IMPACT IMPLEMENTATION OF LIFE SKILLS PROGRAM ON THE IMPROVEMENT OF LIFE SKILLS CATFISH FARMING IN KARANGPATIHAN VILLAGE BALONG DISTRICT PONOROGO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPACT IMPLEMENTATION OF LIFE SKILLS PROGRAM ON THE IMPROVEMENT OF LIFE SKILLS CATFISH FARMING IN KARANGPATIHAN VILLAGE BALONG DISTRICT PONOROGO"

Transkripsi

1 Dampak Pelaksanaan Program... (Nanda Indra Tawakal) 339 DAMPAK KETERLAKSANAAN PROGRAM LIFE SKILLS DALAM PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO IMPACT IMPLEMENTATION OF LIFE SKILLS PROGRAM ON THE IMPROVEMENT OF LIFE SKILLS CATFISH FARMING IN KARANGPATIHAN VILLAGE BALONG DISTRICT PONOROGO Oleh: Nanda Indra Tawakal, , Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan keterlaksanaan program life skills budidaya ikan lele. (2) mendeskripsikan dampak keterlaksanaan program life skills dalam peningkatan kecakapan hidup budidaya ikan lele. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Tempat penelitian di desa Karangpatihan kecamatan Balong kabupaten Ponorogo. subjek penelitian ini adalah tokoh masyarakat, pengelola program, serta warga masyarakat yang mengikuti program. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Komponen analisis data dalam penelitian ini : pengumpulan data, reduksi data, display data, dan membuat kesimpulan. Untuk memperoleh keabsahan data diguanakan trianggulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program life skills budidaya ikan lele guna memberikan ketrampilan dan kemampuan budidaya ikan lele kepada warga masyarakat dan guna untuk menambah pendapatan warga masyarakat. (2) Dampak program life skills budidaya ikan lele yaitu peningkatan kemampuan dari sasaran program. Dampak yang ditimbulkan dirinci dalam empat asepek kecakapan hidup yaitu: kecakapan vokasional, kecakapan akademik, kecakapan personal, dan kecakapan sosial. Kata Kunci: Keterlaksanaan program, Dampak program Abstract This research is intended to:(1) describe the implementation of life skills programs of catfish farming. (2) describe the impact of the implementation of life skills program on increase of life skills catfish. This research is a qualitative descriptive approach. The informants are community leaders, program managers, as well as citizens who take the program. The data collection is done by observation, documentation, and interviews. Components of data analysis in this study: data collection, data reduction, data display, and make conclusions. To obtain the validity of data for triangulation of sources and techniques. The results of this study indicate that: (1) The implementation of life skills programs catfish farming in order to provide the skills and capabilities of catfish farming to citizens and in order to increase the income of citizens. (2) The impact of life skills programs catfish namely increasing the capability of the target program. The impact is detailed in four aspects, namely life skills: vocational skills, academic skills, personal skills, and social skills. Keywords: program implementation, program impact PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu pengaruh bagi bangsa indonesia untuk menjadikan indonesia lebih maju dan berkembang. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan nesagar-negara di Asia maupun negara berkembang lainnya. Unesco melaporkan pada tahun 2012 Indonesia berada pada peringkat ke- 64 berdasarkan penelitian Education Development Index (IDI). Di sisi lain, kasus putus sekolah anak-anak usia di sekolah di

2 340 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 8, No. 5, Tahun 2016 indonesia juga masih tinggi. Berdasarkan data BPS tahun 2011, rata-rata nasional angka putus sekolah kelompok umur 7-12 tahun 0.6%, kelompok tahun 2,21%, kelompok pendidikan non formal. Pendidikan informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga seseorang memperoleh nilai, sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang bersumber tahun 3,14%. Di ponorogo sendiri angka pada pengalaman hidup sehari-hari. Pendidikan partisipasi pendidikan sudah lumayan baik. formal adalah kegiatan yang sistematis, Namun angka APS menunjukkan trend berstruktur, bertingkat, berjenjang, dimulai dari penurunan seiring dengan kenaikan usia. Angka Partisipasi Sekolah Kabupaten Ponorogo untuk sekolah dasar sampai dengan perhuruan tinggi dan yang setaraf denganya. Pendidikan non anak usia 7-12 tahun 98,84%, anak usia formal adalah pendidikan diluar sistem tahun 97,55%, dan usia tahun 65,72%. Melihat tujuan bernegara dan berbangsa, merujuk pada Undang-undang 1945 yaitu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia pendidikan formal namun kegiatannya juga terorganisir dan sitematis. Tujuan dari pendidikan non formal adalah menambah, mengganti, dan melengkapi pendidikan formal. Pendidikan non formal menekankan pada program yang mengacu pada pekerjaan masyarakat. Pendidikan non formal mempersiapkan warga belajarnya untuk siap, mampu, dan terampil bekerja setelah yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian menyelesaikan pendidikan. Pendidikan non abadi dan keadilan sosial. Tujuan tersebut bisa formal berfungsi untuk mengembangkan tercapai jika sumber daya manusianya kemampuan serta meningkatan mutu kehidupan mempunyai kualitas yang dapat diandalkan, baik pada bidang ekonomi, sosial, maupun pendidikan yang menjadi tulang punggung kemajuan suatu dan martabat masyarakat. Pada saat ini masih banyak masyarakat yang tidak melanjutkan atau tidak terlayani oleh bangsa. Pada saat ini dunia pendidikan di pendidikan formal dengan tidak memiliki Indonesia sedang menghadapi sebuah tantangan keahlian tertentu. Dari data di Kabupaten besar, sebagai akibat dari krisis ekonomi. Dunia Ponorogo apabila dilihat menurut tingkat pendidikan di tuntut untuk mempertahankan hasil-hasil dari pembangunan pendidikan yang pendidikan yang ditamatkan, pada tahun 2012 hampir 49,91% penduduk usia 10 tahun ke atas di telah dicapai dan harus menyelesaikan masalahmasalah Kabupaten Ponorogo telah menamatkan pendidikan yang belum terselesaikan. pendidikan tingkat dasar. Menilik data tersebt Untuk menghadapi era global, dunia pendidikan menuntut pendidikan non formal untuk dituntut untuk mempersiapkan sumber daya membantu mereka dalam mengembangkan manusia yang kompeten di bidangnya agar mampu bersaing dalam dunia kerja. potensi yang dimilikinya agar dapat bermanfaat bagi pembangunan bangsa. Jalur pendidikan ada tiga yakni Potensi lahan budidaya ikan di Indonesia pendidikan informal, pendidikan formal, di bagi menjadi beberapa golongan yaitu

