BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Struma adalah perbesaran kelenjar tiroid yang menyebabkan pembengkakan di bagian depan leher (Dorland, 2002). Kelenjar tiroid terletak tepat dibawah laring pada kedua sisi dan sebelah anterior trakea. Tiroid menyekresikan dua hormon utama, tiroksin (T 4 ), dan triiodotironin (T 3 ), serta hormon kalsitonin yang mengatur metabolisme kalsium bersama dengan parathormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid (Guyton and Hall, 2007). Kerja kelenjar tiroid ini dipengaruhi oleh kecukupan asupan iodium. Defisiensi hormon tiroid ini dapat menimbulkan gangguan tertentu yang spesifik. Cretinism, misalnya, yang ditandai dengan gangguan pertumbuhan dibawah normal disertai dengan retardasi mental merupakan akibat dari hormon tiroid yang inadekuat pada saat perkembangan janin. Kekurangan asupan yodium yang biasanya terjadi pada daerah goiter (gondok) endemis banyak terjadi karena defisiensi yodium menyebabkan hipotiroidisme sehingga mengakibatkan pembengkakan kelenjar

2 BAB II ISI A. KELENJAR TIROID PENGERTIAN Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus, sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu. Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa tampak dibawah atau di samping jakun.kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh. Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2 cara: 1. Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein 2. Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel. Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan yodium, yaitu suatu eleman yang terdapat di dalam makanan dan air. Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengolahnya menjadi hormon tiroid. Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar tiroid dan didaur-ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid. Tubuh memiliki mekanisme yang rumit untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid. Hipotalamus (terletak tepat di atas kelenjar hipofisa di otak) menghasilkan thyrotropinreleasing hormone, yang menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan thyroid-stimulating hormone (TSH). Sesuai dengan namanya, TSH ini merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Jika jumlah hormon tiroid dalam darah mencapai kadar tertentu, maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam jumlah yang lebih sedikit; jika kadar

3 hormon tiroid dalam darah berkurang, maka kelenjar hipofisa mengeluarkan lebih banyak TSH. Hal ini disebut mekanisme umpan balik. Hormon tiroid terdapat dalam 2 bentuk: 1. Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh. 2. Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitu triiodo-tironin (T3). Perubahan ini menghasilkan sekitar 80% bentuk hormon aktif, sedangkan 20% sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri. Perubahan dari T4 menjadi T3 di dalam hati dan organ lainnya, dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya kebutuhan tubuh dari waktu ke waktu. Sebagian besar T4 dan T3 terikat erat pada protein tertentu di dalam darah dan hanya aktif jika tidak terikat pada protein ini. Dengan cara ini, tubuh mempertahankan jumlah hormon tiroid yang sesuai dengan kebutuhan agar kecepatan metabolisme tetap stabil. Agar kelenjar tiroid berfungsi secara normal, maka berbagai faktor harus bekerjasama secara benar: - hipotalamus - kelenjar hipofisa - hormon tiroid (ikatannya dengan protein dalam darah dan perubahan T4 menjadi T3 di dalam hati serta organ lainnya). Tiroid mengeluarkan tiga hormon penting, yaitu Triodotironim, Tiroksin, Kasitonin Triodotironin dan Tiroksin mengatur laju metabolisme dengan cara mengalir bersama darah dan memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa. Jika Tiroid mengeluarkan terlalu sedikit Triodotironin dan Tiroksin, maka tubuh akan merasa kedinginan, letih, kulit mengering dan berat badan bertambah. Sebaliknya jika terlalu banyak, tubuh akan berkeringat, merasa gelisah, tidak bisa diam dan berat badan akan berkurang.

4 GEJALA PENYAKIT TIROID Hipertiroidisme Denyut jantung yg cepat Tekanan darah tinggi Kulit lembat & berkeringat banyak Gemetaran Gelisah Nafsu makan bertambah disertai penambahan berat badan Sulit tidur Sering buang air besar & diare Lemah Kulit diatas tulang kering menonjol & menebal Mata membengkak, memerah & menonjol Mata peka terhadap cahaya Mata seakan menatap Kebingungan Hipotiroidisme Denyut nadi yg lambat Suara serak Berbicara menjadi lambat Alis mata rontok Kelopak mata turun Tidak tahan cuaca dingin Sembelit Penambahan berat badan Rambut kering, tipis, kasar Kulit kering, bersisik, tebal, kasar Kulit diatas tulang kering menebal & menonjol Sindroma terowongan karpal Kebingungan Depresi Demensia DIAGNOSA Untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroid, bisa dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium.salah satu pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah pengukuran kadar TSH di dalam darah.hormon ini merangsang kelenjar tiroid, karena itu jika kelenjar tiroid

