Perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Lembaga Pemerintahan Menggunakan Zachman Framework (Studi Kasus: DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Lembaga Pemerintahan Menggunakan Zachman Framework (Studi Kasus: DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga)"

Transkripsi

1 Perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Lembaga Pemerintahan Menggunakan Zachman Framework (Studi Kasus: DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Oleh : Nama : Yogi Widiyanto NIM : Program Studi : Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2017

2 1

3 2

4 3

5 4

6 1. Pendahuluan Pada saat ini Teknologi Informasi (TI) tidak hanya diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan berorganisasi tetapi sudah merupakan bagian strategi dari suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Namun yang menjadi masalah dewasa ini adalah bagaimana menyeleraskan antara strategi bisnis dan strategi teknologi. Untuk itu, organisasi harus melaksanakan perencanaan arsitektur sistem informasi organisasi (enterprise architecture) yang akan menyediakan framework untuk membuat keputusan teknologi informasi jangka panjang yang tepat guna dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi secara keseluruhan [1]. Salah satu faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi dalam organisasi adalah semakin meningkatnya kebutuhan dalam fungsi bisnis yang dijalanan. Dampak dari itu semua, banyak organisasi yang berlomba-lomba untuk menerapkan sistem informasi dengan teknologinya dengan hanya memperhatikan kebutuhan sesaat dan memungkinkan penerapan sistem informasi yang saling tumpang tindih dan adanya pulau-pulau sistem yang berbeda satu dengan yang lainya. Penggunaan sistem informasi dan teknologi informasi yang berjalan di lembaga pemerintahan khususnya pada Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan dan Pariwisata (DISHUBKOMBUDPAR) Kota Salatiga saat ini belum dapat dimaanfaatkan dengan maksimal mengingat manfaat sistem informasi dan teknologi yang begitu besar. Pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi yang belum maksimal inilah yang membuat proses bisnis juga belum berjalan dengan maksimal dan juga dapat berdampak pada pengambilan keputusan oleh tingkat manajemen. Atas dasar hal ini maka peneliti akan melakukan suatu penelitian untuk mengembangkan sebuah Perancangan tata kelola teknologi informasi pada lembaga pemerintahan menggunakan Zachman Framework pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Keselarasan penerapan sistem informasi dengan kebutuhan organisasi hanya mampu dijawab dengan memperhatikan faktor integrasi di dalam pengembangannya, tujuan integrasi sebenarnya adalah untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi dalam proses pengembangan sistem. Untuk menurunkan kesenjangan tersebut, maka diperlukan sebuah paradigma dalam merencanakan, merancang dan mengelola sistem informasi yang disebut arsitektur enterprise (enterprise architecture). Berbagai macam paradigma dan metode bisa digunakan dalam perancangan arsitektur enterprise, diantaranya adalah Zachman Framework, The Open Group Architecture Framework (TOGAF), Enterprise Architecture Framework (EAF) dan lainnya. Tetapi dalam penelitian ini digunakan Zachman Framework. Pemilihan Zachman Framework dalam penelitian karena framework ini dianggap sebagai standar untuk mengklasifikasikan arsitektur informasi di organisasi yang dikembangkan dalam Enterprise Architecture, karena memiliki kelebihan dalam pengelompokkan komponen yang sangat lengkap dan komprehensif serta dapat dilihat dari berbagai perspektif yang terlibat. 5

7 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian yang berjudul Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi menggunakan Zachman Framework (Studi Kasus: Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga), membahas bagaimana untuk dapat menganalisis dan merencanakan SI/TI yang akan digunakan di organisasi. maka digunakan Zachman Framework yang memang dirancang untuk mengembangkan arsitektur berbasis enterprise dan mudah dipahami secara non teknis [1]. Penelitian yang terkait dengan topik perancangan Enterprise Architecture (EA) yaitu dengan judul Enterprise Architecture Planning SI Pada Perguruan Tinggi Swasta Dengan Zachman Framework, pembahasan pada penelitian tersebut merupakan pemodelan Enterprise Architecture (EA) dengan menggunakan metodologi Enterprise Architecture Planning (EAP) yang dibangun meliputi tiga hal, yaitu model arsitektur data, model arsitektur aplikasi, model arsitektur teknologi. Hal yang mendasari pembuatan model tersebut adalah UNIKOM dalam pengembangan SI tidak mempunyai rencana yang jelas dalam pengembangannya, sehingga pembangunan hanya berdasarkan kepada kebutuhan saat itu yang belum tentu tepat atau memiliki nilai manfaat yang optimal. Tujuan Penelitian tersebut diharapkan UNIKOM dapat memiliki rancangan Enterprise Architecture (EA) yang baik dan dapat digunakan untuk mengembangkan SI dalam hal ini EAP dibuat dengan menggunakan Zachman Framework yang nantinya akan menghasilkan sebuah roadmap implementasi SI yang terstruktur [2]. Penelitian berjudul Perencanaan Sistem Informasi Evaluasi Diri Menggunakan Framework Zachman yang membahas bagaimana untuk dapat memodelkan arsitektur pengelolaan data yang harus disiapkan, maka dicoba digunakan Zachman Framework yang difokuskan untuk sudut pandang data skala enterprise dan diterapkan pada pengelolaan data operasional [3]. Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang Perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi Perusahaan Menggunakan Zachman Framework pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi masalah yang dialami pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. 2.2 Kajian Teori Tata Kelola TI (IT Governance) merupakan salah satu bagian terpenting dari kesuksesan penerapan goof coporate governance. Tata Kelola TI memastikan pengukuran efektifitas dan efisiensi peningkatan proses bisnis perusahaan melalui struktur yang terkait dengan TI menuju ke arah tujuan strategis perusahaan. Tata Kelola TI memadukan best practice proses perencanaan, pengelolaan, penerapan, pelaksanaan dan pengawasan kerja untuk memastikan bahwa TI benar mendukung pencapaian perusahaan. Dengan keterpaduan tersebut, diharapkan perusahaan mampu mendayagunakan informasi yang dimilikinya sehingga dapat mengoptimalkan segala sumber daya dan proses bisnis mereka untuk menjadi lebih transparan, tanggung jawab serta akuntabilitas tiap fungsi atau individu semakin jelas. Dengan demikian keuntungan optimum investasi TI tercapai, dan 6

8 sekaligus memastikan semua potensi resiko inventasi TI telah diantisipasi dan dapat terkendali dengan baik [4]. Enterprise architecture (EA) atau lebih dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi dari misi stakeholder yang di dalamnya termasuk informasi, fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem. Bagaimana implementasi dari EA bisa digunakan oleh organisasi adalah sebaiknya organisasi mengadopsi sebuah metode atau framework yang bisa digunakan dalam melakukan pengembangan arsitektur enterprise tersebut. Sehingga, dengan ada metode EA diharapkan dapat mengelola sistem yang kompleks dan dapat menyelaraskan bisnis dan TI yang akan diinvestasikan [5]. Contoh dari penerapan EA pada suatu organisasi adalah seperti terlihat pada Gambar 1. Gambar 1. Integrasi Domain Arsitektural pada Enterprise Architecture [5] Framework adalah suatu struktur logis yang dapat diperluas untuk menggolongkan dan mengorganisasikan satu set konsep, metode, teknologi dan perubahan pada suatu perancangan atau proses pengolahan [6]. Zachman Framework merupakan tata cara pengelompokan dokumen-dokumen enterprise architecture. Zachman Framework merupakan matrik 6x6 yang merepresentasikan interseksi dari dua skema klasifikasi sistem dua dimensi bisa dilihat di Gambar 2. Gambar 2. Matrik 6 x 6 Zachman Framework [6] 7

