PROLANISPEDIA PELAKSANAAN KEGIATAN PROLANIS DI FKTP BPJS KESEHATAN KCU TASIKMALAYA
|
|
- Benny Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROLANISPEDIA PELAKSANAAN KEGIATAN PROLANIS DI FKTP BPJS KESEHATAN KCU TASIKMALAYA Syarat peserta yang dapat menjadi peserta Prolanis: 1. Peserta BPJS Kesehatan. 2. Peserta harus terdaftar di FKTP tersebut. 3. Peserta dengan riwayat penyakit Diabetes Melitus atau Hipertensi sesuai kompetensi FKTP dan langsung dikelola oleh FKTP tanpa Surat Rujuk Balik (SRB) atau peserta yang sudah memiliki Surat Rujuk Balik (SRB) dari Rumah Sakit untuk diagnosa Diabetes Melitus atau Hipertensi dan sudah dalam kondisi stabil. Tata cara menjadi FKTP Prolanis: 1. FKTP mendata peserta terdaftar yang memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus ataupun Hipertensi yang menjadi kompetensi FKTP untuk dijadikan calon peserta Prolanis atau peserta yang telah memilihi Surat Rujuk Balik (SRB) dari RS dengan diagnosa penyakit Diabetes Melitus ataupun Hipertensi. 2. Klub Prolanis beranggotakan maksimal 50 orang.bila jumlah peserta DM dan Hipertensi masingmasing kurang dari 50 orang, dapat digabung menjadi satu klub. 3. FKTP melaksanakan edukasi awal dan skrinning bagi calon peserta prolanis sekaligus pengisian Form Kesediaan Peserta Prolanis (Lampiran 1) dengan pembiayaan dari Kapitasi FKTP. 4. FKTP segera melaporkan hasil kegiatan edukasi awal beserta Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Prolanis (Lampiran 2) dan Form Kesediaan Peserta Prolanis yang telah diisi dan ditandatangani oleh peserta serta foto copy kartu BPJS Kesehatan. 5. FKTP menerima langsung Buku Pengambilan Obat bagi Peserta Prolanis dari BPJS Kesehatan sesuai jumlah Form Kesediaan Peserta Prolanis yang telah diisi dari FKTP. 6. BPJS Kesehatan melakukan input data peserta kedalam aplikasi LUPIS sesuai Form Kesediaan Peserta Prolanis yang dikirimkan kembali oleh FKTP. 7. FKTP memberikan langsung Buku Pengambilan Obat kepada Peserta Prolanis yang sudah terdaftar. 8. FKTP dapat melaksanakan kegiatan Prolanis seperti senam, edukasi, pemantauan pemeriksaan kesehatan, pengambilan obat, SMS Gateway dan Home Visit (pelaksanaan masing-masing kegiatan dijelaskan lebih lanjut). 9. FKTP melaporkan hasil pemantauan pemeriksaan kesehatan peserta berupa softcopy excel setiap bulannya paling lambat tanggal 2 bulan berikutnya melalui ke alamat sarah.dewi@bpjskesehatan.go.id. 10. Setelah laporan softcopy excel diterima BPJS Kesehatan, FKTP melaporkan Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Prolanis (hard copy) maksimal tanggal 10 setiap bulannya. Apabila FKTP tidak melaporkan laporan pematauan kesehatan peserta prolanis (format excel) dan laporan Halaman 1 dari 6
2 pertanggungjawaban kegiatan, maka untuk penggantian pembiayaan kegiatan tidak dapat kami proses. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Prolanis A. Pelaksanaan kegiatan senam Prolanis 1. Kegiatan senam dilakukan dengan frekuensi maksimal empat kali dalam sebulan. Contoh: kegiatan prolanis Puskesmas A dilaksanakan setiap hari Sabtu minggu ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4 setiap bulannya. 2. Biaya untuk satu kali kegiatan maksimal sebesar Rp ,-/klub. 3. Biaya maksimal untuk honor instruktur senam sebesar Rp ,- (belum termasuk pajak). 4. Biaya maksimal untuk konsumsi peserta sebesar Rp 6.000,-/peserta. 5. Pelaporan Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Prolanis dilaksanakan maksimal tanggal 10 di bulan berikutnya. 6. Adapun Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Prolanis terdiri dari: Deskripsi pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari hari/tanggal, waktu, tempat, jumlah peserta yang hadir dan instruktur kegiatan senam. Foto-foto kegiatan senam yang diambil dari empat sisi berbeda. Daftar hadir peserta yang terdiri dari nama, nomor kartu, nomor telepon dan tanda tangan peserta. Kuitansi tanda terima honor instruktur senam bermaterai cukup, dengan ketentuan: Kuitansi pembelian snack peserta dengan tanda tangan dan cap toko serta bermaterai cukup dengan ketentuan: Mencantumkan alamat dan nomor telepon toko snack. Laporan dijilid rapi dan mencantumkan nama FKTP serta Bulan pelaksanaan kegiatan. Formulir Pengajuan Klaim (FPK) yang merupakan hasil pengentrian kegiatan kelompok pada aplikasi pcare. 7. Nominal penggantian biaya kegiatan akan diganti sebesar biaya pada Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Prolanis yang telah diverifikasi oleh BPJS Kesehatan. 8. Penggantian biaya akan dilakukan dengan cara transfer ke rekening PIC Prolanis masing-masing FKTP. B. Pelaksanaan kegiatan Edukasi Risti Peserta Prolanis 1. Kegiatan edukasi dilakukan dengan frekuensi minimal empat kali setahun dan maksimal 12 kali setahun. 2. Biaya untuk satu kali kegiatan maksimal sebesar Rp ,-/klub. 3. Biaya minimal untuk honor edukator sebesar Rp ,- (belum termasuk pajak). 4. Biaya maksimal untuk konsumsi peserta sebesar Rp 6.000,-/peserta. 5. Pelaporan Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Edukasi Prolanis dilaksanakan maksimal tanggal 10 di bulan berikutnya. 6. Adapun Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Edukasi Prolanis terdiri dari: Halaman 2 dari 6
