TREND PRODUKSI DAN TARGET PENGEMBANGAN MENDUKUNG SWASEMBADA JAGUNG BERKELANJUTAN DI SULAWESI BARAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TREND PRODUKSI DAN TARGET PENGEMBANGAN MENDUKUNG SWASEMBADA JAGUNG BERKELANJUTAN DI SULAWESI BARAT"

Transkripsi

1 Prosiding Seminar Nasional Serealia, 2015 TREND PRODUKSI DAN TARGET PENGEMBANGAN MENDUKUNG SWASEMBADA JAGUNG BERKELANJUTAN DI SULAWESI BARAT Syamsuddin 1) dan Rahmawati 2) 1) Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Barat 2) Balai Penelitian Tanaman serealia ABSTRAK Jagung merupakan komoditas pangan strategis nasional kedua setelah padi.sampai saat ini produksi jagung belum mampu menyokong kebutuhan dalam negeri sehingga impor terus dilakukan setiap tahun. Target produksi jagung nasional tahun 2015 sebesar 20,33 juta ton dengan pertumbuhan sebesar 5,57%/tahun. Sulawesi Barat merupakan salah satu wilayah sumber pertumbuhan baru jagung.produksi jagung pada tahun 2013 mencapai ton dengan produktivitas mencapai 4,79t/ha. Pertumbuhan produksi jagung selama 10 tahun terakhir ( ) dengan trend pertumbuhan rata-rata 9,84%/tahun, sedangkan trend pertumbuhan produktivitas sebesar 3,67%/tahun. Produksi jagung saat ini telah menjadikan Sulawesi Barat sebagai salah satu daerah yang berswasembada. Dalam upaya mendukung pencapaian swasembada jagung nasional yang berkelanjutan, maka Sulawesi Barat menargetkan produksi jagung tahun 2015 sebesar ton dengan target rata-rata pertumbuhan sebesar 7,92%/tahun sehingga tahun 2019 dapat dicapai produksi sebesar ton. Optimisme pencapaian target swasembada jagung yang berkelanjutan didukung oleh ketersediaan teknologi yang memadai seperti ketersediaan VUB jagung dengan potensi hasil tinggi, potensi lahan, dan teknologi budidaya. Tulisan ini merupakan hasil review dari data sekunder dan hasil identifikasi terhadap produksi dan pengembangan jagung yang ada di Sulawesi Barat. Kata kunci: jagung, swasembada berkelanjutan, produksi, pendapatan. PENDAHULUAN Jagung ( Zea mays L.) merupakan salah satu komoditas pangan sumber karbohidrat penting dunia.permintaan untuk pemenuhan kebutuhan jagung terus meiningkat, baik nasional maupun dunia.masyarakat di Negara benua Amerika dan sebagian masyarakat Indonesia, jagung merupakan sumber bahan pangan utama.jagung memiliki kandungan gizi dan serat kasaryang cukup memadai sebagai bahan pangan pokok. Bayu Krisnamurthi (2010), menyatakan bahwa jagung telah dikonsumsi masyarakat sebagai pangan alternatif seperti di Sulawasi, Jawa Timur, Bali, bahkan di NTT jagung merupakansumber pangan lokal masyarakat, lebih dari 50% produksi jagung digunakan untuk konsumsi,10% olahan dan selebihnya untuk pakanternak. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga dimanfaatkan sebagai pakanternak (hijauan maupun tongkolnya).kandungan karbohidrat pada jagung dapat mencapai 80% dariseluruh bahan kering biji jagung. Pemanfaatan tongkol jagung untuk pakan ternak melalui proses fermentasi dengan cara mencampur tongkol jagung dengan cendawan trichoderma dan gula pasir (Prasetyo 2002; Ditjen Peternakan 2003; Mubyarto 2002). Sebagai sumber pangan untuk makanan pokok masyarakat dan untuk pakan ternak, kedua faktor tersebut yang menyebabkan permintaan akan hasil jagung terus 649

2 Syamsuddin dan Rahmawati: Trend Produksi dan Target... meningkat dari tahun ketahun. Pertumbuhan produksi jagung Indonesia sejak tahun 2010 sampai Produksi jagung Indonesi sejak tahun rata-rata sebesar 1,11% dengan nilai produksi pada tahun sebanyak ton (Kementan 2015). Peningkatan produksi jagung nasional terus dilakukan oleh pemerintah.upaya tersebut dilakukan melalui program peningkatan produktivitas dengan inovasi tekniologi yang lebih baik, perluasan areal tanam, pengamanan hasil produksi, dan penyempurnaan manajemen dalam sistem produksi.upaya ini cukup berhasil yang ditandai dari meningkatnya nilai Self sufficiency Achievement Index (SAI) yakni sebesar 115,52 pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 117,69 pada tahun 2012 (Haryono 2012). Sulawesi Barat merupakan salah satu wilayahyang sangat potensial untuk pengembangan jagung.perkembangan luas dan produksi jagung terus meningkat dari setiap tahun.pada tahun 2013, luas areal pertanaman jagung mencapai ha dengan total produksi mencapai ton. Dari luas panen dan produksi yang ada pada tahun 2013, produktivitasnya baru mencapai 47,92 kw/ha (BPS 2014; Distanak Provinsi Sulawesi Barat 2015). Produktivitas yang ada tersebut masih tergolong sangat rendah jika dibandingkan dengan potensi hasil varietas jagung yang berkembang. Produktivitas jagung yang rendah di Sulawesi Barat dipengaruhi oleh berbagai factor dan permasalahan. Selain faktor harga jagung pipilan yang rendah, inovasi teknologi dalam usahatani jagung ditingkat petani juga masih sangat rendah. Di Sulawesi Barat, produksi jagung yang ada umumnya di pasarkan di luar daerah melalui pedagang lokal, sebab belum ada masyarakat yang memanfaatkan jagung sebagai pangan pokok serta belum adanya industri pakan ternak yang dapat menyerap Produksi jagung yang ada. Namun demikian dalam rangka mendukung swasembada jagung secara nasional, pemerintah terus melakukan upaya pengembangan ditingkat petani.melalui Distanak provinsi Sulawesi Barat, program peningkatan produksi jagung dilaksanakan dalam 4 (empat) hal yaitu peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, pengamanan produksi, dan penyempurnaan manajemen pengembangan. Berdasarkan 4 (empat) hal tersebut, maka Sulawesi Barat menargetkan pertumbuhan yang signifikan setiap tahun sehingga pada tahun 2019 dapat mencapai produksi sebanyak ton sebagai bentuk dukungan dalam pencapaian swasembada jagung nasional yang berkelanjutan. TREND PERTUMBUHAN LUAS AREAL, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DANPRODUKSIDI SULAWESI BARAT Tanaman jagung di Sulawesi Barat bukan merupakan sumber pangan pokok masyarakat.selain itu, peternakan yang menjadikan jagung sebagai bahan pakan belum berkembang. Jagung yang di produksi petani seluruhnya diarahkan untuk komersil atau dipasarkan keluar daerah Sulawesi Barat. Pengembangan jagung di Sulawesi Barat sepenuhnya masih diusahakan oleh petani. Belum ada pengembangan jagung yang dilaksanakan oleh perusahaan Swasta atau BUMN, baik nasional maupun Multi Nasional. Pengembangan jagung di laksanakan pada semua daerah atau kabupaten yang ada (6 kabupaten) di Sulawesi 650