9 1. Sasaran dan Lingkup (Scope) Pada tahapan ini sering disebut dengan arsitektur kontekstual. Pada tahapan ini didefinisikan model bisnis fungsional secara global dan berbagai requirement external organisasi. 2. Enterprise Model Pada tahapan ini sering disebut dengan arsitektur konseptual. Pada tahapan ini didefinisikan model-model proses bisnis, Alokasi fungsi bisnis, proses eliminasi fungsi-fungsi yang overlap dan ambigu. 3. System Model Pada tahapan ini sering disebut dengan arsitektur logikal. Pada tahapan ini didefinisikan model-model logikal, manajemen proyek, dan pendefinisian requirement. 4. Technology Model Pada tahapan ini sering disebut dengan arsitektur teknologi. Pada tahapan ini didefinisikan model-model fisik, manajemen teknologi, dan pendefinisian solusi dan pengembangannya. 5. Bentuk Detail Pada tahapan ini dijelaskan bagaimana manajemen konfigurasi sistem dan implementasi pembangunan sistem. 6. Functioning Enterprise Pada tahapan ini, penyampaian berbagai macam panduan bagi user untuk dapat mengfungsikan sistem, melakukan manajemen operasi, dan mengevaluasi sistem [6]. 3. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan pendekatan kualitatif dimana hasil penelitian dipaparkan sesuai dengan kondisi rill di lapangan dan berdasarkan argument dari para narasumber. Sedangkan tahapan penelitian secara lebih detail dapat dijelaskan pada Gambar 3 sebagai berikut: 8

10 Tahap 1 Pengumpulan Data Tahap 2 Analisis Data Tahap 3 Usulan Strategi SI/TI Tahap 4 Rekomendasi SI/TI Tahap 5 Pelaporan Gambar 3. Tahapan Penelitian Berdasarkan Gambar 3, tahap pengumpulan data merupakan tahapan untuk pengumpulan kebutuhan penelitian, baik melalui wawancara dan observasi kepada pihak DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Setelah dilakukan pengumpulan data kemudian dilakukan tahap analisis data yang merupakan kegiatan pengolahan data, maka hasil dari pengolahan data tersebut dianalisis. Kemudian setelah itu dilakukan kegiatan penyusunan usulan strategi SI/TI yang berfungsi untuk menemukan usulan strategi SI/TI yang dapat memenuhi kebutuhan DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Langkah yang akan dilakukan dalam tahap ini adalah dengan melakukan analisis usulan SI/TI sesuai kebutuhan organisasi berdasarkan elemen Zachman framework. Setelah menemukan hasil dari tahap usulan maka akan didapatkan rekomendasi SI/TI di masa yang akan datang dalam bentuk blueprint SI/TI. Setelah melakukan pengumpulan data, analisis data, usulan strategi dan rekomendasi SI/TI maka hasil tersebut dilaporkan kepada pihak DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga dalam bentuk blueprint SI/TI. 4. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga, diperoleh gambaran riil arsitektur Sistem Informasi pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga dalam keadaan sekarang yaitu DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga telah menetapkan perencanaan strategis bisnis pada setiap bigian organisasi. Namun penerapan arsitektur SI di organisasi belum diterapkan pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Permasalahan pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga yaitu penggunaan software masih terbatas sebagai aplikasi pendukung bisnis organisasi pada setiap bidang yang ada di organisasi. Berikut ini adalah usulan gambaran arsitektur 9

11 topologi jaringan pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini. Gambar 4. Usulan Topologi Jaringan DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Pada Gambar 4 di atas, hubungan komunikasi dan share data antara Bidang Perhubungan, Bidang Komunikasi dan Informatika, Bidang Kebudayaan, dan Bidang Pariwisata dengan Bagian Pengelolaan Data Elektronik (PDE) dapat dilakukan dengan menggunakan Local Area Network (LAN switch) dan menggunakan teknologi Firewall, fungsinya untuk mengamankan data DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Adanya telepon pada masing-masing bagian organisasi, fungsinya untuk berkomunikasi dengan setiap bagian organisasi, dalam hal ini mengatasi masalah jaringan, perangkat keras, dan perangkat lunak. Perencanaan strategis Sistem Informasi pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga yaitu organisasi harus memiliki aplikasi sistem back-office yang teintegrasi pada setiap bagian organisasi. DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga harus melakukan pemeliharaan system, baik dalam SI maupun TI. DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga harus memiliki arsitektur SI yang menggambarkan enterprise system sehingga SI yang dibangun terintegrasi dan saling terkait pada setiap bagian proses bisnis organisasi, guna untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. 10

12 Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Tri Artiningsih, B.Sc. selaku Sekretaris Dinas, diperoleh informasi mengenai pengadaan aplikasi yaitu bahwa: pengadaan aplikasi perkantoran belum disesuaikan dengan kebutuhan di setiap bagian yang ada. Aplikasi yang dimiliki masih bersifat umum dan digunakan di semua bagian. Untuk pengelolaan sumber daya manusia seperti pelatihan, penentuan deskripsi kerja yang jelas dan penilaian kinerja personil diperoleh informasi yaitu: pelatihan masih dilakukan secara informal dan belum ada ketetapan aturan yang jelas mengenai pelatihan SDM terhadap penggunaan aplikasi di setiap bagian yang ada. Selain itu, masih saja terdapat pegawai yang harus mengerjakan dua fungsi sekaligus seperti Kabid Kebudayaan dan Kabid Pariwisata. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka penyusunan usulan blueprint perencanaan strategis SI bagi DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga dengan menggunakan Zachman Framework ini disusun melalui deskripsi setiap perspektif yang ada pada kerangka Zachman Framework, yang mana dimulai dari perspektif Planner. Planner yang dimaksud merupakan pemilik atau pihak yang menetukan arah dan kebijakan dari pada organisasi. What (data) dalam perspektif Planner adalah semua data yang memiliki keterkaitan dengan setiap aktifitas bisnis yang mendukung pencapaian tujuan besar organisasi, untuk DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga hal tersebut tergambar melalui semua aktifitas yang ada. Dari sudut pandang Planner semua proses (How) yang terjadi didasarkan pada proses bisnis yang berjalan, proses bisnis yang ada di DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Deskripsi Where (lokasi) menjelaskan secara umum dimana semua aktifitas bisnis tersebut berlangsung, dalam hal ini di DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga di Jalan Magersari No. 166, Kota Salatiga, Jawa Tengah Dalam menjalankan berbagai proses yang ada di DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga terdapat berbagai pihak yang dilibatkan (Who), Pihak yang dimaksud yaitu semua pihak mulai dari dari jajaran pimpinan sampai dengan unit penunjang yang ada, yang disesuaikan dengan gambaran struktur organisasi DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga berdasarkan pada tugas dan fungsinya masing-masing. Setiap aktivitas bisnis yang terjadi di DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga dijalankan sesuai dengan penjadwalan yang telah ditentukan (When), bila dirincikan satu persatu maka terdapat banyak proses yang ada di DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Dalam perspektif Planner hal yang mendasari setiap proses bisnis yang ada di DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga (Why) mengacu pada Visi dan Misi organisasi itu sendiri. Dalam perspektif Owner gambaran data (What) yang dapat dijadikan sebagai acuan dapat berupa daftar kebutuhan SI berdasarkan setiap permasalahan aktifitas bisnis yang ada. Beberapa kebutuhan pengembangan SI yang ada di DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Dalam perspektif Owner setiap proses yang terjadi (How) di DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga dapat digambarkan melalui ERD (Entity Relationship Diagram) yang memberikan gambaran tentang proses yang terjadi di dalam setiap sistem beserta relasinya. pada perspektif 11

