Lectura Vol. 03 No. 02, Agustus halaman 171 s/ d 179

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI KELAS XI SMA NURUL FALAH *Raudhah Awal **Titi Trianti *Dosen Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan- Universitas Lancang Kuning **Alumni Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan- Universitas Lancang Kuning ABSTRACT : The purpose of this research is to know effect of implementation of model cooperative learning of Teams Games Tournament (TGT) to improvethe student achievement of gradaix IPA SMA Nurul Falah Pekanbaru on the concept human respiration. This research conducted of even semester on March The method of this research used was experiment quasi of Pretest-Posttest Control Group Design. The sample of this research were student of XI IPA 1 and XI IPA 2 with amount of each class were 43 students, who whice was taken with simple random sampling technique. The data was analyzed in the from of t-test if data is normal and homogeneous, and U Mann-Whitney if the data distribution is not normal or not homogeneous. The data were collected by pretest, posttest, and student and teacher activity. The mean of N-Gain at experiment class was 0,71 categorized high at level while at control classwas 0,49 categorized at medium level. Thereby can be concluded that the implementation of cooperative learning type TGT on the concept of human respiration can improve the achievement of student class XI IPA SMA Nurul Falah Pekanbaru academic year 2011/2012. Keyword: Study of cooperative learning type of TGT, result of learning, and human respiration ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Nurul Falah Pekanbaru pada konsep sistem pernapasan manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Desain penelitian Pretest- Posttest Control Group Design. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 DAN XI IPA 2 dengan jumlah siswa masing-masing adalah 43 orang yang diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik analisa data penelitian ini berupa t-test dan U Mann- Whitney. Pengumpulan data dilakukan melalui pretest, posttest, dan lembar aktivitas guru dan siswa. Rerata N-Gain pada kelas eksperimen adalah 0,71 termasuk kategori tinggi sedangkan pada kelas kontrol adalah 0,49 termasuk kategori sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sistem pernapasan manusia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas XI IPA SMA Nurul Falah Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012. Kata kunci : TGT, hasil belajar, sistem pernapasan manusia 171

2 PENDAHULUAN Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan karena gurulah yang berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Gurulah yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk menstransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan (Kunandar, 2007). Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Nurul Falah Pekanbaru, menunjukkan bahwa kurangnya minat siswa terhadap pelajaran sistem pernapasan, hal ini dapat dilihat dari rendahnya motivasi pada diri siswa, siswa kurang serius dalam belajar, kurang berpartisispasi saat mengikuti proses pembelajaran dan dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan, serta kurang aktif dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diajukan. Pada umumnya proses pembelajaran yang sering digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab, pada penerapan metode pembelajaran seperti ini hanya terpusat pada guru saja sehingga hanya guru yang berperan aktif dalam proses belajar mengajar sedangkan peserta didik kurang berpartisispasi dalam proses pembelajaran tersebut. Ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar yang telah mereka capai, yaitu 60% siswa yang nilainya masih belum tuntas dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 73. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti melaksanakan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Perolehan data dianalisis dengan menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design (Fraenkel & Wallen, 1993). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2012 tahun ajaran 2011/2012 di kelas XI IPA SMA Nurul Falah Pekanbaru. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI yang terdiri dari 3 kelas. Sampel diambil 2 kelas dengan teknik simple random sampling. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu: hasil belajar, aktivitas siswa, dan aktivitas guru. Untuk metode pengumpulan data digunakan 4 jenis instrument, yakni silabus, rencana 171

3 pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, dan lembar tes yang terdiri dari soal pilihan ganda yang terdiri dari 30 butir soal. Dalam pelaksanaan penelitian ini, ada beberapa tahapan yakni a) tahap persiapan, b) pelaksanaan dan tahap penyusunan laporan. Teknik Analisis Data Untuk melihat peningkatan hasil belajar dihitung dengan rumus N-Gain (Meltzer, 2002). Rumusnya sebagai berikut : S post S pre N-Gain = S maks S pre Keterangan : S post : Skor posttest S pre : Skor prettest S maks : Skor maksimal ideal a. Uji Normalitas Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui distribusi data.kenormalan data diketahui melalui sebaran regresi yang merata disetiap nilai. Rumus uji Kolmogorov Smirnov menurut Steel dalamwulandari (2010): KS = Fn (Yi-1) Fo (Yi) Keterangan : KS : Nilai KS hitung Fn (Yi-1) :Frekuensi persentase komulatif pada waktu sebelum i Fo (Yi) :Frekuensi data sebaran normal pada saat i b. Uji Homogenitas Pengujian Homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman data penelitian. Rumus uji Leven (Levene Test) (Sugiyono, 2007) adalah sebagai berikut : Keterangan : W : Nilai Levene hitung X : Nilai data residual : Rata-rata data Residual : Sigma (jumlah) N : Jumlah sampel K : Jumlah kelompok Dari hasil pretest dan posttest jika terdistribusi normal dan homogen maka dianalisis dengan menggunakan statistik uji-t dan U Mann-Whitney untuk non parametrik jika data tidak berdistribusi normal atau homogen. 1. Uji T Uji-t digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen. t Keterangan: X1 : Rata-rata posttest kelompok eksperimen X2 : Rata-rata posttest kelompok kontrol : Varian posttest kelompok eksperimen 172