5 kurang aktif maka kadar hormon ini tinggi; sedangkan jika kelenjar tiroid terlalu aktif, maka kadar hormon ini rendah. Biasanya pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pengukuran kadar TSH dan kadar T4 yang bebas dalam darah.tetapi bisa juga dilakukan pengukuran kadar protein globulin pengikat tiroksin, karena kadar protein yang abnormal bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam menilai kadar hormon tiroid total.penderita penyakit ginjal, beberapa penyakit keturunan atau pemakaian steroid anabolik memiliki kadar globulin pengikat tiroksin yang rendah. Sebaliknya, wanita hamil, pemakai pil KB atau estrogen lainnya, penderita hepatitis stadium awal dan beberapa penyakit lainnya, memiliki kadar globulin pengikat tiroksin yang tinggi. Beberapa pemeriksaan bisa dilakukan pada kelenjar tiroid. Jika diduga terdapat pertumbuhan di dalam kelenjar tiroid, dilakukan pemeriksaan USG, untuk menentukan apakah pertumbuhan ini berupa cairan atau padat. Skening kelenjar tiroid dengan yodium radioaktif atau teknetium, bisa menunjukkan kelainan fisik pada kelenjar tiroid. Skening tiroid juga bisa membantu menentukan apakah fungsi dari suatu daerah tiroid bersifat normal, terlalu aktif atau kurang aktif. Jika masih belum yakin apakah kelainannya terletak pada kelenjar tiroid atau kelenjar hipofisa, maka dilakukan pemeriksaan perangsangan fungsional. Pada salah satu dari pemeriksaan ini dilakukan penyuntikan thyrotropin-releasing hormone intravena dan pemeriksaan darah untuk mengukur respon dari kelenjar hipofisa. B. KELENJAR PARATIROID PENGERTIAN Kelenjar ini terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher. Kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan hormone paratiroksin. Masingmasing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormone yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor didalam darah dan tulang. MACAM-MACAM KELENJAR PARATIROID 1. Hipoparatiroidisme Terjadinya kekurangan didalam darah atau Hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut telani. Dengan gejala khas kejang dan konvulsi, kususnya pada tangan dan kaki yang disebut karpopedal spasmus. Gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.

6 2. Hiperparatiroidisme Biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distrusi kalium terganggu, kalsium dikeluarkan lagi dari tulang dan dimasukan kembali keserum darah akibatnya terjadi penyakit tulangdengan tanda-tanda yang khas beberapa bagian kropos, yang dikenal sebagai otatis fibrosc stistika parens dan terbentuk kristal pada tulang, kalsiumnya diedarkan didalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal hiperfungsi paratiroid terjadi memproduksi lebih banyak hormone paratiroksin dari biasanya. Etiologi dari hiperparatiroid 1. hiperparatiroidisme primer Berkurangnya kalsium pada tulang dan timbul fraktus spontan. Kelainan traktus urinarius. Manifestasi dari system saraf sentrak, misalnya depresi dan koma. Kelemahan neuromuscular, tenaga obat berkurang keletihan otot. Manifestasi gastrointestinal, kurang nafsu makan, mual, dan muntah 2. Hiperparatiroidisma gagal ginjal krosnis. glomerulo nefitis. pielonefitis dan, anomaly urogenitalis pada anak FISIOLOGI KELENJAR PARATIROID Diatur dan diawasi oleh kelenjar hipofise hormone paratiroksin (HPT) gell konsentrasi ion-ion kalsium yang terdapat dalam cairan extraseluler. Produksi HPT akan meningkat apabila kadar kalsium pada plasma menurun dalam keadaan psikologis kadar kalsium dalam plasma berada dalam pengawasan homeostatic. Dalam batas yang sangat sempit dipengaruhi oleh perubahan diet setiap hari dan pertukaran mineral antara tulang dan darah. Hambatan kerja paratiroid mengakibatkan penurunan kadar magnesium dalam darah, konsentrasi magnesium sangat diperlukan bagi fungsi kelenjar paratiroid agar menghasilkan hormone yang diperlukan tubuh. Fungsi ion Kalsium : 1. Penting dalam cairan intersel dan ekstrasel

