MAKALAH PERALATAN DIAGNOSTIK DASAR (SPHYGMOMANOMETER)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH PERALATAN DIAGNOSTIK DASAR (SPHYGMOMANOMETER)"

Transkripsi

1 MAKALAH PERALATAN DIAGNOSTIK DASAR (SPHYGMOMANOMETER) Disusun oleh : Nama : Muhammad Geraldo NIM : Kelas :B Dosen : Heri Purwoko, ST PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROMEDIK PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap manusia, baik kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani. Hal itu pada dasarnya membutuhkan pengetahuan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang kesehatan menjadi bagian yang sangat penting untuk mendukung proses kerja tensimeter digital dan fungsi-fungsi bagian dari tensimeter digital di dalam menghadapi perubahan situasi dan kondisi yang berkembang dengan cepat. Salah satu sumber pengetahuan penting yang dapat menunjang proses kesehatan yang baik adalah tensimeter. Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah pada manusia. Berdasarkan fungsi yang sangat penting tersebut maka harus ada pengetahuan yang benar tentang tensimeter agar berguna dengan baik dan digunakan secara tepat. Menurut perkembangan era globalisasi tensimeter pun ikut berkembang, mulai dari tensimeter aneroid (jarum) kemudian tensimeter air raksa dan sekarang tensimeter digital. Tensimeter digital mempunyai keunggulan daripada tensimeter aneroid dan tensimeter air raksa. Tensimeter digital penggunannya lebih gampang daripada tensimeter yang lain. Tensimeter sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Dokter dan semua lembaga kesehatan sangat memerlukan tensimeter untuk mengukur tekanan darah pasien dan sebagai alat pembelajaran di bidang pendidikan. Hipertensi atau darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Angka kematian yang di cetuskan oleh hipertensi juga sangat tinggi. stroke, gagal jantung adalah beberapa contoh penyakit yang penyebab awalnya adalah hipertensi. Penyakit komplikasi diatas terjadi biasanya dikarenakan kurangnya kesadaran penderita hipertensi untuk secara rutin mengontrol tekanan darahnya, baik itu di puskesmas atau mengecek sendiri menggunakan tensimeter pribadi. Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik di rumah sakit ataupun di sarana pelayanan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, 2

3 kondisi maupun fungsi alat kesehatan harus dalam keadaan baik agar dapat mendukung pelayanan medik prima pada sarana pelayanan kesehatan tersebut. Untuk mencapai hal tersebut peralatan kesehatan perlu dikelola, dipelihara, diuji dan dikalibrasi dengan baik dan benar secara berkala dengan mendayagunakan teknisi elektromedis sebagai tenaga utama dalam upaya pemeliharaan, pengujian, dan kalibrasi peralatan kesehatan melalui pelayanan teknik elektromedik. B. Rumusan Masalah Dapatkah mahasiswa memahami prinsip kerja, teknik pemeliharaan, perbaikan, blok diagram alat tensimeter baik aneroid, raksa maupun digital? C. Tujuan 1. Dapat mengetahui kegunaan tensimeter digital. 2. Mengetahui jenis-jenis tensimeter yang sering digunakan. 3. Mengetahui cara kerja tensimeter digital 4. Mengetahui cara pengoperasian dan pemeliharaan tensimeter digital. 5. Mengetahui sejarah tensimeter digital 3

4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tensimeter merupakan salah satu alat paling vital dalam dunia kesehatan. Hampir dalam setiap pemeriksaan awal, perawat akan menggunakan tensimeter untuk mengukur tekanan darah pasien. Tensimeter adalah suatu alat medis yang digunakan untuk mengukur tekanan darah, tekanan darah atas (sistol) dan tekanan darah bawah (diastol). Nilai normal dari tekanan darah atas adalah 120 mmhg dan tekanan darah bawah adalah 80 mmhg. Alat ini dapat diletakkan di ruang pemeriksaan atau klinik maupun di bangsal. Pada umumnya, setelah dokter maupun perawat memeriksa tekanan darah kita, mereka akan memberitahukan kepada kita hasil pengukuran Tekanan Darah dengan menyebutkan Tekanan Sistolik dan Tekanan Diastoliknya baik secara lisan maupun tulisan. Contohnya 120/80. Dari contoh angka tersebut, maka kita dapat mengetahui bahwa Tekanan Sistolik adalah 120mmHg dan Tekanan Diastolik adalah 80mmHg. Perkembangan teknologi yang semakin maju, menyebabkan bentuk dan ragam jenis tensimeter pun ikut berubah. Yang paling mencolok tentu saja, dari segi desain dan teknologi. Sehingga penggunaannya pun kian praktis tidak lagi dipompa, karena menggunakan metode digital. Dengan adanya perkembangan teknologi tensimeter membuat kita tidak perlu lagi pergi ke dokter hanya untuk sekedar mengukur tekanan darah. Pengukuran tekanan darah sekarang bisa dilakukan di rumah, di kantor atau bahkan di dalam mobil. Hasil pengukurannya pun cepat dan langsung mengetahui angka tekanan darah pada monitor tensimeter. Sementara pada model lama, pengguna harus mulai dengan mereka-reka dan merasakan denyutan nadi sebelum memasangkan tensimeter. Tensimeter Digital Merupakan sebuah alat pengukur tensi darah secara digital/ elektronis. Alat kesehatan tersebut gunanya untuk mengukur tensi darah secara mudah dan langsung menunjukkan angka tensi darah dengan hasil yang akurat. Pengukur Tekanan darah Digital ini Beroperasi dengan menggunakan tenaga Baterai, hasil pengukurannya pun dapat langsung terlihat pada layar monitor yang memunculkan angka pengukuran Tekanan Darah. Dipergunakan untuk pemeriksaan pasien hipertensi, anemia, dan lain sebagainya. Tensimeter 4

5 digital lebih canggih dan praktis dipergunakan, namun harganya memang lebih mahal dibandingkan dengan yang konvensional. Tensimeter ini sangat mudah digunakan sehingga siapapun dapat memakainya sendiri dan memperoleh hasil yang akurat tanpa harus repot-repot pergi ke pusat kesehatan atau dokter jika hanya untuk mengecek tensi darah. Apalagi kalau sudah divonis penakit tekanan darah tinggi, alat ini mutlak adanya untuk mencegah kenaikan tekanan darah dan untuk memberikan peringatan dini jika tekanannya mulai bergerak naik. Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada system sirkulasi. Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostatsis di dalam tubuh. Tekanan darah selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang menetap.1 Jika sirkulasi darah menjadi tidak memadai lagi, maka terjadilah gangguan pada system transportasi oksigen, karbondioksida, dan hasil-hasil metabolisme lainnya. Di lain pihak fungsi organ-organ tubuh akan mengalami gang uan sepertigangguan pada proses pembentukan air seni di dalam ginjal ataupun pembentukan cairan cerebrospinalis dan lainnya. Terdapat dua macamkelainan tekanan darah darah, antara lain yang dikenal sebagai hipertensiatau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah.1hipertensi telah menjadi penyakit yang menjadi perhatian di banyak Negaradi dunia, karena hipertensi seringkali menjadi penyakit tidak menular nomor satu di banyak negara. 5

