BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan
|
|
- Hartanti Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem saraf manusia merupakan jalinan jaringan saraf yang saling berhubungan, khusus, dan kompleks. Sistem saraf berfungsi untuk mengkoordinasikan, mengatur, dan mengendalikan interaksi antara individu dengan lingkungannya (Price, 2012). Aktivitas sebagian sistem tubuh yang lain juga diatur oleh sistem saraf, sehingga tubuh mampu berfungsi sebagai satu kesatuan yang harmonis. Selain itu, kesadaran, daya pikir, daya ingat, bahasa, sensasi dan gerakan berasal dari sistem saraf. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem saraf merupakan sistem yang sangat penting bagi tubuh (Baehr, 2010). Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (PNS). SSP terdiri dari otak dan medula spinalis. PNS terdiri dari neuron aferen dan eferen sistem saraf somatis dan neuron sistem saraf otonom (viseral) (Guyton & Hall, 2012). Gangguan sistem saraf dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kelainan genetik, penyakit degeneratif, tumor, trauma, perdarahan, iskemia, gangguan metabolik sistemik kelainan elektrolit, dan sebagainya. Fungsi efektor di perifer, konduksi saraf perifer, fungsi medulla spinalis, dan sistem saraf supraspinal dapat terganggu akibat gangguan sistem saraf (Sibernagl, 2011). Banyak penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan sistem saraf yang dapat berakibat fatal, seperti stroke, ensefalitis, meningitis, epilepsi, alzheimer, vertigo, parkinson, cerebral palsy, dan lain sebagainya (Price, 2012). Diagnosis kelainan saraf ditegakkan berdasarkan diagnosis klinis, topis, dan etiologis. Diagnois klinis didasarkan pada keluhan klinis penderita. Diagnosis topis didasarkan pada tempat atau lokasi. Diagnosis etiologis didasarkan pada penyebab kelainan (Bickley, 2013). Penegakan diagnosis tersebut berhubungan dengan anatomi dan fisiologi sistem saraf, termasuk sistem saraf pusat, perifer, dan otonom. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa kedokteran, penting untuk mempelajari dan memahami lebih dalam dasar-dasar sistem saraf manusia yang meliputi anatomi dan fisiologi sistem saraf pusat, perifer, dan otonom. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah makalah ini adalah: Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem saraf pusat? Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem saraf perifer? Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem saraf otonom? 1.3 Tujuan 1
2 Tujuan penulisan makalah ini yaitu: Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem saraf pusat Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem saraf perifer Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem saraf otonom 1.4 Manfaat Manfaat Umum Memberikan pengetahuan kepada pembaca atau khalayak tentang anatomi dan fisiologi sistem saraf pusat, perifer dan otonom Manfaat Khusus Memberikan pemahaman kepada mahasiswa kedokteran mengenai anatomi dan fisiologi sistem saraf pusat, perifer dan otonom sehingga dapat dijadikan sebagai dasar ilmu neurologi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
3 2.1 Sistem Saraf Pusat Anatomi Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat (SSP) meliputi Cerebrum, Cerebellum dan Sumsum tulang belakang. Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting sehingga perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges (Guyton, 1997). Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut (Guyton, 1997): 1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural. 2. Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik. 3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak. 3
4 Gambar 2.1 Lapisan Meningeal (Sumber : Netter FH. Atlas of Human Anatomy) Pembagian Otak Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu: 1. Cerebrum (Otak Besar) 2. Cerebellum (Otak Kecil) 3. Brainstem (Batang Otak) 4. Limbic System (Sistem Limbik) 4
5 Gambar 2.2 Anatomi Otak (Sumber : google.com) Anatomi Cerebrum (Otak Besar) Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ juga ditentukan oleh kualitas bagian ini (Scanlon, 2007). Cerebrum terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal (Guyton, 1997). Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada di paling depan dari Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan 5
6 membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum. Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit. Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara. Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata. Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi beberapa area yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat pada gambar 2.3 Gambar 2.3 Anatomi Cerebrum (Sumber : google.com) Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan 6
7 otak kiri. Kedua belahan itu terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir rasional (Scanlon, 2007) Anatomi Cerebellum (Otak Kecil) Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju (Scanlon, 2007). Gambar 2.4 Anatomi Cerebellum (Sumber : google.com) Anatomi Brainstem (Batang Otak) 7
8 Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya (Syarifuddin, 1992). Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh karena itu, batang otak sering juga disebut dengan otak reptil. Otak reptil mengatur perasaan teritorial sebagai insting primitif. Contohnya akan merasa tidak nyaman atau terancam ketika orang yang tidak kenal terlalu dekat dengan (Scanlon, 2007). Batang Otak terdiri dari tiga bagian (Guyton, 1997), yaitu: Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran. Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol funsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan. Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur. 8
9 Gambar 2.5 Anatomi Brain Stem Secara Umum (Sumber : google.com) Gambar 2.6 Anatomi Brain Stem Secara Rinci (Ventral dan Lateral View) (Sumber : google.com) Anatomi Sistem Limbik Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik (Guyton, 1997). 9
10 Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang. Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak. Misalnya lebih memperhatikan anak sendiri dibanding dengan anak orang yang tidak kenal. Hal ini karena punya hubungan emosional yang kuat dengan anak. Begitu juga, ketika membenci seseorang, malah sering memperhatikan atau mengingatkan. Hal ini terjadi karena punya hubungan emosional dengan orang yang benci (Scanlon, 2007). Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai Alam Bawah Sadar atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan dan kejujuran (Scanlon, 2007). Gambar 2.7 Anatomi Sistem Limbik Anatomi Sumsum Tulang Belakang Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan 10
11 berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor (Guyton, 1997). Gambar 2.8 Anatomi Sumsum Tulang Belakang (Sumber : google.com) Anatomi Jalur Cairan Serebrospinal Cairan serebrospinal adalah cairan yang berada diotak dan sterna serta ruang subrachnoid yang mengelilingi otak dan medulla spinalis. Cairan serebrospinal mempunyai tekanan yang konstan, dan seluruh ruangan berhubungan satu sama lain (Guyton, 1997). Secara anatomis, cairan serebrospinal ditemukan dalam ruang-ruang otak (ventrikel otak), yaitu pada: Ruang subarakhnoid Ventrikel otak Kanal sentralis medula spinalis. 11
