Dampak Ilmu Alamiah Dasar dan Teknologi Terhadap Industri
|
|
- Ari Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Dampak Ilmu Alamiah Dasar dan Teknologi Terhadap Industri Disusun Oleh : Fauzy Yudistira Dosen Pembimbing : HENDRIYENTI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI SATYA NEGARA PALEMBANG TAHUN AJARAN 2010/2011
2 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb Segala puji bagi Allah, sang Pencipta alam semesta beserta isinya untuk kepentingan hidup manusia. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Nabi penutup semua risalah samawi, yaitu Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan pengikutnya. Alhamdulillah, dengan izin Allah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Dampak Ilmu Alamiah Dasar dan Teknologi Terhadap Industri. Oleh karenanya, kami mengharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mahasiswa/i lainnya dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi kami dan kelompok lain mempelajari Ilmu Alamiah Dasar. Walaupun dalam makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kekhilafan, kami mengharapkan kritik dan saran dari Dosen Pembimbing untuk perbaikannya, agar makalah ini bisa lebih baik lagi. Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini dengan sangat sederhana, dapat bermanfaat bagi kalian semua. Amin Penyusun Fauzy Yudistira
3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan di pelajarinya mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar pada semester ini. Kami diberi tugas oleh Dosen pengasuh mata kuliah ini untuk membuat makalah tentang mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang berjudul Dampak Ilmu Alamiah Dasar dan Teknologi Terhadap Industri. Makalah ini dibuat sebagai pemenuhan tugas yang diberikan kepada kelompok kami. Makalah ini berisi tentang pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan mata kuliah Ilmu alamiah Dasar khususnya yang berkaitan langsung dengan kemajuan teknologi dan industri yang berkembang saat ini. Dengan kemajuan teknologi manusia dapat meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan lebih cepat dan efisien. Kemajuan teknologi di bidang industri dapat mempermudah pekerjaan manusia. Yang pada awalnya hanya menggunakan tensga manusia beralih menjadi tenaga mesin yang jauh lebih efisien dan cepat.
4 1.2 Batasan Masalah Dari latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1) Pengertian Ilmu Alamiah Dasar secara umum dengan penjelasan singkatnya? 2) Pengertian teknologi Industri? 3) Dampak Positif Kemajuan Teknologi Industri berikut contohnya? 4) Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Industri berikut contohnya? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan utama dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing. 2) Agar dapat memahami mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar secara umum.
5 BAB II Pembahasan Pengertian Ilmu Alamiah Dasar. Ilmu Alamiah dasar adalah Pengetahuan dasar manusia dalam mempelajari alam semesta secara universal. Ilmu Alamiah Dasar dapat juga dikatakan sebagai konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam dan semua turunannya, seperti Biologi, Fisika dan Kimia. Ketiga Ilmu tersebut juga memiliki turunan lagi. Ilmu Alamiah Dasar merupakan Disiplin Ilmu yang bersifat relatif dan dapat berubah sesuai kemajuan peradaban manusia. Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahma (2006: V) Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi Perkenalan dengan Ilmu Pengetahuan Alam 1. Perkembangan Pikiran Manusia. Perkembangan pikiran manusia terdiri dari tiga penyebab utama yang juga dapat dijadikan pembeda antara manusia dengan mahluk tuhan lainnya yaitu sebagai berikut:
6 a) Sifat Unik Manusia. Dibanding mahluk tuhan lainnya, jasmani manusia itu lemah, namun manusia memiliki akal dan pikiran yang berkembang, hal ini disebabkan manusia memiliki volume otak yang besar dan juga berkembang dan ini membuat manusia itu dapat mengembangkan akal pikirannya. Manusia juga memiliki kemauan dan tekat yang kuat sehingga menjadikan manusia mahluk yang tidak mudah menyerah dengan keadaan hidupnya. Manusia memiliki akal pikiran sedangkan hewan memiliki Insting. Insting adalah pengetahuan yang sama yang turun secara turun-temurun dan tidak berkembang dan ini sangat identik dengan kemampuan untuk bertahan hidup. Dengan akal dan pikirannya tersebut manusia memenuhi setiap kebutuhannya dalam hidupnya. Manusia juga memiliki bentuk tubuh yang sempurna diantara mahluk hidup lainnya. Satu kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas adalah. Sifat unik manusia itu adalah kelebihan yang dimiliki manusia seperti Akal pikiran, Budi (Perasaan/ Hati), kemauan yang keras dan ditambah dengan bentuk tubuh manusia yang sempurna sehingga ia dapat dikatakan unik di banding mahluk Tuhan lainnya.