6 Tekanan darah pada manusia : 1. Laki laki : Perempuan : (sistole) (diastole) (sistole) (diastole) Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Tensimeter ada 3 macam : 1. Tensimeter Aneroid 2. Tensimeter Air Raksa 3. Tensimeter Digital CARA MENGHINDARI KESALAHAN PENGUKURAN PADA TENSIMETER DIGITAL: 1. Jangan makan, merokok, dan berolah raga selama 30 menit sebelum dilakukan pengukuran. 2. Beristirahatlah selama 15 menit sebelum mengulang pengukuran berikutnya. Hindari pengukuran tekanan darah pada saat pasien mengalami stress. Singsingkan lengan baju pasien sebelum memulai pengukuran. Pengukuran sebaiknya dilakukan di dalam ruangan yang tenang Pasien dalam keadaan santai dan dalam posisi duduk. Letakkan tangan kiri di atas meja atau di atas tangan kursi sedemikian rupa sehingga manset berada dalam posisi yang sejajar dengan jantung. 8. Tetap tenang dan tidak boleh berbicara selama pengukuran. 9. Jangan melakukan pengukuran setelah baru selesai mandi, minum alhokol atau setelah berolah raga. 6

7 B. Teknik Pengukuran Tekanan Darah Secara garis besar ada 2 jenis teknik pengukuran tekanan darah, yaitu secara invasive dan non-invasive. Pengukuran secara invasive dilakukan dengan cara menusukkan jarum cannula ke pembuluh arteri. Kemudian cannula tersebut dihubungkan melalui selang ke sebuah sistem yang memiliki electronic pressure transducer, dimana sistem tersebut akan memonitor secara langsung tekanan dari darah yang mengalir pada selang. Keuntungan sistem invasive ini adalah keakuratan yang tinggi dan kemampuan alat untuk memonitor tekanan darah secara real-time. Kekurangannya adalah dibutuhkannya kemampuan yang memadai untuk melakukan teknik ini dengan baik dan benar, karena besar dan kompleksnya alat yang digunakan membuat teknik ini kurang sesuai untuk pemakaian yang mementingkan kepraktisan. Teknik pengukuran secara non-invasive lebih mudah dan praktis bila dibandingkan dengan pengukuran secara invasive, karena itu teknik ini lebih sering digunakan walaupun memiliki tingkat keakuratan yang lebih rendah. Teknik pengukuran ini dibagi menjadi 2 metode, yaitu metode auscultatory dan oscilometric. 1. Metode Auscultatory Metode ini menggunakan 2 buah alat, yaitu sphygmomanometer dan sebuah stetoskop. Pengukuran dilakukan dengan cara mengikat lengan dengan manset (cuff) yang tersedia pada sphygmomanometer dan mendengarkan suara aliran darah pada pembuluh arteri lengan dengan menggunakan stetoskop. Pertama manset dilingkarkan di lengan atas pengguna dan dipompa hingga tekanan pada sphygmomanometer menunjukkan angka di atas 180 mmhg, hal ini mengakibatkan terhentinya aliran darah pada pembuluh arteri lengan. Kemudian cuff dikempeskan perlahan-lahan dengan cara memutar knob pada pompa (bulb). Bila terdengar suara berdetak atau berdenyut (korotkoff sound) berarti darah sudah mulai sedikit mengalir pada pembuluh arteri. Nilai tekanan yang ditunjukkan oleh sphygmomanometer ketika suara detakan pertama terjadi adalah nilai tekanan sistolik. Bila tekanan pada manset sudah cukup rendah maka darah dapat mengalir lagi dengan lancar, dengan demikian suara berdetak tidak akan terdengar lagi. Tekanan yang ditunjukkan oleh sphygmomanometer pertama kali suara menjadi tidak terdengar adalah tekanan diastolik. Pengukuran dengan metode ini membutuhkan bantuan ahli seperti dokter atau perawat yng sudah terlatih untuk melakukan pengukuran ini, sehingga tingkat error dalam pengukuran kecil. 7

8 2. Metode Oscilometric Metode ini mirip dengan metoda auscultatory namun yang digunakan untuk mendeteksi denyutan pembuluh darah bukan stetoskop tetapi sebuah sensor tekanan yang terubung dengan udara di dalam manset, sensor ini juga berfungsi untuk mengukur tekanan pada manset. Umumnya metode ini menggunakan sebuah sphtgmomanometer digital yang sudah dilengkapi dengan manset berikut sensornya, serta layar untuk menampilkan hasil pengukuran. Grafik pengukuran tekanan darah metode oscilometric 8

9 Langkah - langkah yang dilakukan sama seperti metode auscultatory, ketika tidak ada darah yang mengalir didalam arteri, tekanan udara pada manset bernilai relatif konstan. Saat darah mulai mengalir, pembuluh arteri mulai berdenyut dan mengakibatkan perubahan tekanan udara pada manset. Kuatnya denyutan isolasi dari pelan menjadi semakin kuat kemudian memelan lagi sampai menjadi stabil ketika darah sudah mengalir dengan lancar. Perubahan tekanan udara pada manset yang disebabkan oleh denyutan ini diubah oleh sensor menjadi sinyal listrik dan dikalkulasi oleh sphygmomanometer digital untuk mendapatkan nilai sistolik dan diastolik. Metode ini biasanya dilakukan secara otomatis oleh sphygmomanometer digital sehingga menjadikan metode ini lebih praktis dan pengguna dapat melakukannya sendiri di rumah. Namum kekurangannya adalah tingkat error yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode auscultatory, karena sphygmomanometer digital tidak dapat membedakan denyutan yang terjadi secara alami dengan denyutan yang terjadi karena pengguna bergerak ketika pengukuran dilakukan. Oleh sebab itu pengukuran dengan metode ini mengharuskan pengguna untuk diam selama pengukuran dilakukan. C. Prinsip Kerja Udara akan dipompa ke manset sekitar 20 mmhg di atas tekanan sistolik ratarata ( sekitar 120 mmhg untuk rata-rata ). Setelah itu perlahan-lahan udara akan dilepaskan dari manset dengan mengendorkan knop pada tensimeter sehingga menyebabkan tekanan dalam manset akan menurun. Secara perlahan manset akan mengempes, kita akan mengukur osilasi kecil dalam tekanan udara dari manset lengan. Tekanan sistolik merupakan tekanan di mana denyut nadi mulai terjadi atau bisa dikatakan sebagai batas bawah. Kami akan menggunakan MCU untuk mendeteksi titik di mana osilasi ini terjadi dan kemudian merekam tekanan dalam manset. Kemudian tekanan dalam manset akan menurun lebih lanjut. Tekanan diastolik akan diambil pada titik di mana osilasi mulai menghilang. Tensimeter digital mempunyai 3 teori dasar, yaitu : 1) Metode Osilometri, yaitu Proses pengukuran perubahan tekanan udara yang berada didalam manset yang disebabkan oleh tekanan dari nadi. 2) Unit melakukan pengukuran MAP terlebih dahulu baru kemudian melakukan penghitungan tekanan Systolic dan Diastolic. 3) Hasil pengukuran biasanya ditampilkan pada display LED atau pada layar monitor. 9

