URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TENAGA KERJA DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BANTAENG
|
|
- Djaja Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TENAGA KERJA DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BANTAENG Uraian tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Bantaeng sesuai dengan Peraturan Bupati Bantaeng Nomor 22 Tahun 2010 adalah sebagai berikut : I. Kepala Dinas 1. Dinas Perindustrian dan Tenaga kerja dipimpin oleh kepala dinas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan di bidang perindustrian dan tenaga kerja berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembatuan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Dinas mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perindustrian meliputi pendalaman dan penguatan struktur industri, pninbgkatan daya asing, pengembangan iklim usaha industri, standardisasi industri, tekhnologi industri, pengembangan industri strategis dan industri hijau sesuai dengan potensi daerah; b. Perumusan kebijakan teknis di bidang tenaga kerja sesuai dengan bidang tugasnya; c. Penyelenggaraan urusan pelayanan umum di bidang perindustrian dan tenaga kerja, meliputi industri agro, industri non agro, tenaga kerja, pendalaman dan penguatan struktur industri, peningkatan daya asing, pengembangan iklim usaha industri, standardisasi industri, tekhnologi industri, pengembangan industri strategis dan industri hijau sesuai dengan potensi daerah; d. Pembinaan dan penyelenggaraan tugas di bidang perindustrian dan tenaga kerja meliputi penguatan struktur industri, peningkatan daya asing, pengembangan iklim usaha industri, standardisasi industri, tekhnologi industri, pengembangan industri strategis dna industri hijau sesuai dengan potensi daerah dan; e. Penyelenggaraan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya. Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (!) dan ayat (2) dirinci sebagai berikut : a. Menyusun Program kegiatan dinas perindustrian dan tenaga kerja; b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas belanjar lancer; c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan. d. Membuat konsep, mengeroksi, memaraf dan atau menandatangani naskah dinas; e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
2 f. Menyelenggarakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan dan kepegawaian; g. Menetapkan rencana pembangunan dan pengembangan perindustrian dan tenaga kerja; h. Mengoordinasikan dan menyusun rencana tata ruang untuk perindustrian dan tenaga kerja; i. Menyelenggarakan pengembangan perindustrian dan tenaga kerja di Kabupaten Bantaeng; j. Menyelenggarakan Koordinasi dengan berbagai pihak dalam pengembangan perindustrian dan trenaga kerja di Kabupaten Bantaeng; k. Memfasilitasi pembinaan perindustrian dan tenaga kerja yang diperlukan Bupatitermasuk dalam pembinaan, pembentukan UPTD industri dan tenaga kerja kabupaten serta pengembangan kawasan industri; l. Mengarahkan para kepala bidang, sekertaris dan kepala UPTD dalam pembianaan perindustrian dan tenaga kerja sesuai dengan kewenangan yang dimiliki; m. Memantau dan Mengevaluasi pelaksanaan serta melaporkan pembinaan perindustrian dan tenaga kerja; n. Menyelenggarakan pembinaan personil baik pejabat struktual maupun fungsional dalam lingkup dians perindustrian dan tenaga kerja; o. Menyusun Laporan hasil pelaksanaan tugas dinas perindustrian dan tenaga kerja; p. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan, sesuai dengan bidang tugasnya. II. Sekretariat 1. Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang membantu kepala dinas tugasnya adalah Memberikan pelayanan teknis dan administrasi umum kepada semua satuan Organisasi dalam lingkup Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian. 2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Sekretaris Dinas mempunyai fungsi: a. Pengoordinasian pelaksanaa kegiatan; b. Pengelola urusan umum dan administrasi kepegawaian; c. Pengelola administrasi keuangan; d. Pengoordinasian dan penyususnan program serta pengolahan dan penyajian data; e. Pengelolaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana; f. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya;
