Benedictus Dwi Cahyo Dharmawan, Syafi i, Masyhad Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Benedictus Dwi Cahyo Dharmawan, Syafi i, Masyhad Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya,"

Transkripsi

1 PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN PERATURAN, PERHITUNGAN DAN SISTEM PELAPORAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PEMILIK UMKM DI KOTA SURABAYA (PADA PEMILIK UMKM YANG TERDAFTAR DI KECAMATAN LAKARSANTRI, KOTA SURABAYA) Benedictus Dwi Cahyo Dharmawan, Syafi i, Masyhad Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya, ABSTRAK Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuesioner. Uji keandalan instrumen meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Uji hipotesis menggunakan analisis regresi berganda, uji F dan uji t. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Pemahaman Tentang Peraturan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Para Pemilik UMKM Di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Cara Perhitungan Pajak Terutang terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Para Pemilik UMKM Di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, (3) terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara Sistem Pelaporan Pajak Terutang terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Para Pemilik UMKM Di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya. Kata Kunci : UMKM, Kepatuhan Wajib Pajak, Pemahaman Peraturan ABSTRACT This research is descriptive research with quantitative approach. The population in this research are the owners of SMEs in the District of Lakarsantri, Surabaya. Sampling technique used in this research is by the Slovin formula with the number of samples of 119 respondents. This research uses primary data that is questionnaire. Instrument reliability test includes validity test and reliability test. Hypothesis test using multiple regression analysis, F test and t test. The result of this research are: (1) there is positive and significant influence between Understanding About Taxation Regulation to Taxpayer Compliance Owner of SMEs In District of Lakarsantri, Surabaya, (2) there is positive and significant influence between How to Calculate Tax Due to Compulsory Compulsory Taxes of SMEs Owners In Lakarsantri Subdistrict, Surabaya, (3) there is a negative and significant influence between Reporting System of Tax Due to Taxpayer Compliance Owners of SMEs in Lakarsantri Subdistrict, Surabaya Keywords: SMEs, Taxpayer Compliance, Regulatory Understanding 160

2 PENDAHULUAN Dikutib dari menyebutkan bahwa kepatuhan atas pajak (tax compliance) adalah melaporkan penghasilan sesuai dengan peraturan pajak, melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) dengan tepat waktu dan membayar pajaknya dengan tepat waktu. Predikat wajib pajak patuh dalam arti disiplin dan taat, tidak sama dengan wajib pajak yang berpredikat pembayar pajak dalam jumlah besar, karena tidak ada hubungan antara kepatuhan dengan jumlah nominal setoran pajak yang dibayarkan pada kas negara. Dengan demikian, pembayar pajak terbesar sekalipun belum tentu memenuhi kriteria sebagai wajib wajak patuh, karena meskipun wajib pajak memberikan kontribusi besar pada negara, jika masih memiliki tunggakan maupun keterlambatan penyetoran pajak, maka tidak dapat diberi predikat sebagai wajib pajak patuh. Namun hingga saat ini permasalahan tentang kepatuhan pajak masih saja menjadi permasalahan yang laten dalam bidang perpajakan. Rasio kepatuhan wajib pajak untuk membayar pajak di Indonesia tergolong masih rendah. Tingkat kepatuhan pajak di Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan negara lain di regional Asia. Hingga tahun 2015 Wajib Pajak (WP) yang terdaftar dalam sistem administrasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencapai WP, yang terdiri atas WP Badan, WP Orang Pribadi (OP) Non Karyawan, dan WP OP Karyawan. Hal ini cukup memprihatinkan mengingat menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga tahun 2013, jumlah penduduk Indonesia yang bekerja mencapai 93,72 juta orang. Artinya baru sekitar 29,4% dari total jumlah Orang Pribadi Pekerja dan berpenghasilan di Indonesia yang mendaftarkan diri atau terdaftar sebagai WP ( Kota Surabaya sebagai ibu kota Provinsi Jawa timur dan salah satu kota metropolitan yang terus berkembang dengan pesat sebagai pusat perniagaan dan perdagangan di Provinsi Jawa Timur, selama tahun 2015, rasio kepatuhan wajib pajak belum mencapai target yang diharapkan, dalam arti selalu memperlihatkan pencapaian di bawah 100 persen. Menurut Muhsisnin, selaku Kepala Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen, dan Penyidikan (PPIP) DJP Jawa Timur I menyatakan Berdasarkan data tahun kalendar 2015 tercatat terdaftar WP badan dan WP orang pribadi nonkaryawan. Untuk WP badan, dari jumlah tersebut hanya 44,01% 161

3 yang membayar pajak setara dengan badan, lainnya tidak membayar. Sementara untuk WP orang pribadi nonkaryawan yang menyetor pajak ke negara hanya 52,70% atau orang, dan sisanya tidak ( Rendahnya rasio kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sangat berbanding terbalik dengan tingkat pertumbuhan usaha di Indonesia. Padahal pertumbuhan usaha di Indonesia memberikan banyak kemajuan positif dalam pembangunan perekonomian, terutama dalam penerimaan pajak dari sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dari tahun 2010 ke tahun 2015, UMKM di Jawa Timur banyak mengalami peningkatan, terutama di Kota Surabaya. Kota Surabaya memiliki pertumbuhan UMKM yang sangat signifikan yang mencapai 300% dalam jangka waktu 5 tahun yang didominasi oleh usaha perdagangan dan industri ( Hingga tahun 2015, jumlah UMKM yang terdata pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya memikili UMKM sebanyak unit UMKM, dikutip dari Tingkat pertumbuhan UMKM yang tinggi di Kota Surabaya tidak diimbangi oleh kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Sampai tahun 2014 kota Surabaya memiliki tingkat kepatuhan wajib pajak para pemilik UMKM yang masih rendah yaitu dibawah 50%. Rumusan Masalah Apakah terdapat pengaruh tingkat pemahaman tentang Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013, Cara Perhitungan Pajak Terutang Atas Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013, Sistem Pelaporan Pajak Terutang terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM yang terdaftar Di Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya? Pengertian Pajak Pengertian pajak menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang KUP, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pengertian pajak menurut Waluyo (2013:2) dalam buku karangannya yang berjudul Perpajakan Indonesia, Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat 162

