LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI HEWAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI HEWAN"

Transkripsi

1 LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI HEWAN Oleh : Annisa Putri Gusfri Salman Hafitatul Aini Muhammad Rizky Ramadhan Nisma Hayani Nurhaspika Susan Octarina Widya Hanifa Kelompok/Gelombang: 13 / 3 Assisten kelompok : Awaluddin LABORATORIUM HISTOLOGI/ EMBRIOLOGI/ BIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH

2 KATA PENGANTAR Puji syukur patut kita sampaikan kehadirat Allah SWT, serta junjungan kita Rasulullah SAW karena atas rahmat dan berkat-nya lah nya sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Biologi Hewan ini dengan lancar dan baik tanpa adanya hambatan dengan waktu yang telah di tentukan. Dengan adanya pembuatan laporan ini tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada drh. Purnomo selaku laboran Lab. Histologi / embriologi / biologi, serta tak lupa juga kami ucapkan kepada assisten kelompok 13 bang Awaluddin. Dan juga assisten-assisten yang lainnya yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah membimbing dan mambantu praktikum kami serta dalam menyelesaikan laporan praktikum biologi hewan ini. Laporan ini dibuat semaksimal mungkin dan dengan berusaha menghindarkan dari kesalahan dan kekurangan. Karena kami menyadari, bahwasanya manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikkan penulisan laporan selanjutnya. Banda Aceh, 25 Oktober 2013 Penyusun 2

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG TUJUAN.6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SEL TUMBUHAN SEL HEWAN SEL BATU HIDUP SEL BATU MATI DIFUSI OSMOSIS TEKANAN TURGOR PLASMOLISIS FOTOSINTESIS REPIRASI...11 BAB III CARA KERJA 3.1 SEL TUMBUHAN SEL HEWAN SEL BATU HIDUP SEL BATU MATI DIFUSI OSMOSIS TEKANAN TURGOR..18 3

4 3.8 PLASMOLISIS FOTOSINTESIS REPIRASI...21 BAB IV HASIL 4.1 SEL TUMBUHAN SEL HEWAN SEL BATU HIDUP SEL BATU MATI DIFUSI OSMOSIS TEKANAN TURGOR PLASMOLISIS FOTOSINTESIS REPIRASI...29 BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN.30 BAB VI DAFTAR PUSTAKA.31 4

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pada dasarnya tumbuhan dan hewan ada lah makhluk hidup. Tumbuhan merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia, sehingga para ilmuan tak henti-hentinya mengadakan penelitian guna meningkatkan kualitas dan kuantitas tumbuhan. Hal ini terbukti dengan adanya bagian yang penting pada tumbuhan yang terdiri dari bagian seperti akar, batang dan daun. Sedangkan hewan merupakan organisme yang mampu bergerak dengan bebas, tetapi pada hewan tingkat rendah hanya mampu menggerakan tubuh dengan cara mengerutkan serabut-serabut dan multiselulernya. Berlangsungnya proses fotosintesis, terjadi berbagai proses yang sangat komplek, mulai dari pengambilan air dan mineral tanah, penangkapan cahaya matahari, penyerapan gas-gas, sintesis glukosa dan energi, hingga pengedaran hasil fotosintesis. Tumbuhan mengambil air dan mineral tanah dalam bentuk terlarut dalam air tanah, untuk menyerapnya, zat-zat tersebut harus menembus dinding selektif permeabel.proses difusi, osmosis, tekanan turgor, dan plasmolisis memiliki peranan penting pada fisiologi tumbuhan. Telah diketahui bahwa semua zat, baik unsur maupun senyawa, pada hakikatnya tersusun atas partikelpartikel kecil. Partikel-partikel ini memiliki dua sifat umum yang penting yaitu kemampuan untuk bergerak bebas dan kecenderungan bagi partikel yang sama untuk tarik menarik. Jika partikel suatu zat dapat bergerak bebas tanpa terhambat oleh gaya tarik, maka dalam jangka waktu pertikel-partikel itu akan tersebar merata dalam ruang yang ada. Sampai distribusi merata akan tedapat lebih banyak partikel yang bergerak dari daerah yang lebih pekat kedaerah yang partikelnya kurang pekat. Makin besar perbedaan konsentrasi antara dua daerah, makin tajam gradasi konsentrasinya dan makin besar pula kecepatan difusinya. Difusi dapat teradi karena gerakan acak kontinu yang menjadi ciri khas semua molekul yang tidak terikat dalam suatu zat. Osmosis bukanlah suatu proses yang berbeda dari difusi, melainkan hanyalah istilah untuk menyatakan difusi bahan pelarut melalui selaput semi permeable. Dinding sel hidup kadang dikelilingi oleh larutan cair yang sinambung dari satu sel ke sel lainnya, sehingga membentuk suatu jalinan pada seluruh tumbuhan.jika kehilangan air dan juga tekanan turgor yang menyebabkan sel tumbuhan lemah. Kehilangan air lebih banyak 5

6 akan menyebabkan terjadinya plasmolisis, tekanan terus berkurang sampai di suatu titik dimana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel. Plasmolisis terjadi akibat adanya larutan luar yang lebih pekat daripada cairan vakuola dan hanya terjadi pada kondisi ekstrem yang jarang terjadi di alam Tujuan Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian sel dan dapat membedakan antara sel hewan, sel tumbuhan, sel batu hidup dan sel batu mati. Mahasiswa dapat memahami dan membedakan antara proses difusi, osmosis, tekanan turgor dan plasmolisis. Mahasiswa dapat membuktikan bahwa pada fotosintesis menghasilkan oksigen dan pada proses respirasi membutuhkan oksigen. 6

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sel Tumbuhan Sel adalah struktur dan fungsi terkecil dari organism dan hampir semua organism tersususn atas sel. Sel pada umumnya terdiri atas membrane plasma,sitoplasma,hanya terdiri atas protein,rna,dna,karbohidrat,lmak dan mineral. (Biologi SMA,Grafindo 2006,27) sel hewan dengan sel tumbuhan ada terdapat perbedaan pada beberapa organel.pada sel hewan terdapat lisosom dan sentriom,sedangkan pada tumbuhan terdapatdinding sel vakuola,plastid dan peroksisom. (Biologi ceerdas belajar,oman karmana 2006,58) pada umumnya sel makhluk hidup memiliki satu inti,tetapi ada pula yang memiliki inti lebih dari satu. Contoh.pada sel otot lurik. (Campbell reece-mithcell edisi 5 jilid 1hal 8 Erlangga) pada sel hewan hanya memiliki membrane sel dari lipoprotein dengan lisosom dan vakuola yang kecil. lisosom yang terapat pada hewan bebentuk seperti bola terdiri atas selapis membrane dan diameter kurang lebih 500nm. (Biologi 2 Diah aryulina esis 2008,98) umumnya sel hewan mengandung sentrosom yang letaknya pda sitoplasma dkat membrane inti. Struktur sentrosom berbentuk bintang pada saat pembelahansel mngandung dua sentriol. (djoko arisworo Biologi Grafindo media pratama tahun 2005,71) 2.2. Sel Hewan sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. (erlangga Campbell jilid 1 edisi 5,71) sel tumbuhan penggerakan dari suatu tumbuhan itu sendiri.sel tumbuhan sangat berbeda dengan sel eukariotik lainnya. (biologi sma grafindo) sel merupakan kesatuan struktural kehidupan yang merupakan penyusunan tubuh makhluk hidup, seperti yang telah dibuktikan olh pengamat mikroskopis Mathias schleiden.(ahli anatomi tumbuhan) (biologic eras aktif omn karmana 2006 hal 73) 7

