FRAUD - PENIPUAN Menu harian Adjuster

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FRAUD - PENIPUAN Menu harian Adjuster"

Transkripsi

1 FRAUD - PENIPUAN Menu harian Adjuster BUDI MAHARESI Dipl CII, ICAP, FCLA Direktur Utama PT. McLarens Indonesia Ketua Umum APKAI Wakil Ketua DAI Deputy President AICLA Prepared by Date MW, RH, LR 12 November 2015

2 Definisi Penipuan (Fraud) Wikipedia : adalah sebuah kebohongan yang dibuat untuk keuntungan pribadi tetapi merugikan orang lain, meskipun ia memiliki arti hukum yang lebih dalam, detail jelasnya bervariasi di berbagai wilayah hukum. Oxford Dictionary : Wrongful or criminal deception intended to result in financial or personal gain.

3 Penipuan Asuransi (Insurance Fraud) Penipuan Asuransi : Adalah tindakan sengaja yang dilakukan oleh Tertanggung atau pihak ketiga untuk mendapatkan keuntungan dari pihak asuransi yang bukan menjadi hak nya. The Association of British Insurers : Insurance fraud is when someone invents or exaggerates a claim, or does not tell the truth in order to obtain cheaper cover.

4 Fraud dalam hukum RI KUHP 381 : Barangsiapa dengan jalan tipu-muslihat menyesatkan penanggung asuransi mengenai keadaan-keadaan yang berhubungan dengan pertanggungan sehingga penanggung itu menyetujui perjanjian, yang tentu tidak akan disetujuinya atau sekurang-kurangnya tidak akan disetujuinya dengan syarat-syarat demikian, bila sekiranya diketahuinya keadaan yang sebenarnya, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan. (KUHP 35, 43, 394 dst.) Duty of Disclosure : Mengungkapkan tentang fakta material. Menjawab dengansebenarnya dan sejujurnya semua pertanyaan dari pihak Penanggung. Harus dibedakan dengan awam nya pihak Tertanggung dan juga sesuatu yang tidak dimaksudkan untuk menipu atau juga lupa (Innocent misrepresentation).

5 Fraud dalam hukum RI KUHP 382 : Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum serta merugikan penanggung asuransi atau pemegang surat bodemerij (pertanggungan harta benda) yang sah, menimbulkan kebakaran atau ledakan pada suatu barang yang dipertanggungkan terhadap bahaya kebakaran, atau mengaramkan, mendamparkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tak dapat dipakai, kapal yang dipertanggungkan, atau yang muatannya maupun upah yang akan diterima untuk pengangkutan muatannya dipertanggungkan, ataupun yang atasnya telah diterima uang bdemerij, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. (KUHP 35, 43, 187 dst., 394 dst).

6 Fraud dalam hukum RI KUHP 382 Unsur unsur yang dimaksud pabila dijabarkan : Ada maksud (disengaja) Untuk mencari untung Dengan cara melawan hukum Merugikan Asuransi Asuransi harta benda (Property) : Kebakaran, Ledakan Asuransi kapal / pengangkutan (Marine) : kapal tenggelam, terdampar, hancur, rusak termasuk muatan dan ongkos - ongkosnya.

7 Penipuan asuransi yang umum Asuransi Harta Benda : Kebakaran : Rekayasa pembakaran (Arson) oleh Tertanggung / suruhannya. Biasanya untuk mencari uang atau mengganti barang Gudang stok tua atau tidak laku Pabrik meremajakan mesin dan/atau Gedung dan/atau stok yang sudah tua / mengambil uang untuk berhenti usaha. Kesempatan untuk memperbesar propertinya dengan memaksimalkan besarnya klaim Scorching (jilatan api serupa kebakaran) yang seharusnya bukan kebakaran, =namun Nampak seperti itu. Hal ini lebih merupakan argumentasi daripada penipuan.

8 Penipuan asuransi yang umum Asuransi Harta Benda : Banjir : Pada umumnya kejadiannya memang nyata, namun terjadi penggelembungan klaim. Kerusakan akibat air (water damage) : Rekayasa akan stok yang basah dengan memperbaiki lubang masuknya air sebelum disurvey Kerusuhan / Pemogokan : kurang lebih seperti banjir.

9 Penipuan asuransi yang umum Asuransi Harta Benda : Gudang stok tua atau tidak laku Pabrik meremajakan mesin dan/atau Gedung dan/atau stok yang sudah tua / mengambil uang untuk berhenti usaha. Kesempatan untuk memperbesar propertinya dengan: memaksimalkan besarnya klaim

10 Penipuan asuransi yang umum Asuransi Harta Benda : Scorching (jilatan api serupa kebakaran) yang seharusnya bukan kebakaran, namun Nampak seperti itu. Hal ini kadang dapat berupa penipuan atau bisa merupakan argumentasi teknis tentang cause proxima. (untuk polis tanpa perluasan hubungan singkat)

11 Penipuan asuransi yang umum Asuransi Rekayasa (Engineering) : Machinery Breakdown : Pada umumnya kerusakan memang ada, namun penyebab yang dikecualikan dan/atau penggelembungan klaim. CAR & EAR : Umumnya adalah penyembunyian sebab sebenarnya disertai penggelembungan nilai klaim. Amat lazim juga pencurian dari gudang sementara / bedeng selama proyek tanpa sebab yang wajar / logis.