4 prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang bergunanya adalah untuk membiayaai pengeluaran-pengeluaran umum yang berhubungan dengan tugas Negara yang menyelenggarakan pemerintahan. Definisi UMKM Sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, UMKM didefinisikan sebagai berikut: (1) Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. (3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 berisi tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Tujuan PP No 46 tahun 2013 adalah adanya kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan kewajiban perpajakan, meningkatnya pengetahuan tentang manfaat perpajakan bagi masyarakat, dan terciptanya kondisi kontrol sosial dalam memenuhi kewajiban perpajakan.. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 berdasarkan pada Pasal 17 ayat (7) UU PPh dan Pasal 4 ayat (2) huruf e Undang-Undang (UU) No 36 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan (PPh) Pasal 17 ayat (7). Dengan Peraturan Pemerintah tersebut dapat ditetapkan tarif pajak tersendiri atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), sepanjang tidak melebihi tarif pajak tertinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Penjelasan Pasal 17 ayat (7) UU PPh. Ketentuan dalam ayat ini memberi wewenang kepada Pemerintah untuk menentukan tarif pajak tersendiri yang dapat bersifat final atas jenis penghasilan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), sepanjang 163

5 tidak lebih tinggi dari tarif pajak tertinggi sebagaimana diatur dalam ayat (1). Penentuan tarif pajak tersendiri tersebut didasarkan atas pertimbangan kesederhanaan, keadilan dan pemerataan dalam pengenaan pajak. Angka omset Rp 4,8 Milyar diperoleh dengan memperhatikan batasan omset yang mendapatkan fasilitas diskon tarif 50% di Pasal 31E UU No 36 Tahun Omset Rp 4,8 milyar kemudian menjadi batasan di perpajakan untuk UMKM. Alasan penambahan Pasal 31E UU No 36 Tahun 2008 memang fasilitas ini untuk UMKM tetapi tidak semua Wajib Pajak yang memiliki omset UMKM dapat menikmati fasilitas PPh Final 1%. Ada Wajib Pajak yang tidak dapat memanfaatkan fasilitas PP 46 Tahun Wajib Pajak yang dapat menikmati fasilitas PPh Final 1%, yaitu: (1) Wajib Pajak Orang Pribadi, dan (2) Wajib Pajak Badan, kecuali BUT yang menerima penghasilan dari usaha dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp ,00 dalam satu tahun. Kerangka Konseptual Tingkat Pemahaman Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 Cara Perhitungan Pajak Terutang Atas Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik UMKM (Y) Sistem Pelaporan Pajak terutang Sumber : Peneliti (2017) Hipotesis 1 Terdapat pengaruh tingkat pemahaman tentang Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM yang terdaftar Di Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. 2 Terdapat pengaruh pengetahuan tentang cara perhitungan pajak terutang atas Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM yang terdaftar Di Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. 3 Terdapat pengaruh pengetahuan tentang sistem pelaporan pajak terutang terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM Yang Terdaftar Di Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. 164

6 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan Di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya dalam kurun waktu bulan April hingga Mei tahun Populasi dalam penelitian ini adalah para pemilik UMKM yang terdaftar di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya yang berjumlah 168 UMKM. Sedangkan untuk menentukan sampel penelitian, penelti menggunakan rumus Slovin yaitu. Sehingga menghasilkan sampel sebanyak 119 sampel atau responden. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini mengukur tentang pengaruh tingkat pemahaman peraturan, cara perhitungan pajak terutang, dan sistem pelaporan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM yang terdaftar di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan adalah Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Penelitian ini menggunakan variabel bebas yang terdiri dari Tingkat Pemahaman Peraturan, Cara Perhitungan Pajak Terutang, dan Sistem Pelaporan. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada para pemilik UMKM yang terdaftar di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya Data penelitian ini diperoleh hasil penyebaran kuesioner sebanyak 119 sampel. Karakteristik responden berdadarkan jenis kelamin, yaitu lakilaki sebanyak 39 responden dan untuk perempuan sebanyak 80 responden. Profil tingkat pendidikan terakhir responden adalah SD (0 orang); SMP (25 orang); SMA (47 orang); Diploma (26 orang); dan Sarjana / S1 (21 orang). Statistik Deskriptif Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada deskripsi statistik data responden. Berikut adalah hasil dari statistik deskriptif : 165