7 b) Rasa Ingin Tahu. Dengan pertolongan akal budinya manusia menemukan berbagai cara untuk melindungi diri terhadap pengaruh lingkungan yang merugikan. Tetapi adanya akal budi tersebut juga menimbulkan rasa ingi tahu yang selalu berkembang. Rasa ingin tahu itu yang tidak pernah dapat dipuaskan sehingga manusia mampu menemukan hal-hal baru yang berguna bagi dirinya. Jika suatu persoalan dapat diselesaikan maka timbul soal lagi yang menunggu untuk diselesaikan. Jika manusia manusia mengalami kegagalan dalam memecahkan suatu permasalahan hal itu justru membangkitkan semangatnya yang menyala-nyala untuk menyelesaikan permasalahanya bukan berputus asa. Dengan semangat yang semakin berkobar ini diadakanlah kegiatan-kegiatan yang lain yang dianggap lebih serasi dan dapat diharapkan akan menghasilkan penyelesaian yang memuaskan. c) Rasa ingin tahu yang menyebabkan alam pikiran manusia berkembang. Perkembangan alm pikiran manusia dapat disebabkan oleh berbagai hal baik itu berupa rangsangan dari luar maupun dari dalam yang berupa rasa ingin tahu. Dapat diambil kesimpulan
8 bahwa alam pikiran manusia berkembang terutama karena ada dorongan dari dalam yaitu rasa ingin tahu. Ada dua macam perkembangan akan kita tinjau yaitu: 1. Perkembangan alam pikiran manusia sejak jaman purba hingga dewasa ini. 2. Perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayat Mitos Penalaran dan Pengetahuan Pangkal Kelahiran IPA Mitos Menurut A. Comte dalam sejarahperkembangan manusia itu ada tiga tahap yaitu: 1. Tahap Teologi atau tahap Metafisika 2. Tahap Filsafat 3. Tahap Positif atau tahap Ilmu Dalam tahap Teologi atau tahap metafisika, manusia Menyusun mitos atau dongeng untuk mengenal realita atau kenyataan, yaitu pengetahuan yang tidak obyektif, melainkan subyektif. Mitos ini diciptakan untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia. Dalam alam pikiran mitos, rasio atau
9 penalaran belum terbentuk, yamg berkerja hanya daya hayal, Intuisi dan Imajinasi. Menurut C.A Van Peursen Mitos adalah suatu ceritera yang memberikan pedoman atau arah tertentu kepada sekelompok orang. Cerita itu dapat ditularkan, dapat pula di deskripsikan lewat lambing-lambang atau cara-cara lain yang dapat identikan dengan hal-hal tertentu. Inti cerita adalah lambing-lambang yang mencetuskan pengalaman manusia juga lambing kejahatan dan kebaikan; Hidup dan Kematian; Dosa dan Penyucian, dan lainnya. Dapat disimpulkan bahwa mitos dijadikan manusia sebagai pedoman dalam suatu hal yang berfungsi sebagai penjelas dari suatu masalah terlepas dari logis atau tidaknya penjelas tersebut. a. Penalaran Deduktif Dengan bertambah majunya alam pikiran manusia dan makin bekembangnya cara-cara penyelidikan, manusia dapat menjawab banyak pertanyaan tanpa mengarang mitos. Hingga mitos hanya dipakai untuk memberi keterangan pada anak kecil di karenakan kemampuan berpikirnya belum kuat.
10 Menurut A. Comte dalam perkembangan manusia, sesudah tahap mitos manusia berkembang ke tahap filsafat. Rasio sudah terbentuk namun belum ditemukan metode berpikir secara objektif. Berbeda dengan tahap teologi pada tahp filsafat ini manusia mencoba menggunakan rasionya untuk memahami objek secara dangkal tetapi obyek belum dimasuki secara metodelogis yang definitive. C.A van Peursen dalam bukunya mengatakan bahwa di dalam mitos manusia terikat, manusia menerima keadaan sebagai takdir yang harus diterima. Lama kelamaan manusia tidak mau terikat maka manusia berusah untuk mancari penyelesaian dengan rasio. Manusia sebagai subyek menempatkan dirinya diluar alam yang dijadikan obyek. Manusia tidak lagi dilingkari ataupun dikurung oleh elam dengan segala kekuatannya sehingga manusia dapat menilai obyek (Alam) tanpa meleburkan dirinya dalam memandang obyek dengan lebih leluasa. b. Penalaran Induktif (Empirisme) Pengetahuan yang diperoleh berdasarkan penalaran deduktif ternyata mempunyai kelemahan, maka munculah pendangan lain yang berdasarkan pengalaman konkret. Mereka yang mengembangkan pegetahuan
11 berdasarkan pengalaman konkret inilah disebut penganut empirisme. Paham empirisme menganggap bahwa pengetahuan yang benar ialah pengetahuan yang diperoleh langsung dari pengalaman konkret. Menurut paham empirisme gejala alam itu bersifat konkretdan dapat ditangkap debgan panca inderanya manusia. Dengan pertolongan panca indera manusia berhasil menghimpun sangat banyak pengetahuan. Himpunan pengetahuan ini belum dapat disebut ilmu pengetahuan yang disusun secara teratur dan dicari hubungan sebab akibatnya. Penalaran haruslah dimulai dari yang sederhana menuju yang lebih kompleks. Didalam penalaran itu fakta yang didasarkan atas pengamatan dan tidak boleh dicampur adukan dengan dugaan atau pendapat orang yang melakukan penalaran. Dari pengamatan secara sistematis dan kritis atas gejala-gejala alam akan diperoleh pengetahuan tentang gejala itu. Mungkin akan terlihat adanya kerakteristik tertentu, adanya kesamaan, adanya ulangan dan adanya keteraturan dalam pola-pola tertentu. Dengan demikian akan dapat ditarik suatu generalisasi dari berbagai kasus yang terjadi.
