LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH"

Transkripsi

1 LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH Oleh : Lie Willeon Wijaksono ( ) Merriam Novitalia ( ) Yenny Mayasari Liem ( ) Emi Puspasari ( ) Dian Nirmala Nugraha ( ) Elisa ( ) FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SURABAYA 2005

2 LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH Oleh : Lie Willeon Wijaksono ( ) Merriam Novitalia ( ) Yenny Mayasari Liem ( ) Emi Puspasari ( ) Dian Nirmala Nugraha ( ) Elisa ( ) FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SURABAYA 2005

3 DAFTAR ISI Halaman judul..i Daftar isi... ii Bab I : Pendahuluan... 1 Bab II : Metode Kerja.. 7 Bab III : Hasil Pengamatan.. 9 Bab IV : Pembahasan...12 Bab V : Kesimpulan Daftar Pustaka..15

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Uraian Materi Istamar Syamsuri, 2003 : Selain kecepatan denyut jantung, tekanan darah juga dapat diukur. Tekanan darah pada saat bilik jantung mengembang disebut tekanan diastol, dan tekanan pada saat bilik jantung mengempis disebut tekanan sistol. Jadi, sistol merupakan tekanan darah karena jantung memompa darah keluar, dan diastol merupakan tekanan darah karena jantung memasukkan darah. Tekanan darah dapat diukur dengan alat pengukur tekanan darah yang disebut tensimeter atau sphigmomanometer. Tekanan darah merupakan indikator yang baik untuk mengetahui kekuatan jantung memompa darah, serta indikator untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Tekanan darah orang dewasa normal 120 /80 mmhg (milimeter air raksa). Nilai 120 menunjukkan tekanan sistol sedangkan 80 menunjukkan tekanan diastol. Arthur C. Guyton, 1996 : o Tekanan darah hampir selalu diukur dalam milimeter air raksa (mmhg) karena manometer air raksa telah digunakan sebagai referensi standar untuk mengukur tekanan darah di sepanjang sejarah fisiologi. Sebenarnya, tekanan darah berarti tenaga yang digunakan oleh darah terhadap setiap satuan daerah dinding pembuluh tersebut. Bila orang mengatakan bahwa tekanan dalam suatu pembuluh adalah 50 mmhg, ini berarti bahwa tenaga yang digunakan tersebut akan cukup untuk mendorong suatu kolom air raksa ke atas setinggi 50 mm. o Gambaran tekanan nadi yang abnormal : Beberapa keadaan sirkulasi menyebabkan gambaran abnormal pada gelombang tekanan nadi di samping mengubah tekanan nadi tersebut. Yang sangat menonjol adalah arteriosclerosis, regurgitasi aorta, dan duktus arterious patent. Arterisclerosis. Dalam arteriosclerosis, arteri menjadi berserabut dan kadang-kadang mengalami kalsifikasi, dengan demikian mengakibatkan sangat berkurangnya compliance dan juga sangat arteri dan juga mengakibatkan sangat meningkatnya tekanan nadi. Regurgitasi Aorta. Pada regurtasi aorta, yang berarti bocornya katup aorta, banyak darah yang dipompa ke dalam aorta selama sistol mengalir kembali ke dalam ventrikel kiri

5 selama diastol. Tetapi, aliran balik ini dikompensasi oleh pengeluaran isi sekuncup yang jauh lebih besar daripada normal selama sistol. Duktus Arterious Patent. Ini merupakan keadaan abnormal, karena duktus arterious yang membawa darah dari arteria pulmonalis ke aorta sewaktu masa fetal, gagal menutup setelah lahir. Penggantiannya, sekarang darah mengalir kembali dari aorta melaui duktus yang terbuka ke arteria pulmonalis, mengizinkan aliran darah yang sangat cepat ke luar dari batang arteri setelah tiap denyutan jantung dan sangat menurunkan tekanan diastolik. Tetapi, ini dikompensasi oleh pengeluaran isi sekuncup yang lebih besar daripada normal, sehingga tekanan sistolik meningkat jauh lebih tinggi daripada normal. Peredaman Denyut Tekanan di dalam Arteri Kecil dan Arteriol. Denyut tekanan menjadi makin kurang kuat ketika ia berjalan melalui arteri kecil dan arteriol, sampai ia menjadi hampir tidak ada di dalam kapiler. Peredaman denyut tekanan terutama disebabkan oleh suatu efek gabungan distensibilitas vaskular dan tahanan vaskular. Yaitu, agar suatu gelombang tekanan berjalan dari suatu daerah arteri ke daerah lain, sejumlah kecil darah harus mengalir di antara kedua darah tersebut. Tahanan dalam arteri kecil dan arteriol cukup besar sehinga aliran darah yang kecil ini, dan sebagai akibatnya penghantaran tekanan tersebut, sangat terganggu. Dalam pada itu, distensibilitas pembuluh darah kecil cukup besar sehingga sejumlah kecil darah yang dialirkan selama setiap denyutan tekanan, secara progresif terus menghasilkan peningkatan gelombang nadi yang lebih distal, yang berjalan dalam pembuluh darah. o Denyut radialis : Secara klinis, telah menjadi kebiasaan selama bertahun-tahun bagi seorang dokter untuk meraba denyut radialis dari setiap penderita. Ini dilakukan untuk menentukan kecepatan denyut jantung atau, seringkali, karena kontak psikis yang diberikan dokter kepada penderitanya. Tetapi, dalam keadaan tertentu, sifat denyut tersebut dapat berguna pula dalam mendiagnosis penyakit sirkulasi. Penting bahwa nadi yang lemah pada arteria radialis sering menunjukkan penurunan tekanan nadi sentral yan besar seperti yang timbul bila pengeluaran isi sekuncup lemah. o Kurva tekanan aorta : Bila ventrikel kiri berkontraksi, masuknya darah ke dalam aorta dan arteri lain menyebabkan dinding arteri teregang dan tekanannya meningkat ke tekanan sistolik normal 120 mmhg. Kemudian, pada akhir sistol, tekanan dalam aorta turun pelan-pelan selama diastol karena darah yang disimpan dalam arteri elastik yang teregang terus mengalir

