BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan bank atau lembaga keuangan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan bank atau lembaga keuangan."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan mempunyai peranan yang kompleks terhadap perekonomian yang dapat kita rasakan seperti sekarang, dimana hampir seluruh aspek kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan bank atau lembaga keuangan. Perkembangan perbankan dengan menggunakan prinsip Syari ah di Indonesia, bukan merupakan hal yang asing lagi. Mulai awal tahun 1990 telah terealisasi ide tentang adanya Bank Islam di Indonesia, yang merupakan bentuk penolakan terhadap sistem riba yang bertentangan dengan hukum Islam. Riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara batil atau bertentangan dengan prinsip muamalah dalam Islam. Pada prinsipnya kinerja bank konvensional maupun Bank Syariah mempunyai beberapa kesamaan dalam sistem operasional, yaitu mengenai cara menghimpun dana dan menanamkan dana. Umumnya jasa yang ditawarkan oleh Bank Syariah untuk menghimpun dan menanamkan dananya adalah dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito berjangka. Namun dalam prinsip operasionalnya bank syariah terdapat ciri khusus, yaitu pemilik dana menyimpan dan menanamkan dananya pada Bank Syariah tidak dengan motif untuk mendapatkan bunga. 1

2 Secara umum Bank Syariah dapat diartikan sebagai media intermediasi yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya dilandasi oleh Syariat- Syariat Islam baik dalam bentuk jual-beli, bagi hasil maupun sewa-menyewa. Namun secara eksplisit konsep bagi hasil lah yang benar-benar mewakili konsep Islam dalam perbankan, karena selain ia bisa menggerakkan sektor riil secara berimbang, ia juga berindikasi jangka panjang sehingga akan mempunyai kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan. Permasalahan yang dihadapi Bank Syariah ini dikarenakan krisis global yang ditandai dengan jatuhnya Bursa Efek Amerika karena adanya subprime mortgage atau surat kredit perumahan (KPR) yang berbunga rendah di tahun menyebabkan meningkatnya permintaan rumah. Ketidakmampuan masyarakat dalam membayar kredit cicilan rumah akibat suku bunga yang semakin tinggi, maka terjadilah kredit bermasalah meningkat yang membawa implikasi pada kondisi ekonomi global secara menyeluruh. Hampir setiap negara, baik kawasan Amerika, Eropa, maupun Asia Pasifik merasakan akibat krisis keuangan global tersebut. Dampak krisis yang dihadapi negara-negara tersebut pada umumnya adalah meningkatnya inflasi, turunnya nilai tukar, turunnya pertumbuhan ekonomi, runtuhnya indeks bursa dan sejumlah bank/institusi keuangan/korporasi mengalami kesulitan keuangan atau bangkrut (Nuh, 2008). 2

3 Krisis yang melanda Asia khususnya Indonesia telah membuat perekonomian Indonesia terpuruk, peristiwa itu diawali dengan terdepresiasinya nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap Dollar AS yang diprediksi berlangsung hingga 2014 yang membuat para pelaku pasar dan berdampak ke banyak sektor, khususnya industri perbankan dan bukan hanya perbankan konvensional saja tetapi perbankan syariah juga ikut gelisah menghadapi krisis yang sedang dialami saat ini (InfoBank Syariah, 2013). Krisis keuangan ini menyebabkan Bank Indonesia meningkatkan BI rate untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah. Kenaikan BI rate direspon dengan kenaikan tingkat bunga Bank Konvensional, namun kenaikan tingkat bunga ini tidak mempengaruhi Bank Syariah secara langsung. Sistem jual beli (ba i) di Bank Syariah, dimana pembayaran margin didasarkan fixed rate dimana ketetapan didasarkan kontrak tidak bisa berubah sewaktu-waktu seperti hanya dengan bunga. Namun bagi produk bagi hasil dimungkinkan krisis keuangan ini akan mempengaruhi return Bank Syariah karena krisis keuangan akan mempengaruhi bagi hasil pengusaha untuk mendapatan laba optimal (Sudarsono, 2009). Perolehan laba perbankan syariah secara nasional di 2008 mengalami penurunan. Tak hannya Bank Syariah, Bank Konvensional pun mengalami penurunan laba karena krisis ekonomi yang menghantamdi kuartal keempat tahun