13 Owner lokasi(where) tidak diartikan dalam arti yang sebenarnya akan tetapi digambarkan melalui gambaran tentang dukungan infrastruktur jaringan yang dimiliki oleh organisasi yang dapat mefasilitasi berjalanya sistem yang akan dikembangkan. Terdapat berbagai pihak (Who) yang dilibatkan dalam mengembangkan SI di DISHUBKOMBUDPAR. Pihak yang dimaksud meliputi sistem analis, programer, teknisi infrastruktur jaringan, administrator, operator dan lain sebagainya. Waktu (When) pada perspektif Owner mengambarkan tentang waktu pelaksanaan kegiatan pengembangan SI. Waktu yang dimaksudkan dimulai dari tahap persiapan proyek, analisis, dan implementasi SI untuk DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Yang dilakukan Dalam tahapan persiapan proyek yaitu pendefinisian masalah dan penjadwalan proyek. Dalam tahapan analisis beberapa hal dilakukan sperti pengambilan data, menetukan kebutuhan sistem, dan pembuatan Prototype masalah, sedangkan dalam tahapan implementasi yaitu mendapatkan Prototype aplikasi. Motivasi (Why) pada perspektif Owner memberikan deskripsi tentang hal yang mendasari mengapa perlu dibuatkannya aplikasi untuk mendukung berjalanya proses bisnis bagi DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Motivasi yang dimaksud mengacu pada tujuan yang diharapkan secara khusus dari setiap implementasi SI yang dikembangkan untuk DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Berdasarkan hasil wawancara, di DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga juga masih sering terdapat keluhan terhadap error yang terjadi di sistem, yaitu bahwa: keluhan yang sama terjadi kalau ganti database. Jadi, setiap tahun ganti database. Oleh karena itu, kadang masih terjadi error yang sama sehingga harus dibenarkan lagi databasenya, tapi kalau databasenya sudah ada di tangan mas abram biasanya tidak terjadi lagi error yang sama. 1 Dalam perspektif Designer data (What) yang dimaksud dapat dipahami melalui gambaran diagaram UML (Unified Modeling Language). Bagi DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga cara untuk memahami deskripsi tentang data pada sebuah sistem yang dibangun dari sudut pandang Designer adalah melalui Class diagram, yang mana sebuah Class diagram dapat memperlihatkan gambaran tentang data yang ada pada sistem yang dikembangkan beserta relasinya. Proses (How) pada perspektif Designer memberikan gambaran tentang bagaimana proses yang terjadi secara logika tentang sistem yang akan di bangun. Dalam pendekatan pengembangan sistem setiap proses terjadi dalam sebuah sistem dapat terlihat jelas melalui Activity diagram. Setiap Activity diagram memperlihatkan proses bisnis dan alur kerja operasional secara langkah demi langkah dari komponen suatu sistem. Selain itu untuk dapat melihat deskripsi setiap proses berdasarkan dimensi waktu juga bisa melalui Sequence diagram. Lokasi (Where) yang dimaksud dalam perspektif Designer adalah berupa pembuatan usulan jaringan baru yang di buat dalam rangka memfasilitasi jalanya SI yang dikembangkan bagi DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Perspektif 1 Hasil wawancara tanggal 14 September

14 Designer mendeskripsikan people (Who) sebagai sesuatu yang didesain untuk dapat menjalankan sistem, hal yang dimaksud adalah berupa rancangan berbagai form atau desain antar muka yang dapat memfasilitasi setiap User dalam menggerkakan setiap sistem atau aplikasi yang dikembangkan. Waktu (When) pada perspektif ini mengambarkan tentang penjadwalan dalam melakukan proses desain SI. Waktu yang dimaksudkan dimulai dari tahap penetuan Entitas, pembuatan Use Case diagram, Class diagram, Activity diagram, Sequence diagram, pembuatan Databese, dan pembuatan desain antar muka aplikasi. Motivasi (Why) dalam melakukan sebuah perancangan dalam sudut pandang Designer hal yang dapat mendasari perancangan sebuah SI bisa berupa aturan yang mendasari pengembangan sebuah SI aturan yang dimaksud dalam hal ini adalah aturan dalam sudut pandang sistem analis dimana beberapa aturan yang dapat dijadikan patokan dalam melakukan rekayasa perangkat lunak secara umum antaralain seperti perlu adanya batasan Entitas (Atribut, tipe data, Primary Key), penentuan nilai setiap atribut, desain Report pada aplikasi harus fix, perubahan setiap Report dalam sistem hanya dapat dilakukan oleh Admin, penentuan hak akses setiap User harus berbeda-beda dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa: yang bertindak sebagai penanggung jawab atas keluhan dan masalah yang timbul adalah tenaga ahli dari PDE. Jika tenaga ahli sedang ke luar kota terkadang databasenya dikirim , nanti dibenahi lalu dikirim lagi ke saya. Memang sulit karena kita sendiri tidak ada tenaga ahli. Kita belum ada yang bisa membantu, kita masih ada ketergantungan dengan pihak PDE untuk pemeliharaan program sementara ini. Ketergantungan kita masih tinggi untuk itu. Kita hanya menggunakan, hanya saja ketika terjadi trouble kita meminta bantuan dari pihak PDE yang ada di sini. 2 2 Hasil wawancara tanggal 14 September

15 Berdasarkan pernyataan tersebut, maka perspektif Builder merupakan pihak yang menterjemahkan setiap proses dalam bentuk pemrogramanan (programer). Data (What) yang dipahami dalam perspektif ini telah berupa pembuatan relasi antar tabel yang dapat digunakan untuk menampung data serta merepresentasikan hubungan antar setiap objek yang ada sistem yang dibangun. Setiap proses (How) yang ada dalam sistem jika di lihat dari sudut pandang programer maka wujud dari setiap proses yang ada di terjemahkan kedalam proses pemrograman. Dimana melalui penggunaan berbagai konsep dan algoritma yang dipakai dalam pemrograman dapat menterjemahkan berjalanya setiap proses yang ada dalam sistem yang akan dibangun. Lokasi (Where) dalam sudut pandang Builder dideskripsikan sebagai tempat yang disiapkan untuk meletakan setiap SI di kembangkan, lokasi yang dimaksud dapat berupa setiap bagian atau unit yang ada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga yang akan menggunakannya SI dalam mendukung proses bisnis yang ada. Pada sisi Builder sistem yang dikembangkan dapat digerkan melalui berbagai form yang di buat, jika pada perspektif Designer hanya berupa desain maka pada perspektif Builder sudah merupakan wujud nyata dari form yang dibuat (Who). Pembuatan berbagai form dalam SI yg dikembangkan dimaksudkan untuk mempermudah User melakukan interaksi ke SI yang dikembangkan. Waktu (When) dalam perspektif Builder mendeskripsikan tentang penjadwalan yang berkaitan dengan proses pembuatan Database, pembuatan form (antar muka) aplikasi dan penjadwalan proses koding untuk SI yang dikembangkan. Motivasi (Why) pada perspektif Builder mendeskripsikan tentang aturan umum yang menjadi patokan dalam melakukan pengembangan sistem sesuai dengan perspektif Builder diantaranya tentang penentuan Software yang di gunakan dalam mengembangkan SI, pemilihan sifatnya dari Software yang dipakai (Retail, Free atau Open Source), pemilihan bahasa dalam pembuatan databasenya, mentukan bahasa yang digunakan untuk pemrograman, mentukan Software untuk desain Layout aplikasi, menentukan jenis dari aplikasi yang akan dikembangkan (Web Base atau Dekstop Base) dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara untuk masalah kondisi jaringan, dijelaskan bahwa: saat ini jaringan jarang dirawat sehingga dapat menyebabkan masalah untuk koneksi antar bagian di kantor. 3 Dalam perspektif Detailed Representations data (What) yang dimaksud telah berupa bentuk nyata dari berbagai tabel yang dibentuk dalam menampung serta mengolah data yang telah tersedia untuk kebutuhan SI. Deskripsi tentang setiap proses (How) yang ada dalam sistem yang dibangun dapat di ketahui melalui Syntaks program yang menunjukan berbagai eksekusi terhadap algoritma setiap proses yang tejadi dalam sistem yang dibangun. 3 Hasil wawancara tanggal 14 September