3 Prosiding Seminar Nasional Serealia, 2015 barat, Namun demikian sumber pertumbuhan jagung utama di Sulawesi Barat terdapat pada 3 (tiga) kabupaten yaitu Mamuju Utara, Mamuju Tengah, dan Mamuju. Sejak tahun 2004 sampai saat ini, pengembangan jagung terus meningkat sehingga produksinya meningkat pula setiap tahun. Pertumbuhan produksi jagung selama 10 tahun terakhir ( ) dengan trend pertumbuhan rata-rata sebesar 8,85%, sedangkan trend pertumbuhan produktivitas rata-rata sebesar 3,67%/tahun. Tabel 1. Trend pertumbuhan produksi jagung sejak tahun di provinsi Sulawesi Barat. No. Tahun Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi (ha) (ha) (Kw/ha) (t) , , , , , , , , , , Sumber: BPS, 2014; Distanak Provinsi Sulawesi Barat, 2014 Trend pertumbuhan untuk peningkatan luas tanam jagung di Sulawesi Barat selama 10 (sepuluh) tahun terakhir ( ) rata-rata sebesar 9,33% menunjukkan bahwa ada upaya yang nyata terhadap pertambahan luas tanam (Gambar 1). Pertambahan luas tanam dilakukan melalui upaya peningkatan Indeks pertanaman (IP) dan perluasan areal.perluasan tanam berkorelasi positif dengan luas tanam yang juga terus meningktat setiap tahunnya dalam 10 (sepuluh) tahun terakhirdengan trend pertumbuhan rata-rata sebesar 9,21% (Gambar 2). Produktivitas jagung juga mengalami peningkatan yang nyata meskipun nilainya tidak terlalu besar yaitu rata-rata hanya sebesar 3,67%/tahun (Gambar 3). Namun demikian peluang peningkatan produktivitas ke yang lebih tinggi masih sangat berpeluang. Hal tersebut disebabkan oleh adanya Gap perberdaan produktivitas antara yang ada ditingkat petani dengan potensi hasil varietas yang berkembang.produktivitas jagung sejak tahun hanya berkisar antara 32,10 36,19 kw/ha, namun demikin sejak tahun produktivitas meningkat pada kisaran 43,60 48,75 kw/ha. Peningkatan rata-rata produktivitas jagung di Sulawesi Barat sejak tahun disebabkan meningkatnya inovasi teknologi PTT yang termasuk dalam program SL-PTT, meskipun petani belum menerapkan secara sempurna setiap komponen teknologi dalam pendekatan PTT jagung. 651

4 Syamsuddin dan Rahmawati: Trend Produksi dan Target

5 Prosiding Seminar Nasional Serealia, 2015 Pelung peningkatan produktivitas dalam pengembangan jagung kedepan masih sangat berpeluang, sebab rata-rata produktivitas saat ini yang hanya sebesar 47,92 kw/ha yang berarti masih memiliki Gap atau perbedaan yang sangat besar (>50%) dari potensi hasil varietas jagung yang berkembang di Sulawesi Barat yang berkisar 80,0 100,0 kw/ha. Peluang tersebut akandapat dicapai dengan meningkatkan adopsi inovasi teknologi atau penerapan teknologi PTT jagung di tingkat petani. Trend pertumbuhan produksi jagung di Sulawewsi Barat sejak tahun rata-rata sebesar 9,84%/tahun dengan produksi tahun 2013 sebanyak ton. Pertumbuhan yang cukup signifikan tersebut dapat dicapai karena adanya peningkatan luas tanam dan peningkatan produktivitas yang signifikan pula setiap tahunnya (Gambar 4).Trend pertumbuhan produksi tersebut masih memiliki peluang yang sangat besar sebab potensi lahan masih cukup luas dan manfaat inovasi teknologi budidaya jagung (PTT jagung) semakin dirasakan oleh petani. TARGET PRODUKSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN JAGUNG DI SULAWESI BARAT Program pengembangan jagung oleh pemerintah daerah di Sulawesi Barat merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan produksi sekaligus meningkatkan pendapatan usahatani para petani jagung yang ada. Program tersebut sekaligus merupakan langkah dan upaya agar swasembada jagungyang telah dicapai oleh Sulawesi Barat tetap berkelanjutan, termasuk mendukung program pencapaian swasembada jagung secara nasional. Program pengembangan jagung di Sulawesi Barat merupakan tindak lanjut dari program pengembangan tahun-tahun sebelumnya. Dalam 5 (tahun) kedepan yaitu dalam upaya mendukung Swasembada jagung Sulawesi Barat yang berkelanjutan dan dukungan pencapaian swasembada jagung nasional, telah ditargetkan adanya perluasan areal tanam dan panen serta peningkatan produktivitas jagung (Tabel 2). Tabel 2. Target pertumbuhan produksi Jagung tahun di provinsi Sulawesi Barat. No. Tahun Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi (ha) (ha) (Kw/ha) (ton) ,76 164, ,68 180, ,61 198, ,57 218, ,54 240,605 Sumber: Distanak Provinsi Sulawesi Barat, 2014 Target produksi jagung di Sulawesi Barat pada tahun 2019 sebanyak ton. Target tersebut dapat dicapai dengan angka pertumbuhan produksi rata-rata sebesar 7,93%/tahun atau sebesar ,25 ton/tahun dapat dipertahankan. Dalam program pencapaian target produksi jagung sebesar ton pada tahun