10 D. Klasifikasi Tekanan Darah Klasifikasi Tekanan Darah untuk Orang Dewasa Kategori Hipotensi Normal Prehipertensi Hipertensi Tingkat 1 Hipertensi Tingkat 2 Hipertensi Tingkat Darurat Sistolik (mmhg) < Diastolik (mmhg) < Berdasarkan Tabel Klasifikasi Tekanan Darah diatas, Tekanan Darah yang Normal adalah berkisar antara 90mmHg sampai 119mmHg untuk Tekanan Sistolik, sedangkan untuk Tekanan Diastolik adalah sekitar 60mmHg sampai 79mmHg. Tekanan darah dibawah 90/60 mmhg dikategorikan sebagai Hipotensi (Hypotension) atau Tekanan Darah Rendah, sedangkan diatas 140/90mmHg sudah dikategorikan sebagai Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi (Hypertension). E. Perbandingan Tensimeter Manual dan Tensimeter Digital secara umum tensimeter ada dua jenis, 1. Tensimeter manual Tensimeter jarum atau jam Tensimeter raksa 2. Tensimeter digital Tensimeter digital di lengan Tensimeter digital di pergelangan Tensimeter Jarum Harga lebih murah bila dibandingkan dengan jenis lain (tergantung merk) Mudah dibawa (biasanya diberikan juga tas/kantong untuk penyimpanannya) Akurasi tinggi hingga 2mmHg Tidak rewel Cocok untuk penderita hipertensi yang sangat tinggi > 250 mmhg Tahan lama asal jarumnya tidak terbentur/ jatuh Sparepart selain jarum/jam tensi cukup mudah dicari 10

11 Penggunaan cukup sulit bagi pemula karena memerlukan latihan dulu Sulit bila akan mengukur sendiri, membutuhkan asisten terutama untuk manula Untuk hasil yang akurat harus menggunakan stetoskop sebagai alat bantu Tensimeter Raksa Harga lebih mahal bila dibandingkan dengan tensimeter jarum/raksa (tergantung merk) Akurasi tinggi Body tensi terbuat dari besi Cocok untuk penggunaan klinik Cocok untuk penderita hipertensi yang sangat tinggi > 250 mmhg Tidak cocok untuk dibawa bepergian, karena bentuknya yang panjang dan kaku Tahan lama asal tidak jatuh Bila tidak hati2 dalam penyimpanan dan perwatan kaca untuk pengukuran bisa pecah Sparepart selain kaca tensi cukup mudah dicari Penggunaan cukup sulit bagi pemula karena memerlukan latihan dulu Sulit bila akan mengukur sendiri, membutuhkan asisten terutama untuk manula Untuk hasil yang akurat harus menggunakan stetoskop sebagai alat bantu. Tensimeter Digital Lengan Harga terhitung mahal bila dibandingkan dengan tensimeter jarum (tergantung merk) Mudah dibawa karena bentuknya yang kecil Penggunaan mudah tinggal memencet satu tombol, pengukuran akan terhitung sendirinya Spare part mudah didapat Biasanya ada indikator hipertensi Ketika penggunaanya harus mengikuti instruksi yang diberikan di panduannya Bila pasien tidak bisa diam sulit diddapatkan hasil yang akurat Akurasi pembulatan Pada umumnya tidak bisa digunakan oleh penderita hipertensi dengan ukuran lebih dari 250 mmhg karena hasilnya akan Error / tidak terbaca 11

12 Tensimeter Digital lengan Tidak terlalu berbeda dengan tensimeter digital lengan, hanya saja dari bentuk ini lebih kecil dan mudah dibawa. penggunaanya di lengan seperti jam tangan. F. Keunggulan & Kelemahan Keunggulan : 1. Aman, karena tidak menggunakan air raksa yang berisiko radiasi logam berat 2. Praktis 3. Hasil pengukuran langsung ditampilkan pada layar digital 4. Multifitur, alat ini biasanya dilengkapi juga dengan beragam fitur lain yang bermanfaat. Seperti grafik tekanan darah (apakah darah normal atau tidak) 5. Fitur irreirreguler heart beat, tidak perlu pelatihan khusus untuk menggunakannya, karena cara penggunaan tidak jauh beda dengan tensimeter air raksa. Kelemahan : Tensimeter digital juga memiliki kelemahan yaitu tingkat akurasi pengukuran lebih rendah dari pada tensimeter raksa. Akurasi pengukuran pada tensimeter digital ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya : 1. Kondisi baterai (daya) 2. Usia pemakaian (semakin lama pemakaian semakin menurun tingkat akurasi) 3. teknologi produk. Oleh karena itu kalibrasi secara berkala perlu dilakukan, dan untuk proses kalibrasi digunakan tensimeter air raksa. G. Komponen penyusun Tensimeter Digital Komponen dari tensimeter digital adalah : 1. Manset 2. selang Fungsinya : Manset (cuuf) : Manset yang digunakan untuk membungkus lengan atas. Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi saat pengukuran normal, tidak setelah berolahraga): Systolic Diastolic : kurang dari 120 mmhg (2,32 psi atau 15 kpa) : kurang dari 80 mmhg (1,55 atau 10 kpa) Mempelajari tentang sirkulasi tekanan darah, tentu harus bertolak dari Hukum Poiseulle & Bernouli karena dalam hukum tersebut ada hubungan antara tekanan, kekuatan aliran & tahanan (Poiseuille) yg berlaku di dalam 12

