Desain dan Implmentasi Color Code untuk Verifikasi Nomor Kendaraan Bermotor pada Sistem Parkir

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Desain dan Implmentasi Color Code untuk Verifikasi Nomor Kendaraan Bermotor pada Sistem Parkir"

Transkripsi

1 Desain dan Implmentasi Color Code untuk Verifikasi Nomor Kendaraan Bermotor pada Sistem Parkir Noerdityo Iswanto 1), Koredianto Usman 2) Ledya Novamizanti 3) Program Studi Telekomunikasi, Institut Teknologi Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung, Telp : (022) , Fax : (022) noerdityo@yahoo.com 1), kru@ittelkom.ac.id 2), ldn@ittelkom.ac.id 3) Abstrak Dengan meningkatnya faktor keamanan, maka diperlukan penggunaan sistem parkir. Model sistem parkir telah banyak mengalami perkembangan. Pada penelitian ini, peneliti mengusulkan metode baru untuk verifikasi nomor kendaraan bermotor pada parking system, dengan menggunakan color Code. Color code merupakan 2D color code matrix yang terdiri dari blok warna berukuran 3 x 3. Terdapat 4 warna yang digunakan, yaitu hitam, merah, biru, dan hijau, sehingga didapatkan konfigurasi color code sebanyak 49 = kombinasi warna. Pertama dilakukan proses mengenali warna pada color code. Pada proses ini digunakan metode deteksi berdasarkan evaluasi pada komponen ycbcr dari warna color code. Kemudian dibuat sensor warna dan sensor background supaya penempatan posisi color code tepat dan terbaca dengan benar. Setiap sensor warna akan mensampling komponen ycbcr untuk mengenali tiap warnanya. Selanjutnya dilakukan proses pencarian posisi plat nomor kendaraan. Metode yang digunakan untuk pengenalan karakter yaitu K-Nearest neighbor (KNN). Pengujian dilakukan dengan 3 skenario outdoor, antara lain: uji coba pencarian plat nomor kendaraan bermotor pada kondisi pagi, siang, dan sore hari. Kata Kunci: color code, verifikasi, tanda nomor kendaraan bermotor, sistem parkir, K-Nearest neighbor I. PENDAHULUAN Kendaraan bermotor adalah salah satu penunjang kegiatan manusia yang sangat penting, karena itu tidak heran dari tahun ke tahun pengguna kendaraan bermotor semakin banyak. Data Dinas Perhubungan DKI Jakarta tahun menunjukkan, jumlah kendaraan pribadi di Jakarta bertambah per hari atau 9 persen per tahun. Sedangkan pertumbuhan luas jalan relatif tetap, sekitar 0,01 persen per tahun (vivanews.com, 2009). Mobilitas manusia yang semakin tinggi membuat fenomena ini semakin terlihat. Namun hal ini juga diikuti dengan semakin banyaknya pencurian terhadap kendaraan bermotor tersebut. Data Kepolisian Daerah Metro Jaya, pencurian kendaraan roda dua sejak Januari hingga Juni 2010 mencapai kasus. Padahal tahun 2009, angka pencurian kendaraan bermotor hanya kasus. Peningkatannya mencapai 9,67%. Sementara untuk roda empat yang raib mencapai 813 unit atau lebih banyak 37 unit dibandingkan pertengahan tahun 2009 yang hanya 776 unit(detiknews.com, 2010). Karena meningkatnya faktor keamanan, maka diperlukan penggunaan sistem parkir. Model sistem parkir telah banyak mengalami perkembangan. Dimulai dari sistem parkir berbasiskan karcis parkir sekali pakai, RFID, sampai dengan penggunaan kartu parkir. Penggunaan Color Code dalam penelitian ini sebagai sistem pendataan parkir, yang memuat identitas pemilik kendaraan bermotor. Color code merupakan kode warna 2 dimensi yang terdiri dari blok warna berukuran 3 x 3. Terdapat 4 warna yang digunakan, yaitu hitam, merah, biru, dan hijau, sehingga didapatkan konfigurasi color code sebanyak 4 9 = kombinasi warna. Pertama, dilakukan proses mengenali warna pada color code. Pada proses ini digunakan metode deteksi berdasarkan evaluasi pada komponen YCbCr dari warna color code. Kemudian dibuat sensor warna dan sensor background supaya penempatan posisi color code tepat dan terbaca dengan benar. Setiap sensor warna akan mensampling komponen YCbCr untuk mengenali tiap warnanya. Selanjutnya dilakukan proses pencarian posisi plat nomor kendaraan. Metode yang digunakan untuk pengenalan karakter yaitu K-Nearest neighbor (KNN). A. Citra II. LANDASAN TEORI Citra terdiri dari 2 macam: citra kontinu dan citra diskrit. Citra kontinu dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog, seperti mata. Citra diskrit dihasilkan melalui proses digitalisasi terhadap citra kontinu. Beberapa sistem optik dilengkapi dengan fungsi digitalisasi sehingga mampu menghasilkan citra diskrit, misalnya kamera digital. Citra diskrit inilah yang disebut citra digital. Citra yang merupakan gambar pada bidang dua dimensi, secara matematis, adalah fungsi kontinu dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi. Citra digital biasanya berbentuk persegi panjang dengan dimensi ukuran yang dinyatakan sebagai panjang (M) x lebar (N) dengan derajat keabuan f(x,y), dapat dinyatakan dalam matriks sebagai berikut:

