Perjalanan Menuju ZERO Accident. Dasar RISK ASSESSMENT
|
|
- Susanto Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perjalanan Menuju ZERO Accident Dasar RISK ASSESSMENT
2 Tujuan pembelajaran Risk Assessment Mampu mengidentifikasi sumber potensi bahaya (Hazard) pada umumnya yang berhubungan dengan proses kerja dan equipment Mampu menetapkan tindakan pengendalian dan evaluasi keefektifan dari setiap situasi yang tidak diduga dan meyakinkan telah diselesaikan
3 Identifikasi Bahaya Kondisi Bahaya and Identifikasi bahaya
4 Kondisi Bahaya Kondisi Bahaya Suatu Kondisi Berpotensi Kerugian/ Gangguan/ Kecelakaan Jika kondisi bahaya di hilangkan, maka Kecelakaan dapat dicegah
5 Apakah yg dimaksud Identifikasi Bahaya? Identifikasi Bahaya Identifikasi Bahaya adalah suatu proses kajian kualitatif untuk mengetahui adanya potensi bahaya dari suatu peralatan, proses, lingkungan kerja, material, atau kegiatan kerja Langkah Pencegahan INSIDEN yang diakibatkan oleh Unsafe Act & Unsafe Condition.
6 Identifikasi Bahaya Identifikasi bahaya dilakukan sebelum aktivitas dilangsungkan Agresif Bau yg mengganggu Terdapat parasit Gigi yg tajam Kuku yg tajam Pergerakan yg tidak terkontrol
7 Jenis Bahaya FAUNA FLORA STRESS BEBAN KERJA Psykologi Biologi KIMIA FIRE TOXIC POLUSI IRITASI BISING Hazard SUHU ELECTRIC SHOCK RADIASI TEKANAN GETARAN Fisik MEKANIK LISTRIK FIRE SHORT CIRCUIT ERGONOMI MESIN ALAT ANGKUT BEJANA TEKAN
8 Teknik Identifikasi Bahaya Checklist Preliminary Hazard Analysis (PHA) What-if Fault Tree Analysis (FTA) Event Tree Analysis (ETA) Hazard Operability Study (Hazops) Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Layer of Protection Analysis (LOPA) dll
9 Hirarki Pengendalian ELIMINASI SUBSTITUSI ISOLASI KONTROL JARAK KONTROL WAKTU APD
10 Teknik Eliminasi Contoh: Seseorang akan memotong pipa bekas aliran minyak dengan Cutting Torch. Sumber bahaya dihilangkan sama sekali sehingga tidak ada potensi bahaya Teknik Eliminasinya Orang tersebut tidak melakukan pemotongan pipa bekas aliran minyak.
11 Teknik Substitusi Contoh: Seseorang akan memotong pipa bekas aliran minyak dengan Cutting Torch. Sumber bahaya diganti dengan sistem/ alat/ bahan yang memiliki potensi ganti dengan potensi bahaya yg rendah Teknik Substitusinya Orang tersebut melakukan pemotongan dengan cold cutter.
12 Teknik Isolasi Contoh: Seseorang bekerja di area flare yang memiliki radiasi panas. Sumber bahaya diisolir Sumber bahaya masih ada namun instensitasnya berkurang atau tidak ada sama sekali Teknik Isolasinya Dengan memasang tabir/ Shield untuk mengurangi radiasi panas dari flare.
13 Pengendalian Jarak Jarak Contoh: Seorang yang sedang melakukan pengelasan di daerah Manifold yang berpotensi gas release. Sumber bahaya dijauhkan sampai batas aman Semakin jauh sumber bahaya, maka semakin kecil paparan yg diterima Teknik Isolasinya Memindahkan pekerjaan jauh dari manifold.
14 Pengendalian Waktu Paparan Waktu Contoh: Seorang yang sedang berkerja di area yang bising. Paparan sumber bahaya dikurangi sampai batas aman (TLV) Semakin kecil waktu paparan maka semakin sedikit paparan yang diterima Teknik Isolasinya Menggunakan sistem shift/ bergantian sesuai TLV.