12 Cairan ini dihasilkan oleh pleksus khoroid yang terdapat pada atap ventrikel ketiga dan ke empat dan pada dinding medial ventrikel lateral. Cairan serebrospinal dihasilkan secara aktif dan dalam keadaan normal diimbangi oleh absorbsi kembali ke dalam darah (Guyton, 1997). Aliran cairan serebrospinal adalah sebagai berikut: dari ventrikel lateral cairan serebrospinal mengalir ke ventrikel III dan disini jumlah cairan serebrospinal akan bertambah lebih banyak. Dari ventrikel III cairan serebrospinal mengalir melalui akuaduktus Sylvii ke dalam ventrikel IV yang juga menghasilkan cairan serebrospinal. Cairan serebrospinal kemudian keluar melalui foramen Magendie dan Luschka masuk ke dalam ruang subarakhnoid. Di ruang subarakhnoid serebrospinal mengalir ke dalam sinus venosus kranial melalui vili arakhnoid yang merupakan berkas pia arakhnoid yang menembus duramater untuk kemudian terletak dalam sinus venosus kranial dan kebawah di sekitar medula spinalis (Guyton, 1997). Apabila salah satu foramen ventrikel otak mengalami penyumbatan maka cairan serebro-spinalnya akan terus bertambah, akibatnya ventrikel otak membesar karena tekanan cairan serebrospinal. Pembesaran ventrikel otak akan menekan unsur-unsur saraf di sekitar ventrikel. Akibatnya fungsi otak terganggu. Bila hal ini terjadi pada bayi baru lahir (neonatus), maka kepala bayi tersebut menjadi sangat besar. Keadaaan patologis ini disebut hidrosefalus. 12
13 Gambar 2.7 Jalur Aliran Cairan Serebrospinal (Sumber : google.com) Vaskularisasi Otak Otak memperoleh darah dari dua pembuluh darah besar : karotis atau sirkulasi anterior dan vertebra atau sirkulasi posterior. Masing-masing sistem terlepas dari arkus aorta sebagai pasangan pembuluh : karotis komunis kanan dan kiri dan vetebra kanan dan kiri. Masing-masing karotis membentuk bifurkasi untuk membentuk arteri karotis interna dan eksterna. Arteri vetebra berawal dari arteri subklavia. Vetebra bergabung membentuk arteri basiler, dan selanjutnya memecah untuk membentuk kedua arteri serebral posterior yang mensuplai permukaan otak inferior dan mediana juga bagaian lateral lobus oksipital (Scanlon, 2007). 13
14 Gambar 2.8 Vaskularisasi Otak (Sumber : google.com) Sirkulasi Willisi adalah area dimana percabangan areti basilar dan karotis interna bersatu. Sirkulasi terdiri atas dua arteri serebral, arteri komunikans aterior, kedua arteri serebral posterior, dan kedua arteri komunikans arterior. Jaringan sirkulasi ini memungkinkan darah bersirkulasi dari satu hemisfer ke hemisfer lain dan dari bagian anterior ke posterior otak. Ini merupakan sistem yang memungkinkan sirkulasi kolateral jika satu pembuluh mengalami penyumbatan. Namun bukanlah hal yang tidak, lazim untuk sebagian pembuluh di dalam Sirkulasi Willisi mengalami atropi atau bahkan abses. Hal ini bertanggung jawab terhadap perbedaan klinis diantara pasien dengan lesi yang sama. Misalnya suatu sumbatan pada arteri karotis pada individu dengan Sirkulasi Willisi pasien sempurna mungkin benar-benar asimptomatik, tetapi pada mereka dengan Sirkulasi Willisi inkonplit dapat menunjukkan infark serebral masif. ( Hudak & Gallo, 1996 : 254) 14
15 Gambar 2.9 Vaskularisasi Otak Secara Rinci Fisiologi Otak Fisiologi Cerebrum Korteks serebri selain dibagi dalam lobus dapat juga dibagi menurut fungsi dan banyaknya area. Campbel membagi bentuk korteks serebri menjadi 20 area (Scanlon, 2007). Secara umum korteks serebri dibagi menjadi empat bagian: 1. Korteks sensoris. Pusat sensasi umum primer suatu hemisfer serebri yang mengurus bagian badan, luas daerah korteks yang menangani suatu alat atau bagian tubuh bergantung pada fungsi alat yang bersangkutan. Di samping itu juga korteks sensoris bagian fisura lateralis menangani bagian tubuh bilateral lebih dominan. 2. Korteks asosiasi. Tiap indra manusia, korteks asosiasi sendiri merupakan kemampuan otak manusia dalam bidang intelektual, ingatan, berpikir, rangsangan yang diterima diolah dan disimpan serta dihubungkan dengan daya yang lain. Bagian anterior lobus temporalis mempunyai hubungan dengan fungsi luhur dan disebut psikokorteks. 15
16 3. Korteks motoris menerima impuls dari korteks sensoris, fungsi utamanya adalah kontribusi pada traktur piramidalis yang mengatur bagian tubuh kontralateral. 4. Korteks pre-frontal terletak pada lobus frontalis berhubungan dengan sikap mental dan kepribadian. Fungsi serebrum (Scanlon, 2007) 1. Mengingat pengalaman yang lalu. 2. Pusat persarafan yang menangani, aktivitas mental, akal, intelegensi, 3. keinginan, dan memori. Pusat menangis, buang air besar, dan buang air kecil Fisiologi Brainstem (Batang otak) Batang otak terdiri dari: 1. Diensefalon Bagian otak yang paling rostral, dan tertanam di antara ke-dua belahan otak besar (haemispherium cerebri). Diantara diensefalon dan mesencephalon, batang otak membengkok hampir sembilah puluh derajat kearah ventral. Kumpulan dari sel saraf yang terdapat di bagian depan lobus temporalis terdapat kapsula interna dengan sudut menghadap kesamping (Guyton, 1997). Fungsi dari diensefalon: a. Vasokonstriktor, mengecilkan pembuluh darah b. Respiratori, membantu proses persarafan. c. Mengontrol kegiatan refleks. d. Membantu kerja jantung. 2. Mesensefalon Atap dari mesensefalon terdiri dari empat bagian yang menonjol ke atas. Dua di sebelah atas disebut korpus kuadrigeminus superior dan dua di sebelah bawah disebut korpus kuadrigeminus inferior. Serat saraf okulomotorius berjalan ke ventral di bagian medial. Serat nervus troklearis berjalan ke arah dorsal menyilang garis tengah ke sisi lain (Guyton, 1997). Fungsinya: a. Membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata. b. Memutar mata dan pusat pergerakan mata. 1. Pons varoli, brakium pontis yang menghubungkan mesensefalon dengan pons varoli dengan serebelum, terletak 16
17 di depan serebelum di antara otak tengah dan medula oblongata. Disini terdapat premotoksid yang mengatur gerakan pernapasan dan reflex (Guyton, 1997). Fungsinya: a) Penghubung antara kedua bagian serebelum dan juga antara medula oblongata dengan serebelum atau otak besar. b) Pusat saraf nervus trigeminus. 2. Medula oblongata merupakan bagian dari batang otak yang paling bawah yang menghubungkan pons varoli dengan medula spinalis. Bagian bawah medula oblongata merupakan persambungan medula spinalis ke atas, bagian atas medula oblongata yang melebar disebut kanalis sentralis di daerah tengah bagian ventral medula oblongata (Guyton, 1997). Fungsi medula oblongata: a. Mengontrol kerja jantung. b. Mengecilkan pembuluh darah (vasokonstriktor). c. Pusat pernapasan. d. Mengontrol kegiatan refleks Fisiologi Serebelum Serebelum (otak kecil) terletak pada bagian bawah dan belakang tengkorak dipisahkan dengan serebrum oleh fisura transversalis dibelakangi oleh pons varoli dan di atas medula oblongata. Organ ini banyak menerima serabut aferen sensoris, merupakan pusat koordinasi dan integrase (Guyton, 1997). Bentuknya oval, bagian yang mengecil pada sentral disebut vermis dan bagian yang melebar pada lateral disebut hemisfer. Serebelum berhubungan dengan batang otak melalui pendunkulus serebri inferior (korpus retiformi) permukaan luar serebelum berlipat-lipat menyerupai serebelum tetapi lipatannya lebih kecil dan lebih teratur. Permukaan serebelum ini mengandung zat kelabu (Syarifuddin, 1992). Korteks serebelum dibentuk oleh subtansia grisea, terdiri dari tiga lapisan yaitu granular luar, lapisan purkinye, lapisan granular dalam. Serabut saraf yang masuk dan yang keluar dari serebrum harus melewati serebelum (Guyton, 1997). Fungsi serebelum (Scanlon, 2007) : 17
