PENGOLAHAN LIMBAH AKAR WANGI MENGGUNAKAN TEKNIK TENUN UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA PRODUK TEKSTIL INTERIOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGOLAHAN LIMBAH AKAR WANGI MENGGUNAKAN TEKNIK TENUN UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA PRODUK TEKSTIL INTERIOR"

Transkripsi

1 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 961 PENGOLAHAN LIMBAH AKAR WANGI MENGGUNAKAN TEKNIK TENUN UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA PRODUK TEKSTIL INTERIOR Annisa Deswita Afiana Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom, Bandung ABSTRACT Vetiveria Zizaninoides is a kind of grass that can grow throughout the year. Vetiver root plant has been known for a long time as a source of perfume, because one of the processing that is used as an essential oil that has many benefits. This essential oil can be used for medicine, perfume, cosmetics, soap, and others. But from one time the process of making essential oil can produce about 2 tons of black vetiver waste that has no fragrant. Usually the waste is only allowed to accumulate, discarded or used as fuel for further distillation process. Vetiver waste has potential to be reprocessed into something more useful, because still has strength at the roots. The purpose of this research is to utilize vetiver waste as raw material of an interior textile product that has function value and can increase economic value of society in Suka Karya village. The technique used is a weaving technique that is combined with several other materials. Keywords: Interior textile, vetiver root, waste, weaving. 1. PENDAHULUAN Tanaman (Vetiveria Bourbone, Haiti Indonesia. Di Zizanioides) adalah salah satu tanaman Indonesia langka di dunia, hanya tiga tumbuh negara mampu memproduksi lapisan tanahnya sering terlapisi oleh tanaman abu vulkanik suhu udaranya rata- ini baik, yaitu tanaman subur di Garut, karena 1

2 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 962 rata berkisar antara C, sehingga memiliki tanaman tumbuh dibiarkan menumpuk, dibuang begitu saja ataupun dijadikan bahan b baik di daerah tersebut. aroma, Daerah di Kabupaten Garut untuk ditetapkan menjadi pusat selanjutnya. diantaranya kecamatan Bayongbong, Cilawu Samarang, Leles biasanya proses hanya penyulingan Jika limbah dimanfaatkan maka akan (Haryadi, Nur Kholis & Edi Tri meningkatkan cara alternatif untuk Hartono:2013). mengolah limbah di Menurut (Ardi, Fajri Indonesia khususnya di lingkungan Cahya,2010:1-2), tanaman Garut, merupakan meningkatkan nilai fungsi nilai ekspor salah unggulan satu komoditas itu juga jual dari limbah itu sejenis sendiri. Berdasarkan dua penelitian tanaman padi tumbuh telah dilakukan sebelumnya sepanjang tahun, sudah dikenal oleh Institut Pertanian Bogor, limbah sebagai sumber -an. Salah diolah kembali satu cara pengolahan menjadi yaitu proses bermanfaat. Dalam penelitian akan dilakukan oleh Rahmawaty Fitri pada menghasilkan minyak tahun 2000 membuat papan atau minyak atsiri (Java vetiver oil). partikel terbuat dari limbah Minyak atsiri digunakan teknik sebagai obat, bahan pembuatan press, potensial. Indonesia selain Tanaman penyulingan ini melakukan, sesuatu segkan pada penelitian lain. Dari proses penyulingan minyak Suprobo,dkk pada tahun 2013 atsiri ini menghasilkan limbah padat membuat pot kuat, ringan, ramah sudah tidak oleh lebih parfum, kosmetik, sabun, lain- dilakukan lingkungan Galuh 2

3 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 963 limbah berasal dari negara India, Birma digabungkan pasir Sri Lanka kemudian menyebar semen. ke Asia, Amerika, hingga Australia. Sehingga terlihat aya Dalam waktu singkat tanaman potensi Limbah menyebar cepat sudah tidak memiliki aroma karena memiliki banyak diolah menjadi produk berdaya Tanaman tumbuh fungsi, karena memiliki kekuatan berkembang di daerah tropis, daya tahan cukup kuat pada seperti di Negara Bourbone, Haiti nya. Salah satu cara pengolahan Indonesia (Ardi, Fajri Cahya:2010). limbah yaitu manfaat. Akar adalah tanaman teknik tenun. Limbah tergolong diolah menjadi padian pakan tenun, karena limbah merupakan tanaman tahunan ini merupakan serat stapel berbentuk (serat pendek) rata-rata memiliki tumbuh panjang sekitar 20cm dari produk mencapai 1-2,5 meter. Tanaman limbah sudah ada, banyak dibudidayakan untuk pakan tenun digunakan masih diolah menjadi minyak atsiri belum bervariasi. Limbah memiliki nilai ekonomi tinggi. akan diolah menjadi lembaran tekstil, dalam keluarga (Gramineae). Tanaman rumpun tegak padi- lebat, hingga ini tingginya Tanaman memiliki kemudian akan diolah menjadi suatu batang lunak, beruas-ruas, produk. berwarna putih, segkan daunnya berbentuk pipih, sedikit kaku, STUDI PUSTAKA berwarna hijau tidak Tanaman (Vetiveria mengandung minyak. Lalu memiliki Zizanioides) adalah salah satu tanaman serabut, berwarna kuning langka didunia. Awalnya tanaman ini pucat, abu-abu atau merah tua 2. 3