3 3. Rincian tugas sekretaris sebagai berikut: a. Menyusun rencana kegiatan sekertariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Mendistribusiakan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancer; c. Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahuai tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d. Membuat konsep, mengeroksi, memaraf dan atau menandatangani naskah dinas; e. Mengikuti rapat-rapat sesusai dengan bidang tugasnya; f. Melaksanakan Koordinasi kepada seluruh bidang serta menyiapkan bahan penusunan program dinas perindustrian dan tenaga kerja; g. Melaksanakan koordinasi perencanaan dan perumusan kebijakan treknis dilingkunagan dinas perindustrian dan tenaga kerja h. Melaksanakn koordinasi pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan badan sehingga terwujud koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan; i. Mengoordinasikan pelaksanaan, pengadilan, dan evaluasi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Dinas perindustrian dan tenaga kerja; j. Mengoordinmasikan dan melaksanakan pengolahan dan penyajian daa dan informasi k. Melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan ketetausahaan; l. Melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian m. Melaksanakan dan mengordinasikan pelayanan administarsi keuangan n. Melaksanakan dan mengordiansikan pelaksanaan pembinaan organisasi dan tatalaksana dalam lingkungan Dinas perindustrian dan tenaga kerja; o. Melaksanakan dan mengordinasikan pelaksanaan urusan rumah tangga Dinas perindustrian dan tenaga kerja; p. Melaksanakan dan mengoordinasikan kegiatan kehumasan; q. Melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang; r. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sekertariat dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; s. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai biodang tugasnya untuk mendukung kelancaraan pelaksanaan tugas. II.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
4 II.1.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas Pokok melakukan urusan ketatausahaan,administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang, urusan rumah tangga serta mengelola administrasi kepegawaain. II.1.2. Untuk meyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Kepegawaian dan umum mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagai pedoman dalamn melaksanakan tugas; b. Mendistribusikan tugas tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar; c. Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas - tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d. Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan; e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dngan bidang tugasnya; f. Melakukan pengklasifikasikan surat menurut jenisnya; g. Melakukan administrasi dan pendistribusian surat masuk dan keluar; h. Menata dan melakukan pengarsipan naskah dinas dan pengelolaan perpustakaan; i. Mempersiapkan pelaksanaan rapat dinas, upacara bendera, kehumasan dan keprotokolan; j. Mengelola sarana dan prasarana serta melakukan urusan rumah tangga Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja; k. Mengngoordinasikan dan melakukan pemeliharaan dan kebersihan dan pengelolaan keamana linhgkungan kantor; l. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan, pemeliharaan dan penghapusang barang; m. Menyiapkan bahan dan menyusun daministrasi pengadaan, pendistribusian, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusang barang; n. Menyiapkan bahan dan menyusun daftar inventarisasi barang serta menyusun laporan barang inventarisasi; o. Menyiapkan bahan, mengelola dan mnghimpun daftar hadir pegawai; p. Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi surat tugas dan perjalanan dinas pegawai;
5 II.2. q. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menfasilitasi kegiatan organisasi dan tatalaksana; r. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana informasi, informasi jabatan, dan besetting pegawai; s. Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi kepegawaian meliputi ususl kenaikan pangkat, perpindahan, pension, penilaian pelaksanaan pekerjaan, kenaikan gaji berkala, cuti izin, masa kerja, peralihan status, dan layanan administrasi kepegawaian lainnya; t. Menyiapkan bahan usulan pembrian tanda penghargaan dan tanda jasa pegawai negeri sipil; u. Menyiapkan bahan perumusan kebjakan pembinaan, peningkatan, kompetensi, disiplin dan kesejahteraan pegawai negeri sipil; v. Mengembangkan penerapan system informasi kepegawaian berbasis teknologi informasi; w. Menghimpun dan meyosialisasikan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian; x. Menyusun Laporan Hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; y. Melakukan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Sub Bagian Program dan Pelaporan II.2.1. Sub Bagian Program dan Keuangan dipimpin Oleh Kepala Sub Bagian Yang mempunyai tugas pokok Mengumpulkan bahan kinerja dan mengelola penyusunan program, penyajian data dan Penyusunan Laporan Kinerja. II.2.2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas; b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar; c. Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan blum dilaksanakan;