4 : Varian posttest kelompok kontrol 2. U Mann-Whitney U Mann-Whitney digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen. Keterangan: n1 : Jumlah sampel 1 n2 : Jumlah sampel 2 U1 : Jumlah perngkat 1 U2 : Jumlah peringkat 2 R1 : Jumlah rangking pada sampel n1 R2 : Jumlah rangking pada sampel n2 HASIL DAN PEMBAHASAN Pretest dan Posttest Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pretest dan posttest sebagai berikut: Tabel 1 Hasil Nilai Pretest dan Posttest Nilai Kelas n Tes Hasil Belajar Rerata Ideal Nilai Minimum Nilai Maksimum Pretest Eksperimen Kontrol , Posttest Eksperimen , Kontrol ,00 86, Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Jenis Data Kelas Uji Normalitas Asymp. Sig. α Keputusan Keterangan (2-tailed) Pretest Eksperimen 0, 232 0,05 Terima Hο Normal Kontrol 0,117 0,05 Terima Hο Normal Posttest Eksperimen 0,070 0,05 Terima Hο Normal Kontrol 0,484 0,05 Terima Hο Normal Pada Tabel 1 dapat dilihat hasil eksperimen sebesar 81,63 sedangkan pada perbandingan hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol rerata pretest kelas eksperimen sebesar 35,58 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 34,42. Pada hasil posttest kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol, dimana rerata posttest kelas kelas kontrol sebesar 66,43. Dari hasil pretest dan posttest yang telah diperoleh baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol maka selanjutnya dilakukan analisis data, dimana dalam analisis data dilakukan uji 173

5 normalitas, uji homogenitas dan uji lanjut. Uji normalitas pretest dan Posttest pada kelas eksperimen dan kontrol diperoleh semua data berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Berdasarkan uji homogenitas yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Jenis Data Based On Trimmed α Keputusan Keterangan Mean Pretest 0,355 0,05 Terima Hο Homogen Postest 0,576 0,05 Terima Hο Homogen Dari Tabel 3 di atas dapat dilihat maka dilakukan uji lanjut uji-t, dimana uji bahwa pada pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari varian yang homogen. Berdasarkan hasil analisis data pretest dan posttest diketahui data berdistribusi normal dan homogen, komparatif ini berguna untuk mengetahui apakah data berbeda signifikan atau tidak berbeda signifikan. Hasil uji-t pretest yang telah diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini: Tabel 4 Hasil Uji-t Pretest Jenis Data Nilai t Sig. (2-tailed) α Keputusan Keterangan Pretest -0,898 0,372 0,05 Terima Hο Tidak berbeda signifikan Tabel 5 Hasil Uji-t Posttest Jenis Data Nilai t Sig. (2-tailed) α Keputusan Keterangan Posttest -7,153 0,000 0,05 Tolak Hο Berbeda signifikan Dari tabel di atas berdasarkan uji-t 5 di atas nilai posttest diperoleh hasil independen 2-sampel pada pretest diperoleh keputusan yang diperoleh adalah terima H 0 yang artinya tidak berbeda signifikan atau pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki pengetahuan awal yang sama. Dari Tabel keputusan tolak H 0 karena Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 artinya data berbeda signifikan atau pada kelas kontrol dan eksperimen memiliki hasil belajar yang berbeda setelah diberikan perlakuan. 174