7 Tabel 1 Hasil Statistik Dekriptif Terhadap Para Pemilik UMKM Di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Tahun 2017 N Minimum Maximu m Statistic Statistic Statistic Statistic Mean Std. Error Std. Deviatio n Statistic Kepatuhan Wajib Pajak (Y) ,34,220 2,395 Tingkat Pemahaman Peraturan ( ,69,263 2,872 Cara Perhitungan Pajak Terutang ( ,30,231 2,516 Sistem Pelaporan ( ,92,238 2,595 Valid N (listwise) 119 Sumber : Peneliti (2017) Uji Validitas Uji validitas angket dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keabsahan kuesioner. Tabel 3 Hasil Uji Validitas Terhadap Para Pemilik UMKM Di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Tahun 2017 Variabel Item r hitung r tabel Keterangan Tingkat Pemahaman Peraturan ( Cara Perhitungan Pajak Terutang ( Sistem Pelaporan ( Kepatuhan Wajib Pajak (Y) Sumber : Peneliti (2017) X1.1 0,877 0,1801 Valid X1.2 0,843 0,1801 Valid X1.3 0,912 0,1801 Valid X1.4 0,801 0,1801 Valid X2.1 0,862 0,1801 Valid X2.2 0,858 0,1801 Valid X2.3 0,833 0,1801 Valid X2.4 0,909 0,1801 Valid X3.1 0,877 0,1801 Valid X3.2 0,802 0,1801 Valid X3.3 0,845 0,1801 Valid X3.4 0,856 0,1801 Valid Y.1 0,752 0,1801 Valid Y.2 0,824 0,1801 Valid Y.3 0,869 0,1801 Valid Y.4 0,716 0,1801 Valid Berdasarkan Tabel 3 dapat dikatakan bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel Tingkat Pemahaman Peraturan, Cara Perhitungan Pajak Terutang, Sistem Pelaporan, dan Kepatuhan Wajib pajak memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan (α) 5%, maka seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid, 166

8 sehingga seluruh butir pertanyaan dalam kuesioner layak digunakan sebagai instrumen untuk mengukur penelitian. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Variabel dikatakan andal (reliable) jika memberikan nilai Cronbach s Alpha > 0,60 (Ghozali, 2006). Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas Terhadap Para Pemilik UMKM Di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Tahun 2017 Variabel Cronbach Alpha Keterangan Tingkat Pemahaman Peraturan ( 0,831 Reliabel Cara Perhitungan Pajak Terutang ( 0,833 Reliabel Sistem Pelaporan ( 0,829 Reliabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) 0,812 Reliabel Sumber : Peneliti (2017) Uji regresi Linier Berganda (Uji Hipotesis Pertama) Tabel 5 Hasil Uji regresi Linier Berganda Terhadap Para Pemilik UMKM Di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Tahun 2017 Sumber : Peneliti (2017) Dari hasil Tabel 5 terdapat nilai konstanta dan nilai-nilai koefisien regresi linier berganda untuk masing-masing variabel bebas. Berdasarkan nilai tersebut, maka dapat ditentukan model regresi linier berganda yang dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut: Y = a e Y = 7, ,373 X1 + 0,532 X2-0,161 X3 + e Berdasarkan persamaan tersebut diatas dapat dilihat hubungan dari masingmasing variabel sebagai berikut: 167

9 a. Nilai konstanta sebesar 7,203 menunjukkan apabila sikap Wajib Pajak pada tingkat pemahaman tentang peraturan perpajakan, tingkat pengetahuan tentang cara perhitungan pajak terutang yang benar, dan tingkat pengetahuan tentang sistem pelaporan pajak terutang yang benar dan tepat waktu terhadap kepatuhan wajib pajak bersifat konstan atau tetap. b. Nilai koefisien regresi untuk variabel Tingkat Pemahaman Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 ( adalah positif sebesar 0,373 % terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y) yang berarti setiap peningkatan tingkat pemahaman peraturan sebesar 1 %, maka akan diikuti dengan peningkatan kepatuhan akan membayar pajak sebesar 0,373. c. Nilai koefisien regresi untuk variabel Tingkat Pengetahuan Tentang Cara Perhitungan Pajak Terutang ( adalah positif sebesar 0,532 % terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y) yang berarti setiap peningkatan tingkat pengetahuan tentang cara perhitungan pajak terutang sebesar 1 %, maka akan diikuti dengan peningkatan kepatuhan akan membayar pajak sebesar 0,532. d. Nilai koefisien regresi untuk variabel Tingkat Pengetahuan Tentang Sistem Pelaporan Pajak Terutang ( adalah negatif sebesar 0,161% terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y) yang berarti setiap peningkatan tingkat pengetahuan tentang sistem pelaporan pajak terutang sebesar 1%, maka akan tidak diikuti dengan peningkatan kepatuhan akan membayar pajak sebesar -0,161. Jadi, variabel bebas yang terdiri dari Tingkat Pemahaman Peraturan (, Cara perhitungan Pajak Terutang (, Sistem Pelaporan ( mempunyai pengaruh yang positif atau searah terhadap variabel terikat yaitu kepatuhan Wajib Pajak (Y) pemilik UMKM yang mekakukan kegiatan usahanya di Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. 168

10 Uji F (Uji Hipotesis Kedua) Tabel 6 Hasil Uji F Terhadap Para Pemilik UMKM Di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Tahun 2017 Sumber : Peneliti (2017) Perumusan hipotesis adalah : Ho : Variabel Tingkat Pemahaman Peraturan (, Cara perhitungan Pajak Terutang (, Sistem Pelaporan ( secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) pemilik UMKM di Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. : Variabel Tingkat Pemahaman Peraturan (, Cara perhitungan Pajak Terutang (, Sistem Pelaporan ( secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) pemilik UMKM di Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. Kriteria yang digunakan dalam menemtukan perumusan hipotesis tersebut adalah : a. Jika < atau sig > 0,05 maka Ho diterima, ditolak b. Jika > atau sig < 0,05 maka Ho ditolak, diterima Nilai dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas (degree of freedom) df1 = k = 3 dan pada df2 = n - k - 1 = = 115 diperoleh angka 2,68 Berdasarkan hasil uji nilai F dengan mengunakan SPSS 23 yang ditunjukan Tabel 6 diperoleh nilai sebesar 71,270. Nilai tersebut lebih besar daripada nilai yang sebesar 2,68. Demikian juga dengan nilai signifikan yang dihasilkan yaitu sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu α = 5% atau 0,05. Sehingga hal ini dapat disimpulkan sebagai berikut bahwa Ho ditolak, dan diterima. Yang artinya adalah bahwa variabel Tingkat Pemahaman Tentang Peraturan 169