15 Sumber bahaya masih ada dan tidak dapat dikendalikan Sumber bahaya masih ada namun instensitasnya berkurang atau tidak ada sama sekali Penggunaan APD! Contoh: Pekerjaan clean up tangki minyak, dimana masih ada sisa hydrocarbon gas & liquid. Pengendaliannya yaitu personnel yang masuk tangki menggunakan Breathing Apparatus
16 Penilaian Resiko Risk Assessment
17 Resiko RESIKO Kesempatan untuk terjadinya cedera/ kerugian dari suatu bahaya atau Potensi mendapatkan dampak dari suatu aktifitas atau kejadian Mengapa Resiko perlu dinilai? menakar dan menilai resiko pekerjaan yang akan di lakukan, apakah masuk kategori rendah sedang tinggi
18 Faktor yang mempengaruhi resiko: jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan, potensi celaka karena bahaya kerja, potensi celaka karena aktifitas pekerja, pekerjaan simultan, lama pekerjaan dan pengalaman keahlian pekerja
19 Penilaian Resiko Setelah dilakukan identifikasi Bahaya, penilaian selanjutnya adalah penilaian resiko Membahayakan Orang Mengganggu pernafasan Penularan parasit Dapat menyebabkan infeksi Bahaya di jalan & Mengganggu lingkungan Dapat merobek
20 Menganalisa tingkat Resiko, pertimbangan Tingkat Bahaya, dan mengevaluasi apakah Sumber Bahaya dapat dikendalikan, memperhitungkan segala kemungkinan (Probability) yang terjadi HAZARD Probability RISK Risk Assessment
21 Pengendalian Resiko Risk Control
22 Pengendaian Resiko Pengelolaan atau pengendalian resiko didasarkan berbagai pertimbangan yang telah dilakukan dalam tahap penilaian resiko
23 Sudah dibersihkan Telah dilatih Tidak ada parasit Cukup makan Jinak Terawat dg baik
24 Contoh Kasus»Soto beracun dimakan seseorang yang terdapat di meja makan. Di meja terdapat beberapa makanan»hazard : Soto Beracun.»Risk : Keracunan/ Masuk Rumah Sakit Resiko bergantung pada kemungkinan (Probability)»Probability : Kemungkinan seseorang makan soto beracun dan efek racun dalam tubuh
25 Klasifikasi Dampak Resiko Personnel Safety and Health Risks Process Safety Impacts Environmental Impacts Manajemen Resiko! AKIBAT PERSIAPAN IDENTIFIKASI BAHAYA ANALISA RESIKO PELUANG MONITOR & REVIEW PENILAIAN RESIKO PENANGANAN RESIKO
26 ? But wait There s More! View next slides for application Risk Assessment!
27 4 Aplikasi Risk Assessment JSA & Task Risk Assessment
28 Contoh JSA No: Pekerjaan: Penggantian Valve pada pipe rack Lokasi : Central Processing Area (CPA) APD & Perkakas yang dipergunakan: Hard Hat, Safety shoes, Googles, SCBA, brass Hammer, Chain Block, Spanner, Gas Detector, Hand gloves Langkah Kerja Potensi Bahaya Pencegahan Tahap Persiapan Kurang Komunikasi Rencakan pekerjaan dengan melibatkan pekerja yang berkompeten dan komunikasikan dengan pihak-pihak terkait. Kesalahan Isolasi Pastikan valve yang diganti telah sesuai dg mengacu pada P&ID Pastikan upstream & downstream valve telah di isolasi Lakukan penguncian dengan LOTO Keluarnya gas beracun dan mudah terbakar Pengurangan tekanan/ menampung liquid pada tempat aman. Non aktifkan fixed gas detector Lakukan pengetesan gas dengan portable gas detector sebelum/ selama pekerjaan Tahap Penggantian Valve Isolasi pada upstream/ Downstream passing Verifikasi/ lakukan test untuk memastikan apakah terjadi passing pada isolasi pada upstream/ downstream Timbulnya Percikan api (spark Potential) Pastikan lokasi tsb bebas dari gas mudah terbakar Pergunakan non spark tools Jatuh, terpeleset, terluka Gunakan scafolding/ perancah dan didirikan pada permukaan datar Gunakan body harness ketika berkerja di ketinggian Gunakan alat angkat yang sesuai untuk mengikat valve ketika akan dipasang Terpapar gas beracun Pastikan sekitar area bebas dari gas beracun Buka baut valve secara perlahan untuk memastikan sudah tidak ada tekanan Gunakan APD (Breathing apparatus) jika terdapat gas racun diatas NAB
29 Hazard Matrix HAZARD EFFECT RATING PEOPLE FACILITIES ENVIRONMENT A KEMATIAN KERUGIAN LEBIH DARI $10 JUTA KEHILANGAN SEMUA BAHAN B CACAT PERMANEN KERUSAKAN YANG SIGNIFIKAN $1 10 JUTA TUMPAHAN MINYAK MELEBIHI 100 BBL C DIRAWAT DI RUMAH SAKIT CACAT SEMENTARA KERUSAKAN SEDANG KERUGIAN $50 RIBU - $1 JUTA TUMPAHAN BBL D KASUS MEDICAL TREATMENT KERUGIAN $5 50 RIBU TUMPAHAN 0,5-10 BBL E P3K KERUGIAN KURANG DARI $5 RIBU TUMPAHAN KURANG DARI 0.5 BBL
