PERANCANGAN ALAT PENYARING ENDAPAN INDIGOFERA SEBAGAI BAHAN PEWARNA ALAMI TEKSTIL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN ALAT PENYARING ENDAPAN INDIGOFERA SEBAGAI BAHAN PEWARNA ALAMI TEKSTIL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL"

Transkripsi

1 PERANCANGAN ALAT PENYARING ENDAPAN INDIGOFERA SEBAGAI BAHAN PEWARNA ALAMI TEKSTIL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL Gabriel Valentinus ; Jazuli, ST, M.Eng ; Ratih Setyaningrum, M.T Alumni Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Staf Pengajar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro Semarang gabrielvalentinus@gmail.com, jazuli@dinus.ac.id, ratihha@gmail.com Abstrak Menurut Balai Besar Kerajinan dan Batik, produksi batik dengan pewarna alami memiliki potensi ekspor dan daya saing lebih besar daripada batik dengan pewarna sintetis. Sebagai contoh hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai ekspor batik sebesar 5-10% tiap tahun untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai akibat dari perkembangan penggunaan pewarna alami di daerah tersebut. Salah satu bahan pewarna alam adalah pasta indigo dari tumbuhan nila atau dapat disebut pula tarum atau indigofera. Proses pembuatan pasta indigofera umumnya dikerjakan secara manual dengan alat seadanya oleh produsen dan dengan waktu yang lama. Proses pembuatan pewarna alami berbentuk pasta dengan tanaman indigofera meliputi proses fermentasi, penyaringan hasil fermentasi, pengeburan, pengendapan dan penyaringan endapan yang nantinya menghasilkan luaran berupa pasta indigofera pada akhir proses. Proses penyaringan endapan merupakan proses yang terbilang sederhana namun secara praktik memakan waktu yang lama. Proses penyaringan merupakan tahapan akhir dari proses produksi pasta indigofera sehingga proses penyaringan ini sangat menentukan apakah pasta yang dihasilkan ini sudah mencapai kekentalan yang diharapkan atau belum. Volume produksi yang dikerjakan di UKM Omah Sawah yang merupakan tempat pengamatan kurang lebih memproduksi 8 kg pasta indigofera untuk waktu produksi 1 hari dengan input bahan baku indigofera 8 kg untuk menghasilkan kurang lebih 1 kg pasta indigo. Pengoptimalan efektivitas dan efisiensi proses penyaringan endapan indigofera dalam hal ini sudah menjadi kebutuhan dan cara untuk merealisasikan hal tersebut yaitu dengan merancang suatu alat sebagai awal dari usaha merealisasikan kebutuhan. Metode yang digunakan dalam perancangan alat tersebut harus sistematis dalam tiap tahapan untuk menghasilkan solusi yang potensial. Hasil perancangan alat penyaring endapan indigofera sebagai bahan pewarna alami tekstil untuk meningkatkan produktifitas menggunakan metode rasional didapatkan hasil yaitu dari sisi efisiensi pada proses penyaringan didapatkan selisih waktu proses cukup signifikan yaitu ratarata waktu proses penyaringan dengan alat yang dirancang yaitu 52 menit. Hasil rancangan alat penyaring endapan indigofera mampu mengoptimalkan tingkat efektifitas yaitu dengan didapatkan hasil perhitungan produksi pasta per hari mencapai 8,276 Kg dengan kesamaan kekentalan sesuai standar yang diharapkan oleh UKM dengan analisis pendapatan per satu kali produksi dapat naik menjadi sebesar Rp ,00. Kata kunci : Metode Rasional, QFD, Alat Penyaring Endapan Indigofera