6 Syamsuddin dan Rahmawati: Trend Produksi dan Target... tersebut, maka luas tanam pertumbuhannya ditingkatkan rata-rata sebesar 6,86%/tahun, dengan pertumbuhan luas panen rata-rata sebesar 6,52%/tahun, serta pertumbuhan produktivitas akan dipertahankan rata-rata sebesar 1,91%/tahun (Gambar 5). Strategi pemerintah daerah Sulawesi Barat dalam upaya pencapaian target produksi jagung setiap tahun sampai tahun 2019 dituangkan dalam 4 (empat) konsep dasar peningkatan produksi.konsep strategi tersebut merupakan penjabaran dari strategi peningkatan produksi tanaman pangan nasional oleh kementerian pertanian yaitu 1) peningkatan produktivitas, b) perluasan areal tanam dan pengelolaan lahan, c) pengamanan produksi, dan d) penyempurnaan manajemen (Kementan 2015). 1. Peningkatan produktivitas Upaya peningkatan produktivitas jagung di Sulawesi Barat dilakukan dengan meningkatkan penerapan atau inovasi teknologi produksi jagung dan pengembangannya ditingkat petani. Konsep dan ketersediaan teknologi untuk penerapan mengacuh pada rekomendasi teknologi yang dikeluarkan oleh Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) melalui LPTP Sulawesi Barat. Rekomendasi teknologi untuk budidaya jagung tersebut bersifat spesifik lokasi yang meliputi pola dan waktu tanam, penggunaan benih bermutu, jenis dan dosis pemupukan berimbang, pengelolaan pengairan, pengendalian hama penyakit, serat panen dan pascapanen (LPTP Sulawesi Barat 2015). Konsep rekomendasi tersebut telah mengacu pada konsep pendekatan PTT jagung spesifik lokasi.peningkatan produksi jagung melalui pendekatan PTT telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas jagung secara nyata ditingkat usahatani dan ditetapkan sebagai pedoman dalam peningkatan produksi jagung oleh kementerian pertanian (Kementan 2010; Puslitbangtan 2009; Sembiring dan Abdulrahman 2008). 2. Perluasan areal tanam dan pengelolaan lahan Perluasan areal tanam dan pengelolaan lahan dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi jagung di Sulawesi Barat. Perluasan areal tanam dilakukan dengan pembukaan lahan baru, pemanfaatan lahan disela tanaman perkebunan yang belum berproduksi (TBM) seperti kelapa sawit dan kakao, 654

7 Prosiding Seminar Nasional Serealia, 2015 peningkatan indeks pertanaman (IP) pada lahan kering atau indeks penggunaan lahan (IPL) lahan sawah irigasi dan tadah hujan. Peningkatan IP jagung dilakukan melalui pemanfaatan data curah hujan sehingga pola tanam dapat optimalkan dengan menanam 2 (dua) kali dalam setahun (Mastur, 2011). Sedangkan peningkatan IPL dilakukan pada lahan sawah irigasi dan sawah tadah hujan dengan memanfaatkan pola tanam yang telah ditetapkan sesuai kondisi musim menurut kalender tanam di wilayah pengembangan jagung, misalnya dengan pola padi padi - jagung, padi - jagung-jagung, atau padi jagung (Badan Litbang Pertanian 2011). Dalam mendukung program perluasan areal tanam dan pengelolaan lahan tersebut, maka pemerintah daerah akan melalukan program dukungan yang mencakup pengadaan pompanisasi, perbaikan dan pembangunan jaringan irigasi baru (primer, sekunder, tersier), pencetakan lahan sawah baru, serta pembukaan lahan-lahan kering potensial untuk jagung. 3. Pengamanan produksi Pengamanan produksi jagung di Sulawesi barat dilakukan oleh pemerintah daerah dalam upaya mengurangi kehilangan atau menurunnya hasil yang ada.penurunan hasil dapat terjadi akibat pengaruh atau dampak perubahan iklim (DPI) seperti kebanjiran dan kekeringan, pengaruh serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), serta kehilangan hasil (losses) saat panen maupun pascapanen.kebijakan dalam upaya mengurangi DPI dilakukan melalui pemetaan wilayah yang rawan terkena dampak sehingga usahatani jagung dapat terhindar dari pengaruh tersebut seperti pemanfaat waktu tanam tepat yang spesifik lokasi.history daerah wilayah untuk pengembangan tanaman pangan di Sulawesi Barat terdapat yang sering terjadi banjir atau kekeringan, sehingga pemetaan wilayah tersebut sangat mendukung dalam perencanaan terutama dalam memetapkan pola dan waktu tanam yang tepat. Penanganan untuk mengantisipasi pengaruh OPT terhadap berkurangnya hasil yang dapat diperoleh dilakukan dengan mengepektifkan pemantauan secara rutin melalui peningkatan kinerja Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) yang ada, selain optimalisasi PHT dalam pelaksanaan budidaya jagung. Tingkat kehilangan hasil (losses) saat proses panen dan pascapanen jagung tidak terlalu tinggi (<2%), akan tetapi yang sering terjadi adalah adanya proses pemipilan dan pengeringan yang selalu bermasalah terutama saat panen di musim hujan. Terbatasnya jumlah alat pemipil dan pengering jagung ditingkat petani sering menyebabkan biji jagung mengalami serangan jamur dan hama lainnya sehingga kualitas jagung menurun dan berdampak terhadap kurang diminatinya oleh pasar. Program peningkatan akses dan kapasitas petani terhadap percepatan proses pascapanen dan peningkatan mutu dilakukan pemerintah melalui pengadaan alsintan (power tresher, dryer dan gudang) secara berkala pada tingkat petani selama program pengembangan berlangsung. 4. Penyempurnaan manajemen Penyempurnaan manajemen pengembangan untuk meningkatkan produksi jagung di Sulawesi Barat dilakukan oleh pemerintah daerah melalui kebijakan dan regulasi, penyempurnaan manajemen teknis, dan penyempurnaan data dan informasi. 655