11 Perpajakan (, Tingkat Pengetahuan Tentang Cara Perhitungan Pajak Terutang (, Dan Tingkat Pengetahuan Tentang Sistem Pelaporan Pajak Terutang ( secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) Pemilik UMKM Di Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. Uji t (Uji Hipotesis Ketiga) Tabel 7 Hasil Uji t Terhadap Para Pemilik UMKM Di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Tahun 2017 Sumber : Peneliti (2017) Kriteria yang digunakan dalam menemtukan perumusan hipotesis tersebut adalah : a. Jika < atau sig > 0,05 maka Ho diterima, ditolak b. Jika > atau sig < 0,05 maka Ho ditolak, diterima Nilai dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas (degree of freedom) df1 = k = 3 dan pada df2 = n - k - 1 = = 115 diperoleh angka 1, Variabel tingkat pemahaman tentang Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 ( mendapatkan nilai sebesar 5,209. Nilai tersebut lebih besar daripada yang sebesar 1,661. Variabel juga memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil daripada nilai signifikan yang digunakan yaitu α = 5% atau 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pemahaman tentang Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel tingkat pemahaman tentang Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 lebih besar dari 0,

12 2. Variabel pengetahuan tentang cara perhitungan pajak terutang atas Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 ( mendapatkan nilai sebesar 7,039. Nilai tersebut lebih besar daripada yang sebesar 1,661. Variabel juga memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai signifikan yang digunakan yaitu α = 5% atau 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan tentang Cara Perhitungan Pajak Terutang Atas Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pengetahuan tentang cara perhitungan pajak terutang atas Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 lebih kecil dari 0, Variabel Pengetahuan Tentang Sistem Pelaporan ( mendapatkan nilai sebesar -2,139. Nilai tersebut lebih kecil daripada yang sebesar 1,661. Variabel juga memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,035 yang lebih kecil daripada nilai signifikan yang digunakan yaitu α = 5% atau 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan tentang sistem pelaporan berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pengetahuan tentang sistem pelaporan lebih kecil dari 0,05. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada para pemilik UMKM yang terdaftar di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Atas Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 ( terhadap Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) Pemilik UMKM Di Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Cara Perhitungan Pajak Terutang Atas Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 ( terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik (Y) UMKM Di Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. (3) Terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara variabel Pengetahuan Tentang Sistem Pelaporan terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik (Y) UMKM Di Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. 171

13 SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dihasilkan, saran yang dapat diberikan oleh peneliti dalam rangka Peaturan Pemerintah No 46 Tahun 2013 yang terkait dengan pajak untuk UMKM adalah sebagai berikut : 1 Pemahaman Wajib Pajak pemilik UMKM atas Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 sangat mempengaruhi tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakkannya, sehingga pemerintah perlu meningkatkan proses sosilisasi dan edukasi kepada para pemilik UMKM terutama di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya. 2 Partisipan para pemilik UMKM yang melakukan kegiatan usahanya di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya belum memahami tata cara perhitungan pajak dengan benar dan kurang memahami mana yang merupakan tarif pajak yang bersifat final dan mana pajak yang bersifat tidak final. Para pemilik UMKM juga mengeluhkan adanya tarif pajak 1 % dari omzet bagi UMKM Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar pemerintah memulai pendekatan suara rakyat sehingga peraturanperaturan yang dikeluarkan pemerintah mempertimbangkan kemampuan ekonomis rakyat terutama sektor UMKM. 3 Implementasi Self Assessment System adalah sebagai salah satu sistem pemungutan pajak di Indonesia yang mepengaruhi tingkat kepatuhan Wajib Pajak, sehingga diperlukan peran aktif masyarakat dalam pelaksanaannya, selain itu pemerintah perlu meningkatkan proses sosilisali lebih banyak dan pemantauan secara lebih kontinyu. DAFTAR PUSTAKA Amirudin & Sudirman Perpajakan Pendekatan Teori dan Praktik di Indonesia. Salemba Empat Dua Media. Jakarta Anjani, dan Restuti Analisis Faktor-Faktor Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pelaku Usaha Pada KPP Pratama Salatiga. Jurnal. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga Fahluzy, Agustina Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Membayar Pajak UMKM Di Kabupaten Kendal. Jurnal. Universitas Negeri Semarang. Semarang 172

14 Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (edisi kelima). Universitas Diponegoro. Semarang Harahap, Abdul Asri Paradigma Baru Perpajakan Indonesia Perspektif Ekonomi. Integrita Dinamika Press. Jakarta Imaniati Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Penerapan Pp No. 46 Tahun 2013, Pemahaman Perpajakan, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Di Kota Yogyakarta. Jurnal. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta Mardiasmo Perpajakan. rev. ed Andi. Yogyakarta. Mardiasmo Perpajakan Edisi Revisi, Andi Offset, Yogyakarta. Mintje Pengaruh Sikap, Kesadaran, Dan Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pemilik UMKM Dalam Memiliki NPWP (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi Pemilik UMKM yang Terdaftar di KPP Pratama Manado). Jurnal. Universitas Sam Ratulangi Manado. Manado Mustofa, Kertahadi, Mirza Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Tarif Pajak Dan Asas Keadilan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Yang Berada Di Wilayah Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu Setelah Diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013). Jurnal. Universitas Brawijaya. Malang Nurliah, Pengaruh Pemehaman Perpajakan, Kualitas Pelayanan Pajak, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Pajak. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta. Pemerintah Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jakarta Peraturan Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Jakarta Resmi, Siti, 2016, Perpajakan: Teori dan Kasus edisi 9, Salemba Empat, Jakarta Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. Suliyanto Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Andi. Yogyakarta. Waluyo Perpajakan Indonesia. Salemba Empat. Jakata