30 Hazard Probability Matrix Rating Probability (P) H M L Kejadian* terjadi lebih dari sekali setiap 4 bulan Hampir setiap saat + Kejadian* terjadi setidaknya sekali dalam 6 bulan Kadang kadang + Kejadian* terjadi kurang dari sekali setiap tahun Jarang terjadi + Catatan * kegiatan rutin tiap hari + kegiatan tidak rutin
31 Risk Matrix PROBABILITY HIGH (H) MEDIUM (M) LOW (L) HAZARD EFECT E D C B A HIGH MEDIUM LOW Tingkat resiko tinggi (High Risk) Tingkat resiko menengah (Medium Risk) Tingkat resiko rendah (Low Risk)
32 Contoh Task Risk Assessment Contoh 1 : Task Risk Assessment Sub-Task No. Sub-Task Activity / Description Hazard Description Hazard Effect Existing Control Measure Initial Risk E P R List All Control Measures Required Person Role Responsible Residual Risk E P R ALARP? 1 Persiapan peralatan dan material Manual handling Sakit pinggang, terkilir dan terjepit D M 6 Memastikan semua personnel mengikuti cara manual handling aman. Maksimal 25 kg untuk masing-masing personel PA D L 2 Y Peralatan tidak sesuai Kerusakan peralatan/ equipment Penggunaan peralatan yang sesuai dng yang dibutuhkan D M 6 Memastikan kembali bahwa peralatan telah sesuai PA D L 2 Y
33 Contoh Task Risk Assessment Contoh 2: Task Risk Assessment Sub-Task No. Sub-Task Activity / Description 1 Proses cutting pada material lain (Non-live facility) Hazard Description Radiasi dari flames, fumes dan terbakar Hazard Effect Existing Control Measure Hospital stay Menggunakan PPE; welding shield, welding jacket dan welding gloves. Initial Risk E P R C M 8 List All Control Measures Required Memastikan personel telah menggunakan PPE dengan benar Person Role Responsible PA Residual Risk E P R ALARP? C L 4 Y Percikan api yang jatuh (falling of sparks) Hospital stay & kerusakan equipment Memasang welding blanket pada equpment yang berpotensi adanya material yang mudah terbakar C M 8 Memastikan pemasangan welding blanket telah sesuai. PA & AA C L 4 Y Tabung oxyacetylene dekat dengan lokasi hot work Hospital stay & kerusakan equipment C M 8 Menjauhkan peralatan/ material yang mudah terbakar menjauh dari lokasi hot work, misalnya menjauhkan tabung oxy-acetylene) minimal 5 meter dari lokasi hot work PA C L 4 Y Menaruh tabung oxyacetylene pada lokasi yang terhindar dari radiasi panas tinggi PA
34 Nasib adalah Takdir, Kecelakaan merugikan, namun bisa dicegah
HIRA DAN JSA HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND DITERMINATION CONTROL (HIRAC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
HIRA DAN JSA HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND DITERMINATION CONTROL (HIRAC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT. Hazard Identification Pengalaman menunjukkan
Lebih terperinciJOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
PT. PERTAMINA (Persero) JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) Presented by: AKADEMIE SEQFHINDO PT. JAVAMITRA MANDIRI 1 2 Apakah JSA itu? Prosedur yang membantu mengintegrasikan prinsipprinsip dan praktek K3 yang DITERIMA
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Suatu pekerjaan proyek konstruksi tentunya ingin diselesaikan dengan tepat
Lebih terperinciJSA AND RISK ASSESSMENT FORM Doc. No. IPAL-CLP-03/11-JSA-002 Rev. No. 1
JSA AND RISK ASSESSMENT FORM Doc. No. IPAL-CLP-0/11-JSA-00 Rev. No. 1 HSE Date : Maret 011 Page 1 of JOB SAFETY ANALYSIS Company: PT. ELNUSA & PT. ESWARECO TAMA Prepared By Review By Approved By Project
Lebih terperinciHazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis
Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis (Studi Kasus: PT. Pelindo Marine Service) Ragil Aji Samudra 1*, Mey Rohma dhani
Lebih terperincicommit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Tempat Kerja adalah ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN RESIKO K3 PERTEMUAN 3 FIERDANIA YUSVITA KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN RESIKO K3 PERTEMUAN 3 FIERDANIA YUSVITA KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menguraikan konsep identifikasi potensi bahaya dan
Lebih terperinciSL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah
No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE
Lebih terperinciCreated by: Esa Rahmanda H Click to edit Master title style
MEMPELAJARI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. INDOLAKTO JAKARTA Created by: Esa Rahmanda H 32410439 Click to edit Master title style Latar Belakang Kebutuhan Manusia Meningkat Perusahaan