8 sel tumbuhan dewasa berbeda satu dengan yang lainnya mulai dari, ukuran,berbentuk,struktur dan fungsi. (biologi 2 Diah aryulina esis tahun 2008 hal 105) sel tumbuhan terdiri dari bentuk sel yang bersegi,dinding sel yang terdiri dari sellulosa(hemisellulosa) dan membrane sel.dan juga protolas yang terselubung oleh dinding sel.(mudah dan aktif belajar biologi 2007,47) dinding sel pada tumbuhan memiliki srtuktur komplek dengan memmiliki tiga bagian fundamental yang dapat dibedakan,yaitu, adanya lamella tengah,dinding sel primer,dan sekunder. (erlangga Campbell jilid 1 edisi 5 hal 73) 2.3. Sel Batu Hidup sel batu atau skerenkim termasuk ke dalam kategori sel yang bertujuan memperkuat tanaman atau organ tanaman. Sel skerenkim terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk serat dan sklereid. Sel batu ada yang hidup, tapi ada juga yang dikategorikan sel mati Sel Batu Mati sel batu atau skerenkim termasuk ke dalam kategori sel yang bertujuan memperkuat tanaman atau organ tanaman. Sel skerenkim terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk serat dan sklereid. Sel batu ada yang hidup, tapi ada juga yang dikategorikan sel mati Difusi Jika partikel suatu zat dapat bergerak bebas tanpa terhambat oleh gaya tarik, maka dalam jangka waktu tertentu partikel-partikel akan tersebar merata dalam ruang yang ada. Sampai distribusi merata seperti itu terjadi, akan terdapat lebih banyak partikel yang bergerak dari daerah tempat partikel itu lebih pekat kedaerah yang partikelnya kurang pekat, lalu terjadi sebaliknya, dan secara menyeluruh gerakan partikel pada arah tertentu disebut difusi (A.R. Loveless,1996:136) Merupakan transportasi ion atau molekul yang terjadi karena adanya pergerakan panas akibat adanya perbedaan konsentrasi (Lily agustina,2004:31) 8

9 Proses difusi berlangsung dari daerah yang memilki kosentrasi partikel tinggi ke kosentrasi partikelnya rendah. (Tjitrosoepomo,1983:11) Difusi merupaka suatu proses lewatnya bahan-bahan tertentu melewati suatu membrane sebagai akibat kosentrasi yang berbeda. (Ahmad zulfa juniarto, juwono, 2002 :24) 2.2. Osmosis Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel.( Irvan Permana.2009) Perpindahan air dari kandungan air yang tinggi (hipertonis) ke kandungan air yang rendah (hipotonis) melalui membran semi permeable atau selektif permeable (Lilis siti nurjanah dkk,2005:15) Osmosis ialah lewatnya zat pelarut melalui suatu membran dari larutan yang berkadar rendah ke dalam larutan yang berkadar tinggi sehingga tercapai suatu keseimbangan. ( Ahmad Zulfa Junorto, Juwono, 2002: 25) Osmosis merupakan proses perpindahan molekul pelarut (air) dari kosentrasi rendah (hipotonis) ke kosentrasi yang lebih tinggi (hipertonis) melalui membrane permiabel selektif. (Wijaya Jati, 2007: 16) Osmosis adalah perpindahan ion atau molekul dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah dengan melewati suatu membran. ( Istamar Syamsuri, dkk, 2004: 23) 2.3. Tekanan turgor Tekanan turgor adalah tekanan dari dalam vakuola kepada membran plasma dan dinding sel karena adanya osmosis air ke dalam vakuola.(srilestari,2009) 9

10 Pada sel-sel tanaman air,air masuk kedalam sel-sel dengan jalan osmosis.dengan meningkatnya jumlah molekul didalam sel,isi sel lai menekan dinding sel.tekanan ini disebut tekanan turgor (John w kimball.1992:124) Tekanan turgor merupakan prose masuknya molekul air sehingga mengakibatkan ruang sitoplasma terisi kembali dengan cairan, sehingga membrane sel kembali terdesak ke arah luar. (Gold Warty, 1992 ) 2.4. Plasmolisis Jika sel ditempatkan di larutan dengan konsentrasi tinggi atau hipertonis terhadap sel, maka air akan keluar dari vakuola sehingga membrane sitoplasma akan mengkerut dan terlepas dari dinding sel. Hal seperti ini lazim disebut plasmolisis.( Betsy Sihombing,dkk : 2010) Jika sebatang tanaman air tawar atau darat diletakkan kedalam air laut,sel-selnya dengan cepat kehilangan turgornya dan tanaman tersebut jadi layu.hal ini disebabkan karena air laut itu hipertonik terhadap sitoplasma.dengan demikian air berdifusi dari sitoplasma ke air laut sehingga sel itu mengkerut.keadaan ini disebut plasmolisis (John W Kimball.1992 :124) Plasmolisis adalah suatu fonemena pada sel dinding, dimana sitoplasma mengkerut dan membrane plasma tertarik menjauhi dinding sel ketika sel melepaskan airnya keligkungan hipertonik. (Neil A. Campbell, dkk, 2003: 620) Plasmolisi merupakan peristiwa lepasnya membran plasma dari dinding sel.(istamar Syamsuri, dkk, 2004: 26) Plasmolisis adalah peristiwa lepasnya membrane sel dari dinding sel, sebagai dampak dari hipertonisnya larutan di luar sel, sehingga cairan yang berada di dalam sel keluar. (Didik Indradewi dan Eko Tarwaga J.P, 2009: 14) 10

11 2.9 Fotosintesis Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya fotosintesis yakni H2O, CO2, cahaya, hara, dan suhu. Diantara beberapa faktor tersebut yang paling berpengaruh dalam proses fotosintesis adalah faktor cahaya. Cahaya sering membatasi fotosintesis terlihat juga dengan menurunnya laju penambahan CO2 ketika tumbuhan terkena bayangan awan sebentar. (Thenawidjaja, 1990) Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Energi cahaya yang diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, lama penyinaran dan panjang gelombang cahaya. Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis meningkat. Cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan menimbulkan kerusakan pada klorofil. (Jumin, 1989) Respirasi Respirasi merupakan salah satu contoh proses katabolisme, yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen (Sri Hidayati, 2007). Respirasi sering diibaratkan kebalikan dari peristiwa fotosintesis, maksudnya yaitu perombakan senyawa komplek menjadi senyawa sederhana.proses respirasi membutuhkan oksigen dan menghasilkan karbondioksida (Penuntun Pratikum, 2012). Respirasi merupakan suatu proses pembebasan energi melalui kimia dengan atau tidak menggunakan oksigen. Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen bebas, respirasi dibedakan atas respirasi aerob dan respirasi anaerob. (Arif Priadi, 2010). 11

12 BAB III CARA KERJA 3.1. SEL TUMBUHAN TEORI Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang terdiri dari sellulosa (hemisellulosa) dan membran sel. TUJUAN Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagian bagian sel dan dapat membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan, sel batu hidup dan sel batu mati. ALAT BAHAN - Mikroskop biologi - pisau silet tajam - objek glass dan cover glass - Umbi bawang merah (Allium cepa) - Lugol CARA KERJA - Potonglah umbi bawang, ambil lapisan epidermis dalamnya dengan menggunakan pinset - Letakkan pada Objek glass. - Tetesi dengan sedikit lugol dan tutup dengan Cover glass. - Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif 10 x dan 40 x. 12

13 3.2. SEL HEWAN TEORI Sel hewan memiliki membran sel dari lipoprotein. Sel hewan juga memiliki lisosom dan vakuola yang kecil.. TUJUAN Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagian bagian sel dan dapat membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan, sel batu hidup dan sel batu mati. ALAT BAHAN - Mikroskop biologi - Tusuk gigi - Objek glass dan Cover glass - Mukosa pipi - Methylen blue CARA KERJA - Teteskan sedikit Methylen Blue pada Objek glass. - Koreklah sedikit mukosa pipi dari mulut bagian dalam dengan menggunakan tusuk gigi. - Aduklah ujung tusuk gigi yang berisi epitel tersebut pada Methylen Blue (jika Methylen Blue terlalu pekat dapat ditambah setetes air). - Tutup dengan kaca penutup dan amati dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif 10 x dan 40 x. 13