3 Deskripsi pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari hari/tanggal, waktu, tempat, jumlah peserta yang hadir dan instruktur kegiatan edukasi. Foto-foto kegiatan edukasi yang diambil dari empat sisi berbeda. Daftar hadir peserta yang terdiri dari nama, nomor kartu, nomor telepon dan tanda tangan peserta. Kuitansi tanda terima honor edukator bermaterai cukup, dengan ketentuan: Kuitansi pembelian snack peserta dengan tanda tangan dan cap toko serta bermaterai cukup dengan ketentuan: Mencantumkan alamat dan nomor telepon toko snack. Laporan dijilid rapi dan mencantumkan nama FKTP serta Bulan pelaksanaan kegiatan. Formulir Pengajuan Klaim (FPK) yang merupakan hasil pengentrian kegiatan kelompok pada aplikasi pcare. Catt: Kegiatan Senam dan Edukasi Prolanis yang dilaksanakan pada hari yang sama, hanya mendapatkan satu kali biaya konsumsi dengan nominal maksimal Rp ,-/peserta. C. Pelaksanaan Pemeriksaan Gula Darah untuk Peserta Prolanis Diabetes Melitus 1. Pemeriksaan gula darah hanya untuk peserta Prolanis Diabetes Melitus yang telah memiliki flag atau tanda sebagai peserta PRB & Prolanis pada aplikasi pcare. 2. Klaim pemeriksaan gula darah dientrikan melalui aplikasi pcare dengan opsi pelayanan Rawat Jalan. 3. Pemeriksaan gulah darah harus lewat pengambilan darah secara intra vena. 4. Peserta yang melakukan pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP) harus dilakukan dengan pemeriksaan Gula Darah 2 Jam Setelah Makan (GDPP). 5. Peserta yang melakukan pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) tidak dapat melakukan pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP) maupun Gula Darah 2 Jam Setelah Makan (GDPP). 6. Klaim diajukan paling lambat tanggal 10 dibulan berikutnya. Contoh: Klaim pemeriksaan gula darah bulan April 2016 ditagihkan ke BPJS Kesehatan paling lambat tanggal 10 Mei Adapun syarat pengajuan klaim pemeriksaan gula darah terdiri dari: Foto copy kartu BPJS Kesehatan dan hasil pemeriksaan gula darah masing-masing peserta. Rekapan hasil pemeriksaan gula darah. Rekapan tanda terima hasil pemeriksaan gula darah kepada peserta. Kuitansi kosong yang telah ditandatangani pimpinan FKTP dan cap FKTP serta bermaterai cukup (sesuai total tagihan), dengan ketentuan: Formulir Pengajuan Klaim (Lampiran 4) kosong yang telah ditandatangani pimpinan FKTP dan cap FKTP. Formulir Pengajuan Klaim keluaran dari aplikasi pcare yang telah ditandatangani pimpinan FKTP dan cap FKTP. Halaman 3 dari 6
4 8. Besaran penggantian biaya pemeriksaan gula darah mengacu pada kesepatakan antara FKTP dan BPJS Kesehatan. 9. Bagi peserta prolanis FKTP Puskesmas yang melakukan pemeriksaan gula darah di Laboratorium bekerjasama langsung dengan BPJS Kesehatan, maka klaim ditagihkan langsung oleh laboratorium tersebut. D. Pengambilan Obat bagi Peserta Prolanis 1. Obat Prolanis diresepkan langsung oleh dokter FKTP Prolanis dengan mengacu pada Daftar Obat pada Formularium Nasional (Fornas) PRB untuk diagnosa Diabetes Melitus dan Hipertensi yang dapat diresepkan di FKTP (Lampiran 5). 2. Bagi peserta prolanis yang telah memiliki Surat Rujuk Balik (SRB) dari Rumah Sakit untuk diagnosa penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi, FKTP meresepkan kembali resep dari dokter spesialis di RS. 3. Obat dapat diambil langsung oleh peserta Prolanis ke apotek bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, ataupun FKTP dapat berkoordinasi langsung dengan apotek tersebut untuk dropping obat ke FKTP sesuai kebutuhan peresepan peserta Prolanis. 4. Adapun apotek yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan adalah: a) Wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya Apotek Kimia Farma Tasikmalaya Jalan Sutisna Senjaya No. 26, Kota Tasikmalaya Telp. (0265) b) Wilayah Kabupaten Garut Apotek Kimia Farma Garut Jalan Cimanuk No. 11A Kec. Garut Kota, Garut Apotek Sana Farma 2 Jl. Papandayan No. 21 Garut Telp. (0262) Peserta harus menunjukkan buku pengambilan obat prolanis dan menyerahkan Resep asli dari FKTP dan Fotocopy Kartu BPJS Kesehatan. 6. Bagi peserta prolanis yang telah memiliki SRB persyaratan pengambilan obat adalah: a) Menunjukkan buku pengambilan obat; b) Fotocopy kartu BPJS Kesehatan; c) Fotocopy SEP dari RS; d) Fotocopy SRB dari RS; e) Fotocopy Resep dari RS; f) Resep asli dari FKTP. 7. Apotek mencatat tanggal dan jenis obat yang diberikan pada kartu pengambilan obat untuk monitoring penggunaan obat. 8. Obat-obatan yang diresepkan diluar Daftar Obat pada Formularium Nasional (Fornas) PRB, menjadi tanggungjawab FKTP dan tidak boleh ditagihkan kepada peserta. 9. FKTP wajib memantau penggunaan obat pada peserta prolanis. Halaman 4 dari 6
