dan guru. Sebuah keterampilan dipecah menjadi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan
Lebih terperinciII. KERANGKA TEORETIS. kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu
6 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Motivasi belajar Melakukan perbuatan belajar secara relatif tidak semudah melakukan kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu bidang studi yang merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183) mengemukakan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting, karena sistem pembelajaran matematika dewasa ini sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan pemecahan masalah merupakan hal yang sangat penting, karena sistem pembelajaran matematika dewasa ini sangat menekankan pada pendayagunaan keterampilan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan upaya cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya ilmiah,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Pemberian Tugas 1. Pengertian Metode Oemar Hamalik (2010 : 27) menjelaskan istilah metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh
Lebih terperinciBAB VIII PEMANFAATAN HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN
BAB VIII PEMANFAATAN HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Suatu kegiatan apapun itu bentuknya haruslah memiliki daya manfaat, tidak terkecuali hasil evaluasi pembelajaran. Manfaat yang diberikan
Lebih terperinciJurnal Al-Ta dib Vol. 6 No. 1 Januari-Juni 2013
Jurnal Al-Ta dib Vol. 6 No. 1 Januari-Juni 2013 PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK Oleh: St. Hasniyati Gani Ali Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Kendari Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran (Wina Sanjaya, 2009: 1). Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Proses Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di MTs NU 05 Sunan Katong Kaliwungu pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana guru mengajar, berperilaku dan bersikap memiliki pengaruh terhadap siswanya (Syah, 2006). Biasanya,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
9 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Belajar dan Hasil Belajar A. Pengertian belajar Belajar adalah upaya pemenuhan reaksi mental dan atau fisik terhadap penglihatan,
Lebih terperinciMarlon Sihole SMA Negeri 12 Medan
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK INTI ATOM DAN RADIOAKTIFITAS PADA PELAJARAN FISIKA INTI DI KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 12 MEDAN T.A
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1
Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Metode Demonstrasi 2.1.1 Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan format belajar mengajar yang secara sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan, proses
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN KELAS XI IPA MAN SUKOHARJO SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitasnya sehingga harapan dan cita-cita pendidikan dapat tercapai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkompetensi karena di dalam pendidikanlah individu diproses menjadi manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. A. Kemampuan Representasi Matematis
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Representasi Matematis Janvier (Kartini, 2009) mengungkapkan bahwa konsep tentang representasi merupakan salah satu konsep psikologi yang dipakai dalam pendidikan matematika
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan yang sangat penting baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan mengajar pada umumnya adalah materi pelajaran yang disampaikan dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Penguasaan ini dapat ditunjukkan dari hasil belajar
Lebih terperinciEKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING
0 EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING DAN QUESTIONS STUDENTS HAVE DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sesuai rancangan penelitian, hasil penelitian dipaparkan dalam dua paparan, yaitu peningkatan hasil belajar siswa dan proses pembelajaran dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan tersebut mengalami perubahan, sehingga fungsi intelektual semakin
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dari tidak tahu menjadi tahu dari tidak bisa menjadi bisa sebagi akibat dari latihan dan pengalaman.
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli
Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Andi Rahmi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) DAN TEORI BANDURA. A. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) DAN TEORI BANDURA A. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL) Contextual teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada
Lebih terperinciKAJIAN PUSTAKA. Aktivitas mengikuti proses pembelajaran meliputi mendengarkan
7 B A B II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Aktivitas mengikuti proses pembelajaran meliputi mendengarkan keterangan guru, berpikir, berpendapat, berbuat, bertanya, dan berbagai aktifitas baik fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Efektivitas pembelajaran di sekolah merupakan indikator penting yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Efektivitas pembelajaran di sekolah merupakan indikator penting yang menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Interaksi antara pendidik dengan peserta
Lebih terperinciJURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SEJARAH KELAS VII SMP NEGERI 1 MALANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 JURNAL OLEH YENI
Lebih terperinci2 BAB II KAJIAN PUSTAKA
2 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasi Belajar IPA Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik jika hasil belajar sesuai dengan standar yang diharapkan dalam proses pembelajaran tersebut.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK
BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian belajar dalam kehidupan sehari-hari seringkali diartikan yang kurang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Belajar Pengertian belajar dalam kehidupan sehari-hari seringkali diartikan yang kurang tepat, biasanya orang awam mengartikan belajar identik dengan membaca, belajar
Lebih terperinciOleh: Guru Besar Universita Riau
Oleh: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Guru Besar Universita Riau Email: asyahza@yahoo.co.id; http://almasdi.unri.ac.id Tugas Guru Merencanakan Melaksanakan Keterampilan Mempersiapkan Perangkat Pembelajaran
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Teori Yang Melandasi Model Pembelajaran Make A Match
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Yang Melandasi Model Pembelajaran Make A Match 2.1.1 Teori Vygotski Karya Vygotski didasarkan pada tiga ide utama : (1) bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Ruang Lingkup IPA SD/MI
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam dari segi istilah dapat diartikan sebagai ilmu yang berisi pengetahuan alam. Ilmu artinya pengetahuan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS) Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran kehadiran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya. Belajar bukan hanya sekedar mengetahui, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Unsur terpenting dalam mengajar adalah merangsang serta mengarahkan siswa belajar. Mengajar pada hakikatnya tidak lebih dari sekedar menolong para siswa untuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2009:6). Menurut Gagne (dalam Sadiman, 2006:6) menyatakan bahwa media
