TES KEBUGARAN (TEKANAN DARAH)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TES KEBUGARAN (TEKANAN DARAH)"

Transkripsi

1 TES KEBUGARAN (TEKANAN DARAH) LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN OLEH NAMA : SILO YOSUA NIM : J1C KELOMPOK : II (DUA) ASISTEN : M. ANDRIAN RIFALDI KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI BANJARBARU MARET 2015

2 PERCOBAAN VII TES KEBUGARAN (TEKANAN DARAH) I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari penggunaan Sphygomomanometer dalam pengkuran desakan darah arteri dan perhitungan Indeks Bugar (IB). Mengetahui berbagai faktor yang berpengaruh terhadap desakan darah, meliputi perubahan posisi badan, perubahan suhu, dan bermacam-macam latihan dan mengetahui desakan darah pada individu dalam berbagai kondisi dengan cara melakukan perbandingan antara individu dengan kondisi badan yang baik dan yang kurang baik atau sakit, antara perokok dan bukan perokok dan antara yang melakukan latihan dan tanpa latihan. II. DASAR TEORI Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, semakin lebih tinggi saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah normal manusia yaitu 120/80 mmhg. Tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung disebut tekanan sistol. Tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan disebut tekanan diastol. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring (Leeson, 2006). Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu curah jantung. Tekanan terhadap dinding arteri lebih besar sehingga volume aliran darah meningkat. Resistensi perifer, atau resistensi terhadap aliran darah dalam arteri kecil dari tubuh (arteriol). Visikositas darah yang sangat tinggi menghasilkan tekanan darah tinggi.

3 Selain itu, tekanan darah dipengaruhi oleh struktur dinding arteri. Jika dinding telah rusak, jika tersumbat oleh endapan limbah, telah kehilangan elastisitas, tekanan darah akan lebih tinggi. Tekanan darah tinggi, disebut hipertensi, yaitu akibat curah jantung terlalu tinggi atau resistensi perifer terlalu tinggi (Syaifuddin, 2009). Tekanan darah adalah gaya yang darah berikan terhadap dinding pembuluh darah. Tekanan darah ada dua jenis, yaitu sistolik dan diastolik. Tekanan darah yang terjadi ketika otot jantung berdenyut memompa darah sehingga darah terdorong ke luar dari jantung menuju seluruh tubuh dinamakan tekanan sistolik. Tekanan diastolik merupakan kebalikan dari tekanan sistolik. Tekanan diastolik yaitu tekanan darah saat darah memasuki jantung. Umumnya tekanan sistolik lebih kuat daripada tekanan diastolik (Guyton, 2007). Tekanan darah dapat diukur menggunakan alat sphygmomanometer atau disebut tensimeter. Saat mengukur tensi atau tekanan darah seseorang, dokter atau perawat menggunakan alat bantu berupa stetoskop. Alat ini digunakan untuk mendengarkan detak jantung melalui denyut nadi, umumnya nadi di daerah lengan atas (Syaifuddin, 2009). Sebenarnya alat yang paling tepat untuk pengukuran tekanan darah adalah alat yang letaknya intra arterial. Untuk mengadakan pemantauan tekanan darah, baik dalam diagnostik hipertensi ringan, maupun untuk pemantauan hasil pengobatan dengan sesuatu cara atau obat, yang populer sekarang ini adalah alat pemantau tekanan darah terus menerus selama 24 jam secara ambulant (Ambulatory Blood Pressure Monitoring = ABPM) yang non invasive. Alat seperti ini pertama sekali diperkenalkan oleh Hinman pada tahun 1964, akan tetapi baru pada tahun 1992 dipergunakan secara klinik setelah diketahui nilai normal tekanan darah dengan ABPM diterima pada Pada tahun 1997 ditunjukkan bahwa jumlah obat yang diperlukan dalam terapi hipertensi yang dipantau dengan ABPM lebih rendah dibanding pengukuran konvensional. Berkembang dan muncul alat pengukur tekanan darah dengan teknologi modern sehingga memungkinkan dipakai secara luas oleh orang awam tanpa perlu terlalu terlatih dalam penggunaannya. Hal ini telah lama dirintis dengan alat pengukur yang makin lama makin disempurnakan. Pada

4 umumnya ada 3 jenis yaitu yang dipakai di ujung jari, di pergelangan tangan dan di lengan atas. Akurasi dari pengukuran tekanan dijari dan pergelangan tangan masih kurang baik, akan tetapi yang di lengan atas sudah cukup memadai (Lubis, 2005). Pada prinsipnya tekanan darah diukur saar darah keluar jantung dan saat memasuki jantung. Mula-mula manset dipasang melingkari lengan atas. Manset ini hampa udara. Selanjutnya manset digembungkan dengan cara memompakan udara ke dalamnya. Saat manset menggembung penuh, pembuluh nadi di bawah manset (di lengan atas) terjepit. Perlahan-lahan udara dalam manset dibiarkan keluar dengan cara mengendorkan sekrup pada pompa karet, sambil didengarkan detak jantung melalui stetoskop. Pada suatu saat akan terdengar detakan keras melalui stetoskop, saat itu pula dokter membaca tinggi kolom cairan raksa pada tensimeter. Angka yang terbaca pada saat itu menunjukkan tekanan sistolik. Selanjutnya, udara dalam manset dibiarkan keluar hingga denyutan itu berakhir. Angka yang terbaca pada akhir denyutan ini menghasilkan tekanan diastolik. Pipa kaca pada tensimeter diisi raksa (raksa dalam ilmu kimia dinamakan hydrargirum dan disingkat Hg) sehingga hasil pembacaaan tekanan darah dinyatakan dalam mmhg. Misalnya pada pembacaan tekanan darah menggunakan sphygmomanometer atau tensimeter tercatat 120/80 mmhg. Angka 120 mmhg merupakan tekanan sistoliknya, sedangkan angka 80 mmhg merupakan tekanan diastolik. Umumnya tekanan sistolik lebih tinggi dari pada tekanan diastolik (Syaifuddin, 2009). Cara menggunakan tensi meter adalah sebagai berikut: orang yang akan diukur tekanan darahnya berbaring, selanjutnya manset tensimeter diikatkan pada lengan atas, sekitar 2 jari diatas lipatan siku. Kemudian stetoskop diletakkan pada arteri brakhialis yang berada pada lipatan siku. Sambil mendengarkan denyut nadi, tekanan didalam tensimeter dinaikkan dengan cara memompa sampai denyut nadi tidak terdengar lagi, kemudian tekanan di dalam tensimeter pelan-pelan diturunkan. Pada saat denyut nadi mulai terdengar lagi, baca tekanan yang terdapat pada batas atau permukaan air raksa yang terdapat pada tensi meter. Maka tekanan inilah yang disebut tekanan sistolik (Lubis, 2005).