12 2.1.4 Metode Ilmiah Sebagai Ciri IPA a. Metode Ilmiah Metode ilmiah merupakan cara untuk memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Untuk memperoleh /menemukan pengetahuan dengan metode ilmiah tersebut harus ditempuh dengan serangkaian prosedur tertentu. Langkah-langkah tersebut harus diikuti dengan seksama sedemikaian hingga dapat sampai pada suatu kesimpulan yang benar dan dapat diterima orang banyak. Meode ilmiah terdiri dari beberapa langkah dan prosedurnya adalah sebagai berikut: 1. Penemuan atau penentuan masalah Kita harus menentukan masalah apa yang akan diangkat. Kemudian mengkajinya secara rasional. Masalah tersebut harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk analisis secara logis dan kenudian dapat dipecahkan. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan langakah pertama ialah menetapkan masalah apa yang akan kit kaji serta batasan-batasannya sehingga yang dibahas tidak melebar ke masalah yang lain.
13 2. Perumusan Kerangka Masalah Langkah ini merupakan usaha untuk mendeskripsikan permasalahannya secara lebih jelas. Suatu masalah merupakan suatu gejala dimana beberapa fakta saling berkaitan satu sama lain dan membentuk suatu kerangka ini dapat kita turunkan secara empiris dan rasional. Dalam langkah perumusan masalah ini kita sudah memulai berpikir secara empiris dan secara rasional. 3. Pengajuan Hipotesis Hipotesis adalah kerangka pemikiran sementara yang menjelasakan hubungan antara unsur-unsur yang membentuk suatu kerangka permasalahan. Pengajuan hipotesis ini didasarkan pada permasalahan yang bersifat rasional. Kerangka pemikiran sementara yang diajukan tersebut disusun secara deduktif berdasarkan premis-premis atau pengetahuan yang telah diketahui keberadaannya. 4. Deduksi Hipotesis Deduksi hipotesa ini merupakan langkah tertentu dalam rangka menguji hipotesa yang diajukan. Konsekuensi hipotesis tersebut secara deduktif dijabarkan secara empiris. Jadi dapat disimpulkan bahwa deduksi hipotesis
14 merupakan identisifikasi fakta-fakta apa saja yang dapat diamati dalam dunia fisik yang nyata dalam hubungannya dengan hipotesis yang diajukan. 5. Pengujian Hipotesis Langkah ini merupakan usaha untuk mngumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan deduksi hipotesis. Jika fakta-faktatersebut sesuai dengan konsekuensi hipotesis, berarti bahwa hipotesis yang diajukan terbukti benar, karena didukung oleh fakta-fakta yang nyata. Jika fakta-fakta itu tidak sesuai dengan deduksi hipotesisnya maka hipotesis itu harus di tolak. Dengan telah dibuktikannya kebenaran suatu hipotesis maka hipotesis tersebut telah dapat dianggap sebagai teori ilmiah dan merupakan pengetahuan yang baru. 2.2 Pengertian Teknologi Industri Teknologi Industri merupakan kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang industri sehingga memudahkan manusia dalam kegiatan industri. Mengubah tenaga manusia menjadi tenaga mesin sehingga dicapai hasil maksimal. Kemajuan di bidang industri ini memudahkan manusia dalam memproses, memproduksi dan mendistribusikan semua hasil dari industri.
15 2.3 Dampak Positif Kemajuan teknologi Industri Dampak positif Kemajuan teknologi industri adalah sebagai berikut: a. Memudahkan manusia dalam memproses, menciptakan atau menghasilkan dan mendistribusikan hasil produksi, baik barang ataupun jasa. Dengan adanya perubahan tata cara produksi dari tangan ke mesin jelas sangat memudahkan manusia dalam memproduksi barang atau jasa hasil industri. Serta mendistribusikan hasil industri secara lebih cepat dan efisien. b. Mempersingkat waktu dalam berproduksi. Dengan menggunakan mesin waktu produksi dapat lebih cepat dikarenakan ketepatan mesin dalam menghasilkan suatu barang jika dibandingkan dengan tenaga manusia yang memiliki banyak keterbatasan. c. Lebih menghemat biaya dalam proses industri Penghematan biaya dalam proses industri itu sangat jelas. Jika dibandingkan dengan tenaga manusia yang membutuhkan istirahat dan makan serta biaya lainnya. Sedangkan mesin tidak mengenal
16 biaya makan atau istirahat yang dibutuhkan hanya biaya perawatan secara berkala dan dalam waktu yang tetap. Sehingga dapat memotong biaya produksi. Secara signifikan. d. Dapat meningkatkan mutu hasil produksi Dengan teknologi manusia dapat meneliti dan menemukan cara-cara untuk dapat memaksilkan dan mendapatkan hasil industri yang lebih baik dari sebelumnya. e. Pengolahan sumber daya alam yang efektif dan efisien dapat menambah ragam produksi. Dengan kemajuan teknologi industri dari suatu sumber dapat dikembangkan menjadi beberapa hasil produk yang berbeda, sebagai contoh. dari minyak mentah (Minyak Bumi) dapat dijadikan beberapa turunan hasil yang berbeda, Dimulai dari Avtur, di suling menjadi gasoline (Bensin), Solar, minyak tanah dan minyak pelumas (Oli). Yang semua nya bebeda kegunaannya. 2.4 Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Industri Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Industri adalah sebagai berikut:
17 a) Terjadinya Polusi yang merugikan manusia. Dampak negative dari industri yaitu polusi baik pencemaran udara, suara, tanah, air maupun langkungan. Polusi ialah percampuran atau tercampurnya suatu organisme atau unsure lain kedalam suatu sumber daya sehingga menimbulakn efek negative bagi manusia. Contoh: Suara bising mesin pabrik membuat karyawan pabrik dan masyarakat sekitarnya mengalami gangguan pendengaran. b) Pemanfaat Sumber Daya Alam yang tidak Efektif. Pemanfaatan sumber daya alam secara tidak efektif dan boros dapat menimbulkan gejala alam yang dapat merugikan manusia. Menurut F. Jaxco (1999, 31) Alam seperti manusia jika ia sakit maka ia berusaha menyembuhkan dirinya, namun dengan cara yang berbeda hingga ia mencapai suatu titik keseimbangan. Sebagai Contoh saat terjadinya pemanfaat air tanah yang berlebihan dapat menurunkan ketinggian tanah. Ini terbukti di meksiko, setiap tahun tanah di meksiko turun 5-10 cm dikarenakan pemanfaatan air tanah sebagai sumber air bersih.