16 Lokasi (Where) dalam perspektif Detailed Representations adalah seperti apa konfigurasi jaringan yang dilakukan dalam mendukung sistem agar dapat berjalan dalam jaringan yang ada. People (Who) bila dideskripsikan dari perspektif Detailed Representations, maka fokusnya lebih kepada bagaimana melakukan konfigurasi setiap User yang akan menjalankan sistem yang dikembangkan. Deskripsi waktu (When) pada perspektif Detailed Representations terkait dengan masalah penjadwalan kegiatan koding SI yang dikembangkan bagi kebutuhan organisasi. Motivasi (Why) pada perspektif Detailed Representations memberikan deskrikspsi berupa hal-hal yang menjadi aturan umum dalam melakuakan pengkodean program. Secara umum aturan yang sering menjadi patokan dalam pengkodean program untuk sebuah SI yang di akan dikembangkan diantaranya Script Login yang di buat harus aman, adanya pembagian otoritas yang jelas untuk setiap User yang menggunakan sistem, adanya Auto Log Off pada sistem yang dikembangkan apabila sewaktu waktu terjadi kegagalan dalam sistem, adanya Disable terhadap fungsi-fungsi yang menggangu keamanan sistem yang di kembangkan dan lain sebagainya. Data (What) dalam perspektif Functioning Enterprise telah berupa data mentah yang dapat diolah melalui sistem yang di bangun. Salah satu contohnya adalah data-data yang telah diinputkan kedalam setiap tabel yang telah dibuat. Proses (How) dalam perspektif Functioning Enterprise memberikan gambaran nyata dari setiap proses yang telah yang telah di implementasikan melalui sistem yang di bangun. Salah satu contohnya yaitu Print Out setiap Report yang di hasilkan melalui pengolahan data pada sistem yang dibangun. Dengan kata lain setiap Report yang dihasilkan oleh sistem atau aplikasi menjukan Ouput dari proses yang dilakukan. Perspektif Functioning Enterprise mendeskripsikan lokasi (Where) berupa infrastruktur SI dan TI yang dibutuhkan dalam mendukung implementasi sistem yang telah dikembangkan, dalam hal ini berupa Hardware, Software, dan Network yang dibutuhkan dalam proses implementasi SI pada organisasi. People (Who) pada perspektif Functioning Enterprise mendeskripsikan tentang daftar User yang ada yang dapat menggunakan sistem sesuai dengan Level yang telah ditentukan. Deskripsi tentang waktu (When) pada perspektif Functioning Enterprise adalah tentang penjadwalan secara keseluruhan dari tahapan pengembangan sampai dengan tahapan implementasi sistem. Seluruh tahapan tersebut dimulai dari tahap pengumpulan data, penetuan kebutuhan sistem, perancangan sistem (menetukan Entitas, pembuatan Use Case diagram, pembuatan Class diagram, pembuatan Activity diagram, pembuatan Sequence diagram, perancangan Database, perancangan antar muka), desain sistem (pembuatan Database, pembuatan antar muka, koding), dan tahapan implementasi (mendapatkan Prototype aplikasi). Motivasi (Why) dalam perspektif Fungtion Enterprise dapat berupa aturan yang menjadi acuan bagi semua pengguna sistem dalam menjalankan setiap proses yang ada dalam sistem yang telah diimplementasikan secara baik. Sebagai contoh adalah melalui penggunaan standart operasional prosedur (SOP) untuk setiap sistem atau aplikasi yang telah diimplementasikan yang mana melalui SOP pengguna sistem dapat melakukan berbagai proses yang ada di dalam sistem sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. 15

17 Penyusunan rencana strategis SI pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga diperlukan tahapan-tahapan di dalam Zachman Framework berdasarkan setiap perspektif, selain memperhatikan standar yang ditentukan oleh Zachman Framework, proses penyusunan juga memperhatikan bagaimana hasil pengumpulan data yang diperoleh sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Adapun hasil penyusunan rencana strategis SI/TI pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Proses Penyusunan Rencana Strategis SI/TI Menggunakan Zachman Framework pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga Perspektif Planner Owner Designer Data (What) Data setiap Bidang. Flowchar informasi dan use case system di setiap Bidang ERD dan class diagram system. Builder Hubungan / relasi antar tabel yang terlibat di dalam sistem. Detailed Representati on Function Enterprise Detail tabel / entitas yang digunakan. Contoh data aplikasi di setiap Bidang. Function (How) Integrasi proses bisnis organisasi. Activity diagram system. Sequence diagram system. Proses bisnis aplikasi yang dibangun. Algoritma integrasi antar aplikasi. Contoh pengolahan data pada setiap proses bisnis di setiap Bidang. Network (Where) Kantor DISHUBKO MBUDPAR Kota Salatiga. Desain implementas i dan integrasi SI/TI. Desain infrastruktur jaringan implementas i dan integrasi SI/TI. Kantor DISHUBKO MBUDPAR Kota Salatiga. Lokasi server dan jaringan aplikasi. Infrastruktur jaringan yang digunakan. People (Who) Pimpinan organisasi. Programmer, desainer, administrato r, operator, user, dan teknisi. Desain user interface system. Programmer dan user. Programmer, administrato r, dan teknisi. User Time (When) Implementas i dan integrasi SI/TI. Rencana implementas i dan integrasi SI/TI. Jadwal perancangan sistem. Jadwal pengumpula n kebutuhan dari user. Jadwal implementas i coding, konfigurasi server dan jaringan sistem. Rencana implementas i SI/TI mulai dari pengumpula n kebutuhan sampai operasional. Motivation (Why) Rencana strategis organisasi (visi, misi, tujuan, dan sasaran). Latar belakang implementas i dan integrasi SI/TI. Standar perancanan sistem. Standar pengumpula n kebutuhan user. Standar coding, konfigurasi, instalasi server dan keamanan jaringan. Kebijakan, aturan, dan Standar Operating Procedures (SOP) penggunaan aplikasi. Adapun penyusunan rencana strategis Sistem Informasi, diperlukan metode yang berbasis Enterprise Architecture (EA) di DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga dengan menggunakan metode Enterprise Architecture Planning (EAP) 16