4 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 964 tumbuh kedalam tanah hingga kedalaman tanaman sekitar ini 50cm. Akar menciptakan Di Indonesia sendiri pusat dari budidaya sentra produksi minyaknya Kabupaten sehingga tanaman ini dinamakan tepatnya di kecamatan Samarang,. Bayongbong, Cilawu Leles. ditujukan minyak untuk atsiri utamanya Jawa di aroma cukup pekat, Pembudidayaan Garut, terletak memproduksi Akar memiliki berbagai pembuatan manfaat bagi manusia sehingga kerajinan (Haryadi, Nur Kholis & Edi dijadikan salah Tri Hartono:2013). pertanian unggulan. Tanaman Barat, satu komoditas Berikut ini beberapa manfaat dari tanaman tumbuh berkembang baik : pada tanah berpasir atau tanah a. Sebagai sumber minyak atsiri terlapisi oleh abu vulkanik. Pada Tanaman memiliki daerah tersebut dari tanaman aroma harus disebabkan oleh senyawa kimia vetiverol tumbuh lebih panjang lebat. terkandung didalamnya. Menurut Haryadi, Nur Kholis & b. Sebagai bahan kerajinan Edi Tri Hartono(2013), Tanaman Selain membuat tumbuh di daerah diproduksi untuk minyak atsiri ketinggian meter tanaman diatas sudah kering dijadikan permukaan produksinya lebih laut. Namun, optimal jika bahan kerajinan, gantungan seperti ditanam di daerah ketinggian boneka, kunci, meter diatas permukaan beragam aksesoris, hiasan laut. Temperatur cocok untuk dinding. Lalu juga pertumbuhan tanaman ini antara 17- ditenun untuk dibuat tas, 27 C. taplak meja, tatakan piring 4

5 c. e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 965 gelas, kap lampu, dll. proses menjalin dua set Konservasi lahan air vertical horizontal pada alat Tanaman dimanfaatkan konservasi tanah juga sebagai air, tenun. Benang lusi adalah diletakkan secara vertical pada alat tenun. Benang pakan adalah karena nya banyak mampu mengikat tanah lusi diletakkan secara kuat sehingga horizontal. Tenun memiliki tiga tipe mencegah erosi. struktur dasar yaitu, tenun polos Serat masuk keluar (plain weave), tenun keper (twill weave), Serat merupakan suatu benda, sel atau jaringan berupa atau pipa panjang tenun satin (sateen weave). Tekstil Interior mempunyai Menurut Fery Tekstil mempunyai ratio tinggi berbahan dasar berupa serat, baik antara panjang ketebalannya. serat alami ataupun serat buatan. Serat tekstil dibagi menjadi dua yaitu, Segkan serat pengetahuan serat buatan komponen (2009), karakteristik fleksibel, halus(fineness), alam adalah Ardian interior adalah mengenai kecakapan (Dalyono:2005) Tenun mengatur memelihara rumah, Tenun merupakan salah keterampilan tentang cara satu halaman juga ruangan lain teknik pembuatan kain kain kegunaannya sesuai tempat tenun adalah salah satu jenis tekstil tertua dalam sejarah pakaian disimpulkan bahwa tekstil interior manusia. adalah komponen pelengkap interior (Mufidatun Nur Chasanah:2005) Menurut Hallett, Clive & Amanda Johnston(2014), tenun adalah suatu gunanya. Sehingga diletakkan pada lantai, dinding, maupun langit-langit dari sebuah ruangan komponen 5

6 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 966 penyusunnya berupa serat, seperti wall hanging, karpet, kap lampu, tirai, partisi, dll. B. Metode Penelitian Metode pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini, yaitu : Tekstil untuk mendekorasi 1. Observasi wawancara rumah tidak lepas dari pengertian Melakukan pengamatan ruang, unsur pembentuk ruang serta studi lapangan ke salah satu pelengkap ruang untuk dirancang daerah pusat dipadukan tekstur tempat penyulingan minyak atsiri pola agar menciptakan suatu di ruang nyaman menarik Samarang, kab. Garut. Selain itu untuk ditempati, maka dibutuhkan melakukan wawancara unsur-unsur bapak meliputi dekorasi : antara Proporsi, lain tekstur, desa Suka H. Karya, Engkus kec untuk mengetahui jumlah limbah keseimbangan termasuk dihasilkan sebagai unsur penghias tambahan mengenai limbah. seperti perabotan, lukisan, pot bunga (Suparno Sastra M:2000). informasi lain 2. Studi literatur Mengumpulkan data informasi melalui studi pustaka, 3. METODOLOGI PENELITIAN buku ditulis oleh Haryadi, A. Lokasi Waktu Penelitian Nur Kholis Edi Tri Hartono, Lokasi penelitian ini dilakukan di (2013), Kerajinan, salah satu daerah pusat tanaman laporan tugas akhir ditulis oleh tempat penyulingan Fitri, Rahmawaty, (2000) minyak atsiri di desa Suka Karya, kec. judul Pemanfaatan limbah Samarang, padat hasil penyulingan minyak penelitian kab. Garut. dilaksanakan Oktober Waktu pada 22 (vetiveria zizanioides) sebagai bahan baku pembuatan papan 6

7 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 967 partikel di Institut Pertanian Bogor. panjang kotor karena bercampur Melakukan berbagai percobaan terhadap 4. memiliki ketebalan berbeda-beda, lembab 3. Eksperimen untuk rapuh, limbah dijadikan bahan baku tanah. Penelitian satunya dilakukan salah metode pembuatan suatu produk, eksperimentatif, melakukan proses eksplorasi awal melakukan secara langsung dalam seperti pemisahan serat, scouring, mengolah limbah. Proses bleaching, kemudian awal dilanjutkan eksplorasi mengumpulkan limbah lanjutan eksplorasi terpilih ter di salah satu tempat hingga menjadi suatu produk. penyulingan di desa Suka Karya, Salah satu tempat penyulingan minyak atsiri milik bapak H. Engkus terletak di desa Suka Karya, kec. Kab. penulis dilakukan adalah setelah terkumpul limbah PEMBAHASAN Samarang, dimana Garut, tempat tersebut selalu menghasilkan limbah lebih dari 20 ton per minggu. Limbah tersebut dihasilkan dari proses penyulingan segar sekitar empat ton perharinya. Limbah di berupa sudah berwarna hitam, sedikit tersebut dicuci berkali-kali hingga bersih air untuk menghilangkan kotoran tanah menempel. Setelah serat dicuci bersih dikeringkan, proses kemudian selanjutnya adalah proses pemisahan serat. Serat limbah dibagi menjadi tiga jenis serat berdasarkan ketebalannya, yaitu tipis Seg(B) (A), tebal(c). 7