2 PENDAHULUAN Trend industri tekstil batik dengan bahan pewarna alami kini bangkit kembali dan banyak digeluti oleh pengrajin batik karena dinilai mempunyai pangsa pasar tersendiri. Menurut Balai Besar Kerajinan dan Batik, produksi batik dengan pewarna alami memiliki potensi ekspor dan daya saing lebih besar daripada batik dengan pewarna sintetis. Sebagai contoh hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai ekspor batik sebesar 5-10% tiap tahun untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai akibat dari perkembangan penggunaan pewarna alami di daerah tersebut. Bahan pewarna alami tekstil umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan salah satu tumbuhan yang pernah menjadi legenda sebagai bahan pewarna adalah tumbuhan nila atau dapat disebut pula tarum atau indigofera, dengan warna yang dihasilkan dari tumbuhan ini adalah biru tua yang memiliki pangsa pasar yang terhitung besar dari masa lampau hingga sekarang. Proses pembuatan pewarna alami berbentuk pasta dengan tanaman indigofera meliputi proses fermentasi, penyaringan hasil fermentasi, pengeburan, pengendapan dan penyaringan endapan yang nantinya menghasilkan luaran berupa pasta indigofera pada akhir proses. Proses pembuatan pasta indigofera umumnya dikerjakan secara manual dengan alat seadanya oleh produsen dan dengan waktu yang lama. Pemesanan pasta indigo dengan jumlah besar oleh konsumen mengakibatkan produsen harus menyediakan peralatan yang lebih dan ruang yang lebih sebagai tempat letak dikarenakan tiap proses memakan waktu lama. Volume produksi yang dikerjakan di UKM Omah Sawah yang merupakan tempat pengamatan kurang lebih memproduksi 8 kg pasta indigofera untuk satu kali produksi dengan input bahan baku indigofera 8 kg untuk menghasilkan kurang lebih 1 kg pasta indigo. Proses penyaringan endapan merupakan proses yang terbilang sederhana namun secara praktik memakan waktu yang lama. Proses penyaringan merupakan tahapan akhir dari proses produksi pasta indigofera sehingga proses penyaringan ini sangat menentukan apakah pasta yang dihasilkan ini sudah mencapai kekentalan yang diharapkan atau belum. Proses penyaringan yang terdapat di UKM Omah Sawah yang merupakan tempat pengambilan data mencatat bahwa proses penyaringan yang dilakukan disana ada 2 buah yaitu dengan proses penyaringan digantung dan proses penyaringan dengan diletakkan diatas tanah. Proses penyaringan dengan cara digantung ini menggunakan kain sebagai media filter dan gravitasi bumi yang akan membantu turunnya air ke media filter kemudian jatuh ke bawah. Proses penyaringan digantung memiliki kelebihan yaitu tidak memakan area gerak di tempat produksi karena proses penyaringan gantung dapat dilakukan diluar area produksi (area penanaman tanaman), namun teknik ini memiliki kelemahan yaitu waktu prosesnya lama yaitu memakan waktu antara 5-6 jam. Proses penyaringan kedua yang dilakukan adalah penyaringan dengan diletakkan diatas tanah yang menggunakan kain halus yang dibingkai kayu berukuran 60x90cm kemudian kain ditempelkan di atas tanah, tanah ini akan membantu proses penyaringan dikarenakan tanah akan menyerap air dari larutan yang disaring. Proses penyaringan dengan diletakkan diatas tanah memiliki kelebihan yaitu waktu prosesnya lebih cepat daripada penyaringan dengan cara digantung yaitu memakan waktu kurang lebih 3 jam, namun proses ini memiliki kelemahan yaitu memakan area gerak di tempat produksi sehingga area gerak menjadi sedikit apabila sedang mengerjakan produksi dalam jumlah yang besar karena penyaring harus diletakan berjajar di tanah di area kerja dan juga air dari proses penyaringan akan membasahi tanah di area produksi yang mengakibatkan area gerak menjadi licin. Dengan keterbatasan yang dimiliki, produsen mau tidak mau hanya menerima jumlah pemesanan sesuai dengan yang dapat diproduksi di tempat usaha. Lamanya waktu proses penyaringan mengakibatkan keluaran produksi berupa pasta indigofera hanya sedikit atau dengan kata lain hanya 8 kg untuk satu kali produksi sesuai dengan pengambilan data di UKM Omah Sawah. Lama proses penyaringan yang tidak dioptimalkan berimbas pada keluaran produk yang sedikit. Apabila lama proses dapat dipersingkat dengan suatu alat sehingga keluaran produk meningkat, dengan juga memperhatikan biaya investasi alat dalam jangka waktu beberapa tahun yang kemudian dibandingkan dengan hasil yang diterima sekarang maka akan menjadi solusi perbaikan dari sisi efektifitas dan efisensi. Pengoptimalan produktifitas dalam hal ini sisi efektivitas dan efisiensi proses penyaringan endapan indigofera dalam hal ini sudah menjadi kebutuhan dan cara untuk merealisasikan hal tersebut yaitu dengan merancang suatu alat sebagai awal dari usaha merealisasikan kebutuhan. Metode yang digunakan dalam perancangan alat tersebut harus sistematis dalam tiap tahapan untuk menghasilkan solusi yang potensial.

3 METODOLOGI PENELITIAN START STUDI LAPANGAN IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH STUDI PUSTAKA PENGUMPULAN DATA a. Data Kuesioner b. Data Penilaian Responden METODE RASIONAL a. Tahap clarifying objectiives b. Tahap establish function c. Tahap setting requirement d. Tahap determining characteristics e. Tahap generating alternatives f. Tahap evaluating alternatives g. Tahap improving details Pada tahap Setting Requirements atau spesifikasi performansi untuk membuat spesifikasi yang akurat dari kebutuhan pelaksana suatu solusi perancangan alat ditetapkan spesifikasi yaitu PERANCANGAN DANPROTOTYPE PRODUK ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN END HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada tahap Clarifying Objectives didapatkan tujuan dan sub tujuan adalah sebagai berikut Dilanjutkan dengan Function Analysis untuk menentukan fungsi-fungsi yang dibutuhkan dan batasan sistem dari perancangan alat penyaring pasta indigofera dengan hasil yaitu Pada tahap Determining Characteristics metode yang digunakan yaitu metode Quality Function Deployment (QFD). Fokus utama dari QFD adalah melibatkan konsumen atau dalam hal ini adalah para pekerja di UKM batik yang memproduksi pasta indigofera sebagai bahan pewarna alami, konsumen dilibatkan pada proses perancangann produk alat penyaring endapan indigofera sedini mungkin.