14 3.3. SEL BATU HIDUP TEORI Sel batu atau skerenkim termasuk ke dalam kategori sel yang bertujuan memperkuat tanaman atau organ tanaman. Sel skerenkim terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk serat dan sklereid. Sel batu ada yang hidup, tapi ada juga yang dikategorikan sel mati. TUJUAN Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagian bagian sel dan dapat membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan, sel batu hidup dan sel batu mati. ALAT BAHAN - Mikroskop Biologi - pisau silet tajam - Objek glass dan Cover glass. - Biji asam jawa (Tamarindus indica) - aquadest CARA KERJA - Belah biji asam dan bersihkan kulit luarnya sampai terlihat warna putihnya. - Sayatlah bagian putih biji asam tersebut setipis mungkin secara melintang. - Letakkan diatas Objek glass. - Tetesi dengan aquadest lalu tutup dengan Cover glass. - Amati di bawah mikroskop dengan pembesaran 10 x dan 40 x. 14

15 3.4. SEL BATU MATI TEORI Sel batu atau skerenkim termasuk ke dalam kategori sel yang bertujuan memperkuat tanaman atau organ tanaman. Sel skerenkim terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk serat dan sklereid. Sel batu ada yang hidup, tapi ada juga yang dikategorikan sel mati. TUJUAN Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagian bagian sel dan dapat membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan, sel batu hidup dan sel batu mati.. ALAT BAHAN - Mikroskop biologi - pisau silet tajam - Objek glass dan Cover glass - Tempurung kelapa (Cocos nucifera) - Aquadest CARA KERJA - Keroklah atau sayat bagian dalam tempurung kelapa. - Letakkan diatas Objek glass. - Tetesi dengan Aquadest lalu tutup dengan cover glass. - Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif 10 x dan 40 x. 15

16 3.5. DIFUSI TEORI Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. TUJUAN Mahasiswa dapat memahami dan membedakan antara proses difusi, osmosis, tekanan turgor, dan plasmolisis serta dapat mengidentifikasi berbagai bentuk pati. ALAT BAHAN - gelas piala - kertas saring - KMNO4 - Aquadest CARA KERJA Isilah gelas piala dengan air secukupnya Letakkan sedikit KMNO4 di atas kertas saring, lalu letakkan kertas saring di atas gelas piala Biarkan selama 15 menit.amati dan catat apa yang terjadi. 16

17 3.6. OSMOSIS TEORI Osmosis adalah difusi pelarut melalui membran permeable diffrensial dari tempat konsentrasi pelarut tinggi kekonsentrasi pelarut yang lebih rendah. TUJUAN Mahasiswa dapat memahami dan membedakan antara proses difusi, osmosis, tekanan turgor, dan plasmolisis serta dapat mengidentifikasi berbagai bentuk pati. ALAT BAHAN - cawan petri - pisau silet tajam - wartel (Daucus cardota) - kentang (Solanum tuberosum) - Aquadest - Larutan garam - Eosin CARA KERJA - Potonglah kentang menjadi dua bagian yang sama, ratakan bagian bawahnya. - Lubangi bagian atas kentang sehingga menyerupai cangkir. - Sediakan 2 buah cawan petri. Isilah sebuah cawan petri dengan air dan cawan petri yang lain dengan larutan eosin. - Isilah garam kedalam cangkir kentang hingga penuh. - Masukkan sebuah kentang kedalam cawan petri yang berisi air dan satu lagi kedalam larutan eosin. - Biarkan selama 15 menit. Amati dan catat apa yang terjadi 17

18 3.7. TEKANAN TURGOR TEORI Tekanan turgor adalah tekanan pada membrane plama dan dinding sel. TUJUAN Mahasiswa dapat memahami dan membedakan antara proses difusi, osmosis, tekanan turgor, dan plasmolisis serta dapat mengidentifikasi berbagai bentuk pati. ALAT BAHAN - cawan petri - pisau silet tajam - wortel (Daucus cardota) - kentang (Solanum tuberosum) - Aquadest - Larutan garam CARA KERJA - Potong wortel secara melintang dengan ketebalan sekitar 3mm sebanyak 4 buah. - Sediakan dua buah cawan petri. Isilah sebuah cawan petri dengan air dan sebuah lagi dengan larutan garam 10%. - Masukkan dua potongan wortel dalam larutan garam dan dua buah lagi dalam air. - Biarkan selama 15 menit. - Amati dan catat apa yang terjadi. 18

19 3.8. PLASMOLISIS TEORI Plasmolisis adalah proses keluarnya air dari vakuola sehingga plasma mengerut dan terlepas dari dinding sel. TUJUAN Mahasiswa dapat memahami dan membedakan antara proses difusi, osmosis, tekanan turgor, dan plasmolisis serta dapat mengidentifikasi berbagai bentuk pati. ALAT - Mikroskop Biologi - Objek Glass dan Cover Glass - Silet BAHAN - daun adam hawa (Rhoeo discolor) - Aquadest - Larutan garam Cara Kerja - Sayatlah permukaan bawah daun Rhoeo discolor yang berwarna ungu setipis mungkin. - Letakkan diatas kaca benda yang telah ditetesi air. - Tutup dengan kaca penutup dan amati di bawah mikroskop dengan pembesaran objektif 10x dan 40x. - Gambarlah beberapa sel daun tersebut. - Beri 1-2 tetes larutan garam 10% dari salah satu sisi kaca penutup dan hisap dengan kertas saring pada sisi yang berlawanan. Pastikan larutan garam dapat masuk menggantikan air sebagai reagennya. - Biarkan salama 10 menit.amati dibawah mikroskop dan catat apa yang terjadi. 19

20 3.9. FOTOSINTESIS TEORI Plasmolisis merupaka suatu peristiwa pembuatan senyawa komplek dari senyawa sederhana dengan bantuan cahaya matahari. TUJUAN Mahasiswa dapat membuktikan bahwa pada fotosintesis menghasilkan oksigen ALAT BAHAN - Gelas piala - Hydrilla sp. - Air Cara Kerja - Ambillah gelas ukur 100 ml dan diisi dengan air hingga penuh. - Ambil sebatang Hydrilla sp. Dan ikat pada batang kaca pengaduk sehingga bagian pangkal menghadap keatas. Masukkan Hydrilla sp. Yang telah diikat tadi kedalam gelas ukur. - Dekatkan ke sumber cahaya matahari dan tunggu hingga gelembung yang keluar dari pangkal tumbuhan telah teratur. Bila gelembung tidak keluar dengan lancer, dapat di buat sayatan bagian pangkal Hydrilla sp. Dengan kemiringan tertentu. - Hitunglah jumlah gelembung yang keluar permenit dan lakukan 5 kali pengulangan. 20

21 3.10. RESPIRASI TEORI Respirasi merupakan peristiwa katabolisme, yaitu perombakan senyawa komplek menjadi senyawa sederhana. Proses respirasi membutuhkan oksigen dan menghasilkan karbondioksida. TUJUAN Mahasiswa dapat membuktikan bahwa pada fotosintesis menghasilkan oksigen dan proses respirasi membutuhkan oksigen. ALAT - Erlenmeyer - Tabung Reaksi - Cawan Petri - Gelas Ukur - Statif BAHAN - KOH - Toge - Kapas - Kertas Karbon Cara Kerja - Isikan toge kedalam gelas ukur hingga setengahnya tetapi jangan terlalu padat lalu sumbat dengan kapas. - Balut gelas ukur dengan kertas karbon persis sampai batas penyumbatan kapas. - Isikan larutan KOH kedalam gelas piala kira-kira dua pertiganya dan letakkan pada dasar statif 21