13 susunan pembuluh darah. Pada prinsipnya, darah itu ngalir ke arah turunnya tekanan yg berlaku di sepanjang pembuluh darah tersebut.. Sekitar tahun 1730, R. Stephen H. menggunakan pipa gelas panjang yg langsung dihubungin ke pembuluh arteri kuda dengan perantara trakea angsa. Apabila para ahli bedah, mengukur pembuluh darah memakai kateter yg dipasang langsung pada pembuluh darah, yang sebelumnya salah satu ujung kateternya dihubungin ke transduser tekanan. Tapi karena cara yang digunakan R. Stephen H dan para ahli bedah tersebut sangat tidak praktis, maka diciptakanlah sphygmomanometer (tensi.red) yg terdiri dari manometer air raksa, pressure cuff & stetoskop. Pressure cuff dipasang pada lengan kemudian dipompa perlahan-lahan dengan tujuan aliran darah dapat distop, kemudian akan terlihat air raksa dalam tabung naik pada skala tertentu (S), kemudian saat pressure cuff dilepaskan secara perlahan (D). Stetoskop diletakan di daerah volar persis di atas arteri brakhialis, melalui stetoskop itu akan terdengar vibrasi turbulensi darah yg disebut Bunyi Korotkoff. Bunyi hilang pertama disebut Sistolik (S), sedangkan bunyi muncul pertama disebut Diastolik (D). Dari situ kita bisa memprediksi tekanan darah seseorang (dengan catatan systole dan diastole). H. Pengoperasian (SOP) 1. Pastikan tidak ada udara yang tersisa di dalam bladder pada manset. Kecuali untuk tipe advance yang memiliki sistem menguras udara residu pemeriksaan sebelumnya. 2. Ukuran manset juga harus sesuai dengan pemasangan yang benar. Walau pun tipe automatis/digital bila manset yang digunakan tidak tepat, maka hasil pengukurannya pun akan tidak tepat. 3. Bila memakai model tensimeter digital yang wrist (model di pergelangan tangan), gunakanlah pergelangan tangan kiri, kecuali karena ada kondisi yang tidak memungkinkannya. Mengapa harus tangan kiri? Model wrist ini sangat sensitif sehingga lebih baik menggunakan tangan yang paling dekat dengan jantung. Jangan lupa juga untuk melepaskan jam tangan dan gelang. 4. Posisi pemasangan manset (tipe apa pun juga) harus memperhatikan artery marking (penanda posisi arteri) yang ada pada manset. 5. Sebelum menekan tombolnya, pastikan tingginya manset sama dengan jantung, sehingga disarankan diperiksa dalam keadaan duduk. Bila memakai model wrist, tempelkan pergelangan tangan yang diperiksa ke dada. 13

14 6. Tekan tombol pemompa, dan tunggulah dengan sabar sampai alat benar-benar berhenti bekerja. Jangan bergerak, jangan bicara, dan jangan banyak bergoyang saat pemeriksaan; karena tensi meter digital terutama model wrist sangat sensitif, sehingga getaran kecil dapat membuat salah pembacaan. 7. Baca hasilnya pada layar dan jangan dibulatkan. Angka yang ditunjukkan merupakan angka yang biasanya sampai ke satuan mmhg. 8. Bila akan dilakukan pemeriksaan kedua, berilah jarak interval setidaknya 5 menit untuk memberikan sistem peredaran darah kembali normal setelah tertekan saat pengukuran sebelumnya. Kemudian ulangi proses dengan cara yang sama. Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul pada pembuluh arteri saat jantung memompa darah (berkontraksi). Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung dalam fase istirahat. Alat ini sangat penting jika ada diantara keluarga menderita tekanan darah tinggi, maka perlu memiliki alat pengukur tekanan darah (sphygmomanometer). Salah satu kunci keberhasilan mengendalikan tekanan darah pasien tekanan darah tinggi adalah pengukuran tekanan darah secara teratur. I. Fitur Pada Tensimeter Digital 14

15 15

16 J. Tipe tipe Tensimeter Digital 1. Tipe Arm 2. Tipe Wirst 16

17 K. Penyimpanan Tensimeter Digital Lipat dan rapikan selang, manset dan bulb. 17

18 Pastikan setelah digunakan tensimeter digital dalam keadaan OFF atau mati. Bersihkan tensimeter digital sebelum dan setelah penggunaan agar tensimeter digital tetap awet. Tempatkan tensimeter digital di tempat penyimpanan semula Simpan di tempat yang kering dan bersih. L. Perawatan Tensimeter Digital 1. Hindari suhu dan kelembaban yang tinggi baik pada saat penggunaan atau pun saat penyimpanan, apa pun jenis tensi meternya. Suhu dan kelembaban tinggi akan lebih cepat merusak alat. 2. Hindari dari kontak dengan zat-zat kimia. Di rumah sakit banyak zat kimia yang dapat merusak alat. Hindari dari benda-benda tajam yang juga dapat merusak alat. Pastikan manset tidak terisi udara Lepaskan baterai jika tidak dipakai dalam jangka waktu yang lama Sebelum dan sesudah digunakan selalu d bersihkan dari debu atau kotoran yang menempel agar umur tensi dapat lebih lama. M. Contoh Tensimeter Digital Vinmed Tensimeter VMD 21 adalah alat pengukur tekanan darah (tensi) secara digital yang sangat direkomendasikan. Alat ini sekaligus bisa dijadikan sebagai pengukur tekanan denyut nadi dan dilengkapi fungsi memori sampai dengan 90 set. Vinmed Tensimeter VMD 21 mengukur detak jantung dengan mudah dan akurat. Alat ini dapat mendeteksi detak jantung tidak beraturan dan dapat menampilkan rata-rata pengukuran. Vinmed Tensimeter VMD 21 juga mampu melihat indikator kategori tekanan darah Anda dan dilengkapi dengan jam. Tensimeter Digital Tensimeter digital merupakan tensimeter modern yang akurat. Berbeda dengan tensimeter air raksa yang memerlukan stetoskop untuk mendengarkan suara sebagai pertanda sistolik dan diastolik, tensimeter digital menggunakan sensor sebagai alat deteksinya. Vinmed VMD 21 sangat mudah digunakan sehingga dianjurkan untuk digunakan di rumah untuk memantau tekanan darah sehari-hari. Spesifikasi Vinmed Tensimeter VMD 21 memiliki akurasi +3 mmhg dan rentang pengukuran mmhg tekanan darah. Vinmed Tensimeter VMD 21 menggunakan metode pengukuran osilometri dan mengukur nadi. Alat pengukur tensi dengan layar display 3 inci ini mampu menyimpan memori hingga 18

19 90 catatan. Paket Vinmed Tensimeter VMD 21 dilengkapi 4 buah baterai AA, adaptor 6V, 1A dan mainset berukuran cm. N. Sejarah Tensimeter Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov beliau adalah seorang ahli bedah asal Rusia. Perkembangan dunia teknologi saat ini mendorong keinginan manusia untuk mencari kemudahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, khususnya dalam hal kesehatan. Tekanan Darah pada manusia berperan penting dalam pemberian diagnosa apakah sesorang sehat atau tidak. Oleh karena itu, dibuatlah Tensimeter untuk memudahkan pengecekan Tekanan Darah pada tubuh manusia. Seiring berjalannya waktu, alat Tensimeter juga terus berkembang. Dari awal mulanya Tensimeter analog, sekarang juga terdapat Tensimeter yang beroperasi secara digital. Tensimeter digital tersebut lebih mudah digunakan daripada tensimeter analog. Family Dr AF 701 F (Tensimeter Digital) Kegunaan : Alat Pengukur Tekanan Darah (tensimeter digital) Fitur : Tekhnologi Real Fuzzy Indikator Resiko Hipertensi dan Irregular Heartbeat Kapasitas memori 120 tes untuk 2 orang Sistem pengoperasian 1 tombol Dapat setting waktu dan tanggal Data transfer to PC (opsional) Manset Cone Cuff yang nyaman 19