4 Perbankan Syariah telah menunjukkan kekuatannya dalam menghadapi krisis ekonomi dan mampu memberikan kontribusi dalam menghadapi krisis ekonomi global. Perbankan Syariah memang sudah lama dipercaya sebagai obat mujarab untuk menghadapi krisis dan mengalami kemajuan yang pesat di Indonesia dan terbukti pada saat krisis moneter tahun 1997/1998 hingga krisis 2008 bukan hanya Perbankan Syariah tetapi industri keuangan syariah mengalami kemajuan pesat di Indonesia tetap kokoh berdiri ditengah ambruknya industri lain, kekuatan dan kekokohannya dalam menghadapi ujian krisis membuat Perbankan Syariah maupun lembaga yang berbasis syariah semakin populer (InfoBank Syariah, 2013). Kondisi Bank Syariah dalam krisis keuangan global yang ditunjukkan dalam perkembangan dari tahun 2005 sampai 2009 menunjukkan adanya kenaikan pada tingkat imbalan/fee/bonus/bagi hasil di akhir tahun Seiring dengan kenaikan tingkat imbalan/fee/bonus/bagi hasil, tingkat penyaluran pembiayaan semakin tinggi namun masih dalam batas yang aman (Sudarsono, 2009). Pembiayaan adalah faktor penting dalam menentukan margin laba yang dihasilkan oleh suatu bank. Pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah adalah pembiayaan produktif dan konsumtif. Pembiayaan produktif merupakan pembiayaan yang ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi. Sedangkan pembiayaan konsumtif adalah pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi 4

5 kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan Antonio (2012:160). Pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang dinilainya diukur dengan uang, menurut Kashmir (2009:31) dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah yaitu pembiayaan berdasarkan bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarka prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntunga (murabahah), pembiayaan modal berdasarkan sewa mrni tanpa pilihan (ijarah) dan pembiayaan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah waiqtina). Selain pembiayaan, faktor lain yang perlu mendapat perhatian khusus dalam menilai tingkat kesehatan bank adalah profitabilitas. Profitabilitas merupakan suatu angka yang menunjukkan kemampuan suatu entitas usaha untuk menghasilkan laba. Kegiatan bisnis bank umum dapat dikatakan berhasil apabila mencapai sasaran bisnis yang telah ditetapkan dengan tujuan mendapatkankan keuntungan yang layak. Bank dapat dikatakan sehat apabila dapat menjaga keamanan dana masyarakat yang dititipkan kepada mereka, dapat berkembang dengan baik serta mampu memberikan keuntungan yang berarti terhadap perkembangan ekonomi nasional. Hal yang demikian menjadikan pembayaran yang macet atau pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing). Pembiayaan bermasalah merupakan rasio 5

6 keuangan yang menunjukkan total pembiayaan bermasalah dalam suatu bank syariah. Beberapa pakar perbankan mengasumsikan bahwa pembiayaan yang diragukan menjadi macet sebagai pembiayaan bermasalah. Tingkat NPF (Non Performing Financing) yang tinggi suatu bank syariah menunjukkan kualitas suatu bank yang tidak sehat. Hal tersebut dapat menjadikan profitabilitas pada bank syariah menjadi turun. Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada bank syariah yang mengalami penurunan rasio profitabilitas. Melihat masalah di atas penulis melakukan analisis sejauhmana tingkat pembiayaan bagi hasil dan pembiayaan jual beli dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas bank syariah, maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian yang berjudul Pengaruh Tingkat Bagi Hasil dan Pembiayaan Jual Beli terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode

7 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas maka masalah masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana perkembangan tingkat bagi hasil dan pembiayaan jual beli terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah Periode ? 2. Bagaimana pengaruh tingkat bagi hasil dan pembiayaan jual beli terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah Periode secara simultan? 3. Bagaimana pengaruh tingkat bagi hasil terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah Periode secara parsial? 4. Bagaimana pengaruh tingkat pembiayaan jual beli terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah Periode secara parsial? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, mengolah, serta menganalisis laporan keuangan pada bank syariah yang kemudian akan dilihat apakah terdapat pengaruh signifikan antara tingkat pembiayaan jual beli dan bagi hasil terhadap tingkat profitabilitas bank syariah, Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah diidentifikasikan di atas yaitu : 7