8 Syamsuddin dan Rahmawati: Trend Produksi dan Target... Kebijakan peningkatanproduksi jagung oleh pemerintah provinsi dan kabupaten se Sulawesi Barat merupakan bentuk pemahaman kondisi wilayah yang memiliki potensi besar untuk pengembangan jagung serta kebiasaan usahatani yang dilakukan oleh para petani yang ada dan sudah dilakukan sejak lama. Kebijakan pengembangan jagung, selain untuuk meningkatkan produksi, jugaakan meningkatkan pendapatan petani serta dukungan terhadap program pencapaian swasembada jagung daerah dan nasional. Regulasi pelaksanaan program dilakukan oleh dinas-dinas terkait antara lain dinas pertanian, badan penyuluhan, badan ketahanan pangan, baik provinsi maupun kabupaten. Penyempurnaan manajemen teknis dilakukan melalui penyusunan juklak dan juknis pelaksanaan agar program pengembangan dalam prosesnya dilakukan secara terarah, tepat waktu, dan tepat sasaran sehingga dapat dipastikan program berjalan dengan baik dan target dapat dicapai tepat waktu. Demikian pula dengan sistem pendataan akan dilakukan secara terencana sehingga data-data base dan informasi benar-benar sesuai dengan rencana dan kenyataan dilapangan, baik data menyangkut potensi, luasan program, areal tanam, petani dan lahan sasaran, panen, kendala dan masalah lapangan, dan produksi yang dicapai. Data base dan informasi yang akurat akan menjadi acuan pengembangan dan tindak lanjut penyelesaian permasalahan dan kendala teknis jika terjadi. PERMASALAHAN TEKNIS USAHATANI JAGUNG DI SULAWESI BARAT Potensi pengembangan untuk peningkatan produksi jagung di Sulawesi Barat sangat besar. Namun demikian terdapat beberapa permasalahan dalam proses pengembangan ditingkat petani yang berdampak terhadap produksi yang diperoleh. 1. Ketersediaan dan akses petani terhadap benih bermutu Benih merupakan salah satu dari beberapa komponen teknologi yang dapat meningkatkan produksi jagung secara nyata.kebijakan penggunaan benih bermutu jagung dalam pengembangan jagung telah dituangkan dalam peleksanaan program pengembangan jagung di Sulawesi Barat. Bentuk program antara lain pengembangan SL-PTT/GP2TPP jagung maupun perluaasan areal tanam (PAT) yang telah berlangsung beberapa lama sampai saat ini. Namun demikian kendala teknis terjadi akibat terbatas dan sering terjadi keterlabatan dalam realokasi benih ke patani khususnya benih yang bantuan (bansos).petani di Sulawesi Barat yang tergabung dalam program dengan benih bantuan secara umum mengembangkan jenis jagung hybrid seperti Nusantara dan Bisi.Sedangkan petani yang tidak masuk dalam program sebagian mengembangkan jagung jenis komposit (non hybrida).kendala utama petani adalah terbatasnya ketersediaan benih sulitnya untuk mendapatkan ketika pengembangan dilakukan diluar atau tidak termasuk program.kenyataan menunjukkan bahwa banyak petani yang hanya menggunakan benih tidak bermutu yaitu dari hasil panen pertanaman sebelumnya dari jagung komposit sehingga produktivitasnya sangat rendah. 656

9 Prosiding Seminar Nasional Serealia, Inovasi teknologi produksi yang rendah Rendahnya inovasi teknologi seperti terbatasnya penggunaan benih bermutu, tingkat pemupukan yang rendah, pengelolaan pengairan yang kurang teratur, rendahnya pengendalian OPT, dan kurangnya pengendalian gulma merupakan faktor utama penyebab rendahnya produktivitas sehingga berdampak pula terhadap tidak maksimalnya produksi dan pendapatan usahatani jagung di Sulawesi Barat. Inovasi teknologi produksi jagung sangat menentukan dalam upaya meningkatkan produktivitas dan pendapatan usahatani jagung di Sulawesi Barat.Perbedaan tingkat penerimaan dalam usahatan mencapai rata-rata sebesar Rp.4,972,500/ha (Tabel 3). Walaupun kedua teknik usahatani yang dilakukan memiliki perbedaan penerimaan akan tetapi keduanya masih menguntungkan jika dilihat dari aspek penerimaan setelah dikeluarkan biaya produksinya. Tabel 3. Perbandingan produksi dan penerimaan usahatani jagung antara paket PTT jagung dengan cara petani di Sulawesi Barat, No Uraian Paket PTT Jagung Cara Petani 1 a. Produksi (kg/ha) ,850 b. Harga pipilan (Rp./kg) ,200 2 Nilai produksi (Rp) ,670,000 3 Biaya produksi total (Rp) ,604,500 a. Sarana produksi ,037,000 - Benih ,000 - Pupuk phonska ,000 - Pupuk urea ,000 - Herbisida ,000 - Pestisida ,000 b. Tenaga kerja ,567,500 - Persiapan lahan ,000 - Pengolahan tanah ,000 - Penanaman ,000 - Pemupukan ,000 - Pembumbunan dan penyiangan Pengendalian hama ,000 dan penyakit - panen ,000 - Pemipilan ,000 - Angkutan ,500 - Pengeringan ,000 4 Penerimaan (2-3a+b) ,065,500 5 R/C-ratio (2/3a+b) 2,40 1,90 6 BEP Yield (kg/ha) 3, , BEP Price (Rp/kg) MBCR 4.18 Keterangan : Harga pupuk phonska: Rp /zak (50 kg), Urea: Rp /zak (50 kg), Centrafur 3G: Rp /2 kg. Namun demikian disadari pula bahwa adanya keterbatasan modal petani menjadi salah satu penyebab tidak optimalnya pengelolaan usahataninya. Secara umum petani telah menyadari bahwa dengan penerapan teknologi yang sempurna akan meningkatkan produksi usahatani jagung secara nyata. Pemerintah daerah senantiasa berupaya agar masalah permodalan dapat ditangani dengan baik sehingga 657