18 1. Arkhioserebelum (vestibuloserebelum), serabut aferen berasal dari telinga dalam yang diteruskan oleh nervus VIII (auditorius) untuk keseimbangan dan rangsangan pendengaran ke otak. 2. Paleaserebelum (spinoserebelum. Sebagai pusat penerima impuls dari reseptor sensasi umum medula spinalis dan nervus vagus (N. trigeminus) kelopak mata, rahang atas, dan bawah serta otot pengunyah. 3. Neoserebelum (pontoserebelum). Korteks serebelum menerima informasi tentang gerakan yang sedang dan yang akan dikerjakan dan mengaturgerakan sisi badan Fisiologi Cairan Serebrospinal Sebagian besar CSS (dua pertiga atau lebih) diproduksi di pleksus choroideus ventrikel serebri (utamanya ventrikel lateralis). Sejumlah kecil dibentuk oleh sel ependim yang membatasi ventrikel dan membran arakhnoid dan sejumlah kecil terbentuk dari cairan yang bocor ke ruangan perivaskuler disekitar pembuluh darah otak (kebocoran sawar darah otak) (Scanlon, 2007). Pada orang dewasa, produksi total CSS yang normal adalah sekitar 21 ml/jam (500 ml/ hari), volume CSS total hanya sekitar 150 ml. CSS mengalir dari ventrikel lateralis melalui foramen intraventrikular (foramen Monroe) ke venrikel ketiga, lalu melewati cerebral aquaductus (aquaductus sylvii) ke venrikel keempat, dan melalui apertura medialis (foramen Magendi) dan apertura lateral (foramen Luschka) menuju ke sisterna cerebelomedular (sisterna magna). Dari sisterna cerebelomedular, CSS memasuki ruang subarakhnoid, bersirkulasi disekitar otak dan medula spinalis sebelum diabsorpsi pada granulasi arachnoid yang terdapat pada hemisfer serebral (Scanlon, 2007). Pleksus koroideus adalah pertumbuhan pembuluh darah seperti kembang kol yang dilapisi oleh selapis tipis sel. Pleksus ini menjorok ke dalam kornu temporal dari setiap ventrikel 18
19 lateral, bagian posteror ventrikel ketiga dan atap ventrikel keempat. Sekresi cairan oleh pleksus koroideus terutama bergantung pada transpor aktif dari ion natrium melewati sel epitel yang membatasi bagian luar pleksus. Ion- ion natrium pada waktu kembali akan menarik sejumlah besar ion-ion klorida, karena ion natrium yang bermuatan positif akan menarik ion klorida yang bermuatan negatif. Keduanya bersama sama meningkatkan kuantitas osmotis substansi aktif dalam cairan serebrospinal, yang kemudian segera menyebabkan osmosis air melalui membran, jadi menyertai sekresi cairan tersebut. Transpor yang kurang begitu penting memindahkan sejumlah kecil glukosa ke dalam cairan serebrospinal dan ion kalium dan bikarbonat keluar dari cairan serebrospinal ke dalam kapiler. Oleh karena itu, sifat khas dari cairan serebrospinal adalah sebagai berikut: tekanan osmotik kira-kira sama dengan plasma; konsentrasi ion natrium kira-kira sama dengan plasma; klorida kurang lebih 15% lebih besar dari plasma; kalium kirakira 40% lebih kecil; dan glukosa kira-kira 30% lebih sedikit. Inhibitor carbonic anhidrase (acetazolamide), kortikosteroid, spironolactone, furosemide, isoflurane dan agen vasokonstriksi untuk mengurangi produksi CSS (Scanlon, 2007). Absorpsi CSS melibatkan translokasi cairan dari granulasi arachnoid ke dalam sinus venosus otak. Vili arakhnoidalis, secara mikroskopis adalah penonjolan seperti jari dari membran arakhnoid ke dalam dinding sinus venosus. Kumpulan besar vili-vili ini biasanya ditemukan bersama-sama, dan membentuk suatu struktur makroskopis yang disebut granulasi arakhnoid yang terlihat menonjol ke dalam sinus. Dengan menggunakan mikroskop elektron, terlihat bahwa vili ditutupi oleh sel endotel yang memiliki lubang-lubang vesikular besar yang langsung menembus badan sel. Telah dikemukakan bahwa lubang ini cukup besar untuk menyebabkan aliran yang relatif bebas dari cairan serebrospinal, molekul protein, dan bahkan partikel 19
20 partikel sebesar eritrosit dan leukosit ke dalam darah vena. Sebagian kecil diabsorpsi di nerve root sleeves dan limfatik meningen. Walaupun mekanismenya belum jelas diketahui, absorpsi CSS ini tampaknya berbanding lurus terhadap tekanan intra kranial (TIK) dan berbanding terbalik dengan tekanan vena serebral (Cerebral Venous Pressure = CVP). Karena otak dan medula spinalis sedikit disuplai oleh sistem limfatik, absorpsi melalui CSS merupakan mekanisme utama untuk mengembalikan protein perivaskuler dan interstitiil ke dalam aliran darah (Scanlon, 2007). 2.2 Sistem Saraf Perifer Susunan saraf perifer atau susunan saraf tepi merupakan jaringan saraf diluar SSP (selain otak dan medulla spinalis) yang berfungsi sebagai penghubung susunan saraf pusat dengan reseptor sensorik dan efektor motorik (otot dan kelenjar). Serabut saraf perifer berhubungan dengan otak dan korda spinalis. Serabut saraf perifer terdiri dari 12 pasang saraf cranial dan 31 pasang saraf spinal. Setiap saraf spinal adalah gabungan dari serabut motorik somatik, sensorik somatik dan otonom Saraf Kranial Lokasi Ada dua belas pasang saraf kranial yang muncul dari berbagai bagian di otak. Beberapa tersusun dari serabut saraf sensorik, motorik, dan sebagian lagi tersusun dari serabut saraf sensorik dan motorik (gabungan). Sembilan pasangan yang pertama dan pasangan kedua belas menginervasi di daerah kepala. Fungsi Umum Secara fungsional, terdapat berbagai macam pesad the cranial nerves handle, diantaranya yaitu: 1. Dorongan sensoris spesial seperti untuk membau, visi, dan pendengaran. 2. Dorongan sensoris umum seperti rasa sakit, meraba, suhu, sensasi otot sebelah dalam, tekanan, dan vibrasi. 20
21 3. Dorongan motor somatis yang hasilnya ada dalam kontrol otot skelet voluntary. 4. Dorongan motor visceral yang menghasilkan kontrol kelenjar involuntary dan otot involuntary (Cardia dan organ dalam). Nama-Nama dan Fungsi Saraf Kranial Kedua belas pasangan saraf kranial selalu dinomori dengan menggunakan angka Romawi. Beberapa saraf kranial I, II, dan VIII hanya berisi serabut sensoris; sedangkan hampir seluruhnya berisi serabut motoris; sisanya V, VII, IX, X berisi kedua jenis serabut sensoris dan motoris yang dikenal sebagai mixed nerves. Kedua belas saraf yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. SARAF OLFAKTORIUS (CN I) Merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium olfaktori mukosa nasal. Berkas serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui traktus olfaktori sampai ke ujung lobus temporal (girus olfaktori), dan merupakan tempat persepsi indera penciuman. 2. SARAF OPTIK (CN II) Merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina di bawa ke badan sel akson yang membentuk saraf optic. Setiap saraf optic keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk ke rongga cranial melaui foramen optic. Seluruh serabut memanjang saat traktus optic, bersinapsis pada sisi lateral nuclei genikulasi thalamus dan menonjol ke atas sampai ke area visual lobus oksipital untuk persepsi indera penglihatan. 3. SARAF OKULOMOTORIUS (CN III) Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali musculus oblik superior dan rektus lateralis), ke otot yang membuka kelopak mata dan ke otot polos tertentu pada mata. Serabut sensorik membawa informasi indera otot (kesadaran perioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke otak. 4. SARAF TRAKLEAR (CN IV) Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan merupakan saraf terkecil dalam saraf cranial. Neuron motorik berasal 21
22 dari langit-langit otak tengah dan membawa impuls ke musculus oblik superior bola mata. Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan informasi indera otot dari musculus oblik superior ke otak. 5. SARAF TRIGEMINAL (CN V) Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan rongga nasal serta rongga oral. Neuron motorik berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi kecuali musculus buccinator. Badan sel neuron sensorik terletak dalam ganglia trigeminal. Serabut ini bercabang ke arah distal menjadi 3 divisi : Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala. Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas, gusi dan bibir) dan palatum. Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang dan area temporal kulit kepala. 6. SARAF ABDUSEN (CN VI) Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berasal dari sebuah nucleus pada pons yang menginervasi musculus rectus lateralis mata. Serabut sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons. 7. SARAF FASIAL (CN VII) Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik terletak dalam nuclei pons. Neuron ini menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva. Neuron sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada dua pertiga bagian anterior lidah. 8. SARAF VESTIBULOKOKLEARIS (CN VIII) Hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi. Cabang koklear atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera pendengaran dalam organ korti telinga dalam ke nuclei koklear pada medulla, ke kolikuli inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi pada thalamus dan kemudian ke area auditori pada lobus temporal. Cabang vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan ekuilibrium dan 22