2 f (0,0) f (1,0). f ( x, y) =.. f ( N 1,0) f (0,1) f (1,1) f ( N 1,1) f (0, M 1) f (1, M 1) f ( N 1, M 1) ` (1) penerangan. Jarak antara kartu dan webcam sejauh 12 cm. Alat ini dibuat agar posisi user tag tepat pada sensor warna dan sensor background. Sehingga proses sampling warna pada color code matrix menjadi lebih mudah dan tidak diperlukan kalibrasi yang berulang ulang karena tidak tergantung pada kondisi cahaya luar. B. Color Code Color code adalah sejumlah kode yang mewakili angka angka tertentu yang telah disepakati sebelumnya. Gambar 4. Tempat Capture Gambar 2. color code Color code merupakan kode warna 2 dimensi, yang terdiri dari blok warna berukuran 3 x 3. Didalam color code terdapat 4 macam warna yang digunakan yaitu hitam, merah, biru, dan hijau sedangkan backgroundnya menggunakan warna putih, sehingga didapatkan konfigurasi color code sebanyak 4 9 = kemungkinan kombinasi warna. C. K-Nearest Neighbor Algoritma KNN adalah suatu metode untuk melakukan klasifikasi terhadap objek berdasarkan data pembelajaran yang jaraknya paling dekat dengan objek tersebut. Data pembelajaran diproyeksikan ke ruang berdimensi banyak, dimana masing-masing dimensi merepresentasikan fitur dari data. Ruang ini dibagi menjadi bagian-bagian berdasarkan klasifikasi data pembelajaran. Sebuah titik dari ruang ini disebut c jika kelas c merupakan klasifikasi yang paling banyak ditemui pada k buah tetangga terdekat titik tersebut. Dekat atau jauhnya tetangga biasanya dihitung berdasarkan jarak Euclidean. Selain akuisisi pada pembacaan color code, akuisisi juga dilakukan pada peng-captur-an kendaraan. Dalam pengambilan gambar kendaraan dilakukan dengan menggunakan webcam Logitech Pro 9000 dengan resolusi 960 x 720 pixel. Jarak antara webcam dan kendaraan berbeda beda. Untuk jarak pengambilan gambar sepeda motor, antara webcam dengan sepeda motor berjarak rata rata 130 cm karena terdapat peng-captur-an yang lebih jauh. Jarak 130 cm adalah jarak yang terbaik karena telah disesuaikan dengan treshold yang digunakan dalam sistem ini. Sedangkan untuk mobil rata rata berjarak 240 cm. Pengambilan citra kendaraan dilakukan pada pagi, siang dan malam hari. B. Preprocessing Pada tahap preprosesing ini dibahas mulai dari proses kalibrasi, pembacaan user tag, pemanggilan database dan proses pendeteksian nomor polisi kendaraan bermotor. Kalibrasi Langkah-langkah yang dilakukan agar tujuan diatas tercapai antara lain sebagai berikut: Mulai III. METODE PENELITIAN Secara umum sistem verifikasi plat nomor kendaraan dengan database dapat dijelaskan oleh blok diagram berikut: Akuisisi Preprocessing Identifikasi KNN Bandingkan dengan database Gambar 3. Blok diagram sistem verifikasi nomor kendaraan bermotor Ambil posisi sensor warna dan background Kenalkan pola warna pin kalibrasi 1 Periksa hasil kalibrasi A. Akuisisi Citra Proses akuisisi citra merupakan proses pengambilan (capturing) citra dari suatu objek, yang mana dalam sistem ini pada pembacaan color code dan peng-captur-an kendaraan. Pada pembacaan user tag color code menggunakan webcam SOMC dengan resolusi 10 mega pixel. Jarak antara webcam dan kartu color code yang akan di capture adalah 12 cm. Alat yang digunakan sebagai tempat kartu dimasukkan terbuat dari akrilik hitam dengan panjang landasan untuk tempat webcam 25 cm, lebar 12 cm, tinggi 10 cm dan ketebalan 2 mm. Alat ini ditambah dengan 8 buah led yang berfungsi sebagai Ambil nilai YCbCr disemua posisi sensor Packing warna 1 Tampilkan hasil kalibrasi Simpan hasil kalibrasi terakhir Selesai Gambar 5. Flowchart kalibrasi user tag

3 1 Ambil posisi sensor warna dan background. Pada langkah ini sistem mengambil posisi sensor warna dan background yang sebelumnya sudah dideklarasikan dan disimpan pada saat menjalankan sistem webcam. 2 Kenalkan pola warna pin kalibrasi dideklarasikan matriks 3 x 3 yang merupakan pola warna user tag kalibrasi dan posisi warna merah, hijau, biru dan hitam yang dijadikan referensi untuk user tag yang lain. 3 Ambil nilai YCbCr disemua posisi sensor dari informasi posisi sensor warna dan background yang sudah diload tadi, sistem akan meng-crop gambar yang ditangkap oleh webcam pada posisi tersebut dan mengambil rata-rata nilai RGB nya. Sehingga diperoleh rata-rata nilai RGB disemua posisi sensor baik sensor warna maupun sensor background yang dinyatakan sebagai matriks 15 x 3. 4 Packing warna Ambil rata-rata nilai RGB pada matriks 15 x 3 yang dihasilkan langkah diatas. Untuk menentukan nilai akhir RGB merah dihitung dari rata-rata nilai RBG pada posisi 1 dan 9 (dinyatakan pada baris 1 dan 9), RGB hijau dihitung dari rata-rata nilai RGB pada posisi 2 dan 8, RGB biru dihitung dari rata-rata nilai RGB pada posisi 3 dan 7, RGB hitam dihitung dari rata-rata nilai RGB pada posisi 5, RGB sensor background dihitung dari rata-rata nilai RGB pada posisi 10. Selain itu, ditentukan pula threshold dari masing-masing warna. Threshold diperoleh dengan mencari nilai maximum dari tiap warna ditambah delta sebesar 10 pixel. Untuk threshold sensor background, langsung di tentukan sebesar 25 pixel. 5 Periksa hasil kalibrasi Kembali dilakukan cropping pada setiap posisi sensor, kemudian dicek besar nilai RGB pada setiap warna (merah, hijau, biru, hitam) dikurangi dengan nilai RGB pada warna referensi. Apabila pada pengecekan pertama (elemen warna merah) nilai tersebut lebih kecil atau sama dengan threshold merah yang sudah ditentukan sebelumnya, maka warna yang terdeteksi adalah merah. Namun jika nilainya lebih besar, maka lakukan pengecekan pada elemen warna yang lain yaitu hijau, biru, dan hitam. Dari hasil tersebut, warna hasil pembacaan ditampilkan pada figure agar admin (pengelola sistem) dapat mengetahui letak kesalahannya dimana jika terjadi kesalahan pembacaan. 6 Tampilkan hasil kalibrasi Sistem akan mencocokan hasil pembacaan dengan pola user tag kalibrasi. Jika sama, maka nilai-nilai hasil pembacaan ditampilkan pada gui main. Jika tidak sama, maka akan muncul keterangan bahwa kalibrasi tidak berhasil dan harus diulangi. 7 Simpan hasil kalibrasi yang terakhir Selain ditampilkan nilai tersebut juga disimpan, agar jika dibutuhkan bisa digunakan kembali tanpa harus melakukan kalibrasi dari awal. diperoleh pada susbsistem kalibrasi. Sistem akan membaca kembali warna apa yang tertangkap oleh sensor. Jika masih sama dengan warna kalibrasi maka sistem akan memerintahkan untuk mencabut user tag tersebut. Saat user tag dicabut, sensor background akan terus mengecek sampai keenam sensor background membaca warna hitam yang artinya user tag telah sepenuhnya dicabut. Ini ditandai oleh warna merah pada sensor background. Jika kemudian sensor background kembali membaca warna putih, maka dilakukan pengambilan nilai kalibrasi untuk membaca warna yang terbaru yang ditangkap oleh sensor warna. Jika sama dengan warna user tag sebelumnya maka sistem akan memerintahkan untuk mencabut user tag tersebut. Jika tidak, maka pola warna yang telah di ubah ukurannya menjadi matriks 1 x 9 tersebut dicocokkan dengan data user tag yang ada pada database mysql. Untuk data yang ditemukan, akan ditampilkan informasi-informasi seperti pola color code, nama user, nim, no plat kendaraan, jenis dan tahun kendaraan serta foto user. Pola color code tersebut akan tercatat pada database pengguna parkir disertai dengan tanggal dan jam color code tersebut dibaca oleh sistem. Namun jika data tidak ditemukan, maka sistem akan memberitahukan bahwa user tidak terdaftar. Sistem Pencarian dan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan Pada citra uji ini didapat melalui pengcapturan dari webcam dengan jarak tertentu dari kendaraan. Untuk sepeda motor pengambilan gambar dilakukan dengan jarak minimal 130 cm dari webcam, sedangkan pada mobil dilakukan pengambilan gambar dengan jarak minimal 240 cm dari webcam. Format yang didapat dari hasil pengambilan gambar adalah *.jpg dan berukuran 960 x 720 pixel. Berikut adalah gambaran umum proses pengolahan citra uji. Langkah langkah yang dilakukan dalam pengolahan citra uji adalah sebagai berikut: 1 Mengubah citra uji ke dalam citra grayscale Pengubahan citra uji dari citra RGB menjadi citra grayscale dilakukan untuk mempermudah pemrosesan citra latih yang akan diubah ke dalam citra black and white. 2 Imresize citra uji Citra kemudian diubah ukurannya menjadi 960 x640 pixel. Pengubahan bertujuan untuk mempercepat pemrosesan dalam citra latih, oleh karena itu dipilih ukuran pixel yang tidak terlalu besar. 3 Mengubah citra uji ke dalam citra black and white Dalam pengubahan ke dalam citra black and white antara mobil dan sepeda motor mempunyai nilai threshold yang berbeda yaitu 128 untuk sepeda motor dan 120 untuk mobil. Pembacaan User Tag Setelah sistem memiliki informasi range warna untuk mengklasifikasikan warna-warna yang ditangkap oleh sensor, maka sistem dapat dimanfaatkan untuk pembacaan user tag. Saat sistem distart, sistem akan mengambil informasi posisi sensor warna dan background serta nilai kalibrasi yang telah