5 E. Tingkat kehadiran peserta prolanis selama tiga bulan berturut-turut akan dijadikan acuan pembayaran kegiatan prolanis baik senam maupun edukasi risti di tiga bulan berikutnya. Sebagai contoh: Puskesmas A memiliki 100 orang peserta Prolanis yang dibagi menjadi 2 klub. Kehadiran peserta prolanis Puskesmas A bulan April adalah 54% dari peserta prolanis terdaftar. Kehadiran peserta prolanis Puskesmas A bulan Mei adalah 56% dari peserta prolanis terdaftar. Kehadiran peserta prolanis Puskesmas A bulan Juni adalah 48% dari peserta prolanis terdaftar. Rata-rata kehadiran peserta Prolanis selama tiga bulan berturut-turut adalah 52,67%. Sehingga Puskesmas A untuk pembiayaan bulan Juli hingga September hanya untuk 1 klub (52,67% dari 2 klub) dengan biaya Rp ,- /kegiatan. Tingkat kehadiran akan dihitung kembali untuk pembayaran tiga bulan berikutnya. Ketentuan ini tidak berlaku untuk FKTP yang hanya memiliki satu klub Prolanis. Bagi FKTP yang terbukti melaporkan kegiatan fiktif, biaya pelaksanaan kegiatan tidak dapat dibayarkan kepada FKTP dan hal tersebut akan menjadi catatan dalam proses perpanjangan kerjasama FKTP. Ketentuan Tambah Kurang Peserta Prolanis: A. Penambahan Peserta 1. FKTP mendata peserta terdaftar yang memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus ataupun Hipertensi untuk ditambahkan sebagai peserta Prolanis pada Klub yang sudah terbentuk. 2. FKTP melaksanakan edukasi awal bagi calon peserta prolanis baru sekaligus pengisian Form Kesediaan Peserta Prolanis tambahan dengan pembiayaan dari Kapitasi FKTP. 3. FKTP mengirimkan Form Kesediaan Peserta Prolanis yang telah diisi dan ditandatangani oleh peserta prolanis tambahan beserta foto copy kartu BPJS Kesehatan peserta. 4. BPJS Kesehatan memberikan Buku Pengambilan Obat bagi Peserta Prolanis sesuai jumlah Form Kesediaan Peserta Prolanis tambahan. 5. BPJS Kesehatan melakukan input data peserta tambahan kedalam aplikasi LUPIS sesuai Form Kesediaan Peserta Prolanis yang dikirimkan kembali oleh FKTP. 6. FKTP memberikan langsung Buku Pengambilan Obat kepada Peserta Prolanis tambahan. 7. Peserta Prolanis tambahan yang telah disetujui BPJS Kesehatan dapat melaksanakan kegiatan bersama dengan peserta prolanis lainnya seperti senam, edukasi, pemantauan pemeriksaan kesehatan, pengambilan obat, SMS Gateway dan Home Visit. B. Pengurangan Peserta 1. FKTP mendata peserta Prolanis yang keluar dari Klub Prolanis berdasarkan dari peserta yang tidak mengikuti kegiatan selama tiga bulan berturut-turut, peserta yang keluar dari keanggotaan Prolanis karena keinginan sendiri atau peserta meninggal. 2. FKTP meyampaikan Surat Pengurangan Anggota Klub Prolanis dengan lampiran nama peserta Prolanis yang keluar dari Klub Prolanis (Lampiran 3) beserta foto copy kartu BPJS Kesehatan dari masing-masing peserta. 3. BPJS Kesehatan melakukan perubahan status peserta pada aplikasi LUPIS. Halaman 5 dari 6
6 Bagi FKTP yang telah menjadi FKTP Prolanis wajib mengirimkan Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Prolanis dengan lampiran nama peserta Prolanis (printout dan form excel) kepada BPJS Kesehatan (Lampiran 2) paling lambat tanggal 10 April Kepala, Dasrial Halaman 6 dari 6
PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)
panduan praktis PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) 06 02 panduan praktis PROLANIS Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan tentang pelaksanaan PROLANIS pada penderita diabetes melitus dan hipertensi di Puskesmas Banjardawa Kabupaten Pemalang, maka dapat
Lebih terperincipanduan praktis Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan
panduan praktis Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan 14 02 panduan praktis administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) 2.1.1 Konsep Prolanis Prolanis merupakan upaya promotif dan preventif yang dilakukan oleh BPJS kesehatan pada era JKN. Pada buku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis, epilepsy, stroke,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta BPJS Kesehatan dan mempermudah akses pelayanan kesehatan kepada peserta penderita penyakit kronis, maka BPJS Kesehatan