3 budidaya laut, tambak, kolam, keramba, jaring apung dan sawah. Dari beberapa golongan budidaya ikan tersebut, budidaya dengan menggunakan kolam merupakan salah satu penghasil produksi ikan terbesar. Budidaya ikan lele merupakan salah satu jenis usaha yang semakin berkembang di kalangan masyarakat. Ikan lele pada saat ini merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat. Ikan lele dapat dibudidayakan di tempat yang sumber airnya terbatas selain itu budidaya ikan lele tidak terlalu sulit. Hanya saja yang selalu menjadi masalah ialah kurangnya informasi informasi dan ketersediaan tenaga terampil yang siap di terjunkan pada aktivitas budidaya tersebut. Salah satu bidang dari pendidikan non formal yang sedang dikembangkan adalah pendidikan kecakapan hidup (life skills). Menurut Tim Broad-Based Education (2002: 9) menyatakan life skills adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasi. Menurut Anwar (2012: 20) program pendidikan life skills adalah pendidikan yang dapat memberikan bekal ketrampilan yang praktis, terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar kerja, peluang usaha dan potensi ekonomi atau industri yang ada di masyarakat. Pada saat ini banyak masyarakat yang tidak mengetahui potensi yang ada. Selain itu masyarakat sekarang juga kurang memiliki ketrampilan, maka dari itu pemerintah perlu menggali dan mengembangkan potensi Dampak Pelaksanaan Program... (Nanda Indra Tawakal) 341 masyarakat agar dapat menunjang program pendidikan masyarakat. Melihat permaslahan tersebut pemerintah perlu membuat kebijakan untuk program pendidikan masyarakat yang mengacu pada peningkatan kualitas dan kebermaknaan program. Upaya tersebut dilaksanakan oleh pemerintah Desa Karangpatihan. Pemerintah Desa dengan masyarakat mendirikan sebuah pusat pelatihan yang di beri nama Pusat Latihan Kelompok. Penelitian ini dilakukan di wilayah Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Desa Karangpatihan berada di tanah yang tandus, kering, dengan kondisi alam yang sepeti itu warga tidak mungkin dapat mengembangkan sektor ekonomi di bidang pertanian atau perkebunan. Masih banyak warga Desa Karangpatihan yang mengalami kemiskinan jika dibandingkan dengan wilayah lain. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah Desa Karangpatihan mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang bernama Pusat Latihan Kelompok. Lembaga tersebut didirikan dengan menggunakan dana swadaya masyarakat. Pusat Latihan Kelompok ini memberikan pelatihan dan pembinaan usaha seperti budidaya lele, budidaya kambing, budidaya kelinci. Selain itu di PLK itu juga diajarkan membuat berbagai kerajinan rumah tangga seperti membuat keset, lampion, dan lai-lain. Pada Program life skills budidaya ikan lele yang dilakukan di PLK di ikuti oleh warga Desa Karangpatihan yang memiliki keterbatasan ekonomi.

4 342 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 8, No. 5, Tahun 2016 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitaitif dengan jenis penting, dicari tema dan membuang yang tidak diperlukan. 3. Display data. Mile and Huberman dalam Sugiyono (2013: 341) menyatakan the most frequent from of display data for qualitaive diskriptif yang berupaya mendiskripsikan, research data in the past has been narrative tax. mencatat, analisis, dan mengintrepetasikan Maksudnya yang paling sering digunakan untuk kondisi yang ada di lapangan. menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. 4. Waktu dan Tempat Penelitian Membuat kesimpulan. Penelitian ini dilakukan di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 April Mei HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Desa Karangpatihan merupakan salah satu desa di wilayah admisnitrasi Kecamatan Balong, Subyek Penelitian Kabupaten Ponorogo. Desa Karangpatihan Subyek penelitian ini yaitu warga merupakan desa yang sangat luas. Luas Desa masyarakat yang menjadi sasaran program, Karangpatihan ha dengan total jumlah pengelola program, dan tokoh masyarakat. penduduk jiwa. Kegiatan ekonomi didominasi oleh sektor pertanian. Hal tersebut Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan dikarenakan di Desa Karangpatihan masih banyak Data persawahan dan lahan kosong. Kondisi Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan pendidikan di Desa Karangpatihan bisa dibilang masih rendah akan tingkat pendidikannya dan dokumentasi. Data penelitian ini bersifat masih banyak anak yang tidak melanjutkan diskriptif berupa hasil wawancara, dokumen, ketingkat sekolah yang lebih tinggi. hasil observasi, catatan lapangan. Dalam Program life skills budidaya ikan lele penelitian ini yang menjadi instrumen utama yaitu peneliti itu sendiri yang menggunakan alat bantu berupa pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. dilaksanakan di Desa Karangpatihan. Program ini diadakan pemerintah desa merupakan suatu bentuk pemberdayaan warga masyarakat Desa Karangpatihan. Program ini dilaksanakan guna menambah kemampuan dan memberikan Teknik Analisis Data ketrampilan kepada warga masyarakat yang Teknik analis data yang digunakan dalam kurang mampu. Disisi lain program life skills penelitian ini ialah 1. Pengumpulan data. budidaya ikan lele ini untuk membekali warga Pengumpulan data didapat dari hasil wawancara, masyarakat dalam menjalankan kegiatan usaha. observasi, dan dokumentasi. 2. Reduksi data. Hal yang melatarbelaking diadakannya program Mereduksi data berarti merangkup, memilih halhal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang life skills budidaya ikan lele di antaranya: di Desa Karangpatihan masih banyak masyarakat kurang