10 Syamsuddin dan Rahmawati: Trend Produksi dan Target... terus-menrus mendorong pada pihak-pihak terkait yang dapat membantu permodalan petani seperti per-bank-kan, baik swasta maupun bank pemerintah seperti Bank BRI, BNI, dan Bank Sinar Mas. 3. Keterbatasan tenaga kerja, sarana alsintan dan pergudangan Terbatasnya kepemilikan petani pada alsinta seperti alat pengolahan tanah, alat pemipil, dan pergudangan menjadi salah satu masalah yang dihadapi petani dalam usahatani jagung di Sulawesi Barat. Keterbatasan tenaga kerja telah dirasakan oleh petani yang berusahatani tanaman pangan, tidak terkecuali jagung. Petani yang usahataninya di lahan kering dan melakukan pananaman serta panen disaat musim hujan umumnya mengalami masalah rusaknya biji jagung akibat serangan jamur dan cendawan sebab biji jagung kurang kering. Oleh sebab itu, penggunaan alsintan terkait proses pasca panen sangat diperlukan. Pemerintah daerah melalui program pengembangan tanaman pangan khususnya jagung telah melakukan upaya berupa pengandaan alsintan (bansos) secara bertahap setiap tahun, meskipun sifatnya masih sangat terbatas. Pada tahun 2015, program bantuan alsintan pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi dan mutu jagung meliputi Corn shellersebanyak30 unit, Corn vertical dryer sebanyak 7 unit, dan Power tresher multiguna sebanyak 30 unit. 4. Pemasaran dan jaminan harga Salah satu kendala usahatani jagung di Sulawesi Barat adalah pemasaran hasil produksi dan tidak adanya jaminan harga.belum ada pedagang besar yang melakukan pembelian atau menyerap hasil jagung.para petani secara umum hanya menjual hasil jagung melalui pedagang lokal yang tidak memilki jaminan harga, sehingga harga jagung tidak stabil ditingkat petani.belum ada kemitraan petani dengan pedagang yang terjalin dengan baik sehingga pemasaran hasil belum mendapatkan jaminan penjualan setelah dilakukan panen. Menyikapi kondisi ini, maka pemerintah terus berupaya agar terbentuk suatu model kemitraan antara pedagang dengan petani, baik pedagang lokal maupun pedagang besar yang berasal dari luar Sulawesi Barat. Kemitraan petani dengan pedagang tidak hanya akan memberi jaminan pasar, tetapi juga memberikan jaminan harga. Menurut Ifadz (2012), kemitraan antara petani dan pedagang melalui contract farming bukan hanya memberikan peningkatan produktivitas jagung karena adanya kerjasama dalam penyediaan benih, pupuk, prosessing hingga bantuan permodalan, akan tetapi sekaligus memberikan harga yang lebih baik karena kwalitas jagung yang dihasilkan juga lebih baik. PENUTUP Jagung merupakan salah satu komoditas strategis.selain sebagai sumber bahan pangan pokok sebagian masyarakat, jagung berperan penting sebagai bahan pakan ternak. Kebutuhan akan jagung setiap tahun terus meningkat baik dalam negeri maupun dunia karena kemanfaatannya. Pengembangan jagung di Sulawesi Barat merupakan langkah strategis dalam upaya swasembada jagung yang berkelanjutan serta dukungan untuk swasembada jagung nasional. 658

11 Prosiding Seminar Nasional Serealia, 2015 Trend pertumbuhan produksi jagung di Sulawesi Barat yang cenderung meningkat setiap tahun merupakan indikasi bahwa Sulawesi Barat merupakan salah satu wilayah sumber pertumbuhan baru produksi jagung.potensi pengembangan terutama dalam perluasan areal tanam dan peningkatan produkstivitas masih sangat besar.pengembangan jagung, selain akan meningkatkan produksi, akan meningkatkan pula pendapatan dan kesejahteraan petani serta para pelaku usahatani yang ikut terlibat didalamnya. DAFTAR PUSTAKA Badan Litbang Pertanian Pedoman Umum Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kdementerian Pertanian. Jakarta Bayu Krisnamurthi Manfaat Jagung dan Peran Produk Bioteknologi Serealia dalam Menghadapi Krisis Pangan, Pakan dan Energi di Indonesia Bayu Krisnamurthi. Prosiding Pekan Serealia Nasional Badan Litbang Pertanian. BPS Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat. Mamuju. Distanak Prov. Sulawesi Barat ATAP Produksi Tanaman Pangan. Laporan Produksi Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Barat. Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat.Mamuju. Distanak Prov. Sulawesi Barat Rencana dan Target Luas Tanam dan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai Tahun Mendukung Swasembada Pangan Berkelanjutan di Sulawesi Barat. Laporan Bidang Produksi Tanaman Pangan, Disstanak Provinsi Sulawesi Barat. Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat. Mamju. Haryono Maize for Food, Feed and Fuel in Indonesia: Challenges and Opportunity. Paper presented in International Maize Conference Gorontalo Indonesia. Ifadz, M.F Katalyzing Maize cultivation in the Char in Bangladesh.Paper Presented in International Maize Conference Gorontalo Indonesia. Kementan Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun Kementerian Pertanian. Jakarta Kementerian Pertanian Pedoman Pelaksanaan Sekolah Lapangan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi, Jagung, Kedelai, dan Kacang Tanah Tahun Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian. 123 halaman. LPTP Sulawesi Barat Rekomendasi dan Petunjuk Teknis Teknologi Spesifik Lokasi Mendukung Swasembada Pangan (Padi, Jagung, Kedelai) di Sulawesi Barat. Loka Pengkajian teknologi Pertanian Sulawesi Barat. Badan Litbang Pertanian. Mastur Strategi Peningkatan Produktivitas dan Perluasan Areal Pertanaman Jagung di Kalimantan Timur.Prosididng Seminar Nasional Serealia. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros. Mubyarto, Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian. Workshop PemanduLapangan 1 (PL-1) Sekolah Lapangan Pengolahan dan Pemasaran HasilPertanian (SL-PPHP). Departemen Pertanian 659

12 Syamsuddin dan Rahmawati: Trend Produksi dan Target... Puslitbangtan, 2009.Petunjuk Pelaksanaan Pendampingan SL-PTT. Kerjasama Puslitbangtan, BBP2TP, BPTP Jawa Barat dan BPTP Bali. 20 p. Sembiring, H. dan Abdulrahman, H Filosofi dan Dinamika Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah. Balai Besar Penelitian Padi. Badan Litbang Pertanian. 660

