A. Pengertian Assembly

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. Pengertian Assembly"

Transkripsi

1 A. Pengertian Assembly Bahasa Assembly (Assembler) adalah merupakan salah satu dari sekian banyak bahasapemrograman yang tergolong dalam Bahasa Pemrogaman Tingkat Rendah (Low Level Language) dan hanya setingkat diatas bahasa mesin (Machine Language). B. Kelebihan Menggunakan Assembly Assembly memiliki kelebihan yang tidak dapat digantikan oleh bahasa pemrogaman manapun. Diantaranya adalah : - Hasil program memiliki tingkat kecepatan yang tinggi. - Ukuran dari program kecil. - Sangat mudah untuk mengakses Sistem Komputer. C. Pengertian Segment dan Offset Segment dan Offset merupakan suatu angka 16 bit (direpresntasikan dalam bilangan hexa) yang menunjukkan suatu alamat tertentu di memory komputer. Pasangan segment : offset ini disebut juga alamat relatif. Selain alamat relatif, terdapat juga alamat mutlak berupa angka 20 bit (juga direpresentasikan dalam bilangan hexa). Alamat mutlak ini dapat dihitung dengan mengalikan segment dengan 10 hexa dan ditambahkan dengan offset. Contoh : segment : offset 0100 : 1234 Alamat relatifnya adalah : D. Interrupt Interrupt adalah permintaan kepada microprocessor untuk melakukan suatu perintah. Ketika terjadi permintaan interupsi, microprocessor akan mengeksekusi interrupt handler,yaitu suatu program yang melayani interupsi. Setiap interrupt handler itu memiliki alamat masing - masing yang disimpan dalam bentuk array yang masing - masing terdiri dari 4 byte (2 offset dan 2 segment). Array ini disebut vektor interupsi. Vektor interupsi ini disusun berdasarkan nomor interupsi yaitu dari hexa. Selain itu, dikenal juga istilah service dan subservice, maksudnya adalah bahwa setiap interrupt itu dibagi menjadi beberapa bagian yang mempunyai tugas masing - masing. Tetapi ada juga interrupt yang tidak memiliki service, Contoh: dengan service 09h untuk mencetak kalimat Int 21h dengan service 02h untuk mencetak karakter

2 E. Register Register adalah merupakan sebagian memory dari microprocessor yang neniliki kecepatan sangat tinggi. Dapat juga dianalogikan bahwa register merupakan kaki tangan dari microprocessor. Register dibagi menjadi lima bagian besar yaitu : 1) Segment Register (16 bit) :Register untuk menunjukkan alamat dari suatu segment. Yang termasuk register segment. a) CS (Code Segment) Menunjukkan alamat segment dari program yang sedang aktif. b) DS (Data Segment) : digunakan untuk menunjukkan tempat segmen dimana datadata pada program disimpan c) SS (Stack Segment) : Menunjukkan alamat segment dari stack yang digunakan program. d) ES (Extra Segment) : Merupakan dan register segment cadangan. 2) Pointer dan Index Register Pointer dan Index Register (16 bit) :Register untuk menunjukkan alamat dari suatu offset.yang termasuk register pointer dan index : a) Register SP(Stack Pointer) yang berpasangan dengan register segment SS(SS:SP) digunakan untuk mununjukkan alamat dari stack b) register BP(Base Pointer)yang berpasangan dengan register SS(SS:BP) mencatat suatu alamat di memory tempat data. c) DI (Destination Index) :Berpasangan dengan ES (ES : DI): dipakai untuk operasi string. d) SI (Source Index) :Berpasangna dengan DS (DS : SI). Dipakai untuk operasi string. Register SI(Source Index) dan register DI(Destination Index) biasanya digunakanpada operasi string dengan mengakses secara langsung pada alamat di memory yangditunjukkan oleh kedua register ini. Pada prosesor terdapat tambahan register32 bit, yaitu ESP,EBP,ESI dan EDI

3 3) General Purpose Register (16 bit) Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register AX,BX,CX dan DX yang masing-masing terdiri atas 16 bit. Register- register 16 bit dari kelompok ini mempunyai suatu ciri khas, yaitu dapat dipisah menjadi 2 bagian dimana masingmasing bagian terdiri atas 8 bit, seperti pada gambar 4.1. Akhiran H menunjukkan High sedangkan akhiran L menunjukkan Low. + A X + + B X + + C X + + D X AH AL BH BL CH CL DH DL Secara umum register-register dalam kelompok ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, walaupun demikian ada pula penggunaan khusus dari masing-masing register ini yaitu : a) AX > AH AL (Accumulator) secara khusus digunakan pada operasi aritmatika terutama dalam operasi pembagian dan pengurangan. b) BX > BH BL (Base) biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat offset dari suatu segmen. c) CX > CH CL (Counter) digunakan secara khusus pada operasi looping dimana register ini menentukan berapa banyaknya looping yang akan terjadi. d) DX > DH DL (Data) digunakan untuk menampung sisa hasil pembagian 16 bit. Pada prosesor terdapat tambahan register 32 bit, yaitu EAX,EBX,ECX dan EDX. 4) Index Pointer Register (16 bit) Register IP berpasangan dengan CS(CS:IP) menunjukkan alamat dimemory tempat dari intruksi(perintah) selanjutnya yang akan dieksekusi. Register IP juga merupakan register 16 bit. 5) Flags Register (1 bit) Sesuai dengan namanya Flags(Bendera) register ini menunjukkan kondisi dari suatu keadaan< ya atau tidak >. Karena setiap keadaan dapat digunakan 1 bit saja, maka sesuai dengan jumlah bitnya, Flags register ini mampu memcatat sampai 16 keadaan.adapun flag yang terdapat pada mikroprosesor 8088 keatas adalah : - OF <OverFlow Flag>. Jika terjadi OverFlow pada operasi aritmatika, bit ini akan bernilai 1. - SF <Sign Flag>. Jika digunakan bilangan bertanda bit ini akan bernilai 1 - ZF <Zero Flag>. Jika hasil operasi menghasilkan nol, bit ini akan bernilai 1. - CF <Carry Flag>. Jika terjadi borrow pada operasi pengurangan atau carry pada penjumlahan, bit ini akan bernilai 1. - PF <Parity Flag>. Digunakan untuk menunjukkan paritas bilangan. Bit ini akan bernilai 1 bila bilangan yang dihasilkan merupakan bilangan genap. - DF <Direction Flag>. Digunakan pada operasi string untuk menunjukkan arah proses. - IF <Interrupt Enable Flag>. CPU akan mengabaikan interupsi yang terjadi jika bit ini 0. - TF <Trap Flag>. Digunakan terutama untuk Debugging, dengan operasi step by step. - AF <Auxiliary Flag>. Digunakan oleh operasi BCD, seperti pada perintah AAA. - NT <Nested Task>. Digunakan pada prosesor dan untuk menjaga jalannya interupsi yang terjadi secara beruntun. - IOPL <I/O Protection level>. Flag ini terdiri atas 2 bit dan digunakan pada prosesor dan untuk mode proteksi. - PE <Protection Enable>. Digunakan untuk mengaktifkan mode proteksi. Flag ini akan bernilai 1 pada mode proteksi dan 0 pada mode real. - MP <Monitor Coprosesor>. Digunakan bersama flag TS untuk menangani terjadinya intruksi WAIT. - EM <Emulate Coprosesor>. Flag ini digunakan untuk mensimulasikancoprosesor atau