6 melalui pembuluh darah perifer kembali ke vena. Sebelum ventrikel berkontraksi lagi, biasanya tekanan aorta turun sampai tekanan diastolik sekitar 80 mmhg yang merupakan dua pertiga tekanan maksimum 120 mmhg (tekanan sistolik) yang terdapat selama kontraksi ventrikel. o Tekanan arteri yang normal : Tekanan sistolik pada orang dewasa muda yang normal rata-rata sekitar 120 mmhg dan tekanan diastoliknya kira-kira 80 mmhg jadi, tekanan arterinya dikatakan 120/80 mmhg. Kenaikan tekanan arteri pada usia tua biasanya dihubungkan dengan timbulnya arteriosclerosis. Pada penyakit ini, tekanan arteri yang terutama meningkat, pada kira-kira sepersepuluh dari semua orang tua ia akhirnya meningkat di atas 200 mmhg. o Tekanan arteri rata-rata : Tekanan arteri rata-rata adalah tekanan rata-rata di seluruh siklus denyut jantung. Tekanan arteri rata-rata biasanya sedikit kurang daripada rata-rata dari tekanan sistolik dan diastolic. Tekanan arteri rata-rata orang dewasa muda yang normal kira-kira sekitar 96 mmhg, yang sedikit kurang daripada rata-rata tekanan sistolik dan diastoliknya, yaitu berturut-turut 120 dan 80 mmhg. Tetapi, untuk tujuan diskusi, tekanan arteri rata-rata biasanya dianggap 100 mmhg, karena nilai ini mudah diingat. o Metode kunis untuk mengukur tekanan sistolik dan diastolik : Metode auskultasi. Sebuah stetoskop ditempatkan di atas arteri antekubiti sementara sebuah manset tekanan darah dipompa di sekitar lengan atas. Selama manset tersebut menekan lengan dengan tekanan yang sedemikian kecil sehingga arteri tetap mengggelembung dengan darah, tidak ada bunyi apapun yang terdengar dengan stetoskop walaupun kenyataannya tekanan darah di dalam arteri tersebut sedang berdenyut. Tetapi bila tekanan manset cuku tinggi untuk menutup total arteri tersebut selama bagian siklus tekana arteri, suatu bunyi terdengar dalam stetoskop pada setiap pulsasi. Bunyi ini disebut bunyi Korotkoff, dan mereka diangap disebabkan oleh darah yang memancar tepat sewaktu pembuluh terbuka selama tiap siklus denyut itu. Pancaran tersebut menyebabkan turbulensi di dalam pembuluh yang lama di luar manset, dan ini menimbulkan getaran yang terdengar melalui stetoskop. Dalam menentukan tekanan darah dengan metode auskultasi, tekanan di dalam manset mula-mula ditinggikan jauh di atas tekanan sistolik arteri. Selama tekanan ini lebih tinggi daripada tekanan sistolik, arteri brakialis tetap kempis dan tidak ada darah yang mengalir ke dalam arteri yang lebih rendah selama bagian siklus tekanan manapun. Oleh karena itu,

7 tidak ada bunyi Korotkoff yang terdengar di arteri yang lebih rendah. Tetapi kemudian tekanan manset dikurangi secara bertahap. Tepat segera setelah tekanan di manset turun di bawah tekanan sistolik, darah mengalir melalui arteri di bawah manset selama puncak dari tekanan sistolik, dan orang mulai mendengar bunyi ketukan di dalam arteria antekubiti yang sinkron dengan denyutan jantung. Segera setelah bunyi ini terdengar, tingkat tekanan yang ditunjukkan oleh manometer yang dihubungkan dengan manset kira-kira sama dengan tekanan sistolik. Ketika tekanan di dalam manset masih lebih direndahkan, kualitas bunyi Korotkoff berubah, yang kualitas ketukannya berkurang tetapi lebih banyak kualitas kasar berirama. Akhirnya sewaktu tekanan dalam manset turun sama dengan tekanan diastol yang berarti bahwa faktor dasar yang menyebabkan bunyi (pancaran darah melalui arteri yang tertekan) tidak ada lagi. Sehingga bunyi ini mendadak berubah menjadi kualitas tidak nyaring lalu hilang. Tekanan manometer pada saat ini kira-kira sama dengan tekanan diastolik. o Kecepatan aliran darah melalui otot : Aliran darah meningkat dan menurun dengan tiap kontraksi otot, menurun selama fase kontraksi dan meningkat di antara waktu kontraksi. Pada akhir kontraksi berirama tersebut, aliran darah tetap sangat tinggi selama kira-kira satu sampai dua menit dan kamudian secara berangsur-angsur berklurang menjadi normal. Penyebab berkurangnya aliran darah selama kontraksi otot yang terus-menerus adalah penekanan pembuluh tersebut oleh otot yang berkontraksi. Selama kontraksi tetanik yang kuat, aliran darah dapat terhenti sama sekali. o Sirkulasi sistemik dan paru-paru : Sirkulasi dibagi menjadi sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru. Meskipun sirkulasi dalam vaskular tiap jaringan tubuh terpisah mempunyai sifat khasnya sendiri, namun beberapa prinsip umum dari fungsi vaskular berlaku dalam semua bagian sirkulasi. Bagian Fungsional Sirkulasi. Sebelum berusaha membicarakan seluk-beluk fungsi sirkulasi penting memahami seluruh peran dari tiap-tiap bagiannya, sebagai berikut : Fungsi arteri adalah untuk menyalurkan darah bertekanan tinggi ke jaringan. Oleh karena itu arteri memiliki dinding vaskular yang kuat, dan darah mengalir cepat ke jaringanjaringan. Arteriol merupakan cabang kecil terakhir dari sistem arteri, dan mereka bekerja katup pengatur melalui mana darah dilepaskan ke dalam kapiler. Arteriol mempunyai suatu dinding otot yang kuat yang dapat menutup total arteri tersebut atau memungkinkannya