Lebih terperinciAdministrasi Klaim Faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis Administrasi Klaim Faskes BPJS Kesehatan Kantor Pusat Jl. Letjen Suprapto Cempaka Putih, PO. Box 1391 / JKT, Jakarta 10510 Indonesia Telp. +62 21 421 2938 (hunting), 424 6063, Fax. +62
Lebih terperincipanduan praktis Skrining Kesehatan
panduan praktis Skrining Kesehatan 03 02 panduan praktis Skrining Kesehatan Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang
Lebih terperinciSELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL. Ged. RSCM Kirana 23 Juli 2014
SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Ged. RSCM Kirana 23 Juli 2014 Sosialisasi Pelayanan Rujuk Balik dan Administrasi Pengajuan dan Verifikasi Klaim RSUPN Cipto Mangunkusumo 23
Lebih terperinciSOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP
Halaman : 1 UPTD Puskesmas KOTA SURABAYA 1. Pengertian Pelayanan program rujuk balik adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan
Lebih terperinciProgram Rujuk Balik Bagi Peserta JKN
panduan praktis Program Rujuk Balik Bagi Peserta JKN 07 02 panduan praktis Program Rujuk Balik Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PROLANIS 1. Pengertian Prolanis PROLANIS merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegratif yang melibatkan peserta, Fasilitas
Lebih terperinci2017, No Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 200
No.1217, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPJS Kesehatan. Pengelolaan Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) BPJS KESEHATAN PADA DOKTER KELUARGA DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) BPJS KESEHATAN PADA DOKTER KELUARGA DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 Sarmaulina Sitompul, Chriswardani Suryawati, Putri Asmita Wigati
Lebih terperinciTENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBAYARAN KAPITASI BERBASIS PEMENUHAN KOMITMEN PELAYANAN PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR HK.01.08/III/980/2017 TAHUN 2017 NOMOR 2 TAHUN 2017
Lebih terperinciPROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
21 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Lebih terperinciVI. PENUTUP A. Kesimpulan
VI. PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Secara umum peran Dokter Puskesmas sebagai gatekeeper belum berjalan optimal karena berbagai kendala, yaitu : a. Aspek Input :
Lebih terperinciANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM RUJUK BALIK PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIDAR KOTA MAGELANG
ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM RUJUK BALIK PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIDAR KOTA MAGELANG Dianita Pertiwi, Putri Asmita Wigati, Eka Yunila Fatmasari Peminatan Administrasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Perusahaan. Sejarah dari asuransi kesehatan adalah mulai tahun 1968
digilib.uns.ac.id BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Perusahaan Sejarah dari asuransi kesehatan adalah mulai tahun 1968 Pemerintah Indonesia
Lebih terperinciALUR KERJA KANTOR LAYANAN OPERASIONAL KABUPATEN-KOTA
ALUR KERJA KANTOR LAYANAN OPERASIONAL KABUPATEN-KOTA 21032014 Copyright 2014. All rights reserved. Document Control Author Contributors DEPARTEMEN MANAJEMEN SISTEM GRUP MANAJEMEN PERUBAHAN File Name ALUR
Lebih terperinciPERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PUSKESMAS PATARUMAN 1 DENGAN RUMAH SAKIT BANJAR PATROMAN TENTANG RUJUKAN PASIEN. Nomor : Nomor : 440 /1770/PKM-Pat1/X/2017
PEMERINTAH KOTA BANJAR DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR UPTD PUSKESMAS PATARUMAN 1 Jl. Mayjen Lili Kusumah No. 458 Telp (0265) 744176 Banjar Jawa Barat website : www.bludpuskesmaspataruman1.blogspot.co.id email
Lebih terperinciNomor : 6651/I3.23/KP/ Agustus 2011 Lampiran : 1 (satu) eks. Perihal : Perpanjangan Askes Komersial PNS dan Keluarga IPB
Nomor : 6651/I3.23/KP/2011 9 Agustus 2011 Lampiran : 1 (satu) eks. Perihal : Perpanjangan Askes Komersial PNS dan Keluarga IPB SKepada Yth.: Seluruh Warga IPB Sehubungan dengan berakhirnya program Asuransi
Lebih terperinciALUR KERJA BPJS Kesehatan Center
ALUR KERJA BPJS Kesehatan Center 21032014 Copyright 2014. All rights reserved. Document Control Author DEPARTEMEN MANAJEMEN SISTEM Contributors GRUP MANAJEMEN PERUBAHAN File Name ALUR KERJA BPJS KESEHATAN
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memilih untuk melakukan kerja
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksaan Kerja Praktek Pada pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memilih untuk melakukan kerja praktek di PT. Askes (Pesero) Regional V Bandung yang bergerak