Lebih terperinciSeminar Nasional Riset Terapan 2015 SENASSET 2015 ISBN: Serang, 12 Desember 2015
Seminar Nasional Riset Terapan 2015 SENASSET 2015 ISBN: 9786027367203 IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIKAN MENGGUNAKAN METODE HIRARC (HAZARD IDENTIFICATION AND
Lebih terperinciPeralatan Perlindungan Pekerja
Oleh: 2013 Peralatan Proteksi Keselamatan Kerja Reference : Hamid R. Kavianian & Charles A. Wentz. 1990. Occuputional & Enviromental Safety Engineering & Management. 1. John Wiley & Sons Inc. New York
Lebih terperinciANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY
ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY Pengendalian Bahaya berguna agar terjadinya incident, accident penyakit akibat hubungan kerja ditempat kerja berkurang atau tidak
Lebih terperinciRisk Analysis : Severity & Likelihood
LOGO Risk Analysis : Severity & Likelihood Proses Kerja Jenis Bahaya Potensi Bahaya Sub Panel 1 bahaya fisik bahaya kimia bahaya mekanis bahaya ergonomi Severity of Harm Likelihood kebisingan Moderate
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan Kerja Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan yang tidak produktif yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan adalah kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan seseorang atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Keselamatan Kerja Tarwaka (2008: 4) mengatakan bahwa keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan,
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN METODE SWIFT PADA PT KRAKATAU STEEL DIVISI WIRE ROD MILL
USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN METODE SWIFT PADA PT KRAKATAU STEEL DIVISI WIRE ROD MILL Retno Fitri Wulandari 36412165 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Lebih terperinciPT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA
PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA-HSE-01 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 1 JULI 2013 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : HSE MANAJEMEN REPRESENTATIF DIREKTUR
Lebih terperinciK3 KONSTRUKSI BANGUNAN. Latar Belakang Permasalahan
K3 KONSTRUKSI BANGUNAN Latar Belakang Permasalahan -Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan -Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan antara lain yang
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tempat kerja memiliki risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya risiko yang terjadi tergantung pada jenis industri, teknologi yang digunakan serta pengendalian
Lebih terperinciFaktor Kecukupan Organisasi dan Time Of Day pada Pekerjaan Manual OAW Cutting dengan Menggunakan Metode CREAM di PT. Packaging Surabaya
Faktor Kecukupan Organisasi dan Time Of Day pada Pekerjaan Manual OAW Cutting dengan Menggunakan Metode CREAM di PT. Packaging Surabaya Khusnul Eka Septiana 1, Lukman Handoko 2., Vivin Setiani 3 1 Program
Lebih terperinciStudi Implementasi Risk Based Inspection (RBI) Untuk Perencanaan Biaya Reparasi Kapal
Studi Implementasi Risk Based Inspection (RBI) Untuk Perencanaan Biaya Reparasi Kapal Oleh : Laksyardo Wisnu Baroto 4108100043 Dosen Pembimbing : Ir. Triwilaswandio W.P.,M.Sc. Pendahulan Latar Belakang
Lebih terperinciOleh : Achmad Sebastian Ristianto
IDENTIFIKASI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HAZOP DAN FTA PADA DISTRIBUSI BAHAN BAKAR MINYAK JENIS PERTAMAX DAN PREMIUM (STUDI KASUS : PT. PERTAMINA (PERSERO) UPMS V SURABAYA) Oleh : Achmad Sebastian Ristianto
Lebih terperinciIdentifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy
Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy di Industri Kapal Andri Kurniawan 1, Mardi Santoso 2, Mey Rohma Dhani 1 1 Program Studi Teknik
Lebih terperinciPROSEDUR JOB SAFETY ANALYSIS
PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR JOB SAFETY ANALYSIS Dibuat Diperiksa Disetujui SHE Officer MANAJEMEN RESPRESENTATIF Direktur JOB SAFETY ANALYSIS Halaman : 2 of 8 Riwayat Perubahan NO NOMOR TANGGAL
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag
BAB V PEMBAHASAN Dari hasil penelitian PT. Bina Guna Kimia telah melaksanakan programprogram keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag Out (LOTO) dan Line Breaking merupakan program
Lebih terperinciNama : Esa Rahmanda Hardianto NPM : Pembimbing : Rossi Septy Wahyuni, ST.,MT.