STRATEGI PENGEMBANGAN JAGUNG DI SULAWESI TENGGARA

STRATEGI PENGEMBANGAN JAGUNG DI SULAWESI TENGGARA Zainal Abidin dan Muhammad Taufik Ratule: Strategi Pengembangan. STRATEGI PENGEMBANGAN JAGUNG DI SULAWESI TENGGARA Zainal Abidin dan Muhammad Taufiq Ratule Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN Bunyamin Z. dan N.N. Andayani Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Jagung sebagian besar dihasilkan pada lahan kering dan lahan

Lebih terperinci

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT Seminar Nasional Serealia, 2013 KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT Syuryawati, Roy Efendi, dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Untuk

Lebih terperinci

KAJIAN PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH SEBAGAI TANAMAN MT III DI SULAWESI TENGGARA

KAJIAN PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH SEBAGAI TANAMAN MT III DI SULAWESI TENGGARA KAJIAN PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH SEBAGAI TANAMAN MT III DI SULAWESI TENGGARA Zainal Abidin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara ABSTRAK Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir data

Lebih terperinci

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM Hingga tahun 2010, berdasarkan ketersediaan teknologi produksi yang telah ada (varietas unggul dan budidaya), upaya mempertahankan laju peningkatan produksi sebesar

Lebih terperinci

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1 DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1 Balai Penelitian Tanaman Serealia 2 Balai Pengkajian teknologi Pertanian

Lebih terperinci

Wilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung

Wilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung Wilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung Zubachtirodin, M.S. Pabbage, dan Subandi Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros PENDAHULUAN Jagung mempunyai peran strategis perekonomian nasional, mengingat

Lebih terperinci

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Siwi Purwanto Direktorat Budi Daya Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan PENDAHULUAN Jagung (Zea mays) merupakan salah satu

Lebih terperinci

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. W. Rembang 1), dan Andi Tenrirawe 2) Peneliti pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara 1) Balai Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA Seminar Nasional Serealia, 2013 PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA Muhammad Thamrin dan Ruchjaniningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN Rosita Galib dan Sumanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Abstrak.

Lebih terperinci

PENCAPAIAN TARGET SWASEMBADA JAGUNG BERKELANJUTAN PADA 2014 DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIS

PENCAPAIAN TARGET SWASEMBADA JAGUNG BERKELANJUTAN PADA 2014 DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIS BAB III PENCAPAIAN TARGET SWASEMBADA JAGUNG BERKELANJUTAN PADA 2014 DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIS Uning Budiharti, Putu Wigena I.G, Hendriadi A, Yulistiana E.Ui, Sri Nuryanti, dan Puji Astuti Abstrak

Lebih terperinci

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan Anton J. Supit Dewan Jagung Nasional Pendahuluan Kemajuan teknologi dalam budidaya jagung semakin

Lebih terperinci

MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI Prof. Dr. Marwoto dan Prof. Dr. Subandi Peneliti Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian MALANG Modul B Tujuan Ikhtisar

Lebih terperinci

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA Endang Iriani, Munir Eti Wulanjari dan Joko Handoyo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Tengah Abstrak.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. Sondakh 1), dan Andi Tenrirawe 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi

BAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi manfaat tidak saja digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga sebagai bahan baku industri

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INOVASI T PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG MELALUI DEMONSTRASI TEKNOLOGI DI KABUPATEN LUWU

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INOVASI T PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG MELALUI DEMONSTRASI TEKNOLOGI DI KABUPATEN LUWU Seminar Nasional Serealia, 2013 EFEKTIVITAS PENYEBARAN INOVASI T PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG MELALUI DEMONSTRASI TEKNOLOGI DI KABUPATEN LUWU Hasnah Juddawi dan Novia Qomariyah Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan hasil pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan yang artinya masyarakat banyak yang bermata pencaharian

Lebih terperinci

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara Bahtiar 1), Andi Tenrirawe 2), A.Takdir 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi pertanian Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian

Lebih terperinci

Abstrak

Abstrak Peningkatan Produktivitas dan Finansial Petani Padi Sawah dengan Penerapan Komponen Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) (Studi Kasus di Desa Kandai I Kec. Dompu Kab. Dompu) Yuliana Susanti, Hiryana

Lebih terperinci

Kajian Produksi Benih Sumber Padi UPBS BPTP Kalimantan Tengah

Kajian Produksi Benih Sumber Padi UPBS BPTP Kalimantan Tengah Kajian Produksi Benih Sumber Padi UPBS BPTP Kalimantan Tengah Suparman BPTP Kalimantan Tengah Jl. G. Obos Km. 5 Palangka Raya E-mail : arman.litbang@gmail.com Abstrak Ketersediaan benih dengan prinsip

Lebih terperinci

STRATEGI DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN PASER BIDANG INDUSTRI TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

STRATEGI DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN PASER BIDANG INDUSTRI TANAMAN PANGAN TAHUN 2018 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASER STRATEGI DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN PASER BIDANG INDUSTRI TANAMAN PANGAN TAHUN 2018 PAPARAN KEPALA BAPPEDA PADA RAPAT

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Gambar 3.6: Hasil simulasi model pada kondisi eksisting

Gambar 3.6: Hasil simulasi model pada kondisi eksisting Dari hasil analisi sensitivitas, maka diketahui bahwa air merupakan paremater yang paling sensitif terhadap produksi jagung, selanjutnya berturut-turut adalah benih, pupuk, penanganan pasca panen, pengendalian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG Resmayeti Purba dan Zuraida Yursak Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR Amir dan M. Basir Nappu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING Margaretha SL dan Zubachtirodin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian keragaan usahatani jagung komposit

Lebih terperinci

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA M. Eti Wulanjari dan Seno Basuki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Padi adalah salah satu bahan makanan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di dunia semakin meningkat dari tahun ketahun. Jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar saat ini, akan melonjak menjadi sembilan miliar pada

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN PROGRAM SWASEMBADA PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI SERTA PENINGKATAN PRODUKSI GULA DAN DAGING SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Dialog dalam Rangka Rapimnas Kadin 2014 Hotel Pullman-Jakarta, 8 Desember

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PENDAPATAN DAN TANGGAPAN PETANI TERHADAP USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 2

PENDAPATAN DAN TANGGAPAN PETANI TERHADAP USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 2 PENDAPATAN DAN TANGGAPAN PETANI TERHADAP USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 2 M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilakukan di Desa Manggalung, Kecamatan Mandalle, Kabupaten

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional Dewasa ini, Pemerintah Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) ingin mewujudkan Sumsel Lumbung Pangan sesuai dengan tersedianya potensi sumber

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL Eko Srihartanto et al.: Penerapan Sistem Tanam Jajar PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL Eko Srihartanto 1), Sri Wahyuni

Lebih terperinci

INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG

INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG 8 Highlight Balitsereal 2008 INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG PTT Jagung pada Lahan Sawah Sub Optimal Untuk peningkatan produksi jagung, komponen-komponen teknologi yang telah dihasilkan dari penelitian

Lebih terperinci

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS CATUR HERMANTO dan Tim Disampaikan pada seminar proposal kegiatan BPTP Sumatera Utara TA. 2014 Kamis, 9 Januari 2014 OUTLINE 1.