12 Penipuan asuransi yang umum Asuransi Rekayasa (Engineering) : Heavy Equipment (Alat berat): Pembakaran dan kerusakan total akibat jatuh ke jurang atau terperosok di tempat yang jauh dan terpencil. Pencurian ; sebagian dicurigai sebagai rekayasa Tertanggung sendiri bekas pencuriannya terlalu rapih untuk dilakukan oleh pencuri yang tergesa gesa. Penggelembungan klaim sebagai bagian dari perawatan rutin.

13 Penipuan asuransi yang umum Asuransi Rekayasa (Engineering) : Electronic Equipment : Kerusakan akibat sambarna petir. Perlu laporan BMKG atas kemungkin petirnya. Perlu test dan konsultan khusus.

14 Penipuan asuransi yang umum Asuransi Keuangan : Theft : Dilakukan oleh oknum sendiri, dengan nominal yang kecil namun sering. Burglary : Dilakukan dengan rekayasa dan bantuan pihak lain yang digambarkan / ditokohkan mempunyai motif namun disamarkan. Fidelity : Hal ini jarang terjadi, mungkin dikarenakan agak terlalu sulit untuk merekayasanya untuk klaim yang tidak terlalu besar.

15 Penipuan asuransi yang umum Asuransi Pengangkutan : Cargo : Rekayasa volume dengan kolusi berbagai pihak terkait. Rekayasa pembajakan kapal, atau angkutan darat dengan kolusi pihak terkait. Rekayasa perhitungan draft kapal untuk melakukan penipuan volume komoditas curah. Hull : Rekayasa untuk menenggelamkan / mencelakakan kapal atau tongkang yang sebenarnya sudah tidak laik layar.

16 Jenis Penipuan Asuransi Ada tiga jenis penipuan asuransi : Tidak ada peristiwanya : Stok persediaan barang yang berkurang namun direkayasa seolah olah ada kehilangan. Peristiwanya disengaja : Tertanggung secara sengaja membuat suatu kejadian yang dijamin oleh asuransi. Contoh : kebakaran, kecelakaan, pencurian, perampokan, pembajakan, penggelapan dsb. Peristiwanya benar terjadi : namun klaim nya digelembungkan untuk kepentingan pihak Tertanggung.

17 Petunjuk Penipuan (Fraud Indicators) Fraud indicators : Adalah hal yang rumit, namun dapat dipelajari. Merupakan salah satu skill set yang harus dipunyai oleh Adjusters & staf klaim pada umumnya. Ada petunjuk petunjuk umum dan ada petunjuk petunjuk khusus untuk setiap lini usaha. Fraud indicators sebaiknya diterapkan dalam SOP penanganan klaim dilini manapun. Tidak selalu fraud indicators dapat membuktikan suatu penipuan

18 Petunjuk Penipuan (Fraud Indicators) Fraud Indicators Umum : Bila ditanya, jawabannya tidak spontan, cenderung semu dan tidak pasti, menghindari kontak mata langsung. Berlagak sibuk / sukar ditemui untuk berkomunikasi dan cenderung mendelegasikan ke anak buahnya. Klaim kecil kecil namun sering. Menerima tawaran ganti rugi meskipun agak jauh dibawah nilai klaim. Minta klaim segera dibayar Komplain proses klaim lambat secara tidak proporsional. Menaikkan nilai pertanggungan sebelum klaim. Merubah cerita / kronologis Merubah dokumen klaim. Tidak bisa menunjukkan dokumen asli. Nama supplier / mitra dagangnya kurang jelas.

19 Petunjuk Penipuan (Fraud Indicators) Fraud Indicators spesifik : Kebakaran : Titik api lebih dari satu, Kenaikan nilai pertanggungan sesaat sebelum kejadian, kegiatan niaga yang lesu, mesin mesin tua, banyak stok lama, catatan produksi tidak jelas. Catatan stok hilang /terbakar / tidak tersedia langsung. Kehilangan : tidak ada laporan Polisi, Karyawan dipecat sebelum kejadian, wawancara hanya boleh dengan person tertentu. Kerusakan mesin : catatan operasi dan perawatan terlalu bersih dan teratur, suku cadang yang rusak sudah dibuang saat survey, ATPM tidak dilibatkan, jalan cerita / kronologis dari penyebab kerusakan tidak jelas / tidak ada analisa kegagalan (failure analysis) yang kredibel.

20 Variasi kolusi Penipuan sangat berhubungan dengan kolusi : Pemain tunggal : Tertanggung melakukannya sendirian, atau karyawan Tertanggung biasanya di klaim Kendaraan bermotor (MV), Kesehatan (health), kecelakaan diri (PA), komersial yang kecil seperti toko kecil, home industry, Theft Burglary Fidelity (TBF), marine cargo. Pemain ganda : Tertanggung / Karyawan Tertanggung kolusi dengan staf klaim / penyedia jasa (surveyor, Adjuster, Provider), atau Tertanggung / Karyawannya dengan pemasok (supplier) atau pihak ketiga yang lainnya : biasanya pada klaim MV, PA, Kebakaran / property umum, TBF, Marine cargo dan marine hull. Kolusi berjamaah : Tertanggung / Karyawan Tertanggung, dengan beberapa pihak lain yaitu : Brokers, Konsultant klaim, Surveyor, Adjuster, Konsultan independen, supplier/vendor, oknum ATPM, Kontraktor, staf klaim perusahaan asuransi : biasanya klaim besar atau kecil tapi sering.