Lebih terperinciFORMULIR KLAIM RAWAT INAP
FORMULIR KLAIM RAWAT INAP Mohon mengisi dengan tinta hitam, huruf cetak, dan memberi tanda ( ) pada kotak jawaban yang sesuai. Mohon tidak menandatangani formulir dalam keadaan kosong dan pastikan semua
Lebih terperinciFORMULIR KLAIM CACAT TETAP DAN TOTAL
FORMULIR KLAIM CACAT TETAP DAN TOTAL Mohon mengisi dengan tinta hitam, huruf cetak, dan memberi tanda ( ) pada kotak jawaban yang sesuai. Mohon tidak menandatangani formulir dalam keadaan kosong dan pastikan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM SISTEM PEMBAYARAN E KLAIM BPJS KESEHATAN DR BIMANTORO R, AAK
IMPLEMENTASI PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM SISTEM PEMBAYARAN E KLAIM BPJS KESEHATAN DR BIMANTORO R, AAK 1 Januari 2014 Badan Hukum Persero Koordinasi dibawah Kementerian BUMN Hanya untuk Jaminan Kesehatan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,
PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PENILAIAN KEGAWATDARURATAN DAN PROSEDUR PENGGANTIAN BIAYA PELAYANAN GAWAT DARURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR
Lebih terperincihipertensi sangat diperlukan untuk menurunkan prevalensi hipertensi dan mencegah komplikasinya di masyarakat (Rahajeng & Tuminah, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi masih menjadi salah satu penyakit dengan prevalensi yang tinggi dan masih menjadi masalah serius di dunia terkait dengan efek jangka panjang yang
Lebih terperinciPEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN
PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA BPJS KESEHATAN Madiun, 11 Maret 2014 KARTU YANG BERLAKU 1. Kartu Askes eksisting ( eks Askes Sosial ) 2. Kartu JPK Jamsostek ( eks Jamsostek ) 3. Kartu Jamkesmas
Lebih terperinciPeran BPJS Kesehatan dalam Integrasi System pada FKTP
Peran BPJS Kesehatan dalam Integrasi System pada FKTP Nama : EDY SURLIS, S. Komp, IT IL, AAAK Jabatan : Kepala Departemen Perencanaan, Evaluasi, Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Kantor : BPJS Kesehatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Badan hukum yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaminan Kesehatan Nasional Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
Lebih terperinciPengalaman dan Tantangan Manajemen Obat dan Vaksin Puskesmas Di Era JKN
Pengalaman dan Tantangan Manajemen Obat dan Vaksin Puskesmas Di Era JKN Oleh : drg. Prasukma Yogawarti Kepala Puskesmas Pucangsewu Dinas Kesehatan Kota Surabaya Disampaikan pada Dialog Kebijakan Farmasi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2014 No. 05, 2014 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Petunjuk pelaksanaan, sistem pembiayaan, penggunaan dana, pelayanan kesehatan, tingkat pertama, puskemas, peserta, badan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 69 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 69 TAHUN 2014 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI LUAR JAMINAN KESEHATAN
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN
PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Jaminan Pelayanan Kesehatan
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
Lebih terperinciPERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG
PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG NORMA PENETAPAN BESARAN KAPITASI DAN PEMBAYARAN KAPITASI BERBASIS PEMENUHAN KOMITMEN PELAYANAN PADA FASILITAS KESEHATAN
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR HK.02.05/III/SK/089/2016 NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciPENGGUNAAN DATA DALAM MENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN. dr. TOGAR SIALLAGAN, MM KEPALA GRUP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PENGGUNAAN DATA DALAM MENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN dr. TOGAR SIALLAGAN, MM KEPALA GRUP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Latar Belakang PT Askes menjadi BPJS Kesehatan: UU No. 24 BPJS tahun 2011, pasal 12 tentang
Lebih terperinciWALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG
WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANDI MAKKASAU KOTA PAREPARE WALIKOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 5 ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan
Lebih terperinciREGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN UNTUK MENDUKUNG JKN
REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN UNTUK MENDUKUNG JKN Sekretaris Ditjen Binfar Alkes Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Di Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan 9-12 November 2015
Lebih terperinciYth. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di tempat.