23 orientasi kepala terhadap ruang yang diterima dari reseptor sensorik pada telinga dalam. 9. SARAF GLOSOFARINGEAL (CN IX) Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi otot untuk bicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Neuron sensorik membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring, neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu. 10. SARAF VAGUS (CN X) Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik membawa informasi dari faring, laring, trakea, esophagus, jantung dan visera abdomen ke medulla dan pons. 11. SARAF AKSESORI SPINAL (CN XI) Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik. Neuron motorik berasal dari dua area, yaitu pertama: bagian cranial berawal dari medulla dan menginervasi otot volunter faring dan laring, kedua: bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius dan sternokleidomastoideus. Neuron sensorik membawa informasi dari otot yang sama yang terinervasi oleh saraf motorik, misalnya otot laring, faring, trapezius dan otot sternokleidomastoid. 12. SARAF HIPOGLOSAL (CN XII) 23
24 Termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron sensorik membawa informasi dari spindel otot di lidah. Gambar 2.10 Anatomi Saraf Kranialis 24
25 Tabel 2.1 Fungsi 12 saraf kranialis Saraf Spinal Lokasi dan Susunan Ada 31 pasang saraf spinal, setiap pasang dinomori berdasarkan tingkatan sumsum tulang belakang berasal. Setiap saraf dilekatkan pada sumsum tulang belakang oleh dua akar: yaitu dorsal dan ventral. Pada setiap akar dorsal ditandai dengan membengkaknya bahan abu-abu yang dinamakan dorsal root ganglion yang berisi tubuh sel neuron sensoris. Ganglion adalah kumpulan tubuh sel saraf yang terletak di luar sistem saraf sentral (SSS). Serat saraf yang berasal dan reseptor sensoris dari berbagai macam daerah tubuh mengarah pada ganglion ini. Reseptor sensoris adalah ujung saraf yang merespon pada suatu stimulus. Ada dua kategori reseptor. Pertama, untuk sensasi umum yang terletak di kulit dan dinding tubule. Mereka merespon pada stimulus yang membangkitkan sensasi rasa sakit, meraba, dan suhu serta lokasi 25
26 dan posisi bagian-bagian tubuh. Kategori kedua termasuk reseptor untuk merasa secara khusus, misalnya mencicipi, membau, visual, dan pendengaran. Dorongan yang berasal dari reseptor ini dibawa oleh saraf kranial dari organ merasa secara khusus menuju otak. Oleh karena serat sensoris membentuk akar dorsal, akar frontal saraf spinal merupakan kombinasi serat saraf motorik (efferent) yang memasok otot-otot voluntary dan involuntary serta kelenjar. Tubuh sel bagi serat voluntary terletak di dalam bagian ventral sumsum bahan abu-abu (anterior/ventral gray horns). Badan sel bagi serat involuntary ditemukan dalam small, lateral, gray horns. Akar dorsal (sensoris) dan ventral (motorik) dikombinasikan di dalam saraf spinal (tulang beiakang), making all spinal nerve mixed nerves. 31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal (posterior) dan ventral (anterior). Pada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua radiks bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut adalah saraf gabungan (motorik dan sensorik), membawa informasi ke korda melalui neuron aferen dan meninggalkan korda melalui neuron eferen. Cabang-cabang Saraf Tulang Belakang Setiap saraf tulang belakang jaraknya dekat sekali dengan sumsum tulang belakang, kemudian cabang-cabang masuk ke dalam divisi posterior yang kecil. Cabang anterior yang lebih besar berjalin (interlace) untuk membentuk jaringan yang dinamakan plexuses yang kemudian mendistribusikan cabang-cabang tadi ke bagian-bagian tubuh. Ada tiga pleksus yang utama, yaitu: 1. Cervical plexus memasok dorongan motorik pada otot-otot leher dan menerima dorongan sensoris dari leher dan belakang kepala. Saraf phrenic yang mengaktifkan diafragma muncul dari pleksus ini. 2. Brachial plexus mengirimkan sejumlah cabang pada pundak, lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, dan tangan. Saraf radial timbul dari brachial pleksus ini. 3. Lumbosacral plexus memasok saraf pada ekstrimitis bagian bawah. Bagian yang terbesar dari cabang ini ialah sciatic nerve yang 26
27 meninggalkan bagian dorsal panggul lewat di bawah musculus gluteus maksimus dan memanjang ke posterior inferior dari musculus femoralis. Pada permulaannya, tebalnya hampir 1 inci tetapi segera ia bercabang cabang pada musculus femoralis, yang nantinya akan menginervasi daerah tungkai dan kaki. Nama Saraf Spinal Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regio kolumna vertebra tempat munculnya saraf tersebut. Saraf serviks: 8 pasang, C1 C8. Saraf toraks: 12 pasang, T1 T12. Saraf lumbal: 5 pasang, L1 L5. Saraf sacral: 5 pasang, S1 S5. Saraf koksigis: 1 pasang. Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebral, saraf kemudian bercabang menjadi empat divisi yaitu : cabang meningeal, ramus dorsal, cabang ventral dan cabang viseral. Pleksus adalah jarring-jaring serabut saraf yang terbentuk dari ramus ventral seluruh saraf spinal, kecuali TI dan TII yang merupakan awal saraf interkostal. Gambar 2.11 Anatomi Saraf Spinalis tampak dari sisi posterior 27
28 Gambar 2.12 Anatomi Saraf Spinal tampak dari sisi anterior Gambar 2.13 Anatomi Saraf Spinal 2.3 Sistem Saraf Otonom Anatomi sistem saraf otonom Sistem saraf otonom terdiri dari saraf simpatis dan parasimpatis. Sistem saraf simpatis disebut juga dengan thoracolumbar system karena pada saraf simpatis ini mempengaruhi bermacam-macam sistem organ yang dihubungkan dari thoracic sampai lumbar atas (L3) pada medula spinalis. 28
29 Terdapat 23 ganglia pada saraf simpatis. 3 di regio cervical, 12 di regio thoracic, 4 di regio lumbar dan 4 di regio sacral. Khusus setinggi servical dan sacral tidak dihubungkan langsung dengan spinal roots, akan tetapi melalui rantai ascending dan descending (LLC, 2014). Gambar 2.14 Jaras Sistem Saraf Simpatis Saraf parasimpatis disebut juga dengan craniosacral system karena neuron preganglionnya terletak di nuclei brainstem dan lateral horn sakralis di medula spinalis. Penghubung pada sistem saraf parasimpatis ini memiliki tataletak yang mirip dengan sistem saraf simpatis 29
30 Gambar 2.15 Jaras Sistem Saraf Parasimpatis Fisiologi sistem saraf otonom Sistem saraf otonom memiliki fungsi sebagai pengatur aktifitas metabolisme yang berhubungan dengan sistem endokrin dan bertugas untuk meregulasi organ vital yang membutuhkan maintenance segera dari homeostasis tubuh kita, seperti sistem pernafasan, sirkulasi tubuh, pengaturan suhu tubuh, keseimbangan cairan, pencernaan, sekresi, dan fungsi reproduksi. Dalam masalah digesti sistem saraf otonom bekerja secara tidak sadar (involuntary) (Duus, P. 2005). Sistem saraf otonom membawa sinyal sensoris (afferen) menuju ke otak dan medula spinalis, ataupun sinyal efferen dari otak menuju ke target organ. Pusat pengaturan dari sistem saraf otonom berasal dari hipotalamus, dengan beberapa tambahan dari sistem limbik dan the reticular activating system (O donnell. 2011). Ada dua jenis saraf otonom yang fungsinya saling bertentangan kedua susunan saraf ini disebut saraf simpatis dan saraf parasimpatis. Saraf simpatis terletak di dalam kornu lateralis medula spinalis C VIII sampai L 1. Sistem saraf simpatis berguna untuk membantu proses yang bersifat darurat. Hal tersebut muncul dikarenakan adanya stres dalam bentuk fisik maupun emosional. 30