18 yang dikembangkan untuk membangun arsitektur enterprise. Tahapan pembangunan EAP adalah tahap untuk memulai, tahap untuk memahami kondisi saat ini, tahap pendefinisian visi masa depan, dan tahap untuk menyusun rencana dalam mencapai visi masa depan. Tahapan EAP dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini. Gambar 5. Tahapan Enterprise Architecture Planning (EAP) di DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga Tahapan Enterprise Architecture Planning (EAP) di DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga yaitu: Tahap pertama yaitu Inisiasi Perencanaan, pada tahap ini dilihat bagaimana penyelenggaraan aktivitas di organisasi dan mutu kinerja DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga.Tahap selanjutnya adalah Pemodelan Bisnis, pada tahap ini dilihat bagaimana menelaah tentang bisnis yang dilakukan oleh DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga khususnya yang berkaitan dengan bidang perhubungan, bidang komunikasi dan informatika, bidang kebudayaan, dan bidang pariwisata, dengan menggunakan value chain analysis untuk proses bisnis utamanya. Pada tahap ini akan di identifikasi mengenai: (a) Dokumentasi struktur organisasi, (b) Identifikasi dan definisi fungsi bisnis, (c) Sistem informasi saat ini dan teknologi, pada tahap ini dilihat bagaimana keadaan sistem informasi saat ini dan teknologi saat ini pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga.Pada tahap Arsitektur Data dilihat bagaimana proses mengatur data enterprise pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga, sehingga pengembangan sistem dapat mengacu pada arsitektur data organisasi DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. 17

19 Tabel 3. Strategi Sistem Informasi DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga No Strategi Organisasi Kebutuhan Informasi Kebutuhan SI 1. Sosialisasi peraturan Informasi umum website Perhubungan dan Kominfo 2. Penertiban lalu-lintas Informasi lalu-lintas Informasi perparkiran Informasi parasarana SI Lalu lintas SI Perparkiran SI Parasarana lalu lintas lalu-litas 3. Diklat pegawai Informasi kepegawaian SI Kepegawaian 4. Penertiban dan pengawasan angkutan umum Informasi terminal Informasi usaha angkutan Informasi perbengkelan SI Terminal SI Izin Angkutan SI Pengawasan Perbengkelan 5. Pengujian kendaraan Informasi pengujian SI Pengujian Kendaraan bermotor 6. Pengawasan Kominfo 7. Pelaksanaan administrasi perkantoran kendaraan bermotor Informasi spektrum radio Informasi warnet Informasi Arsip Informasi perencanaan Informasi Pelaporan Informasi keuangan Bermotor SI Pengawasan Spektrum Radio SI Pengawasan Warnet SI Kearsipan SI Perencanaan SI Pelaporan SI Keuangan Pada tahap Arsitektur Aplikasi, dilihat bagaimana proses perencanaan aplikasi masa depan yang akan dibangun dan menggambarkan bentuk arsitektur aplikasi DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga, dalam hal ini membuat definisi aplikasi, tujuan, deskripsi, kemampuan, manfaat, kebutuhan operasional, skema arsitektur, dan melakukan identifikasi pada masing-masing bagian organisasi. Tabel 4. Pengembangan Sistem informasi DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga No Unit Kerja Kebutuhan Sistem Cara Informasi Pengembangan 1. Dishub Kominfo Website outsourcing 2. Kepala Dinas SI Eksekutif outsourcing 3. UPTD PKB SI Pengujian outsourcing Kendaraan Bermotor 4. UPTD Terminal SI Terminal outsourcing 5. Seksi Angkutan dan SI Izin Angkutan outsourcing Keselamatan 6. Seksi Manajemen SI Lalu-lintas outsourcing Rekayasa Lalin 7. Seksi Teknik Kendaraan SI Pengawasan outsourcing dan Perbengkelan Perbengkelan 8. Seksi Perparkiran SI Perparkiran outsourcing 9. Seksi Sarana Prasarana SI Parasarana lalu-litas outsourcing 18

20 10 Seksi Komunikasi SI Pengawasan Spektrum Radio 11. Seksi Informatika SI Pengawasan Informatika 12. Sub Bagian Umum SI Kepegawaian &Kepegawaian SI Kearsipan outsourcing outsourcing cloud computing cloud computing 13. Sub Bagian Program SI Perencanaan cloud computing Evaluasi dan Pelaporan SI Pelaporan cloud computing 14. Sub Bagian Keuangan SI Keuangan Oleh DPPKAD Pada tahap Arsitektur Teknologi dilihat bagaimana mengidentifikasi platform teknologi melalui pengkajian kemajuan, tren, laporan dan proyeksi teknologi, menentukan hubungan teknologi alternatif terhadap baseline teknologi yang digunakan, menentukan kriteria dan proses pemilihan teknologi, membuat relasi antara teknologi dengan arsitektur aplikasi, melakukan evaluasi terhadap konsep arsitektur teknologi untuk menjamin kinerja dan konektifitas platform, dan review terhadap sistem yang ada dibandingkan dengan platform masa depan pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Kemudian pada Rencana Implementasi/Migrasi, pada tahap ini dilihat bagaimana merencanakan arsitektur SI dengan framework Zachman, kemudian implementasi arsitektur SI pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga. Berdasarkan rekomendasi di atas, maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana implementasi untuk 4 (empat) tahun ke depan dengan memperhitungkan faktor keuangan yang dimiliki oleh organisasi, maka dari itu dibuat bertahap setiap tahunnya selama 4 tahun ke depan pada Tabel 5. Tabel 5. Rencana Implementasi SI/TI pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga Dalam Kurun Waktu 4 (Empat) Tahun ( ) Rekomendasi Penyediaan infrastruktur jaringan Manajemen organisasi SI/TI Pembangunan aplikasi di bidang Perhubungan Pembangunan aplikasi di bidang Komunikasi dan Informatika Pembangunan aplikasi di bidang Kebudayaan Pembangunan aplikasi di bidang Pariwisata Evaluasi SI/TI Pengembangan SI/TI 19

21 5. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis dalam rangka penyusunan rencana strategis SI/TI di DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga menggunakan Zachman framework, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya hasil temuan terhadap implementasi SI/TI yaitu aplikasi yang digunakan pada organisasi belum dijelaskan secara rinci tentang kebutuhan setiap bidang yang ada. Selain itu, aplikasi yang dimiliki masih bersifat umum yang digunakan di semua bidang dan belum didefinisikan secara jelas mengenai kebutuhan apa yang harus dijadikan landasan dalam setiap pengelolaan data dan informasi. Berdasarkan temuan yang ada, maka pengelolaan sumber daya manusia seperti pelatihan, penentuan deskripsi kerja yang jelas dan penilaian kinerja personil sudah dilakukan dengan baik. Penyusunan rencana strategis SI/TI pada DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga diperlukan tahapan-tahapan di dalam Zachman framework, selain memperhatikan standar yang ditentukan oleh Zachman framework, proses penyusunan juga memperhatikan bagaimana hasil pengumpulan data yang diperoleh sesuai dengan kondisi yang ada di organisasi. 6. Daftar Pustaka [1] Kuntoro, Adi, Wijaya, Agustinus Fritz. Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi menggunakan Zachman Framework (Studi Kasus: Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga). Salatiga: Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Satya Wacana. [2] Yuliana, Ade., Aradea, & Hidayahtulah Himawan, 2010, Perancangan Arsitektur In-formasi Untuk Mendukung Keberlangsungan Proses Bisnis Enterprise Wide, ISSN: [3] Bachtiar, Nurdin, 2009, Perencanaan Sistem Informasi Evaluasi Diri Menggunakan Framework Zachman, Ilmu Komputer FMIPA, Semarang: Universitas Diponegoro. [4] Gondodiyoto, Sanyoto, Audit Sistem Informasi dan Pendekatan COBIT. Jakarta: Mitra Wacana Media. [5] Wartika, & Iping Supriana, 2011, Analisis Perbandingan Komponen dan Karak-teristik Enterprise Architecture Framework, KNS&I wordpress.com/ [6] Spewak, S.H., 1992, Enterprise Architecture Planning (Developng a Blueprint for Data, Application and Technology), Jhon Wiley & Sons, Inc., New York. 20

