Seminar Tugas Akhir Juni Kata Kunci : Luxmeter, intensitas cahay, sensor BH1750FVI, sensor PING)))

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Seminar Tugas Akhir Juni Kata Kunci : Luxmeter, intensitas cahay, sensor BH1750FVI, sensor PING)))"

Transkripsi

1 Seminar Tugas Akhir Juni 07 Luxmeter Berbasis Arduino Dilengkapi dengan Pengukur Jarak Herlia Agni Agria Marasyta, Hj. Andjar Pudji, Priyambada Cahya Nugraha ABSTRAK Luxmeter dilengkapi dengan pengukur jarak merupakan alat kalibrasi lampu operasi yang digunakan untuk menjamin hasil pengukuran intensitas cahaya pada lampu operasi sesuai standart yang dilengkapi dengan pengukur jarak sebagai alat bantu pengukuran jarak dari sensor cahaya terhadap sumber cahaya lampu operas yakni kurang lebih meter sesuai dengan SOP kalibrasi lampu operasi menurut BPFK. Pengukuran intensitas cahaya pada meja operasi sangat diperlukan karena dengan membangkitkan cahaya intensif dengan rentang hingga lux sehingga kondisi patologis bisa dikenal yang disinarkan ke luka pemotongan tanpa permukaan pemotongan menjadi silau dan harus memberikan kontras terhadap kedalaman dan hubungan struktur anatomis. Pada alat ini menggunakan Ambient Light Sensor BH70FVI tipe GY-0 untuk sensor cahaya dan sensor PING))) Parallax untuk sensor jarak. Dimana kedua sensor ini outputnya merupakan sinyal digital dimana sinyal data dalam bentuk pulsa 0 dan. Berdasarkan dari hasil pengujian dan pengukuran sebanyak kali dengan pembanding luxmeter pembanding dan alat ukur panjang didapatkan nilai rata-rata yang tidak jauh berbeda dengan pembanding, yaitu dengan rata-rata error sebesar 0,79% untuk cahaya dan error untuk jarak sebesar 0,7%. Kata Kunci : Luxmeter, intensitas cahay, sensor BH70FVI, sensor PING))) PENDAHULUAN Latar Belakang Kalibrasi merupakan kegiatan penerapan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukan alat ukur dan data bahan ukur (PERMENKES RI No. tahun 0). Tujuan kalibrasi yaitu untuk menjamin hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun internasional. Salah satu alat medis yang perlu dilakukan kalibrasi adalah Lampu Operasi mengunakan alat yang disebut Luxmeter. Luxmeter bekerja untuk mengukur intensitas cahaya penerangan yang dipancarkan lampu operasi. [] Pencahayaan sangat dibutuhkan pada semua bidang termasuk bidang kedokteran dan kesehatan. Besarnya intensitas cahaya penerangan ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup agar kegiatan yang sedang dilakukan di suatu ruangan dapat berjalan dengan baik. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 0/MENKES/SK//00 mengenai Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dijelaskan bahwa indeks pencahayaan pada meja operasi yaitu hingga lux. Dalam Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Ruang Operasi oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan tahun 0 pada bab. Instalasi Elektrikal tentang sistem pencahayaan meja operasi atau bedah disebutkan bahwa cahaya atau penyinaran dengan membangkitkan cahaya intensif dengan rentang hingga lux sehingga kondisi patologis bisa dikenal yang disinarkan ke luka pemotongan tanpa permukaan pemotongan menjadi silau dan harus memberikan kontras terhadap kedalaman dan hubungan struktur anatomis. Cara pengkalibrasian lampu operasi menurut Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) adalah dengan mengetahui intensitas cahaya sebuah lampu operasi menggunakan alat luxmeter diletakkan dengan jarak kurang lebih meter dari sumber cahaya lampu operasi. Sebelumnya pernah dibuat alat luxmeter yang berjudul Luxmeter berbasis Mikrokontroler oleh Ainul Fitroh Istiadzah tahun 0 dan Adib Maulana Ahmad Tornado tahun 0 yang menurut penulis masih memiliki kelemahan yaitu sensor cahaya TEMT6000 yang tidak linier sehingga

