BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang memiliki usaha percetakan dan terdaftar di KPP Tanggerang Timur, dengan total 120 kuesioner yang disebarkan langsung kepada wajib pajak. Adapun karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, Usia, lama melakukan usaha dan Pendapatan perbulan. Hasilnya disajikan pada tabel-tabel di bawah ini. 1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu laki-laki dan perempuan. Dengan melihat tabel 4.1 dibawah ini dapat kita lihat persentase responden laki-laki dan responden perempuan. Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki Laki % Perempuan % Jumlah % (Sumber : Data diolah penulis) 62

2 63 Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin frekuensi aki-laki perempuan jenis kelamin Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dari tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa jumlah wajib pajak yang paling banyak adalah responden wajib pajak laki-laki sebanyak 97 orang atau (81%), dan jumlah responden wajib pajak orang pribadi perempuan sebanyak 23 orang atau (19%). 2. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Berdasarkan pendidikan terakhir dibagi menjadi 4 (empat) kategori, yaitu: sampai dengan tingkat SMA, D3, S1 dan Pasca Sarjana. Dengan melihat tabel 4.2 dibawah ini dapat kita lihat persentase responden berdasarkan pendidikan terakhir. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan SMA Diploma Sarjana Pasca Sarjana Jumlah (Sumber : Data yang diolah penulis) Frekuensi Persentase %

3 64 Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan frekuensi Tingkat Pendidikan SMA Diploma Sarjana Pasca Sarjana Dari tabel diatas dapat diketahui responden yang berpendidikann sampai dengan tingkat SMA sebanyak 74 orang dengan persentase 62%, responden berpendidikan Diploma sebanyak 17 orang dengan persentase 14%, responden berpendidikan Sarjana sebanyak 25 orang dengan persentase 21% dan responden berpendidikan Pasca Sarjana sebanyak 3 orang dengan persentase 3%. 3. Profil Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan usia dibagi menjadi 4 (empat) kategori, yaitu: kurang dari 20 tahun, antara 21 sampai 30 tahun, antara 31 sampai 40 tahun dan lebih dari 40 tahun. Dengan melihat tabel 4.3 dibawah ini dapat kita lihat persentase responden berdasarkan usia.

4 65 Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Usia Antara 21 th- 30 th Antara 31 th- 40 th Antara 41 th- 50 th Diatas 51 th Jumlah (Sumber : Data diolah penulis) Frekuensi Persentase 8% 28% 32% 32% 100% Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 40 Frekuensi th-30th 31th-40th 41th-50th > 51 tahun 0 Usia Dari data diatas dapat diketahui responden berusia diatas 51 tahun sebanyak 38 orang dengan persentase 32%, responden berusia antara tahun sebanyak 38 orang dengan persentase 32%, responden yang berusia antara tahun sebanyak 34 orang dengan persentase 28%, dan responden yang berusia antara tahun sebanyak 10 orang dengan persentase 8%. 4. Profil Responden Berdasarkan Lama Melakukan Usahaa Berdasarkan lama melakukan usaha dibagi menjadi 5 (Lima) kategori, yaitu: kurang dari 5, antara 6 10 tahun, tahun, tahun, dan diatas 20 tahun. Dengan melihat tabel 4.5 dibawah ini dapat kita lihat persentase responden berdasarkan jabatan.

5 66 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usahaa Lama Usaha Kurang dari 5 th Antara 6 th 10 th Antara 11 th 15 th Antara 16 th 20 th Di atas 20 th Jumlah (Sumber : Data yang diolah penulis) Frekuensi Persentase 18% 28% 23% 14% 17% 100% Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Melakukan Usaha 40 Frekuensi usia Kurang dari 5 th Antara 6 th 10 th Antara 11 th 15 th Antara 16 th 20 th Di atas 20 th Lama Usaha Dari tabel diatas 5 tahun sebanyak dapat diketahui responden yang lama usaha kurang dari 22 orang dengan persentase 18%, responden lama usaha antara 6 10 tahun sebanyak 33 orang dengan persentase 28%, responden lama usaha antara tahun sebanyak 27 orang dengan persentase 23%, responden lama usaha antara tahun sebanyak 17 orang dengan persentase 14%, dan responden lama usaha diatas 20 tahun sebanyak 21 orang dengan persentase 17%.