5 mampu, Desa Karangpatihan berada di tempat yang sulit air sehingga ikan lele yang di pilih karena dalam membudidayakan ikan lele tidak memerlukan banyak air dan mudah. Tujuan dari diadakannya program life skills ada 2 yaitu : untuk menambah pendapatan dari warga masyarakat agar perekonomian keluarga terangkat dan untuk memberikan ketrampilan budidaya ikan lele kepada warga masyarakat. Program life skills budidaya ikan lele yang di selenggarakan oleh pemerintah Desa Karangpatihan ini ditujukan bagi warga masyarakat Desa Karangpatihan yang mempunyai kekurangan ekonomi. Proses perekrutan peserta dengan cara pemerintah desa menunjuk langsung warga masyarakat yang kurang mampu dan mau mengikuti program life skills budidaya ikan lele. Materi yang disampaikan dalam program ini disesuaikan dengan program yang dilakukan. Materi yang disampaikan oleh instruktur meliputi pengetahuan dan ketrampilan. Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang dilakukan oleh instruktur dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada sasaran program sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Dalam pembelajaran program life skills ini menggunakan dua metode yaitu ceramah dan praktek. Namun penerapan keduanya tidak seimbang. Metode ceramah di gunakan 30% dan praktek digunakan 70%. Dalam jalannya sebuah program tentu tidak berjalan mulus dan terdapat faktor pendukung dan penghambat. Adapun faktor pendukung yang membuat jalannya program life skills budidaya ikan lele ini lancar, sebagai berikut: 1. Masyarakat sangat mendukung akan Dampak Pelaksanaan Program... (Nanda Indra Tawakal) 343 adanya program life skills, 2. Pemerintah Desa Karangpatihan sangat mensuport sekali akan adanya program life skills budidaya ikan lele. 3. Banyaknya Sumber Daya Manusia yang dimiliki, 4. Semangat yang tinggi dari pengelola program diikuti dari beberapa sasaran program. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dari terlaksananya program life skills budidaya ikan lele yaitu: 1. Motivasi dari warga masyarakat masih kurang. 2. Warga masyarakat kurang pandai ada juga yang buta aksara, 3. Masalah akan ketersediaan air. Dampak program life skills yang dapat terlihat pada sasaran program setelah mengikuti kegiatan semua sasaran mempunyai kemampuan dan ketrampilan seperti yang telah dilatihkan. Tujuan dari program life skills budidaya ikan lele sudah tercapai namun belum 100%. Adapun dampak yang ditimbulkan oleh program life skills budidaya ikan lele, yaitu: 1. Dampak terhadap kecakapan Vokasional. Dampak yang ditimbulkan terhadap kecakapan vokasional pada sasaran program, yaitu : ketrampilan penyiapan kolam, pengaturan air, pemeliharaan, masa pemanenan. Ketrampilan tersebut mampu dikuasai oleh sasaran program. Mereka juga mengaplikasikannya di rumah dalam nentuk berwirausaha ikan lele. 2. Dampak terhadap kecakapan akademik. Dampak akademik yang terlihat pada sasaran progam yaitu meningkatnya pengetahuan dari sasaran program. Meningkatnya pengetahuan ini dibuktikan dengan bagaimana mereka mampu menguasai materi teori maupun praktek. 3. Dampak terhadap kecakapan personal. Dampak yang ditimbulkan terkait dengan kecakapan personal meliputi mengetahui potensi diri dan rasa pesrcaya diri. Warga masyarakat

6 344 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 8, No. 5, Tahun 2016 yang menjadi sasaran program menjadi mampu menentukan seberapa besar usaha budidaya ikan lele yang akan mereka lakukan sesuai dengan dan terampil menjaga kelangsungan hidupnya di masa yang akan datang. Pendidikan life skills mempunyai esensi untuk meningkatkan relevansi kemampuan mereka. Disisi lain warga pendidikan dengan nilai-nilai kehidupan nyata, masyarakat juga menjadi memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi. 4. Dampak terhadap kecakapan sosial. Dampak yang terkait dengan ini baik preventif maupun progrsif (Anwar, 2012: 43). Kegiatan pelaksanaan program tidak hanya memberikan ketrampilan, tetapi juga pengetahuan meliputi berkomunikasi dengan baik dan yang terkait dengan ketrampilan yang diberikan menambah relasi. salah satu contoh tentang pengetahuan kewirausahaan.dengan diberikannya pengetahuan Pembahasan Berikut ini adalah beberapa aspek yang akan dijadikan pembahasan dalam penelitian ini, yaitu : kewirausahaan, hal itu akan menjadi bekal dalam melakukan sebuah kegiatan usaha. Berdasarkan kajiat teori, program life skills yang ditujukan kepada warga masyarakat diharapkan dapat 1. Keterlaksanaan program life skills budidaya ikan lele. membantu warga masyarakat memiliki bekal ketrampilan untuk melakukan sebuah usaha demi Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mencapai hidup yang sejahtera. Program keterlaksanaan program life skills budidaya ikan pendidikan life skills adalah pendidikan yang lele dapat dikatakan sudah baik. Brolin dalam dapat memberikan bekal ketrampilan yang Anwar (2012: 20) life skills constitute a continium of knowledge and aptitude that are necessary for a person to function effectively and to avoild interupption of employment experience. pengertian diatas menyatakan kecakapan hidup merupakan serangkaian pengetahuaan dan bakat yang diperlukan bagi seseorang yang dapat praktis, terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar kerja, peluang usaha, dan potensi ekonomi yang ada di masyarakat (Anwar, 2012: 20). Sejalan dengan kajian teori dapat diketahui bahwa program life skills budidaya ikan lele yang diselenggrakan pemerintah Desa Karangpatihan sudah memberikan ketrampilan dan pengetahuan berfungsi secara efektif dan menghindari yang dapat dijadikan bekal oleh sasaran program hambatan-hambatan dalam bekerja. Dalam untuk menjalankan sebuah usaha agar taraf hidup program life skills budidaya ikan lele diharapkan mereka lebih baik. dapat membantu sasaran program agar memiliki 2. Dampak keterlaksanaan program life skills bekal ketrampilan dan kemampuan dalam budidaya ikan lele membudidayakan ikan lele dan supaya warga masyarakat mencapai taraf hidup yang lebih baik. Tujuan dari program life skills ini sudah sesuai dengan teori. Berdasarkan kajian teori, Otto Soemareonto dalam Hasmawati (2013: 129) dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas dan aktivitas itu dapat dilakukan oleh manusia yang mengarah tujuan utama dari pendidikan life skills adalah pada perubahan dalam kehidupan manusia itu menyiapkan peserta didik agar mampu, sanggup, sendiri. Dampak yang dapat dirasakan oleh warga