ANALISA PENERAPAN SMK3 DAN POTENSI BAHAYA PADA AREA UTILITY PLANT DI PT. X DENGAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT (HIRA) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) Nama : Esa Rahmanda Hardianto NPM
Lebih terperinciSecara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban
HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Data Kuesioner 4.1.1 Kuesioner Pakar Butir kuesioner yang digunakan diambil berdasarkan studi literatur terdahulu. Sebelum kuesioner diberikan ke responden, maka kuesioner
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan tulang punggung suksesnya pembangunan bangsa dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi keselamatan dan kesehatannya
Lebih terperinciIdentifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)
Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment) Maesaroh, Yayan Harry Yadi, Wahyu Susihono,, Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. didik untuk bekerja pada bidang tertentu, sesuai dengan misi Sekolah Menengah Kejuruan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang tertentu, sesuai dengan misi Sekolah Menengah Kejuruan
Lebih terperinciOverhoul Gearbox. Qualified Standard Operation Procedure. Rev. No. 01. Approval: Date: Date: Date: Date:
IBU-SMO-HO-MFE-WFM- MECH-PU Overhoul Gearbox Approval: Foreman : Reno Widodo Rev. No. 01 Qualified Standard Operation Procedure HES Coordinator Engineering : O.A Simanjuntak : Donnal Royner Site Manager
Lebih terperinciAlat Pelindung Diri Kuliah 8
Alat Pelindung Diri Kuliah 8 Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration i i Personal protective equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN INTERPRETASI
BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI 5.1 Analisa Gangguan Permesinan Berdasarkan data tentang gangguan operasi yang diperoleh oleh peneliti dari perusahaan untuk gangguan yang berisiko yang terjadi diperiode
Lebih terperinciSL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah
No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE
Lebih terperinciUjian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara
Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012 Oleh: Arrigo Dirgantara 1106069664 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 Pertanyaan:
Lebih terperinciPT. SAAG Utama PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO No: PK.HSE.01 Berlaku : Revisi : 00 Hal.
No: PK.HSE.01 Berlaku : 01 04 2009 Revisi : 00 Hal. : 1 dari 6 1. TUJUAN Prosedur ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya, penilaian dan menentukan pengendalian risiko dari seluruh kegiatan rutin dan
Lebih terperinciSeminar & Workshop Hot Work in Confined Space KMI Banten, 22 & 23 February Ramzy S. Amier PT RADIANT UTAMA INTERINSCO
Seminar & Workshop Hot Work in Confined Space KMI Banten, 22 & 23 February 2008 Ramzy S. Amier ADALAH RUANG YANG: DIBUAT CUKUP UNTUK ORANG MASUK DAN BEKERJA DIDALAMNYA MEMPUNYAI KETERBATASAN AKSES MASUK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja karyawan. Di samping itu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hak asasi karyawan dan salah satu syarat untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Di samping itu, Keselamatan
Lebih terperinciAnalisa dan Estimasi Penurunan Risiko dengan Job Safety Analysis pada Departemen Warehouse
Petunjuk Sitasi: Yuniarti, R., & Prameswari, A. D. (2017). Analisa dan Estimasi Penurunan Risiko dengan Job Safety Analysis pada Departemen Warehouse. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B250-258). Malang:
Lebih terperinciOVERVIEW KONSEP HAZARD, RISK AND CONTROL PERTEMUAN 1 FIERDANIA YUSVITA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU
OVERVIEW KONSEP HAZARD, RISK AND CONTROL PERTEMUAN 1 FIERDANIA YUSVITA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Materi Sebelum UTS Overview konsep hazard, risk dan control
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di PDKB TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh gambaran mengenai
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa,
BAB V PEMBAHASAN A. Potensi Bahaya Potensi bahaya yang dapat menyebabkan insiden atau kecelakaan kerja di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa, tertabrak, kebakaran,