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisa perancangan sistem adalah framework Zachman yang akan dijabarkan dalam masing-masing kolomnya yang terdiri dari What,

Lebih terperinci

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan Bab III Analisa dan Kerangka Usulan III.1 Perencanaan Strategis dalam Pengembangan CIF III.1.1 Kendala Pengembangan CIF Pembangunan dan pengembangan CIF tentunya melibatkan banyak sekali aspek dan kepentingan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan penelitian ini membutuhkan berbagai macam data untuk di analisis lebih lanjut. Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul...ii. Persetujuan Laporan Tugas Akhir...iv. Ucapan Terimakasih...viii. Abstrak...x. Daftar Isi...xi. Daftar Gambar...

DAFTAR ISI. Halaman Judul...ii. Persetujuan Laporan Tugas Akhir...iv. Ucapan Terimakasih...viii. Abstrak...x. Daftar Isi...xi. Daftar Gambar... DAFTAR ISI Halaman Judul...ii Persetujuan Laporan Tugas Akhir...iv Ucapan Terimakasih...viii Abstrak...x Daftar Isi...xi Daftar Gambar...xv Daftar Tabel...xxi Bab 1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang Masalah...1

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Tempat yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah UMKM Center Provinsi Jawa Tengah yang berada di Jl. Setiabudi No. 192 Srondol Wetan, Banyumanik

Lebih terperinci

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN)

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN) PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN) Yeni Kustiyahningsih Fakultas Teknik, Jurusan Manajemen Informatika, Universitas Trunojoyo Email

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian 36 Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang merupakan kerangka kerja arsitektur di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap sistem informasi dalam suatu organisasi. Dampak dari hal

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap sistem informasi dalam suatu organisasi. Dampak dari hal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak yang sangat signifikan terhadap sistem informasi dalam suatu organisasi. Dampak dari hal tersebut adalah

Lebih terperinci

MENGENAL FRAMEWORK ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM INFORMASI UNTUK JASA BENGKEL MOBIL

MENGENAL FRAMEWORK ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM INFORMASI UNTUK JASA BENGKEL MOBIL 8 INFOKA Nomor II / Th. IX/ September / 4 ENGENAL FRAEWORK ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTE INFORASI UNTUK JASA BENGKEL OBIL SUGENG URDOWO (Dosen AIK JTC Semarang) ABSTRAK Kepuasan layanan pada pelanggan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka menguraikan temuan dan bahan penelitian yang diperoleh dari acuan yang akan dijadikan landasan untuk melakukan kegiatan penelitian Tugas Akhir

Lebih terperinci

ENTERPRISE ARSITEKTUR PLANNING

ENTERPRISE ARSITEKTUR PLANNING Metode EAP Ada 2metode EAP yang banyak digunakan yaitu : 1. Metode Zachman 2. Metode Togaf ENTERPRISE ARSITEKTUR PLANNING Uro Abdulrohim, MT Zachman Framework Dalam pengembangan EA ada beberapa metode

Lebih terperinci

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF Ibrahim 1, Lela Nurpulaela 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Singaperbangsa Karawang

Lebih terperinci

Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Menggunakan The Open Group Architecture Framework

Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Menggunakan The Open Group Architecture Framework Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Menggunakan The Open Group Architecture Framework (Studi Kasus: SMA Theresiana Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti:

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ZACHMAN FRAMEWORK (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA SALATIGA)

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ZACHMAN FRAMEWORK (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA SALATIGA) Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi Menggunakan Zachman Framework (Studi Kasus: Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga) PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Pengembangan Model Arsitektur Enterprise Untuk Perguruan Tinggi dilakukan pengembangan model arsitektur enterprise untuk

Lebih terperinci

RESUME JURNAL : PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI BERBASIS ZACHMAN FRAMEWORK PADA DISNAKERTRANS PROVINSI JAWA BARAT

RESUME JURNAL : PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI BERBASIS ZACHMAN FRAMEWORK PADA DISNAKERTRANS PROVINSI JAWA BARAT Yana Putri / 1106130096 SI3704 RESUME JURNAL : PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI BERBASIS ZACHMAN FRAMEWORK PADA DISNAKERTRANS PROVINSI JAWA BARAT Disnakertrans Provinsi Jabar merupakan instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan. Sampai saat ini PT. XYZ masih belum memiliki pendefinisian

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan. Sampai saat ini PT. XYZ masih belum memiliki pendefinisian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Penelitian PT. XYZ adalah sebuah perusahaan dalam bidang jasa fabrikasi sheetmetal. Dimana dalam setiap proses bisnisnya, pengelolaan terhadap data dan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN WARGA DAN IURAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA ZACHMAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN WARGA DAN IURAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA ZACHMAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN WARGA DAN IURAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA ZACHMAN Ucu Nugraha Sistem Informasi Universitas Widyatama Bandung Jl Cikutra No. 204A, Bandung 40125 Email

Lebih terperinci

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA... 5

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA... 5 DAFTAR ISI Halaman Judul... ii Persetujuan Laporan Tugas Akhir... iii Pengesahan Dewan Penguji... iv Pernyataan Keaslian Tugas Akhir... v Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan

Lebih terperinci

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method)

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS Vol.1, No. 2, Juni 2016, 157-166 E-ISSN: 2548-3587 157 Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) Rully Pramudita 1,*,Nadya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Pemanfaatan enterprise Architecture planning (EAP) untuk perencanaan system informasi melibatkan pemahaman dan kejelasan beberapa definisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem informasi saat ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pada sektor bisnis

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan di era informasi ini, suatu organisasi membutuhkan informasi yang mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Pengambilan keputusan itu

Lebih terperinci

Arsitektur Enterprise

Arsitektur Enterprise Arsitektur Enterprise Kualitas Informasi Usefull Completness Correctness Security Up to date Sistem Informasi Enterprise Enterprise membutuhkan perencanaan Sistem Informasi yang bersifat menyeluruh dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (Swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam menjalankan kegiatan bisnis suatu organisasi di era informasi saat ini sangat dibutuhkan.