2 Seminar Tugas Akhir Juni 07 pengukuran memiliki nilai error yang tinggi, range intensitas cahaya hanya sampai sehinga tidak bisa digunakan untuk pengkalibrasian lampu operasi [0], menggunakan pemilihan range sehingga memperlambat pembacaan. Dengan adanya berbagai keputusan, pedoman dan kenyataan, diharapkan adanya alat kalibrasi lampu operasi yang dilengkapi dengan sensor jarak yang berfungsi sebagai pengganti alat ukur jarak agar proses berjalannya kalibrasi dapat dilakukan sesuai standart operating procedure yang benar. Dengan memandang kronologis diatas maka dengan ini penulis membuat alat yang berhubungan dengan masalah tersebut yaitu Luxmeter Berbasis Arduino Dilengkapi dengan Pengukur Jarak. Batasan Masalah ) Menggunakan baterai powerbank sebagai catu daya ) Menggunakan IC Mikrokontroler Atmega8 dan bahasa pemrograman Arduino untuk pengolahan data ) Menggunakan sensor BH70FVI untuk mengukur intensitas cahaya hingga 6000 lux ) Menggunakan sensor jarak ultrasonic PING untuk mengukur jarak dari cm ) Menggunakan display LCD karakter x6 untuk menampilkan hasil pengukuran sensor cahaya dan sensor jarak. Tujuan Khusus ) Membuat rangkaian Minimum sistem Mikrokontroler ATmega8 ) Membuat rangkaian sensor intensitas cahaya untuk mengukur intensitas cahaya lampu operasi hingga 6000 lux )Membuat rangkaian sensor jarak untuk mengukur jarak cm antara modul dengan sumber cahaya lampu operasi ) Membuat rangkaian display LCD x6 untuk menampilkan hasil pengukuran sensor cahaya dan sensor jarak. ) Membuat program untuk menampilkan hasil pengukuran intensitas cahaya dan jarak 6) Merancang box alat Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan dan wawasan di bidang teknik elektromedik, khususnya di bidang peralatan kalibrasi. Manfaat Praktis Dengan dibuatnya alat Luxmeter Berbasis Arduino dilengkapi dengan Pengukur Jarak diharapkan dapat membantu operator dalam proses kalibrasi lampu operasi dan bagi user lampu operasi diharapkan dapat menggunakan alat yang laik setelah dikalibrasi. METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Rumusan Masalah Dapatkah dibuat alat Luxmeter Berbasis Arduino Dilengkapi dengan Pengukur Jarak? Tujuan Penelitian Tujuan Umum Dibuatnya alat Luxmeter Berbasis Arduino Dilengkapi dengan Pengukur Jarak dan display LCD x6. Gambar. Diagram blok system Cara Kerja Diagram Blok Diagram IC mikrokontroler ATMega8 sebagai pusat pengendali data input dan output.

3 Seminar Tugas Akhir Juni 07 IC ini akan bekerja berdasarkan kode program yang di masukkan kedalam IC mikrokontroler ini. Kode program tersebut dimasukkan melalui pin miso, mosi dan sck. Data input yang masuk pada IC AT Mega8 yaitu sensor cahaya BH70, sensor jarak ultrasonik PING, dan tombol START, STOP, HOLD. Tomboltombol ini digunakan untuk mengatur operasional alat. Sensor jarak dan cahaya akan mengirim data digital ke IC ATMega8 untuk diolah menjadi nilai dalam satuan cm dan lux. Setelah melakukan pembacaan IC tersebut akan menampilkan pembacaan data ke display LCD. Diagram Alir Proses/Program Gambar. Diagram Alir Program Cara Kerja Diagram Alir Proses/Program Saat modul dinyalakan, mikrokontroler akan melakukan inisialisasi LCD. Kemudian pembacaan data dari sensor jarak tampil pada LCD. Jika jarak sudah sesuai setting tombol START dapat ditekan dan dilanjutkan ke proses pembacaan data dari sensor cahaya yang ditampilkan pada LCD. Pengambilan data dapat dimulai ketika tombol HOLD ditekan. Diagram Mekanis Sistem Gambar. Diagram Mekanis sistem Urutan Kegiatan Dalam penelitian dan pembuatan modul ini penulis terlebih dahulu membuat urutan kegiatan yang meliputi dibawah ini :. Mempelajari teori tentang kalibrasi lampu operasi menggunakan luxmeter berikut dengan dasar teori kalibrasi, aturan dan pedoman penerangan pada meja operasi dan standart operational procedure kalibrasi lampu operasi.. Berkonsultasi kepada dosen-dosen yang bersangkutan mengenai permasalahan yang akan dibuat tugas akhir.. Mengumpulkan referensi mengenai segala faktor tentang kalibrasi lampu operasi menggunakan luxmter.. Membuat dan menyusun proposal.. Mempelajari karakteristik tentang sensor yang akan digunakan 6. Merancang rangkaian elektronik dan rangkaian mekanik dalam bentuk alat 7. Mempelajari dan membuat software Arduino untuk mengendalikan kinerja mikrokontroler 8. Melakukan uji coba alat dengan melakukan pengukuran dan pengambilan data 9. Membandingkan dengan gold standart 0. Mendekatkan hasil ukur modul dengan gold standart. Membuat analisis data pengukuran. Membuat pembahasan dan menarik kesimpulan. Penyusunan KTI