21 Cegah & Tangkal Penipuan Kedalam : Berdayakan staf atas peringatan dini terhadap penipuan dengan memperhatikan fraud indicators. Secara berkala berdiskusi dengan pihak penyedia jasa untuk berbagi pengalaman dalam hal penipuan. Periksa kembali apabila ada permintaan perubahan kondisi polis secara tiba tiba dan mendesak. Pabila ditemukan petunjuk penipuan, cepatlah bertindak.

22 Cegah & Tangkal Penipuan Keluar : Apabila ada petunjuk penipuan, segera bertindak dan jangan ragu untuk berbagi dengan sejawat lain termasuk pihak reasuransi demi kebaikan bersama dan dukungannya. Untuk klaim yang besar, jangan ragu untuk membawanya ke ranah hukum meski dengan resiko keuangannya. Gunakan para ahli / konsultan dibidangnya seperti ahli forensik, Investigator, Konsultan engineering, akuntan, laboratorium dan tentunya Adjuster yang professional.!

23 Cegah Penipuan! FRAUD GENUINE

24 FRAUD / Penipuan Terima kasih dan, WASPADALAH estions?

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015 DASAR-DASAR ASURANSI Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015 RESIKO & PERIL Resiko adalah : Sesuatu yang datangnya tidak terduga dan berdampak pada timbulnya suatu kerugian. Peril adalah : Penyebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit atau terluka atau bahkan meninggal dunia karena suatu kecelakaan. Bangunan atau pabrik yang

Lebih terperinci

RISIKO KERUSAKAN PROPERTY & KEWAJIBAN (LIABILITY)

RISIKO KERUSAKAN PROPERTY & KEWAJIBAN (LIABILITY) RISIKO KERUSAKAN PROPERTY & KEWAJIBAN (LIABILITY) Mata Kuliah : Manajemen Risiko Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unikom Tahun Akademik 2009-2010 Ilustrasi : Pada hari minggu 26 Desember 2004 jam

Lebih terperinci

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1 ASURANSI 1 Pengertian Asuransi adalah mekanisme proteksi atau perlindungan dari risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain. Asuransi adalah suatu perjanjian dimana seseorang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Asuransi Kerugian Dalam perkembangan dunia usaha tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara tepat, setiap ramalan

Lebih terperinci

BAB IX ASURANSI ANEKA

BAB IX ASURANSI ANEKA BAB IX ASURANSI ANEKA Jika di depan telah dipaparkan tentang asuransi jiwa dan asuransi kerugian secara panjang lebar, berikut ini akan dipaparkan asuransi aneka. Uraian-uraian berikut ini mencakup macam-macam

Lebih terperinci

BAB II PENYIDIKAN TERHADAP PENGAJUAN KLAIM ASURANSI TERKAIT DENGAN TINDAK PIDANA PENGGELAPAN ASURANSI

BAB II PENYIDIKAN TERHADAP PENGAJUAN KLAIM ASURANSI TERKAIT DENGAN TINDAK PIDANA PENGGELAPAN ASURANSI 32 BAB II PENYIDIKAN TERHADAP PENGAJUAN KLAIM ASURANSI TERKAIT DENGAN TINDAK PIDANA PENGGELAPAN ASURANSI A. Syarat-syarat Pengajuan Klaim Asuransi Dalam dunia perasuransian, penyebutan kata klaim menjadi

Lebih terperinci

BAB III JENIS ASURANSI

BAB III JENIS ASURANSI BAB III JENIS ASURANSI A. Objek dan Jenis Asuransi Objek Asuransi: Benda dan jasa, jiwa dan raga kesehatan manusia, tanggung jawab hukum, serta semua kepentingan yang dapat hilang, rusak, rugi dan atau

Lebih terperinci

MOTOR VEHICLE INSURANCE No. Pencatatan Produk OJK : S-932/NB.11/2013

MOTOR VEHICLE INSURANCE No. Pencatatan Produk OJK : S-932/NB.11/2013 MOTOR VEHICLE INSURANCE No. Pencatatan Produk OJK : S-932/NB.11/2013 I. Nama Produk : Motor Vehicle Insurance II. Jenis Produk : Asuransi Kendaraan Bermotor III. Nama Penerbit : IV. Data Ringkas Asuransi

Lebih terperinci

ASURANSI. Prepared by Ari Raharjo

ASURANSI. Prepared by Ari Raharjo ASURANSI Prepared by Ari Raharjo Email: ariraharjo2013@gmail.com Definisi Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