6 d. Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan; e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan perencanaan program dan anggaran; g. Menyiapkan bahan dan menyosialisasikan peraturan perundangundangan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dibidang penyusunan program; h. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun rancangan rencana stratejik; i. Mengumpulkan bahan dan menyusun pengusulan rencana anggaran pendapatan dan belanja Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja; j. Menghimpun dan menyajikan data dan Informasi Program dan Kegiatan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja; k. Mengelola dan melakukan pengembangan system penyajian data berbasis teknologi informasi; l. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan kinerja Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja; m. Menyiapkan Bahan dan melakukan pemantauan dan evaluasi; n. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan kegiatan tahunan; o. Menyusun laporan Hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Program dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; q. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; r. Mendistribusikan tugas-tugas terntentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar; s. Memantau, Mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawhan utnuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; t. Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari keslahan; u. Mengikuti Rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
7 III. v. Menyiapkan bahan dan menyusun dokumen pelaksanaan kegiatan dan anggaran; w. Menyiapkan bahan atau data untuk perhitungan anggaran dan perubahan anggaran; x. Melakukan Verifikasi kelengkapan administrasi permintaan pembayaran; y. Meniliti kelengkapan uang persediaan, ganti uang, tambahan uang, pembayaran gaji, tunjangan, dan menghasilkan lainnya untuk menjadi bahan proses lebih lanjut; z. Mengoordinasikan dan menyusun rencana kerja anggaran; a. Mengelola Pembayaran gaji pegawai; b. Melakukan Verifikasi harian atas penerimaan keuangan; c. Melakukan akuntansi pengeluaran dan pnerimaan keuangan; d. Melakukan Verifikasi Pertanggungjawaban keuangan; e. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan keuangan; f. Menyusun realisais perhitungan anggaran; g. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bendaharawan; h. Menginventarisasi Sumber-Sumber Penerimaan Keuangan; i. Menginventarisasi Sumber-sumber Pengeluaran keuangan; j. Menggali Sumber-sumber penerimaan baru yang potensial; k. Melakukan pencatatan pemungutan dan pelaporan pendapatan asli darha; l. Mengumpulkan bahan, mengoordinasikan dan menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan; m. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Program dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; n. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan Oleh Atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Bidang Penempatan Tk. Perluasan Kesempatan Kerja dan Produktivitas 1. Bidang penempatan Tk. Perluasan kesempatan kerja dan produktivitas dipimpin oleh kepala bidang, mempunyai tugas pokokj melaklsankan pembinaan dan bimbingan teknis dibidang pendalaman dan penguatan struktur industri, teknologi industri, industri kreatif, standardisasi industri, pengembangan indutstri hijau, penggunaan produk dalam negri dan peningkatan daya saing pada industri, serta
8 melakuakn evaluasi dan penyusunan laporan dibidang penempatan Tk. Perluasan kesempatan kerja dan produktivitas. 2. Untuk menyelenggarakan tugas Bidang Penempatan Tk. Perluasan Kesempatan Kerja dan Produktivitas mempunyai fungsi : a. Koordinasi penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi (PBK) ; b. Verifikasi informasi regulasi bidang pelatihan kerja yang akan desebarluaskan kepada lembaga pelatihan kerja swasta; c. Pelaksanaan kegiatan kompetensi sumber daya manusia l;embaga pelatihan kerja swasta; d. Pelaksanaan pemberian izin kepada lembaga pelatihan kerja swasta; e. Penyebarluasan informasi produktivitas kepada perusahaan kecil; f. Koordinasi pemberian konsultasi produktivitas kepada perusahaan kecil; g. Koordinasi pengukuran produktifitas tingkat kabupaten, kota; h. Koordinasi pemantauan tingkat produktivitas; i. Koordinasi pemberian dan penyebarluasan informasi pasar kerja dalam pelayanan antar kerja kepada pencari kerja dan pemberi kerja serta perluasan kesempatan kerja kepada masyarakat; j. Koordinasi penyuluhan dan bimbingan jabatan dan pelayanan antar kerja serta perluasan kesempatan kerja kepada masyarakat; k. Koordinasi perantaraan kerja dalam pelayanan antar kerja serta perluasan kesempatan kerja kepada masyarakat; l. Verifikasi penertiban izin kepada lembaga penempatan tenaga kerja swasta; m. Promosi penyebarluasan informasi syarat-syarat dan makanisme bekerja ke luar negri kepada masyarakat; n. Koordinasi pendaftaran, perekrutan dan seleksi calon TKI; o. Koordinasi pelayanan dan verifikasi kelengkapan dokumen ketenegakerjaan calon TKI ke luar negri; p. Koordinasi pelayanan penandatanganan perjanjian kerja; q. Koordinasi penyelesaian permasalahan TKI pra dan purna penempatan; r. Koordinasi pelayanan pemulangan dan kepulangan TKI; s. Pelaksanaan pemberdayaan TKI purna; t. Pelaksanaan penertiban perpanjangan ijin mempekerjakan tenaga kerja asing (IMTA) yang lokasi kerja lebih dari 1 (satu) daerah kab. Kota dalam 1 ( satu) daerah kab, kota. III.1. Seksi Pengembangan dan Perluasan III.1.1. Seksi Pengembangan dan Perluasan dipimpin oleh kepala seksi mempunyai tugas pokok menghimpun, memahami, menganalisis,