4 Mulai 3 Citra hitam putih Ambil gbr kendaraan pelabelan Ubah citra ke dalam grayscale menghitung luas masingmasing label Merubah ukuran citra hasil pengambilan gambar cari luas (max/min)+treshold Ubah citra ke dalam citra hitam dan putih Hitamkan luas yang tidak memenuhi syarat threshold sesuai tipe yang digunakan Hapus intensitas yang luasnya lebih besar dari threshold 1 4 Ambil posisi plat nomor Menghilangkan bagian citra yang tidak memenuhi syarat selesai Gambar 7. Flowchart Remove intensitas Konvolusi citra Hapus intensitas yang luasnya lebih besar dari threshold 2 Hapus intensitas yang luasnya lebih kecil dari threshold 4 Pelurusan hasil pengambilan Ambil plat nomor Pemisahan Plat nomor Pembagian posisi nomor Selesai Gambar 6. Flowchart pengolahan citra uji 4 Remove intensitas yang luasnya besar + threshold pertama Remove intensitas ini digunakan untuk menghapus luas citra putih yang mempunyai luas lebih besar dari threshold yang telah ditentukan. Dan didalam tugas akhir ini threshold untuk sepeda motor sebesar 500 pixel dan mobil sebesar 550 pixel. Proses penghapusan ini dilakukan dengan mengubah pixel dari label yang luasnya besar ditambah threshold menjadi pixel 0.yang kemudian dikalikan dengan citra sebelum dijalankan fungsi remove intensitas. Nilai dari threshold ditentukan melalui tiga buah percobaan. Untuk sepeda motor dilakukan dengan threshold 300, 500 dan 700. Sedangkan pada mobil dilakukan dengan threshold 350, 550, dan 750. Dan didapat grafik sebagai berikut: 5 Konvolusi citra Prinsip kerja konvolusi citra adalah memperluas nilai 1 atau pixel putih dari citra yang berpixel putih ke sekelilingnya sesuai dengan ukuran dari konvolusi yang telah ditetapkan. Di dalam sistem ini untuk sepeda motor dan mobil menggunakan ukuran konvolusi yang sama yaitu 20 x 20 pixel, yang berarti pixel putih diperluas ke atas, bawah, kanan, dan kiri sebesar 10 pixel putih. Nilai dari konvolusi ditentukan melalui tiga buah percobaan. Untuk sepeda motor dilakukan dengan nilai 10, 20 dan 30. Sedangkan pada mobil dilakukan dengan nilai 10, 20 dan Remove intensitas yang luasnya besar + threshold kedua Remove intensitas ini digunakan untuk menghapus luas citra putih yang mempunyai luas lebih besar dari threshold yang telah ditentukan. Dan didalam tugas akhir ini threshold untuk sepeda motor sebesar pixel dan mobil sebesar pixel. Proses penghapusan ini dilakukan dengan mengubah pixel dari label yang luasnya besar ditambah threshold menjadi pixel 0.yang kemudian dikalikan dengan citra sebelum dijalankan fungsi remove intensitas.. Nilai dari threshold ditentukan melalui tiga buah percobaan. Untuk sepeda motor dilakukan dengan threshold 12500, dan Sedangkan pada mobil dilakukan dengan threshold 900, dan Remove intensitas yang luasnya kecil Remove intensitas ini digunakan untuk menghapus semua luas citra putih yang mempunyai luas kecil. Sehingga menyisakan citra dengan luas pixel putih yang paling besar. 8 Croping posisi plat nomor Pada cropping posisi plat nomor dilakukan cropping pada daerah yang mempunyai luas putih saja. Dengan mencari titik koordinatnya terlebih dahulu. Dan citra yang di crop adalah citra black and white.

