Rafina Gusmarici Zulhaq 1) Prof.Dr.H.Zulfan Saan, MS 2) Dra.Hj. Elni Yakub, MS 3) Alamat

Transkripsi

1 PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK LINTAS BUDAYA DENGAN BERBALAS PANTUN TERHADAP PHOBIA SOSIAL SISWA KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU TAHUN AJARAN 01/013 Rafina Gusmarici Zulhaq 1) Prof.Dr.H.Zulfan Saan, MS ) Dra.Hj. Elni Yakub, MS 3) Alamat rafina_gusmarici@yahoo.co.id ABSTRACT The objektivitas of this observation are to know: 1) to overview social s phobia of tenth gradebtkj student before given group counseling. ) to overview sosial s phobia of tenth grade TKJ student after giving group counseling, 3) the differential between sosial s phobia of tenth grade TKJ student after and bifore giving cross-cultural s group counseling with rhymes repired, 4) the effect of social s phobia of tenth grade TKJ student after and before giving crosscultural s group counseling with rhymes repired. The population in this observartion are do students with the sample of this population are 10 students of tenth grade TKJ s mayors that feel social s phobies in SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru and use purposive sampling technique in taking sample. The method that use in this observation is experimental patten of one group : one group pre test and post test desgin. The variable of this observation are devide in two varian : 1) student social phobias before given cross-cultural group counseling with rhymes repired (X1-variable), ) social s phobia after giving cross-cultural group counseling whit rhymes repired (X-variable). This observation hipotesis there are cross-cultural group counseling whit rhymes repired effect of tenth grade TKJ s student of SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru. The result of this observation are : 1) overview social s phobias of tenth grade students before given cross-cultural group counseling at less category, ) overview social phobias of tenth grade student s after giving cross-cultural group counseling with reoired generally in category, 3) there significant efect before and after giving crosscultural group counseling with rhymes repired to social s phobias of tenth grade TKJ s students of SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru, 4) there indecent that given ceoss-cultural group counseling with rhymes repired tenth grade TKJ s student of SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Keyword : cross-cultural groub counseling, social s phobia, rymes repired. 1) Rafina Gusmarici Zulhaq: Mahasiswa Pendidikan Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau ) Prof.Dr.H. Zulfan Saam, MS: Dosen Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau 3) Dra. Hj. Elni Yakub, MS: Dosen Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau 1

2 a. PENDAHULUAN Secara fitrah, manusia diciptakan oleh Allah SWT memiliki sifat ketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Mereka saling membutuhkan baik secara langsung maupun tidak langsung, tidak hanya dengan sesama manusia saja tetapi juga dengan makhluk lain yang ada di alam ini. Hal ini mendorong manusia untuk hidup bersama-sama dalam satu kelompok, walaupun manusia berhadapan dengan kenyataan yang harus disadari dan dipahami atas keberadannya yang berbeda baik watak, karakter, nilai, keyakinan dan sebagainya. Kebanyakan orang biasanya merasa sedikit ragu dan takut saat akan berbicara didepan forum untuk pertama kalinya. Keraguan seperti ini malahan ada yang berlanjut untuk kesempatan berikutnya. Keraguan yang seperti inilah yang disebut phobia sosial. Phobia sosial adalah perasaan tidak masuk akal dan ketakutan yang mencekam saat berada dalam situasi publik. (Richard P. Halgin, 009:08). Phobia juga disebut sebagai gangguan cemas sosial yaitu, gangguan cemas yang termasuk didalamnya stres yang hebat termasuk terhadap situasi umum. Dengan kata lain, pengidap phobia sosial akan mengalami panik saat berhubungan sosial. Diantara pengidap phobia sosial menganggap bahwa penyakit ini adalah penyakit yang tidak perlu disembuhkan. Karena sebagian para pengidap penyakit ini merasa enjoy dengan apa yang mereka rasakan. Tetapi sebagian lain mengatakan bahwa mereka selalu ingin mengobati penyakit ini layaknya orang yang normal. Lebih ironisnya lagi, setiap gagasan ataupun ide-ide dari mereka biasanya sangat bagus dan bisa digunakan dalam pemecahan masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh forum, tetapi hanya saja mereka tidak berani untuk mengungkapkannya di depan forum. Merasa takut dan cemas saat akan tampil ataupun berada dikeramaian juga dialami oleh siswa SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Siswa mulai merasa kurag nyaman saat proses kegiatan belajar dimulai. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, misalnya ejekan dari teman terhadap kekurangan yang dimilikinya secara terus menerus. Untuk itu diharapkan kepada setiap guru sebagai pendidik dapat membantu merubah rasa takut dan cemas siswa melalui proses belajar mengajar disekolah. Karena pada dasarnya tujuan pendidikan adalah adanya perubahan tingkah laku peserta didik ke arah yang lebih baik dan memiliki keberanian dalam pengembangan diri. Untuk mengurangi phobia sosial siswa, sekolah memiliki program bimbingan konseling. Salah satu layanan yang bisa dimanfaatkan oleh guru pembimbing dalam rangka mengurangi rasa takut dan cemas siswa adalah dengan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. dimana bimbingan kelompok lebih mengutamakan proses dinamika kelompok sehingga siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan kepribadian, rasa sosial, dan kemampuan berinisiatif. Tujuan bimbingan kelompok ini untuk mengurangi rasa phobia sosial pada diri siswa saat berada di dalam suatu forum. Berdasarkan penelitian penulis yang dilakukan dengan cara penyebaran angket tentang phobia sosial siswa kepada 83 orang siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru didapati gejala-gejala atau fenomena-fenomena antara lain :

3 1. Ada sebanyak 31 orang siswa (37,35%) yang merasa phobia berada disuatu keadaan tertentu.. Ada sebanyak 33 orang siswa (39,76%) yang merasa phobia berada di situasi tertentu. Berdasarkan penelitian awal tersebut, penulis merasa sangat perlu melakukan bimbingan konseling kepada siswa. Maka berdasarkan permasalahan peneliti memilih layanan bimbingan kelompok sebagai metode yang tepat dalam pengentasan permasalahan tersebut. Hal itu dikarenakan layanan bimbingan kelompok memungkinkan siswa mendapatkan layanan konseling secara merata bagi pembahasan. Dan peneliti menambahkan metode yang digunakan dalam bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun. Hal ini dilakukan agar siswa dapat membentuk sikap positif sebagai seorang pelajar. Mengingat pentingnya pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam phobia sosial siswa, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Bimbingan Kelompok Lintas Budaya Dengan Berbalas Pantun Terhadap Phobia Sosial Siswa X TKJ SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru Berdasarkan penjelasan diatas, adapun rumusan masalah dalam penelitianini adalah 1) Bagaimanakah gambaran phobia sosial siswa kelas X TKJ sbelum diberikan bimbingan kelompok? ) Bagaimanakah gambaran phobia sosial siswa kelas X TKJ setelah diberi bimbingan kelompok? 3) Apakah ada perbedaan phobia sosial siswa kelas X TKJ sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun? 4) Apakah ada pengaruh phobia sosial siswa kelas X TKJ sebelum dan sesudah diberikan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun? Adapun tujuan Dari rumusan permasalahan yang ada diatas adalah untuk mengetahui: 1) Gambaran pobia sosial siswa kelas X TKJ sebelum diberikan bimbingan kelompok. ) Gambaran pobia sosial siswa kelas X TKJ sesudah diberikan bimbingan kelompok.3) Perbedaan phobia sosial siswa kelas X TKJ sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun 4) Pengaruh pobia sosial siswa kelas X TKJ sebelum dan sesudah diberiakn layanan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun. b. METODE PENELITIAN Asumsi dalam penelitian ini adalah 1) Tingkat phobia siswa adalah bervariasi ) Phobia sosial siswa dapat diukur dengan mengidentifikasi indikatorindikatornya. Mka hipotesis penelitian ini adalah a. Hipotesis Nol (Ho) Tidak terdapat pengaruh bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun terhadap phobia sosial siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru. b. Hipotesis Alternatif (Ha) Terdapat pengaruh bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun terhadap pobia sosial siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah 0 orang siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru Tahun ajaran 01/013 yang mengalami phobia sosial. 3

4 Berdasarkan hal tersebut maka sampel penelitian ini merupakan siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru yang memiliki permasalahan sikap phobia sosial. Untuk lebih jelasnya anggota sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : TABEL. 1 SAMPEL PENELITIAN PHOBIA SOSIAL JUMLAH POPULASI SAMPEL NO KELAS SISWA 1 X TKJ X TKJ JUMLAH Sumber data : Data peneliti 013 Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang phobia sosial siswa sebelum dan sesudah melaksanakan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun. Instrumen atau alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berupa sekala yang dikembangkan oleh Dr. Michael R. Liebowitz (Dalam Retno Murdi Juliansya, 01). Yang terdiri dari item, dengan alternatif jawaban : a. Tidak takut : diberi sekor 4 b. Ringan / Sedikit : diberi sekor 3 c. Sedang : diberi sekor d. Sangat Takut : diberi sekor 1 Teknik analisis data dalam penelitian ini antara lain : 1) Persentase (P) yang digunakan untuk menghitung persentase skor siswa pada setiap indikator (Anas Sudijono, 004:43). Dengan rumus: Keterangan : P = Besar Persentase, F = Frekuensi, N = Jumlah Responden ) Dalam mencari nilai koefisien determinan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan layanan bimbingan kelompok terhadap phobia sosial siswa dengan menggunakan rumus: Korelasi Product Momen: = 3) Untuk mengetahui gambaran tingkat phobia sosial siswa X TKJ SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru sebelum dan sesudah diberikan bimbingan kelompok terlebih dahulu ditentukan tolok ukur. Dalam hal ini tolok ukur yang digunakan adalah berpedoman menurut (Suharsimi Arikunto, 1993: 10). Tolok ukur tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini dipakai dengan Patokan sebagai berikut: TABEL.3 TOLOK UKUR PHOBIA SOSIAL SISWA No Kategori Persentase 1 Tinggi 76%-100% Sedang 56%-75% 3 Kurang 40%-55% 4 Rendah <40% (Sumber: Suharsimi, 1993:10) 4) Uji t, Statistik parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata satu sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk interval atau ratio adalah menggunakan Uji t. (Sugiyono,010:1). Rumus Uji t yang digunakan 4

5 untuk menguji hipotesis komparatif satu sampel yang berkorelasi ditujukan dengan rumus: keterangan : 1 = Rata-rata sampel 1, = Rata-rata sampel, S 1 = Simpangan baku Sampel 1, S = Simpangan baku sampel, S 1 = Varian Sampel 1, S = Varian Sampel, r = Korelasi antara dua sampel c. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hipotesis penelitian terdapat perbedaan yang signifikan antara phobia sosial siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun. Untuk mengetahui perbedaan tingkat phobia sosial siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan kelompok di kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru Tahun Ajaran 01/013 ditentukan berdasarkan sekor skala yang telah diberikan. Kemudian Untuk mengetahui gambaran phobia sosial siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok, maka digunakan rumus yang dikembang oleh Suharsimi Arikunto (1993:10) yang menggunakan kategori tinggi, sedang, kurang, dan rendah dengan ketentuan sebagai berikut : KONVERSI TOLOK UKUR PERSENTASE PHOBIA SOSIAL NO KATEGORI PERSENTASE 1 Tinggi Sedang Kurang Rendah < 40 Sumber : Suharsimi Arikunto (1993:10) Berdasarkan ketentuan tolok ukur diatas, maka berikut terlihat gambaran phobia sosial siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan konseling kelompok lintas budayadengan berbalas pantun. GAMBARAN PHOBIA SOSIAL SISWA KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU SEBELUM DIBERIKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK LINTAS BUDAYA DENGAN BERBALAS PANTUN NO KATEGORI RENTANG SEKOR F % 1 Tinggi Sedang Kurang Rendah JUMLAH Sumber: data olahan penelitian (013) GAMBARAN PHOBIA SOSIAL SISWA X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU SETELAH DIBERIKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK LINTAS BUDAYA DENGAN BERBALAS PANTUN NO KATEGORI RENTANG SKOR F % 1 Tinggi Sedang

6 3 Kurang Rendah JUMLAH Sumber: data olahan penelitian (013) gambaran phobia sosial siswa sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun gambaran phobia sosial siswa sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun Gambar. 5 : grafik phobia sosial siswa kelas x tkj sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun Untuk menentukan perbedaan phobia sosial siswa yang sering sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok terlebih dahulu dicari uji t dengan tabel sebagai berikut : TABEL.14 TABEL BANTU MENGANALISIS SKOR PHOBIA SOSIALSEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK LINTAS BUDAYA DENGAN BERBALAS PANTUN NO SEBELUM SESUDAH X 1 X X 1 X X 1.X ,5-1,5 30,5,5 8, ,5-5,5 1,5 30,5 19, ,5 3,5,5 1,5-5, ,5 4,5,5 0,5-6, ,5,5,5 6,5-3, ,5-3,5 0,5 1,5 1, ,5-15,5 0,5 40,5-7, ,5-1,5 6,5,5-3, ,5 6,5 0,5 0,5 9, ,5 10,5 4,5 110,5 68,5 = 45 1= 4,5 = 565 = 56,5 Sumber: data olahan penelitian (013) =0 = 0 = 118,5 S 1 =3,68 S 1 =13,16 =456,5 S =7,11 S =50,708 =99,5 6

7 Berdasarkan Tabel diatas diperoleh : Sebelum Sesudah 1. 1 = 4,5 1. = 56,5. X 1 = 0. X = 0 3. S 1 = 3,68 3. S = 7,11 4. S 1 = 13,16 4. S 1 = 50,708 Keudian dilanjutkan mencari nilai kofesien determinan yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan layanan bimbingan bimbingan kelompok terhadap phobia sosial dengan rumus : Korelasi product momen: R = 0,18 R = 18 % Berdasarkan hasil perhitungan diatas didapat kofesien korelasi antara X 1 X adalah sebesar 0,4. Interpretasi koefisien korelasi terhadap hasil perhitungan diatas berdasarkan tabel interpretasi nilai r (Sugiyono, 010: 31) dikategorikan SEDANG. TABEL.15 INTERPRETASI NILAI r Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Sangat Rendah Antara 0,0 sampai dengan 0,399 Rendah Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Sedang Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Kuat Antara 0,80 sampai dengan 1,000 Sangat Kuat Maka langkah selanjutnya adalam mencari t hitung dengan menggunakan Uji T T hitung 7

8 t = 6,09 harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel, yaitu dari hasil perhitungan uji t terlihat bahwa, hasil t hitung sebesar 6,09. Dengan dk yaitu: dk = (n1 + n ) = ( ) = 18 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa hasil perhitungan diperoleh dengan membandingkan harga t tabel dengan dk. jadi dengan dk = 18 dan bila taraf kesalahan ditetapkan sebesar 5%=,101 dan pada taraf 1%=,878 Maka dapat dilihat t hitung lebih besar dari t tabel pada taraf 5% maupun 1% (6,09 >,101) atau (6,09>,878). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima sehingga berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara phobia sosial siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Dalam analisis korelasi (hubungan) terdapat suatu angka yang disebut dengan determinasi, yang besarnya adalah kuadrat dari koofesien korelasi (r ). Dari perolehan kofesien korelasi yakni 0,4 maka kofesien determinannya adalah r = 0,18. Hal ini berarti besar sumbangan yang diberikan layanan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun terhadap phobia sosial siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah Pekanbaru yakni sebesar 18%. 8

9 Berdasarkan gambaran hasil penelitian phobia sosial siswa sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun pada umumnya berada pada kategori kurang. Berdasarkan hasil pengolahan data Setelah diberikan bimbingan kelompok dengan berbalas pantun sebahagian besar siswa mengalami perubahan menjadi kategori sedang, dan sebahagiaan kecil nya berada pada kategori tinggi dan kategori kurang. Hal ini didukung oleh teori yang dinyatakan oleh Menurut Bennett (dalam Romlah, 001: 13-14), yang menyatakan bahwa salah satu tujuan bimbingan kelompok adalah Memberikan layanan-layanan penyembuhan melalui kegiatan kelompok dengan mempelajari masalah-masalah manusia pada umumnya dan menghilangkan ketegangan emosi serta mengarahkan kembali energi yang terpakai untuk memecahkan masalah yang ada. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dianalisis dengan menggunakan uji t, maka dapat diketahui bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa pada penelitian ini terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun terhadap phobia sosial siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 1 Pekabaru tahun pelajaran 01/013. d. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil analisis data menggunakan Uji t dan teknik persentase sebagaimana dipaparkan pada pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini yaitu: 1) Sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun, phobia sosial siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru berada pada kategori kurang. ) Sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun, phobia sosil siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru umumnya berada pada kategori sedang dan sebahagian kecil berada pada kategorikurang dan tinggi. 3) Terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun terhadap phobia sosial siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru. 4) Terdapat sumbangan yang diberikan layanan bimbingan kelompok lintas budaya dengan berbalas pantun siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru. UCAPAN TRIMAKASIH Ucapan trima kasih ini penulis berikan kepada Bapak Prof.Dr.H. Zulfan Saam, MS dan Ibunda Dra. Hj. Elni Yakub, MS. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, membimbing dan membantu dalam kelancaran penyelesaian karya tulis ilmiah ini. Dan kepada ayahanda Raja Abdul 9

10 Rauf dan Ibunda Gusni Zainawati (Almh) serta seluruh rekan-rekan seperjuangan bimbingan konseling universitas riau angkatan 09. DAFTAR PUSTAKA Bambang Marhayanto; Buku Pintar Pribahasa, Puisi, dan Pantun Lengkap, Surabaya :Terbit Terang Dewa Ketut Sukardi, 00 ; Pengantar Pelaksanaan Layanan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta : Rienka Cipta Ermaneti, 007 ; Penafsiran yang Terkandung dalam Pantun Melayu Karya Tenas Effendy Ditinjau dari Aspek Bimbingan Konseling, Pekanbaru : Skripsi Gerald c davison dkk, 010 ; Psikologi Abnormal edisi ke-9 : Raja Grafindo Persada Iskandar, 009 ; Metodologi Penelitian, Jakarta : GP Press Prayitno, 004 ; Layanan Bimbingan Kelompok Konseling Kelompok, Padang Retno Murdi Juliyansya, 004 ; Phobia Sosial yang Dialami Siswa SMP Negeri 9 Siak Satu Atap Suka Jaya Kecamatan Tulang Kabupaten Siak, Pekanbaru : Skripsi Richard P. Halgin & Susan Krasuss Whitbourne, 009 ; Psikologi Abnormal, Jakarta : PT. Salemba Humanika. Suharsimi Arikunto, 010 ; Prosedur Penelitian, Jakarta : Rienka Cipta Tenas Effendy, 004 ; Pantun Sebagai Media Dakwah dan Tunjuk Ajar. Yogyakarta : Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu Tenas Effendy, 004 ; Tunjuk Ajar Melayu. Yogyakarta : Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu Tenas Errendy, 01 ; Kesantunan dan Semangat Melayu. Pekanbaru :Tenas Effendy Foundation dan Akademi Pengajian Melayu Universiti Malaya V. Mark Durand & David H. Barlow, 006 ; Intisari Psikologi Abnormal edisi keempat, Pustaka Pelajar Sugiyono, 010 ; Statistika untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta Yose Rizal, 010 ; Aspirasi Puisi dan Sastra Indonesia, Jakarta : Grafika Mulia Zainal Aqil, 01 ; Ikhtisar Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Bandung : Yrama Widya 10