9 III.2. menyusun program, mensosialisasikan dan bimbingan eknis terkait kebijakan penelitian dan produktifitas. III.1.2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Seksi Pengembangan dan Perluasan mempunyai fungsi : a. Mengumpulkan bahan informasi regulasi bidang pelatihan kerja yang akan disebarluaskan. b. Merencanakan pelaksanaan sosialisasi regulasi bidang pelatihan kerja kepada lembaga pelatihan kerja swasta; c. Menganalisis kebutuhan pelatihan kerja bagi sumber daya manusia lembaga pelatihan kerja swasta d. Merangcang kesiapan materi pelatihan kerja; e. Memimpin kegiatan pemantauan dan evaluasi lembaga pelatihan kerja swasta; f. Mengumpulkan bahwa verifikasi informasi regulasi bidang pelatihan kerja yang akan disebarluaskan kepada lembaga pelatihan kerja swasta. g. Menyusun kebutuhan sumber daya manusia dalam pemberian izin lembaga pelatihan kerja swasta; h. Menyusun kesiapan sarana dan prasarana perizinan lembaga pelatihan kerja swasta; i. Menetukan pemberian tanda daftar lembaga pelatihan kerja ; j. Menyiapkan pelaksanaan analisis kebutuhan pelatihan; k. Menyiapkan program pelatihan; l. Menyiapkan saran dan prasarana; m. Menyiapkan instruktur dan tenaga pelatihan; n. Menyiapakan calon peserta pelatihan kerja; o. Membuat konsep pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelatihan kerja. Seksi Penempatan Tenaga Kerja III.2.1. Seksi penempatan tenaga kerja dipimpin olehg kepala seksi mempunyai tugas pokok menghimpun, memahami, menganalisis, menyusun program, mensosialisasikan dan bimbingan teknis terkait kebijakan penempatan kerja. III.2.2 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut seksi pasar dan distribusi barang mempunyai fungsi : a. Merencanakan penyedian sumber daya manusia untuk jabatan pengantar kerja dan petugas antar kerja;
10 b. Merencenakan penyediaan sarana dan prasarana pemberian informasi pasar kerja, penyuluhan dan bimbingan jabtan, dan perantaraan kerja; c. Membuat rencana kerja tentang perantaraan kerja dakam pelayanan kerja; d. Merencanakan sumber daya manusia pemberian izin lembaga penempatan tenaga kerja swasta; e. Menyusun kesiapan sarana dan prasarana perizinan pemberian izin lembaga penempatan tenag kerja swasta; f. Menyususn rencana pemantauan dan evaluasi lembaga penempatan tenag kerja swasta; g. Menyusun kesiapan sumber daya manusia untuk pelayanan penertiban perpanjangan IMTA; h. Menyusun kesiapan sumber daya manusia untuk pelayanan penertiban perpanjangan IMTA; i. Memantau dan mengevaluasi hasil penertiban perpanjangan IMTA; j. Merencanakan penyiapan sumber daya manusia terkait penyebarluasan informasi syarat dan mekanisme bekerja keluar negri kepada masyarakat; k. Menyusun kesiapan sarana dan prasarana penyebarluasan informasi syarat dan mekanisme bekerja keluar negri kepada masyarakat; l. Melaksanakan penyiapan sumber daya manusia terkait pelayanan kelengkapan dokumen ketenagakerjaan calon TKI keluar negri; m. Merencenakan penyiapan sumber daya manusia terkait pelayanan kelengkapan dokumen ketenagakerjaan calon TKI keluar negri; n. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan kelengkapan dokumen ketenagakerjaan calon TKI keluar negri; o. Merencanakan penyiapan sumber daya manusia terkait pelayanan penandatanganan perjanjian kerja; p. Menyiapakan sumber daya manusia untuk melakuakan penyelesaian permasalahan TKI pra dan purna penempatan; q. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan penyelesaian permasalahan TKI pra dan purna penempatan; r. Menyusun kebutuhan sumber daya manusia untuk melakukan pelayanan permulangan dan kepulangan TKI; s. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan pemulangan dan kepulangan TKI;
11 t. Memantau dan mengevaluasi pelayanan pemulangan dan kepulangan TKI; u. Menyiapkan sumber daya manusia untuk pemberdayaan TKI purna; v. Menyiapkan sarana dan prasarana pemberdayaan TKI purna; w. Memantau dan mengevaluasi pemberdayaan TKI purna; x. Merencanakan penyediaan sumber daya manusia untuk jabatan yang menangani tugas pengembangan dan perluasan kesempatan kerja kepada masyarakat; y. Merencanakan penyediaan sarana dan prasarana pengembangan dan perluasan kesempatan kerja kepada masyarakat; z. Membuat rencana kerja tentang pengembangan dan perluasan kesempatan kerja; III.3. Seksi Pelatihan dan Produktifitas III.3.1. Seksi Pelatihan dan Produktifitas dipimpin oleh kepala seksi mempunyai tugas pokok menghimpun, memahami, menganalisis, menyusun program, mensosialisasikan dan bimbingan teknis terkait kebijakan penempatan kerja. III.3.2. Untuk menyelenggarakan tugas Seksi Pelatihan dan Produktifitas