18 c) Terjadinya Dehumanisasi Dehumanisasi adalah pengurangan fungsi utama manusia, Perlahan namum pasti fungsi utama manusia mulai berkurang yang dulunya tenaga manusia yang bekerja membuat suatu barang namun kini telah digantikan tenaga mesin yang jauh lebih efisien. Oleh karena itu berdampak bagi manusia khususnya dibidang sosiologi. Yang tidak akan penulis bahas di sini.
19 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat kita tarik satu benang merah. Perkembangan teknologi sangat berkaitan dengan Ilmu Alamiah Dasar yang dapat dijadikan konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam. Dan dari Ilmu Pengetahuan Alam dan ilmu-ilmu turunannya manusia dapat berkembang kearah yang lebih baik. Ilmu IPA dan Turunannya yang menyebabkan terjadinya industri yang bermanfaat bagi manusia dalam memenuhi setiap kebutuhan hidupnya. Setiap hal didunia memiliki dua sisi yang bertolak belakang, yaitu positif dan negative yang semuanya memiliki efek pasti yang mempengaruhi hidup manusia. Oleh karena itu dibutuhkan moralitas yang tinggi dalam menjalankan itu semua. 3.2 Saran Penulis belum merasa pantas untuk memberikan saran kepada pembaca yang budiman, namun penulis diharuskan memberi petunjuk atau saran yang menurut penulis anggap benar. Kemajuan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan hendaklah diiringi dengan kemajuan pendidikan masyarakat di
20 semua bidang khususnya pendidikan agama karena apa? Dengan pendidikan Agama dan Moralitas kemajuan dibidang industri dapat dibatasi oleh nilainilai social kemasyarakatan sehingga mengacu pada manfaat bersama bukan kepada pada manfaat golongan tertentu. Sehingga terjadinya keseimbangan antara kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan pengetahuan tentang agama dan moralitas sehingga terciptanya kemajuan yang dinamis.
21 DAFTAR PUSTAKA Makalah ini boleh kamu salin n edit tapi inget baca dulu ya biar ilmunya dapet oce Aly Abdulah dan Rahma Eny, 2001, ILMU ALAMIAH DASAR, Bumi Aksara, Jakarta. Yudhistira Muhammad, 2006, Industri Manufaktur dan Masyarakat, Tunas Harapan, Bandung. Jaxco Robert, 2001, Industri atau Sosial Masyarkat (Terjemahan), San Fransisco, Informatika, Bandung. ^UI.ac.id ^Wikipedia.org ^Ndut_Ozy@yahoo.co.id
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA. Sulistyani, M.Si.