Lebih terperinci

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang ABSTRAK Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pada penyusunan penelitian ini, teknik pengumpulan data adalah faktor yang terpenting yang harus dipenuhi untuk di analisis lebih lanjut. Pengumpulan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Flowchart

Gambar 4.1 Flowchart BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Algoritma Dalam merancang proses pada Sistem Informasi ini penulis menggunakan Flowchart dan UML sebagai case tool dalam merancang proses yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I Enterprise Architecture Muhammad Bagir, S.E., M.T.I Enterprise Architecture Sebuah blueprint yang menjelaskan bagaimana semua elemen TI dan manajemen bekerja bersama dalam satu kesatuan dan memberikan

Lebih terperinci

PERENCANAAN CETAK BIRU SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI BERBASIS E2AF DAN METODOLOGI EAP (Studi Kasus Universitas Muhammadiyah Surakarta)

PERENCANAAN CETAK BIRU SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI BERBASIS E2AF DAN METODOLOGI EAP (Studi Kasus Universitas Muhammadiyah Surakarta) PERENCANAAN CETAK BIRU SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI BERBASIS E2AF DAN METODOLOGI EAP (Studi Kasus Universitas Muhammadiyah Surakarta) Ady Purna Kurniawan Chalifa Chazar ABSTRAK Suatu organisasi membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Untuk memenuhi persyaratan akademik dalam menyelesaikan pendidikan pada Jurusan S1 Sistem Informasi Universitas Kristen Maranatha Bandung, maka topik tugas akhir yang diambil oleh penulis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP

BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Berikut ini merupakan kesimpulan dari penerapan Zachman Framework yang telah dilakukan pada perusahaan PT.Berdikari Indo Super Grosir Cianjur. V.1.1. Kolom What Pada bagian

Lebih terperinci

ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGURUAN TINGGI

ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGURUAN TINGGI Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 6 November 2017 ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGURUAN TINGGI 1 Safrian Aswati, 2 Saleh Malawat, 3 Suhendra, dan 4 Khairil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam menjalankan kegiatan bisnis suatu organisasi di era informasi saat ini sangatlah dibutuhkan. Dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pendidikan Tinggi di Indonesia terdiri atas 81 perguruan tinggi negeri (PTN) dan tercatat lebih kurang 2.236 perguruan tinggi swasta (PTS) (HELTS, 2004: 24). Berdasarkan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya 2.2 Arsitektur Enterprise

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya 2.2 Arsitektur Enterprise II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Secara umum penelitian penggunaan dan pemanfaatan Perencanaan Arsitektur Enterprise yang dilakukan ditujukan untuk studi kasus atas organisasi yang bergerak

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Dalam mengembangkan blueprint Sistem Informasi penerapan SNP di Sekolah Menengah Atas, keseluruhan proses yang dilalui harus melalui beberapa tahapan.

Lebih terperinci

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2015

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2015 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE UNTUK PENERAPAN MANAJEMEN INOVASI MENGGUNAKAN ZACHMAN FRAMEWORK PADA PUSAT PENELITIAN TENAGA LISTRIK DAN MEKATRONIK LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA Hanhan Hanafiah

Lebih terperinci

STMIK Pringsewu; Jl. Wisma Rini No 09 Pringsewu, (0729)

STMIK Pringsewu; Jl. Wisma Rini No 09 Pringsewu, (0729) PENGEMBANGAN STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI PRINGSEWU DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING (EAP) Ahmad Khumadi* 1, Eka Ridhawati

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR MODUL PROGRAM... i ii iii iv v vii x

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persediaan Barang merupakan komponen utama yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk kelangsungan hidup

Lebih terperinci

Enterprise Architecture Planning

Enterprise Architecture Planning Enterprise Architecture Planning Berdasarakan pembahasan analisa kebutuhan potensial mendatang, analisa terhadap value chain dilakukan dan dihasilkan 7 fungsi bisnis yaitu fungsi pengelolaan data dan informasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat hingga memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak perusahaan yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), masih bersifat manual, yaitu

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian 12 Bab 3 Metode Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi secara lebih mendalam

Lebih terperinci

Nelly Khairani Daulay

Nelly Khairani Daulay PERANCANGAN CETAK BIRU INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK MURA LUBUKLINGAU Program Studi Sistem Komputer, STMIK Musi Rawas Lubuklinggau Jl. Jend. Besar Soeharto Kel. Lubuk Kupang Kec. Lubuklinggau

Lebih terperinci

Analisa Teori: Strategi IT Enterprise dengan Enterprise Architecture Planning (EAP)

Analisa Teori: Strategi IT Enterprise dengan Enterprise Architecture Planning (EAP) Analisa Teori: Strategi IT Enterprise dengan Enterprise Architecture Planning (EAP) Yohana Dewi Lulu W yohana@pcr.ac.id Jurusan Komputer Politeknik Caltex Riau Abstrak Perkembangan enterprise saat ini

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi dan Pengujian

Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi dan Pengujian Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi dan Pengujian Dalam keadaan yang sebenarnya Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga telah melakukan dan menetapkan perencanaan strategis bisnis yang dijadikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PRAKATA ARTI SINGKATAN

DAFTAR ISI PRAKATA ARTI SINGKATAN PRAKATA ARTI SINGKATAN ABSTRACT INTISARI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 2 1.3 Batasan Masalah 2 1.4 Keaslian Penelitian

Lebih terperinci

KOLABORASI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG INTEGRASI SISTEM INFORMASI. Abstrak

KOLABORASI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG INTEGRASI SISTEM INFORMASI. Abstrak KOLABORASI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG INTEGRASI SISTEM INFORMASI SATRIYO ADHY Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang satriyo@undip.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.2. Enterprise Arsitektur Arsitektur enterprise adalah sebuah pendekatan yang didirikan berdasarkan model dan manajemen holistik TI sebagai kerangka kerja untuk menunjukan penciptaan

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG Sujono 1), Melati Suci Mayasari 2) 1) Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Manajemen

Lebih terperinci

yang sudah ada (Mardiana & Araki 2013).

yang sudah ada (Mardiana & Araki 2013). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi Strategi merupaka definisi dari kumpulan tindakan yang saling terintegrasi yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan dan kekuatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Informasi (Sistem Informasi) pada Perguruan Tinggi dengan Framework Zachman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Informasi (Sistem Informasi) pada Perguruan Tinggi dengan Framework Zachman. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil-hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan suatu sistem ialah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian mencari

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai Enterprise Architecture Planning pernah dilakukan sebelumnyaoleh Joko Triloka dengan judul "Pemodelan Arsitektur Enterprise Untuk Mendukung

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Berjalan Sistem yang sedang berjalan belum tersedia sistem informasi yang berbasis komputer atau dengan kata lain masih dengan cara manual.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) atau yang biasa dikenal masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN STKIP HAMZANWADI SELONG DENGAN MENGGUNAKAN TOGAF ADM

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN STKIP HAMZANWADI SELONG DENGAN MENGGUNAKAN TOGAF ADM Jurnal Ilmiah DASI Vol. 15 No. 04 Desember 201, hlm 20-25 ISSN: 1411-3201 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN STKIP HAMZANWADI SELONG DENGAN MENGGUNAKAN TOGAF ADM Intan Komala Dewi P

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung merupakan lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung merupakan lembaga teknis daerah yang dibentuk oleh kepala daerah berdasarkan peraturan daerah no 10 tahun 2002 tentang pembentukan

Lebih terperinci

19 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Mengendarai kendaraan tidak sembarangan, ada aturan-aturan yang harus ditaati dan juga syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sebelum berkendara di