5 9 Pelurusan plat nomor Pelurusan citra ini menggunakan metode hough transform yang mencari sudut kemiringan dari citra uji ini dengan mempertimbangkan banyaknya pixel putih yang dikenai oleh garis dari hough transform. 10 Croping plat nomor Croping plat nomor ini didasarkan pada pencarian pixel putih awal dari baris sampai di dapat pixel hitam pada baris berikutnya sehingga yang diambil adalah citra sebelum didapat pixel hitam pada baris plat nomor. 11 Slice plat nomor Pada proses ini dicari jumlah dari karakter yang akan di segmentasi. Cara yang digunakan dengan mengurangkan karakter awal sampai karakter sebelum karakter akhir dikurang karakter kedua sampai karakter akhir. akan didapat jumlah pixel awal dan pixel akhir dari tiap karakter. Yang dibagi dengan dua untuk mendapatkan total karakter yang akan dikenali. 12 Pembagian posisi nomor Dalam pembagian karakter plat nomor akan di deteksi pixel putih pertama dan terakhir berdasarkan kolom pada plat nomor kendaraan. Dan akan dilakukan pengecropan pada wilayah tersebut. Dan hasil pengecropan menjadi data uji yang akan dikenali dengan KNN. C. Identifikasi dengan KNN Pada proses identifikasi ini dibagi kedalam dua bagian, yaitu pengolahan citra latih, dan pengenalan karakter dengan KNN. Pengolahan Citra Latih Pada pengolahan citra latih ini digunakan 4 dan 2 buah citra latih dari masing masing kelas. Citra latih yang digunakan berformat *.jpg, citra latih ini diambil dari tugas akhir sebelumnya dan juga edi-tan dengan adobe photoshop cs2. Citra dirubah kedalam citra black and white. Citra latih ini dilakukan cropping atas dan bawah dan dirubah ukurannya menjadi 66 x 34 piksel. Untuk selanjutnya citra latih diubah formatnya yaitu dengan menjadikan ke dalam satu kolom yang berukuran 1 x 2244 piksel. Kemudian dikelompokkan berdasarkan ciri karakter pada masing-masing citra latih, dan disimpan menjadi data latih. mulai Citra latih Merubah citra RGB ke BW Ambil citra BW Merubah ukuran citra menjadi 34x66 Merubah menjadi ukuran 1 x 2244 Simpan data latih selesai Gambar 8. Flowchart pengolahan citra latih Pengenalan Karakter dengan KNN Pada pengenalan karakter KNN berdasarkan kedekatan ciri berdasarkan euclidean distance. Prinsip kerjanya adalah membuat data uji yang berupa angka atau huruf dirubah ukuannya menjadi 34 x 66 piksel dan kemudian dirubah lagi ke dalam ukuran 1 x 2244 piksel. Perubahan ini di karenakan data latih juga berukuran 1 x 2244 piksel. Tiap piksel dari data uji akan dikurangkan dengan posisi piksel yang sama pada setiap data latih, dan hasilnya dikuadratkan. Sesuai dengan rumus Euclidean distance. Dari hasil rumus Euclidean distance akan didapat suatu nilai dari masing masing group, group yang mempunyai nilai paling kecil yang akan dibaca sebagai huruf atau angka yang terpilih. D. Perbandingan Plat Nomor database dengan yang teridentifikasi Setelah didapat plat nomor hasil deteksi dengan metode KNN, plat nomor yang terdapat pada database kemudian di load. Begitu juga dengan plat nomor hasil pendeteksian. Kemudian dibandingkan antara kedua plat nomor tersebut. Kedua plat nomor berkarakter huruf besar semua tanpa ada spasi.

6 tidak Mulai Ambil plat nomor pada database Ambil plat nomor yang terbaca Sama antara database dan yang terbaca? Pengujian Pencarian Plat Nomor Kendaraan Dalam pencarian plat nomor kendaraan digunakan 60 citra uji. Masing-masing terdiri dari 10 citra sepeda motor dan 10 citra mobil, pada kondisi pagi ( ), siang ( ) dan sore hari ( ). Tingkat akurasi yang didapat dalam pencarian plat nomor kendaraan sebesar 98.3%. Terdapat 1 gambar sepeda motor, pada kondisi pagi hari yang tidak terdeteksi. Hal ini disebabkan karena gambar plat nomor tersebut terkena pantulan cahaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi waktu tidak mempengaruhi tingkat akurasi pencarian plat nomor, akan tetapi yang mempengaruhi adalah karena adanya pantulan cahaya. Plat nomor tidak sesuai dengan database ya Selesai Gambar 9. Flowchart proses perbandingan plat nomor kendaraan IV. Tampilan Pengujian Perangkat HASIL DAN DISKUSI Gambar 10. Tampilan Verifikasi Nomor Kendaraan Gambar 11. Tampilan Sistem Keluar Parkir Sistem diuji pada 3 kondisi yaitu pada pagi hari, siang hari, dan sore hari. Masing masing terdiri dari 10 sample kendaraan bermotor, yaitu motor dan mobil. Jadi total sample yang digunakan sebanyak 60 citra uji. Pengujian Pengenalan Karakter dengan K-Nearest Neighbor Dalam pengenalan karakter plat nomor menggunakan metode KNN dengan dua dan empat citra latih, digunakan nilai K yang berbeda beda, yaitu dengan nilai 1, 3 dan 5. Tabel 1. Hasil Uji Pendeteksian Plat Nomor Sepeda Motor dengan 2 Citra Latih Total Karakter Kendaraan Kondisi Sepeda Motor Total yang Terdeteksi Karakter K=1 K=3 K=5 Pagi Siang Sore Total Akurasi (%) Waktu rata rata (detik) Tabel 2. Hasil Uji Pendeteksian Plat Nomor Sepeda Motor dengan 4 Citra Latih Total Karakter Kendaraan Kondisi Sepeda Motor Total yang Terdeteksi Karakter K=1 K=3 K=5 Pagi Siang Sore Total Akurasi (%) Waktu rata rata (detik) Tabel 3. Hasil Uji Pendeteksian Plat Nomor Mobil dengan 2 Citra Latih Total Karakter Total Kendaraan Kondisi yang Terdeteksi Karakter K=1 K=3 K=5 Pagi Mobil Siang Sore Total Akurasi (%) Waktu rata rata (detik)