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1) UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1)   UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa

Lebih terperinci

Yudi Hariyanto Suhadak Siti Ragil H Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK

Yudi Hariyanto Suhadak Siti Ragil H Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang   ABSTRAK PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK, JUMLAH SURAT SETORAN PAJAK, DAN JUMLAH SURAT PEMBERITAHUN MASA TERHADAP JUMLAH PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara Periode

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN WAJIB PAJAK

EFISIENSI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN WAJIB PAJAK PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar DOI : PENGARUH PENERAPAN ELEKTRONIK SURAT PEMBERITAHUAN (e-spt) TERHADAP EFISIENSI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Pada SMK Negeri 2 Majene)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi Perpajakan, Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak. ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi Perpajakan, Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak. ABSTRACT PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA KARANG PILANG Nindy Pravitasari,

Lebih terperinci

KEVIN HENDRO. (Universitas Bina Nusantara) ABSTRAK

KEVIN HENDRO. (Universitas Bina Nusantara) ABSTRAK PENGARUH SOSIALISASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DI DAERAH KPP PRATAMA JAKARTA KEBON JERUK SATU KEVIN HENDRO (Universitas

Lebih terperinci

MEY N.NAWAITU 1, ZULKIFLI BOOKIU 2, USMAN 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo

MEY N.NAWAITU 1, ZULKIFLI BOOKIU 2, USMAN 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo 1 2 PEMAHAMAN WAJIB PAJAK ATAS PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WAJIB PAJAK YANG MEMILIKI PEREDARAN

Lebih terperinci

PENGARUH SOSIALISASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TERHADAP PENGETAHUAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM IMPLEMENTASI KEWAJIBAN PAJAKNYA

PENGARUH SOSIALISASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TERHADAP PENGETAHUAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM IMPLEMENTASI KEWAJIBAN PAJAKNYA PENGARUH SOSIALISASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TERHADAP PENGETAHUAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM IMPLEMENTASI KEWAJIBAN PAJAKNYA Dwi Sasmito Aji, Kusni Hidayati, Susi Tri Wahyuni Prodi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah. membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah. membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang dimiliki

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang ABSTRAK

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang   ABSTRAK PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN PBB DESA SRIGONCO (Studi Pada Wajib Pajak di Desa Srigonco Kecamatan Bantur Kabupaten Malang) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur dan lainnya, tidak terkecuali dengan Negara Indonesia. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur dan lainnya, tidak terkecuali dengan Negara Indonesia. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu Negara membutuhkan dana yang cukup untuk melakukan pembangunan infrastruktur dan lainnya, tidak terkecuali dengan Negara Indonesia. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Isro i, dan Nur Diana. Jurusan Akuntansi Program S1. Universitas Islam Malang. Abstract

Isro i, dan Nur Diana. Jurusan Akuntansi Program S1. Universitas Islam Malang. Abstract PENGARUH PENERAPAN E-SYSTEM PERPAJAKAN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMBAYAR PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA KEPANJEN Isro i, dan Nur Diana Mochizro@gmail.com

Lebih terperinci

V. B. J. Tawas.,A. Poputra., R. Lambey. Pengaruh Sosialisasi Perpajakan...

V. B. J. Tawas.,A. Poputra., R. Lambey. Pengaruh Sosialisasi Perpajakan... PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, TARIF PAJAK, DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN SPT TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA BITUNG) THE INFLUENCE OF SOCIALIZATION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan tanpa mendapat jasa timbal secara langsung dan digunakan untuk membayar

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA SALATIGA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN C. Deskripsi Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan yaitu responden Wajib Pajak Orang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA.

DAFTAR PUSTAKA. 63 DAFTAR PUSTAKA http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/tabel-f-0-05.pdf jurnal jurusan ilmu administrasi bisnis Pengaruh Pelayanan Fiskus dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hana

Lebih terperinci

*1 2 3

*1 2 3 PENGARUH PENERAPAN e-spt TERHADAP EFISIENSI PELAPORAN SPT WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI USAHAWAN(STUDI KASUS: WAJIB PAJAK TERDAFTAR DI KPP PRATAMA ILIRBARAT 1 PALEMBANG) 1 Peggy Valencya *1, Betri Sirajuddin

Lebih terperinci

SURVEY KEPATUHAN WAJIB PAJAK PENGUSAHA UKM DI KOTAMADYA DEPOK

SURVEY KEPATUHAN WAJIB PAJAK PENGUSAHA UKM DI KOTAMADYA DEPOK EKONOMI DAN BISNIS VOL 14 NO 1 2015 : 1-6 1 SURVEY KEPATUHAN WAJIB PAJAK PENGUSAHA UKM DI KOTAMADYA DEPOK Ernita Siambaton, Riskon Ginting dan Syamsurizal Jurusan Adm Niaga Politeknik Negeri Jakarta Abstrak

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK TENTANG SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TEBING TINGGI OLEH ZETYA NOVIANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Hal ini tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Hal ini tertuang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Hal ini tertuang dalam Anggaran Penerimaan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH FAKTOR SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH FAKTOR SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ( Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Surakarta ) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: HANUNG TRI SUDADYO B200090076 FAKULTAS

Lebih terperinci

Rizki Amalia Topowijono Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Rizki Amalia Topowijono Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH PENGENAAN SANKSI ADMINISTRASI DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi pada Kantor Samsat Kabupaten Bengkalis Riau) Rizki Amalia Topowijono Dwiatmanto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cirebon. Subyek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hotel Bintang 2 sampai dengan 4 yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

Sariati, Khusni Hidayati, Susi Tri Wahyuni Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