7 2. Komponen utama dalam tulang 3. Penting dalam pembekuan darah dan system enzim 4. Pelepasan kalsium intersel untuk mengaktifkan sel dan kontraksi otot 5. Kalsium ekstrasel mengadakan perubahan hipokalsemia yang menimbulkan epilepsy dan tetani Fungsi hormone kalsitonn : Menurunkan kadar kalsium dengan menghambat reabsorsi tulang menekan aktivitas osteoblas dan menghambat pertumbuhan tulang. Menghambat pelepasan kalsium dari tulang, Vitamin D merupakan metabolisme, hormone steroid menambah absorsi kalsium. FUNGSI KELENJAR PARATIROID 1. Memelihara kosentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma 2. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal. 3. Mempercepat absorsi kalsium di intestine. 4. Kalsium berkurang, hormone paratiroid menstimulasi reabsorsi tulang sehingga menambah kalsium dalam darah. 5. Menstimulasi dan mentransportasi kalsium dan fosfat melalui membrane sel

8 BAB III PENUTUP KESIMPULAN 1. Fungsi utama hormon tiroid adalah meningkatkan aktivitas metabolik seluler, sebagai hormon pertumbuhan, dan mempengaruhi mekanisme tubuh yang spesifik seperti sistem kardiovaskuler dan regulasi hormon lain. 2. Diagnosis hipertiroidisme mengacu pada hasil pemeriksaan TSH, FT4, FT3, TSI, dan indeks Wayne dan indeks New Castle berdasarkan gejala klinis yang timbul. 3. Penyebab terjadinya hipertiroidisme adalah TSI yang mengambil alih regulasi yang seharusnya dilaksanakan oleh TSH. 4. Efek samping pembedahan yang mungkin timbul bisa saja terjadi akibat letak kedua kelenjar yang berdekatan dan fungsinya yang antagonis. 5. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi tindakan bedah dan pemberian bahan penghambat sintesis tiroid, seperti antitiroid, penghambat ion iodida, yodium konsentrasi tinggi, dan yodium radioaktif. 6. Hormon paratiroid (PTH) adalah suatu polipeptida linear dengan berat molekul 9500 yang mengandung 84 residu asam amino. 7. Efek hormon paratiroid yang menyebabkan terjadinya absorpsi kalsium dan fosfat dari tulang dan efek yang cepat dari hormon paratiroid dalam mengurangi ekskresi kalsium oleh ginjal. 8. Sekresi dari hormon paratiroid tergantung dari suatu negative feed-back mechanism yang diatur oleh kadar ion kalsium dalam plasma. 9. Fungsi Hormon Paratiroid yaitu, mempertahankan fungsi kalsium pada cairan ekstrasel, melalui pengaturan absorbsi kalsium di ginjal dan mobilisasi kalsium di tulang. 10. Sekresi HormonParatiroid dipengaruhi kadar kalsium plasma.

9 Daftar pustaka Guyton & Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC Penerbit Buku Kedokteran (hal ) Gan gunawan s.,dkk.2007.farmakologi dan terapi edisi 5.jakarta:departemen farmakologi dan terapeutik FKUI anak.html

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah. 1. Hipokalsemia HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA Hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dl darah. PENYEBAB Konsentrasi

Lebih terperinci

:

: KBMENTERIAI\ RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA UPT PERPUSTAKAAN Alamat : Kampus Unud Bukit Jimbaran Badung, Bali - 80364 Telepon (0361) 702772, Fax (0361) 701907 E-mail : perpr-rstakaanudayana@)rahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada umumnya masih didominasi oleh

Lebih terperinci

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen, SISTEM ENDOKRIN Hormon adalah bahan kimia yang dihasilkan oleh sebuah sel atau sekelompok sel dan disekresikan ke dalam pembuluh darah serta dapat mempengaruhi pengaturan fisiologi sel-sel tubuh lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Gangguan Akibat. jangka waktu cukup lama (Hetzel, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Gangguan Akibat. jangka waktu cukup lama (Hetzel, 2005). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gondok Endemik merupakan masalah gizi yang dijumpai hampir diseluruh negara di dunia, baik di negara berkembang termasuk di Indonesia maupun negara maju. Terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi. Gangguan Akibat

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi. Gangguan Akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya yang memiliki dampak positif terhadap peningkatan sumber daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) menjadi salah