31 Dengan adanya stres tersebut, akan menyebabkan peningkatan impuls simpatis. Tubuh siap untuk berespon flight or fight jika ada ancaman (Ginsberg, L. 2007). Darah akan dialihkan dari organ non vital tubuh dan diarahkan menuju organ vital yang membutuhkan banyak oksigen dan darah, seperti jantung, otak dan otot. Ketika heart rate dan pernafasan meningkat, secara otomatis kebutuhan dari darah dan oksigen akan meningkat pula. Tugas dari sistem saraf simpatis adalah memenuhi kebutuhan tersebut dengan mengorbankan organ yang non vital seperti lambung, ginjal, dan sejenisnya (O donnell. 2011). Semua kinerja saraf simpatis akan selalu berlawanan dengan kinerja dari saraf parasimpatis. Akan tetapi, ada beberapa organ yang tidak diinervasi salah satu saraf ini. Sebagai contoh, kebanyakan arteri besar sudah terinervasi dengan baik oleh saraf simpatis akan tetapi jarang di inervasi oleh saraf parasimpatis (O donnell. 2011). Sistem saraf simpatis menginervasi kelenjar adrenal. Medulla adrenal dapat menghasilkan adrenalin dan noradrenalin, yang memiliki fungsi sebagai transmitter dari saraf tersebut. Efek dari saraf simpatis adalah dengan memediasi antara hubungan langsung dari sistem endokrin yang diperankan tugasnya oleh adrenalin dan disirkulasikan oleh noradrenalin (O donnell. 2011). Fungsi dari sistem saraf simpatis kepada organ target berefek peningkatan heart rate (takikardi), vasokontriksi dari kulit dan viscera, berkeringat, bronkodilatasi, dilatasi pupil (midriasis), inhibisi dari produksi asam lambung, inhibisi peristaltik, dan relaksasi uterus. Fungsi saraf parasimpatis adalah sebagai pengontrol dominan untuk kebanyakan efektor visceral dalam waktu lama. Selama keadaan diam, kondisi tanpa stres, impuls dari serabut-serabut saraf parasimpatis (kolinergik) menonjol. Serabut-serabut sistem parasimpatis terletak di dua area, yaitu batang otak dan segmen spinal di bawah L2. Karena lokasi serabut-serabut tersebut, saraf parasimpatis menghubungkan area kraniosakral, sedangkan saraf 31
32 simpatis menghubungkan area torakolumbal dari sistem saraf otonom. Parasimpatis kranial muncul dari mesensefalon dan medula oblongata. Serabut dari sel-sel pada mesensefalon sejajar dengan saraf okulomotoris ketiga menuju ganglia siliaris, yang memiliki serabut postganglion yang berhubungan dengan sistem simpatis lain yang mengontrol bagian posisi yang berlawanan dengan mempertahankan keseimbangan antara keduanya pada satu waktu (Ginsberg, L. 2007). Jaras saraf parasimpatis yang menuju organ target, dapat memberikan efek kepada organ tersebut seperti, konstriksi dari pupil (miosis), lakrimasi, salivasi, bradikardi, produksi dari sekresi bronkial, produksi dari asam lambung, pankreas dan empedu, peristaltik, relaksasi sphingter, urinasi, defekasi, dan ereksi penis (O donnell. 2011). Kerja dari saraf parasimpatis itu sendiri biasa dikenal dengan sebutan rest and digest. Karena meregulasi salivasi tubuh, produksi asam lambung, peristaltik, urinasi, dan defekasi. Saraf parasimpatis bekerja sama dengan neurotransmitter yang disebut dengan asetilkolin. Dengan adanya asetilkolin, apabila tubuh dimasukkan obat jenis atropine, dapat menghambat dan mengurangi efek dari asetilkolin (O donnell. 2011). Secara anatomi, sistem saraf parasimpatis berjalan sejajar dengan saraf kranial III, VII, IX, dan X. Dengan struktur yang sudah sejajar, maka saraf kranial yang menginervasi daerah-daerah vital seperti thorax dan abdomen dapat di suplai dengan baik oleh saraf parasimpatis. Seperti contohnya saraf okulomotor, saraf fasial, saraf glossopharingeal, dan lain sebagainya (O donnell. 2011). 32
33 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sistem saraf manusia merupakan jalinan jaringan saraf yang saling berhubungan, khusus, dan kompleks. Sistem saraf berfungsi untuk mengkoordinasikan, mengatur, dan mengendalikan interaksi antara individu dengan lingkungannya (Price, 2012) Sistem saraf manusia terdiri dari Sistem Saraf Pusat (SSP), Sistem Saraf perifer, dan Sistem saraf otonom. Sistem saraf pusat (SSP) meliputi Cerebrum, Cerebellum dan Sumsum tulang belakang. Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting sehingga perlu perlindungan. Susunan saraf perifer atau susunan saraf tepi merupakan jaringan saraf diluar SSP (selain otak dan medulla spinalis) yang berfungsi sebagai penghubung susunan saraf pusat dengan reseptor sensorik dan efektor motorik (otot dan kelenjar). Sistem saraf otonom terdiri dari jaras simpatis dan parasimpatis yang memiliki fungsi sebagai pengatur aktifitas metabolisme yang berhubungan dengan sistem endokrin dan bertugas untuk meregulasi organ vital yang 33
34 membutuhkan maintenance segera dari homeostasis tubuh kita, seperti sistem pernafasan, sirkulasi tubuh, pengaturan suhu tubuh, keseimbangan cairan, pencernaan, sekresi, dan fungsi reproduksi. Dalam masalah digesti sistem saraf otonom bekerja secara tidak sadar (involuntary) (Duus, P. 2005). 3.2 Saran Pada penulisan makalah ini mungkin masih banyak kekurangan karena pada dasarnya manusia adalah tempatnya salah. Maka dari itu penulis berharap bagi pembaca khususnya untuk dapat menyempurnakan penulisan makalah ini guna untuk pengembangan pengetahuan. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Aulia Jusuf, PhD & Radiana Dhewayani Antarianto, M.BioMed Aspek Histologis dalam Neurosains. Jakarta: Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Baehr, M and Frotscher, M Topical Diagnosis in Neurology. Stuttgart, New York: Thieme. Baehr, M.; Frotscher, M Diagnosis Topik Neurologi DUUS: Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala. Edisi 4. Jakarta: EGC. Bickley, Lynn S Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan. Edisi 7. Jakarta: EGC. Ganong, W. F Fisiologi Kedokteran edisi ke-20. Terjemahan: H. M. D Widjajakusumah. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. Ginsberg, L Lecture Notes Neurology. Edisi 8. Jakarta: Penerbit Erlangga. Guyton, A. C. & J. E. Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed ke-9. Terjemahan: Irawati Setiawan. EGC. Jakarta. Guyton, Arthur C; Hall, John E Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC. 34
35 Hudak & Gallo. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik ( Terjemahan), Edisi VI, EGC, Jakarta 1996 Lumen Learning Coursewaree Divisions of the Autonomic Nervous System. Available in M. Baehr & M. Frotscher Diagnosis Topik Neurologi DUUS Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala. Jakarta: EGC. Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US: Saunders; O Donnell, A and Glasgow, B The autonomic nervous system. Hamilton: University of Edinburgh. Price. Sylvia A; Wilson, Lorraine M Patofisiologi. Edii 6. Volume 2. Jakarta: EGC. Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology. 5th ed. US: FA Davis Company; Sibernagl, Stefan dan Florian Lang. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi Jakarta: EGC. Syarifuddin, Anatomi dan Fisiologi Untuk Keperawatan, Jakarta : EGC
A. Bagian-Bagian Otak
A. Bagian-Bagian Otak 1. Cerebrum (Otak Besar) Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak
Lebih terperinciFungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.