4 Hasil identifikasi kebutuhan konsumen didapatkan hasil sebagai berikut Pada tahap Generating Alternatives metode yang digunakan adalah dengan menggunakan morphology chart atau peta morfologi untuk membangkitkan range masing-masing solusi alternatif dari perancangan yang akan dilakukan dan juga melakukan perluasan terhadap solusi baru yang potensial. Setelah diketahui kebutuhan konsumen maka dilanjutkan pengukuran tingkat kepentingan menggunakan kuesioner dengan skala likert yang dimofikisasi dengan hasil sebagai berikut Dari alternatif konsep-konsep yang telah dibangkitkan maka selanjutnya dilakukan penyaringan konsep yaitu dengan membandingkan kombinasi konsep dengan menentukan nilai (+), (0), atau ( -) berdasarkan pada kriteria preferensi responden. Selanjutnya menentukan peringkat berdasarkan nilai akhir yang didapat. Setelah proses mengidentifikasi kebutuhan konsumen hingga analisis Benchmarking telah dilakukan, maka proses selanjutnya adalah menggabungkan langkah-langkah tersebut ke dalam House of Quality (HOQ) yang dapat dilihat pada gambar 4.6.

5

6 Hasil penilaian alternatif adalah sebagai berikut meja tidak menggunakan data antropometri pekerja dikarenakan faktor tinggi dingklik yang digunakan pekerja berbeda-beda serta pengambilan data antropometri tidak dapat menggunakan data tinggi popliteal dikarenakan posisi kerja duduk jongkok. Penentuan ukuran tinggi meja pelayanan untuk tinggi duduk jongkok menggunakan dasar pembagian ukuran modular Le Corbusier. Tinggi meja pelayananan untuk tinggi duduk jongkok kemudian diambil yaitu 400 mm. Pengujian dilakukan dengan menggunakan sampel yang diambil dari UKM Omah Sawah berupa sampel hasil jadi yang telah berupa pasta untuk mengetahui kesamaan kekentalan hasil jadi dari proses penyaringan dengan alat yang dirancang dengan hasil jadi yang distandarkan oleh UKM. Sampel yang lain berupa endapan indigofera yang akan memasuki proses penyaringan terakhir dari proses pembuatan pasta indigofera yang masih bercampur dengan air, sampel ini digunakan sebagai inputan bahan ke alat penyaring yang dirancang. Satuan input menggunakan satuan kilogram (kg) untuk mempermudah perhitungan dikarenakan timbangan yang digunakan menggunakan satuan berat kilogram dan gram. Berdasarkan hasil penilaian alternatif terpilih alternatif terbaik yaitu pada alternatif ke 1, dengan skor 3,803. Hasil tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk pembuatan rancangan alat penyaring endapan indigofera. Pada tahap Product Improvement merupakan tahap pengembangan detail produk untuk kemudian dibuat purwarupa yang kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui performa produk rancang dalam menjawab permasalahan dalam penelitian. Dalam menentukan ukuran ketinggian produk yang sesuai dengan postur kerja yang biasa diterapkan oleh para responden maka perlu diketahui terlebih dahulu bagaimana postur kerja responden. Dari hasil kuesioner awal diketahui bahwa dari 36 responden sebanyak 83,3% menjawab jongkok/ duduk di dingklik sebagai posisi tubuh yang digunakan dalam mengerjakan proses penyaringan. Penentuan tinggi Dari percobaan yang dilakukan, hasil jadi pasta sudah memiliki kualitas kesamaan kekentalan dengan standar yang diharapkan oleh UKM. Hasil perbandingan waktu proses penyaringan menggunakan alat penyaring yang dirancang dengan proses sebelum atau yang diterapkan di UKM terdapat selisih yang cukup signifikan. Proses penyaringan yang dilakukan UKM paling cepat adalah 3 jam. Ratarata waktu proses percobaan dengan menggunakan alat penyaring rancangan adalah 52 menit dengan ratarata berat output adalah 900 gram atau 0,9 kilogram. Analisa Pendapatan Biaya pembuatan alat adalah sebesar Rp ,00. Apabila alat diasumsikan rusak setelah penggunaan dalam jangka waktu 3 tahun dan hari kerja efektif dalam 1 bulan adalah 20 hari, maka biaya penyusutan alat adalah..., Biaya penyusutan = = RP 3646,00/ hari.