mempunyai fungsi : a. Merencanakan penyiapan sumber daya manusia terkait pemberian informasi pasar kerja kepada pencari kerja dan pemberi kerja; b. Mengelola penyiapan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan pemberian informasi pasar kerja kepada pencari kerja dan pemberi kerja; c. Merencanakan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan informasi pasar kerja kepada pencari kerja dan pemberi kerja; d. Menyiapkan promosi peningkatan produktifitas; e. Menyiapkan sumber daya manusia bidang konsultansi produktivitas; f. Menyiapkan, alta, teknik metode peningkatan dan pengukuran produktivitas; g. Melaksanakan pemantauan peningkatan produktivitas; h. Menyiapkan sumber daya manusia bidang pengukuran produktivitas; i. Menyiapkan data dan metode pengukuran produktivitas; j. Merencanakan pemantauan tingkat produktivitas; IV. Bidang Hubungan Industrial (HI) dan Syarat Kerja 1. Bidang Hubungan Industrial (HI) dan Syarat Kerja dipimpin oleh kepala bidang, mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis dibidang
12 pendalaman dan penguatan struktur industri, teknologi industri, industri kreatif, standardisasi industri, pengembangan industri hijau, penggunaan produk dalam negri dan peningkatan daya asing pada industri, serta melakukan evaluasi dan penyusunan laporan dibidang hubungan industrial (HI) dan syarat kerja. 2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Hubungan Industrial (HI) dan Syarat Kerja mempunyai fungsi : a. Verifikasi dokumen peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama dengan ruang lingkup operasi daerah kab,kota; b. Pemberian pelayanan pendaftaran perjanjian kerja bersama daerah kab, kota; c. Koordinasi proses pengesahan dokumen peraturan perusahaan dengan ruang lingkup operasi daerah kabupaten, kota; d. Pelaksanaan deteksi dini terhadap potensi perselesihan di perusahaan; e. Pelaksanaan fasilitasi pembentukan dan perberdayaan lembaga kerja sama bipartite di perusahaan; f. Koordinasi pelaksanaan mediasi terhadap potensi dan mediasi perselisihan diperusahaan, mogok kerja dan penutupan perusahaan. IV.1. Seksi Perlindungan Hukum Dan Jaminan Sosial Ketenagkerjaan IV.1.1. Seksi Perlindungan Hukum Dan Jaminan Sosial Ketenagkerjaan dipimpin oleh kepala seksi mempunyai tugas pokok menghimpun, memahami, menganalisis, menyusun program, mensosialisasikan dan bimbingan teknis terkait kebijakan perlindungan hokum tenaga kerja dan jaminan social ketenagakerjaan; IV.1.2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Seksi Perlindungan Hukum Dan Jaminan Sosial Ketenagkerjaan mempunyai fungsi : IV.2. a. Menyiapkan sumber daya manusia yang memahami aturan pembuatan peraturan perusahaan dan perjanjian kerja sama; b. Menyiapkan bahan dalam rangka membentuk kelembagaan di perusahaan melalui PK, PP, PKB dan lembaga kerja sama Bipartit; c. Mebuat konsep pendaftaran perjanjian kerja bersama di kabupaten, kota. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial IV.2.1. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dipimpin oleh seorang kepala seksi yang mempunyai tugas pokok menghimpun, memahami, menganalisis, menyusun program, mensosialisasikan dan bimbingan teknis terkait kebijakan penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
13 IV.2.2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai fungsi : a. Menyiapkan SDM yang memahami ketentuan pengupahan dan jaminan sosial tenaga kerja; b. Menyiapkan bahan pengembangan system pengupahan dan jaminan sosial tenaga kerja; c. Menyiapkan penyusunan bahan penetapan upah minimum kabupaten, kota sektoral; d. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pengupahan jaminan sosial tenaga kerja. IV.3. Seksi Organisasi Pekerja dan Pengusaha IV.3.1. Seksi Organisasi Pekerja dan Pengusaha dipimpin oleh kepala seksi mempunyai tugas pokok menghimpun, memahami, menganalisis, menyusun program, mensosialisasikan dan bimbingan teknis terkait kebijakan organisasi pekerja dan pengusaha. IV.3.2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Seksi Organisasi Pekerja dan Pengusaha mempunyai fungsi : a. Menyiapkan sumber daya manusia yang memahami pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial; b. Menyediakan sarana dan prasarana dalam upaya penyelesaian perselisihan hubungan industrial; c. Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan; V. Bidang Perindustrian 1. Kepala Bidang Perindustrian dipimpin oleh kepala Bidang, mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pendalaman dan penguatan struktur industri, teknologi industri, industri kreatif, standarisasi industri, pengembangan industri hijau, penggunaan produk dalam negeri dan peningkatan daya saing pada industri, serta melakukan evaluasi dan penyusunan laporan dibidang Perindustrian; 2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Kepala Perindustrian mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan penyusun program, Evaluasi dan Pelaporan, pembinaan dan Pengembangan industri; b. Penyusunan petunjuk teknis pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pendalaman dan penguatan struktur industri, teknologi industri, indutri kreatif, standarisasi industri, pengembangan industri hijau, penggunaan produk dalam