Pengertian Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari
Lebih terperincibiologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF
17 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 17 SISTEM SARAF Segala aktivitas tubuh manusia dikoordinasi oleh sistem saraf dan sistem hormon (endokrin). Sistem saraf bekerja atas
Lebih terperinciSistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus
Sistem Saraf Dr. Hernadi Hermanus Neuron Neuron adalah unit dasar sistem saraf. Neuron terdiri dari sel saraf dan seratnya. Sel saraf memiliki variasi dalam bentuk dan ukurannya. Setiap sel saraf terdiri
Lebih terperinciSEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI
SISTEM SARAF SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI 1. SEL SARAF SENSORIK. 2. SEL SARAF MOTORIK. 3. SEL SARAF INTERMEDIET/ASOSIASI. Sel Saraf Sensorik Menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke sistem
Lebih terperinciOTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif
Sistem Syaraf Pusat OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif BAGIAN DAN ORGANISASI OTAK Otak orang dewasa dibagi menjadi: Hemisfere serebral
Lebih terperinciOtak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia
Otak dan Saraf Kranial By : Dyan & Aulia Struktur Otak Otak Tengah (Mesencephalon) Otak (Encephalon) Otak Depan (Proencephalon) Otak Belakang (Rhombencephalon) Pons Serebellum Medulla Oblongata Medula
Lebih terperinciBAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)
BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF) Standar Kompetensi : Sistem koordinasi meliputi sistem saraf, alat indera dan endokrin mengendalikan aktivitas berbagai bagian tubuh. Sistem saraf yang meliputi saraf
Lebih terperinciSISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM
SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI 1. SISTEM SARAF 2. SISTEM ENDOKRIN 3. SISTEM INDERA 4. SISTEM KOORDINASI PADA HEWAN SISTEM SARAF PADA MANUSIA Sistem saraf tersusun
Lebih terperinciSistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal
Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal Perbandingan antara Sistem syaraf Somatik dan Otonom Sistem
Lebih terperinciBAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN
BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN A. SISTEM SARAF Otak Besar Otak Otak kecil Sistem saraf S.S Pusat Medula Spinalis Saraf Penghubung S.Cranial S.S. Tepi S. Spinal S. Otonom Saraf simpatis
Lebih terperinciAnesty Claresta
Anesty Claresta 102011223 Skenario Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan berdebar sejak seminggu yang lalu. Keluhan berdebar ini terjadi ketika ia mengingat suaminya yang
Lebih terperinciDIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus
DIENCEPHALON Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus THALAMUS Thalamos = ruangan di dalam Letaknya di bagian dorsal diencephalon
Lebih terperinciSistem saraf. Kurnia Eka Wijayanti
Sistem saraf Kurnia Eka Wijayanti Sistem saraf SSP SST Otak Medula spinalis Saraf somatik Saraf Otonom Batang otak Otak kecil Otak besar Diencephalon Mesencephalon Pons Varolii Medulla Oblongata Saraf
Lebih terperinciSISTEM SARAF. Sel Saraf
SISTEM SARAF Sel Saraf Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistemn ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai
Lebih terperinciBAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf
BAB II Struktur dan Fungsi Syaraf A. SISTEM SARAF Unit terkecil dari system saraf adalah neuron. Neuron terdiri dari dendrit dan badan sel sebagai penerima pesan, dilanjutkan oleh bagian yang berbentuk
Lebih terperinciSistem Saraf Otonom dan Fungsi Luhur
Sistem Saraf Otonom dan Fungsi Luhur Struktur Sistem Saraf Otonom Mengatur perilaku otomatis dari tubuh. Terbagi menjadi dua subsistem: Sistem saraf simpatetik. Sistem saraf parasimpatetik Sistem saraf
Lebih terperinciSISTEM SARAF PADA MANUSIA
TUGAS ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM SARAF PADA MANUSIA Disusun oleh: Iis Nur Aisyah 24101020 Santi Nursamsiyah 24101048 SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG 2013 1. Sistem saraf Sistem saraf merupakan salah
Lebih terperinciModul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI
Modul ke: Anatomi Sistem Saraf Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Susunan Umum Sistem Saraf Sistem saraf terdiri atas 2 bagian yaitu central
Lebih terperinciSistem Saraf pada Manusia
Sistem Saraf pada Manusia Apa yang dimaksud dengn sistem saraf? Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1 1. Perhatikan gambar berikut! Sel yang ditunjukkan gambar diatas adalah... neuron nefron neurit nucleus Kunci Jawaban : A
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka
DAFTAR ISI Definisi 2 Traktus Spinotalamikus Anterior 2 Traktus Spinotalamikus Lateral 4 Daftar Pustaka 8 1 A. Definisi Traktus Spinotalamikus adalah traktus yang menghubungkan antara reseptor tekanan,
Lebih terperinciANATOMI OTAK. BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi
ANATOMI OTAK BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi www.unita.lecture.ub.ac.id Bagian Otak 1. Otak Bagian Belakang (hindbrain) 2. Otak Bagian Tengah (midbrain) 3. Otak Bagian Depan (forebrain) Hindbrain
Lebih terperinciSISTEM SARAF MANUSIA
SISTEM SARAF MANUSIA skema sistem saraf manusia m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti SEL SARAF Struktur sel saraf neuron: Badan sel, Dendrit Akson Struktur
Lebih terperinciMakalah Forensik Kematian Mendadak Karena Kerusakan Sistem Saraf Pusat
Makalah Forensik Kematian Mendadak Karena Kerusakan Sistem Saraf Pusat Disusun oleh : 1. Fauzan Rachman 2. Wela Jayanti 3. Luvita Senjawati 4. Rany Ramadhani KS 5. Monica Wulandari 6. Ratnah Aryanti 7.
Lebih terperinciANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF
A. Organisasi dan Sel Saraf PENDAHULUAN ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem
Lebih terperinciSYSTEMA NERVOSUM (Sistem saraf)
SYSTEMA NERVOSUM (Sistem saraf) Systema Nervosum mempunyai 3 fungsi yaitu: 1. sebagai penerima rangsang dan reseptor sensoris (baik yang berasal dari luar atau dalam organ/tubuh) yang kemudian dibawa ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seluruh aktivitas didalam tubuh manusia diatur oleh sistem saraf. Dengan kata lain, sistem saraf berperan dalam pengontrolan tubuh manusia. Denyut jantung, pernafasan,
Lebih terperinciSISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA
SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013 Sistem Saraf Manusia ; neuron Sistem saraf PENGATUR fungsi tubuh
Lebih terperinciSistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan
Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi Otak Sumsum Sistem Saraf Aferen Sistem Saraf Eferen Lobus Frontalis Lobus Temporalis Otak Besar Lobus Oksipitalis Lobus Parietalis Otak Kecil Sumsum Lanjutan
Lebih terperinciANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF BAB I PENDAHULUAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagaimana kita bisa merasakan sakit ketika di cubit?, bagaimana terjadi reflek ketika tangan tersulut api?, bagaimana kita melihat, mendengar
Lebih terperinciA. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF
A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF 1. Neuron Neuron adalah unit fungsional sistem syaraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma, dengan komponen-komponennya antara lain: a. Badan sel Berfungsi
Lebih terperinciSEL-SEL L S ISTE T M P ERS R YAR A A R F A A F N
Pembagian Sistem Saraf 1. Sistem Saraf Pusat System = CNS) (Central Nervous Prepared by : MUKHLASIN, AMK., S.Pd.,., SKM., MKM. 2. Sistem Saraf Perifer (Peripheral Nervous System = PNS) Fungsi Sistem Persarafan
Lebih terperinciANATOMI DAN FISIOLOGI
ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan
Lebih terperinciSISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta
SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta ea/sistem saraf/sma/2013 1 Sistem Koordinasi 1. Sistem saraf 2. Sistem hormon 3. Sistem indera ea/sistem saraf/sma/2013
Lebih terperinciJenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi
Lebih terperinciGambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan
EMBRIOLOGI ESOFAGUS Rongga mulut, faring, dan esophagus berasal dari foregut embrionik. Ketika mudigah berusia kurang lebih 4 minggu, sebuah divertikulum respiratorium (tunas paru) Nampak di dinding ventral
Lebih terperinciBAB 2 DEFINISI GAG REFLEX. Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral
BAB 2 DEFINISI GAG REFLEX 2.1 Definisi Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral radiography, gagging merupakan salah satu masalah terbanyak. Gagging yang juga sering disebut gag
Lebih terperinciMenjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik. 1. Motorik
Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik 1. Motorik Sistem motorik merupakan sistem yang mengatur segala gerakan pada manusia. Gerakan diatur oleh pusat gerakan yang terdapat di otak, diantaranya yaitu area
Lebih terperinciSistem Saraf Tepi (perifer)
SISTIM SYARAF TEPI Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi: - Sistem saraf
Lebih terperinci31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya
31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya January 22, 2015 Tedi Mulyadi 0 Comment Saraf spinal Sistem saraf perifer terdiri dari saraf dan ganglia di luar otak dan sumsum tulang belakang. Fungsi utama dari
Lebih terperinciSMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan
Lebih terperinciFormatio Reticularis & Sistem Limbik. Oleh Prof dr Ahmad Effendi AAI dr Sufitni M.Kes
Formatio Reticularis & Sistem Limbik Oleh Prof dr Ahmad Effendi AAI dr Sufitni M.Kes Formatio Reticularis Jaring yang membentang sepanjang sumbu susunan saraf pusat dari medulla spinalis sampai cerebrum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab sesuatu rangsangan secara sadar dan terkendali, dihitung mulai saat rangsangan diberikan sampai dengan
Lebih terperinciSISTEM SARAF. Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB
SISTEM SARAF Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB FUNGSI SISTEM SARAF Menerima informasi dari dalam dan luar tubuh Mengkoordinasikan informasi Memberikan respon terhadap
Lebih terperinciBIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahaeng ANATOMI SISTEM SARAF DAN OTAK
BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahaeng www.unita.lecture.ub.ac.id ANATOMI SISTEM SARAF DAN OTAK SISTEM SARAF Pusat kontrol seluruh aktivitas tubuh Repon dan adaptasi perubahan yang terjadi di dalam dan di luar
Lebih terperinciSistem Koordinasi dan Indra pada Manusia
Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia Sistem Koordinasi Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang kesemuanya bekerja tanpa saling mengganggu antara organ satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi
Lebih terperinci1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah
1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah A. Selaput mielin B. Sel schwann C. Nodus ranvier D. Inti sel Schwann E. Tidak ada jawaban yang benar Jawaban : A Selaput
Lebih terperinciJaras Desenden oleh Evan Regar,
Jaras Desenden oleh Evan Regar, 0906508024 Pendahuluan Telah diketahui bahwa terdapat serabut saraf yang terletak di substansia alba medulla spinalis mengandung dua arah pembawaan informasi, yakni arah
Lebih terperinciREGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan. Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons.
REGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons. Organisasi pusat pernapasan Daerah ini dibagi menjadi
Lebih terperinciSistem Saraf BIO 3 A. PENDAHULUAN B. SEL SARAF C. MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS SISTEM SARAF. materi78.co.nr
Sistem Saraf A. PENDAHULUAN Sistem saraf adalah salah satu bagian dari sistem koordinasi yang mengatur aktivitas tubuh melalui rangsangan listrik secara cepat. Komponen sistem saraf terdiri atas sel saraf,
Lebih terperinci1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI
1.1PENGERTIAN NYERI Nyeri merupakan sensasi yang terlokalisasi berupa ketidaknyamanan, kesedihan dan penderitaan yang dihasilkan oleh stimulasi pada akhiran saraf tertentu. Nyeri terjadi sebagai mekanisme
Lebih terperinciKONSEP DASAR SISTEM SARAF. Chairul Huda Al Husna
KONSEP DASAR SISTEM SARAF Chairul Huda Al Husna DIVISI SISTEM SARAF Sistem saraf pusat (SSP) : Otak Medula spinalis Sistem saraf perifer : Motorik (eferen) Sensorik (aferen) Sistem saraf otonom Simpatik
Lebih terperinciPatofisiologi penurunan kesadaran: Kesadaran ditentukan oleh kondisi pusat kesadaran yang berada di kedua hemisfer serebri dan Ascending Reticular
Patofisiologi penurunan kesadaran: Kesadaran ditentukan oleh kondisi pusat kesadaran yang berada di kedua hemisfer serebri dan Ascending Reticular Activating System (ARAS). Jika terjadi kelainan pada kedua
Lebih terperinciAkar Biologi dalam Ilmu Psikologi. Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si
Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si Sistem Saraf Sistem Saraf Sistem saraf berfungsi untuk mengumpulkan dan memproses informasi, memberikan reaksi terhadap berbagai rangsangan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Sriwijaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rangkaian gerak dapat terselenggara oleh karena bentuk sel saraf yang khas yaitu mempunyai tonjolan yang panjang dan bercabang-cabang. Gerak refleks adalah gerak spontan
Lebih terperinciPeningkatan atau penurunan kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas
Lobus Otak dan Fungsinya Lobus Frontal Lobus frontal adalah rumah bagi pemikiran kognitif kita, dan itu adalah proses yang menentukan dan membentuk kepribadian seorang individu. Pada manusia, lobus frontal
Lebih terperinciKetebalan retina kira-kira 0,1 mm pada ora serata dan 0,56 mm pada kutub posterior. Di
Anatomi Retina Retina adalah lembaran jaringan saraf berlapis yang tipis dan semitransparan yang melapisi bagian dalam 2/3 posterior dinding bola mata. Retina membentang ke anterior hampir sejauh korpus
Lebih terperinciKamis, 12 Februari 2009
Kamis, 12 Februari 2009 makalah cdrg PERAN DAN KINERJA SISTEM SARAF OTONOM DALAM TUBUH MANUSIA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Fisiologi Pada Fakultas Kedokteran Gigi
Lebih terperinciJARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN
JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi
Lebih terperinciSISTEM SARAF MANUSIA MATERI 3 KELAS IX
ISTILAH PENTING SISTEM SARAF MANUSIA MATERI 3 KELAS IX IMPULS yaitu rangsangan atau pesan. Disampaikan melalui senyawa kimia dalam tubuh yaitu asetilkolin. RESEPTOR yaitu struktur yang dapat menerima impuls.dapat
Lebih terperinciMEKANISME PENGATURAN KARDIOVASKULAR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARDIAK OUTPUT DAN HUKUM STERLING
MEKANISME PENGATURAN KARDIOVASKULAR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARDIAK OUTPUT DAN HUKUM STERLING Anggi Faizal Handuto 22020111130034 Nunung Hidayati 22020111130086 Nurul Imaroh 22020111130044 Nur Alifah
Lebih terperinciPerkembangan pada masa janin Susunan saraf pusat. Bentuk yang berubah menuju bentuk sempurna akhir.
Perkembangan pada masa janin Susunan saraf pusat. Bentuk yang berubah menuju bentuk sempurna akhir. Latar perkembangan perubahan. Model berfikir empirik positif materialis Ilmu berdasarkan bukti empirik
Lebih terperinciTINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM
TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM Sistem Saraf manusia Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem saraf yang dapat berubah-ubah kinerjanya bergantung antara lain pada perubahan rangsangan dari
Lebih terperinciSISTEM SYARAF Oleh : Giri Wiarto
SISTEM SYARAF Oleh : Giri Wiarto SYARAF DAN BAGIAN-BAGIANNYA Sel syaraf dan processusnya (dendrit) Serabut Syaraf (akson) Ujung syaraf (telodendron) a. Sel syaraf terpadu membentuk substansi kelabu yang
Lebih terperinciTipe trauma kepala Trauma kepala terbuka
TRAUMA KEPALA TRAUMA KEPALA Trauma pada kepala dapat menyebabkan fraktur pada tengkorak dan trauma jaringan lunak / otak atau kulit seperti kontusio / memar otak, edema otak, perdarahan atau laserasi,
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi setiap aspek kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari proses stimulus dan respon. Setiap gerakan yang disadari selalu berkaitan dengan stimulus
Lebih terperinci31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya
31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya Sumsum tulang belakang adalah struktur yang paling penting antara tubuh dan otak. Sumsum tulang belakang membentang dari foramen magnum di mana ia kontinu dengan
Lebih terperinciNERVUS OPTIKUS. Ari Budiono, S. Ked. Disusun oleh : Fakultas Kedokteran Universitas Riau RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Pekanbaru, Riau 2008
NERVUS OPTIKUS Disusun oleh : Ari Budiono, S. Ked Fakultas Kedokteran Universitas Riau RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Pekanbaru, Riau 2008 Avaliable in : Files of DrsMed FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com)
Lebih terperinciLampiran 1 Meningkatkan Refleks Menelan melalui Latihan Vokal pada klien Stroke Non Hemoragik a. Latar belakang
Lampiran 1 Meningkatkan Refleks Menelan melalui Latihan Vokal pada klien Stroke Non Hemoragik a. Latar belakang Masalah yang sering muncul pada pasien stroke yaitu menurunnya kemampuan bicara dan ekspresi
Lebih terperinciSPINAL CORD & PERIPHERAL NERVE
Anatomi Blok 1.5 Bismillahirrahmanirrahim. SPINAL CORD & PERIPHERAL NERVE Pembagian Sistem Saraf Anatomis SN SNC Encephalon Medulla spinalis Cerebrum Truncus cerebri Cerebellum Diencephalon Mesencephalon
Lebih terperinciPengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh dapat
Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya dan itu
Lebih terperinci2. Tujuan a. Untuk mengetahui anatomi sistem syaraf b. Untuk mengetahui fisiologi sistem syaraf
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Sistem saraf manusia merupakan jalinan jaringan yang saling berhubungan, sangat khusus dan kompleks. Sistem saraf ini mengkoordinasikan, mengatur dan mengendalikan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Perut terisi makanan lambung diperintah untuk mencerna
SISTEM SENSORIK PENDAHULUAN Sistem sensorik memungkinkan kita merasakan dunia Bertindak sebagai sistem peringatan Nyeri indikasi menghindari rangsangan yang membahayakan Mengetahui apa yang terjadi dalam
Lebih terperinciSensasi dan Persepsi
SENSASI Sensasi dan Persepsi Sensasi: Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh benda-benda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan mental yg mengatur impulsimpuls sensorik mjd 1 pola bermakna Proses
Lebih terperinciBab. AnatomiSistemSaratPeriter
Bab AnatomiSistemSaratPeriter A. Sistem Saraf Somatik (Somatic Nervous System) 1. Saraf-saraf Tulang Belakang 2. Saraf-saraf Kepala (Cranial Nerves) B. Sistem Saraf Autonom (Autonomic Nervous System) 1.