4 Seminar Tugas Akhir Juni 07 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Teknik Pengujian dan Pengukuran Jenis penelitian dalam pembuatan modul ini menggunakan metode pre eksperimental dengan jenis penlitian after only design. Pada rancangan ini peneliti hanya melihat hasil tanpa mengukur keadaan sebelumnya. Tetapi disini sudah ada kelompok kontrol, walaupun tidak dilakukan randomisasi. Kelemahan dari rancangan ini adalah tidak tahu keadaan awalnya, sehingga hasil yang didapat sulit disimpulkan. Desain dapat digambarkan sabagai berikut : O Non Random ( - ) O = Treatmen/perlakuan yg diberikan (variabel Independen) 0 = Observasi (variabel dependen) ( - ) = Kelompok control Hasil Pengukuran pada saat intensitas cahaya sebesar 0 lux Gambar. output sensor cahaya Output sensor cahaya diatas dapat dihitung menggunakan rumus yang terdapat di datasheet yang menghasilkan jumlah 07, lux sedangkan di tampilan modul sebesar 0 lux. Hasil Pengukuran Hasil Pengukuran Sensor Cahaya Hasil Pengukuran pada saat intensitas cahaya sebesar 0 lux Hasil Pengukuran Sinyal Keluaran Sensor dengan Osciloscope Hasil Pengukuran pada saat intensitas cahaya sebesar 0 lux Gambar. output sensor cahaya Output sensor cahaya diatas dapat dihitung menggunakan rumus yang terdapat di datasheet yang menghasilkan jumlah 07, lux sedangkan di tampilan modul sebesar 0 lux. Gambar. output sensor cahaya Output sensor cahaya diatas dapat dihitung menggunakan rumus yang terdapat di datasheet yang menghasilkan jumlah 00 lux sedangkan di tampilan modul sebesar 0 lux.

5 Seminar Tugas Akhir Juni 07 Hasil Pengukuran terhadap Alat. Lampu Operasi Pengukuran pada jarak 00 cm Tabel. Tabel Pengukuran Intensitas Cahaya terhadap Alat ALAT DATA AKURASI PENGUKURAN (lux) Modul TA Luxmeter Pengukuran pada jarak 0 cm Tabel. Tabel Pengukuran Intensitas Cahaya terhadap Alat. Lampu Tindakan Pengambilan data pada Lampu Tindakan dilakukan di Ruang Laboraturium Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya. Merk : Surgime Type : Surgery Lamp Halogen SN : - Jarak : cm Tabel. Tabel Pengukuran Intensitas Cahaya terhadap Alat pada Lampu Tindakan ALAT DATA AKURASI PENGUKURAN (lux) Modul TA Luxmeter Lampu Tindakan pada Dental Unit Pengambilan data Lampu Tindakan pada Dental Unit dilakukan di Ruang Poli Gigi Spesialis Rumah Sakit Siti Khodijah Sidoarjo. Merk : Computer Controlled Integral Dental Unit Type : - SN : - Jarak : 7 cm Tabel. Tabel Pengukuran Intensitas Cahaya terhadap Alat pada Lampu Tindakan di Dental Unit ALAT DATA AKURASI PENGUKURAN (lux) Modul TA Luxmeter Hasil Pengukuran terhadap Alat Kalibrator Pengukuran modul menggunakan alat Luxmeter sebagai kalibrator untuk menentukan nilai kebenaran dari modul TA Luxmeter. Pengambilan data dibawah dilakukan pada ruangan gelap dengan mengabaikan jarak sensor cahaya terhadap sumber cahaya. Spesifikasi Kalibrator :. Merk : Lutron. Type : L-. SN : Q 6 8 (tertulusur ke Delta ALAT Instrumentasi). Jenis : Luxmeter Digital Pengukuran terhadap Alat Kalibrator dilakukan pada Lampu dengan merek OSRAM dengan tipe 677 CP/7. Tabel. Tabel Pengukuran Intensitas Cahaya terhadap Alat Kalibrator N o Modul TA Luxmeter Para mete r Rentang Standar DATA AKURASI PENGUKURAN (lux) Pembacaa n Standar (Lux) Terukur rata-rata alat (Lux) Kesalahan (Lux) Ketidakpas tian Pengukura n (%) 0 6, ± 0. 0,0 ± 0. Illu ,0 ± 0. min 000 ance ,8 ± ,6 ± 0.

6 Seminar Tugas Akhir Juni 07. Hasil Pengukuran Sensor Jarak.. Hasil Pengukuran Sinyal Keluaran Sensor dengan Osciloscope. Jarak 0 cm. Jarak 0 cm Gambar.6 output sensor ultrasonic untuk jarak 0 cm Gambar. output sensor ultrasonic untuk jarak 0 cm. Jarak 0 cm. Jarak 0 cm Gambar. output sensor ultrasonic untuk jarak 0 cm. Jarak 0 cm Gambar.7 output sensor ultrasonic untuk jarak 0 cm 6. Jarak 7 cm Gambar. output sensor ultrasonic untuk jarak 0 cm Gambar.8 output sensor ultrasonic untuk jarak 7 cm

7 Seminar Tugas Akhir Juni Jarak 00 cm 0. Jarak 00 cm Gambar.9 output sensor ultrasonic untuk jarak 00 cm Gambar. output sensor ultrasonic untuk jarak 00 cm 8. Jarak cm Gambar.0 output sensor ultrasonic untuk jarak cm 9. Jarak 0 cm Gambar. output sensor ultrasonic untuk jarak 0 cm