Yth. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN BULANAN PENGELOLAAN BAGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
Lebih terperinciALUR PELAYANAN JKK DI RUMAH SAKIT TRAUMA CENTER
Kantor Cabang Surakarta Program Jaminan Kecelakaan Kerja Maret 2014 ALUR PELAYANAN JKK DI RUMAH SAKIT TRAUMA CENTER 1 Jaminan Kecelakaan Kerja KOMPENSASI YANG DIBERIKAN KEPADA TENAGA KERJA PESERTA JAMSOSTEK
Lebih terperinciSISTEM RUJUKAN BERJENJANG, Program Rujuk Balik & PROLANIS
SISTEM RUJUKAN BERJENJANG, Program Rujuk Balik & PROLANIS DALAM ACARA SOSIALISASI PERTEMUAN CONTACT PERSON INSTANSI VERTIKAL 2 JULI 2013 1 1 Temp. 18 0 C 23 0 C Ketinggian 800 2000 DPL 2 GAMBARAN UMUM
Lebih terperinciPelaksanaan Ujicoba Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan. Oleh: Kartika Widyastuti Kepala Unit MPKP
Pelaksanaan Ujicoba Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan Oleh: Kartika Widyastuti Kepala Unit MPKP 1 DASAR PELAKSANAAN KBKP LATAR BELAKANG KAPITASI BERBASIS KOMITMEN PELAYANAN Latar Belakang
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG
Lebih terperinci[ MANUAL APLIKASI PCARE] Aplikasi Pelayanan Dasar berbasis web ( web base) dibangun untuk mendukung bisnis proses pelayanan Peserta BPJS-KESEHATAN di
2013 [ MANUAL APLIKASI PCARE] Aplikasi Pelayanan Dasar berbasis web ( web base) dibangun untuk mendukung bisnis proses pelayanan Peserta BPJS-KESEHATAN di FASKES I KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Indeks Massa tubuh (IMT) 1. Pengertian Indeks Masa Tubuh (IMT) IMT adalah suatu cara sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa. Berat badan yang kurang lebih beresiko
Lebih terperinciMENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Yang terhormat, 1. Para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi seluruh Indonesia 2. Para Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia 3. Ketua Perhimpunan Rumah Sakit (PERSI) 4. Ketua Asosiasi Dinas
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil penelitian mengungkapkan bahwa partisipan memahami discharge planning sebagai sarana untuk memberikan informasi tentang kebutuhan kesehatan berkelanjutan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA BERPRESTASI
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA BERPRESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPetunjuk Teknis. Verifikasi Klaim
Petunjuk Teknis Verifikasi Klaim Direktorat Pelayanan 2014 Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu penyakit yang berbahaya yang kerap disebut sebagai silent killer selain penyakit jantung, yang merupakan salah satu masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang terjadi akibat kelainan sekresi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prevalensi penyakit menular namun terjadi peningkatan prevalensi penyakit tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Indonesia mengalami transisi epidemiologi, dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit menular namun terjadi peningkatan prevalensi penyakit tidak menular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Indonesia dari tahun ke tahun berupaya untuk memberikan kemudahan kepada setiap warganya tanpa terkecuali untuk akses ke pelayanan kesehatan dengan memperbaiki
Lebih terperinciPELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI
PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI Rizky Astri Kharisma 1, Antik Pujihastuti 2, Riyoko 2 Mahasiswa Apikes Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciFORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI IMPOR LIMBAH NON BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI IMPOR LIMBAH NON BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN A. Cara Penyampaian Dokumen Permohonan 1. Pemohon izin harus menyampaikan surat pengantar permohonan rekomendasi impor limbah
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIDKAN TINGGI UNIVERSITAS DIPONEGORO
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIDKAN TINGGI UNIVERSITAS DIPONEGORO Jalan Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telp: (024) 7460020 Fax: (024) 7460013 laman : undip.ac.id P E
Lebih terperinciMEKANISME PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK DI PT KAWASAN INDUSTRI WIJAYAKUSUMA
Lampiran ke Surat Keputusan Direksi Nomor : 39/SK/D.KIW/9/205 Tanggal : 0 September 205 A. MEKANISME PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK DI PT KAWASAN INDUSTRI WIJAYAKUSUMA. Pemohon informasi datang ke desk layanan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1400, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Jaminan Kesehatan Nasional. Pelayanan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN
Lebih terperinciSistem akuntansi penjualan, terdiri dari kegiatan-kegiatan transaksi penjualan: kredit dan tunai
Sistem akuntansi penjualan, terdiri dari kegiatan-kegiatan transaksi penjualan: kredit dan tunai Jika order dari pelanggan telah dipenuhi oleh perusahaan dimana barang atau jasa yang dipesannya telah dikirimkan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENERAPAN FORMULARIUM NASIONAL DALAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
KEBIJAKAN PENERAPAN FORMULARIUM NASIONAL DALAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI LAY OUT LATAR BELAKANG
Lebih terperinciCHECK LIST PERSYARATAN DOKUMEN KLAIM
(1). JENIS PRODUK : PROTECTO HEALTH CARE JENIS KLAIM : RAWAT INAP SISTEM KLAIM : PROVIDER 1. Surat Pengantar Tagihan Klaim dari Rumah Sakit 5. Foto Copy Surat Jaminan Awal dan Akhir yang Diterbitkan oleh
Lebih terperinciPROPOSAL KEGIATAN MINI PROJECT PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) Program Internship Dokter Indonesia. Disusun Oleh:
PROPOSAL KEGIATAN MINI PROJECT PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) Program Internship Dokter Indonesia Disusun Oleh: dr. DIMAS MUHAMMAD AKBAR PUSKESMAS MLATI II SLEMAN KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciPERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PUSKESMAS DEPOK I DENGAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ARVITA BUNDA TENTANG RUJUKAN PASIEN
PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PUSKESMAS DEPOK I DENGAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ARVITA BUNDA TENTANG RUJUKAN PASIEN Nomor :... Nomor :056/RSKIA-AB/IV/2016 Pada hari ini Rabu tanggal 20 bulan April
Lebih terperinciFORMULIR PENGIRIMAN (CASH IN)
LAYANAN DELIMA VIA PPOB ARINDO FORMULIR PENGIRIMAN (CASH IN) Gambar- 1 : Form Formulir Pengiriman(CashIn) 1. PERHATIKAN FORM DENGAN TELITI Isian FORM telah lengkap oleh Pengirim Verifikasi antara ISIAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. oral yang digunakan pada pasien Prolanis di Puskesmas Karangpandan Kabupaten
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan pendekatan deskriptif untuk memperoleh gambaran mengenai obat antidiabetik oral
Lebih terperinciSISTEM PENAGIHAN BIAYA RUMAH SAKIT UMUM HASANAH GRAHA AFIAH KEPADA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS)
SISTEM PENAGIHAN BIAYA RUMAH SAKIT UMUM HASANAH GRAHA AFIAH KEPADA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) Nama : Yeni Sarah Hardiyanti NPM : 49213424 Program Studi : Akuntansi Komputer Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN
PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN PUSAT INOVASI DAN KAJIAN AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017 PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN HIBAH PUSAT INOVASI DAN KAJIAN AKADEMIK TAHUN ANGGARAN 2017 Laporan
Lebih terperinciTUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT
TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT PENYUSUN : INDAH WIYANTI 201431350 UNIVERSITAS ESAUNGGUL FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2015 Buatlah prosedur pelayanan administrasi disertai langkah-demi langkah
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012
PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012 T E N T A N G PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS), JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA)
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 77 TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 77 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.50,2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Perubahan Kedua, Peraturan Bupati Bantul, Petunjuk Pelaksanaan, Sistem Pembiayaan, Penggunaaan Dana, Pelayanan Kesehatan,
Lebih terperinci2012, No.1156
5 2012, No.1156 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIS BAGI PECANDU, PENYALAHGUNA, DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PANITIA SELEKSI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA JL. SUDARMAN NO. 1 TELP. (0331) J E M B E R
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PANITIA SELEKSI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA JL. SUDARMAN NO. 1 TELP. (0331) 410266 J E M B E R PENGUMUMAN Nomor: 01/PANSEL.SEKDA/JPT-JBR/XI/2017 TENTANG SELEKSI TERBUKA
Lebih terperinciFormulir Aplikasi Siswa
Formulir Aplikasi Siswa Program Reguler Sampoerna Academy di SMA Sampoerna (Sampoerna Academy) Angkatan 2013/2014 Formulir pendaftaran ini khusus untuk program reguler (berbayar) Sampoerna Academy di SMA
Lebih terperinciUNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN TABANAN TAHUN 2016 NI LUH INTEN LESTARI
UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN TABANAN TAHUN 2016 NI LUH INTEN LESTARI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 29 TAHUN
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 29 TAHUN 20164.005 TENTANG PEMANFAATAN DANA NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Lebih terperinciPENGUMUMAN PENDAFTARAN CALON ANGGOTA BPPSPAM Nomor : 02/TIMSEL/IX/2013
TIM UJI KELAYAKAN DAN KEPATUTAN CALON ANGGOTA BPPSPAM Gedung BPPSPAM, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Jln. Wijaya I Nomor 68, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp. (021) 72789126/Fax. (021) 7260520 dan (021)
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BONDWOSO KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR MUTU UKM PUSKESMAS PAKEM
PEMERINTAH KABUPATEN BONDWOSO DINAS KESEHATAN PUSKESMAS PAKEM Jl. Raya Patemon No. 52 Telp.( 08113615566 ) E-mail:pakempuskesmas@gmail.com,Website:http://www.bondowosokab.go.id KECAMATAN PAKEM BONDOWOSO
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PERAN TIM AUDIT INTERNAL PUSKESMAS MANGARAN
IDENTIFIKASI PERAN TIM AUDIT INTERNAL PUSKESMAS MANGARAN No Nama Peran / Tugas Uraian Tugas 1. Didik Sudiarso,SKM.,M.Kes Penanggung - Menjamin agar audit Jawab Manajemen internal dilaksanakan Mutu sesuai
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1
PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1 RUMAH SAKIT PERLU DOTS? Selama ini strategi DOTS hanya ada di semua puskesmas. Kasus TBC DI RS Banyak, SETIDAKNYA 10 BESAR penyakit, TETAPI tidak
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 17 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 51.A TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013
PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT, JAMINAN PERSALINAN DAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH DI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DENGAN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 2 (dua) TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN CIAMIS
BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 2 (dua) Menimbang : a. TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, bahwa
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak adanya insulin menjadikan glukosa tertahan di dalam darah dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah (hiperglikemia), disebabkan karena ketidakseimbangan
Lebih terperinciPENDAFTARAN Rabu, 2 Oktober 2013 Kamis, 3 Oktober 2013
KETENTUAN UMUM 1. Peserta adalah siswa-siswi SMP se-jawa Timur yang terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014. 2. Formulir pendaftaran peserta maupun guru pendamping harap diisi dengan benar, jelas, dan
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEMBAYARAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a.
Lebih terperinciPeriode Desember 2016
PETUNJUK TEKNIS PENDAFTARAN SELEKSI CALON REKANAN PENYEDIA JASA DAN BARANG MELALUI PENGGUNAAN APLIKASI DATABASE REKANAN PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) Periode Desember 2016 DATABASE PENYEDIA BARANG
Lebih terperinciPROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 10 TAHUN 2016
PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENGGUNAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPANDUAN PENGELOLAAN KEUANGAN PUSKESMAS MOYUDAN
PANDUAN PENGELOLAAN KEUANGAN PUSKESMAS MOYUDAN BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP A. Perencanaan dan Penganggaran A.1. Penyusunan RSB A.2. Penyusunan RBA A.3. Penyusunan DPA-SKPD A.4. Penyusunan POA-BOK
Lebih terperinciPeraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 59 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 59 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DIY tgl 19 29 November 2012 Latar Belakang Masyarakat Provider/fasyankes
Lebih terperinciPERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT SOP No. Dokumen No. Revisi : Tanggal Terbit : 51.VIII/SOP/PNG/V/2016 : 3 Mei 2016 Halaman : 1/ 6 UPT PUSKESMAS PANUNGGANGAN 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR : 16 Tahun 2017 TANGGAL : 24 Februari 2017 BENTUK DAN ISI DOKUMEN PERSYARATAN PENCAIRAN BAGIAN DESA DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH A. FORMAT SURAT
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAYANAN KESEHATAN PADA DINAS KESEHATAN KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) PROGRAM LOYALTI PAYROLL PT. PLN (Persero) 2016
PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) PROGRAM LOYALTI PAYROLL PT. PLN (Persero) 2016 PT. BANK NEGARA INDONESIA TBK (PERSERO) DIVISI E-BANKING & DIVISI PDM GEDUNG WISMA 46, LT 6 JL. JENDRAL SUDIRMAN KAV. 1, JAKARTA
Lebih terperinci