6 67 5. Profil Responden Berdasarkan tingkat Pendapatan Berdasarkan tingkat pendapatan tiap bulannya dibagi menjadi 4 (empat) kategori, yaitu: kurang dari Rp.10jt, antara Rp 10 juta s/d 25 juta, Rp 25jt s/d 50jt, dan diatas Rp. 50 juta. Dengan melihat tabel 4.5 dibawah ini dapat kita lihat persentase responden berdasarkan tingkat pendapatannya. Table 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat pendapatan Pendapatan per bulan > Rp10 jt Rp 10 jt s/d 25 jt Rp 25jt s/d 50jt > Rp 50jt Jumlah Frekuensi Persentase 37% 33% 21% 9% 100% Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Frekuensi pendapatan > Rp10 jt Rp 10 jt s/d 25 jt Rp 25jt s/d 50jt > Rp 50jt B. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Gambaran tersebut dapat dilihat dari hapsil yang dikelola pada tabel dibawah ini:

7 68 Table 4.6 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kepatuhan_wp Self_assesment_syste m perubahan_tarif ketegasan_sanksi Valid N (listwise) 120 Dari tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa jumlah data yang dianalisa sebanyak 120 responden dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Penerapan Self Assesment System (X 1 ) Nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel persepsi Penerapan Self Assesment System terhadap 120 responden yang dianalisa adalah minimum 11 dan maximum 25, sedangkan rata- rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah dan hal ini menunjukan bahwa sebagian responden cenderung menjawab setuju untuk pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan masalah pelaksanaan Self assessment system 2. Perubahan tarif Pajak (X 2 ) Nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel Perubahan tarif Pajak terhadap 120 responden yang dianalisa adalah minimum 10 dan maximum 20, sedangkan rata-rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah 14,63 dan 2,13. hal ini menunjukan bahwa sebagian responden cenderung menjawab setuju untuk pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan masalah perubahan tarif Pajak.

8 69 3. Ketegasan Sanksi Perpajakan (X 3 ) Nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel Ketegasan Sanksi pajak terhadap 120 responden yang dianalisa adalah minimum 11 dan maximum 23, sedangkan rata-rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah 16,54 dan 2,38. hal ini menunjukan bahwa sebagian responden cenderung menjawab setuju untuk pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan masalah Ketegasan Sanksi Pajak. 4. Kepatuhan Wajib Pajak (Y) Nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel Kepatuhan Wajib Pajak terhadap 120 responden yang dianalisa adalah minimum 21 dan maximum 33, sedangkan rata-rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah dan 2,54. hal ini menunjukan bahwa sebagian responden cenderung menjawab setuju untuk pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan masalah Kepatuhan Wajib Pajak. C. Analisis Pengujian Data Setelah data dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah pengujian terhadap data tersebut. Pengujian data yang akan penulis lakukan adalah pengujian validitas dan reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi alat ukur yang digunakan dalam item kuesioner. Sedangkan reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat diandalkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bantuan SPSS 20 untuk mengolah data.

9 70 1. Uji Validitas Uji validitas diukur dengan cara membandingkan nilai Pearson Correlation dengan r-tabel. Jika r hitung > dari r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan valid dan jika r hitung < dari r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Nilai r-tabel di dapat dari degree of freedom (df=n-2), dimana n adalah jumlah responden dengan α= 0,05. Dalam penelitian ini nilai r-tabel yang didapat adalah 0,179 nilai tersebut didapat dari (df=120-2=118) dengan tingkat signifikan 0,05. Hasil uji validitas dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak (Y) Indikator Nilai Korelasi Probabilitas Keterangan (Pearson Corellation) Korelasi Sig. (2 tailed) patuh1 0,344 0,000 valid patuh2 0,344 0,000 valid patuh3 0,280 0,000 valid patuh4 0,360 0,000 valid patuh5 0,347 0,000 valid patuh6 0,270 0,000 valid patuh7 0,480 0,000 valid Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel penerapan Self Assesment System(X 2 ) Indikator Nilai Korelasi Probabilitas Keterangan (Pearson Corellation) Korelasi Sig. (2 tailed) Selfass1 0,667 0,000 valid Selfass2 0,489 0,000 valid Selfass3 0,554 0,000 valid Selfass4 0,460 0,000 valid Selfass5 0,374 0,000 valid