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IMPLEMENTASI JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DALAM UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA KECELAKAAN AKIBAT KERJA (Studi Kasus: PT. ADI PUTRO WIRASEJATI) IMPLEMENTATION OF JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) IN PREVENTION OF WORK
Lebih terperinciRISK ASSESSMENT PEKERJAAN PENGELASAN PADA BAGIAN DOUBLE BOTTOM PEMBANGUNAN KAPAL DI PT X SURABAYA
RISK ASSESSMENT PEKERJAAN PENGELASAN PADA BAGIAN DOUBLE BOTTOM PEMBANGUNAN KAPAL DI PT X SURABAYA Wahyu Pratiwi Dwi Cahyanti, Abdul Rohim Tualeka Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HIRADC PADA PERUSAHAAN PENGOLAHAN KAYU
Journal Industrial Manufacturing Vol. 2, No. 2, Juli 2017, pp.70-76 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HIRADC PADA PERUSAHAAN
Lebih terperinciAPLIKASI ERGONOMI UNTUK PENGAMAN ALAT KERJA
APLIKASI ERGONOMI UNTUK PENGAMAN ALAT KERJA DASAR HUKUM 1. UU Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Pasal 1 (1a.) : dinyatakan bahwa dengan peraturan perundangan diterapkan syarat-syarat keselamatan
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR
Lebih terperinciIdentifikasi Penilaian Aktivitas Pengelasan Pada Bengkel Umum Unit 1-4 Dengan Pendekatan Job Safety Analysis di PT.Indonesia Power UBP Suralaya
Identifikasi Penilaian Aktivitas Pengelasan Pada Bengkel Umum Unit 1-4 Dengan Pendekatan Job Safety Analysis di PT.Indonesia Power UBP Suralaya Brian Hadi W 1, Ade Sri Mariawati 2 12 Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015 menjadikan kawasan regional ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : HAZOP, perangkingan, risk assessment
ANALISIS POTENSI BAHAYA SERTA REKOMENDASI PERBAIKAN DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP) MELALUI PERANGKINGAN OHS RISK ASSESSMENT AND CONTROL (Studi Kasus: Area PM-1 PT. Ekamas Fortuna) HAZARD
Lebih terperinciPengertian (Definisi) Bahaya
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Pengertian (Definisi) Bahaya dan 5 Faktor Bahaya K3 Di Tempat Kerja Pengertian (definisi) bahaya (hazard) ialah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi
Lebih terperinciPT MDM DASAR DASAR K3
PT MDM DASAR DASAR K3 KASUS - KASUS K3 Kecelakaan lalu lintas Kasus Kasus Lingkungan KESELAMATAN KERJA Adalah usaha dalam melakukan pekerjaan tanpa kecelakaan Memberikan suasana atau lingkungan kerja yang
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Berdasarkan Hasil Analisis
Lebih terperinciLOGO. Lingkungan Fisik Area Kerja
LOGO Lingkungan Fisik Area Kerja LOGO Identifikasi Lingkungan Kerja Fisik No Jenis Area Temperatur Kebisingan Pencahayaan Udara Ruang Gerak Lantai Dinding Atap 1 Buffer area 27-30 C 85 dba Tidak ada bau
Lebih terperinciANALISIS RESIKO KERJA PADA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DI CV SEMPURNA BOGA MAKMUR
ANALISIS RESIKO KERJA PADA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DI CV SEMPURNA BOGA MAKMUR Mar atus Sholicha, Hery Suliantoro *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, terbuka atau tertutup, bergerak
Lebih terperinciSoal K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Soal K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja BAGIAN A : beri tanda silang pada lembar jawaban yang tersedia KESELAMATAN KERJA 1. Kecelakaan kerja disebabkan oleh perbuatan tidak aman dan kondisi tidak aman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang aman, andal dan ekonomis, maka diperlukan beberapa komponen penyusun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kelistrikan merupakan salah satu aspek penting untuk menggerakkan roda perindustrian. Listrik sudah menjadi sarana pendukung yang vital dan tidak terpisahkan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 Ditetapkan bahwa Setiap warga
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 Ditetapkan bahwa Setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian. Pekerjaan dan
Lebih terperinciALAT / MATERIAL / PROSES / LINGKUNGAN Halaman 2 Rp. PENJELASAN CEDERA / KERUSAKAN NAMA KORBAN / KOMPONEN (JIKA ADA) CEDERA / KERUSAKAN....... SKETSA KEJADIAN / DENAH / GAMBAR / FOTO SKETSA / DENAH / GAMBAR