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Ciri-Ciri Manusia Organ tubuhnyakompleks dan sangat khusus terutama otaknya Mengadakan metabolisme Tanggap terhadap rangsang
Lebih terperinciIL I MU A LAMIA I H H DA D SA S R Dewi Yuanita
ILMU ALAMIAH DASAR Dewi Yuanita Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya A. Hakikat Manusia dan Sifat Keingintahuannya ciptaan Tuhan yang paling sempurna manusia Apakah hanya manusia yang berhak memanfaatkan
Lebih terperinciALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Isti Yunita, M. Sc isti_yunita@uny.ac.id FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 1 Ciri makhluk hidup (manusia) 2 Sifat keingintahuan Manusia
Lebih terperinciPertemuan ke-3-4 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
Pertemuan ke-3-4 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA A. Hakekat Manusia dan Sifat Keingintahuannya Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna Tetapi, apakah manusia adalah makhluk terkuat
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) 821585 ; 081556431053 Email : nanikdn@uns.ac.id Blog =nanikdn.staff.uns.ac.id SISTEM PENILAIAN QUIS : 30% TUGAS : 20 % UJIAN (UAS):
Lebih terperinciIlmu Alamiah Dasar. Oleh : Dini Rohmawati
Ilmu Alamiah Dasar Oleh : Dini Rohmawati dini_rohmawati@uny.ac.id Ciri makhluk hidup (manusia) Rasa ingin tahu Sejarah perkembangan pola pikir manusia Perkembangan Pola Pikir Manusia Ciri Makhluk Hidup
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR. Pendekatan Ilmiah Dini Rohmawati
ILMU ALAMIAH DASAR Pendekatan Ilmiah Dini Rohmawati dini_rohmawati@uny.ac.id FLASH BACK Mitos, Penalaran dan Pendekatan Ilmiah sebagai pangkal kelahiran IPA Ilmiah Penalaran Mitos FLASH BACK Pernyataan
Lebih terperinciBAB V METODE-METODE KEILMUAN
BAB V METODE-METODE KEILMUAN Untuk hidupnya, binatang hanya mempunyai satu tujuan yang terlintas dalam otaknya yaitu pemenuhan kebutuhan untuk makan. Manusia dalam sejarah perkembangannya yang paling primitifpun
Lebih terperinciMETODE ILMIAH. Isti Yunita, M. Sc FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
METODE ILMIAH Isti Yunita, M. Sc Isti_yunita@uny.ac.id FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 DASAR-DASAR PENGETAHUAN Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai
Lebih terperinciMaind map rangkuamn ke 2
Sejarah ilmu pegetahuan Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda disekitarnya, seperti bulan, bintang, dan
Lebih terperinciBAB I HAKEKAT IPA. Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam ang ada. fisika biologi
BAB I HAKEKAT IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam ang ada Gejala-gejala alam fisika biologi kimia Rasa ingin tahu manusia merupakan
Lebih terperinciUNIVERSITAS PADJADJARAN
BIOLOGI DASAR Bab 1 PENDAHULUAN TIM DOSEN BIOLOGI DASAR JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 1 Definisi biologi Biologi (bios hidup + logos ilmu): ilmu
Lebih terperinciPENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.id 1 Sebagai ilmu, logika disebut logike episteme, yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat,
Lebih terperinciKONSEP DASAR ILMU ALAMIAH DASAR Bagian I. Oleh: Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd.
KONSEP DASAR ILMU ALAMIAH DASAR Bagian I. Oleh: Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd. Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala
Lebih terperinciPENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA
P a g e 1 PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA 1. Pendahuluan a. Definisi logika Logika berasal dari bahasa Yunani logos. Logika adalah: ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar ilmu pengetahuan yang mempelajari
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR. Isti Yunita, M. Sc FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
ILMU ALAMIAH DASAR Isti Yunita, M. Sc isti_yunita@uny.ac.id FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 Menurut Anda, apakah dasar munculnya sains? Ketidakpuasan terhadap penjelasan mitos
Lebih terperinciBAB I Pengantar PLSBT. Dosen : Elly M. Setiadi
BAB I Pengantar PLSBT Dosen : Elly M. Setiadi BAB I Pengantar Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi (PLSBT) Bab ini memberikan dasar pemahaman tentang latar belakang lahirnya PLSBT, ruang lingkup
Lebih terperinci2.2 Aktivitas Belajar dengan Menggunakan Media Gambar. Aktivitas belajar menggunakan media gambar merupakan kegiatan, kesibukan,
6 2.2 Aktivitas Belajar dengan Menggunakan Media Gambar Aktivitas belajar menggunakan media gambar merupakan kegiatan, kesibukan, keaktifan atau suatu kegiatan belajar yang dilaksanakan di tiap bagian
Lebih terperinciMETODE, PROSES, SIKAP DAN IMPLIKASI ILMIAH. Topik ke-3
METODE, PROSES, SIKAP DAN IMPLIKASI ILMIAH Topik ke-3 A. Metode Ilmiah Sebagai Dasar IPA Metode ilmiah sbg pangkal kelahiran IPA Berawal dr kelemahan penalaran deduktif (abstrak dan lepas dr pengalaman)
Lebih terperinciEPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR
EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR Slamet Heri Winarno JARUM SEJARAH PENGETAHUAN Kriteria kesamaan dan bukan perbedaan yang menjadi konsep dasar Berlaku metode ngelmu yang tidak membedakan
Lebih terperinciSuatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu
CATATAN: Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu Makalah ini saya peroleh dari http://bisikanpena.wordpress.com/2010/10/08/suatu-pengantar-untukmemahami-filsafat-ilmu/. Isinya cukup baik untuk memberikan
Lebih terperinciPendahuluan Alam Pikiran Manusia. Ilmu Alamiah Dasar
Pendahuluan Alam Pikiran Manusia Ilmu Alamiah Dasar Pendahuluan Tiap ilpeng punya karakteristik kejelasan yg meliputi: Obyek Masalah/kajiannya Cara perolehan/metodologinya Produk/hasilnya Kecenderungan/tren
Lebih terperinciII. POLA PIKIR PENELITIAN ILMIAH. Oleh Bambang Juanda
II. POLA PIKIR PENELITIAN ILMIAH Oleh Bambang Juanda Kaidah atau sifat Berpikir Ilmiah: 1. skeptis. Selalu mempertanyakan suatu kebenaran (teori) yg ada. 2. analitis. Selalu mencari hubunganhubungan dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 2.1 Hakikat Sains 2.1.1 Pengertian Sains Pada dasarnya setiap anak dilahirkan dengan bakat untuk menjadi ilmuwan, ia dilahirkan dengan membawa sesuatu keajaiban
Lebih terperinciPengantar Sosiologi. Yesi Marince.S.IP., M.Si
Pengantar Sosiologi Yesi Marince.S.IP., M.Si PROSES TERBENTUKNYA PEMIKIRAN SOSIOLOGI Dahulu semua ilmu pernah menjadi bagian dari filsafat yang dianggap sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan. Sosiologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan penting yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Permendikbud No 67 Th 2013 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 yang menjelaskan tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
Lebih terperinci2.2 Aktivitas Belajar dengan Menggunakan Media Diskusi. Aktivitas belajar menggunakan media gambar merupakan kegiatan, kesibukan,
7 Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan belajar merupakan proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang yang berlangsung seumur hidup. 2.2 Aktivitas Belajar dengan Menggunakan Media
Lebih terperinciBy Gotri Ruswani, S.Pd.