4 - TS <Task Switched>. Flag ini tersedia pada keatas. - ET <Extension Type>. Flag ini digunakan untuk menentukan jenis coprosesor atau RF <Resume Flag>. Register ini hanya terdapat pada prosesor keatas. - VF <Virtual 8086 Mode>. Bila flag ini bernilai 1 pada saat mode proteksi, mikroprosesor akan memungkinkan dijalankannya aplikasi mode real pada mode proteksi. Register ini hanya terdapat pada keatas. Perintah Perintah Debug A : Merakit intruksi simbolik (kode mesin) D : menampilkan isi suatu daerah memori E : memasukan data ke memori yang dimulai pad lokasi tertentu G : run executable program ke memori N : menamai program P : eksekusi sekumpulan intruksi yang terkait Q : quit R : menampilkan isi satu atau lebih register T : trace isi sebuah intruksi U : unassembled kode mesin ke kode simbolik W : menulis program ke disk F. Instruksi Bahasa Assembly Secara fisik, kerja dari sebuah komputer dapat dijelaskan sebagai siklus pembacaan instruksi yang tersimpan di dalam memori. komputer menentukan alamat dari memori program yang akan dibaca, dan melakukan proses baca data di memori.data yang dibaca diinterprestasikan sebagai instruksi. Alamat instruksi disimpanoleh komputer di register, yang dikenal sebagai program counter. Instruksi ini misalnya program aritmatika yang melibatkan 2 register. Dalam bahasa Assembly mempunyai 3 tipe intruksi dasar yaitu : mnemonic, operan1 dan 2 serta kometar mnemonic operand1 operand2 komentar (opcode) MOV A, #30H ;kirim 30H ke akumulator A Mnemonic atau opcode ialah kode yang akan melakukan aksi terhadap operand. Operand ialah data yang diproses oleh opcode. Sebuah opcode bisa membutuhkan 1,2 atau lebih operand, kadang juga tidak perlu operand. Sedangkan komentar dapat kita berikan dengan menggunakan tanda titik koma (;). Berikut contoh jumlah operand yang berbeda beda dalam suatu assembly. CJNE R0,#22H, Tasmi ;dibutuhkan 3 buah operand A ;dibutuhkan 2 buah operand RR A ;1 buah operand NOP ; tidak memerlukan operand Semua instruksi tersebut dapat dibagi menjadi lima kelompok menurut fungsinya, yaitu: Instruksi Pemindahan Data Instruksi Aritmatika 1. PEMBAGIAN Operasi pada pembagian pada dasarnya sama dengan perkalian. Untuk operasi pembagian digunakan perintah DIV dengan syntax: DIV Sumber Bila sumber merupakan operand 8 bit seperti DIV BH, maka komputer akan mengambil nilai pada register AX dan membaginya dengan nilai BH. Hasil pembagian 8 bit ini akan disimpan pada register AL dan sisa dari pembagian akan disimpan pada register AH. Bila sumber merupakan operand 16 bit seperti DIV BX, maka komputer akan mengambil nilai yang terdapat pada register DX:AX dan membaginya dengan nilai BX. Hasil pembagian 16 bit ini akan disimpan pada register AX dan sisa dari pembagian akan disimpan pada register DX. AAD mengubah dua hasil digit BCD menjadi AH dan AL menjadi angka biner yang seimbang dalam AL. Pengaturan ini harus dibuat sebelum membagi dua hasil digit BCD dalam AX dengan byte hasil BCD. Setelah pembagian, AL akan berisi hasil bagi dari hasil BCD dan AH akan berisi sisa hasil BCD. PF, SF, dan ZF diperbaharui.

5 AF, CF, dan OF tidak diterangkan setelah AAD. 2..PENAMBAHAN Untuk menambah dalam bahasa assembler digunakan perintah ADD dan ADC serta INC. Perintah ADD digunakan dengan syntax : ADD Tujuan,Asal Perintah ADD ini akan menambahkan nilai pada Tujuan dan Asal. Hasil yang didapat akan ditaruh pada Tujuan, dalam bahasa pascal sama dengan instruksi Tujuan:=Tujuan + Asal. pada perintah ADD ini antara Tujuan dan Asal harus mempunyai daya tampung yang sama, misalnya register AH(8 bit) dan AL(8 bit), AX(16 bit) dan BX(16 bit). Instruksi Logika dan Manipulasi Bit Instruksi Percabangan Instruksi Stack, I/O, dan Kontrol. G. Memulai Assembly Bahasa assembly tidak seperti bahasa tingkat tinggi (High Level Language) yang biasanya memiliki IDE - Integrated Development Environment, bahasa assembly dapat diketikkan dalam berbagai macam editor teks, misalnya BC, TC, TURBO, NOTEPAD, EDIT, dan editor teks lainnya. Yang perlu diingat bahwa ekstensi dari program assembly haruslah.asm. Setelah program assembly diketikkan dan disimpan dengan ekstensi.asm, maka program tersebut harus dikompilasi menjadi Object File berekstensi.obj, dan kemudian harus dilink menjadi executable file (.EXE/.COM), executable file inilah yang baru dapat dijalankan. Untuk mengcompile : C:\TASM nama Untuk melink : C:\TLINK C:\Option /t untuk melink file ke.com C:\Untuk melink menjadi.exe, hilangkan option /t ini. atau pake cara langsung : H. MODEL PROGRAM COM Untuk membuat program.com yang hanya menggunakan 1 segment,. Bentuk yang digunakan disini adalah bentuk program yang dianjurkan(ideal). Dipilihnya bentuk program ideal dalam buku ini dikarenakan pertimbangan dari berbagai keunggulan bentuk program ideal ini seperti, prosesnya lebih cepat dan lebih mudah digunakan oleh berbagai bahasa tingkat tinggi yang terkenal(turbo Pascal dan C) MODEL SMALL.CODE ORG 100H Label1 : JMP Label TEMPAT DATA PROGRAM Label2 : TEMPAT PROGRAM INT 20H END Label Penggunaan memory

6 MODEL SMALL Tanda directive ini digunakan untuk memberitahukan kepada assembler bentuk memory yang digunakan oleh program kita. Supaya lebih jelas model-model yang bisa digunakan adalah : - TINY Jika program anda hanya menggunakan 1 segment seperti program COM. Model ini disediakan khusus untuk program COM. - SMALL Jika data dan code yang digunakan oleh program kurang dari ukuran 1 segment atau 64 KB. - MEDIUM Jika data yang digunakan oleh program kurang dari 64 KB tetapi code yang digunakan bisa lebih dari 64 KB. - COMPACT Jika data yang digunakan bisa lebih besar dari 64 KB tetapi codenya kurang dari 64 KB. - LARGE Jika data dan code yang dipakai oleh program bisa lebih dari 64 KB. - HUGE Jika data, code maupun array yang digunakan bisa lebih dari 64 KB. Mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa pada program COM yang dibuat digunakan model SMALL dan bukannya TINY? Hal ini disebabkan karena banyak dari compiler bahasa tingkat tinggi yang tidak bisa berkomunikasi dengan model TINY, sehingga kita menggunakan model SMALL sebagai pemecahannya..code Tanda directive ini digunakan untuk memberitahukan kepada assembler bahwa kita akan mulai menggunakan Code Segment-nya disini. Code segment ini digunakan untuk menyimpan program yang nantinya akan dijalankan.. ORG 100h Pada program COM perintah ini akan selalu digunakan. Perintah ini digunakan untuk memberitahukan assembler supaya program pada saat dijalankan(diload ke memory) ditaruh mulai pada offset ke 100h(256) byte. Dapat dikatakan juga bahwa kita menyediakan 100h byte kosong pada saat program dijalankan. 100h byte kosong ini nantinya akan ditempati oleh PSP(Program Segment Prefix) dari program tersebut. PSP ini digunakan oleh DOS untuk mengontrol jalannya program tersebut. JMP Perintah JMP(JUMP) ini digunakan untuk melompat menuju tempat yang ditunjukkan oleh perintah JUMP. Adapun syntaxnya adalah: JUMP Tujuan. Dimana tujuannya dapat berupa label seperti yang digunakan pada bagan diatas. Mengenai perintah JUMP ini akan kita bahas lebih lanjut nantinya. Perintah JUMP yang digunakan pada bagan diatas dimaksudkan agar melewati tempat data program, karena jika tidak ada perintah JUMP ini maka data program akan ikut dieksekusi sehingga kemungkinan besar akan menyebabkan program anda menjadi Hang. INT 20h Perintah INT adalah suatu perintah untuk menghasilkan suatu interupsi INT NoInt Interupsi 20h berfungsi untuk mengakhiri program dan menyerahkan kendali sepenuhnya kepada Dos. Pada program COM cara ini bukanlah satu-satunya tetapi cara inilah yang paling efektif untuk digunakan. Bila anda lupa untuk mengakhiri sebuah program maka program anda tidak akan tahu kapan harus selesai, hal ini akan menyebabkan komputer menjadi hang. Perintah INC(Increment) digunakan khusus untuk pertambahan dengan 1. Perintah INC hanya menggunakan 1 byte memory, sedangkan perintah ADD dan ADC menggunakan 3 byte. Oleh sebab itu bila anda ingin melakukan operasi