Lebih terperinci

2 P a g e ( )

2 P a g e ( ) Pendahuluan Pesatnya perekonomian Indonesia saat ini mendukung ekspansi bisnis. Sebagai pimpinan perusahaan, mempekerjakan dan mempertahankan orang-orang terbaik merupakan tugas yang penting. Karyawan

Lebih terperinci

PERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/

PERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/ PERUSAHAAN ASURANSI 1. PENGERTIAN USAHA DAN KARAKTERISTIK ASURANSI Definisi (UU no. 2 tahun 1992) Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan nama penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan

Lebih terperinci

MARINE CARGO INSURANCE

MARINE CARGO INSURANCE MARINE CARGO INSURANCE Asuransi Pengangkutan Barang Perlindungan menyeluruh terhadap risiko kerugian atau kerusakan barang dalam perjalanan laut, udara dan darat MARINE CARGO INSURANCE ASURANSI PENGANGKUTAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dari penjualan polis atau penerimaan premi dapat ditanamkan sebagai investasi yang

I. PENDAHULUAN. dari penjualan polis atau penerimaan premi dapat ditanamkan sebagai investasi yang I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Asuransi sebagai lembaga Keuangan non bank mempunyai peranan penting dalam ikut membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia. Lembaga asuransi sebagai salah satu penghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Risiko ini dapat timbul dalam berbagai bentuk, seperti kerusakan alat-alat,

BAB I PENDAHULUAN. Risiko ini dapat timbul dalam berbagai bentuk, seperti kerusakan alat-alat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin meningkat dan diikuti oleh majunya pemikiran masyarakat dalam usaha perniagaan membuat maraknya usaha asuransi akhir-akhir

Lebih terperinci

Bab XXV : Perbuatan Curang

Bab XXV : Perbuatan Curang Bab XXV : Perbuatan Curang Pasal 378 Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat,

Lebih terperinci

ASURANSI INTER ISLAND - MARINE CARGO No. Pencatatan Produk OJK : S-2319/NB.11/2013. I. Nama Produk : Asuransi Inter Island - Marine Cargo

ASURANSI INTER ISLAND - MARINE CARGO No. Pencatatan Produk OJK : S-2319/NB.11/2013. I. Nama Produk : Asuransi Inter Island - Marine Cargo ASURANSI INTER ISLAND - MARINE CARGO No. Pencatatan Produk OJK : S-2319/NB.11/2013 I. Nama Produk : Asuransi Inter Island - Marine Cargo II. Jenis Produk : Asuransi Marine Cargo III. Nama Penerbit : IV.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. LIG Insurance Indonesia merupakan perusahaan asuransi yang berbasis di Korea yang bergerak khusus di bidang asuransi non-jiwa. Berawal pada tahun

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. didirikan pada tanggal 6 Agustus 1956 dengan Akta Notaris Raden Meester

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. didirikan pada tanggal 6 Agustus 1956 dengan Akta Notaris Raden Meester 4 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Asuransi Ramayana PT. Asuransi Ramayana Tbk. adalah perusahaan asuransi kerugian yang memiliki cabang asuransi dengan prinsip syariah, PT. Asuransi Ramayana

Lebih terperinci

ASURANSI UMUM & REASURANSI

ASURANSI UMUM & REASURANSI Market Update ASURANSI UMUM & REASURANSI Triwulan 3 (Jan-Sep) tahun 2017 Bidang Statistik, Riset, Analisa, TI dan Aktuaria Jakarta, November 2017 Pengantar Analisa operasional asuransi umum Triwulan 3

Lebih terperinci

RISIKO KERUSAKAN PROPERTI DAN KEWAJIBAN ( LIABILITIES )

RISIKO KERUSAKAN PROPERTI DAN KEWAJIBAN ( LIABILITIES ) RISIKO KERUSAKAN PROPERTI DAN KEWAJIBAN ( LIABILITIES ) 1. RISIKO PROPERTI 1. Cakupan Properti Risiko yang mungkin terjadi atas properti (harta benda) mencakup banyak hal seperti kebakaran, banjir, perusakan,

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN PENUTUPAN ASURANSI (SPPA)

SURAT PERMOHONAN PENUTUPAN ASURANSI (SPPA) SURAT PERMOHONAN PENUTUPAN ASURANSI (SPPA Sesuai peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. PER-01/BL/2011 INFORMASI UMUM Untuk Nasabah Perorangan 1 Nama : 2 NPWP : 3 Alamat (sesuai

Lebih terperinci

BAB III TANGGUNG JAWAB PENANGGUNG DAN TERTANGGUNG DALAM PERJANJIAN ASURANSI APABILA ADA PENGAJUAN KLAIM

BAB III TANGGUNG JAWAB PENANGGUNG DAN TERTANGGUNG DALAM PERJANJIAN ASURANSI APABILA ADA PENGAJUAN KLAIM BAB III TANGGUNG JAWAB PENANGGUNG DAN TERTANGGUNG DALAM PERJANJIAN ASURANSI APABILA ADA PENGAJUAN KLAIM 3.1 Tanggung Jawab Dalam Perjanjian Asuransi Apabila Ada Klaim Dalam Perjanjian Asuransi yang melibatkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME [LN 2002/106, TLN 4232]