6 Rerata Lectura Vol. 03 No. 02, Agustus halaman 171 s/ d 179 N-Gain Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh N-Gain sebagai berikut; Tabel 6 Hasil N-Gain Kelas n N-Gain Rerata N- Nilai Ideal Nilai Minimum Nilai Maksimum Gain Eksperimen 43 1,00 0,22 0,95 0,71 kontrol 43 1,00 0,10 0,78 0,49 Berdasarkan tabel di atas nilai kontrol adalah 0,49 termasuk kategori minimum, nilai maksimun, dan rerata N- Gain kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Rerata N-Gain kelas eksperimen adalah 0,71 termasuk kategori tinggi sedangkan rerata N-Gain kelas sedang. Berikut ini merupakan data N- Gain per siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang digambarkan dengan diagram garis di bawah ini: 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 0,95 0,94 0,84 0,78 0,82 0,77 0,71 0,7 0,71 0,74 0,77 0,8 0,84 0,88 0,9 0,91 0,76 0,8 0,8 0,78 0,650,64 0,68 0,710,74 0,78 0,79 0,83 0,760,77 0,81 0,82 0,76 0,68 0,68 0,68 0,71 0,5 0,44 0,48 0,52 0,56 0,6 0,6 0,64 0,65 0,59 0,590,61 0,63 0,58 0,56 0,56 0,56 0,56 0,6 0,55 0,55 0,59 0,48 0,50,47 0,5 0,5 Kontrol 0,44 0,44 0,38 0,42 0,4 0,42 0,44 0,43 0,350,33 0,35 0,26 0,29 0,32 0,35 Eksperimen 0,29 0,22 0,220,21 0, Gambar 1. perbandingan N-Gain per siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. N-Gain kelas eksperimen dan apabila data tidak berdistribusi normal kelas kontrol yang telah didapat dan tidak homogen maka digunakan kemudian dianalisis dengan melakukan statistik non parametrik yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji menggunakan U Mann-Whitney. lanjut. Jika data berdistribusi normal dan Untuk menguji normalitas, pada homogen maka uji menggunakan statistik penelitian ini menggunakan rumus parametrik yaitu dengan uji-t, tetapi Kolmogorov Smirnov. Berikut ini adalah 175

7 tabel hasil uji normalitas data N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol: Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas N-Gain Jenis Data Kelas Uji Normalitas Asymp. Sig. (2- α Keputusan Keterangan tailed) N-Gain Eksperimen 0,128 0,05 Terima Hο Normal kontrol 0,917 0,05 Terima Hο Normal Berdasarkan tabel di atas hasil uji berdistribusi normal. Selanjutnya normalitas N-Gain dengan taraf signifikan (α) 0,05 pada kelas eksperimen dan kontrol diperoleh keputusan terima H 0 karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 artinya data dilakukan uji homogenitas. Hasil uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah ini: Tabel 8 Hasil Uji Homogenitas N-Gain Jenis Data Based on Trimmed α Keputusan Keterangan Mean N-Gain 0,986 0,05 Terima Hο Homogen Tabel 9 Hasil Uji-t Jenis Data Nilai t Sig. (2-tailed) α Keputusan Keterangan N-Gain -6,612 0,000 0,05 Tolak Hο Berbeda signifikan Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil uji homogenitas data N-Gain dengan taraf signifikan (α) 0,05 diperoleh nilai Based on Trimmed Mean sebesar 0,986. Keputusan yang diperoleh adalah Setelah data N-Gain diketahui berdistribusi normal dan homogen, maka diambil keputusan untuk melakukan uji lanjut dengan menggunakan uji-t. Hasil Uji-t yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 9 diperoleh keputusan tolak H 0 karena nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 terima Hο karena nilai Based on Trimmed Mean 0,986 > 0,05 artinya data N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari variasi yang homogen. artinya terdapat perbedaan signifikan antara kelas eksperimen dan kelas Kontrol. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang telah diuji dengan menggunakan uji normalitas, uji 176