7 Untuk biaya listrik perbulan yaitu sebesar Rp ,00 maka biaya listrik perhari yaitu =.., = RP 5120,00/ hari. Rata-rata berat output adalah 900 gram atau 0,9 Kg dengan rata-rata waktu proses penyaringan hasil rancangan apabila dikonversi ke dalam jam yaitu = x 1 jam = 0,87 jam. Jam kerja per hari adalah 8 jam, maka perhitungan pendapatan adalah sebagai berikut Dalam perhitungan nilai BEP diketahui biaya pembuatan alat hasil rancangan adalah sebesar Rp ,00 yang dalam hal ini disebut dengan biaya tetap. Diketahui keuntungan penjualan adalah sebesar 40% maka perhitungan nilai BEP adalah sebagai berikut Nilai BEP= Rp ,00 / 40% = Rp ,00 Apabila diasumsikan pasta terjual semua setiap proses produksi selesai, maka lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai BEP adalah Lama Waktu BEP = Rp ,00 / Rp ,00 = 16,092 kali produksi (dibulatkan menjadi 16 kali produksi) Kesimpulan Hasil perancangan alat penyaring endapan indigofera sebagai bahan pewarna alami tekstil untuk meningkatkan produktifitas menggunakan metode rasional didapatkan hasil yaitu dengan input bahan kisaran 7-10 kg tanaman indigofera untuk menghasilkan ±1kg pasta dengan perbandingan 1kg tanaman : 5 liter air, hasil rancangan alat penyaring endapan indigofera mampu mengoptimalkan tingkat efektifitas yaitu dengan didapatkan hasil perhitungan produksi pasta per hari mencapai 8,276 Kg dengan kualitas kesamaan kekentalan sesuai standar yang diharapkan oleh UKM. Dari sisi efisiensi pada proses penyaringan didapatkan selisih waktu proses cukup signifikan, yaitu rata-rata waktu proses penyaringan dengan alat yang dirancang yaitu 52 menit., dengan analisis pendapatan per satu kali produksi dapat naik menjadi sebesar Rp ,00 dengan lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai nilai BEP adalah 16 kali produksi dengan asumsi produk terjual semua setelah proses produksi selesai dilakukan. Saran 1. Untuk pengembangan lebih lanjut, sebaiknya juga memperhatikan ketebalan material yang digunakan agar getaran dari proses penyaringan dapat diminimalisir. 2. Dalam pengembangan lebih lanjut, dapat dikembangkan alternatif jenis material kain penyaring dengan disertai penelitian mengenai kerapatan jenis material kain beserta kekuatan kain terhadap gaya sentrifugal yang terjadi pada proses penyaringan. DAFTAR PUSTAKA Aditya, I.W Perancangan Tas Khusus Bulutangkis Sesuai Kebutuhan Konsumen dengan Metode Rasional. Universitas Dian Nuswantoro, Semarang. Agung, S Perancangan Casing Seeds Growth Device (SGD) menggunakan metode QFD. Universitas Diponegoro, Semarang. Archer, B The Future of Designs Educations, ICSID. Design For Need, Julien and Liz McQuiston (ed.). Pengamon Press. Cohen, L Quality Function Deployment: How to Make QFD Work for You. USA: Addison-Wesley. Cross, N Engineering Design Methods Strategies for Product Design. United Kingdom: John Wiley and Sons Ltd. Ginting, R Perancangan Produk. Graha Ilmu : Yogyakarta. Hidayat, T Pembuatan Mesin Siram Portable untuk Mengurangi Tingkat Keluhan Muskuloskeletal Perkerja Siram Tanaman Bawang Merah Di Kabupaten Brebes. Universitas Bung Hatta, Padang. Jaka, I.M., Hadi, L.M.S., Prasetya, W Perancangan Alat Penyaring Dalam Proses Pembuatan Tahu. Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya. Kristianto, M.G Teknik Mendesain Perabot Yang Benar. Pendidikan Industri Kayu Atas, Semarang. Nazir, M Metode Penelitian. Ghalia Indonesia : Jakarta. Nurmala, R Perancangan Ruang Menyusui yang Ergonomis dengan Metode Rasional. Jurnal Teknik Industri Vol. 1 No. 2. Universitas Sultan Agung Tirtayasa, Banten. Ravianto, J Produktivitas dan Manajemen. SIUP : Jakarta. Situmorang, M Pendekatan Metode QFD untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Hypermarket. Universitas Sumatera Utara,

8 Medan. Sugiono, D Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Susanto, A Perancangan Meja Kerja Untuk Alat Pres Plastik yang Ergonomis Menggunakan Metode Rasional. Universitas Dian Nuswantoro, Semarang. Suwarno, Y Inovasi di Sektor Publik. STIALAN Press: Jakarta. Ulrich, K.T, Eppinger D.S Perancangan dan Pengembangan Produk. Jakarta : Salemba Teknika. Umar, H Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Grafindo Persada : Jakarta. Widyastuti, I.Z Pengaruh Jenis Mordan Terhadap Hasil Jadi Pewarnaan Alami Daun Indigofera Dengan Pencelupan 2 dan 4 Kali. Universitas negeri Surabaya, Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. pewarna alami tekstil umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan salah

BAB I PENDAHULUAN. pewarna alami tekstil umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trend industri tekstil batik dengan bahan pewarna alami kini bangkit kembali dan banyak digeluti oleh pengrajin batik karena dinilai mempunyai pangsa pasar tersendiri.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Plastik merupakan salah satu penemuan manusia yang telah mempermudah kegiatan sehari-hari. Hampir setiap produk yang beredar di masyarakat saat ini memakai plastik