22 - Ikatlah gelas ukur pada gagang statif dengan karet sedangkan ujung gelas mengarah ke bawah. - Turunkan perlahan-lahan gelas ukur tersebut sehingga mulut gelas ukur masuk ke dalam KOH yang berada dalam gelas piala. - Ukur batas permukaan KOH yang berada didalam gelas piala. Biarkan selama sikatar 20 menit lalu ukur lagi batas permukaan KOH tersebut. Apakah terjadi kenaikan? - Tutup dengan kaca penutup dan amati di bawah mikroskop dengan pembesaran objektif 10x dan 40x. - Gambarlah beberapa sel daun tersebut. - Beri 1-2 tetes larutan garam 10% dari salah satu sisi kaca penutup dan hisap dengan kertas saring pada sisi yang berlawanan. Pastikan larutan garam dapat masuk menggantikan air sebagai reagennya. - Biarkan salama 10 menit.amati dibawah mikroskop dan catat apa yang terjadi. 22

23 BAB IV HASIL 4.1 SEL TUMBUHAN Pada percobaan dilakukan dengan menggunakan bawang merah, disini terlihat jelas bahwa bentuk sel tumbuhan lebih tertata/kokoh dengan bentuk seperti bersegi. Ini dikarenakan karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang terdiri dari sellulosa (hemisellulosa). Sel tumbuhan juga memiliki sitoplasma dan inti sel. 4.2 SEL HEWAN Dari gambar terlihat,bahwa struktur bentuk sel tidak kokoh,seperti sel tumbuhan. Sel hewan memiliki membran sel dari lipoprotein,sitoplasma dan inti sel. Dan juga sel hewan memiliki lisosom dan vakuola yang kecil.sel hewan kita menggunakan mukosa pipi,di karenakan sel hewan dan sel manusia itu sama 23

24 4.3 SEL BATU HIDUP Sklerenkim merupakan jaringan penyokong tumbuhan, yang sel - selnya mengalami penebalan sekunder dengan lignin dan menunjukkan sifat elastis. Sklerenkim tersusun atas dua kelompok sel, yaitu sklereid dan serabut. Sklereid disebut juga sel batu yang terdiri atas sel - sel pendek, sedangkan serabut sel selnya panjang. Sklereid berasal dari sel-sel parenkim, sedangkan serabut berasal dari sel - sel meristem. Sklereid terdapat di berbagai bagian tubuh. Sel selnya membentuk jaringan yang keras, misalnya pada kulit biji dan mesofil daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas. Serabut sklerenkim banyak menyusun jaringan pengangkut. Berdasarkan hasil pengamatan terlihat jelas juga sklereid-sklereid pada batok kelapa. Sesuai dengan teori yang pernah kita pelajari bahwa sklereid itu bentuknya seperti bola-bola padat (sel padat) yang dibagian dalamnya terdapat jaringan parenkin yang lunak. Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja 24

25 4.4 SEL BATU MATI Sklerenkim merupakan jaringan penyokong tumbuhan, yang sel - selnya mengalami penebalan sekunder dengan lignin dan menunjukkan sifat elastis. Sklerenkim tersusun atas dua kelompok sel, yaitu sklereid dan serabut. Sklereid disebut juga sel batu yang terdiri atas sel - sel pendek, sedangkan serabut sel selnya panjang. Sklereid berasal dari sel-sel parenkim, sedangkan serabut berasal dari sel - sel meristem. Sklereid terdapat di berbagai bagian tubuh. Sel selnya membentuk jaringan yang keras, misalnya pada kulit biji dan mesofil daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas. Serabut sklerenkim banyak menyusun jaringan pengangkut. Berdasarkan hasil pengamatan terlihat jelas juga sklereid-sklereid pada batok kelapa. Sesuai dengan teori yang pernah kita pelajari bahwa sklereid itu bentuknya seperti bola-bola padat (sel padat) yang dibagian dalamnya terdapat jaringan parenkin yang lunak. Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja 25

26 4.5 DIFUSI Percobaan yang dilakukan pada larutan KMNO4 menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa terjadi proses difusi.pada saat larutan KMNO4 terurai kedalam air terjadi perpindahan zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ketempat yang berkonsentrasi rendah.berdifusinya partikel-partikel bahan terlarut yang melalui larutan terlihat jelas pada perubahan air yang menjadi berwarna. Difusi dapat teradi karena gerakan acak kontinu yang menjadi ciri khas semua molekul yang tidak terikat dalam suatu zat.tiap molekul bergerak secara lurus sampai ia bertabrakan dengan molekul lainnya. Kecepatan difusi tergantung pada gradient konsentrasi, besar, muatan, dan daya larut dalam lipid partikel-partikel tersebut 26

27 4.6 OSMOSIS Kentang dibentuk seperti cangkir dan dimasukkan NaCl kedalamnya, kemudian diletakkan di dalam cawan petri yang telah diisi eosin yang dicampur, setelah diamati selama 15 menit bagian bawah kentang berwarna orange, hal itu menandakan pada kentang terdapat membran yang permeable differensial sehingga dapat menyaring air yang masuk. Eosin tidak dapat masuk sedangkan air bisa yang mengakibatkan NaCl menjadi sedikit mencair karena air lebih tinggi daripada lingkungan dalam kentang. Percobaan yang dilakukan pada kentang menunjukkan adanya peristiwa osmosis. Dalam percobaan ini eosin bersifat hipotonik terhadap sitoplasma sel kentang. 4.7 PLASMOLISIS Daun adam hawa (Rhoeo discolor) yang diamati dibawah mikroskop dengan menggunakan reagen aquadest, air akan berdifusi kedalam sel. Protoplasma masih dalam keadaan utuh dan melekat pada dinding sel karena bersifat hipotonik tehadap terhadap cairan vakuola. 27

28 4.8 TEKANAN TURGOR Air yang berada dalam cawan petri bersifat hipotonik sehingga air masuk kedalam sel-sel kentang dan sel-sel wortel dan disimpan didalam vakuola, sehingga menimbulkan tekanan terhadap membran plasma dan dinding sel yang menyebabkan potongan kentang dan wortel menjadi keras. 4.9 FOTOSINTESIS No. Menit Jumlah gelembung 1 Pertama 98 2 Kedua 95 3 Ketiga 97 4 Keempat 88 5 Kelima 105 Fotosintesis merupakan proses pembentukan makanan (glukosa) pada tumbuhan yang mengandung zat hara, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar matahari. Pada proses fotosintesis, tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah zat hijau daun, intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, dan ketersediaan air Fotosintesis memerlukan cahaya yang umumnya berasal dari cahaya matahari. Tidak semua cahaya matahari berguna untuk fotosintesis tetapi hanya cahaya dengan panjang gelombang tertentu yang bermanfaat untuk memecah molekul air dalam proses fotosintesis. 28

29 4.10 RESPIRASI Batas permukaan KOH mengalami kenaikan dan volumenya bertambah. Pada gelas ukur terdapat uap air dari hasil respirasi yang menyebabkan permukaan KOH mengalami kenaikan, karena proses respirasi yang menghasilkan karbondioksida dan uap air. 29

30 BAB V PENUTUP 6.1. KESIMPULAN Dari percobaan dapat diperoleh kesimpulan bahwa : Sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang membedakan dengan sel hewan. Sel hewan tidak mempunyai dinding sel sehingga bentuk sel nya tidak tetap atau berubah-ubah. Sel batu hidup berbeda dengan sel batu mati. Sel batu hidup mempunyai noktah sedangkan sel batu mati hanya berupa sel kosong saja. Difusi adalah berpindahnya suatu zat dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah. Osmosis bukanlah suatu proses yang berbeda dengan difusi,osmosis perpindahan konsentrasi air (pelarut) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah. Plasmolisis merupakan terlepasnya protoplasma dari dinding sel akibat keluarnya air dari vakuola sehingga plasma mengerut. Tekanan turgor merupakan terjadinya tekanan terhadap membran plasma dan dinding sel. Fotosintesis menghasilkan oksigen sedangkan respirasi menghasilkan karbondioksida. 30