8 Seminar Tugas Akhir Juni 07 Hasil Pengukuran terhadap Alat Pengukuran sensor jarak menggunakan alat ukur panjang (penggaris / meteran) di kampus Teknik Elektromedik sebagai pembanding untuk menentukan nilai kebenaran dari modul TA luxmeter. Respon den Alat Pengukuran Tinggi Modul Modul Modul Modul Modul Modul Modul Modul Modul Modul Hasil Analisis Hasil Analisis Sensor Cahaya GRAFIK PERBANDINGAN CAHAYA 6 6 DATA PADA JARAK 00 CM Alat Gambar diatas merupakan gambar grafik perbandingan hasil data dari modul dengan alat pembanding. Berdasarkan grafik diatas dimana pengambilan data sebanyak 6 kali terhadap modul dan pembanding pada settingan jarak adalah 00 cm menghasilkan intensitas cahaya pada lampu operasi dengan rata-rata sebesar 09, lux pada modul TA dan 000 lux pada alat pembanding menghasilkan error sebesar 0,79%. Sedangkan pada settingan jarak 0 cm menghasilkan intensitas cahaya pada lampu operasi dengan rata-rata sebesar 006, lux pada modul TA dan 0066,67 lux pada alat pembanding menghasilkan error sebesar 0,9%. Hasil Analisis Sensor Jarak DATA PADA JARAK 0 CM GRAFIK PERBANDINGAN JARAK Modul TA MODUL PEMBANDING HASIL PERHITUNGAN Gambar diatas merupakan gambar grafik perbandingan hasil data dari modul, pembanding, dan perhitungan sesuai dengan rumus yang ada. Berdasarkan grafik diatas dimana pengambilan data sebanyak kali terhadap modul pada settingan jarak pada

9 Seminar Tugas Akhir Juni 07 pembanding adalah 0 cm menghasilkan jarak dengan rata-rata yaitu 0 cm pada modul. Pada settingan jarak selanjutnya 0- cm pada pembanding menghasilkan jarak pada modul dengan rata-rata yang stabil sesuai dengan settingan jarak pada pembanding. Sedangkan pada setting jarak pada pembanding 0 cm menghasilkan jarak pada modul dengan rata-rata 9,6 cm dengan nilai error yang didapat adalah 0,667% dan settingan jarak 00 cm menghasilkan jarak pada modul dengan rata-rata 98,6 cm dengan nilai error yang didapat adalah 0,7%. PEMBAHASAN Pembahasan Kinerja Sistem Keseluruhan J CON V C C J0 VCC V tp v cc baterai J J tp gnd baterai PROGRAMMER CAP pf CAP pf J SW on / of f J output baterai Y J GND v CRYSTAL 6 MHz J SW SW RESET BH70 J J TP OUTPUT + V V J PORT B D LED TEST POINT BH70 V R RESET 0K + C6 0uF / 6V R 0 Gambar.8 Kinerja Sistem Keseluruhan Cara kerja modul Luxmeter ini yaitu ketika power ON/OFF dalam posisi ON maka seluruh rangkaian akan mendapatkan tegangan dari baterai (power bank) dengan tegangan kerja yang dibutuhkan pada minimum system maksimum VDC. Sensor Ultrasonik PING akan bekerja dengan memancarkan gelombang ultrasonik dan kemudian mendeteksi pantulannya untuk mendeteksi antara sensor jarak dan obyek. Setelah jarak telah tampil pada LCD sesuai dengan settingan tekan tombol START untuk memulai pembacaan hasil data dari sensor cahaya. Modul luxmeter ini memiliki mode HOLD sehingga pembacaan dapat ditentukan V SW6 SW START R START k SW SW HOLD U7 R HOLD k PC6 (RESET) 8/PB0 (ICP) 9/PB (OCA) 0/PB (OCB) /PB (MOSI) /PB (MISO) /PB (SCK) /PB6 (T) /PB7 (T) A0/PC0 (ADC0) A/PC (ADC) A/PC (ADC) A/PC (ADC) A/PC (SDA) A/PC (SCL) ATMEGA8 V v (RxD) PD0/0 (TxD) PD/ (INT0) PD/ (INT) PD/ (T0) PD/ (T) PD/ (AIN0) PD6/6 (AIN) PD7/7 VCC GND AVCC AREF AGND R D v LED ON/OFF v + C 0,uF R6 aref 0k R V 0 V V R6 LCD 0K J PING J6 J LCD TEST POINT PING ketika tampilan intensitas cahaya berubahubah. Setelah diadakan pengujian dan pengukuran, maka dilakukan pendataan hasil untuk mengetahui ketepatan dari pembuatan modul yang penulis lakukan atau untuk memastikan apakah masing-masing bagian (komponen) dari rangkaian modul yang dimaksud telah bekerja sesuai dengan fungsinya seperti yang telah direncanakan. Setelah dilakukan pengolahan program untuk menerima data intensitas cahaya dari sensor cahaya BH70FVI dan berdasarkan data pengukuran yang telah diambil pada bab IV, hasil pengukuran modul luxmeter terhadap alat pembanding dapat membaca intensitas cahaya pada lampu tindakan dengan error 0,%, pada lampu tindakan pada dental unit dengan error 0,% dan lampu operasi dengan intensitas cahaya sampai dengan lux dengan error modul terhadap pembanding minimal sebesar 0,% dan maksimal sebesar 0,79%. Sedangkan hasil pengukuran modul luxmeter terhadap alat kalibrator dapat membaca intensitas cahaya pada dengan ketidakpastian pengukuran sebesar 0%. Perbedaan dari dua pengukuran tersebut yaitu pengukuran terhadap alat pembanding dilakukan pada ruangan bercahaya dengan alat pembanding baru yang belum tertulusur sedangkan pengukuran terhadap alat kalibrator dilakukan pada ruangan gelap dengan alat kalibrator yang telah tertulusur. Data jarak dari sensor jarak Ultrasonic PING, modul luxmeter ini dapat membaca jarak dengan rata rata Error modul terhadap terhadap pembanding pada 0 cm sampai cm yaitu sebesar 0%, pada jarak 0 cm memiliki error sebesar 0,7% dan pada jarak 00 cm memiliki error 0,7%. Kelebihan dari modul ini yaitu sensor yang digunakan mampu mendeteksi intensitas cahaya hingga lux dan modul ini juga dilengkapi dengan pengukur jarak sebagai alat bantu ukur jarak antara luxmeter dengan obyek lampu operasi saat melakukan pengkalibrasian lampu operasi karena dengan jarak sesuai saat pengkalibrasian dapat memperakurat data hasil pengukuran / kalibrasi. Selain itu, kelemahan modul luxmeter ini, tidak dapat digunakan untuk pengkalibrasian lampu operasi karena syarat lulus uji kalibrasi lampu operasi yaitu

