ditemukannya
|
|
- Yandi Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 By Umiyatunch 1
2 Nama : Siti Umiyatun Choiriah Alumni : S1 : Geologi UPN 1990 S2 : Geologi ITB 2000 Alamat : Jl. Wonosari Km 8, Perum. Cepoko Indah E.38 Sitimulyo Piyungan Telp : umiyatunch@yahoo.com, umiyatunch@iageoupn.com 1) Mengetahui ciri-ciri umum Arthropoda 2) Mengetahui morfologi Arthropoda 3) Mengetahui Klasifikasi Arthropoda 4) Mengetahui indeks fosil Arthropoda dan umurnya 5) Mengetahui perbedaan Euryptherida dg Trilobita 6) Mengetahui genus-genus Arthropoda dan tempat ditemukannya 2
3 PENILAIAN NO Jenis Tagihan Bobot (%) 1 Kehadiran minimal 75% 10 2 Tugas/Kuis/Keaktifan 10 3 Ujian Tengah Semester 35 4 Ujian Akhir Semester 45 6 Jumlah 100% Kelulusan nilai ini untuk Prasyarat : 1. Paleontologi Mikro dan 2. Kuliah Lapangan Bayat 3
4 1. Bentuknya khas memanjang, beruas-ruas. 2. Tubuh :3 (kepala/cephalon, dada/thorax, perut/abdomen, kadang mempunyai ekor/pygidium. 3. Mempunyai mulut di anterior dan anus di posterior. 4. mempunyai banyak kaki, yg fungsinya bermacam 2 (sbg ekor,antenna, merangkak,berenang,bernafas,menangkap,alat peraba,perasa dll). 5. Rangka luar keras dr chitin / chitinopospat. 6. Ukuran hewan bermacam-macam dari : Serangga (0,25mm) Trilobita (60cm) Euryptherida (150cm-2m/6,6feet) Kepiting 34cm (dari ujung capit kiri sampai capit ujung kanan) 7. Jumlah spesies >1 juta. Sistem : pencernaan lengkap, Sistem peredaran darah terbuka dan tergantung pembuluh Sistem respirasi: bermacam2 tergantung jenis spesiesnya (Insang, permukaan tubuh, trakea, paru-paru buku) Bhs Yunani (arthron= ruas, podos/pous = kaki), kaki beruas2. Termasuk hewan invertebrata yg progesif. Sejarah evolusinya panjang dari Prakambrium-Resen. Hidup di darat, air dan udara. KLASIFIKASI : dasar nya Sifat ruas tubuh Struktur dan jumlah kaki Sifat dan posisi alat pernafasan 4
5 Crustacea (Kepiting, Udang, Balanus) Klas Subklas Fosil / Hidup Umur Branchiopoda Fosil & Hidup Kamb? Silur,Dev--Res Ostracoda Fosil & Hidup Kamb atas-res Copepoda Hidup Resen Cirripedia Fosil & Hidup Silur? Devon, Kapur-Res Malacostrata Fosil & Hidup Silur? Dev-Res M t t (hid di Fosil & Hidup Kamb tengah-res Arachnoidea (kalajengking, ki Merostomata (hidup di laba-laba) Air ) Euriptherida Arachnida(di darat) Fosil & Hidup Silur - Res Trilobita Fosil Kamb Bwh-Per Chilopoda (centripedes) Fosil & Hidup Pensilvania-Res Diplopoda (milipedes) Fosil & Hidup Devon-Resen Symphyla Hidup Resen Insecta Fosil & Hidup Pensilvania-Res Miriapoda Dari semua yg diatas yg penting untuk stratigafi adalah Trilobita, Euryptherida, Balanus, Ostracoda. Ciri ciri Crustacea Arachnida Pembagian Tubuh Jumlah kaki Perbedaan 4 kelas Arthropoda Kepala dada (sefalothoraks) dan abdomen Sepasang pada setiap ruas (5 pasang pada dada) Sefalothoraks dan abdomen 3 pasang pd dada Chilopoda Kepala dan abdomen (perut) yang gepeng Tiap ruas terdapat sepasang kaki Myriapoda Diplopoda Kepala dan abdomen, bentuknya silindris Tiap ruas terdapat 2pasang kaki Insecta Kepala, dada dan perut 3 pasang Sayap Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada 1 atau 2 pasang Jumlah antena 2 pasang Tidak ada 1 pasang 1 pasang 1 pasang Alat respirasi Habitat Insang dan permukaan tubuh Air tawar dan laut Paru paru buku Trakea Trakea Trakea Darat Darat Darat Darat 5
6 Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Filum: Arthropoda Latreille, 1829 Subphylum Crustacea Trilobitomorpha Chelicerata Myriapoda Hexapoda Subklas / Ordo Branchiopoda Ostracoda Malacostraca Remipedia Cephalocarida Maxillopoda Trilobita - trilobites (punah) Arachnida Merostomata Pycnogonida Chilopoda Diplopoda Pauropoda Symphyla Insecta - Order Diplura - Order Collembola - Order Protura 6
7 Fosil-fosil CRUSTACEA Carpopenaeus callirostris (Late Cretaceous, Libanon) Aeger insignis (Late Yura,Jerman) Acanthochirana cenomanica (Early Yura di Libanon) Aeger sp. (Early Yura di Italy) Drobna deformis (Late Yura Jerman) Aeger tipularis (Late Yura Jerman) Antrimpos noricus (Late Trias Italy) 7
8 1. Ukuran kecil, Cangkang 1-2cm, dg mikroskop. 2. Bentuk lensa, berkelopak Ruas tubuh tidak jelas 4. Jumlah kaki ki beberapa b & fungsinya bermacam-macam 5. Bahan Chitin/Gampingan Dari kata cirrus/keriting, pedia/kaki Contoh penting Balanus. 1. Ruas tubuh tdk jelas, terutama hidup di laut 2. Ada yg tdk punya cangkang (krn parasit pd invertebrata/vertebrata lain) 3. Sebagian membentuk endapan batugamping yang tebal td. Cangkang 2 zat gampingan. Ocellus Mata Jantung cangkang Antennule Perut Antenna Antennule Mata Maxilla rahang cangkang Antenna Anatomi Ostracoda yg masih hidup 8