8 1. Untuk mengetahui perkembangan tingkat bagi hasil dan pembiayaan jual beli terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah Periode Untuk mengetahui pengaruh secara simultan tingkat bagi hasil dan pembiayaan jual beli terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah Periode Untuk mengetahui pengaruh secara parsial tingkat bagi hasil terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah Periode Untuk mengetahui pengaruh secara parsial tingkat pembiayaan jual beli terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah Periode Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan bagi pihak lain yang bersangkutan. 1. Bagi Dunia Perbankan Dapat memberikan masukan yang berguna bagi pihak manajemen perbankan syariah terhadap kebijakan-kebijakan yang akan diambil terutama prioritas jenis produk pembiayaan yang dipilihnya. 2. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi bank syariah dalam menentukan jenis produk pembiayaan yang dipilihnya. 8

9 3. Bagi peneliti lain Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi peneliti selanjutnya untuk lebih mengkaji lebih dalam permasalahan yang terjadi di bank syariah. 1.5 Kerangka Pemikiran Bank syariah pada dasarnya memiliki peran yang sama dengan bank konvensional yaitu sebagai lembaga penghimpun dana kemudian menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan. Lahirnya perbankan syariah pertama kali di Indonesia secara hukum diatur dengan Undang-Undang No.7 tahun Bank dan bank umum didefinisikan dalam UU No.21 tahun 2008 pasal 1 tentang perubahan pokok perbankan sebagai berik Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Berdasarkan pengertian tersebut, bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan dan bank merupakan suatu pranata social yang bersifat finansial, yang melaksanakan jasa-jasa keuangan. Adapun pengertian Bank Syariah dalam UU No.21 tahun 2008 disebutkan bahwa Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan 9

10 usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Prinsip utama operasional bank berdasarkan Prinsip Syariah adalah hukum Islam yang bersumber dari Al Qur an dan Al Hadist. Kegiatan operasional bank harus memperhatikan perintah dan larangan kedua sumber tersebut. Larangan terutama berkaitan dengan kegiatan bank yang dapat diklasifikasikan sebagai riba. Perbedaan utama antara kegiatan bank berdasarkan Prinsip Syariah dengan Bank Konvensional pada dasarnya terletak pada sistem pemberian imbalan atau jasa atas dana. Dalam menjalankan operasionalnya, bank berdasarkan Prinsip Syariah tidak menggunakan sistem bunga dalam menentukan sitem imbalan atas dana yang digunakan atau ditipkan oleh suatu pihak. Penentuan imbalan terhadap dana yang dipinjamkan maupun dana yang disimpan di bank didasarkan pada prinsip bagi hasil sesuai dengan hukum Islam. Perlu diakui bahwa ada sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa sistem bunga yang ditetapkan oleh bank konvensional merupakan pelanggaran terhadap prinsip syariah. Larangan terhadap riba tersebut seperti tercantum dalam Al-Quran sebagai berikut : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu makan atau mengambil riba dengan berlipat-lipat ganda, dan hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah supaya kamu berjaya. (Qs.Ali Imran ayat 130) Sebagai sebuah lembaga keuangan, Bank Syariah mempunyai peran yang cukup penting bagi aktivitas perekonomian. Peran strategis tersebut selain sebagai 10

11 wahana yang mampu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien ke arah peningkatan taraf hidup rakyat dan sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar pembayaran, juga mempunyai beberapa fungsi lain yaitu : 1. Sebagai manajer investasi yang dapat mengelola investasi atas dana nasabah. 2. Sebagai investor yang menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun dana nasabah dengan menggunakan alat investasi yang sesuai syariah. 3. Sebagai penyedia jasa keuangan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. 4. Sebagai pelaksana kegiatan social dalam bentuk pengelolaan dana zakat, infaq, shadaqah, serta penyaluran dana kebijakan (Al qardh) Kinerja keuangan adalah gambaran tentang setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan perbankan pada saat periode tertentu melalui aktivitasaktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Kinerja perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik. Laporan keuangan berupa neraca, rugi-laba, arus kas dan perubahan modal yang secara bersama-sama memberikan suatu gambaran tentang posisi 11