Lebih terperinci

PERANCANGANTAS KHUSUS BULUTANGKIS SESUAI KEBUTUHAN KONSUMEN DENGAN METODE RASIONAL

PERANCANGANTAS KHUSUS BULUTANGKIS SESUAI KEBUTUHAN KONSUMEN DENGAN METODE RASIONAL PERANCANGANTAS KHUSUS BULUTANGKIS SESUAI KEBUTUHAN KONSUMEN DENGAN METODE RASIONAL Ilham Aditya Wibisono, Jazuli, Dewi Agustini Santoso Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi-teknologi baru yang muncul belakangan ini, menunjukkan semakin bertambahnya kecerdasan dari manusia sejalan dengan berkembangnya waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Plastik merupakan salah satu penemuan manusia yang telah mempermudah kegiatan sehari-hari. Hampir setiap produk yang beredar di masyarakat saat ini memakai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang baik memerlukan metodologi yang baik pula. Hal tersebut dikarenakan penelitian itu sendiri merupakan suatu proses yang harus dilakukan secara benar dan cermat

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN MATERIAL HANDLING YANG ERGONOMIS BAGI OPERATOR LOADING SAYURAN BUNCIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL (STUDI KASUS DI PT. ABO FARM CIWIDEY) Mohammad Fadli Setiawan; 2 Rino Andias

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Oleh : Adi Susanto E12.2006.00205 Fakultas Teknik industri Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang baik memerlukan metodologi yang baik pula. Hal tersebut dikarenakan penelitian itu sendiri merupakan suatu proses yang harus dilakukan secara benar dan cermat

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM DESAIN KOMPOR BRIKET DIGITAL YANG ERGONOMIS BIDANG KEGIATAN : PKM-GT Disusun oleh : Nova Harzales (08.173.022) Angkatan 2008 Feri Indra Putra (08.173.019) Angkatan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil perancangan alat pemberi peringatan kerusakan lampu utama sepeda motor dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : a. Perancangan telah menghasilkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI Rosleini Ria PZ 1), Erni Suparti 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS Jono Jurusan Teknik Industri, Universitas Widya Mataram Yogyakarta Jl. Ndalem Mangkubumen Kp. III/237 Yogyakarta

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT

Seminar Nasional IENACO ISSN: KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT Eva Suryani, Muhammad Nursyaifi Yulius Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Jl. Gajah Mada Olo Nanggalo

Lebih terperinci

Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas

Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Oleh : Rozy Fatahurrohman 2509100088 Dosen Pembimbing : Arief Rahman, S.T, M.T 197706212002121002

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL Saufik Luthfianto, Siswiyanti Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Email : saufik34@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hiburan. Laptop juga sudah menjadi barang pribadi yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. hiburan. Laptop juga sudah menjadi barang pribadi yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laptop sudah menjadi teman dekat belajar, bermain, dan mendapatkan hiburan. Laptop juga sudah menjadi barang pribadi yang sangat penting keberadaannya bagi

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD Perancangan Alat Perajang Umbi-umbian dengan Metode Quality (Nuning Artati dkk.) PERANCANGAN ALAT PERAJANG UMBI-UMBIAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEVELOPMENT (QFD) Nuning Artati*, Sutarno, Nugrah Rekto

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MEJA MULTIFUNGSI DENGAN MUNGGUNAKAN METODE RASIONAL MULTIFUNCTIONAL DESK ARCHITECTURE BY USING THE RATIONAL METHOD

RANCANG BANGUN MEJA MULTIFUNGSI DENGAN MUNGGUNAKAN METODE RASIONAL MULTIFUNCTIONAL DESK ARCHITECTURE BY USING THE RATIONAL METHOD RANCANG BANGUN MEJA MULTIFUNGSI DENGAN MUNGGUNAKAN METODE RASIONAL MULTIFUNCTIONAL DESK ARCHITECTURE BY USING THE RATIONAL METHOD Nugroho Indrawan Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kerajinan pandan merupakan salah satu dari beraneka ragam kerajinan tradisional Indonesia yang patut dilestarikan. Kerajinan pandan sendiri merupakan kerajinan

Lebih terperinci

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung EALUASI KUALITAS PRODUK PADA INDUSTRI KERAJINAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi kasus pada industri kerajinan batik di Yogyakarta) Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Dwi Nugroho Susanto, E12.2012.00593 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

SKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET

SKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET SKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET Disusun oleh: RICKY YULIANTONI PRIHANDAJA 5303012002 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 70 Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian (lanjutan) 71 2 Penentuan spesifikasi target Penyusunan dan Seleksi Konsep Pembuatan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No.1, Mei 201 pp. 0- PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Hady Widjaya 1, Rosnani Ginting 2, Aulia Ishak 2 Departemen

Lebih terperinci

PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Christopherus Endradi Nanda Kusuma Haryanto Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN Ary Permatadeny. N 1), Johan Andi 2) 1),2) Teknik Industri, Universitas Nusantara PGRI

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU

SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU Disusun oleh: JOANA DEBORA 5303013005 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Es Puter, QFD, Industri kecil

ABSTRAK. Keywords: Es Puter, QFD, Industri kecil ABSTRAK Perancangan teknologi alat pembuat es puter (hard ice cream) telah berkembang dari manual sampai yang otomatis. Dalam merancang sebuah alat tidak hanya mempertimbangkan aspek teknologi namun juga

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) Ir. Syamsul Bahri, M.Si 1, Ir. Amri, MT 2 dan Elza Ayu Alviany 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