10 71 Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Perubahan Tarif Pajak (X 2 ) No. Indikator Nilai Korelasi (Pearson Corellation) Probabilitas Korelasi Sig. (2 tailed) Keterangan 1. tarif1 0,495 0,000 valid 2. tarif2 0,466 0,000 valid 3. tarif3 0,494 0,000 valid 4. tarif4 0,405 0,000 valid Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Ketegasan Sanks (X 3 ) No. Indikator Nilai Korelasi (Pearson Corellation) Probabilitas Korelasi Sig. (2 tailed) Keterangan 1. sanksi1 0,416 0,000 valid 2. sanksi2 0,467 0,000 valid 3. sanksi3 0,415 0,000 valid 4. sanksi4 0,285 0,000 valid 5. sanksi5 0,238 0,000 valid Berdasarkan hasil olah data pada tabel diatas terlihat bahwa semua item pertanyaan memiliki nilai r hitung> dari r tabel yaitu 0,179, maka dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur, Penerapan self Assesment System, Perubahan Tarif Pajak, Ketegasan Sanksi, dan Kepatuhan Wajib Pajak dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas seluruh bukti pertanyaan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Suatu variabel dapat dikatakan reliabel apabila

11 72 nilai cronbach s alpha dari variabel tersebut > 0,60. Hasil pengujian reliabilitas ditampilkan dalam tabel berikut ini : Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penerapan Self Assesment system (X 1 ) Jumlah Butir Cronbach alpha Keterangan Pertanyaan 5 0,743 RELIABEL Perubaha Tarif Pajak (X 2 ) 4 0,680 RELIABEL Ketegasan Sanksi (X 3 ) 5 0,604 RELIABEL Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Y) 7 0,633 RELIABEL Berdasarkan tabel 4.11 menunjukan bahwa pada variabel Penerapan Self assessment system nilai cronbach alpha 0,743, nilai cronbach alpha variabel Perubahan tarif Pajak 0,680, nilai cronbach alpha variabel Ketegasan Sanksi Pajak 0,604 dan cronbach alpha variabel Kepatuhan Wajib Pajak UMKM 0,633. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument untuk setiap variabel penelitain adalah reliabel, karena nilai cronbach s alpha dari semua variabel yang di uji memiliki nilai > 0, Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Sebelum melakukan pengujian hipotesis, dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsiasumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterprestasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. Dalam penelitian ini uji autokorelasi tidak digunakan karena dalam data primer dalam bentuk kuesioner dan tidak berhubungan dengan data time series atau rentang waktu.

12 73 Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji one sample kolmogorov smirnov yang dapat dilihat pada signifikasi, apabila nilai signifikan > 0,05 maka data dikatakan terdistribusi dengan normal dan normal probability plot yang dapat dilihat pada penyebaran data yang berupa titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut tidak berdistribusi secara normal. Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 120 Normal Parameters a,b Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.059 Positive.047 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.641 Asymp. Sig. (2-tailed).806 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari tabel diatas diketahui nilai Kolmogorov Smirnov 0,641 dan signifikan pada 0,806. Nilai sig lebih besar dari 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. Gambar 4.6

13

14 Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) Self_assesment_syste m perubahan_tarif ketegasan_sanksi a. Dependent Variable: RES2

15 76 Dari uji Glejser seperti yang terlihat pada Tabel 4.12 diketahui bahwa semua variabel bebas yang digunakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu absolute error ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi dari masing-masing variabel bebas yang diteliti, di mana tingkat signifikansi dari masing-masing variabel bebas tersebut lebih besar dari 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada heteroskedastisitas dalam persamaan regresi. c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen, yaitu: persepsi wajib pajak, pemahaman wajib pajak dan perilaku wajib pajak Uji multikolinieritas dilakukan dengan cara melihat (1) nilai tolerance dan (2) variance inflation factor (VIF). Dibawah ini merupakan hasil pengiujian multikolinieritas: Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Standardi zed Unstandardized Coefficients Coefficien ts Std. Model B Error Beta t Sig. 1 (Constant) Collinearity Statistics Toler ance VIF Self_assesm ent_system perubahan_t arif ketegasan_s anksi a. Dependent Variable: kepatuhan_wp Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai tolerance dari masing-masing variabel independen, yaitu Pelaksanaan Self assessment system (X 1 )