9 Macronotella Bassleratia Leperditia Jonesella Bromidella Krausella Ceratopsis Coelochilina Thomasatia M Superclass CRUSTACEA Klas Ostracoda Cythere phillipsiana (Silur di Swedia) Cythere baltica (Silur di Swedia) 9
10 OSTRACODA SEKARANG Cytherella sp Mutilus parallelicostatus Mutilus sp Keijella Lanckacythere sp 10
11 Klas Cirripedia / Barnacle (contoh : Balanus) Dari kata cirrus/keriting, pedia/kaki 1. Ruas tubuh tdk jelas, terutama hidup di laut 2. Ada yg tdk punya cangkang (krn parasit pd invertebrata/vertebrata lain) 4. Sebagian membentuk endapan batugamping yg tebal td : cangkang-cangkang zat gampingan. Balanus : fosil penting kala Pliosen Atas. 1. Di Jawa (Sangiran) dinamakan batugamping Balanus. 2. Balanus hidup di zona antara pasang & surut. 3. Cangkang g td: 4-10 lempeng gampingan g yg saling berhubungan. Fosil Cirripedia zaman : - Silur : Hercolepas (Hidupnya sesil). - Yura : Loricula - Kapur : Scalpellum - Tersier-Resen : Menempel pd tiang/batu di air laut pasang-surut bahkan pada kapal/perahu 11
12 Tergum Caring Scutum A Balanus B A. Ontogeni dan struktur Balanus hidup B. Morfologi Fosil Balanus 12
13 I Loricula (Kapur) Turrilepas (Kapur) J Brachylepas y p (Miosen) Balanus (Silur) Class Cirripedes (Barnacles) dari genus Balanus, umur Pliosen (penciri laut dangkal dan fosil ini dijumpai di dekat pantai di Sicilia) 13
14 Subklas Merostomata : Hidup di air : 3 ordo 1. Xiphosura 2. Eurypterida (penting dlm stratigafi) 3. Aglaspida Subklas Arachnida : Hidup di darat 14
15 1. Telah punah 2. Ukuran sampai 6,6 feet (Genus Pterygotus, Stylonorus) 3. Merupakan karnivora, pemburu yang ganas 4. Golongan yg primitif dari zaman Ordovisium & Silur 5. Hidup di air laut, gol yg progresif di air sungai, danau & laguna 6. Eurypterida (tertua) ditemukan dalam batuan Ordovisium Bawah Serpih Graptolit Deepkil (New York) 7. Terfosilkan dg baik pd batuan berumur Silur & Devon (melimpah), setelah Devon tdk muncul lagi & punah pd zaman Perm. mata carapace ocellus kaki jalan kaki keseimbangan kaki renang mulut tergit sternit metastoma operculum ruas caudal Alat kelamin DORSAL telson VENTRAL 15
16 Prosoma Mesosoma Metasoma osoma Opisth Berdasarkan morfologi & pertumbuhan sepasang kaki terakhir dari bag.prosoma : 8 kelg dan 5 diantaranya sangat penting yaitu : 1. Eurypteridae : Eurypterus 2. Stylonuridae : Stylonorus 3. Pterypgotidae : Pterygotus 4. Hugmilleridae : Hugmilleria 5. Carsinosomidae : Eusarcus 16
17 Contoh fosil Euriptherida Zaman Silur dan Devon Euripterus Carcinosoma Mixopterus Stilonorus Contoh fosil Euriptherida Zaman Silur dan Devon 5a 5b Hughmilleria 6.Eurypterus 7.Pterygotus 17
18 Muncul Zaman Kambrium dan sekarang telah punah, shg dipakai sbg Indeks Kambrium Makhluk sangat rumit dg cangkang keras, tubuh khas, dan organ kompleks. Matanya tersusun atas ratusan mata kecil, dan setiap mata kecil mengandung 2lapis lensa. Struktur matanya benar2 merupakan keajaiban. David Raup (prof.geologi di Universitas Harvard, Rochester, dan Chicago), mengatakan, "trilobita, 450 jt.yll, menggunakan rancangan mantap yg akan membutuhkan seorang ahli lensa terlatih dan penuh imajinasi untuk bisa mengembangkannya saat ini. 18
19 Trilobita : 1. Fosil indeks Kambrium 2. Ukuran kecil (<1cm),(5-7cm),terbesar 67,5cm (Terataspis) 3. Hidup di permukaan dasar laut, krn berasosiasi dg koral, Crinoida, Brachiopoda, Cepalophoda, sbg planktonis (Kelp. Odonropleurida) 4. Hewan pemakan bangkai & sisa tanaman laut, yg lainnya makan dg cara menyaring lebih dulu (Filter Feeder). Kaki-kaki : Endopodit : td 6 ruas, bg luar barambut untuk berjalan Exopodit : bentuk lempeng pipih dg bulu-bulu seperti sikat, untuk pernafasan & berenang. A. Morfologi Trilobita / Chepalon kepala Antennula Hipostoma Metastoma t Glabella Sutura muka Mata Pipi mati (tdk dpt bergerak) Pipi bebas (dapat bergerak) rax / dan Thor bad Ruas poros Ruas pleura Pygidium (ekor) A 19
20 Dorsal Ventral en ex g frc fc ce p ax fs : endopodite : exopodite : glabella ll : free cheek : fixed cheek : composite eye : pleura : axis : facial suture B. Penampang Trilobita C. Pembagian Trilobita bds posisi Saluran Makanan jantung membran ventral 3 3 suture Exopodit Lempeng dasar Endopodit jantung Perisai dorsal 4 Protoparia 4 Hypoparia Mulut Hipostoma Saluran makanan chepalon Anus suture Doublure B Proparia Opistoparia C 20