Perancangan Alat Latihan Keakuratan Tendangan Taekwondo

Perancangan Alat Latihan Keakuratan Tendangan Taekwondo Perancangan Timotius Dimas Satriyo Indriyono *1), Teguh Siswantoro 2) 1,2) Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44, Yogyakarta, 55281, Indonesia

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flow Chart Metodologi Penelitian Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vise merupakan bentuk yang mendasar dan sederhana dari alat pencekam benda kerja. Dilihat dari kemampuan beradaptasi, fleksibilitas, dan ekonomi secara keseluruhan,

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA Rony Prabowo, SE. ST. MT Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, email : rony_prabowomt@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode perancangan alat atau produk dalam penelitian ini menggunakan perancangan produk dengan metode rasional. Tahapan dari penelitian ditunjukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA AKTIVITAS PEMBUATAN MOTIF KERAJINAN PERAK DI ANGGRA SILVER

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA AKTIVITAS PEMBUATAN MOTIF KERAJINAN PERAK DI ANGGRA SILVER PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA AKTIVITAS PEMBUATAN MOTIF KERAJINAN PERAK DI ANGGRA SILVER TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri FRENGKI

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA 1) Priscilla Tamara, 2) Peniel I. Gultom, 3) Sanny Andjarsari 1,3) Jurusan Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

Aji Jaka Purnomo Fakultas Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro semarang. INTISARI

Aji Jaka Purnomo Fakultas Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro semarang.   INTISARI REKAYASA MESIN PEMADAT SERBUK KAYU UNTUK MEMPERCEPAT PRODUKSI PADA PROSES PEMBUATAN MEDIA TANAM JAMUR TIRAM DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Aji Jaka Purnomo Fakultas Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil perancangan alat cetak ceriping singkong dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: a. Ada tiga alternatif desain alat cetak yang didesain peneliti,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : TUGAS AKHIR Perancangan dan Pengembangan Produk Meja Sablon Rotari dengan Metode QFD (Quality Function Deployment), Ergonomi dan CAD (Computer Aided Design) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu faktor yang penting bagi manusia dalam menjalani kehidupannya, karena tanpa kesehatan yang baik, manusia tidak dapat melaksanakan kegiatan

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU REDESIGN KURSI DAN MEJA PERKULIAHAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) SECARA ERGONOMIS DI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI Rini Alfatiyah, William Marthin ABSTRAK Salah satu faktor yang dapat

Lebih terperinci

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol,.1, September 21 pp. 6- PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Nickxon Tandy 1, Jabbar M Rambe 2,

Lebih terperinci

Bab 6 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan

Bab 6 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Atribut produk vise portable yang diinginkan oleh konsumen adalah harga penjualan murah,

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERBAIKAN KUALITAS PRODUK RAJUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DI CV. SALWA KNIT BANDUNG Julian Robecca Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu komputer, Universitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Perancangan Alat Bantu Pemotong Tahu Yang Ergonomis Untuk Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Produk-produk yang di hasilkan dan di perkenalkan

Lebih terperinci

SLING CUTTING TEKNOLOGI PEMOTONG YANGKO YANG EFEKTIF DAN EFISIEN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS UKM MULYA

SLING CUTTING TEKNOLOGI PEMOTONG YANGKO YANG EFEKTIF DAN EFISIEN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS UKM MULYA Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1a Oktober 2017 SLING CUTTING TEKNOLOGI PEMOTONG YANGKO YANG EFEKTIF DAN EFISIEN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS UKM MULYA M. Khoirul Anwar Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

DESAIN ALAT PENGGILING KEDELAI MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI

DESAIN ALAT PENGGILING KEDELAI MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI DESAIN ALAT PENGGILING KEDELAI MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI Ardianur Tamam Ad ha, Ratih Setyaningrum, Dwi Nurul Izzhati Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Perancangan Alat Bantu Home Scaffolding

Perancangan Alat Bantu Home Scaffolding Applied Industrial Engineering Journal Vol.1, No. 1, Desember 2017, pp. 31-38 ISSN 2614-235X (Printed) ISSN 2615-3033 (Online) http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/aiej/index 31 Perancangan Alat Bantu

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang terdapat pada bab satu, dapat disimpulkan bahwa: 1. Karakteristik kebutuhan dan keinginan pelanggan Restoran Ametori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan karena suatu perusahaan sebelumnya pasti membutuhkan suatu sistem proses produksi yang perencanaan

Lebih terperinci

Pengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting

Pengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting Pengujian Produk Perancangan Produk Identifikasi Kondisi Eksisting Identifikasi Kondisi Eksisting Membungkus kedelai yang telah diberi ragi Menimbang ukuran berat Labelling Memanaskan ujung-ujung plastik

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh LUSI ASTRI TANJUNG

TUGAS SARJANA. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh LUSI ASTRI TANJUNG PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK PARABOLA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT, AXIOMATIC DESIGN, DAN DESIGN FOR MANUFACTURE AND ASSEMBLY PADA PT. BINTANG PERSADA SATELIT TUGAS SARJANA

Lebih terperinci

PERANCANGAN RAK PIRING MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL

PERANCANGAN RAK PIRING MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL PERANCANGAN RAK PIRING MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL Januvita Mubarokah¹, Dewi Agustini Santoso ², Jazuli ³ Program Studi Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email: januvita290194@gmail.com,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: : Tri Hastomo Nim : D