10 Seminar Tugas Akhir Juni 07 intensitasnya minimal sebesar 0000 lux sedangkan modul ini hanya dapat mengukur intensitas cahaya hingga 6 lux dan modul ini tidak memiliki mode penyimpanan data. PENUTUP Kesimpulan Berdasarakan hasil perencanaan, pembuatan modul, penulisan dan analisa data dapat disimpulkan sebagai berikut ini:. Intensitas cahaya lampu operasi dapat dideteksi menggunakan sensor BH70FVI sampai dengan 6 lux dengan error terbesar mencapai 0,79% dan ketidakpastian terbesar mencapai 0,%.. Jarak dapat dideteksi menggunakan sensor Ultrasonic PING))) Parallax sampai dengan 00 cm dengan error terbesar mencapai 0,7%.. Setelah dilakukan pengukuran sebanyak 6 kali terhadap pembanding, didapatkan nilai ketidakpastian pengukuran intensitas cahaya, yaitu minimal sebesar 0,6 dan maksimal sebesar,9, sedangkan terhadap kalibrator didapatkan nilai ketidakpastian pengukuran intensitas cahaya terbesar yaitu 0,%.. Setelah dilakukan pengukuran sebanyak 0 kali terhadap pembanding, didapatkan nilai eketidakpastian pengukuran jarak terhadap alat pembanding, yaitu minimal sebesar 0 dan maksimal sebesar 0,. Saran Pengembangan penelitian ini dapat dilakukan pada: ) Mengganti sensor cahaya yang dapat melakukan pembacaan intensitas cahaya minimal 0000 lux ) Penambahan penyimpanan data DAFTAR PUSTAKA ) Ayidinhari. (009). Instalasi Penerangan, -. ) Chalid, R. A. (06). Alat Ukur Tinggi Badan dan Berat Badan Otomatis Output Suara Berbasis Mikrokontroler ATMega8. Jurusan Teknik Elektromedik POLTEKKES KEMENKES Surabaya ) Djuandi, F (0), Pengenalan Arduino, Jakarta, Penerbit Elexmedia. ) ECRI -008, (00). Health Care Product HPCS Compirison System ) Fhaysal. (00). Cahaya, -. 6) Kadir, A (0), From Zero to a Pro Arduino, Yogyakarta, CV Andi Offset 7) Kementerian Kesehatan. (0). Pedoman Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan No., -. 8) Kementerian Kesehatan. (0). Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Ruang Operasi, -. 9) Kementerian Kesehatan. (00). Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Nomor 0/MENKES/SK//00, -6. 0) NCSL RP :00, (00). Guide to Selecting Standarts Laboratory Environtmen ) Nur,S. (0). Lampu Operasi. 0/lampu-operas.html Diakses pada Kamis, 0 Juli 07 ) Parallax. (0). PING ))) Ultrasonic Distance Sensor (# 80 ). PING ))) Ultrasonic Distance Sensor (# 80 ), (96), 9. ) ROHM. (0). Digital 6bit Serial Output Type Ambient Light Sensor IC, (06). ) Wanto. (008). Rancang bangun pengukur intensitas cahaya tampak berbasis mikrokontroler tugas akhir. Rancang Bangun Pengukur Intensitas Cahaya Tampak Berbasis Mikrokontroler, 9. ) Wibowo, A. (06), Rancang Bangun Alat Ukur Dan Perekam Intensitas Cahaya Berbasis Arduino Untuk Peralatan Kedokteran, -9.