7 masyarakat yaitu peningkatan kemampuan dan ketrampilan dalam budidaya ikan lele, peningakatan pengetahuan, dan penambahan pendapatan. Dampak yang ditimbulkan dari adanya program life skills budidaya ikan lele ini akan di rinci menjadi empat aspek kecakapan hidup, yaitu: 1. Kecakapan vokasional. Kecakapan vokasional ini dikatkan dengan bidang pekerjaan yang terdapat di masyarakat (Anwar, 2012: 31). Dampak kecapakan vokasional yang muncul dari adanya program life skills budidaya ikan lele yaitu meningkatnya ketrampilan. Warga masyarakat menjadi memiliki ketramilan dalam hal budidaya ikan lele. 2. Kecakapan akademik. Kecakapan akademik seringkali disebut kemampuan berfikir ilmiah. Dampak akademik yang terlihat pada sasaran program yaitu meningkatnya pengetahuan dari sasaran program. Dengan bertambahnya kecakapan akademik dari sasaran program, maka dalam menjalankan usaha budidaya ikan lele menjadi lebih baik. Hal itu dikarenakan mereka menjadi mengerti bagaimana teknik-teknik membudidayakan ikan lele. 3. Kecakapan sosial. Kecakapan sosial antara lain mencakup kecakapan komunikasi dengan empati dan kecakapan bekerja sama. Ketrampilan dapat berupa ketrampilan komunikasi (Anwar, 2012: 30). Mempunyai komunikasi yang baik merupakan cakupan dari kecakapan sosial. Warga masyarakat yang mengikuti program life skills, setelah lulus cara berkomunikasi mereka menjadi lebih baik. Dengan hal ini juga memicu tambahnya relasi dari warga masyarakat. Dengan semakin bertambahnya relasi maka usaha budidaya ikan lele mereka akan lebih baik. 4. Kecakapan personal. Kecakapan personal Dampak Pelaksanaan Program... (Nanda Indra Tawakal) 345 mencakup kecakapan mengenal diri dan kecakapan berfikir rasional. Salah satu contoh dari kecakapan ini ialah pengambilan keputusan. Ketrampilan ini menjadi paling utama dalam menentukan seseorang dapat berkembang atau tidak. Salah satu dampak yang bisa dilihat dari kecakapan persona mengenai mengenal diri sendiri. Para warga masyarakat menjadi mampu mengetahui potensi diri yang mereka miliki. Warga masyarakat mampu menentukan seberapa besar usaha budidaya ikan lele yang mereka jalankan sesuai dengan kemampuan mereka. Selain itu ada juga dampak yang terkait tentang rasa percaya diri. Warga masyarakat menjadi memiliki rasa percaya diri yang tinggi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan uraiaan di atas, dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Program life skills ini diadakan merupakan bentuk pemberdayaan warga masyarakat Desa Karngpatihan. Yang melatarbelakingi diadakannya program ini ialah masih banyaknya warga kurang mampu di Desa Karngpatihan. Tujuan dari program ini untuk memberikan kemampuan dan ketrampilan budidaya ikan lele kepada warga masyarakat Desa Karangpatihan dan untuk menambah pendapatan warga masyarakat agar perekonomian keluarga terangkat. Dalam pelaksanaanya program ini tidak hanya memberikan ketrampilan saja, namun juga memberikan pengetahuan. Penyampaian materi dilakukan dengan dua metode yaitu ceramah dan praktek. 2. Dampak keterlaksanaan program. Dampak dari program life skills

8 346 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 8, No. 5, Tahun 2016 budidaya ikan lele yaitu peningkatan kemampuan dari sasaran program. Dengan adanya program ini berdampak positif bagi warga masyarakat Desa Karangpatihan. Dampak yang ditimbulkan di rinci menjadi empat aspek kecakapan hidup, yaitu: kecakapan vokasional, kecakapan akademik, kecakapan sosial, dan kecakapan personal. Saran 1. Para pengelola dan penyelenggara program perlu melakukan pemantauan secara berkala pada usaha yang dujalankan oleh warga masyarakat. 2. Warga masyarakat harus mampu membuat usaha yang mereka lakukan menjadi lebih besar. Bambang Iqbal Safrani. (2015). Belum Meratanya Pendidikan Di Indonesia. Diakses tanggal 20 februari 2016 dari Hasnawati. (2013). Dampak Menonton Tayangan Sinetron Putih Abu-Abu Terhadap Perilaku Anak Di Kelurahan Sidodamai Samarinda. Ejournal Ilmu Komunikasi, 1(2), Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tim Broad Based Education Depdiknas. (2012). Kecakapan Hidup Life Skills Melalui Pendekatan Pendidikan Berbasis Luas. Jatim: Swa Bina Qualita Indonesia. Undang-undang Diakses tanggal 25 Februari DAFTAR PUSTAKA Anwar. (2012). Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills). Bandung: Alfabeta. Diakses tanggal 25 Februari 2016