By Gotri Ruswani, S.Pd. Ilmu bertujuan untuk meramalkan & memahami gejala-gejala alam. Pengetahuan adalah sesuatu yg diketahui langsung dr pengalaman, berdasarkan panca indera & diolah oleh akal budi secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam peningkatan sumber daya manusia dan salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan nasional di Indonesia.
Lebih terperinciMetode, Sikap, Proses, dan Implikasi Ilmiah. Sulistyani, M.Si.
Metode, Sikap, Proses, dan Implikasi Ilmiah Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Berlatar belakang Penalaran deduktif (rasionalisme) dan induktif (empirisme) memiliki kelemahan dalam mengungkap
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI)
BAHAN AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI) Dosen Pengampu : TASRIF, MPD Disusun oleh SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) BIMA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lebih terperinciDASAR-DASAR METPEN. Filsafatilmu Logikailmiah Sejarahdanperkembanganilmupengetahuan. Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI
DASAR-DASAR METPEN Modul ke: Filsafatilmu Logikailmiah Sejarahdanperkembanganilmupengetahuan Fakultas PSIKOLOGI Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Perkenalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi gerak, fluida, panas, suara, cahaya, listrik dan magnet, dan topik-topik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika adalah ilmu pengetahuan yang paling mendasar, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda. Bidang fisika biasanya dibagi menjadi gerak, fluida,
Lebih terperinciPENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PROF. DR. NURFINA AZNAM NUGROHO, SU., APT
PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN MASALAH RANCANGAN PENELITIAN PENELITIAN UNTUK MEMAHAMI DAN MEMECAHKAN MASALAH DI BIDANG TERTENTU SERTA MEMPEROLEH PENGETAHUAN BARU, SECARA: ILMIAH : BERDASARKAN FAKTA ATAU
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi
METODE PENELITIAN Penelitian dan Ilmu Pengetahuan MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi 2 Metode Metode adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Cara yang teratur dan terpikir baik untuk
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Ilmu Kealaman Dasar Kode Mata Kuliah : MU 005 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Lebih terperinciPRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO HAKIKAT IPA. By Nurratri Kurnia Sari, M. Pd
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO HAKIKAT IPA By Nurratri Kurnia Sari, M. Pd HAKEKAT SAINS SCIENCE (SAINS) ILMU PENGETAHUAN ALAM ILMU ALAMIAH INTEGRASI
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR. Materi 2/13/2017. Tujuan. Kegiatan
Tujuan ILMU ALAMIAH DASAR Al. Maryanto, M.Pd. Jurusan Pendidikan IPA FMIPA UNY Margosari RT 15/08 Pengasih Kulon Progo / 081802651746 maryanto.al@gmail.com allesius_maryanto@uny.ac.id Mahasiswa mempunyai
Lebih terperinciMAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing: Dr. Hasaruddin Hafid, M.Ed Oleh: A. Syarif Hidayatullah PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA
Lebih terperinciSOSIOLOGI POLITIK. oleh : Yesi Marince, M.Si. 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1
SOSIOLOGI POLITIK oleh : Yesi Marince, M.Si 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1 PROSES TERBENTUKNYA PEMIKIRAN SOSIOLOGI Auguste Comte, ahli filsafat bangsa Perancis adalah bapak sosiologi dunia. Sosiologi
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah Bobot Mata Kuliah : : Ilmu Kealaman Dasar 3 Sks Deskripsi Mata Kulih : Pengantar IAD; Alam pikiran dan perkembangannya, Perkembangan dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB 6 ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN. Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017
BAB 6 ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017 When, why and how do... we do the research...? masalah hasrat ingin tahu Mencari Jawaban Metode Non Ilmiah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dan pengajar yang menggunakan segala sumber daya sesuai dengan perencanaan yang telah di persiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang sangat besar, terutama pendidikan di tingkat dasar dan menengah. Pendidikan ditujukan untuk
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN HAKIKAT METODE ILMIAH
PENGERTIAN DAN HAKIKAT METODE ILMIAH Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada dasarnya penelitian diadakan untuk membuktikan suatu kebenaran
Lebih terperinciILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI Oleh NIM : Boni Andika : 10/296364/SP/23830 Tulisan ini berbentuk critical review dari Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan Metodologi
Lebih terperinciKompetensi dasar: Memahami kontribusi karya ilmiah
Kontribusi Kompetensi dasar: Memahami kontribusi karya ilmiah Indikator: Karakteristik tulisan dan wawasan ilmiah Tujuan penulisan karya ilmiah Perbedaan karya ilmiah dengan non ilmiah. Penulisan Karya
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN FISIKA. M. Gade* Abstrak
PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN FISIKA M. Gade* Abstrak Sumber daya manusia merupakan suatu komponen dari lingkungan alam, karena manusia sebagai sumber daya alam. Kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, karena pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar IPA Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam
Lebih terperinciPENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO
PENELITIAN DAN METODE ILMIAH BY: EKO BUDI SULISTIO Email: eko.budi@fisip.unila.ac.id PENELITIAN Bhs Inggris : Research re kembali ; search mencari. Secara bahasa berarti mencari kembali Penelitian dapat
Lebih terperinciPertemuan ke-1 IBD sebagai bagian dari MKDU:
Pertemuan ke-1 IBD sebagai bagian dari MKDU: SUMBER PUSTAKA ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR, Dra. Elly M. Setiadi, M.Si, dkk. TIU : Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008; Mahasiswa dapat memahami dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Penalaran Matematis Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar IPA Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam
Lebih terperinciDosen: Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran
Agama, Filsafat, Ilmu, Teori, dan Penelitian Kuliah 2 Metodologi Ilmu Pemerintahan Dosen: Prof. Dr. H. Utang Suwaryo, Drs., M.A. Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan
Lebih terperinciPROSES BERPIKIR ILMIAH
PROSES BERPIKIR ILMIAH Penalaran (Reasoning)) - Kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Cirinya : Logis dan analitis Proses berpikir Ilmiah adalah : gabungan cara berpikir deduktif
Lebih terperinciBAB I KONTEK PENELITIAN
BAB I KONTEK PENELITIAN Pembahasan bagian ini menempatkan kegiatan penelitian ke dalam beberapa aspek penelitian. Aspek pertama akan membahas penelitian yang bersifat positif dan ilmiah dan diproses untuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu model pembelajaran
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pemecahan Masalah (Problem Solving) Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu model pembelajaran yang berlandaskan teori konstruktivisme. Konstruktivisme merupakan
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN
KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN A. Upaya-upaya Manusia Untuk Memperoleh Kebenaran Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Artinya, setiap pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang mengetahui
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN Konsep merupakan suatu gagasan atau ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat
Lebih terperinciMAKALAH FILSAFAT ILMU. Penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif. Patricia M D Mantiri Pend. Teknik Informatika. Tema: Disusun oleh:
MAKALAH FILSAFAT ILMU Tema: Penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif Disusun oleh: Patricia M D Mantiri 10 312 633 Pend. Teknik Informatika I. Latar Belakang Masalah Sebelum membahas tentang penalaran
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR. Oleh. Albert Barus
ILMU ALAMIAH DASAR Oleh Albert Barus ILMU ALAMIAH DASAR A. Manusia Selalu Ingin Tahu Issac Asimov (1920), mengatakan bahwa binatang sebagai Idle Curiosity (keingintahuan yang terbatas). Manusia justru
Lebih terperinciHIPOTESIS. Pertemuan 9. Pengertian Hipotesis
HIPOTESIS Pertemuan 9 Pengertian Hipotesis Dugaan/kesimpulan sementara Suatu hubungan logis antara 2 atau lebih variabel yang dinyatakan dalam bentuk suatu pernyataan yang dapat diuji. Jawaban sementara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cakupan IPA adalah pelajaran biologi yang membahas tentang mahluk hidup dan lingkungan serta diajarkan untuk menambah informasi, mengembangkan cara
Lebih terperinciPengertian Metodologi Penelitian. Hubungan Ilmu dan Penelitian
Pengertian Metodologi Penelitian Metodologi Metode + Logi (/ logy dari kata logos = ilmu ) Ilmu : Suatu pengetahuan yang sistematis dan terorganisasi Penelitian : Suatu penyelidikan yang hati-hati serta
Lebih terperinciFilsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman
Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Berbicara mengenai filsafat, yang perlu diketahui terlebih dahulu bahwa filsafat adalah induk dari segala disiplin ilmu pengetahuan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan Filsafat merupakan disiplin ilmu yang terkait dengan masalah kebijaksanaan. Hal yang ideal bagi hidup manusia adalah ketika manusia berpikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Logika Logika berasal dari kata Logos yaitu akal, jika didefinisikan Logika adalah sesuatu yang masuk akal dan fakta, atau Logika sebagai istilah berarti suatu metode atau
Lebih terperinciMata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
55. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
Lebih terperinciPERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai landasan teori dan kerangka berpikir. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 6.1. Menjelaskan
Lebih terperinciLANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor
LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Oleh Agus Hasbi Noor Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.