5 Faktor yang mempengaruhi tekanan darah secara fisiologis yaitu Pengembalian darah melalui vena/jumlah darah yang kembali ke jantung melalui vena. Jika darah yang kembali menurun, otot jantung tidak akan terdistensi, kekuatan ventrikular pada fase sistolik akan menurun dan tekanan darah akan menurun. Hal ini bisa disebabkan oleh perdarahan berat. Pada keadaan tidur atau berbaring dimana tubuh dalam keadaan posisi horizontal, pengembalian darah ke jantung melalui vena bisa dipertahankan dengan mudah. Tapi, ketika berdiri aliran darah vena kembali ke jantung mengalami tahanan lain, yaitu gravitasi. Tedapat tiga mekanisme membantu pengembalian darah melalui vena, yakni konstriksi vena, pompa otot rangka, dan pompa respirasi. Frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung. Secara umum, apabila frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung meningkat, tekanan darah ikut meningkat. Inilah yang terjadi saat berkontaksi. Akan tetapi, apabila jantung berdetak terlalu kencang, ventrikel tidak akan terisi sepenuhnya diantara detakan, sehingga curah jantung dan tekanan darah akan menurun. Resistensi perifer. Yaitu resisitensi dari pembuluh darah bagi aliran darah. Arteri dan vena biasanya sedikit terkonstriksi, sehingga tekanan darah diastol normal. Elastisitas arteri besar. Saat ventrikel kanan berkontraksi, darah yang memasuki arteri besar akan membuat dinding arteri berdistensi. Dinding arteri yang bersifat elastis dan dapat menyerap sebagain gaya yang dihasilkan aliran darah. Elastisitas ini menyebabkan tekanan diastol yang meningkat dan sistol yang menurun. Saat ventrikel kiri berelaksasi, dinding arteri juga akan kembali ke ukuran awal, sehingga tekanan diastol tetap berada di batas normal. Viskositas darah. Viskositas darah normal bergantung pada keberadaan sel darah merah dan protein plasma, terutama albumin. Kadar sel darah merah yang terlalu tinggi pada seseorang, sehingga menyebabkan peningkatan viskositas darah dan tekanan darah, sangatlah jarang, akan tetapi masih dapat terjadi pada kondisi polisitemia vena dan perokok berat. Kekurangan sel darah merah, seperti pada kondisi anemia, akan menyebabkan kondisi berbalik dari sebelumnya. Pada saat kekurangan, mekanisme penjaga tekanan darah seperti vasokonstriksi akan terjadi untuk mempertahankan tekanan darah normal (Farid, 2013).

6 III. WAKTU DAN TEMPAT Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum at, tanggal 27 Maret 2015 pukul WITA, bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. IV. ALAT DAN BAHAN Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Sphygomomanometer air raksa dan steroskop dan bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air dingin (suhu ±5ºC) dan es batu V. PROSEDUR KERJA a. Tahap Persiapan Subjek 1 Subjek 2 Latihan 1 (Olah raga) Selama 15 menit Dicatat Latihan 2 (Pengaruh pendingin) data probandus meliputi : a.jenis Kelamin b. Umur c.tinggi Badan d. Berat Badan e.kebiasaan Merokok Hasil

7 b. Tahap Percobaan Probandus Ditidurkan terlentang, dibebat lengan kirinya. Dicari posisi pembuluh darah arteri (arteri branchialis) yang berdekatan dengan bagian lengan dibabat. Diletakkan stetoskop terdengar denyut nadi. Perlahan-lahan udara dipompa masuk ke dalam pembebat sehingga air raksa menunjukkan angka ± 170 mmhg (jarum ke angka 170) Makin penuhnya udara maka bunyi itu melemah dan akhirnya menghilang. Dicatat skala pada alat (ketinggian permukaan air raksa / angka yang ditunjuk jarum). Selanjutnya udara dikeluarkan kembali perlahanlahan sambil didengarkan melalui stetoskop. Pada saat denyut nadi terdengar lagi untuk pertama kali, dicatat skala pada alat. Pengosongan dilanjutkan terus smapai bunyi mulai melemah dan dicatat skala pad alat. Dicatat pula skala pada alat ketika bunyi menghilang sama sekali. Diulang 3 kali, diambil rata-ratanya. Hasil c. Tahap Latihan 1) Olah raga Subjek 1

8 Dilakukan pemanasan selam 10 menit. Dilakukan kegiatan olahraga berlari selama 15 menit. Dihitung berapa denyut nadi yang terjadi setelah berlari 1 menit. Hasil 2) Pengaruh Pendinginan Subjek 2 Berada dalam keadaan duduk. Ditentukan desakan darah probandus. Dicelupkan tangan ke air dingin selama 2 menit dan ditentukan lagi desakan darahnya. Dicoba pendinginan lebih dari 2 menit. Hasil d. Tahap Perhitungan Indeks Bugar (Palpatoir) Probandus Dicari denyut nadi dibagian ventral tangan kiri. Dihitung Frekuensi denyut nadi selama 10 detik hasil dikalikan 6 sehingga diperoleh frekuensi denyut nadi permenit. Perhitungan dilakukan sebelum latihan (F1) pada saat latihan (F2) dan setelah latihan (F3) Dengan nterval waktu 5 menit Dihitung Indeks Bugar Hasil V. HASIL DAN PEMBAHASAAN