8 berdilatasi beberapa kali, dengan demikian mempunyai kapasitas besar mengubah aliran darah ke kapiler. Fungsi kapiler adalah untuk menukar cairan, oksigen, karbon dioksida, zat gizi, elektrolit, hormon, dan senyawa lain di antara darah dan ruang interstisial atau ruangan udara panas. Untuk tugas ini, dinding kapiler sangat tipis dan permeable terhadap zat bermolekul kecil. Venula mengumpulkan darah dari kapiler ; secara berangsur-angsur mereka bergabung menjadi vena-vena yang makin lama makin besar. Vena berfungsi sebagai penyalur untuk mengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung. Karena tekanan darah dalam sistem vena sangat rendah, dinding vena tipis. Meskipun demikian, dinding tersebut berotot, dan ini memungkinkan mereka untuk mengecil atau membesar sehingga bekereja sebagai susunan untuk darah tambahan. o Denyut tekanan di dalam arteri : Karena jantung merupakan suatu pompa yang berdenyut, darah memasuki arteri secara terputus, sehingga menyebabkan denyut tekanan di dalam sistem arteri. Pada dewasa muda yang normal tekanan pada puncak sebuah denyut ; tekanan sistolik rata-rata120 mm Hg dan pada titik terendahnya, tekanan diastolik, kira-kira 80 mm Hg. Perbedaan antara kedua tekanan ini, kira-kira 40 mm Hg, disebut tekanan nadi. o Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan nadi : Ada dua faktor utama yang mempengaruhi tekanan nadi : (1) pengeluaran isi sekuncup jantung dan (2) compliance percabangan arteri ; faktor ketiga yang kurang penting adalah sifat ejeksi jantung selama sistol. Pada umunya, makin besar isi sekuncup, makin besar jumlah darah yang harus ditampung di dalam percabangan arteri pada setiap denyut jantung dan, oleh katrena itu, makin besar tekanan selama sistol dan penurunan selama diastol, jadi menyebabkan tekanan nadi yang lebih besar. Sebaliknya, makin besar compliance sistem arteri, makin sedikit kenaikan tekanan untuk suatu volume darah sekuncup tertentu yang dipompakan ke dalam arteri. Maka, sebenarnya tekanan nadi kira-kira ditentukan oleh perbandingan isi sekuncup dengan compliance dari percabangan arteri. Oleh karena itu, setiap keadaan sirkulasi yang mempengaruhi salah satu dari faktor ini akan mempengaruhi pula tekanan nadi tersebut. Elaine N. Marieb, R.N., Ph.D. :

9 o Tekanan darah adalah tekanan yang mendesak darah untuk melawan dinding bagian dalam dari pembuluh darah dan ini adalah kekuatan yang menjaga sirkulasi darah tetap berjalan terus-menerus bahkan juga detak jantung. o Karena jantung berkontraksi dan berelaksasi terus-menerus, aliran darah yang keluar masuk dari arteri menyebabkan tekanan darah naik dan turun setiap denyut. Karena itu, pengukuran tekanan darah arteri dibagi menjadi 2 yaitu tekanan sistolik dan diastolik. o Tekanan sistolik adalah tekanan dalam arteri saat arteri kontraksi puncak ventrikel. o Tekanan diastolik adalah tekanan ketika ventrikel sedang berelaksasi. o Tekanan darah dinyatakan dalam mmhg dengan tekanan sistolik dituliskan lebih dahulu. Tekanan darah normal sistol mmhg, diastol mmhg. o Hipotensi atau tekanan darah rendah yang umumnya tekanan darah sistolnya di bawah 100 mmhg. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah yang umumnya sistol lebih tinggi dari 140, diastol lebih tinggi dari Tujuan Praktikum Mengamati dan mempelajari pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah. Mengamati dan mempelajari pengaruh latihan fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah.

10 BAB II METODE KERJA 2.1. Sarana Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : stopwatch spygnomomanometer (tensimeter) stethoscope bangku metronom 2.2. Cara Kerja A. Mengamati dan Mempelajari Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi & Tekanan Darah Siapkan alat-alat yang digunakan. Alat yang digunakan meliputi stopwatch, sphygnomomanometer (tensimeter), dan stethoscope. Pilih satu mahasiswa sebagai mahasiswa coba (MC 1). Biarkan MC 1 berbaring telentang selama 3 menit. Ukur denyut nadi dan tekanan darah MC 1 tiga kali berturut-turut, kemudian ambil nilai rata-ratanya. Denyut nadi diukur dari irama denyut arteria radialis sinistra, sedangkan tekanan darah pada lengan kanan secara auskultasi. Catat datanya. Biarkan MC 1 duduk tenang selama 3 menit. Ukur denyut nadi dan tekanan darah MC 1 tiga kali berturut-turut, kemudian ambil nilai rata-ratanya. Denyut nadi diukur dari irama denyut arteria radialis sinistra, sedangkan tekanan darah pada lengan kanan secara auskultasi. Catat datanya. Biarkan MC 1 berdiri tenang dengan sikap anatomis selama 3 menit. Ukur denyut nadi dan tekanan darah MC 1 tiga kali berturut-turut, kemudian ambil nilai rata-ratanya. Denyut nadi diukur dari irama denyut arteria radialis sinistra, sedangkan tekanan darah pada lengan kanan secara auskultasi. Catat datanya. Bila dalam pengukuran selama tiga kali berturut-turut terdapat perbedaan yang besar, gunakan interval waktu 2 menit.