8 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 968 Tabel 1. Hasil pemisahan serat Serat Karakteristik Ketebalan tipis (d=0,1cm) Ringan Rapuh Keriting Lentur Permukaan sedikit kasar Berwarna coklat tua Ketebalan seg (d=0,15cm) Sedikit kaku Tidak terlalu kuat, tetapi tidak terlalu rapuh Keriting Permukaan kasar Berwarna coklat tua Tebal (d=0,2cm) Kuat Permukaan halus Sedikit lurus Kaku Berwarna coklat tua Ukuran A1 = > 20 cm A2 = ± 20 cm A3 = < 20 cm Urutan hasil pemisahan serat dari berjumlah paling banyak : A2, A1, A3. B1 = > 20 cm B2 = ± 20 cm B3 = < 20 cm Urutan hasil pemisahan serat dari berjumlah paling banyak : B2, B3, B1. C1 = > 20 cm C2 = ± 20 cm C3 = < 20 cm Urutan hasil pemisahan serat dari berjumlah paling banyak : C2, C3, C1. Kesimpulan : Serat cukup mudah untuk dipisahkan adalah jenis C karena tebal seratnya cenderung lurus, segkan jenis A B lebih sulit karena lebih rapuh seratnya keriting. Panjang serat limbah dari tiap jenis hampir sama, dari ketiganya ukuran paling banyak dihasilkan yaitu ukuran ± 20 cm (A2, B2, C2). Dan dari ketiga jenis serat limbah tersebut urutan dari terbanyak adalah B- A- C. 8

9 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 969 Proses selanjutnya yaitu proses sebelumnya hanya sedikit scouring. Proses ini dilakukan untuk lebih kaku, lebih bersih lebih membersihkan mengawetkan halus. Selain itu proses scouring ini serat. Dengan cara merebus 2L air tidak berpengaruh terhadap warna hingga mendidih, kemudian masukan limbah 10 gram soda kustik/naoh 10ml warnanya tetap sama seperti sebelum teepol. Lalu masukan limbah diproses. Setelah hasil scouring di sudah dibersihkan, rebus keringkan, selanjutnya adalah proses api kecil selama 10, eksperimen atau proses pembuatan menit eksplorasi awal teknik untuk melihat aya perubahan. Hasil lilit, dari proses scouring menghasilkan serat hampir sama kepang,, pilin, sehingga lain-lain serat jenis ketebalannya sama. Tabel 2. Hasil Eksplorasi Awal (1) 9

10 No. 1. e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 970 Teknik 4 Serat C dililit Hasil Keterangan 4 Serat C dililit mengikuti alur serat, menghasilkan serat kasar, kuat keriting 3 Serat B dipilin 3 Serat B dipilin menghasilkan serat kasar, rapuh cenderung keriting. (patahan pertama pada twist ke 7, putus pada twist ke 19) 3. 1 Serat C dipipihkan 1 Serat C dipipihkan menghasilkan serat halus, tipis, rapuh cenderung lurus Serat C dipilin 2 serat B 1 Serat C dipilin 2 serat B Menghasilkan serat kasar, sedikit kuat, keriting 3 Serat C dililit serat A Menghasilkan serat kasar, kuat, cenderung lurus Serat C dililit, kemudian dipilin kearah berlawanan 10 Serat B, 4 serat C 1 serat A dipipihkan kemudian ditenun jahit 1 Serat B dipipihkan kemudian di quiling lem fox Menghasilkan serat kasar, kuat, cenderung keriting lilitan tidak beraturan 10 Serat B, 4 serat C 1 serat A dipipihkan kemudian ditenun jahit menghasilkan tenunan sedikit halus, kuat, cenderung lurus lilitan tidak beraturan dari serat A 1 Serat B dipipihkan kemudian di quiling lem fox menghasilkan serat kasar, kuat, kaku 10

11 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page Serat B dipipihkan kemudian diquiling lem fox, digabungkan cara dijahit 3 quiling serat B digabungkan pada 4 serat C cara dijahit 3 quiling(3 ukuran) dijahit 2 serat C sudah dililit serat A 5 Serat B dipipihkan kemudian diquiling lem fox, digabungkan cara dijahit menghasilkan serat kasar, kaku, kuat, ukuran bulatan tidak sama Menghasilkan serat sedikit halus, kuat, kaku lurus Menghasilkan serat sedikit halus, kuat, cenderung lurus lilitan renggang 3 quiling kecil dijahit pada 16 serat B Proses selanjutnya 3 quiling kecil dijahit pada 16 serat B sudah dipilin menjadi 2 pilinan Menghasilkan serat kasar, kuat, cenderung lurus komposisikan untuk dijadikan tenun. dilakukan adalah eksplorasi Selain itu pada proses ini penenunan teknik tenun. Proses eksplorasi-eksplorasi dimana sudah dibuat dibentuk menjadi lembaran digabungkan lusi berbeda-beda, seperti katun, kasur jahit. di Tabel 3. Hasil Eksplorasi Lanjutan (1) No. Teknik Hasil Keterangan 11

12 1. 2. e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 972 Tenun, serat B biasa digabungkan eksplorasi pakan 3 quiling(3 ukuran) dijahit 2 serat C sudah dililit serat A. Tenun, serat B biasa digabungkan eksplorasi pakan 3 Serat C dililit serat A 3. Tenun, serat B biasa digabungkan eksplorasi pakan 1 serat B dipipihkan kemudian dililit serat A 4. Tenun serat B biasa digabungkan eksplorasi pakan 2 serat B yg dililit kemudian di ikat di beberapa bagian 5. Tenun serat B biasa digabungkan eksplorasi pakan 3 Serat C dililit, kemudian dipilin kearah berlawanan 6. Tenun serat B biasa digabungkan 2 eksplorasi pakan 3 quiling dijahit 4 serat C Menghasilkan tenun rapat, sedikit lentur ( dibengkokkan) permukaannya sedikit halus. Benang katun. Menghasilkan tenun renggang, kaku permukaannya kasar. Benang katun. Menghasilkan tenun hampir rapat, kaku permukaannya sedikit kasar. Benang kasur. Menghasilkan tenun rapat, sedikit lentur permukaan kasar. Benang jahit. Menghasilkan tenun renggang, lentur, permukaannya kasar. Benang jahit. Menghasilkan tenun renggang, lentur ( dibengkokkan) permukaannya sedikit halus. Benang lusi digunakan adalah katun. Kesimpulan : Dengan lusi berbeda maka akan menghasilkan tenunan 12

