ANALISIS SINYAL PHOTOPLETHYSMOGRAM DENGAN METODE TRANSMITTAN DAN REFLEKTAN ROICHATUN NASHICHA P

Transkripsi

1 ANALISIS SINYAL PHOTOPLETHYSMOGRAM DENGAN METODE TRANSMITTAN DAN REFLEKTAN PEMBIMBING I Dr. Ir. Bambang G.I. AIM, MM M. PEMBIMBING II Ridha Mak ruf ST, MSi ROICHATUN NASHICHA P

2 LISTING PROGRAM LATAR BELAKANG Latar Belakang Photoplethysmography adalah teknik optik non-invasive untuk mengukur perubahan pada volume darah berdasarkan variasi intensitas cahaya yang lewat atau dipantulkan oleh jaringan kulit. Photoplethysmography menggunakan sumber cahaya dan photodetector mendeteksi adanya perubahan volume darah dalam pembuluh darah. Cahaya dapat ditransmisikan melalui jaringan kapiler (capillary bed). Saat pulsasi arteri (arterial pulsations) mengisi jaringan kapiler, perubahan volume pembuluh mengubah penyerapan (absorption), pantulan (reflection), dan hamburan (scattering) cahaya. Terdapat dua metode photoplethysmography: Ttansmittan dan Reflektan Melalului telusur tiga jurnal tesebut, penulis ingin menyempurnakan dengan menggabungkan beberapa kekurangan dari ketiga kelemahan tersebut dilakukan inovasi yaitu menganalisa sinyal PPG dengan dua metode yaitu transmittan dan reflektan agar bisa mengetahui sensitivitas dan spesivitas dari dua metode tersebut. Di rumah sakit biasanya sinyal PPG terdapat pada pasien monitor,sedangkan tidak semua pasien menggunkan pasien monitor, oleh karena itu untuk memantau aktifitas dari jantung diperlukan sebuah alat yang menampilkan sinyal PPG agar kondisi seseorang dapat dilihat dan dipatau. Dengan dapat dipantaunya kondisi jantung maka dapat diminimalisir dan dapat diberi pertolongan sesegera mungkin.

3 Peletakan Infrared Dan Photodiode Sebagai Sensornya Membandingkan Output, Input Pada Transmittan Dan Reflektan Dan Menganalisa Sinyal PPG Menampilkan Sinyal PPG Dan BPM Secara Kontinyu Mengetahui Sensitivitas Dan Spesifitas Dari Metode Transmittan Dan Reflektan Pengukuran Pada Orang Dewasa Batasan Masalah

4 Rumusan Masalah Dapatkah infrared photodiode digunakan sebagai detektor sinyal PPG? Dapatkah menampilkan sinyal PPG pada PC secara kontinyu? Dapatkah mengetahui perbedaan sinyal PPG pada Transmittan dan Reflektan?

5 UMUM KHUSUS Tujuan Membuat alat Photoplethysmogram dengan menggunakan sensor photodiode dan infrared mengunakan metode reflektan dan transmittan kemudian ditampilkan PC Membuat rangkaian pengondisi sinyal untuk rangakaian sensor transmittan maupun reflektan Membuat rangkaian minimum sistem AVR Atmga 8 dan Program CV AVR Membuat program penampil output alat pada monitor PC menggunakan perangkat lunak Delphi Melakukan Uji fungsi alat dan membandingkan kinerja dari dua metode

6 TEORITIS PRAKTIS Manfaat Hasil penelitian dapat Menambah waawasan dan pengetahuan tantang alat-alat kesehatan di bidang peralatan Diagnostik, khususnya perbandingan metode transmittan dan reflektan pada alat PPG Dapat diketahui karakteristik (kelebihan dan kekurangan) sensor finger dengan metode transmittan dan metode reflektan

7 Transmittan Reflektan cahaya ditransmisikan melalui jaringan kemudian cahaya yang melalui jaringan dideteksi oleh sensor cahaya. TRANSMITTAN Dalam mode refleksi LED dan phototrasistor dipasang sejajar. dimana cahaya dipantulkan oleh jaringan, kemudian cahaya yang dipantulkan dideteksi oleh sensor cahaya REFLEKTAN