7 pertambahan dengan 1 gunakanlah perintah INC. Syntax pemakainya adalah : INC Tujuan Nilai pada tujuan akan ditambah dengan 1, seperti perintah Tujuan:=Tujuan+1 dalam Turbo Pascal. Tujuan disini dapat berupa suatu register maupun memory. Contoh : perintah INC AL akan menambah nilai di register AL dengan 1. Adapun flag yang terpengaruh oleh perintah ini adalah OF,SF,ZF,AF dan PF. DEC Perintah DEC(Decrement) digunakan khusus untuk pengurangan dengan 1. Perintah DEC hanya menggunakan 1 byte memory, sedangkan perintah SUB dan SBB menggunakan 3 byte. Oleh sebab itu bila anda ingin melakukan operasi pengurangan dengan 1 gunakanlah perintah DEC. Syntax pemakaian perintah dec ini adalah: DEC Tujuan Nilai pada tujuan akan dikurangi 1, seperti perintah Tujuan:=Tujuan-1 dalam Turbo Pascal. Tujuan disini dapat berupa suatu register maupun memory. Contoh : perintah DEC AL akan mengurangi nilai di register AL dengan 1. LOMPAT TANPA SYARAT Perintah JMP(Jump), sudah pernah kita gunakan, dimana perintah ini digunakan untuk melompati daerah data program. Perintah JMP digunakan dengan syntax: JMP Tujuan Perintah JMP ini dikategorikan sebagai Unconditional Jump, karena perintah ini tidak menyeleksi keadaan apapun untuk melakukan suatu lompatan.setiap ditemui perintah ini maka lompatan pasti dilakukan. Selain dari perintah jump tanpa syarat, masih banyak perintah Jump yang menyeleksi suatu keadaan tertentu sebelum dilakukan lompatan. Perintah jump dengan penyeleksian kondisi terlebih dahulu biasanya diikuti dengan perintah untuk melihat kondisi, seperti membandingkan dengan perintah "CMP"(Compare). MEMBANDINGKAN DENGAN CMP Perintah CMP(Compare) digunakan untuk membandingkan 2 buah operand, dengan syntax: CMP Operand1,Operand2 CMP akan membandingkan operand1 dengan operand2 dengan cara mengurangkan operand1 dengan operand2. CMP tidak mempengaruhi nilai Operand1 dan Operand2, perintah CMP hanya akan mempengaruhi flags register sebagai hasil perbandingan. Adapun flag-flag yang terpengaruh oleh perintah CMP ini adalah: - OF akan 1, jika operand1 lebih kecil dari operand2 pada operasi bilangan bertanda. - SF akan 1, bila operand1 lebih kecil dari operand2, pada operasi bilangan bertanda. - ZF akan 1, jika operand1 nilainya sama dengan operand2. - CF akan 1, jika operand1 lebih kecil dari operand2 pada operasi bilangan tidak bertanda. Perlu anda ingat bahwa CMP tidak dapat membandingkan antar 2 lokasi memory. LOMPAT YANG MENGIKUTI CMP Perintah CMP yang hanya mempengaruhi flag register, biasanya diikuti dengan perintah lompat yang melihat keadaan pada flags register ini. Jenis perintah lompat yang biasanya mengikuti perintah CMP, terdapat 10 buah seperti Perintah Lompat JA <Jump If Above> JG <Jump If Greater> JE <Jump If Equal> JNE <Jump If Not Equal> JB <Jump If Below> JL <Jump If Less> JBE <Jump If Below or Equal> JLE <Jump If Less or Equal> JAE <Jump If Above or Equal> JGE <Jump If Greater or Equal> Kondisi Lompat, jika Operand1 > Operand2 untuk bilangan tidak bertanda Lompat, jika Operand1 > Operand2 untuk bilangan bertanda Lompat, jika Operand1 = Operand2 Lompat, jika Operand1 tidak sama dengan Operand2 Lompat, jika Operand1 < Operand2 untuk bilangan tidak bertanda JL <Jump If Less> Lompat, jika operand1 <= Operand2 untuk bilangan tidak bertanda Lompat, jika Operand1 <= Operand2 untuk bilangan bertanda Lompat, jika Operand1 >= Operand2 untuk bilangan tidak bertanda Lompat, jika Operand1 >= Operand2 untuk bilangan bertanda

8 APA ITU STACK Bila kita terjemahkan secara bebas, stack artinya adalah 'tumpukan'. Stack adalah bagian memory yang digunakan untuk menyimpan nilai dari suatu register untuk sementara. Operasi- operasi pada assembler yang langsung menggunakan stack misalnya pada perintah PUSH, POP, PUSF dan POPF. Pada program COM yang hanya terdiri atas satu segment, dimanakah letak dari memory yang digunakan untuk stack?. Seperti pasangan CS:IP yang menunjukkan lokasi dari perintah selanjutnya yang akan dieksekusi, pada stack digunakan pasangan SS:SP untuk menunjukkan lokasi dari stack. PUSH DAN POP Stack dapat kita bayangkan sebagai sebuah tabung yang panjang. Sedangkan nilai pada register dapat dibayangkan berbentuk koin yang dapat dimasukkan dalam tabung tersebut. Untuk memasukkan nilai suatu register pada stack, digunakan perintah push dengan syntax: PUSH Reg16Bit Sebagai contohnya pada perintah: MOV AX,12 MOV BX,33 MOV CX,99 PUSH AX ; Simpan nilai AX pada stack PUSH BX ; Simpan nilai BX pada stack PUSH CX ; Simpan nilai CX pada stack Untuk mengambil keluar koin nilai pada tabung stack, digunakan perintah pop dengan syntax: POP Reg16Bit Perintah POP akan mengambil koin nilai pada stack yang paling atas dan dimasukkan pada Reg16Bit. Dari sini dapat anda lihat bahwa data yang terakhir dimasukkan akan merupakan yang pertama dikeluarkan. Inilah sebabnya operasi stack dinamankan LIFO(Last In First Out). Sebagai contohnya, untuk mengambil nilai dari register AX, BX dan CX yang disimpan pada stack harus dilakukan pada register CX dahulu barulah BX dan AX, seperti: POP CX ; Ambil nilai pada puncak stack, masukkan ke CX POP BX ; Ambil nilai pada puncak stack, masukkan ke BX POP AX ; Ambil nilai pada puncak stack, masukkan ke AX Bila anda terbalik dalam mengambil nilai pada stack dengan POP AX kemudian POP BX dan POP CX, maka nilai yang akan anda dapatkan pada register AX, BX dan CX akan terbalik. Sehingga register AX akan bernilai 99 dan CX akan bernilai 12. LEA (load effective address ) LEA adalah perintah untuk mendapatkan alamat dari sebuah variabel. Syntaxnya adalah : LEA [register],[variabel] Contoh : lea si,bil1 ; si akan berisi offset Mov Register, OFFSET Variabel Note. Register = DX MOV mov adalah perintah untuk mengisi nilai ke register, variabel, atau alamat memory tertentu. Syntaxnya adalah :MOV destination,source Contoh : MOV AX,5 ; nilai AX akan berisi 5 I. Perbedaan.COM dan.exe Perbedaan program.com dan.exe adalah : Program.COM o Hanya menggunakan 1 segment untuk code, data, dan stack. o Ukuran program relatif kecil o Ukuran program relatif besar o Hanya dapat menangani program kecil

9 Program.EXE o Menggunakan banyak segment o Hasil program lebih cepat o Hasil program lebih lambat o Dapat menangani program yang besar(<=64 KByte) o J. Variabel dalam Assembly Dalam assembly dikenal beberapa jenis data, yaitu : - db (define byte) > Besarnya 1 byte (0h - FFh) - dw (define word) > Besarnya 2 byte (0h - FFFFh) - dd (define double word) > Besarnya 4 byte (0h - FFFFFFFFh) - df (define far word) > Besarnya 6 byte (0h - FFFFFFFFFFFFh) - dq (define quad word) > Besarnya 8 byte (0h - FFFFFFFFFFFFFFFFh) - dt (define temp word) > Besarnya 10 byte (0h - FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFh) K. Tambahan Beberapa hal penting yang perlu diingat :. Bagian deklarasi variabel tidak boleh dijalankan, harus dilewati dengan melakukanlompatan ke label setelahnya. Semua perintah assembly yang membutuhkan 2 operand seperti MOV memiliki syarat sebagai berikut : - Kedua operand besarnya harus sama. Contoh : MOV ax,bl ; ini salah karena AX 16 bit dan bl 8 bit MOV al,bl ; ini benar, AL dan BL besarnya 8 bit - Kedua operand tidak boleh keduanya variabel Contoh : MOV a,b ; ini salah, kedua operand a dan b adalah variabel MOV al,b ; kedua perintah ini untuk menggantikan perintah MOV a,al ; yang salah diatas - Register segment tidak boleh diisi langsung, harus menggunakan perantara Contoh : MOV es,0b800h : salah, es tidak boleh diisi langsung MOV ax,0b800h ; kedua perintah ini untuk menggantikan perintah MOV es,ax ; yang salah diatas. Untuk intterupt, ingatlah bahwa setiap interrupt memiliki syarat - syarat sebelum dipanggil. Penuhi syarat - syarat itu sebelum melakukan intterupt. L. MEMULAI PROGRAM ASM Bahasa assembly tidak seperti bahasa tingkat tinggi (High Level Language) yang biasanya memiliki IDE - Integrated Development Environment, bahasa assembly dapat diketikkan dalam berbagai macam editor teks, misalnya BC, TC, TURBO, NOTEPAD, EDIT, dan editor teks lainnya. Yang perlu diingat bahwa ekstensi dari program assembly haruslah.asm. Setelah program assembly diketikkan dan disimpan dengan ekstensi.asm, maka program tersebut harus dikompilasi menjadi Object File berekstensi.obj, dan kemudian harus dilink menjadi executable file (.EXE/.COM), executable file inilah yang baru dapat dijalankan. Untuk mengcompile : 1) C:\TASM (nama folder).asm akan menghasilkan file berekstensi OBJ pada folder asm 2) C:\TLINK (nama folder).obj akan menghasilkan file berekstensi exe 3) C:\tlink /t (nama folder).obj untuk menghasilkan file berekstensi com untuk melink file ke.com Contoh tahap untuk menjalankan program asembly; a) Untuk memulai program ini kamu harus punya tools ASM,silahkan download di b) Simpan folder asm tersebut di C c) Buka notepad lalu tulis program di notepad dan simpan dengan ekstensi ASM di folder asm misalkan tes.asm d) Lalu buka command prompt dengan klik star>assesoris>command prompt. akan keluar tampilan