Sariati, Khusni Hidayati, Susi Tri Wahyuni Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya PENGARUH PERSEPSI KEADILAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KELOMPOK UMKM PASCA PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 PADA KPP PRATAMA SAWAHAN SURABAYA Sariati,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENGARUH PENERAPAN E-SYSTEM PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA SURAKARTA) Irma Indrianti, Suhendro, Endang Masitoh Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum data hasil kuesioner penelitian dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) di KPP Pratama Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh WP OP yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Karena pajak mempunyai fungsi sebagai budgetair yang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Karena pajak mempunyai fungsi sebagai budgetair yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang penting selain penerimaan bukan pajak. Pembayaran pajak sangat penting bagi negara untuk pelaksanaan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Jurnal yang Berjudul

LEMBAR PENGESAHAN. Jurnal yang Berjudul LEMBAR PENGESAHAN Jurnal yang Berjudul PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN TINGKAT PENGHASILAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DI KOTA GORONTALON NURZEIN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara Indonesia saat ini bersumber dari dalam negeri yaitu pajak. yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. negara Indonesia saat ini bersumber dari dalam negeri yaitu pajak. yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang sedang berkembang. Untuk mewujudkan perekonomian yang mandiri, pemerintah mulai mengurangi pembiayaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT

ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT Septiani Fransisca Universitas Bina Darma Abstract This study aimed to analyze the influence of e-spt as the Taxpayer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya keadaan dan kondisi suatu negara, tentunya semakin besar pula pengeluaran-pengeluaran yang dibutuhkan oleh negara tersebut. Semakin besarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun

Lebih terperinci

PENGARUH KEWAJIBAN KEPEMILIKAN NPWP,PEMERIKSAAN PADAJAN DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (Studi Kasus pada KPP Pratama Bitung)

PENGARUH KEWAJIBAN KEPEMILIKAN NPWP,PEMERIKSAAN PADAJAN DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (Studi Kasus pada KPP Pratama Bitung) PENGARUH KEWAJIBAN KEPEMILIKAN NPWP,PEMERIKSAAN PADAJAN DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (Studi Kasus pada KPP Pratama Bitung) Adelina Simanungkalit 1 Agus T. Poputra 2 Treesje Runtu 3 Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT Program Studi Akuntansi S1 dan D3 Fakultas Ekonomi, Universitas Garut EISSN: 2527-6948 PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT Fakultas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas pelaksanaan sistem administrasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Pelayananan Pajak Pratama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Pelayananan Pajak Pratama 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Pelayananan Pajak Pratama Gorontalo dengan cara menyebar angket/kuesioner

Lebih terperinci

Kata kunci : Kepatuhan wajib pajak badan, sikap fiskus, sistem administrasi sanksi pajak.

Kata kunci : Kepatuhan wajib pajak badan, sikap fiskus, sistem administrasi sanksi pajak. 24 Jurnal Riset Akuntansi dan Manjemen, Vol. 6, No. 1, Juni 2017 Pengaruh Sikap Fiskus, Sistem Administrasi Perpajakan Modern, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Di KPP Pratama Teluk

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Direktorat Jendral Pajak Surat Pemberitahuan Tahunan, 8 Oktober 2010.

DAFTAR PUSTAKA. Direktorat Jendral Pajak Surat Pemberitahuan Tahunan,  8 Oktober 2010. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jendral Pajak. 2010. Surat Pemberitahuan Tahunan, www.pajak.go.id, 8 Oktober 2010. Duwi Priyatno.2010.Paham Analisa Statistik data dengan SPSS,Mediakom,Yogyakarta Etty muyassaroh.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kepatuhan Wajib Pajak. Ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kepatuhan Wajib Pajak. Ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN DIMAS WIBISONO Jalan Taruna III no. 8 Kelurahan Serdang Jakarta Pusat, 08561808586,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pajak adalah iuran rakyat yang dikelola menjadi kas negara dan digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pajak adalah iuran rakyat yang dikelola menjadi kas negara dan digunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pajak adalah iuran rakyat yang dikelola menjadi kas negara dan digunakan untuk kepentingan negara. Pelaksanaan pajak tersebut berdasarkan undangundang sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. membiayai pengeluaran pemerintah. Semakin bertambahnya jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. membiayai pengeluaran pemerintah. Semakin bertambahnya jumlah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor internal maupun eksternal.salah satu sumber penerimaan negara dari sektor internal adalah

Lebih terperinci

Vol. 2 No.1 Jan Mar 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN :

Vol. 2 No.1 Jan Mar 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : PENGARUH SISTEM PELAYANAN PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAKASSAR SELATAN Sitti Miespa STIEM Bongaya Makassar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah Rp ,00 (Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah Rp ,00 (Laporan Keuangan Pemerintah Pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak Penghasilan merupakan pajak pemerintah pusat yang dipungut oleh negara berdasarkan sistem self assessment. Pajak Penghasilan berkontribusi sebesar 47,01% dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mandiri, pemerintah harus mengoptimalkan sumber dana dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN. yang mandiri, pemerintah harus mengoptimalkan sumber dana dalam negeri. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu penerimaan Indonesia yang sangat penting karena penerimaan pajak digunakan oleh pemerintah sebagai sumber utama pembiayaan pemerintah

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ( STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA KARANGANYAR ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN PAJAK RESTORAN TERHADAP SELF ASSESSMENT SYSTEM STUDI KASUS DI DINAS PENDAPATAN KOTA PALEMBANG

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN PAJAK RESTORAN TERHADAP SELF ASSESSMENT SYSTEM STUDI KASUS DI DINAS PENDAPATAN KOTA PALEMBANG PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN PAJAK RESTORAN TERHADAP SELF ASSESSMENT SYSTEM STUDI KASUS DI DINAS PENDAPATAN KOTA PALEMBANG Meri Tiara (meritiara61@yahoo.com) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id)