21 Secara longitudinal rangka Trilobit : 3 bag 1. Kepala (cephalon) 2. Bag. Tengah yang lentur/badan (thorax). 3. Bagian perut /tubuh belakang/ekor (pygidium) Kepala : 1. Td : 5-7 ruas. 2. Bentuk hampir bulat, ellips, segi Bag poros kepala glabella yg dibatasi oleh pipi. 4. Pipi Thorax : 1. Td ruas2 yg dapa bergerak satu dg lainnya shg Trilobit bisa membentuk bola 2. Jumlah ruas 2-44 ruas, tgt spesiesnya. Misal: Agnotus (2), Paedeumias robsonensis (44) Kaki-Kaki : Endopodit : - Terdiri i dari 6 ruas, - Bag luar berambut, - Fungsi untuk berjalan Exopodit : - Tdk beruas, - Bentuk lempeng pipih dg bulu-bulu spt sikat, - Fungsi untuk pernafasan 21
22 Trilobita : 4 bds 1. Ontogeni (tahap pertumbuhan) 2. Sifat & posisi suture muka 3. Jumlah ruas thorax 4. Sifat chepalon / pygidium / keduanya. Trilobita (3 ordo): bds arah, orientasi sutur muka, posisinya thd sudut pipi, posisi pipi bebas, sifat mata : 1. Hypoparia: pipi bebas menerus ke bag dorsal di sudut pipinya, suture muka ada dipinggir. 2. Opisthoparia: sutur muka memotong pinggiran cephalon bag posterior, pipi bebas di bag dorsal, mencakup sudut pipi/duri. 3. Proparia: sutur muka terhenti dipinggiran lateral, pipi bebas di bag dorsal, pipi tetap mencakup sudut pipi/duri. 1. Agnostida (Kambrium Bawah-Ordovisium) Agnotus. 2. Eodiscida (Kambrium Bawah-Tengah) Eodiscus. 3. Olenellida/Mesonacida (Kambrium Bawah) Olenellus, Mesonacis, Holmia, Callavia, Wanneria, Elliptocephala, Paedeumias. 4. Opisthoparia i (Kambrium Bawah-Devon) Bonnia, Negroffithides. 5. Proparia (Ordovisum Bawah-Devon) Pagetia,Pagetides. 22
23 Pygidium 1. Besar thorax dan pygidium (bag posterior dr rangka luar & selama hidupnya membungkus bag perutnya). Bila jumlah ruas pd thorax banyak maka pygidium kecil dan sebaliknya. 2. Dalam evolusi progresif, memiliki jumlah ruas thorax sedikit krn ruas thorax lainnya a bersatu mjd pygidium yg besar. 3. Bentuk primitif mempunyai jumlah ruas thorax banyak ttp pygidium kecil. Jumlah ruas pygidium (2-19) menyatu dg bagian lain yg kokoh. Olennus : mempunyai bentuk, ukuran pygidium mirip chepalon jd susah dibedakan. Calymene: ruas poros pygidium sangat panjang Scutellum, Bumastus: ruas poros pygidium pendek,menyatu menjadi 1 ruas. Acidaspis: pinggiran pygidium licin, berduri Lempeng yg mengelilingi mulut : epistoma, metastoma,hypostoma Sebuah fosil Zaman Kambrium. Mata trilobit : Struktur rangkap, Ratusan keping lensa kecil adalah sebuah rancangan yg menakjubkan. 23
24 Rekonstruksi beberapa Arthropoda Kambrium dari Burges Shale British Columbia Naraoia compacta Waptia fieldensis Burgessia bella Emeraldella brooki Onychophora Sidneyia inexpectans Marella spendens Fosil Trilobita Zaman Paleozoikum Phillipsia Griffithides Proetus Greenops Ditomopyge Odontochile Kaskia Synphoria Terataspis Ameura Brachymetopus Griffithides Anisopyge 24
25 Fosil-fosil Trilobit Acidaspis 9,8 cm 9,8 cm 8,3 cm Asaphus punctatus 11 cm Asaphus platyurus 8,1 cm 4,8 cm Asaphus kowalewskii Fosil-fosil zaman Kambrium) Olenoides cerratus (Canada) Hemirhodon amplipyge (Utah) Albertella helena (Montana) Zacanthoides typicalis (Nevada) Ellipsocephalus hoffi (Kamrium) Paradoxides sp Olenellus clarki (Kamrium) Nevada 25
26 Superclass PYCNOGONIDA Hidup di Laut, mirip scorpion dan spider Paleopantopus maucheri (Early Devon di Jerman) 26
27 MYRIAPODA Kambrium Htttp:// from the Pennsylvanian-age Mazon Creek deposits of Illinois 27
28 MYRIAPODA SEKARANG (CHILOPODA) Garden Centipede House Centipede Kaki pasang by Barb Ogg, PhD MYRIAPODA SEKARANG (DIPLOPODA = double legs) Kaki 2 pasang 28
29 Superclass HEXAPODA / INSECTA Late Yura diendapkan di Solnhofen Jerman) Nannogomophus sp. Aeschnogomphus sp Libellulium sp Chresmoda sp. Eocicada sp. Stenophlebia Oedischia sp. Mesobelostomum sp. REFFERENCE Giovanni Pinna,1990. The illustrated Giovanni Pinna,1990. The illustrated Encyclopedia of Fossils, Oxford New York Wikipedia Website 29
30 Jelaskan ciri-ciri umum Arthropoda? Jelaskan morfologi Arthropoda? Bagaimana Klasifikasi Arthropoda? Mengetahui indeks fosil Arthropoda dan umurnya Mengetahui perbedaan Euryptherida dg Trilobita Mengetahui genus-genus Arthropoda dan tempat ditemukannya Contoh fosil dari Cirripedia yg terpenting Contoh fosil Arthropoda terpenting Apa bedanya Exopodit dan Endopodit dan apa fungsinya Apa bedanya Chilopoda dg Diplopoda Apa yg saudara ketahui tentang Ostracoda Balanus lingkungan batimetri, umurnya By Umiyatunch 30
5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata >>> Vertebrata
POKOK-POKOK BAHASAN PALEONTOLOGI 1. Pendahuluan 2. Phylum Protozoa 3. Phylum Porifera 4. Phylum Coelenterata 5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata
Lebih terperinciBAB IX FILUM ARTHROPODA
BAB IX FILUM ARTHROPODA DASAR TEORI Arthropoda merupakan filum dengan jumlah spesies yang sangat besar. Dari hampir 1 juta spesies yang pernah dijumpai, 75 % di antaranya masih hidup sampai sekarang. Dan
Lebih terperinciPerkiraan jumlah makhluk hidup yang menghuni bumi
Filum Arthropoda Perkiraan jumlah makhluk hidup yang menghuni bumi 1. Filum Arthropoda memiliki anggota spesies yang paling banyak dari filum lainnya dalam Kingdom Animalia. 2. Diperkirakan sekitar 1 juta
Lebih terperinciFILUM ARTHROPODA NAMA KELOMPOK 13 : APRILIA WIDIATAMA ERNI ASLINDA RINA SUSANTI
FILUM ARTHROPODA NAMA KELOMPOK 13 : APRILIA WIDIATAMA ERNI ASLINDA RINA SUSANTI Kata Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu Arthros berarti sendi (ruas) dan Podos berarti kaki. Jadi arthropoda adalah
Lebih terperinciBIOLOGI SERANGGA PENGENALAN ARTHROPODA DAN. Upik Kesumawati Hadi Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB
PENGENALAN ARTHROPODA DAN BIOLOGI SERANGGA Upik Kesumawati Hadi Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB Bila dibandingkan dengan banyaknya jenis hewan di dunia ini, ternyata
Lebih terperinciKARSINOLOGI (BIO323) Mempelajari Kelompok Hewan anggota Crustacea
KARSINOLOGI (BIO323) Mempelajari Kelompok Hewan anggota Crustacea FILUM ARTHROPODA PENDAHULUAN Arthropoda (Y: arthron = sendi; pous = kaki) kelompok terbesar hewan kakinya bersendi Hanya 3 kelompok yang
Lebih terperinciPHYLUM ARTHROPODA. TERDAPAT DI KETINGGIAN m DI ATAS PERMK. LAUT KEDALAMAN m
PHYLUM ARTHROPODA ARTROS = sambungan / sendi PODOS = kaki TUBUH BAG. LUAR BERUAS ------- ANGGOTA TUBUH BERSAMBUNG TERTUTUP KUTIKULA BERZAT TANDUK TERDAPAT DI KETINGGIAN 7.000 m DI ATAS PERMK. LAUT S/D
Lebih terperincibiologi SET 23 ANIMALIA 3 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM ARTHROPODA a. Ciri Ciri b. Klasifikasi
23 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi A. FILUM ARTHROPODA a. Ciri Ciri SET 23 ANIMALIA 3 1. Bersegmen metameri 2. Peredaran darah terbuka 3. Tidak punya Hb, tetapi memiliki haemocyanin
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. km. Bentuk karsnya yang khas berupa conical hills yaitu berupa bentukan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kawasan Gua Karst Kawasan kars Gunung Sewu berupa kawasan kars yang luas dan dicirikan bukit gamping berbentuk kerucut dan kubah yang jumlahnya ribuan. Luasan endapan gampingnya
Lebih terperinciBIOLOGI. Filum Arthropoda-.Kelas Crustacea Made by : Raden Iqrafia Ashna
BIOLOGI Filum Arthropoda-.Kelas Crustacea Made by : Raden Iqrafia Ashna www.iqrafia.blogspot.com FILUM ARTHROPODA ARTHROS : BERUAS-RUAS, PODOS : KAKI Ciri umum: 1. Tubuh beruas-ruas atau bersegmen-segmen.
Lebih terperinciKlasifikasi Udang Air Tawar Peranan Udang Air Tawar dalam Ekosistem
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Udang Air Tawar Secara garis besar Crustacea dibagi menjadi enam kelas, yaitu Branchiopoda, Cephalocarida, Malacostraca, Maxillopoda, Ostracoda dan Remipedia (Martin 2001).
Lebih terperinciJURNAL JENIS LOBSTER DI PANTAI BARON GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA. Disusun oleh : Mesi Verianta
JURNAL JENIS LOBSTER DI PANTAI BARON GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA Disusun oleh : Mesi Verianta 090801117 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOBIOLOGI PROGRAM STUDI BIOLOGI YOGYAKARTA 2016 JENIS LOBSTER
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.4
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.4 1. Muncul kehidupan manusia di bumi menurut kala geologi terdapat pada zaman. Prekambrium Kaenozoikum Paleozoikum Karbon Mesozoikum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan beberapa kontribusi penting bagi masyarakat Indonesia. sumber daya alam dan dapat dijadikan laboratorium alam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang secara geografis memiliki daerah pesisir yang sangat panjang. Di sepanjang daerah tersebut hidup beranekaragam biota laut (Jati dan
Lebih terperinciRPP Dunia Hewan Fillum Anthropoda. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
LAMPIRAN 2 RPP Dunia Hewan Fillum Anthropoda Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMA : Biologi Kelas/Semester : X/2 Materi Pokok Alokasi Waktu : Dunia hewan : 1 x 3 JP
Lebih terperinciGEOLOGI SEJARAH RANGKUMAN SKALA WAKTU GEOLOGI. Oleh: MOHAMAD IKBAL GANI NIM Dosen Pengampu: RONAL HUTAGALUNG, S.T, M.