Lebih terperinci

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN Kemampuan suatu sel atau jaringan untuk berkomunikasi satu sama lainnya dimungkinkan oleh adanya 2 (dua) sistem yang berfungsi untuk mengkoordinasi semua aktifitas sel

Lebih terperinci

BAB 2 ANATOMI DAN FUNGSI KELENJAR TIROID. Tiroid berarti organ berbentuk perisai segi empat. Kelenjar tiroid merupakan

BAB 2 ANATOMI DAN FUNGSI KELENJAR TIROID. Tiroid berarti organ berbentuk perisai segi empat. Kelenjar tiroid merupakan BAB 2 ANATOMI DAN FUNGSI KELENJAR TIROID 2.1 Anatomi Tiroid berarti organ berbentuk perisai segi empat. Kelenjar tiroid merupakan organ yang bentuknya seperti kupu-kupu dan terletak pada leher bagian bawah

Lebih terperinci

PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON)

PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON) Bio Psikologi Modul ke: PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON) 1. Penemuan Transmisi Kimiawi pada Sinapsis 2. Urutan Peristiwa Kimiawi pada Sinaps 3. Hormon Fakultas Psikologi Firman Alamsyah, MA Program Studi

Lebih terperinci

Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon)

Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon) Modul ke: Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon) Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Hormon Hormon berasal dari kata hormaein yang berarti

Lebih terperinci

FISIOLOGI HORMON STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN

FISIOLOGI HORMON STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN FISIOLOGI HORMON Fisiologi hormon By@Ismail,S.Kep, Ns, M.Kes 1 STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN Sistem endokrin terdiri dari kelenjarkelenjar endokrin Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang

Lebih terperinci

FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar Endokrin Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat

Lebih terperinci

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT A.HIPERKALEMIA a. pengertian JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT Hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi b. penyebab 1.pemakaian obat tertentu yang menghalangi pembuangan kalium oleh ginjal misalnya spironolakton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Gangguan akibat kekurangan iodium adalah sekumpulan gejala yang dapat

Lebih terperinci

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) DEFINISI Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana

Lebih terperinci

BIOSINTESIS HORMON TIROID DAN PARATIROID

BIOSINTESIS HORMON TIROID DAN PARATIROID MAKALAH TENTANG BIOSINTESIS HORMON TIROID DAN PARATIROID Disusun oleh: Sohibul Himam Haqiqi 0710510087 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008 PENDAHULUAN 1.1 Sistem endokrin Sistem endokrin,

Lebih terperinci

BAB V ENDOKRINOLOGI A. PENDAHULUAN

BAB V ENDOKRINOLOGI A. PENDAHULUAN BAB V ENDOKRINOLOGI A. PENDAHULUAN Pokok bahasan endokrinologi memberikan penjelasan mengenai sistem pengaturan tubuh yang diatur oleh hormon. Dalam endokrinologi telah dibahas berbagai macam aspek tentang

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hormon tirod Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid ini diregulasi oleh hipotalamus dan hipofisis

Lebih terperinci

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST PENGERTIAN Defisiensi : suatu keaadaan atau kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan sesuatu dari yang seharusnya terpenuhi. Defisiensi zat gizi : suatu keadaan dimana

Lebih terperinci

HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS

HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS Hipotalamus merupakan bagian kecil otak yang menerima input baik langsung maupun tidak dari semua bagian otak. Hipofisis adalah kelenjar endokrin kecil yang terletak

Lebih terperinci

1. Kelenjar Hipofi sis (Pituitari)

1. Kelenjar Hipofi sis (Pituitari) Sehabis berolahraga, tenggorokan kita akan terasa kering dan kehausan. Ini terjadi karena tubuh banyak mengeluarkan keringat, sehingga air dalam tubuh juga banyak yang keluar. Keadaan demikian membuattubuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa wanita masa menstruasi merupakan masa-masa yang sangat menyiksa. Itu terjadi akibat adanya gangguan-gangguan pada siklus menstruasi. Gangguan menstruasi

Lebih terperinci

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar Nama : Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : 19720826 200212 1 002 Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar Mata Kuliah : Kep. Medikal Bedah Topik : Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. aktif dari hormon tiroksin memegang peranan penting dalam fungsi fisiologis

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. aktif dari hormon tiroksin memegang peranan penting dalam fungsi fisiologis I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hormon Triiodotironin (T3) dan Tetraiodotironin (T4) adalah bentuk aktif dari hormon tiroksin memegang peranan penting dalam fungsi fisiologis tubuh dan pengaturan metabolisme