13 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 973 berbeda-beda. Benang lusi katun menghasilkan tenunan renggang tidak terlalu rapat menjadikan nya lebih dominan dari pada limbah nya. Benang lusi kasur menghasilkan tenunan renggang tidak terlalu rapat, tetapi kuat menjadikan nya lebih dominan dari pada limbah nya. Benang lusi jahit menghasilkan tenunan rapat, kuat menjadikan limbah nya lebih dominan. Dari ketiga jenis lusi ( katun, kasur, jahit) lebih baik digunakan adalah jahit. Tabel 4. Hasil Eksplorasi Lanjutan (2) No Teknik 3 Serat C bleaching 8 dililit seperti bunga, kemudian ditenun digabungkan serat B bleaching 8. Serat C hasil scouring ditenun hingga 1cm kemudian tenun serat C hasil bleaching 7 hingga 1cm, ulangi beberapa kali secara bergantian. 2 Serat C hasil bleaching 7 dililit serat A hasil scouring, kemudian ditenun menggabungkan serat B bleaching 7. Hasil Keterangan Menghasilkan tenun rapat, kaku, permukaan sedikit halus. (Tenun polos, jahit) Menghasilkan tenun rapat, kaku, sedikit lentur ( ditekuk), permukaan halus. (Tenun polos, jahit) Menghasilkan tenun rapat, kaku, sedikit lentur ( ditekuk), permukaan sedikit halus. (Tenun polos, jahit) 13

14 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page Serat C hasil scouring dililit serat A B bleaching 7, kemudian ditenun menggabungkan serat B hasil scouring. Menghasilkan tenun rapat, kaku, sedikit lentur ( ditekuk), permukaan sedikit kasar. Serat B scouring digabungkan manik kayu coklat, kemudian ditenun menggabungkan serat B hasil bleaching 8. Menghasilkan tenun rapat, kaku, sedikit lentur ( ditekuk), permukaan sedikit kasar. Serat B C hasil scouring ditenun lalu digabungkan manik kayu coklat krem pada bagian pinggir tambahkan tapestry dari sol sepatu. Menghasilkan tenun rapat, lentur ( digulung), permukaan sedikit kasar. Serat B hasil scouring ditenun menggabungkan manik kayu krem pada beberapa bagian, ditenun secara bergantian serat B bleaching 8. Menghasilkan tenun rapat, kaku, permukaan sedikit kasar. (Tenun polos, jahit) (Tenun polos, sulam) (Tenun keper, sol sepatu) (Tenun polos, plastik / senar) 14

15 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 975 Konsep perancangan visualisasi tenun. Selain itu, lembaran limbah karya dihasilkan memiliki Serat limbah permukaan kasar sehingga merupakan suatu sumber daya alam lembaran tersebut akan digunakan memiliki potensi untuk diolah sebagai produk tekstil interior, seperti kembali, memiliki kap lampu untuk menampilkan nilai kekuatan daya tahan cukup estetis nilai ekonomis dari limbah kuat pada nya. Namun, sampai saat teknik tenun. karena ini belum pengolahan masih banyak sendiri Dalam perancangan ini penulis peneliti sudah membuat suatu tema yaitu Dupara, merupakan singkatan dari dua nya panca indera. Tema Dupara diambil menghasilkan produk berupa papan karena terinspirasi dari dua panca partikel, pot ramah lingkungan, indera digunakan untuk lain-lain. menikmati produk dihasilkan Beberapa mengolah limbah berdasarkan itu tersebut. limbah alternatif kekuatan Salah satu tema perancangan tekstil indera peraba memanfaatkan sumber daya alam (kulit) untuk merasakan tekstur (bahan baku serat alam). Limbah dihasilkan indera dijadikan sebagai bahan penglihatan (mata) untuk melihat baku tekstil dirancang untuk produk secara visual. Dalam tema ini perlengkapan suatu ruang interior, karena memiliki daya tahan serat tekstur memiliki kesan alami cukup lama. Limbah (natural). interior dijadikan yaitu dari limbah ini, yaitu sebagai warna-warna bahan alternatif untuk produk tekstil interior diolah teknik 15

16 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 976 Gambar 1.1 Imageboard Dupara Sumber : Dokumentasi pribadi, 2017 Gambar 1.2 Lifestyle board Sumber : Dokumentasi pribadi, 2017 Konsep ingin ditampilkan penulis dari imageboard tersebut adalah tekstur terbentuk secara alami oleh bahan baku berasal Gambar 1.3 Color scheme Sumber : Dokumentasi pribadi, 2017 dari alam warnawarna alam. Warna-warna dominan digunakan seperti warna cokelat tua, cokelat muda krem. Warna cokelat merupakan kategori warna alam netral, warna ini juga identik stabilitas kehangatan. Warna cokelat dipercaya menciptakan kenyamanan, keakraban rasa aman. Sketsa Desain Perancangan produk mengacu pada konsep imageboard ingin menampilkan kesan alami ingin menciptakan kenyamanan. Produk akan dibuat yaitu lampu jenis table lamp bentuk dasar seperti kotak sehingga memfokuskan pada bahan baku kap lampunya terbuat dari limbah. Lampu dibuat ditujukan untuk ditempatkan pada ruang tamu (living room), karena karakteristik tenunan tidak rapat memancarkan sedikit cahaya lampu 16