10 e) Lalu compire program terlebih dahulu seperti dibawah ini f) Untuk mengetehui out program ketikan nama program lalu enter CONTOH BEBERAPA PROGRAM YANG TELAH DIAJARKAN DI KULIAH STMIK WIDYA UTAMA 1. Proses menampilkan karakter.model small mulai: mov ah,2 mov dl,'e' end mulai Model small artinya menggunkan register dengan ukuran yang masih kecil yakni 16 bit memory Code dan adalah sebuah pasangan yang artinya kita memberi sebuah perintah pada komputer agar menyediakan kode segmen segmen sebesar 100h sebesar 256 bit memory. Mulai dan end Mulai adalah sebuah pasangan untuk awal dan akhir jalannya program dengan variabel yang kita deklarasikan bebas contoh jika kita mengawali dengan start maka pada akhir program berpasangan dengan end start untuk mengakhiri pengkodean sebuah program Mov ah,2 artinya pindahkan nilai dua pada register ah perintah mengopi pada sumber tujuan Mov dl, E artinyapindahkan variabel E ke dl Int 21h interup 21h berfungsi untuk mengerjakan service untuk layar, mencetak ke layar sesuai dengan perintah mov

11 Int 20h untuk menghentikan program 2. PENCETAKAN BEBERAPA KARAKTER.model medium mulai: mov ah,2 mov dl,'f' mov dl,'a' mov dl,'j' mov dl,'a' mov dl,'r' end mulai Untuk pencetakan beberapa karakterkita harus mengulang sintak tertentu yaitu Mov dl, (karakter) Int 21h maka kita harus mengulang perintah tersebut sebanyak karakter yang kita inginkan kemudian file di compile menjadi file.exe dan akan menghasilkan file seperti di bawah ini

12 3. PROSES PERULANGAN.model small mulai: mov ah, 02h mov dl, 'A' mov cx, 13 ulang: inc dl loop ulang end mulai o jika pada praktek sebelumnya harus mengulang sintak untuk mencetak beberapa karakter, kali ini kita dapat menggunakan perintah loop untuk mencetak string tersebut o dengan register CX yang digunakan sebagai counter dalam perulangan o untuk mencetak string yang berurutan(a-z) kita tambahkan register dl (inc dl) kedalam perulangan. o Perintah inc dl berarti nilai dl akan bertambah 1 setiap perulangan dilakukan, sehingga perulangan akan menghasilkan urutan secara Ascending o Hasilnya setelah di compile akan terlihat seperti di bawah ini 4. PENCETAKAN BEBERAPA KARAKTER SECARA DESCENDING.model small mulai: mov ah, 02h mov dl, 'A' mov cx, 25 ulang: inc dl loop ulang end mulai Dengan register cx yang digunakan sebagai counter dalam perulangan Untuk mencetak string berurutan secara descending gunakan dec dl ke dalam perulangan Lalu compile maka hasilnya

13 5. PENCETAKAN BEBERAPA KARAKTER DENGAN BACKGROUND WARNA.model small mulai: mov ah,09h mov al,'j' mov bh,00h mov bl,011001b mov cx,10 ulang: int 10h Al untuk tulisan warna dec al Int 10h mencetak variabel dengan atribut loop ulang end mulai Dec al mengurangi nilai al berdasarkan karakter ascii sampai sebanyak coding pada mov cx, 10 yakni sebanyak 10 karakter sebelum j mov bh,00h artinya devide by zero berarti karakter atribut bh=0 sistem atibut

14 6. PROGRAM PENCETAKAN KALIMAT.model small mulai: jmp proses vkal db 10,9,07,'mylove$' proses: mov ah,09h lea dx,vkal end mulai Jmp proses artinya menuju ke proses vkal db artinya membuat variabel database bernilai string yakni kata my love dengan artibut pengaturan karakter. 10 artinya turun kebawah (enter), 9 artinya pemberian spasi dengan jarak tertentu, 07 artinya bunyi bip Mov ah,09h & untuk pencetakan kata ataupun kalimat 7. PROGRAM INPUTAN KEYBOARD.model small mulai: jmp proses vkal db'apakah kamu liburan k pantai?$' vkal1 db 10, 'ya saya liburan$' vkal2 db 10,'kasihan$' proses: mov ah,09h lea dx,vkal mov ah,01h cmp al,'y' je ya jne ga ya: mov ah,09 lea dx,vkal1 ga: mov ah,09 lea dx,vkal2 end mulai

15 Vkal db data base Deklarasi variabel Artinya membuat variabel bernama vkal dengan data base /nilai tertentu Angka 10 dibelakang db artinya membuat pengaturan 1 baris dibawah atau enter Pencetakan berupa string diawali dan diakhiri dengan tanda petik ( ) ditambah karakter absolut ($) sebelum petik yang terakhir. Mulai masuk ke jalannya program :... Proses :... Artinya code program tersebut dinamai dengan nama proses... mov ah,09h... Syntax untukpemberian definisi ah yang lebih dari sebuah karakter lea dx,vkal1 untuk pemanggilan data base memindahkannya kedalam dx kemudian ditampilkan dengan syntax mov ah, 01h untuk inputan karakter dan out put inputannya terlihat, dan dimasukan kedalam variabel al kemudian pada syntax cmp untuk membandingkan antara dua variabel maka cmp al, y berarti membandingkan nilai al apakah sama dengan nilai karakter yang berupa huruf y je (jump to if equal) artinya jika sama akan menuju jne(jump to if not equal) artinya jika tidak sama

16 8. PROGRAM UNTUK MERUBAH KARAKTER (PASSWORD).model small mulai: jmp proses vkal db 10,'MASUKAN PASWORD PAKE HURUF KAPITAL:$' vkal1 db 10,'INCORECT!! ulangi dari awal...$' vkal2 db 10, 'WELCOME...$' proses: mov ah, 09h lea dx, vkal mov ah, 07h cmp al, 'Y' JE ya1 JNE ga1 ya1: mov ah,02h mov dl, 2Ah mov ah, 07h cmp al, 'O' je ya2 jne ga1 ga1: mov ah, 09h lea dx, vkal1 jmp proses ya2: mov ah, 02h mov dl, 2Ah mov ah, 07h cmp al, 'U' je ya3 jne ga1 ya3: mov ah, 02h mov dl, 2Ah mov ah, 07h cmp al, 'R' je ya4 jne ga1 ya4: mov ah, 02h mov dl, 2Ah mov ah, 09h lea dx, vkal2 end mulai

17 LOGIKANYA: Program akan menampilkan nilai dari vkal yang telah disimpan dalam data base. kemudian variabel vkal akan dipanggil dengan mencari variabel nya dengan menggunakan sintak lea regiter,atribut. Pada mov ah, 09h lea dx, vkal menampilkan kalimat Mov ah 07 artinya sintak untuk inputan yang telah kita ketik tidak terlihat dan sintak mov ah,2ah untuk menggganti inputan dengan karakter bintang cmp al, Y.. berarti membandingkan nilai al apakah sama dengan nilai karakter yang berupa huruf y JE ya1 jika benar menuju ke blok ya1 Pada blok ya1 cetak (*) lalu kita harus menginput pasword selanjutnya apabila benar kita harus input karakter pasword selanjutnya lagi sampai kata YOUR terpenuhi,jika semua benar akan muncul JNE GA1 jika salah menuju ke blok ga1 Jika kita salah mengetikan kata YOUR maka akan muncul tampilan seperti berikut:

18 9. PROGRAM PENCARIAN KARAKTER DARI SEBUAH KALIMAT.model small data: jmp mulai asal db 'widya utama$' kata db 'masukan huruf yang dicari:$' ket1 db 'huruf ditemukan$' ket2 db 'huruf tak ditemukan$' mulai: xor bx,bx; cek panjang kalimat cek: mov al,asal [bx] ;pindahan asal [index] ke al inc bx cmp al,'$' jne cek dec bx mov cx,dx xor bx,bx mov ah,9 mov dx, offset asal mov ah,2 mov dl,13 mov dl,10 mov ah,9 mov dx,offset kata mov ah,1 ulang: mov dl,asal [bx] inc bx cmp dl,'$' je salah cmp al,dl jne ulang jmp benar salah: mov ah,2 mov dl,13 mov dl,10 mov ah,9 mov dx,offset ket2 jmp barisbaru benar: mov ah,2 mov dl,13 mov dl,10 mov ah,9 mov dx,offset ket1 jmp barisbaru barisbaru: mov ah,2 mov dl,13 mov dl,10 end data