16 77 sebesar 0.924, Perubahan tarif pajak (X 2 ) sebesar dan Ketegasan Sanksi (X 3 ) sebesar Dari output diatas juga diketahui nilai variance inflation factor (VIF) masing-masing variabel independen, yaitu Penerapan Self assessment system (X 1 ) sebesar 1.082, Perubahan tarif pajak (X 2 ) sebesar dan Ketegasan Sanksi Pajak (X 3 ) sebesar Ketiga variabel independen tersebut memiliki nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10, atau mendekati sekitar angka 1, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen. D. Uji Hipotesis Uji regresi linear berganda yaitu untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh antara dua atau lebih variabel X sebagai variabel independen (bebas) dengan variabel Y sebagai variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini, analisis regresi linear berganda dilakukan agar mengetahui koefisien regresi atau besarnya pengaruh variabel dependennya yaitu Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Y), sedangkan variabel independennya Penerapan Self assessment system (X 1 ), Perubahan tarif pajak (X 2 ) dan Ketegasan Sanksi (X 3 ) Wajib Pajak UMKM. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda karena memiliki variabel independen lebih dari satu. 1. Koefisen Determinasi Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a

17 78 a. Predictors: (Constant), ketegasan_sanksi, perubahan_tarif, Self_assesment_system b. Dependent Variable: kepatuhan_wp Dari tabel diatas dapat dilihat Adjusted R Square pada penelitian ini adalah sebesar 0,318 (31.8%). Koefisien determinasi yang disesuaikan ini menunjukkan bahwa 31.8% Kepatuhan Wajib Pajak UMKM dipengaruhi oleh Penerapan Self assessment system, Perubahan Tarif Pajak, dan Ketegasan Sanksi. Sedangkan sisanya (100% % = 68.2%) Kepatuhan Wajib Pajak UMKM dipengaruhi oleh variabel lain diluar model antara lain seperti Pelayanan fiskus, Kepemilikan NPWP, System administrasi perpajakan, Persepsi Perpajakan. Standar Error of the Estimate (SEE) sebesar 2,097 Dimana semakin kecil nilai SEE maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. 2. Hasil Perhitungan Analisis Regresi Berganda Tabel 4.16 Coefficients a Standardize Unstandardized Coefficients d Coefficients Std. Model B Error Beta t Sig. 1 (Constant) Collinearity Statistics Tolera nce VIF Self_assesmen t_system perubahan_tari f ketegasan_san ksi a. Dependent Variable: kepatuhan_wp Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui persamaan regresinya, yaitu : Y = 12, ,325 X 1 + 0,041X 2 + 0,406 X 3

18 79 Keterangan : : Kepatuhan Wajib Pajak α : Nilai Konstanta β 1-3 : Koefisien Regresi X 1 X 2 X 3 : Pelaksanaan Self assessment system : Perubahan Tarif Pajak : Ketegasan Sanksi Dari hasil pengujian regresi di atas, maka dapat diketahui bahwa: a. Koefisien regresi variabel Penerapan Self assessment system sebesar 0,325 hal ini berarti bahwa Pelaksanaan Self assessment system berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Koefisien bernilai positif artinya jika Penerapan Self assessment system baik, maka akan di ikuti peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. b. Koefisiensi regresi variabel Perubahan Tarif Pajak sebesar 0,041 hal ini berarti bahwa Perubahan Tarif Pajak berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Koefisien bernilai Positif artinya jika Perubahan Tarif Pajak Baik, maka akan di ikuti peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. c. Koefisien regresi variabel Ketegasan Sanksi perpakan sebesar 0,406 hal ini berarti bahwa Ketegasan Sanksi Pajak berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Koefisien bernilai positif artinya jika Ketegasan Sanksi Baik, maka akan di ikuti peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. 3. Uji F( uji regresi secara bersama-sama) Uji F (uji bersama-sama) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengujiannya dilakukan dengan membandingkan F Hitung dengan F tabel dengan tingkat kepercayaan 0,05 atau 5 %.