Lebih terperinciRisk R M isk a M n a a n g a e g m e e m n e t n Soehatman Ramli
Risk Management Introduction What is Risk Tidak ada kegiatan tanpa resiko All activities have risks associated with and hence could be rendered unsafe Sukses hanya akan dicapai oleh orang yang berani mengambil
Lebih terperinciJOB SAFETY ANALYSI DAN JOB HAZARD ANALYSIS
JOB SAFETY ANALYSI DAN JOB HAZARD ANALYSIS Disampaikan pada kuliah online Mata kuliah : Pertama (kuliah ke-4) : IKK-363 Manajemen Resiko I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir,
Lebih terperinciDewi Hardiningtyas, ST., MT., MBA. Name of chairman
Dewi Hardiningtyas, ST., MT., MBA. 2 K3 sebelum 1911 Tidak diperhatikan Kecelakaan dianggap : kesalahan/kelalaian karyawan, kesalahan rekan kerja, dan menjadi tanggungan pekerja. 1908, diberikan kompensasi
Lebih terperinciTRAINING SCHEDULE 2017
RAMADHAN PROGRAM SERTIFIKASI KEMNAKERTRANS RI 1 Operator Forklift 3 3-5; 10-12; 17-19; 24-26 31-2; 7-9; 14-16; 21-23 28-2; 7-9; 14-16; 21-23; 29-31 4-6; 11-13; 18-3-5; 8-10; 16-20; 26-28 18; 22-24 4-6;
Lebih terperinciDian Palupi Restuputri, Eriko, Andri Sulaksmi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang
ISSN (Cetak) 2527-6042 eissn (Online) 2527-6050 IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN RISIKO DI BAGIAN PRODUKSI 1 DALAM UPAYA PENCAPAIAN ZERO ACCIDENT MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Lebih terperinciMATERI PEMBINAAN AHLI K3 BIDANG PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI
AHLI K3 BIDANG PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI NO II III IV KELOMPOK DASAR. Kebijakan K3. Dasar Dasar K3 3. Undang Undang Tahun 970 4. Sistem Manajemen K3 5. Investigasi Kecelakaan Kerja KELOMPOK KEAHLIAN.
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil wawancara dengan berpedoman pada Internal Control
148 BAB 7 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara dengan berpedoman pada Internal Control Questionnaires (ICQ), observasi, inspeksi dokumen, dan reperforming terhadap pelaksanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik yaitu bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2004), suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain
Lebih terperinciBAB I KONSEP PENILAIAN
BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan di setiap tempat kerja sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 dan UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, merupakan kewajiban
Lebih terperinciDIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA 0,8 0,6 0,4 0,2. Ringan Berat Mati 0,69
1 200 150 100 50 0 0 1 2008 2 2009 Ringan Berat Mati 3 2010 4 2011 5 2012 6 2013 No. Tahun RINGAN BERAT MATI TOTAL 1 2008 162 74 19 285 2 2009 176 83 44 303 3 2010 100 94 15 209 4 2011 94 101 22 217 5
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menejemen Resiko Manajemen resiko adalah suatu proses komprehensif untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengendalikan resiko yang ada dalam suatu kegiatan. Resiko
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Area dari keselamatan kerja dalam dunia rekayasa mencakup keterlibatan manusia baik para pekerja, klien, maupun pemilik perusahaan. Menurut Goetsch
Lebih terperinciSeminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN:
Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Praktikum Pengelasan (Studi Kasus: di Welding Centre Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya) Retno Ningsih, Ayu Raisa Azhar, M. Puspita Adi Paripurno
Lebih terperinciPersonal Protective Equipments (PPE)
Personal Protective Equipments (PPE) Definisi Alat Pelindung Diri Personal Protective Equipments (PPE) Alat Pelindung Diri (APD) dalam susunan sistem pengendalian bahaya ditempat kerja merupakan bagian
Lebih terperinciBIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN LINGKUNGAN F.45...... 01 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melindungi pekerja dari mesin, dan peralatan kerja yang akan menyebabkan traumatic injury.
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya pecegahan dari kecelakaan dan melindungi pekerja dari mesin, dan peralatan kerja yang akan menyebabkan traumatic injury.