14 negeri dan peningkatan daya saing pada industri, serta melakukan evaluasi dan penyusunan laporan dibidang industri; c. Melaksanakan Pembinaan dan bimbingan teknis dibidang pendalaman dan penguatan struktur industri, teknologi industri, industri kreatif, standarisasi industri, pengembangan industri hijau, penggunaan produk dalam negeri dan peningkatan daya saing pada industri, serta melakukan evaluasi dan penyusunan laporan dibidang industri; d. Melaksanakan koordinasi danatau kerjasama dengan kabupaten kota dan pihak terkait, meliputi peningkatan sumber daya industri, standarisasi industri, kawasan industri dan lembaga industri lainnya; e. Menghimpun data pelaku industri sebagai bahan informasi dan pembinaan Pengembangn Industri; f. Melaksanakan koordinasi unit pelaksana teknis dinas yang terkait dengan industri g. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan serta hasil pelaksanaan tugas Bidang industri, dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; h. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. 3. Tugas Pokok dan Fungsi sebagaimana dimaksud di atas dirinci sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan pembinaaan dan bimbingan teknis utamanya industri kecil dan menengah di bidang pendalaman dan penguatan struktur industri, teknologi industri, industri kreatif, standarisasi industri, pengembangan industri hijau, penggunaan produk dalam negeri dan peningkatan daya saing pada industri, serta melakukan evaluasi dan penyusunan laporan dibidang industri; b. Mendistribusikan dan memberi ptunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksaan tugas berjalan lancar; c. Memantau, Mengawasi, dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d. Mengoreksi, mearaf danatau menandatangani naskah dinas; e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f. Melaksanakan Pembinaan dan bimbingan teknis utamanya industri kecil dan menengah di bidang pendalaman dan penguatan struktur industri, teknologi industri, industri kreatf, standarisasi industri, pengembangan industri hijau, penggunaan produkdalam negeri dan peningkatan daya saing pada industri, serta melakukan evaluasi dan penyusunan laporan dibidang industri;
15 g. Melaksanakan koordinasi dan atau kerjasama dengan kabupaten kota dan pihak terkait, dalam rangka meningkatkan kompetensi industri, fasilitasi teknologi, fasilitasi standarisasi produk, sosialisasi dan atau bimbingan teknis teknologi tepat guna utamanya industri kecil dan menegah di bidang industri; h. Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis menyangkut pemanfaatan fasilitasi restrukturisasi mesin peralatan; i. Melakukan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri Provinsi (RIPIP) di bidang industri; j. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan serta hasil pelaksanaan tugas bidang industri, dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan dalam pengembangan industri; k. Melakukan koordinasi penyusunan program kegiatan pelayanan, pembinaan dan bimbingan teknis dibidang industri; l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. V.1. Seksi Industri Agro V.1.1. Seksi Industri Agro dipimpin oleh kepala seksi mempunyai tugas pokok menghimpun, memahami, menganalisis, menyusun program, mensosialisaikan dan bimbingan teknis terkait kebijakan industri agro. V.1.2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Seksi Industri Agro mempunyai fungsi : a. Menghimpun dan memahami peraturan dan ketentuan lainnya yang diprlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas b. Menyusun rencana kegiatan seksi industri argo sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; c. Mendistribusikan tugas tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas berjalan lancar; d. M,emantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas tugas yang telah dan belum dilaksanakan e. Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan; f. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; g. Menghimpun, mengelola dan menganalisa data untuk penyusunan rencana teknis, pembinaan dan bimbingan teknis dalam pengembangan industri agro, meliputi data industri, sarana, kompetensi industri, standardisasi industri serta penerapan teknologi;