GEOLOGI SEJARAH RANGKUMAN SKALA WAKTU GEOLOGI Oleh: MOHAMAD IKBAL GANI NIM. 471 413 023 Dosen Pengampu: RONAL HUTAGALUNG, S.T, M.T UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA JURUSAN ILMU
Lebih terperinciORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster
ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster Kelompok Macrura Bangsa Udang dan Lobster Bentuk tubuh memanjang Terdiri kepala-dada (cephalothorax) dan abdomen (yang disebut ekor) Kaki beruas
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA KINGDOM ANIMALIA 2015
Standar Kompetensi Memahami manfaat keanekaragaman hayati Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi Indikator Pencapaian Kompetensi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas Branchiopoda, Divisi Oligobranchiopoda, Ordo Cladocera, Famili Daphnidae,
Lebih terperinciSistem Respirasi Pada Hewan
Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang
Lebih terperinciAdanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Tubuh terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan aboral (yang tidak memiliki mulut). Pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral
Lebih terperinciORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan)
ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan) LOBSTER LAUT Salah satu jenis komoditas yang biasa ditemukan di kawasan terumbu karang adalah udang barong atau udang karang (lobster).
Lebih terperinciMata Kuliah Parasit dan Penyakit Ikan. Insects dan Arachnids
Mata Kuliah Parasit dan Penyakit Ikan Insects dan Arachnids Insekta : Termasuk dalam filum arthropoda. Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan
Lebih terperinciJumat, 24 Desember 2010
Jumat, 24 Desember 2010 Laporan Praktikum Zoology "Cephalopoda" CEPHALOPODA dan ECHINODERMATA A. TUJUAN Mengamati Anatomi dan Morfologi Chepalopoda dan Echinodermata. B. DASAR TEORI Cephalopoda berasal
Lebih terperinciBerenang aktif, perkembangan biakan tidak melalui tahap larva, tepai melalui telur Beberapa mempunyai kantung tinta, untuk perlindungan diri fosilnya
CEPHALOPODA Cephalo : Kepala Podos : Kaki Merupakan moluska tingkat tinggi Mempunyai Mulut & Mata Kakinya merupakan Tentakel Funel : pelontar air ke segala arah (hyponome) Cangkang dapat lurus atau berputar,
Lebih terperinciORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan)
ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan) Kelompok Macrura (lanjutan) Bangsa Udang Penaeid Pada stadium post larva, anakan udang hidup merayap atau melekat pada benda2 di dasar
Lebih terperinciMAKALAH BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. Disusun Oleh : Ira Melita Kelas : XII. IPA. 1
MAKALAH BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA Disusun Oleh : Ira Melita Kelas : XII. IPA. 1 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA MADRASAH ALIYAH NEGERI SURADE 2016 KATA PENGANTAR Assallamu alaikum
Lebih terperinciOleh: Hermanto SP, M.Pd. Hp / Telp. (0274) atau
Oleh: Hermanto SP, M.Pd. Hp 08121575726/ 0274-7817575 Telp. (0274) 882481 Email: hermanuny@yahoo.com atau hermansp@uny.ac.id 1 ORGAN ARTIKULASI Bibir atas (labium superior) Bibir bawah (labium imperior)
Lebih terperinciJilid 1. Penulis : Arief Harisa Muhammad. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.
Jilid 1 Penulis : Arief Harisa Muhammad Copyright 2013 pelatihan-osn.com Cetakan I : Oktober 2012 Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com Kompleks Sawangan Permai Blok A5 No.12 A Sawangan, Depok, Jawa Barat
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOSISTEMATIK HEWAN. Kelas Pisces (Ikan)
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSISTEMATIK HEWAN Kelas Pisces (Ikan) NAMA : Rifki Muhammad Iqbal NIM : 1211702067 KELAS : III B KELOMPOK : 2 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia, termasuk juga keanekaragaman Arthropodanya. 1. Arachnida, Insecta, Crustacea, Diplopoda, Chilopoda dan Onychophora.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis yang dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, termasuk juga keanekaragaman
Lebih terperinciBIOLOGI LAUT Mollusca
MAKALAH BIOLOGI LAUT Mollusca MUSDALIFAH L211 13 006 MELINDA DAVID L211 13 016 JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 KATA PENGANTAR Tiada untaian
Lebih terperinciIDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi
IDENTIFIKASI IKAN Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA Mata Kuliah Iktiologi IDENTIFIKASI Suatu usaha pengenalan dan deskripsi yang teliti serta tepat terhadap spesies, dan memberi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. secara taksonomi termasuk ke dalam kelompok crustacea renik yang
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daphnia sp 2.1.1 Klasifikasi Daphnia sp. Daphnia sp. secara taksonomi termasuk ke dalam kelompok crustacea renik yang hidup secara umum di perairan tawar (Pangkey 2009). Beberapa
Lebih terperinciN E M A T H E L M I N T H E S
N E M A T H E L M I N T H E S Nema = benang, helminthes = cacing Memiliki rongga tubuh yang terbentuk ketika ektodermis membentuk mesodermis, tetapi belum memiliki mesenterium untuk menggantungkan visceral
Lebih terperinciFILUM MOLLUSCA KELOMPOK 1
FILUM MOLLUSCA KELOMPOK 1 PENGERTIAN MOLLUSCA Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Diaphanosoma sp. adalah sebagai berikut:
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Diaphanosoma sp. 1. Klasifikasi Klasifikasi Diaphanosoma sp. adalah sebagai berikut: Fillum Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus : Arthropoda : Crustacea : Branchiopoda : Cladocera
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga II TINJAUAN PUSTAKA. Genus Scylla mempunyai tiga spesies lain yaitu Scylla serata, S. oseanica dan S.