7 Tabel 4. Hasil Uji Pendeteksian Plat Nomor Mobil dengan 4 Citra Latih Total Karakter Total Kendaraan Kondisi yang Terdeteksi Karakter K=1 K=3 K=5 Pagi Mobil Siang Sore Total Akurasi (%) Waktu rata rata (detik) Pada tabel 1, 2, 3, dan 4 menunjukkan bahwa pada pendeteksian plat nomor sepeda motor persentasi akurasi terbesar 67.46% diperoleh pada penggunaan 2 citra latih dengan nilai K = 1. Nilai K=1 berarti bahwa setiap pixel data uji diproses dengan satu pixel data latih yang terletak sama. Sedangkan pada mobil, persentasi akurasi terbesar 84.76% diperoleh pada penggunaan 4 citra latih dengan K = 1 Oleh karena itu, untuk selanjutnya pada penelitian ini digunakan nilai K = 1 pada pendeteksian plat nomor sepeda motor, dan plat nomor mobil. Pengujian Pengaruh Jumlah Citra Latih Dari tabel 1 dan 2 juga dapat disimpulkan bahwa pada pendeteksian plat nomor sepeda motor, penggunaan 2 citra latih mempunyai tingkat akurasi yang lebih tinggi, yaitu sebesar 67.46%. Hal ini disebabkan karena pada plat nomor sepeda motor secara umum sudah tidak standar, yaitu karakter plat nomor yang tipis dan beragam. Dari tabel 3 dan 4 juga dapat disimpulkan bahwa pada pendeteksian plat nomor mobil, penggunaan 4 citra latih mempunyai tingkat akurasi yang lebih tinggi yaitu sebesar 84.76%. Hal ini disebabkan karena pada plat nomor mobil secara umum sudah mengikuti standar yang ditetapkan kepolisian. Oleh karena itu, untuk selanjutnya pada penelitian ini digunakan 2 citra latih pada pendeteksian plat nomor sepeda motor, dan 4 citra latih pada pendeteksian plat nomor mobil. Pengujian Pembacaan Color Code Keberhasilan sistem yang dirancang juga ditentukan oleh tingkat akurasi pembacaan color code yang digunakan sebagai pemanggil database user. Sehingga dari database tersebut diperoleh informasi mengenai plat nomor kendaraan user yang akan diverifikasi. Jumlah color code yang diujikan dalam sistem ini adalah sebanyak 20 kartu color code. Dari hasil pengujian pada tabel 5, diperoleh tingkat akurasi untuk pendeteksian color code sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa sistem berhasil mengenali setiap color code yang dibaca sistem. Kemudian juga diperoleh informasi bahwa waktu pembacaan color code, mulai dari kartu color code dimasukkan kedalam tempat capture kartu sampai database user ditampilkan yaitu selama 8.49 detik. Dengan total gabungan mulai dari color code sampai pembacaan karakter untuk mobi mempunyai tingkat akurasi 84.76%, sedangkan sepeda motor 67.46%. Tabel 5. Hasil Uji Pembacaan User Tag Color Code Jumlah Percobaan Persentase Deteksi Rata-rata Waktu (detik) % 8.49 V. KESIMPULAN Dari hasil analisis terhadap pengujian yang dilakukan sistem verifikasi nomor kendaraan bermotor pada sistem parkir, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada penelitian ini telah dirancang dan direalisasikan program sistem verifikasi nomor kendaraan bermotor, yang diujikan pada kondisi pagi, siang, dan sore hari, dimana untuk keberhasilan sistem dalam pencarian plat nomor sepeda motor adalah sebesar 96.67%, dan untuk pencarian plat nomor mobil adalah sebesar 100%. 2. Keberhasilan dalam pencarian plat nomor sepeda motor pada pagi hari sebesar 90% dengan akurasi pembacaan karakter 60.94%, siang hari 100 % dengan akurasi pembacaan karakter 73.61% dan sore hari 100% dengan akurasi pembacaan karakter 67.23%. 3. Keberhasilan dalam pencarian plat nomor mobil pada pagi hari sebesar 100% dengan akurasi pembacaan karakter 86.76%, siang hari 100 % dengan akurasi pembacaan karakter 84.29% dan sore hari 100% dengan akurasi pembacaan karakter 83.33%. 4. Parameter terbaik yang digunakan pada processing pencarian plat nomor kendaraan adalah pada remove intensitas pertama sebesar 500 piksel untuk sepeda motor, dan 550 piksel untuk mobil. Sedangkan pada remove intensitas kedua sebesar piksel untuk sepeda motor dan piksel untuk mobil. Konvolusi yang digunakan adalah 20x20 piksel untuk sepeda motor dan mobil. 5. Keberhasilan pengenalan karakter pada proses pengujian data menggunakan KNN (K-Nearest Neighbor) yang telah diajarkan pada sepeda motor adalah 67.46% dengan waktu rata rata 9.02 detik, dan pada mobil adalah 84.76% dengan waktu rata rata 9.85 detik. DAFTAR PUSTAKA [1] Koval V., Turchenko V., dkk, Smart License Plate Recognition System Based on Image Processing Using Neural Network, IEEE International Workshop on Intelligent Data Acquisition and Advanced Computing Systems: Technology and Applications, Lviv, Ukraine, pp [2] Lee E.R., Kim P.K., dkk, Automatic Recognition of a Car License Plate Using Color Image Processing, Proceedings of the IEEE International Conference on Image Processing, ICIP-94, Volume 2, pp [3] Paliyl I., Turchenko V., and other (2004). Approach to Recognition of License Plate Numbers Using Neural Networks, IEEE International Joint Conference on Neural Networks, 2004, Volume 4, pp [4] Sabaragamu, K., dan Yoshiura, N., Intelligent and Standardized Parking Solution. IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security, Vol.9 No.4, halaman 213 [5] V. Kamat, S. Ganesan. An Efficient Implementation of the Hough Transform for Detecting Vehicle License Plates Using DSP'S, Cellular Neural Networks and Their Applications. Proceedings The IEEE 31st Annual 1997 International Carnahan Conference pp [6] Wijaya, M. C., dan A. Prijono, 2007, Pengolahan Citra Digital Menggunakan. Matlab Image Processing Toolbox, Bandung: Informatika. [7] Sugiharto, Aris Pemrograman GUI dengan Matlab. Yogyakarta: Andi.

8 [8] Wikipedia. (2010). Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, terakhir diakses tanggal 5 Juli [9] Wikipedia, 2010, K-Nearest Neighbor, terakhir diakses tanggal 5 Juli [10] detiknews, 2010, Mayoritas Motor & Mobil Raib di Jakarta Karena Parkir di Pinggir Jalan, ditulis tanggal 28 Juli 2010), oritas-motor-mobil-raib-di-jakarta-karena-parkir-di-pinggir-jalan, terakhir diakses tanggal 15 Oktober 2010 [11] VIVAnews, 2010, Lalulintas Jakarta Lumpuh di Tahun 2011, ditulis tanggal 27 September 2010, terakhir diakses tanggal 15 Oktober 2010

Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN)

Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN) Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN) Iman Ilmawan Muharam Manajemen Sistem Informasi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat ilmawan@sta.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem parkir khususnya untuk parkir mobil di tempat-tempat pusat perbelanjaan di Indonesia pada umumnya sudah menerapkan sistem otomatis. Setiap mobil yang

Lebih terperinci

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Ari Sutrisna Permana 1, Koredianto Usman 2, M. Ary Murti 3 Jurusan Teknik Elektro - Institut Teknologi Telkom - Bandung

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Neural Network di Matlab Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan Sistem Neural network 3.1.1 Training Neural Network Untuk pelatihan neural network penulis lebih

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS)

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS) Inung Wijayanto¹, Iwan Iwut Tritoasmoro², Koredianto Usman³

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini bagi sebagian masyarakat kendaraan bermotor

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini bagi sebagian masyarakat kendaraan bermotor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini bagi sebagian masyarakat kendaraan bermotor jenis mobil ataupun sepeda motor tidak lagi menjadi kebutuhan sekunder, melainkan telah menjadi

Lebih terperinci

PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto

PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto Media Informatika Vol. 14 No.3 (2015) Abstrak PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN Sudimanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Representasi Citra

Pertemuan 2 Representasi Citra /29/23 FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 2 Representasi Citra Representasi Citra citra Citra analog Citra digital Matrik dua dimensi yang terdiri