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME [LN 2002/106, TLN 4232] PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME [LN 2002/106, TLN 4232] BAB III TINDAK PIDANA TERORISME Pasal 6 Setiap orang yang dengan sengaja

Lebih terperinci

MANFAAT. Asuransi Alat Berat memberikan ganti rugi atas kerusakan / kecelakaan yang disebabkan antara lain oleh : PENGECUALIAN

MANFAAT. Asuransi Alat Berat memberikan ganti rugi atas kerusakan / kecelakaan yang disebabkan antara lain oleh : PENGECUALIAN Raksa Pratikara Asuransi Alat Berat ( Heavy Equipment ) Asuransi Raksa Pratikara didirikan pada tahun 1975 dan menjalankan usahanya berdasarkan semboyan "BIJAKSANA DAN TEPERCAYA. Asuransi Raksa Pratikara

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung kerugian yang diderita nasabahnya ketika terjadi suatu musibah baik itu kecelakan, kebakaran, dan juga segala

Lebih terperinci

Minggu Ke V ASURANSI PENGANGKUTAN

Minggu Ke V ASURANSI PENGANGKUTAN Minggu Ke V ASURANSI PENGANGKUTAN Saat ini pengangkutan barang dari satu daerah ke daerah lain memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan perekonomian. Terlebih dengan begitu pesatnya perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Asuransi Rama satria Wibawa ulang tahun yang ke 33 pada tanggal 31 Agustus 2011 dan peristiwa ini menandai perkembangan perusahaan dari sebuah

Lebih terperinci

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI A. Definisi Risiko RISIKO adalah : a. Risiko adalah kans kerugian b. Risiko adalah kemungkinan kerugian c. Risiko adalah ketidak pastian d. Risiko adalah penyimpangan kenyataan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi Umum; dan 2. Direksi Perusahan Asuransi Umum Syariah, di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG PENETAPAN TARIF PREMI ATAU KONTRIBUSI

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sebagai suatunegara kepulauan, sektor maritim merupakan sektor yang signifikan bagi Indonesia, oleh sebab itu transportasi laut merupakan satu hal yang penting. Untuk mengantisipasi

Lebih terperinci

Nama Githa Maharani Sembiring NPM : Mata kuliah : hukum asuransi ASURANSI KEBAKARAN. Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 :

Nama Githa Maharani Sembiring NPM : Mata kuliah : hukum asuransi ASURANSI KEBAKARAN. Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 : Nama Githa Maharani Sembiring NPM : 093112330050065 Mata kuliah : hukum asuransi ASURANSI KEBAKARAN Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 : Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

RINGKASAN PRODUK ASURANSI PENGANGKUTAN ( MARINE CARGO )

RINGKASAN PRODUK ASURANSI PENGANGKUTAN ( MARINE CARGO ) RINGKASAN PRODUK ASURANSI PENGANGKUTAN ( MARINE CARGO ) Asuransi Raksa Pratikara didirikan pada tahun 1975 dan menjalankan usahanya berdasarkan semboyan "BIJAKSANA DAN TEPERCAYA. Kami siap memberikan layanan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608]

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608] UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608] BAB XV KETENTUAN PIDANA Pasal 103 (1) Setiap Pihak yang melakukan kegiatan di Pasar Modal tanpa izin, persetujuan, atau pendaftaran

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21/SEOJK.05/2015 TENTANG

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21/SEOJK.05/2015 TENTANG Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi Umum; dan 2. Direksi Perusahan Asuransi Umum Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21/SEOJK.05/2015 TENTANG PENETAPAN TARIF PREMI ATAU

Lebih terperinci

http://www.hadiborneo.wordpress.com/ Secara bahasa Berasal dari kata assurantie dari bahasa Belanda yang berakar dari bahasa latin yaitu assecurare yang berarti meyakinkan orang. Menurut UU No. 2 Tahun

Lebih terperinci

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce

FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce 1. Bagaimana keamanan transaksi e commerce Asuransi Bintang? Sangat aman, karena Bintang telah bekerja sama dengan Acquiring Bank, Payment Gateway dan di support

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENULISAN. Objek penulisan Laporan Akhir ini melakukan PKL atau magang di PT. Asuransi

III. METODELOGI PENULISAN. Objek penulisan Laporan Akhir ini melakukan PKL atau magang di PT. Asuransi III. METODELOGI PENULISAN 3.I Objek Objek penulisan Laporan Akhir ini melakukan PKL atau magang di PT. Asuransi Parolamas Lampung yang terletak di jalan W.R. Monginsidi No 122 Bandar Lampung. Penulis melakukan

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK RaksaEarthquake Insurance Asuransi Gempa Bumi

RINGKASAN INFORMASI PRODUK RaksaEarthquake Insurance Asuransi Gempa Bumi RINGKASAN INFORMASI PRODUK RaksaEarthquake Insurance Asuransi Gempa Bumi Nama Produk : RaksaEarthquake Insurance / Asuransi Gempa Bumi Jenis Produk : Asuransi Harta Benda Nama Penerbit : PT. Asuransi Raksa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan, kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan, kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resiko di masa datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya kematian, sakit, atau resiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis, resiko