9 A. HASIL Hasil yang didapat pada praktikum kali ini adalah : Tabel 1. Hasil Latihan Pendinginan No. Nama Parameter Tidur Duduk 1. Nurhidaya h Tekanan darah Denyut nadi/menit 2. Silo Yosua Tekanan darah Denyut nadi/menit 3. Sovia Ayu Tekanan darah Dewi Denyut nadi/menit 4. Siti Aisyah Tekanan darah Denyut nadi/menit 5. Mabrur Tekanan darah Denyut nadi/menit 90/ / / / / / / / / /90 89 Pendinginan 2 menit 2 menit 140/90 140/ /80 110/ /70 100/ / / / /90 79 Tabel 2. Hasil Latihan Olahraga No. Nama Parameter Berdiri 1. Nurul hikmah Tekanan darah 120/98 Denyut nadi/menit Nurhalisah Tekanan darah 120/80 Denyut nadi/menit Aliefa Noor Tekanan darah 110/80 Amami Denyut nadi/menit Rayi Tekanan darah 100/80 Heristyara Denyut nadi/menit Albert Oriya Tekanan darah 120/90 Denyut nadi/menit 96 Berlari di tempat 120/ / / / / Tabel 3. Indeks Bugar No Indeks Bugar. Nama Pendingina n Olahraga 1. Nurhidayah -0,2-2. Silo Yosua Sovia Ayu Dewi 4,3-4. Siti Aisyah 0,1 -

10 5. Mabrur 5,7-6. Nurul Hikmah - 20,4 7. Nurhalisah - 46,8 8. Aliefa Noor Amami - 11,4 9. Rayi Heristyara - 13,0 10. Albert Oriya - 3,2 B. PEMBAHASAAN Praktikum pengukuran tekanan darah ini semua praktikan diukur tekanan darahnya sehingga didapatkan hasil pengukuran tekanan darah yang berbeda-beda pula. Hasil pengukuran seluruh praktikan dengan perlakuan yang berbeda saat keadaan duduk, tiduran, dan perlakuan dingin, hasil yang diperoleh sebagai berikut Nurhidayah tekanan darah saat tidur 90/80 mmhg, pada saat duduk sebesar 140/90, pendinginan selama 2 menit di lakukan pengulangan 2 kali 140/90 dan 140/80 mmhg serta denyut nadi yang diperoleh secara berurutan yaitu pada saat tidur 48 kali, pada saat duduk 48 kali, pada saat pendinginan selama 2 menit dilakukan pengulangan 2 kali didperoleh denyut jantung sebesar 48 dan 102 kali. Hasil yang diperoleh dari praktikan ke 2 yaitu Silo Yosua tekanan darah saat tidur 110/70 mmhg, pada saat duduk sebesar 110/90, pendinginan selama 2 menit di lakukan pengulangan 2 kali 120/80 dan 110/70 mmhg serta denyut nadi yang diperoleh secara berurutan yaitu pada saat tidur 52 kali, pada saat duduk 76 kali, pada saat pendinginan selama 2 menit dilakukan pengulangan 2 kali didperoleh denyut jantung sebesar 85 dan 52 kali. Hasil yang diperoleh dari praktikan ke 3 yaitu Sovia Ayu Dewi tekanan darah saat tidur 110/80 mmhg, pada saat duduk sebesar 110/80, pendinginan selama 2 menit di lakukan pengulangan 2 kali 100/70 dan 100/80 mmhg serta denyut nadi yang diperoleh secara berurutan yaitu pada saat tidur 85 kali, pada saat duduk 85 kali, pada saat pendinginan selama 2 menit dilakukan pengulangan 2 kali didperoleh denyut jantung sebesar 65 dan 73 kali. Hasil yang diperoleh dari praktikan ke 4 yaitu Siti Aisyah tekanan darah saat tidur 120/80 mmhg, pada saat duduk sebesar 120/60, pendinginan selama 2 menit di lakukan pengulangan 2 kali 120/40 dan 120/80 mmhg serta denyut nadi yang diperoleh secara berurutan yaitu pada saat tidur 280 kali, pada saat duduk 288 kali, pada saat pendinginan selama 2 menit dilakukan pengulangan 2