11 B. Mengamati dan Mempelajari Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Denyut Nadi & Tekanan Darah Siapkan alat-alat yang digunakan. Alat-alat yang digunakan meliputi stopwatch, sphygnomomanometer (tensimeter), stethoscope, bangku dan metronom. Pilih satu mahasiswa sebagai mahasiswa coba (MC 2). Biarkan MC 2 duduk tenang selama 3 menit. Ukur denyut nadi dan tekanan darah MC 2 tiga kali berturut-turut, kemudian ambil nilai rata-ratanya. Denyut nadi diukur dari irama denyut arteria radialis sinistra, sedangkan tekanan darah pada lengan kanan secara auskultasi. Catat datanya. Kemudian MC 2 melakukan latihan fisik yaitu step test (naik turun bangku) selama 2 menit yang dipandu oleh irama metronom dengan frekuensi 40 ketukan per menit. MC 2 diminta untuk segera duduk, kemudian segera ukur denyut nadi dan tekanan darahnya. Data ini diharapkan tercatat tepat 1 menit setelah step test berakhir. Pengukuran denyut nadi dan tekanan darah hanya dilakukan sekali saja. Teruskan pengukuran denyut nadi dan tekanan darah dengan interval waktu 2 menit sampai menit ke 7.

12 BAB III HASIL PENGAMATAN A. Mengamati dan Mempelajari Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi & Tekanan Darah

13 B. Mengamati dan Mempelajari Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Denyut Nadi & Tekanan Darah

14

15 BAB IV PEMBAHASAN A. Mengamati dan Mempelajari Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi & Tekanan Darah o Setelah MC 1 berada dalam posisi tubuh berbaring telentang selama 3 menit, rata-rata setelah 3 kali pengukuran secara berturut-turut adalah 80. Sedangkan tekanan sistolnya 96 dan tekanan diastolnya 64. o Setelah selang waktu 3 menit MC 1 mengambil posisi duduk selama 3 menit, denyut nadi rata-rata setelah 3 kali pengukuran secara berturut-turut adalah 91 sedangkan tekanan sistolnya 97 dan tekanan diastolnya 67. o Sesudah ini, selang waktu 3 menit kemudian, MC 1 mengambil posisi berdiri selama 3 menit, denyut nadi rata-rata setelah 3 kali pengukuran secara berturut-turut adalah 95 sedangkan tekanan sistolnya 97 dan tekanan diastolnya 77. o Dari data di atas diketahui pada saat MC 1 terlentang, denyut nadinya paling rendah dibandingkan saat MC 1 berada dalam posisi duduk atau berdiri. Sebelumnya perlu diketahui bahwa denyut nadi adalah gerakan naik turun urat nadi karena aliran darah dari jantung. Pada posisi tubuh duduk dan berdiri, aliran darah dari jantung lebih lancar dibandingkan pada posisi berbaring telentang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh gaya gravitasi bumi. Aliran darah dalam pembuluh nadi yang makin lancar ini membuat gerakan naik turun urat nadi juga makin cepat, sehingga denyut nadi meningkat. o Sedangkan tekanan sistolik dan tekanan diastoliknya mengalami kenaikan yang tidak signifikan. Hal ini disebabkan ketika MC 1 berdiri segera setelah berbaring, pengaruh gravitasi menyebabkan darah menggenang di pembuluh-pembuluh kaki dan telapak kaki sehingga tekanan darah menjadi turun. Kondisi ini mengakibatkan pressoreceptors dalam arteri besar di leher dan pipi menjadi aktif, mereka mengirimkan sinyal peringatan yang menyebabkan vosokonstriksi (penyempitan pembuluh darah yang meningkatkan tekanan darah) refleksif untuk menaikkan kembali tekanan darah ke kondisi homeostatic. Sehingga tekanan sistolik dan diastoliknya tidak berubah secara signifikan. B. Mengamati dan Mempelajari Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Denyut Nadi & Tekanan Darah o Pada percobaan 2, MC 2 duduk selama 3 menit sebagai kondisi pra-latihan. Saat itu denyut nadi rata-rata setelah pengukuran 3 kali adalah 78, sedangkan tekanan sistoliknya 128 dan tekanan diastoliknya 65.

16 o Pengukuran pasca latihan pada menit ke-1 denyut nadi MC 2 adalah 114, sedangkan tekanan sistoliknya 154 dan tekanan diastoliknya 68. o Pengukuran pasca latihan pada menit ke-3 denyut nadi MC 2 adalah 103, sedangkan tekanan sistoliknya 135 dan tekanan diastoliknya 62. o Pengukuran pasca latihan pada menit ke-5 denyut nadi MC 2 adalah 98, sedangkan tekanan sistoliknya 128 dan tekanan diastoliknya 66. o Pengukuran pasca latihan pada menit ke-7 denyut nadi MC 2 adalah 98, sedangkan tekanan sistoliknya 124 dan tekanan diastoliknya 64. o Pada pasca latihan menit pertama, MC 2 mengalami peningkatan signifikan baik denyut nadi, tekanan sistolik dan distoliknya. Latihan naik turun kursi sama seperti sedang berolahraga. Ketika kita berolahraga atau ketika kita ketakutan dan harus membuat kita melarikan diri, terjadi penyamarataan penyempitan pembuluh darah kecuali dalam otot skeletal. Pembuluh darah otot skeletal membesar untuk meningkatkan aliran darah untuk kerja otot. Kondisi inilah yang menyebabkan tingginya peningkatan tekanan darah. Aliran darah yang meningkat ini juga membuat denyut nadi bertambah. o Pada menit-menit selanjutnya, tubuh berusaha mengembalikan ke kondisi normal, sehingga secara berangsur-angsur tekanan darah yang tadinya tinggi kembali turun sampai pada saat kondisi pra-latihan.