8 homogenitas, dan uji-t, pretest dan posttest setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan Untuk memastikan seluruh model pembelajaran kooperatif tipe anggota kelompok telah menguasai Teams Games Tournament (TGT) dan materi tentang sistem pernapasan menggunakan metode konvensional pada manusia, maka seluruh siswa akan kelas kontrol diperoleh hasil bahwa diberikan permainan akademik. Dalam terdapat perbedaan yang signifikan. permainan akademik siswa dibagi dalam Sedangkan N-Gain hasil yang diperoleh pada kelas eksperimen memperoleh nilai N-Gain lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Ishaq (2002) menyebutkan meja-meja turnamen, dimana setiap meja turnamen terdiri dari 4 sampai 6 orang yang merupakan wakil dari kelompoknya masing-masing. Siswa dikelompokkan hasil belajar adalah suatu interaksi tindak dalam satu meja turnamen secara belajar siswa. Dari sisi guru tindak belajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan barakhirnya proses belajar. Keberhasilan belajar mengajar merupakan homogen dari segi kemampuan akademik, yang artinya dalam satu meja turnamen kemampuan setiap peserta diusahakan agar setara. Selain dilihat dari nilai yang taraf pencapaian oleh siswa di dalam diperoleh oleh siswa, dari lembar proses belajar dan penguasaan materi observasi dapat dilihat bahwa siswa pada yang disampaikan oleh guru dalam proses kelas eksperimen lebih aktif mengajar. Peningkatan hasil pada kelas eksperimen terjadi karena menggunakan dibandingkan dengan siswa pada kelas kontrol. Pada kelas eksperimen siswa model pembelajaran kooperatif tipe lebih sering bertanya dan lebih Teams Games Tournament (TGT) yang bersemangat dalam melaksanakan proses merupakan suatu pembelajaran yang pembelajaran. Dilihat dari lembaran melibatkan aktivitas dan peran seluruh siswa yang terdiri dari kelompok kecil dimana setiap siswa dalam memastikan aktitivitas guru pada kelas eksperimen guru melaksanakan semua kegiatan mulai dari pendahuluan seperti memotivasi bahwa semua anggota tim telah siswa dan menyampaikan tujuan, menguasai pelajaran setelah guru melaksanakan kegiatan inti seperti menyampaikan pelajaran. menyampaikan informasi materi, 177

9 mengorganisasi siswa pada kelompok, menjelaskan tata cara mengerjakan LKS, dan melaksanakan pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament, sampai memberikan penghargaan kepada siswa. Pada kelas kontrol guru hanya menjelaskan dan menyampaikan informasi materi dan memberikan LKS kepada siswa, sedangkan proses pembelajaran kooperatif TGT tidak dilaksanakan pada kelas kontrol. Secara keseluruhan penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT pada materi sistem pernapasan manusia berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa dan meningkatkan aktivitas siswa. Menurut Fristiawan (2010), pembelajaran Kooperatif tipe TGT mempunyai beberapa keunggulan yaitu dapat melatih siswa untuk bekerjasama dan melatih siswa untuk memiliki tanggung jawab dalam kelompok diskusi, menciptakan suasana yang menyenagkan dan kondusif, serta dapat menciptakan suasana kompetisi antara kelompok diskusi kecil. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan manusia di kelas XI IPA SMA Nurul Falah Pekanbaru tahun ajaran 2011/2012. Saran Berdasarkan hasil penelitian disarankan sebagai berikut: Kepada guru, model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat dijadikan alternatif pembelajaran dalam menambah variasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan keaktifan siswa, menumbuhkan rasa tanggung jawab serta kerjasama terhadap teman dalam proses belajar mengajar. DAFTAR PUSTAKA Arends, R Learning To Teach : Belajar untuk Mengajar Edisi VII. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Arikunto, S Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Dmiyanti & Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Rineka. Cipta. Jakarta. Fraenkel & Wallen How To Desaig And Evaluate Research In Education. MC Ggaw- Hill. Singapore. 178

10 Hamalik, O Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. Ishaq Mengajar Efektif. UNRI Press. Pekanbaru. Kunandar Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Lie, A Cooperative Learning : Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang Kelas. Grasindo. Jakarta. Meltzer, D.E The Relationship Between Mathematics Preparation And Conceptual Learning Gains In Physic : A Possible Hidden Variable In Diagnostic Pretest Scores. American Journal Of Physic Pratiwi, D.A., Maryati, Srikini, Suharno, & S. Bambang Biologi Untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta. Sanjaya, W Strategi Pembelajaran. Kencana. Jakarta. Sardiman, A, M (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Slameto Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. PT. Rineka Surapranata Cipta. Jakarta. Slavin, E,R Cooperative Learning. Theory Research and Practice. Allymand Bacon. London. Sudjana Metode Statistika. Tarsito. Bandung. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alphabeta. Jakarta. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Usman, U Upaya Optimalisasi Kegiatan Mengajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung. Winataputra, U. S Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka. Jakarta. Winkel Psikologi Pendidikan. Grasindo. Jakarta. 179