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: : Tri Hastomo Nim : D TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMOTONG KRUPUK RAMBAK DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) ( Studi Kasus : Sentra Industri Krupuk Rambak, Desa Doplang, Teras, Boyolali ) Diajukan

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm M. Junaidi Hidayat *1), Lukmandono 2), Ni Luh Putu Hariastuti 3) 1) Jurusan Desain Produk, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun membuat perusahaan harus terus berinovasi terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan keinginan

Lebih terperinci

meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research.

meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Perancangan ulang meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang UKM adalah singkatan dari Usaha Kecil Menengah, dimana UKM menjadi salah satu bagian terpenting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, termasuk negara Indonesia.

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMBUATAN BENDA TIRUS PADA MESIN BUBUT DENGAN PENDEKATAN METODE DFMA UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU PROSES.

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMBUATAN BENDA TIRUS PADA MESIN BUBUT DENGAN PENDEKATAN METODE DFMA UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU PROSES. PERANCANGAN ALAT BANTU PEMBUATAN BENDA TIRUS PADA MESIN BUBUT DENGAN PENDEKATAN METODE DFMA UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU PROSES Arlis Yuniarso Program Studi Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro Semarang,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 RANCANGAN ALAT PENCACAH PELEPAH SAWIT DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI (STUDI KASUS DI UKM TANI SIDORUKUN) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PERBAIKAN FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGECAPAN BATIK MERAK MANIS

PERBAIKAN FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGECAPAN BATIK MERAK MANIS PERBAIKAN FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGECAPAN BATIK MERAK MANIS Skripsi NABILLA ZORATOSHI I0312043 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 PERBAIKAN FASILITAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PRODUK BATU ONIX BERDASARKAN PERSEPSI DAN KEINGINAN KONSUMEN

PENGEMBANGAN PRODUK BATU ONIX BERDASARKAN PERSEPSI DAN KEINGINAN KONSUMEN PENGEMBANGAN PRODUK BATU ONIX BERDASARKAN PERSEPSI DAN KEINGINAN KONSUMEN Suhartini Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya titin63@yahoo.com ABSTRAK Program utama dalam memulihkan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Meja dan Kursi yang dirancang terbukti menurunkan keluhan kedua operator

Lebih terperinci

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3 Abstrak

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3  Abstrak Perancangan Stall Untuk Berjualan Makanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Memperhatikan Aspek Ergonomi (Studi Kasus di Fins Food) Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayah kelurahan Karanggeneng, Boyolali. Wilayah tersebut merupakan

BAB I PENDAHULUAN. wilayah kelurahan Karanggeneng, Boyolali. Wilayah tersebut merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri sekarang ini mengalami peningkatan yang sangat pesat. Disamping industri berdampak positif pada perekonomian, tapi kebanyakan menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. UMKM dan penyerapan tenaga kerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. UMKM dan penyerapan tenaga kerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ) merupakan salah satu pendorong kemajuan ekonomi Indonesia karena perannya dalam memberikan peluang kerja bagi masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam kuliner makanan, terdiri dari makanan yang memiliki beraneka ragam bentuk dan rasa. Martabak adalah salah satu

Lebih terperinci

Karakteristik dan Proses Perancangan Karakteristik Perancangan Model Perancangan Produk

Karakteristik dan Proses Perancangan Karakteristik Perancangan Model Perancangan Produk Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik secara fisik maupun nonfisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT

PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT Hery Murnawan 1 *, Wiwin Widiasih 2, Sherly Tandriana 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN STAND WELDING SEBAGAI ALAT BANTU TRAINING PENGELASAN DENGAN METODE HOUSE OF QUALITY (STUDI KASUS: ART WELDING SCHOOL BATAM)

PERANCANGAN STAND WELDING SEBAGAI ALAT BANTU TRAINING PENGELASAN DENGAN METODE HOUSE OF QUALITY (STUDI KASUS: ART WELDING SCHOOL BATAM) PERANCANGAN STAND WELDING SEBAGAI ALAT BANTU TRAINING PENGELASAN DENGAN METODE HOUSE OF QUALITY (STUDI KASUS: ART WELDING SCHOOL BATAM) M. Ansar Bora 1, Bustanil Yacob 2 1 Dosen Program Studi Teknik Industri,

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD) Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 26-31 ISSN 2302 934X Quality Engineering & Management Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality

Lebih terperinci

Penelitian otomasi pada industri batik pernah dilakukan oleh Wibisono,et al (2010), berupa perancangan dan pengembangan prototipe mesin cap batik

Penelitian otomasi pada industri batik pernah dilakukan oleh Wibisono,et al (2010), berupa perancangan dan pengembangan prototipe mesin cap batik 1.1. Latar 1 BAB I PENDAHULUAN Belakang Batik adalah satu bentuk industri kreatif unggulan Indonesia, sejak diakui oleh oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Berbentuk (Intangible World Heritage)