Lebih terperinci

JURNAL HUMANIORA

JURNAL HUMANIORA PENGARUH PEMERIKSAAN DAN PELAKSANAAN SELF ASSESMENT SYSTEM TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BANDA ACEH Cut Delsie Hasrina 1, Yusri 2, Nona Maulina

Lebih terperinci

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Empiris Pada KPP Pratama Klaten) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA TANGERANG

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA TANGERANG PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA TANGERANG Disusun Oleh : Nama : Yuniar Krisna Laratama NPM : 28210779 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian pada hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian pada hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian pada hipotesis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan usaha di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan hal yang positif terutama dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Data Kementerian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang memiliki usaha percetakan dan terdaftar di KPP Tanggerang Timur, dengan total

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS Istiqomah Nur Azizah 1*, Siti Nurlaela 2, Anita Wijayanti 3 Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memberikan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memberikan kontribusi besar dalam upaya peningkatan penerimaan negara. Pajak memiliki peran aktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menengah (UMKM) selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Menengah (UMKM) selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peran penting, karena sebagian

Lebih terperinci

FITRIANI SARAGIH Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ABSTRAK

FITRIANI SARAGIH Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ABSTRAK PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (PADA KPP PRATAMA MEDAN KOTA) FITRIANI SARAGIH Universitas Muhammadiyah Sumatera

Lebih terperinci

Oleh : Jounica Zsezsa Sabhatini Warouw 1 Jullie J. Sondakh 2 Stanley K. Walandouw 3

Oleh : Jounica Zsezsa Sabhatini Warouw 1 Jullie J. Sondakh 2 Stanley K. Walandouw 3 PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN SPT TAHUNAN WAJIB PAJAK BADAN (Studi Kasus Pada KPP Pratama Manado Dan KPP Pratama Bitung) THE INFLUENCE OF SOCIALIZATION

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN TARIF, KEMUDAHAN MEMBAYAR PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN SOSIALISASI PP NOMOR 46 TAHUN 2013 TERHADAP TINGKAT

PENGARUH PERUBAHAN TARIF, KEMUDAHAN MEMBAYAR PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN SOSIALISASI PP NOMOR 46 TAHUN 2013 TERHADAP TINGKAT PENGARUH PERUBAHAN TARIF, KEMUDAHAN MEMBAYAR PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN SOSIALISASI PP NOMOR 46 TAHUN 2013 TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK PELAKU UMKM (Studi Empiris pada Wajib Pajak Pelaku UMKM yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Data Umum Penelitian ini dilaksanakan di KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan pada bulan November-Desember 2015. Lokasi penelitian dipilih karena KPP Pratama

Lebih terperinci

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESI PENELITIAN. pemerintah kepada masyarakat guna mewujudkan cita-cita bersama yaitu

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESI PENELITIAN. pemerintah kepada masyarakat guna mewujudkan cita-cita bersama yaitu 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESI PENELITIAN 1.1 Landasan Teori dan Konsep 1.1.1 Pengertian Pajak Menurut UU KUP No. 28 Tahun 2007 pada pasal 1 angka 1 bahwa secara garis besar, pajak dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Fungsi analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ABSTRACT

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ABSTRACT PENGARUH MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN, MOTIVASI WAJIB PAJAK, DAN TINGKAT KEPERCAYAAN PADA PEMERINTAH DAN HUKUM TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK 1 I Ni Luh Arismayani, 1 I Gede Adi Yuniarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh wajib pajak baik orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Untuk meningkatkan pemenuhan kewajiban perpajakan secara sukarela

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Untuk meningkatkan pemenuhan kewajiban perpajakan secara sukarela BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk meningkatkan pemenuhan kewajiban perpajakan secara sukarela dan mendorong kontribusi penerimaan Negara dari sektor UMKM, pemerintah telah menerbitkan PP No. 46

Lebih terperinci

PENGARUH SOSIALISASI DAN KAPABILITAS PEMBUKUAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus UKM di Sentra Industri Kerajinan Gerabah Kasongan)

PENGARUH SOSIALISASI DAN KAPABILITAS PEMBUKUAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus UKM di Sentra Industri Kerajinan Gerabah Kasongan) PENGARUH SOSIALISASI DAN KAPABILITAS PEMBUKUAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus UKM di Sentra Industri Kerajinan Gerabah Kasongan) Adhika Putri Ary Suryaning Abstract The purpose of this study

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : ARI HARDIANTO

SKRIPSI. Oleh : ARI HARDIANTO PENGARUH KESADARAN, PERSEPSI TENTANG SANKSI DAN PEMAHAMAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN ( Studi Kasus Pada Wajib Pajak Badan Yang Terdaftar Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Rungkut) SKRIPSI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: pengetahuan perpajakan dan kepatuhan wajib pajak

ABSTRAK. Kata-kata kunci: pengetahuan perpajakan dan kepatuhan wajib pajak ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan perpajakan wajib pajak orang pribadi terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Bojonagara Bandung. Penelitian

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK RESTORAN DI KABUPATEN SLEMAN. Stefani Gita Cakti. Erly Suandy

PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK RESTORAN DI KABUPATEN SLEMAN. Stefani Gita Cakti. Erly Suandy PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK RESTORAN DI KABUPATEN SLEMAN Stefani Gita Cakti Erly Suandy Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jalan Babarsari 43-44 Yogyakarta.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI SURAKARTA. P a r d i STIE AUB Surakarta

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI SURAKARTA. P a r d i STIE AUB Surakarta FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI SURAKARTA P a r d i STIE AUB Surakarta Abstraksi Penelitian ini bertujuan : 1). Mengetahui ada