12 keuangan perusahaan. Didalam laporan keuangan itu akan terlihat data kuantitatif dari harta, utang, modal, pendapatan dan biaya-biaya dari perusahaan yang bersangkutan. Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan dalam Keranka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (2009:1) adalah sebagai berikut : laporan keuangan merupakan bagian dari proses laporan keuangan, laporan keuangan biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Pengertian rentabilitas itu sendiri menurut Sofyan Syafri Harahap (2007:304) adalah menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Berkaitan dengan profitabilitas/rentabilitas sebagai salah satu indikator penilaian tingkat kesehatan bank, beberapa faktor mempengaruhi profitabilitas bank adalah kualitas kredit yang diberikan dan pengembaliannya, jumlah modal, mobilisasi dana masyarakat dalam memperoleh sumber dana yang murah, perpencaran bunga bank, manajemen pengalokasian dalam aktiva likuid serta efisiensi dalam menekan biaya operasi. Dalam pengukuran profitabilitas ini penulis memilih dengan pendekatan Return On Equity (ROE). Penggunaan Return on Equity sebagai indikator dari tingkat 12

13 profitabilitas Bank Syariah adalah karena dapat mengetahui kemampuan manajemen dalam mengelola capital yang tersedia untuk menghasilkan net income. Pengelolaan capital yang baik dapat menunjukkan bahwa penggunaan capital tersebut digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan seperti murabahah, musyarakah dan mudharabah dengan baik dan tanggung jawab. Menurut Agnes Sawir (2001:20) : Return on Equity mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. Return on Equity mengukur berapa presentase laba bersih terhadap total ekuitas yang ada di perusahaan tersebut. Menurut Ricky W.Griffin dan Ronald J.Ebert dalam buku Fahmi & Hadi, (2009:10) risiko adalah uncertainly about futue events, bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan suatu pertimbangan. Risiko dibedakan menjadi dua, yaitu risiko sistematis (systematic risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk), risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (market risk) adalah risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan strateg diversifikasi. Ketika suatu portofolio berisikan semakin banyak aset maka risiko portofolio akan cenderung turun, namun risiko tersebut tidak dapat dihilangkan dengan strategi diversifikasi. Risiko yang dapat dihilangkan dengan strategi diversifikasi dinamakan risiko tidak sistematis (unsystematic risk) Arifin (2005:28). 13

14 Systematic risk disebut juga risiko pasar karena berkaitan dengan perubahan yang terjadi dipasar secara keseluruhan, risiko ini terjadi karena kejadian diluar kegiatan perusahaan, seperti: risiko kurs mata uang dan tingkat suku bunga. Ibarat suatu koin, imbas hasil dan risiko akan senatiasa melekat pada suatu bisnis. Islam mengakui adanya keuntungan sebagaimana diakuinya risiko. Dalam suatu kaidah fikih disebutkan alghunnu bil ghurmi dan al khajaru bidh dhamani atau dikenal dalam istilah keuangan modern dengan risk-return trade-off Wahyudi,dkk. (2012:81), Arti dari keduanya adalah apabila ingin mendapatkan return, harus bersedia menanggung risiko semakin tinggi. Semakin tinggi tingkat return yang diharapkan, semakin tinggi risiko yang dihadapi. Setiap return selalu beriringan dengan risiko, sehingga risiko dominan dalam Pebankan Syarih adalah risiko yang terkait dengan pembiayaan. Dalam syariah risiko tidak dapat dihilangkan, namun dapat ditransfer atau dibagi atau dikelola. Oleh karena itu ekonomi syariah lebih mendorong pembiayaan berbasis bagi hasil, dimana return maupun risiko dibagi kepada para pihak yang bekerjasama. Pemberian pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah oleh bank mengandung risiko kegagalan atau kemacetan pelunasannya sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan bank. Dalam dunia perbankan, pembiayaan yang mengalami masalah ini dinamakan pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF). Tingkat NPF ini secara otomatis akan mempengaruhi operating income, jika NPF semakin tinggi maka operating income semakin rendah dan sebaliknya. Beberapa pakar perbankan mengasumsikan bahwa pembiayaan bermasalah meliputi pembiayaan- 14