19 LOGIKANYA: Jmp mulai : menuju ke blok mulai Xor bx,bx artinya mengembalikan nilai bx ke 0, bx=0 lalu ke blok cek, pindahkann nilai asal [bx] ke al, berarti al=0 inc bx : naikan nilai 1 pada bx, bx=1 yang berarti bx=w cmp al,'$' bandingkan apakah nilai al= $ atau al bernilai 11 padahal kata widya utama hanya 10 karakter maka harus dikurangi 1, sedang di program ini $ akan tetep terhitung karakter walaupun Cuma berfungsi sebagai penutup/tanda string jne cek Jika tidak lompat ke cek lagi ulangi program sampai al=$ dec bx turunkan nilai 1 pada bx jadi bx=10 yang artinya sampai nilai karakter ke 10 yaitu a mov cx,dx perulangan sebanyak cx xor bx,bx Kembalikan nilai bx=0 mov dx, offset asal Cetak asal (widyautama), mov ah,9 dan adalah pasangan untuk mencetak kalimat mov dl,13 Untuk menurunkan tursor 13 dalam kode asci berarti enter,10 berarti kembalikan tursor ke pojok kiri mov dx,offset kata Cetak kata ( masukan huruf yang dicari) mov ah,1 Masukan inputan Pada blok ulang, pindahkan asal [bx] ke dl, nailkan nilai bx, Bandingkan apakah nilai dl =$ Jika benar menuju ke blok salah Tapi kalau benar bandingkan apakah dl=al Jika tidak lompat ke blok ulang kembali Tapi kalau benar menuju ke blok benar Pada blok salah cetak ket2(huruf tak ditemukan) Pada blok benar cetak ket2 (huruf ditemukan) lalu lompat ke baris baru Pada baris baru enter,dan kemballikan tursor ke pojok kiri

20 10. PROGRAM POP DAN PUSH Tulis program dibawah ini pada notepad nama angka.asm.model small mulai: mov bl,9 mov al,38 div bl push ax mov dl,al add dl,31h mov ah,2 pop ax mov dl,ah mov ah,2 add dl,32h end mulai LOGIKANYA: bl=9,al=38, bagi dengan bl berarti 38:9=4 sisa 2, sekarang al =4 dan ah=2 pindahkan nilai al ke dl jadi dl=4 tambahkan dl dengan31h dalam kode ascii=1 jadi dl=4+1=5,lalu cetak pindahkan nilai ah ke dl jadin dl=2, tambahkan nilai dl dengan 32h dalam kode ascii =2 jadi dl=2+2=4 lalu cetak dl output=54 lalu compire program maka outputnya

21 11. PROGRAM OPERASI PENJUMLAHAN.model small mulai: mov ax, 15 mov bx, 80 add ax, bx mov bx, 10 xor cx, cx ulang: xor dx, dx div bx push dx inc cx cmp ax, 0 jne ulang cetak: pop dx add dl, '0' call cetak_k loop cetak cetak_k proc near mov ah, 02 ret cetak_k endp end mulai

22 12. PROGRAM PEMBAGIAN.model small tdata: jmp proses test_angka dw 42 proses: mov ax,test_angka mov bx,5 xor cx,cx;cx ulang: xor dx,dx div bx push dx inc cx cmp ax,3 jne ulang cetak: pop dx add dl,'1' mov ah,02 loop cetak end tdata LOGIKANYA 42 :5 =8 sisa 2 8 : 5 = 1 sisa 3 dibaca dari bawah 1 : 5 = 0 sisa 1

23 13..model small tdata:jmp res_kan pesan db 'dibelokan' noint equ 05h bag_res proc push ax push bx push cx push dx push es push di push ds push si mov ax,1300h mov bl, b mov bh,00h mov dl,20h mov dh,12h;interupt prtscr mov cx,44h push cx push es lea bp,pesan int 10h pop si pop ds pop di pop es pop dx;kembalikan semua isi register pop cx pop bx pop ax iret ;akhir interep handler bag_res endp res_kan: mov ah,25h mov al,noint lea dx,res_kan int 27h end tdata

24 14. code segment assume cs:code start: jmp mulai tanya db 'hello','$' mulai: mov ah,09h mov dx, offset tanya mov ah,01h cmp al, 'y' je boot boot: int 18h code ends end start

Bahasa Rakitan By Okti Yudhanti Nur K REGISTER

Bahasa Rakitan By Okti Yudhanti Nur K REGISTER REGISTER PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Lalu apakah yang dimaksudkan dengan register itu

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INFORMATIKA DIREKTORAT PROGRAM

Lebih terperinci

PENGERTIAN REGISTER. Arsitektur Mikroprosesor INTEL 8086 Tinjauan Umum

PENGERTIAN REGISTER. Arsitektur Mikroprosesor INTEL 8086 Tinjauan Umum PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Lalu apakah yang dimaksudkan dengan register itu sebenarnya?.

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER

MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Yuti Dewita Arimbi 2. Nurul Hidayati 3. Ulfie Hasanah 4. Stya Putra Pratama Laboratorium Teknik Informatika Jurusan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA. Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA. Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INFORMATIKA DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB V MEMULAI DENGAN ASSEMBLY

BAB V MEMULAI DENGAN ASSEMBLY BAB V MEMULAI DENGAN ASSEMBLY 5.1. TEXT EDITOR Untuk menuliskan source file untuk program assembly bisa anda gunakan berbagai editor, misalkan SideKick, WordStar dan Word Perfect. Source file yang diketikkan

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY

MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY Apakah bahasa assembly? Bahasa assembly adalah bahasa pemrograman dengan korespondensi satu-satu antara perintahperintah/pernyataannya dan bahasa mesin komputer. Bahasa assembly

Lebih terperinci

REGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain :

REGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain : REGISTER Register adalah sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi. Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain : General purpose register

Lebih terperinci

Kuis : Bahasa Rakitan (UAS)

Kuis : Bahasa Rakitan (UAS) Kuis : Bahasa Rakitan (UAS) Nama NIM Kelas :.. :.. :.. (Jawaban dikerjakan pada lembar soal ini, dikumpulkan melalui asisten dengan print out paling lambat dan email ke ruliriki@gmail.com) Teknis pengumpulan

Lebih terperinci

MAKALAH REGISTER. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor

MAKALAH REGISTER. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor MAKALAH REGISTER Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor Disusun Oleh : Nisvi Fatimah 2213030006 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL

MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL Perguruan Tinggi Mitra Lampung MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL 8086 Erwin Ardianto, S.T FLAG REGISTER 8086 memiliki flag register dengan panjang16-bit. Dari 16-bit itu terdapat 9 bendera

Lebih terperinci

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 OPERATION SYSTEM Nama : Dian Fahrizal Nim : 110170096 Unit : A3 Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 Mikroprosesor 8086/8088 memiliki 4 register yang masing-masingnya terdiri dari

Lebih terperinci

MODUL V STACK dan PENGENALAN PROCEDURE

MODUL V STACK dan PENGENALAN PROCEDURE MODUL V STACK dan PENGENALAN PROCEDURE Stack Stack merupakan bagian memori yang digunakan untuk menyimpan nilai dari suatu register secara sementara. Operasi stack dinamakan juga LIFO (Last In First Out).

Lebih terperinci

Bahasa Rakitan PENGERTIAN REGISTER

Bahasa Rakitan PENGERTIAN REGISTER PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai register. Lalu apakah yang dimaksud dengan register itu sebenarnya?

Lebih terperinci

R E G I S T E R. = Code Segment Register = Data Segment Register = Stack Segment Register = Extra Segment Register. 3.

R E G I S T E R. = Code Segment Register = Data Segment Register = Stack Segment Register = Extra Segment Register. 3. R E G I S T E R Register adalah sebagian kecil memori komputer yang dipakai untuk tempat penampungan data dengan ketentuan bahwa data yang terdapat dalam register dapat diproses dalam berbagai operasi

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER. rsp oak informatika

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER. rsp oak informatika ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER rsp oak informatika 1 Microprocessor Intel 80x86 rsp oak informatika 2 Central Processing Unit (CPU) CPU merupakan eupa a prosesor untuk memproses data Terpusat (central)

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 4: Operator Aritmatika, Logika dan Instruksi Banding dan Lompatan P4.1. Teori... 3

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 4: Operator Aritmatika, Logika dan Instruksi Banding dan Lompatan P4.1. Teori... 3 Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pertemuan 4: Operator Aritmatika, Logika dan Instruksi Banding dan Lompatan... 2 P4.1. Teori... 3 Operasi Aritmatika... 3 Operasi Logika... 8 Pergeseran Bit... 11 Instruksi Banding...

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 6: Perintah Masukkan dari Keyboard P6.1. Teori Masukkan dari Keyboard... 3

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 6: Perintah Masukkan dari Keyboard P6.1. Teori Masukkan dari Keyboard... 3 Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pertemuan 6: Perintah Masukkan dari Keyboard... 2 P6.1. Teori... 3 Masukkan dari Keyboard... 3 Masukkan Satu Karakter... 4 Masukkan Lebih Dari Satu Karakter... 7 Interrupt...