11 Seminar Tugas Akhir Juni 07 6) Wiendartun, 0. Cahaya. -. 7) --, Arduino. Diakses pada Kamis, September 06. 8) --, Datasheet ATMega8. pdf/view/9/atmel/atmega 8.html 9) Diakses pada Kamis, September 06. 0) --, Sensor Cahaya BH70FVI. Diakses pada Kamis, 0 Juli 07.

Seminar Tugas Akhir Juni 2017 ABSTRAK

Seminar Tugas Akhir Juni 2017 ABSTRAK Seminar Tugas Akhir Juni 07 Monitoring Suhu, Kelembaban, Itensitas Cahaya dan Kebisingan pada Ruang Operasi Tampil PC (Melalui Transmitter Dan Receiver) Umdatul Khoirot, H. Bambang Guruh Irianto, Priyambada

Lebih terperinci

LUX METER BERBASIS MIKROKONTROLER

LUX METER BERBASIS MIKROKONTROLER Seminar Tugas Akhir Juni 0 LUX METER BERBASIS MIKROKONTROLER (Ainul Fitroh Istiadzah, Andjar Pudji, Priyambada Cahya Nugraha ) ABSTRAK Alat Lux Meter Berbasis Mikrokontroler merupakan alat Kalibrator yang

Lebih terperinci

Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold

Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold Seminar Tugas Akhir Juni 06 Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold (Tera Hanifah Al Islami, Andjar Pudji, Triana Rahmawati ) ABSTRAK Tachometer adalah suatu alat ukur

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

Seminar Tugas Akhir Juni 2017 Seminar Tugas Akhir Juni 07 Alat Ukur Maloklusi Overbite pada Gigi ( Fahrul Fadli H.B, Bambang Guruh Irianto, Tribowo Indrato) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jl. Pucang Jajar

Lebih terperinci

PORTABLE DENSITOMETER BERBASIS PC VIA BLUETOOTH

PORTABLE DENSITOMETER BERBASIS PC VIA BLUETOOTH PORTABLE DENSITOMETER BERBASIS PC VIA BLUETOOTH (Galih Eki Maulana, Tri Bowo Indrato, Syaifudin) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jln. Pucang Jajar Timur No. Surabaya ABSTRAK Densitometer

Lebih terperinci

Lux Meter Digital Berbasis ATmega 328 (Abdul Kadir Jailani 1, Priyambada Cahya Nugraha 2, Torib Hamzah 3 )

Lux Meter Digital Berbasis ATmega 328 (Abdul Kadir Jailani 1, Priyambada Cahya Nugraha 2, Torib Hamzah 3 ) Lux Meter Digital Berbasis ATmega 328 (Abdul Kadir Jailani 1, Priyambada Cahya Nugraha 2, Torib Hamzah 3 ) ABSTRAK Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

Seminar Tugas Akhir Juni 2017 Seminar Tugas Akhir Juni 07 CENTRIFUGE DENGAN SISTEM KONTROL ARDUI (Eric Ristadiansyah, Torib Hamzah, Syaifudin) JurusanTeknikElektromedikPoliteknikKesehatan Surabaya Jln. PucangJajarTimur No. 0 Surabaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak

Lebih terperinci

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535 Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535 Parulian Sepriadi, Agus Wahyudi, Iman Fahruzi, Siti Aisyah Politeknik Batam Parkway Street Batam Centre, Batam 24961, Kepri, Indonesia E-mail: paru0509@yahoo.com;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Diagram Blok Sistem. Reset Enter Pilihan Sensor Tetesan Program Mikrokontroler Segment Driver Motor DC Motor DC Gambar, Diagram Blok a. Setting volume/waktu tetesan cairan: pengaturan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan dan pembuatan alat ini, karena dari diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya, diperlukan sebuah sensor

BAB I PENDAHULUAN. cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya, diperlukan sebuah sensor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. serta menghubungkan pin mosi, sck, gnd, vcc, miso, serta reset. Lalu di

BAB IV METODE PENELITIAN. serta menghubungkan pin mosi, sck, gnd, vcc, miso, serta reset. Lalu di BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Minimum System ATmega8 Minimum system ATmega8 adalah sebuah perangkat keras yang berfurngsi untuk men-download program yang telah dibuat dengan menggunakan DB25 serta menghubungkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan menerangkan beberapa teori dasar yang mendukung terciptanya skripsi ini. Teori-teori tersebut antara lain mikrokontroler AVR ATmega32, RTC (Real Time Clock) DS1307,

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC) SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC) Dida Permadani Septiningrum,Samsul Hidayatdan Heriyanto Jurusan Fisika

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK 36 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK 3.1 PRINSIP KERJA SISTEM Sistem pemantauan posisi dan tingkat pencemaran udara bergerak, merupakan sebuah sistem yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Keseluruhan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 : Berikut ini adalah diagram blok keseluruhan yang ditunjukan pada gambar Start Studi Literatur Perancangan Alat Simulasi Alat T Jalan? Tidak