20 Cara pakai : 1. Gunakan manset pada lengan tangan dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas, kencangkan manset 2. Pasang selang yang berada di manset ke unit. 3. Letakan lengan pada meja sehingga tinggi manset sejajar dengan tinggi jantung 4. Usahakan selang tidak tertekuk 5. Tekan tombol ON/OFF untuk memulai pengukuran 6. Tunggu hasil pengukuran Penyimpanan dan perawatan : 1. Simpan di tempat yang sejuk terhindar dari sinar matahari langsung 2. Bersihkan manset dan alat dengan bahan yang lembut secara hati hati 3. Jangan cuci manset, bersihkan hanya dengan kain basah 4. Hindari dari jangkauan anak-anak Pressure Sensor Differential Amplifier High Pass Filter Amplifier Low Pass Filter Const. Current Driver O. Blok Diagram Tensimeter Digital ADC CPU Comparator ROM RAM Display Pump Port I/O 20 Pump Motor Driver Valve Driver Ext. INT SW. Start SW. ON Valve

21 21

22 P. Rangkaian Pada Tensimeter Digital 1) Constant Current Dirver Circuit Sistem Electronic Blood pressure monitor(ebpm) membutuhkan rangkaian penghasil arus untuk dapat memfungsikan sensor tekanan, pada umumnya nilai dari arus yang diperlukan adalah 1 ma sampai 3 ma, bergantung spesifikasi sensor itu sendiri. Skema Constant Current Driver dan Pressure Sensor 2) Differential Amplifier Circuit Dalam sistem EBPM, rangkaian differential amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal yang lemah dari pressure sensor. Keluaran differential amplifier akan masukkan ke microcontoller pada ADC internal sebagai sinyal DC dari tekanan darah, selain itu keluaran juga akan dimasukkan ke rangkaian analog lain untuk proses filter dan penguatan. Skema Differential Amplifier 22

23 3) High Pass Filter Circuit Nilai filter yang digunakan adalah 0.8 Hz, berikut gambar skema untuk High Pass Filter Skema High Pass Filter 0.8 Hz 4) Amplifier Circuit Keluaran sinyal dari high pass filter masih sangat kecil dan perlu di kuatkan oleh rangkaian amplifier. Skema Amplifier 23

24 5) Low Pass Filter Circuit Nilai filter yang digunakan adalah 38 Hz. Skema Low Pass Filter 6) Comparator Comparator yang digunakan merupakan differential comparator yang berfungsi untuk penanda denyut jantung. Skema Differential Comparator 7) Pump Motor Driver 24

25 Digunakan sebagai penggerak motor DC untuk memompa manset Skema Pump Motor Driver 8) Valve Motor Driver Digunakan sebagai penggerak valve untuk mengempiskan manset. Skema Valve Motor Driver 25

26 9) Rangkaian Analog EBPM 26

27 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam makalah ini yang menjelaskan tentang Tensimeter Digital maka dapat disimpulkan bahwa alat kesehatan perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang baik dan sehat pada manusia. Dan juga banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan kesehatan diri sendiri yang membantu kita untuk hidup sehat dan normal tanpa harus takut untuk menjalani kehidupan yang baik dan sehat. Tensimeter mempunyai keunggulan tersendiri yang mempunyai pengaruh yang sangat baik pada manusia. Tensimeter digital sangat memudahkan kita untuk mengetahui tekanan darah kita. Penggunaan tensimeter digital lebih gampang dari jenis tensimeter yang lain. Tensimeter digital bias kita gunakan dimana saja dan kapan saja tanpa bantuan orang lain. Kita dapat mengoperasikan sendiri penggunaan tensimeter digital.. Tensimeter digital juga mempunyai kelemahan, yaitu kurang akurat ketika kita gunakan untuk mengukur tekanan darah. B. Saran Untuk menghasilkan penyajian makalah yang lebih berkualitas dan dapat mengikuti standar yang telah ditetapkan, maka perlu kiranya penulis memberikan saran sebagai berikut : Perlunya dibuat buku panduan penulisan makalah oleh setiap instansi, sekolah maupun kampus agar setiap siswa atau mahasiswa memahami aturan bakunya. Perlu kiranya dilakukan pembahasan secara berkala oleh segenap pakar soal pembaharuan format penulisan untuk lebih menyempurnakan formatnya. 27

28 DAFTAR PUSTAKA file:///d:/mata%20kuliah/semester%203/diagnostik/tensimeter%20digital/referensi %20lap.diagnostik/Tensi%20meter%20(Spyghmomanometer).htm file:///d:/mata%20kuliah/semester%203/diagnostik/tensimeter%20digital/referensi %20lap.diagnostik/Pusat%20Makalah%20idris%20%20makalah%20tensimeter.htm file:///d:/mata%20kuliah/semester%203/diagnostik/tensimeter%20digital/referensi %20lap.diagnostik/Asal%20Mula%20Tensimeter%20%20%20Tensimeter %20Digital.htm file:///d:/mata%20kuliah/semester%203/diagnostik/tensimeter%20digital/referensi %20lap.diagnostik/Jenis%20Alat-Alat%20kedokteran%20dan%20Fungsinya %20%20%20Alat2Kesehatan.htm %20pengelolaan%20alkes%20dan%20pkrt.htm

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah Prosedur Pengukuran Tekanan Darah A. Alat dan Bahan: 1. Tensimeter Digital atau Tensimeter manual (Air Raksa) 2. Mancet besar B. Cara Pengukuran menggunakan Tensi Meter Digital: 1. Tekan tombol START/STOP

Lebih terperinci

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSI METER DIGITAL

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSI METER DIGITAL Halaman : 1 dari 6 PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSI METER 1. Ruang Lingkup Petunjuk ini digunakan untuk mengoperasikan Digital Automatic Blood Pressure Monitor (SEM-1 Model) OMRON. 2. Tujuan

Lebih terperinci

PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan STETOSKOP

PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan STETOSKOP Halaman : 1 dari 5 PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan 1. Ruang Lingkup Petunjuk ini berisi prosedur perawatan yang berlaku pada alat Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers

Lebih terperinci

SOP Tanda Tanda Vital

SOP Tanda Tanda Vital SOP Tanda Tanda Vital N o I II III Aspek yang Dinilai Ya Tidak PERSIAPAN ALAT 1. Termometer dalam tempatnya (axila, oral, rektal) 2. Tiga buah botol berisi larutan sabun, desinfektan, dan air bersih 3.

Lebih terperinci

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa)

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) Halaman : 1 dari 6 PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER 1. Ruang Lingkup (Sphigmomanometer Raksa) Petunjuk ini digunakan untuk mengoperasikan Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers

Lebih terperinci

INSTRUKSI MANUAL. Terima kasih telah membeli OMRON Pengukur Tekanan Darah Otomatis.