Lebih terperinci

MODUL III FLOW CONTROL INSTRUTIONS

MODUL III FLOW CONTROL INSTRUTIONS MODUL III FLOW CONTROL INSTRUTIONS Intruksi lompatan (jump) dan perulangan (loop) digunakan untuk pengambilan keputusan dan mengulang bagian-bagian kode. Untuk mengontrol instruksi lompatan (jump) dan

Lebih terperinci

MODUL BAHASA RAKITAN PENDIDIKAN INFORMATIKA

MODUL BAHASA RAKITAN PENDIDIKAN INFORMATIKA MODUL BAHASA RAKITAN PENDIDIKAN INFORMATIKA PRODI PENDIDIKAN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 2016 1 MODUL I REGISTER I. Tujuan Praktikan dapat mengerti dan memahami tentang Register Praktikan dapat

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-4 Program Bahasa Rakitan dengan DEBUG.COM Perintah dan Fungsi dalam DEBUG.COM DEBUG, menjalankan program DEBUG : A> DEBUG nama file. COM Q (Quit), keluar dari program

Lebih terperinci

OF DF IF TF SF ZF AF PF CF

OF DF IF TF SF ZF AF PF CF MODUL II THE PROCESSOR STATUS AND FLAGS REGISTER Flags register merupakan register yang digunakan untuk menunjukkan kondisi dari suatu keadaan (ya atau tidak). Registr ini juga merupakan register 16 bit

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3 Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3 Struktur Register REGISTER Register adalah sebagian kecil memory komputer yang dipakai i untuk tempatt penampungan dt data. Data yang terdapat dalam register dapat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER

IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER Hambali Program Studi Sistem Informasi, STMIK Logika Medan email: hambali.8645@yahoo.com

Lebih terperinci

Bab 1. Pemrograman dan Bahasa Rakitan. 1.1 Pendahuluan

Bab 1. Pemrograman dan Bahasa Rakitan. 1.1 Pendahuluan Bab 1 Pemrograman dan Bahasa Rakitan 1.1 Pendahuluan Komputer dalam melaksanakan tugasnya tidak dapat dipisahkah dari peralatan lainnya yang mendukung kegiatan kerja komputer secara menyeluruh. Di samping

Lebih terperinci

Mikroprosesor. Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor. INTEL 8086 Generasi Awal Prosesor PENTIUM. Arsitektur Mikroprosesor 1

Mikroprosesor. Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor. INTEL 8086 Generasi Awal Prosesor PENTIUM. Arsitektur Mikroprosesor 1 Mikroprosesor Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor Generasi Awal Prosesor PENTIUM Arsitektur Mikroprosesor 1 20 bit Arsitektur Mikroprosesor 16 bit Register Antrian (FIFO) Arsitektur Mikroprosesor 2 Prosesor

Lebih terperinci

SISTEM KERJA MIKROPROSESOR

SISTEM KERJA MIKROPROSESOR 1 SISTEM KERJA MIKROPROSESOR Percobaan I Tujuan Percobaan 1. Mempelajari hubungan bahasa tingkat rendah dengan arsitektur mikroprosesor. 2. Memahami konsep pemograman modular dan pengolahan data dalam

Lebih terperinci

PERTEMUAN : 4 EKSPLORASI DEBUG

PERTEMUAN : 4 EKSPLORASI DEBUG PERTEMUAN : 4 EKSPLORASI DEBUG Jurusan Teknik Informatika STT PLN ruliriki@gmail.com Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com A ( Assemble/Address) : Memulai pembuatan program assembly dengan Debug

Lebih terperinci

PERINTAH-PERINTAH DASAR (UMUM)

PERINTAH-PERINTAH DASAR (UMUM) PERINTAH-PERINTAH DASAR (UMUM) Data movement instruction Pada setiap program kita akan menghadapi pemindahan data antara memory dan register CPU pemindahan tersebut bisa dari memory ke beberapa register,

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 3: Pengenalan TASM P3.1. Teori Pengenalan Turbo Assembler Struktur Program...

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 3: Pengenalan TASM P3.1. Teori Pengenalan Turbo Assembler Struktur Program... Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pertemuan 3: Pengenalan TASM... 2 P3.1. Teori... 3 Pengenalan Turbo Assembler... 3 Struktur Program... 4 Membuat Program Menggunakan TASM... 6 Variabel... 8 Addressing Modes...

Lebih terperinci

BAB 3 MODE AKSES MEMORI, PENGGUNAAN VARIABEL DAN STACK

BAB 3 MODE AKSES MEMORI, PENGGUNAAN VARIABEL DAN STACK BAB 3 MODE AKSES MEMORI, PENGGUNAAN VARIABEL DAN STACK Pengaksesan memori yang dibicarakan dalam bab ini meliputi memori internal prosesor yang biasa disebut sebagai register dan memori di luar prosesor.

Lebih terperinci

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 1. Bagan Dasar µp 8088 PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 Gambar 1. Bagan Dasar µp 8088 Elemen didalam mikroprosesor adalah : CU (Control Unit) adalah manajer dari semua unit. CU mengatur keselarasan kerja

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 2: Pengenalan Debug dan Interrupt P2.1. Teori Pengenalan DEBUG... 3

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 2: Pengenalan Debug dan Interrupt P2.1. Teori Pengenalan DEBUG... 3 Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pertemuan 2: Pengenalan Debug dan Interrupt... 2 P2.1. Teori... 3 Pengenalan DEBUG... 3 Perbedaan Program COM dan EXE... 3 Perintah-perintah Dasar DEBUG... 4 Perintah-perintah

Lebih terperinci

Microcontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051

Microcontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051 Microcontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051 Oleh: Ali Sofyan Kholimi Universitas Muhammadiyah Malang E-Mail / IM: kholimi@gmail.com Blog: http://kholimi-id.blogspot.com Tujuan Belajar Mendaftar register

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 5: Subroutine, Macro, Stack dan Pointer P5.1. Teori Subroutine (Procedure) Macro...

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 5: Subroutine, Macro, Stack dan Pointer P5.1. Teori Subroutine (Procedure) Macro... Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pertemuan 5: Subroutine, Macro, Stack dan Pointer... 2 P5.1. Teori... 3 Subroutine (Procedure)... 3 Macro... 5 Stack... 9 Pointer... 11 P5.2. Studi Kasus... 18 P5.3. Latihan...

Lebih terperinci

Materi 3. Komponen Mikrokomputer SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA

Materi 3. Komponen Mikrokomputer SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA Materi 3 SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA dadang mulyana 2012 1 Komponen Mikrokomputer Video display (jenis dan resolusi) Keyboard Drive Disk Unit system Prosessor Pendukung dadang mulyana 2012

Lebih terperinci

Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi

Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen elkom http://www.imtelkom.ac.id

Lebih terperinci

BAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly)

BAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly) 1 BAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly) Operand dalam pemograman mikrokontroler adalah data yang tersimpan dalam memory, register dan input/output (I/O). Instruksi yang dikenal secara umum dikelompokan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI 2.1 Bahasa-Bahasa Komputer Pemakaian Komputer dewasa ini telah sedemikian pesatnya sejalan dengan kemajuan teknologi Komputer itu sendiri. Berbagai bidang seperti Industri,

Lebih terperinci

BAB VIII OPERASI ARITMATIKA

BAB VIII OPERASI ARITMATIKA BAB VIII OPERASI ARITMATIKA 8.1. OPERASI PENAMBAHAN 8.1.1. ADD Untuk menambah dalam bahasa assembler digunakan perintah ADD dan ADC serta INC. Perintah ADD digunakan dengan syntax : ADD Tujuan,Asal Perintah

Lebih terperinci

Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah :

Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah : Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah : MOV Reg2,Reg1 MOV disebut sebagai opcede Reg1 dan Reg2 disebut sebagai operand Reg1

Lebih terperinci

Secara fisik, kerja dari sebuah mikrokontroler dapat dijelaskan sebagai siklus

Secara fisik, kerja dari sebuah mikrokontroler dapat dijelaskan sebagai siklus Bahasa Assembler Secara fisik, kerja dari sebuah mikrokontroler dapat dijelaskan sebagai siklus pembacaan instruksi yang tersimpan didalam memori. Mikrokontroler menentukan alamat dari memori program yang

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN

PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN BUKU AJAR PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN oleh : Adian Fatchur Rochim, ST, MT Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2009 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah

Lebih terperinci

KONFIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

KONFIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia KONIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro PTK Universitas Pendidikan Indonesia 1. Konfigurasi Pengelompokan pin pin dari mikroprosesor Z80 dapat dilihat

Lebih terperinci

Mikroprosesor. Pertemuan 8. By: Augury

Mikroprosesor. Pertemuan 8. By: Augury Mikroprosesor Pertemuan 8 By: Augury augury@pribadiraharja.com Sinyal pada Mode Maksimum Status siklus bus Status siklus bus ( S0, S1, S2 ) Sinyal ini merupakan keluaran yang akan diberikan oleh IC lain

Lebih terperinci

BAB 3 UNIT KONTROL. Universitas Gadjah Mada 1

BAB 3 UNIT KONTROL. Universitas Gadjah Mada 1 BAB 3 UNIT KONTROL Unit kontrol bertanggung jawab atas terbentuknya operasi yang sesuai dengan instruksi yang terdapat pada program. Eksekusi instruksi dilakukan satu persatu, dimulai dari awal program,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM. Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2

LAPORAN PRAKTIKUM. Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2 LAPORAN PRAKTIKUM Instruksi Aritmatika dan Operasi Logika Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2 Nama : DENNY SETIAWAN NIM : 3201311036 Kelas : V B Kelompok : 1 Anggota Kelompok : Denny Setiawan Ranto susilo

Lebih terperinci

Memori Semikonduktor

Memori Semikonduktor Memori Semikonduktor Tiga jenis yang umum digunakan saat ini adalah: 1. Memori semi konduktor yang memakai teknologi LSI (Large-scale integration), adalah istilah teknis dalam bahasa Inggris di bidang

Lebih terperinci

MODUL 6 INSTRUKSI PERCABANGAN. Tujuan : praktikan dapat menggunakan instruksi percabangan dalam program.