Oleh : Anggrita Kumidaninggar, Pendidikan Luar Sekolah,

Oleh : Anggrita Kumidaninggar, Pendidikan Luar Sekolah, Dampak Pelaksanaan Program (Anggrita K) 170 DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT TERHADAP AKTIVITAS WIRAUSAHA WARGA BELAJAR DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) AR-RUM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh Marta Dwi Ningrum Pendidikan Luar Sekolah NIM JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL JURNAL. Oleh Marta Dwi Ningrum Pendidikan Luar Sekolah NIM JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAMPAK PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DI TAMAN BACAAN MASYARAKAT MATA AKSARA BAGI PEREMPUAN DI DESA UMBULMARTANI, KECAMATAN NGEMPLAK, KABUPATEN SLEMAN ARTIKEL JURNAL Oleh Marta Dwi Ningrum Pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Septi Ningsih NIM

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Septi Ningsih NIM DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BAGI WARGA BELAJAR DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT HARAPAN BANGSA, DESA PETIR, KECAMATAN KALIBAGOR, KABUPATEN BANYUMAS ARTIKEL

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DUMBO KUNCORO NGEMPLAK SLEMAN YOGAKARTA

MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DUMBO KUNCORO NGEMPLAK SLEMAN YOGAKARTA 356 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 5, No.8 Tahun 2016. MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DUMBO KUNCORO NGEMPLAK SLEMAN YOGAKARTA KNOWLEDGE MANAGEMENT IN KUBE DUMBO KUNCORO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan bernegara dan berbangsa merujuk pada Undang-Undang Kemajuan yang dicapai tersebut hanya dimungkinkan jika sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan bernegara dan berbangsa merujuk pada Undang-Undang Kemajuan yang dicapai tersebut hanya dimungkinkan jika sumber daya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan bernegara dan berbangsa merujuk pada Undang-Undang 1945 bagian priambule yaitu : Untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap

Lebih terperinci

Tristanti PLS UNY

Tristanti PLS UNY Tristanti PLS UNY tristanti@uny.ac.id Tujuan pendidikan baik pendidikan formal maupun informal bertujuan membentuk karakter dan mengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta kebaikan sosial. Siswa bebas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat hadir di Indonesia di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat hadir di Indonesia di tengah-tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat hadir di Indonesia di tengah-tengah kondisi krisis sosial ekonomi nasional pada tahun 1998. Kehadiran PKBM sebenarnya

Lebih terperinci

KEBERMAKNAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT DI SKB SLEMAN TERHADAP WARGA BELAJAR DALAM AKTIVITAS BERWIRAUSAHA

KEBERMAKNAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT DI SKB SLEMAN TERHADAP WARGA BELAJAR DALAM AKTIVITAS BERWIRAUSAHA 1 Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan (Aji Samanta Kurniadi N) KEBERMAKNAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT DI SKB SLEMAN TERHADAP WARGA BELAJAR DALAM AKTIVITAS BERWIRAUSAHA SEW MEANINGFULNESS OF LIFE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Lexy J Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL Pencapaian Standar Kualifikasi... (Septantya Budi Saputra) 53 PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL TEACHER QUALICATION STANDARD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang meneliti kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umumnya dan anak pada khususnya. Sebenarnya pendidikan telah dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. umumnya dan anak pada khususnya. Sebenarnya pendidikan telah dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia pada umumnya dan anak pada khususnya. Sebenarnya pendidikan telah dilaksanakan sepanjang sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan negara Indonesia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat

Lebih terperinci

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. HAMBATAN-HAMBATAN GURU MATA PELAJARAN IPS DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS KELURAHAN TALANG MANDI - DURI ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. 10070181

Lebih terperinci

PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016

PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016 2.282 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 24 Tahun ke-5 2016 PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016 IMPLEMENTATION GUIDANCE STUDY AT THE FIRST GRADE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang berbentuk kualitatif yaitu penelitian yang meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (natural setting).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan nasional sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bangsa Indonesia dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak yang perlu bagi kehidupannya dalam masyarakat, baik sebagai anggota. hidup di dalam masyarakat (Purwanto, 2007: 24).

BAB I PENDAHULUAN. anak yang perlu bagi kehidupannya dalam masyarakat, baik sebagai anggota. hidup di dalam masyarakat (Purwanto, 2007: 24). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pendidikan ialah membentuk manusia untuk menjadi warga negara yang baik. Untuk itu, sekolah-sekolah diajarkan segala sesuatu kepada anak yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan (field research). Oleh karena itu, obyek penelitiannya adalah berupa obyek di lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran sentral dalam kehidupan manusia. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran sentral dalam kehidupan manusia. Seiring 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran sentral dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan dunia, pendidikan dewasa ini menghadapi berbagai tantangan. Dunia pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan arus informasi serta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang sangat pesat saat ini, yang penuh dengan tantangan dan persaingan