INSTRUKSI MANUAL. Terima kasih telah membeli OMRON Pengukur Tekanan Darah Otomatis. PENGUKUR TEKANAN DARAH PROFESSIONAL HBP-1100 INSTRUKSI MANUAL Terima kasih telah membeli OMRON Pengukur Tekanan Darah Otomatis. Pastikan anda telah membaca instruksi manual sebelum menggunakan perangkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memungkinkan darah mengalir secara konstan. Gaya yang ditimbulkan oleh darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memungkinkan darah mengalir secara konstan. Gaya yang ditimbulkan oleh darah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tekanan Darah Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung terhadap dinding arteri. 7 Tekanan ini terus menerus akan berada dalam pembuluh darah

Lebih terperinci

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG MARIA ANGELINA SITORUS NPM.153112620120027 FAKULTAS BIOLOGI PROGRAM STUDI BIOMEDIK UNIVERSITAS NASIONAL

Lebih terperinci

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung Materi 3 Kardiovaskular III A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung Tujuan a. Mengukur tekanan darah arteri dengan cara palpasi b. Mengukur tekanan darah arteri dengan cara auskultasi Dasar Teori

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU PEMERIKSAAN SUHU 10 Menentukan letak aksila dan membersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisue 11 Menurunkan reservoir di bawah suhu 35 C 12 Meletakkan termometer pada daerah aksila (reservoir tepat

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. misalnya adalah penyakit seperti stroke. Oleh sebab itu peralatan untuk. mengukur

BABI PENDAHULUAN. misalnya adalah penyakit seperti stroke. Oleh sebab itu peralatan untuk. mengukur .' BAB I PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar BeJakang Komplikasi dari penderita darah tinggi (hipertensi) makin beragam misalnya adalah penyakit seperti stroke. Oleh sebab itu peralatan untuk. mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya instrument medis yang digunakan oleh para medis sangat sederhana, dan dengan berkembangnya dunia kedokteran dan perangkat elektronik diketahui bahwa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALAT UKUR TEKANAN DARAH PADA PERGELANGAN TANGAN MENGGUNAKAN SENSORMPX5050GP DAN TAMPILAN ANDROID BERBASISARDUINO PRO MINI ATMEGA328

IMPLEMENTASI ALAT UKUR TEKANAN DARAH PADA PERGELANGAN TANGAN MENGGUNAKAN SENSORMPX5050GP DAN TAMPILAN ANDROID BERBASISARDUINO PRO MINI ATMEGA328 E-13 IMPLEMENTASI ALAT UKUR TEKANAN DARAH PADA PERGELANGAN TANGAN MENGGUNAKAN SENSORMPX5050GP DAN TAMPILAN ANDROID BERBASISARDUINO PRO MINI ATMEGA328 Saparudin 1, Ari Jenang 2, Firizqo 3,, Erwin 4 dan

Lebih terperinci

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I Hemodinamik Aliran darah dalam sistem peredaran tubuh kita baik sirkulasi magna/ besar maupun sirkulasi parva/ sirkulasi dalam paru paru. Monitoring

Lebih terperinci

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN 1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN DASAR TEORI Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat melalui

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1) Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi keilmuan fisiologi kedokteran dan kedokteran olahraga 2) Ruang Lingkup

Lebih terperinci

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO PADA FOTO THORAX STANDAR USIA DI BAWAH 60 TAHUN DAN DI ATAS 60 TAHUN PADA PENYAKIT HIPERTENSI DI RS. PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKUR TEKANAN DARAH MENGGUNAKAN SENSOR MPX5050DP BERBASIS PC

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKUR TEKANAN DARAH MENGGUNAKAN SENSOR MPX5050DP BERBASIS PC PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKUR TEKANAN DARAH MENGGUNAKAN SENSOR MPX5050DP BERBASIS PC LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 oleh : DEWI

Lebih terperinci

MONITORING TOOLS DESIGN OF BLOOD VOLUME, BLOOD PRESSURE AND PULSE AS PARAMETERS FOR SELECTING PARTICIPANTS OF BLOOD DONATION

MONITORING TOOLS DESIGN OF BLOOD VOLUME, BLOOD PRESSURE AND PULSE AS PARAMETERS FOR SELECTING PARTICIPANTS OF BLOOD DONATION Rancang Bangun Alat Pemantau (Kevin Alfian) 1 RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU VOLUME DARAH, TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI SEBAGAI PARAMETER-PARAMETER UNTUK MENYELEKSI PESERTA DONOR DARAH MONITORING TOOLS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik 72 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang disiplin ilmu termasuk didalamnya penerapan di bidang peralatan

BAB I PENDAHULUAN. bidang disiplin ilmu termasuk didalamnya penerapan di bidang peralatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi di bidang elektronika sudah memasuki semua bidang disiplin ilmu termasuk didalamnya penerapan di bidang peralatan elektromedik yang banyak

Lebih terperinci

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi Bab 1: Mengenal Hipertensi Daftar Isi Pengantar... vii Bab 1. Mengenal Hipertensi... 1 Bab 2. Faktor Risiko... 11 Bab 3. Diagnosis... 17 Bab 4. Komplikasi Hipertensi... 27 Kiat Menghindari Stroke... 33

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi mental seseorang. Bila denyut jantung atau suhu tubuh tidak normal,

BAB I PENDAHULUAN. kondisi mental seseorang. Bila denyut jantung atau suhu tubuh tidak normal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Denyut jantung dan suhu tubuh merupakan dua parameter penting yang digunakan oleh paramedis untuk mengetahui kondisi kesehatan fisik maupun kondisi mental seseorang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal adalah untuk melindungi kepentingan umum melalui jaminan kebenaran pengukuran dan adanya

Lebih terperinci

ALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16. Fajar Ahmad Fauzi

ALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16. Fajar Ahmad Fauzi ALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16 Fajar Ahmad Fauzi Prodi D3 Teknik Elektromedik, Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Kampus Politeknik UMY, Jln. Hos.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi : 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berikut rancangan penulis terkait pembuatan dari alat pengukur tekanan darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi : 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1.

Lebih terperinci

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Data menunjukkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia menderita penyakit hipertensi, sementara hampir 50% dari para manula dan 20-30% dari penduduk paruh baya di

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT.

Disusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT. Disusun Oleh: Kevin Yogaswara (2207 030 006) Meitantia Weni S B (2207 030 055) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT. PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG

PROSEDUR PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG Lampiran 1 RESPONDEN PENELITIAN Hubungan Lingkar Pinggang dengan Tekanan Darah pada Masyarakat di Lingkungan Pasar Kelurahan Pasar Doloksanggul Tahun 2014 Oleh Ayu Susi Yanthi Lumban Gaol Saya adalah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa langkah untuk membuat alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan alat pendeteksi frekuensi detak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran yaitu mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan tekanan darah sistolik pada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jantung merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia, karena jantung merupakan organ utama yang mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh. Jantung memompakan darah ke

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendistribusikan substansi penting ke jaringan tubuh serta membuang produk akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendistribusikan substansi penting ke jaringan tubuh serta membuang produk akhir BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem kardiovaskuler merupakan sistem transport cairan yang mendistribusikan substansi penting ke jaringan tubuh serta membuang produk akhir metabolisme. 11 Komponen terpenting