MODUL 6 INSTRUKSI PERCABANGAN. Tujuan : praktikan dapat menggunakan instruksi percabangan dalam program. MODUL 6 INSTRUKSI PERCABANGAN Tujuan : praktikan dapat menggunakan instruksi percabangan dalam program. Teori Instruksi percabangan berfungsi untuk membelokkan runtun eksekusi program yang semula sekuensial

Lebih terperinci

BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN

BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN Model proses pengembangan perangkat lunak yang penulis gunakan adalah Model Linear Sequential atau sering disebut Water Fall Model. Metode pengembangan

Lebih terperinci

Konsep Mikroprogramming. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

Konsep Mikroprogramming. Sistem Komputer Universitas Gunadarma Konsep Mikroprogramming Sistem Komputer Universitas Gunadarma Struktur Register µp Model programming 8086 sampai Pentium Pro menggunakan program visible karena registerregisternya digunakan langsung dalam

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK BAHASA RAKITAN PUSTAKA MAKRO

TUGAS KELOMPOK BAHASA RAKITAN PUSTAKA MAKRO TUGAS KELOMPOK BAHASA RAKITA PUSTAKA MAKRO Disusun Oleh Sulton ugraha 12100925 Taufiq Hidayat 12100931 SEKOLAH TIGGI MAAJEME IFORMATIKA DA ILMU KOMPUTER EL RAHMA OGAKARTA 2012 2 A. KASUS Jika terdapat

Lebih terperinci

Karakteristik Instruksi Mesin

Karakteristik Instruksi Mesin PERTEMUAN Karakteristik Instruksi Mesin Instruksi mesin (machine intruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU. Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut set

Lebih terperinci

Modul Praktikum Bahasa Rakitan

Modul Praktikum Bahasa Rakitan MODUL I Modul Praktikum Bahasa Rakitan SISTEM BILANGAN DAN REGISTER TUJUAN Mahasiswa mengenal sistem bilangan Mahasiswa mampu mengkonversikan sistem bilangan Menampilkan dan membaca isi register Mengetahui

Lebih terperinci

TEORI MIKROPROSESOR 8088

TEORI MIKROPROSESOR 8088 TEORI MIKROPROSESOR 8088 I. MIKROPROSESOR 8088 Mikroprosesor 8088 mulai diperkenalkan oleh Intel Corporation pada tahun 1978. Mikroprosesor ini mengawali sejarah perkembangan mikroprosesor Intel selanjutnya,

Lebih terperinci

Agus Haryawan - Politama Surakarta

Agus Haryawan - Politama Surakarta BUKU PEGANGAN KULIAH oleh: Agus Haryawan, S.T. Jurusan Teknik Komputer DIII / Semester IV (Dipakai untuk kalangan sendiri) POLITEKNIK PRATAMA MULIA SURAKARTA 2007 Jln. Haryo Panular No. 18A Solo, Telp.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Perintah-perintah Mikroprosesor INTEL 8088/8086 yang didukung di dalam perangkat lunak ini adalah modus pengalamatan (MOV), penjumlahan (ADD),

Lebih terperinci

Menggunakan Bahasa Pemrograman Assembly

Menggunakan Bahasa Pemrograman Assembly BAGIAN 1 Tujuan Pembelajaran Umum: 1. Mahasiswa trampil menggunakan bahasa pemrograman assembly Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. Mahasiswa memahami konstruksi program assembly 2. Mahasiswa memahami proses

Lebih terperinci

Sistem Komputer. Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Ada tiga bus dalam sistem komputer

Sistem Komputer. Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Ada tiga bus dalam sistem komputer ELEKTRONIKA DIGITAL TEORI ANTARMUKA Sistem Komputer Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Komponen komputer dihubungkan oleh bus. Ada tiga bus dalam sistem komputer Alamat

Lebih terperinci

BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088

BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088 BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088 Tujuan Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu: a. Memahami konfigurasi pin 8088 b. Mengidentifikasi blok arsitektur internal 8088 c. Menjelaskan fungsi register yang

Lebih terperinci

Modul Kuliah Bahasa Rakitan. Harry Witriyono, M.Kom. I. Bahasa Rakitan, Microprocessor dan Bilangan

Modul Kuliah Bahasa Rakitan. Harry Witriyono, M.Kom. I. Bahasa Rakitan, Microprocessor dan Bilangan Modul Kuliah Bahasa Rakitan Oleh : I. Bahasa Rakitan, Microprocessor dan Bilangan 1. Bahasa Rakitan dan Posisinya dengan Bahasa Lain. Manusia dapat melakukan interaksi secara efektif dengan menggunakan

Lebih terperinci

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur Simple As Possible (SAP) - 2 Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 053740514 Arsitektur Komputer SAP-2 Persamaan dengan SAP-1 : Sama-sama komputer bit. Kesamaan ini dapat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK Disusun oleh : Nama : Yudi Irwanto (021500456) Prodi : Elektronika Instrumentasi Tanggal Praktikum : 6 April

Lebih terperinci

OPERASI ARITMATIKA. Untuk menambah dalam bahas Assembler digunakan perintah ADD, ADC serta INC Sintaks : ADD Tujuan,Asal

OPERASI ARITMATIKA. Untuk menambah dalam bahas Assembler digunakan perintah ADD, ADC serta INC Sintaks : ADD Tujuan,Asal 1. Operasi Penjumlahan 1.1. ADD OPERASI ARITMATIKA Untuk menambah dalam bahas Assembler digunakan perintah ADD, ADC serta INC ADD Tujuan,Asal Contoh : Perintah ADD akan menambahkan nilai pada tujuan dan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Praktikum Bahasa Rakitan Hand On Lab 4

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Praktikum Bahasa Rakitan Hand On Lab 4 Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telpon : +62711 353414 PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Praktikum Bahasa Rakitan Hand On Lab

Lebih terperinci

a b a AND b a OR b a XOR b a NOT a

a b a AND b a OR b a XOR b a NOT a MODUL IV LOGIC, SHIFT, and ROTATE INSTRUCTIONS Untuk mengubah bit-bit secara individual dalam komputer maka menggunakan operasi logika. Nila biner dari 0 dan 1 diperlakukan sebagai salah (0) dan benar

Lebih terperinci

Eksplorasi Prosesor 8086 Dengan Program DEBUG

Eksplorasi Prosesor 8086 Dengan Program DEBUG dapat digunakan untuk mengeksplorasi keluarga prosesor 8086 termasuk PENTIUM pada PC telah disertakan setiapkali user melakukan instalasi WINDOWS Untuk menjalankan DEBUG, click Start-Run, kemudian ketik

Lebih terperinci

KALKULATOR ASSEMBLY Lutfi Budi Ilmawan

KALKULATOR ASSEMBLY Lutfi Budi Ilmawan KALKULATOR ASSEMBLY Lutfi Budi Ilmawan 1. Analisis Kebutuhan Awal Penggunaan aplikasi kalkulator dengan menggunakan bahasa assembly sesuai dengan kode program yang terlampir membutuhkan operand-operand

Lebih terperinci

Diktat Kuliah Instruksi dan Segmentasi

Diktat Kuliah Instruksi dan Segmentasi Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah Instruksi dan Segmentasi Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMTelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen Telkom http://www.imtelkom.ac.id

Lebih terperinci

MEMULAI MEMPROGRAM DI DOS. Struktur Assambler. Menggunakan Debug dari DOS

MEMULAI MEMPROGRAM DI DOS. Struktur Assambler. Menggunakan Debug dari DOS MEMULAI MEMPROGRAM DI DOS Tools yang perlu digunakan: Sistem operasi Microsoft DOS yang dilengkapi dengan debug.exe atau debug.com Turbo Assembler (TASM) atau Microsfot Macro Assembler (MASM) Turbo debugger

Lebih terperinci

BAHASA PEMROGRAMAN MIKROKOMPUTER

BAHASA PEMROGRAMAN MIKROKOMPUTER BAHASA MESIN BAHASA PEMROGRAMAN MIKROKOMPUTER PROGRAM BAHASA MESIN Sebuah program diperlukan saat mikrokomputer digunakan untuk melaksanakan sederetan operasi (menghitung, memasukkan dan mengeluarkan data)

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: BAHASA RAKITAN Jurusan / Jenjang / Kode / SKS : SI / D3 / KK /2

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: BAHASA RAKITAN Jurusan / Jenjang / Kode / SKS : SI / D3 / KK /2 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: BAHASA RAKITAN Jurusan / Jenjang / Kode / SKS : SI / D3 / KK-13223 /2 Minggu Pokok Bahasan dan TIU 1 Pendahuluan 1. Karakteristik Bahasa Rakitan 1.1. Posisi Bahasa