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING Mohamad Aditya Rahman, Ir. Sigit Wasista, M.Kom Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 2012. Pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut sudah terintegrasi dengan komputer, dengan terintegrasinya sistem tersebut

Lebih terperinci

Model Sistem Akses Tempat Parkir Berdasarkan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan. Andry Jonathan ( )

Model Sistem Akses Tempat Parkir Berdasarkan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan. Andry Jonathan ( ) Model Sistem Akses Tempat Parkir Berdasarkan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan Andry Jonathan (1122041) Email: andry.jonathan1234@gmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri

Lebih terperinci

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar, KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1 Nugroho hary Mindiar, 21104209 Mahasiswa Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma mindiar@yahoo.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2009 IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Bambang Hermanto¹, Koredianto Usman², Iwan Iwut Tirtoasmoro³

Lebih terperinci

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1 DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ Muhammad Imron Rosadi 1 Prodi Teknik Informatika, Universitas Yudharta Pasuruan Purwosari 67162 Pasuruan Jawa Timur 1 Email : Imron_uyp@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi dan Evaluasi yang dilakukan penulis merupakan implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan

Lebih terperinci

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 8 - GRAFKOM DAN PENGOLAHAN CITRA Konsep Dasar Pengolahan Citra Pengertian Citra Analog/Continue dan Digital. Elemen-elemen Citra

Lebih terperinci

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Silviana Utari, Tjut Awaliyah, M.Kom, Irma Anggraeni, M.Kom

Lebih terperinci

Segmentasi Plat Nomor Kendaraan Dengan Menggunakan Metode Run-Length Smearing Algorithm (RLSA)

Segmentasi Plat Nomor Kendaraan Dengan Menggunakan Metode Run-Length Smearing Algorithm (RLSA) Segmentasi Plat Nomor Kendaraan Dengan Menggunakan Metode Run-Length Smearing Algorithm (RLSA) Liliana, Gregorius Satia Budhi, Hendra lilian@petra.ac.id, greg@petra.ac.id Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGENALAN KARAKTER PLAT KENDARAAN DARI CITRA KENDARAAN

ANALISIS SISTEM PENGENALAN KARAKTER PLAT KENDARAAN DARI CITRA KENDARAAN Teknologi Elektro, Vol. 15, No.2, Juli - Desember 2016 21 ANALISIS SISTEM PENGENALAN KARAKTER PLAT KENDARAAN DARI CITRA KENDARAAN I Dewa Gede Angga Prastika 1, Widyadi Setiawan 2, Pande Ketut Sudiarta

Lebih terperinci

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY Minati Yulianti 1, Cucu Suhery 2, Ikhwan Ruslianto 3 [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Jl. Prof.

Lebih terperinci

BINARISASI CITRA MENGGUNAKAN PENCOCOKAN PIKSEL

BINARISASI CITRA MENGGUNAKAN PENCOCOKAN PIKSEL BINARISASI CITRA MENGGUNAKAN PENCOCOKAN PIKSEL Teady Matius Surya Mulyana Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Dan Desain, Universitas Bunda Mulia, Jakarta e-mail : tmulyana@bundamulia.ac.id,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS Ikhwan Ruslianto KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS IKHWAN RUSLIANTO Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 PENGENALAN KARAKTER ANGKA DARI SEGMENTASI CITRA PLAT NOMOR KENDARAAN DENGAN METODE SOMs Winda Marlia

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Program Aplikasi Dalam proses identifikasi karakter pada plat nomor dan tipe kendaraan banyak menemui kendala. Masalah-masalah yang ditemui adalah proses

Lebih terperinci

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Nur Nafi'iyah Prodi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI Pada bab ini membahas tentang bagaimana cara mengimplementasikan dan pengambilan data serta melakukan evaluasi terhadap data-data yang sudah didapatkan. Pertama disini digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana Oleh: Riza Prasetya Wicaksana 2209 105 042 Pembimbing I : Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST., MT. NIP. 196907301995121001 Pembimbing II : Muhtadin, ST., MT. NIP. 198106092009121003 Latar belakang Banyaknya

Lebih terperinci

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL Muhammad Affandes* 1, Afdi Ramadani 2 1,2 Teknik Informatika UIN Sultan Syarif Kasim Riau Kontak Person : Muhammad

Lebih terperinci

SISTEM IDENTIFIKASI POSISI PELAT NOMOR KENDARAAN SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN HOUGH TRANSFORM

SISTEM IDENTIFIKASI POSISI PELAT NOMOR KENDARAAN SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN HOUGH TRANSFORM SISTEM IDENTIFIKASI POSISI PELAT NOMOR KENDARAAN SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN HOUGH TRANSFORM Billy Buana Putra NRP : 1122055 Email : billy_buana@yahoo.com ABSTRAK Pengenalan pelat nomor kendaraan secara

Lebih terperinci

Pengenalan Tulisan Tangan Dengan Menggunakan Metode Diagonal Feature Extraction dan K-Nearest Neighbour. Yustar Pramudana

Pengenalan Tulisan Tangan Dengan Menggunakan Metode Diagonal Feature Extraction dan K-Nearest Neighbour. Yustar Pramudana Pengenalan Tulisan Tangan Dengan Menggunakan Metode Diagonal Feature Extraction dan K-Nearest Neighbour Yustar Pramudana Program Studi Teknik Informatika, Departemen Informatika Telkom University Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA Naser Jawas Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Jl Raya Puputan No.86 Renon, Denpasar, Bali 80226

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH Fitri Afriani Lubis 1, Hery Sunandar 2, Guidio Leonarde Ginting 3, Lince Tomoria Sianturi 4 1 Mahasiswa Teknik Informatika, STMIK Budi Darma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka, berikut beberapa contoh penelitian telapak kaki yang sudah dilakukan oleh para peneliti yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Seminar Nasional Teknologi Terapan SNTT 2013 (26/10/2013) COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Isnan Nur Rifai *1 Budi Sumanto *2 Program Diploma Elektronika & Instrumentasi Sekolah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Secara harfiah citra atau image adalah gambar pada bidang dua dimensi. Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya pada

Lebih terperinci

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah Vol. 14, No. 1, 61-68, Juli 2017 Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah La Surimi, Hendra, Diaraya Abstrak Jaringan syaraf tiruan (JST) telah banyak diaplikasikan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENDETEKSI POSISI PLAT KENDARAAN DARI CITRA KENDARAAN

ANALISIS SISTEM PENDETEKSI POSISI PLAT KENDARAAN DARI CITRA KENDARAAN ANALISIS SISTEM PENDETEKSI POSISI PLAT KENDARAAN DARI CITRA KENDARAAN I Dewa Gede Aditya Pemayun 1, Widyadi Setiawan 2, Ngurah Indra ER 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL 2.1 Citra Secara harafiah, citra adalah representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi pada bidang dari suatu objek. Ditinjau dari sudut pandang matematis,