Lebih terperinci

Digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi dan lain-lain

Digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi dan lain-lain BEBERAPA PERALATAN DI RUANG ICU 1. Termometer 2. Stethoscope Digunakan untuk mengukur suhu tubuh 3. Tensimeter Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator untuk menilai sistem kardiovaskular seseorang. Tekanan darah adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator untuk menilai sistem kardiovaskular seseorang. Tekanan darah adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah dan denyut nadi merupakan hal yang sangat penting dalam bidang kesehatan pada umumnya dan khususnya di bidang Kedokteran, karena tekanan darah maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah alat Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) berbasis mikrokontroler.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah alat Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) berbasis mikrokontroler. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pembuatan Alat 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras (hardware) yang telah berhasil dibuat pada penelitian ini adalah alat Negative Pressure Wound Therapy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Data acquisition system atau DAS adalah teknik yang dilakukan pada sistem pengukuran yang mempunyai prinsip kerja mengukur/mengambil data, menyimpan sementara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Iklim Kerja 1. Pengertian Iklim kerja Iklim kerja adalah keadaan udara di tempat kerja. 2 Iklim kerja merupakan interaksi berbagai variabel seperti; temperatur, kelembapan udara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode analitik observasional dengan cara pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mencari hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam jantung yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam jantung yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung terhadap dinding arteri. Pada manusia, darah dipompa melalui dua sistem sirkulasi terpisah dalam

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yth. Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih II, Kabupaten Kulon Progo

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yth. Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih II, Kabupaten Kulon Progo Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yth. Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih II, Kabupaten Kulon Progo Assalamu alaikum Wr.Wb. Dengan Hormat, Saya yang bertanda

Lebih terperinci

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2017 TATA-TERTIB LABORATORIUM DAN CLINICAL SKILLS LAB FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola,

BAB I PENDAHULUAN. selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem sirkulasi dalam tubuh disusun oleh banyak faktor salah satunya tekanan darah. Darah dalam tubuh berfungsi sebagai media pengangkut oksigen dan zat-zat lain yang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH I. TUJUAN 1. Untuk mengetahui tekanan darah seseorang pada posisi berbaring,duduk,berdiri,dan setelah berlari. 2. Melakukan tes peningkatan tekanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang terjadi di negara maju maupun negara berkembang. Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tidak ada gejala yang

Lebih terperinci

YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA

YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA Pendahuluan Taraf kesehatan masyarakat yang meningkat disertai meningkatnya fasilitas kesehatan berdampak pada semakin meningkatnya

Lebih terperinci

TES KEBUGARAN (TEKANAN DARAH)

TES KEBUGARAN (TEKANAN DARAH) TES KEBUGARAN (TEKANAN DARAH) LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN OLEH NAMA : SILO YOSUA NIM : J1C113054 KELOMPOK : II (DUA) ASISTEN : M. ANDRIAN RIFALDI KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 6 PEREKAMAN EKG, INFUS PUMP DAN PEMANTAUAN CVP

PRAKTIKUM 6 PEREKAMAN EKG, INFUS PUMP DAN PEMANTAUAN CVP Station 1: Perekaman EKG PRAKTIKUM 6 PEREKAMAN EKG, INFUS PUMP DAN PEMANTAUAN CVP Gambaran Umum/Persiapan EKG merupakan tindakan non invasif yang dapat memberikan gambaran tentang aktivitas listrik jantung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional, dimana variabel kualitas hidup lansia penderita hipertensi yang mengikuti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin berkembang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin berkembang pesat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin berkembang pesat dengan berbagai kemajuan di segala bidang yang semakin memudahkan pekerjaan manusia. Tidak terkecuali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi di Indonesia rata-rata meliputi 17% - 21% dari keseluruhan populasi orang dewasa artinya, 1 di antara 5 orang dewasa menderita hipertensi. Penderita hipertensi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH Oleh : Lie Willeon Wijaksono (1050888) Merriam Novitalia (1050897) Yenny Mayasari Liem (1050901) Emi Puspasari (1050902)

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Mikrokontroler MCF51JM128. Sensor tekanan MPX5050DP yang dapat mengukur 0-50 kpa dengan sensitivitas 90 mv/kpa. Modul LCD (Liquid Clear Display) 16x2

Lebih terperinci

ultrasonik. Selain itu, diberikan juga saran-saran untuk pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut.

ultrasonik. Selain itu, diberikan juga saran-saran untuk pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pemeriksaan kesehatan janin bayi, dokter atau ahli medis melakukan beberapa hal pemeriksaan pada ibu hamil atau pasien seperti: tekanan darah, berat badan, tinggi

Lebih terperinci

BPSL BLOK FAAL BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB ILMU KEDOKTERAN DASAR SEMESTER I TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI

BPSL BLOK FAAL BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB ILMU KEDOKTERAN DASAR SEMESTER I TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI BPSL BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB ILMU KEDOKTERAN DASAR FAAL SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2016-2017 BLOK 1.1.2 PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1 FAAL DASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah secara kronik. Joint National Committee VII (the Seventh US National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and

Lebih terperinci

PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp

PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp Pengukuran tanda vital merefleksikan indicator fungsi tubuh untuk mempertahankan mekanisme homeostatis dalam rentang yang normal. Adanya perubahan dari pola yang

Lebih terperinci

Isi 2. Polar H10 pulzusmérő 3. Sensor Denyut Jantung Polar H10 3. Bagian sensor denyut jantung 3. Mengenakan sensor denyut jantung 3.

Isi 2. Polar H10 pulzusmérő 3. Sensor Denyut Jantung Polar H10 3. Bagian sensor denyut jantung 3. Mengenakan sensor denyut jantung 3. PANDUAN PENGGUNA ISI Isi 2 Polar H10 pulzusmérő 3 Sensor Denyut Jantung Polar H10 3 Bagian sensor denyut jantung 3 Mengenakan sensor denyut jantung 3 Memulai 4 Memasangkan dengan Polar Beat 4 Memori sensor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tensimeter yang sering digunakan beberapa waktu yang lalu adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tensimeter yang sering digunakan beberapa waktu yang lalu adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tensimeter yang sering digunakan beberapa waktu yang lalu adalah tensimeter merkuri. Tensimeter ini menggunakan merkuri atau air raksa dalam tabung berskala sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

Pengaruh Ukuran Manset Terhadap Hasil Pengukuran Tekanan Darah

Pengaruh Ukuran Manset Terhadap Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pengaruh Ukuran Manset Terhadap Hasil Pengukuran Tekanan Darah Evelyn Aryani, Jo Suherman Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Jl. Prof. drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian fisiologi. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis dan 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tekanan darah yang normal sangat diinginkan oleh setiap manusia, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tekanan darah yang normal sangat diinginkan oleh setiap manusia, karena dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tekanan darah yang normal sangat diinginkan oleh setiap manusia, karena dengan kondisi yang normal manusia mampu menjalankan aktifitasnya dengan nyaman tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN 28 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Fisiologi dan Farmakologi-Toksikologi. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

Alat Pengukur Tekanan Darah Otomatis Berbasis Mikrokontroler Untuk Pasien Rawat Jalan dengan SMS Gateway