31 DAFTAR PUSTAKA Ai, Nio Song Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains 12(1) Campbell, dkk Biologi Jilid 1. Jakrarta: Erlangga. Frank dan Cleon W Ross Fisiologi Tumbuhan.Bandung: ITB Bandung. Jumin, Hasan Basri Ekologi Tanaman. Jakarta: Rajawali press. Thenawidjaja, Maggy Dasar dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga. Yasin, A, et al Pengaruh Intensitas Cahaya Dan Kandungan Mineral Pada Berbagai Media Tumbuh Terhadap Laju Fotosintesis Tanaman Hias Hidrofit Elodea (Elodea Canadensis). IPB Bogor. Sri Lestari, Endang dan Idun Kistinah.2009 Biologi 2 untuk Kelas XI, Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas Irvan Permana Memahami Kimia SMA Kelas XI.Bandung : Penerbit Armico Sihombing, Betsy, dkk Penuntun Praktikum Biologi Umum.Jakarta : Universitas Negeri Jakarta Kimball, J.W.1997.Biologi jilid 1 edisi kelima.jakarta: Erlangga. Loveless, A.R. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik. Jakarta: Gramedia. Agustina, Lily Transportasi Jaringan Tumbuhan.Jakarta: Rineka Cipta. Nurjanah, Lilis siti dkk Sains Biologi.Jakarta: PT Sarana Panca Karya Nusa 31

MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL

MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL 15 MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL TUJUAN Membandingkan antara proses difusi, osmosis, turgor, plasmolisis, krenasi, dan hemolisis sehingga dapat diketahui perbedaannya dengan jelas. TEORI Membran memiliki

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS

LAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS LAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS Nama: IDA AYU RATIH DWI NUGRAHA PUTRI 1208505001 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2012 / 2013 LAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS

Lebih terperinci

Luas permukaan. Jarak zat pelarut dan zat terlarut. Suhu.

Luas permukaan. Jarak zat pelarut dan zat terlarut. Suhu. LAPORAN DIFUSI-OSMOSIS Abstrak Difusi adalah peristiwa perpindahan melekul dengan menggunakan tenaga kinetik bebas, proses perpindahan ini berlangsung dari derajat konsentrasi tinggi ke derajat konsentrasi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS Disusun oleh : Eugenia Septhariani XI IPA 1 / 6 SMA SANTA URSULA Jalan Pos No. 2 Jakarta 10010 2010 Tanggal praktikum : Jumat, 13 Agustus 2010 Nama : Eugenia Septhariani

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Penentuan Tekanan Osmosis Cairan Sel Nama Kelompok: Disusun oleh: Putri Mayang Sari NIM. 12030244024 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN PENGUKURAN POTENSIAL OSMOTIK DAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN PENGUKURAN POTENSIAL OSMOTIK DAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN PENGUKURAN POTENSIAL OSMOTIK DAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi Tumbuhan Yang Dibina oleh Ir. Nugrahaningsih,

Lebih terperinci

DIFUSI MOLEKUL DAN TEKANAN OSMOTIK CAIRAN SEL

DIFUSI MOLEKUL DAN TEKANAN OSMOTIK CAIRAN SEL DIFUSI MOLEKUL DAN TEKANAN OSMOTIK CAIRAN SEL Indri Rahmawati 1205120863 Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293 RINGKASAN Pengamatan ini dilakukan dalam hal

Lebih terperinci

Siti Nur Faedah Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

Siti Nur Faedah Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293 Proses Difusi Molekul KMnO 4 atau CuSO 4 Di dalam Aquades dan Tekanan Osmotik Cairan Sel Daun Rhoe discolor Dalam Larutan Glukosa Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Siti Nur Faedah 1405113011 Program Studi

Lebih terperinci

LAPORAN EKSPERIMEN FOTO SISTESIS

LAPORAN EKSPERIMEN FOTO SISTESIS LAPORAN KARYA TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN EKSPERIMEN FOTO SISTESIS Oleh: Supratman, S.Pd. SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 BENGKULU 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fotosintesis berasal dari kata

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran Sat. Pendidikan Kelas / Program : BIOLOGI : SMA : XI IPA PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL ULANGAN HARIAN

LATIHAN SOAL ULANGAN HARIAN LATIHAN SOAL ULANGAN HARIAN Mata Pelajaran Materi Kelas/Sem Waktu Guru Sekolah : Ilmu Pengetahuan Alam : Fotosintesis : VIII/2 : 80 menit : Heri Priyanto, S.Si., M.Si : SMP N 4 Kalikajar Wonosobo 1. Perhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, baik secara struktural dan fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme. Pada tahun 1665 seorang ilmuwan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah : Konsep Dasar Biologi SD Dosen Pengampu : Ipin Aripin, M.Pd Kelas/Smt : 6 IPA-3 / PGSD Kelompok

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL Berbagai organel yang terdapat di dalam sitoplasma memiliki membran yang strukturnya sama dengan membran plasma. Walaupun tebal membran plasma hanya ± 0,1 μm, membran

Lebih terperinci

MODUL X FOTOSINTESIS

MODUL X FOTOSINTESIS 58 MODUL X FOTOSINTESIS TUJUAN Membuktikan fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen. TEORI Fotosintesis merupakan suatu peristiwa penyusunan senyawa komplek dari senyawa sederhana dengan bantuan

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis (Fisiologi Tumbuhan) Disusun oleh J U W I L D A 06091009027 Kelompok 6 Dosen Pembimbing : Dra. Tasmania Puspita, M.Si. Dra. Rahmi Susanti, M.Si. Ermayanti,

Lebih terperinci

RESPIRASI DAN FOTOSINTESIS

RESPIRASI DAN FOTOSINTESIS Nama Faizal Ariqi NIM 175100300111052 Jurusan TIP Kelas F Kelompok F3 6 RESPIRASI DAN FOTOSINTESIS PRE-LAB 1. Apa yang dimaksud respirasi dan fotosintesis? Jelaskan! 2. Jelaskan pengertian dan perbedaan

Lebih terperinci

Keanekaragaman Organisme Kehidupan

Keanekaragaman Organisme Kehidupan Keanekaragaman Organisme Kehidupan Salah satu ciri makhluk hidup adalah tubuhnya tersusun atas sel. Sel merupakan satuan atau unit terkecil dari makhluk hidup, seperti pencernaan makanan, bernafas, ekskresi,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II POTENSIAL AIR PADA SEL TUMBUHAN

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II POTENSIAL AIR PADA SEL TUMBUHAN Halaman Judul LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II POTENSIAL AIR PADA SEL TUMBUHAN Disusun oleh : 1. Erlin Aprilia 13312241004 2. Wahyu Marliyani 13312241005 3. Endah Setyorini 13312241010 4. Sopa

Lebih terperinci

Daya Tekan Akar dan Daya Isap Daun.

Daya Tekan Akar dan Daya Isap Daun. Daya Tekan Akar dan Daya Isap Daun. I. Tujuan Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini, yaitu agar mahasiswa mampu mengamati, dan membuktikan adanya daya tekan akar dan daya hisap daun dalam proses

Lebih terperinci

ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) GASAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) GASAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) 38 Jl. Raya Lenteng Agung Jagakarsa Jakarta Selatan 12610 Telepon: 7270865, Fax: 7872056 ULANGAN TENGAH

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN. Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN. Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan yang diampu oleh Drs.Dahlia, M.Pd Disusun oleh : Kelompok II/Offering A 1. Annas

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

Panduan Praktikum. Botani. Tahun Akademik 2015/2016. Oleh : Nurcahyo Widyodaru Saputro, S.Si., M.Sc

Panduan Praktikum. Botani. Tahun Akademik 2015/2016. Oleh : Nurcahyo Widyodaru Saputro, S.Si., M.Sc Panduan Praktikum Botani Tahun Akademik 2015/2016 Oleh : Nurcahyo Widyodaru Saputro, S.Si., M.Sc PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG KARAWANG 2016 PENGAMATAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : PEDOMAN PRAKTIKUM Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 KEGIATAN i MIKROSKOP Prosedur A. Memegang dan Memindahkan Mikroskop 1. Mikroskop dipindahkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil DISUSUN OLEH : Irwin Septian F05110003 Kelompok VII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal Dibawah ini adalah bahan bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis, kecuali...