15 pembiayaan yang tergolong dalam perhatian khusus, kurang lancer, diragukan dan macet. Pada Bank Syariah sama halnya seperti Bank Konvensional, penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan kredit biasanya mendominasi sebagian besar pengalokasian dana bank. Berdasarkan UU No.21 tahun 2008 tentang perubahan atas UU No.7 tahun 1992 dan UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan kredit atau pembiayaan pada Pasal 1 ayat 25 Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah, transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik, transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna, transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh, dan transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa. Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. Oleh karena itu Bank Syariah tetap didorong untuk menghasilkan laba tanpa harus melanggar prinsip syariah dan tanpa harus meninggalkan kontribusinya dalam peningkatan kualitas perekonomian umat (masyarakat muslim). Selain itu sebagaimana halnya Bank Konvensional, Bank Syariah juga merupakan lembaga perantara (intermediary). Sebagai lembaga intermediasi keuangan, Bank Syariah 15

16 dituntut untuk memenuhi kriteria demand, brand image, dan pangsa pasar dalam penciptaan usahanya. Karena itu Bank Syariah harus mampu membangun kepercayaan dan emosi umat bahwa keberadaannya akan bermanfaat bagi masyarakat umum, sehingga harus dikelola atas dasar visi yang kuat untuk memberdayakan ekonomi kerakyatan. Maka upaya yang dilakukan Bank Syariah adalah melalui pembiayaan. Pembiayaan murabahah merupakan jenis produk yang memiliki porsi terbesar dalam banyak bank syariah di seluruh dunia. Murabahah itu sendiri adalah akad jual beli antara bank dengan nasabah. Dalam prakteknya, bank akan memberikan barang yang diperlukan nasabah dan nasabah berkewajiban mengembalikannya sebesar harga pokok ditambah keuntungan yang disepakati. Beberapa alasan transaksi murabahah mendominasi penyaluran dana bank syariah yang dikemukakan oleh Wiroso (2005:12) yaitu mudah diimplementasikan, pendapatan bank dapat diprediksi, tidak perlu mengenal nasabah secara mendalam, dan menganalogikan murabahah dengan pembiayaan konsumtif. Dalam murabahah, pembayaran dapat dilakukan secara tunai dan dapat dilakukan dengan cara angsuran/tunda atau tangguh. Dan cara pembayaran yang banyak dilakukan nasabah adalah pembayaran angsuran atau tunda. Namun pembayaran dengan cara demikian tidak selamanya dilakukan dengan tepat oleh nasabah. 16

17 Pembiayaan musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan Antonio (2012:90) Pembiayaan mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola, seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut Antonio (2012:95). Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan mengenai pembiayaan murabahah, pembiayaan musyarakah, pembiayaan mudharabah, dan ROE adalah sebagai berikut : 17

18 Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Peneliti ( tahun) Hutami Kusumawati (2010) Shendi (2012) amelia Judul Indikator Penelitian Pengaruh Tingkat Risiko Murabahah dan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah Devisa Per Triwulan Periode Variabel X1 X2 X3 Y Hasil Murab Musy Mudh ROE - Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko pembiayaan murabahah dan musyarakah secara bersamasama X berpengaruh positif terhadap Y dan secara parsial bahwa X1 & X2 berpengaruh secara positif - - Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko pembiayaan mudharabah dan musyarakah secara bersamasama X berpengaruh positif terhadap Y dan secara parsial bahwa 18

19 Marlina Ramdani (2014) Pengaruh Bagi Hasil Pembiayaan musyarakah, Pembiayan Mudharabah, BI Rate Rp- USD Terhadap Laba Bersih Pada Bank Muamalat Indonesia (BMI) Sebelum dan Sesudah Krisis Periode X1 & X2 berpengaruh secara positif - - Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengaruh Bagi Hasil Pembiayaan musyarakah, Pembiayan Mudharabah, BI Rate Rp- USD Terhadap Laba Bersih Pada Bank Muamalat Indonesia (BMI) berpengaruh secara simultan Berdasarkan uraian diatas maka dapat disusun bagan kerangka pemikiran sebagai berikut : 19