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Perancangan Parkir Otomatis berbasis Arduino dengan Menggunakan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT-51 Application Note AN73 Pengukur Jarak dengan Gelombang Ultrasonik Oleh: Tim IE Aplikasi ini membahas perencanaan dan pembuatan alat untuk mengukur jarak sebuah benda solid dengan cukup presisi dan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer). BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan dari prototype yang dibuat, yaitu konsep dasar alat, diagram blok, perancangan elektronika yang meliputi rangkaian rangkaian elektronika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara singkat menegenai cara kerja alat penulis. Diagram blok dapat dilihat pada. Arduino. Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara singkat menegenai cara kerja alat penulis. Diagram blok dapat dilihat pada. Arduino. Gambar 3.1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Dibawah ini adalah digram blok yang penulis buat untuk menjelaskan secara singkat menegenai cara kerja alat penulis. Diagram blok dapat dilihat pada gambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah-langkah tersebut dilukiskan melalui bagan 3.1 berikut. Menentukan prinsip kerja sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu. BAB III PERANCANGAN Pada bab tiga akan diuraikan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada Data Logger Parameter Panel Surya. Dimulai dari uraian cara kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Daftar alat Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang digunakan agar proses pembuatan bisa berjalan dengan maksimal. Daftar alat-alat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22 E.14 RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22 Arief Hendra Saptadi *, Danny Kurnianto, Suyani Program Studi DIII Teknik Telekomunikasi Sekolah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk yang Sejenis 2.1.1 Produk Sejenis Alat ukur tekanan ban yang banyak ditemukan dipasaran dan paling banyak digunakan adalah manometer. Manometer adalah alat ukur tekanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun gambar blok diagram modul data logger autoclave yang telah dibuat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun gambar blok diagram modul data logger autoclave yang telah dibuat 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Adapun gambar blok diagram modul data logger autoclave yang telah dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.1 dibawah ini : SENSOR SUHU INSTRUMENTASI AMPLIFIER

Lebih terperinci

PROPOTIPE ALAT PEMBERI INFORMASI JARAK ANTAR KENDARAAN

PROPOTIPE ALAT PEMBERI INFORMASI JARAK ANTAR KENDARAAN PROPOTIPE ALAT PEMBERI INFORMASI JARAK ANTAR KENDARAAN Slamet Handoko, Idhawati Hestiningsih, Rian Prasetio, Wildan Arief Arrosyidi Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran yaitu mengetahui

Lebih terperinci

Membuat Robot Line Follower Hendawan Soebhakti Dosen Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam

Membuat Robot Line Follower Hendawan Soebhakti Dosen Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam Membuat Robot Line Follower Hendawan Soebhakti Dosen Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam email : cyi@yahoo.com Robot line follower, adalah sebuah robot yang bisa bergerak mengikuti garis tebal berwarna

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI PENGUKURAN BERAT BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI BERBASIS ATMEGA16 KARYA ILMIAH

INSTRUMENTASI PENGUKURAN BERAT BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI BERBASIS ATMEGA16 KARYA ILMIAH INSTRUMENTASI PENGUKURAN BERAT BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI BERBASIS ATMEGA16 KARYA ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat 1. Nama : Timbangan Bayi 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital 3. Berat : 5 Kg 4. Display : LCD Character 16x2 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 6. Sensor : Loadcell

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik

Lebih terperinci

Nebulizer Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino

Nebulizer Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino Nebulizer Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino Rida Yuanita Ananda, Triana Rahmawati,ST, M.Eng, Sumber. S.ST,MT. Jurusan Teknik Elektromedik POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN

Lebih terperinci

TENS TRIANGLE AND SQUARE WAVE MICROCONTROLLER BASED

TENS TRIANGLE AND SQUARE WAVE MICROCONTROLLER BASED Seminar Tugas Akhir 0 TENS TRIANGLE AND SQUARE WAVE MICROCONTROLLER BASED (Yogi Setiawan, Her Gumiwang Ariswati, Lamidi) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jln. Pucang Jajar Timur

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang akan dibuat memiliki fungsi untuk menampilkan kondisi volume air pada tempat penampungan air secara real-time. Sistem ini menggunakan sensor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul tugas akhir maka perlu diadakan pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran adalah untuk mengetahui ketepatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pemantau Ketinggian Air Cooling Tower di PT. Dynaplast. Pengujian dan pengoperasian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan dibahas mengenai perancangan alat yang konsep kerja sistem serta komponen-komponen pendukungnya telah diuraikan pada Bab II. Perancangan yang akan dibahas

Lebih terperinci

ANALISIS SINYAL PHOTOPLETHYSMOGRAM DENGAN METODE TRANSMITTAN DAN REFLEKTAN ROICHATUN NASHICHA P

ANALISIS SINYAL PHOTOPLETHYSMOGRAM DENGAN METODE TRANSMITTAN DAN REFLEKTAN ROICHATUN NASHICHA P ANALISIS SINYAL PHOTOPLETHYSMOGRAM DENGAN METODE TRANSMITTAN DAN REFLEKTAN PEMBIMBING I Dr. Ir. Bambang G.I. AIM, MM M. PEMBIMBING II Ridha Mak ruf ST, MSi ROICHATUN NASHICHA P7838306 LISTING PROGRAM LATAR