Lebih terperinci

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif Kelompok 3 Aswar Anas 111810401036 Antin Siti Anisa 121810401006 Nenny Aulia Rochman 121810401036 Selvi Okta Yusidha 121810401037 Qurrotul Qomariyah

Lebih terperinci

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis BAB XIV Kelenjar Hipofisis A. Struktur Kelenjar Hipofisis Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitary adalah suatu struktur kecil sebesar kacang ercis yang terletak di dasar otak. Kelenjar ini berada dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan masyarakat perkotaan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan masyarakat perkotaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan masyarakat perkotaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya lingkungan, perilaku, akses pelayanan kesehatan dan kependudukan (Efendi & Makhfudi,2010).

Lebih terperinci

BIOSINTESIS HORMON TIROID

BIOSINTESIS HORMON TIROID HORMON TIROID Kelenjar Tiroid menghasilkan 2 jenis hormone: Triiodotironin (T3) Tetraiodotironin (T4) Hormon tiroid berperan dalam metabolism umum (sintesis protein), perkembangan umum (pembentukan hormone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam membantu menegakkan diagnosa berbagai macam penyakit. Ada kementakan (probality) bahwa urinalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa masalah gizi diantaranya yaitu kekurangan yodium dan kekurangan yodium dapat diderita orang pada setiap kehidupan

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kelenjar tiroid fetus berasal dari endodermal foregut. Perkembangannya

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kelenjar tiroid fetus berasal dari endodermal foregut. Perkembangannya BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Patofisiologi Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid fetus berasal dari endodermal foregut. Perkembangannya mulai dari dasar faring yang mengadakan profilasi dan invaginasi, kemudian

Lebih terperinci

HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN

HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN Dr.Eva Decroli,SpPD-KEMD,FINASIM SUB BAGIAN ENDOKRIN DAN METABOLIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND/ RS DR. M. DJAMIL PADANG 1 HIPERTIROID sindroma hipermetabolisme

Lebih terperinci

HORMON. OLEH dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

HORMON. OLEH dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO HORMON OLEH dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO Hormon Pembawa pesan kimiawi. Bersama saraf memadukan berbagai sistem organ (sistem koordinasi). Zat - zat dengan aktivitas hormonal (protein, asam amino, asam

Lebih terperinci

HIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk:

HIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk: HIPONATREMIA 1. PENGERTIAN Hiponatremia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kadar natrium dalam darah adalah rendah abnormal. Natrium merupakan elektrolit yang membantu mengatur jumlah air di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Program Keluarga Berencana adalah perawatan. kesehatan utama yang sesuai untuk kaum ibu dalam masa

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Program Keluarga Berencana adalah perawatan. kesehatan utama yang sesuai untuk kaum ibu dalam masa BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Program Keluarga Berencana adalah perawatan kesehatan utama yang sesuai untuk kaum ibu dalam masa usia subur (Azis, 1997). Hampir seluruh negara berkembang memiliki

Lebih terperinci

B. SISTEM HORMON / ENDOKRIN

B. SISTEM HORMON / ENDOKRIN B. SISTEM HORMON / ENDOKRIN HORMON SENYAWA KIMIA YANG DIHASILKAN OLEH KELENJAR ENDOKRIN ATAU KELENJAR BUNTU, YANG MENYEBABKAN TERJADINYA KOORDINASI PADA SEMUA BAGIAN TUBUH Transportasi hormon dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil perhitungan jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, nilai hematokrit, MCV, MCH, dan MCHC pada kerbau lumpur betina yang diperoleh dari rata-rata empat kerbau setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Darah Karbohidrat merupakan sumber utama glukosa yang dapat diterima dalam bentuk makanan oleh tubuh yang kemudian akan dibentuk menjadi glukosa. Karbohidrat yang dicerna

Lebih terperinci

SISTEM ENDOKRIN. Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB

SISTEM ENDOKRIN. Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB SISTEM ENDOKRIN Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB Source: http://users.rcn.com/jki mball.ma.ultranet/biolo gypages/h/hormones.ht ml. KELENJAR-KELENJAR ENDOKRIN HYPOTHALAMUS

Lebih terperinci

PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID

PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID Glukosa Ada dalam makanan, sbg energi dalam sel tubuh. Dicerna dalam usus, diserap sel usus ke pembuluh darah, diedarkan ke sel tubuh. Untuk masuk ke sel dibutuhkan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN KERJA. Keterampilan Anamnesis & Pemeriksaan Pembesaran kelenjar tiroid Penilaian Kelenjar Tiroid - Hipertiroid dan hipotiroid