20 Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran 20

21 1.6 Metode Penelitian Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2007:11), metode deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel maupun lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan metode verifikatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis. Menurut Sugiyono (2008:55), metode verifikatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode ini juga digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tingkat bagi hasil dan pembiayaan jual beli terhadap profitabilitas Bank Syariah, maka digunakan analisis statistik, yaitu analisis korelasi, regresi linier sederhana, regresi berganda, koefisien determinasi dan uji t. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian BMI dan BMS yang terdaftar di BEI. Melalui data yang diperoleh dari situs dan adapun penelitian ini dilakukan dari bulan desember 2013 sampai dengan selesai. 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan global yang ditandai dengan jatuhnya Bursa Efek Amerika karena adanya subprime mortgage atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan global yang ditandai dengan jatuhnya Bursa Efek Amerika karena adanya subprime mortgage atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan global yang ditandai dengan jatuhnya Bursa Efek Amerika karena adanya subprime mortgage atau surat kredit perumahan (KPR) yang berbunga rendah di tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Pada dasarnya bank syariah sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Pada dasarnya bank syariah sebagaimana bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan merupakan salah satu instrumen yang penting dalam ekonomi modern, terutama dalam pembangunan suatu negara di bidang ekonomi. Bank memiliki peran sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan semakin memburuknya keadaan perekonomian di Indonesia yang di tandai dengan penurunan nilai tukar rupiah, maka masyarakat mulai banyak mencari penghasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1997, Indonesia mengalami krisis moneter yang mampu merubah perekonomian menjadi sangat terpuruk. Hal ini berakibat kepada perusahaanperusahaan yang ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil dan sektor moneter. Sektor riil adalah sektor ekonomi yang ditumpukan pada sektor manufaktur dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan perbankan. Pertumbuhan ekonomi tergantung dari baik atau buruknya keadaan keuangan Negara dan peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan sejak dikeluarkannya UU No.10 Tahun 1998 yang mengatur dual banking system dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya pendirian dan perkembangan bank syariah di dunia telah memberikan alternatif baru bagi konsumen pengguna jasa perbankan untuk menikmati produk-produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kinerja dan tingkat perekonomian yang dihasilkan, dimana salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehidupan perekonomian di dunia sampai saat ini tidak dapat dipisahkan dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua aktivitas perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah secara konsisten telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di wilayah mesir pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah adalah Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah adalah Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Syariah adalah Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Perbankan Syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan dengan pesat dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Perbankan Syariah 2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah Bank syariah merupakan lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan atau perbankan Islam (al-mashrafiyah al-islamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem

Lebih terperinci

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH (Sulhan PA Bengkulu) 1. Perbankan Syari ah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syari ah dan Unit Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perbankan syariah di Indonesia terus berkembang pesat. Dalam waktu yang relatif singkat, perbankan syariah telah mampu memperlihatkan kemajuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga perbankan sebagai lembaga intermediasi mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah perekonomian agar tumbuh dan berkembang, dan juga sebagai gambaran ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam menstabilkan perekonomian suatu negara. Bank sebagai lembaga intermediasi yang mempertemukan antara pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu yang memiliki topik yang sama. Penelitian tersebut antara lain : 2.1.1 Susi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial intermediary artinya menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat

Lebih terperinci

PENGARUH NON PERFORMING FINANCE

PENGARUH NON PERFORMING FINANCE PENGARUH NON PERFORMING FINANCE (NPF) PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN NON PERFORMING FINANCE (NPF) PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH ( Studi Kasus pada PT.Bank Syariah Mandiri tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini, terjadi pertumbuhan bank-bank yang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini, terjadi pertumbuhan bank-bank yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa tahun belakangan ini, terjadi pertumbuhan bank-bank yang berbasis syariah. Dimana bank syariah adalah bank yang menerapkan prinsip syariah agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis sangat penting bagi pendorong kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan dan perkembangan ekonomi global sangat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Salah satunya perubahan perubahan pada nilai suatu mata uang Rupiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu Negara yaitu sebagai lembaga perantara keuangan. Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman pada dunia perbankan dan inilah yang terjadi pada perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman pada dunia perbankan dan inilah yang terjadi pada perekonomian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank sebagai salah satu lembaga keuangan merupakan sarana dalam meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat. Bank sebagai lembaga keuangan yang seharusnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur keberhasilan ekonomi syariah. Perkembangan bank syariah di Indonesia secara umum cukup menggembirakan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan i BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Menurut UU Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, perbankan nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sektor Properti Sektor properti merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan dalam perekonomian, sebab sektor properti menjual produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ide pendirian bank syariah di negara negara Islam tidak terlepas dari kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional yang beredar di negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana (Ismail,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan khususnya sektor perbankan menempati posisi sangat strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi riil dengan pemilik dana.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat terjadi akibat macetnya kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah (KPR) di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Syariah 2.1.1 Pengertian Perbankan adalah suatu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan jasa pengiriman uang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian yang mengelola dana dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, lembaga pembiayaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi syariah atau biasa disebut dengan Ekonomi Islam, semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara barat. Banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perekonomian dunia saat ini tidak dapat dipisahkan dari dunia perbankan. Jika dilihat dari pendanaan, hampir semua aktivitas pendanaan menggunakan perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia menunjukkan bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan satu-satunya sistem yang dapat diandalkan. Perbankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori Penelitian 2.2.1 Teori Sinyal (Signaling Theory) Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia sejak tahun 997 telah menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan merupakan satu-satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan dari para pelaku ekonomi yang menjalankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Bank Syariah Menurut Undang undang nomor 10 Tahun 1998, Bank Umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Perekonomian Indonesia triwulan III 2012 tumbuh solid 6,17%. Pertumbuhan yang tetap berada pada kisaran 6% ini melanjutkan kinerja positif triwulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran perbankan telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia dipengaruhi oleh perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya Undang undang Nomor 10 tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembangunan perekonomian tidak dapat lepas dari sektor perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permodalan merupakan salah satu faktor utama terhambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kurangnya modal membuat suatu usaha menjadi sulit untuk berkembang karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali Lembaga Keuangan baik konvensional maupun syariah yang memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk menjadi lembaga perantara atau intermediasi

Lebih terperinci

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN Lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menanamkannya dalam bentuk aset keuangan lain, misalnya kredit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang dapat kita rasakan seperti sekarang, dimana hampir seluruh

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang dapat kita rasakan seperti sekarang, dimana hampir seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan mempunyai peranan yang kompleks terhadap perekonomian yang dapat kita rasakan seperti sekarang, dimana hampir seluruh aspek kegiatan manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Fungsi Kredit Menurut Dahlan Siamat (2005 : 349), kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menetapkan undang-undang mengenai Mortgage (Perumahan). Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. telah menetapkan undang-undang mengenai Mortgage (Perumahan). Peraturan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini lembaga perbankan memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian Indonesia, dibuktikan dengan adanya krisis Ekonomi Global yang baru-baru ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam UU perbankan No. 10 Tahun 1998 pasal 4 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam UU perbankan No. 10 Tahun 1998 pasal 4 yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan salah satu intrument penting dalam perekonomian sebagai lembaga perantara keuangan. Hal ini sesuai dengan tujuan dari perbankan Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produktif, bebas dari hal-hal yang tidak jelas (gharar), berprinsip keadilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produktif, bebas dari hal-hal yang tidak jelas (gharar), berprinsip keadilan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Syariah Bank syariah adalah lembaga intermediasi dan penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai islam, khususnya yang bebas dari bunga (riba),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh kepercayaan dari nasabah pun tidak dapat dihindari dalam bank