Lebih terperinci

Sepatu Formal. Penunjang penampilan. Faktor Ergonomis Pengguna

Sepatu Formal. Penunjang penampilan. Faktor Ergonomis Pengguna 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepatu sebagai alas kaki memiliki tujuan tersendiri dari para penggunanya, berbagai jenis sepatu dengan model desain yang berbeda telah banyak di kembangkan. Tujuannya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kansei Engineering 1 3.1.1 Defenisi Kansei Engineering Kansei Engineering adalah jenis teknologi yang menerjemahkan perasaan pelanggan menjadi spesifikasi desain. Tim R & D menterjemahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya serap tenaga kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam

BAB I PENDAHULUAN. daya serap tenaga kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia, terutama ditinjau dari segi jumlah unit usaha dan daya serap tenaga kerja. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sesuai dengan kebutuhan manusia. Perancangan produk baru adalah suatu hal

BAB II LANDASAN TEORI. sesuai dengan kebutuhan manusia. Perancangan produk baru adalah suatu hal BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan dan Pengembangan Produk 2.1.1 Perancangan Menurut Ginting (2010), perancangan adalah menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Perancangan produk

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan telah didapatkan rancangan mesin penangkap sampah padat yang mengapung di aliran sungai yang sesuai dengan permintaan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan model tinggi agar terlihat megah. ternit atau AC menggunakan tangga akan mempersulit proses pengerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. dengan model tinggi agar terlihat megah. ternit atau AC menggunakan tangga akan mempersulit proses pengerjaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang modern sangat mempengaruhi kehidupan manusia, salah satunya adalah desain rumah. Desain rumah di era modern berbeda dengan desain rumah yang lama. Aksesoris

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1 Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan bertambahnya waktu dan perubahan zaman yang sangat cepat, peradaban manusiapun ikut berubah yaitu dari peradaban kuno ke

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol, No., Maret 20 pp. 37- ISSN 23-079 online / ISSN 23-060 print PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Lia Maretty

Lebih terperinci

PENGEBLUR DAUN INDIGO PENGHASIL PASTA PEWARNA ALAMI BAGI UKM PENGRAJIN BATIK DI KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG

PENGEBLUR DAUN INDIGO PENGHASIL PASTA PEWARNA ALAMI BAGI UKM PENGRAJIN BATIK DI KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG PENGEBLUR DAUN INDIGO PENGHASIL PASTA PEWARNA ALAMI BAGI UKM PENGRAJIN BATIK DI KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG Sri Rahayuningsih, Enty Nurhayati, Muhaimin Universitas Stikubank Semarang Email: ayu_1961@yahoo.com

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MENGANGKUT KACANG KEDELAI

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MENGANGKUT KACANG KEDELAI SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MENGANGKUT KACANG KEDELAI Disusun Oleh : LUIZINHO ANTONIO XIMENES MOREIRA 5303013022 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

Ratna Kencana Ekasari LOGO. Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan pada Plasa Telkom Sidoarjo dengan Menggunakan Integrasi Metode Service Quality dan Quality Function Deployment (QFD) Ratna Kencana Ekasari 9110 201 504 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

DESAIN PROTOTIPE PRODUK VISE PORTABLE UNTUK KERAJINAN KUNINGAN

DESAIN PROTOTIPE PRODUK VISE PORTABLE UNTUK KERAJINAN KUNINGAN DESAIN PROTOTIPE PRODUK VISE PORTABLE UNTUK KERAJINAN KUNINGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Oleh : Hyronimus Sigma Edry Permana 09 16 06062

Lebih terperinci

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment) PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA PRODUK TEMPE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SUMBER REJEKI ) Oleh: NANING RETNOWATI *) ABSTRAK Perusahaan tempe Sumber Rejeki sebagai pelaku bisnis

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA KERJA LAS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PT DWI GADING WIJAYA MANDIRI)

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA KERJA LAS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PT DWI GADING WIJAYA MANDIRI) TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA KERJA LAS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PT DWI GADING WIJAYA MANDIRI) Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik Guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN Isana Arum Primasari *, Muhammad Hindarto Teknik Industri, Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta *email: i_prisa@yahoo.com

Lebih terperinci

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK Abstrak ANAK Delta Pralian - NPM : 30402264 Program Studi Teknik Industri, Universitas Gunadarma E-mail : dpralian@yahoo.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN TEMPAT SAMPAH DENGAN METODE QFD DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PERANCANGAN DESAIN TEMPAT SAMPAH DENGAN METODE QFD DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET PERANCANGAN DESAIN TEMPAT SAMPAH DENGAN METODE QFD DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET Nur Hamid Musthofa,Bambang Suhardi, Rahmaniyah Dwi Astuti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

PERANCANGAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA INDUSTRI KERIPIK UBI

PERANCANGAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA INDUSTRI KERIPIK UBI PERANCANGAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA INDUSTRI KERIPIK UBI TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN : JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN : 2085-2614 JOURNAL HOMEPAGE : http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/rtp Redesign Handle Wheelbarrow Untuk Mengurangi Keluhan Musculoskeletal Menggunakan Metode Quality Function

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia industri saat ini telah berkembang sangat pesat. Seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis saat ini, proses pengambilan keputusan, perilaku dan kepuasan konsumen

Lebih terperinci