Lebih terperinci

PELACAKAN LEVEL KETINGGIAN AIR BERDASARKAN WARNA DENGAN BACKGROUND SUBSTRACTION

PELACAKAN LEVEL KETINGGIAN AIR BERDASARKAN WARNA DENGAN BACKGROUND SUBSTRACTION PELACAKAN LEVEL KETINGGIAN AIR BERDASARKAN WARNA DENGAN BACKGROUND SUBSTRACTION Adhadi Kurniawan 1), I Wayan Mustika 2), dan Sri Suning Kusumawardani 3) 1),2), 3) Laboratorium Sistem Elektronis, Jurusan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Aditya Wikan Mahastama mahas@ukdw.ac.id Sistem Optik dan Proses Akuisisi Citra Digital 2 UNIV KRISTEN DUTA WACANA GENAP 1213 v2 Bisa dilihat pada slide berikut. SISTEM OPTIK MANUSIA

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Plat nomor kendaraan bermotor merupakan ciri atau tanda pengenal suatu kendaraan yang diberikan oleh kepolisian. Setiap plat nomor kendaraan memiliki kombinasi

Lebih terperinci

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION Indra Pramana, M Zen Hadi Samsono, Setiawardhana Jurusan Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR Eko Subiyantoro, Yan Permana Agung Putra Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH Rikko Ismail Hardianzah 1), Bambang Hidayat 2), Suhardjo 3) 1),2) Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 MKB3383 - Teknik Pengolahan Citra Pengolahan Citra Digital Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 CITRA Citra (image) = gambar pada bidang 2 dimensi. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis)

Lebih terperinci

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer Pengolahan Citra / Image Processing : Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer Teknik pengolahan citra dengan mentrasformasikan citra menjadi citra lain, contoh

Lebih terperinci

PENGENALAN PLAT NOMOR SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE JARAK EUCLIDEAN

PENGENALAN PLAT NOMOR SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE JARAK EUCLIDEAN PENGENALAN PLAT NOMOR SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE JARAK EUCLIDEAN Taufiqurrohman *), Achmad Hidayatno, ST., MT., Ajub Ajulian Zahra, S.T., MT. Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara. Image Enhancement Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara. Cara-cara yang bisa dilakukan misalnya dengan fungsi transformasi, operasi matematis,

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Identifikasi Barcode Untuk Deteksi ID Produk Menggunakan Webcam

Perancangan Sistem Identifikasi Barcode Untuk Deteksi ID Produk Menggunakan Webcam Perancangan Sistem Identifikasi Barcode Untuk Deteksi ID Menggunakan Webcam Albert Haryadi [1], Andrizal,MT [2], Derisma,MT [3] [1] Jurusan Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (22) -6 Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection Muji Tri Nurismu

Lebih terperinci

ANALISA ALGORITMA PENGHITUNG KENDARAAN RODA EMPAT DALAM KONDISI SIANG DAN MALAM HARI DENGAN METODE FRAME INTERSECTION

ANALISA ALGORITMA PENGHITUNG KENDARAAN RODA EMPAT DALAM KONDISI SIANG DAN MALAM HARI DENGAN METODE FRAME INTERSECTION ANALISA ALGORITMA PENGHITUNG KENDARAAN RODA EMPAT DALAM KONDISI SIANG DAN MALAM HARI DENGAN METODE FRAME INTERSECTION Brillian Bagus Pakerti Utama 1), Ratri Dwi Atmaja 2), Azizah 3) 1),2),3) S1 Teknik

Lebih terperinci

Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram

Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram Komang Budiarta,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pengenalan gender pada skripsi ini, meliputi cropping dan resizing ukuran citra, konversi citra

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

Pengenalan Objek Berdasarkan Warna Merah Menggunakan Metode Subtraction dan Blobanalysis Pada Canal Rgb Melalui Real-Time Video

Pengenalan Objek Berdasarkan Warna Merah Menggunakan Metode Subtraction dan Blobanalysis Pada Canal Rgb Melalui Real-Time Video Pengenalan Objek Berdasarkan Warna Merah Menggunakan Metode Subtraction dan Blobanalysis Pada Canal Rgb Melalui Real-Time Video Abstrak Mochamad Faisol Baharun¹, T.Sutojo, SSi., M.Kom² Program Studi S1

Lebih terperinci

Model Citra (bag. I)

Model Citra (bag. I) Model Citra (bag. I) Ade Sarah H., M. Kom Defenisi Citra Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Jenis dari citra ada 2, yaitu: 1. Citra analog (kontinu) : Dihasilkan

Lebih terperinci

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature Dosen Pembimbing : 1) Prof.Dr.Ir. Mauridhi Hery Purnomo M.Eng. 2) Dr. I Ketut Eddy Purnama ST., MT. Oleh : ATIK MARDIYANI (2207100529)

Lebih terperinci

DETEKSI POSISI PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN AREA CITRA

DETEKSI POSISI PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN AREA CITRA DETEKSI POSISI PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN AREA CITRA Triyanto Adi Saputro., Elha Dhanny H, Andriansyah Ramadhan, Afi Muftihul Situmorang, M Fajar Lazuardi. Teknik Informatika, Fakultas Program

Lebih terperinci

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini Wawan Kurniawan Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi wwnkurnia79@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan pengenalan

BAB 2 LANDASAN TEORI. metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan pengenalan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Automatic Number Plate Recognition Automatic Number Plate Recognition atau yang disingkat dengan ANPR adalah metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan

Lebih terperinci

Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan

Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan Teady Matius Surya Mulyana tmulyana@bundamulia.ac.id, teadymatius@yahoo.com Teknik Informatika Universitas Bunda Mulia Abstrak

Lebih terperinci

Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation

Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation Daryanto 1) 1) Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember Email: 1) daryanto@unmuhjember.ac.id

Lebih terperinci

SIMULASI MONITORING OBJEK YANG MASUK DAN KELUAR UNTUK MENGONTROL KETERSEDIAAN LAHAN MENGGUNAKAN VIDEO PROCESSING

SIMULASI MONITORING OBJEK YANG MASUK DAN KELUAR UNTUK MENGONTROL KETERSEDIAAN LAHAN MENGGUNAKAN VIDEO PROCESSING SIMULASI MONITORING OBJEK YANG MASUK DAN KELUAR UNTUK MENGONTROL KETERSEDIAAN LAHAN MENGGUNAKAN VIDEO PROCESSING MONITORING SIMULATION OF INCOMING AND OUTGOING OBJECT TO CONTROL FIELD AVAILABILITY WITH

Lebih terperinci

Perancangan Konversi Braille Ke Teks Berbasis Android

Perancangan Konversi Braille Ke Teks Berbasis Android Perancangan Konversi Braille Ke Teks Berbasis Android Intan Sulviyani 1, Ledya Novamizanti 2, Ratri Dwi Atmaja 3 Teknik Telekomunikasi, Telkom University 1,2,3 intansviany@gmail.com Abstrak Komunikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-177 PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS Selpha Yulida, Apriani