Lebih terperinci

BAB X ASURANSI A. DEFINISI ASURANSI

BAB X ASURANSI A. DEFINISI ASURANSI BAB X ASURANSI Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada saat ini sangat memberikan manfaat dan kemudahan bagi kehidupan manusia, dampak positif yang ada sangat mendukung manusia modern

Lebih terperinci

BROKERAGE INSURANCE CONTRACT PRESENTATION. By : Riani Dwi Puteri

BROKERAGE INSURANCE CONTRACT PRESENTATION. By : Riani Dwi Puteri BROKERAGE INSURANCE CONTRACT PRESENTATION By : Riani Dwi Puteri 1. Introducti on DEFINISI PIALANG ASURANSI & ASURANSI Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI DHARMA BANGSA OLEH AXA S.A.

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI DHARMA BANGSA OLEH AXA S.A. PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI DHARMA BANGSA OLEH AXA S.A. LATAR BELAKANG 1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Riwayat Singkat Perusahaan PT Asuransi Umum Bumiputera 1967, didirikan atas ide pengurus AJB Bumiputeramuda 1912 sebagai induk perusahaan yang diwakili

Lebih terperinci

TRANSAKSI YANG DILARANG & PRILAKU EMITEN. Institutional Equity Capital Market Division

TRANSAKSI YANG DILARANG & PRILAKU EMITEN. Institutional Equity Capital Market Division TRANSAKSI YANG DILARANG & PRILAKU EMITEN Institutional Equity Capital Market Division Contoh Kasus Fraud Petugas Pemasaran Cabang XX CASE Dicabang XX Seorang Nasabah berencana menarik dana sebesar Rp 999.999.999,-.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480]

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480] UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480] BAB XIII KETENTUAN PIDANA Pasal 54 Barangsiapa mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak sesuai

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/POJK.05/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/POJK.05/2015 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/POJK.05/2015 TENTANG PEMELIHARAAN DAN PELAPORAN DATA RISIKO ASURANSI SERTA PENERAPAN TARIF PREMI DAN KONTRIBUSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Awal mula transpotasi darat dimulai dengan munculnya pemakaian roda yang

BAB I PENDAHULUAN. Awal mula transpotasi darat dimulai dengan munculnya pemakaian roda yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Awal mula transpotasi darat dimulai dengan munculnya pemakaian roda yang dapat mempercepat dan memperingan proses transportasi. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti atau substitusi kerugian-kerugian besar yang

Lebih terperinci

UTMOST GOOD FAITH. 3. Material facts

UTMOST GOOD FAITH. 3. Material facts UTMOST GOOD FAITH 1. Non insurance contracts: Pada umumnya kontrak perdagangan/komersial mengacu pada doktrin caveat emptor (pembeli bebas mengetahui kondisi barang/jasa yang akan dibelinya). Dalam kontrak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Asuransi dan Pengaturan Asuransi. sehingga kerugian itu tidak akan pernah terjadi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Asuransi dan Pengaturan Asuransi. sehingga kerugian itu tidak akan pernah terjadi. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asuransi dan Pengaturan Asuransi 1. Pengertian Asuransi Apabila seseorang menginginkan supaya sebuah resiko tidak terjadi, maka seharusnyalah orang tersebut mengusahakan

Lebih terperinci

PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA ASURANSI 1 Oleh: Samsudin Sinubu 2

PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA ASURANSI 1 Oleh: Samsudin Sinubu 2 PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA ASURANSI 1 Oleh: Samsudin Sinubu 2 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak pidana apa sajakah yang ada dalam usaha perusahaan asuransi, bagaimanakah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi meliputi kegiatan mengidentifikasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi meliputi kegiatan mengidentifikasi, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Samryn (2014 : 3) berpendapat bahwa secara umum akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia. Manusia selalu dihadapkan dengan berbagai risiko dalam kehidupan sehari-hari, seperti risiko

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI I. UMUM Perkembangan industri perasuransian saat ini cukup pesat sehingga mendorong

Lebih terperinci

Penipuan itu terdapat unsur unsur objektif yang meliputi perbuatan. (menggerakkan), yang digerakkan (orang), perbuatan itu ditujukan pada orang lain

Penipuan itu terdapat unsur unsur objektif yang meliputi perbuatan. (menggerakkan), yang digerakkan (orang), perbuatan itu ditujukan pada orang lain Penipuan Penipuan itu terdapat unsur unsur objektif yang meliputi perbuatan (menggerakkan), yang digerakkan (orang), perbuatan itu ditujukan pada orang lain (menyerahkan benda, memberi hutang, dan menghapus

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. Alamat. Tanggal : / / Telepon/Fax. Tanda Tangan : E mail

... Hubungi Kami : Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. Alamat. Tanggal : / / Telepon/Fax. Tanda Tangan : E mail Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com W alaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 lalu hanya sebesar 5,02%, namun industri asuransi Indonesia secara umum

Lebih terperinci

No Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, Pasal 369 Undang- Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, dan Undang- Undang Nomor 22

No Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, Pasal 369 Undang- Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, dan Undang- Undang Nomor 22 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5448 TRANSPORTASI. Darat. Laut. Udara. Kecelakaan. Investigasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 156) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