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Audio-Visual Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar (Sadiman, 2009:6). Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciSinar Sion Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Suka Makmur ABSTRAK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT PADA MATERI POKOK GERAK BEBAS BERIRAMA DENGAN ARAH BIDANG STUDI PENDIDIKAN JASMANI KELAS 1 SD NEGERI 105300 SUKA MAKMUR Sinar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Minat Belajar a. Pengertian Minat Belajar Secara bahasa minat berarti kecendrungan hati terhadap sesuatu. Menurut Slameto minat adalah rasa ketertarikan pada
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV
Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV SD Negeri Karanganyar 01 Kec. Kedungbanteng Kab. Tegal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan semakin mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan bertujuan untuk membangun manusia seutuhnya. Ini berarti bahwa pembangunan mempunyai jangkauan yang luas dan jauh. Berhasil
Lebih terperinciKompetensi Dasar. Menerapkan kemampuan dasar mengajar dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan Dasar Mengajar
Kompetensi Dasar Menerapkan kemampuan dasar mengajar dalam mengelola pembelajaran 2 Indikator Keberhasilan menjelaskan karakteristik 8 kemampuan dasar mengajar dengan lengkap melaksanakan praktek salah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar IPA Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai fungsi dan tujuan yang harus diperhatikan. Fungsi dan tujuan tersebut dapat dilihat pada UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran dirancang dan dilakukan semata-mata untuk. mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Undang-Undang Sisdiknas Pasal
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses pembelajaran dirancang dan dilakukan semata-mata untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Undang-Undang Sisdiknas Pasal 20 ayat 3 tahun 2003 (Depdiknas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari proses belajar. Proses ini seringkali terjadi tanpa disadari oleh manusia. Setiap kegiatan atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1.Belajar dan Pembelajaran Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan. Perubahan yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses. pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan siswa dalam suatu pembelajaran. Guru sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar sebagai proses perubahan tingkah laku. Dengan belajar orang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar sebagai proses perubahan tingkah laku. Dengan belajar orang akan mengetahui berbagai informasi, menyukai satu situasi dan atau dapat melakukan sesuatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Model Inkuiri Inkuiri merupakan model pembelajaran yang membimbing siswa untuk memperoleh dan mendapatkan informasi serta mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup menarik adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbicara masalah pendidikan sudah barang tentu tidak bisa lepas dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara masalah pendidikan sudah barang tentu tidak bisa lepas dari serangkaian kegiatan komunikasi, dalam hal ini salah satu proses belajar mengajar di lingkungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bolabasket selalu dipertandingkan baik antar mahasiswa, pelajar, atau club-club yang ada di Indonesia. Di kalangan pelajar permainan bolabasket cukup digemari
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Media internet sebagai sumber belajar efektif dalam meningkatkan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Media internet sebagai sumber belajar efektif dalam meningkatkan motivasi
Lebih terperinciSebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Menurut Thursan Hakim (2005: 21) belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas
Lebih terperinciHUBUNGAN READINESS BELAJAR DAN PERSEPSI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP
HUBUNGAN READINESS BELAJAR DAN PERSEPSI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Intan Purnama Sari Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak kalangan pelajar menganggap belajar fisika adalah aktivitas yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian dengan pikiran pada suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurang termotivasi dalam belajar matematika. Abdurrahman (2009:253) mengemukakan alasan pentingnya siswa belajar matematika:
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK dewasa ini menuntut semua pihak untuk meningkatkan pendidikan sehingga memacu dunia pendidikan untuk berpola pikir cepat, cermat, tepat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran sangat tergantung pada cara pendidik. Metode adalah cara yang digunakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran Metode adalah cara yang digunakan untuk menginplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 6 Bengkulu Tengah.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dan Hasil Penelitian 1. Prosedur Penelitian Siklus I a. Perencanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 6 Bengkulu Tengah. Subyek dalam penelitian
Lebih terperinciKEMAMPUAN DASAR MENGAJAR. Sunaryo Soenarto
KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR Sunaryo Soenarto KOMPETENSI Membuka Pelajaran Menjelaskan Menutup Pelajaran Bertanya (Dasar dan Lanjut) Mengelola Kelas Memberi Penguatan Mengadakan Variasi Memimpin Diskusi Kelompok
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK
0 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK ( PTK Di SMP Muhammadiyah 4 Sambi kelas VII Tahun Ajaran 2009
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa ahli mendefinisikan tentang pengertian belajar atau lerning, baik
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dalam Konteks Pembelajaran Beberapa ahli mendefinisikan tentang pengertian belajar atau lerning, baik secara umum maupun secara khusus. Penafsiran tersebut berbeda satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanyaan Siswa Banyak kegiatan atau aktivitas yang dilakukan siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering dilakukan di
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 1. Kelas/Semester : VI/ 2 Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( 2 X Pertemuan )
58 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 1 Sekolah : SD Negeri Posong Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VI/ 2 Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( 2 X Pertemuan ) A. Standar Kompetensi :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal terpenting dalam hidup kita. Pendidikan dibutuhkan oleh setiap manusia untuk memperoleh ilmu, wawasan dan pengetahuan dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan satu bentuk pendidikan formal pada pendidikan anak usia dini. Taman Kanak-kanak yang disingkat TK adalah salah satu bentuk satuan
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI SNOWBALL THROWING DENGAN PETA KONSEP DALAM UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA (PTK Pada Siswa Kelas VII semester II SMP Negeri 2 Trucuk, Klaten) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu kimia merupakan experimental science, tidak dapat dipelajari hanya melalui membaca, menulis atau mendengarkan saja. Mempelajari ilmu kimia bukan hanya menguasai
Lebih terperinci