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO Fella Ulvathunia Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam

Lebih terperinci

ANALISIS PENCATATAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN (PPh 21) PADA UMKM DI WILAYAH BEKASI

ANALISIS PENCATATAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN (PPh 21) PADA UMKM DI WILAYAH BEKASI ANALISIS PENCATATAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN (PPh 21) PADA UMKM DI WILAYAH BEKASI Anna Maria Afriyani Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2009 Abstrak Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Sulastiningsih. Uriyanik Senko Prasanti

Sulastiningsih. Uriyanik Senko Prasanti JURNAL RISET MANAJEMEN Vol. 1, No. 2, Juli 2014, 116-124 PENGARUH KESADARAN DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEMAUAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI UNTUK MEMBAYAR PPH (STUDI KASUS DI KABUPATEN BANTUL) Sulastiningsih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data tersebut dikumpulkan dari PT S Three Technologies Indonesia dan PT Domini Polymerindo

Lebih terperinci

Pengaruh Program Pengampunan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan Pajak di Indonesia

Pengaruh Program Pengampunan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan Pajak di Indonesia Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi Volume 10 (1), April 2017: 61-70 P-ISSN: 1979-858X; E-ISSN: 2461-1190 DOI: 10.15408/akt.v10i1.6115 Pengaruh Program Pengampunan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan dari aparat perpajakan sendiri. perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan dari aparat perpajakan sendiri. perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerimaan dari sektor pajak memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan sistem Pemerintahan suatu negara, karena penerimaan terbesar suatu negara adalah

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENGARUH PELAYANAN, SANKSI, SISTEM PERPAJAKAN KESADARAN WAJIB PAJAK, TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA TIRTOSUWORO, GIRIWOYO, WONOGIRI Eken Patmasari1 1*, Trimurti2 2, Suhendro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada keadilan sosial. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, negara harus

BAB I PENDAHULUAN. kepada keadilan sosial. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, negara harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan negara yang disepakati oleh para pendiri awal negara ini adalah menyejahterakan rakyat dan menciptakan kemakmuran yang berasaskan kepada keadilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah Dinas Pendapatan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Belitung Timur. Subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan semua hak perpajakannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

BAB III METODE PENELITIAN. oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Satistik deskriptif masing masing variabel penelitian ini ditampilkan untuk mempermudah dalam mengetahui tanggapan umum responden terhadap

Lebih terperinci

Persepsi Wajib Pajak Mengenai E-Filing dan Pengaruhnya terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Pajak

Persepsi Wajib Pajak Mengenai E-Filing dan Pengaruhnya terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Pajak Persepsi Wajib Pajak Mengenai E-Filing dan Pengaruhnya terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Pajak JRAK 4,2 623 Teddy Gunawan, Eny Suprapti, Eris Tri Kurniawati Program

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA CIBINONG

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA CIBINONG PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA CIBINONG Patar Simamora Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Lecturer

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Pada penelitian ini, penulis melakukan survei di KPP Pratama Cempaka Putih, dan penulis memperoleh data pertumbuhan jumlah Wajib Pajak

Lebih terperinci

Hendy Satria Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang

Hendy Satria Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang PENGARUH PEMAHAMAN PAJAK, KETENTUAN PERPAJAKAN DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PERUSAHAAN JASA KONSULTAN KONSTRUKSI DI KOTA TANJUNGPINANG Hendy Satria Sekolah Tinggi Ilmu

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PENERIMAAN SEBELUM DAN SESUDAH DESENTRALISASI PBB MENJADI PBB-P2 PADA PEMERINTAH KOTA GORONTALO

ANALISIS PERBANDINGAN PENERIMAAN SEBELUM DAN SESUDAH DESENTRALISASI PBB MENJADI PBB-P2 PADA PEMERINTAH KOTA GORONTALO 1 2 ANALISIS PERBANDINGAN PENERIMAAN SEBELUM DAN SESUDAH DESENTRALISASI PBB MENJADI PBB-P2 PADA PEMERINTAH KOTA GORONTALO NOVITA BOLOWANTU 1, NILAWATY YUSUF,SE,AK.,M.Si 2, AMIR LUKUM,S.Pd., MSA 3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71.

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh: Bimanda Yuswandono, 1 Drs. Kuspandi, Ak.. 2, Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pesat dan memegang peranan penting dalam kekuatan perekonomian di

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pesat dan memegang peranan penting dalam kekuatan perekonomian di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah berkembang dengan pesat dan memegang peranan penting dalam kekuatan perekonomian di Indonesia. Menteri Koperasi

Lebih terperinci

PENGARUH MODERNISASI SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN BERBASIS e-faktur TERHADAP PENERIMAAN PPN (Studi Kasus Pada KPP Madya Jakarta Pusat)

PENGARUH MODERNISASI SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN BERBASIS e-faktur TERHADAP PENERIMAAN PPN (Studi Kasus Pada KPP Madya Jakarta Pusat) 238 PENGARUH MODERNISASI SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN BERBASIS e-faktur TERHADAP PENERIMAAN PPN (Studi Kasus Pada KPP Madya Jakarta Pusat) Oleh 1 Kartika dan 1 Vika Aryanto ABSTRACT This study aims to determine

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016, dimana periode yang akan diteliti adalah tahun pajak 2015 yaitu pada saat diberlakukannya Peraturan Menteri

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI Metta Vanna Citra ( Metta_honeey@yahoo.co.id ) Kardinal ( Kardinal@stie_mdp.ac.id ) Jurusan Akuntansi STIE MDP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki anggaran pendapatan bertumpu pada sektor perpajakan. Kementrian Keuangan mempublikasikan komposisi pajak dalam pendapatan

Lebih terperinci