11 kali didperoleh denyut jantung sebesar 120 dan 280 kali. Hasil yang diperoleh dari praktikan ke 5 yaitu Mabrur tekanan darah saat tidur 120/90 mmhg, pada saat duduk sebesar 120/90, pendinginan selama 2 menit di lakukan pengulangan 2 kali 110/90 dan 110/90 mmhg serta denyut nadi yang diperoleh secara berurutan yaitu pada saat tidur 89 kali, pada saat duduk 89 kali, pada saat pendinginan selama 2 menit dilakukan pengulangan 2 kali didperoleh denyut jantung sebesar 78 dan 79 kali. Praktikum pengukuran tekanan darah ini semua praktikan diukur tekanan darahnya sehingga didapatkan hasil pengukuran tekanan darah yang berbeda-beda pula. Hasil pengukuran seluruh praktikan dengan perlakuan yang berbeda saat berdiri, dan berlari selama 15 menit, hasil yang diperoleh sebagai berikut Nurulhikmah tekanan darah saat berdiri 120/98 mmhg, pada saat berlari ditempat sebesar 120/90, serta denyut nadi yang diperoleh secara berurutan yaitu pada saat berdiri 164 kali, pada saat berlari selama 15 menit sebanyak 240 kali. Hasil yang diperoleh dari praktikan ke 7 yaitu Nurhalisah tekanan darah saat berdiri 120/80 mmhg, pada saat berlari ditempat sebesar 130/80, serta denyut nadi yang diperoleh secara berurutan yaitu pada saat berdiri 328 kali, pada saat berlari selama 15 menit sebanyak 340 kali. Hasil yang diperoleh dari praktikan ke 8 yaitu Aliefa Nur Amami tekanan darah saat berdiri 110/80 mmhg, pada saat berlari ditempat sebesar 110/80, serta denyut nadi yang diperoleh secara berurutan yaitu pada saat berdiri 87 kali, pada saat berlari selama 15 menit sebanyak 227 kali. Hasil yang diperoleh dari praktikan ke 9 yaitu Rayi Heris Tyara tekanan darah saat berdiri 110/80 mmhg, pada saat berlari ditempat sebesar 110/90, serta denyut nadi yang diperoleh secara berurutan yaitu pada saat berdiri 98 kali, pada saat berlari selama 15 menit sebanyak 232 kali. Hasil yang diperoleh dari praktikan ke 10 yaitu Albert Oriya tekanan darah saat berdiri 120/90 mmhg, pada saat berlari ditempat sebesar 140/100, serta denyut nadi yang diperoleh secara berurutan yaitu pada saat berdiri 96 kali, pada saat berlari selama 15 menit sebanyak 136 kali. Hasil pengukuran saya pada tekanan darah praktikan bernama Silo Yosua didapatkan hasil pada saat duduk 110/90 mmhg, saat berbaring 110/70 mmhg, saat dingin 120/80 mmhg. Sikap atau posisi duduk membuat tekanan darah cenderung

12 stabil dikarenakan pada saat duduk sistem vasokonstraktor simpatis terangsang dan sinyal-sinyal saraf pun dijalarkan secara serentak melalui saraf rangka menuju ke otot-otot rangka tubuh, terutama otot-otot abdomen. Keadaan ini akan meningkatkan tonus dasar otot-otot tersebut yang menekan seluruh vena cadangan abdomen, membantu mengeluarkan darah dari cadangan vaskuler abdomen ke jantung. Hal ini membuat jumlah darah yang tersedia bagi jantung untuk dipompa menjadi meningkat. Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah yang saya amati dari 10 praktikan yang dilakukan dengan berbagai perlakuan seperti duduk, berdiri, tiduran, saat dingin, dan saat berlari di tempat didapatkan hasil yang berbeda-beda disebabkan karena masing-masing praktikan memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda. Ada praktikan yang mengidap penyakit anemia, ada yang kurang tidur, kurang gizi dan vitamin, kurang energi dan lain-lain. Sehingga banyak praktikan yang mempunyai tekanan sistole dan diastole yang rendah. Tekanan darah normal manusia adalah 120/80 mmhg. Tekanan darah 120 mmhg adalah sistole dimana tekanan darah ini terjadi saat otot jantung berkontraksi dan darah dipompa keluar jantung. Sedangkan tekanan darah 80 mmhg adalah diastole dimana tekanan darah terjadi saat otot jantung mengendur dan darah mengalir ke dalam jantung. Tekanan darah adalah kekuatan yang dimiliki oleh darah untuk melawan dinding pembuluh darah. Tekanan darah ada 2 jenis yaitu tekanan darah sistolik merupakan tekanan pada saat jantung memompa darah ke arteri dan tekanan darah diastolik merupakan tekanan dimana jantung istirahat memompa dan darah mengalir kembali ke jantung. Ada 2 faktor utama yang mempengaruhi perubahan tekanan darah yaitu: volume darah dalam sirkulasi dan hambatan terhadap tekanan darah. Pada saat berolahraga terjadi pengeluaran keringat yang berlebih sehingga meningkatkan osmolalitas plasma dan kepadatan volume darah, serta peningkatan denyut nadi dan tekanan darah. Pada saat pemberian cairan, jika cairan yang diberikan dapat diserap dengan efektif maka akan menurunkan kepadatan volume darah.

13 Faktor faktor yang mempengaruhi tekanan darah ada 2 yaitu faktor fisiologis dan faktor patologis. Faktor fisiologis meliputi (a) Kelenturan dinding arteri, (b) Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah, (c) Kekuatan gerak jantung, (d) Viskositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadap aliran, (e) Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat, (f) Kapasitas pembuluh darah, makin besar kapasitas pembuluh darah maka semakin tinggi. Sedangkan faktor patologis meliputi (a) Posisi tubuh: bioreseptor akan merespon saaat tekanan darah turun dan berusaha menstabilkan tekanan darah, (b) Aktivitas fisik: Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butu haliran yang lebih cepat untuk suplai O 2 dan nutrisi (tekanan darah naik), (c) Temperatur :menggunakan sistem renin-angiontensin vasokontriksi perifer, (d) Usia: semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah (e). Jenis kelamin: Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O 2 lebih untuk pembakaran, dan (f) Emosi: Emosi akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset. VI. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum tentang aksi integratif susunan saraf ini adalah sebagai berikut : 1. Tekanan darah terjadi akibat aktivitas otot-otot jantung dan aliran darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah dapat diukur dengan mengetahui tekanan sistole dan tekanan diastole tubuh. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah dan jumlah denyut nadi per menit adalah aktivitas dan suhu. 3. Tekanan darah yang dihasilkan pada praktikan ke 2 Silo Yosua secara berurutan dengan perlakuan berbaring, saat dingin, dan duduk adalah Silo Yosua dihasilkan tekanan darah 110/70, 120/80, 110/70, 110/90 mmhg.

14 DAFTAR PUSTAKA Farid, Miftah Faktor Pengaruh Tekanan Darah. Diakses pada 12 April 2015 Guyton, A Text Book of Medical Physiology. Elsevier Saunders, Cina. Leeson C. R Buku Ajar Histologi Edisi V. Buku Kedokteran, Jakarta.