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK Yang terhormat: Hari/Tanggal : Senin /11 Pebruari 2008 Pukul : 09.00 WIB Bupati

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Pertanian yang berkelanjutan

I. PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Pertanian yang berkelanjutan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani yang bertempat tinggal di pedesaan. Sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

Peran Teknologi Pertanian dalam Meningkatkan Produktivitas Tanaman Jagung Senin, 22 Maret 2010

Peran Teknologi Pertanian dalam Meningkatkan Produktivitas Tanaman Jagung Senin, 22 Maret 2010 Peran Teknologi Pertanian dalam Meningkatkan Produktivitas Tanaman Jagung Senin, 22 Maret 2010 Dalam artikel terdahulu telah disinggung teori Thomas Robert Malthus yang mengatakan bahwa jumlah penduduk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan I. PENDAHULUAN Latar Belakang Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan pertanian secara nasional maupun regional serta terhadap ketahanan pangan dan perbaikan perekonomian.

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) PENDAMPINGAN PTT PADI DI PROVINSI BENGKULU

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) PENDAMPINGAN PTT PADI DI PROVINSI BENGKULU RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) PENDAMPINGAN PTT PADI DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR Amir dan St. Najmah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Pengkajian dilaksanakan pada lahan sawah

Lebih terperinci

Pendampingan Teknologi Mendukung Swasembada Kedelai di Aceh

Pendampingan Teknologi Mendukung Swasembada Kedelai di Aceh Pendampingan Teknologi Mendukung Swasembada Kedelai di Aceh Abdul Azis 1, Chairunas 1, dan Harun Kurniawan 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh Jl. TP. Nyak Makam No. 27 Lampineung Banda

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG PERTANIAN UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN DAN ENERGI BERBASIS PERTANIAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG PERTANIAN UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN DAN ENERGI BERBASIS PERTANIAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG PERTANIAN UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN DAN ENERGI BERBASIS PERTANIAN Dr. Suswono, MMA Menteri Pertanian Republik Indonesia Disampaikan pada Seminar Nasional Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan beras di Indonesia pada masa yang akan datang akan meningkat. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi dengan besarnya konsumsi beras

Lebih terperinci

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING Seminar Nasional Serealia, 2013 KERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING Syuryawati Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Oni Ekalinda, Reni Astarina dan Anita Sofia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau Abstrak.

Oni Ekalinda, Reni Astarina dan Anita Sofia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau   Abstrak. Profil Pengembangan Tanaman Palawija dan Kelembagaan Penunjang di Lokasi Eks Primatani Agroekosistem Lahan Pasang Surut Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau Oni Ekalinda, Reni Astarina dan Anita Sofia

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018 RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018 Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Perecanaan Pembangunan Pertanian Tahun 2018 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 1 SASARAN

Lebih terperinci

KAJIAN POLA PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN

KAJIAN POLA PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 KAJIAN POLA PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN Sahardi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK

Lebih terperinci

PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia

PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK adalah terkenal sebagai penghasil utama jagung di

Lebih terperinci

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan INTRODUKSI BEBERAPA JAGUNG KOMPOSIT VARIETAS UNGGUL PADA LAHAN KERING DALAM UPAYA MENUNJANG KEDAULATAN PANGAN DI KABUPATEN SRAGEN (The assessment of introduction of corn composite high yield varieties

Lebih terperinci

POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU M. P. Sirappa, Marietje Pesireron, dan La Dahamarudin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku ABSTRAK

Lebih terperinci

Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi

Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi Syafri Edi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Abstrak Budidaya tanaman jagung di Provinsi Jambi dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42%

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42% 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas jagung (Zea mays L.) hingga kini masih sangat diminati oleh masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42% diantaranya merupakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MELALUI PENERAPAN KOMPONEN TEKNOLOGI PTT DI SULAWESI TENGGARA

PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MELALUI PENERAPAN KOMPONEN TEKNOLOGI PTT DI SULAWESI TENGGARA PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MELALUI PENERAPAN KOMPONEN TEKNOLOGI PTT DI SULAWESI TENGGARA Sri Bananiek 1, Agussalim 1 dan Retna Qomariah 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Lebih terperinci

Losses_kedelai LOSSES_kedelai_1. RAMP_LOSSES surplus. kebutuhan_kedelai. inisial_luas_tanam produski_kedelai Rekomendasi_pupuk

Losses_kedelai LOSSES_kedelai_1. RAMP_LOSSES surplus. kebutuhan_kedelai. inisial_luas_tanam produski_kedelai Rekomendasi_pupuk . Harga_Treser Coverage_area Biaya_Treser Unit_Treser Losses_kedelai LOSSES_kedelai_1 RAMP_LOSSES surplus Harga_Rhi konsumsi_kedelai_per_kapita Biaya_Rhizoplus jumlah_penduduk pertambahan_penduduk RekomendasiR

Lebih terperinci

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering Abstrak Sumanto 1) dan Suwardi 2) 1)BPTP Kalimantan Selatan, Jl. Panglima Batur Barat No. 4, Banjarbaru 2)Balai Penelitian

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR LAMPIRAN - 3

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang . PENDAHULUAN. Latar Belakang Kesejahteraan dapat dilihat dari tersedianya dan terpenuhinya kebutuhan pangan. Apabila tidak tercukupinya ketersediaan pangan maka akan berdampak krisis pangan. Tanaman pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH Yakob Bunga T, Saidah 1) dan Amran Muis 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah 2)

Lebih terperinci

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG Moh. Saeri dan Suwono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Sampang merupakan salah satu