Lebih terperincicbab V SIMPULAN DAN SARAN
cbab V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Simpulan Umum Data hasil tes menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains calon guru non IPA terhadap lingkungan berada pada kategori kurang sekali (42,92%). Apabila
Lebih terperinciPENDAHLUAN. Penalaran Tinggi Keterampilan Rendah. Keterampilan dan Kreativitas Tinggi. Penalaran Rendah Keterampilan Tinggi
Kemampuan Bernalar Bimbel PENDAHLUAN Latar Belajang Kurikulum 2013 merupakan penguatan pelaksanaan kurikulum berbasisk kompetensi (KBK) yang dirintis sejak tahun 2002. Penyempurnaan terus dilakukan oleh
Lebih terperinciILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian
ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian tedi - last 08/16 Ilmu. Ilmu adalah pengetahuan tentang fakta,
Lebih terperinciVII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN Langkah penelitian adalah serangkaian proses penelitian dimana seorang peneliti dari awal yaitu merasa menghadapi masalah, berupaya untuk memecahkan masalah, memecahkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pendekatan Pembelajaran Inquiry 2.1.1.1 Pendekatan Pembelajaran Guru di dalam kelas ialah menggunakan pendekatan pembelajaran sebab kegiatan belajar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN RASIONAL Dilakukan dg dg cara yg yg masuk akal shg Terjangkau terjangkau penalaran manusia CARA ILMIAH KEGIATAN PENELITIAN DIDASARKAN CIRI-CIRI
Lebih terperinciMATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]
MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS] Peranan dan ruang lingkup riset PERBEDAAN METODE ILMIAH DENGAN LOGIKA Logika berhubungan dengan cara atau proses penalaran (reasoning), jika suatu
Lebih terperinciBab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA
Bab 3 Filsafat Ilmu Agung Suharyanto,M.Si Psikologi - UMA 2017 Definisi Filsafat Ilmu Robert Ackermann Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapatpendapat ilmiah dewasa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Dr. BUDIYONO SAPUTRO, M.Pd
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN Dr. BUDIYONO SAPUTRO, M.Pd 1. Kontrak Perkuliahan 2. Konsep, Karakteristik dan Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan 3. Jenis-jenis Penelitian Pendidikan 4. Masalah penelitian
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Oleh karena itu, sebelum
Lebih terperinciMANUSIA, NILAI DAN MORAL
MANUSIA, NILAI DAN MORAL HAKIKAT NILAI-MORAL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Nilai dan Moral Sebagai Materi Pendidikan Ada beberapa bidang filsafat yang berhubungan dengan cara manusia mencari hakikat sesuatu,
Lebih terperinciFilsafat Ilmu dan Logika
Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: METODE-METODE FILSAFAT Fakultas Psikologi Masyhar Zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengantar metode filsafat bukanlah metode ketergantungan
Lebih terperinciPENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENDEKATAN LINGKUNGAN DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR MATERI PENGHEMATAN ENERGI
PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENDEKATAN LINGKUNGAN DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR MATERI PENGHEMATAN ENERGI OLEH REZIANA AMALIA MARIA 201591005 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Segala puji syukur Alhamdulillah penulis persembahkan kepada Allah
KATA PENGANTAR Segala puji syukur Alhamdulillah penulis persembahkan kepada Allah SWT yang karena berkat rahmat dan karunia-nya penulis telah menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Dampak Penerapan Teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tingkat metodologi, sejak awal pertumbuhan ilmu-ilmu sosial sudah dikenal ada dua mazhab penelitian sosial. Dalam konteks ini Sanapiah Faisal membaginya menjadi 2
Lebih terperinciSebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika
Sebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika A. MATEMATIKA Matematika Sebagai Bahasa Untuk mengatasi kekurangan yang terdapat pada bahasa maka kita berpaling kepada
Lebih terperinciMAKALAH MANAJEMEN PENGANTAR MEMAHAMI KONTEKS MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MAKALAH MANAJEMEN PENGANTAR MEMAHAMI KONTEKS MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pengantar Dosen Pengampu : Dyna Herlina Suwanto, M.Sc Disusun Oleh : Muh.
Lebih terperinciMEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL
MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL Oleh : Dr. Sri Trisnaningsih, SE, M.Si (Kaprogdi Akuntansi - FE) Pendahuluan Ilmu pengetahuan merupakan karya budi yang logis serta imajinatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap orang membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU Filsafat: upaya sungguh-sungguh dlm menyingkapkan segala sesuatu, sehingga pelakunya menemukan inti dari
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pembelajaran media sangat diperlukan karena dapat membantu
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS) Selama proses pembelajaran media sangat diperlukan karena dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Arsyad (2006:3), media pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika terbentuk sebagai hasil observasi dan pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran sistematis,
Lebih terperinciEPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR
EPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR Dr. Sri Trisnaningsih, SE, M.Si Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jawa Timur Pengantar Epistemologi merupakan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciTUGAS PAPER FILSAFAT SAINS MEMAHAMI PARADIGMA SAINS DALAM IPA SEBAGAI KESEPAKATAN KOLEKTIF DIANTARA PARA ILMUAN
TUGAS PAPER FILSAFAT SAINS MEMAHAMI PARADIGMA SAINS DALAM IPA SEBAGAI KESEPAKATAN KOLEKTIF DIANTARA PARA ILMUAN Oleh RAHMAWATI M / NIM : 30215005 RIRI JONUARTI / NIM : 30215004 PROGRAM STUDI DOKTOR FISIKA
Lebih terperinciMenurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Belajar Matematika Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam bertingkah laku yang baru berkat
Lebih terperinciDasar Dasar Pencarian Idea Penelitian 1) Oleh : Dr.Ir. Gunawan Budiyanto 2)
A. IFTITAH. Dasar Dasar Pencarian Idea Penelitian 1) Oleh : Dr.Ir. Gunawan Budiyanto 2) Manusia dalam hidupnya selalu menghadapi masalah dan permasalahan manusia tersebut dipengaruhi oleh tingkat perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir, merasa, mempercayai dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan
Lebih terperinci