17 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 977 sehingga menciptakan suasana nyaman. 4. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian telah dilakukan oleh penulis, maka disimpulkan bahwa limbah dimanfaatkan kembali diolah terlebih dahulu melalui proses scouring untuk memperkuat serat, Gambar 1.4 Sketsa 1 Sumber : Dokumentasi pribadi, 2017 kemudian untuk proses bleaching menurunkan warna (memutihkan) proses pewarnaan untuk mewarnai serat. Lalu limbah diolah struktur seratnya cara dipilin, dililit, ataupun material digabungkan lain selanjutnya Gambar 1.5 Sketsa 2 Sumber : Dokumentasi pribadi, 2017 (reka) lembaran diolah tekstil menjadi teknik tenun. Dengan diolahnya limbah menjadi lembaran tekstil, maka akan lebih mudah untuk mengolahnya menjadi suatu produk memiliki nilai. Berdasarkan karakteristik dari lembaran limbah tersebut salah Gambar 1.6 Sketsa 3 Sumber : Dokumentasi pribadi, 2017 satu produk memungkinkan untuk dibuat yaitu, produk tekstil interior. 17

18 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page DAFTAR PUSTAKA [1]. Ardi, Fajri Cahya, 2010, Perancangan Identitas Visual Pulus Wangi (Minyak Akar Wangi Garut), Bandung [2]. Emmyzar, Yulius Ferry Daswir, 2006, Prospek pengembangan tanaman, tersedia pada nd/images/file/perkembangan%20tr O/edsusvol18no1/1Emy.pdf, diakses pada tanggal 3 Oktober 2016 pukul [3]. Haryadi, Nur Kholis & Edi Tri Hartono. (2013). Kerajinan Akar Wangi. Solo : Arcita [4]. Rianti, Nana, 2014, Penerapan Metode Lilit Akar Wangi untuk Dekorasi Butik Inspirasi Boneka Manekin, tersedia padahttp://sinta.ukdw.ac.id/sinta/reso urces/sintasrv/nim/ , diakses pada tanggal 3 Oktober 2016 pukul [5]. F.L, Elizabeth Marcellina, 2011, Eksplorasi Akar Wangi Sebagai Alternatif Desain Tekstil Interior (Studi Kasus Kafe Wisata Sapu Lidi), Bandung 18

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB III SURVEY LAPANGAN BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber Daya Alam dan memanfaatkannya lebih lanjut untuk kesejahteraan rakyatnya. Hasil alam yang mampu

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anyaman rata, anyaman soumak, anyaman giordes, dan anyaman ikal. Anyaman

BAB I PENDAHULUAN. anyaman rata, anyaman soumak, anyaman giordes, dan anyaman ikal. Anyaman digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Tapestri adalah suatu karya pertenunan dari benang yang berwarna dan tidak berwarna yang biasanya difungsikan untuk bahan penutup lantai,

Lebih terperinci

Peluang Investasi Minyak Akar Wangi

Peluang Investasi Minyak Akar Wangi Halaman 1 Peluang Investasi Minyak Akar Wangi Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah Tingkat II di Jawa Barat yang memiliki tingkat kesuburan tanah yang sangat baik, oleh karena itu daerah Garut sangat

Lebih terperinci

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akar wangi merupakan tumbuhan jenis rumput yang memiliki banyak manfaat dan BAB 1 PENDAHULUAN dikenal dengan aromanya yang khas. Akar tumbuhan yang termasuk dalam jenis rumput yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah stagnasi perekonomian nasional, UKM telah membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah stagnasi perekonomian nasional, UKM telah membuktikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah stagnasi perekonomian nasional, UKM telah membuktikan perannya melalui stabilitas pertumbuhan yang pesat. Hal ini patut dicermati mengingat mayoritas

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL

BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL digilib.uns.ac.id BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL Hasil uji coba/eksperimen dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai dengan jenisnya yaitu tentang

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain produk menjadi hal yang penting dalam mempertahankan serta menjaga minat beli konsumen maupun pasar. Produk yang terkesan monoton dan tidak variatif akan menimbulkan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Literatur

DAFTAR PUSTAKA. Literatur DAFTAR PUSTAKA Literatur 1. Le Brass, Jean, Introduction To Rubber, Hart Publishing Company,Inc., New York City, 1965. 2. Latif, S.M, Karet, Vorkink-Van Hoeve, Bandung, 1950. 3. Pageone, Design secrets:

Lebih terperinci

SIFAT MEKANIK TALI SERABUT BUAH LONTAR

SIFAT MEKANIK TALI SERABUT BUAH LONTAR Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 21 November 2015 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor SIFAT MEKANIK TALI SERABUT BUAH LONTAR ISTI IKMAH *, MUSA DIMYATI, DWI SUKOWATI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberian tekanan yang tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Di pasaran,

BAB I PENDAHULUAN. pemberian tekanan yang tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Di pasaran, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp (Paskawati dkk, 2010). Kompresi merupakan pemberian tekanan

Lebih terperinci

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH ARFIEL ZAQTA SURYA 13-57 Teori dan konsep interior desain merupakan sebuah gagasan atau dasar pemikiran desainer di dalam memecahkan permasalahn atau problem desain. Konsep desain

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Hasil rancangan ini diharapkan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi para pengguna untuk meningkatkan kualitas tidur secara maksimal. Dari

Lebih terperinci

Tabel 3.3 Proses Pewarnaan Serat Kapuk. Proses Pewarnaan Serat Kapuk/3L air. Pewarna Bahan Durasi Hasil Wanteks Wadah 120 " 1.