17 BAB V KESIMPULAN Posisi tubuh hampir tidak memberi pengaruh terhadap tekanan darah, karena tubuh dapat menyeimbangkan kembali penurunan tekanan darah akibat perubahan posisi tubuh dari berbaring menjadi duduk atau berdiri, sehingga besar tekanan darah, baik sistol maupun diastol masih dalam kisaran normalnya (saat posisi berbaring). Posisi tubuh dapat berpengaruh terhadap denyut nadi karena faktor volume darah yang mengalir melalui pembuluh nadi yang meningkat. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi besar tekanan darah adalah aktivitas fisik. Aktivitas fisik dapat membuat tekanan darah meningkat. Namun, kondisi ini segera dipulihkan ketika tubuh diistirahatkan. Tekanan darah yang tinggi ini berangsur-angsur turun hingga kembali ke kondisi normal. Sama halnya dengan tekanan darah, denyut nadi juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dan ternyata pemulihan denyut nadi ke kondisi normal memakan waktu lebih lama daripada tekanan darah.

18 DAFTAR PUSTAKA Guyton, Arthur C Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Marieb, Elaine N. Essentials of Human Anatomy & Physiologi 4th ed. Holyoke Community College. Syamsuri, Istamar Biologi A. Jakarta : Penerbit Erlangga.

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG MARIA ANGELINA SITORUS NPM.153112620120027 FAKULTAS BIOLOGI PROGRAM STUDI BIOMEDIK UNIVERSITAS NASIONAL

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH NAMA KELOMPOK I / KP J : 1. Putu Agus Andika P. (110114511) 2. Muhammad Helmi (110114509) 3. Nuriana Fajar P (110114502) 4. Anik Faradinah S (110114497)

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH I. TUJUAN 1. Untuk mengetahui tekanan darah seseorang pada posisi berbaring,duduk,berdiri,dan setelah berlari. 2. Melakukan tes peningkatan tekanan

Lebih terperinci

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung Materi 3 Kardiovaskular III A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung Tujuan a. Mengukur tekanan darah arteri dengan cara palpasi b. Mengukur tekanan darah arteri dengan cara auskultasi Dasar Teori

Lebih terperinci

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia Author : Chaidar Warianto Publish : 31-05-2011 21:35:25 Pendahuluan Di dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara terusmenerus

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Organ Sistem Peredaran darah: darah, jantung, dan pembuluh. 1. Darah, tersusun atas: a. Sel-sel darah: 1) Sel darah merah (eritrosit) 2) Sel darah putih (leukosit) 3)

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS ALAT PEREDARAN DARAH JANTUNG PEMBULUH DARAH KAPILER DARAH JANTUNG JANTUNG ATAU HEART MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN YANG PENTING DALAM KELANGSUNGAN HIDUP KITA. TELAH

Lebih terperinci

Bunyi Jantung I (BJ I)

Bunyi Jantung I (BJ I) Murmur dan gallop Murmur Murmur adalah kelainan bunyi jantung akibat tubulensi aliran darah. Tubulensi dapat terjadi karena penyempitan kritis katub, katub yang tidak berfugsi dengan baik yang menyebabkan

Lebih terperinci

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH ARTERI Membawa darah dari jantung ke seluruh jaringan tubuh Katup (-) Arteriol : arteri terkecil Anastomosis : persatuan cabang cabang arteri END ARTERI

Lebih terperinci

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah Prosedur Pengukuran Tekanan Darah A. Alat dan Bahan: 1. Tensimeter Digital atau Tensimeter manual (Air Raksa) 2. Mancet besar B. Cara Pengukuran menggunakan Tensi Meter Digital: 1. Tekan tombol START/STOP

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN DENYUT NADI DAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

PEMERIKSAAN DENYUT NADI DAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH PEMERIKSAAN DENYUT NADI DAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH Oleh Kelompok A-6: Livia Lovin Nikita A. A. 021311133077 Yunita Pratiwi Natadjaya 021311133078 Elok Amanda 021311133079 Rossa Bella Vennouwsky R. 021311133081

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori 1. Tekanan Darah a. Definisi Tekanan Darah Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi (arteri). Jantung berdetak, lazimnya 60 hingga 70

Lebih terperinci

FISIOLOGI MANUSIA PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI

FISIOLOGI MANUSIA PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI FISIOLOGI MANUSIA PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI Muhammad Reza Jaelani LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI II I. Acara Latihan Pengukuran Secra Tak Langsung Tekanan Darah Arteri pada Orang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1) Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi keilmuan fisiologi kedokteran dan kedokteran olahraga 2) Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

BAB 2. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Tekanan Darah Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan elastisitas pembuluh darah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan tekanan darah sistolik pada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kebugaran Jasmani. a. Definisi Kebugaran Jasmani. Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari dan adaptasi terhadap

Lebih terperinci

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi Nama : Herda Septa D NPM : 0926010138 Keperawatan IV D Curah jantung Definisi Kontraksi miokardium yang berirama dan sinkron menyebabkan darah dipompa masuk ke dalam sirkulasi paru dan sistemik. Volume

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jantung merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia, karena jantung merupakan organ utama yang mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh. Jantung memompakan darah ke

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (PENENTUAN TEKANAN DARAH, DENYUT NADI, DAN GOLONGAN DARAH) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM

Lebih terperinci

6. Siklus peredaran darah besar meliputi... a. ventrikel kiri - nadi - seluruh tubuh - atrium kanan

6. Siklus peredaran darah besar meliputi... a. ventrikel kiri - nadi - seluruh tubuh - atrium kanan 1. Zat-zat berikut terlibat aktif dalam proses pembekuan darah, kecuali... a. vitamin K b. fibrinogen c. ion Ca d. hemoglobin e. protombin 2. Katup trikuspid pada jantung terletak di antara... a. Atrium