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Kepiting Bakau Klasifikasi Scylla paramamosain menurut King (1995) dan Keenan (1999) dalam Pavasovic (2004) adalah sebagai berikut : Filum : Arthropoda Subfilum: Crustacea
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pembentukan, peruntukan, dan perkembangannya ditujukan untuk memenuhi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agroekosistem Perkebunan Kopi Agroekosistem perkebunan merupakan ekosistem binaan yang proses pembentukan, peruntukan, dan perkembangannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kutu penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang
5 4 TINJAUAN PUSTAKA A. Kutu Kutu penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang memiliki bagian-bagian mulut seperti jarum (stilet) yang dapat masuk ke dalam kulit inangnya. Bagian-bagian mulut
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kelas : Crustacea. Ordo : Decapoda. Webster et al., (2004), menyatakan bahwa lobster merupakan udang air tawar
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi Lobster Air Tawar Menurut Holthuis (1949) dan Riek (1968), klasifikasi lobster air tawar adalah sebagai berikut : Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Decapoda Famili
Lebih terperinciPRIYAMBODO, M.SC. FOSIL DAN BATUAN
PRIYAMBODO, M.S C. FOSIL DAN BATUAN FOSIL Bahasa Latin, fossilis: menggali FOSIL Segala macam petunjuk atau bukti kehidupan masa lalu yang terdapat di berbagai lapisan tanah atau batuan Bagian tubuh yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Lele Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Filum: Chordata Kelas : Pisces Ordo : Ostariophysi Famili : Clariidae Genus : Clarias Spesies :
Lebih terperinciKBM 8 : Arthropoda Sebagai Vektor dan Penyebab Penyakit didik.dosen.unimus.ac.id
Parasitologi Kesehatan Masyarakat KBM 8 : Arthropoda Sebagai Vektor dan Penyebab Penyakit Mapping KBM 8 2 Tujuan Pembelajaran Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa mampu menggunakan pemahaman tentang parasit
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan mas menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Mas (Cyprinus carpio) 2.1.1 Klasifikasi dan morfologi Klasifikasi ikan mas menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut: Spesies Kingdom : Animalia Filum : Chordata Class
Lebih terperinciMorfologi Ikan BENTUK TUBUH
Morfologi Ikan Ikan, didefinisikan. secara umum sebagai hewan yang hidup di air, bertulang belakang, poikiloterm, bergerak dengan menggunakan ship, bernafas dengan insang, dan memiliki gurat sisi (linea
Lebih terperinciEKOLOGI TANAMAN. Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1) Lanjutan...
EKOLOGI TANAMAN Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1) Lanjutan... Ekosistem Perairan / Akuatik Ekosistem air tawar Ekosistem air tawar dibedakan mjd 2, yi : 1. Ekosistem air tenang (lentik), misalnya: danau,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laut, seperti halnya daratan, dihuni oleh biota yakni tumbuh-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme hidup.biota laut hampir menghuni semua bagian laut, mulai dari pantai,
Lebih terperinci1. DUGONG BUKAN PUTRI DUYUNG
1. DUGONG BUKAN PUTRI DUYUNG Istilah dugong sering dikacaukan dengan istilah lain seperti ikan duyung dan putri duyung. Dalam khasanah ilmiah, istilah dugong adalah satwa mamalia yang hidup di perairan
Lebih terperinciANNELIDA (Annulus=cincin, Oidos=bentuk)
ANNELIDA (Annulus=cincin, Oidos=bentuk) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Christmas tree fanworm LANGKAH KERJA Ambil cacing yg paling besar Letakkan cacing di bak parafin Kedua ujung di tahan dengan jarum
Lebih terperinciBAB III TAKSONOMI SERANGGA
BAB III TAKSONOMI SERANGGA Dalam bab ini akan dibahas tentang Taksonomi Serangga, yang meliputi 4 sub bab, yaitu Pengertian Taksonomi, Klasifikasi/Sistematika, Tata nama dan Identifikasi/Determinasi Serangga.
Lebih terperinci10.1. Pendahuluan. by Djauhari Noor 242
10 FOSIL 10.1. Pendahuluan Berdasarkan asal katanya, fosil berasal dari bahasa latin yaitu fossa yang berarti "galian", adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk
Lebih terperinciARTIKEL Kehidupan muncul di bumi dengan tiba tiba dan dalam bentuk yang kompleks DAN mengapa transisi dari air ke darat tidak mungkin
ARTIKEL Kehidupan muncul di bumi dengan tiba tiba dan dalam bentuk yang kompleks DAN mengapa transisi dari air ke darat tidak mungkin Tugas Mata Kuliah Ilmu Alamaiah Dasar Dosen : Syafa at Ariful Huda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Holothuroidea merupakan salah satu kelompok hewan yang berduri atau
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Holothuroidea merupakan salah satu kelompok hewan yang berduri atau berbintil yang termasuk dalam filum echinodermata. Holothuroidea biasa disebut timun laut (sea cucumber),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Udang adalah hewan kecil tak bertulang belakang (invertebrata) yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekologi Udang Udang adalah hewan kecil tak bertulang belakang (invertebrata) yang tempat hidupnya adalah di perairan air tawar, air payau dan air asin. Jenis udang sendiri
Lebih terperinciPENGANTAR ILMU PERTANIAN (IPB 107), SKS =2(2-0) Pengantar Ilmu Pertanian 1
PENGANTAR ILMU PERTANIAN (IPB 107), SKS =2(2-0) Pengantar Ilmu Pertanian 1 TOPIK 2 : SAINS DAN PERTANIAN TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, anda dapat menjelaskan Sains dan Pertanian. Pengantar Ilmu Pertanian
Lebih terperinciBAB II GEOLOGI REGIONAL
BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Secara umum Jawa Barat dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu wilayah utara, tengah, dan selatan. Wilayah selatan merupakan dataran tinggi dan pantai, wilayah tengah merupakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. (Aziz, 1981). Tubuhnya berbentuk segilima, mempunyai lima pasang garis
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bulu Babi Bulu babi merupakan organisme dari divisi Echinodermata yang bersifat omnivora yang memangsa makroalga dan beberapa jenis koloni karang (Aziz, 1981). Tubuhnya berbentuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan rayap yang paling luas serangannya di Indonesia. Klasifikasi
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Klasifikasi lele masamo SNI (2000), adalah : Kingdom : Animalia Phylum: Chordata Subphylum: Vertebrata Class : Pisces
Lebih terperinciAmfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut :
Amfibi merupakan kelompok hewan dengan fase hidup berlangsung di air dan di darat.,yang merupakan kelompok vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan alam air. Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut
Lebih terperinciRIBBON SEAL (ANJING LAUT PITA) HISTRIOPHOCA FASCIATA. Di susun oleh: Nandia Putri Aulia Nida Nurhanifah
RIBBON SEAL (ANJING LAUT PITA) HISTRIOPHOCA FASCIATA Di susun oleh: Nandia Putri Aulia 1417021083 Nida Nurhanifah 1417021084 KARAKTERISTIK DIAGNOSTIK DAN TAKSONOMI Merupakan spesies endemik Pasifik Utara.