16 V.2. h. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri provinsi (RIPIP) bagi industri agro; i. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka meningkatkan kompetensi industri, fasilitas teknologi, fasilitas standardisasi produk, sosiaslisasi dan atau bimbingan teknis di bidang industri argo; j. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi industri agro sebagai bahan perumusan kebijakan; k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mrndukung kelancaran pelaksaaan tugas. Seksi Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Bahan Galian Non Logam V.2.1. Seksi Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Bahan Galian Non Logam dipimpin oleh kepala seksi mempunyai tugas pokok menghimpun, memahami, menganalisis, menyusun program, mensosialisasikan dan bimbingan teknis terkait kebijakan industri logam, mesin, elektronika dan bahan galian non logam. V.2.2. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Bahan Galian Non Logam mempunyai fungsi : a. Menghimpun dan memahami peraturan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas b. Menyusun rencana kegiatan seksi industri logam, mesin, elektronika dan bahan galian non logam sebagai dalam pelaksanaan tugas; c. Mendistribusiakan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelasanaan tugas berjalan lancar. d. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas tugas yang telah dan belum dilaksanakan e. Mebuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dians untuk menghindari kesalahan; f. Mengikuti rapat rapat sesuai dengan bidang tugasnya; g. Mengumpul, mengelola dan menganalisis data untuk penyusunan rencana teknis pembinaan pelayanan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam pengembangan industri logam, mesin, elektronika dan bahan galian non logam, meliputi data industri, sarana, kompetensi industri, standardisasi industri dan penerapan teknologi;
17 h. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri provinsi (RIPIP) bagi industri logam, mesin, elektronika dan bahan galian non logam; i. Melakuakn penyelenggaraan pelayanan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka meningkatkan kompetensi industri, fasilitas teknologi, fasilitas standardisasi produk, sosialisasi dan atau bimbingan teknis teknologi tepat guna utamanya industri kecil dan menengah dibidang industri logam, mesin, elektronika dan bahan galian non logam; j. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi industri logam, mesin elektronika dan bahan galian non logam sebagai bahan perumusan kebijakan; k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelancaran tugas. V.3. Seksi Industri Aneka V.3.1. Seksi Industri Aneka dipimpin oleh seorang kepala seksi mempunyai tugas pokok menghimpun, memahami, menganalisis, menyusun program, mensosialisasikan dan bimbingan teknis terkait kebijakan industri aneka. V.3.2. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Industri Aneka mempunyai fungsi : a. Menghimpun dan memahami peraturan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas b. Menyusun rencana kegiatan seksi industri hasil laut dan perikanan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; c. Mendistribusikan tugas tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas berjalan lancar; d. Memantau, mengawasi, dan mengavaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas yang telah dan belum dilaksanakan e. Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan; f. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; g. Menghimpun, mengelola dan menganalisa data untuk penyusunan rencana teknis pembinaan pelayanan, pembinaan dan bimbingan
18 teknis dalam pengembangan industri aneka, meliputi data industri, saran, kompetensi industri, standardisasi industri, dan penerapan teknologi; h. Melaksanakan perumusan dan peleksanaan rencana induk pembangunan industri provinsi (RIPIP) bagi industri aneka; i. Melakukan penyelenggaraan pelayanan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka peningkatan kompetensi industri, fasilitasi teknologi tepat guna utamanya industri kecil dan menegah dibidang industri aneka; j. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi industri anekasebagai bahan perumusan kebijakan ; k. Melakanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. VI. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 1. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dipimpin dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang mempunyai tugas melakukan sebagian tugas dinas perindustrian dan tenaga kerja. 2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Unit mempunyai fungsi : a. Menyusun program kerja, rencana kerja dan anggaran UPTD Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian sesuai kebutuhan setiap tahunnya; b. Melaksanakan program kerja yang telah disusun pada UPT Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian; c. Melaksanakan pemberdayaan Sumber Daya Manusia pada Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian; d. Mengkoordinir hasil kerja Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian di Unit pelaksana teknis; e. Melaksanakan tugas - tugas kedinasan lain yang diberikan atasan. VII. Kelompok Jabatan Fungsional 1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. 2. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.