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5 1. Eritrosit adalah... SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5 Sel darah merah Sel darah putih Keping darah Protein Jawaban a Sudah jelas 2. Golongan

Lebih terperinci

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt ARTERI Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis Mempunyai dinding yang tebal Mempunyai jaringan yang elastis Katup hanya

Lebih terperinci

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner Pengertian Kardiovaskuler Sistem Kardiovaskuler yaitu sistem peredaran darah di dalam tubuh. Sistem Kardiovaskuler terdiri dari darah,jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak di dalam mediastinum di

Lebih terperinci

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp FISIOLOGI PEMBULUH DARAH Kuntarti, SKp Overview Struktur & Fungsi Pembuluh Darah Menjamin keadekuatan suplay materi yg dibutuhkan jaringan tubuh, mendistribusikannya, & membuang zat sisa metabolisme Sebagai

Lebih terperinci

SISTEM CARDIOVASCULAR

SISTEM CARDIOVASCULAR SISTEM CARDIOVASCULAR Forewords Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tekanan Darah Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. 5 Tekanan

Lebih terperinci

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia Editor : Jeanita Suci Indah Sari G1CO15010 PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mmhg jika pemeriksaan menggunakan manometer air raksa, artinya gaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mmhg jika pemeriksaan menggunakan manometer air raksa, artinya gaya yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah adalah sejumlah gaya yang bekerja setiap satuan luas dinding luas pembuluh darah. Tekanan darah biasanya dinyatakan dalam satuan mmhg jika pemeriksaan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Penyakit keturunan di mana penderitanya mengalami gangguan dalam pembekuan darah disebut... Leukopeni Leukositosis Anemia Hemofilia

Lebih terperinci

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I Hemodinamik Aliran darah dalam sistem peredaran tubuh kita baik sirkulasi magna/ besar maupun sirkulasi parva/ sirkulasi dalam paru paru. Monitoring

Lebih terperinci

PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp

PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp Pengukuran tanda vital merefleksikan indicator fungsi tubuh untuk mempertahankan mekanisme homeostatis dalam rentang yang normal. Adanya perubahan dari pola yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Semua bentuk kegiatan manusia selalu memerlukan dukungan dari kebugaran jasmani,sehingga masalah kemampuan fisik/jasmani merupakan faktor dasar bagi setiap aktivitas manusia. 5

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga 5 2.2. Cara Kerja Jantung Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tekanan darah adalah daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh (Guyton,2006 :172). Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio

Lebih terperinci

Aktivitas Jantung dan Aliran Darah Heart Activity and Blood Flow

Aktivitas Jantung dan Aliran Darah Heart Activity and Blood Flow Aktivitas Jantung dan Aliran Darah Heart Activity and Blood Flow Azki Afidati Putri Anfa 1)*, Nadyatul Khaira Huda 2), Nurul Fathjri Rahmayeny 3) Rifqi Ramadhana 4), Selvi Nur Afni 5) 1) NIM. 1410422025,

Lebih terperinci

TES KEBUGARAN (TEKANAN DARAH)

TES KEBUGARAN (TEKANAN DARAH) TES KEBUGARAN (TEKANAN DARAH) LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN OLEH NAMA : SILO YOSUA NIM : J1C113054 KELOMPOK : II (DUA) ASISTEN : M. ANDRIAN RIFALDI KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Kamu dapat mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan. Sistem Sirkulasi. membahas.

Kamu dapat mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan. Sistem Sirkulasi. membahas. Bab VI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan. Peta Konsep Sistem Sirkulasi membahas Jantung

Lebih terperinci

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa)

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) Halaman : 1 dari 6 PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER 1. Ruang Lingkup (Sphigmomanometer Raksa) Petunjuk ini digunakan untuk mengoperasikan Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers

Lebih terperinci

Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem Peredaran Darah Manusia Sistem Peredaran Darah Manusia Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu

Lebih terperinci

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2017 TATA-TERTIB LABORATORIUM DAN CLINICAL SKILLS LAB FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH

LAPORAN PENDAHULUAN PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH LAPORAN PENDAHULUAN PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH 1. DEFINISI Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang disorong dengan tekanan dari jantung. Aliran darah mengalir pada sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendistribusikan substansi penting ke jaringan tubuh serta membuang produk akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendistribusikan substansi penting ke jaringan tubuh serta membuang produk akhir BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem kardiovaskuler merupakan sistem transport cairan yang mendistribusikan substansi penting ke jaringan tubuh serta membuang produk akhir metabolisme. 11 Komponen terpenting

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Oleh Evy Astuti NIM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Oleh Evy Astuti NIM RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh Evy Astuti NIM. 13108241071 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia. Tujuan Pembelajaran 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia. 2. Dapat menjelaskan fungsi jantung dalam sistem peredaran darah. 3. Dapat menjelaskan fungsi pembuluh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah tepi terhadap aliran darah yang mengalir. 9 Sehingga bila terjadi peningkatan. BP = CO x TPR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah tepi terhadap aliran darah yang mengalir. 9 Sehingga bila terjadi peningkatan. BP = CO x TPR BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah Tekanan darah merupakan tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi volume cairan yang mengisi pembuluih darah, besarnya

Lebih terperinci

DASAR TEORI Siklus jantung terdiri atas periode sistol (konstraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian.