8 Blok Diagram

9 Design Alat

10 Diagram Alir di Mikrokontroller Begin Inisialisasi T Deteksi Sinyal PPG Sinyal PPG Sending Data Y Tx data ke PC lewat PL303 Y Diagram Alir T Diagram Alir di Delphi Begin Inisialisasi Receiving Data Connecting data Serial Tampil grafik Sinyal PPG Hitung BPM Timer 60 Detik =? Tampil BPM Y Y T T End End

11 Rangkaian R 6K8 C R 680K 00nF R3 6K8 C R4 00nF 680K P CONNECTOR DB9 R5 50R R6 39K uf C4 R7 6K J4 TP UA LM358 J TP C3 uf R8 6K J3 TP UB 7 LM358 J Out BPM

12 C 0uF R K SWRESET J8 J Programmer bpm J3 J9 Supply xtal xtal U PC6 (RESET) PB0 (ICP) PB (OCA) PB (SS/OCB) PB3 (OC/MOSI) PB4 (MISO) PB5 (SCK) PB6 (XT/TOSC) PB7 (XT/TOSC) PC0 (ADC0) PC (ADC) PC (ADC) PC3 (ADC3) PC4 (SDA/ADC4) PC5 (SCL/ADC5) ATMEGA8 C C3 pf pf (RxD) PD0 (TxD) PD (INT0) PD (INT) PD3 (XCK/T0) PD4 (T) PD5 (AIN0) PD6 (AIN) PD7 VCC GND AVCC AREF AGND xtal Y 05900Hz xtal J PL R6 K R5 0K D3.4v BPM

13 VOLT Responden LATAR BELAKANG Gender Transmittan Reflektan VOLT BPM VOLT BPM Female 3.5 V V 68 Male 5 V 75 3 V 74 Female 5 V 83 V Transmittan Reflektan Male 3 V 88 3 V 87 Male 5 V 89.9 V 86 Female V V 78 Male 3 V 87 V 87 Male 5 V 85 4 V Male 4 V 88 3 V 88 Female 5 V 8.5 V 8 Female 5 V 85 4 V 85 Female 5V V 78 Female 4V 79 3V 79 Female 5 V 87.9 V 87 Female 5 V 9.5 v 9 Female 5 V 93 V 93 Male 5 V 83 4 V 83 Male 4 V V 87 Male 4 V 93.5 V 96 Female 5 V 8 4 V 8 Pada pengambilan data sebanyak 0 responden, dapat diketahui bahwa perbedaan sinyal plethysmograf pada transmittan dan reflektan mempunyai amplitudo atau SA yang berbeda sehingga memiliki pengaruh terhadap perhitungan BPM. Pada data diatas Ampltitudo/SA pada transmittan lebih tinggi dibandingkan Amplitudo/SA pada reflektan.

14 - Pada transmittan memiliki keunggulan dengan SA lebih tinggi sehingga memudahkan untuk pembacaan BPM dan memudahkan pembacaan jika digunakan untuk saturasi oksigen. karena saturasi oksigen membutuhkan sinyal PPG yang SA/ Amplitudo tinggi - Transmittan memiliki sensitivitas dan spesifistas 96% dengan toleransi ± 5% -Pada pengambilan data responden telah didapatkan bahwa modus reflektan SA/amplitudo sangat kecil sehingga untuk pembacaan BPM pada delphi tidak terlihat atau terhitung -Pada Reflektan memiliki sensitivitas dan spesifisitas 9% dengan toleransi ± 5% Dalam melakukan penelitian ini dapat mengetahui hasil SA atau amplitudo untuk memudahkan diagnosa dan hasil pembacaan BPM atau jika digunakan saturasi oksigen bila tidak dilakukan analisa terhadap modus transmittan dan reflektan, maka sulit untuk mengetahui mana yang lebih sensitif dan spesitif contohnya dalam penggunaan untuk menghitung BPM atau saturasi oksigen dalam darah.

15