Tabel 3.3 Proses Pewarnaan Serat Kapuk. Proses Pewarnaan Serat Kapuk/3L air. Pewarna Bahan Durasi Hasil Wanteks Wadah 120  1. Tabel 3.3 Proses Pewarnaan Serat Kapuk Proses Pewarnaan Serat Kapuk/3L air Pewarna Bahan Durasi Hasil Wanteks Wadah 120 " 1. warna kusam Air Mendidih 2. mudah luntur 3 bungkus 3. bisa diurai 4. bisa dipilin

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL 4.1 Tema Karya Tema dari karya tugas akhir ini adalah Geometrical Forest, sesuai dengan image board yang digunakan sebagai sumber inspirasi selain ragam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. berumpun lebat, akar tinggal, bercabang banyak, dan berwarna kuning pucat atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. berumpun lebat, akar tinggal, bercabang banyak, dan berwarna kuning pucat atau II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Akarwangi Tanaman akarwangi (Vetiveria zizanioides) termasuk keluarga graminae, berumpun lebat, akar tinggal, bercabang banyak, dan berwarna kuning pucat atau abu-abu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (waferboard) yang terbuat dari limbah kayu yang ditemukan oleh ilmuwan Amerika

TINJAUAN PUSTAKA. (waferboard) yang terbuat dari limbah kayu yang ditemukan oleh ilmuwan Amerika TINJAUAN PUSTAKA Oriented Strand Board (OSB) Awalnya produk OSB merupakan pengembangan dari papan wafer (waferboard) yang terbuat dari limbah kayu yang ditemukan oleh ilmuwan Amerika pada tahun 1954. Limbah-limbah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan industri tekstil di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya yaitu

Lebih terperinci

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk furniture merupakan produk yang memiliki daya tarik dan minat pasar yang tidak pernah habis, ini menjadi kegiatan ekonomi kreatif yang sangat menguntungkan bagi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES (pra Rancangan Pabrik,kgrtas kgrajinan dari enceng gondok. BAB III PERANCANGAN PROSES Perancangan pabrik home industri ini menghasilkan produk kertas kerajinan yang siap dibuat untuk kerajinan yang unik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai Negara yang memiliki iklim tropis, Indonesia banyak menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang mengandung serat yang bisa dibuat menjadi bahan baku kerajinan.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN DATA, EKSPERIMEN, DAN ANALISA. Pohon kapuk berbunga tiga atau empat kali dalam setahun dengan selang

BAB III TINJAUAN DATA, EKSPERIMEN, DAN ANALISA. Pohon kapuk berbunga tiga atau empat kali dalam setahun dengan selang BAB III TINJAUAN DATA, EKSPERIMEN, DAN ANALISA 3.6 Proses Pengambilan Serat Kapuk Pohon kapuk berbunga tiga atau empat kali dalam setahun dengan selang waktu 2 atau 3 pekan, yang pertama kalinya biasanya

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN 1. Lingkungan Hidup a. Limbah Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industry maupun domestik ( rumah tangga

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR. Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan

BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR. Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR 5.1 Konsep Karya Akhir Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan eksplorasi. Karena hasil eksperimen dan eksplorasi dapat memberikan gambaran visual

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada masa yang akan datang akan mampu memberikan peran yang nyata dalam

TINJAUAN PUSTAKA. pada masa yang akan datang akan mampu memberikan peran yang nyata dalam TINJAUAN PUSTAKA Upaya pengembangan produksi minyak atsiri memang masih harus dipicu sebab komoditas ini memiliki peluang yang cukup potensial, tidak hanya di pasar luar negeri tetapi juga pasar dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Judul yang dipilih sebagai Tugas Akhir adalah Eksplorasi Serat Kapuk

BAB II KAJIAN TEORITIS. Judul yang dipilih sebagai Tugas Akhir adalah Eksplorasi Serat Kapuk BAB II KAJIAN TEORITIS 2.5 Definisi Judul Judul yang dipilih sebagai Tugas Akhir adalah Eksplorasi Serat Kapuk Sebagai Bahan Baku Tekstil. Pengertian dan cakupan dari judul diatas dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN 11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN TEKNIK LEKAPAN Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengertian teknik lekapan,desain dan prinsip teknik lekapan, jenis bahan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Di zaman yang sudah modern saat ini dan masuknya budaya asing kedalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi Di Indonesia gaya bohemian ini sangat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. eksplorasi estetis atas kain seser, diperoleh kesimpulan bahwa: sebagai jaring nelayan untuk menangkap ikan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. eksplorasi estetis atas kain seser, diperoleh kesimpulan bahwa: sebagai jaring nelayan untuk menangkap ikan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1. KESIMPULAN Dari hasil tinjauan data, baik data teoritis maupun data lapangan, dan hasil eksplorasi estetis atas kain seser, diperoleh kesimpulan bahwa: a. Kain seser adalah

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK Boneka bisa terbuat dari bermacam bahan, bahan yang bisa digunakan yaitu kain, kulit, kertas, fiber, tanah liat

Lebih terperinci

ERNI WAHYU FITHRIANA A

ERNI WAHYU FITHRIANA A EFEKTIFITAS AIR REBUSAN KEDELAI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ZAMIA (Zamia kulkas) DENGAN BERBAGAI MEDIA SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagai persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi Oleh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. tinggal bercabang banyak dan berwarna kuning pucat atau abu-abu sampai merah

TINJAUAN PUSTAKA. tinggal bercabang banyak dan berwarna kuning pucat atau abu-abu sampai merah TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman akar wangi termasuk keluarga Gramineae, berumpun lebat, akar tinggal bercabang banyak dan berwarna kuning pucat atau abu-abu sampai merah tua. Rumpun tanaman akar

Lebih terperinci

Pengaruh Komposisi Bahan Baku dan Lama Waktu Pemasakan terhadap Kekuatan Tarik pada Pembuatan Kertas Seni dari Limbah Batang Jagung dan Kertas Bekas

Pengaruh Komposisi Bahan Baku dan Lama Waktu Pemasakan terhadap Kekuatan Tarik pada Pembuatan Kertas Seni dari Limbah Batang Jagung dan Kertas Bekas Jurnal Mekanika dan Sistem Termal, Vol. 1(2), Agustus 2016 :38-42 Jurnal Mekanika dan Sistem Termal (JMST) Journal homepage: http://e-journal.janabadra.ac.id/index.php/jmst Original Article Pengaruh Komposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai banyak dikembangkan dalam dunia industri manufaktur. Penggunaan material komposit yang ramah lingkungan dan bisa

BAB I PENDAHULUAN. mulai banyak dikembangkan dalam dunia industri manufaktur. Penggunaan material komposit yang ramah lingkungan dan bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia yang modern ini penggunaan material komposit mulai banyak dikembangkan dalam dunia industri manufaktur. Penggunaan material komposit yang ramah lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal.