DASAR TEORI Siklus jantung terdiri atas periode sistol (konstraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian. DASAR TEORI Siklus jantung terdiri atas periode sistol (konstraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksisitas seluruh jantung,

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU PEMERIKSAAN SUHU 10 Menentukan letak aksila dan membersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisue 11 Menurunkan reservoir di bawah suhu 35 C 12 Meletakkan termometer pada daerah aksila (reservoir tepat

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA A. PENDAHULUAN Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan zat sisa metabolisme. Berbagai proses metobolisme menghasilkan sampah(sisa) yang

Lebih terperinci

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Data menunjukkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia menderita penyakit hipertensi, sementara hampir 50% dari para manula dan 20-30% dari penduduk paruh baya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia atau World Health Organization (WHO) (2014), mendeklarasikan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia atau World Health Organization (WHO) (2014), mendeklarasikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan unsur yang terdiri dari jasmani dan rohani yang tidak terpisahkan karena masuk dalam satu kesatuan yang utuh sehingga dapat menunjang tercapainya

Lebih terperinci

SISTEM CARDIO VASCULAR

SISTEM CARDIO VASCULAR SISTEM CARDIO VASCULAR SISTEM CARDIO VASKULAR PENDAHULUAN ANATOMI JANTUNG FUNGSI UTAMA DAN MANFAAT DENYUT JANTUNG SIFAT OTOT JANTUNG GERAKAN JANTUNG FUNGSI JARINGAN VASKULAR ANATOMI JARINGAN VASKULAR DARAH

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah timbul dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Cara Kerja Jantung Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.pembuluh darah berfungsi

Lebih terperinci

SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER. ial_fibrillation.html

SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER.  ial_fibrillation.html SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER http://www.daviddarling.info/encyclopedia/a/atr ial_fibrillation.html SISTEM PEREDARAN TERTUTUP Darah selalu berada dalam pembuluh darah Jantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi laki-laki usia tahun dan usia di atas 60 tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi laki-laki usia tahun dan usia di atas 60 tahun. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah quasy experimental dengan rancangan pra-pasca perlakuan (Pretest-posttest) terhadap nilai tekanan darah penderita hipertensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat melalui

Lebih terperinci

Makalah Anatomi Faal Oral - Faal Sistem Sirkulasi

Makalah Anatomi Faal Oral - Faal Sistem Sirkulasi Makalah Anatomi Faal Oral - Faal Sistem Sirkulasi Kelompok 6 Disusun Oleh: PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2013/2014 KATA PENGANTAR Dengan menyebut

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60 LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (MIKROSIRKULASI PADA KATAK) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Bab 5 Sumber: www.aspirinworks.com Sistem Peredaran Darah pada Manusia Hasil yang harus kamu capai: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu: mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Iklim Kerja 1. Pengertian Iklim kerja Iklim kerja adalah keadaan udara di tempat kerja. 2 Iklim kerja merupakan interaksi berbagai variabel seperti; temperatur, kelembapan udara,

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN JANTUNG. PERSIAPAN: 1. Stetoskop

PEMERIKSAAN JANTUNG. PERSIAPAN: 1. Stetoskop PERSIAPAN: 1. Stetoskop PEMERIKSAAN JANTUNG No. Persiapan 1. Cuci tangan 2. Jelaskan prosedur kepada pasien/ keluarga 3. Atur posisi pasien dengan berbaring senyaman mungkin dan jaga privacy pasien Pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator untuk menilai sistem kardiovaskular seseorang. Tekanan darah adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator untuk menilai sistem kardiovaskular seseorang. Tekanan darah adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah dan denyut nadi merupakan hal yang sangat penting dalam bidang kesehatan pada umumnya dan khususnya di bidang Kedokteran, karena tekanan darah maupun

Lebih terperinci

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Melalui praktikum ini, praktikan diharapkan: 1. Mampu memahami dan mengetahui kekuatan otot anggota tubuh manusia 2. Mampu memahami

Lebih terperinci

BPSL BLOK FAAL BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB ILMU KEDOKTERAN DASAR SEMESTER I TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI

BPSL BLOK FAAL BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB ILMU KEDOKTERAN DASAR SEMESTER I TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI BPSL BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB ILMU KEDOKTERAN DASAR FAAL SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2016-2017 BLOK 1.1.2 PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1 FAAL DASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidur adalah suatu keadaan yang berulang-ulang, perubahan status kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. Tidur adalah suatu keadaan yang berulang-ulang, perubahan status kesadaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidur adalah suatu keadaan yang berulang-ulang, perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu. Jika orang memperoleh tidur yang cukup, mereka merasa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Gagal Jantung Kongestif 1.1 Defenisi Gagal Jantung Kongestif Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan

Lebih terperinci

SOP Tanda Tanda Vital

SOP Tanda Tanda Vital SOP Tanda Tanda Vital N o I II III Aspek yang Dinilai Ya Tidak PERSIAPAN ALAT 1. Termometer dalam tempatnya (axila, oral, rektal) 2. Tiga buah botol berisi larutan sabun, desinfektan, dan air bersih 3.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jantung Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat dari otot. Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia yang berperan dalam

Lebih terperinci

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu : Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel independen Latihan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional, dimana variabel kualitas hidup lansia penderita hipertensi yang mengikuti

Lebih terperinci

BAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG

BAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG BAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG A. PENDARULUAN Jantung dan pembuluh darah merupakan dua komponen struktural sistem peredaran darah yang berperan dalam mempertahankan sirkulasi darah sehingga pertukaran oksigen,

Lebih terperinci

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi Bab 1: Mengenal Hipertensi Daftar Isi Pengantar... vii Bab 1. Mengenal Hipertensi... 1 Bab 2. Faktor Risiko... 11 Bab 3. Diagnosis... 17 Bab 4. Komplikasi Hipertensi... 27 Kiat Menghindari Stroke... 33