Alat Pengukur Tekanan Darah Otomatis Berbasis Mikrokontroler Untuk Pasien Rawat Jalan dengan SMS Gateway Alat Pengukur Tekanan Darah Otomatis Berbasis Mikrokontroler Untuk Pasien Rawat Jalan dengan SMS Gateway Johan Adiluhung #1, Mochammad Rochmad #2 Firman Arifin #3 # Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik

Lebih terperinci

MONITORING HEMODINAMIK

MONITORING HEMODINAMIK MONITORING HEMODINAMIK DEFINISI Hemodinamik adalah aliran darah dalam sistem peredaran tubuh, baik melalui sirkulasi magna (sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva ( sirkulasi dalam paru-paru). Monitoring

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN Lampiran 1 RANCANGAN JADWAL PENELITIAN Kegiatan Maret 2015 April 2015 Mei 2015 Juni 2015 Juli 2015 Agustus 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan: - Perijinan Tempat Latihan - Persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit darah tinggi atau hipertensi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan diatas normal yang ditunjukan oleh angka sistolik dan diastolik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai permasalahan yang melatarbelakangi penulisan Tugas Akhir ini. Selain itu akan dibahas identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan

Lebih terperinci

KENALILAH TEKANAN DARAH ANDA

KENALILAH TEKANAN DARAH ANDA REFERENSI POPULER UNTUK MASYARAKAT UMUM KENALILAH TEKANAN DARAH ANDA KERJASAMA DIREKTORAT PENYAKIT TIDAK MENULAR KEMENKES R.I. PERHIMPUNAN HIPERTENSI INDONESIA PENGANTAR Berapa tekanan darah Anda hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah infus, kandungan obat didalam infus sudah. menggatikan cairan tubuh yang mengalami pengeluaran cairan atau nutrisi

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah infus, kandungan obat didalam infus sudah. menggatikan cairan tubuh yang mengalami pengeluaran cairan atau nutrisi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) adalah ruang pertama kali pasien mendapat perawatan di rumah sakit, didalam IGD terdapat beberapa persedian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

INFORMED CONSENT. Nama :... Umur :... Alamat :... Pendidikan :... dan resiko studi kasus yang berjudul Gambaran Efek Senam Yoga Terhadap

INFORMED CONSENT. Nama :... Umur :... Alamat :... Pendidikan :... dan resiko studi kasus yang berjudul Gambaran Efek Senam Yoga Terhadap INFORMED CONSENT Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama :... Umur :... Alamat :... Pendidikan :... Setelah mendapatkan keterangan secukupnya, serta mengetahui manfaat dan resiko studi kasus yang berjudul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting selain organ tubuh lainnya dan menjaga kesehatan jantung adalah hal yang paling utama. Jantung

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang dan tujuan pembuatan proyek akhir. Materi yang dibahas adalah latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah, serta metodologi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH NAMA KELOMPOK I / KP J : 1. Putu Agus Andika P. (110114511) 2. Muhammad Helmi (110114509) 3. Nuriana Fajar P (110114502) 4. Anik Faradinah S (110114497)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat. World Health Organization (WHO) memperkirakan akan

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian Faktor-faktor Risiko Hipertensi Pada Jamaah Pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam Tahun 2008 dilakukan dengan menggunakan desain penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional untuk melihat gambaran secara deskriptif analisis mengenai faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular

Lebih terperinci

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp.

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp. LAMPIRAN 1 Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : Kristina Ambarita Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSUP. H. Adam Malik Medan 2. Pembimbing Penelitian 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped),

Lebih terperinci

Daftar Isi. Pencegahan...2 CATATAN KHUSUS UNTUK MONITOR LCD...2. Isi dalam kardus...3. Petunjuk Pemasangan...3. Merakit Monitor...3. Perhatikan...

Daftar Isi. Pencegahan...2 CATATAN KHUSUS UNTUK MONITOR LCD...2. Isi dalam kardus...3. Petunjuk Pemasangan...3. Merakit Monitor...3. Perhatikan... Daftar Isi Pencegahan...2 CATATAN KHUSUS UNTUK MONITOR LCD...2 Isi dalam kardus...3 Petunjuk Pemasangan...3 Merakit Monitor...3 Perhatikan...4 Mengepak Kembali Monitor...4 Menyesuaikan Sudut Penglihatan...4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena banyak

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT Tanggal terbit: Disahkan oleh: Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Ns. Hikayati, S.Kep., M.Kep. NIP. 19760220 200212 2 001 Pengertian

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM ALAT PENGUKURAN DETAK JANTUNG PORTABLE BERBASIS SENSOR PHOTOPLETISIMOGRAF. Sulaiman 1, Sosiawati Teke 2

DESAIN SISTEM ALAT PENGUKURAN DETAK JANTUNG PORTABLE BERBASIS SENSOR PHOTOPLETISIMOGRAF. Sulaiman 1, Sosiawati Teke 2 DESAIN SISTEM ALAT PENGUKURAN DETAK JANTUNG PORTABLE BERBASIS SENSOR PHOTOPLETISIMOGRAF Sulaiman, Sosiawati Teke 2 Teknik Elektromedik Stikes Mandala Waluya Kendari Email: suleman.baharuddin@yahoo.com,

Lebih terperinci

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Judul Penelitian : Pengaruh Edukasi Manajemen Diri Terhadap Perilaku sehat dan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di wilayah Kerja Puskesmas Kota Medan Peneliti : Wilda Fauzia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Penghitung Detak Jantung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Penghitung Detak Jantung BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat a. : Penghitung Detak Jantung b. Display : LCD karakter 16x2. c. Daya : +5 Volt DC. d. Dimensi : 8,5cm x 12cm x 3cm e. Sensor : Finger Sensor Gambar 4.1

Lebih terperinci

PENGARUH LETAK TENSIMETER TERHADAP HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH

PENGARUH LETAK TENSIMETER TERHADAP HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENGARUH LETAK TENSIMETER TERHADAP HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH Yudha Adidarma Marhaendra 1, Edwin Basyar 2, Ari Adrianto 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (PENENTUAN TEKANAN DARAH, DENYUT NADI, DAN GOLONGAN DARAH) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, November Penulis

KATA PENGANTAR. Makassar, November Penulis KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, yang karena atas limpahan rahmat dan anugerah-nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Tak lupa pula penulis mengucapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Panas 2.1.1 Defenisi Tekanan Panas Tekanan panas adalah kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan udara, dan panas radiasi yang kemudian dipadankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia atau World Health Organization (WHO) (2014), mendeklarasikan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia atau World Health Organization (WHO) (2014), mendeklarasikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan unsur yang terdiri dari jasmani dan rohani yang tidak terpisahkan karena masuk dalam satu kesatuan yang utuh sehingga dapat menunjang tercapainya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA MESIN JAM TANGAN OTOMATIS

BAHASA INDONESIA MESIN JAM TANGAN OTOMATIS BAHASA INDONESIA CATATAN: Berbagai model koleksi Emporio Armani Orologi memiliki tombol pemutar sekrup. Jika Anda ingin menarik tombol pemutar untuk mengatur waktu atau tanggal, namun tidak dapat ditarik

Lebih terperinci