BUKU PANDUAN KERJA. Keterampilan Anamnesis & Pemeriksaan Pembesaran kelenjar tiroid Penilaian Kelenjar Tiroid - Hipertiroid dan hipotiroid BUKU PANDUAN KERJA Keterampilan Anamnesis & Pemeriksaan Pembesaran kelenjar tiroid Penilaian Kelenjar Tiroid - Hipertiroid dan hipotiroid FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS DISUSUN OLEH Dr. dr. A. Makbul Aman,

Lebih terperinci

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll Manfaat Terapi Ozon Sebagai Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer untuk berbagai penyakit. Penyakit yang banyak diderita seperti diabetes, kanker, stroke, dll. Keterangan Rinci tentang manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) yang. terakhir dilaksanakan pada tahun 2007, walaupun menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) yang. terakhir dilaksanakan pada tahun 2007, walaupun menunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) yang terakhir dilaksanakan pada tahun 2007, walaupun menunjukkan kecenderungan yang terus menurun (390 kematian/100.000

Lebih terperinci

4/28/2012. Obat-obat Endokrin. Dea Arie Kurniawan. 4/28/2012 Kuliah Farmakologi Keperawatan 2

4/28/2012. Obat-obat Endokrin. Dea Arie Kurniawan. 4/28/2012 Kuliah Farmakologi Keperawatan 2 Obat Sistem Endokrin Obat-obat Endokrin Dea Arie Kurniawan 4/28/2012 Kuliah Farmakologi Keperawatan 2 1 Tiroid Kelenjar Tiroid: Iodotironin(T3 & T4) Kalsitonin Metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan.

Lebih terperinci

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu) 14 (polidipsia), banyak kencing (poliuria). Atau di singkat 3P dalam fase ini biasanya penderita menujukan berat badan yang terus naik, bertambah gemuk karena pada fase ini jumlah insulin masih mencukupi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen utama adalah hemoglobin A dengan struktur molekul α 2 β 2.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen utama adalah hemoglobin A dengan struktur molekul α 2 β 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hemoglobin Darah orang dewasa normal memiliki tiga jenis hemoglobin, dengan komponen utama adalah hemoglobin A dengan struktur molekul α 2 β 2. Hemoglobin minor yang memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kopi 1. Pengertian Kopi Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji tanaman kopi. Kopi digolongkan ke dalam famili Rubiaceae dengan genus Coffea.

Lebih terperinci

Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU / RSHAM

Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU / RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU / RSHAM STRUMA PADA ANAK 2 Kelenjar tiroid yang membesar dapat memperlihatkan fungsi: Eutiroidisme

Lebih terperinci

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG Sunarsih Yudawati, Emy Setyowati Program Studi Diploma 3 Akademi Kebidanan Wira Husada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses metabolisme di dalam tubuh. Gangguan akibat kekurangan yodium

BAB I PENDAHULUAN. proses metabolisme di dalam tubuh. Gangguan akibat kekurangan yodium BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yodium merupakan zat mineral mikro yang harus tersedia didalam tubuh yang berfungsi untuk pembentukan hormon tiroid dan berguna untuk proses metabolisme di dalam tubuh.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor peternakan merupakan sektor yang strategis, mengingat dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan mencerdaskan bangsa, sektor peternakan berperan penting melalui penyediaan

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Yupiter Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah A. Bagian-Bagian Darah Terdiri atas apakah darah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Pertumbuhan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak yang berkualitas merupakan tulang punggung keberhasilan suatu negara. Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa yang

Lebih terperinci

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERPITUITARISME

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERPITUITARISME ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERPITUITARISME A. Pengertian Hiperfungsi kelenjar hipofisis atau sering disebut hiperpituitarisme yaitu suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau hiperplasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi masyarakat merupakan salah satu. masalah yang sering dialami oleh negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi masyarakat merupakan salah satu. masalah yang sering dialami oleh negara berkembang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi masyarakat merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh negara berkembang, termasuk Indonesia. Di Indonesia, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI) LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI) A. Masalah Keperawatan Gangguan kebutuhan suhu tubuh (Hipertermi) B. Pengertian Hipertermi adalah peningkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kopi 1. Pengertian kopi Kopi merupakan salah satu minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman psikostimulant

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi menurut JNC 7 adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmhg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmhg. Hipertensi