15 Lubis, H. R Sejarah Hipertensi. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU, Sumatra Utara. Syaifuddin Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta. LAMPIRAN TES KESEHATAN Nama : Albert Oriya G. Jenis Kelamin : Laki-laki Berat Badan (BB) : 52 Kg Tinggi Badan (TB) : 174 Cm Tensi Darah : 110/90 mmhg Denyut Jantung Pra : 96 Denyut Jantung Pasca : 136

16 Berat Badan Normal (BBN) = TB (dalam cm)-110 = 54 Kg = 52 Kg Berat Badan Ideal (BBI) = BBN (15% x) BBN = = T-Zone (TZ) = (220-Usia) x 72%-87% TZ Min = (220-Usia) x 72 % = 144,72 TZ Max = (220-Usia) x 87 % = 174, 87 Indeks Massa Tubuh (BMI), (TB dalam Meter) BMI = BB/TB 2 = 0,002 (Dalam TB cm) = 17,16 (Dalam TB meter) TES KESEHATAN Nama : Silo Yosua Jenis Kelamin : Laki-laki Berat Badan (BB) : 74 Kg Tinggi Badan (TB) : 159 Cm Tensi Darah : 110/80 mmhg Denyut Jantung Pra : 89 Denyut Jantung Pasca : 121 Berat Badan Normal (BBN) = TB (dalam cm)-110 = 49 Kg = 74 Kg Berat Badan Ideal (BBI) = BBN (15% x) BBN = = T-Zone (TZ) = (220-Usia) x 72%-87% TZ Min = (220-Usia) x 72 % = 144,72 TZ Max = (220-Usia) x 87 % = 174,87 Indeks Massa Tubuh (BMI), (TB dalam Meter) BMI = BB/TB 2 = 0,003 (dalam TB Cm) = 29,6 (dalam TB M)

17

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (PENENTUAN TEKANAN DARAH, DENYUT NADI, DAN GOLONGAN DARAH) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM

Lebih terperinci

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG MARIA ANGELINA SITORUS NPM.153112620120027 FAKULTAS BIOLOGI PROGRAM STUDI BIOMEDIK UNIVERSITAS NASIONAL

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH I. TUJUAN 1. Untuk mengetahui tekanan darah seseorang pada posisi berbaring,duduk,berdiri,dan setelah berlari. 2. Melakukan tes peningkatan tekanan

Lebih terperinci

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

BAB 2. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Tekanan Darah Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan elastisitas pembuluh darah.

Lebih terperinci

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah Prosedur Pengukuran Tekanan Darah A. Alat dan Bahan: 1. Tensimeter Digital atau Tensimeter manual (Air Raksa) 2. Mancet besar B. Cara Pengukuran menggunakan Tensi Meter Digital: 1. Tekan tombol START/STOP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendistribusikan substansi penting ke jaringan tubuh serta membuang produk akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendistribusikan substansi penting ke jaringan tubuh serta membuang produk akhir BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem kardiovaskuler merupakan sistem transport cairan yang mendistribusikan substansi penting ke jaringan tubuh serta membuang produk akhir metabolisme. 11 Komponen terpenting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori 1. Tekanan Darah a. Definisi Tekanan Darah Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi (arteri). Jantung berdetak, lazimnya 60 hingga 70

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kebugaran Jasmani. a. Definisi Kebugaran Jasmani. Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari dan adaptasi terhadap

Lebih terperinci

Aktivitas Jantung dan Aliran Darah Heart Activity and Blood Flow

Aktivitas Jantung dan Aliran Darah Heart Activity and Blood Flow Aktivitas Jantung dan Aliran Darah Heart Activity and Blood Flow Azki Afidati Putri Anfa 1)*, Nadyatul Khaira Huda 2), Nurul Fathjri Rahmayeny 3) Rifqi Ramadhana 4), Selvi Nur Afni 5) 1) NIM. 1410422025,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH NAMA KELOMPOK I / KP J : 1. Putu Agus Andika P. (110114511) 2. Muhammad Helmi (110114509) 3. Nuriana Fajar P (110114502) 4. Anik Faradinah S (110114497)

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1) Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi keilmuan fisiologi kedokteran dan kedokteran olahraga 2) Ruang Lingkup

Lebih terperinci

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa)

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) Halaman : 1 dari 6 PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER 1. Ruang Lingkup (Sphigmomanometer Raksa) Petunjuk ini digunakan untuk mengoperasikan Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers

Lebih terperinci

FISIOLOGI MANUSIA PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI

FISIOLOGI MANUSIA PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI FISIOLOGI MANUSIA PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI Muhammad Reza Jaelani LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI II I. Acara Latihan Pengukuran Secra Tak Langsung Tekanan Darah Arteri pada Orang

Lebih terperinci

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung Materi 3 Kardiovaskular III A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung Tujuan a. Mengukur tekanan darah arteri dengan cara palpasi b. Mengukur tekanan darah arteri dengan cara auskultasi Dasar Teori

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH Oleh : Lie Willeon Wijaksono (1050888) Merriam Novitalia (1050897) Yenny Mayasari Liem (1050901) Emi Puspasari (1050902)

Lebih terperinci

PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp

PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp Pengukuran tanda vital merefleksikan indicator fungsi tubuh untuk mempertahankan mekanisme homeostatis dalam rentang yang normal. Adanya perubahan dari pola yang

Lebih terperinci

FISIOLOGI MANUSIA. Laporan Praktikum Daya Tahan Tubuh. Muhammad Reza Jaelani

FISIOLOGI MANUSIA. Laporan Praktikum Daya Tahan Tubuh. Muhammad Reza Jaelani FISIOLOGI MANUSIA Laporan Praktikum Daya Tahan Tubuh Muhammad Reza Jaelani 153112620120030 1 LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI I I. Acara Latihan Kesanggupan/ Daya Tahan/Endurance Tubuh (Physical Fitness) II.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik 72 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus

Lebih terperinci

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN 1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN DASAR TEORI Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien

Lebih terperinci

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi Nama : Herda Septa D NPM : 0926010138 Keperawatan IV D Curah jantung Definisi Kontraksi miokardium yang berirama dan sinkron menyebabkan darah dipompa masuk ke dalam sirkulasi paru dan sistemik. Volume

Lebih terperinci

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi Bab 1: Mengenal Hipertensi Daftar Isi Pengantar... vii Bab 1. Mengenal Hipertensi... 1 Bab 2. Faktor Risiko... 11 Bab 3. Diagnosis... 17 Bab 4. Komplikasi Hipertensi... 27 Kiat Menghindari Stroke... 33

Lebih terperinci

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia Author : Chaidar Warianto Publish : 31-05-2011 21:35:25 Pendahuluan Di dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara terusmenerus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. milimeter air raksa (mmhg) (Guyton, 2014). Berdasarkan Seventh Joint National

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. milimeter air raksa (mmhg) (Guyton, 2014). Berdasarkan Seventh Joint National BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tekanan Darah 1. Definisi Tekanan Darah Menurut Guyton, tekanan darah adalah daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh yang dinyatakan dalam

Lebih terperinci

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Melalui praktikum ini, praktikan diharapkan: 1. Mampu memahami dan mengetahui kekuatan otot anggota tubuh manusia 2. Mampu memahami

Lebih terperinci

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2017 TATA-TERTIB LABORATORIUM DAN CLINICAL SKILLS LAB FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner Pengertian Kardiovaskuler Sistem Kardiovaskuler yaitu sistem peredaran darah di dalam tubuh. Sistem Kardiovaskuler terdiri dari darah,jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak di dalam mediastinum di

Lebih terperinci

SOP Tanda Tanda Vital

SOP Tanda Tanda Vital SOP Tanda Tanda Vital N o I II III Aspek yang Dinilai Ya Tidak PERSIAPAN ALAT 1. Termometer dalam tempatnya (axila, oral, rektal) 2. Tiga buah botol berisi larutan sabun, desinfektan, dan air bersih 3.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator untuk menilai sistem kardiovaskular seseorang. Tekanan darah adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator untuk menilai sistem kardiovaskular seseorang. Tekanan darah adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah dan denyut nadi merupakan hal yang sangat penting dalam bidang kesehatan pada umumnya dan khususnya di bidang Kedokteran, karena tekanan darah maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status Gizi Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara gizi yang masuk ke dalam tubuh dan penggunaannya (Cakrawati, 2012). Pada anak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mmhg jika pemeriksaan menggunakan manometer air raksa, artinya gaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mmhg jika pemeriksaan menggunakan manometer air raksa, artinya gaya yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah adalah sejumlah gaya yang bekerja setiap satuan luas dinding luas pembuluh darah. Tekanan darah biasanya dinyatakan dalam satuan mmhg jika pemeriksaan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Penyakit keturunan di mana penderitanya mengalami gangguan dalam pembekuan darah disebut... Leukopeni Leukositosis Anemia Hemofilia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah timbul dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Definisi Hipertensi Menurut WHO menetapkan bahwa tekanan darah seseorang adalah tinggi bila tekanan sistolik (sewaktu bilik jantung mengerut) melewati batas lebih

Lebih terperinci

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp FISIOLOGI PEMBULUH DARAH Kuntarti, SKp Overview Struktur & Fungsi Pembuluh Darah Menjamin keadekuatan suplay materi yg dibutuhkan jaringan tubuh, mendistribusikannya, & membuang zat sisa metabolisme Sebagai

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU PEMERIKSAAN SUHU 10 Menentukan letak aksila dan membersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisue 11 Menurunkan reservoir di bawah suhu 35 C 12 Meletakkan termometer pada daerah aksila (reservoir tepat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan tekanan darah sistolik pada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Iklim Kerja 1. Pengertian Iklim kerja Iklim kerja adalah keadaan udara di tempat kerja. 2 Iklim kerja merupakan interaksi berbagai variabel seperti; temperatur, kelembapan udara,

Lebih terperinci

SISTEM CARDIOVASCULAR

SISTEM CARDIOVASCULAR SISTEM CARDIOVASCULAR Forewords Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60 LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (MIKROSIRKULASI PADA KATAK) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan manusia di seluruh dunia saat ini ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain, demografi penuaan, urbanisasi yang cepat, dan gaya hidup tidak sehat. Salah

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN 28 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Fisiologi dan Farmakologi-Toksikologi. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam jantung yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam jantung yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung terhadap dinding arteri. Pada manusia, darah dipompa melalui dua sistem sirkulasi terpisah dalam

Lebih terperinci

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSI METER DIGITAL

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSI METER DIGITAL Halaman : 1 dari 6 PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSI METER 1. Ruang Lingkup Petunjuk ini digunakan untuk mengoperasikan Digital Automatic Blood Pressure Monitor (SEM-1 Model) OMRON. 2. Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia atau World Health Organization (WHO) (2014), mendeklarasikan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia atau World Health Organization (WHO) (2014), mendeklarasikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan unsur yang terdiri dari jasmani dan rohani yang tidak terpisahkan karena masuk dalam satu kesatuan yang utuh sehingga dapat menunjang tercapainya

Lebih terperinci

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I Hemodinamik Aliran darah dalam sistem peredaran tubuh kita baik sirkulasi magna/ besar maupun sirkulasi parva/ sirkulasi dalam paru paru. Monitoring

Lebih terperinci

YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA

YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA Pendahuluan Taraf kesehatan masyarakat yang meningkat disertai meningkatnya fasilitas kesehatan berdampak pada semakin meningkatnya

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN DENYUT NADI DAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

PEMERIKSAAN DENYUT NADI DAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH PEMERIKSAAN DENYUT NADI DAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH Oleh Kelompok A-6: Livia Lovin Nikita A. A. 021311133077 Yunita Pratiwi Natadjaya 021311133078 Elok Amanda 021311133079 Rossa Bella Vennouwsky R. 021311133081