Lebih terperinci

Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan. Computer Organization Eko Budi Setiawan

Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan. Computer Organization Eko Budi Setiawan Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan Computer Organization Eko Budi Setiawan Mode Pengalamatan Mengatasi keterbatasan format instruksi Dapat mereferensi lokasi memori yang besar Mode pengalamatan yang mampu

Lebih terperinci

BAB XXVII TURBO DEBUGGER

BAB XXVII TURBO DEBUGGER BAB XXVII TURBO DEBUGGER 27.1. Program Anda Salah? Dalam membuat program, kita biasanya akan selalu mengalami suatu kesalahan. Kesalahan dalam pembuatan sebuah program dapat dibagi menjadi dua, yaitu kesalahan

Lebih terperinci

Pemrograman Assembler dengan Debug

Pemrograman Assembler dengan Debug Pemrograman Assembler dengan Debug dadang mulyana 2012 1 Implementasi bahasa assembly bisa menggunakan 2 cara: 1. Menggunakan Debug 2. Pemrograman dengan Software Assembler dadang mulyana 2012 2 1 Debug

Lebih terperinci

BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3)

BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3) Tony Darmanto, ST / IV / TI / STMIK Widya Dharma / Hal 1 BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3) 7.1. Model Pemrograman Komputer SAP-3 adalah komputer 8-bit yang memiliki keselarasan (compatibel)

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Organisasi Komputer II. Struktur & Fungsi CPU (I)

Pertemuan 2 Organisasi Komputer II. Struktur & Fungsi CPU (I) Pertemuan 2 Organisasi Komputer II Struktur & Fungsi CPU (I) 1 Menjelaskan tentang komponen utama CPU dan Fungsi CPU Membahas struktur dan fungsi internal prosesor, organisasi ALU, control unit dan register

Lebih terperinci

INTRUKSI-INTRUKSI BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLY

INTRUKSI-INTRUKSI BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLY INTRUKSI-INTRUKSI BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLY Mubtasir Buleganteng94@gmail.com Abstrak Program yang ditulis dengan bahasa Assembly terdiri dari label, kode mnemonic dan lain sebagainya, pada umumnya dinamakan

Lebih terperinci

DASAR KOMPUTER. Assembly Language

DASAR KOMPUTER. Assembly Language DASAR KOMPUTER Assembly Language CPU Register Register PC General purpose registers AX - the accumulator register (divided into AH / AL). BX - the base address register (divided into BH / BL). CX - the

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT CPU

CENTRAL PROCESSING UNIT CPU CENTRAL PROCESSING UNIT CPU edywin 1 Central Processing Unit CPU terdiri dari : - Bagian data (Datapath) yang berisi register register untuk penyimpanan data sementara dan sebuah ALU untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT.

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT. 1 BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT. A. Deskripsi Tugas 1. Jelaskan perbedaan mikroprosesor dan mikrokontroler. 2. Jelaskan mode-mode pengalamatan yang

Lebih terperinci

MODE PENGALAMATAN PROGRAM MEMORI

MODE PENGALAMATAN PROGRAM MEMORI MODE PENGALAMATAN PROGRAM MEMORI Mode pengalamatan program memori menggunakan instruksi JMP dan CALL, terdiri dari tiga bentuk yang berbeda: langsung, relatif, dan tak langsung. Bagian ini mengenal tiga

Lebih terperinci

DIKTAT BAHASA RAKITAN

DIKTAT BAHASA RAKITAN DIKTAT BAHASA RAKITAN Riki Ruli S Modul I dan II Page 1 PERTEMUAN : 1 PENGENALAN BAHASA ASSEMBLY Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan dibahas mengenai pengenalan sistem komputer dan bahasa assembly

Lebih terperinci

Mengenal bahasa assembly

Mengenal bahasa assembly Mengenal bahasa assembly adiatma adiatma@raharja.info Abstrak Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program

Lebih terperinci

PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51

PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51 PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51 Pendahuluan Dalam materi sebelumnya sudah di bahas untuk menjalankan suatu tugas maka mikrokontroler 89C51 membutuhkan sebuah program yang terdiri dari susunan

Lebih terperinci

Bahasa rakitan/assembly Language

Bahasa rakitan/assembly Language Bahasa rakitan/assembly Language Tata Sumitra M.Kom Website: www.tatasumitra.com Email: ttsumitra@gmail.com Penilaian Absen 10 % + Tugas 20 % +Mid 30% + UAS 40% = NA 100 % 80 < NA

Lebih terperinci

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-3 Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom

Lebih terperinci

Diktat Kuliah intel 8088

Diktat Kuliah intel 8088 Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah intel 888 Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMTelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen Telkom http://www.imtelkom.ac.id Bagan

Lebih terperinci

Arsitektur Set Instruksi. Abdul Syukur

Arsitektur Set Instruksi. Abdul Syukur Arsitektur Set Instruksi Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 085374051884 Tujuan Memahami representasi set instruksi, dan jenis-jenis format instruksi. Mengetahui jenis-jenis

Lebih terperinci

Bahasa Pemrograman Assembler 8051

Bahasa Pemrograman Assembler 8051 Bahasa Pemrograman Assembler 8051 A. Struktur Bahasa Assembler Program bahasa assembly berisikan : 1. Instruksi instruksi mesin 2. pengarah pengarah assembler 3. kontrol kontrol assembler 4. komentar komentar

Lebih terperinci

S to. IlmuKomputer.Com

S to. IlmuKomputer.Com Pemrograman Bahasa Assembly S to sto@poboxes.com IlmuKomputer.Com Pemrograman Dengan Bahasa Assembly Edisi Online Versi 1.0 Penulis : S to Editor : Arif Nopi 1 KATA PENGANTAR Walaupun bahasa tingkat tinggi

Lebih terperinci

Assembly Basic Programming. By. Rita Wiryasaputra,ST., M. Cs Universitas Indo Global Mandiri 2012

Assembly Basic Programming. By. Rita Wiryasaputra,ST., M. Cs Universitas Indo Global Mandiri 2012 Assembly Basic Programming By. Rita Wiryasaputra,ST., M. Cs Universitas Indo Global Mandiri 2012 Memulai Bahasa Rakitan Untuk membuat pemrograman bhs rakitan diperlukan compiler dlm hal ini adalah TASM

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1 MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1 A. Tujuan Pada akhir praktikum ini, peserta dapat: 1. Memahami komponen arsitektur komputer tingkat bawah. 2. Menggunakan simulator untuk

Lebih terperinci

Kuliah 3: 3.1. Debugging dan TASM 3.2. Interrupt

Kuliah 3: 3.1. Debugging dan TASM 3.2. Interrupt Kuliah 3: 3.1. Debugging dan TASM 3.2. Interrupt Bahasa Rakitan 1 3.1.1. Debugging Proses Pembuatan Program Terdapat 5 langkah: 1. Desain Algoritma: Penetapan masalah Pengusulan solusi yang terbaik Pembuatan

Lebih terperinci

Set Instruksi. Set Instruksi. Set Instruksi adalah kumpulan

Set Instruksi. Set Instruksi. Set Instruksi adalah kumpulan Bab 10 Disusun Oleh : Rini Agustina, S.Kom, M.Pd Definisi: lengkap instruksi yang dapat adalah kumpulan dimengerti CPU Sifat2: 1. Merupakan Kode Mesin 2. Dinyatakan dalam Biner 3.Biasanya digunakan dalam

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 11 Organisasi Komputer Arsitektur Set-Set Instruksi Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Apakah set Instruksi itu? Kumpulan instruksi lengkap

Lebih terperinci

Mode Pengalamatan. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

Mode Pengalamatan. Sistem Komputer Universitas Gunadarma Mode Pengalamatan Sistem Komputer Universitas Gunadarma Mode Pengalamatan Data Gambar 3.1 Intruksi MOV yang menggambarkan sumber, tujuan dan aliran data. Gambar 3.2 menggambarkan semua variasi yang mungkin

Lebih terperinci

Mikroprosessor & Antarmuka

Mikroprosessor & Antarmuka Mikroprosessor & Antarmuka } Sinyal input } Fungsi: meminta pelayanan prosesor } Kerja gabungan antara h/w dan s/w dikarenakan up untuk kaki INTR dan NMI } NMI = non maskable interrupt à tidak bisa dihalangi

Lebih terperinci

Instruksi-Instruksi Pemindahan Data. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

Instruksi-Instruksi Pemindahan Data. Sistem Komputer Universitas Gunadarma Instruksi-Instruksi Pemindahan Data Sistem Komputer Universitas Gunadarma Sekilas Tentang MOV Intruksi MOV diperkenalkan bersamasama dengan instruksi bahasa mesin yang dapat digunakan dalam bermacammacam

Lebih terperinci

Set Instruksi & Mode Pengalamatan. Team Dosen Telkom University 2016

Set Instruksi & Mode Pengalamatan. Team Dosen Telkom University 2016 Set Instruksi & Mode Pengalamatan Team Dosen Telkom University 2016 Karakteristik Instruksi Mesin Set intruksi adalah kumpulan lengkap dari instruksi yang dapat dieksekusi oleh CPU Set instruksi adalah

Lebih terperinci