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal Dibawah ini adalah bahan bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis, kecuali... SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.3 1. Dibawah ini adalah bahan bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis, kecuali... A. Air cahaya CO 2 O 2 Kunci Jawaban : D Bahan-bahan yang

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM. Biologi umum (kimia) Oleh : Dr. Tyas Pramesti G Ria Ramadhani, S.Kep Asmuni Hasyim, M.Si

PETUNJUK PRAKTIKUM. Biologi umum (kimia) Oleh : Dr. Tyas Pramesti G Ria Ramadhani, S.Kep Asmuni Hasyim, M.Si PETUNJUK PRAKTIKUM Biologi umum (kimia) Oleh : Dr. Tyas Pramesti G Ria Ramadhani, S.Kep Asmuni Hasyim, M.Si JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN STRUKTUR TUMBUHAN PADA TINGKAT SEL

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN STRUKTUR TUMBUHAN PADA TINGKAT SEL LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN STRUKTUR TUMBUHAN PADA TINGKAT SEL Nama : Khoirun Ni mah NPM : 13320128 Kelas : 3 A PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Peta Konsep. Kata Kunci. fotosintesis. klorofil autothrof. 126 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Proses fotosintesis. Reaksi terang. Reaksi gelap.

Peta Konsep. Kata Kunci. fotosintesis. klorofil autothrof. 126 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Proses fotosintesis. Reaksi terang. Reaksi gelap. Peta Konsep Proses fotosintesis Reaksi terang Reaksi gelap Fotosintesis Faktor-faktor yang memengaruhi fotosintesis Air (H 2 O Karbondioksida (CO 2 Cahaya matahari Suhu Oksigen (O 2 Kata Kunci fotosintesis

Lebih terperinci

KOMPONEN KIMIA MEMBRAN SEL DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMEABILITAS AZKI AFIDATI PUTRI ANFA ( ) KELOMPOK 3B (A)

KOMPONEN KIMIA MEMBRAN SEL DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMEABILITAS AZKI AFIDATI PUTRI ANFA ( ) KELOMPOK 3B (A) KOMPONEN KIMIA MEMBRAN SEL DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMEABILITAS AZKI AFIDATI PUTRI ANFA (1410422025) KELOMPOK 3B (A) ABSTRAK Membran plasma adalah bagian protoplasma yang berbentuk lapisan tipis

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.1. Autotrof. Parasit. Saprofit

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.1. Autotrof. Parasit. Saprofit SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.1 1. Makhluk hidup yang dapat berfotosintesis adalah makhluk hidup... Autotrof Heterotrof Parasit Saprofit Kunci Jawaban : A Makhluk hidup autotrof

Lebih terperinci

SEL DAN JARINGAN MATERI BAHAN PELATIHAN UNTUK GURU-GURU SMA / MA OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPD UPI BANDUNG

SEL DAN JARINGAN MATERI BAHAN PELATIHAN UNTUK GURU-GURU SMA / MA OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPD UPI BANDUNG SEL DAN JARINGAN MATERI BAHAN PELATIHAN UNTUK GURU-GURU SMA / MA OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPD UPI BANDUNG NANGRO ACEH DARUSSALAM 5-10 JULI 2007 1 SOAL TES SEL DAN JARINGAN Petunjuk: 1. Jawablah pertanyaan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGAMATAN STRUKTUR TUMBUHAN. DisusunOleh: Tribuana Maharani Muria XI MIPA 3 / 23 SMA NEGERI 2 WONOSARI

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGAMATAN STRUKTUR TUMBUHAN. DisusunOleh: Tribuana Maharani Muria XI MIPA 3 / 23 SMA NEGERI 2 WONOSARI LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGAMATAN STRUKTUR TUMBUHAN DisusunOleh: Tribuana Maharani Muria XI MIPA 3 / 23 SMA NEGERI 2 WONOSARI Jl. Ki AgengGiring 3 Telp / Fax (0274) 391158 Wonosari Gunungkidul

Lebih terperinci

OSMOSIS & PENYERAPAN ZAT PADA TUMBUHAN 1 Oleh : Drs. Suyitno Al. MS. 2

OSMOSIS & PENYERAPAN ZAT PADA TUMBUHAN 1 Oleh : Drs. Suyitno Al. MS. 2 1 OSMOSIS & PENYERAPAN ZAT PADA TUMBUHAN 1 Oleh : Drs. Suyitno Al. MS. 2 KOMPETENSI DASAR 1. Memahami osmosis sebagai cara penyerapan air pada tumbuhan 2. Memahami pprinsip dasar cara penyerapan zat pada

Lebih terperinci

3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3)

3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3) Riswanto, S. Pd, M. Si SMA Negeri 3 Rantau Utara 3 Gerakan zat melintasi membran sel 3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3) A Bagaimana struktur dari membran sel? (Book 1A, p. 3-3) Struktur membran sel dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar salah satu yang utama adalah makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati

Lebih terperinci

Sel. Gbr. Penampang Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel. Gbr. Penampang Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Sel Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom

Lebih terperinci

LAJU FOTOSINTESIS PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG CAHAYA. Tujuan : Mempelajari peranan jenis cahaya dalam proses fotosintesis.

LAJU FOTOSINTESIS PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG CAHAYA. Tujuan : Mempelajari peranan jenis cahaya dalam proses fotosintesis. LAJU FOTOSINTESIS PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG CAHAYA Tujuan : Mempelajari peranan jenis cahaya dalam proses fotosintesis. Pendahuluan Fotosintesis merupakan proses pemanfaatan enegi matahari oleh tumbuhan

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL Oleh: Ainun Nikmati Laily, M.Si Fitriyah, M. Si dr. Alvi Milliana JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2013 I. Tujuan TOPIK I Sel

Lebih terperinci

FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN

FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN 1: ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN Ayo belajar Disusun oleh: retno Safitri Dwi Sunarih 111134079/4a PGSD USD 2: ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SEMESTER Disusun oleh : Retno Safitri

Lebih terperinci

FOTOSINTESIS. Pengertian Fotosintesis

FOTOSINTESIS. Pengertian Fotosintesis FOTOSINTESIS Pengertian Fotosintesis Fotosintesis merupakan proses yang dilakukan oleh organisme autotrof, dengan menggunakan energi dari cahaya matahari yang diserap oleh klorofil untuk membuat bahan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Stomata

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Stomata LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN Stomata DISUSUN OLEH : Irwin Septian F05110003 Kelompok VII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

A. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang potongan jaringan umbi ubijalar? 2.

A. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang potongan jaringan umbi ubijalar? 2. A. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang potongan jaringan umbi ubijalar? 2. Berapakah konsentrasi larutan sukrosa yang tidak menyebabkan perubahan

Lebih terperinci

PENGANGKUTAN AIR MELALUI XILEM PADA TANAMAN Allamanda cathartica

PENGANGKUTAN AIR MELALUI XILEM PADA TANAMAN Allamanda cathartica PENGANGKUTAN AIR MELALUI XILEM PADA TANAMAN Allamanda cathartica I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tumbuhan tingkat tinggi, air dan hara dari dalam tanah diambil dari diedarkan keseluruh tubuh tumbuhan

Lebih terperinci

ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN

ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN Disusun Oleh Febriana Dwi Wahyuni, M.Si. PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa)

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa) PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa) LAPORAN PRAKTIKUM UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Genetika 1 yang dibimbing oleh Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Pd dan Andik Wijayanto, S.Si,

Lebih terperinci

PENGAMATAN JARINGAN TANAMAN

PENGAMATAN JARINGAN TANAMAN Nama Anis Lucky Sistiyani NIM 135100107121011 Jurusa THP n Kelas D Kelom O9 pok 4 PRE-LAB PENGAMATAN JARINGAN TANAMAN 1. Apa yang dimaksud dengan sel eukariotik? Eukariotik berasal dari kata eu yang artinya

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10 1. Urutan organisasi kehidupan dari yang paling rendah ke yang paling tinggi adalah A. B. C. D. Sel-jaringan-organ-sistem organ-

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Acara I PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Acara I PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS Laporan Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Acara I PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS Disusun oleh Nama : Muhammad Darussalam Teguh NIM : 12696 Golongan : B4 Asisten Koreksi :

Lebih terperinci

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C)

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C) Pengaruh Kadar Gas Co 2 Pada Fotosintesis Tumbuhan yang mempunyai klorofil dapat mengalami proses fotosintesis yaitu proses pengubahan energi sinar matahari menjadi energi kimia dengan terbentuknya senyawa

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja... SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.4 1. ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja... Klorofil Kloroplas Hormon Enzim Salah satu faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

GLOSSARIUM. Ilmu Pengetahuan Alam - Kelas VII SMP/MTs

GLOSSARIUM. Ilmu Pengetahuan Alam - Kelas VII SMP/MTs GLOSSARIUM Berat Besarnya gaya tarik bumi terhadap benda itu Jangka sorong Alat ukur panjang dengan tingkat ketelitian 0,1 mm Mikrometer sekrup Alat ukur panjang dengan tingkat ketelitian 0,01 mm Neraca

Lebih terperinci

JARINGAN PADA TUMBUHAN (JARINGAN MERISTEM, JARINGAN PARENKIM, JARINGAN KOLENKIM, JARINGAN SKLERENKIM)

JARINGAN PADA TUMBUHAN (JARINGAN MERISTEM, JARINGAN PARENKIM, JARINGAN KOLENKIM, JARINGAN SKLERENKIM) LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN JARINGAN PADA TUMBUHAN (JARINGAN MERISTEM, JARINGAN PARENKIM, JARINGAN KOLENKIM, JARINGAN SKLERENKIM) Nama Dosen : Muhammad Efendi, M. Si Nama Asisten

Lebih terperinci

RESPIRASI DAN FOTOSINTESIS

RESPIRASI DAN FOTOSINTESIS Nama Anis Lucky Sistiyani NIM 135100107121011 Jurusa THP n Kelas D Kelom O9 pok 6 RESPIRASI DAN FOTOSINTESIS PRE-LAB 1. Apa yang anda ketahui tentang respirasi dan fotosintesis? Jelaskan! Fotosintesis

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 Energi cahaya menjadi energi potensial Energi kimia menjadi energi gerak

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN. Hubungan Antara Jumlah Stomata Dengan Kecepatan Transpirasi. Nama : Bani Nugraha.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN. Hubungan Antara Jumlah Stomata Dengan Kecepatan Transpirasi. Nama : Bani Nugraha. LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN Hubungan Antara Jumlah Stomata Dengan Kecepatan Transpirasi Nama : Bani Nugraha Nim : 1210702008 Tanggal Praktikum : 16 April 2012 Tanggal Pengumpulan : 23 April 2012

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI RESPIRASI KECAMBAH. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Djukri, M.S.

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI RESPIRASI KECAMBAH. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Djukri, M.S. LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI RESPIRASI KECAMBAH Dosen Pengampu: Prof. Dr. Djukri, M.S. Disusun oleh: Nama : Sofyan Dwi Nugroho NIM : 16708251021 / Pendidikan Sains B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS PROGRAM

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA. B.

Lebih terperinci

ENERGI IPA UNTUK KELAS 7 SMP.

ENERGI IPA UNTUK KELAS 7 SMP. ENERGI www.funtutor.co.id PENGERTIAN ENERGI Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan. Kendaraan bermotor tidak akan berjalan tanpa ada bahan bakar Manusia membutuhkan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5 1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... Energi kimia menjadi energi gerak Energi cahaya menjadi energi potensial

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH STOMATA DENGAN KECEPATAN TRANSPIRASI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH STOMATA DENGAN KECEPATAN TRANSPIRASI LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH STOMATA DENGAN KECEPATAN TRANSPIRASI Oleh: Ayu Agustini Juhari 1210702007 Tanggal Praktikum : 16 April 2012 Tanggal Pengumpulan : 23 April 2012

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.6

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.6 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.6 1. Perhatikan percobaan berikut! Kesimpulan dari percobaan tersebut adalah C. Fotosintesis membutuhkan karbon dioksida Fotosintesis membutuhkan

Lebih terperinci

PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR. Laporan Praktikum Mikroteknik. OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031

PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR. Laporan Praktikum Mikroteknik. OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031 PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR Laporan Praktikum Mikroteknik Nama NIM Kelompok Asisten OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031 : II (dua) : Ana Fatmasari PROGRAM

Lebih terperinci

HIRARKI ORGANISASI MATERI BENDA HIDUP

HIRARKI ORGANISASI MATERI BENDA HIDUP HIRARKI ORGANISASI MATERI BENDA HIDUP Unsur Biosfer Biomolekul Komunitas Biomembran dan organel Populasi Sel Jaringan Organ Individu Atom (proton, neutron dan elektron) molekul sederhana makro molekul

Lebih terperinci

3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013

3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013 3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN Jenis sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester : SMA : Biologi : XI / 2 (dua) Kurikulum : 2013 Kompetensi Dasar : 3.3 Menerapkan konsep tentang keterkaitan

Lebih terperinci

Sistem Kehidupan Tumbuhan BAB 5

Sistem Kehidupan Tumbuhan BAB 5 BAB 5 Sistem Kehidupan Tumbuhan A. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan B. Proses Fisiologis pada Tumbuhan C. Gerak Tumbuhan D. Penyakit dan Hama Tumbuhan 105 Bab 5 Sistem Kehidupan Tumbuhan 105 Peta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sel tumbuhan adalah unit struktural, fungsional, dan fundamental terkecil suatu tumbuhan. Di dalam sel tumbuhan terdapat dinding sel, membran sel, inti, dan organelnya.

Lebih terperinci

STRUKTUR & FUNGSI SEL

STRUKTUR & FUNGSI SEL STRUKTUR & FUNGSI SEL Oleh : Rifki Abdul Majid (037115104) Kelas : 1-E Dosen : Dra. R. Teti Rostikawati, M.Si. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas PAKUAN BOGOR A. SEL SEL adalah bagian

Lebih terperinci

BAB III FOTOSINTESIS. Buku Pelajaran Sains SMP Kelas VIII 38. Fotosintesis

BAB III FOTOSINTESIS. Buku Pelajaran Sains SMP Kelas VIII 38. Fotosintesis BAB III FOTOSINTESIS Apakah fotosintesis itu? Dimanakah terjadinya proses fotosintesis? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi proses fotosintesis? Masalah apa yang akan dibahas? Tu mb uha n mer upa kan

Lebih terperinci

TRANSPIRASI TUMBUHAN. Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp.

TRANSPIRASI TUMBUHAN. Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp. TRANSPIRASI TUMBUHAN Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp. - Membandingkan laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan. - Mengamati jumlah stomata

Lebih terperinci

BIOLOGI UMUM (MIP612112)

BIOLOGI UMUM (MIP612112) BIOLOGI UMUM (MIP612112) Priyambodo, M.Sc. overview 1. Pengertian jaringan 2. Jenis jaringan tumbuhan a. Berdasarkan penyusunnya Jaringan sederhana Jaringan kompleks b. Berdasarkan tingkat perkembangannya

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus PERTEMUAN 1 Tujuan Instruksional Umum Memahami Konsep Biologi dan Asal Mula Kehidupan Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa mampu men jelaskan : 1. Pengertian biologi 2. Ruang lingkup biologi 3. Hubungan

Lebih terperinci

BAB VIII FOTOSINTESIS

BAB VIII FOTOSINTESIS BAB VIII FOTOSINTESIS Apakah fotosintesis itu? Dimanakah terjadinya proses fotosintesis? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi proses fotosintesis? Masalah apa yang akan dibahas? Bunga indah merekah,

Lebih terperinci

NUTRISI DAN ENERGI TUMBUHAN. Oleh: Drs. Taufik Rahman, MPd.