Lebih terperinciPENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA
Pertemuan 1 PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA MK : Biomedik Dasar Program D3 Keperawatan Akper Pemkab Cianjur tahun 2015 assolzain@gmail.com nersfresh@gmail.com www.mediaperawat.wordpress.com
Lebih terperinciBAB II ANATOMI. Sebelum memahami lebih dalam tentang jenis-jenis trauma yang dapat terjadi pada mata,
BAB II ANATOMI Sebelum memahami lebih dalam tentang jenis-jenis trauma yang dapat terjadi pada mata, sebaiknya terlebih dahulu dipahami tentang anatomi mata dan anatomi operasinya. Dibawah ini akan dijelaskan
Lebih terperinciFISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH
FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH ARTERI Membawa darah dari jantung ke seluruh jaringan tubuh Katup (-) Arteriol : arteri terkecil Anastomosis : persatuan cabang cabang arteri END ARTERI
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP NEUROLOGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIL/Kode Mata FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN Pertemuan ke : 1 : Mahasiswa dapat memahami garis besar mata kuliah neurologi dan perannya dalam pendidikan luar biasa : 1. Ruang lingkup mata kuliah neurologi 2.
Lebih terperinciMateri 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik. Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf
Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : IOF 220 : Perkembangan Motorik Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik Sistem Syaraf Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf
Lebih terperinciPendahuluan. Cedera kepala penyebab utama morbiditas dan mortalitas Adanya berbagai program pencegahan
HEAD INJURY Pendahuluan Cedera kepala penyebab utama morbiditas dan mortalitas Adanya berbagai program pencegahan peralatan keselamatan sabuk pengaman, airbag, penggunaan helm batas kadar alkohol dalam
Lebih terperinciGINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING
Ginjal dilihat dari depan BAGIAN-BAGIAN SISTEM PERKEMIHAN Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter,
Lebih terperinciBAB VIII SISTEM SYARAF
BAB VIII SISTEM SYARAF Sistem syaraf dibagi menjadi system syaraf pusat dan system syaraf periferi. Sistem syaraf pusat terdiri otak dan medula spinalis. Sistem syaraf periferi terdiri dari syaraf cranial
Lebih terperinciSENSASI PERSEPSI Biopsikologi
SENSASI PERSEPSI Biopsikologi UNITA WERDI RAHAJENG www.unita.lecture.ub.ac.id Sensasi: Sensasi dan Persepsi Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh bendabenda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Eveline Siregar dan Hartini Nara (2011: 3-6) belajar merupakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Kependidikan 1. Pengertian Belajar Menurut Eveline Siregar dan Hartini Nara (2011: 3-6) belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung
Lebih terperinciSISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014
SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014 PENGERTIAN SISTEM SARAF Merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh Merupan
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH 1. Standar kompetensi 2. Kompetensi dasar 3. Deskripsi mata ajar 4. Kegiatan Pembelajaran
SILABUS MATA KULIAH Mata kuliah/kode : Fisiologi I / IKU 1208 Semester/SKS : II / 3 SKS Prasyarat : Anatomi, Biologi Keperawatan, Fisika Keperawatan, Kimia Keperawatan, Biokimia 1. Standar kompetensi a.
Lebih terperinciTUGAS 3 SISTEM PORTAL
TUGAS 3 SISTEM PORTAL Fasilitator : Drg. Agnes Frethernety, M.Biomed Nama : Ni Made Yogaswari NIM : FAA 113 032 Kelompok : III Modul Ginjal dan Cairan Tubuh Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses belajar memerlukan proses memori (daya ingat), yang terdiri dari tiga tahap ; yaitu mendapatkan informasi (learning), menyimpannya (retention), dan mengingat
Lebih terperinciFaculty of Medicine University of Riau. Pekanbaru, Riau. Files of DrsMed FK UNRI (http://www.yayanakhyar.co.nr
Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari, berbagai macam perasaan dapat dirasakan. Rasa panas bila menyentuh api, rasa nyeri jika kulit ditusuk
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
9 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA [ 3(1) ] A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Deskripsi singkat matakuliah Anatomi Fisiologi Manusia Matakuliah Anatomi Fisiologi
Lebih terperinciORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA
ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA SEL SARAF, terdiri dari 1. Dendrit 2. Badan Sel 3. Neurit (Akson) Menerima dan mengantarkan impuls dari dan ke sumsum tulang belakang atau otak ORGAN PENYUSUN SISTEM
Lebih terperinciSudah benarkah cara belajar Anda?
Sudah benarkah cara belajar Anda? Setelah mengevaluasi jawaban ujian mahasiswa, saya bisa menyimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa kurang membaca dan tidak mampu menulis!!. Hal ini dapat dilihat dari
Lebih terperinciPRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN
PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN BAHAN MAKANAN (MOLEKUL ORGANIK) Lingkungan eksternal Hewan KONSUMSI MAKANAN PROSES PENCERNAAN PROSES PENYERAPAN PANAS energi yg hilang dalam feses MOLEKUL NUTRIEN (dalam
Lebih terperinciORGANISASI KEHIDUPAN. Sel
ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.
Lebih terperinciBAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat
BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat melakukan gerakan meluncur dan rotasi pada saat mandibula berfungsi. Sendi ini dibentuk oleh kondilus mandibula
Lebih terperinciSel fungsional yang bekerja pada sistem saraf
FISIOLOGI VETERINER Sistem Saraf merupakan serangkaian mekanisme kerja yang kompleks dan berkesinambungan, yang bertugas menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang).
Lebih terperinciDefinisi Bell s palsy
Definisi Bell s palsy Bell s palsy adalah penyakit yang menyerang syaraf otak yg ketujuh (nervus fasialis) sehingga penderita tidak dapat mengontrol otot-otot wajah di sisi yg terkena. Penderita yang terkena
Lebih terperinciVASKULARISASI OTAK PENDARAHAN. Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran USU. Pendarahan otak cabang dari : arteri carotis interna dan arteri vertebralis
VASKULARISASI OTAK Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran USU PENDARAHAN Pendarahan otak cabang dari : arteri carotis interna dan arteri vertebralis 1 VARIASI ARCUS AORTA ARTERIA CAROTIS INTERNA sinus
Lebih terperinci