Lebih terperinci

Kontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung

Kontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung Kontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung Pacemaker akan menyebabkan jantung berdenyut ± 100X permenit, dalam kenyataannya jantung akan berdenyut antara 60-140 kali permenit tergantung kebutuhan. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Yupiter Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah A. Bagian-Bagian Darah Terdiri atas apakah darah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga dan Fisiologi Respirasi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV TEKANAN DAN ALIRAN DARAH

BAB IV TEKANAN DAN ALIRAN DARAH BAB IV TEKANAN DAN ALIRAN DARAH Tekanan darah adalah tekanan yang disebabkan oleh desakan darah pada dinding pembuluh darah. Pada umumnya tekanan darah lebih dikenal dengan tekanan darah arteri, misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh kita karena berfungsi mengantarkan oksigen,nutrien,dan substansi lain ke jaringan dan membuang sisa metabolisme

Lebih terperinci

PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS Bab 4 Sumber: Biology, 1999 Sel-sel darah merah pada pembuluh darah. Sistem Peredaran Darah pada Manusia Hasil yang harus Anda capai:

Lebih terperinci

INFORMED CONSENT. Nama :... Umur :... Alamat :... Pendidikan :... dan resiko studi kasus yang berjudul Gambaran Efek Senam Yoga Terhadap

INFORMED CONSENT. Nama :... Umur :... Alamat :... Pendidikan :... dan resiko studi kasus yang berjudul Gambaran Efek Senam Yoga Terhadap INFORMED CONSENT Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama :... Umur :... Alamat :... Pendidikan :... Setelah mendapatkan keterangan secukupnya, serta mengetahui manfaat dan resiko studi kasus yang berjudul

Lebih terperinci

Susunan dan Fungsi Sistem Peredaran Darah

Susunan dan Fungsi Sistem Peredaran Darah B Kata-kata IPA Plasma Sel darah merah Hemoglobin Keping darah Sel darah putih Sistem sirkulasi Ventrikel arteri Atrium Vena Klep Aorta Vena cava Arteri pulmonalis Vena pulmonalis Sirkulasi pulmonalis

Lebih terperinci

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. 1. Jantung Jantung mempunyai

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Disusunoleh: Nama : Devi Kusumaningrum NIM :

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Disusunoleh: Nama : Devi Kusumaningrum NIM : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Disusunoleh: Nama : Devi Kusumaningrum NIM : 13108244002 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN 1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN DASAR TEORI Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER Tujuan Pembelajaran Menjelaskan anatomi dan fungsi struktur jantung : Lapisan jantung, atrium, ventrikel, katup semilunar, dan katup atrioventrikular Menjelaskan

Lebih terperinci

KENALILAH TEKANAN DARAH ANDA

KENALILAH TEKANAN DARAH ANDA REFERENSI POPULER UNTUK MASYARAKAT UMUM KENALILAH TEKANAN DARAH ANDA KERJASAMA DIREKTORAT PENYAKIT TIDAK MENULAR KEMENKES R.I. PERHIMPUNAN HIPERTENSI INDONESIA PENGANTAR Berapa tekanan darah Anda hari

Lebih terperinci

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO PADA FOTO THORAX STANDAR USIA DI BAWAH 60 TAHUN DAN DI ATAS 60 TAHUN PADA PENYAKIT HIPERTENSI DI RS. PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karbon atau bahan-bahan yang mengandung karbon (Suma mur, 2009). Karbon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karbon atau bahan-bahan yang mengandung karbon (Suma mur, 2009). Karbon BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karbon Monoksida 2.1.1. Defenisi Karbon Monoksida Karbon Monoksida (CO) adalah hasil pembakaran tidak sempurna bahan karbon atau bahan-bahan yang mengandung karbon (Suma mur,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tekanan Darah 2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah Tekanan darah arteri dipengaruhi oleh cardiac output, resistensi perifer dan volume darah (Barrett et al, 2010 dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Kesehatan Jantung Lansia 2.1.1. Kesehatan Jantung Lansia Kesehatan untuk lansia adalah kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidup secara efektif dalam masyarakat dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA ANGGOTA POLISI LALU LINTAS YANG BERTUGAS DI LAPANGAN DENGAN DERAJAT BERAT VENA VARIKOSA

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA ANGGOTA POLISI LALU LINTAS YANG BERTUGAS DI LAPANGAN DENGAN DERAJAT BERAT VENA VARIKOSA HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA ANGGOTA POLISI LALU LINTAS YANG BERTUGAS DI LAPANGAN DENGAN DERAJAT BERAT VENA VARIKOSA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH LEHER

PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH LEHER PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH LEHER 1. Tujuan pembelajaran Mahasiswa dapat melakukan teknik pemeriksaan fisik jantung dan pembuluh darah melalui teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB IV PEMERIKSAAN PULSUS DAN PEREDARAN DARAH PERIFER

BAB IV PEMERIKSAAN PULSUS DAN PEREDARAN DARAH PERIFER BAB IV PEMERIKSAAN PULSUS DAN PEREDARAN DARAH PERIFER A. PENDAHULUAN Pemeriksaan pulsus, vena superfisial, kapiler dan bilamana dikaitkan dengan pemeriksaan jantung sekaligus mempunyai arti yang sangat

Lebih terperinci

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH JANTUNG

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH JANTUNG JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH JANTUNG Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. milimeter air raksa (mmhg) (Guyton, 2014). Berdasarkan Seventh Joint National

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. milimeter air raksa (mmhg) (Guyton, 2014). Berdasarkan Seventh Joint National BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tekanan Darah 1. Definisi Tekanan Darah Menurut Guyton, tekanan darah adalah daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh yang dinyatakan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Definisi Hipertensi Menurut WHO menetapkan bahwa tekanan darah seseorang adalah tinggi bila tekanan sistolik (sewaktu bilik jantung mengerut) melewati batas lebih

Lebih terperinci