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh kepercayaan dari nasabah pun tidak dapat dihindari dalam bank BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga lembaga keuangan termasuk dunia perbankan sudah lama memberi warna di perekonomian negara. keberadaan lembaga perantara keuangan yang dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada umumnya, bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan dan deposito serta menyalurkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. aktivitasnya, baik dalam menghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. aktivitasnya, baik dalam menghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Bank Syariah 2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah Menurut Ahmad (2008:14) bank syariah yaitu bank yang dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai berkembang. Bank berperan untuk menghimpun dana dari masyarakat berupa simpanan dan menyalurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian suatu negara terutama Indonesia diharapkan akan lebih maju dengan keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1 a. Perkembangan penerimaan pembiayaan musyarakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, sistem keuangan dinegara kita telah mengalami kemajuan. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia bisnis. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Begitu pentingnya dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Begitu pentingnya dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua kebutuhan keuangan mereka sehari-hari. Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank umum syariah dan juga unit-unit usaha syariah. Tumbuhnya perbankan syariah tersebut memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari dunia ekonomi. Aspek dunia ekonomi yang dikenal saat ini sangat luas. Namun yang sering digunakan oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks tentunya membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan. Kebijakan moneter dan perbankan merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tanggal 1 November 1991 yang kemudian diikuti dengan keluarnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Bank Syariah menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Bank Syariah menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Bank Syariah 2.1.1.1 Definisi Bank Syariah Bank Syariah menurut Undang-Undang No. 21 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan dunia perbankan. Hampir semua aktivitas perekonomian memanfaatkan perbankan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah

Lebih terperinci

BAB II TUJUAN PUSTAKA. dikembangkan berlandaskan pada Al Qur an dan Al-Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, bank

BAB II TUJUAN PUSTAKA. dikembangkan berlandaskan pada Al Qur an dan Al-Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, bank BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1 Tinjuan Pustaka 1. Tinjuan umum perbankan syariah a. Pengertian bank syariah Bank syariah merupakan lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian suatu Negara tidak akan lepas dari dunia perbankan. Oleh karena itu keadaan suatu bank di suatu Negara dapat menjadi ukuran kemajuan Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an. perkembangan syariah merupakan cita-cita para praktis ekonomi islam pada saat itu, sehingga pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pinggiran, atau biasa dikenal dengan rural banking. Di Indonesia, rural banking

BAB I PENDAHULUAN. pinggiran, atau biasa dikenal dengan rural banking. Di Indonesia, rural banking BAB PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehadiran perbankan berfungsi melayani masyarakat di daerah pedesaan atau pinggiran, atau biasa dikenal dengan rural banking. Di ndonesia, rural banking diakomodasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank menurut istilah adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syari ah di Indonesia memiliki peluang besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas penduduk di Indonesia. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di dunia tetapi jauh tertinggal oleh Inggris dalam penerapan ekonomi syariahnya. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pembiayaan Dua fungsi utama bank syariah adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana. Penyaluran dana yang dilakukan bank syariah adalah pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gejolak krisis keuangan global telah mengubah tatanan perekonomian dunia. Krisis global yang berawal di Amerika Serikat pada tahun 2007, semakin dirasakan dampaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perbankan Islam merupakan fenomena yang menarik dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif sistem keuangan Internasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian global pada tahun 2009 hingga saat ini menunjukkan kondisi yang penuh dengan ketidakpastian yang disebabkan oleh krisis ekonomi global. Krisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Bank syariah secara umum bertujuan untuk mendorong dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Bank syariah secara umum bertujuan untuk mendorong dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bank syariah secara umum bertujuan untuk mendorong dan mempercepat kemajuan ekonomi suatu masyarakat dengan melakukan kegiatan perbankan, finansial, komersial,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Syariah merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsipprinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gagasan mengenai konsep ekonomi Islam secara Internasioanal muncul pada. tentang ekonomi Islam di Mekkah pada tahun 1976.

BAB I PENDAHULUAN. Gagasan mengenai konsep ekonomi Islam secara Internasioanal muncul pada. tentang ekonomi Islam di Mekkah pada tahun 1976. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gagasan adanya perbankan yang beroperasi berdasarkan prinsip syariat Islam berkaitan erat dengan gagasan terbentuknya suatu sistem ekonomi Islam. Gagasan mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan dalam bidang perekonomian suatu Negara, khususnya di bidang pembiayaan perekonomian. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Bank Syariah Perbankan syariah dalam dunia internasional dikenal sebagai Islamic Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa-jasa lainnya. Menurut UU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia perbankan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat vital dalam industri perekonomian dan perkembangan ekonomi, bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu fondasi

Lebih terperinci