NUTRISI DAN ENERGI TUMBUHAN. Oleh: Drs. Taufik Rahman, MPd. NUTRISI DAN ENERGI TUMBUHAN (SMP) Oleh: Drs. Taufik Rahman, MPd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 NUTRISI DAN ENERGI TUMBUHAN Oleh: Taufik Rahman Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta didik

Lebih terperinci

BIOLOGI UMUM SEMESTER GASAL 2014/2015 PRODI PENDIDIKAN FISIKA OLEH TIM LAYANAN BIOLOGI

BIOLOGI UMUM SEMESTER GASAL 2014/2015 PRODI PENDIDIKAN FISIKA OLEH TIM LAYANAN BIOLOGI BIOLOGI UMUM SEMESTER GASAL 2014/2015 PRODI PENDIDIKAN FISIKA OLEH TIM LAYANAN BIOLOGI SUB POKOK BAHASAN: Mekanisme transpor pada tumbuhan Gambaran umum mekanisme transpor pada tumbuhan Penyerapan air

Lebih terperinci

Laporan Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah dan Daun Rhodiscolor

Laporan Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah dan Daun Rhodiscolor Laporan Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah dan Daun Rhodiscolor KATA PENGANTAR Puji syukur penulis penjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga.

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga. Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga. Pada proses pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel-sel

Lebih terperinci

Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018

Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018 Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018 Faktor Pembatas Keadaan yang mendekati atau melampaui batas toleransi. Kondisi batas

Lebih terperinci

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ STRUKTUR TUBUH MANUSIA SEL (UNSUR DASAR JARINGAN TUBUH YANG TERDIRI ATAS INTI SEL/ NUCLEUS DAN PROTOPLASMA) JARINGAN (KUMPULAN SEL KHUSUS DENGAN BENTUK & FUNGSI

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Penentuan Potensial Air Jaringan Tumbuhan Nama Kelompok: Disusun oleh: Putri Mayang Sari NIM. 12030244024 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM DISUSUN OLEH : NAMA NIM AYU DESEDTIA 1111015028 DIAN NOVITA SARI 1111015134 FITRI MARIYANI 1111015008 GRAHITA SULISTYA RINI 1111015118 HERU SIRINGO RINGO 1111015084

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perbanyakan secara generatif, masalah utama yang dihadapi adalah lamanya waktu yang diperlukan biji untuk berkecambah. Hal ini dikarenakan beberapa faktor antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan preparat dalam pengamatan sel dan jaringan tumbuhan atau

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan preparat dalam pengamatan sel dan jaringan tumbuhan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembuatan preparat dalam pengamatan sel dan jaringan tumbuhan atau hewan sangat membutuhkan pewarnaan. Pewarnaan bertujuan agar dapat mempertajam atau memperjelas berbagai

Lebih terperinci

TRANSPORTASI TRANSMEMBRAN MEMBRAN SEL

TRANSPORTASI TRANSMEMBRAN MEMBRAN SEL 1. Dalam keseharian, seluruh aktifitas biologis, terjadi hubungan antara individu dengan lingkungan 2. Hubungan terjadi dalam bentuk pertukaran zat (cair, padat, gas) 3. Pertukaran zat dari tubuh ke lingkungan,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG Disusun oleh: Kelompok 1: Bayu Purnomo (1110016100031) Ditya Ambarwati (1110016100024) Ria Rista Agustina (1110016100003) Ayu Nofitasari

Lebih terperinci

Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman

Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman Kasma Rusdi (G11113006) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2014 Abstrak Warna hijau pada daun merupakan salah

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Biologi

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Biologi K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Biologi Persiapan UTS Semester Ganjil Doc. Name: RK13AR11BIO01UTS Version : 2016-09 halaman 1 01. Sel adalah satuan unit dasar kehidupan. Pernyataan tentang definisi sel tersebut

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal (1211702067) Biologi 3 B Kelompok 6 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN

Lebih terperinci

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Laporan Praktikum Biologi : Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Kelompok : 1 Aditya Dedi Setyawan 2 Ilhamsyah Dwi Kurniawan P 3 Junita Putri 4 Kezia Angelica Suharto 5 Michael Sugita Daftar

Lebih terperinci

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan 1. Jaringan Tumbuhan a. Jaringan Meristem (Embrional) Kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TRANSPORT MEMBRAN SEL

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TRANSPORT MEMBRAN SEL LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TRANSPORT MEMBRAN SEL 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energi dari lingkunganya dan mengubahnya di dalam sel melalui

Lebih terperinci

OSMOSIS LATAR BELAKANG

OSMOSIS LATAR BELAKANG OSMOSIS LATAR BELAKANG Sifat koligatif adalah sifat yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada jenis partikelnya. Koligatif artinya bergantung pada kumpulan atau

Lebih terperinci

pengaruh cahaya terhadap tumbuhan kacang hijau

pengaruh cahaya terhadap tumbuhan kacang hijau MAKALAH PRAKTIKUM BIOLOGI pengaruh cahaya terhadap tumbuhan kacang hijau TO: SULASFRI, S.Pd NAMA KELOMPOK: ASEP ASTRIANTO (31) BAGUS MASITTO PUTRA (04) 1 SMA NEGERI 1 SEKARAN ( pengaruh cahaya terhadap

Lebih terperinci

SEL. SMA Regina Pacis Jakarta. Ms. Evy Anggraeny

SEL. SMA Regina Pacis Jakarta. Ms. Evy Anggraeny SEL SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny 1 Sejarah Sel Anthonie van Leeuwenhoek (1665) : Penemu mikroskop dan menyebutkan sel sebagai satuan kehidupan Robert Hooke (1665) : Menemukan istilah Cellula

Lebih terperinci

Ummu Kalsum Andi Lajeng April 5, 2014 JURNAL PRAKTIKUM DIFUSI GAS. Ummu Kalsum Andi Lajeng, Fitri Rahmadhani, Masfufatul Ilma

Ummu Kalsum Andi Lajeng April 5, 2014 JURNAL PRAKTIKUM DIFUSI GAS. Ummu Kalsum Andi Lajeng, Fitri Rahmadhani, Masfufatul Ilma JURNAL PRAKTIKUM DIFUSI GAS Ummu Kalsum Andi Lajeng, Fitri Rahmadhani, Masfufatul Ilma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ummukalsumandilajeng5@gmail.com ABSTRACT Pada praktikum kali ini yaitu bertujuan untuk

Lebih terperinci

DISKUSI BIOKIMIA DIMULAI DENGAN SEL KARENA SEL MERUPAKAN KERANGKA ALAMIAH DARI HAMPIR SEMUA REAKSI BIOKIMIA

DISKUSI BIOKIMIA DIMULAI DENGAN SEL KARENA SEL MERUPAKAN KERANGKA ALAMIAH DARI HAMPIR SEMUA REAKSI BIOKIMIA DISKUSI BIOKIMIA DIMULAI DENGAN SEL KARENA SEL MERUPAKAN KERANGKA ALAMIAH DARI HAMPIR SEMUA REAKSI BIOKIMIA PERBEDAAN UTAMA ANTARA BIOKIMIA DAN KIMIA ADALAH BAHWA REAKSI BIOKIMIA BERLANGSUNG DI DALAM BATASAN

Lebih terperinci

Praktikum Fisiologi Tumbuhan

Praktikum Fisiologi Tumbuhan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Pengaruh Luas Daun Terhadap Kecepatan Absorpsi Air Tanggal Praktikum : 29 Maret 2012 Tanggal Pengumpulan : 5 April 2012 Nama : Melin Amalia NIM : 1210702036 Semester : IV Kelas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi,

Lebih terperinci