POLIS STANDAR ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG INDONESIA

POLIS STANDAR ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG INDONESIA POLIS STANDAR ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG INDONESIA (Berlaku untuk pengangkutan laut antar pulau dan atau pengangkutan darat di Indonesia ) Bahwa Tertanggung telah mengajukan suatu permohonan tertulis

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA [LN 2009/140, TLN 5059]

UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA [LN 2009/140, TLN 5059] UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA [LN 2009/140, TLN 5059] BAB XV KETENTUAN PIDANA Pasal 111 (1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan pengikatan melalui pranata jaminan fidusia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan pengikatan melalui pranata jaminan fidusia. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil pembahasan terhadap identifikasi masalah antara lain: 1. Bentuk perikatan dan risiko atas jaminan kebendaan bergerak

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402 UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] BAB XXII KETENTUAN PIDANA Pasal 401 Setiap orang yang mengoperasikan pesawat udara Indonesia atau pesawat udara asing yang memasuki

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. kita dengan perusahaan asuransi yang bersangkutan.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. kita dengan perusahaan asuransi yang bersangkutan. BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Perusahaan Berbicara tentang dunia asuransi, secara garis besar akan terfikir oleh kita tentang sebuah jaminan dari beberapa

Lebih terperinci

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 151

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 151 amanitanovi@uny.ac.id A. PENGERTIAN Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko dimasa mendatang. Apabila risiko itu benar-benar terjadi,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bank 1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Asuransi 1. Pengertian Asuransi Risiko merupakan suatu konsep dengan berbagai makna tergantung pada konsep disiplin ilmu yang menggunakannya. Menurut Siamat (1995:275) risiko

Lebih terperinci

II.LANDASAN TEORI Pengertian Asuransi Pengangkutan

II.LANDASAN TEORI Pengertian Asuransi Pengangkutan 6 II.LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransi Pengangkutan Asuransi pengangkutan adalah asuransi yang memberikan jaminan ganti rugi kepada tertanggung yang timbul karena bahaya / kecelakaan / kerugian yang

Lebih terperinci

PENETAPAN TARIF PREMI PADA RISIKO KHUSUS BANJIR UNTUK LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014

PENETAPAN TARIF PREMI PADA RISIKO KHUSUS BANJIR UNTUK LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014 PENETAPAN TARIF PREMI PADA RISIKO KHUSUS BANJIR UNTUK LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014 I. KETENTUAN UMUM 1. Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi 1. Pengertian Asuransi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi adalah suatu perjanjian

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI I. UMUM Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI SISTEM INFORMASI ASURANSI Materi 1 PENGENALAN ASURANSI Dr. Kartika Sari U niversitas G unadarma Materi 1-1 Pengertian Asuransi Asuransi adalah: Suatu mekanisme pemindahan risiko dari tertanggung (nasabah)

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Bab 1: Pengantar Asuransi Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Asuransi Jiwa Asuransi Jiwa Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang berupa perjanjian antara nasabah asuransi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Asuransi Parolamas merupakan salah satu perusahaan asuransi nasional yang bergerak khususnya dalam asuransi kerugian (general insurance). PT. Asuransi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung.

BAB I PENDAHULUAN. tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuransi merupakan sarana keuangan dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi?

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Asuransi 3 02 Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? 5 5 03 Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi? 6 7 04 Siapa yang Perlu Melakukan Perlindungan Asuransi? 8 Bagaimana

Lebih terperinci

2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g,

2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g, Neraca Konsolidasi 30 Juni 2009 dan 2008 ASET 2009 Catatan 2008 Investasi 2f,3 Deposito berjangka 147.379.881.024 2c,31 111.631.639.513 Obligasi dimiliki hingga jatuh tempo 4.000.000.000 1.000.000.000

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. PT Asuransi Takaful Umum III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sebagai pelopor asuransi syariah di nusantara, Takaful Indonesia telah melayani masyarakat dengan jasa asuransi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian Asuransi 1. Pengertian Perjanjian Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang itu berjanji untuk melaksanakan suatu hal. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan resiko dari nasabah kepada perusahaan asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan resiko dari nasabah kepada perusahaan asuransi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya asuransi adalah suatu perjanjian antara nasabah asuransi (tertanggung) dengan perusahaan asuransi (penanggung) mengenai pengalihan resiko dari nasabah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

RINGKASAN PRODUK ASURANSI RUKO ( RAKSA STORECARE )

RINGKASAN PRODUK ASURANSI RUKO ( RAKSA STORECARE ) RINGKASAN PRODUK ASURANSI RUKO ( RAKSA STORECARE ) Asuransi Raksa Pratikara didirikan pada tahun 1975 dan menjalankan usahanya berdasarkan semboyan "BIJAKSANA DAN TEPERCAYA. Kami siap memberikan layanan

Lebih terperinci

Informasi Produk Asuransi Allianz

Informasi Produk Asuransi Allianz Informasi Produk Asuransi Allianz Nama Produk Permata Proteksi Ku Permata Proteksi Plus Permata KTA Proteksi Jenis Produk Asuransi jiwa berjangka untuk perlindungan tagihan kartu kredit Asuransi jiwa berjangka