Lebih terperinci

Journal of Non Formal Education and Community Empowerment

Journal of Non Formal Education and Community Empowerment NFECE 1 (1) (2012) Journal of Non Formal Education and Community Empowerment http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc PENERAPAN PRINSIP PEMBELAJARAN ORANG DEWASA(ANDRAGOGY) PADA PROGRAM LIFE SKILL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai tenaga pengisi pembangunan yang sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ahlinya. 1 Secara umum para lulusan dari sekolah/madrasah dan

BAB I PENDAHULUAN. ahlinya. 1 Secara umum para lulusan dari sekolah/madrasah dan ahlinya. 1 Secara umum para lulusan dari sekolah/madrasah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membahas pendidikan melibatkan banyak hal yang harus direnungkan, sebab pendidikan meliputi seluruh tingkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan masyarakat saat ini sangat perlu di perhatikan, terlebih pembangunan di pedesaan. Desa adalah bagian dari perekonomian yang menyuplai kebutuhan

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh Mareta Mega Silvia Pendidikan Luar Sekolah NIM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL JURNAL. Oleh Mareta Mega Silvia Pendidikan Luar Sekolah NIM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) ANGKATAN VIII DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan (field research). Oleh karena itu, obyek penelitiannya adalah berupa obyek di lapangan

Lebih terperinci

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA (Studi Kasus Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 8 Surakara) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

penutup, dan melengkapi data-data yang sudah di

penutup, dan melengkapi data-data yang sudah di A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Desain penelitian adalah suatu proses berurutan yang memberikan gambaran keseluruhan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengumpulan data, analisis serta

Lebih terperinci

Mengembangkan Diri Melalui Kecakapan Hidup

Mengembangkan Diri Melalui Kecakapan Hidup Telaah*Mengembangkan Diri Melalui Kecakapan» Ma Sutisna dan Asep Saripudin Mengembangkan Diri Melalui Kecakapan Hidup bagi Penyandang Cacat Nia Sutisna dan Asep Saripudin Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh. Pika Yunianti NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL JURNAL. Oleh. Pika Yunianti NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PARTISIPASI PENDIDIK DALAM PROGRAM KELOMPOK BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH GUNA MENGATASI KETIDAK PEDULIAN ANAK TERHADAP PENDIDIKAN DI DESA JALANLAUT KABUPATEN BANGKA ARTIKEL JURNAL Oleh Pika Yunianti

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KURIKULUM 2013 DI SDN TANJUNGREJO 1 MALANG

ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KURIKULUM 2013 DI SDN TANJUNGREJO 1 MALANG ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KURIKULUM 2013 DI SDN TANJUNGREJO 1 MALANG 1) Nury Yuniasih 1, 2) Iskandar Ladamay, 3) Dyah Tri Wahyuningtyas 1 FKIP Universitas Kanjuruhan Malang Jl. Soedanco Supriadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari siswa seringkali dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari siswa seringkali dihadapkan pada berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari siswa seringkali dihadapkan pada berbagai masalah baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Kemampuan siswa dalam memecahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja tetapi merupakan tanggung jawab seluruh Bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja tetapi merupakan tanggung jawab seluruh Bangsa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan merupakan perwujudan dan cita-cita luhur bangsa dan negara, yaitu menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, hasil-hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu suatu pendekatan yang lebih menekankan analisisnya pada pengumpulan induktif dan deduktif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009:1).

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009:1). 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia yang dapat diandalkan sebagai pencetak

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia yang dapat diandalkan sebagai pencetak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam melaksanakan pengembangan sumber daya manusia yang dapat diandalkan sebagai pencetak kader- kader pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini penulis menyajikan mengenai lokasi dan subjek penelitian, melakukan penelitian serta dalam pengolahannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini penulis menyajikan mengenai lokasi dan subjek penelitian, melakukan penelitian serta dalam pengolahannya. 39 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini penulis menyajikan mengenai lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN. BNP2TKI TKI dantki purna. Kamaruddin Hasan Fisip Unimal HP

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN. BNP2TKI TKI dantki purna. Kamaruddin Hasan Fisip Unimal HP MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN BNP2TKI TKI dantki purna Kamaruddin Hasan Fisip Unimal HP. 081395029273 Email: kamaruddinkuya76@gmail.com TANTANGAN MEA Tahun 2015 antara harapan dan tantangan Angka kemiskinan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini mencakup jenis dan metode penelitian, objek penelitian, data, sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, serta teknik analisis data dalam rangka

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kepribadian individunya dan kegunaan masyarakatnya, yang diarahkan demi

II. TINJAUAN PUSTAKA. kepribadian individunya dan kegunaan masyarakatnya, yang diarahkan demi 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Lingkungan Hidup Pendidikan merupakan perkembangan yang terorganisis dan kelengkapan dari semua potensi manusia, moral, intelektual dan jasmani, oleh dan daya dukung

Lebih terperinci

PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI. Oleh Oka Deva Yunianto NIM

PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI. Oleh Oka Deva Yunianto NIM PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI Oleh Oka Deva Yunianto NIM 07110241029 PROGRAM STUDI KEBIJAKAN PENDIDIKAN JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) ini tidak terlepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian

Lebih terperinci

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS Sirajuddin Saleh, & Hariati Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN MELALUI BUSINESS CENTRE DI SMK N 1 BANTUL

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN MELALUI BUSINESS CENTRE DI SMK N 1 BANTUL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN MELALUI BUSINESS CENTRE DI SMK N 1 BANTUL PROGRAM EVALUATION OF ENTREPRENEURSHIP LEARNING THROUGH BUSINESS CENTRE AT SMK N 1 BANTUL Oleh : Sekar Nur Sarjiyatti,

Lebih terperinci

ISSN: X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN)

ISSN: X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN) ISSN: 2088-687X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN) Nur Wasito a a Dosen Program Studi Manajemen Informatika, AMIK

Lebih terperinci

PELATIHAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) RIAS PENGANTIN

PELATIHAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) RIAS PENGANTIN PELATIHAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) RIAS PENGANTIN Puri Bhakti Renatama, Yoyon Suryono, Sujarwo Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Email: purirenatama@ymail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ZAINIMUBARAK

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ZAINIMUBARAK PENGARUH KECAKAPAN HIDUP DAN ORIENTASI MASA DEPAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS X DAN XI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) 1/5

Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) 1/5 Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) 1/5 Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) Bagian I (dari 5 bagian) Oleh, Dadang Yunus L, S.Pd.