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga 5 2.2. Cara Kerja Jantung Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tekanan darah yang normal sangat diinginkan oleh setiap manusia, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tekanan darah yang normal sangat diinginkan oleh setiap manusia, karena dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tekanan darah yang normal sangat diinginkan oleh setiap manusia, karena dengan kondisi yang normal manusia mampu menjalankan aktifitasnya dengan nyaman tanpa adanya

Lebih terperinci

6. Siklus peredaran darah besar meliputi... a. ventrikel kiri - nadi - seluruh tubuh - atrium kanan

6. Siklus peredaran darah besar meliputi... a. ventrikel kiri - nadi - seluruh tubuh - atrium kanan 1. Zat-zat berikut terlibat aktif dalam proses pembekuan darah, kecuali... a. vitamin K b. fibrinogen c. ion Ca d. hemoglobin e. protombin 2. Katup trikuspid pada jantung terletak di antara... a. Atrium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, memelihara kesegaran jasmani (fitness) atau sebagai terapi untuk memperbaiki kelainan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi di Indonesia rata-rata meliputi 17% - 21% dari keseluruhan populasi orang dewasa artinya, 1 di antara 5 orang dewasa menderita hipertensi. Penderita hipertensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan metode cross sectional. Cross sectional merupakan metode penelitian dengan menghubungkan antara

Lebih terperinci

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obesitas 2.1.1 Definisi Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan ataupun abnormal yang dapat mengganggu kesehatan (WHO, 2011). Menurut Myers (2004), seseorang yang dikatakan

Lebih terperinci

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes type 2: apa artinya? Diabetes tipe 2 menyerang orang dari segala usia, dan dengan gejala-gejala awal tidak diketahui. Bahkan, sekitar satu dari tiga orang dengan

Lebih terperinci

Menghitung Frekuensi Pernapasan dan Denyut Nadi

Menghitung Frekuensi Pernapasan dan Denyut Nadi Menghitung Frekuensi Pernapasan dan Denyut Nadi XI.IPA.2 SMAN 2 CIREBON Kelompok 1 Anggota: Aviya Munawaroh (o6) Ayundha Nabilah (07) Endarastya Sarah (14) Naufal Abyan (21) Ryan Hardiman (26) MENGHITUNG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. antara curah jantung (Cardiac Output = CO) dan tekanan vaskuler

BAB II TINJAUAN TEORITIS. antara curah jantung (Cardiac Output = CO) dan tekanan vaskuler BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Hipertensi Tekanan darah (Blood Pressure = BP) adalah perkalian antara curah jantung (Cardiac Output = CO) dan tekanan vaskuler perifer (Pheripheral Vascular Resistance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya regang atau distensibilitas dinding pembuluh (seberapa mudah pembuluh tersebut

BAB I PENDAHULUAN. daya regang atau distensibilitas dinding pembuluh (seberapa mudah pembuluh tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tekanan darah merupakan gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh, bergantung pada volume darah yang terkandung di dalam pembuluh dan daya regang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan zaman sekarang ini tingkat pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan zaman sekarang ini tingkat pengetahuan dan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perkembangan zaman sekarang ini tingkat pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta berhasilnya pembangunan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR

PELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR PELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR Liza Merianti, Krisna Wijaya Abstrak Hipertensi disebut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-September 2011 di SMA Negeri 6

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Organ Sistem Peredaran darah: darah, jantung, dan pembuluh. 1. Darah, tersusun atas: a. Sel-sel darah: 1) Sel darah merah (eritrosit) 2) Sel darah putih (leukosit) 3)

Lebih terperinci

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp.

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp. LAMPIRAN 1 Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : Kristina Ambarita Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSUP. H. Adam Malik Medan 2. Pembimbing Penelitian 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped),

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH ANTARA POSISI DUDUK DAN BERBARING PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG.

PERBEDAAN HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH ANTARA POSISI DUDUK DAN BERBARING PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG. 1 PERBEDAAN HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH ANTARA POSISI DUDUK DAN BERBARING PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG. Skripsi, 27 September 2013 Joko Sucipto 1,Tri Nurhidayati 2,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tekanan Darah 2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah Tekanan darah arteri dipengaruhi oleh cardiac output, resistensi perifer dan volume darah (Barrett et al, 2010 dan

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia. Tujuan Pembelajaran 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia. 2. Dapat menjelaskan fungsi jantung dalam sistem peredaran darah. 3. Dapat menjelaskan fungsi pembuluh

Lebih terperinci

BPSL BLOK FAAL BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB ILMU KEDOKTERAN DASAR SEMESTER I TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI

BPSL BLOK FAAL BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB ILMU KEDOKTERAN DASAR SEMESTER I TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI BPSL BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB ILMU KEDOKTERAN DASAR FAAL SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2016-2017 BLOK 1.1.2 PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1 FAAL DASAR

Lebih terperinci

Pengaruh Suhu terhadap Denyut Jantung

Pengaruh Suhu terhadap Denyut Jantung Pengaruh Suhu terhadap Denyut Jantung Debby O.L Sihombing, Lucia D.U.A Lubis, Nisrina Setiowati, Septa Sophiana Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Williem Iskandar Pasar V Medan Estate

Lebih terperinci

AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015

AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015 AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015 Aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyababkan pengeluaran energi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Gagal Jantung Kongestif 1.1 Defenisi Gagal Jantung Kongestif Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG

PROSEDUR PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG Lampiran 1 RESPONDEN PENELITIAN Hubungan Lingkar Pinggang dengan Tekanan Darah pada Masyarakat di Lingkungan Pasar Kelurahan Pasar Doloksanggul Tahun 2014 Oleh Ayu Susi Yanthi Lumban Gaol Saya adalah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional untuk melihat gambaran secara deskriptif analisis mengenai faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. fakultas yang ada di UMY adalah Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. fakultas yang ada di UMY adalah Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) beralamat Jl. Lingkar Selatan, Kecamatan Kasihan Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kampus UMY