Lebih terperinci

PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI

PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI Pendahuluan Fraud is any and all means a person uses to gain an unfair advantage over another person. Fraudulent acts in include lies (kebohongan), suppressions

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Asuransi Bintang Tbk. didirikan pada tanggal 17 Maret 1955, di saat jumlah perusahaan asuransi nasional masih sangat

Lebih terperinci

ZURICH BUSINESS GUARD Ringkasan Produk

ZURICH BUSINESS GUARD Ringkasan Produk ZURICH BUSINESS GUARD Ringkasan Produk Mengenai Zurich Business Guard Zurich Business Guard hadir untuk menyediakan jaminan asuransi bagi jenis usaha Toko, Fasilitas Penginapan, Fasilitas Kesehatan, Kantor,

Lebih terperinci

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa 1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa bumi Badai angin, dan perang 2. Ancaman karena kesalahan

Lebih terperinci

BAB II. Regulasi penerbangan yang lama yaitu Undang-Undang Nomor 15 Tahun. itu harus mendasarkan pada ketentuan Pasal 102 ayat (1) KUHAP yang

BAB II. Regulasi penerbangan yang lama yaitu Undang-Undang Nomor 15 Tahun. itu harus mendasarkan pada ketentuan Pasal 102 ayat (1) KUHAP yang BAB II PERBUATAN-PERBUATAN YANG TERMASUK LINGKUP TINDAK PIDANA DI BIDANG PENERBANGAN DALAM PERSPEKTIF UNDANG UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN C. Perbandingan Undang-Undang Nomor 15 Tahun

Lebih terperinci

Dokumen Perjanjian Asuransi

Dokumen Perjanjian Asuransi 1 Dokumen Perjanjian Asuransi Pada prinsipnya setiap perbuatan hukum yang dilakukan para pihak dalam perjanjian asuransi perlu dilandasi dokumen perjanjian. Dari dokumen tersebut akan dapat diketahui berbagai

Lebih terperinci

2015, No.71 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111

2015, No.71 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2015 KEUANAN. OJK. Asuransi. Data Risiko. Pemeliharaan. Pelaporan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5684) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

eran Asuransi Erection All isk (EAR) sebagai Salah atu Jaminan dalam Proyek sa Konstruksi Natasha Anagi

eran Asuransi Erection All isk (EAR) sebagai Salah atu Jaminan dalam Proyek sa Konstruksi Natasha Anagi eran Asuransi Erection All isk (EAR) sebagai Salah atu Jaminan dalam Proyek sa Konstruksi Natasha Anagi - 1206241640 BAB I : PENDAHULUAN Latar Belakang Jaminan dalam suatu proyek konstruksi merupakan suatu

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK

RINGKASAN INFORMASI PRODUK RINGKASAN INFORMASI PRODUK a Nama dan Jenis Produk Asuransi b Nama Penerbit (Perusahaan Asuransi) c Data Ringkas : Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia : PT. KSK Insurance Indonesia : PT. KSK Insurance

Lebih terperinci

Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan. Surastini Fitriasih

Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan. Surastini Fitriasih Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan Surastini Fitriasih Dalam Buku II KUHP: Bab XXII : Pencurian Bab XXIII: Pemerasan & Pengancaman Bab XXIV: Penggelapan Barang Bab XXV : Perbuatan Curang Bab XXVI: Merugikan

Lebih terperinci

K3 Konstruksi Bangunan

K3 Konstruksi Bangunan K3 Konstruksi Bangunan LATAR BELAKANG PERMASALAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN Kegiatan konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Asuransi Tri Pakarta (TRIPA) adalah asuransi yang didirikan oleh yayasan Dana pensiun Bank Negara Indanesia dan PT Tri Handayani Utama pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 25 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proses Bisnis Menurut (Aguilar Shaven dan Olhger, 2002) proses bisnis adalah elemen kunci saat terintigrasi dengan sebuah perusahaan. Kemudian menekankan proses

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rasa tidak aman yang lazim disebut sebagai risiko. kelebihan. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk yang mempunyai sifat-sifat

I. PENDAHULUAN. rasa tidak aman yang lazim disebut sebagai risiko. kelebihan. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk yang mempunyai sifat-sifat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan yang tidak kekal merupakan sifat yang alamiah, mengakibatkan adanya suatu keadaan yang tidak dapat diramalkan lebih dulu secara tepat. Dengan demikian keadaan termaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dilakukan baik menggunakan sarana pengangkutan laut maupun melalui

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dilakukan baik menggunakan sarana pengangkutan laut maupun melalui 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas beragam suku bangsa dan terdiri dari beribu ribu pulau. Untuk memudahkan hubungan atau interaksi antar

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Peranan Asuransi Dalam Pengembangan Pengangkutan Udara Nasional

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Peranan Asuransi Dalam Pengembangan Pengangkutan Udara Nasional BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Peranan Asuransi Dalam Pengembangan Pengangkutan Udara Nasional Dengan kemajuan teknik pada masa kini, kecelakaan-kecelakaan pesawat udara relatif jarang terjadi.

Lebih terperinci