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap suara Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT pasti memilki nilai kebaikan. Kekayaan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Bambu i. Bambu untuk produk Bambu Apus

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Bambu i. Bambu untuk produk Bambu Apus BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Bambu i. Bambu untuk produk Bambu Apus Gambar 3. Bambu Apus/Bambu Tali (Sumber: Aboutherbal 2010) Bambu apus dikenal juga sebagai bambu tali atau dalam bahasa Sundanya

Lebih terperinci

Gambar 6. Proses Permainan Interaktif Saat di Buka Sumber : Ferdiansyah Choirull Zein

Gambar 6. Proses Permainan Interaktif Saat di Buka Sumber : Ferdiansyah Choirull Zein BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Tampilan Permainan Interaktif 1. Format Ukuran Papan Permainan Format ukuran yang digunakan penulis adalah 43cm x 43cm dengan ketebalan papan adalah 3mm. Dengan ukuran

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

Lebih terperinci

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

VETIVER Rumput Perkasa Penahan Erosi

VETIVER Rumput Perkasa Penahan Erosi VETIVER Rumput Perkasa Penahan Erosi Erosi adalah proses penggerusan lapis tanah permukaan yang disebabkan oleh beberapa hal seperti angin, air, es, atau gravitasi. Air hujan di atas permukaan tanah akan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal manusia sebagai penghasil pangan, dibudidayakan

Lebih terperinci

BAB III EKSPLORASI DAN ANALISIS DATA III.1 Eksplorasi Eksplorasi yang dilakukan terhadap limbah benang dengan berbagai pendekatan dari teknik/ pola pada limbah benang, maka dapat dikenali beberapa karakter

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Limbah spanduk MMT (Metromedia Technologi\ Riset kebutuhan dan peluang pemanfaatan limbah spanduk MMT Gagasan pemanfaatan limbah spanduk MMT untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai angka yang sangat tinggi. Ada beberapa jenis kertas antara lain

BAB I PENDAHULUAN. mencapai angka yang sangat tinggi. Ada beberapa jenis kertas antara lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kertas merupakan bahan yang tipis dan rata yang biasanya terbuat dari kayu, sering digunakan untuk berbagai kepentingan misalnya untuk menulis, mencetak, menggambar,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT 4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengetahuan bahan dan alat kriya tekstil. Setelah mempelajari pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Proses perancangan Bahan dasar Serat katun Tali katun Pewarnaan Simpul Eksplorasi Hasil eksplorasi terpilih Perancangan produk Proses produksi KARYA Proses perancangan 42

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA IV. Kajian Estetika Feldman Kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny menggunakan teori Estetika Feldman, untuk mengkaji objek

Lebih terperinci

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL TEKNIK RAGAM JENIS PENGERTIAN DAN HIAS SIFAT BAHAN TEKSTIL BAHAN PEWARNA TEKSTIL Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris

Lebih terperinci

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

BAB III PROSES PEMBENTUKAN BAB III PROSES PEMBENTUKAN Lahirnya karya seni rupa melalui proses penciptaan selalu terkait dengan masalah teknis, bahan, dan alat yang digunakan serta tahapan pembentukannya. Selain kemampuan dan pengalaman,

Lebih terperinci

PERANCANGAN RUANG DALAM

PERANCANGAN RUANG DALAM UNIVERSITAS UDAYANA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN RUANG DALAM Ulasan Teori dan Konsep Perancangan Ruang Dalam Metode Studi Literatur Mahasiswa; ARFIEL ZAQTA SURYA 131925105 Teori dan konsep

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PENGOLAHAN NILAM 1

PENDAHULUAN PENGOLAHAN NILAM 1 PENDAHULUAN Minyak nilam berasal dari tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu komoditi non migas yang belum dikenal secara meluas di Indonesia, tapi cukup popular di pasaran Internasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Dewasa ini pemberdayaan manfaat dari serat alami telah banyak dikembangkan, mulai dari kerajinan sebagai hiasan, pembuatan tas, hingga dalam dunia Industri Tesktil Interior

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

hunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi

hunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi 1 2 hunian lama, BERNYAWA BARU Penulis Qisthi Jihan Fotografer Lindung Soemarhadi Di tengah maraknya pembangunan rumah modern, seperti cluster atau apartemen, pemilik rumah ini malah memutuskan untuk memilih

Lebih terperinci

A. Bagan Pemecahan Masalah

A. Bagan Pemecahan Masalah 39 BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Dampak Fast Fashion dan Pewarna Sintetis Permasalahan Merancang karya tekstil dengan eco printing yang maksimal dengan menggunakan potensi alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Zocha Graha Kriya di Garut merupakan sebuah Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang bergerak di bidang kerajinan, seni, dan pariwisata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 9 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada periode Juli 2015 sampai dengan Februari 2016. Bertempat di screen house B, rumah kaca B dan laboratorium ekologi dan

Lebih terperinci

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM Penanganan dan Pengelolaan Saat Panen Mengingat produk tanaman obat dapat berasal dari hasil budidaya dan dari hasil eksplorasi alam maka penanganan

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL AGROINDUSTRI PENYULINGAN AKAR WANGI DI KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT

ANALISIS FINANSIAL AGROINDUSTRI PENYULINGAN AKAR WANGI DI KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT ANALISIS FINANSIAL AGROINDUSTRI PENYULINGAN AKAR WANGI DI KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT Chandra Indrawanto Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik ABSTRAK Minyak akar wangi merupakan salah satu ekspor

Lebih terperinci

EKSPLORASI TEKNIK PRODUKSI PAPAN PARTIKEL SEKAM PADI EXPLORATION OF TECHNIQUES PRODUCTION OF RICE HUSKS PARTICLE BOARD

EKSPLORASI TEKNIK PRODUKSI PAPAN PARTIKEL SEKAM PADI EXPLORATION OF TECHNIQUES PRODUCTION OF RICE HUSKS PARTICLE BOARD EKSPLORASI TEKNIK PRODUKSI PAPAN PARTIKEL SEKAM PADI EXPLORATION OF TECHNIQUES PRODUCTION OF RICE HUSKS PARTICLE BOARD Abstrak Ayu Setya Nurmalita Prodi S1 Desain Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penggunaan polimer dan komposit dewasa ini semakin meningkat di segala bidang. Komposit berpenguat serat banyak diaplikasikan pada alat-alat yang membutuhkan material