Lebih terperinciFilum Crustacea A. KELAS COPEPODA
Filum Crustacea Filum Crustacea terdapat sekitar 40.000 spesies, mencakup jenis-jenis copepoda, udang dan kepiting. Berukuran kurang dari 0,1 mm sampai 60 cm, dengan berbagaibagai bentuk tubuh dari panjang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP KATOLIK SANTO STANISLAUS Kelas / Semester : VII (tujuh)/semester I Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Alokasi waktu : 4 X 40 (Pertemuan ke-1)
Lebih terperinciMODUL VI PENGAMATAN ORGAN-ORGAN HEWAN
35 MODUL VI PENGAMATAN ORGAN-ORGAN HEWAN TUJUAN Mempelajari organ-organ bagian luar dan dalam pada hewan. TEORI Umumnya hewan dibedakan dalam 2 kelompok utama yaitu vertebrata dan avertebrata. Golongan
Lebih terperinciEvolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata
Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata Ima Yudha Perwira, SPi, MP, MSc (Aquatic) Para saintis menempatkan hewan pada dua katergori utama, yaitu: invertebrata (in = tanpa, vertebrae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.) Ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) adalah salah satu komoditas budidaya air tawar yang tergolong dalam famili ikan Labirin (Anabantidae).
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Capung
TINJAUAN PUSTAKA Capung Klasifikasi Capung termasuk dalam kingdom Animalia, filum Arthropoda, klas Insecta, dan ordo Odonata. Ordo Odonata dibagi ke dalam dua subordo yaitu Zygoptera dan Anisoptera. Kedua
Lebih terperinciMorfologi dan Anatomi Dasar Unggas
Modul PraktikumBiologi Hewan Ternak 2016 2 Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati dalam
Lebih terperinciAni Rahmawati, S.Pi, M.Si Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian- UNTIRTA
Ani Rahmawati, S.Pi, M.Si Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian- UNTIRTA Mengapa oksigen penting? RESPIRASI Respirasi adalah proses pengambilan oksigen dari lingkungan ke dalam tubuh dan pelepasan karbondioksida
Lebih terperinciKINDOM ANIMALIA. Drs. Refli., MSc. Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua Juli 2013
KINDOM ANIMALIA Drs. Refli., MSc Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua 16-25 Juli 2013 Pengelompokkan Animalia?? (10 mnt) Kingdom Animalia Invertebrata/ Avertebrata (tidak
Lebih terperinciJAGAD RAYA DAN TATA SURYA VI
KTSP & K-13 Kelas X geografi JAGAD RAYA DAN TATA SURYA VI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami karakteristik lapisan dan struktur
Lebih terperinciSistem Respirasi Pada Hewan
Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang
Lebih terperinciBIODIVERSITAS 3/31/2014. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) "Ragam spesies yang berbeda (species diversity),
BIODIVERSITAS (Biodiversity) Biodiversity: "variasi kehidupan di semua tingkat organisasi biologis" Biodiversity (yang digunakan oleh ahli ekologi): "totalitas gen, spesies, dan ekosistem suatu daerah".
Lebih terperinciSISTEM RESPIRASI AVES
SISTEM RESPIRASI AVES Asisten Makalah : Gina Seisaria J1C112003 Oleh : Rayi Heristyara Santi Arisna Siti Aisyah Syarifah Fahrunnisa Zis Soleha J1C113055 J1C113225 J1C113223 J1C113215 J1C113201 UNIVERSITAS
Lebih terperinci2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup
2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2.1 Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan 1. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu dilingkungannya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perairan Pantai Pantai memiliki arti strategis karena merupakan wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan
Lebih terperinciGEOLOGI REGIONAL. Gambar 2.1 Peta Fisiografi Jawa Barat (van Bemmelen, 1949)
BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Fisiografi Jawa Barat menurut van Bemmelen (1949) terbagi menjadi enam zona (Gambar 2.1), yaitu : 1. Zona Gunungapi Kuarter 2. Zona Dataran Aluvial Jawa Barat Utara
Lebih terperinciBAB II GEOLOGI REGIONAL
BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Secara umum wilayah utara Jawa Barat merupakan daerah dataran rendah, sedangkan kawasan selatan merupakan bukit-bukit dengan sedikit pantai serta dataran tinggi.