Lebih terperinci

S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Oleh : MEGA ANDRIATI A

S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Oleh : MEGA ANDRIATI A 1 APLIKASI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK KECAKAPAN GENERIK DI SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 S K R I P S I Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian A. Latar Belakang Masalah Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu hal penting yang harus dijalani oleh setiap orang. Proses pendidikan memiliki peranan yang cukup besar dalam upaya

Lebih terperinci

Journal of Non Formal Education and Community Empowerment

Journal of Non Formal Education and Community Empowerment NFECE 4 (2) (2015) Journal of Non Formal Education and Community Empowerment http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (Pelatihan Life Skill

Lebih terperinci

REFLEKSI RESPON GURU TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 1 NGAGLIK E-JOURNAL

REFLEKSI RESPON GURU TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 1 NGAGLIK E-JOURNAL REFLEKSI RESPON GURU TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 1 NGAGLIK E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pola kehidupan masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pola kehidupan masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhankebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia meningkat seiring dengan perubahan dan perkembangan pola kehidupan masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhankebutuhan hidup yang semakin meningkat

Lebih terperinci

Bagaimana Cara Guru Matematika Meningkatkan Kecakapan Mengenal Diri Sendiri Para Siswa? Fadjar Shadiq

Bagaimana Cara Guru Matematika Meningkatkan Kecakapan Mengenal Diri Sendiri Para Siswa? Fadjar Shadiq Bagaimana Cara Guru Matematika Meningkatkan Kecakapan Mengenal Diri Sendiri Para Siswa? Fadjar Shadiq Setiap orang, siapapun dia akan memiliki kekurangan dan kelebihan sendirisendiri. Konsep kecakapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semangat reformasi pendidikan, diawali dengan munculnya kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. semangat reformasi pendidikan, diawali dengan munculnya kebijakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK) dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk inovasi kurikulum. Kemunculan KBK seiring dengan munculnya semangat reformasi pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan

Lebih terperinci

PERAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA KULWARU KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

PERAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA KULWARU KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO 108 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol 5 No. 6 Tahun 2016 PERAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA KULWARU KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO ROLE OF

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian. Dengan kata lain metode penelitian akan

Lebih terperinci

Evaluasi Implementasi Program Pendidikan Kesetaraan Paket B di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Kautsar Kota Mataram

Evaluasi Implementasi Program Pendidikan Kesetaraan Paket B di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Kautsar Kota Mataram Jurnal Transformasi Volume 2 Nomor 1 Edisi Maret 2016 PLS FIP IKIP Mataram Evaluasi Implementasi Program Pendidikan Kesetaraan Paket B di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Kautsar Kota Mataram

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Septi Ningsih NIM

SKRIPSI. Oleh: Septi Ningsih NIM DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BAGI WARGA BELAJAR DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT HARAPAN BANGSA, DESA PETIR, KECAMATAN KALIBAGOR, KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI

Lebih terperinci

KREATIVITAS GURU KETRAMPILAN DALAM MENGATASI KETERBATASAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN

KREATIVITAS GURU KETRAMPILAN DALAM MENGATASI KETERBATASAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN KREATIVITAS GURU KETRAMPILAN DALAM MENGATASI KETERBATASAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN Abstrak Tujuan dari penelitian adalah mengungkapkan: 1) Sarana Prasarana pelajaran ketrampilan,2) kondisi alat dan

Lebih terperinci

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Masyarakat Pesisir Pantai Di Kabupaten Kepulauan Sangihe JESSICA PRISCA HUMUNE PATAR RUMAPEA NOVIE PALAR

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Masyarakat Pesisir Pantai Di Kabupaten Kepulauan Sangihe JESSICA PRISCA HUMUNE PATAR RUMAPEA NOVIE PALAR Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Masyarakat Pesisir Pantai Di Kabupaten Kepulauan Sangihe JESSICA PRISCA HUMUNE PATAR RUMAPEA NOVIE PALAR Abstract : This study aims to determine the development of

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017 ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS mata pelajaran PKn terhadap prestasi belajar PKn dengan. menggunakan teknik pokok wawancara, serta teknik penunjang

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS mata pelajaran PKn terhadap prestasi belajar PKn dengan. menggunakan teknik pokok wawancara, serta teknik penunjang 53 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif karena penelitian ini mengkaji kondisi aktual tentang dampak perbedaan uraian

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Jurnal Gammath, Volume I Nomor 2, September 2016 KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Mohammad Jupri 1, Zulfa Anggraini R 2, Christine Wulandari S 3 1 Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM PENDIDIKAN RENDAH (STUDI PADA PETANI RAMBUTAN DESA PALLANTIKANG, KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN GOWA) Nuralfi Khaerany Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menyelenggarakan pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menyelenggarakan pembangunan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sektor pembangunan yang cukup penting dalam menciptakan sumber daya manusia. Sementara sumber daya manusia merupakan syarat mutlak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang secara merata dan menyeluruh, dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang secara merata dan menyeluruh, dengan tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melaksanakan pembangunan disegala bidang secara merata dan menyeluruh, dengan tujuan untuk mewujudkan nmasyarakat

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI BERBASIS KARAKTER DI PAUD NURUL WATHON SEMARANG

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI BERBASIS KARAKTER DI PAUD NURUL WATHON SEMARANG PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI BERBASIS KARAKTER DI PAUD NURUL WATHON SEMARANG Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data dan menganalisis data yang diperlukan dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data dan menganalisis data yang diperlukan dalam penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, karena topik yang diangkat perlu eksplorasi secara mendalam tentang Sistem Pengendalian

Lebih terperinci

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

Oleh: IMA NUR FITRIANA A PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATINOM TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD Oleh: Fajar Dwi Astuti 1), Imam Suyanto 2), H. Setyo Budi 3), Abstract: The Contextual Approach

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2

Lebih terperinci

173 Dampak Pendidikan Keaksaraan terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga.Amelia Rizky Hartini, Sumarno., Hiryanto,.