Lebih terperinci

Implementasi Deteksi Copy-move Forgery pada Citra menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients (HOG)

Implementasi Deteksi Copy-move Forgery pada Citra menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients (HOG) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Deteksi Copy-move Forgery pada Citra menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients (HOG) Ni Luh Made Asri Mulyasari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan, maka diperlukan alat dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. 3.1.1 Alat Penelitian Adapun

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME Hendy Mulyawan, M Zen Hadi Samsono, Setiawardhana Jurusan Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN Dolly Indra dolly.indra@umi.ac.id Teknik Informatika Universitas Muslim Indonesia Abstrak Pada tahap melakukan ekstraksi ciri (feature extraction) faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi saat ini menjadi umpan bagi para ahli untuk mencetuskan terobosan-terobosan baru berbasis teknologi canggih. Terobosan ini diciptakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

Lebih terperinci

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank

Lebih terperinci

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS Sinar Monika 1, Abdul Rakhman 1, Lindawati 1 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Citra menurut kamus Webster adalah suatu representasi atau gambaran, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda, contohnya yaitu foto seseorang dari kamera yang

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan sistem pendeteksi orang tergeletak mulai dari : pembentukan citra digital, background subtraction, binerisasi, median filtering,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya, dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap titik merupakan

Lebih terperinci

SAMPLING DAN KUANTISASI

SAMPLING DAN KUANTISASI SAMPLING DAN KUANTISASI Budi Setiyono 1 3/14/2013 Citra Suatu citra adalah fungsi intensitas 2 dimensi f(x, y), dimana x dan y adalahkoordinat spasial dan f pada titik (x, y) merupakan tingkat kecerahan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENAL DIGIT ANGKA METER AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN KOHONEN

PERANCANGAN SISTEM PENGENAL DIGIT ANGKA METER AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN KOHONEN PERANCANGAN SISTEM PENGENAL DIGIT ANGKA METER AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN KOHONEN Teguh Triantoro, F. Rizal Batubara, Fahmi Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM) PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM) Rima Tri Wahyuningrum *) Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uang Kertas Rupiah Uang Rupiah Kertas adalah Uang Rupiah dalam bentuk lembaran yang terbuat dari Kertas Uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, dimana penggunaannya dilindungi

Lebih terperinci

UJI COBA PERBEDAAN INTENSITAS PIKSEL TIAP PENGAMBILAN GAMBAR. Abstrak

UJI COBA PERBEDAAN INTENSITAS PIKSEL TIAP PENGAMBILAN GAMBAR. Abstrak UJI COBA PERBEDAAN INTENSITAS PIKSEL TIAP PENGAMBILAN GAMBAR Teady Matius Surya Mulyana tmulyana@bundamulia.ac.id, teadymatius@yahoo.com Teknik Informatika Universitas Bunda Mulia Abstrak Kebutuhan binarisasi

Lebih terperinci

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2009 MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING Muahamd Syukur¹, Iwan Iwut Tritoasmoro², Koredianto Usman³

Lebih terperinci

Elisabeth Patricia Chandra 1, Astri Novianty 2, Agung Nugroho Jati 3. Abstrak

Elisabeth Patricia Chandra 1, Astri Novianty 2, Agung Nugroho Jati 3. Abstrak IMPLEMENTASI ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS PADA SISTEM KEAMANAN PARKIR BERBASIS RASPBERRY PI PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS ALGORITHM IMPLEMENTATION IN PARKING SECURITY SYSTEM BASED RASPBERRY PI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa proses yang dilakukan yaitu proses peminjaman buku, proses

BAB I PENDAHULUAN. beberapa proses yang dilakukan yaitu proses peminjaman buku, proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan dan penelitian. Perpustakaan menjadi tempat sumber informasi sehingga dapat dinikmati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bertambahnya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun di IT Telkom mengakibatkan semakin banyak buku buku Tugas Akhir yang dibuat. Dengan semakin banyaknya buku

Lebih terperinci

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA Nurliadi 1 *, Poltak Sihombing 2 & Marwan Ramli 3 1,2,3 Magister Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

PENGENALAN RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING INTEGRAL PROYEKSI

PENGENALAN RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING INTEGRAL PROYEKSI PENGENALAN RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING INTEGRAL PROYEKSI Muhammad Sofi i 1, Edy Mulyanto 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl.Nakula

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dibidang transportasi darat khususnya kendaraan bermotor, semakin membantu masyarakat penggunanya, sehingga menjadikan kendaraan bermotor sebagai

Lebih terperinci

PENGENALAN PLAT NOMOR SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE JARAK EUCLIDEAN

PENGENALAN PLAT NOMOR SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE JARAK EUCLIDEAN PENGENALAN PLAT NOMOR SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE JARAK EUCLIDEAN Taufiqurrohman *), Achmad Hidayatno, and Ajub Ajulian Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Pengolahan citra (image processing) merupakan proses untuk mengolah pixel-pixel dalam citra digital untuk tujuan tertentu. Beberapa alasan dilakukan pengolahan

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT

APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT Andhika Pratama, Izzati Muhimmah Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Lebih terperinci

DETEKSI MARKA JALAN DAN ESTIMASI POSISI MENGGUNAKAN MULTIRESOLUTION HOUGH TRANSFORM

DETEKSI MARKA JALAN DAN ESTIMASI POSISI MENGGUNAKAN MULTIRESOLUTION HOUGH TRANSFORM DETEKSI MARKA JALAN DAN ESTIMASI POSISI MENGGUNAKAN MULTIRESOLUTION HOUGH TRANSFORM Charles Edison Chandra; Herland Jufry; Sofyan Tan Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University

Lebih terperinci

Pengenalan Karakter Plat Nomor Mobil Secara Real Time

Pengenalan Karakter Plat Nomor Mobil Secara Real Time IJCCS, Vol.7, No.1, January 2013, pp. 35 ~ 44 ISSN: 1978-1520 35 Pengenalan Karakter Plat Nomor Mobil Secara Real Time Ikhwan Ruslianto* 1, Agus Harjoko 2 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Ilmu Komputer

Lebih terperinci

Template Matching Integral Proyeksi untuk Pengenalan Rambu Lalu Lintas Integral Projection Template Matching for Traffic Sign Recognition

Template Matching Integral Proyeksi untuk Pengenalan Rambu Lalu Lintas Integral Projection Template Matching for Traffic Sign Recognition IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 45 Template Matching Integral Proyeksi untuk Pengenalan Rambu Lalu Lintas Integral Projection Template Matching for Traffic Sign Recognition Muhammad

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL. Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK

PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL. Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK Pengolahan citra digital merupakan proses yang bertujuan untuk memanipulasi dan menganalisis

Lebih terperinci