Lebih terperinciCACING TANAH (Lumbricus terrestris)
CACING TANAH (Lumbricus terrestris) Kode MPB2b Fapet I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris b. Menunjukkan apparatus
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia sebagai negara kepulauan terletak diantara samudera Pasifik dan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perairan Indonesia Indonesia sebagai negara kepulauan terletak diantara samudera Pasifik dan samudera Hindia dan mempunyai tatanan geografi laut yang rumit dilihat dari topografi
Lebih terperinciBAB II GEOLOGI REGIONAL
BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Jawa Barat dapat dikelompokkan menjadi 6 zona fisiografi yang berarah barat-timur (van Bemmelen, 1949) (Gambar 2.1). Zona-zona tersebut dari utara ke selatan yaitu:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daphnia sp 1. Biologi Daphnia sp a. Taksonomi Daphnia sp Daphnia sp mempunyai lebih dari 20 spesies dari genusnya dan hidup pada berbagai jenis perairan tawar, terutama di daerah
Lebih terperinciSelama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari
Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari serangan epidemi cacar dapat menangani para penderita dengan
Lebih terperinciAdanya cangkang-cangkang mikro moluska laut yang ditemukan pada sampel dari lokasi SD9 dan NG11, menunjukkan lingkungan dangkal dekat pantai.
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.2.2.3 Umur Berdasarkan data analisis mikrofosil pada sampel yang diambil dari lokasi BG4 (Lampiran B), spesies-spesies yang ditemukan antara lain adalah Globigerinoides
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai
TINJAUAN PUSTAKA Pentingnya predasi sebagai strategi eksploitasi dapat diringkas dalam empat kategori utama. Pertama, predator memainkan peran penting dalam aliran energi pada kumunitasnya. Kedua, predator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah daging dari ternak yang sehat, saat penyembelihan dan pemasaran diawasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan daging merupakan bagian yang penting bagi keamanan pangan dan selalu menjadi pokok permasalahan yang mendapatkan perhatian khusus dalam penyediaan
Lebih terperinciBAB II GEOLOGI REGIONAL
BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Geografis Regional Jawa Tengah berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Barat di sebelah barat, dan
Lebih terperinciBAB II GEOLOGI REGIONAL
BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 FISIOGRAFI Menurut van Bemmelen (1949), fisiografi Jawa Barat dibagi menjadi enam zona, yaitu Zona Dataran Aluvial Utara Jawa Barat, Zona Antiklinorium Bogor, Zona Gunungapi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk dibedakan menjadi 2 macam yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pupuk Pupuk merupakan bahan alami atau buatan yang ditambahkan ke tanah dan dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan menambah satu atau lebih hara esensial. Pupuk dibedakan menjadi
Lebih terperinciPokok Bahasan (PB)/ Sub Pokok Bahasan (SPB) 5. Annelida a.struktur tubuh Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea
Khusus X. Tujuam Umum mengkomunikasikan filum Annelida Tujuan Khusus 1.menjelaskan permbangan stuktur tubuh dan fisiologi Annelida dibandingkan dengan Nemathelminthes. 2.membandingkan strukktur tubuh masingmasing
Lebih terperinciPhylum Echinodermata
Phylum Echinodermata Echinodermata berasal dari bahasa yunani yaitu echinos/echinus = landak, derma = kulit. Echinodermata adalah hewan kulitnya seperti landak atau kulit berduri. Pada umumnya hidup di
Lebih terperinciGambar 1. Drosophila melanogaster. Tabel 1. Klasifikasi Drosophila
I. Praktikum ke : 1 (satu) II. Hari / tanggal : Selasa/ 1 Maret 2016 III. Judul Praktikum : Siklus Hidup Drosophila melanogaster IV. Tujuan Praktikum : Mengamati siklus hidup drosophila melanogaster Mengamati
Lebih terperinciKelas Osteichthyes/ Teleostei/ Teleostomi
Kelas Osteichthyes/ Teleostei/ Teleostomi Kelas Osteichthyes/ teleostei/ teleostomi mempunyai P&V yg menonjol (lobate) dan berdaging, Sisik dengan endoskeletal yg kuat. Klas Osteichthyes/teleostei/teleostomi
Lebih terperinciMenurut Borroret al (1992) serangga berperan sebagai detrivor ketika serangga memakan bahan organik yang membusuk dan penghancur sisa tumbuhan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serangga masuk dalam filum Arthropoda dan kingdom Animalia yang memiliki keragaman Spesies terbesar dibandingkan dengan binatang yang lain yaitu hampir 75% dari total
Lebih terperinciSetelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat:
Cacing Tanah (Lumbricus terrestris) I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris b. Menunjukkan apparatus digestorius
Lebih terperinciSTKIP PRIMA SENGKANG
MAKALAH ENTOMOLOGI DOSEN PEMBIMBING : AHMAD RIADI,S.pd OLEH KELOMPOK 3: 1. SITI HARTINA ( 1321506) 2. SUMARNI (1321507) 3. SUANDI (1321508) 4. SUKMAWATI (1321510) STKIP PRIMA SENGKANG 2015 1 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Geografis 2.1.1. Pengertian dan Konsep Dasar Prahasta (2001) menyebutkan bahwa pengembangan sistem-sistem khusus yang dibuat untuk menangani masalah informasi
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 12. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUPLATIHAN SOAL BAB 12
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 12. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUPLATIHAN SOAL BAB 12 1. Urutan takson yang paling tepat untuk hewan adalah... Divisi-kelas-ordo-famili-genus-spesies Divisi-famili-kelas-genus-spesies
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain: waduk, danau, kolam, telaga, rawa, belik, dan lain lain (Wibowo, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan merupakan ekosistem yang memiliki peran sangat penting bagi kehidupan. Perairan memiliki fungsi baik secara ekologis, ekonomis, estetika, politis, dan sosial
Lebih terperinci