19 3. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. 4. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dalam Keputusan Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI DAN TENAGA KERJA
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 99 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA PEKANBARU DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA MATARAM DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUNINGAN DENGAN
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI,
Lebih terperinciTUGAS DAN FUNGSI POKOK DINAS TENAGA KERJA Kepala Dinas Tenaga Kerja
TUGAS DAN FUNGSI POKOK DINAS TENAGA KERJA Kepala Dinas Tenaga Kerja (1) Kepala Dinas Tenaga Kerja mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah di bidang Tenaga Kerja
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG
1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN KAPUAS
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
Lebih terperinciGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA
SALINAN NOMOR 30/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) SEKRETARIS
INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) SEKRETARIS Instansi : DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN JOMBANG Tujuan : 1. Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja serta penguatan informasi
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN MAGETAN
: KEPALA DINAS TENAGA KERJA : Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan penyiapan perumusan serta pelaksanaaan kebijakan dibidang ketenagakerjaan da ketransmigrasian serta fungsi lain yang diberikan oleh
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN TENAGA KERJA KABUPATEN BLORA
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM
Lebih terperinciTUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI
TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah)
Lebih terperinciGUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG
GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA, ADMINISTRATOR DAN PENGAWAS DI LINGKUNGAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI
Lebih terperinciBUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETENAGAKERJAAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN
Lebih terperinciKEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET
INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET Instansi : DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN JOMBANG Tujuan : 1. Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 68
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 68 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan
Lebih terperinciBUPATI PENAJAM PASER UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS TENAGA
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA
WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 23 TAHUN
SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,
Lebih terperinci- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016
- 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN
Lebih terperinciBAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25
BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Pulang Pisau Nomor 25 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Kabupaten
Lebih terperinciGUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI
GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI Menimbang : 1. bahwa dengan
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,
PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 67 Tahun : 2016
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 67 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 108 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN Menimbang PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR
LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 Tahun 2015 TANGGAL : 20 OKTOBER 2015 TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI I. TUGAS POKOK.
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2008 T E N T A N G
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai
Lebih terperinciWALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1386 TAHUN 2016
WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1386 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO
PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 95TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Lebih terperinciBUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH
DRAFT PER TGL 14 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH BUPATI PURWAKARTA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 57 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAERAH
DRAFT PER TGL 27 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 57 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAERAH BUPATI PURWAKARTA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BULUKUMBA
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA PADA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,
WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA,
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperincib. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
BAB XX DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 400 Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1.
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 95 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Lebih terperinciBupati Cirebon RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
- 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON, Menimbang
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN
SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN
WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciBUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH 2.1 Sejarah Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah disingkat Disnakertrans Prov. Jateng merupakan organisasi
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KOTA
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA SURABAYA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 95TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUKAMARA
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa sebagai
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS
PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Mengingat : bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN
WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUGAS, TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciBUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
Lebih terperinciSALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG DENGAN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
Lebih terperinciGUBERNUR BALI, Mengingat
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, TATA RUANG DAN PENGAWASAN BANGUNAN KOTA BANJARBARU
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 111 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA PEKANBARU
Lebih terperinciGUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 37 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MUSI RAWAS
PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 37 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS,
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA DINAS TENAGA KERJA
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
Lebih terperinciBUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
-1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN
Lebih terperinci