Lebih terperinci

Media Workshop. Kain dan Serat Pembentuknya. Oleh: Yuliab Koersen. May 22, Rahasia Kain untuk Kenyamanan Tidur

Media Workshop. Kain dan Serat Pembentuknya. Oleh: Yuliab Koersen. May 22, Rahasia Kain untuk Kenyamanan Tidur Media Workshop Rahasia Kain untuk Kenyamanan Tidur May 22, 2013 Kain dan Serat Pembentuknya Oleh: Yuliab Koersen 1. Flow Proses Pembuatan Kain (Fabric) Kain Satu jenis serat Katun, Rayon, Polyester, Nylon,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk menunjang pembangunan pertanian tidak terlepas dari kemampuan petani dalam menerapkan teknologi

Lebih terperinci

UKDW BAB 1. PENDAHULUAN

UKDW BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kayu merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk keperluan konstruksi. Kebutuhan kayu yang terus meningkat dan potensi hutan yang terus berkurang menuntut penggunaan kayu secara

Lebih terperinci

EKSPLORASI STRUKTUR SERAT TANAMAN KENAF (HIBISCUS CANNABINUS L.) PADA TEKNIK TENUN ATBM SEBAGAI BAHAN BAKU TEKSTIL

EKSPLORASI STRUKTUR SERAT TANAMAN KENAF (HIBISCUS CANNABINUS L.) PADA TEKNIK TENUN ATBM SEBAGAI BAHAN BAKU TEKSTIL Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain EKSPLORASI STRUKTUR SERAT TANAMAN KENAF (HIBISCUS CANNABINUS L.) PADA TEKNIK TENUN ATBM SEBAGAI BAHAN BAKU TEKSTIL Innamia Indriani Dian Widiawati S.Sn.,

Lebih terperinci

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular Iyus Susila 1,*, Fakhri Huseini 1 1 Institut Teknologi dan Sains Bandung, Deltamas, Bekasi

Lebih terperinci

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis 8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan

Lebih terperinci

EKSPLORASI SERAT KAPUK SEBAGAI BAHAN BAKU TEKSTIL

EKSPLORASI SERAT KAPUK SEBAGAI BAHAN BAKU TEKSTIL EKSPLORASI SERAT KAPUK SEBAGAI BAHAN BAKU TEKSTIL LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Tugas Akhir Kria Tekstil (KR 40ZJ) Program Studi Kria Tekstil Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

Syarat daun pisang yang digunakan :

Syarat daun pisang yang digunakan : Pengertian Samir adalah dekorasi pada hidangan khusus dengan menggunakan lipatan daun agar mendukung penampilan hidangan sehingga mempunyai nilai tersendiri dan memperindah hidangan tersebut. Syarat daun

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Berikut adalah hasil karya Tugas Akhir Jessy Jasmine Fitria Program Studi Sarjana Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB dengan judul EKSPLORASI TEKNIK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bambu tergolong keluarga Graminiae (rumput-rumputan) disebut juga Giant Grass

I. PENDAHULUAN. Bambu tergolong keluarga Graminiae (rumput-rumputan) disebut juga Giant Grass 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bambu tergolong keluarga Graminiae (rumput-rumputan) disebut juga Giant Grass (rumput raksasa), berumpun dan terdiri dari sejumlah batang (buluh) yang tumbuh secara bertahap,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide Perancangan Desain Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan ini secara tidak langsung menjadi acuan dalam memilih furnitur yang ada di dalam

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK

PEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK PEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK (PERCA BATIK) DI DESA PAWEDEN, KECAMATAN BUARAN, KABUPATEN PEKALONGAN Eky Risqiana Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di III. TATA LAKSANA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di laboratorium fakultas pertanian UMY. Pengamatan pertumbuhan tanaman bawang merah dan

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia merupakan salah satu negara yang mengikuti perkembangan mode (trend) di dunia. Menurut buku Perancangan Buku Ilustrasi Motif Navajo pada Pelaku

Lebih terperinci

SEPTIAN NUR IKA TRISNAWATI A

SEPTIAN NUR IKA TRISNAWATI A KARAKTERISTIK KERTAS SENI DARI RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI NaOH DAN PEWARNA YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : SEPTIAN NUR IKA TRISNAWATI A 420 100 059 FAKULTAS

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2. BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mortar dengan bahan tambahan abu merang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Teknologi Bahan Konstruksi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan TINJAUAN PUSTAKA Papan Partikel Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan papan yang terbuat dari bahan berlignoselulosa yang dibuat dalam bentuk partikel dengan menggunakan

Lebih terperinci

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian BAB II METODOLOGI A. STRATEGI DESAIN Briefing Desain Pengumpulan data Analisa Konsep Desain Proses digital Sketsa Awasl Proses Produksi penyelesaian Gambar 2.1: strategi desain Sumber : data pribadi KEBUTUHAN

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk sejenis yang berkaitan dengan dompet kulit yang ingin penulis buat yaitu dompet kulit produksi Guten Inc. Dompet Guten Inc dibuat khusus untuk pria dengan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Desain furnitur yang berkualitas mengandung kompleksitas nilai, ketrampilan teknik, muatan filosofi maupun metodologi. Pertimbangan perencanaan desain lampu hias

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Rak Penyimpanan Sepatu Gambar 4.1 Hasil Perancangan Rak Sepatu 4.1.1 Fungsi Bentuk Bentuk yang diambil sebagai inspirasi dari perancangan rak sepatu adalah binatang kelinci. Binatang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang mempunyai berbagai macam kebutuhan, antara lain sandang, pangan, dan papan. Sandang merupakan kebutuhan primer yang digunakan manusia

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai karakteristik kertas seni yang terbuat dari limbah bulu ayam dan limbah kulit singkong telah diperoleh data dari hasil

Lebih terperinci