Lebih terperinciTujuan K3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Tujuan Pembelajaran Setelah melalui penjelasan dan diskusi 1. Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan Penerapan K3 sekurang-kurangnya 3 buah 2. Mahasiswa dapat memahami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesadaran Menurut Hasibuan (2012:193), kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,
Lebih terperinciBalai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah. Seri Artikel Keselamatan Kelistrikan Tambang Bawah Tanah 1. LOTO (bagian 1)
Seri Artikel Keselamatan Kelistrikan Tambang Bawah Tanah 1 LOTO (bagian 1) Oleh : M. Nashiruddin Haramaini, S.T. Pekerjaan perlistrikan dan permesinan di tambang bawah tanah merupakan pekerjaan yang sarat
Lebih terperinciALAT-ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM
ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM Alat Pelindung Diri adalah salah satu alat yang harus tersedia di laboratorium. Digunakan untuk perlindungan badan, mata, pernapasan dan kaki. Peralatan dan
Lebih terperinciBAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,
BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai
Lebih terperinciDisusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP
Disusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP. 2411 105 002 Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP. 1971070219988021001 LATAR BELAKANG Kegagalan dalam pengoperasian yang berdampak pada lingkungan sekitar Pengoperasian
Lebih terperinciPROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
PROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) 1. TUJUAN & PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini antara lain menguraikan tanggung jawab, evaluasi bahaya, jenis alat pelindung diri dan pemilihannya, kualifikasi fisik,
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN KERJA PADA PENGELASAN LOGAM DI BENGKEL LAS LOGAM SIKEMBAR SUKMAJAYA DEPOK DESEMBER 2012
UNIVERSITAS INDONESIA PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN KERJA PADA PENGELASAN LOGAM DI BENGKEL LAS LOGAM SIKEMBAR SUKMAJAYA DEPOK DESEMBER 2012 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperincilandasan tempat kerja dan lingkungannya
Keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan 1. Melindungi tenaga kerja atas
Lebih terperinciAnalisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero)
Analisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero) Fifin Dwi Megan Sari *1) dan I Wayan Suletra 2) 1) Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4
1. Cara aman membawa alat gelas adalah dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 Satu tangan Dua tangan Dua jari Lima jari Kunci Jawaban : B Alat-alat
Lebih terperinciMEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI METAL STAMPING PART
MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI METAL STAMPING PART Disusun oleh: Diki Alnastain 32411082 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI
Lebih terperinciKeywords: HIRARC, risk control.
PENERAPAN HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL (HIRARC) SEBAGAI PENGENDALIAN POTENSI KECELAKAAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI BODY BUS PT. X MAGELANG Annisa Devi Primasari, Hanifa Maher Denny,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di zaman yang serba modern ini, hampir semua pekerjaan manusia telah dibantu oleh alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia, contohnya mesin. Dengan bantuan
Lebih terperinciHADI SUTANTO NRP
TUGAS AKHIR ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN DAN PERKULIAHAN TAHAP III UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA DISUSUN OLEH : HADI SUTANTO NRP. 3106 100 507
Lebih terperinciRISK MANAGEMENT PROCESS. Proses Manajemen Risiko
RISK MANAGEMENT PROCESS Proses Manajemen Risiko Manajemen risiko merupakan suatu kegiatan yang menerus (ongoing), yang harus dilakukan: Sekarang, bila belum pernah dilakukan Ketika ada pekerjaan baru direncanakan
Lebih terperinciPUBLIKASI ILMIAH. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat.
IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA POTENSIAL, PENENTUAN TINGKAT RISIKO DAN PENETAPAN SARANA PENGENDALIAN BERDASARKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT CONTROL (HIRAC) DI DEPARTEMEN MEKANIK PT. INDO
Lebih terperinciIdentifikasi Potensi Bahaya Dengan Menggunakan
Identifikasi Potensi Bahaya Dengan Menggunakan Metode Job Safety Analysis (JSA) (Studi Kasus di PT XYZ) Ade Saftian Al Bantani 1, Lely Herlina 2, Ade Sri Mariawati 3 1,2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan. Sebagai layanan masyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan sarana kesehatan untuk menangani masalah kesehatan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan. Sebagai layanan masyarakat, rumah sakit mempunyai
Lebih terperinciKECELAKAAN TAMBANG. Oleh : Rochsyid Anggara
KECELAKAAN TAMBANG Oleh : Rochsyid Anggara 1. Penjelasan Umum Kecelakaan (Accident) adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak dikendalikan dan tidak diinginkan yang mengakibatkan cideranya seseorang,
Lebih terperinci