173 Dampak Pendidikan Keaksaraan terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga.Amelia Rizky Hartini, Sumarno., Hiryanto,. 173 Dampak Pendidikan Keaksaraan terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga.Amelia Rizky Hartini, Sumarno., Hiryanto,. DAMPAK PENDIDIKAN KEAKSARAAN TERHADAP TINGKAT SOSIAL EKONOMI KELUARGA Amelia Rizky Hartini,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE MELALUI MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS II SD NEGERI 2 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Novi Nirmala Ismayayanti 1,

Lebih terperinci

SIKAP DAN KEBIASAAN BELAJAR MAHASISWA TUNANETRA PRODI PLB FKIP UNINUS

SIKAP DAN KEBIASAAN BELAJAR MAHASISWA TUNANETRA PRODI PLB FKIP UNINUS SIKAP DAN KEBIASAAN BELAJAR MAHASISWA TUNANETRA PRODI PLB FKIP UNINUS Oleh: N. Dede Khoeriah, Ayi Najmul Hidayat Program Studi Pendidikan Luar Biasa Universitas Islam Nusantara Email: nenden195830@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Pendidikan Nasional harus tanggap terhadap tuntutan perubahan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KONSELING DI RIFKA ANNISA DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KONSELING DI RIFKA ANNISA DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) Pelaksanaan Pendampingan Konseling... (Lutfi Hariyanto) 231 PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KONSELING DI RIFKA ANNISA DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) IMPLEMENTATION ASSISTANCE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik

Lebih terperinci

Oleh : ADE ARUM PERTIWI A

Oleh : ADE ARUM PERTIWI A STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PEMINAT DAN DAYA TARIK UNTUK MENYEKOLAHKAN ANAK KE SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lusi Anzarsari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lusi Anzarsari, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan sistem pendidikan merupakah salah satu bidang yang sangat vital bagi keseluruhan pembangunan suatu bangsa dan negara. Pengembangan pendidikan menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

MANAJEMEN MUTU SEKOLAH MELALUI KEGIATAN PADUAN SUARA DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA TAHUN 2016/2017

MANAJEMEN MUTU SEKOLAH MELALUI KEGIATAN PADUAN SUARA DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA TAHUN 2016/2017 MANAJEMEN MUTU SEKOLAH MELALUI KEGIATAN PADUAN SUARA DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA TAHUN 2016/2017 Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017)

PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017) PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah untuk menghadapi tantangan era globalisasi adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah untuk menghadapi tantangan era globalisasi adalah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya pemerintah untuk menghadapi tantangan era globalisasi adalah dengan peningkatan mutu manusia Indonesia melalui perbaikan mutu pendidikan untuk semua jalur pendidikan.

Lebih terperinci

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1 Penerapan Pendekatan Saintifik...(Mega Selvira Paut) 511 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV DI SD PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH TO STUDENTS GRADE IV

Lebih terperinci

Oleh : Reny Antasi A

Oleh : Reny Antasi A HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VII DITINJAU DARI METODE SNOWBALL THROWING DAN THINK TALK WRITE DI SMP 2 MUHAMMADIYAH KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015 / 2016 PUBLIKASI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN GENERIC LIFE SKILLS WARGA BELAJAR PROGRAM PENDDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP SKB KOTA YOGYAKARTA ARTIKEL E-JOURNAL

UPAYA PENINGKATAN GENERIC LIFE SKILLS WARGA BELAJAR PROGRAM PENDDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP SKB KOTA YOGYAKARTA ARTIKEL E-JOURNAL UPAYA PENINGKATAN GENERIC LIFE SKILLS WARGA BELAJAR PROGRAM PENDDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP SKB KOTA YOGYAKARTA ARTIKEL E-JOURNAL Oleh : Phandu Setyawan 11102244021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi tidak saja memberikan dampak positif akan tetapi memberikan dampak negatif pula terhadap kehidupan manusia. Dampak positif yang dirasakan yaitu berkembangnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Waktu melakukan penelitian ini selama 7 (Tujuh) bulan dengan rincian sebagai berikut : Waktu Pelaksanaan No. Kegiatan Jan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia mempunyai potensi yang dapat dibina dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia mempunyai potensi yang dapat dibina dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya manusia mempunyai potensi yang dapat dibina dan dikembangkan kearah kedewasaan. Salah satu upaya pembinaan dan pengembangan potensi itu adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadiannya. Sebagai bentuk pengembangan diri

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadiannya. Sebagai bentuk pengembangan diri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prinsip utama yang telah disepakati oleh pakar pendidikan adalah bahwa setiap warga negara seharusnya mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kepribadiannya. Sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI SKB PACITAN

ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI SKB PACITAN ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI SKB PACITAN Maryono Dosen STKIP PGRI Pacitan Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kebijakan pendidikan kewirausahaan dan faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan masyarakat merupakan salah satu modal dasar dan sekaligus faktor dominan dalam pembangunan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pendidikan menempati peran sangat strategi dalam pembangunan Nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 yang mengamanatkan pemerintah dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER Esti Zuhroniyah 1, Tri Saptuti Susiani 2, Chamdani 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas

Lebih terperinci