Lebih terperinci

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH PROVINSI JAWA TENGAH RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH Latar Belakang Kehamilan merupakan st proses luar biasa, dimana ibu bertanggung jawab untuk

Lebih terperinci

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit FISIOLOGI KULIT Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput lendir yang melapisi

Lebih terperinci

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang Kanker Paru DEFINISI Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru. Kanker

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1 LAPORAN

Lebih terperinci

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah 1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah A. Selaput mielin B. Sel schwann C. Nodus ranvier D. Inti sel Schwann E. Tidak ada jawaban yang benar Jawaban : A Selaput

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini telah diketahui banyak metode dan alat kontrasepsi meliputi suntik, pil, IUD, implan, kontap dan kondom. Metode KB suntik merupakan salah satu metode

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar glukosa, kolesterol, dan trigliserida pada monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) pada setiap tahapan adaptasi, aklimasi, dan postaklimasi dapat dilihat pada Tabel 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tubuh manusia, mineral berperan dalam proses fisiologis. Dalam sistem fisiologis manusia, mineral tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu makroelemen antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang memproduksi 2 hormon yaitu tiroksin (T 4 ) dan triiodotironin (T 3

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang memproduksi 2 hormon yaitu tiroksin (T 4 ) dan triiodotironin (T 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelenjar tiroid merupakan salah satu kelenjar dalam sistem endokrin manusia yang memproduksi 2 hormon yaitu tiroksin (T 4 ) dan triiodotironin (T 3 ) yang dikontrol

Lebih terperinci

Apa yang dimaksud dengan Yodium?

Apa yang dimaksud dengan Yodium? UPAYA MENINGKATKAN KONSUMSI GARAM BERYODIUM DI PROVINSI BALI MELALUI KEBIJAKAN BERWAWASAN KESEHATAN : SURAT EDARAN GUBERNUR BALI NOMOR : 440/2541/KESMAS.DISKES, TANGGAL 16 FEBRUARI 2015 TENTANG PENINGKATAN

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric)

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric) 1 PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric) A. Tujuan Instruksional Khusus 1. Mahasiswa akan dapat mengukur kadar kalsium darah dengan metode CPC photometric. 2. Mahasiswa akan dapat menganalisis

Lebih terperinci

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes type 2: apa artinya? Diabetes tipe 2 menyerang orang dari segala usia, dan dengan gejala-gejala awal tidak diketahui. Bahkan, sekitar satu dari tiga orang dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) 1. Pengertian Gangguan akibat kurang Yodium (GAKY) adalah rangkaian efek kekurangan yodium pada tumbuh kembang manusia. Kekurangan unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai dari janin sampai dewasa. Proses perkembangan antara individu satu dengan yang lainya tidak sama

Lebih terperinci

METABOLISME KALSIUM DAN TULANG Diposkan oleh -UkhtiLina- on Selasa, 03 Maret 2009

METABOLISME KALSIUM DAN TULANG Diposkan oleh -UkhtiLina- on Selasa, 03 Maret 2009 METABOLISME KALSIUM DAN TULANG Diposkan oleh -UkhtiLina- on Selasa, 03 Maret 2009 REFERAD 3 METABOLISME KALSIUM DAN TULANG Anggota Kelompok : Marlina Waty G1A 107013 Fenny Aliska L G1A 107014 Ika Aninda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cairan ekstrasel terdiri dari cairan interstisial (CIS) dan cairan intravaskular. Cairan interstisial mengisi ruangan yang berada di antara sebagian sel tubuh dan menyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. lemak, dan protein. World health organization (WHO) memperkirakan prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. lemak, dan protein. World health organization (WHO) memperkirakan prevalensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Diabetes mellitus (DM) secara etiologi berasal dari serangkaian kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh, sekitar 99%

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh, sekitar 99% BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kalsium darah Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh, sekitar 99% dari kalsium dalam tubuh berada di tulang dan gigi, dan 1% sisanya berada dalam darah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Masalah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan masalah kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Masalah yang ditimbulkan cukup serius dengan spektrum