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Alat pemantau tekanan dan konsentrasi oksigen udara pernafasan ini terdiri dari

BAB III PERANCANGAN. Alat pemantau tekanan dan konsentrasi oksigen udara pernafasan ini terdiri dari BAB III PERANCANGAN Alat pemantau tekanan dan konsentrasi oksigen udara pernafasan ini terdiri dari rangkaianrangkaian sebagai berikut :. Rangkaian pengkondisi sensor tekanan. Rangkaian pengkondisi sensor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2. 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara b. Jenis : Termometer Badan c. Temperature : Range 30 39,9 o C, d. Display : LCD karakter 16x2. e.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini mikrokontroler 2560 sebagai IC utama untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Deskripsi dan Spesifikasi Alat 3.1.1 Deskripsi Bab III ini akan dibahas tentang perencanaan sistem alat ukur arus. Alat ukur arus ini menggunakan mikrokontroler arduino

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan salah satu hal yang banyak diperbincangkan di era globalisasi ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan salah satu hal yang banyak diperbincangkan di era globalisasi ini. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan salah satu hal yang banyak diperbincangkan di era globalisasi ini. Menurut Nana Syaodih S (1997) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu

Lebih terperinci

Membuat Robot Tidak Susah. Hendawan Soebhakti Dosen Teknik Elektro Politeknik Batam Portal : hendawan.wordpress.

Membuat Robot Tidak Susah. Hendawan Soebhakti Dosen Teknik Elektro Politeknik Batam   Portal : hendawan.wordpress. Membuat Robot Tidak Susah Hendawan Soebhakti Dosen Teknik Elektro Politeknik Batam email : cy371i@yahoo.com Portal : hendawan.wordpress.com Robot, sebuah kata yang sangat familier dan hampir semua orang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Blok Diagram Hot Plate Program LCD TOMBOL SUHU MIKROKON TROLER DRIVER HEATER HEATER START/ RESET AVR ATMega 8535 Gambar 3.1. Blok Diagram Hot Plate Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 35 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar 6 berikut ini : 10 meter Buzzer Bluetooth HC05

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Pada perancangan kali ini penulis akan memulai dari penempatan komponen-komponen Elektro pada sebuah papan project / bread board (LCD,LED,BUZZER dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dengan memahami konsep dasar dari sistem meteran air digital yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem, prinsip kerja sistem dan komponen komponen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi : 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berikut rancangan penulis terkait pembuatan dari alat pengukur tekanan darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi : 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

BAB III METODE PENELITIAN. sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Perancangan sistem EKG ini dimulai dengan perancangan blok diagram sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Perangkat keras

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S ADC Konsep Dasar ADC ADC = Analog to Digital Converter Pengubah sinyal analog menjadi sinyal

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1. Pembahasan Pembuatan proyek akhir ini bertujuan untuk merealisasikan perangkat keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol suhu dan kelembaban

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini memuat hasil pengamatan dan analisis untuk mengetahui kinerja dari rangkaian. Dari rangkaian tersebut kemudian dilakukan analisis - analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA

JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA 45 JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA Elisabeth Widyarini 1), Ferry A.V. Toar 2), Lanny Agustine 2) E-mail: eli_wm04@yahoo.com ABSTRAK Perkembangan teknologi bertujuan untuk memberikan kemudahan

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh : Ihyauddin, S.Kom Disampaikan pada : Pelatihan Pemrograman Robot Penjejak Garis bagi Siswa SMA Negeri 9 Surabaya Tanggal 3 Nopember 00 S SISTEM

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut. Sampel Air Sensor TDS Modul Sensor Program Mikrokontroller ATMega16

Lebih terperinci

PROTOTIPE ALAT PEMBANDING WARNA RGB PORTABEL BERBASIS SENSOR WARNA TCS230

PROTOTIPE ALAT PEMBANDING WARNA RGB PORTABEL BERBASIS SENSOR WARNA TCS230 Martenius: PROTOTIPE AAT PEMBANDING WARNA RGB PORTABE BERBASIS SENSOR... PROTOTIPE AAT PEMBANDING WARNA RGB PORTABE BERBASIS SENSOR WARNA TCS Rully Martenius ), Antonius Wibowo ) E-mail: chayliechang@gmail.com

Lebih terperinci

Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8

Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8 Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8 Thiang, Indra Permadi Widjaja, Muliadi Tedjotjahjono Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Jalan Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada penelitian ini penulis menitik beratkan pada perancangan aplikasi sistem Monitoring Level Ketinggian Air dimana sistem ini menggunakan bahasa pemrograman arduino. Adapun dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penjelasan mengenai sistem instrumen alat ukur kelembaban, dapat dilihat dalam bentuk Blok diagram berikut: Power Supply 5Vdc Sensor Kelembaban HCZ-H6 Non Inverting Amplifier

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci