Iftita Khurrusyda. Nurhidayati. Ali Ma sum. Jurusan Sastra Arab, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Iftita Khurrusyda. Nurhidayati. Ali Ma sum. Jurusan Sastra Arab, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang"

Transkripsi

1 PERBEDAAN KEMAMPUAN MENYIMAK KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII RMBI (RINTISAN MADRASAH BERBASIS INTERNASIONAL) DAN SISWA KELAS VIII REGULER MTsN KUNIR BLITAR Iftita Khurrusyda Nurhidayati Ali Ma sum Jurusan Sastra Arab, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang titacahntik@gmail.com Abstrak: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang perbedaan kemampuan menyimak kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VIII RMBI dan Siswa Kelas VIII Reguler MTsN Kunir Wonodadi Blitar. Adapun masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu, (1) mendeskripsikan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI, () mendeskripsikan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII Reguler, dan (3) mendeskripsikan perbedaan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif koomparasi dengan menggunakan pendekatan deskriptif, Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan analisa dan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan diperoleh hasil sebagai berikut (1) kemampuan menyimak kosakata bahsa Arab siswa kelas VIII Reguler adalah7 9,33. () kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI adalah 75,90. (3) tidak terdapat perbedaan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII Reguler dan siswa kelas VIII RMBI, hal ini dapat diketahui dari nilai t-hitung = 0,803 dengan probablitas 0,175. Kata kunci: Menyimak kosakata Bahasa Arab, RMBI, Reguler Abstract: This research has a general purpose to get description of differential capability of attentively of Arabic Language vocabulary between student VIII grade RSBI and student VIII grade Regular in MTsN Kunir Wonodadi Blitar. The spesific purpose in this research there are, (1) to describe the capability of attentively of Arabic Language vocabulary student VIII grade in RMBI,() to describe the capability of attentively of Arabic Language vocabulary student VIII grade in Regular, and (3) to describe the differential of capability of attentively of Arabic Language vocabulary between student VIII grade RSBI and student VIII grade Regular. This research use quantitative comparative methods by descriptive quantitative approach, The analysis data technic used by the researcher is using T-test. Based on the analysis and the success criteria, the researcher have a result, there are (1) the capability of attentively of Arabic Language vocabulary student VIII grade in Regular is 79,33, () the capability of attentively of Arabic Language vocabulary student VIII grade in RSBI is 75,90, and (3) there is not found the differential of capability of attentively of Arabic Language vocabulary between student VIII grade RSBI and student VIII grade Regular, this is know from T-count = 0,803 with probability 0,175.

2 Key Word: Attentively of Arabic Language Vocabulary, RMBI, Regular. امللخص: ويهدف هذا البحث إىل احلصول على وصف الفرق بنيكفاءة استماع الطلبة املفردات العربية يف الفصل الثامن ابملدرسة املمه دة على أساس دويل واملدرسة النظامية مبدرسة كونري املتوسطة اإلسالمية احلكومية وونودادي ابلرت. أمااألهداف فهي )1( وصفكفاءة استماع الطلبة املفردات العربية يف الصف الثامن ابملدرسة املمه دة على أساس دويل و )( وصفكفاءة استماع الطلبة املفردات العربية يف الفصل الثامن ابملدرسة النظامية و )3( وصف الفرق بنيكفاءة استماع الطلبة املفردات العربية يف الفصل الثامن ابملدرسة املمه دة على أساس دويل و املدرسة النظامية. واملنه املتتخد يف هذا البحث هو املنه الكمي املقارن ابملدخل الوصفى وحتليل معلومات البحث ابستخدا اختبار "ت". ونتائ هذا البخث هي )1( كفاءة استماع الطلبة يف الصف الثامن ملفردات اللغة العربية ابملدرسة املمه دة على أساس دويل هي 79,33 و ) (كفاءة استماع الطلبة يف الصف الثامن ملفردات اللغة العربية ابملدرسة النظامية هي 75,9 و )3( ليس هناك الفرق بنيكفاءة استماع الطلبة ملفردات اللغة العربية يف الفصل الثامن ابملدرسة املمه دة على اساس دويل واملدرسة النظامية وهذه النتيجة معروفة من نتيجة اختبار"ت" االحصائي وهي= 0,803 ابإلحتمال 0,175 الكلمات األساسية:كفاءة استماع املفردات العربية املدرسة املمه دة على أساس دويل املدرسة النظامية Bahasa bukan hanya sebagai suatu bidang kajian, melainkan sebagai faktor sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Penguasaan bahasa Arab menjadi persyaratan penting bagi keberhasilan individu dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab secara formal di madrasah merupakan sarana utama bagi peserta didik untuk menguasai bahasa Arab. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat merespon secara pro-aktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Ruang lingkup pembelajaran bahasa Arab dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mencangkup komponen kemampuan berbahasa. Kemampuan berbahasa diwujudkan dalam empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Jika seorang pebelajar ingin belajar bahasa, diperlukan penguasaan terhadap keempat aspek keterampilan tersebut secara

3 integratif. Dengan demikian keterampilan menyimak merupakan aspek pertama dari sejumlah keterampilan berbahasa, sebelum berbicara, membaca dan menulis. Terampil menyimak pada dasarnya tidaklah sekedar mendengarkan, namun merupakan suatu proses integral dalam otak (Soedjiatno, 1991 : 8). Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang harus mendapat tempat yang sama dengan keterampilan berbahasa yang lainnya dalam pembelajaran karena keterampilan menyimak merupakan dasar bagi seseorang untuk menguasai suatu bahasa Menyimak diperlukan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan, serta memperoleh kesenangan. Sebagai bagian dari keterampilan berbahasa, keterampilan menyimak mempunyai kedudukan yang penting dan strategis dalam menjaring informasi. Berbagai ragam pengetahuan atau informasi dapat dikuasai melalui menyimak. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu manfaat keterampilan menyimak adalah sebagai sarana penambah informasi. Dalam menyimak, seseorang harus mengunakan sejumlah kemampuan, yaitu: (1) kemampuan memusatkan perhatian, () kemampuan memahami materi yang disimaknya, dan (3) kemampuan menilai. Proses kemampuan menyimak sendiri mencangkup empat tahap, yaitu (1) tahap mendengar, () tahap memahami, (3) tahap menilai, dan (4) tahap mereaksi (Suyono, 1997: 7). Dalam kurikulum KTSP tahun 008 disebutkan kompetensi dasar keterampilan menyimak untuk kelas VIII merupakan sajian pertama yang dikemas untuk membantu siswa agar terlatih dan mampu memahami berbagai wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berbagai kata, frasa, dan kalimat atau gagasan dan dialog sederhana. Dalam keterampilan menyimak, siswa melakukan kegiatan mengingat, memahami, dan mengetahui arti kosakata-kosakata yang ada diperdengarkan. Kegiatan mengingat dan memahami kosakata dapat menunjang kelancaran proses pembelajaran keterampilan menyimak. Menyimak kosakata adalah salah satu modal utama sebelum seseorang melanjutkan pada tahap menyimak berikutnya. Dalam hal menyimak bahasa Arab, hal pertama yang dilakukan adalah memahami kosakata, apabila pamahaman kosakata kurang, maka tahapan menyimak selanjutnya akan sulit dilalui. Oleh karena itu, menyimak kosakata adalah hal yang utama yang harus dilakukan sebelum

4 menginjak pada proses menyimak yang lebih lanjut terutama dalam hal menyimak kosakata bahasa Arab. Menurut Mustofa (011: 116), Menyimak merupakan sarana pertama yang digunakan manusia untuk berhubungan sesama manusia dalam tahapan-tahapan tertentu, melalui menyimak kita mengenal mufrodat, bentuk-bentuk jumlah dan tarkib. Salah satu prinsip linguistic menyatakan bahwa bahasa itu pertama-tama adalah ujaran, yakni bunyi bahasa yang diucapkan dan bisa didengar. Atas dasar itulah beberapa ahli menetapkan suatu prinsip bahwa pengajaran bahasa Arab harus dimulai dengan mengajarkan aspek-aspek pendengaran dan pengucapan sebelum membaca dan menulis. Menyimak merupakan proses aktif dari aspek pendengaran untuk menyusun wacana yang bersumber dari deretan suara atau bunyi. MTsN Kunir adalah sekolah yang mempunyai dua standart pendidikan yang berbeda, yaitu RMBI (Rintisan Madrasah Berbasis Internasional) dan Reguler (Sekolah Standar Nasional). RMBI adalah rintisan madrasah nasional yang menyiapkan peserta didiknya dengan mengimplementasikan kurikulum berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) ditambah dengan komponen X dan bertaraf internasional. Sedangkan sekolah berstandart Reguler (Sekolah Berstandar Nasional) yaitu sekolah yang hampir atau sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP), sedangkan Standar Nasional Pendidikan (PP 19 Tahun 005) adalah kriteria minimal tentang berbagai aspek yang relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional yang harus dipenuhi oleh penyelenggara dan atau satuan pendidikan yang berlaku diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. SNP meliputi 8 standar, yakni (1) standar kelulusan, () standar isi, (3) standar proses, (4) standar pendidikan dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana prasarana, (6) standar pengolahan, (7) standar pendanaan, dan (8) standar penilaian (PP 19/005). Sedangkan komponen X meliputi profesionalisme pendidik dan tenaga pendidikan ditunjukkan oleh penguasaan bidang kerjanya, etos kerjanya, penguasaan bahasa asing (bahasa Inggris khususnya), penguasaan ICT mutakhir dan canggih bagi pekerjaan, berstandar internasional, dan etika global (Ditjen Mandikdasmen, 007:14).

5 Hakikat menyimak menurut Suyono (1997:9) adalah suatu proses kegiatan mendengarkan bahasa lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, interpretasi, reaksi, dan evaluasi. Kegiatan menyimak melibatkan pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian, apalagi tekanan kata, kalimat jeda, dan kesenyapan. Secara umum tujuan menyimak adalah untuk memperoleh informasi atau pengetahuan dari bahan yang disimaknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (00:513) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Tujuan menyimak kosakata bahasa Arab (istima ) menurut Fuad Effendy (009:19) adalah agar siswa dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab secara tepat. Hal ini sangat penting karena sistem tata bunyi bahasa Arab banyak berbeda dengan bahasa Indonesia dan juga bahasa daerah yang banyak dikenal oleh siswa. Seorang penyimak harus pandai pandai memilih dan mengingat kalimat yang penting dan mengabaikan apa yang tidak penting, agar mendapatkan informasi yang akurat, dan agar siswa memiliki keterampilan memahami isi suatu pembicaraan dan mampu secara kritis menangkap isi yang dikandungnya, baik secara tersurat maupun tersirat. (Syaiful Mustofa, 011 : 15) Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang perbedaan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler. Secara khusus, penelitian ini bertujuan sebagai berikut: (1) mendeskripsikan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI di MTsN Kunir Wonodadi Blitar. () mendeskripsikan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII Reguler di MTsN Kunir Wonodadi Blitar. (3) mendeskripsikan perbedadaan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler di MTsN Kunir

6 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif komparasi dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan fakta-fakta yang ditemukan pada keadaan yang sebenarnya. Deskripsi itu mencakup perbedaan kemampuan memyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler MTsN Kunir dalam memahami dan membedakan kosakata. Mengingat penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif komparasi, maka penelitian ini memiliki hasil yang berupa angka dan pengolahan hasilnya menggunakan perhitungan statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII REGULER MTsN Kunir tahun ajaran 011/01. Berdasarkan jumlahnya populasi penelitian ini berjumlah ± 48 siswa. Sedangkan sample pada penelitian ini berjumlah ± 60 siswa yang terbagi atas dua kelas yaitu, satu kelas RMBI dan satu kelas Reguler. Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji-t. Uji-t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan menyimak kosakata Bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler MTsN Kunir Wonodadi Blitar dengan menggunakan uji-t dua pihak tidak berkorelasi. Berikut ini adalah rumus uji-t yang digunakan dalam pengolahan data (Hasan, 009:146) t X 1 X 1 X X X 1 X n 1 n n1 n ( n1 n n1n Seluruh proses perhitungan selengkapnya menggunakan komputer program SPSS (Statistical Packade for the Social Scientist) 13.0 for Windows Evaluation Version. Adapun prosedur analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut.

7 (1) Mengelompokkan data berdasarkan kelompoknya, yaitu kelompok RMBI dan kelompok Reguler. () Mengelompokkan data sesuai aspek yang diteliti. (3) Memasukkan data dan menganalisis dengan program SPSS. (4) Menyimpulkan hipotesis. HASIL PENELITIAN Kemampuan Menyimak Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VIII RMBI Dari hasil analisis terlihat bahwa skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI adalah 79,33. Dari hasil penelitian, diketahui nilai t- hitung = 0,803 dengan probabilitas 0,45. Kemampuan Menyimak Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VIII Reguler Dari hasil analisis terlihat bahwa skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII Reguler adalah 75,90. Dari hasil penelitian, diketahui nilai t- hitung = 0,803 dengan probabilitas 0,45. Perbedaan Kemampuan Menyimak Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VIII RMBI dan Siswa Kelas VIII Reguler Dari hasil analisis bahwa rata-rata skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab untuk siswa kelas VIII RMBI 79,33, sedangkan rata-rata skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab untuk siswa Reguler adalah 75,90. Secara absolut bahwa rata-rata skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler adalah berbeda. PEMBAHASAN Kemampuan Menyimak Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VIII RMBI Berdasarkan hasil kemampuan menyimak kosakata Bahasa Arab yang diperdengarkan kepada siswa kelas VIII RMBI MTsN Kunir Wonodadi Blitar dapat diketahui berdasarkan analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan uji-t.

8 Adapun hasil kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab tersebut adalah 79,33. Dari hasil penelitian, diketahui nilai t-hitung = 0,803 dengan probabilitas 0,45. Menyimak kosakata Bahasa Arab adalah proses kegiatan mendengarkan bahasa lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, interpretasi, reaksi, dan evaluasi. Kegiatan menyimak melibatkan pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian, apalagi tekanan kata, kalimat jeda, dan kesenyapan hal ini bertujuan agar siswa dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab secara tepat. Hal ini sangat penting karena sistem tata bunyi bahasa Arab banyak berbeda dengan bahasa Indonesia dan juga bahasa daerah yang banyak dikenal oleh siswa. Siswa kelas VIII RMBI mampu mendengar dan memahami proses menyimak kosakata bahasa Arab dengan baik hal ini dikarenakan siswa kelas VIII RMBI mempunyai kemampuan khusus dalam proses menyimak kosakata bahasa Arab. Kemampuan Menyimak Menyimak Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VIII Reguler Berdasarkan hasil kemampuan menyimak kosakata Bahasa Arab yang diperdengarkan kepada siswa kelas VIII RMBI MTsN Kunir Wonodadi Blitar dapat diketahui berdasarkan analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan uji-t. Adapun hasil kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab tersebut adalah 75,90. Dari hasil penelitian, diketahui nilai t-hitung = 0,803 dengan probabilitas 0,45. Menyimak kosakata Bahasa Arab adalah proses kegiatan mendengarkan bahasa lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, interpretasi, reaksi, dan evaluasi. Kegiatan menyimak melibatkan pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian, apalagi tekanan kata, kalimat jeda, dan kesenyapan hal ini bertujuan agar siswa dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab secara tepat. Hal ini sangat penting karena sistem tata bunyi bahasa Arab banyak berbeda dengan bahasa Indonesia dan juga bahasa daerah yang banyak dikenal oleh siswa. Siswa kelas VIII Reguler mampu mendengar dan memahami proses menyimak kosakata bahasa Arab dengan baik hal ini dikarenakan siswa kelas VIII Reguler mempunyai kemampuan khusus dalam proses menyimak kosakata bahasa Arab.

9 Perbedaan Kemampuan Menyimak Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VIII RMBI dan Siswa Kelas VIII Reguler Dari hasil analisis diatas bahwa rata-rata skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab untuk siswa kelas VIII RMBI 79,33, sedangkan rata-rata skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab untuk siswa Reguler adalah 75,90. Secara absolut bahwa rata-rata skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler adalah berbeda. Untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab maka dilakukan analisis data dengan teknik analisis uji-t. Dan dari hasil penelitian, diketahui nilai t-hitung = 0,803 dengan probabilitas 0,175. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler. Kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler adalah sama. Kemampuan menguasai, memahami teori mempengaruhi hasil simakan siswa. Selain itu, faktor fisik, psikologi, pengalaman, sikap, motivasi, dan lingkungan juga berpengaruh terhadap kegiatan menyimak. Beberapa faktor umum tentang hal yang mempengaruhi kemampuan adalah sebagaimana yang di ungkapkan oleh Tarigan (1980: 96) menganai penjelasan dari faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses menyimak tersebut. (1) Faktor Fisik Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas keaktifan dalam menyimak. Kondisi fisik seseorang penyimak merupakan faktor penting yang turut mementukan keefektifan serta kualitas keaktifannya dalam menyimak.

10 () Faktor psikologi Disamping faktor fisik masih terdapat faktor yang lebih sulit dihadapi, yang melibatkan sikap-sikap, dan sifat pribadi, yaitu faktor-faktor psikologis dalam menyimak. (3) Faktor Pengalaman Kurangnya atau tidak adanya minat merupakan akibat dari pengalaman yang kurang atau tidak ada sama sekali pengalaman dalam bidang yang akan disimak. (4) Faktor Sikap Setiap orang akan cenderung menyimak secara seksama pada topik-topik atau pokokpokok yang dapat diseujui daripada yang kurang atau yang tidak disetujui. Pernyataan ini diperkuat oleh pendapat Soedjiatno (1986 : 7) bahwa dalam bercakap-cakap, mengobrol dan sebagainya, pada umumnya topik dan tujuan pembicara jarang dan bahan tidak pernah ditentukan. (5) Faktor Motifasi Motivasi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan seseorang. Jika motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu maka dapat diharapkan orang itu akan berhasil mencapai tujuan, begitu pula halnya dengan menyimak. (7) Faktor Lingkungan Para guru harus menyadari betapa besarnya pengaruh lingkungan terhadap keberhasilan menyimak khususnya, terhadap keberhasilan belajar para siswa pada umumnya, baik lingkungan fisik, ruang kelas maupun yang berkaitan dengan suasana sosial kelas. Dari faktor-faktor tersebut terbukti tidak mempengaruhi perbedaan menyimak khususnya menyimak kosakata bahasa arab, mengenai kemampuan dasar menyimak siswa RMBI dan siswa Reguler mempunyai kemampuan yang sama dalam hal menyimak kosakata bahasa Arab, karena pada saat seleksi siswa baru tidak terdapat tes khusus kemampuan bahasa Arab.

11 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil kemampuan menyimak kosakata Bahasa Arab yang diperdengarkan kepada siswa kelas VIII RMBI MTsN Kunir Wonodadi Blitar dapat diketahui berdasarkan analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan uji-t. Adapun hasil kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab tersebut adalah 79,33. Dari hasil penelitian, diketahui nilai t-hitung = 0,803 dengan probabilitas 0,45. Sedangkan hasil kemampuan menyimak kosakata Bahasa Arab yang diperdengarkan kepada siswa kelas VIII RMBI MTsN Kunir Wonodadi Blitar dapat diketahui berdasarkan analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan uji-t. Adapun hasil kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab tersebut adalah 75,90. Dari hasil penelitian, diketahui nilai t-hitung = 0,803 dengan probabilitas 0,45. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler MTsN Kunir Wonodadi Blitar. Hal ini dapat diketahui dengan nilai t- hitung = 0,803 dengan probabilitas 0,175. Kemampuan menguasai, dan memahami materi yang disimak mempengaruhi hasil simakan siswa. Selain itu, faktor fisik, psikologi, pengalaman, sikap, motivasi, dan lingkungan juga berpengaruh terhadap kegiatan menyimak. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, diajukan saran yang perlu dipertimbangkan, sebagai berikut. Disarankan kepada guru bahasa Arab untuk lebih meningkatkan pengajaran bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler terutama pada kemampuan menyimak. Profesionalisme guru dalam mengajar bukan hanya kebutuhan siswa RMBI, melainkan juga seluruh siswa MTsN Kunir Wonodadi Blitar. Dalam meningkatkan pengajaran menyimak guru harus: (a) Mempertahankan teori atau materi yang akan diajarkan kepada siswa, (b) Menciptakan suasana pembelajaran yang menarik, (c) Melakukan pembelajaran dengan pola komunikatif. KepadaLembaga PendidikanHasil analisis menyimpulkan bahwa hasil kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII

12 Reguler mempunyai kemampuan yang sama dalam menyimak kosakata khususnya dalam hal menyimak kosakata bahasa Arab. Berkenaan dengan hal itu maka disarankan kepada lembaga pendidikan, khususnya di MTsN Kunir Wonodadi Blitar untuk mengambil kebijakan terkait dengan kelas RMBI dan Reguler. Kepada Siswa Untuk keberhasilan menyimak dapat ditentukan oleh berbagai unsur, unsur unsur tersebut diantaranya adalah motivasi dan konsentrasi. Dan disarankan pula kepada seluruh siswa khususnya siswa MTsN Kunir agar lebih termotivasi dan berkonsentrasi dalam meningkatkan belajarnya.

13 DAFTAR RUJUKAN Depdiknas Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 005: Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas Pedoman penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Effendy, Fuad. 009 metodologi pengajaran bahasa arab. Jombang : Misykat Malang Hasan, I Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Mustofa, Syaiful Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif. Malang: Uin Maliki Pres. Soedjiatno Keterampilan Menyimak. Surabaya: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan IKIP Malang Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas. Suyono Keterampilan Menyimak dan Pengajarannya I. Malang: IKIP Surabaya. Tarigan. H.G Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Malang: IKIP Budi Utomo

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR ARTIKEL ILMIAH SHINTA FEBRIA NENGSIH NPM 10080349 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

ABSTRAK Skripsi dengan judul Pengaruh Metode Penugasan Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII Di MTsN Tunggangri Kalidawir Tahun

ABSTRAK Skripsi dengan judul Pengaruh Metode Penugasan Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII Di MTsN Tunggangri Kalidawir Tahun ABSTRAK Skripsi dengan judul Pengaruh Metode Penugasan Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII Di MTsN Tunggangri Kalidawir Tahun Ajaran 2016/2017 ini ditulis oleh Nurul Rohmatus Saida dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia dalam berekspresi

Lebih terperinci

UPAYA GURU BAHASA ARAB DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA ISLAM AL-FALAH KOTA JAMBI

UPAYA GURU BAHASA ARAB DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA ISLAM AL-FALAH KOTA JAMBI UPAYA GURU BAHASA ARAB DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA ISLAM AL-FALAH KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah bidang pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Bahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai karena bahasa adalah sarana interaksi dan alat komunikasi antar manusia. Negara Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (Kurikulum 2004) sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (Kurikulum 2004) sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) merupakan wujud, langkah, upaya untuk meningkatan mutu pendidikan. Pelaksanaan kurikulum berbasis

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Delvia Puspita Sari 1, Gusnetti 2, Syofiani 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, dalam standar kompetensi dalam Kurikulum 2004,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian  Ilham Zamzam Nurjaman, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kurikulum mengamanatkan agar pembelajaran bahasa di sekolah diselenggarakan secara lebih bermakna. Melalui pembelajaran bahasa, siswa memperoleh keahlian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk mengungkapkan kembali

Lebih terperinci

81

81 80 81 82 83 84 85 86 87 وثيقة من المدرسة الثانوية اإلسالمية كونير وونودادي باليتار RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 Madrasah Mata Pelajaran/Tema Kelas/Semester Alokasi Waktu : MAN Kunir Wonodadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir. Manusia menggunakan bahasa untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga dapat saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tulis. Kemampuan bahasa Arab serta sikap positif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tulis. Kemampuan bahasa Arab serta sikap positif terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap

Lebih terperinci

96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan 96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG Oleh: Mira Elfiza, Andria Catri Tamsin, Zulfikarni Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat tidak terlepas dari bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Demikian pula halnya dengan kegiatan pendidikan yang meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di semua jenis jenjang pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam bidang pendidikan proses pembelajaran di sekolah menjadi pilar utama. Karena tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan nasional sangat ditentukan dari proses

Lebih terperinci

95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran. Keterampilan menyimak merupakan dasar keterampilan dalam komunikasi lisan. Apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan suatu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Bahasa memungkinkan manusia dapat memikirkan suatu permasalahan secara teratur, terus menerus,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah dasar, karena dengan bahasa diharapkan siswa dapat berkomunikasi dengan siswa lainnya.

Lebih terperinci

MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF

MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF Oleh Dosen Tetap Yayasan FKIP Universitas PGRI Palembang Abstrak Pembelajaran bahasa Indonesia yang diberikan kepada para siswa meliputi empat aspek,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang

91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang 91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO KATA BERGAMBAR SISWA KELAS V SD

UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO KATA BERGAMBAR SISWA KELAS V SD UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO KATA BERGAMBAR SISWA KELAS V SD Puji Mar Atul Khasanah 1, Chamdani 2, Tri Saptuti Susiani 3 PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Azmayunira Muharramah Sabran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan 100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat

Lebih terperinci

99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMK NEGERI 03 MODEL INVEST KOTA BENGKULU

KEMAMPUAN MENULIS TEKS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMK NEGERI 03 MODEL INVEST KOTA BENGKULU 166 KEMAMPUAN MENULIS TEKS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMK NEGERI 03 MODEL INVEST KOTA BENGKULU Prisna Destia 1, Padi Utomo 2, dan M. Arifin 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena memiliki peran sentral dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual dan emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam peradaban manusia, bahasa juga memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional bagi

Lebih terperinci

Bahasa Jepang merupakan alat untuk berkomunikasi lisan dan tulisan. Berkomunikasi dalam bahasa Jepang

Bahasa Jepang merupakan alat untuk berkomunikasi lisan dan tulisan. Berkomunikasi dalam bahasa Jepang Penguasaan bahasa Jepang merupakan persyaratan penting bagikeberhasilan individu, masyarakat, dan bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan zaman pada tingkat global. Penguasaan Bahasa Jepang dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi mempelajari bahasa pertamanya dari ibunya atau lingkungan keluarganya, kemudian dari lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang disempurnakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disebutkan bahwa mata pelajaran

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG

KEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG KEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG Fahmy Hidayat Universitas Negeri Malang Pembimbing I: Drs. Tiksno Widyatmoko, M.A. Pembimbing II: Desti Nur Aini, S.S., M.Pd.

Lebih terperinci

94. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

94. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan 94. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK. PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I MTsN SINTANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH DESSY RATNA SARI F

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK. PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I MTsN SINTANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH DESSY RATNA SARI F PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I MTsN SINTANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH DESSY RATNA SARI F11408009 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan tersebut masing-masing harus dimiliki oleh siswa untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan tersebut masing-masing harus dimiliki oleh siswa untuk dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya keterampilan berbahasa menjadi satu kesatuan yang mencakup keterampilan membaca, menulis, berbicara dan menyimak. Keterampilan tersebut masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman menuntut semua orang untuk mengetahui informasi dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga mancanegara. Oleh

Lebih terperinci

Abstract. Pendahuluan

Abstract. Pendahuluan PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF PADA TEKS PIDATO SISWA KELAS IX.2 DENGAN TEKNIK TIRU MODEL DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN Elita Sinatra 1), Marsis 2), Gusnetti 2) ¹Mahasiswa jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, akhirnya bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, dan menjadi bahasa

Lebih terperinci

92. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

92. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan 92. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pokok. Kemampuan ini telah berkembang selama berabad-abad yang lalu untuk. ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan.

BAB II KAJIAN TEORI. pokok. Kemampuan ini telah berkembang selama berabad-abad yang lalu untuk. ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Definisi Kemampuan Kemampuan yang dimiliki oleh manusia merupakan bekal yang sangat pokok. Kemampuan ini telah berkembang selama berabad-abad yang lalu untuk memperkaya diri dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN KEMAMPUAN BERCERITASISWA KELAS VII SMP N 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN KEMAMPUAN BERCERITASISWA KELAS VII SMP N 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN KEMAMPUAN BERCERITASISWA KELAS VII SMP N 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH YUNIZA RAHMATA SARI NPM. 10080187 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu bahasa asing selain bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu bahasa asing selain bahasa Inggris BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dalam era globalisasi saat ini sangat cepat dan menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan informasi dari berbagai

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA PADAMEDIA ELEKTRONIK SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA PADAMEDIA ELEKTRONIK SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA PADAMEDIA ELEKTRONIK SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh YULIHARFIKA LIZA NIM 090388201364 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD Aliansyah, Kaswari, Rosnita Progarm Studi Pendidikan Guru Sekoalh Dasar FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH RIKA SURFIA NPM 11080348 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut saling menunjang dan saling berkaitan. Kemahiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

Lebih terperinci

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER Christella Mustiningsih Sunarni E-mail: ellachris38@yahoo.co.id Universitas Negeri Malang, Jl.

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Berdasarkan observasi penulis saat melakukan kegiatan PPL. Anak terlihat cenderung pasif melakukan kegiatan

Lebih terperinci

97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa Inggris sebagai salah satu media yang mutlak kebutuhannya. Tanpa kemampuan berbahasa Inggris

Lebih terperinci

98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan 98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1 PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN Cerianing Putri Pratiwi 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Kita dapat menyatakan pendapat, perasaan, gagasan yang ada di dalam pikiran terhadap orang lain melalui

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VII D SMP PLUS DARUSSALAM TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VII D SMP PLUS DARUSSALAM TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VII D SMP PLUS DARUSSALAM TAHUN AJARAN 2012/2013 Ali Manshur Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia ABSTRAK: Peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan salah satu bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia yang memegang peranan penting untuk

Lebih terperinci

PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS BELAJAR

PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS BELAJAR PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS BELAJAR Akhmad Suyono FKIP Universitas Islam Riau jumiati_1606@yahoo.com Abstract: This research

Lebih terperinci

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 Website : http://bit.ly/rppkita Terima kasih! PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). (Yusuf dan Anwar, 1997) dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). (Yusuf dan Anwar, 1997) dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan informasi dari berbagai penjuru

Lebih terperinci

19. Mata Pelajaran Bahasa Arab Untuk Paket C Program Bahasa

19. Mata Pelajaran Bahasa Arab Untuk Paket C Program Bahasa 19. Mata Pelajaran Bahasa Arab Untuk Paket C Program Bahasa A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dara Pricelly Rais,2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dara Pricelly Rais,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah individu. Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup Melalui pendidikan, individu memperoleh pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak

BAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan survei yang telah dilakukan dan wawancara dengan guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak masih kurang efektif,

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan adalah seperangkat sasaran kemana pendidikan itu di arahkan. Tujuan pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu sistem nilai yang disepakati kebenaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Rizky Adhya Herfianto Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA JEPANG UNTUK HOTEL

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA JEPANG UNTUK HOTEL STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA JEPANG UNTUK HOTEL DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi. Dalam komunikasi antara satu individu dengan individu lainnya diperlukan adanya bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara

BAB I PENDAHULUAN. skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam ilmu bahasa kita mengenal empat keterampilan berbahasa (language skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial, oleh karena itu manusia perlu melakukan interaksi, kerja sama, komunikasi dan menjalin kontak sosial di dalam kehidupan bermasyarakat.