Lebih terperinci

PENERAPAN ZACHMAN FRAMEWORK DALAM MERANCANG SISTEM PELAPORAN KERUSAKAN KOMPUTER

PENERAPAN ZACHMAN FRAMEWORK DALAM MERANCANG SISTEM PELAPORAN KERUSAKAN KOMPUTER ISSN: 2302-3805 PENERAPAN ZACHMAN FRAMEWORK DALAM MERANCANG SISTEM PELAPORAN KERUSAKAN KOMPUTER Andika Agus Slameto 1, Ema Utami 2, Abas Ali Pangera 3 1 Mahasiswa Magister Teknik Informatika, Program Pasca

Lebih terperinci

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA)

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA) PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA) Febrian Berthanio 1, Benyamin L. Sinaga 2, Irya Wisnubadhra 3 Magister Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini diperlukan pada semua aspek kehidupan. Teknologi mempermudah manusia untuk memaksimalkan suatu kinerja. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan semua pekerjaan dan segala aspek kehidupan manusia. Dimana teknologi informasi dan komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, teknologi informasi pada zaman sekarang ini dapat dikatakan berkembang dengan sangat pesat. Kemajuan teknologi menuntut seseorang untuk dapat

Lebih terperinci

PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI ENTERPRISE KOPERASI DENGAN TOGAF ADM FRAMEWORK. Oleh : Mukhfid AMIK Purnama Niaga, Jawa Barat

PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI ENTERPRISE KOPERASI DENGAN TOGAF ADM FRAMEWORK. Oleh : Mukhfid AMIK Purnama Niaga, Jawa Barat PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI ENTERPRISE KOPERASI DENGAN TOGAF ADM FRAMEWORK Oleh : Mukhfid AMIK Purnama Niaga, Jawa Barat ABSTRAK Koperasi memerlukan teknologi informasi (TI) untuk mendukung

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi Citra Telekomunikasi Institut Teknologi (IT) Telkom Bandung merupakan sebuah

Lebih terperinci

PENERAPAN ZACHMAN FRAMEWORK DALAM MERANCANG SISTEM PELAPORAN KERUSAKAN KOMPUTER

PENERAPAN ZACHMAN FRAMEWORK DALAM MERANCANG SISTEM PELAPORAN KERUSAKAN KOMPUTER PENERAPAN ZACHMAN FRAMEWORK DALAM MERANCANG SISTEM PELAPORAN KERUSAKAN KOMPUTER Andika Agus Slameto 1, Ema Utami 2, Abas Ali Pangera 3 1 Mahasiswa Magister Teknik Informatika, Program Pasca Sarjana, STMIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Fasilkom UMB Program Studi Teknik Informatika Universitas Mercu Buana berdiri pada tahun 1994 yang dipimpin oleh Bapak Ir. Ajisman sebagai ketua program

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat beberapa penelitian menggunakan metode The Open Group Architecture Framework (TOGAF) terkait perancangan Enterprise Architecture, yaitu: Penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords : Arsitektur Interprise, Zachman Framework, Arsitektur Teknologi Informasi

ABSTRAK. Keywords : Arsitektur Interprise, Zachman Framework, Arsitektur Teknologi Informasi Judul Pembimbing I Pembimbing II Penyusun : Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Di Laboratorium Pengembangan Dan Penerapan Teknologi Informasi Teknik Informatika, UPN Veteran Jatim Menggunakan Zachman

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN Proses pengelolaan surat yang sedang berjalan di Departemen Pengawasan Bank adalah 1. Dalam mengelola surat masih dengan manual

Lebih terperinci

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR 1 Devie firmansyah, 2 Mustaqimin Akbar 1 Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil-hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sedemikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi proses akses, pengelolaan, dan

Lebih terperinci

Perancangan Cetak Biru Teknologi Informasi

Perancangan Cetak Biru Teknologi Informasi Perancangan Cetak Biru Teknologi Informasi Budi Daryatmo STMIK MDP Palembang budi_daryatmo@yahoo.com Abstrak: Pengelolaan TI perlu direncanakan dan dituangkan dalam bentuk cetak biru TI sehingga organisasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KUDUS

SISTEM INFORMASI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KUDUS SISTEM INFORMASI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KUDUS Mohammad Rosul 1*, Yudie Irawan 1 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Porter s Value Chain Diagram yang digunakan pada fase Business Architecture.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Porter s Value Chain Diagram yang digunakan pada fase Business Architecture. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Persiapan Penelitian 4.1.1. Alat Penelitian Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari alat bantu analisis dan alat bantu deskripsi. Alat bantu analisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda dalam mencapai setiap misi dan tujuannya. Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

PEMODELAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM INFORMASI AKADEMIK SMA PL DON BOSKO SEMARANG DENGAN FRAMEWORK ZACHMAN

PEMODELAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM INFORMASI AKADEMIK SMA PL DON BOSKO SEMARANG DENGAN FRAMEWORK ZACHMAN IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 PEMODELAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM INFORMASI AKADEMIK SMA PL DON BOSKO SEMARANG DENGAN FRAMEWORK ZACHMAN MODELING OF ENTERPRISE ARCHITECTURE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia atau Human Resource Development (HRD) adalah salah satu bagian di bawah Bidang Sumber Daya pada jajaran Wakil Rektor II Bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8.

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8. 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah : 19 BAB III METODOLOGI 3.1. Komponen Sebuah Perencanaan Penyusunan sebuah perencanaan terdiri atas beberapa komponen. Pada proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.

Lebih terperinci

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Teknologi Informasi Arsitektur teknologi informasi adalah seluruh aspek meliputi piranti keras, piranti lunak, perangkat jaringan dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sampul... i. Halaman Judul... ii. Persetujuan Laporan Tugas Akhir... iii. Pengesahan Dewan Penguji... iv

DAFTAR ISI. Sampul... i. Halaman Judul... ii. Persetujuan Laporan Tugas Akhir... iii. Pengesahan Dewan Penguji... iv DAFTAR ISI Sampul... i Halaman Judul... ii Persetujuan Laporan Tugas Akhir... iii Pengesahan Dewan Penguji... iv Pernyataan Keaslian Tugas Akhir... v Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk

Lebih terperinci

Enterprise Architecture Planning

Enterprise Architecture Planning Enterprise Architecture Planning Zachman Framework TKB5354 Perancangan Arsitektur Enterprise Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com History Kerangka kerja Zachman (Zachman Framework) pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi peradaban yang memugkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam suatu organisasi dapat diselesaikan secara

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA UPI YPTK Jurnal KomTekInfo, Vol. x, No. x, 2017, pp. xx yy Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA Revi Gusriva

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 47 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran

Lebih terperinci

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK 1 FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ALI MUHTAS Program Studi Sistem Informasi S1, Fakultas Ilmu Komputer ABSTRAK Dalam pembangunan aplikasi perlu adanya

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Sebelum masuk kedalam proses pemodelan arsitektur enterprise, perlu dilakukan identifikasi terhadap proses bisnis yang sedang berjalan saat ini, khususnya proses bisnis

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR Janero Kennedy 1) 1) Magister Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, Kota Yogyakarta. Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

3. BAB III METODE PENELITIAN

3. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3. BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi sistem. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET Kartika Megasari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma kartika87ms@gmail.com 29 September 2009 ABSTRAKSI

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) merupakan faktor yang sangat strategis tidak hanya berperan membantu mempercepat, mempermudah, dan meningkatkan akurasi proses-proses akademik dan

Lebih terperinci