Lebih terperinci

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN Lampiran 1 RANCANGAN JADWAL PENELITIAN Kegiatan Maret 2015 April 2015 Mei 2015 Juni 2015 Juli 2015 Agustus 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan: - Perijinan Tempat Latihan - Persiapan

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN 90 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Tingkat asupan Protein, Lemak, Natrium, Kalium, Serat, Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Kejadian Hipertensi pada Kelompok Senam Bugar Lansia di

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS ALAT PEREDARAN DARAH JANTUNG PEMBULUH DARAH KAPILER DARAH JANTUNG JANTUNG ATAU HEART MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN YANG PENTING DALAM KELANGSUNGAN HIDUP KITA. TELAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jantung merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia, karena jantung merupakan organ utama yang mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh. Jantung memompakan darah ke

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tekanan Darah Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. 5 Tekanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Waktu Reaksi 2.1.1 Definisi Waktu Reaksi Waktu reaksi merupakan jarak waktu antara diberikannya stimulus dengan kontraksi otot pertama setelah stimulus diberikan. 4,5 Waktu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Wilayah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi laki-laki usia tahun dan usia di atas 60 tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi laki-laki usia tahun dan usia di atas 60 tahun. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah quasy experimental dengan rancangan pra-pasca perlakuan (Pretest-posttest) terhadap nilai tekanan darah penderita hipertensi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pemeriksaan Klinis dan Tekanan Darah

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pemeriksaan Klinis dan Tekanan Darah METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli sampai bulan Desember 00 di Bagian Bedah dan Radiologi, Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga menunjukkan prevalensi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 per 1.000 anggota rumah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden yang Memengaruhi Tekanan Darah

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden yang Memengaruhi Tekanan Darah BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden yang Memengaruhi Tekanan Darah Beberapa faktor yang memengaruhi tekanan darah antara lain usia, riwayat hipertensi, dan aktivitas atau pekerjaan. Menurut tabel

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Olahraga 2.1.1 Definisi Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, penerbit Gitamedia Press, kata olahraga merupakan kata kerja yang diartikan gerak badan agar sehat. Sedang menurut

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN. BERAT BADAN YANG DIREKOMENDASIKAN kg LINGKAR PERUT YANG DIREKOMENDASIKAN cm

PROFIL KESEHATAN. BERAT BADAN YANG DIREKOMENDASIKAN kg LINGKAR PERUT YANG DIREKOMENDASIKAN cm PROFIL KESEHATAN BERAT BADAN Beberapa simptom berkait dengan carian yang menumpuk di dalam tubuh. Ini terjadi karena jantung kesulitan memompa, jadi carian menumpuk pada kaki, paru paru dan daerah perut.

Lebih terperinci

mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Bab 5 Sumber: www.aspirinworks.com Sistem Peredaran Darah pada Manusia Hasil yang harus kamu capai: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu: mendeskripsikan

Lebih terperinci

Mata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban

Mata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban Mata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban 1. Apa yang dimaksud dengan gerak olahraga? Gerak yang dilakukan atas dasar fakta empiris dan secara deduktif menunjukkan aktifitas gerak yang mempunyai ciri-ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan perubahan hemodinamik yang signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan perubahan hemodinamik yang signifikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propofol telah digunakan secara luas untuk induksi dan pemeliharaan dalam anestesi umum. Obat ini mempunyai banyak keuntungan seperti mula aksi yang cepat dan pemulihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Semua bentuk kegiatan manusia selalu memerlukan dukungan dari kebugaran jasmani,sehingga masalah kemampuan fisik/jasmani merupakan faktor dasar bagi setiap aktivitas manusia. 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jeanny Ivones (G2B ) Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Jeanny Ivones (G2B ) Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro Page 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hampir semua reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh tergantung dari keseimbangan air dan elektrolit. Konsentrasi cairan di dalam sel (cairan intra sel) dan di luar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. DAFTAR ISI.iii. DAFTAR GAMBAR...vii. DAFTAR SKEMA..viii. DAFTAR TABEL.ix. DAFTAR GRAFIK...x. DAFTAR LAMPIRAN.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. DAFTAR ISI.iii. DAFTAR GAMBAR...vii. DAFTAR SKEMA..viii. DAFTAR TABEL.ix. DAFTAR GRAFIK...x. DAFTAR LAMPIRAN. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRAKSI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI.iii DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR SKEMA..viii DAFTAR TABEL.ix DAFTAR GRAFIK...x

Lebih terperinci

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI 2015 PROSEDUR PELAKSANAAN DAN RUBRIK PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN BIDANG KEOLAHRAGAAN 1. MATERI UJIAN Uji Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertahap dengan bertambahnya umur. Proses penuaan ditandai dengan. kehilangan massa otot tubuh sekitar 2 3% perdekade.

BAB I PENDAHULUAN. bertahap dengan bertambahnya umur. Proses penuaan ditandai dengan. kehilangan massa otot tubuh sekitar 2 3% perdekade. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan fisiologis seseorang akan mengalami penurunan secara bertahap dengan bertambahnya umur. Proses penuaan ditandai dengan kehilangan massa otot tubuh

Lebih terperinci

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Data menunjukkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia menderita penyakit hipertensi, sementara hampir 50% dari para manula dan 20-30% dari penduduk paruh baya di

Lebih terperinci

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK: Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK: DARAH 2: -LED -Membuat & memeriksa sediaan apus darah tepi -Evaluasi DARAH 3: - Pemeriksaan gol.darah -Tes inkompatibilitas DARAH 4: Bleeding

Lebih terperinci

METODOLOGI. Pekerja Bagian Produksi 76 orang. Bagian Produksi SKT 72 orang. Contoh Penelitian 55 orang. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh

METODOLOGI. Pekerja Bagian Produksi 76 orang. Bagian Produksi SKT 72 orang. Contoh Penelitian 55 orang. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan penellitian cross sectional yang dilakukan di Perusahaan Rokok Kembang Arum, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

Lebih terperinci