Lebih terperinci

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan Mohon membaca slide untuk menjawab soal Benar dan Salah dan Menjodohkan. Semua yang di tulis di slide berikut ini adalah jawaban untuk pertanyaan essay Sinar matahari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga masalah gizi utama di Indonesia. GAKY merupakan masalah. kelenjar gondok, kekurangan yodium dapat mempengaruhi kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga masalah gizi utama di Indonesia. GAKY merupakan masalah. kelenjar gondok, kekurangan yodium dapat mempengaruhi kecerdasan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan akibat kekurangan Yodium (GAKY) adalah salah satu dari tiga masalah gizi utama di Indonesia. GAKY merupakan masalah kesehatan yang masih membutuhkan

Lebih terperinci

METABOLISME HORMONE. Disusun oleh: Ramdaniar Nurdiana 11/311941/KG/08821

METABOLISME HORMONE. Disusun oleh: Ramdaniar Nurdiana 11/311941/KG/08821 METABOLISME HORMONE Disusun oleh: Amiga Rusyida H. 09/280171/KG/08385 Nani Agustiani 11/311774/KG/08813 Nimas Irene Anjani 11/311810/KG/08815 Rizky Syaputra 11/311861/KG/08817 Yohana Setianing 11/311936/KG/08819

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Osteoporosis merupakan penyakit yang paling umum terjadi pada tulang, penyakit ini ditandai dengan penurunan kepadatan tulang dan peningkatan risiko terjadinya patah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit ginjal adalah salah satu penyebab paling penting dari kematian dan cacat tubuh di banyak negara di seluruh dunia (Guyton & Hall, 1997). Sedangkan menurut

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN OSTEOPOROSIS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN OSTEOPOROSIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN OSTEOPOROSIS TINJAUAN TEORI 1. Definisi Osteoporosis adalah penyakit metabolisme tulang yang cirinya adalah pengurangan massa tulang dan kemunduran mikroarsitektur tulang

Lebih terperinci

Mineral. Pandangan Nutrisi : bahan inorganik yang dibutuhkan. untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau

Mineral. Pandangan Nutrisi : bahan inorganik yang dibutuhkan. untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau Mineral Mineral Pandangan Nutrisi : bahan inorganik yang dibutuhkan untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau elemen bebas. Diperoleh dari makanan (tubuh tidak dpt memproduksi) Fungsi Sebagai katalisator

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid 2.1.1 Pengertian lipid Lipid adalah golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa organik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dismenore adalah nyeri menstruasi seperti kram pada perut bagian bawah yang terjadi saat menstruasi atau dua hari sebelum menstruasi dan berakhir dalam 72 jam. Terkadang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada manusia. Ginjal mempunyai peran penting dalam mempertahankan kestabilan tubuh. Ginjal memiliki fungsi yaitu mempertahankan keseimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ginjal punya peran penting sebagai organ pengekresi dan non ekresi, sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi

Lebih terperinci

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin Vitamin Pengertian Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

Kompartemen cairan di dalam tubuh

Kompartemen cairan di dalam tubuh MINERAL definisi Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. fungsi

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1 Daftar Isi Hal. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN i iii iv ix xi xii BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1 A. Pemahaman tentang Biopsikologi 1 B. Area Kajian

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi LAPORAN PENDAHULUAN I. Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ terpenting dalam mempertahankan homeostasis cairan tubuh secara baik. Berbagai fungsi ginjal untuk mempertahankan homeostatic dengan mengatur

Lebih terperinci

OBAT YANG MEMPENGARUHI HOMEOSTASIS MINERAL TULANG

OBAT YANG MEMPENGARUHI HOMEOSTASIS MINERAL TULANG OBAT YANG MEMPENGARUHI HOMEOSTASIS MINERAL TULANG www.rajaebookgratis.com FISIOLOGI TULANG Tulang merupakan bentuk khusus jaringan ikat yang tersusun oleh kristal-kristal mikroskopis kalsium dan fosfat

Lebih terperinci

D. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone

D. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) IX A. 1. Pokok Bahasan : Sistem Regulasi Hormonal A.2. Pertemuan minggu ke : 12 (2 jam) B. Sub Pokok Bahasan: 1. Tempat produksi hormone 2. Kelenjar indokrin dan produksi

Lebih terperinci

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru O R G A N P E N Y U S U N S I S T E M E K S K R E S I K U L I T G I N J A L H A T I P A R U - P A R U kulit K ULIT K U L I T A D A L A H O R G A

Lebih terperinci

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan Sariawan Neng...! Kata-kata itu sering kita dengar pada aneka iklan suplemen obat panas yang berseliweran di televisi. Sariawan, gangguan penyakit pada rongga mulut, ini kadang ditanggapi sepele oleh penderitanya.

Lebih terperinci