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN HARAPAN MAHASISWA DAN DOSEN TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAHASA ARAB

PERSEPSI DAN HARAPAN MAHASISWA DAN DOSEN TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAHASA ARAB PERSEPSI DAN HARAPAN MAHASISWA DAN DOSEN TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAHASA ARAB Zukhaira dan Singgih Kuswardono Universitas Negeri Semarang E-mail: zukhaira_unnes@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

ABILITY TO WRITE THE ESSAY DESCRIPTION CLASS X SMAN 2 SINGINGI

ABILITY TO WRITE THE ESSAY DESCRIPTION CLASS X SMAN 2 SINGINGI ABILITY TO WRITE THE ESSAY DESCRIPTION CLASS X SMAN 2 SINGINGI Nurfika Ari Rianti1, Dudung Burhanudin2, Nursal Hakim3 nurfika.aririanti95gmail.com, dudungburhanudin@gmail.com, nursalhakim@yahoo.com, Contact:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan pendidikan. Mempelajari bahasa Indonesia, berarti ikut serta menjaga dan melestarikan bahasa

Lebih terperinci

Menurut Rahmayanti, (2009:1) ada tiga alasan yang melatarbelakangi

Menurut Rahmayanti, (2009:1) ada tiga alasan yang melatarbelakangi 1) UU No. 20 Thn 2003 Pasal 50 Ayat 3: Pemerintah dan/atau Pemda menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Berliana Fenny Gultom Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

Lebih terperinci

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH ATAS dan MADRASAH ALIYAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003 Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum,

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FIRDA ARIANI NIM 100388201260

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam pengajaran bahasa Jerman, pembelajar

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD Oleh: Imam Syah H.R. 1), Suhartono 2), Warsiti 3) e-mail: imamsyah12@gmail.com Abstract: The using of

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI OLEH : HAYATUL BESTI A1B109029

KEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI OLEH : HAYATUL BESTI A1B109029 KEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Jambi untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Seni OLEH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia sebagai upaya untuk memajukan peradaban dan mengembangkan ilmu pengetahuan seiring dengan kemajuan zaman.

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PROSA DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IXA SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN

MODEL PEMBELAJARAN PROSA DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IXA SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN MODEL PEMBELAJARAN PROSA DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IXA SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2011-2012 Eka Permata Sari 10211014 STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN Pendidikan bahasa Indonesia sangat penting karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang berfungsi sebagai pemersatu bangsa, identitas bangsa, serta

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. NASKAH PUBLIKASI PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DALAM PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 Usulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Tanpa bahasa manusia tidak mungkin dapat berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya tujuan pengajaran bahasa adalah agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kualitas berbahasa

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 26 BANDA ACEH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 26 BANDA ACEH HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 26 BANDA ACEH Aisyah Sukma, Bukhari, Said Darnius Sukmaaisyah20@yahoo.com ABSTRAK Kemampuan pemahaman siswa terhadap

Lebih terperinci

THE ABILITY OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP DAREL HIKMAH PEKANBARU IN READING SEQUENCES AND READING COMPREHENSION

THE ABILITY OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP DAREL HIKMAH PEKANBARU IN READING SEQUENCES AND READING COMPREHENSION 1 THE ABILITY OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP DAREL HIKMAH PEKANBARU IN READING SEQUENCES AND READING COMPREHENSION Erlina¹, Abdul Razak², Hermandra³ Email: erlinaerlina94@gmail.com, encikabdulrazak25@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru agar pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. baru agar pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan mampu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat yang selalu mengalami perubahan karena adanya perkembangan di segala bidang kehidupan. Di Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL ILMIAH DEPPA SALTIA NPM 09080003 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi daya tarik itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Dewasa ini, banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi daya tarik itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Dewasa ini, banyak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi orang asing karena beragamnya budaya dan suku bangsa yang dimiliki oleh Indonesia. Salah satu yang

Lebih terperinci