Lebih terperinci

POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU M. P. Sirappa, Marietje Pesireron dan La Dahamarudin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku ABSTRAK

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi... Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi... PENDAHULUAN P ada dasarnya pengelolaan tanaman dan sumber daya terpadu (PTT) bukanlah suatu paket teknologi, akan tetapi lebih merupakan metodologi atau

Lebih terperinci

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti: PROPOSAL PENELITIAN TA. 2015 POTENSI, KENDALA DAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN BUKAN SAWAH Tim Peneliti: Bambang Irawan PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT Ir. Mewa Ariani, MS Pendahuluan 1. Upaya pencapaian swasembada pangan sudah menjadi salah satu

Lebih terperinci

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014 Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014 Sektor pertanian sampai sekarang masih tetap memegang peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Peran

Lebih terperinci

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Idris Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara Bptp-sultra@litbang.deptan.go.id Abstrak Penyebaran

Lebih terperinci

POTENSI PENGEMBANGAN PRODUSEN/PENANGKAR BENIH KEDELAI BERSERTIFIKAT DI JAWA TENGAH ABSTRAK

POTENSI PENGEMBANGAN PRODUSEN/PENANGKAR BENIH KEDELAI BERSERTIFIKAT DI JAWA TENGAH ABSTRAK POTENSI PENGEMBANGAN PRODUSEN/PENANGKAR BENIH KEDELAI BERSERTIFIKAT DI JAWA TENGAH Abdul Choliq, Sri Rustini, dan Yulianto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Bukit Tegal Lepek, Sidomulyo,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan penting dari keseluruhan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan penting dari keseluruhan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan penting dari keseluruhan jenis perekonomian nasional. Hal ini terjadi karena Indonesia mempunyai stuktur sistem perekonomian

Lebih terperinci

KAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDI DAYA JAGUNG PADA LAHAN KERING DI PROVINSI JAMBI. Syafri Edi dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

KAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDI DAYA JAGUNG PADA LAHAN KERING DI PROVINSI JAMBI. Syafri Edi dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi KAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDI DAYA JAGUNG PADA LAHAN KERING DI PROVINSI JAMBI Syafri Edi dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Abstrak. Budidaya tanaman jagung di Provinsi Jambi dilakukan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT. Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia

IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT. Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Kabupaten Lombok Timur,

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : inovasi, padi sawah, peningkatan, produktivitas. Pendahuluan

Abstrak. Kata kunci : inovasi, padi sawah, peningkatan, produktivitas. Pendahuluan Keragaan Hasil Penerapan Komponen Pengelolaan Tanaman Terpadu pada Program Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi di Jawa Tengah (Studi Kasus di Wilayah Pantura Barat) Joko Pramono, D.M. Yuwono, dan Anggi

Lebih terperinci

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang saat ini telah menjadi penyebab berubahnya pola konsumsi penduduk, dari konsumsi pangan penghasil energi ke produk penghasil

Lebih terperinci

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN Fakhrina dan Agus Hasbianto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. P.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.

KATA PENGANTAR. Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut. KATA PENGANTAR Kekayaan sumber-sumber pangan lokal di Indonesia sangat beragam diantaranya yang berasal dari tanaman biji-bijian seperti gandum, sorgum, hotong dan jewawut bila dikembangkan dapat menjadi

Lebih terperinci

INDEKS. biofuel 63, ceteris paribus 164 constant return to scale 156, 166

INDEKS. biofuel 63, ceteris paribus 164 constant return to scale 156, 166 INDEKS A adopsi teknologi 94, 100, 106, 111, 130, 171, 177 agregat 289, 295, 296, 301, 308, 309, 311, 313 agribisnis 112, 130, 214, 307, 308, 315, 318 agroekosistem 32, 34, 35, 42, 43, 52, 55, 56, 57,

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK Pengembangan pertanaman jagung akan lebih produktif dan berorientasi pendapatan/agribisnis, selain

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN:

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN: 1 RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN: PENDAMPINGAN PROGRAM SLPTT PADI DAN JAGUNG DI KABUPATEN BANTAENG LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, Februari 2013 Laporan AkLrntabilitas

Lebih terperinci

[ nama lembaga ] 2012

[ nama lembaga ] 2012 logo lembaga 1.04.02 KAJIAN INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG SISTEM DAN MODEL PENGEMBANGAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES DI WILAYAH GERNAS KAKAO Prof. Dr. Ir. Azmi Dhalimi, SU Balai Besar Pengkajian

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (m-p3mi) Berbasis Padi Palawija

Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (m-p3mi) Berbasis Padi Palawija Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (m-p3mi) Berbasis Padi Palawija Badan Litbang Pertanian mulai tahun 2011 mencanangkan Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (M-P3MI)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Paling tidak ada lima peran penting yaitu: berperan secara langsung dalam menyediakan kebutuhan pangan

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN BULUKUMBA

PENDAMPINGAN SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN BULUKUMBA PENDAMPINGAN SLPTT JAGUNG DI KABUPATEN BULUKUMBA Ir. Andi Darmawida A., dkk I. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat akibat bertambahnya jumlah penduduk, kualitas

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH MELALUI PERBAIKAN POLA TANAM YANG BERBASIS KEMITRAAN

KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH MELALUI PERBAIKAN POLA TANAM YANG BERBASIS KEMITRAAN KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH MELALUI PERBAIKAN POLA TANAM YANG BERBASIS KEMITRAAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENELITI UTAMA: ZAINAL ABIDIN, SP.,MP FOKUS:

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI BAWANG MERAH LOKAL PALU MELALUI PENDEKATAN PTT DI SULAWESI TENGAH

PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI BAWANG MERAH LOKAL PALU MELALUI PENDEKATAN PTT DI SULAWESI TENGAH PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI BAWANG MERAH LOKAL PALU MELALUI PENDEKATAN PTT DI SULAWESI TENGAH Muh. Rusdi, Herman S. dan Ruslan Boy Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa

REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU Wahyu Wibawa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu Telp. (0736) 23030 e-mail :

Lebih terperinci

Pengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri

Pengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) JAGUNG Penyusun Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri Design By WAHYUDI H Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH

PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH Endang Iriani, Joko Handoyo dan Cahyati Setiani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Abstrak. Di Jawa Tengah, pada umumnya tanaman jagung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan terpenting ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Kedelai juga merupakan tanaman sebagai

Lebih terperinci