19 80 Tabel 4.17 Hasil Uji F Statistic ANOVA a Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression b Residual Total a. Dependent Variable: kepatuhan_wp b. Predictors: (Constant), ketegasan_sanksi, perubahan_tarif, Self_assesment_system Dari tabel diatas diketahui nilai F hitung sebesar 19,510 dengan probabilitas 0,000 sehingga dapat disimpulkan Penerapan self assessment system, perubahan tarif pajak dan ketegasan sanksi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan wajib pajak UMKM, karena probabilitas p value 0,000 yang artinya < 0,05, dan F hitung (19,510) > F tabel (3,07) maka H 03 ditolak dan H a3 diterima. 4. Uji t (regresi secara parsial) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu antara Pelaksanaan self assessment system, perubahan tarif pajak dan ketegasan sanksi terhadap Kepatuhan wajib pajak UMKM. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari masing-masing variabel dapat dilihat dengan membandingkan nilai probabilitas (p-value) dengan tingkat signifikasi yang digunakan sebesar 0,05, jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial (Uji t) dapat dilihat pada tabel berikut:

20 81 Tabel 4.18 Hasil Uji t Statistik Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficients Collinearity Statistics Std. Tolera Model B Error Beta t Sig. nce VIF 1 (Constant) Self_assesme nt_system perubahan_tar if ketegasan_sa nksi a. Dependent Variable: kepatuhan_wp Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Dari hasil pengolahan data di atas dapat dilihat pada tabel ustandardized coefficients beta, dari kedua variabel yang dimasukan kedalam model regresi, hanya ada dua variable yang berpengaruh secara signifikan. Hal ini dilihat dari signifikansi untuk Penerapan self assessment system sebesar 0,000,dan untuk Ketegasan sanksi sebesar 0,000, sedangkan untuk Perubahan Tarif Pajak sebesar untuk variable penerapan self assessment system dan Ketegasan sanksi Perpajakan berada di bawah 0,05 sedangkan Perubahan tarif Pajak diatas hal ini dapat di katakan bahwa penerapan self assesment system dan ketegasan sanksi perpajakan mempengaruhi Kepatuhan wajib pajak secara signifikan sedangkan untuk perubahan tarif pajak tidak mempengaruhi secara signifikan.

21 82 E. Pembahasan Penelitian ini menguji pengaruh penerapan self assessment system, Perubahan tarif pajak dan Ketegasan sanksi perpajakan terhadap tingkat Kepatuhan wajib pajak UMKM Pada KPP Pratama Tanggerang Timur. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Pengaruh Penerapan Self Assesment System terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Hipotesis pertama menyatakan bahwa Penerapan Self assessment system berpengaruh terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak UMKM pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tangerang Timur. Penerapan Self assessment system memiliki tingkat signifikan sebesar 0,000 dimana nilai lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel Penerapan Self assessment system (X 1 ) memiliki pengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Y). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Sudaryati, Gerlan Hehanusa (2013) 2. Pengaruh Perubahan Tarif Pajak terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Hipotesis pertama menyatakan Perubahan Tarif Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanggerang Timur. Perubahan Tarif Pajak memiliki tingkat signifikan sebesar 0,653 dimana nilai lebih besar dari tingkat signifikan 0,05. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel (X 2 ) Perubahan Tarif Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Y). Penelitian ini sejalan

22 83 dengan penelitian yang dilakukan oleh Heny Wachidatul Yusro, Kiswanto (2014) 3. Pengaruh Ketegasan Sanksi Perpajakan terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Hipotesis pertama menyatakan bahwa Ketegasan Sanksi Perpajakan berpengaruh terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak UMKM pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanggerang Timur. Ketegasan Sanksi Perpajakan memiliki tingkat signifikan sebesar 0,000 dimana nilai lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel (X 3 ) Ketegasan Sanksi Perpajakan memiliki pengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Y). Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susmiatund dan Kusmuriyanto (2014) yang mana penelitan tersebut memperoleh hasil ketegasan sanksi perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Hal ini disebabkan disebabkan banyaknya responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 40 respoden dan sangat tidak setuju sebanyak 7 responden pada setiap item pernyataan yang ada pada variable Ketegasan sanksi perpajakan.